protokol uji kondisi ekspresi

2
Rabu 15/4/2015 1. Lakukan hal berikut a. Ambil koloni (BL21 wt) tunggal dan inokulasi kedalam 5 mL LB Broth (tanpa antibiotik) overnight b. Ambil koloni (BL21 – pQE_ROSE_Peptide1018) dan inokulasi kedalam 5 mL LB Broth (ampicillin +) overnight Kamis 16/4/2015 2. Lakukan hal berikut a. Ambil 5 mL LB broth (tanpa antibiotik) baru dan tambahkan 500 uL hasil kultur overnight yang telah dibuat pada langkah 1a b. Ambil 5 mL LB Broth (ampicillin +) baru dan tambahkan 500 uL hasil kultur overnight yang telah dibuat pada langkah 2a c. Tumbuhkan dua medium diatas (langkah 2a dan 2b) pada suhu 37 selama 30 menit dengan incubator shaker 3. Tambahkan IPTG hingga mencapai konsentrasi akhir 1mM pada LB broth yang telah dibuat dalam langkah #2, lalu lanjutkan inkubasi hasil inokulat tersebut dalam incubator shaker suhu 37. 4. Setelah satu jam, ambil masing-masing 5 mL hasil inokulat yang dibuat pada langkah #2. Masukkan ke dalam falcon baru. 5. Sentrifuge masing-masing hasil inokulat dengan 15.000 x g dalam 1 menit (ingat, 15.000 x g, bukan 15.000 x per menit). Pisahkan supernatant dengan pellet 6. Lakukan hal berikut a. Simpan pellet di dalam kulkas -20 b. Ambil 5 mL supernatant, lakukan protokol presipitasi protein (dengan etanol). Setelah protein mengendap, simpan dalam kulkas - 20 7. Ulangi langkah 4 – 6 pada jam ke 2, 4, 8, 12, dan 24. Jumat 17/4/2015 8. Running pellet dan protein dalam supernatant dengan SDS-PAGE 50% selama 1 jam 9. Analisis dengan pewarna comassie blue

Upload: hanifisp45

Post on 13-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Rabu 15/4/20151. Lakukan hal berikuta. Ambil koloni (BL21 wt) tunggal dan inokulasi kedalam 5 mL LB Broth (tanpa antibiotik) overnightb. Ambil koloni (BL21 pQE_ROSE_Peptide1018) dan inokulasi kedalam 5 mL LB Broth (ampicillin +) overnightKamis 16/4/20152. Lakukan hal berikuta. Ambil 5 mL LB broth (tanpa antibiotik) baru dan tambahkan 500 uL hasil kultur overnight yang telah dibuat pada langkah 1ab. Ambil 5 mL LB Broth (ampicillin +) baru dan tambahkan 500 uL hasil kultur overnight yang telah dibuat pada langkah 2ac. Tumbuhkan dua medium diatas (langkah 2a dan 2b) pada suhu 37 selama 30 menit dengan incubator shaker3. Tambahkan IPTG hingga mencapai konsentrasi akhir 1mM pada LB broth yang telah dibuat dalam langkah #2, lalu lanjutkan inkubasi hasil inokulat tersebut dalam incubator shaker suhu 37. 4. Setelah satu jam, ambil masing-masing 5 mL hasil inokulat yang dibuat pada langkah #2. Masukkan ke dalam falcon baru.5. Sentrifuge masing-masing hasil inokulat dengan 15.000 x g dalam 1 menit (ingat, 15.000 x g, bukan 15.000 x per menit). Pisahkan supernatant dengan pellet6. Lakukan hal berikuta. Simpan pellet di dalam kulkas -20b. Ambil 5 mL supernatant, lakukan protokol presipitasi protein (dengan etanol). Setelah protein mengendap, simpan dalam kulkas - 207. Ulangi langkah 4 6 pada jam ke 2, 4, 8, 12, dan 24.

Jumat 17/4/20158. Running pellet dan protein dalam supernatant dengan SDS-PAGE 50% selama 1 jam9. Analisis dengan pewarna comassie blue

Practice (Ethanol precipitation)1. Approx 30 min before you start, cool a sample of pure ethanol 9 times the volume of the protein solution you wish to precipitate in a -20 freezer. 2. Spilt protein sample into centrifuge tubes for the benchtop centrifuge. 3. Add cold ethanol to the protein sample. 4. Vortex tubes to mix. 5. Incubate for 60 minutes at -20. 6. Centrifuge for 15 minutes at 13 000 xG 7. Decant supernatant - try not to disturb the pellet. 8. Leave the lids off the tubes to let remaining ethanol evaporate.