prosman-modul-i.pdf

7
Praktikum Proses Manufaktur 2011 / Modul 1 Proses Pemesinan 1 MODUL I PROSES PEMESINAN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah mengikuti praktikum ini, seluruh praktikan diharapkan dapat memahami: 1. Mengetahui fungsi proses dan jenis-jenis proses pemesinan. 2. Mengetahui keuntungan dan kelemahan proses pemesinan. 3. Terampil memotong bahan sesuai pola dengan menggunakan mesin cutting, gerinda, dll. 4. Mengetahui jumlah waktu proses yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Proses pemesinan adalah proses pemotongan/pembuangan sebagian bahan dengan maksud untuk membentuk produk yang diinginkan. Proses pemesinan yang biasa dilakukan di industri manufaktur adalah proses penyekrapan (shaping), proses penggurdian (drilling), proses pembubutan (turning), proses penyayatan/frais (milling), proses gergaji (sawing), proses broaching, dan proses gerinda (grinding). Proses pemesinan secara umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini; Gambar 1.1 Jenis-jenis Proses Pemesinan

Upload: imam-al-farisyi

Post on 01-Jan-2016

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

prosman

TRANSCRIPT

Page 1: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 1

MODUL I

PROSES PEMESINAN

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah mengikuti praktikum ini, seluruh praktikan diharapkan dapat

memahami:

1. Mengetahui fungsi proses dan jenis-jenis proses pemesinan.

2. Mengetahui keuntungan dan kelemahan proses pemesinan.

3. Terampil memotong bahan sesuai pola dengan menggunakan mesin

cutting, gerinda, dll.

4. Mengetahui jumlah waktu proses yang dibutuhkan untuk membuat sebuah

produk.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan

Proses pemesinan adalah proses pemotongan/pembuangan sebagian bahan

dengan maksud untuk membentuk produk yang diinginkan. Proses pemesinan

yang biasa dilakukan di industri manufaktur adalah proses penyekrapan (shaping),

proses penggurdian (drilling), proses pembubutan (turning), proses

penyayatan/frais (milling), proses gergaji (sawing), proses broaching, dan proses

gerinda (grinding).

Proses pemesinan secara umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini;

Gambar 1.1 Jenis-jenis Proses Pemesinan

Page 2: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 2

Gambar 1.1 Jenis-jenis Proses Pemesinan (lanjutan)

Proses pemesinan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu;

1. Proses pemotongan (cutting), yaitu proses pemesinan dengan

menggunakan pisau pemotongan dengan bentuk geometri tertentu.

2. Proses abrasi (abrasive process), seperti proses gerinda.

3. Proses pemesinan non tradisional yaitu yang dilakukan secara elektirs

kimiawi dan dengan bantuan sumber tenaga optik.

Proses pemesinan seperti proses bubut, pengeboran, frais atau pemesinan baut

pada dasarnya merupakan suatu proses pembuangan sebagian bahan benda kerja

dimana pada proses pemotongannya akan dihasilkan geram (chip) yang

merupakan bagian benda kerja yang akan dibuang. Pahat potong bergerak

sepanjang benda kerja dengan kecepatan V dan kedalaman pemotongan Doc.

Pergerakan pahat ini mengakibatkan timbulnya geram (chip) yang terbentuk

akibat proses pergeseran (shearing) secara kontinu pada bidang geser.

Variabel-variabel independent yang merupakan faktor yang mempengaruhi

proses pemotongan terdiri dari:

1. Bahan pahat potong.

2. Bentuk pahat dan ketajaman pahat.

3. Bahan benda kerja, kondisi bahan dan temperatur pengerjaan.

4. Parameter pemotongan seperti kecepatan potong dan kedalaman

pemotongan.

5. Cairan pendingin (cutting fluid) yang digunakan.

Page 3: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 3

6. Karakteristik mesin yang digunakan seperti kekauan (stiffness) dan sistem

damping mesin.

Sedangkan variabel-variabel yang merupakan akibat dari perubahan variabel-

variabel bebas diatas diantaranya adalah:

1. Jenis geram yang dihasilkan.

2. Gaya dan energi yang timbul pada proses pemotongan.

3. Temperatur yang timbul pada benda kerja, geram pada pahat potong.

4. Keausan dan kerusakan pahat potong.

5. Kehalusan permukaan pada benda kerja setelah pemotongan.

2.2 Keuntungan

Keuntungan-keuntungan proses pemesinan diantaranya adalah:

1. Produk yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih akurat dibandingkan

dengan produk hasil proses pengecoran dan pembentukan. Disamping itu

dimungkinkan untuk membuat bentuk profil pada bagian dalam benda

kerja dan membuat sudut geometri yang lebih tajam.

2. Proses pemesinan diperlukan pada proses finishing terutama untuk produk

yang telah dilakukan perlakuan panas dimana diperlukan proses

pemolesan atau gerinda untuk menghaluskan permukaannya.

3. Proses pemesinan lebih ekonomis untuk mengerjakan produk yang

jumlahnya tidak terlalu banyak.

2.3 Kelemahan

Kelemahan-kelemahan dari proses pemesinan diantaranya adalah:

1. Proses pemesinan akan menghasilkan banyak waste atau bahan produk yang

terbuang dan biasanya membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan

lebih ahli sehingga biaya operasinya menjadi tinggi.

2. Proses pemotongan biasanya memerlukan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya.

Page 4: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 4

3. Bila proses pemesinan tidak dilakukan dengan tepat, maka proses

pemotongan benda kerja dapat mempengaruhi sifat-sifat mekaniknya dan

kualitas permukaannya.

2.4 Proses Pemesinan Berdasarkan Bentuk Benda Kerja

Proses pemesinan berdasarkan bentuk benda kerja ada dua, yaitu bentuk bulat

(silindris) dan berbagai bentuk non-silindris. Jenis-jenis produk yang berbentuk

silinder atau bulat banyak ditemui pada komponen-komponen mesin dari yang

ukuran kecil sampai yang ukuran besar, misalnya dari mulai baut ukuran kecil

sampai besar, berbagai jenis poros, piston, selongsong senjata, poros turbin, dan

sebagainya. Jenis bentuk benda kerja seperti ini menggunakan mesin bubut.

Proses pembuatan produk-produk tersebut biasa dilakukan dengan cara memotong

sebagian benda kerja yang berputar pada mesin sementara pisau potongnya diam.

Benda kerja untuk proses bubut merupakan bahan setengah jadi hasil dari proses

pengecoran dan pembentukan.

Proses bubut dapat dilakukan untuk memotong berbagai bentuk benda kerja.

Dibawah ini dijelaskan seperti yang ada pada gambar 1.2.

1. Gambar 1.2 a-d merupakan proses bubut lurus, tirus (conical), kurva, dan

proses pembuatan alur (grooving).

2. Gambar 1.2 e-f adalah proses bubut muka (facing) yaitu meratakan

permukaan ujung benda kerja, serta untuk membuat tempat O-ring (oil

seal).

3. Gambar 1.2 g adalah membuat bentuk benda kerja dengan bentuk tertentu

untuk keperluan fungsi maupun penampilan.

4. Gambar 1.2 h adalah proses pembesaran lobang dan pembuatan alur pada

bagian dalam benda kerja.

5. Gambar 1.2 i-j adalah proses pengeboran dan pemotongan benda kerja.

6. Gambar 1.2 k-l adalah proses pembuatan baut dan proses knurling.

Page 5: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 5

Gambar 1.2 Berbagai jenis proses pemotongan pada mesin bubut

Proses permesinan benda kerja untuk komponen-komponen mesin yang

tidak bulat diantaranya dilakukan dengan proses:

a. Milling (frais)

b. Planing (skrap) and Shapping

c. Broaching

d. Sawing (gergaji)

e. Filling (kikir)

Page 6: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 6

Contoh produk yang diproses dengan cara di atas dapat dilihat pada gambar

1.3 berikut:

Gambar 1.3 Berbagai jenis bentuk benda kerja hasil proses permesinan

3. PROSEDUR PRAKTIKUM

Untuk dapat mengikuti praktikum, praktikan harus mengikuti prosedur

praktikum seperti berikut :

3.1 Alat dan bahan

a. Alat yang digunakan

1. Mesin Gerinda.

2. Kapur

3. Meteran/mistar

4. Cutting machine

5. Kunci pass (set up)

6. Ember berisi air

b. Bahan yang digunakan

1. Baja batangan ukuran 15x20 mm

2. Baja batangan ukuran 20x20 mm

3. Baja batangan ukuran 30x20 mm

4. Plat baja ukuran ketebalan 0,2 mm

5. Baja silinder diameter 25 mm

Page 7: Prosman-MODUL-I.pdf

Praktikum Proses Manufaktur 2011 /

Modul 1 – Proses Pemesinan 7

3.2 Pelaksanaan praktikum

1. Gunakan alat keselamatan kerja (safety).

2. Penentuan komponen yang akan dibentuk.

3. Siapkan mesin yang akan digunakan, ikuti selalu seluruh instruksi

asisten.

4. Ukur dan benda kerja sesuai dengan kebutuhan komponen.

5. Lakukan proses pemolaan sesuai dengan instruksi asisten.

6. Catat semua waktu dari proses pemolaan, mulai dari set up peralatan,

sampai workin process.

7. Lalu potong menggunakan cutting machine sesuai dengan ukuran yang

diinginkan.

8. Catat waktu hasil pemotongan mulai dari set up peralatan, sampai

workin process..

9. Dinginkan benda kerja didalam air.

10. Rapihkan kembali alat-alat dan bahan yang telah digunakan.

11. Selesai

4. TUGAS

1. Sebutkan jenis-jenis permesinan lainnya, dan jelaskan kegunaan serta

fungsinya ! (selain yang ada di modul)dan mengapa perlu dan penting

ada nya permesinan dalam proses manufaktur ?

2. Bagaimana cara perawatan kompresor yang baik ?