prototype pembangkit listrik tenaga mikro hidro
TRANSCRIPT
Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Menggunakan Turbin Tipe Crossflow
251
PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO MENGGUNAKAN TURBIN
TIPE CROSS-FLOW
Moh. Aprilianto Nafian
S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Subuh Isnur Haryudo, Widi Aribowo, Mahendra Widyartono
S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pada artikel ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui potensi sungai kuncir sebagai tempat pembangkit listrik
tenaga mikro hidro. Pembahasan dalam artikel ini meliputi perancangan Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro menggunakan turbin tipe crossflow di Sungai Kuncir serta melakukan pengujian dan
analisis dari Prototype yang telah dibuat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian experimen. Pengujian Prototype dilakukan di cabang Sungai Kuncir, dengan menggunakan pipa
PVC ¾ inc sebanyak 4 buah untuk mengalirkan air dari sungai ke Prototype dengan ketinggian 80 cm.
Menggunakan Pulley dengan diameter 30 cm untuk turbin dan diameter 5 cm untuk generator, serta
menggunakan v-belt dengan ukuran A44 sebagai penghubung. Generator yang digunakan memiliki
spesifikasi yaitu 1500 rpm, dengan tegangan 22,5 volt dan arus sebesar 4 ampere. Turbin yang digunakan
merupakan turbin jenis crossflow dengan jumlah bilah sebanyak 12 buah, dengan lebar sudu 8 cm dan
panjang sudu berukuran 19 cm. Dari pengujian Prototype didapatkan hasil yaitu putaran turbin sebesar 169
rpm dan putaran generator sebesar 1220 rpm. Tegangan yang dihasilkan dari generator sebesar 18,27 volt.
Arus pengisian baterai tanpa beban sebesar 0,83 ampere dan arus pengisian baterai dengan beban lampu DC
2x3 watt sebesar 1,12 ampere. Arus pengisian baterai dengan beban akan lebih besar dibandingkan arus
pengisian baterai tanpa beban, ini diakibatkan oleh adanya resistansi dan reaktansi pada belitan stator yang
akan mengakibatkan munculnya susut tegangan. Besarnya susut tegangan akan berbanding lurus dengan arus
yang mengalir, arus tersebut akan ditentukan daya bebannya. Semakin besar daya bebannya maka semakin
besar arus yang perlu disuplai ke beban tersebut.
Kata Kunci: Sungai Kuncir, Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Abstract
This scientific article aim to determine the potential of the kuncir river as a micro hydro power plant. The
discussion in this article includes to design a Prototype of Micro Hidro Power Plant used crossflow turbin
type in Kuncir river and to carry out testing and analysis of the prototype that have been made. The method
used in this research is experimental research method. Prototype testing was carried out at the Kuncir river
branch, using 4 pieces of PVC pipe 3 4⁄ inc to drain water from the river to a 80 cm high prototype. Using a
pulley with a diameter of 30 cm for a turbine and a diameter of 5 cm for a generator, and using a v-velt with
an A44 size as a connector. The generator used has a specification of 1000 rpm, with a voltage of 22.5 volts
and a current of 4 amperes. The turbine used is a crossflow type turbine with 12 blades, with a blade width
of 8 cm and a blade lengt of 19 cm. From the prototype test, the results obtained were that the turbine rotation
was 169 rpm and generator rotation was 1220 rpm. The voltage generated from the generator is 18.27 volts.
No-load battery charging current of 0.83 amperes and battery charging current with a 2x3 watt DC lamps
load of 1.12 amperes. The charging current of a battery with a load will be greater than the charging current
of a battery without a load, this is caused by the presence of resistance and reactance in the stator winding
wich will result in the appearance of voltages losses. The amount of voltage loss will be directly proportional
to the current flowing, the current will be determined by the load power. The greater the load power, the
greater current that needs to be supplied to the load.
Keywords: Kuncir River, Prototype of Micro Hydro Power Plant
PENDAHULUAN
Unit pembangkitan brantas merupakan unit
pembangkit listrik tenaga air yang dikelola oleh Perum
Jasa Tirta 1 yang berada di wilayah sungai brantas. Saat
ini di wilayah Sungai Brantas terdapat 9 (sembilan) PLTA
yang telah beroperasi dengan kapasitas terpasang sebesar
274,1 MW. Masih terdapat potensi pembangkitan listrik
tenaga air sebesar 313,29 MW pada 22 titik di wilayah
Sungai Brantas. Salah satu potensi pembangkit listrik
tersebut yaitu di sungai kuncir Kabupaten Nganjuk yang
Jurnal Teknik Elektro, Volume 10 Nomor 01 Tahun 2021, Halaman 251-260
berpotensi sebagai sumber energi listrik (Perum Jasa Tirta
1, 2015).
Berdasarkan data debit air yang diperoleh dari Dinas
Pengairan Kabupaten Nganjuk selama periode tahun
2013-2016, diketahui debit minimum yang terdapat di
Sungai Kuncir sebesar 0,37 𝑚3 yang terjadi di musim
kemarau (September-November) 2016 serta debit
maksimum sebesar 3,66 𝑚3 terdapat pada musim hujan
dengan intensitas hujan yang paling tinggi (Februari-
Maret) 2016.
Data dari Dinas Pengairan hanya sebagai referensi
bahwa keadaan sungai mengalirkan air dari tahun 2013-
2016, untuk data debit air pada selanjutnya yang
digunakan untuk pengujian adalah debit dari sungai kuncir
yang dialirkan melalui pipa PVC dengan debit sebesar
0,0054 𝑚3/𝑠.
Pada penelitian ini menggunakan turbin tipe crossflow
sebagai penggerak generator. Turbin crossflow merupakan
turbin aliran radial, yaitu daerah kerjanya pada tekanan
atmosfir sehingga lebih mudah dalam perakitannya karena
tidak membutuhkan seal-seal kedap udara. Turbin pada
penelitian ini dibuat menggunakan pipa PVC berukuran
2,5 dim yang di belah menjadi dua bagian dan dijadikan
bilah turbin, untuk bagian tengah menggunakan pipa PVC
sebesar 2 dim dan disambungkan ke bilah turbin
menggunakan baut.
Pada artikel ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui
potensi sungai kuncir sebagai tempat pembangkit listrik
tenaga mikro hidro serta merancang Prototype
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dan melakukan
pengujian dan analisis dari Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro yang telah dibuat.
KAJIAN PUSTAKA
Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit tenaga listrik merupakan unit-unit yang
terdiri dari turbin dan generator untuk menghasilkan
energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan merupakan
energi primer yang diubah kedalam energi listrik melalui
turbin dan generator. Energi primer tersebut dapat
dibedakan menjadi dua yaitu energi listrik renewable
(energi terbarukan) dan energi listrik non renewable (tidak
terbarukan).
Energi terbarukan meliputi energi air, energi angin,
energi matahari, energi gelombang laut, energi panas bumi
dan biomassa, sedangkan energi tidak terbarukan meliputi
minyak bumi, batubara, gas alam dan energi nuklir. Dari
sumber energi tersebut dapat digunakan untuk
membangkitkan energi listrik. Macam macam pembangkit
listrik menurut sumber energinya dibedakan menjadi 2
yaitu:
1. Pembangkit Listrik Renewable (Terbarukan): yaitu
pembangkit listrik yang sumber energinya dapat
diperbarui/tidak akan habis. Contoh pembangkit listrik
renewable antara lain: Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu
(PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP),
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut,
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa.
2. Pembangkit Listrik non renewable (Tidak
Terbarukan): yaitu pembangkit listrik yang sumber
energinya tidak dapat diperbarui, sumber energi
tersebut berasal dari energi fosil. Contoh pembangkit
Listrik Non Renewable antara lain: Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik tenaga Gas
(PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
serta Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Tenaga Air
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan bumi
ini bergerak (mengalir) di alam sekitar kita. Kita
mngetahui bahwa iar memiliki siklus, dimana air
menguap, kemudian terkondensi menjadi awan. Air akan
jatuh sebagai air hujan setelah ia memiliki massa yang
cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi
menjadi aliran sungai, aliran sungai ini menuju ke laut. Di
laut juga terdapat gerakan air yaitu gelombang pasang
ombak dan arus laut. Tenaga air banyak dimanfaatkan
untuk pembangkitan energi listrik. Pembangkitan tenaga
air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air
dari ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik,
dengan menggunakan turbin air dan generator (Munandar,
2004).
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan adanya
air yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan
ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu pada
jumlah volume aliran air per satuan waktu (flow Capacity)
sedangkan beda ketinggian daerah aliran sampai ke
instalasi dikenal dengan istilah head. (Firmansyah, 2011)
Untuk menentukan daya yang bisa dibangkitkan dalam
pembangkit mikrohidro bisa menggunakan rumus berikut:
P=9,81×𝑄×𝐻×𝜂×𝜌 𝐴𝑖𝑟
1000 ( 1 )
Dimana:
P = Daya Terbangkit (kW)
9,81 = Konstanta Gravitasi (m/s)
Q = Debit Air (𝑚3/𝑠)
H = Ketinggian Head (m)
𝜂 = Efisiensi Sistem
𝜌 Air = Massa Jenis Air (1000 Kg/𝑚3)
Mikro hidro hanyalah sebuah istilah. Mikro berarti
kecil sedangkan hidro artinya air. Istilah ini bukan suatu
yang baku namun dapat dipastikan bahwa mikrohidro
Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Menggunakan Turbin Tipe Crossflow
253
menggunakan air sebagai sumber enetgi. Perbedaan istilah
mikro hidro dengan mini hidro adalah output daya yang
dihasilkan. (Firmansyah, 2011). Output daya yang
dihasilkan berdasarkan istilah penyebutan pembangkit
tersebut antara lain: Mini Hidro dengan kapasitas 100kW
sampai dengan 1 MW, Mikro Hidro dengan kapasitas
antara 1 sampai dengan 100 kW, dan Piko Hidro dengan
kapasitas dari beberapa watt sampai dengan 1 kW.
(Hunggul, 2015).
Untuk mengetahui besarnya debit air digunakan
persamaan di bawah:
A= 𝜋𝑟2 ( 2 )
Dimana:
A = Luas Penampang Pipa ( 𝑚2 )
𝜋 = 3,14
𝑟2 = jari-jari
Debit Air=Q=A.V ( 3 )
Dimana:
V = Kecepatan aliran air (ft/s)
Kecepatan air=V=C√(2𝑔ℎ) ( 4 )
Dimana:
C = Koefisiensi Air (0,98)
g = Gavitasi Bumi (9,81 m/s)
h = jarak lubang dari permukaan air (meter)
(David, 2018)
Prinsip Kerja PLTMH
Secara teknis memiliki 3 komponen utama yaitu air,
turbin, generator. Air yang mengalir dengan kapasitas
tertentu disalurkan dengan ketinggian tertentu menuju
rumah instalasi (rumah turbin). Di rumah instalasi air
tersebut akan menumbuk turbin dimana turbin sendiri
dipastikan akan menerima energi air tersebut dan
mengubahnya menjadi energi mekanik. Energi mekanik
digunakan untuk memutar generator dan akan
menghasilkan listrik (Aji, 2010).
Adapun Gambar PLTMH secara rinci sebagai berikut:
Gambar 2 Skema PLTMH
(Sumber: http://dreamindonesia.me/2019)
Keterangan:
a. Mercu Bendung: Bangunan yang berada melintang di
sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran
air.
b. Bangunan Pengambilan (Intake): Berfungsi
mengarahkan air dari sungai masuk ke dalam saluran
pembawa (Headrace).
c. Saluran Pembawa (Headrace): Berfungsi mengalirkan
atau membawa air dari Intake ke Forebay
d. Bak Penenang (Forebay): Bangunan yang mempunyai
potongan melintang lebih besar dari Headrace yang
berfungsi untuk memperlambat aliran air.
e. Saringan (Trash rack): terbuat dari plat besi yang
berfungsi untuk menyaring sampah-sampah atau
puing-puing agar tidak masuk ke dalam bangunan
selanjutnya.
f. Saluran Pembuangan (Spillway): Bangunan yang
memungkinkan agar kelebihan air di dalam Headrace
untuk melimpah kembali ke dalam sungai.
g. Pipa Pesat (Penstok): Pipa bertekanan yang membawa
air dari Forebay ke dalam Power House (Rumah
Pembangkit).
h. Power House (Rumah Pembangkit): Bangunan yang di
dalamnya terdapat turbin, generator dan peralatan
kontrol.
i. Tailrace: Saluran yang berfungsi mengalirkan air dari
turbin kembali ke sungai.
j. Jaringan Transmisi: Terdiri dari tiang, kabel dan
aksesoris lainnya (Termasuk Trafo jika diperlukan)
yang berfungsi untuk mengalirkan energi listrik dari
Rumah Pembangkit ke konsumen.
Prototype PLTMH
Prototype adalah sebuah alat yang mengekspresikan
suatu benda nyata maupun benda yang dalam proses
perencanaan. Prototype merupakan alat peraga yang mirip
produk yang akan dibangun. Secara jelas menggambarkan
bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk menunjukkan benda
yang tidak dapat secara langsung dibangun atau dicoba
(Iwan, 2017:7). Komponen atau alat yang digunakan
dalam merancang sebuah Prototype PLTMH meliputi:
1. Turbin Air
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian prinsip
kerja PLTMH, bahwa turbin air berperan untuk
mengubah energi air (energi potensial, tekanan dan
energi kinetik) menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran poros. Putaran poros turbin ini akan diubah
oleh generator menjadi tenaga listrik.
Menghitung kecepatan turbin
N=[862
𝐷1]√𝐻 ( 5 )
Dimana:
𝐷1: Diameter turbin
H: Ketinggian pipa pesat
(David, 2018)
Jurnal Teknik Elektro, Volume 10 Nomor 01 Tahun 2021, Halaman 251-260
Turbin crossflow adalah radial, turbin bertekanan kecil
serta digolongkan menjadi turbin berkecepatan rendah.
Aliran air mengalir melalui pintu masuk pipa, dan diatur
oleh baling-baling pemacu, dan diatur oleh kipas turbin.
Setelah air melewati putaran kipas turbin, air berada pada
putaran kipas yang berlawanan sehingga memberikan
efisiensi tambahan.
Gambar 3 Turbin Crossflow
Dalam aplikasinya, turbin crossflow baik sekali
digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil dengan daya
kurang lebih 750 kW. Tinggi air yang jatuh diatas 1 m
sampai 200 m dan kapasitas antara 0,02 𝑚3/𝑠 sampai 7
𝑚3/𝑠. (Dietzel, 1993)
Gambar 4 Runner turbin crossflow
Dua buah piringan sejajar disatukan pada lingkarnya
oleh sejumlah sudu membentuk konstruksi yang disebut
dengan runner.(Ridwan, 2014)
2. Generator DC
Generator adalah suatu mesin yang mengubah tenaga
mekanik menjadi tenaga listrik. Tenaga mekanik
digunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar
dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar
magnet diantara kumparan kawat penghantar. Tenaga
mekanik dapat berasal dari tenaga panas, tenaga
potensial air, motor diesel, motor bensin dan bahkan
ada yang berasal dari motor listrik.
3. DC chopper tipe Buck (Buck converter)
DC Chopper tipe Buck merupakan salah satu jenis dari
DC Chopper, rangkaian elektronika daya ini dapat
mengubah tegangan nilai tertentu menjadi tegangan
DC yang lebih rendah. Untuk mendapatkan tegangan
yang lebih rendah daripada masukannya, DC Chopper
tipe Buck menggunakan komponen switching untuk
mengatur duty cyclenya. Komponen switching
tersebut dapat berupa thyristor, MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor Field Effect Transistor), IGBT, dll
(Ngabei, 2012).
Gambar 5 Rangkaian DC chopper tipe buck (buck
converter)
(Sumber : Ngabei, 2012)
4. Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terbuat dari bahan semikonduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering
dipergunakan sebagai penyearah dalam rangkaian
elektronika.
Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda
(terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki
prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-
n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi
tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi
tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Gambar 6 Simbol Dioda
5. Baterai
Ada 2 macam baterai aki yang dapat digunakan di
pusat listrik yaitu:
a. Baterai asam timah menggunakan PbO2 sebagai
kutub positif dan sebagai kutub negatif adalah Pb.
b. Baterai basa cadmium menggunakan nikel
oksiHidrat (NiOH) sebagai kutub positif dan
cadmium (Cd) sebagai kutub negatif. Sedangkan
sebagai elektrolit digunakan larutan potas kostik
(KOH) ( Marsudi, 2005:31).
Rumus menghitung lama pengisian baterai (Td) :
Daya baterai : V x Ah ( 6 )
VA : Tegangan(V)xArus generator ( 7 )
Td : Daya Baterai / VA ( 8 )
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah
metode penelitian experimen. Dilakukan beberapa tahapan
yaitu mempelajari teori yang berhubungan tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro beserta konsep
Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Menggunakan Turbin Tipe Crossflow
255
pengujiannya, membuat rekayasa desain yaitu langkah-
langkah pengerjaan alat mulai dari tahap awal sampai
tahap akhir.
Gambar 7 Diagram alir Perencanaan Prototype
Pembangki Listrik Tenaga Mikro Hidro.
(Sumber: Data Primer 2019)
Rekapitulasi Alat dan Komponen
Peralatan dan komponen yang digunakan dalam penelitian
di cantumkan dalam tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini:
Tabel 1 Rekapitulasi Alat
No. Nama alat Spesifikasi
alat
Satuan Jumlah
1. Avometer Sunshine Buah 1
2. Tachometer DT
2234C+
Buah 1
3. Tespen Masko
100-500 V
Buah 1
4. Obeng (+) dan (-) Buah 2
5. Tang
kombinasi
HM Buah 1
6. Tang
potong
HM Buah 1
7. Gerinda Makita
450 watt
Buah 1
8. Bor Makita
450 watt
Buah 1
9. Gergaji besi 1 mm Buah 1
10. Tang cucut HM Buah 1
11. Cutter Kenko Buah 1
12 Ampelas
Kasar
Fliying
hels 100
Lembar 1
13. Kuas 1’’ buah 1
Tabel 2 komponen-komponen yang akan dipakai.
No Nama
Komponen
Spesifikasi Satuan Jumla
h
1. Generator 22,5 volt
DC
Buah 1
2. Baterai 12 volt DC Buah 1
3. Turbin air 169 rpm Buah 1
4. lampu DC 3 Watt Buah 2
5. Rangkaian
Buck
converter
LM2596
DC-DC
Buah 1
6. Bearing 19 mm Buah 2
7. Fuse ± 5 A Buah 1
8. Volt meter 30 V DC Buah 1
9. Ampere
meter
10 A DC Buah 1
10. As roda ± 30 cm Buah 1
11. Pulley 10 mm Buah 1
12. Pulley 19 mm Buah 1
13. Papan Box Tebal 1 cm
,P 2 x 2
meter
Lembar 1
14. Kabel
NYAF
0,75 mm2 Meter 15
15 Baut Kuningan buah 50
16. Pipa PVC 2,5 dim buah 1
17. Pipa PVC 3/4 Inch buah 5
18. Shock Pipa
PVC Drat
Luar
3/4 Inch buah 8
19. L Pipa PVC 3/4 Inch buah 4
Desain Rancangan Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro
1. Diagram line prototype Pembangkit Listrik Tenaga
Angin dapat dilihat pada Gambar 6.
Gagal
Berhasil
Survey, pengumpulan data dan informasi,
analisis debit air, model turbin, tipe generator
Rencana dan penerapan desain
alat dan komponen
Pengambilan dan menganalisis data
pengujian alat
Proses perakitan
Pengujian
Mulai
Selesai
Jurnal Teknik Elektro, Volume 10 Nomor 01 Tahun 2021, Halaman 251-260
Gambar 8 Diagram Line Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro
(Sumber: Data Primer. 2019)
2. Desain Perencanaan Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro.
Gambar 9 desain perencanaan Prototype pembangkit
listrik tenaga mikro hidro.
(Sumber: Data Primer. 2019)
Alir mengalir dari sungai menuju pipa pesat, lalu dari
pipa pesat menuju ke turbin dan air keluar melalui
celah bawah turbin,
3. Desain Panel Kontrol Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro
Gambar 10 Desain Panel Kontrol Prototype
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(Sumber: Data Primer. 2019)
4. Perencanaan Saluran air
Tabel 3 Data Rancangan Saluran Air
Parameter Nilai Satuan
Panjang 500 cm
Tinggi 80 cm
Jumlah Pipa Pesat 4 buah
Debit Air 0,007 𝑚3/𝑠
5. Spesifikasi Turbin Air
Tabel 4 Data Spesifikasi Bilah Turbin
Parameter Nilai Satuan
Panjang 19 cm
Lebar Sudu 8 cm
Jumlah Sudu 12 buah
Turbin terbuat dari pipa PVC 2,5 dim yang dipotong
menjadi 2 bagian yang digunakan untuk sudu turbin.
6. Spesifikasi Generator
Tabel 5 Data Spesifikasi Generator
Parameter Nilai Satuan
Tegangan 22,5 volt
Putaran 1500 rpm
Arus 4 ampere
7. Spesifikasi Baterai
Tabel 6 Data Spesifikasi Baterai
Parameter Nilai Satuan
Tegangan 12 volt
Ampere 7,2 Ah
8. Perencanaan Transmisi
Menggunakan Pulley dengan diameter as 8 mm untuk
generator sedangkan Pulley dengan diameter as 19 mm
untuk turbin dengan menggunakan v-belt tipe A-42
dengan perbandingan pulley antara generator dan
turbin sebesar 1:6.
9. Perencanaan Kontrol Tegangan
Untuk mengantisipasi adanya tegangan bolak-balik
dari output tegangan yang dihasilkan generator maka
perlu digunakan suatu rangkaian yang dapat
menyearahkan/mengatur tegangan agar saat pengisian
baterai tegangan tetap.
10. Perencanaan Beban
Beban yang digunakan adalah 2 buah lampu yang
masing-masing memiliki daya sebesar 3 watt dengan
tegangan 12 volt.
Teknik Pengumpulan Data
Menggunakan metode observasi yaitu pengamatan dan
pencatatan langsung secara sistematik terhadap data yang
dibutuhkan untuk penelitian.
Generator 18,27 Volt, 1220 rpm
Turbin Air
169 rpm
R. Buck
converter
Batery / aki
Lampu DC 2 x 3 watt
Amper
Meter Volt
Meter
Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Menggunakan Turbin Tipe Crossflow
257
Prosedur Pengujian
Langkah-langkah pengujian dan pengambilan data
1. Mencatat debit air yang mengalir dari sungai yang
melalui pipa pvc ke turbin air.
2. Mencatat kecepatan putaran turbin dengan tachometer.
3. Mencatat kecepatan putaran generator dengan
tachometer.
4. Pengukuran tegangan generator.
5. Pengujian arus pengisian baterai
6. Pengujian Arus Pengisian Baterai dengan Beban DC.
Hasil Pengujian
Gambar 11 Prototype PLTMH
Menghitung luas penampang dengan menggunakan
persamaan 2 diperoleh hasil sebagai berikut:
1 inc = 0,000506 𝑚2
Kecepatan aliran air:
V = C√(2𝑔ℎ)
= 0,98. √2. (9,8 𝑚/𝑠).0,8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
= 0,98. 3,54
= 3,46 m/s
Menghitung debit aliran air dengan persamaan 3:
Q = A.V
= 0,000506 𝑚2 x 3,46 m/s
= 0,00175 𝑚3/𝑠
Q total = Q x 4 ( jumlah pipa pesat)
= 0,00175 x 4
= 0,007 𝑚3/𝑠
Debit diatas merupakan debit yang di dapat secara teori
perencanaan.
Debit air yang digunakan untuk menguji prototype
adalah debit yang telah dialirkan ke pipa pesat, dalam hal
ini menggunakan 4 buah pipa pvc dengan ukuran 3/4 inc
dan dialirkan menuju ke turbin dengan ketinggian 0,8
meter dari aliran air sungai. Pengukuran debit air
menggunakan sebuah wadah yang berukuran 5,4 liter,
dibutuhkan waktu 1 detik untuk mengisi wadah tersebut
dengan 4 buah pipa pesat 3/4 inc. Jadi dapat disimpulkan
debit air yang digunakan untuk pengujian prototype
pembangkit listrik mikro hidro adalah sebesar 5,4
liter/detik atau 0,0054 𝑚3/𝑠. Terdapat selisih antara debit
perencanaan dengan debit hasil pengujian. Untuk
menghitung nilai error menggunakan rumus berikut:
%error = 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑥100 ( 9 )
= 0,007−0,0054
0,007𝑥100
= 0,0016
0,007𝑥100
= 22,85 %
Untuk mengetahui daya terbangkit dapat menggunakan
persamaan 1:
Diasumsikan efisiensi sistem sebesar 80%
P = 9,81×𝑄×𝐻×𝜂×𝜌 𝐴𝑖𝑟
1000
P = 9,81×0,007×0,8×0,8×1000
1000
= 43,94
1000
= 0,043 kw
= 43 watt
Daya yang dihasilkan berdasarkan debit praktek sebagai
berikut:
P = 9,81×𝑄×𝐻×𝜂×𝜌 𝐴𝑖𝑟
1000
P = 9,81×0,0054×0,8×0,8×1000
1000
= 33,90
1000
= 0,033 kw
= 33 watt
Terdapat selisih antara daya perencanaan dengan daya
hasil pengujian. Untuk menghitung nilai error
menggunakan rumus berikut:
%error = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑥100 ( 10 )
= 43−33
43𝑥100
= 10
43𝑥100
= 23,25 %
Pengujian prototype pembangkit listrik tenaga mikro
hidro:
Tabel 7 Hasil Pengujian
No Parameter
yang Diujikan
Pengujian Pada
Ketinggian 0,8 meter
Satuan
1 Debit Air 0,0054 𝑚3/𝑠
2 Kecepatan
Putaran
Turbin
169 Rpm
3 Kecepatan
Putaran
Generator
1220 Rpm
4 Tegangan
Generator
18,27 V
5 Arus
Generator
1,12 A
6 Tegangan
Generator
13,4 V
Jurnal Teknik Elektro, Volume 10 Nomor 01 Tahun 2021, Halaman 251-260
Setelah Buck
Konverter
Pengujian dilakukan menggunakan beban 2 buah lampu
Led DC dengan daya masing-masing sebesar 3 watt,
menggunakan debit air sebesar 0,0054 𝑚3/𝑠 serta
ketinggian 0,8 meter. Sedangkan pengujian tanpa
menggunakan beban lampu didapatkan arus generator
sebesar 0,83 ampere.
1. Perhitungan lama waktu beban menyala
Tabel 8 Jumlah Beban
Beban Kapasit
as
Beban
Lama
Beban
dihidupka
n
Jumla
h
Beban
Konsums
i Daya
Lampu
Led DC
12 volt
3 Watt 12 Jam 2 Buah 72 Watt
Dari tabel 8 diatas maka dapat diketahui lampu
digunakan adalah lampu led 3 watt berjumlah 2 buah yang
akan dinyalakan selama 12 jam dengan total konsumsi
daya 72 watt. Maka dapat menggunakan perhitungan
sebagi berikut : 6 𝐴ℎ 𝑥 12 𝑉𝑜𝑙𝑡
6 𝑤𝑎𝑡𝑡 =
72 𝑤ℎ
6 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 12 Jam
Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui secara
perhitungan beban lampu led 2x3 watt dapat menyala
selama 12 jam.
Pengujian lama waktu pemakaian beban:
Setelah mengetahui perhitungan lama waktu beban
dapat digunakan maka langkah selanjutnya pengujian
lama beban selama 12 jam dengan kapasitas baterai 7,2 Ah
dan beban lampu led 3 watt dengan jumlah 2 buah yang
dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9 Pengujian pemakaian beban
No Jam Tegangan Arus
1 06.30 12,0 0,34
2 07.30 11,7 0,33
3 08.30 11,6 0,33
4 09.30 11,4 0,32
5 10.30 11,2 0,32
6 11.30 10,7 0,32
7 12.30 10,6 0,32
8 13.30 10,5 0,32
9 14.30 9,9 0,27
10 15.30 9,5 0,26
11 16.30 9,1 0,13
12 17.30 8,6 0,09
13 18.30 8,0 0,05
Dari tabel 9 dapat dilihat lampu telah dihidupkan
selama 12 jam mulai dari pukul 06.30 WIB sampai pukul
18.30 WIB. Tegangan awal sebesar 12 volt dengan arus
sebesar 0,34 ampere, pada jam ke 4 sampai jam ke 8 arus
pada baterai tetap stabil yaitu sebesar 0,32 ampere dan
terjadi penurunan arus pada jam ke 9 dengan arus sebesar
0,27 ampere atau penurunan arus 0,05 ampere. Pada jam
jam berikutnya arus baterai mengalami penurunan secara
terus menerus dari 0,26 ampere ke 0,13 ampere atau
penurunan sebesar 0,13 ampere, dari 0,13 menurun
menjadi 0,09 dan menurun lagi menjadi 0,05 pada jam ke
12 atau mengalami penurunan sebesar 0,04 ampere.
Tegangan akhir pada baterai adalah sebesar 8,0 volt atau
66% dari kapasitas penuh baterai.
Pengisian Baterai:
Pengujian lama waktu pengisian baterai dilakukan
dengan keadaan baterai dari 66% yaitu kondisi setelah
dipakai selama 12 jam sampai 100%.
Terdapat 2 tahapan pengujian yaitu pengisian baterai
tanpa beban dan pengisian baterai dengan beban menyala.
Pada tabel berikut menjelaskan pengjian pengisian baterai.
Tabel 10 Pengujian pengisian baterai tanpa beban
No Tanggal Jam Tegang
an
Kapasi
tas
1 18 Maret 2019 09.30 8,0 66 %
2 18 Maret 2019 10.30 8,64 71 %
3 18 Maret 2019 11.30 9,29 76 %
4 18 Maret 2019 12.30 9,95 82 %
5 19 Maret 2019 08.30 10,59 87 %
6 19 Maret 2019 09.30 11,21 93 %
7 19 Maret 2019 10.30 11,84 98 %
8 19 Maret 2019 10.45 12,0 100 %
Pengujian dilakukan dengan arus pengisian 0,88
ampere dan tegangan sebesar 13,4 volt. Dari pukul 09.30
WIB - 10.30 WIB terjadi peningkatan kapasitas baterai
Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Menggunakan Turbin Tipe Crossflow
259
sebesar 5%, pukul 10.30 WIB – 11.30 WIB terjadi
peningkatan sebesar 5%. Pada pukul 11.30 WIB sampai
pukul 10.45 WIB pada hari berikutnya terjadi peningkatan
kapasitas baterai berturut turut sebesar 6%, 5%, 6%, 5%
dan 2% dengan kapasitas terisi penuh sebesar 100% dan
tegangan sebesar 12 volt.
Tabel 11 Pengujian Pengisian Baterai dengan Beban
No Tanggal Jam Tegang
an
Kapasi
tas
1 20 Maret 2019 10.00 8,0 66 %
2 20 Maret 2019 11.00 8,8 72 %
3 20 Maret 2019 11.30 9,6 79 %
4 21 Maret 2019 12.30 10,3 86 %
5 21 Maret 2019 8.30 11,2 93 %
6 21 Maret 2019 9.30 12 100 %
Hasil dari pengujian lama pengisian baterai dengan
beban lampu led 2 x 3 watt dengan arus pengisian 1,12
ampere serta tegangan 13,4 volt didapatkan waktu
pengisian 5 jam. Dari pukul 10.00 WIB – 11.00 WIB
terjadi peningkatan kapasitas baterai sebesar 6%, pukul
11.00 WIB – 12.00 WIB terjadi peningkatan sebesar 7%.
Pada pukul 12.00 WIB sampai pukul 9.30 WIB pada hari
berikutnya terjadi peningkatan kapasitas baterai berturut
turut sebesar 7%, 7%, dan 7% dengan kapasitas terisi
penuh sebesar 100% dan tegangan sebesar 12 volt.
Penutup
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan yaitu Perencanaan dan Implementasi
Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Langkah-langkah pembuatan prototipe Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro yaitu dengan membuat
bilah turbin air seperti pada penelitian yang telah
dilakukan, turbin yang dibuat merupakan turbin jenis
crossflow yang terdiri dari jumlah sudu sebanyak 12
buah, dengan panjang 19 cm dan lebar 8 cm.
2. Membuat kerangka box yang terbuat dari besi siku dan
kayu, menghubungkan generator dan turbin air dengan
menggunakan pulley dan v-belt, merangkai dan
menghubungkan komponen panel kontrol yang terdiri
dari fuse, saklar, rangkaian buckboost converter,
baterai, voltmeter, ampermeter dan beban (lampu).
3. Kinerja dari prototipe pembangkit listrik tenaga mikro
hidro yang telah dibuat dengan debit air sebesar 0,0054
𝑚3/𝑠 didapatkan kecepatan putaran turbin 169 rpm,
dengan kecepatan putaran generator sebesar 1220 rpm.
Turbin dapat memutar generator yang sebelumnya
sudah dihubungkan menggunakan v-belt dan generator
dapat menghasilkan tegangan sebesar 18,27 volt, arus
pengisian baterai 0,83 A tanpa beban dan arus
pengisian baterai dengan beban lampu led 2x3 watt
sebesar 1,12 A.
Daftar Pustaka
Allo, Seyung Padang. 2018. “Unjuk Kerja Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro Tipe Cross Flow
dengan variasi diameter turbin”. Jurnal Teknik
Mesin: Mataram. Universitas Mataram.
Anggono, Hudan Guntur. 2010. “Studi pembangunan
PLTM sumberan 16,4 KW di dusun sumberan
pacet mojokerto jawa timur”. Jurnal Teknik
Elektro: Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya.
Arismunandar dan Kuwahara. 2004. “Buku Pegangan
Teknik Tenaga Listrik Jilid 1”. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
Dirjen Listrik Kementrian ESDM. 2010. “Modul Pelatihan
Studi Kelayakan Pembangunan Mikro Hidro”.
Jakarta: IMIDAP.
Dirjen Listrik Kementrian ESDM. 2008. “Pedoman
Teknis PLTMH”. Jakarta: IMIDAP.
Firmansyah Ifhan, Mahmudsyah, dkk. 2011. “Studi
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) Dompyong 50 kW di Desa
Dompyong, Bendungan, Trenggalek Untuk
Mewujudkan Desa Mandiri Energi (DME)”.
Jurnal Teknik Elektro: Surabaya. Institut
Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Hunggul dan Markus. 2015. “PLTMH (Pembangkit
Listrik tenaga Mikro hidro)”. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Kurniawan Adhy, dkk. 2009. “Pedoman Studi Kelayakan
Sipil PLTMH”. Jakarta: IMIDAP.
Kurniawan Adhy, dkk. 2009. “Pedoman Studi Kelayakan
Mekanikal Elektrikal”. Jakarta: IMIDAP.
Mahmudin, Irawan Dwi. 2014. “Pembuatan Turbin Tipe
Cross-Flow Sebagai Pembangkit Listrik di Desa
Bumi Nabung Timur”. Jurnal Teknik: Lampung.
Universitas Muhammadiyah Metro.
Nurhuda Ahmad. 2016. “Perancangan Turbin Crossflow
Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Bukit Biobio”. Jurnal Teknik Mesin: Padang.
Universitas Negeri Padang.
Jurnal Teknik Elektro, Volume 10 Nomor 01 Tahun 2021, Halaman 251-260
Ridwan. 2014. “Perancangan Model Air Aliran Silang
(Cross Flow Turbine) dengan Head 2 m dan Debit
0,03 m3/s”. Jurnal Teknik: Jakarta. Universitas
Mercu Buana
Saka Aji. 2010. “Studi Perencanaan PLTMH 1x12 kW
sebagai Desa Mandiri Energi di Desa
Karangsewu, Cisewu, Garut, Jawa Barat”. Jurnal
Teknik Elektro: Surabaya. Institut Teknologi
Sepuluh November Surabaya.
Wie, David Setiawan. 2018. “Perencanaan dan
Implementasi Prototipe Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro”. Jurnal Teknik Elektro:
Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.