prosiding seminar nasional...
TRANSCRIPT
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TAHUNAN
V PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK
SIPIL 2018
“Perkembangan Riset dan Teknologi Dibidang Teknik Sipil
dan Lingkungan Menyongsong Era Industri 4.0”
Banjarbaru, Sabtu, 1 Desember 2018
Hotel Mercure Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Universitas Lambung Mangkurat Press
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TAHUNAN V
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL 2018
“ Perkembangan Riset dan Teknologi Dibidang Teknik Sipil dan Lingkungan
Menyongsong Era Industri 4.0”
Pelindung : Dekan Fakultas Teknik
Dr. -Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.
Penanggung Jawab : Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
Dr. Mahmud, ST., MT.
Ketua Pelaksana : Dr. Eng. Irfan Prasetia, ST., MT.
Sekretaris : Muhammad Rizki, S.Pd.
Bendahara I : Hendrayani
Kesekretariatan : Ade Yuniarti Pratiwi, ST., M.Sc., Ph.D.
Acara : Misbahul Munir, S.P.
Publikasi dan Dokumentasi : Ady Fitriady, S.Sos.
Reviewer : Muhammad Akbar, Ezra Tegar Abiyyu Supar
Editor : Ezra Tegar Abiyyu Supar
Perancang Sampul : Wahyu Mahardika Subiyanto
ISBN : 978-602-6483-89-8
Issue : Cetakan pertama, Maret 2019
Penerbit :
Universitas Lambung Mangkurat Press
d/a Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan
ULM Lantai 2 Gedung Perpustakaan Pusat
ULM Jl. Hasan Bashri, Kayu Tangi Banjarmasin,
70123 Telp/Fax. (0511) 3305195
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunianya, sehingga Prosiding Seminar Nasional Tahunan V 2018
Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat dapat
tersusun dan diterbitkan. Prosiding ini merupakan kumpulan makalah dan hasil presentasi
yang telah dilaksanakan selama berlangsungnya Seminar Nasional Tahunan V 2018 yang
dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Desember 2018 di Hotel Mercure Banjarmasin. Seminar
Nasional Tahunan V 2018 mengangkat tema “Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang
Teknik Sipil dan Lingkungan Menyongsong Era Industri 4.0” Dengan diangkatnya tema
tersebut peserta dapat memahami mengenai konsep yang menekankan pada pola digital
economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lainnya.
Sebagai Keynote Speaker dalam acara seminar ini kami mengundang Guru Besar
Bidang Keahlian Struktur Universitas Gajah Mada, Guru Besar Bidang Keahlian Manajemen
dan Rekayasa Air FTSL Institut Teknologi Bandung, serta Dosen Universitas Lambung
Mangkurat Bidang Keahlian Geoteknik. Kepada Bapak/Ibu Para Narasumber/Pembicara
kami ucapkan banyak terimakasih atas kesediaannya mengisi materi pada acara seminar
ini. Sedangkan sebagai peserta seminar hadir sekitar 210 orang, berasal dari kalangan
para peneliti, praktisi, ilmuwan, akademisi dan mahasiswa. Atas partisipasi Bapak/Ibu
dalam Seminar Nasional Tahunan V 2018 kami ucapkan banyak terimakasih.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak (sponsor, pendukung dan media
partner) yang telah terlibat. Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan
penyajian buku ini masih jauh dari kata sempurna serta terdapat berbagai kekurangan. Oleh
karena itu, perkenankan kami memohon maaf atas kekurangan tersebut.
Demikian secara singkat yang dapat panitia sampaikan, ucapan terimakasih dan
penghargaan yang tinggi kami haturkan kepada semua pihak yang turut membantu
suksesnya pelaksanaan kegiatan seminar sampai penerbitan Prosiding ini. Semoga Prosiding
ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta seminar khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Banjarmasin, Desember 2018
Ketua Pelaksana
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................................................... ii
Studi Analisis Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan pada Jalan Bukit Kaminting Palangka
Raya
Desi Riani, Sutan Parasian Silitonga dan Riska Resita .............................................................. 1
Analisis Potensi Bahaya Rockfall Menggunakan Pendekatan Rockfall Hazard Rating System
pada Lereng Jalan Negara Km 133-139, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Eko Santoso, Romla Noor Hakim, Fadhilla Akbar .................................................................... 9
Penelitian Terhadap Penyebab Kerusakan Jalan Lingkungan Pemukiman Di Kota
Banjarmasin
Abdurrahman ............................................................................................................................ 19
Analisis Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam Proyek Pembangunan Gedung Rumah
Sakit Daerah Sultan Suriansyah Tahap II Di Kota Banjarmasin
Ruliana Febrianty ..................................................................................................................... 28
Analisis Faktor Efisiensi Daya Dukung Lateral Pondasi Tiang Kelompok pada Pembangunan
Dermaga Terminal Peti Kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Akhmad Gazali ......................................................................................................................... 35
Beban Gempa Seismik Menggunakan Peta Gempa Indonesia 2017 di Kalimantan Selatan
Eka Purnamasari ....................................................................................................................... 46
Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Kota di Pusat Terminal Antasari Kota Banjarmasin
Robiatul Adawiyah ................................................................................................................... 55
Analisis Tingkat Produktivitas Pekerjaan Pondasi Bored Pile dengan Metode Unit Completed
(Studi Kasus Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut Site
Batulicin)
Irwan Azhar .............................................................................................................................. 62
Analisis Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa Sebagai Pengganti Agregat Kasar
Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Mutu FC 21 MPA
Sylvina Permatasari .................................................................................................................. 73
Pengaruh Suhu Material Agregat Kasar dan Pasir dalam Campuran Adukan terhadap Mutu
Beton
Hudan Rahmani ........................................................................................................................ 81
Pengaruh Arah dan Rambatan Retak Terhadap Nilai Kekuatan Geser Tanah
Hutagamissufardal dan Adriani ................................................................................................ 93
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
iv
Studi Pemanfaatan Kayu Karet sebagai Material Cap Terowongan Tambang Bawah Tanah di
Desa Pualam Sari, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan
Adip Mustofa .......................................................................................................................... 100
Studi Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lempung Lunak Menggunakan Metode Navfac
DM.7.0 dan Model Skala Laboratorium
Rusdiansyah ............................................................................................................................ 111
Analisis Stabilitas Lereng dengan Menggunakan Pendekatan Metode Slope Mass Rating :
Studi Kasus Jalan Negara Km 133 Sampai 139, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur
Eko Santoso, Romla Noor Hakim, Dan Muhammad Jawad ................................................... 123
Sifat Fisik Komposit Papan Semen Berbahan Serat Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) Dengan
Perlakuan Perendaman NaOH
Henry Wardhana dan Ninis Hadi Haryanti ............................................................................. 134
Kajian Pemanfaatan Agregat Lokal Kalimantan Timur sebagai Material Konstruksi
Rusdiyanur dan Irfan Prasetia ................................................................................................. 142
Potensi Kebudayaan Kawasan Permukiman Tepian Sungai Sebagai Daya Tarik Wisata Kota
(Studi Kasus: Kelurahan Seberang Mesjid Kota Banjarmasin)
Noor Aina, Fitri Wulandari, Humairoh Razak ........................................................................ 153
Identifikasi Citra Kampung Sasirangan sebagai Dasar Perancangan Kawasan
Fitri Wulandari Dan Evan Elianto Supar ................................................................................ 162
Analisis Penentuan Nilai EMP Kendaraan Pada Persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan
Karang Rejo di Banjarbaru
Utami Sylvia Lestari dan Novia Ulfah Haika ........................................................................ 172
Analisis dan Potensi Penataan Ruang Terbuka di Kawasan Permukiman Tepian Air Kota
Banjarmasin
Evan Elianto Supar dan Annisa .............................................................................................. 181
Aproksimasi Potensi Penurunan Dasar Sungai dan Defisit Sedimen Sungai Bermeander pada
Penggal Sungai Seruyan di Desa Hanau Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Provinsi
Kalimantan Tengah
Nomeritae, Raden Haryo Saputra ........................................................................................... 188
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
v
SUSUNAN JADWAL PEMAKALAH SEMINAR NASIONAL TAHUNAN V
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TAHUN 2018
PARALEL 1
No Nama Pemakalah Judul Makalah
1. Rusdiyanur dan Irfan
Prasetia
Kajian Pemanfaatan Agregat Lokal Kalimantan Timur
sebagai Material Konstruksi
2. Rusdiansyah
Studi Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lempung Lunak
Menggunakan Metode Navfac DM.7.0 dan Model Skala
Laboratorium
3. Abdurrahman Penelitian Terhadap Penyebab Kerusakan Jalan
Lingkungan Pemukiman Di Kota Banjarmasin
4. Robiatul Adawiyah Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Kota di Pusat
Terminal Antasari Kota Banjarmasin
5.
Sylvina Permatasari Analisis Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa
Sebagai Pengganti Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan
Beton Dengan Mutu FC 21 MPA
6. Adip Mustofa
Studi Pemanfaatan Kayu Karet sebagai Material Cap
Terowongan Tambang Bawah Tanah di Desa Pualam Sari,
Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi
Kalimantan Selatan
7. Henry Wardhana dan Ninis
Hadi Haryanti
Sifat Fisik Komposit Papan Semen Berbahan Serat Purun
Tikus (Eleocharis Dulcis) Dengan Perlakuan Perendaman
NaOH
8 Utami Sylvia Lestari dan
Novia Ulfah Haika
Analisis Penentuan Nilai EMP Kendaraan Pada
Persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Karang Rejo di
Banjarbaru
9 Andius D. Putra Perilaku Deformasi yang Diakibatkan Oleh Slaking
10. Aqli Mursadin
Sebuah Aplikasi dari Analisis Kinerja Aset pada
Infrastruktur Energi (Studi Kasus: Perilaku Stabil Beban
Produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam-asam di
Kalimantan Selatan)
11. Dyah Pradhitya Hardiani Analisa Perilaku Lalu Lintas Pengguna Jalan pada
Simpang Empat Jalan Cemara Raya Kota Banjarmasin
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
vi
PARALEL 2
No Nama Pemakalah Judul Makalah
1. Mahmud dan Prawita Sari
Evaluasi Perubahan Kualitas Air dan Tanah Pada
Pengembangan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Maliku
Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah
2. Desi Riani, Sutan Parasian
Silitonga dan Riska Resita
Studi Analisis Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan
pada Jalan Bukit Kaminting Palangka Raya
3 Nomeritae dan Raden Haryo
Saputra
Aproksimasi Potensi Penurunan Dasar Sungai dan
Defisit Sedimen Sungai Bermeander pada Penggal
Sungai Seruyan di Desa Hanau Kecamatan Hanau
Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah
4. Akhmad Gazali
Analisis Faktor Efisiensi Daya Dukung Lateral Pondasi
Tiang Kelompok pada Pembangunan Dermaga
Terminal Peti Kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
5. Hutagamissufardal dan Adriani Pengaruh Arah dan Rambatan Retak Terhadap Nilai
Kekuatan Geser Tanah
6. Eko Santos, Romla Noor
Hakim, Dan Muhammad Jawad
Analisis Stabilitas Lereng dengan Menggunakan
Pendekatan Metode Slope Mass Rating : Studi Kasus
Jalan Negara Km 133 Sampai 139, Kabupaten Paser,
Provinsi Kalimantan Timur
7. Fitri Wulandari Dan Evan
Elianto Supar
Identifikasi Citra Kampung Sasirangan sebagai Dasar
Perancangan Kawasan
8. Maretina Eka Sinta Dan
Kuntarto
Analisis Keterlambatan Pembayaran Dalam Proyek
Konstruksi Di Kotawaringin Barat
9. Satriani
Evaluasi Kepadatan Tanah Dasar Jalan Masuk Desa
Sahapi Kabupaten Kotabaru Menggunakan Alat
Dynamic Cone Penetrometer
10. Evan Elianto Supar Dan Annisa Analisis dan Potensi Penataan Ruang Terbuka di
Kawasan Permukiman Tepian Air Kota Banjarmasin
11. Andi Maghfirah Dan Irfan
Prasetia
Perencanaan Jembatan yang Efisiensi Ditinjau dari
Aspek Biaya Investasi
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
vii
PARALEL 3
No Nama Pemakalah Judul Makalah
1.
Juhriansyah Dalle, Dwi
Hastuti, Mahmud, Irfan
Prasetia
The Evaluation of Letter Management System Using
Delone and Mclean Information System Success Model
2.
Iphan F. Radam, Mahmud ,
dan Supermata A. D.
Alexander
Factor Analysis of The Influence Of River Crossing Ferry
Use – A Case In Banjarmasin and Kuala Kurun
3 Ruliana Febrianty
Analisis Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam
Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Daerah Sultan
Suriansyah Tahap II Di Kota Banjarmasin
4. Eka Purnamasari Beban Gempa Seismik Menggunakan Peta Gempa
Indonesia 2017 di Kalimantan Selatan
5. Irwan Azhar
Analisis Tingkat Produktivitas Pekerjaan Pondasi Bored
Pile dengan Metode Unit Completed (Studi Kasus
Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan
dan Pulau Laut Site Batulicin)
6. Hudan Rahmani Pengaruh Suhu Material Agregat Kasar dan Pasir dalam
Campuran Adukan terhadap Mutu Beton
7. Noor Aina, Fitri Wulandari,
Humairoh Razak
Potensi Kebudayaan Kawasan Permukiman Tepian Sungai
Sebagai Daya Tarik Wisata Kota (Studi Kasus: Kelurahan
Seberang Mesjid Kota Banjarmasin)
8. Miming Virganinda Burako Analisis Pengembangan Kawasan Rawa Mentaren
Kabupaten Pulang Pisau
9. Ichwan Setiawan Stabilisasi Tanah Lempung dengan Menggunakan Abu
Cangkang Sawit Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas
10. Tahan,S.T.,M.T Pengaruh Kekuatan Balok Induk Terhadap Dimensi Balok
Anak pada Beton Bertulang
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
111
STUDI PENINGKATAN TAHANAN GESER TANAH LEMPUNG LU-
NAK MENGGUNAKAN METODE NAVFAC DM. 7. 0. DAN MODEL
SKALA LABORATORIUM
Rusdiansyah Program Studi Teknik Sipil-Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRACT
An experiment with laboratory modeling of pile-soil interaction had been performed to inves-
tigate the capacity of piles as ground reinforcement when the piles were inserted into cohe-
sive soils. A group of model piles were tested in soft consistency of cohesive soils. One theory
of vertical pile retaining horizontal force is based on the theory of horizontal force retaining
piles by NAVFAC DM-7 (1971). NAVFAC DM-7 is a guideline originating from America to
be used in designing in the geotechnical field, such as designing deep foundations, retaining
walls, and others. In the theory in the guideline, the shear support force of the piles on lateral
forces on a soil is influenced mainly by: the stiffness and flexural strength of the pile, the pen-
etration length of the pile entering the ground measured from the ground surface, the ground
strength of the soil itself, and the number of piles.
Keywords: laboratory modeling , pile-soil interaction, soil reinforcement with piles
1. PENDAHULUAN
Saat ini, ada banyak metode perkuatan tanah yang telah digunakan pada tanah lempung ber-
konsistensi lunak sampai sedang dalam rangka untuk meningkatkan kekuatan geser tanahnya.
Salah satu metode perkuatan yang efektif digunakan untuk tanah dalam rangka meningkatkan
stabilitas lereng dan tanah tanggul di atas tanah lunak adalah menggunakan tiang vertikal
yang dimasukkan ke dalam tanah, di mana tiang berfungsi sebagai tahanan lateral terhadap
gaya geser. Di Indonesia, sistem perkuatan tanah dengan tiang ini telah digunakan secara luas
di masa lalu dalam bentuk tiang mini kayu dan beton dengan diameter 7,5 cm hingga 25 cm,
dipancang secara vertikal atau sedikit miring pada lereng alami yang berpotensi akan men-
galami kelongsoran; atau tiang dimasukkan ke tanah yang relatif lunak di bawah tanggul jalan
raya, untuk meningkatkan stabilitas tanggul seperti yang diberikan pada Gambar 1.
Tiang pancang kayu pernah digunakan sebagai perkuatan stabilitas lereng tanah yang sangat
lunak di Swedia walaupun pada saat itu penggunaan tiang bor dengan diameter 1,5 m sedang
populer digunakan di Eropa dan Amerika untuk meningkatkan stabilitas kelongsoran lereng
pada tanah lempung kaku (Bulley, 1965, dan Offenberger, 1981).
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
112
soft soil
(b) Gambar 1. Perkuatan tanah dengan tiang berfungsi sebagai perlawanan terhadap geser.
(a). Tiang berfungsi sebagai perlawalanan terhadap geser lateral pada lereng alami.
(b). Tiang berfungsi sebagai penahan terhadap gaya geser lateral pada tanah lunak di bawah
tanggul.
Teori tiang vertikal yang menahan gaya horizontal salah satunya didasarkan pada teori gaya
horizontal yang menahan tiang oleh NAVFAC DM-7 (1971). NAVFAC DM-7 adalah suatu
pedoman yang berasal dari Amerika digunakan dalam merancang di bidang geoteknik, seperti
merancang fondasi yang dalam, dinding penahan tanah, dan lain-lain. Dalam teori yang terse-
but didalam pedomannya, kekuatan penahan geser dari tiang penahan gaya lateral pada tanah
dipengaruhi terutama oleh: kekakuan dan kekuatan lentur dari tiang, panjang penetrasi dari
tiang yang masuk kedalam tanah diukur dari permukaan tanah, kekuatan tanah tanah itu
sendiri, dan jumlah tiang.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah utama, yaitu bagaimana meningkatkan gaya
penahan geser tanah lunak dengan menggunakan tiang vertikal untuk menahan gaya horizon-
tal, terutama sebagai perlawanan gaya geser lereng di lapangan berdasarkan perhitungan ana-
litis dengan metode NAVFAC DM.7.0 dan berdasarkan hasil tes skala model di laboratorium.
Semua pengujian pada benda uji yang akan dilakukan dengan memberikan berbagai variasi
untuk menghasilkan nilai kekuatan geser benda uji (Pgeser atau Plaboratory). P Laboratorium
(Plab) untuk setiap variasi perlakuan pada interaksi tiang tanah dari hasil percobaan laborato-
rium akan dibandingkan dengan P dari analisis (Panalitis) dengan metode NAVFAC DM.7.
Nilai parameter merupakan suatu nilai koreksi dalam analisis pengaruh yang akan menjawab
masalah dalam penelitian ini. Perbandingan Plab dan Panalitical dari metode NAVFAC DM.7
akan menghasilkan suatu nilai koreksi.
Beberapa penelitian telah dilakukan di lapangan oleh Mochtar (2011), dimana penggunaan
tiang vertikal telah terbukti meningkatkan stabilitas tanggul jalan raya dan lereng alami.
Mochtar (2011) juga menyebutkan bahwa dalam banyak kasus di lereng tanah lunak,
penggunaan turap sebagai dinding penahan dianggap tidak tepat, karena stabilitas keseluruhan
lereng yang terjadi (dengan gaya geser yang melampaui ujung bawah turap), maka harus men-
jadi faktor yang menentukan stabilitas lereng, daripada reaksi tanah aktif-pasif terhadap de-
sain turap. Turap masih berpotensi longsor, padahal turap sudah dirancang sesuai ketentuan
perancangan.
2. TINJAUAN TEORISTIS
Tiang dapat diasumsikan berfungsi sebagai pasak didalam tanah, sehingga tiang akan
menghasilkan penahan geser tambahan ke bidang geser untuk meningkatkan stabilitas lereng
failure
planes
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
113
terhadap kelongsoran. Mochtar (2000) telah mengembangkan teori tentang tambahan geser
terhadap kekuatan geser tanah melawan gaya geser karena adanya tiang yang masuk kedalam
tanah. Teori ini didasarkan pada teori tiang terhadap gaya lateral yang diberikan dalam
NAVFAC DM-7 (1971).
Dalam teori ini, kapasitas hambatan lateral tiang didalam tanah ditentukan oleh: kekakuan dan
tahanan geser lentur tiang, panjang penetrasi tiang kedalam tanah, tahanan geser geser tanah,
dan jumlah tiang. Asumsi oleh Mochtar (2000) seperti yang diberikan pada Gambar 2.a.
sesuai dengan asumsi kelompok tiang terhadap gaya lateral oleh NAFVAC DM-7 (1971)
yang diberikan pada Gambar 2.b.
Dalam teorinya, Mochtar (2000) mengusulkan rumus untuk mendapatkan jumlah tiang yang
diperlukan untuk meningkatkan Faktor Keamanan terhadap geser, dan hal itu didasarkan pada
kemampuan 1 (satu) tiang untuk menahan gaya lateral P. Kapasitas tiang ini terhadap gaya
lateral juga merupakan fungsi dari tahanan lentur tiang, Mp, koefisien tiang Fm, dan
kekakuan relatif T, sebagai berikut:
Pmax (analytical) of 1 tiang = Maximum Lateral
Resisting Force of 1 tiang
=(Mpmax 1 tiang)/(Fm x T)……............... (1)
dimana:
Mpmax 1 tiang = momen maksimum pada tiang
Fm = Koefisien momen tiang lateral
(from NAFVAC DM-7);
Pmax (analytical) = Gaya maksimum lateral yang ditahan oleh tiang.
T =[(EI of tiangs)/(f of soil)]0.2 ……………………(2)
= Faktor kekakuan tiang
(as given in NAFVAC DM-7,
1971).
(a) (b)
Gambar 2. Asumsi yang digunakan oleh Mochtar (2000) untuk mendapatkan gaya perlawanan tiang terhadap
gaya geser horizontal.
(a). Tiang yang berfungi sebagai pasak memberikan perlawanan terhadap longsoran dibawah
timbunan jalan maupun lereng. Gaya perlawanan P bekerja sepanjang bidang longsor.
(b). Asumsi yang diberikan oleh NAFVAC DM-7 (1971)
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
114
Pemodelan dan pengujian laboratorium dilakukan dengan menggunakan prinsip uji Direct
Shear seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Dengan adanya parameter model di dalam
sampel tanah, peningkatan tahanan geser tanah terhadap gaya geser dapat diukur
(a)
(b)
Gambar 3. Asumsi yang digunakan untuk peningkatan tahanan geser tanah karena adanya tiang yang dimasuk-
kan (Mochtar, 2000; Arya dan Mochtar, 2002)
(a). Kondisi tanpa adanya model tiang.
(b). Kondisi dengan adanya model tiang.
Dari Gambar 3 (a), kondisi tanpa model tiang pada tanah kohesif ( ≈ 0), ketika digeser hing-
ga runtuh; maka kekuatan geser undrained tanah= Cu; F1 = Cu x A ; A = luas area
Kuat geser tanah, = Cu + n tan = Cu
Dari Gambar 3 (b), kondisi ketika model tiang dimasukkan, maka tiang berfungsi sebagai
pasak, Ketika digeser sampai runtuh; F2 = (Cu x A) + P; P = diasumsikan melawan kekuatan
maximum dari 1 (satu) model tiang.
Jika n jumlah model tiang yang dimasukkan, maka :
F2 = (Cu x A) + (n x P).
Studi literatur yang dilakukan pada mekanisme perkuatan tiang dimasukkan ke dalam tanah
(Ashour dan Ardalan, 2012; Ausilio, et. Al., 2001; Frank dan Puget, 2008; Kourkoulis, et. Al.
2011, 2012, Mochtar, 2011; dan Yang, et.al., 2011).
telah menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi adalah :
1. Panjang tancap tiang di luar bidang kelongsoran,
2. Diameter dan kekakuan relatif dari model tiang,
3. Karakteristik tanah yang mengalami kelongsoran
4. Posisi dan konfigurasi tiang dalam kelompok tiang.
5. Jumlah tiang yang menahan gaya lateral.
6. Spasi antar tiang.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
115
7. Kemiringan tiang terhadap bidang longsor.
3. Karakeristik Benda Uji Material dan Peralatan
Tabel. 1 Karakteristik fisik dan mekanik dari tanah yang tidak terganggu
(*) Note : the depth of soil sample and depth of water table was in -1,2m
Hasil pengujian karakteristik fisik dan mekanis tanah dapat diberikan seperti pada Tabel 1.
Tanah yang digunakan dalam penelitian ini menurut USCS diklasifikasikan sebagai tanah
CH (tanah lempung berplastisitas tinggi) dan menurut AASHTO tanah digolongkan sebagai
A-7 (tanah lempung)
Model tiang mini yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari kayu Meranti (kayu Kelas
II dalam kekuatan). Model tiang yang berbentuk silinder dengan diameter 3 mm, 4,5 mm, dan
6 mm, sedangkan panjang tiang dibuat sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Kayu ini
secara khusus dipilih yang memiliki sifat yang paling homogen dengan kandungan air dalam
kayu rata-rata sekitar 14,87% dan dengan berat unit rata-rata kayu adalah sekitar 0,55 gr / cm3.
Dari uji tegangan tarik yang dilakukan pada tiang kayu mini, modulus elastisitas ditemukan
memiliki nilai rata-rata E = 21812,39 kg / cm2, yang khas untuk tiang kayu. Kekuatan tarik
maksimum tiang kayu rata-rata σtensile = 780,518 kg / cm2.
Peralatan. Peralatan yang digunakan untuk pengujian ini adalah modifikasi dari alat uji Direct Shear
konvensional, dimana kotak gesernya dimodifikasi dengan ukuran menjadi lebih besar agar
dapat memuat seluruh variasi pengujian model tiang dan tanah. Dalam alat ini, tidak dil-
akukan pengukuran dengan dial yang diperlukan dalam arah vertikal, karena pengukuran ge-
ser dilakukan dalam arah horizontal saja.
Pada Gambar 4 berikut, ditunjukkan alat uji geser modifikasi. Komponen utama dari alat pen-
gukur ini adalah: 1(satu) proving ring dengan kapasitas hingga 500 kgf., Batang pendorong
horizontal untuk memberikan gaya geser, 1(satu) alat pengukur dial horizontal untuk dapat
No. Parameters(*) Values
1 Unit weight, γt 1,424 gr/cm3
2 Water content, Wc 92,21%
3 Void ratio, e 2,567
4 Degree of saturatio Sr 100%
5 Specific Gravity, Gs 2,643
6 Liquid Limit, LL 64,90%
7 Plastic Limit, PL 30,33%
8 Plasticity Index, PI 34,57%
9 Percent Clay fraction 75,44%
10 Percent of Silt fraction 17,32%
11 Percent of Sand fraction 7,24%
12 Undrained, Cohesion, Cu 0,190 kg/cm2
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
116
mengukur hingga 50 mm deformasi horizontal, 1(satu) unit motor untuk menggerakkan gaya
horizontal yang diperlukan, dan dua kotak geser besar dengan ukuran 20 cm x 15 cm x 12 cm
dan 20 cm x 15 cm x 18 cm, di mana model tiang dan tanah akan masuk kedalamnya.
(a) (b)
(c)
Gambar 4. Alat Uji Geser hasil modifikasi
(a) side view,
(b) frontal view,
(c) seen from above.
Prosedur Pengujian Tanah yang tidak terganggu diambil langsung dari lapangan menggunakan sampler
tanah khusus, yang memiliki bentuk yang mirip dengan kotak geser. Tanah kemudian
dikeluaran dari kotak sample dan kemudian dimasukkan kedalam kotak geser. Pada setiap
benda uji tanah, model tiang dimasukkan menggunakan tangan dan menggunakan alat bantu
khusus untuk memastikan posisi dan vertikal model tiang. Motor pada alat geser harus
dihidupkan untuk menggerakkan batang horizontal dengan kecepatan geser yang relatif
konstan. Kecepatan dapat diatur antara 0,1 mm / menit hingga 2 mm / menit. Jumlah gaya
yang diterapkan melalui batang horizontal sama dengan gaya geser total, dan gaya-gaya ini
diukur dengan cara membaca dial pengukur. Gaya horisontal hasil pengujian/pengukuran ini
ditetapkan sebagai Plab. Dalam Gambar 5 dan 6 ditunjukkan salah satu model tanah dan
tiang.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
117
Gambar 5. Ilustrasi benda uji dan tiang (n=2, spasi=8D) ditinjau dari tampak atas
Gambar 6. Illustrated position of model soils and tiangs inside the shear box relative to the direction of shear-
ing
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh rasio tancap tiang, L/D, terhadap tahanan geser tanah.
Pada Gambar 7 ditunjukkan kurva hubungan antara berbagai rasio tancap tiang L/D (yaitu
L/D = 5, 10, 15, dan 20; di mana D adalah diameter tiang) dengan peningkatan tahanan geser
dari interaksi model tiang-tanah. Tahanan geser dari tiang diwakili oleh rasio Plab / Panalitis.
Dalam tes ini, nilai Plab merupakan gaya geser horisontal yang diperoleh dari pengujian ta-
hanan geser satu tiang dalam penelitian di laboratorium, sementara Panalitis merupakan gaya
geser horisontal model satu tiang ditentukan berdasarkan rumus yang diberikan oleh Mochtar
(2000) dalam Persamaan 1. Rasio spasi tiang, S, juga bervariasi untuk S = 3D, S = 5D, dan S
= 8D. Berdasarkan kurva tersebut dapat dijelaskan bahwa semua korelasi cenderung linier, di
mana rasio spasi S = 5D (atau S/D = 5) memberikan hasil yang tertinggi, sedangkan pada ra-
sio S = 8D (atau S/D = 8) memberikan hasil terendah.
4.2. Pengaruh rasio spasi tiang, S/D, terhadap tahanan geser tanah.
Hasil pengujian dengan menggunakan variasi rasio spasi tiang, S/D, ditunjukkan dalam Gam-
bar 8. Berdasarkan kurva dalam gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa pada spasi 5D, akan
15cm
20cm Model pile
cross section
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
118
memberikan nilai yang optimum. Dimana pada nilai S/D sebelum dan sesudahnya, nilai ta-
hanan geser menjadi menurun. Dalam kurva tersebut juga dapat dijelaskan bahwa pada nilai
spasi yang sama, rasio tancap L/D=20 memberikan hasil tahanan geser yang lebih tinggi
dibandingkan rasio tancap lainnya.
Gambar 7. Hubungan antara rasio tancap tiang dengan Plab / Panalitis untuk berbagai jarak antara tiang model
S = 3D, S = 5D, dan S = 8D.
Gambar 8. Kurva menunjukkan korelasi antara rasio spasi spasi S / D dengan rasio Plab / Panalitis untuk
rasio tancap tiang yang berbeda, L / D.
4.3. Pengaruh jumlah tiang terhadap tahanan geser tanah.
Berdasarkan hasil uji laboratorium dapat dijelaskan bahwa jumlah tiang dalam satu baris
secara signifikan dapat mempengaruhi tahanan geser horisontal tiang. Hal ini seperti yang di-
tunjukkan pada Gambar 9. Korelasi yang dihasilkan adalah linear. Dalam Gambar 9 tersebut
juga dapat dijelaskan bahwa konfigurasi tiang sejajar dengan arah gaya geser yang diberikan
dapat menghasilkan tahanan geser yang lebih tinggi dibandingkan dengan konfigurasi tiang
tegak lurus terhadap arah gaya geser yang diberikan.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
119
Gambar 9. Korelasi rasio Y =Plab/Panalitical dan jumlah tiang dalam 1 baris.
4.4. Pengaruh diameter tiang terhadap tahanan geser tanah.
Pada Gambar 10 ditunjukkan rasio diameter tiang D/T dan rasio Plab untuk variasi diameter.
Korelasi antara rasio (Plab di D ≠ 3mm / Plab pada D = 3 mm) dan rasio D/T berbentuk garis
lurus. Nilai T merupakan faktor kekakuan relatif tiang dibandingkan dengan kekuatan tanah
(seperti yang diberikan dalam NAFVAC DM-7, 1971), dimana T adalah tersebut dalam Per-
samaan (2).
Dalam Gambar 10 dijelaskan pula bahwa peningkatan diameter tiang juga akan menyebabkan
peningkatan tahanan geser tanah.
Gambar 11. Korelasi antara rasio diameter tiang D / T dan rasio Plab
4.5. Pengaruh sudut kemiringan tiang terhadap tahanan geser tanah.
Kemiringan tiang yang berbeda dicoba dalam penelitian laboratorium ini dari model interaksi
tiang-soil yang diberikan. Gambar 11. Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan kurva hub-
ungan tersebut dapat dijelaskan dalam bahwa nilai rasio Plab/Panalitis mengalami pening-
katan bila tiang tiang dipancang tepat memotong garis bidang kelongsoran pada sudut 150, 30
0,
dan 450 dibandingkan pada sudut 0
0. Tiang yang dipancang memotong garis kelongsoran yang
membentuk sudut sebesar 450, nilai rasio Plab/Panalitis sedikit mengalami penurunan
dibandingkan yang dihasilkan oleh sudut 300.
Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa apabila tiang tiang dipancang pada posisi
tepat memotong garis bidang kelongsoran yang memiliki sudut 30o dan 45
o terhadap garis
horisontal maka rasio Plab/Panalitis menjadi meningkat. Dalam hal ini parameter rasio
Plab/Panalitis merupakan interpretasi dari tahanan geser tanah dalam menahan kelongsoran.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
120
Selain itu juga dapat dinyatakan bahwa posisi tiang tepat memotong garis bidang kelongsoran
dengan sudut 0o adalah dalam kondisi kritis (minimum) dimana mobilisasi gaya geser lateral
dalam kondisi maksimum dari massa tanah longsoran.
Peningkatan tahanan geser tanah akibat adanya tiang yang dipancang tepat memotong garis
bidang longsor yang memiliki sudut 30o dan 45
o adalah sangat signifikan. Kondisi ini terjadi
karena pada saat massa tanah mengalami pergeseran garis lingkaran kelongsoran, posisi tiang
yang berada pada garis bidang longsornya yang memilik sudut 30o dan 45
o telah membentuk
daerah kerja (luasan) massa tanah bersudut tumpul yang relatif lebih besar dibandingkan dae-
rah kerja (luasan) massa tanah yang dihasilkan oleh sudut 0o. Hal ini mengakibatkan posisi
tiang yang memotong garis kelongsoran bersudut 30o dan 45
o dapat menghasilkan posisi yang
lebih stabil serta dapat meningkatkan tahanan geser tanah menjadi lebih besar.
Gambar 11. Kurva menunjukkan korelasi antara sudut bidang geser dengan rasio Plab / Panalytical
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan beberapa hal se-
bagai berikut :
1. Nilai gaya geser yang dihasilkan dari percobaan di laboratorium (Plab) lebih besar da-
ripada yang dihasilkan melalui perhitungan analitis (Panalitis) menurut NAVFAC DM.7.
Hal ini menunjukkan adanya koreksi terhadap Persamaan NAVFAC DM.7 akibat adanya
faktor-faktor yang berpengaruh yang mendekati kondisi sebenarnya yang terjadi di lapan-
gan .
2. Tahanan geser tanah akibat adanya pengaruh panjang tancap tiang yang ditentukan ber-
dasarkan pengujian di laboratorium menghasilkan nilai 2,063 kali lebih besar daripada
yang dihasilkan berdasarkan perhitungan analitis menurut Persamaan NAVFAC DM.7.
3. Tahanan geser tanah akibat adanya pengaruh diameter tiang berdasarkan laboratorium
dihasilkan nilai 2,467 kali lebih besar daripada yang dihasilkan melalui perhitungan anali-
tis menurut Persamaan NAVFAC DM.7.
4. Tahanan geser tanah pada stabilitas lereng yang diperkuat dengan tiang juga mengalami
peningkatan apabila spasi tiang yang digunakan dalam rentang 3D sampai 5,5D. Namun
apabila spasi tiang yang digunakan dalam rentang lebih dari 5,5D sampai 8D, maka tahan-
an geser tanah cenderung mengalami penurunan.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
121
5. Spasi tiang sebesar 5,5D menghasilkan tahanan geser tanah yang optimum.
6. Peningkatan tahanan geser akibat spasi tiang yang dihasilkan dari percobaan di laboratori-
um 2,360 kali lebih besar daripada yang dihasilkan melalui perhitungan analitis menurut
Persamaan NAVFAC DM.7. Sedangkan tahanan geser tanah akibat adanya pengaruh
jumlah tiang yang dihasilkan melalui pengujian di laboratorium memiliki nilai 2,590 kali
lebih besar daripada yang dihasilkan melalui perhitungan analitis menurut Persamaan
NAVFAC DM.7.
DAFTAR RUJUKAN
Ashour M and Ardalan H, 2012, Analysis of pile stabilized slopes based on soil-pile interac-
tion, Computers and Geotechnics-ELSEVIER, 39:85-97.
DOI.10.1016/J.COMPGEO.2011.09.001.
Ausilio E, Conte E, and Dante G., 2001, Stability Analysis of Slopes with piles, Computer
Geotechnics, 28: 591-611.
Bulley, W.A., 1965, Cylindrical Pile Retaining Wall Construction-Seattle Freeway, Proceed-
ing of the Roads and Streets Conference, Seattle, Washington.
De Beer, E. E., and Wallays, M., 1970, Stabilization of a slope in schist by means of bored
piles reinforced with steel beams”, Proceeding of 2nd International Congress on Rock Me-
chanics, Vol. 3, 361-369.
Frank, R., and Pouget, P., 2008, Experimental pile subjected to long duration thrusts owing to
a moving slope, Geotechnique, 58(8):645-658. DOI.10.1680/ GEOT.2008.58.8.645.
Ito, T., Matsui, T., and Hong, W. P., 1981, Design method for stabilizing piles against land-
slide - one row of piles, Soils and Foundations, Vol.21, No.l, pp.21-37.
Kourkoulis, R., Gelagoti, F., Anastasopoulos, I., and Gazetas, G., 2011, Slope stabilizing piles
and pile-groups, Parametric study and design insights, Journal of Geotechnical and Ge-
oenvironmental Engineering, 137(7), 663–678. DOI.10.1061/ (ASCE)GT.1943-
5606.0000479,
Mochtar, I. B., 2000, (in Indonesian language) Technology for Soil Improvement and Design
Alternative for Problematic Soils, Civil Engineering Publisher, Institute of Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia.
Mochtar, I. B. and Arya I.W., 2002, (in Indonesian language) The influence of mini model
piles addition to increase the soft soil shear strength based on laboratory models, Master
Thesis, Civil Engineering Department, Post Graduate Program Institute of Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia.
Mochtar, I. B., 2010, (in Indonesian language) Ground movement problems and steel sheet
pile in slope near the squash building, Balikpapan City, Soil Investigation Report by Re-
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
122
search and Community service Institutions (LPPM), Institute of Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya, Indonesia, for government of Balikpapan City.
Mochtar, I. B., 2011, (in Indonesian language) Landslides of road embankments and slope
stability at road construction and sheetpile project, All locations in Marsma.Iswahyudi
street, STA 0+000 until STA 0+796, Tanjung Redeb City, District government of Berau,
East Kalimantan. Soil Investigation Report by Research and Community service Institu-
tions (LPPM), Institute of Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia, for District
government of Berau.
NAVFAC DM-7, 1971, Design Manual, Soil Mechanics, Foundation and Earth Structures,
Department of Naval Facilities Engineering Command, Virginia, USA.
Rusdiansyah, I. B. Moochtar and Noor E. Mochtar, 2015, (in Indonesian language), A Study
on the Increase of Shear Strength of Soft Soils due to Reinforcement with Vertical piles
Based on Laboratory Modeling, PhD/Doctoral Dissertation, Department of Civil En-
ginering, Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia.
Yang S., Ren X., dan Zhang J., 2011, Study on embedded length of piles for slope reinforced
with one row of piles, Journal of Rock Mechanics and Geotechnical Engineering,
3(2):167-178. DOI.10.3724/SP.J.1235.2011.00167.