proyek akhir - film animasi 2d "cerita orang laut enam suku"

88
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” PROYEK AKHIR II Oleh : Candra Manto 4311211004 Lia Nurwadini 4311211005 Almuaini Nurmawati 4311211011 M. Azahari 4311211016 Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM BATAM 2013-2014

Upload: ahmad-saktia-yunus

Post on 30-Jun-2015

997 views

Category:

Design


2 download

DESCRIPTION

Proyek akhir II membahas mengenai proses pembuatan film animasi 2D yang diambil dari cerita rakyat batam yang berjudul "Cerita Orang Laut Enam Suku".

TRANSCRIPT

Page 1: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM

SUKU”

PROYEK AKHIR II

Oleh :

Candra Manto 4311211004

Lia Nurwadini 4311211005

Almuaini Nurmawati 4311211011

M. Azahari 4311211016

Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK NEGERI BATAM

BATAM

2013-2014

Page 2: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

LEMBAR PENGESAHAN

Batam, …. Juli 2014

Pembimbing,

Supardianto, S.ST

NIK. 113105

ii

Page 3: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

NIM : 4311211004

Nama : Candra Manto

adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan

bahwa proyek akhir dengan judul:

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU”

disusun dengan:

1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

2. tidak melakukan pemalsuan data

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa

ijin pemilik

Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya

bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.

Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk

mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil

Proyek Akhir ini.

Batam, 15 Juli 2014

Candra Manto 4311211004

iii

Page 4: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

NIM : 4311211005

Nama : Lia Nurwadini

adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan

bahwa proyek akhir dengan judul:

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU”

disusun dengan:

1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

2. tidak melakukan pemalsuan data

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa

ijin pemilik

Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya

bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.

Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk

mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil

Proyek Akhir ini.

Batam, 15 Juli 2014

Lia Nurwadini 4311211005

iv

Page 5: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

NIM : 4311211011

Nama : Almuaini Nurmawati

adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan

bahwa proyek akhir dengan judul:

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU”

disusun dengan:

1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

2. tidak melakukan pemalsuan data

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa

ijin pemilik

Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya

bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.

Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk

mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil

Proyek Akhir ini.

Batam, 15 Juli 2014

Almuaini Nurmawati 4311211011

v

Page 6: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

NIM : 4311211016

Nama : M. Azahari

adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan

bahwa proyek akhir dengan judul:

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU”

disusun dengan:

1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

2. tidak melakukan pemalsuan data

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa

ijin pemilik

Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya

bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.

Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk

mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil

Proyek Akhir ini.

Batam, 15 Juli 2014

M. Azahari 4311211016

vi

Page 7: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

NIM : 4311211029

Nama : Ahmad Saktia Asrudin Yunus

adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan

bahwa proyek akhir dengan judul:

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU”

disusun dengan:

1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

2. tidak melakukan pemalsuan data

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa

ijin pemilik

Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya

bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.

Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk

mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil

Proyek Akhir ini.

Batam, 15 Juli 2014

Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029

vii

Page 8: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir PA II sekaligus laporan yang berjudul

“Film Animasi 2D Cerita Orang Laut Enam Suku”.

Dalam penyusunan dan penyelesaian proyek dan laporan ini, penulis banyak

dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Supardianto, S.ST selaku dosen pembimbing.

2. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan dan do’a.

3. Seluruh rekan-rekan yang ikut serta membantu pengerjaan proyek dan

laporan ini.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna,

sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya

dan penulis sendiri khususnya.

Batam, 09 Juli 2014

Penulis

viii

Page 9: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

ABSTRAK

FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU”

Film animasi di Indonesia sudah cukup berkembang, dengan didukungnya

perkembangan teknologi yang cukup pesat. Hal ini memudahkan dalam

penyampaian pesan moral maupun budaya di Indonesia yang beraneka ragam

melalui film animasi, terutama animasi 2D.

Dengan berkembangnya teknologi komputerisasi pada saat ini, kita dapat

menghasilkan film animasi dengan cepat dan biaya yang murah, terutama bila

didukung dengan sumber daya manusia yang produktif dan kreatif, sehingga dapat

menghasilkan film dengan nilai yang positif untuk perkembangan film animasi di

Indonesia.

Tujuan dari proyek ini untuk melestarikan budaya Batam yaitu cerita rakyat dalam

bentuk film animasi 2D. Sehingga secara tidak langsung dapat menumbuhkan

keingintahuan penonton untuk mengenal budaya tersebut dengan media yang lebih

menghibur, yaitu dengan dibuatnya dalam bentuk film animasi 2D.

Proses pembuatan karakter dan penganimasian menggunakan Adobe Flash CS6.

Film animasi ini dibuat dengan menggunakan teknik classic tween, motion tween,

frame by frame. Penggabungan setiap scene dan elemen film menggunakan Adobe

Premiere CS6. Hal yang terpenting dalam proyek ini adalah kematangan konsep dan

alur cerita agar pesan moral dan nilai budaya Melayu dapat tersampaikan dengan

baik kepada penonton.

Kata Kunci: Film Animasi 2D, Cerita Rakyat Batam, Kartun

ix

Page 10: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

ABSTRACT

2D ANIMATION FILM “CERITA ORANG LAUT ENAM

SUKU”

Animated Film in Indonesia had developed enough, with sufficient technological development support rapidly. This allows the delivery of the message or moral culture in Indonesia that variegated through animated films, especially animated 2D. With the development of computerized technology at this time, we can produce animation quickly and at low cost, especially when supported by human resources productive and creative, so that it can produce a film with a positive value for the development of animated film in Indonesia. The goal of this project is to preserve the culture of the Batam which folklore in the form of a 2D animated film. So can indirectly foster curiosity the audience to get to know the culture of the more entertaining with the media, which is made with in the form of a 2D animated film. The process of creating and animating characters using Adobe Flash CS6. This animated Film made using the technique of classic tween, motion tween, frame by frame. Merge per scene and film using Adobe Premiere elements CS6. The most important thing in this is the maturity of the project concept and storyline that moral messages and values of the Malay culture can be carried well to the audience. Key words: 2D animated Film, folklore of Batam, cartoons

x

Page 11: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................................... ix

ABSTRACT ........................................................................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi

Bab I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2

Bab II DESKRIPSI PROYEK ........................................................................................ 4

2.1 Sejarah Batam ..................................................................................................... 4

2.2 Gambaran Cerita ................................................................................................. 5

2.3 Pengertian Animasi ............................................................................................. 8

2.4 Prinip Dasar Animasi .......................................................................................... 8

2.5 Pengertian Multimedia ........................................................................................ 9

2.6 Komponen Multimedia ....................................................................................... 9

2.7 Proses Pembuatan Animasi ............................................................................... 10

2.8 Referensi Gaya Desain ...................................................................................... 10

2.8.1 Desain Karakter................................................................................................. 10

2.8.2 Gaya Desain Pakaian ........................................................................................ 11

Bab III KONSEP DESAIN ............................................................................................ 16

3.1 Konsep Umum .................................................................................................. 16

3.1.1 Sasaran .............................................................................................................. 16

3.1.2 Strategi Komunikasi .......................................................................................... 17

3.2 Proses Pra Produksi ........................................................................................... 18

3.2.1 Karakter ............................................................................................................. 18

3.2.2 Storytelling ........................................................................................................ 21

3.2.3 Storyboard ......................................................................................................... 22

xi

Page 12: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3.2.4 Audio, Narasi, dan Musik ................................................................................. 24

3.2.5 Warna ................................................................................................................ 25

3.2.6 Tipografi ........................................................................................................... 26

3.2.7 Prakiraan Biaya ................................................................................................. 27

Bab IV KERANGKA ACUAN PROYEK .................................................................... 28

4.1 Format Produk .................................................................................................. 28

4.2 Tahap Proses Produksi ...................................................................................... 28

4.2.1 Skema Kerja Pembuatan Film Animasi ............................................................ 28

4.2.2 Pembuatan Karakter .......................................................................................... 29

4.2.3 Background ....................................................................................................... 31

4.2.4 Coloring ............................................................................................................ 32

4.2.5 Key Animation ................................................................................................... 32

4.2.6 In Between Animation ....................................................................................... 34

4.2.7 Animasi Classic Tween ..................................................................................... 35

4.2.8 Rendering Animasi ........................................................................................... 35

4.3 Tahap Proses Pasca Produksi ............................................................................ 36

4.3.1 Editing ............................................................................................................... 36

4.3.1.1 Sound Editing .................................................................................................... 37

4.3.1.2 Video Editing .................................................................................................... 38

4.3.2 Finishing ........................................................................................................... 39

4.3.2.1 Compositing ...................................................................................................... 39

4.3.2.2 Rendering .......................................................................................................... 39

4.4 Realisasi Biaya .................................................................................................. 40

Bab V KESIMPULAN ................................................................................................. 41

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 41

5.1 Saran ................................................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 43

STORYBOARD ................................................................................................................ 44

KARAKTER ..................................................................................................................... 45

KARTU BIMBINGAN ..................................................................................................... 46

xii

Page 13: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

DAFTAR GAMBAR

Gambar II-1 Peta Kepulauan Riau ...................................................................... 4

Gambar II-2 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudari Tirinya ..... 11

Gambar II-3 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang ........................... 12

Gambar II-4 Baju Kurung Cekak Musang ........................................................ 13

Gambar II-5 Baju Kurung Teluk Belanga ........................................................ 13

Gambar II-6 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung ............................... 15

Gambar III-1 Storyboard .................................................................................... 24

Gambar III-2 Opening film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” ........ 26

Gambar IV-1 Skema kerja langkah-langkah pembuatan film animasi 2D

“Cerita Orang Laut Enam Suku” ................................................. 29

Gambar IV-2 Sketsa karakter pada selembar kertas ........................................... 30

Gambar IV-3 Hasil tracing karakter pada komputer .......................................... 30

Gambar IV-4 Background dan pewarnaan pada software Paint Tool SAI ........ 31

Gambar IV-5 Background dan pewarnaan pada software Adobe Flash CS6 .... 31

Gambar IV-6 Karakter yang sudah diberi perwarnaan ....................................... 32

Gambar IV-7 Key adegan sedang berjalan ......................................................... 33

Gambar IV-8 Contoh penerapan key animation yang dimasukkan frame by

frame ............................................................................................ 33

Gambar IV-9 Gambar mata saat terbuka pada frame 1 ...................................... 34

Gambar IV-10 Gambar mata saat tertutup pada frame 31 ................................... 34

Gambar IV-11 Proses pembuatan classic tween .................................................. 35

Gambar IV-12 Proses export animasi ke dalam movie ........................................ 36

Gambar IV-13 Penggabungan scene pada adobe premier .................................... 37

Gambar IV-14 Editing suara di Adobe Premiere Pro CS6 ................................... 37

Gambar IV-15 Editing suara di Adobe Audition ................................................. 38

Gambar IV-16 Proses mensinkronkan animasi dengan suara hasil dubbing ....... 38

Gambar IV-17 Proses rendering di Adobe Premiere Pro CS6 ............................. 39

xiii

Page 14: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

DAFTAR TABEL

Tabel III-1 Karakter pada film animasi cerita orang laut enam suku .................... 18

Tabel III-2 Tabel Warna ........................................................................................ 25

Tabel III-3 Prakiraan biaya .................................................................................... 27

Tabel IV-4 Tabel realisasi biaya ............................................................................ 40

xiv

Page 15: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cerita rakyat merupakan kekayaan budaya bangsa. Cerita rakyat dipercaya mampu

memberikan pendidikan budaya leluhur sebuah bangsa, dan mampu membangun

nilai-nilai budaya dan identitas bangsa. Terlebih cerita rakyat yang berasal dari

suatu daerah, dapat menceritakan asal-usul suatu masyarakat beserta nilai-nilai

budaya yang mereka anut.

Kebudayaan serta bahasa Melayu di Batam dipengaruhi oleh luasnya kerajaan

Melayu Nusantara. Pada awalnya pusat dari kerajaan Melayu berada di Malaka

kemudian pindah ke Johor, dan pada akhirnya pindah ke Riau. Di Riau sendiri

wilayah dan masyarakatnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu masyarakat Melayu

yang tinggal di Provinsi Riau yang biasa disebut Melayu Riau Daratan, dan

masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Kepulauan Riau yang biasa disebut

Melayu Riau Kepulauan. Untuk daerah Batam termasuk ke dalam masyarakat Riau

Kepulauan.

Riwayat Cerita Orang Laut Enam Suku yang menjadi cerita dasar pembuatan

animasi 2D ini menggambarkan penduduk asli Batam yang sebagian besar adalah

Orang Melayu. Yang berlangsung sejak zaman Kerajaan Tamasik sampai kejayaan

Johor, yang dimulai dari penghujung abad ke-14 sampai pada abad ke-18. Dimana

pada saat itu Batam masih dalam kawasan Johor, sebelum berdirinya Kerjaan Riau-

Lingga pada tahun 1721-1911.

Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam bidang teknologi komputer.

Teknologi komputer memiliki salah satu peranan penting yaitu sebagai alat

penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu proses visualisasi

cerita melalui film animasi. Dalam penyampaian cerita rakyat/dongeng akan lebih

1

Page 16: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

menarik bila disajikan melalui animasi, disamping mudah dalam mencerna cerita

juga akan mendapatkan visualisasi/gambaran dari cerita.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik

kesimpulan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada

diadaptasikan ke dalam bentuk animasi 2D?

2. Bagaimana bentuk setiap karakter dalam cerita, baik itu menentukan bentuk

tubuh, wajah, pakaian, warna dan latar yang sesuai dengan cerita?

1.3 Batasan Masalah

Agar proyek ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas.

Pembatasan masalah yang penulis bahas antara lain:

1. Pembuatan konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada.

2. Pembentukan karakter pada masing-masing tokoh.

3. Perancangan animasi 2D dengan menggunakan software Corel Draw, Adobe

Flash, Adobe Photoshop, dan Adobe Premiere.

4. Pada pembuatan animasi 2D kali ini durasi waktu hanya dibatasi 1-5 menit.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik kesimpulan atas beberapa

tujuan penelitian yang meliputi:

1. Mengadaptasi sebuah cerita rakyat dalam bentuk film animasi 2D dengan cara

membuat konsep serta karakter yang sesuai dengan target audience.

2

Page 17: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

2. Pembentukan desain karakter dapat mengambil referensi dari film animasi 2D

yang menceritakan dongeng dengan target audience yang sama. Sehingga dapat

dibuat sebuah karakter yang sesuai dengan target audience maupun latar

belakang dari cerita rakyat tersebut.

3

Page 18: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Bab II DESKRIPSI PROYEK

2.1 Sejarah Batam

Sumber: http://desnaputra-journey.blogspot.com

Gambar II-1 Peta Kepulauan Riau

Batam merupakan salah satu pulau yang berada di antara perairan Selat Malaka dan

Selat Singapura. Tidak ada literatur yang dapat menjadi rujukan dari mana nama

Batam itu diambil, yang jelas Pulau Batam merupakan sebuah pulau besar dan 329

pulau yang ada di wilayah Kota Batam. Satu – satunya sumber yang dengan

jelas menyebutkan nama Batam dan masih dapat dijumpai sampai saat ini adalah

Traktat London (1824). Penduduk asli Kota Batam diperkirakan adalah orang –

orang Melayu yang dikenal dengan sebutan Orang Selat atau Orang Laut.

Penduduk ini paling tidak telah menempati wilayah itu sejak zaman kerajaan

Tamasik (sekarang Singapura) dipenghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14.

Dalam catatan lainnya, kemungkinan Pulau Batam telah didiami oleh orang laut

sejak tahun 231 M yang di zaman Singapura disebut Pulau Ujung. Pada masa

jayanya Kerajaan Malaka, Pulau Batam berada di bawah kekuasaan Laksamana

4

Page 19: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Hang Tuah. Setelah Malaka jatuh, kekuasaan atas kawasan Pulau Batam dipegang

oleh Laksamana Hang Nadim yang berkedudukan di Bentan (sekarang P. Bintan).

Ketika Hang Nadim menemui ajalnya, pulau ini berada di bawah kekuasaan Sultan

Johor sampai pada pertengahan abad ke.18. Dengan hadirnya kerajaan di Riau

Lingga dan terbentuknya jabatan Yang Dipertuan Muda Riau, maka Pulau Batam

beserta pulau – pulau lainnya berada di bawah kekuasaan Yang Dipertuan Muda

Riau, sampai berakhirnya kerajaan Melayu Riau pada tahun 1911.

Di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda cukup tajam dalam upaya

menguasai perdagangan di perairan Selat Melaka. Bandar Singapura yang maju

dengan pesat, menyebabkan Belanda berusaha dengan berbagai cara menguasai

perdagangan Melayu dan perdagangan lainnya yang lewat di sana. Hal ini

mengakibatkan banyak pedagang yang secara sembunyi – sembunyi menyusup ke

Singapura. Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura, sangat bermanfaat

bagi pedagang – pedagang untuk berlindung dan gangguan patroli Belanda. Pada

abad ke - 18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan Barter

dengan pemerintah Hindia Belanda sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau

kembar dengan Singapura.

2.2 Gambaran Cerita

Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti

memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat

memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada

juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari.

Menyembahlah Nenek Sakti, “Harap diampun Tuanku Raja berdaulat. Patik

menyembah menyusun jari, menjunjung duli dihadapan Tuanku empunya diri.”

“Nah apakah gerangan maksud Nenek Sakti?” titah baginda Raja, “Kabarkanlah

dengan pasti, moga-moga hajat Nenek Sakti dapat segera kami penuhi.”

5

Page 20: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

“Daulat Tuanku,” Nenek Sakti memaparkan maksud kedatangannya. “Patik

kabarkan ke bawah duli, tentang rakyat di ujung negeri sedang kehabisan garam

untuk keperluan sehari-hari. Garam juga amat diperlukan, guna menggarami ikan

labak-bilis dan teri begitu bertuah-ruah pada saat sekarang ini. Ampun… Tuanku,

kiranya berkenan dihari Tuanku mohon patik mendapatkan garam itu. Tidak boleh

banyak, secupak-segantang pun cukuplah. Dapat banyak dibagi sama banyak, bila

sedikit sama-sama dicicipi. Demikianlah harapan patik.”

“Sungguh bijak Nenek Sakti bertutur kata, enak didengar dan enak dirasa,” kata

Raja Johor seraya tertawa gembira. “Atas segala permintaan Nenek Sakti itu kami

penuhi. Jangankan garam yang diminta, uang dan ringgit pun kami berikan. Sebab

luluh juga rasa hati kami, mendengar tutur kata orang bijak. Sembah permintaan

orang baik perangai seperti Nenek Sakti, patut sungguh kami penuhi.”

Baginda Raja Johor itu pun memberikan Nenek Sakti garam seceper penuh, sesuai

dengan keperluan orang-orang kampung yang belum begitu banyak jumlahnya

ketika itu.

“Nah manfaatkanlah seceper garam pemberian kami ini,” titah baginda sambil

menyerahkan seceper garam itu kepada Nenek Sakti. Setelah menggeleng-

gelengkan kepala tanda gembira sekaligus terharu, baginda pun bersabda,

“Sebenarnya tidaklah sampai hati kami, memberikan garam ini hanya seceper untuk

Nenek Sakti dengan keperluan orang sekampung. Tetapi apa hendak dikata lagi,

cuma sebanyak inilah garam tersisa. Pesanan belum datang dari negeri Jawa,

kiriman dari Madura pun belumlah tiba.“

Menyembah Nenek Sakti sambil menyambut garam seceper dari tangan Raja Johor

itu, “Takzim Tuanku. Raja adil Raja disembah, Raja lalim Raja disanggah. Besarlah

terima kasih patik disertai rakyat sekampung-kampung, inilah peribahasanya – hati

kerbau sama dipepah hati tungau sama pula dicecah.”

Singkat kisahnya, setelah Nenek Sakti memperoleh seceper garam pemberian Raja

Johor itu, berpikirlah beliau, “Hendak dibagikan sama rata rakyat sekampung-

6

Page 21: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

kampung, garam seceper ini tentulah tidak memadai. Hendak dimiliki untuk diri

sendiri, tamak-lobak hukumnya,” pikir Nenek Sakti dalam hatinya. “Nah….takdir

Tuhan jugalah hamba panjatkan doa. Ya Allah, turunkanlah mukjizat-Mu

menjadikan garam seceper ini hamba-rakyat setia mengabdi kepada rajanya. Sebab,

hendak dibagi-bagikan sama rata pun tidaklah mencukupi keperluan sehari-hari.

Turunkanlah karunia-Mu ya Allah, guna membalas budi Raja kami yang baik hati,

bertenggang rasa, adil bijaksana…,” sepah-serapah, kaul Nenek Sakti.

Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT jugalah, segalanya bisa terjadi. Disaat itu pula

dengan serta-merta menjelmalah sebarisan rakyat dari seceper garam anugerah raja

itu. Mereka tunduk menyembah keharibaan Nenek Sakti, “Ampun Nenek sakti

datuk-nenek kami, sumpah setia kami ingin mengabdi di bawah duli Raja Johor

junjungan Nenek Sakti, junjungan kami juga,“ kata keenam orang jelmaan garam

seceper itu kepada Nenek Sakti.

“Ya, ikak-mike yang berenam kunamakan Orang Enam Suku yang berdaulat di

bawah duli Raja Johor,“ tukas Nenek Sakti, seraya mempersembahkan mereka itu

ke hadapan baginda Raja Johor di tahta singgasana.

Menurut riwayat yang empunya cerita pula, setelah berada di hadapan Raja Johor,

bertanyalah baginda, “Wahai Orang Enam suku yang setia di bawah duli kami. Apa

hendak kamu sekalian, mike katakanlah, pasti kami penuhi.“

”Ampun Tuanku,“ sembah Orang Enam Suku serentak, ”Sesuai dengan asal patik

dari seceper garam permintaan Nenek Sakti datuk-nenek kami. Mohon, tempatkan

patik yang enam ini pada sebuah kapal emas. Asal garam ini dari laut, ke laut itulah

pula tempat tinggal bangsa kami… Orang Enam Suku.“

Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya,

Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-

rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan: kerang-

ikan, pasir-pantai sarang penyu bertelur.

7

Page 22: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Konon itulah asal-muasal Orang Laut, puak Enam Suku yang menjadi sebagian

warga Pulau Batam sejak dahulu kala. Mereka bertempat tinggal di sampan-perahu,

suka berpindah-pindah dari sebuah tanjung ke teluk-rantau lainnya lagi, sesuai

dengan peredaran musim. Bila berhembus angin barat mereka berteduh dalam teluk

rantau sebelah timur, tiba musim utara pindah ke selatan, dan pada musim angin

selatan berlindung di utara. Perihal itu disebut, “sudah merupakan pusaka-baka“

Orang Laut-Mesuku yang Enam Suku.

2.3 Pengertian Animasi

Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian

gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan (Terjemahan dari : Ibiz

Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002).

2.4 Prinip Dasar Animasi

Untuk memahami 12 prinsip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak dan

memahaminya secara berurutan. Kedua belas prinsip tersebut adalah:

1. Pose dan Gerakan Antara (Pose-To-Pose and Inbetween)

2. Pengaturan Waktu (Timing)

3. Gerakan Sekunder (Secondary Action)

4. Akselerasi (Ease In Ana Out)

5. Antisipasi (Anticipation)

6. Gerakan Lanjutan dan Perbedaan Waktu Gerak (Follow Through and

Overlapping Action)

7. Gerakan Melengkung (Arc)

8. Dramatisasi Gerakan (Exaggeration)

8

Page 23: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

9. Elastisitas (Squash And Strech)

10. Penempatan di Bidang Gambar (Staging)

11. Daya Tarik Karakter (Appeal)

12. Penjiwaan Karakter

2.5 Pengertian Multimedia

Istilah multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata, yaitu

"multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang memiliki

arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi data dan

manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar, video, musik,

atau angka (Pengertian Ahli. 2013). Pengertian Multimedia Menurut para Ahli.

[Online].

Tersedia:http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-

para-ahli.html. [07 Maret 2014].

2.6 Komponen Multimedia

Komponen-komponen multimedia adalah:

1. Teks

2. Image (grafik)

3. Bunyi (audio)

4. Video

5. Animasi

6. Virtual Reality

9

Page 24: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

2.7 Proses Pembuatan Animasi

a. Pra Produksi

1. Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter

2. Menyusun Naskah Cerita/Skenario

3. Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar)

4. Pembuatan Storyboard

5. Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah)

6. Sound Effect and Music

b. Produksi

1. Tracing Karakter dan Pewarnaan

2. Modeling 2D dan Penganimasian

c. Pasca Produksi

1. Compositing and Editing

2.8 Referensi Gaya Desain

Adapun referensi untuk gaya desain, baik itu desain karakter maupun desain

pakaian adalah sebagi berikut:

2.8.1 Desain Karakter

Pengambilan gaya desain karakter untuk animasi 2D ini, mengambil referensi dari

salah satu animasi karya Kastari Animation yaitu dongeng cerita rakyat “Keong

Emas”. Pengambilan referensi desain karakter dari film ini disebabkan karena

10

Page 25: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

kesamaan target audience. Pada film ini dibuat sebuah desain karakter yang terlihat

lucu dengan mata bulat dan wajah yang tembam.

Sumber : Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas HD – Kastari Animation Official

Gambar II-2 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudari Tirinya

2.8.2 Gaya Desain Pakaian

Sedangkan untuk gaya desain pakaiannya diambil dari pakaian adat yang biasa

dipakai orang Melayu, seperti baju kurung, kain songket, dan ikat kepala.

Pakaian tradisional Melayu terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis pakaian yang

dipakai tergantung situasi dan kondisi pemakaiannya dan kegiatan yang dilakukan,

misalnya pakaian resmi atau yang digunakan sehari-hari.

Jenis Pakaian:

a. Pakaian Harian

Pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan

pemakaiannya, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian anak-anak,

pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya.

11

Page 26: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

• Pakaian Anak-anak

Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak

besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju Cekak Musang.

Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah lutut, kopiah, dan tutup

kepala dari kain segi empat. Sedangkan untuk anak perempuan yang belum

dewasa memakai baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau

satu warna dengan kain tersebut.

Sumber : http://capital-adham.blogspot.com/2013/09/reti-ke-tidak-pakai-baju-melayu.html

Gambar II-3 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang

• Pakaian Dewasa

Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang yang

dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala.

Sedangkan untuk perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek,

dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju ini dipadukan dengan kain sarung batik dan

penutup kepala berupa selendang atau.

12

Page 27: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_fxA23BMuGbk/

Gambar II-4 Baju Kurung Cekak Musang

• Pakaian Orang Tua

Pakaian untuk perempuan tua setengah baya ada berbagai macam, seperti Baju

Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh, dan Baju

Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang. Kerudung untuk

menutupi kepala berupa selendang segi empat yang dibentuk segitiga sehingga

menyerupai jilbab.

Sumber : http://fusion-fashion.blogspot.sg/2008/07/baju-kurung-teluk-belanga

Gambar II-5 Baju Kurung Teluk Belanga

b. Pakaian Resmi

Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap dengan

kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik, dan daerah-

daerah di Riau lainnya.

13

Page 28: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau kain

berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah dan kain

samping. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu ikat dagang

dalam dan ikat dagang luar.

Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya Laboh dan

Baju Kurung Cekak Musang. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini

mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak terlalu

sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut,

sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah lutut.

c. Pakaian Upacara Adat

Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi menjadi dua

jenis, yaitu pakaian untuk perempuan dan pakaian untuk laki-laki.

Pakaian upacara untuk perempuan yang masih gadis berbeda dengan pakaian untuk

perempuan yang sudah menikah. Jenis pakaian yang dipakai untuk perempuan tua

adalah Baju Kurung Tulang Belut. Sedangkan untuk perempuan setengah baya dan

gadis adalah Baju Kebaya Laboh Cekak Musang berwarna hitam yang terbuat dari

bahan sutra. Warna hitam pada pakaian ini hanya dipakai pada waktu upacara adat

penobatan raja, menteri, atau datuk. Sedangkan untuk upacara adat yang lain,

semisal upacara penerimaan tamu agung atau pun upacara penerimaan anugerah,

para perempuan memakai baju berwarna kuning.

Melayu yang menghadiri upacara adat juga memakai sanggul. Sanggul tersebut

berbentuk sanggul joget, sanggul lipat pandan yang berhiaskan bunga goyang di

atasnya. Di sebelah kanan sanggul dihiasi jurai panjang dan di sebelah kiri dihiasi

jurai pendek.

14

Page 29: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Sumber : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau.

Gambar II-6 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung

15

Page 30: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Bab III KONSEP DESAIN

3.1 Konsep Umum

Konsep film animasi 2D yang dibuat berdasarkan target audience yang telah

ditentukan yaitu anak-anak. Pembuatan film yang menonjolkan karakter-karakter

yang mempunyai budi pekerti yang patut di contoh oleh anak-anak. Salah satunya

adalah karakter Nenek Sakti yang santun dan tidak tamak. Meskipun di ceritakan

bahwa pembagian garam sangat sedikit namun ia tidak ingin memakai garam itu

untuk kepentingan pribadi. Karakter ini mencerminkan sosok yang peduli terhadap

sesama sehingga diharapkan penonton film ini dapat mengambil pelajaran penting.

Konsep film animasi “Cerita orang laut enam suku” diambil dari sebuah cerita

rakyat dari daerah Melayu yang menceritakan asal muasal penduduk asli Riau yang

didominasi oleh suku melayu.

3.1.1 Sasaran

Film animasi “Cerita Orang Laut Enam Suku” ditujukan pada khalayak sasaran

primer dan sekunder. Khalayak sasaran primer atau sering disebut dengan target

audience primer adalah target utama dalam pemasaran film animasi 2D cerita rakyat

ini nantinya. Segala bentuk rancangan film ini nantinya akan disesuaikan dengan

karakteristik target audience primer. Khalayak sasaran sekunder atau yang sering

disebut dengan tambahan di luar target audience primer yang juga mempunyai

minat dan menyaksikan film cerita rakyat dalam bentuk animasi. Target audience

sekunder meliputi orang tua anak-anak ketika mereka mendampingi anak mereka

serta memberikan penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan anak ketika menyaksikan

film animasi tersebut.

16

Page 31: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Target audience primer menurut Demografis film animasi ini adalah :

Usia : 5 – 11 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Agama : Semua agama

Suku : Semua suku

Target audience sekunder menurut Demografis film animasi ini adalah :

Usia : 15 - 50 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Agama : Semua agama

Suku : Semua suku

3.1.2 Strategi Komunikasi

Pada umumnya film memiliki pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran berharga.

Pesan tersebut dapat tersampaikan jika kita memiliki strategi komunikasi yang baik.

Ada beberapa strategi komunikasi dibuat dalam produksi film animasi 2D ini,

diantaranya:

1. Memproduksi sebuah film live action tentu memerlukan biaya yang banyak.

Namun, pembuatan film animasi 2D tidak mengeluarkan banyak biaya.

Sehingga pesan tetap dapat disampaikan melalui sebuah film animasi 2D.

2. Film animasi “Cerita Orang Laut Enam Suku” didominasi oleh bahasa

Indonesia. Sebagian kecil menggunakan bahasa melayu agar tidak

meninggalkan unsur kebudayaan Melayu.

3. Budi pekerti yang baik dapat dilihat dari semua tokoh. Penokohan pada film ini

adalah protagonist. Sehingga penikmat film ini dapat meneladani sifat-sifat baik

pada setiap karakter.

17

Page 32: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3.2 Proses Pra Produksi

Proses pra produksi adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang

berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan. seperti membuat

team, membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposuresheet,

membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna

karakter maupun background dan prakiraan biaya.

3.2.1 Karakter

Terdapat delapan karakter pada film animasi 2D ini. Karakter-karakter dalam film animasi

ini adalah:

Tabel III-1 Karakter pada film animasi cerita orang laut enam suku

Nama Karakter Gambar Karakter Ciri Karakter Sifat Karakter

1. Nenek Sakti

Seorang nenek dengan wajah yang sudah keriput, berusia 70 tahun. Dengan tinggi badan 153 cm dan berat badan 45 kg. Memakai kebaya berwarna hijau dan jarik.

Bijak, peduli, rendah hati, santun dan dermawan

2. Raja Ibrahim Ali

Seorang raja yang memiliki kumis tebal. Berusia 50 tahun, dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 90 kg. Memakai pakaian melayu berwarna merah memakai destar di kepala dengan lambang bulan bintang serta menggunakan kain songket

Arif dan bijaksana, rendah hati, dermawan, santun, dan murah senyum

18

Page 33: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3. Tapa

Seorang lelaki berusia 23 tahun. Berbadan tegap, dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 66 kg. Memakai pakaian melayu berwarna abu-abu, memakai kain songket dan ikat kepala.

Tegas, kuat, pantang menyerah

4. Takur

Seorang lelaki berusia 23 tahun. Tinggi badan 170 cm dan berat badan 68 kg. Memakai pakaian melayu berwarna coklat muda, memakai kain songket dan ikat kepala.

Tidak banyak bicara, murah senyum, dan rendah hati

5. Rabas

Seorang lelaki berusia 23 tahun. Tinggi badan 160 cm dan berat badan 67 kg. Memakai pakaian melayu berwarna cokelat, memakai kain songket dan ikat kepala.

Pendiam, murah senyum, dan pemaaf

19

Page 34: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

6. Tiaga

Seorang lelaki berusia 22 tahun. Tinggi badan 158 cm dan berat badan 70 kg. Memakai pakaian melayu berwarna hitam, memakai kain songket dan ikat kepala.

Dermawan, banyak bicara, humoris, dan lincah

7. Andalas

Seorang lelaki berusia 22 tahun. Tinggi badan 160 cm dan berat badan 65 kg. Memakai pakaian melayu berwarna biru, memakai kain songket dan ikat kepala.

Pintar, aktif, ramah, dan sopan

8. Parapati

Seorang lelaki berusia 23 tahun. Tinggi badan 168 cm dan berat badan 68 kg. Memakai pakaian melayu berwarna hijau, memakai kain songket dan ikat kepala.

Lincah, humoris, dan banyak bicara

20

Page 35: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3.2.2 Storytelling

Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti

memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat

memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada

juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari.

Menyembahlah Nenek Sakti di hadapan raja, kemudian raja menanyakan maksud

kedatangan Nenek Sakti. Nenek Sakti pun memaparkan maksud dan tujuannya

datang ke kerajaan Johor untuk meminta garam yang nantinya akan dibagikan

kepada rakyat di negeri Johor. Sebab persediaan garam pada saat itu tidak

mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Tutur kata yang bijak, membuat Raja Johor sangat gembira. Sehingga permintaan

Nenek Sakti dipenuhinya. Namun tak banyak yang dapat diberikan oleh Raja Johor.

Raja Johor hanya memberikan sepiring garam karena pesanan garam belum datang

dari negeri Jawa dan kiriman dari Madura pun belum tiba.

Singkat kisah, setelah Nenek Sakti memperoleh sepiring garam pemberian Raja

Johor itu, berpikirlah beliau jika dipakai untuk kepentingan pribadi tidak baik

hukumnya dan jika hendak dibagikan sama rata pada rakyat sekampung, garam

tersebut tentu tidak mencukupi. Sehingga ia pun memanjatkan do’a agar Allah SWT

menurunkan mukjizat agar garam tersebut menjadi rakyat yang setia mengabdi pada

rajanya. Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT maka menjelmalah seceper garam

tersebut menjadi sebarisan rakyat yang diberi nama Orang Laut Enam Suku.

Orang Laut Enam Suku dan Nenek Sakti menghadap Raja Johor. Kemudian Raja

Johor menanyakan keinginan Orang Laut Enam Suku tersebut. Salah satu dari

mereka kemudian menjawab bahwa mereka ingin dibuatkan kapal emas. Lalu

sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya,

Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-

rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan.

21

Page 36: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Konon, salah satu dari orang laut enam suku menetap di pulau Batam dan menjadi

penduduk asli Batam.

3.2.3 Storyboard

22

Page 37: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

23

Page 38: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Gambar III-1 Storyboard

3.2.4 Audio, Narasi, dan Musik

Narasi adalah karangan yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa. Tujuan dari

narasi adalah mengatakan kepada pembaca tentang apa yang terjadi. Sirait (1985:

24). Film Cerita Orang Laut Enam Suku ini diawali dengan narasi yang

menceritakan tentang kedatangan Nenek Sakti menghadap Raja Johor guna

meminta garam. Di akhir film terdapat narasi yang menceritakan Orang Laut Enam

Suku yang berlayar di perairan Johor untuk mengawasi dan menjamin keselamatan

lingkungan.

Musik yang dipakai pada film animasi 2D ini adalah musik instrumen Melayu.

Penggunaan instrumen Melayu memperkuat nuansa Melayu pada film animasi ini.

24

Page 39: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3.2.5 Warna

Warna adalah elemen utama yang menunjang proses pembuatan film animasi ini

sesuai dengan target yang dituju yaitu anak-anak. Berdasarkan buku

“Mengembangkan Kreatifitas dan Kecerdasan Anak” oleh Anik Pamilu dikatakan

bahwa anak-anak cenderung memilih sesuatu benda atau objek berdasarkan

warnanya. Warna yang disukai anak-anak adalah warna dasar yang soft dan cerah

atau hangat. Warna cerah atau hangat adalah warna-warna yang berada pada

lingkaran warna antara warna merah, kuning, cokelat. Sementara warna-warna soft

merupakan warna yang mengandung unsur warna putih. Berikut adalah warna soft

dan cerah yang mendominasi film animasi ini:

Tabel III-2 Tabel Warna

Warna Contoh warna Deskripsi Hijau

Warna yang tenang dan biasanya dikaitkan dengan lingkungan dan alam. Warna ini memberikan kesan segar

Kuning Kuning adalah warna yang hangat. Cukup menarik perhatian dan sangat baik jika dijadikan background untuk teks hitam karena akan lebih mencolok terlihat. Warna kuning juga banyak dihubungkan dengan budaya Melayu.

Jingga Warna jingga/orange juga mempunyai kesan yang kuat dan hangat. Warna oranye juga mempunyai kesan kehangatan alam seperti warna khas sore pada saat matahari terbenam.

Merah Warna yang kuat sekaligus hangat. Merah juga melambangkan warna yang berani. Warna merah merupakan warna yang paling menarik bagianak-anak.

Coklat Merupakan warna bumi karena memberikan kesan hangat,nyaman, dan aman. Coklat dihubungkan dengan kesederhanaan, dekat denganlingkungan dan mencerminkan tradisi serta kebudayaan.

Emas Merupakan warna dengan kesan mewah, banyak digunakan pada pewarnaan istana kerajaan. Warna emas juga memberi kesan berkelas dan elegant

Sumber :http://thetrue1story.wordpress.com/2013/03/27/pengertian-warna-dalam-desain-grafis-2/

25

Page 40: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3.2.6 Tipografi

Perancangan tipografi pada judul film harus memenuhi beberapa persyaratan antara

lain readability (mudah dibaca), gaya, dan keserasian. Tipografi pada judul film

merupakan sebuah visualisasi rancangan grafis yang dibuat sedemikian rupa supaya

audience bisa menafsirkan film yang akan dilihat sekaligus sebagai bahasa verbal

yang dibuat menjadi simbol visual melalui komposisi rancangan huruf yang dipilih

mempunyai proses identifikasi dari karakter tokoh, cerita, setting, bahkan tren yang

sedang berlaku pada saat ini.

Target audience film animasi 2D cerita orang laut enam suku ini adalah anak-anak.

Sehingga penggunaan font Goudy Stout merupakan pilihan yang tepat. Font ini

memberikan kesan tebal dan capital agar mudah dibaca. Pemberian warna-warni

pada font ini akan menambah nilai keindahan yang disukai anak-anak.

Penggunaan tipografi pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”

terdapat pada judul film animasi 2D. Dikarenakan kesan tebal dan kapital pada font

maka akan mempermudah penonton dalam membaca judul film animasi 2D-nya.

Gambar III-2 Opening film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”

26

Page 41: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

3.2.7 Prakiraan Biaya

Berikut adalah prakiraan biaya yang mungkin akan dikeluarkan selama proses

pengerjaan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”.

Tabel III-3 Prakiraan biaya

Pra Produksi

NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Kertas HVS 2 Rim Rp 35.000 Rp 70.000 2 Tinta Printer 2 Botol Rp 50.000 Rp 100.000 3 Pensil 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000 4 Peruncing 2 Buah Rp 2.500 Rp 5.000 5 Penghapus 4 Buah Rp 3.500 Rp 14.000

Total : Rp 209.000 Produksi

NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Animator 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 2 Dubbing 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 3 Laporan Akhir 2 Eksemplar Rp 100.000 Rp 200.000

Total : Rp 1.200.000 Pasca Produksi

NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Compositing 5 Orang Rp 250.000 Rp 1.250.000 2 Editing 3 Orang Rp 200.000 Rp 600.000 4 Jilid Laporan 3 Eksemplar Rp 70.000 Rp 210.000

Total : Rp 2.060.000

TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp 3.469.000

27

Page 42: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Bab IV KERANGKA ACUAN PROYEK

4.1 Format Produk

Standar ukuran yang digunakan dalam pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang

Laut Enam Suku” adalah PAL (Phase Aternating Line), dengan penjelasan sebagai

berikut :

Resolusi : 720 x 576 (DVD Quality)

Format Video : MP4

Video Codec : H.264

Frame Rate : 24 fps

Audio Codec : AAC

Pada film animasi ini menggunakan ukuran PAL karena ukuran ini memenuhi

standar kualitas video yang sering digunakan di Indonesia, dan sudah banyaknya

pemutar CD/DVD yang menggunakan sistem ini.

4.2 Tahap Proses Produksi

4.2.1 Skema Kerja Pembuatan Film Animasi

Skema kerja dibuat agar dalam proses pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang

Laut Enam Suku” lebih terstruktur dan terarah, berikut adalah skema atau bagan

dalam pembuatan film animasi :

28

Page 43: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Gambar IV-1 Skema kerja langkah-langkah pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang

Laut Enam Suku”

4.2.2 Pembuatan Karakter

Pembuatan karakter pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” dibuat

pada selembar kertas terlebih dahulu sebelum dibuat melalui komputer. Setelah

karakter digambar pada selembar kertas, kemudian dilakukan scanning untuk dapat

ditracing / digambar lagi melalui komputer. Proses tracing menggunakan software

Adobe Flash CS6 agar memudahkan dalam penganimasian. Setiap bagian tubuh

seperti tangan, kaki, badan, maupun kepala dibuat terpisah pada layer yang berbeda.

29

Page 44: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Kemudian untuk mata dan mulut dikonvert ke dalam simbol dengan pilihan

graphic.

Gambar IV-2 Sketsa karakter pada selembar kertas

Gambar IV-3 Hasil tracing karakter pada komputer

30

Page 45: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4.2.3 Background

Background merupakan lokasi dan setting di mana animasi berada. Background

dapat dibuat secara sederhana ataupun kompleks sesuai dengan kebutuhan.

Dikarenakan dalam pembuatan background dilakukan oleh beberapa orang maka

dalam hal ini menggunakan dua software, yaitu Adobe Flash dan Paint Tool SAI.

Masing-masing software mempunyai kelebihannya masing-masing. Pada Adobe

Flash background ketika dizoom tidak terjadi pecah-pecah pada gambar, sehingga

warna dan garis pada gambar tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada Paint

Tool SAI, mempunyai keunggulan mudah dan cepat dalam pengoprasiannya.

Gambar IV-4 Background dan pewarnaan pada software Paint Tool SAI

Gambar IV-5 Background dan pewarnaan pada software Adobe Flash CS6

31

Page 46: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4.2.4 Coloring

Proses coloring atau pewarnaan dilakukan secara digital dengan menggunakan

software Adobe Flash CS6 untuk karakter dan background. Dan untuk sebagian

background yang dibuat pada software Paint Tool SAI dilakukan pewarnaan

langsung pada software tersebut. Warna pada karakter untuk bagian tubuh seperti

warna kulit, rambut, mata, maupun hidung menggunakan warna dasar. Sedangkan

untuk pakaiannya masih menggunakan warna dasar, hanya saja untuk kain songket

dan jarik menggunakan bitmap untuk corak kainnya.

Gambar IV-6 Karakter yang sudah diberi perwarnaan

4.2.5 Key Animation

Pada tahap ini, seorang Key animator membuat gerakan-gerakan kunci untuk

menandai suatu posisi gerakan dalam animasi pada karakter atau objek. Key

animation adalah sebuah gambar awal atau gambar kunci dari bentuk pada animasi

pada frame. Animasi yang akan dijadikan gambar kunci terlebih dahulu harus

dijadikan ke dalam movie clip. Berikut adalah salah satu contoh gambar kunci pada

film animasi Cerita Orang Laut Enam Suku.

32

Page 47: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Gambar IV-7 Key adegan sedang berjalan

Gambar IV-8 Contoh penerapan key animation yang dimasukkan frame by frame

33

Page 48: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4.2.6 In Between Animation

Buat gambar mata saat terbuka dan tertutup kemudian kedua gambar dijadikan

symbol dengan pilihan graphic. Frame pertama diisi dengan mata yang masih

terbuka. Kemudian di frame tertentu diisi dengan mata yang tertutup, dan jeda

beberapa frame diisi dengan mata yang terbuka.

Gambar IV-9 Gambar mata saat terbuka pada frame 1

Gambar IV-10 Gambar mata saat tertutup pada frame 31

34

Page 49: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4.2.7 Animasi Classic Tween

Dalam pembuatan film animasi 2D kali ini, selain menggunakan animasi frame by

frame juga menggunakan animasi classic tween. Langkah-langkah dalam membuat

animasi classic tween yang seolah-olah kamera bergerak ke bawah, atas, atau

samping adalah sebagai berikut. Buat terlebih dahulu gambar yang akan digerakkan

melebihi stage, kemudian impor ke dalam stage dan atur posisi frame awalnya. Pada

frame tertentu tambahkan Keyframe dan atur posisi gambar sesuai dengan

keinginan, dan di antara frame awal dan frame akhir kemudian klik kanan dan pilih

Create Classic Tween. Jika gambar terlalu besar dan menyusahkan dalam

penempatan posisi pada stage, dapat menggunakan tool Rulers dengan

memposisikan garis bantu sesuai dengan ukuran stage.

Gambar IV-11 Proses pembuatan classic tween

4.2.8 Rendering Animasi

Setelah proses penggabungan background dan penganimasian selesai, selanjutnya

adalah mengekspor animasi ke dalam movie yang nantinya setiap scenenya akan

digabungkan dengan menggunakan Adobe Premiere Pro CS6, dengan format

35

Page 50: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

ekstensi *.mov yang merupakan ekstensi file dari QuickTime. Caranya pilih menu

File>Export>Export Movie (Ctrl + Alt + Shift + S) > beri nama file kemudian pilih

tipe filenya QuickTime(*.mov) dan klik Save. Secara default pengaturan dimensi

dan framerate sudah menyesuaikan dengan pengaturan stage yang telah dibuat, jika

ingin perubahan dimensi dan framerate dapat dilakukan secara manual sesuai

kebutuhan.

Gambar IV-12 Proses export animasi ke dalam movie

4.3 Tahap Proses Pasca Produksi

Setelah proses produksi selesai, tahapan selanjutnya adalah proses pasca produksi.

Pada proses pasca produksi ini dilakukan pengeditan / penggabungan tiap scene

menjadi satu dan penambahan audio. Untuk menggabungkan animasi dan audio

pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” menggunakan software

Adobe Premiere Pro CS6.

4.3.1 Editing

Editing dilakukan untuk menggabungkan menjadi satu scene-scene yang telah

dibuat, mensinkronkan gerakan mulut pada saat penganimasian dengan suara yang

36

Page 51: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

dihasilkan pada saat dubbing, memberikan backsound, dan mengekspor ke dalam

media yang ditentukan.

Gambar IV-13 Penggabungan scene pada adobe premier

4.3.1.1 Sound Editing

Pengeditan suara hasil dubbing dilakukan menggunakan software Adobe Premiere

CS6, dan Adobe Audition untuk memotong jeda kosong yang tidak terlalu

dibutuhkan ataupun memisahkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan

kebutuhan, dan untuk menghilangkan suara noise.

Gambar IV-14 Editing suara di Adobe Premiere Pro CS6

37

Page 52: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Gambar IV-15 Editing suara di Adobe Audition

4.3.1.2 Video Editing

Tahapan ini merupakan proses menggabungkan semua scene animasi yang telah

dibuat dan mensinkronkan animasi dengan suara dubbing ataupun backsound yang

sudah diedit sebelumnya.

Gambar IV-16 Proses mensinkronkan animasi dengan suara hasil dubbing

38

Page 53: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4.3.2 Finishing

4.3.2.1 Compositing

Menggabungkan seluruh elemen dalam pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang

Laut Enam Suku” mulai dari proses impor, pengaturan cut, sampai sinkronisasi

antar elemen, semua dilakukan dengan menggunakan software Adobe Premiere Pro

CS6.

4.3.2.2 Rendering

Setelah semua elemen digabungkan dan sudah menjadi satu kesatuan video animasi.

Selanjutnya adalah rendering ke dalam format video dengan ekstensi AVI.

Dikarenakan pada film animasi 2D ini menggunakan format MP4, maka setelah

menjadi file video yang berformat AVI, selanjutnya dikonversi ke dalam format

video MP4 dengan menggunakan Freemake Video Converter.

Gambar IV-17 Proses rendering di Adobe Premiere Pro CS6

39

Page 54: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4.4 Realisasi Biaya

Dalam pelaksanaan proses pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam

Suku” tidak semua pengeluaran pada perkiraan biaya dilakukan. Terutama untuk

biaya transportasi dan konsumsi, jadwal pertemuan antar anggota kelompok tidak

selalu dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, melainkan digantikan dengan

komunikasi via email ataupun WhatsApp. Sehingga mengurangi biaya pengeluaran

yang cukup besar.

Tabel IV-4 Tabel realisasi biaya

Pra Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Kertas HVS 2 Rim Rp 35.000 Rp 70.000 2 Tinta Printer 2 Botol Rp 50.000 Rp 100.000 3 Pensil 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000 4 Peruncing 2 Buah Rp 2.500 Rp 5.000 5 Penghapus 4 Buah Rp 3.500 Rp 14.000

Total : Rp 209.000 Produksi

NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Animator 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 2 Dubbing 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 3 Laporan Akhir 2 Eksemplar Rp 100.000 Rp 200.000

Total : Rp 1.200.000 Pasca Produksi

NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Compositing 5 Orang Rp 250.000 Rp 1.250.000 2 Editing 3 Orang Rp 200.000 Rp 600.000 4 Jilid Laporan 3 Eksemplar Rp 50.000 Rp 150.000

Total : Rp 2.000.000

TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp 3.409.000

40

Page 55: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Bab V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Pembuatan film animasi sudah semakin banyak. Namun sedikit yang

mempunyai pesan moral dan unsur kebudayaan yang terkandung di dalamnya.

Kebanyakan film animasi yang dibuat pada saat ini hanya bersifat sebagai

hiburan tanpa unsur mendidik. Sehingga pembuatan film animasi yang

mengangkat kebudayaan Melayu dan juga beberapa unsur lain seperti

penyampaian pesan moral merupakan peranan penting untuk mengingatkan

kembali dua hal yaitu pendidikan moral pada anak dan melestarikan budaya

bangsa.

2. Karakter film animasi “Cerita Orang Laut enam Suku” dibuat berdasarkan

referensi karakter dari dongeng anak. Sehingga timbul kesamaan yang membuat

film animasi ini akan diminati oleh anak-anak. Serta pemilihan warna yang

cerah, dan mencolok untuk karakternya.

3. Penggunaan bahasa Melayu pada film animasi ini dan penggunaan pakaian adat

Melayu pada karakter, diharapkan dapat memberikan nilai budaya Melayu

kepada anak-anak.

5.1 Saran

1. Dalam pembuatan film animasi 2D diperlukan tim yang solid, terorganisir, dan

memiliki sumber daya manusia yang memadai. Di samping itu, perlu adanya

Management waktu yang baik agar proses pembuatan film animasi tidak

mengalami kemunduran jadwal yang sudah ditetapkan.

2. Dalam proses pra produksi sebuah film animasi 2D diharapkan memahami

dengan matang terlebih dahulu maksud dari jalan cerita dan konsep sebuah film,

41

Page 56: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

serta apa yang ingin disampaikan dalam film animasi 2D nantinya. Jangan

terlalu buru-buru untuk memulai produksi filmnya.

3. Dan jangan terpaku kepada konsep desain karakter ataupun latar yang akan

ditampilkan. Karena sosok visual karakter akan menyesuaikan dengan

perwatakan yang dia punya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah

memaparkan secara detail watak-watak karakter yang akan dibuat. Dengan

menyusun struktur penokohan seperti itu, akan memberikan posisi dan beban

penceritaan secara merata. Sebaiknya penyusunan penokohan dibuat setelah

menyelesaikan sinopsis cerita, bukan setelah cerita selesai dibuat secara detail.

Dan juga satu hal untuk mengikat emosi penonton adalah keunikan watak dari

karakter yang dibuat, yang memberikan ciri khas dalam membedakan dengan

karakter yang lain. Sehingga penonton dengan mudah mengenali karakter tanpa

harus membedakan dengan karakter yang lain. Dan salah satu caranya adalah

dengan menyesuaikan sasaran penonton film animasinya.

42

Page 57: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

DAFTAR PUSTAKA

1. Syamsuddin, B. M. 1996. Cerita Rakyat dari Batam. Jakarta: Grasindo, 13-17.

2. Blog Seto Enggar T. Proses Pembuatan Film Animasi. [Online]. Tersedia:

http://seto.citravision.com/berita-23-proses-pembuatan-film-animasi.html. [28

Feburari 2014].

3. “Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas” 9.56 Menit. Kastari Animation. 20 Jan.

2014.

4. Kebudayaan Indonesia. Antara Bahasa Melayu Dengan Riau Dangan Bahasa

Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1284/antara-bahasa-melayu-

dengan-riau-dangan-bahasa-indonesia. [07 Maret 2014].

5. Dunia Melayu Se-Dunia. Pakaian Tradisional Melayu Riau. [Online]. Tersedia

: http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-

riau. [07 Maret 2014].

6. Cyber Business School. Animasi & Multimedia. [Online]. Tersedia:

http://www.cbs-

bogor.net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi%26Multimedia.pdf.

[07 Maret 2014]

7. Pengertian Narasi menurut para Ahli [Online]. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/8214/3/BAB%202-07201241044.pdf [22 Juni 2014]

8. Anik, Pamilu. 2007. Mengembangkan Kreativitas Dan Kecerdasan Anak.

Jakarta : Buku kita

9. Sejarah Kota Batam. Tersedia :

http://batamkota.go.id/pemerintahan_baru.php?sub_module=46&klp_jenis=89 [1

July 2014)

43

Page 58: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

STORYBOARD

44

Page 59: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 60: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 61: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 62: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 63: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 64: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 65: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 66: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 67: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 68: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 69: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 70: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 71: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 72: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 73: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 74: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

KARAKTER

45

Page 75: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 76: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 77: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 78: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 79: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 80: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 81: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 82: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 83: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 84: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 85: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 86: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Page 87: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

KARTU BIMBINGAN

46

Page 88: Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"