prosiding tugas akhir bidang studi tsk semt....

7
PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 1 Pemantauan Kondisi Lalu Lintas Menggunakan Smart Visualisation System Indra Permana , Mochammad Hariadi ‡‡ , I Ketut Eddy Purnama ‡‡ Bidang Studi Teknik Sistem Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya AbstractTraffic condition monitoring is an important part of ITS (Intelegent Transport System). Traditional traffic condition monitoring is only utilizing video as the information of traffic conditions. In its development, not only video information are needed, but also another information related to information such as road traffic conditions, accident data and violation data. Therefore, the need is another way to monitor traffic conditions traffic so that information can be utilized maximally. At the final project, will be implemented smart visualisation system for traffic condition monitoring which utilizing GIS (Geographical Information System) and the graph to visualisassi data traffic. The goal is creating a prototype system for traffic conditions monitoring that can intelligently display more information about traffic conditions in addition to video monitoring. GIS is used to display a map of traffic conditions in a transportation network. In addition, smart visualisation system has functions that are used to display video on several cross road and other traffic information such as road density, data management for violation and accident that occurred on a road. Index TermsTraffic Visualisation, Intelligent Transport Sys- tem, GIS I. PENDAHULUAN D I banyak belahan dunia, mobilitas telah berkembang cepat akhir-akhir ini. Peningkatan mobilitas yang di- ikuti dengan masalah urbanisasi dan peningkatan populasi penduduk akan menyebabkan kerugian yang cukup besar da- lam bidang ekonomi dan kualitas hidup seseorang. Kerugian- kerugian ini diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas, terbu- angnya waktu perjalanan akibat kemacetan lalu lintas dan ber- kurangnya kualitas udara akibat polusi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu manajemen transportasi yang baik sehingga kerugian-kerugian tersebut dapat dikurangi. Implementasi ITS (Intelegent Transport System) merupakan suatu kebutuhan di tengah meningkatnya masalah transportasi yang dihadapi berbagai kota di seluruh dunia. ITS telah dikembangkan di berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Singapura serta sebagian besar negara Eropa seba- gai manajemen transportasi yang handal. Pengembangan ITS membutuhkan suatu pusat kendali lalu lintas yang dinamakan Traffic Management Center (TMC). Traffic Management Cen- ter merupakan pusat dari seluruh pengaturan sistem lalu lintas dimana banyak fungsi pengaturan, pemantauan, manajemen data lalu lintas serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait (seperti kepolisian, pemadam kebakaran dan rumah sakit) di- lakukan untuk menangani keadaan darurat. Fungsi pemantuan Mahasiswa Program Sarjana ([email protected]) ‡‡ Dosen Pembimbing ([email protected]) ‡‡ Dosen Pembimbing ([email protected]) merupakan fungsi pokok yang perlu dikembangkan di suatu TMC. Pemantauan kondisi lalu lintas yang hanya menggunak- an video memiliki banyak kekurangan karena informasi lalu lintas lainnya seperti data kepadatan, data pelanggaran dan data kecelakaan tidak dapat ditampilkan. Padahal visualisasi data tersebut sangat berguna untuk pengambilan keputusan (decision making) misalnya untuk penanganan korban kece- lakaan lalu lintas, pengalihan rute apabila jalan telah terlalu padat serta berbagai kasus transportasi lainnya. Pada tugas akhir ini diimplementasikan smart visualisation system yang memiliki beberapa fitur pintar untuk menampilkan kondisi lalu lintas guna memperbaiki tampilan pemantauan kondisi lalu lintas tradisional. Dalam pembahasan tugas akhir ini, diberikan batasan ma- salah sebagai berikut: 1) Model data GIS hanya menggunakan model data vektor, 2) IP kamera yang digunakan adalah IP kamera yang mendukung JPEG URL dan MJPEG URL, 3) Data lalu lintas merupakan data random dan tidak ber- hubungan dengan keadaan lalu lintas sebenarnya, 4) Fitur pintar yang dikembangkan terbatas pada tampilan peta kondisi lalu lintas, informasi kondisi jalan raya dan grafik kepadatan jalan. II. DASAR TEORI A. Inteligent Transport System Intelligent Transportation System (ITS) merupakan sinergi penerapan teknologi dan konsep system engineering untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem transportasi secara menyeluruh[1]. ITS pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1970an yang kemudian berkembang di Amerika dan Eropa. ITS merupakan usaha untuk menambahkan tekno- logi informasi dan komunikasi pada infrastruktur transportasi dan kendaraan untuk meningkatkan keselamatan, mengurangi penggunaan kendaraan, meminimalkan waktu perjalanan dan konsumsi bahan bakar. Dalam implementasinya, ITS terkoordinasi dalam suatu traffic management center. Traffic management center adalah pusat dari sistem manajemen transportasi, dimana informasi lalu lintas pada jaringan transportasi dikumpulkan dan di- gabungkan dengan data operasional dan pengaturan lainnya untuk mengatur jaringan transportasi dan menyediakan in- formasi bagi pengguna jalan. TMC merupakan titik fokus untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan transportasi ke media dan khalayak umum, tempat dimana berbagai pihak dapat berkoordinasi menanggapi situasi dan

Upload: duongquynh

Post on 04-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 1

Pemantauan Kondisi Lalu Lintas MenggunakanSmart Visualisation System

Indra Permana‡, Mochammad Hariadi‡‡, I Ketut Eddy Purnama‡‡

Bidang Studi Teknik Sistem Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Abstract—Traffic condition monitoring is an important part ofITS (Intelegent Transport System). Traditional traffic conditionmonitoring is only utilizing video as the information of trafficconditions. In its development, not only video information areneeded, but also another information related to information such asroad traffic conditions, accident data and violation data. Therefore,the need is another way to monitor traffic conditions traffic sothat information can be utilized maximally. At the final project,will be implemented smart visualisation system for traffic conditionmonitoring which utilizing GIS (Geographical Information System)and the graph to visualisassi data traffic. The goal is creatinga prototype system for traffic conditions monitoring that canintelligently display more information about traffic conditions inaddition to video monitoring. GIS is used to display a map oftraffic conditions in a transportation network. In addition, smartvisualisation system has functions that are used to display videoon several cross road and other traffic information such as roaddensity, data management for violation and accident that occurredon a road.

Index Terms—Traffic Visualisation, Intelligent Transport Sys-tem, GIS

I. PENDAHULUAN

D I banyak belahan dunia, mobilitas telah berkembangcepat akhir-akhir ini. Peningkatan mobilitas yang di-

ikuti dengan masalah urbanisasi dan peningkatan populasipenduduk akan menyebabkan kerugian yang cukup besar da-lam bidang ekonomi dan kualitas hidup seseorang. Kerugian-kerugian ini diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas, terbu-angnya waktu perjalanan akibat kemacetan lalu lintas dan ber-kurangnya kualitas udara akibat polusi. Oleh karena itu perludilakukan suatu manajemen transportasi yang baik sehinggakerugian-kerugian tersebut dapat dikurangi.

Implementasi ITS (Intelegent Transport System) merupakansuatu kebutuhan di tengah meningkatnya masalah transportasiyang dihadapi berbagai kota di seluruh dunia. ITS telahdikembangkan di berbagai negara seperti Jepang, AmerikaSerikat, Singapura serta sebagian besar negara Eropa seba-gai manajemen transportasi yang handal. Pengembangan ITSmembutuhkan suatu pusat kendali lalu lintas yang dinamakanTraffic Management Center (TMC). Traffic Management Cen-ter merupakan pusat dari seluruh pengaturan sistem lalu lintasdimana banyak fungsi pengaturan, pemantauan, manajemendata lalu lintas serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait(seperti kepolisian, pemadam kebakaran dan rumah sakit) di-lakukan untuk menangani keadaan darurat. Fungsi pemantuan

‡Mahasiswa Program Sarjana ([email protected])‡‡Dosen Pembimbing ([email protected])‡‡Dosen Pembimbing ([email protected])

merupakan fungsi pokok yang perlu dikembangkan di suatuTMC. Pemantauan kondisi lalu lintas yang hanya menggunak-an video memiliki banyak kekurangan karena informasi lalulintas lainnya seperti data kepadatan, data pelanggaran dandata kecelakaan tidak dapat ditampilkan. Padahal visualisasidata tersebut sangat berguna untuk pengambilan keputusan(decision making) misalnya untuk penanganan korban kece-lakaan lalu lintas, pengalihan rute apabila jalan telah terlalupadat serta berbagai kasus transportasi lainnya.

Pada tugas akhir ini diimplementasikan smart visualisationsystem yang memiliki beberapa fitur pintar untuk menampilkankondisi lalu lintas guna memperbaiki tampilan pemantauankondisi lalu lintas tradisional.

Dalam pembahasan tugas akhir ini, diberikan batasan ma-salah sebagai berikut:

1) Model data GIS hanya menggunakan model data vektor,2) IP kamera yang digunakan adalah IP kamera yang

mendukung JPEG URL dan MJPEG URL,3) Data lalu lintas merupakan data random dan tidak ber-

hubungan dengan keadaan lalu lintas sebenarnya,4) Fitur pintar yang dikembangkan terbatas pada tampilan

peta kondisi lalu lintas, informasi kondisi jalan raya dangrafik kepadatan jalan.

II. DASAR TEORI

A. Inteligent Transport System

Intelligent Transportation System (ITS) merupakan sinergipenerapan teknologi dan konsep system engineering untukmengembangkan dan meningkatkan sistem transportasi secaramenyeluruh[1]. ITS pertama kali dikembangkan di Jepangpada tahun 1970an yang kemudian berkembang di Amerikadan Eropa. ITS merupakan usaha untuk menambahkan tekno-logi informasi dan komunikasi pada infrastruktur transportasidan kendaraan untuk meningkatkan keselamatan, mengurangipenggunaan kendaraan, meminimalkan waktu perjalanan dankonsumsi bahan bakar.

Dalam implementasinya, ITS terkoordinasi dalam suatutraffic management center. Traffic management center adalahpusat dari sistem manajemen transportasi, dimana informasilalu lintas pada jaringan transportasi dikumpulkan dan di-gabungkan dengan data operasional dan pengaturan lainnyauntuk mengatur jaringan transportasi dan menyediakan in-formasi bagi pengguna jalan. TMC merupakan titik fokusuntuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengantransportasi ke media dan khalayak umum, tempat dimanaberbagai pihak dapat berkoordinasi menanggapi situasi dan

Page 2: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 2

kondisi lalu lintas. TMC terhubung dengan berbagai infras-truktur lalu lintas seperti CCTV kamera, car counter, loopdetection, lampu pengatur lalu lintas dan sebagainya untukpemantauan dan pengaturan lalu lintas.

TMC memberikan berbagai manfaat diantaranya:• Respon terhadap kecelakaan secara lebih cepat dan meng-

urangi angka kecelakaan• TMC dapat mereduksi kemacetan di jalan tol dan arteri

dengan cara menyiarkan informasi kondisi perjalanan/lalulintas dan mengkoordinasikannya ke pos patroli lalu lintasterdekat.

• Meningkatkan keselamatan lalu lintas dengan respon ke-celakaan yang efektif serta menyediakan layanan infor-masi perjalanan mengenai kecelakaan sehingga mengu-rangi kemungkinan kecelakaan untuk selanjutnya.

• Memperbaiki komunikasi dari berbagai aspek manajementransportasi (perencanaan, desain, implementasi, operasidan perawatan).

Banyak perencana transportasi menggunakan standar level ofservice (LOS) untuk menggambarkan kualitas dari kondisi lalulintas[2]. Hasil numerik yang didapatkan dari nilai perbanding-an (rasio) volume kendaraan dibandingkan dengan kapasitaskendaraan yang dapat ditampung di suatu ruas jalan. NilaiLOS ini ditunjukkan pada tabel I

Tabel IKLASIFIKASI Level of Service

LOS Rasio volume/kapasitas DeskripsiA Kurang 60% Free-flow operationB 60% - 70% Reasonably free-flowC 70% - 80% Flow at or near free-flow speedD 80% - 90% Borderline unstableE 90% - 100% Operation at capacityF 100% atau lebih Breakdown

B. GIS

Geographic Information System (GIS) atau Sistem In-formasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasiyang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangg-gil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan databereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukungpengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaanpenggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi,fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya[3]. Secara umumGIS merupakan integrasi dari sekumpulan perangkat kerasdan perangkat lunak yang digunakan untuk manipulasi danmanajemen data spasial (geografis) dan data atribut yangberhubungan dengannya.

Pendekatan-pendekatan kelokasian atau lebih dikenal de-ngan istilah pendekatan keruangan/spasial sangat penting didalam melakukan analisis-analisis fenomena yang terjadi dibumi ini, baik itu yang sifatnya fisik maupun yang bersifatsosial kemasyarakatan seperti ekonomi, politik, lingkungan,budaya, dsb. Karena jika fenomena itu bisa ditangkap infor-masinya secara utuh berikut lokasi dan polanya, hal tersebutbisa membantu dalam menyelesaikan atau mencari solusi daripermasalahan terkait muka bumi.

Tipe data geografis dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Data PetaData peta terdiri dari lokasi dan bentuk (shape) darifitur geografi. Peta menggunakan tiga bentuk dasar untukmenyatakan fitur geografi pada dunia nyata yaitu: titik(point), garis (line) dan area (polygon). Titik merep-resentasikan segala sesuatu yang digambarkan sebagailokasi x,y pada p muka bumi contohnya rumah sakit,pusat perbelanjaan atau kantor polisi. Garis merepresen-tasikan segala sesuatu yang yang memiliki jarak sepertijalan raya, tol dan sungai. Sedangkan polygon (area)menggambarkan segala sesuatu yang memiliki batasbaik batas alam, politik atau administrasi contohnyakota, provinsi, negara atau area kode pos. Data petadidefinisikan menurut salah satu dari dua model datayang digunakan pada GIS yaitu model vektor dan raster.

a) Model data vektorModel data vektor digunakan untuk merepresen-tasikan fitur-fitur diskrit seperti lokasi pelanggandan data pada suatu area. Setiap fitur tersebutdirepresentasikan dalam satu baris pada tabel danfitur bentuk (shape) didefinisikan dengan lokasix,y pada suatu ruang. Fitur tersebut dapat berupatitik, garis atau polygon. Lokasi seperti alamat pe-langgan atau titik tindak kriminal direpresentasikansebagai titik (point) yang mempunyai sepasangkoodinat geografis. Sedangkan garis, seperti su-ngai dan jalan, direpresentasikan sebagai pasangan-pasangan koordinat yang sekuensial. Polygon di-definisikan oleh batas dan direpresentasikan dalampolygon tertutup.

b) Model data rasterModel data raster digunakan untuk merepresenta-sikan nilai numerik yang kontinu seperti ketinggiandan kategori kontinu lainnya seperti tipe vegetasi.Model ini merepresentasikan fitur dalam matriksdari cell-cell pada ruang yang kontinu. Setiap la-yer menggambarkan satu atribut (walaupun atributlainnya dapat ditambahkan pada suatu cell). Ke-banyakan analis terjadi dengan mengkombinasikanlayer untuk membuat layer baru dengan nilai cellyang baru.

2) Data AtributData atribut (tabular) adalah data deskriptif yang meng-hubungkan GIS dengan fitur pada peta. Data atribut inidiperoleh dan disusun untuk area yang khusus sepertinegara, kota, jalan dan sebagainya dan sering dipaketkandalam data peta.

3) Data CitraData citra dapat diperoleh dari citra satelit dan fotoaerial. Citra dapat ditampilkan sebagai peta bersamadengan data spasial lainnya yang berisi fitur peta.

GIS merupakan representasi atau model spasial dari data yangdigunakan untuk menggambarkan suatu bagian muka bumi.Dalam konteks transportasi, tiga bagian dari model GIS yangrelevan diantaranya:

1) Model area, atau representasi dari variasi dari suatufenomena pada bidang yang kontinu misalnya terrain.

Page 3: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 3

2) Model diskrit, berdasarkan entitas diskrit (points, linesatau polygon) yang berada di suatu bidang. Misalnyatempat istirahat di jalan tol, gerbang tol dan daerahpermukiman menggunakan model ini.

3) Model jaringan yang menggambarkan wujud linier yangterhubung secara topologi (seperti jalan raya, jalur keretaapi) dan berada permukaan referensi yang kontinu.

Ketiga model tersebut mungkin sangat berguna bagi transpor-tasi, namun model jaringan yang menggunakan konsep arc andnode memainkan peranan penting dalam aplikasi transportasikarena infrastruktur jaringan baik yang tunggal ataupun multi-modal sangat penting dalam mendukung perjalanan penum-pang dan barang.

C. Database Management SystemDatabase management system (DBMS) adalah suatu per-

angkat lunak yang didesain untuk memberikan layanan padapemeliharaan dan penggunaan kumpulan data yang besardan kebutuhan akan suatu sistem database yang berkembangdengan cepat. Dalam implementasi ITS, DBMS memegangperanan penting untuk manajemen data lalu lintas (data kepa-datan, data kecelakaan dsb) serta data spasial yang merepre-sentasikan jaringan transportasi.

Penggunaan istilah data spatial secara luas mencakup ti-tik multidimensi, garis, persegi, polygon, kubik dan obyekgeometri lainnya. Suatu obyek data spasial yang menempatidaerah tertentu dari suatu ruang disebut spatial extent yangditunjukkan oleh lokasi dan batasnya. Dari sudut pandangDBMS, data spasial dapat dibedakan menjadi data titik dandata daerah (area).

• Data titikSuatu titik memiliki tingkatan spasial yang karakteristik-nya hanya pada lokasi titik itu sendiri, jadi titik tidakmemiliki ruang dan tidak punya hubungan dengan luasandan volume. Data titik terdiri dari serangkaian titik padaruang multidimensi. Data titik yang disimpan pada suatudatabase dapat berdasarkan pengukuran langsung ataudihasilkan dari transformasi data yang diperoleh melaluipengukuran untuk mempermudah penyimpanan dan prosequery. Raster data merupakan contoh dari data titik yangdiukur secara langsung dan terkandung pixel map atau bitmap seperti citra satelit.

• Data areaSuatu area mempunyai fitur spasial yaitu lokasi danbatas (boundary). Lokasi dapat diumpamakan sebagailokasi pedoman suatu daerah seperti titik pusat. Dalamdua dimensi, batas dapat digambarkan dalam sebuahgaris, sedangkan pada tiga dimensi batas digambarkansebagai suatu permukaan. Data daerah yang disimpandalam database adalah pendekatan geometri sederhanadari obyek data yang sebenarnya. Data vektor digunakanuntuk menjelaskan pendekatan geometrik, yang dibangunmenggunakan titik, segmen garis, polygon, spheres, cubesdan lain-lainnya.

Salah satu perangkat lunak yang banyak digunakan untukDBMS adalah PostgreSQL. PostgreSQL1 menggunakan rela-

1http://www.postgresql.org

tion model pada database-nya dan mendukung standar SQL.PostgreSQL dapat berjalan di berbagai platfom sistem operasidiantaranya FreeBSD, Linux, Mac OS X dan Microsoft Win-dows serta dikembangkan sebagai aplikasi open source dangratis.

Seperti sistem database komersial lainnya, PostgreSQLdapat digunakan pada lingkungan client/server. Hal ini mem-berikan keuntungan pada pengguna maupun pengembang apli-kasi. Pusat dari instalasi PostgreSQL adalah proses databaseserver dan berjalan pada server tunggal. Aplikasi yang inginmengakses ke data yang disimpan di database diharusk-an melalui proses database. Program client ini tidak dapatmengakses langsung walaupun berjalan pada komputer yangsama pada proses server. Pemisahan dalam client dan servermembuat aplikasi dapat terdistribusi. Kita dapat menggunakansuatu jaringan untuk memisahkan client dan server sertamengembangkan aplikasi client pada lingkungan yang sesuaidengan pengguna. Sebagai contoh, kita dapat mengimplemen-tasikan database pada komputer UNIX dan membuat programclient yang berjalan pada Microsoft Windows. Pada gambar 1menunjukkan aplikasi PostgreSQL terdistribusi secara umum.

Gambar 1. Arsitektur PostgreSQL

Untuk mendukung manajemen data spasial, PostgreSQLmemerlukan modul tambahan yaitu PostGIS. PostGIS2 adalahmodul tambahan database spasial untuk PostgreSQL relatio-nal database server. PostGIS dikembangkan oleh ReftactionsResearch Inc., salah satu perusahaan konsultan GIS dan data-base di Victoria, British Columbia, Canada. PostGIS berlisensiGNU GPL dan digunakan sebagai perangkat lunak gratis.Seperti Oracle Spatial, DB2 Spatial dan SQL Server Spatial.PostGIS menambahkan kemampuannya dalam relational data-base engine yang telah ada, dalam hal ini adalah PostgreSQL.Beberapa tipe file (Shape, MapInfo, DGN, GML) dapat dibaca,dikonversi dan disisipkan ke database PostGIS menggunak-an library OGC. Tabel fitur pada PostGIS dapat digunakansebagai sumber data untuk bermacam-macam map softwareseperti UMN MapServer, GeoServer, uDig, SharpMap dan lainsebagainya. Untuk dapat mengakses data dari PostGIS dapatdilakukan menggunakan standar koneksi ODBC dan JDBC.Keuntungan penggunaan data spasial adalah dapat dilakukan-nya spatial query. Spatial query merupakan penggunaan querypada data spasial[3]. Spatial query dibagi menjadi 3 macamyaitu:

1) Spatial range queries, yaitu query yang dilakukan untuk

2http://www.postgis.org

Page 4: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 4

mendapatkan suatu obyek dalam range tertentu dariobyek asal (obyek referensi). Contohnya: pencarian pos-pos polisi yang berada kurang dari 1 km dari TuguPahlawan.

2) Nearest neighbor queries, yaitu query yang dilakukanuntuk menemukan tetangga/obyek terdekat yang samatipe dengan obyek asal. Contohnya: pencarian 5 kotaterdekat dari Surabaya.

3) Spatial join queries, yaitu query yang dilakukan denganmenggabung dua jenis query sebelumnya. Contohnya:temukan kota yang jaraknya 200 km dan temukan kotayang dekat dengan danau.

Spatial query ini selanjutnya dalam dunia transportasi digu-nakan sebagai informasi cerdas dalam manajemen lalu lintas.Misalnya apabila terdapat kecelakaan maka seketika sistemakan menampilkan alamat rumah sakit terdekat yang bisasegera memberikan bantuan medis. Hal ini akan menjadikanpenanganan korban lebih cepat dan efisien.

III. DESAIN SISTEM

A. Desain Pemantauan Kondisi Lalu Lintas

Pemantauan lalu lintas merupakan bagian dari traffic ma-nagement center (TMC). Visualisasi pemantauan lalu lintastersebut tidak hanya berasal tayangan video saja, namun jugadapat diwujudkan dalam GIS. Pemantauan lalu lintas yangumumnya digunakan pada TMC dapat digambarkan padagambar 2.

Gambar 2. Desain sistem pemantauan kondisi lalu lintas

Pemantauan ini terdiri dari dua masukan yaitu:1) Masukan Video

Masukan video berasal dari IP kamera. IP kamera dipa-sang di beberapa titik jalan yang dianggap penting danstrategis untuk mengetahui kondisi lalu lintas melaluivideo. IP kamera ini terhubung dengan sistem pada satujaringan IP.

2) Masukan data lalu lintasData lalu lintas ditempatkan dalam suatu database.Database ini terdiri dari spatial data dan traffic data.Spatial data digunakan untuk menyimpan data-data spa-sial seperti tabel wilayah, tabel jalan dan tabel lokasi IP

kamera. Traffic data digunakan untuk menyimpan tabelkepadatan lalu lintas.

Masukan-masukan inilah yang nantinya ditampilkan pada la-yar pemantau di TMC sehingga operator dapat mengetahuikondisi lalu lintas berdasarkan tampilan tersebut. Smart vi-sualisation system dikembangkan untuk pemantauan kondisilalu lintas. Smart visualisation system merupakan pengem-bangan visualisasi sistem pemantauan lalu lintas tradisionalyang hanya menggunakan kamera video untuk melihat kondisilalu lintas dengan menghadirkan fungsi-fungsi tambahan yaitufungsi pemantauan dan informasi data lalu lintas. Beberapafitur pintar ini diantaranya:

1) Integrasi video pemantau dengan GISGIS memberikan banyak keleluasaan khususnya dalammanipulasi data atribut suatu peta. Dengan menam-bahkan layer baru yaitu layer IP kamera maka sistemvideo menatau dapat terintegrasi dengan GIS. Layer IPkamera ini merupakan representasi geografis penempat-an IP kamera pada suatu jaringan jalan. Hal ini akanmemudahkan pengguna dalam mencari lokasi IP kameradi dalam peta kondisi lalu lintas. Pada layer IP kameraditambahkan data atribut berupa JPEG URL dan jeniskamera, sehingga memudahkan dalam akses video.

2) Pemetaan kondisi lalu lintas berdasarkan tingkat LOSPeta kondisi lalu lintas digunakan untuk merepresenta-sikan kondisi jaringan lalu lintas secara global. Dari petaini akan mudah diketahui jalan mana saja yang macet,padat ataupun lancar. Kondisi jalan ini berdasarkan ting-kat LOS dan direpresentasikan dalam peta menggunakangradient warna dari hijau, kuning dan merah. Hal iniakan mempermudah pengenalan kondisi lalu lintas suatujalan dari hanya melihat warna jalannya saja.

3) Informasi lalu lintas pada peta jalanInformasi lalu lintas pada peta dapat diketahui hanyadengan meng-klik jalan yang dimaksud. Data spasialpeta akan dilakukan query sehingga menghasilkan datajalan yang dimaksudkan.

IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Smart visualisation system diimplemantasikan dalam suatuaplikasi yang terdiri dari beberapa modul di dalamnya serta pe-nanganan masukan data lalu lintas yang kemudian ditampilkandalam suatu GUI terpadu. Arsitektur perangkat lunaknya dapatdigambarkan pada gambar3.

Gambar 3. Arsitektur Smart Visualisation System

Page 5: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 5

Dengan menggunakan aplikasi dan librari pendukung ter-sebut di atas maka implemetasi prototype aplikasi pemanta-uan kondisi lalu lintas dapat dilakukan. Implementasi sistemdilakukan pada framework .Net 2.0 dengan lingkungan pem-rograman Visual Studio 2005 menggunakan bahasa pemro-graman C#. Implementasi sistem dijelaskan per modul sebagaiberikut:

1) Video ModuleVideo module memanfaatkan library video pada AFor-ge.NET. Fitur dalam library AForge.Vision memung-kinkan sistem melakukan koneksi ke IP kamera melaluiJPEG url dimana IP kamera berada dalam satu jaringandengan komputer operator. Sedangkan library AFor-ge.Video memungkinkan JPEG yang telah diakses dapatditampilkan sebagai video. Sebagai tampilan video dibu-at suatu komponen CameraWindow yang memanfaatkanlibrary pada AForge.NET. Komponen ini memberikankeuntungan pada implementasi karena komponen terse-but dapat diperbanyak sesuai keinginan. CameraWindowyang diimplementasikan hanya terbatas pada 8 buah saja.

2) Traffic DatabasePostgreSQL digunakan untuk traffic database. Trafficdatabase menyimpan tabel data kepadatan di beberapajalan pada waktu tertentu. Setiap record memiliki ID,kode jalan, tanggal dan waktu, kecepatan rata-rata danvolume kendaraan. Data yang digunakan merupakandata random.

3) Spatial DatabaseSpatial database dibangun menggunakan PostgreSQLdan PostGIS. Data spasial berupa data vektor dalamformat file shapefile (*.shp) yang kemudian dikonversik-an menjadi file SQL. File SQL ini selanjutnya menjadidimasukkan dalam data spasial pada PostgreSQL. Padaimplementasi sistem digunakan shapefile kota Richa-dson3, Texas, Amerika Serikat.

4) Database ProviderAgar GIS engine dan dan graph library dapat mengaksesdatabase yang telah dibuat maka diperlukan suatu data-base provider. Database provider ini menangani koneksidan manipulasi database. Manipulasi database dapatberupa penambahan, penghapusan, query dan perintahlainnya berkaitan dengan database. Dengan adanya data-base module ini memungkinkan kita untuk melaksanak-an suatu perintah SQL pada database. Database moduleyang digunakan untuk GIS engine dan graph libraryagar dapat terkoneksi dengan database adalah Npgsql.Npgsql adalah penyedia layanan akses data berbasis .Netuntuk PostgresSQL4. Npgsql hanya mendukung aplika-si yang dikembangkan pada framework .Net (console,WinForm, ASP.NET, web service) untuk mengirim danmenerima data dengan server database PostgreSQL.

5) GIS EngineUntuk dapat menampilkan peta kondisi lalu lintas, sis-tem ini menggunakan SharpMap 0.9 sebagai GIS engine.Model data yang digunakan dalam sistem ini merupakan

3http://www.cor.net/default.aspx?id=90974http://npgsql.projects.postgresql.org/

data vektor. Data yang ditampilkan pada peta kondisilalu lintas diantaranya layer wilayah, layer jalan, layerIP kamera dan layer label. Layer wilayah, jalan danIP kamera merupakan VectorLayer yang didefinisikandalam library SharpMap, sedangkan layer label dide-finisikan sebagai LabelLayer pada library SharpMap.Untuk dapat menampilkan data spasial terlebih dahu-lu SharpMap harus mendapatkan data spasial tersebutmenggunakan fungsi Data.Provider. Fungsi ini berfungsimenangani pemanggilan data spasial baik dari jenis datavektor maupun data raster. Agar dapat terkoneksi dengandatabase PostgreSQL maka SharpMap menggunakanNpgsql dan Mono untuk pengaksesan data dari database.

V. PENGUJIAN SISTEM

Pada pengujian ini, spesifikasi sumber daya yang dipakaiadalah sebagai berikut:

• Komputer operatorProsesor menggunakan AMD® Turion™ 64 x2 MobileTechnology TL-60 (2.0 GHz, 2x512 KB L2 cache).Memori sebesar 2.25 GB DDR2. Kartu grafik adalahNVIDIA GeForce® 7000M.

• IP kameraJenis kamera adalah NC 1600 1/3” Color CCD 307,200pixels (VGA) sensor. CPU/Encode chip menggunakan32Bit ARM7/JPEG Encode Chip (VGA). Sedangkankompresi video menggunakan standar M-JPEG.

Pengujian fungsi sistem bertujuan mengetahui sejauh manafitur-fitur yang diberikan oleh aplikasi dapat berjalan denganbaik. Fitur-fitur yang dimaksud antar lain berupa:

1) Tampilan video lalu lintas multi-displayPemantauan lalu lintas memanfaatkan beberapa IP ka-mera membutuhkan tampilan video multi-display. Tam-pilan video lalu lintas multi-display memungkinkan pe-mentauan kondisi lalu lintas secara bersamaan dari ber-bagai sumber IP kamera. Pada sistem multi-display, ba-nyaknya video yang ditampilkan berjumlah 8 buah. Padatampilan video lalu lintas multi-display ini merupakanintegrasi video pemantau dengan GIS dimana pada petakondisi lalu lintas ditambahkan layer IP kamera. LayerIP kamera digambarkan dalam ikon kamera. GUI dariaplikasi yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar 4

Gambar 4. Multi display video lalu lintas

2) Peta kondisi lalu lintas pada suatu jaringan transportasi

Page 6: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 6

Peta kondisi lalu lintas menunjukkan gambaran secaraumum kondisi kepadatan yang terjadi pada suatu jaring-an transportasi.

Gambar 5. Peta kondisi lalu lintas

Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin merahwarna suatu ruas jalan maka semakin macet kondisijalan tersebut. Sebaliknya apabila warna ruas jalan me-nunjukkan warna yang semakin hijau maka ruas jalantersebut berada dalam kondisi lalu lintas lancar.

3) Informasi jalan pada petaSelain menggunakan gradiasi warna pada peta untuk me-nampilkan informasi kepadatan, ditambahkan juga fituruntuk mengetahui informasi pada jalan raya menggu-nakan spatial query yang ada pada SharpMap. Hasilnyapengguna dapat memilih lokasi jalan kemudian meng-klik jalan tersebut dan akan muncul form informasikondisi jalan tersebut. Tampilan form informasi sepertipada gambar 6.

Gambar 6. Form Informasi kondisi jalan

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui tahapan implementasi dan pengujian sistem,maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :

1) Desain dan prototype aplikasi pemantauan berhasil di-implemetasikan

2) Penggunaan GIS dan spatial query memberikan ke-mampuan manipulasi data lalu lintas sehingga dapatditampilkan dengan lebih baik

B. Saran

Demi meningkatkan kualitas sistem maka penulis menya-rankan beberapa hal diantaranya:

1) Penggunaan data raster sebagai layer baru untuk petakondisi lalu lintas.

2) Pengembangan pemantauan kondisi lalu lintas berbasisweb agar dapat diakses melalui perangkat mobile.

3) Aplikasi dapat dikembangkan menjadi aplikasi client-server karena banyak keuntungan yang akan diperolehdari aplikasi client-server antara lain kemudahan peng-gunaan multiple monitor display serta dapat digunakanpada pusat pemantauan kondisi lalu lintas yang terdis-tribusi.

PUSTAKA

[1] .........., Intoduction, <URL: http://www.ewh.ieee.org/tc/its/>,11 Juni 2009[2] X. Wang,“ Integrating GIS, simulation models,and visualization in traffic

impact analysis”, Computers, Environment and Urban Systems, Elsevier,Vol. 23, 471–496, 2005

[3] .........., Sistem Informasi Geografis , <URL: ht-tp://www.sig.depdiknas.go.id/>, 12 Juni 2009

[4] R. Ramakrishnan dan J. Gehrke, Database Management System (SecondEdition), Mcgraw Hill

Page 7: PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8462-2205100133- Paper.pdf · Dalam pembahasan tugas akhir ini, ... tik multidimensi, garis,

PROSIDING TUGAS AKHIR BIDANG STUDI TSK SEMT. GENAP 2008-2009 7

RIWAYAT HIDUP

Indra Permana, terlahir pada 24 De-sember 1987 di Gresik sebagai anak per-tama dari dua bersaudara. Menyelesaikansekolah dasar di SDN Pengalangan I Gre-sik kemudian melanjutkan ke SMP Negeri26 Surabaya. Setamat SMP (1999) penulismelanjutkan di SMA Negeri 11 Surabayadan pada akhirnya di kesempatan SMPB

berhasil diterima di Teknik Elektro ITS Surabaya di tahun2005.

Ketertarikan di bidang komputer, telematika dan gamemembuat penulis untuk masuk dalam bidang studi teknikkomputer dan telematika. Kegiatan selain kuliah juga diman-faatkan untuk mengembangkan hobi kesenian daerah yaitukarawitan. Apabila ada pertanyaan seputar tugas akhir inisilahkan berkirim email ke: [email protected].