prosiding - digilib.unimed.ac.iddigilib.unimed.ac.id/22462/3/fulltext.pdf · mengurangi miskonsepsi...
TRANSCRIPT
PROSIDINGSEMINAR NASIONAL FISIKA(SiNaFi)
Departemen Pendidikan FisikaFakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
SiNaFi
Seminar
Nas
iona
l Fisi
ka
ISBN: 978-602-74598-0-9
PROSIDINGSEMINAR NASIONAL FISIKA (SiNaFi)
“Riset sebagai dasar pengembangan inovasi pembelajaran Fisikadan pengembangan berbagai bidang keilmuan Fisika”
Bandung, 21 November 2015
Terbitan Tahun 2015
Tim Penyunting:Dr. Parsaoran Siahaan, M.Pd.
Ridwan Efendi, M.Pd.Agus Fany Chandra, M.Pd.
Dr. Wiendartun, M.Si.Dr. Andi Suhandi, M.Si.
Dr. Mohammad Arifin, M.Si.
Departemen Pendidikan FisikaFPMIPA, UPI
Seminar Nasional Fisika (SiNaFi)“Riset sebagai dasar pengembangan inovasi pembelajaran Fisika dan pengembanganberbagai bidang keilmuan Fisika”
Bandung, Indonesia: Departemen Pendidikan Fisika 2015
ISBN : 978-602-74598-0-9
Desain Sampul dan Tata Letak:Ridwan Efendi
Penerbit:Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI
Redaksi:Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung, IndonesiaTelp: (022) 2004548Fax: (022) 2004548Email: [email protected]: http://fisika.upi.edu/
Cetakan pertama, November 2015
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan caraapapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
i
KATA PENGANTAR
Seminar Nasional Fisika (SiNaFi) yang dilaksanakan pada 21 November2015 di Bandung merupakan kegiatan ilmiah yang terselenggara berkatdukungan dari Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia. Seminar inimerupakan wadah untuk bertukar pikiran bagi para peneliti, dosen, guru, danmahasiswa Pendidikan Fisika dan Fisika tentang berbagai aspek Fisika yang telahdipelajarinya.
Seminar ini menampilkan 3 pembicara kunci yang berasal dari DirjenGuru Kemendikbud, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan DepartemenPendidikan Fisika. Lebih dari 100 peserta dari berbagai universitas dan sekolahakan menyajikan hasil penelitian dan inovasinya di seminar ini. Partisipan dariberbagai kalangan juga hadir di seminar ini. Topik-topik yang disampaikan cukupberagam, mulai dari Pendidikan Fisika, Fisika teoretik, dan Fisika terapan.
Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telahmendukung dan membantu terselenggaranya acara SiNaFi. Semoga kegiatan inibermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 21 November 2015Ketua Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
Dr. Dadi Rusdiana, M.Si.NIP. 196810151994031002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iDAFTAR ISI ................................................................................................................. iiJADWAL ACARA SINAFI 2015 ............................................................................ vi
PEMBICARA SESI UTAMAKebijakan tentang Pengembangan Profesionalisme Guru ............................................. 1Sumarna Surapranata, Ph.D
Kecenderungan Riset Mutakhir Berbagai Bidang Kelimuan Fisika dan KonstribusiFisikawan Indonesia untuk Perkembangan Kelimuan Fisika ........................................ 2Prof. Dr. Zaaki Suud
Konsekuensi Perubahan Kurikulum Sekolah Menengah bagi LPTK danImplementasi Pembelajaran Fisika di Sekolah ................................................................. 3Drs. I Made Padri, M.Pd.
PEMBICARA SESI PARALELPendidikan FisikaModel Praktikum Concrete-Representational-Abstract (CRA) UntukMeningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Alat-alat Optik.......... 4Adam Malik, Syifa Nur Utami, Diah Mulhayatiah
Profil Kemampuan Argumentasi Siswa Melalui Model PembelajaranArgumen-Based Sains Inquiry ................................................................................................. 9Agus Budiyono
Penerapan Pembelajaran Fisika Berorientasi Penemuan Untuk MeningkatkanPrestasi Belajar Fisika Siswa SMP Kelas VIII Pada Pokok Bahasan Hukum Newton 12Arip Nurahman, Asep Sutiadi, Heni Rusnayati
Profil Konsistensi Representasi dan Konsistensi Ilmiah Siswa SMA Negeridi Kota Bandung pada Materi Kinematika Gerak Lurus................................................ 18D.R. Badruzzaman, I. Kaniawati, S. Utari
Disain Model Pembelajaran Fisika Untuk Mengembangkan Karakter Intrapersonaldan Hasil Belajar Mahasiswa................................................................................................ 22Derlina
Study Literasi Pengaruh Pengintegrasian Stem Dalam Learning Cycle 5eTerhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Pembelajaran Fisika .......... 30Dewi Susanti Kaniawati, Ida Kaniawati, Irma Rahma Suwarma
Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kognitif Dan KeterampilanBerhipotesis Siswa Smp Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Interaktif ........... 40Ely Maryam RNI, Parlindungan Sinaga
iii
Pengembangan Media Simulasi Virtual Sebagai Alat Bantu Konstruksi KonsepsiSiswa Pada Pembelajaran Fisika Materi Pemuaian Zat ................................................... 43Fauzi Nur Hidayat, Andi Suhandi
Review Bahan Ajar Fisika SMA Berdasarkan Cakupan Literasi Sains danPenggunaan Multirepresentasi ............................................................................................ 47Hanifah Zakiya, Parlindungan Sinaga, Evi Rohyani
Mengukur Perubahan Sikap dan Keyakinan Siswa Terhadap Fisika danPembelajaran Fisika Menggunakan Tes Class................................................................... 52I. B. Kurniawan, I. M.SariPengembangan Program Pembelajaran Berbasis Pendekatan Pembelajaran SaintifikUntuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Calon Guru Fisika....................... 59Ida Wahyuni, Khairul Amdani, Muhti Hamjah
Pengembangan Program PPG SM-3T Berbasis Pemodelan, Supervisi Klinis dan PLPMelalui Lesson Study Untuk Meningkatkan Kompetensi Calon Guru FisikaProfesional .............................................................................................................................. 68Ida Kaniawati, I Made Padri, Setiya Utari, Unang Purwana
Optimalisasi Penggunaan Media KIT Optik Melalui Penerapan Model PembelajaranIquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya(Penelitian Tindakan Kelas di SMP N 2 Ngamprah Kabupaten Bandung Barat) ...... 78Isrifah, Saeful Karim, Selly Ferranie, Duden Saepuzaman
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Siswa Melalui ModelKooperatif Tipe STAD Pada Getaran dan Gelombang di Kelas VIII F SMPN 36Bandung ................................................................................................................................... 83Kokom Komariah1*, Muslim2, M.Gina Nugraha2, Hikmat
Pola Hubungan Kemampuan Berpikir Logis dan Karakter Siswa Sekolah MenengahPertama Pada Kasus Lingkungan ........................................................................................ 88Maryam Fauziyah, Winny Liliawati, dan Mimin Iryanti
Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep pada Materi Gerak Lurus menggunakanModel Pembelajaran Inquiry Terbimbing di kelas VII.B SMPN 34 Bandung .............. 93Mayasari, Ahmad Samsudin, Yuyu Rahmat Tayubi, Muhamad Gina Nugraha
Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) UntukMengurangi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Suhu dan Kalor ..................................... 100Meliyani Hasanah, Ida Kaniawati, Iyon Suyana, Endi Suhendi, Achmad Samsudin
Analisis Materi Ajar Fisika Yang Digunakan di SMA Berdasarkan Level PenggunaanMulti Representasi dan Pembekalan Keterampilan Pemecahan Masalah ................... 112Merta Simbolon, Parlindungan SinagaPengaruh Penerapan Model ICARE (Introduction, Connect, Apply, Reflect, andExtend) Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMK ..................................................... 119Mis MuhartiPengembangan Bahan Ajar Fisika Umum Berbasis Inkuiri dan Blended Learning .... 123Motlan, Karya Sinulingga, dan Jurubahsa Sinuraya
iv
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Perpindahan KalorMelalui Multimedia Komputer ............................................................................................ 130Nur Eli Purnamasari, Ida Kaniawati, Endi Suhendi, Parsaoran Siahaan
Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Pemahaman Konsep Melalui ModelPembelajaran Inkuiri di Kelas VIII 6 SMP Negeri 3 Bandung ........................................ 136Prikasih, Unang Purwana, M. Gina Nugraha
Meningkatkan Aktivitas Belajar, Kognitif dan Karakter Peserta Didik SMP MelaluiPenelitian Tindakan Kelas Dengan Menerapkan Model Pembelajaran KoperatifTipe Numbered Head Together (NHT) .......................................................................... 142Ratna Yuliantina, Parlindungan Sinaga
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Pendekatan Inquiry Melalui MetodePicture and Picture (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII SMPN 9 CimahiTahun 2015) ........................................................................................................................... 148Rina Rochmiati , Saeful Karim, Selly Ferranie, Duden Saepuzaman
Pengembangan Simulasi Virtual Untuk Pembelajaran Fisika Yang BerorientasiPengubahan Konsepsi Siswa Pada Perubahan Wujud Zat ............................................ 153Sanny S Silaban, Andi Suhandi
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Yang Dipadukan denganStrategi Peer Instruction Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa PadaMateri Suhu dan Kalor ......................................................................................................... 159Shinta Faramita
Analisis Video-Animasi-Teks-Narasi (VATeN) pada Pembelajaran Fisika SMAMateri Kesetimbangan Benda Tegar.................................................................................. 165Silka Abyadati
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran BerbasisMultimedia Komputer Pada Materi Alat Optik ............................................................... 169Rd. Risma Farissa Nur’asiah, Parsaoran Siahaan, Achmad Samsudin, dan Endi Suhendi
Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Pembiasan Lensa Melalui PenerapanMetode Eksperimen Siswa Kelas VIII.5 SMP Negeri 3 Bandung................................. 174Sri Rahayu1*, Andhy Setiawan2, M. Ghina Nugraha
Pola Hubungan Penguasaan Konsep dan Karakter Siswa SMP Mengenai Isu SainsPada Kasus Gunung Meletus ............................................................................................... 179Sri Wulandari, Winny Liliawati, dan Heni RusnayatiUpaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Optik Siswa SMP Menggunakan KombinasiPembelajaran Berbasis Masalah dengan Poster Session(Penelitian Tindakan kelas di SMPN 9 Cimahi Kelas VIIG)........................................... 185Sulastri, Saeful Karim, Duden Saepuzaman
v
Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Siswa Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Sistem Organ ManusiaDi Kelas 8 A SMP Negeri 48 Bandung .............................................................................. 196Teti Rochana Yulianti1, Heni Rusnayati
Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan MotivasiBelajar dan Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pokok Bahasan Listrik StatisBagi Siswa Kelas XII IPA 3 Di SMAN Jatinunggal............................................................ 204Usuludin Latif
Study Literasi Pengaruh Penerapan Dual-Situated Learning Model (DSLM) dalamPembelajaran Fisika Terhadap Penurunan Kuantitas Siswa Yang Miskonsepsi ......... 210Wini Windiani, Dadi Rusdiana
Penerapan Pendekatan Historis Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman SiswaTentang Simbol-Simbol Dan Satuan Pada Pelajaran IPA................................................ 215Sanurung, Ari Widodo
Membangun Bangsa Indonesia Yang Melek Teknologi Melalui PengembanganPendidikan Teknologi Pada Pendidikan Dasar dan Menengah ..................................... 218Didi Teguh Chandra
Peningkatan Kompetensi Literasi Sains Setelah Diterapkan Levels Of Inquiry ........ 230Mohamad Nur Fajar Sidiq, Setiya Utari, Winny Liliawati
Penerapan Model Interactive Conceptual Instruction Untuk Meningkatkan PemahamanKonsep Siswa Bidang Studi Fisika ..................................................................................... 238David E. Tarigan, Rona Saharah
FisikaPengembangan Aplikasi Sensor Magnetik GMR Untuk Deteksi Perubahan SifatMagnetik Minyak Goreng..................................................................................................... 244Ahmad Aminudin, Dadi Rusdiana, M.Djamal
Interpretasi Anomali Magnetik Untuk Mengidentifikasi Struktur Geologi BawahPermukaan Lautdi Perairan Luwuk Sulawesi Tengah..................................................... 248Dinar Ginanjar, Nanang Dwi Ardi, Catur Purwanto
Telaah Evolusi Orbit 42 Asteroid Phas............................................................................. 255Judhistira Aria Utama, Waslaluddin
Rancang Sensor Kapasitif Interdigit Untuk Deteksi Ukuran Beras ............................. 263Tri Sutrisna, Ahmad Aminudin, Agus Danawan
SiNaFi
Seminar NasionalFisika
Seminar Nasional Fisika (SINAFI) 2015Bandung, 21 November 2015
ISBN: 978-602-74598-0-9
DISAIN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKANKARAKTER INTRAPERSONAL DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
DerlinaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Psr V Medan [email protected]
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan model pembelajaran fisika umumberbasis pendidikan karakter untuk mengembangkan karakter intrapersonal danmeningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiapsiklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi. dan refleksi. Hasil belajardiperoleh dari tes hasil belajar, karakter mahasiswa diperoleh melalui lembar observasi.Setelah penerapan model pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada materi pokokdinamika, momentum dan impuls diperoleh peningkatan hasil belajar dan karakterintrapersonal mahasiswa.
ABSTRACT
This classroom action research objectives to describe the general physics learning modelbased character education to develop intrapersonal character and improve student learninguotcomes. The research was conducted in three cycles. Each cycle consists of the stagesof planning, implementation, observation, and reflection. Learning outcomesacquired fromthe tests of learning outcomes, student character acquired from observation sheet. Aftergeneral physics learning model based character educationimplemented in the subjectmatter dynamics, momentum and impulse acquired increase in learning outcome andstudent interpersonal character.
© 2015 Departemen Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung
Keywords:Learning model based character education, learning outcomes and studentcharacter.
PENDAHULUAN
Harapan besar Universitas Negeri Medan(Unimed) untuk menjadi universitas berkaraktertercermin dalam motto “ Unimed CharacterBuilding University”. Berbagai macam kegiatandilakukan dalam upaya mereleasikan mottotersebut yang berkaitan dengan pembelajaranmaupun bidang lainnya. Khusus untuk bidangpembelajaran dilakukan denganmengintegrasikan pendidikan karakter dalamkegiatan pembelajaran. Pengintegrasianpendidikan karakter dalam kegiatanpembelajaran di kelas memerlukan disain danperencanaan yang matang. Berkaitan denganhal tersebut perlu didisain model pembelajaranyang dapat mengembangkan karaktermahasiswa. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan model pembelajaran fisika
umum berbasis pendidikan karakter untukmengembangkan karakter intrapersonal danmeningkatkan hasil belajar mahasiswa.
METODE
Subjek penelitian ini adalah mahasiswaProgram Studi Pendidikan Fisika angkata 2015.Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalahpelaksanaan model pembelajaran fisika umumberbasis pendidikan karakter pada materipokok momentum dan impuls untukmeningkatkan hasil belajar danmengembangkan karakter mahasiswa.Penelitian merupakan penelitian tindakan kelasyang dilakukan dalam tiga siklus. Tiap siklusterdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,observasi dan refleksi.
32 Seminar Nasional Fisika (SINAFI) 2015
Aspek karakter mahasiswa diperolehmelalui lembar observasi pada setiap sikluspembelajaran. Hasil belajar diperoleh melaluites hasil belajar. Data hasil belajar dianalisismenggunakan analisis deskriptif. Untukmengetahui peningkatan hasil belajarmahasiswa digunakan uji gain denganketentuan jika : (1) jika N-gain > 70%, kategoritinggi; (2) 30% ≤ N-gain ≤ 70%, kategorisedang; dan (3) N-gain < 30%, kategori rendah(Hake & Richard, R, 2002)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Model Pembelajaran Fisika BerbasisPendidikan Karakter (PFBPK)
Model Pembelajaran Fisika UmumBerbasis Pendidikan Karakter (PFBPK) dapatdiuraikan sebagai suatu model pembelajaranfisika umum yang menekankan kepada prosespenyelesaian masalah yang dihadapimahasiswa dalam kelompok-kelompok keciluntuk memahami fisika agar terbentuk karakterrasa syukur, rasa ingi tahu, tanggung jawab,tekun, jujur dan teliti, PFBPK ini dimodifikasidari pembelajaran kooperatif dan inquirytraining.
Dalam model PFBPK, pembelajarandidesain sedemikian rupa untuk menekankanpentingnya komunikasi dan belajar yangbermakna. Komunikasi dalam pembelajaran inidapat dari dosen kepada mahasiswa, darimahasiswa ke mahasiswa atau dari mahasiswake dosen. Model PFBPK mengikuti teoripembelajaran yang menganut pahamkonstruktivis yang mengatakan bahwa belajarterjadi ketika mahasiswa membangunpengetahuannya sendiri.
Model PFBPK memberikan kesempatankepada mahasiswa melakukan aktivitas belajaryang potensial melalui penyelesaian masalahyang menuntut mahasiswa mencari solusi yangtidak segera ditemui , karena dengan instruksiyang berpusat pada masalah akan menstimulirusaha mahasiswa belajar, mahasiswa akantertantang membangun pemahaman fisikanyadengan cara memecahkan masalah.Menyajikan solusinya melalui presentasi didepan kelas, dan belajar dengan metode-metode yang digunakan mahasiswa lain.
Model PFBPK memiliki 3 ciri utama, yakni:Pertama, model PFBPK merupakan
rangkaian kegiatan aktivitas pembelajaran,artinya dalam implementasi Model PFBPK adasejumlah kegiatan yang harus dilakukan
mahasiswa. Model PFBPK tidak mengharapkanmahasiswa hanya mendengar, mencatat,kemudian menghapal materi pelajaran, akantetapi melalui Model PFBPK mahasiswa aktifberpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolahdata, dan akhirnya menyimpulkan.
Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkanuntuk menyelesaikan masalah. Model PFBPKmenempatkan masalah sebagai kata kunci dariproses pembelajaran. Artinya, tanpa masalahmaka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Ketiga, pemecahan masalah dilakukandengan menggunakan pendekatan berpikirsecara ilmiah. Berpikir dengan menggunakanmodel ilmiah adalah proses berpikir deduktifdan induktif. Proses berpikir ini dilakukansecara sistematis dan empiris. Sistematisartinya berpikir ilmiah dilakukan melaluitahapan – tahapan tertentu, sedangkan empirisartinya proses penyelesaian masalahdidasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Tahapan Model Pembelajaran FisikaBerbasis Pendidikan Karakter
Ada 7 tahapan pembelajaran melalui ModelPFBPK, yaitu:1. Menyampaikan tujuan dan memotivasimahasiswa. Pada tahap ini dilakukan aktivitasyakni melakukan apersepsi, membukapelajaran serta memfokuskan suasana kelaspada kegiatan pembelajaran. Memberimotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran.Dosen mengajukan pertanyaan untuk menggalikonsep mahasiswa tentang materi pelajaransebelumnya dan kaitannya dengan materipelajaran yang akan dipelajari2. Menyajikan informasi tentang materipelajaran.3. Mengorganisasikan mahasiswa ke dalamkelompok-kelompok belajar. Pada tahap inidilakukan beberapa aktivitas antara lain:mengorientasikan mahasiswa merumuskanmasalah yang akan diselesaikan. Menganalisismasalah, yaitu langkah mahasiswa meninjaumasalah dari berbagai sudut pandang.Merumuskan hipotesis, yaitu langkahmahasiswa merumuskan berbagaikemungkinan pemecahan sesuai denganpengetahuan yang dimilikinya.4. Melakukan penyelidikan. Pada tahap iniaktivitas mahasiswa adalah mengumpulkandata, mencari dan menggambarkan informasiyang diperlukan untuk pemecahan masalah.Melaksanakan eksperimen, menguji hipotesis,yaitu langkah mahasiswa mengambil atau
Derlina, - Disain Model Pembelajaran Fisika Untuk Mengembangkan 33
merumuskan kesimpulan sesuai denganpenerimaan dan penolakan hipotesis yangdiajukan. Merumuskan rekomendasipemecahan masalah, yaitu langkah mahasiswamenggambarkan rekomendasi yang dapatdilakukan sesuai hasil pengujian hipotesis dankesimpulan.5. Presentase hasil penyelidikan. Pada tahapini aktivitas mahasiswa adalah melakukanpresentase hasil penyelidikan yang merekaperoleh kepada kelompok lain secarabergantian. Setiap kelompok diharuskanmengajukan pertanyaan kepada kelompokpenyaji.6. Mengevaluasi hasil penyelidikan. Pada tahapini Dosen membantu mahasiswa melakukanrefleksi, mengevaluasi hasil pekerjaankelompok sekaligus merangkum pembelajaran.7. Memberi penghargaan. Pada tahap iniDosen memberi penghargaan melalui pujian-pujian terhadap bagian-bagian (capaian-capaian) tugas yang paling baik sekaligusmenyampaikan informasi penting untukpertemuan berikutnya.
Sistim Sosial
Sistim sosial merupakan deskripsigambaran peranan dosen mahasiswa dalaminteraksi pembelajaran. Dalam pembelajaranmahasiswa memiki peran serta kesempatanyang sama untuk memberikan ide, gagasanatau pendapat yang relevan dan dapatdidiskusikan bersama-sama, tetapi harus tetapmengacu pada penyelesaian masalah yangdisajikan dari awal.
Dalam model PFBPK, interaksi antarmahasiswa terjadi pada tahapanpengorganisasian mahasiswa dalam kelompok-kelompok belajar. Pada tahap ini mahasiswaberkesempatan berkolaborasi, salingmemberikan ide dan pendapat, berusahamempertahankan pendapat, saling bertanya,saling membantu dan menanggapi sertamenyamakan pendapat untuk menyelesaikanmasalah yang akan diselesaikan. Pada saatinteraksi masing – masing individu dankelompok diharuskan mengikuti aturanberdiskusi seperti menghargai, percaya diri,serta berbesar hati jika pendapatnya tidakditerima oleh peserta kelompok. Dalam sistimsosial ini sangat ditekankan untukmenyelesaikan masalah seperti yang disepakatibersama, dengan sistim sosial seperti inidiharapkan dapat membentuk karakter percaya
diri, kerjasama, tanggung jawab dan salingmenghargai dalam diri mahasiswa.
Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi berkenaan denganbagaimana peran dosen dalam memperlakukanmahasiswa dalam pembelajaran, termasukbagaimana respon dosen terhadap ide,pendapat dan pertanyaan dari mahasiswa.Model PFBPK berlandaskan pahamkonstruktivis dengan penekanan pada karakterdengan ciri utama pembelajaran berbasis padamahasiswa. Dalam pembelajaran dosenberperan sebagai fasilitator, sebagai moderator,sebagai motivator. Sebagai fasilitator, dosenmenyediakan fasilitas belajar serta melayanimahasiswa agar dapat menyelesaikanpermasalahan pembelajaran. Sebagaimoderator, dosen berperan sebagai pemimpinjalannya diskusi dan presentase. Peran dosensangat penting untuk menengahi perbedaanpendapat yang tidak dapat diselesaikan olehmahasiswa. Sebagai motivator, dosen berperanmemberi motivasi, mendorong mahasiswauntuk aktif melakukan penyelidikan,mengumpulkan data dengan hati-hati dan jujurserta bertanggung jawab dalam menyelesaikanpermasalahan pembelajaran. Reaksi yangpaling penting yang harus dilakukan dosenadalah membantu mahasiswa melakukanpenyelidikan, tetapi bukan melakukanpenyelidikan itu sendiri untuk keperluanmahasiswa. Selain itu tugas dosen menjagaagar penyelidikan tetap terarah pada prosespenyelidikan itu sendiri.
Landasan teori yang mendukung ModelPFBPK
Model PFBPK didasarkan pada teoribelajar konstruktivis yang mengatakan belajarbukanlah sekadar menghafal, akan tetapiproses mengkonstruksi pengetahuan melaluipengalaman. Pengetahuan bukanlahseperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidahyang siap diterima mahasiswa dari dosen, akantetapi hasil dari proses mengkonstruksi yangdilakukan setiap mahasiswa. Pembentukanpengetahuan dilakukan melalui penciptaanstruktur-struktur kognitif yang terjadi ketikamahasiswa berinteraksi secara aktif denganlingkungan. Konstruktivisme menyatakanbahwa pengetahuan akan terbentuk atauterbangun di dalam pikiran mahasiswa sendiri
34 Seminar Nasional Fisika (SINAFI) 2015
ketika ia berupaya untuk mengorganisasikanpengalaman barunya berdasar pada strukturkognitif yang sudah ada di dalam pikirannya.
Teori belajar lain yang mendasari modelPFBPK adalah teori belajar penemuan(discovery learning) dari Jerome Bruner.Menurut Bruner belajar dengan menemukandapat memfasilitasi pembentukan pengetahuansecara aktif oleh mahasiswa yang dengansendirinya akan memberikan hasil yang lebihbaik karena akan lebih mudah dipahami danlebih lama bertahan dalam ingatan mahasiswa.Pengetahuan yang diperoleh dengan belajarpenemuan beberapa keunggulan yakni: (1)pengetahuan yang diserap akan lebih bertahanlama daripada yang diperoleh dengan cara lain,(2) hasil belajar penemuan memilki efektransfer yang lebih baik, artinya pengetahuanyang diperoleh dapat digunakan pada situasibaru, dan (3) belajar penemuan akanmengembangkan daya nalar dan kemampuanberpikir mahasiswa.
Agar terjadi proses belajar ataupembentukan pengetahuan baru pada dirimahasiswa diharapkan dosen dapat merancangdan melaksanakan pembelajaran. Pembelajaranadalah suatu rangkaian peristiwa yangmempengaruhi mahasiswa sedemikian rupasehingga perubahan perilaku atau pembentukanpengetahuan baru yang disebut sebagai hasilbelajar terfasilitas. Defenisi ini memberi maknapembelajaran adalah kegiatan yang sengajadirancang oleh dosen sehingga dapatmemfasilitasi terjadinya proses belajar pada dirimahasiswa. Kegiatan-kegiatan apa saja yangharus dilakukan oleh dosen dan mahasiswadalam sebuah pembelajaran serta bagaimanakondisi umum yang terjadi dalam suatupembelajaran agar tercapai kompetensipembelajaran merupakan bagian daripembahasan teori pembelajaran. Teoripembelajaran adalah kondisi umum agar terjadiproses pembelajaran.
Sistim Pendukung
Model PFBPK dapat berjalan dengan baiksecara efektif dan efisien, dosen diharapkanmerancang pembelajaran sedemikian rupaberlandaskan teori pembelajaran kostruktivisdan nilai-nilai karakter yang diwujudkan dalamsetiap fase-fase pembelajaran. Dalampenelitian ini dikembangkan perangkatpembelajaran sebagai pendukung modelPFBPK yakni RPP dan bahan ajar serta
instrumen penilaian hasil belajar dan karaktermahasiswa.
Dampak Instruksional dan PengiringDampak langsung penerapan model
PFBPK dalam pembelajaran adalah agarmahasiswa dapat mengkonstruksi konsep-konsep fisika melalui pemecahan masalahdengan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil, yang pada akhirnya dapatmeningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Dampak pengiring dengan model PFBPKadalah mahasiswa menyadari betapapentingnya nilai-nilai karakter dalam kehidupan,mahasiswa mengetahui apa itu karakter,mengapa seseorang harus berkarakter danbagaimana caranya agar seseorang memilikikarakter yang baik. Fisika bukan lagi dipandangsuatu pembelajaran yang membosankanmelainkan pembelajaran yang menyenangkan,yang dapat membuat mahasiswa menyadarikeagungan Tuhan Yang Maha Esa, serta dapatmeningkatkan rasa ingin tahu, rasa percayadiri, tanggung jawab, dan merasakan manfaatkerjasama yang baik. Selain itu model PFBPKmembuat mahasiswa terbiasa berpikir kritis,dan berpikir logis.
Peningkatan Hasil Belajar danPerkembangan Karakter Mahasiswa
Siklus I
Pembelajaran Fisika Umum BerbasisPendidikan Karakter (PFBPK) untukmeningkatkan hasil belajar danmengembangkan karakter mahasiswadilaksanakan dengan langkah-langkah (1)Menyampaikan tujuan dan memotivasimahasiswa. Pada tahap ini dilakukan aktivitasyakni melakukan apersepsi, membukapelajaran serta memfokuskan suasana kelaspada kegiatan pembelajaran. (2) Menyajikaninformasi tentang materipelajaran.(3)Mengorganisasikan mahasiswa kedalam kelompok-kelompok belajar. Pada tahapini dilakukan beberapa aktivitas antara lain:mengorientasikan mahasiswa merumuskanmasalah yang akan diselesaikan sertamerumuskan hipotesis.(4) Melakukanpenyelidikan. Pada tahap ini mahasiswamengumpulkan data, melaksanakaneksperimen, menguji hipotesis.(5) Presentasehasil penyelidikan. (6) Mengevaluasi hasilpenyelidikan dan (7)Memberi penghargaan.
Derlina, - Disain Model Pembelajaran Fisika Untuk Mengembangkan 35
Karakter mahasiswa dikembangkanmelalui kegiatan penyelidikan yang terteradalam LKM. Aktivitas eksperimen dalam LKMmendukung pengembangan karaktermahasiswa. Selama proses pembelajarankarakter mahasiswa diamati melalui lembarobservasi. Pada siklus I pemanfaatan waktubelum optimal karena beberapa kelompokmerasa kebingungan tidak dapat merumuskanmasalah dan merumuskan hipotesis. Mahasiwabelum terbiasa mengerjakan LKM yang diawalidengan perumusan masalah dan perumusanhipotesis. Selama ini mahasiswa secaralangsung mengerjakan LKM sesuai prosedurtanpa memperhatikan terlebih dahulu apapermasalahan yang harus diselesaikan,sedangkan pengetahuan dibangun olehmahasiswa melalui perbuatan belajar yangbiasa dilakukannya (Holzer, S. M. dan Raul, H.Andruet. 2010). Mahasiswa ragu-ragumengajukan pertanyaan yang berkaitan dengankonsep dinamika, momentum dan impulssehingga mengalami kesulitan merumuskanhipotesis. Dosen menjelaskan keterkaitanantara perumusan masalah dan perumusanhipotesis serta mengkaitkannya dengan materiyang telah dijelaskan sebelumnya. Pada saatmelakukan penyelidikan dosen secara seksamamemperhatikan ketelitian dan kejujuranmahasiswa dalam mengumpulkan danmenuliskan data hasil percobaan. Dosenmeminta mahasiswa mengulang kembalipenyelidikan yang mereka lakukan untukmemastikan agar mahasiswa benar-benarmelaksanakan percobaan sesuai petunjuk,misalnya jika diminta melakukan pengukurantiga kali harus dilakukan tiga kali. Mahasiswayang tidak jujur melaporkan data dimintakembali melakukan penyelidikan. Hal inidilakukan untuk melatih ketelitian dan kejujuranmahasiswa. Pelaksanaan percobaaan sepertiini berbeda dari yang dilakukan selama ini
dimana dosen kurang menekankan padakebenaran data yang diperoleh mahasiswa.
Siklus II
Pembelajaran pada siklus II lebih terarahsesuai rencana pembelajaran yang telahdirevisi berdasarkan refleksi pada siklus I.Mahasiswa sudah mulai terbiasa denganaktivitas sesuai model PFBPK yang diterapkandan karakter mahasiswa mulai tampak.Mahasiswa lebih tekun dan serius melakukaneksperimen, jika pada siklus I masih adabeberapa kelompok mahasiswa yang tidakmelaporkan hasil pengamatan secara jujur,pada siklus II ini hanya satu kelompok yangmencoba tidak jujur dan belum bertanggungjawab menyelesaikan LKM. Mahasiswa lebihaktif melakukan penyelidikan meskipun masihmeminta bantuan dan arahan dari dosen.Dosen lebih mengintensifkan kegiatanpengamatan terhadap proses pembelajaranberjalan sebagaimana target yang diharapkan.Pemanfaatan waktu sudah mulai optimal,karena mahasiswa mulai menyadari kalau tidakserius dan main-main akan diminta mengulangkembali penyelidikannya.
Siklus III
Rencana pembelajaran untuk siklus IIItelah sedemikian rupa berdasarkan hasilrefleksi siklus I dan II. Mahasiswa sudah mulaimerasakan pembelajaran yang menyenangkan[3]. Pembelajaran yang menyenangkanmerupakan kunci utama bagi mahasiswa untukmeningkatkan hasil belajarnya . Dosen terusmemperhatikan proses pembelajaran sesuairencana dengan demikian hasil belajarmahasiswa mengalami peningkatan dankarakter mahasiswa mulai berkembang.Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapatdilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Belajar Mahasiswa
Keterangan NilaiTertinggi
NilaiTerendah
Nilairata-rata
KetuntasanKlasikal
Siklus I 70 45 55,5 25Siklus II 85 60 68,5 60Siklus III 90 65 83,5 88
Hasil belajar mahasiswa mengalamipeningkatan pada setiap siklus, dari siklus I ke
siklus II diperoleh peningkatan N-gain sebesar29,2 % (kategori rendah), dari siklus II ke siklus
36 Seminar Nasional Fisika (SINAFI) 2015
III Ngain 47,6% (kategori sedang). Hasilpenelitian menyimpulkan bahwa model PFBPKdapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa,hal ini dikarenakan dalam pembelajaranmahasiswa terlibat aktif dalam pembelajaranmengerjakan LKM mulai dari merumuskanmasalah, merumuskan hipotesis, melakukanpercobaan, diskusi menganalisis data sertamengkomunikasikan hasilnya merupakanaktivitas yang memacu peningkatan hasilbelajar mahasiswa (Walker, 2003); Silberman,2007;Hamalik, (2007); Kennedy (2007);Sardiman (2007); Yerigan (2008).
Model PFBPK yang diterapkanmemberikan kesempatan seluas-luasnyakepada mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran melalui percobaan dan diskusiuntuk menyelidiki permasalahan -permasalahan pembelajaran. Aktivitasmahasiswa dalam percobaan dan diskusi dapatmengembangkan karakter mahasiswa.Pengembangan karakter sebagai hasil belajardapat diketahui dari adanya perubahan tingkahlaku mahasiswa Dale, et all (2010). Karakteryang di observasi adalah karakter intrapersonalterdir yakni karakter rasa syukur, rasa ingintahu, tanggung jawab, ketelitian,ketekunan,kejujuran, dan percaya diri. Hasil analisismenunjukkan bahwa karakter mahasiswamengalami perkembangan seperti disajikanpada Tabel 2.
Tabel 2. Deskripsi Data Perkembangan Karakter Intrapersonal Mahasiswa
Keterangan: MT (mulai tampak), MB (mulai membudaya)
Berdasarkan pada Tabel 2 karakter mahasiswadapat dikembangkan, karakter rasa syukur,rasa ingin tahu, tanggung jawab, ketelitian,kejujuran, percaya diri dan toleran berada padakategori mulai tampak, hanya pada aspekketekunan dan kerjasama berada pada kategorimulai membudaya. Perkembangan karakter initerjadi karena fisika adalah suatu kumpulanpengetahuan yang tersusun secara sistematisyang diperoleh melalui serangkaian metodeilmiah dan sikap ilmiah (A.T. Collette and &Chiapetta, 1994). Tujuan pembelajaran fisikaadalah mengembangkan pemahamanmahasiswa tentang gejala alam,mengembangkan keterampilan yang diperlukanuntuk mendapatkan pengetahuan baru sertamengembangkan sikap-sikap positif (Sauri,200) Fisika sebagai proses mengisyaratkanpembelajarannya dilakukan secara inkuiridengan serangkaian kegiatan dalam metodeilmiah mulai dari pengamatan, pengumpulandata, pengajuan hipotesis, melakukanpercobaan, menganalisis data, menarikkesimpulan serta mengkomunikasikannya
kepada orang lain. Langkah–langkah inidilakukan secara sistematis dalam metodeilmiah sehingga dapat mengembangkankarakter teliti, jujur dan tangggung jawab dalamdiri mahasiswa. Kegiatan berbasis inkurimembantu mahasiswa berpikir kritis danberpikir ilmiah (Christina. 2000; Luginbuh, L.2010. akan mengembangkan Selain itupengamatan secara riil tentang fakta – faktaalam membuat mahasiswa melihat keterkaitanantara fisika sebagai sains dengan kemajuanteknologi. Pengetahuan mahasiswa tentangketerkaitan fisika, kemajuan teknologi danlingkungan dapat membentuk karakter perduliterhadap lingkungan sekitar, sebagaimanadikatakan Sahin, (2006) bahwa fisika sebagaisains berkaitan dengan teknologi.
Pengamatan tentang fakta alam dalampembelajaran fisika dapat meningkatkan rasasyukur mahasiswa. Melalui pengamatanmahasiswa dapat melihat keteraturan dankeindahan alam, menyadari Keagungan TuhanYang Maha Esa yang telah menciptakan alam
No. Karakter Nilai karakter Rerata KategoriSiklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1. Rasa syukur 1,9 1,9 2,1 2,0 MT2. Rasa ingin tahu 1,9 2,1 2,4 2,1 MT3. Tanggung jawab 1,7 2,1 2,4 2,1 MT
4. Ketelitian 1,8 2,3 2,4 2,2 MT5. Ketekunan 2,6 3,4 3,8 3,3 MB6. Kejujuran 2,4 2,1 2,3 2,3 MT7. Percaya diri 2,0 2,1 2,2 2,1 MTRerata 2,1 2,3 2,5 2,3 MT
Derlina, - Disain Model Pembelajaran Fisika Untuk Mengembangkan 37
begitu sempurna sehingga dapat menciptakankesejahteraan bagi umat manusia. Pemahamanalam melalui sudut pandang fisika dapatmenumbuhkan karakter keagungan danKekuasaan Allah SWT sang pencipta alamsemesta, dapat meningkatkan keperdulianterhadap semua makhluk (Zubaedi, 2011).Pembelajaran fisika berbasis pendidikankarakter yang dilakukan melalui kerja kelompoksecara kolaboratif membentuk keperibadiansiswa ke arah yang positif.Terjadi interaksiantara mahasiswa yang satu denganmahasiswa yang lain. Mahasiswa yang memilkikemampuan lebih akan membantu teman yangmemiliki kemampuan kurang untuk secarabersama-sama dalam team dapat denganpenuh tanggung jawab untuk mencapai tujuanbersama. Dalam pembelajaran mahasiswasecara bergantian menjadi tutor sebaya.Menurut TO.Pride, et all (2005) tutorial dapatmeningkatkan keterampilan memecahkanmasalah. Konsep persandingan dalampembelajaran fisika berbasis pendidikankarakter dapat mengembangkan nilai-nilaidemokrasi, partisipasi, toleransi serta pedulipada lingkungan (Suma, 2014). Selain itupembelajaran secara koperatif dan kolaborasidapat mengurangi efek negatif dari persaingandan meningkatkan efek dari persandingan(Lickona, 1989).
PENUTUP
Pembelajaran Fisika Umum BerbasisPendidikan Karakter (PFBPK) untukmeningkatkan hasil belajar danmengembangkan karakter mahasiswadilaksanakan dengan langkah-langkah (1)Menyampaikan tujuan dan memotivasimahasiswa. (2) Menyajikan informasi tentangmateri pelajaran.(3)Mengorganisasikanmahasiswa ke dalam kelompok-kelompokbelajar. (4) Melakukan penyelidikan. (5)Presentase hasil penyelidikan. (6)Mengevaluasi hasil penyelidikan dan (7)Memberi penghargaan. Penerapan PFBPKdalam pembelajaran dapat meningkatkan hasilbelajar dan mengembangkan karakterintrapersonal mahasiswa Prodi PendidikanFisika pada materi pokok dinamika, omentumdan impuls.
Ucapan terima kasih
Ucapan terimakasih yang tulus disampaikankepada Pimpinan Unimed yang telahmembantu dalam penyediaan dana untukpelaksanaan penelitian dan semua pihak yangturut membantu sehingga penelitian danpenulisan artikel ini dapat diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
A.T. Collette and & Chiapetta E. L. Chiapetta,Science Instruction in the Middle &Secondary School, New York: MaxwellMacmillanInternational (1994).
Charvalo. 2005. Relation Involving Science,Technology, and Environment inStudent Prespectives. Education ofSciences, 5 (3).
Christina Hant. 2000. What is Pupose of ThisExperiments? Or Can Students
Learn Something From DoingExperiments. Journal of Research inScience Teaching, 655-675.
Dale. H. Schunk, Paul R. Pintrich. Judith, L,Meece.2010. Motivation inEducation. Third Edition, New Jersey,Pearson Prentice Hall.
Hake & Richard, R. 2002. Relationship ofIndividual Student Normalized LearningGains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores onMathematics and Spatial Visualization.
Hamalik, O. 2007. Kurikulum danPembelajaran. Jakarta : Bumi danAksara.
Holzer, S. M. dan Raul, H. Andruet. 2010.ActiveLearning in the Classroom. Journal ofVirginia Polytechnic. Institute and StateUniversity. pp 1-10.
Ibrahim, M. 2007. Pembelajaran BerdasarkanMasalah. Buku Ajar MahasiswaUniversitas Negeri Surabaya (2007).
Khan, Manzoor, Ali. 2009. Teachng of Heat andTemperature by HypotheticalInquiry Approach A Sample of InquiryTeaching, Journal of physicsTeacher Education, 5(2), pp 43 -64.
Kennedy, Ruth. 2007. In Class Debates: FertileGround the Active Learning and theCultivation of Critical Thinking and OralCommunication Skills. InternationalJournal of Teaching and Learning inHigher Education. 19/2: pp 183 – 190.
Lickona, Thomas. 1989. Eduacating ForCharacter, USA, Bantam Books, 187-188.
Luginbuh, L. 2010. Self Monitoring to MimimizeStudent Resistance to Inquiry. Journalof Physics Teacher Education, 5(3), pp11 – 23.
38 Seminar Nasional Fisika (SINAFI) 2015
Sahin, Nurretin. 2006, Student TeacherAttitudes Concering be Understandingthe Nature of Science. Internationaleducation Journal, 7(1),51-55.Sardiman. Interaksi dan MotivasiBelajar Mengajar (2007), Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sauri, Sofyan, 2000. Revitalisasi PendidikanSains dalam Pembentukan KarakterAnak Bangsa untuk MenghadapiTantangan Global, Makalah dalam file.Upi. edu, Diakses dari di internet.
Silberman, 2007.M. Active Learning 101Strategi Pembelajaran Aktif.Translated by Sarjuli et al. Yogyakarta:Pustaka Insan Madani.
Suma Ketut.2014. MengembangkanKeterampilan Generik dan NilaiKarakter Melalui Pembelajaran Fisika,Prosiding Nasional Simposium FisikaNasional, 749 – 757.
S.S. Gamze, C. Serap, and E. Mustafa.2008.The Effects of Problem solvinginstruction on Physics achievment,problem solving performance andstrategy Use, Am.J. Phys. Educ.,Vol.2. No. 3.
T.O. Pride, S. Vokos, and L,C. Mc. Dermott.2005. The Challenge of MatchingLearning Assesments to TeachingGoals: An example from the workenergy and Impulse momentumTheorems, American Journal of Physics,66 (2), pp14– 57.
P. Heller, R. Keith., & S. Anderson. 1992.Teaching Problem Solving ThroughCooperative Grouping, Part 1: GroupVersus Individual Problem Solving,American Journal of Physics, 60 (7),pp.627-636.
Walker, S.E. 2003. Active Learning Strategiesto Promote Critical Thinking. Journal ofAthletic Training. 38 ,pp 263 – 265.
Yerigan, T. 2008. Getting Active in theClassroom . Journal of CollegeTeaching & Learning 5/6 : pp.20 – 24.
Yulianti, D., S. Khanafiyah, Sugiyanto.2012.Penerapan Virtual EksperimentBerbasis Inkuiri untuk MengembangkanKemandirian Mahasiswa. JurnalPendidikan Fisika Indonesia, 8, pp 127– 134.
Zubaedi. 2011.Desain Pendidikan Karakter,Konsepsi dan Apilkasinya dalamLembaga Pendidikan. KencanaPrenada Media Group. 295.