prosiding internasional : islam literasi dan budaya lokal,...

192

Upload: nguyenhanh

Post on 08-Mar-2019

330 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,
Page 2: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................ iDaftar isi .................................................................................. ii

1. Anwar Abd. RahmanFiqh Al-Lughah Dan Ilm Al-Lughah (Perbedaan,Ruang Lingkup, dan Perkembangannya) ............. 1

2. H. M. Dahlan, M.Ag.Perspektif Islam Terhadap Tradisi Minta BerkahPada Makam Puang Massora Di KabupatenWajo........................................................................... 17

3. H. M. Rusydi KhalidKonspirasi Terhadap Bahasa Arab Fushha ........ 31

4. SusmiharaMakassar Abad XVII (Kehidupan Pluralitas danKejayaannya) ........................................................... 52

5. NasruddinPenambahan Tanda Baca Pada Aksara Lontara(Sebuah Gagasan) .................................................... 70

6. Hj. Gustia TahirPotret Bahasa Arab Dan Sastra Pada Zaman PraIslam Dan Sesudah Masuknya Islam Di JazirahArab .......................................................................... 91

7. Syamsuez SalihimaInterferensi Budaya Lokal Kelahiran di dalamAjaran Ritual Islam: Tinjauan Sosioreligius diMakassar ................................................................... 107

8. AsriyahUrgensi Kaidah Bahasa Arab Dalam Memahami Al-Qur’an........................................................................ 124

Page 3: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

iii

9. Muh. IdrisHistoriografi Budaya Siri (Malu) MelawanKegagalan Dalam Pendidikan ............................... 136

10. Salma IntanAl-Taukid dan Al-Badal (Analisis Teori danImplementasi) .......................................................... 178

Page 4: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

1

FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH(Perbedaan, Ruang Lingkup, dan Perkembangannya)

Oleh: Anwar Abd. Rahman, S. Ag., M.Pd.

A. Latar BelakangBahasa adalah unsur kebudayaan yang berkembang

sesuai dengan zaman. Bahasa juga bersifat produktif, makabahasa selalu mengalami perubahan. Perubahan-perubahanini menunjukkan kedinamisan setiap bahasa. Bahkan dapatdikatakan bahwa bahasa yang dinamis merupakan ciri-ciribahasa yang hidup (al-lughah al-baaqiyah). Sebaliknya bahasayang tidak mengalami perubahan adalah bahasa yang sudahpunah (al-lughah al-baaidah). Bahasa yang telah mengalamikepunahan dapat dilihat pada bahasa, Sansekerta, Latin danlain-lain.

Bahasa Arab amat kaya dengan مفردات (kosakata) danمترادفات (sinonim). Dalam bahasa Arab terdapat carapengembangan bentuk kata yang disebut yaitu ,اشتقاقpengambilan sighot (bentuk kata) dari sighot yang lain, karenaada persamaan baik dari segi bentuk, maknanya maupunstrukturnya dengan beberapa tambahan tertentu yang telahditetapkan.

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang banyakpenuturnya di dunia. Bahasa Arab adalah salah satu kajianbahasa yang merupakan suatu topik yang telah turutmewarnai khasanah ilmu pengetahuan dalamperkembangannya. Berbagai kajian dan penelitian telahdilakukan dalam menyingkap berbagai fenomena yangmelingkupi bahasa dalam kaitannya sebagai unsurkomunikasi, pendidikan, ataupun kebudayaan.

Kegiatan tersebut memicu munculnya berbagaicabang ilmu pengetahuan baru di antaranya seperti apa yang

Page 5: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

2

disebut dengan Ilmu al-Lughah (linguistic) ataupun Fiqh al-Lughah (philology), meski terkadang antara cabang ilmu yangsatu dengan yang lainnya masih terkadang menimbulkanpertanyaan-pertanyaan tentang perbedaan danperkembangannya.

B. Fokus MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat

merumuskan fokus masalah sebagai berikut:1. Bagaimana ruang lingkup Ilmu al-Lughah (linguistic) dan

Fiqh al-Lughah (philology)?2. Bagaimana perkembangan Ilmu al-Lughah (linguistic) dan

Fiqh al-Lughah (philology)?

C. Perbedaan Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah1. Pengertian Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah

Polemik panjang telah terjadi sekitar istilah fiqh al-lughah dan ilm al-lughah. Apakah ilmu al-lughah identik denganfiqh al-lughah atau tidak? Ada yang menyamakan ada pula yangmembedakan antara keduanya. Hingga saat ini perdebatanmengenai kedua istilah itu masih berlanjut. Polemik inimuncul karena di Barat selain istilah linguistics, terdapat jugaistilah philology yang diserap oleh sebagian ahli ke dalambahasa Arab menjadi al-filulujiya. Lalu apakah ilmu al-lughahsama dengan linguistik, dan fiqh al-lughah sama dengan al-filulujia?

2. Definisi Fiqh al-Lughah dan ilmu al-LughahSecara etimologis (dari segi bahasa) kedua istilah itu

sama. Dalam kamus Arab ditemukan bahwa: kata الفقھ berarti

Page 6: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

3

العلم بالشيء و الفھم لھ (pengetahuan dan pemahaman tentangsesuatu).1

Singkatnya kata al-fiqh (الفقھ) = al-’ilm dan (العلم)kata faquha (فقھ) = ‘alima Hanya saja pada .(علم)penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih didominasi olehbidang hukum. Dengan demikian frase ilm lughah samadengan frase fiqh lughah.

Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Mansur,beliau mengatakan bahwa istilah “علم اللغة” memiliki kesamaandengan istilah “فقھ اللغة” yaitu dari kata “فقھ” dan “علم” yangdapat diartikan mengetahui atau memahami.2 Hal inidiperkuat firman Allah swt. dalam QS; Al-Taubah/9: 122.

ین "أي لیكونواعلماء ب " ◌ ھلیتفقھوا فى الدTerjemahnya:“Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama”3.

Dengan demikian fiqh al-lughah itu juga berarti ilmual-lughah. Kemudian dari segi istilah (terminologi).

التى یراد درسھا منھج للبحث استقرائ وصفي یعرف بھ أصل اللغة ل وفصیلتھا وعالقتھا باللغات المجاورة أو البعیدة، ومواطنھا األوقیقة أو األجانبیة، وخصائصھاوعیوبھا،ولھجاتھا وأصواتھا، الش

ر داللتھا، و 4.مدى نمائھا قراءة وكتابة وتطو

Artinya:“Suatu metode penelitian yang bersifat deduktif untuk mengetahuiasal mula suatu bahasa yang akan dipelajari, serta tempat mula

1Imel Badiy’ Ya’cub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah Wa Khashaishuha,(Beirut, Dar al-Tsaqafah al- Islamiyah, t.th). h. 28.

2Ibn Mansur, Lisan al-Arab, Jilid III, (Beirut: tp, t. th), h. 522.3Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya (Cet. X; Bandung:

CV Dipenegoro, 2008), h. 301-302.4Shubhi al-Shalih, Dirasat fi Fikh al-Lughah, (Cet. II; Beirut: al-

Maktabah al-Ahliyah, 1962 M/ 1382 H), h. 6.

Page 7: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

4

berkembangnya suatu bahasa, serta cabang-cabangnya, atauhubungannya dengan bahasa-bahasa baik yang berdekatanmaupun yang berjauhan, serumpun atau asing, beberapakeistimewaannya baik masalah fonologi, morfologi, sintaksis,unsur dialek suatu bahasa, perkembangan semantik-nya, danseberapa jauh pertumbuhannya baik dari segi bacaan dan tulisan.”

Adanya persamaan makna definisi secara bahasa padabentuk mudhaf dari kedua istilah tersebut menggambarkanbahwa keduanya memiliki kemiripan orientasi sebagai suatudisiplin ilmu yang mengkaji tentang bahasa dari perspektiftertentu.

J. W. M. Verhaar menggambarkan bahwa apa yangdisebut dengan ilmu al-lughah dalam bahasa Arab dikenaldengan istilah “Linguistic” dalam bahasa Inggris.5 Sementaraitu, Peter Matthews menjelaskan dalam berbagai KamusUmum, Lingistik didefinisikan sebagai ‘ilmu bahasa’ ataustudi ilmiah mengenai bahasa.6

Pada dasarnya, Ilmu al-Lughah (Linguistic) menjadikanbahasa yang dikomunikasikan secara lisan (ujaran) sebagaikajian primernya. Adapun bahasa yang dikomunikasikansecara tertulis disebut sebagai kajian sekundernya. Pengertiantersebut setidak-tidaknya bisa memberikan gambaran tentangIlmu al-Lughah (Linguistic) sebagai suatu cabang ilmupengetahuan yang menjadikan bahasa sebagai kajian dalamperkembangannya.

Meskipun demikian dalam pembahasan ini akandipaparkan perbedaan antara fiqh al-lughah dengan ilmu al-lughah. Namun sebahagian para ahli tidak membedakan antara

5J. W. M. Verhaar, Asas-Asas Linguistik Umum, (Cet. II, Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1999), h. 7.

6Peter Matthews, The Concise Oxford Dictionary of Linguistics(Oxford:Oxford University Press, 1995), h. 63.

Page 8: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

5

fiqh al-lughah dengan ilmu al-lughah. Kesamaan objek kajiankedua istilah di atas terbukti dengan adanya beberapa bukuyang menggunakan judul fiqh lughah yang isinya membahasmasalah bahasa. Di antara buku dimaksud adalah ‘Asshaiby fifiqh al-lughah wa sunani al-Arab fi kalamiha karya Ahmad IbnuFaris (395 H), ‘fiqh al-lughah wa sirru al-Arabiyyah karyaAssa’alaby (340 H), fiqh al-lughah karya Ali Abdul Wahid Wafi(1945), buku ‘Dirasaat fi Fiqh al-Lughah’ karya MuhammadAlmubarak (1960) dan lain-lain.

Alasan lain bagi mereka yang mengidentikkan antarailmu al-lughah dengan fiqh al-lughah adalah:

a. Ibnu Faris, Tsa’alabi, dan Ibnu Jinni walaupunnampaknya mereka mempelajari bahasa sebagai alat,tetapi pada akhirnya studi mereka diarahkan untukmengkaji bahasa Alqur’an.

b. Dalam fiqh al-Lughah, orang Arab tidak membahasmasalah asal-usul bahasa. Lain halnya dengan parafilolog Barat dalam filologinya.

c. Filologi lebih cenderung bersifat komparatif,sedangkan orang Arab dengan fiqh al-lughahnya, tidakpernah melakukan pembandingan bahasa.

d. Filologi lebih cenderung membahas bahasa yangsudah mati, sedangkan fiqh al-lughah tidak pernahmembahas bahasa demikian.

e. Para filolog mengkaji dialek-dialek Indo-Eropa,sedangkan orang Arab mengkaji bahasa Alqur’an.

Dari beberapa alasan di atas, jelaslah bahwa fiqh al-lughah sama dengan ilmu al-lughah, dan tidak sama denganfilologi yang dipelajari di Barat. Dan bila para linguismengumandangkan bahwa karakter linguistik adalah (1)menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, (2) menggunakanmetode deskriptif, (3) menganalisis bahasa dari empat tataran,dan (4) bersifat ilmiah, maka semua kriteria itu terdapat pada

Page 9: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

6

studi bahasa Arab yang dilabeli fiqh al-lughah itu. Oleh sebabitu, bagi penganut pendapat di atas, fiqh lughah sama denganilmu lughah.

Ali Abdul Wahid Wafiy sebagaimana yang dikutipoleh Imel Badie Ya’cub, beliau mengatakan bahwapembahasan ilmu al-lughah telah dipelajari oleh ulama-ulamaArab tetapi dengan nama yang beraneka ragam. Di antaranama yang paling terkenal ialah fiqh al-lughah dan inilahpenamaan yang terbaik untuk disiplin ilmu ini.7

Dari pemaparan di atas agaknya sukar membedakanantara kedua peristilahan yakni fiqh al-lughah dengan ilmu al-lughah sebagaimana Subhi Shaleh menyatakan bahwa “sangatsukar untuk menarik batasan perbedaan yang detail antara fiqhal-lughah dengan ilmu al-lughah, karena subtansipembahasannya tumpang tindih di kalangan pakar bahasaBarat dan Timur, baik tradisional maupun modern.”8 Keduatokoh tersebut yang mewakili kelompok Mutaqadimin belummampu membedakan secara tajam di antara kedua ilmutersebut.

Adapun yang mencoba untuk membedakan keduaistilah tersebut di atas berasal dua linguis Arab dari kalanganmutaakhirin yaitu Kamal Basyar dan Abd. Al-Rajhi, namunkedua linguis tersebut tidak jelas pula konsepnya.9TetapiYa’qub dapat mengemukakan alasan kelompok yangmembedakan antara fiqh al-lughah dengan ilmu al-lughah denganjelas sebagai berikut:

7Imel Badiy’ Ya’cub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah Wa Khashaishuha,h. 308Imel Badiy’ Ya’cub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah Wa Khashaishuha,,

h.31.Lihat Abdul Wahid Wafiy, Ilmu al-lughah (Cet. V; Misr: MaktabahNahdhah Misr, 1962), h. 21. Lihat juga Shubhi al-Shaleh, Dirasat fi Fikh al-Lughah, (Cet II; Beirut: Mansyurat al- Maktabah al-Ahliyah, 1962), h. 19.

9Imel Badiy’ Ya’cub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah Wa Khashaishuha,, h.31-32.

Page 10: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

7

a. Cara pandang ilm al-lughah terhadap bahasa berbedadengan cara pandang fiqh al-lughah. Yang pertamamemandang/mengkaji bahasa untuk bahasa,sedangkan yang kedua mengkaji bahasa sebagai saranauntuk mengungkap budaya.

b. Ruang lingkup kajian fiqh al-lughah lebih luas dibandingilmu al-lughah. Fiqh lughah ditujukan untuk mengungkapaspek budaya dan sastra. Para sarjananya melalukankomparasi antara satu bahasa dengan bahasa lain.Bahkan membuat rekonstruksi teks-teks klasiknyaguna mengungkap nilai-nilai budaya yangdikandungnya. Sedangkan ilmu al-lughah hanyamemusatkan diri pada kajian struktur internal bahasasaja.

c. Secara historis, istilah fiqh al-lughah sudah lebih lamadigunakan dibanding istilah ilmu al-lughah.

d. Sejak dicetuskannya, ilmu al-lughah sudah dilabeli katailmiah secara konsisten, sedangkan fiqh al-lughah masihdiragukan keilmiahannya.

e. Mayoritas kajian fiqh al-lughah bersifat historiskomparatif, sedangkan ilmu al-lughah lebih bersifatdeskriptif sinkronis.10

Atas dasar pertimbangan itu, dalam beberapa kamusbahasa Arab, kedua istilah itu penggunaanya dibedakan.Penulis melihat, bahwa kelompok yang membedakan keduaterm di atas, dipengaruhi oleh anggapan bahwa fiqh lughahsama dengan filologi.

Ada linguis yang mengatakan bahwa ilmu al-lughahmengkaji bukan saja bahasa Arab, tetapi juga bahasa lain (iniyang disebut linguistik umum). Sedangkan fiqh al-lughah hanya

10Imel Badiy’ Ya’cub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah Wa Khashaishuha, h.33-36

Page 11: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

8

mengkaji bahasa Arab. Oleh sebab itu, di antara para linguisArab ada yang mengatakan bahwa fiqh lugah adalah ilmu al-lughah al-arabiyyah (linguistik bahasa Arab). Term terakhir inidigunakan sebagai judul buku oleh Mahmud Fahmi Hijazy.

Ramdlan Abdut Tawab dalam Fushul fi Fiqh al-Arabiyyah (1994) mengatakan “Term Fiqh al-Lughah sekarangini digunakan untuk menamakan sebuah ilmu yang berusahauntuk mengungkap karakteristik bahasa Arab, mengetahuikaidah-kaidahnya, perkembangannya, serta berbagai hal yangberkaitan dengan bahasa ini baik secara diakronis maupunsinkronis.”11

Akhirnya penulis perlu mengemukakan istilahfilologi. Istilah ini, berasal dari kata Philologi dari bahasa Igrik(Yunani) yang terdiri dari dua kata yaitu philos berarti“kebenaran atau kecintaan” dan kata “logos” bermakna“kalam” (perkataan).12Secara terminologi Philology adalah“ilmu yang membahas tentang studi gramatikal (secara luas)asal usul bahasa dan sejarahnya.”13

Fiqh al-lughah dipakai di dunia Arab dalam kajianbahasa mereka, karena objek bahasannya sama apa yangdipahami dengan Philology yang dikenal dalam kajian bahasa diBarat.

Selanjutnya dalam pengertian yang lebih mendalambahwa fiqh al-lughah atau philology adalah usaha yang dilakukanuntuk menelaah manuskrip kuno sebagai sebuah kajian ilmiahuntuk memecahkan simbol-simbol yang terdapat dalam buku-buku atau teks-teks kuno baik dalam prasasti maupun dalam

11Ramadhan Abdul Tawwab, Fushul fi Fikh al-Lughah, (Cet. II;Qahirah: Maktabah al-Kanjiy, t.th), h. 9.

12Imel Badiy’ Ya’cub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah Wa Khashaishuha, h. 4.13Shubhi al-Shalih, Dirasat fi Fikh al-Lughah,h. 5.

Page 12: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

9

bahan tertulis lainnya yang memungkinkan dapat dikaji lebihkhusus.14

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, philology diartikandengan ilmu tentang kebudayaan berdasarkan bahasa dansusasteranya.15

Menurut Verhaar “Filologi adalah ilmu yangmenyelidiki masa kuno dari suatu bahasa berdasarkandokumen-dokumen tertulis.”16

Pernyataan Verhaar ini sejalan dengan apa yangdikemukakan oleh Tamam Hasan. Menurut Hasan, filologiadalah ilmu yang mengkaji serta mengkritisi teks-teks klasikdari berbagai aspeknya. Menurutnya, ciri khas filologi adalahberorientasi pada bahasa kuno.

Adapun menurut K. Lachman, philology menekankankajiannya pada manuskrip-manuskrip (teks-teks kuno) yangdikaji secara ilmiah. Demikian pula halnya fikhi al-lughah jugamencakup di dalamnya kajian yang terkait dengan suatubahasa baik dari sejarahnya, sumber-sumbernya, dan segalayang terkait dengan bahasa itu sendiri.

Sedangkan ilmu al-lughah hanya membahas seputarbahasa itu sendiri.17. Dengan demikian fiqh al-lughah lebih luasdan menyeluruh karena tujuan akhir fiqh al-lughah ini adalahmempelajari budaya dan peradaban serta kehidupanpemikiran dari berbagai aspeknya, serta penelusuran teks-teks(manuskrip-manuskrip) klasik dalam rangka mengetahui nilai-nilai cultural terkandung di dalamnya.

14Mahmud Fahmi Hijaziy, Ilmu al-Lughah al-Arabiyah (Kuwait: Makalahal-Matbuah, t.th), h. 32

15Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar BahasIndonesia, (Cet. III; Jakarta; Balai Pustaka, 1990), h. 242.

16J. W. M. Verhaar, Asas-Asas Linguistik Umum,h. 717Mahmud Fahmi Hijazi., Ilm al-Lughah: Bain al-Turas wa al-Manahij al-

Haditsah, (al-Qahirah:: Dar Garib, t. th), h. 7-9.

Page 13: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

10

Pada perkembangan berikutnya, selain berorientasipada bahasa kuno, filologi juga bersifat komparatif. Hal initerjadi ketika para filolog Eropa menemukan adanya beberapapersamaan antara bahasa Eropa dengan bahasa Sansekerta.Sampai fase ini, filologi mendapat label baru yaitu komparatif.

Pada akhir masa renaisans, para filolog mulaimenjamah bahasa Arab, mereka mengadakan perbandinganantara bahasa Arab dengan bahasa Ibrani. Lambat laun,filologi tidak lagi mengkaji bahasa-bahasa kuno, melainkanmengkaji bahasa yang masih hidup.

Jadi philology menelaah bahasa, sastra, dan budayadengan bersumber pada naskah-naskah kuno. Dari naskah-naskah kuno itu dapat diketahui perkembangan bahasa,sastra, budaya, moral, dan intelektual suatu bangsa. Sementarailmu al-lughah hanya memfokuskan dirinya pada penganalisisanstruktur bahasa dan mendeskripsikannya. Dalam hal inilapangan ilmu al-lughah yaitu fonologi ,(األصوات ) morfologi,(بناءالكلمة ) sintaksis dan semantik ,(بناء الجملة ) اللة ) 18.(بناء الد

D. Ruang Lingkup Ilmu al-Lughah (linguistik), danFiqh al-Lughah (philology)

Proses pengkajian bahasa dalam ilmu al-Lughah(linguistik) dapat dijabarkan pada beberapa tataran IlmuLughah (linguistik) yang mencakup fonologi ( األصوات),morfologi ( بناءالكلمة), sintaksis ( ◌ بناء الجملة ), dan semantik بناء )اللة 19.(الد

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentangtataran kajian Ilmu al-Lughah (linguistik) keempat tatarantersebut dapat dilihat sebagai berikut:

18Muhammad al-Mubarak., Fiqh al-Lughah Wa Khashaish al-Arabiyah,(Damsyik: Dar al-Fikr, t.th). h. 21.

19Abdul Chaer,. Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 4.

Page 14: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

11

1. Fonetik dan Fonologi (األصوات )Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-

bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikansebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyibahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajianfonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dariujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata.20

Asal kata fonologi, secara harfiah sederhana, terdiridari gabungan kata fon (yang berarti bunyi) dan logi (yangberarti ilmu). Dalam khazanah bahasa Indonesia, istilahfonologi merupakan turunan kata dari bahasa Belanda, yaitufonologie.[4]

Fonologi terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Fonetikdan Fonemik. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetikmempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasadirealisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari carakerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungandengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Dengan katalain, fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari caramenghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyibahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Sementara itu,Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyiujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti.

2. Morfologi (بناءالكلمة )Morfologi adalah cabang linguistik yang

mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuangramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kataserta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap

20Abdul Chaer,. Linguistik Umum, h. 4.

Page 15: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

12

golongan dan arti kata.21Atau dengan kata lain dapatdikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentukkata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baikfungsi gramatika maupun fungsi semantik

Dalam ilmu morfologi, terdapat morfem yaitu bagianterkecil dari sebuah kata. Pembagiannya seperti ini :

a. Sebuah wacana dapat dipecah menjadi kalimatb. Kalimat dapat dipecah menjadi bagian makna terkecil,

yaitu katac. Kata dapat terdiri atas beberapa morfem, contohnya

menanamkan = me-tanam-kan, bisa juga hanya terdiriatas satu morfem, misalnya rumah, kursi, selamat,eksekusi.

3. Sintaksis (بناء الجملة )Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “sun”

yang berarti “dengan” dan kata “tattein” yang berarti“menempatkan”. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkanbersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.Dalam linguistik, sintaksis (dari Bahasa Yunani Kuno “συν-syn-“, "bersama", dan “τάξις táxis”, "pengaturan") adalah ilmumengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimatdalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis jugadigunakan untuk merujuk langsung pada peraturan danprinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasaapapun.

Sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasayang membicarakan seluk beluk wacana. Untuk menjelaskanuraian itu, diambil contoh kalimat dalam bahasa Indonesia:“Seorang pelajar sedang belajar di perpustakaan”.

21McCarthy, Andrew Carstair. English Morphology: Words and TheirStructure. (Edinburgh: Edinburgh University Press.2002).

Page 16: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

13

Kalimat di atas terdiri dari satu klausa yang terdiridari S, ialah seorang pelajar, P, ialah sedang belajar, dan KETialah di perpustakaan. Sintaksis sebagai bagian dari ilmubahasa berusaha menjelaskan unsur-unsur itu dalam suatusatuan baik hubungan fungsional maupun hubunganmaknawi.

Misalnya pada kalimat di atas terdapat frase sedangbelajar, yang terdiri dari dua unsur, ialah kata sedang dan katabelajar. Berdasarkan hubungan maknawi antar unsur-unsurnya, frase seorang pelajar yang menduduki fungsi Smenyatakan makna pelaku, frase sedang belajar yangmenduduki fungsi P menyatakan makna perbuatan dan frasedi perpustakaan yang menduduki fungsi KET menyatakanmakna tempat. Jadi klausa di atas terdiri dari unsur-unsurmaknawi pelaku diikuti perbuatan diikuti tempat

4. Semantik اللة ) بناء الد )Semantik (dari Bahasa Yunani: semantikos,22

memberikan tanda, penting, dari kata sema, tanda) adalahcabang linguistik yang mempelajari arti/makna yangterkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasilain. Dengan kata lain, Semantik adalah pembelajaran tentangmakna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain:sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yanglebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbololeh komunitas pada konteks tertentu.

Semantik Linguistik adalah studi tentang makna yangdigunakan untuk memahami ekspresi manusia melalui bahasa.Bentuk lain dari semantik mencakup semantik bahasapemrograman, logika formal, dan semiotika.

22Liddell, Henry George; Scott, Robert; A Greek–English Lexicon at thePerseus Project

Page 17: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

14

Kata semantik itu sendiri menunjukkan berbagai ide-dari populer yang sangat teknis. Hal ini sering digunakandalam bahasa sehari-hari untuk menandakan suatu masalahpemahaman yang datang ke pemilihan kata atau konotasi.Masalah pemahaman ini telah menjadi subjek dari banyakpertanyaan formal, selama jangka waktu yang panjang,terutama dalam bidang semantik formal. Dalam linguistik, ituadalah studi tentang interpretasi tanda-tanda atau simbol yangdigunakan dalam agen atau masyarakat dalam keadaantertentu dan konteks.23

Dalam pandangan ini, suara, ekspresi wajah, bahasatubuh, dan proxemics memiliki semantik konten (bermakna),dan masing-masing terdiri dari beberapa cabang studi. Dalambahasa tertulis, hal-hal seperti struktur ayat dan tanda bacamenanggung konten semantik, bentuk lain dari bahasamenanggung konten semantik lainnya

E. Perkembangan Ilmu al-Lughah (Linguistic) danFiqh al-Lughah (Philology)

Perkembangan Ilmu Al-Lughah (Linguistik) cukupmenggembirakan yang ditandai dengan banyaknya teori danpenelitian yang telah dihasilkan serta munculnya berbagaimacam gerakan dan aliran yang memusatkan perhatianmereka pada bidang ilmu ini. Perkembangan teori-teoritersebut merata pada berbagai tataran kajian Ilmu al-Lughah(Linguistik) yang mencakup fonetik ( األصوات), morfologisintaksis ,(بناءالكلمة ) dan semantik ,(بناء الجملة ) اللة ) .(المفردات ودBukan itu saja, penelitian-penelitian yang dilakukan seiringdari perkembangan teori-teori tersebut juga marak menghiasikhasanah perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini.

23Neurath, Otto; Carnap, Rudolf; Morris, Charles F. W. (Editors).International Encyclopedia of Unified Science.(Chicago, IL: University of ChicagoPress.1955).

Page 18: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

15

Kenyataan ini tidak terlepas dari banyaknya gerakan danaliran yang memayungi dan menyemarakkan dunia ilmu al-Lughah (Linguistik).

Penerbitan dan pengedaran buku-buku serta karya-karya tentang linguistik juga ikut berperan dalam penyebarandan pengembangan linguistik. Karya de Saussure Course iniGeneral Linguistics, dapat dikatakan menjadi pemicu tumbuhdan berkembangnya linguistik.

Praktik-praktik linguistik sampai dengan tahun 60-andapat ditandai dengan adanya generalisasi induktif dalampenyelidikan ilmiah. Dengan kata lain, data-data kebahasaandiamati lebih dahulu kemudian disusunlah teori berdasarkanorganisasi data tersebut. Namun, hal itu tidak selamanyadilakukan. Dalam penyelidikan linguistik kini, pengamatanjuga sarat dengan teori, selain deskripsi dan analisis.

Dalam perkembangan teori linguistik di Indonesiabidang yang paling banyak diminati adalah gramatika,khususnya sintaksis. Hal ini disebabkan karena linguistikIndonesia tumbuh dari perhatian pada pemakaian bahasakhususnya tata bahasa (gramatika pedagogis). Kalau linguistikEropa lahir dari filsafat, linguistik India dan Arab lahir dariagama, maka linguistik Indonesia lahir dari pengajaranbahasa.24

Dengan demikian tataran ruang lingkup kajian Fiqhal-Lughah (Philology) dianggap lebih luas dan menyeluruhkarena tujuan akhirnya adalah mempelajari budaya danperadaban lapangan pembahasan fiqh al-lughah jauh lebih luasdibanding dengan ilmu al-lughah, perbedaan itu dapat dilihatpada;

1. Secara metodologis fiqh al-lughah dan ilmu al-lughahberbeda, karena fiqh al- lughah mengkaji bahasa

24Harimurti Kridalaksana, Teori Linguitik di Indonesia dalam beberapaDasawarsa Terakhir ini

Page 19: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

16

sebagai suatu sarana atau alat untuk mempelajaribudaya dan peradaban kesusasteraan, sementara ilmual-lughah mengkaji substansi bahasa itu sendiri.

2. Lapangan pembahasan fiqh al-lughah lebih luas danlebih mencakup seluruh yang terkait dengan bahasa,sedangkan ilmu al-lughah hanya membahas aspek-aspek pokok dari suatu bahasa.

3. Istilah fiqh al-lughah lebih dahulu dikenal dari padailmu al-lughah. Istilah ilmu al-lughah dikenal pada akhirabad ke XIX M, sedang fiqh al-lughah sudah dikenalsejak abad ke IV M.

4. Ilmu al-lughah sejak awal lahirnya sudahdikonotasikan sebagai suatu ilmu, berbeda denganfiqh al-lughah tidak pernah seorangpun yangmengklaim bahwa ia suatu ilmu.

Page 20: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

17

PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP TRADISI MINTABERKAH PADA MAKAM PUANG MASSORA DI

KABUPATEN WAJO

Oleh: Dr. H. M. Dahlan, M.Ag.

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang tradisi meminta berkahpada Puang Massora di Kabupare Wajo yangmerupakan pengaruh budaya pra-Islam. MasyarakatKalola dan sekitarnya sampai saat ini selalu datang kemakam Puang Massora untuk minta berkah ataupetunjuk dalam kehidupan mereka. Masyarakatmenganggap bahwa makam Puang Massoramengadung kekuatan gaib, adanya kepercayan sepertiini telah merusak akidah masyarakat karena hal itumerupakan perbuatan syirik, sedangkan syirik di dalamajaran Islam merupakan dosa besar yang tidakdiampuni Allah swt.Kata Kunci: Tradisi, berkah, Islam, masyarakat

A. PendahuluanSalah satu hal menarik yang dapat menjadi fokus

studi dalam ilmu Sejarah dan Kebudayaan Islam adalah upayauntuk meninjau realitas budaya yang eksis di tengah-tengahmasyarakat. Hal ini disadari karena budaya telah menjadibagian penting dari kehidupan masyarakat sebagai seorangmanusia yang diberi akal dan kesadaran luar biasa akankehidupan.

Perlu dipahami perihal tersebut tidak lepas darikondisi sosial dan geografis Indonesia yang menjadi faktorpendukung bagi masyarakat dalam mengekspresikankemudian menghasilkan suatu budaya, karena kebudayaan

Page 21: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

18

merupakan jiwa dan tolak ukur kualitas manusia, sebabkebudayaan adalah milik manusia, hanya manusialah yangberbudaya sebagai wujud dari proses kreatifitas danproduktivitas dalam merambah dan mengemban amanahkekhalifahan di muka bumi.

Pada daerah Sulawesi Selatan, khususnya suku bugisterdapat beragam jenis budaya yang bersifat unik dan kentaldidalam kehidupan masyakat. Namun untuk lebihmemudahkan, maka dapat dilihat dari upacara inisiasi atauritus hidup. Sebagaimana diungkapkan oleh Ahmad M.Sewang bahwa perwujudan ajaran Islam dalam kehidupansosial akan lebih mudah diketahui jika dilihat dari pelaksanaanupacara inisiasi atau siklus hidup (rites de passage) yangmerupakan upacara untuk menandai perpindahan satu fasekehidupan dalam perjalanan hidup seorang individu sepertikelahiran, perkawinan dan kematian.1

Namun dalam kajian ini, hanya satu aspek rites depassage yang ingin diperhatikan yaitu pada aspek kematian.Seringkali jiwa orang yang telah mati dianggap suci dan layakdipuja, bahkan sebagian orang masih menganggapnya hidupdiantara mereka. Sebagian orang juga melihat orang luar biasayang meninggal akan tetap memberikan bantuan bagi merekayang hidup. Sehingga tidak heran sebagian dari mereka yangmelaksanakan jalan seperti ini, meminta kemudahan ataumeminta berkah kepada orang mati tersebut, tentu denganmembawa sesajen di kuburnya.

Terdapat beberapa makam di Sulawesi Selatan yangdianggap sakral, salah satunya adalah makam Puang Tosora diKabupaten Wajo. Makam tersebut seringkali mendapatkunjungan spiritual oleh para orang yang percaya akan berkahdari Puang Tosora. Maka dalam penelitian ini, tidak salah jika

1Ahmad M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa-Abad XVI sampai abadXVII, h. 148.

Page 22: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

19

berupaya meninjau Tradisi Minta Berkah Masyarakat padaMakam Puang Tosora dari berbagai sudut pandang. Pertama,meninjau dari sudut pandang historis. Kedua, dari sudutpandang masyarakat. Dan ketiga, dari sudut pandang Islam.Sehingga akan dipahami secara komprehensif mengenaitradisi tersebut.

B. Sejarah Puang MassoraPuang Massora adalah seorang di antara raja yang

pernah memerintah di Tosora Kab. Wajo, nama lengkapnyaPuang Massora adalah Baso Lakoro, beliau adalah anak dariMangkau Bone. Mangkau Bone sangat disegani oleh raja-rajatetangganya lebih-lebih pada rakyatnya, karena Mangkauberani, jujur dan pemurah hati pada siapa pun tidak pilihkasih, kehidupan rakyatnya tenang, aman dan damai sehinggahasil pertanian seperti perkebunan dan nelayan berhasilberlipat ganda.2

Setelah Baso Lakoro dewasa Petta Mangkau akanmencarikan jodoh anaknya, beberapa anak raja tetangganyadilamar tapi lamarannya selalu ditolak, maka Petta Mangkaumemutuskan anak itu dibawa ke Sangallah Tanah Toraja. Disana dikawinkan dengan salah seorang anak raja Sangallah,setelah itu kembali lagi ke Tosora (Kab. Wajo). Di situlahBaso Lakoro memperlihatkan kelebihan-kelebihannyautamanya di bidang pertanian.

Konon khabarnya pernah masyarakat memulaimemotong padi pada hari pasar Paria di Kampung Paria,semua padinya yang sudah diikat ada di pohon kayu besar.Jadi dia memesan kepada masyarakat bahwa yang mengakuanak cucu saya jangan ada yang memulai pekerjaan padawaktu pasar di Kampung Paria karena kamu akan dikenai

2Arsip Dikbud Kabupaten Wajo, Sejak Puang Massora. (Anabanua: 20Desember 1997), h. 1

Page 23: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

20

musibah dari yang kuasa. Pasar Paria itu lima hari antaranyabaru pasar lagi.

Beberapa tahun lamanya tepat hari Jum’at PasarParia, bumi di Kampung Paria agak tenang, burung-burungtak ada yang berkicau awan mendung menyelimuti Tosorakarena raja kesayangannya mendapat panggilan dari yangkuasa.3

Setelah meninggalnya ini para masyarakat danpenghulu adat berkumpul untuk membicarakan di mana akandimakamkan raja kesayangannya, maka permaisuri rajamemutuskan bahwa mayat Baso Lakoro dikebumikan diSangalla Tator, semua rakyat di Tosora diperintahkanmembuat usungan. Sesuai suku raja-raja Bugis, usungandibuat dari bambu yang dilapis, lebar 2 cm, kemudiandianyam yang membentuk belah ketupat (LAWASOJI).Lawasoji itu menjadi dinding. Alas usungan terbuat daribatang pisang atau bamboo besar, itulah menjadi pemikulusungan, usunga ini disebut orang Bugis (ulerengbare). Usunganini sampai memerlukan 50 orang, inilah usungan yang dipakaiketurunan raja-raja disebagian Sul-Sel kalau meninggal dunia.

Setelah usungan ini selesai, maka di usunglah jenazahBaso Lakoro menuju Sangallah. Namun, di tengah perjalanandi kampung Kalola (sekarang) di suatu tikungan usungan ituterbentur dan jatuh, usungan itu rusak berantakanpengikatnya putus-putus, maka orang yang mengambil rotankemudian diikat sekali putus, karena usungan ini tidak lagidiperbaiki maka di suruhlah 2 orang kembali ke Tosoramenyampaikan hal tersebut kepada istri raja.

Sesampai di Tosora utusan menghadap kepada istriraja menyampaikan apa yang terjadi. Istri raja memutuskanbahwa disitu saja dikebumikan, setelah utusan itu kembalialangkah terkejutnya semua karena usungan telah kosong,

3Arsip Dikbud Kabupaten Wajo, Sejak Puang Massora, h. 4

Page 24: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

21

semua pengusung berpandangan menyaksikan keajaiban yangterjadi, maka kembalilah utusan tadi melaporkan hal inikepada permaisuri raja.4

Setibanya dihadapan istri raja maka ia melaporkanapa yang terjadi, permaisuri raja memerintahkan untukmencarikan kayu yang menyerupai darah manusia, kayu itulahyang diambil dijadikan paso (pantok) untuk tanda makam rajatersebut. Sewaktu paso itu ditanam salah seorang pendudukmenanyakan, siapa yang dikebumikan di tempat itu, salahseorang dari pembawa usung menjawab bahwa Puang PoleTosora, artinya tuan kita dari Tosora lama kelamaan tergantimenjadi Puang Massora.5

Menurut Ahmad Puang Massora diperkirakanmeninggal pada tahun 1921, beliau meninggal dalam usiakurang lebih 100 tahun.6 Adapun mengenai kapan beliau lahirtidak dapat diperoleh informasi yang jelas karena tidak adadata yang tertulis demikian secara lisan, kurangnya informasitentang hal ini menyulitkan penulis untuk memberikanketerangan tentang tahun kelahirannya.

Sesuai adat raja-raja dahulu kalau raja meninggalmaka dijaga oleh sepasang suami istri, maka ditugaskanlahsepasang suami istri menjaga Makam Puang Massora dandijamin oleh pemerintah setempat. Namun lama kelamaankepala kampung akhirnya jenuh memintakan beras kepadamasyarakat kemudian diputuskan kepala kampung untukmemberikan sepetak tanah untuk ditanami, maka dengansenang hati penjaga makam Puang Massora menyetujui.7

4Arsip Dikbud Kabupaten Wajo, Sejak Puang Massora, h. 45Arsip Dikbud Kabupaten Wajo, Sejak Puang Massora, h. 56Ahmad adalah tokoh masyarakat di Desa Kalola Kab. Wajo7Arsip Dikbud Kabupaten Wajo, Sejak Puang Massora, h. 15

Page 25: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

22

C. Latar Belakang PemujaannyaSetelah meninggalnya Puang Massora maka

berdatangan lah masyarakat untuk menziarahi makamnya,meskipun beliau telah meninggal dunia tetapi masyarakatmasih menganggap bahwa kejayaan dan kesaktiannya masihada. Untuk itulah masyarakat kemudian mendatangimakamnya untuk mengadakan pemujaan.

Kemudian terhadap Makam Puang Massoradilatarbelakangi oleh keberhasilan yang diperoleh bagi paraorang yang senantiasa mengadakan kunjungan pemujaan,sehingga memberikan pengaruh terhadap orang-orang yangmenginginkan keberhasilan untuk melakukan juga kunjunganke Makam Puang Massora tersebut. Disamping itu, orang-orang yang sudah berhasil kemudian mempengaruhi oranguntuk datang juga mengadakan kunjungan pemujaan.

Pemujaan terhadap Makam Puang Massora jugadisebabkan oleh kesulitan hidup bagi orang yang pernahmelakukan kunjungan mengikat perjanjian terhadap makamtersebut. Karena apabila kita pernah mengadakan kunjunganke makam tersebut untuk mengadakan pemujaan maka untukseterusnya harus selalu datang sebab kalau tidak maka akanmenimbulkan kerugian si pengunjung tersebut. Karena sudahsering terjadi seorang pengunjung tidak mentaati peraturanyang ada maka ia mendapat kerugian apakah ia tidak berhasilusaha atau langsung jatuh sakit.

D. Tujuan Masyarakat Mendatangi Makam PuangMassora

Sebagaimana halnya dengan raja-raja sebelumnyamaka apabila meninggal sudah pastilah tempatpemakamannya sering dikunjungi oleh para sanak saudaranyaatau sahabat-sahabatnya demikian juga dengan Makam PuangMassora. Setelah tersiar kabar tentang meninggalnya makaberdatangan lah orang-orang menziarahi kuburnya, lama-

Page 26: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

23

kelamaan kunjungan yang bersifat ziarah berupa statusmenjadi tempat pemujaan atau tempat peminta berkah.

Kunjungan yang dilakukan tersebut biasanya disertaipemberian sesajian terhadap Makam Puang Massora, setelahsesajian tersebut diperhadapkan pada makam untukselanjutnya sesajen itu dimakan oleh pengunjung itu sendiridan sebagian diperuntukkan buat penjaga makam yangmembacakan doa mereka.

Hal yang paling menonjol yang dilakukan oleh parapengunjung adalah penyembelihan binatang ternak sepertikerbau, sapi, kambing, ayam dan lain sebagainya. Darah darihewan sembelihan tadi biasanya dikumpulkan dan disimpanditempat tertentu karena hal itu merupakan sarana memintaberkah Puang Massora. Pada garis besarnya tujuan masyarakatmendatangi Makam Puang Massora antara lain:

1. Perjalanan untuk merantau2. Mendirikan dan untuk pindah rumah3. Urusan perkawinan4. Perdagangan dan pertanian5. Pemakaian kendaraan6. Dan menunaikan nazar/ tinja

Dari sekian persoalan hidup yang mereka hadapi initidak dikerjakan sebelum datang ke Makam Puang Massora,dangan melalui penjaga makamnya dapat diketahui kapanyang terbaik memulai suatu pekerjaan.

Hari yang dikeramatkan bagi para pengunjung yaituhari pasar Paria karena itu merupakan pesan dari PuangMassora ketika ia masih hidup, tidak melakukan atau memulaisuatu pekerjaan tepat pada hari tersebut lebih-lebihmelakukan kunjungan ke Makam Puang Massora, jadi kalaudari Pasar Paria Makam Puang Massora sepi pengunjung.

Seseorang yang mempunya rencana untuk merantausebelum memulai perjalanannya, terlebih dahulu melakukankunjungan ke Makam Puang Massora untuk mendapat

Page 27: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

24

petunjuk tentang perjalanannya. Apakah perjalanannya baikatau tidak, kalau memang perjalanannya tidak baik makasegera dituntun oleh penjaga makam tersebut, setelah adanyakeyakinan maka orang tersebut dapat melakukanperjalanannya tetapi dia harus berjanji setelah usahanya dirantau berhasil maka ia harus kembali mengunjungi MakamPuang Massora. Namun bila usahanya di rantau mendaapatrintangan dan kurang memuaskan maka sebaiknya kembalilagi mengunjungi Makam Puang Massora.

Dalam hal pemakaian kendaraan, utama kendaraanberoda empat pemilik dari kendaraan ini membawakendaraannya untuk di “Cera” di Makam Puang Massora,karena mereka beranggapan bilamana kendaraan tidak diceraisering mendapat bahaya dan sulit mendapatkan penghasilansehingga menimbulkan kerugian bagi pemiliknya.

Adapun dalam urusan perdagangan dan pertanianmereka memperhadapkan jenis barang dagangannya danmacam-macam tanaman di Makam Puang Massorakesemuanya ini harus mendapat petunjuk dari Puang Massoramelalui penjaga makamnya karena jika tidak maka akanmendapat hasil yang tidak memuaskan dan biasanya bagimereka yang melanggar ketentuan akan mengalami kerugianatau bangkrut.

Sedangkan untuk urusan perkawinan, parapengunjung mempermasalahkan tentang keserasian namaantara calon pengantin laki-laki dan perempuan. Sehingganama calon pengantin tersebut harus diganti karenaketidakserasian nama menyebabkan ketidakharmonisanrumah tangga mereka, sering terjadi pertengkaran akhirnyabercerai, bahkan bisa juga mengakibatkan kerugian dangangguan materi atau kurang rezeki. Dalam urusanperkawinan ini, bilamana yang dating melakukan kunjunganadalah seorang gadis yang belum menikah dan di MakamPuang Massora tersebut kemudian berniat bahwa kalau

Page 28: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

25

sekiranya dia mendapat jodoh secepatnya maka ia akanmengadakan kunjungan lagi ke Makam Puang Massora, makadalam waktu yang tidak terlalu lama ia dapat mendapatkanjodoh dan ini sudah sering terjadi terhadap pengunjung halinilah yang membuat keyakinan mereka tambah kuat terhadapMakam Puang Massora tersebut dianggapnya hal itumerupakan berkah yang diberikan oleh Puang Massora.

Demikian juga halnya untuk urusan mendirikan ataupindah rumah sebelumnya mereka meminta petunjuk padaMakam Puang Massora melalui penjaga makamnya, karenamereka beranggapan bahwa apabila kriteria pendirian rumahatau cara yang dipergunakan untuk pindah rumah tidak sesuaidengan petunjuk yang benar, maka bisa saja pemilik rumahatau penghuninya mendapat bahaya.

Di antara sekian banyak pengunjung mereka harumerubah arah kiblat rumahnya dan pindah pada hari tertentusebab jika tidak, bisa mengakibatkan pemilik rumah danpenghuninya sakit atau meninggal

Adapun dalam masalah nazar (tinja), biasanyapengunjung melakukan kunjungan karena untuk menunaikannazarnya seperti dia bernazar apabiila ia sembuh dari sakit iaakan mengadakan kunjungan ke Makam Puang Massorasambil potong kambing, maka setelah ia sembuh ia segeramenunaikan nazarnya terebut atau anak sekolah bernazarbahwa kalau ia lulus ia akan pergi mengadakan kunjungan keMakam Puang Massora, atau seorang ibu yang sulitmelahirkan tapi tiba-tiba kalau anaknya bisa keluar denganselamat ia akan berkunjung ke Makam Puang Massora sambilmemotong hewan.

Oleh karena itu, masyarakat yang datang ke MakamPuang Massora bukan saja masyarakat Kalola tapi dariberbagai daerah semuanya datang untuk meminta petunjukatau berkah, mengingat Makam Puang Massora dapat

Page 29: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

26

dianggap memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia didunia dan mengandung kekuatan ghaib.

Manusia hidup di dunia ini senantiasa mendambakankehidupan yang bahagia sehingga ia selalu mencari jalanbagaimana mendapatkan kebahagiaan itu. Sehingga tidakmengherankan jika masyarakat datang ke Makam PuangMassora untuk mendapatkan jalan menuju kebahagiaan,mereka menganggap bahwa Makam Puang Massora dapatmemberikan apa yang mereka inginkan. Meskipun, tidaksemua keinginannya dapat tercapai, tapi mereka tidak kecewadan terus saja mereka datang untuk mendapatkan petunjuk.

E. Pandangan Islam Terhadap Makam Puang MassoraApabila masyarakat datang mengunjungi Makam

Puang Massora dengan alasan ziarah, dan menjadikan merekasadar dan berfikir bahwa setiap yang bernyawa pastimerasakan kematian seperti orang yang ada di dalam kuburtersebut, secara pasti memberika dorongan untukmemperbanyak bekal atau persediaan amal yang akandipergunakan di dalam kubur sekaligus bekal menuju akhirat.

Bilamana kunjungan kubur dilaksanakan seperti yangdiuraikan di atas maka tentu saja pengunjung tidak memintapetunjuk kepada penghuni kubur, melainkan pengunjung itusendiri mendoakan kepada Allah SWT., agar penghuni kuburitu diberi rahmat dan memperoleh ampunan dari Allah SWT.Namun, apa yang terjadi di makam Puang Massoramerupakan suatu hal yang sangat memprihatinkan dan hal itusudah merusak kepercayaan dan iman masyarakat.

Kepercayaan masyarakat terhadap makam PuangMassora yang beranggapan bahwa makam itu memilikikekuatan ghaib dan memiliki kesaktian melalui Roh PuangMassora tersebut telah mengarah ke perbuatan syirik.

Minta hilangnya kesukaran kepada selain Allahdiperbolehkan dalam hal sifatnya (phisica) seperti dalam

Page 30: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

27

peperangan menghadapi musuh, mengejar pencuri, mengusirbinatang buas, atau memadamkan kebakaran dan sebagainya,dengan syarat yang dimintai pertolongan itu hidup danberkuasa serta mampu atas pertolongan yang bersifat nyataatau fisik tersebut.

Syekh Muhammad Abduh memberikan pengertiantentang syirik. Syirik adalah percaya bahwa ada yang memberiselain dari Allah, dan percaya bahwa ada sesuatu yangmempunyai kekuatan mutlak selain Allah.8

Adanya bentuk pemujaan terhadap benda-bendayang dianggap keramat tidak lain hanya mendapatkanpertolongan agar dapat terhindar dari berbagai malapetakasehingga mereka bisa hidup berbahagia aman dan tenteram didunia ini, meskipun hal itu meru[akan suatu hal yang tak bisadipenuhi, karena apa yang dikeramatkan tersebut tidak bisamemberikan apa-apa hanya Allah-lah yang dapat menolongkita demikian juga memberikan bantuan, kebahagiaan, dansebagainya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Hajj (22):12.

ا دون ه ٱ ۥ ۥ و ٱ ٱ

Terjemahnya:Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberimudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya.Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.9

8Syekh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid. (Cet. VII; Jakarta: BulanBintang, T.th), h. 76

9Departemen Agama RI, AL-Quran dan Terjemahannya. (Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Quran, 2015), h. 109.

Page 31: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

28

Menurut Abu Ahmadi bentuk-bentuk syirik itu ada 4macam golongan:

1. Kepercayaan dan penyembahan kepada alam.2. Kepercayaan dan penyembahan kepada benda.3. Kepercayaan dan penyembahan kepada binatang.4. Kepercayaan dan penyembahan kepada roh nenek

moyang.10

Kepercayaan dan penyembahan terhadap roh nenekmoyang dengan mengangkat perantara yang dapat dimintadoa restunya atau pertolongannya. Orang yang ditentukansebagai perantara ini namanya medium, ada yang bekerjasecara aktif dengan memanggil roh nenek moyang, diabersemedi dengan mengeluarkan rohnya agar bertemu denganroh-roh yang bisa dimintai pertolongannya. Dan adapula yangbekerja secara pasif, yang mana Si Dukun bersemedikemudian membakar kemenyan atau menari setelah mabukrohnya keluar mencari roh-roh yang bisa dimintaipertolongannya.

Manusia dapat pula digolongkan musyrik denganmelakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran-ajarandalam agama Islam. Ada yang musyrik karena menyembahberhala atau benda-benda tertentu, ada juga yang musyrikkarena mempercayai pantangan yang bisa menghalang-halangisegala kegiatan yang kan dilaksanakan dan ada juga yangdigolongkan musyrik karena riya.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka jelaslahMakam Puang Massora di Kalola itu merupakan wadahpengembangan syirik yang perlu ditangani secara bijaksanaagar bisa teratasi dengan baik.

Orang mengadakan penyembelihan di pekuburan itu,apabila dimintai keterangannya mereka menjelaskan bahwasembelihan itu hanyalah tanda syukur atas keberhasilan yang

10Abu Ahmadi, (ed) Perbandingan Agama. (Solo,1973), h. 69.

Page 32: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

29

dicapai dalam usahanya. Namun, dalam kenyataannya merekatidak mensahkan apabila dilaksanakan di lain tempat. Bisajuga mereka mengadakan penyembelihan untuk menunaikannasar mereka.

Di dalam ajaran agama Islam tidak ada perintahtentang nazar, tetapi jika sudah diniatkan nazar itu wajibditepati dengan syarat bahwa nazar itu tidak bertentangandengan agama, serta penazar mampu menepatinya.11

Dengan demikian, jelaslah bahwa apa yang merekatuturkan berbeda di dalam kepercayaan, sehingga segalarangkaian acara yang mereka lakukan di kuburan itu semuanyaberarah kepada perbuatan syirik. Hal inilah perlu ditanganisecara arif dan bijaksana agar kebiasaan-kebiasaan yangbertentangan dengan aqidah Islam dapat dirubah secaraberangsur-angsur.

F. Peranan Organisasi MuhammadiyahAda suatu hal yang patut dipuji dari organisasi

Muhammadiyah yaitu sekitar tahun 1966 mereka telahberusaha membongkar dan membakar bangunan dari MakamPuang Massora agar tempat tersebut hancur kecuali nisannyatidak bisa terbakar karena berasal dari kayu cendana.12

Setelah hancurnya tempat tersebut maka parapengunjung kemudian membangunnya kembali. Pada tahun1980 para pemuda dari Muhammadiyah kembali berusahamenghancurkan tempat tersebut. Namun setelah dihancurkanbangunan diperbaiki kembali.13

11H. Abd. Razak, Terjemahan Hadis Shahih Muslim, Juz II. (Cet. I;Jakarta: Pustaka al-Husna, 1980), h. 286

12Lempeng, Kepala Desa, Wawancara tanggal 15 Juni 1999 jam 2 siangdi Kalola Kab. Wajo

13Lahure, Penjaga Makam Puang Massora, Wawancara tanggal 12 Juni1999 jam 12 siang di Kab. Wajo.

Page 33: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

30

DAFTAR PUSTAKA

Abd. H. Razak, Terjemahan Hadis Shahih Muslim, Juz II. Cet. I;Jakarta: Pustaka al-Husna, 1980.

Ahmadi Abu, (ed) Perbandingan Agama. Solo, 1973.Arsip Dikbud Kabupaten Wajo, Sejak Puang Massora.

Anabanua: 20 Desember 1997.Departemen Agama RI, AL-Quran dan Terjemahannya. Jakarta:

Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Quran, 2015.Muhammad Syekh Abduh, Risalah Tauhid. Cet. VII; Jakarta:

Bulan Bintang, T.th.

Page 34: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

31

KONSPIRASI TERHADAP BAHASA ARAB FUSHHA

Oleh: Prof. Dr. H. M. Rusydi Khalid, MA

ملخص البحثالمؤامرة على العربیة الفصحى

اللغة العربیة ھي اللغة التي نزل بھا القرآن الكریم ولذلك فقد حاول المسلمون عربا وعجما أن یحافظوا علیھا وبذلوا كل الجھد ألجل بقاء

اللغة فى الكالم والكتابة ولم یرضوا ولن یریدوا أن یبدلوا ھذه ھذه اللغة بلغة أخرى ألن ذلك سیؤدى إلى ترك القرآن الكریم وجعلھ

وھذه اللغة كتابا مقدسا ال یفھمھ إال نفر قلیل من المتخصصین.مازالت وال تزال حیة فى صدور محبیھا منذ نزول القرآن بھا حتى

للدین اإلسالمى فى عصور الخالفة الراشدة فى العصور الذھبیةوالدولة األمویة والدولة العباسیة والدول اإلسالمیة األخري كتبت بھا المؤلفات المتنوعة أدبا وإجتماعیا وعلمیا وفلسفیا. وقد أصاب اللغة العربیة الضعف والوھن ولكن مادامت حیة فى العصور التى

لموالى واألتراك والمغولیین فقد حكم البآلد العربیة الحكام من اإضمحل فیھا نشاطات الكتابة باللغة الفصیحة أو العربیة الفصحى.

إن الخالفة العثمانیة التركیة كانت تحترم اللغة العربیة مع استعمالھم اللغة التركیة فى دواوین الحكومة. ولكن عندما احتل المستعمرون

اضى عربیة بدأت المؤامرة من أوروبا (فرنسا, إنجلترا وإیطالیا) أرعلى الفصحى من المبشرین والمستشرقین النصارى. وھذه المؤامرة

تنحصر فى ثالث: تبدیل الحروف العربیة بالحروف الال تینیة,استعمال اللغة العامیة أو الدارجة أو السوقیة فى الكتابة و الخطابة

ة.بدل الفصحى ,وتبسیط النحو أو تیسیر قواعد اللغة الغربی

A. Konspirasi Terhadap Bahasa Arab Fush-haBahasa Arab khususnya bahasa Arab Fush-ha adalah

bahasa yang tetap terjaga kelestariannya karena pertaliannyayang erat dengan kitab suci umat Islam al-Quran al-Karim.Bahasa Arab adalah bahasa yang dimuliakan Islam yangsebelumnya hanyalah dialek dari banyak dialek di Jazirah

Page 35: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

32

Arab. Tanpa bahasa Arab maka bangsa-bangsa yang memelukIslam tak dapat berinteraksi dengan sumber-sumber asli Islamkhususnya al-Quran al-Karim, pelestari bahasa Arab. 1 Selamaal-Quran masih dibaca oleh lebih satu milyar umat Islamdewasa ini maka selama itu pula Bahasa Arab tetap akanhidup dan tetap menjadi bahasa tulis dan bahasa resmi baginegara-negara Arab, dan menjadi bahasa yang terus dipelajaridan dikaji oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia.

Karena kedudukannya yang unik ini, maka bahasaArab sejak dulu sampai sekarang menjadi obyek antara pihakyang ingin mempertahankan keklasikannya dan pihak yangingin melakukan pembaharuan sesuai dengan perkembanganzaman dan teknologi. Keinginan untuk melakukanpembaharuan bahkan pengembangan yang mengarah padaperubahan bahasa Arab mulai mewacana ketika kaumpenjajah barat yang non Islam mulai menduduki danmenjajah negeri-negeri Arab dan Islam.

Penjajahan membawa dampak dalam berbagai aspekkehidupan, sosial, budaya, adat istiadat, ekonomi termasukbahasa. Kaum penjajah menyadari bahwa bahasa Arab adalahbahasa al-Quran al-Karim dan wadah budaya, saranapemikiran serta sebagai pemersatu umat Islam disampingkesatuan akidah, karena itu mereka berupaya keras untukmenyingkirkan bahasa Arab Fush-ha dari kehidupankeseharian umat Islam.

Pergulatan bahasa Arab melawan upaya musuh-musuhnya berlangsung selama dua abad, dan bahasa Arabkeluar sebagai pemenang namun penuh dengan luka-lukaakibat pergulatan hebat yang ingin melenyapkannya. Musuh-musuh bahasa Arab menyadari bahwa tak mungkinmelenyapkan bahasa Arab. Mereka kemudian beralih dengan

1Majid ‘Arsan al-Kaylani, Tafsir al-Tarikh al-Islami, dalam Rabithah al-‘Alam Islami, Dzulqa’dah 1398,Makkah al-Mukarramah, h.16.

Page 36: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

33

menanamkan benih beracun ke dalam bangsa Arab bahwabahasa Arab tak bisa menampung istilah-istilah modern yangberkaitan dengan ilmu dan teknologi. Bahasa Arab hanyacocok untuk bahasa ilmu-ilmu syariat, tafsir, hadis dan fiqh.Oleh karena itu, di masa penjajahan barat pada universitas-universitas Arab, pengajaran untuk ilmu-ilmu eksperimental,seperti ilmu pengetahuan alam, kimia, kedokterandisampaikan dengan bahasa pengantar bahasa asing.

B. Awal Mula Masa Pergulatan BahasaBahasa Arab mulai mengalami masa kelemahan dan

kemunduran pada abad-abad setelah runtuhnya Bagdad padatahun 656 H/ 1258 M,2 berlanjut dengan lenyapnyakekuasaan Islam di Andalusia pada tahun 897 H/ 1492 M,3dan terakhir pada kelemahan politik, kemerosotan budayadan kemandekan ilmu pengetahuan. Semua kejadian itu tidakmengancam kelestarian dan kejayaan bahasa Arab sebagaibahasa agama dan bahasa pergaulan hidup. Namun sebagiandampaknya berbekas pada kehidupan bahasa dan budaya,peradaban, dengan mandeknya lapangan tulis menulis danlemahnya sarana pengajaran, serta tersebarnya kebutahurupandan kebodohan di tengah orang banyak.

Peristiwa yang berdampak pada kehidupan bahasaArab dan berpengaruh besar pada kehidupan budaya dansosial masyarakat Arab adalah pendudukan Perancis dibawahpimpinan Napoleon terhadap Mesir pada bulan Juli 1798sampai Agustus 1801. Pendudukan ini bagaikan hantamanpolitik dan budaya yang membangunkan umat Arab dan

2Muhammad Gharib Jawdah, Mujaz Tarikh al-‘Alam bi al-Sanawat wa al-Ahdats, Maktabah al-Quran, Kairo, h.107. Pasukan Tatar Dipimpin Hulagumenduduki Bagdad , menghancurkan peradabannya yang cemerlang,melenyapkan khilafat Abbasiyah dan membantai lebih satu juta muslimdalam pembantaian terbesar yang dikenal sejarah.

3Muhammad Gharib Jawdah, Mujaz Tarikh al-‘Alam, h.112.

Page 37: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

34

Islam dari tidur lelapnya. Sekalipun Perancis beranjak dariMesir karena tekanan para pejuang mujahid, dampakpenjajahan tertanam dalam pada kehidupan warga Mesir padakhususnya, dan umat Arab dan Islam pada umumnya. Inilahyang menjadi alasan banyak sejarawan menetapkan masa inisebagai awal masa modern bangsa Arab dan Muslimin.

Berbagai peristiwa berkelanjutan pada abadkesembilan belas itu. Setelah kekalahan dan hengkangnyaPerancis dari bumi Mesir, ambisi mereka beralih ke Afrikautara. Pasukan bersenjata mereka menduduki Aljazair pada1830 kemudian Tunisia pada 1881.

Setelah Perancis meninggalkan Mesir, bangkitlahMuhammad Ali Basya al-Kabir mendirikan negara dibawahbendera khilafat Utsmaniyah (Ottoman). Kemudian datangInggris menjajah Mesir pada 1882. Situasi negara-negara Arabbertambah jelek dengan runtuhnya khilafat Ottoman setelahPerang Dunia Pertama dan penjajahan negara-negara Baratterhadap negeri-negeri Arab dan Islam.

Penjajahan negeri-negeri Barat terhadap negara-negara dunia Islam tidak hanya secara militer tapi jugapenjajahan politik, ekonomis dan budaya. Semua iniberdampak pada kehidupan bahasa Arab dimana bahasa Arabdan pencinta bahasa ini menghadapi sejumlah kesulitan danproblema untuk menjaga kefasihan bahasa.

Dapat dikemukakan perbandingan antara kehidupanbahasa Arab di masa kekuasaan Bani Utsmani (Ottoman) dandi masa penjajahan Barat di negeri-negeri Arab. Sekalipundunia tulis menulis meredup pada masa khilafat Utsmani,namun sikap mereka berbeda jauh dengan sikap penjajahBarat terhadap bahasa Arab. Penguasa Bani Utsmani tidakmemandang bahasa Arab sebagai bahasa yang mesti diperangidan dipunahkan sebagaimana sikap orang-orang Eropa. BaniUtsmani menaruh perhatian besar dan bersungguh-sungguhmempelajari bahasa Arab sama halnya dengan kaum muslimin

Page 38: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

35

lain. Namun demikian, bahasa Arab mengalami kelemahanpada masa Bani Utsman sebagaimana kelemahan melandaseluruh persendian bangsa Arab termasuk bahasa.

Sikap memusuhi bahasa Arab mulai muncul kalakhilafat Utsmaniyah tumbang setelah kudeta yang dilakukanoleh Mustafa Kemal Attaturk pada 1908 denganmemakzulkan Sulthan ‘Abdul Hamid. Di tangan kekuasaanorganisasi al-Ittihad wa al-Taraqqi pemerintahan Utsmaniberubah menjadi Turki pada substansinya dan menganutpaham nasionalisme. Sebelumnya pemerintahan isinya adalahorang-orang Utsmani tetapi pemersatunya adalah islamisme.Di masa Kemal Attaturk digalakkanlah politik penturkian (turkiisasi) dengan menjadikan bahasa Turki sebagai satu-satunya bahasa resmi. Sebelum itu bahasa Arab tetapdipergunakan berdampingan dengan bahasa Turki. Politikturkiisasi ini mendorong munculnya gerakan menghidupkannasionalisme Arab. Masa turkiisasi ini tidak berlangsung lama,seperti lamanya penderitaan bahasa Arab dalam penjajahanEropa, karena ternyata bahasa Arab masih kuat menghadapiupaya yang ingin mematikannya.

Ada tiga pusat utama tempat pergulatan bahasa Arabdengan bahasa-bahasa asing yang dilindungi dan didanainegara-negara besar, organisasi –organisasi misi dan zendingdan budaya yang bekerja menyebarkan kebudayaan dan ide-ide pemikiran yang melayani kepentingan imperialisme padanegara-negara Eropa. Tiga pusat utama itu adalah Mesir,Aljazair dan Libanon.

Pertama, Mesir. Secara berangkai, Mesir dimasukipengaruh ekspedisi Perancis yang mengubah kehidupanrutinitas yang dijalani masyarakat, dan pengaruh itu berlanjutpada masa pemerintahan Muhammad Ali dan keluarganya.Kemudian pengaruh Inggris yang memasuki Mesir padatahun 1882. Penjajah Inggris berusaha keras melakukansejumlah peraturan dan ketetapan yang dapat melanggengkan

Page 39: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

36

kekuasaan mereka di Mesir dan menghilangkan faktor –faktorpemicu pemberontakan dari rakyat Mesir. Diantara masalahyang diamati mereka adalah bahasa Arab dan akidah agama(Islam).

Penjajah Inggris mencanangkan kewajibanpenggunaan bahasa Inggris di lapangan pendidikan danpengajaran. Karena itu pada tahun 1898, sang penjajahmewajibkan sekolah-sekolah Mesir untuk menjadikan bahasaInggris sebagai bahasa pengantar bagi semua mata pelajarantidak hanya sebagai mata pelajaran. Alhasil bahasa Arabtinggal diajarkan sebagai mata pelajaran. Namun pergulatanbahasa untuk mengarabkan bahasa pengajaran berlangsungterus hingga penjajah Inggris menyetujui penggunaan bahasaArab sebagai bahasa pengantar mata pelajaran pada tahun1907.

Kebijakan Inggris untuk menyingkirkan bahasa ArabFush-ha menemui kegagalan. Akan tetapi kebijakan itumeninggalkan dampaknya yang buruk pada guru-guru bahasaArab dan pelajaran bahasa Arab sehingga membuat parapelajar tidak suka atau membenci bahasa Arab, dan lebihmenyukai belajar bahasa Inggris. Upaya itu dipelopori MrDunlop, pendeta Inggris yang ditunjuk pejabat Inggris diMesir Lord Crommer sebagai konsultan kementerianPendidikan Mesir. Kebijakan itu menaruh perhatian utamapada mata pelajaran bahasa Arab, agama dan sejarah.

Dunlop membuat kebijakan untuk melenyapkanbahasa Arab dengan cara merendahkan gaji guru bahasa Arabsebanyak 4 junaih (pond sterling Mesir) perbulan, sementaragaji yang diberikan pada guru-guru profesional selain bahasaArab sebanyak 12 junaih. Perbedaan ini menimbulkandampak negatif di internal sekolah dan di tengah masyarakat.Bila guru bahasa Arab tidak mendapat penghormatan yanglayak, maka mata pelajaran bahasa Arab pun dianggap rendah.Inilah tujuan sebenarnya dari kebijakan yang busuk ini. Posisi

Page 40: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

37

rendah dan hina pada guru bahasa Arab beralih ke materipelajaran maka bahasa Arab dipandang rendah, hina dan takdisukai. Selanjutnya posisi hina ini berpindah dari bahasakepada apa yang tertulis dalam bahasa tersebut utamanya al-Quran. Inilah target yang diinginkan rencana busuk ini.4

Selain itu penjajah Inggris berupaya kerasmenyebarluaskan opini negatif tentang ketidaklayakan bahasaArab untuk kehidupan yang berbudaya. Mereka membesar-besarkan problema tulisan Arab dengan mengajak untukmeninggalkan bahasa Arab fushha dan membuang huruf Arab,dan menggunakan bahasa Ammiyah dalam percakapan seharihari, dan menggunakan huruf Latin dalam penulisan.

Serbuan /invasi bahasa juga melanda Tunisia,Aljazair dan Maroko. Akan tetapi peperangan itu tidakmencapai klimaksnya yang hebat seperti yang terjadi diAljazair. Penjajah Perancis di Aljazair ingin melenyapkankeakraban Aljazair. Sejak awal pendidikan modern hanyauntuk warga Perancis saja. Karena itu pendidikan di Aljazairsampai masa kemerdekaan menggunakan bahasa pengantarbahasa Perancis dalam semua mata pelajaran.

Penguasa Perancis selama beberapa generasi berhasilmembuat orang-orang Aljazair berinteraksi dalam kehidupanumum dengan berbahasa Perancis, seolah-olah kemajuan danperadaban tidak akan terwujud tanpa bahasa Perancis.Keberhasilan Perancis membumikan bahasa Perancis diAljazair disebabkan oleh hal-hal berikut:,(a) lamanyapendudukan Perancis di Aljazair yakni lebih dari 100 tahun,(b) terdapat banyak orang Perancis di semua bidangkehidupan di dalam negeri Aljazair, (c) Aljazair tidakmengenal kebangkitan Arab sebelum masa penjajahan seperti

4Ghanim Qadduri al-Hamd, Abhats fi al-‘Arabiyyat al-Fush ha, Dar‘Ammar, 2005, h.179

Page 41: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

38

yang dialami Tunisia. Tidak ada institusi ilmiah setingkatZaytunah di Tunisia dan Qarawiyyin di Maroko.

Faktor-faktor itulah yang memungkinkan Perancismenjauhkan bahasa Arab fushha dari kehidupan masyarakatAljazair. Dialek-dialek Arab lokal merupakan bahasapercakapan sehari-hari berdampingan dengan bahasa Perancisdi kawasan orang-orang Arab. Sedang di kawasan orang-orang Barbar maka komunikasi antar masyarakatmenggunakan dialek-dialek Barbar dan bahasa Perancis.Dengan demikian Bahasa Perancis merupakan bahasa linguaFranca bagi bangsa Aljazair, padahal di masa lalu adalahbahasa Arab.

Perjuangan bahasa Arab untuk tetap lestariberlangsung lama sebagaimana lamanya peperangan Aljazairuntuk mencapai kemerdekaan. Perjuangan bahasa Arab masihberlanjut setelah kemerdekaan. Perancis meninggalkanAljazair pada tahun 1962, tetapi proklamasi kemenanganbahasa Arab di Aljazair baru terwujud pada 1970.5

Sementara itu keadaan bahasa Arab di negeri-negeriSyam secara umum khususnya Libanon mengalami naik-turunkarena beberapa faktor yang berpengaruh. Negeri-negeriSyam dulunya dibawah kendali pemerintahan Ottoman secaralangsung yang memberi peluang bagi bahasa Turki disampingbahasa Arab. Intervensi asing di Libanon berdampak luaspada kehidupan ilmiah, kultur dan bahasa. Keberadaansekolah-sekolah asing merupakan salah satu bentukpersaingan antara gerakan-gerakan misionaris Kristen. Parapenginjil Amerika (Evangelis) sejak memasuki Libanon pada1820 aktif mendirikan sekolah-sekolah yang mengajak untukberpindah pada sekte mereka.

5Mahmud Fahmi Hijazi, al-Lughah al-‘Arabiyyah ‘ibara al-Qurun, Dar al-Tsaqafah, Kairo, h. 74-75

Page 42: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

39

Hingga tahun 1860 mereka sudah mendirikan lebih30 sekolah dan satu akademi pendidikan guru. Kaum YesuitKatolik sejak 1831 sampai 1860 telah mendirikan banyaksekolah. Sekolah-sekolah misionaris terus bertambah sesudahperistiwa tahun 1860,6 dan beragam macamnya sesuai negara-negara dan sekte-sekte yang mendirikannya. Berdirilah diBeirut, Damaskus dan Yerusalem sekolah-sekolah Inggris,Amerika, Rusia, Perancis, Jerman dan Italia. Sekolah-sekolahini bertujuan melemahkan keutuhan internal khilafatOttoman. Karena itu sekolah-sekolah ini tidak mengajarkanbahasa Turki, dan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasapengajaran. Sekolah-sekolah Rusia Ortodoks dan AngloAmerika menaruh perhatian pada bahasa Arab disampingbahasa asing.

Sekolah-sekolah misionari mementingkan bahasaArab karena tujuan politik dan misionarisme. Pendidikantinggi di Libanon muncul dalam rangka kristenisasi. Parapenginjil pada tahun 1866 mendirikan Fakultas Suriah Injiliatau Universitas Amerika. Lalu pada 1875 kaum Katolikmendirikan universitas Santo Yosef.

Pada mulanya Fakultas Injili Suriah mengajarkankesusasteraan, sains, kedokteran dan farmasi dan dikuliahkandalam bahasa Arab. Akan tetapi pengajaran di UniversitasSanto Yosef menggunakan bahasa Perancis dan bahasa Latinsebagai kelanjutan akademi theologia dan filsafat Katolik diPerancis. Hanya mata kuliah bahasa Arab yang diajarkandengan bahasa Arab. Kepedulian pada bahasa Arab menjadimedan persaingan antar badan-badan misionari. Persainganini melahirkan gerakan bahasa Arab di kalangan umat Kristen

6Tahun 1960 terjadi konflik di Libanon antara penganut Druz danpenganut Kristen Maronit. Banyak korban tewas dari kedua belah pihak.Kaum Druz dibantu oleh Inggris, sedang kaum Kristen Maronit mendapatperlindungan dari Perancis (Lih. Brockelmann, Tarikh al-Syu’ub al-Islamiyyah h.573)

Page 43: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

40

di Libanon. Tokoh utama gerakan bahasa ini adalah Ibrahimal-Yaziji, penyusun “Lughah al-Jaraid”, dan Buthrus al-Bustani,penyusun “ Muhith al-Muhith” dan pengarang yang mengikutijejak mereka.

Fakultas Suriah Injili terus mengajarkan seluruh ilmupengetahuan dalam bahasa Arab, dan baru berubah setelahlemahnya khilafat Ottoman dan meningkatnya pengaruhEropa sehingga bahasa Arab sebagai bahasa pengajaranditinggalkan. Begitu Inggris menduduki Mesir (1882), makaFakultas Suriah Injili di Beirut mengganti pengajaran daribahasa Arab ke bahasa Inggris. Bahasa Arab tinggal semata-mata sebagai mata kuliah, padahal sebelumnya sebagai bahasaperkuliahan.

C. Periode Menghadapi Citra NegatifPolitik kekerasan yang digunakan kaum penjajah

untuk memerangi bahasa Arab menemui kegagalan. Sendi-sendi vitalitas yang tersembunyi dalam bahasa Arab terbuktilebih kuat dari rencana mereka. Oleh karena itu merekamengubah taktik dari berhadapan secara langsung menjaditipu daya dan membangkitkan citra negatif yang membuatpengguna bahasa Arab meragukan kemampuan bahasa Arabuntuk mengungkapkan tuntutan kehidupan, danmembebankan bahasa Arab dan bentuk aksaranyabertanggung jawab atas kelemahan dan kemunduran yangdialami umat. Pembangkitan citra negatif sudah muncul sejakakhir abad kesembilanbelas dan berlangsung sampai paruhpertama abad keduapuluh melalui para orientalis darikalangan misionaris dan lainnya, dan melalui murid-muridnyayang berkewarganegaraan Arab yang dapat dipersiapkanuntuk memikul tugas melanjutkan serangan terhadap bahasaArab Fushha.

Serangan kaum misionaris pada periode ini terfokuspada huruf Arab, kampanye untuk meninggalkan

Page 44: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

41

huruf/aksara Arab dengan menggunakan huruf Latin sebagaigantinya seperti yang dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa Eropa. Disusul kemudian dengan kampanye untukmeninggalkan bahasa Arab Fushha dan menggantinya denganbahasa ‘ammiyah.

1. Kampanye penggunaan huruf LatinAkar ajakan ini membentang pada masa-masa akhir

abad kesembilan belas ketika Misionaris Jerman, WilhelmSpitta, kala itu Direktur Dar al-kutub al-Mishriyyah,mempublikasikan bukunya “ Qawa’id al-‘Arabiyyah al-‘Ammiyahfi Mishr”, Tata bahasa Arab ‘Ammiyah di Mesir pada tahun1880. Ia berkata pada mukadimah bukunya, dalam bahasaJerman tentang kesukaran bahasa Arab Fushha dan carapenulisan yang usang yakni dengan aksara hijaiyyah yangrumit. Ia lebih banyak mengemukakan celaan dalammukadimahnya, dan mempergunakan huruf Latin dalampenulisan contoh-contoh dan teks-teks yang dikemukakannyadalam bukunya.

Gaung ide ini tersebar di penjuru timur Arab, makakita dapati Alm. Ustaz Hifni Nashif (w.1919) berkata: “DiMesir lahir kelompok orang-orang jahil yang terpedaya olehfenomena peradaban barat, dan terpukau oleh kegemilanganbudaya asing, dan menganggap bahwa untuk mencapai sepertikemajuan barat cukup dengan mengganti pakaian. Sebagianmereka mulai meninggalkan bahasa Arab dan membatasipercakapan dan tulis menulis dengan bahasa ‘Ammiyah.Sebagian lagi menyerukan penggantian aksara Arab menjadiaksara Latin dan menulis dari kiri ke kanan.

Seruan itu juga muncul di negeri-negeri Syam. Suratkabar berbahasa Perancis, La Seri, yang terbit di Beirutmenerbitkan satu artikel pada akhit tahun 1922 tentangpenulisan bahasa Arab dan bahasa lain dari bahasa-bahasatimur dengan huruf Latin. Lembaga ilmu pengetahuan Arab

Page 45: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

42

di Damaskus pada tahun 1923 mendiskusikan masalah inidalam salah satu sidangnya, dan menolak seruan tersebut.

Di tengah memuncaknya berbagai peristiwa yangdisaksikan negara-negara Arab dan Islam setelah jatuhnyaKhilafat Ottoman, dan penjajahan negara-negara Eropa ataswilayah negara-negara Arab, serta meningkatnyakecenderungan mengekor budaya Barat, Mustafa KemalAtaturk, pemimpin Turki Modern, mengumumkanpencabutan huruf Arab dalam penulisan bahasa Turki danpenggunaan aksara Latin sebagai gantinya. Itu terjadi padatahun 1928.

Seruan penggunaan huruf Latin dalam penulisanbahasa Arab semakin gencar setelah perubahan yang terjadi diTurki. Kaum orientalis tetap sebagai penyeru yang berada dibarisan depan. Louis Massignoun, Orientalis Perancis yangberkelana di seluruh negeri Arab dari ujung ke ujungmengkampanyekan kehebatan kebudayaan Barat. Ia termasukyang paling bersemangat menyerukan penggunaan aksara latinuntuk penulisan bahasa Arab, sebelum perubahan yang terjadidi Turki dan sesudahnya.

Seorang hakim di Mesir, Abd al-Aziz Fahmi (w.1951)adalah sosok yang paling bersemangat untuk penulisan bahasaArab dengan huruf Latin. Ia menyimpulkan seruannya denganberkata: “Saya telah renungkan masalah ini sekian lama, danperenungan saya ini hasilnya hanya satu cara yaitu menjadikanhurup-hurup Latin termasuk hurup vokalnya sebagai gantihuruf Arab kita, seperti yang dilakukan Turki.

Abdul ‘Aziz Fahmi 7menyampaikan proposalnya keLembaga Bahasa Arab di Kairo pada tahun 1943. Proposal itudidiskusikan oleh Lembaga itu pada Februari 1944. Proposalitu dipublikasikan bersama usul lain oleh Ali al-Jarim yang

7Khayruddin al-Zirkili, al-A’lam, juz IV, Cet. XV, Dar al-‘Ilm li al-Malayin, 2002, Beirut, h.24

Page 46: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

43

mengusulkan penggunaan sistem baru untuk harakat dalampenulisan Arab, agar dapat diketahui opini umum Arabterhadap kedua usul itu. Lembaga Bahasa Arab jugamenetapkan hadiah sebesar 1000 junaih (pond sterling Mesir)bagi proposal terbaik untuk memudahkan penulisan Arabdengan batas waktu terakhir pemasukan proposal tanggal 31Maret 1947. Lembaga menerima lebih 200 proposal, namuntidak satupun yang memenuhi tujuan yang diharapkanmenurut kajian Lembaga sehingga hadiah dibatalkan.

Seruan untuk penggunaan aksara Latin meredasetelah gejolak yang dibuat oleh ‘Abdul Aziz Fahmi denganproposal yang tidak didukung orang kecuali segelintir orangyang mengikat dirinya dengan gerakan misionari, kristenisasidan orientalisme seperti Salamah Musa, Sa’id ‘Aql dan AnisFarihah.

Secara praktis gerakan tersebut sudah mati,bahayanya sudah lenyap dan tak dapat lagi diterapkan secaranyata di negara-negara Arab. Kita mengemukakannya dari sisistudi historis. Situasi dan kondisi telah berubah. Argumenyang dikemukakan penganjurnya nampak kelemahannya.Sarana pencetakan modern telah sangat memudahkanpenggunaan aksara Arab sehingga tiada lagi alasan untukmenghapus aksara Arab.

2. Anjuran Penggunaan bahasa AmmiyahBahasa Ammiyah adalah bahasa masyarakat awam

dipergunakan dalam urusan hidup sehari-hari, di rumah, dipasar dan di tempat kerja. Bahasa ini berbeda dengan bahasafus-ha, bahasa resmi, bahasa Baku sebagai bahasa tulisan yangdipergunakan untuk ilmu pengetahuan, kesusasteraan dantulis-menulis resmi. Bahasa Ammiyah banyak ragamnya danberubah-ubah, sedang bahasa fus ha bersifat baku dan tetap.Bahasa Ammiyah juga disebut lahjah (dialek). Bahasa baku

Page 47: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

44

(fushha) memiliki hubungan dengan sekelompok bahasaAmmiyah yang terkait dengannya.

Perbedaan dialek dipandang sebagai hal yang alamipada semua kelompok bahasa. Adanya dua level bahasamerupakan sesuatu yang wajar dan fenomena umum padasetiap bahasa. Tetapi terdapat perbedaan antara kesenjanganbahasa fush-ha, bahasa baku dengan bahasa Ammiyah (bahasapasar) yang terkait. Dalam banyak hal karakteristik bahasaAmmiyah adalah terbatasnya perbendaharaan katanya dansempitnya gaya-gaya pengungkapan bahasanya. Hal itu sesuaidengan kebutuhan sehari-hari penuturnya. Sedangkarakteristik bahasa literal resmi (fush-ha) adalah banyakperbendaharaan bahasanya, gaya bahasanya banyak ragamnyasehingga mampu untuk mengungkapkan wacana ilmiyah yangdetil, dan bahasa seni yang menawan dan indah.

Bahasa Arab Fush-ha sudah menjadi bahasa ilmupengetahuan, sastra dan kebudayaan sejak turunnya Al-Qurandengan bahasa itu, dan menjadi bahasa agama. Dialek-dialeklokal atau bahasa-bahasa ‘ammiyah hidup bersama bahasaArab Fush-ha. Masing-masing menjalankan peranannya dalambidangnya dalam bentuk saling melengkapi aktivitas bahasa ditengah masyarakat.

Kaum penjajah memanfaatkan fenomena bahasa inidengan menyelinap di celah-celahnya untuk mewujudkantujuannya secara singkat dan tak mengerahkan banyak tenaga.Mereka menganjurkan penggunaan bahasa ammiyah dalampercakapan ketimbang bahasa Arab fushha, disamping anjuranpenggunaan aksara Latin dalam tulisan. Dengan demikianakan terputuslah sendi-sendi bangsa Arab ke sejumlah dialeklokal dan akan terpisah dari warisan agungnya yang tertulisdalam aksara Arab.

Anjuran dan kampanye penggunaan bahasa‘ammiyah, dialek lokal dilakukan oleh orang luar, orang asingnon Arab, dan juga dari kalangan internal Arab.

Page 48: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

45

a) Anjuran ke bahasa Ammiyah oleh Penulis AsingPelopor dan penganjur pertama untuk menggalakkan

bahasa ‘Ammiyah adalah para misionaris yang menyarusebagai orientalis yang menggeluti orientalisme. Tokohutamanya adalah orientalis Jerman, Wilhelm Spitta (1818-1883) yang bekerja sebagai direktur penerbit Dar al-Kutub al-Mishriyyah di Kairo.8 Pada 1880 ia menerbitkan bukuberbahasa Jerman tentang tata bahasa Arab ‘Ammiyyah diMesir. Buku ini dianggap buku pertama yang ditulis orangasing tentang bahasa Ammiyah Mesir. Dari buku ini lahirlahanjuran menjadikan bahasa ‘ammiyah sebagai bahasa sastra,dan ajakan untuk menulis dengan aksara Latin. Ide Spitta inidiikuti oleh Orientalis Jerman lain, Karl Vollers (1857-1909),Direktur Maktabah Khedewi (Dar al-Kutub al-Mishriyyah) yangmenulis tentang dialek Ammiyah modern di Mesir pada1890.9

Setelah itu William Wilcocks, insinyur pengairanInggris (lahir di India, 1852, dan meninggal di Mesir, 1932). Iadatang di Mesir pada 1883 dan bertugas mempopulerkan danmenggalakkan penggunaan bahasa ‘Ammiyyah antara lainmenyampaikan pidato di Nadi Uzbekiyah tahun 1893 denganjudul” Mengapa tidak terdapat daya kreatif di kalangan bangsaMesir sekarang”. Pidato ini lalu dipublikasikan dalam Majallahal-Azhar disertai pengumuman yang berbunyi, barangsiapayang menyebarluaskan pidato ini dengan bahasa lokal Mesirdengan baik akan diberi imbalan empat pounds. Iaberpendapat quwwat al-ikhtira, daya kreatif hilang dari orang-orang Mesir karena mereka masih mempergunakan bahasaArab fush-ha, bahasa yang lemah, bahasa yang sudah mati.Karena itu ia mengajak orang-orang Mesir, “Bila kalian

8Khayruddin al-Zirkili, al-A’lam, Juz V, cet. XV, Dar al-‘Ilm li al-Malayin, Beirut, 2002, h.156

9Khayruddin al-Zirkili, al-A’lam, Juz V, h. 212.

Page 49: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

46

beralih ke bahasa lokal yang kuat yang masyhur di tengahkalian, dan meninggalkan bahasa yang lemah ini, kalian akanbanyak mendapat kesuksesan. Wilcocks bahkanmenerjemahkan Injil dan sebagian novel Shakespeare kebahasa ‘Ammiyah.10

b) Anjuran ke bahasa ‘Ammiyah dari kalangan ArabBagai gayung bersambut anjuran dari orientalis barat

ini masuk di akal segelintir orang Arab yang merasa rendahdiri pada bahasa Arab. Setahun setelah Sbittamempublikasikan bukunya, pada tahun 1881 majalah “al-Muqtathaf” yang loyal pada penjajah memuat tulisan berisiajakan menulis sains dan teknologi dengan bahasa ‘Ammiyah .Majalah ini juga memuat ulasan mendukung Wilmor pada1901, diikuti oleh Majalah al-Hilal dengan memuat tulisanIskandar Ma’luf yang menggalakkan penggunaan bahasa‘Ammiyah. Penulis Arab yang begitu hebat menghantambahasa Fush-ha dan menggalakkan bahasa ‘ammiyah adalahSalamah Musa, Lois ‘Iwadh, dan Khuri Maron Ghushn. LaluAnis Farihah pada 1952 yang menebarkan tulisan untukmeninggalkan bahasa Fushha dan menggantinya denganbahasa Ammiyyah, dan meninggalkan aksara Arab digantidengan aksara Latin dan penyederhanaan qawaid Arab pada1952 dan 1955.

Gerakan untuk menggalakkan ‘ammiyah bernaungdibawah slogan “al-syu’ubiyyah” yang digerakkan olehmisionari salibisme, zionisme dan talmudisme melaluikekuatan militer, ekonomi, politik dan budaya. Gerakan iniberhasil mempengaruhi sejumlah penulis, sastrawan danpemikir Arab untuk melawan pemikiran Islam dan umat islam

10Ghanim Qadduri al-Hamd, Abhats fi al-‘Arabiyyat al-Fush-ha, Dar‘Ammar, 2005, h.190. Selain itu, Seldan Wilmor, hakim Inggeris diPengadilan Negeri Mesir, menulis tentang dialek Arab Mesir pada 1901.

Page 50: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

47

dengan menganggap bahasa Arab adalah bahasa klasik yangtak dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuanmodern. Oleh karena itu, pemikiran Islam dalam bahasa dansastra Arab harus ditinggalkan dan diganti dengan pemikiranrasional modern yang berasal dari barat dan bahasa penjajah.Tulisan dan karangan menurut penganut syu’ubiyyah harusditulis dalam dialek ammiyah, atau bahasa fushha ditulisdengan aksara latin, i’rab dihapuskan dan akhir kata di sukun(dikonsonankan).11

D. Periode Menanggulangi ProblemaUpaya pemerhati bahasa Arab sejak pertengahan

abad keduapuluh beralih dari menghadapi citra negatif kepadaupaya mengatasi problema yang dirasakan bahasa Arab.Problema yang paling perlu ditanggulangi adalah masalahistilah ilmiah dan istilah budaya, problema bahasa ‘Ammiyahdan Fushha atau dualisme dalam bertutur kata, dan problemamemudahkan tata bahasa Arab.

1. Problema istilah ilmiah dan budayaMereka yang menginginkan pemakaian bahasa

‘Ammiyah dan penulisan dengan hurup Latin beralasanbahwa bahasa Arab tak dapat mengungkapkan istilah-istilahmodern. Hal ini terus disuarakan oleh kaum orientalis danmisionaris dan para pengikutnya. Argumen yangdikemukakan antara lain adanya perguruan tinggi Arab yangmengajarkan ilmu-ilmu sains dan teknologi, ilmueksperimental, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti danpertanian dalam bahasa asing.

11Hilmi Muhammad al-Qa’ud, al-Syu’ubiyyah fi al-Adab al-‘Arabiy al-Hadits, Rabithah al-‘Alam al-Islamiy, Januari 1978, Makkah al-Mukarramah,h.51-52.

Page 51: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

48

Sikap merendahkan bahasa Arab muncul dari orangArab sendiri seperti Salamah Musa dan Dr. Kamil Husain.Namun sikap ini dibantah oleh Syaikh Ahmad al-Sakandari,12Aisyah Abdurrahman bint al-Syathi, Mahmud Fahmi Hijazi,Said al-Afghani dan lainnya dengan mengemukakankenyataan bahwa renaisans Eropa dimulai denganpenerjemahan buku-buku ilmiah Arab dalam bidangkedokteran, matematika, falak, kimia, farmasi dan lainnya kedalam bahasa Eropa. Bukti lain di zaman modern ini bahwasekolah-sekolah tinggi yang didirikan Muhammad Ali Pasyatelah mengajarkan ilmu-ilmu modern dengan mengarabkanilmu-ilmu tersebut sehingga pada tahun 1830 semua dosenmengajarkan ilmu-ilmu modern itu dengan bahasa Arab, danpara mahasiswa memakai buku cetak berbahasa Arab dibidang ilmu yang bermacam-macam.13

Fakultas Injili Suriah yang didirikan Amerika diLibanon pada 1866, mengajarkan kesusasteraan, sains,kedokteran dan farmasi dengan bahasa Arab. Namun sewaktupenjajah Inggris menduduki Mesir pada 1882, bahasa Arab

12Anwar al-Jindiy,’Allamah al-Lughah al-‘Arabiyyah wa al-Mudafi’ ‘anha al-Syaikh Ahmad al-Sakandari, Rabithah al-‘Alam al-Islamiy, Syawal 1398 H,September 1978 , Makkah al-Mukarramah, h.22-23. Ahmad al-Sakandari(w.1938 M.), alumni Darul ‘Ulum Mesir tahun 1898 dan pengajar sastra dari1908 sampai wafatnya. Ia menghadapi konspirasi asing melalui muktamaruntuk membela dan mempertahankan bahasa Arab Fushha dalammuktamar Darul ‘Ulum dan al- Majma al-Lughawiy al-Mishriy yangdidirikan pada 1916, dan al-Majma’ al-‘Ilmiy al-‘Arabiy yang dibentuk diDamasykus pada 1922. Diantara gagasannya adalah mengembangkan “al-isytiqaq al-lughawi” untuk membentuk fi’l, shifat dari selain mashdar dalambidang ilmu pengetahuan alam, kimia, kedokteran dan beragam ilmuteknologi.

13Lih.Ghanim Qadduri al-Hamd, Abhats fi al’Arabiyyah al-Fushha,h.194- 197. xiv.Aprijon Efendi, Ahammiyat al-lahja:t al-‘Ammiyyah fi Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah li an-Nathiqin bighayriha, dalam Majmu’at Buhuts al-Lughah al-‘Arabiyyah Asas al-Tsaqafah al-Insaniyyah, IMLA, UIN MalikiPress, Malang, 2015, hal. 606-610

Page 52: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

49

ditinggalkan sebagai bahasa pengantar dan hanya sebagai matapelajaran. Fakultas ini awal-awalnya memiliki dosen bahasaArab, Syekh Nashif al-Yaziji dan tiga dosen asing yangmenekuni bahasa Arab dan menulis mata kuliah, studimereka ke dalam bahasa Arab dengan melacak kata-kata Arabuntuk istilah-istilah ilmiah. Ketiga dosen asing itu adalah VanDijk, George Bust dan Johana Wartebat. Van Dijk menulis‘ilm al-Amradh, an-Naqsy ‘ala al-hajar, 9 jilid kecil. Setiap jilidberisi ringkasan ilmu dari sains modern seperti kimia, fisika,geologi dan astronomi. George Bust mengajar ilmu bedah,bahan-bahan kedokteran dan tanaman. Ia menulis dalam ilmukedokteran karya berbahasa Arab “al-Mishbah al-Wadhdhah fiShina’at al-Jarrah”.

2. Problema dwi bahasaProblema ini dihadapi banyak bangsa di muka bumi

ini. Yakni dualisme bahasa standard, bahasa baku dan bahasalokal, bahasa daerah, bahasa Ammiyah, bahasa pasar. Ataubahasa percakapan dan bahasa tulis. Inilah yang dijadikandasar untuk meninggalkan bahasa Arab Fush-ha danmenjadikan bahasa Ammiyah, bahasa percakapan sehari-harisebagai bahasa tulis. Problema ini telah dibicarakan dalamberbagai level, seminar dan dinyatakan bahwa ini adalahkenyataan umum pada semua bahasa negara. Ini adalahdinamika bahasa bukan problema yang mengharuskanditinggalkannya bahasa standar. Sehingga perlu untukmempertahankan dan mempergunakan bahasa Arab Fushhadalam percakapan dan tulisan baik secara resmi maupundalam tingkat lokal. Bahasa lokal di negeri-negeri Arab secaragaris besar terdiri atasi (a) lahjah irak dipergunakan oleh sekitar29 juta orang, (b) lahjah negeri-negeri Syam yang mencakupbahasa Ammiyah Suriah, Libanon, Yordania, Cyprus, Israel,Palestina, dipergunakan oleh sekitar 35 juta orang, (c) lahjah

Page 53: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

50

Mesir, sebagai bahasa komunikasi sekitar 80 juta orang diMesir.

Orang-orang Koptik dan kaum Liberal Mesirmenganggapnya sebagai bahasa yang terpisah dari bahasaArab dengan menamainya “bahasa Mesir modern” (al-lughahal-mishriyyah al-haditsah” dan sebelumnya disebut al-lughah al-mishriyyah al-‘ammiyah (bahasa Ammiyah Mesir), (d) lahjahSudan yang tersebar di kalangan penduduk Sudan barat,sebagian Mali, Kamerun, Niger, utara Nigeria, yangdipergunakan sekitar satu juta orang, dan (e) lahjah-lahjahmagribiy yang tersebar di Malta, Aljazair, Libia, Maroko,Mauritania, Sahara barat, Tunisia. Bahasa-bahasa ini sudahjauh dari bahasa Arab Fusha, dan mendapat pengaruh daribahasa Amazig dan bahasa Prancis. Banyaknya bahasa lokal,bahasa Ammiyah menyebabkan para pejuang, pembela bahasaArab fushha, untuk menjadikannya sebagai bahasa standar,bahasa pemersatu bagi semua orang Arab yang tinggal disejumlah negara Arab, sebagai bahasa yang tak dapatdipisahkan dari bahasa al-Quran dan bahasa hadis sertabahasa ibadah umat Islam sedunia.

3. Problema memudahkan tata bahasa ArabKeluhan akan sulitnya tata bahasa Arab merupakan

dalih yang selalu diangkat oleh mereka yang menganjurkanpenggantian bahasa Arab Fushha dan rasm Arab dari aksarahijaiyyah menjadi aksara Latin. Sebagian pemerhati bahasaArab terpukau dengan anjuran ini dan turutmenggalakkannya. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, danbertambahnya pengetahuan dan komunikasi dengan bahasa-bahasa asing ternyata bahwa bahasa Arab lebih kecilkesulitannya dibandingkan bahasa-bahasa asing lain.Problema tata bahasa Arab menimbulkan upaya peninjauankembali pada kaidah-kaidah nahwu, sharaf dan rasm, penulisan

Page 54: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

51

kata-kata Arab. Untuk menjawab problema ini, ada dua opsiatau orientasi yang diajukan :

Orientasi pertama, ingin meninjau ulang teks-teksbahasa dan tata bahasa Arab dan mengusulkan struktur barubagi bahasa Arab dengan meninggalkan peraturan i’rab dalamtata bahasa, dan mengubah penulisan bahasa Arab dari aksarahijaiyyah ke aksara Latin. Usulan ini ditolak mentah-mentahsebab tidak membawa kepada kemudahan dalam mempelajaribahasa Arab.

Orientasi kedua, mengkaji substansi tata bahasaArab dan merujuk kitab-kitab yang disusun untuk tata bahasaArab. Dari pengkajian dan penelaahan ini dibuatlah bentukpenulisan tatabahasa yang tetap mempertahankan substansibahasa, dan memudahkan mempelajarinya. Orientasi inimenghasilkan berpuluh-puluh buku ajar nahwu, sharaf danimla. Namun ini saja belumlah memecahkan problema bahasaArab. Untuk memasyarakatkan bahasa Arab, mestidiupayakan pendidikan dan pelatihan bagi pengajar danpelajar, mengkaji dan meninjau metode ajar dan buku-bukuajar dan menyediakan fasilitas belajar pada seluruh jenjangpendidikan dengan tetap mengaitkannya dengan kitab-kitabturats bahasa Arab.

E. Penutup1. Bahasa Arab khususnya bahasa Arab Fush-ha

mengalami masa kejayaan sejak turunnya al-Quranyang berbahasa Arab dan tetap terpelihara dan terjagakelestariannya dalam komunikasi lisan dan tulisanpada masa Rasulullah saw, masa al-Khulafa al-Rasyidun, daulat Bani Umayyah, Bani Abbasiyah dankhilafat Utsmaniyyah.

2. Konspirasi terhadap bahasa Arab muncul pertamakali dari kalangan orientalis dan misionaris yangmasuk ke negeri-negeri Arab dan Islam bersama

Page 55: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

52

dengan pasukan penjajah barat, Prancis, Inggris danItalia pada abad kesembilanbelas dengan berupayamenjauhkan bahasa Arab dari kehidupan ilmiah dankultural khususnya di Mesir dan Aljazair. Inggris takberhasil menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasapengantar di sekolah-sekolah di Mesir. SementaraPerancis dapat memaksakan bahasa Perancis di duniapendidikan di Aljazair sampai setelah kemerdekaan.

3. Kegagalan konspirasi untuk menyingkirkan bahasaArab dari panggung ilmiah diganti denganmenyebarluaskan pandangan yang negatif terhadapbahasa Arab Fush-ha sebagai bahasa yang sulit tatabahasanya, rumit cara penulisannya, dan tak dapatmengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu danteknologi. Karena itu, penjajah barat mendorong agarbahasa Arab Fush-ha diganti dengan bahasaAmmiyah, bahasa lokal, bahasa pasar, dan aksaraArab diganti dengan aksara Latin dalam tulisan.

4. Konspirasi menyebabkan para pengguna bahasa Arabbersatu padu untuk tetap mempertahankanpemakaian bahasa Arab lisan dan tulisan di zamanmodern ini. Para ahli bahasa Arab, lembaga danperorangan demi kelestarian bahasa Arab dankemampuannya mengikuti perkembangan ilmu danteknologi serta informasi terus berjuang menjawabdan mengatasi problema yang dihadapi bahasa Arabyakni masalah istilah ilmiah dan budaya, masalahdualisme bahasa dan masalah penyederhanaan tatabahasa Arab.

Page 56: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

53

DAFTAR PUSTAKA

Brockelmann, Carl, Tarikh al-Syu’ub al-Islamiyyah.Efendi, Aprijon, Ahammiyat al-lahja:t al-‘Ammiyyah fi Ta’lim al-

Lughah al-‘Arabiyyah li an-Nathiqin bighayriha, dalamMajmu’at Buhuts al-Lughah al-‘Arabiyyah Asas al-Tsaqafah al-Insaniyyah, IMLA, UIN Maliki Press,Malang, 2015

Al-Hamd, Ghanim Khadduri, Abhats fi al-‘Arabiyyah al-Fushha,Dar ‘Ammar, 2005.

Hijazi, Mahmud Fahmi, al-Lughah al-‘Arabiyyah ‘ibara al-Qurun,Dar Tsaqafah, Kairo.

Jawdah, Muhammad Gharib, Mujaz Tarikh al-‘Alam bi al-Sanawat wa al-Ahdats, Maktabah al-Quran, Kairo.

Al-Jindiy, Anwar, Allamah al-Lughah al-‘Arabiyyah, Rabithah al-‘Alam al-Islamiy, Syawal 1398 H., September 1978,Makkah al-Mukarramah.

Al-Kaylani, Majid ‘Arsan, Tafsir al-Tarikh al-Islamiy, Rabithahal-‘Alam al-Islamiy, no 11, Dzulqa’dah 1398H.,Oktober 1978, Makkah al-Mukarramah.

Al-Qa’ud, Hilmi Muhammad, al-Syu’ubiyyah fi al-Adab al-‘Arabiy al-Hadits, Rabithah al-‘Alam al-Islamiy, Shafar1398 H., Januari 1978, Makkah al-Mukarramah.

Al-Zirqili, Khayruddin, al-‘A’lam, Juz IV, Juz V., Dar al-‘Ilmli al-Malayin, Beirut, 2002.

Page 57: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

52

MAKASSAR ABAD XVII(Kehidupan Pluralitas dan Kejayaannya)

Oleh: Dra. Susmihara, M.Pd.

AbstrakPluralitas kehidupan sosial masyarakat Makassar abad XVIImerupakan pendorong utama terwujudnya kemajuanMakassar yang cukup signifikan di abad ini. Kehidupan pluralditandai dengan dicetuskannya prinsip "laut bebas" dantoleransi antar umat beragama, di sisi lain adanya kesediaanpenguasa mempolitisasi masyarakat yang memiliki latarbelakang berbeda-beda untuk dapat hidup berdampingan.

A. PendahuluanDi era sekarang ini umat manusia diperhadapkan

pada tantangan sebagaimana yang pernah terjadi di masasilam, seperti pluralisme agama, konflik intern agama dankonflik antar agama. Selama kurun waktu yang lama, interaksiumat beragama banyak diwarnai oleh kecurigaan danpermusuhan, fenomena ini kelihatannya berlanjut sampaisekarang dengan berbagai kejadian-kejadian yang menarikperhatian dunia,

Olehnya itu menarik dikaji dengan pendekatankesejarahan tentang kehidupan plural yang pernah terwujud diMakassar pada kurun waktu beberapa abad yang silam (AbadXVII). Makassar yang dijadikan batasan penulisan inibukanlah merupakan wilayah kota yang kini dikenal denganKota Makassar. Makassar yang dimaksudkan sesungguhnyaadalah Makassar tempo dulu sebagai wilayah pemukimansuku Makassar pada abad XVII yang dikenal dengan KerajaanMakassar. Dalam sejarah Sulawesi Selatan daerah inimerupakan kerajaan terbesar di kawasan timur Indonesia

Page 58: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

53

masa lalu yang dikenal dalam dunia pelayaran danperdagangan.

Sumber lokal mengenai awal munculnya kerajaan inipada masa pemerintahan Tumanurung, sangat sedikit yangdapat diketahui sebab keterangan-keterangan hanya berdasarpada ingatan yang masih tersimpan oleh generasi berikutnyadari kebiasaan menuturkan riwayat masa lalu. Catatan ringkasbarulah dapat ditemukan dalam lontara bilang yang berawalditulis pada masa pemerintahan raja Gowa ke IX.

Dari catatan itu diketahui bahwa menjelang abad keXIV, pada masa pemerintahan raja Gowa ke VI TunatangkaLopi membagi wilayah kerajaan Gowa kepada dua putranyayaitu Batara Gowa berkuasa di Gowa sebagai raja Gowa keVIII sedang Karaeng Loe ri Se'ro mendirikan kerajaan baruyang bernama kerajaan Tallo.1

Pada masa pemerintahan raja Gowa ke IX DaengMatanre Karaeng Manguntungi Tumaparisi' Kallonna,baginda memerangi kerajaan kembarnya sendiri, namunsetelah terjadi perdamaian, maka keduanya mengadakan ikrarbersama bahwa ia-namo ampasewai Gowa-Tallo ia namo nacallaDewata = Barang siapa mengadu domba Gowa-Tallo dialahyang dikutuk Dewata.2 Ketika itu kehidupan masyarakatdinyatakan dengan rua Karaeng se re ata = Dua raja atas saturakyat. Sejak kedua kerajaan tersebut menyepakati perjanjianini, maka siapa yang menjabat raja Gowa dia adalah rajakerajaan Gowa-Tallo dan Raja Tallo sekaligus menjabatmangkubumi kerajaan Gowa. Para Sejarawan kemudianmenamakan kerajaan kembar ini dengan “Kerajaan Makassar”

1Abd Razak daeng Patunru, Sejarah Gowa, (Makassar: YayasanKebudayaan Sulawesi Selatan),1967, h. 8

2Leonard Y. Andaya, The Haritage of Arang Palakka: A History of South Sulawesi(Celebes) In the Seventeenth Century,(The Hague: Martinus NijhofT), 1981, h ^:Wolhoff, GJ dan Abdurrahim, Sejarah

Page 59: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

54

Letak kerajaan Makassar sangat strategi ia berada disepanjang pesisir pantai selatan Sulawesi Selatan yang diapitoleh dua muara sungai yakni sungai Je'neberang dan sungaiTallo. Sungai ini berfungsi sebagai jalur lalu lintas pendudukyang hendak berhubungan dengan dunia luar dan menjadikanMakassar sebagai pangkalan niaga. Sekalipun pada mulanyaMakassar hanya merupakan bandar transito dari lalu lintasperdagangan rempah-rempah antara Malulu dan Malaka,namun pada masa pemerintahan raja Gowa ke IX Tumaparisikallonna (1510-1546) akhirnya berkembang menjadi Bandarniaga yang ramai.

Pada saat itu raja telah menetapkan peraturan perangdalam rangka ekspansi dan pengangkatan berbagai aparaturpemerintahan, termasuk syahbandar yang mengurus bea cukainiaga kerajaan. Pada saat itu pula Malaka jatuh ke tanganPortugis pada tahun 1511, yang kemudian Makassarmemperoleh kedudukan penting sebagai penghubung dengannegeri yang dikuasai Portugis.

Keunggulan kekuasaan dan keterlibatan KerajaanMakassar dalam dunia perdagangan serta perkembangan kotaMakassar sebagai pusat niaga, telah mengundang berbagaipihak untuk menjalin hubungan dagang sehingga Makassartelah menjadi bandar niaga yang terpenting. Bahkan padamasa pemerintahan raja Gowa ke X Tunipallangga Ulawengatas izin beliau sehingga pedagang muslim dari kepulauannusantara yakni pedagang Melayu, Patani, Johor, Campa,Minangkabau dan Jawa, menetap di Makassar. Menyusul padaperiode selanjutnya adalah pedagang-pedagang asing sepertiIndia, Portugis, Arab dan Cina mulai berdatangan mencaritempat untuk kantor-kantor dan perwakilan dagangnya disekitar Bandar Somba Opu Makassar.3

3Kadir, Ahmad, et al, Sejarah daerah Sulawesi Selatan, (Jakarta:DepartemenPendidikan dan Kebudayaan), 1999, h. 32-33

Page 60: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

55

Sekalipun pada masa pemerintahan raja Gowa XIII ITepu Daeng Parabbung Tunipasulu keadaan Makassar sangatkacau akibat sikap sewenang-wenang raja dan mengakibatkanbanyaknya migran lari dari Makassar dan sempatmenimbulkan keresahan hati rakyat, namun keadaan tersebutsempat dipulihkan kembali oleh raja Gowa XIV I MangarangiDaeng Manrabbia Sultan Alauddin yang didampingi olehcendikiawan sekaligus negarawan mangkubumi kerajaanGowa Tallo yakni I Malingkaang Daeng Manyonri SultanAwalul Islam. Bahkan kemajuan Makassar pada masanya lebihpesat lagi karena tercatat banyak peristiwa penting yaituditerimanya ajaran Islam menjadi agama kerajaan. Makassarjuga ikut menjiwai perkembangan Nusantara dan awalterjadinya kontak dengan VOC 4

Kenyataan ini telah menuntut kebijakan SutanAlauddin sebagai raja Gowa ke XIV dan Sultan Awalul Islamsebagai Mangkubuminya untuk menjadikan kerajaan Makassarsebagai kerajaan maritim di Nusantara. Menyikapi fenomenatersebut, beliau menjadikan kembali Kale Gowa sebagai pusatpemerintahan kerajaan sedangkan Somba Opu yang tadinyasebagai pusat pemerintahan sekaligus sebagai bandarMakassar, dijadikan sebagai kota raya yang melayaniperniagaan dalam dan luar negeri.

Terkait dengan diterimanya Islam secara resmimenjadi agama kerajaan yang ditandai dengan shalat Jumatpertama pada 9 November 1607 bertepatan dengan 18 Rajab1017, maka kedudukan Sultan Alauddin semakin kuat sebabselain pemimpin negara juga pemimpin agama Islam (AmirulMukminin). Sejak itu satu demi satu kerajaan di SulawesiSelatan dirangkul, dan setelah rajanya menerima Islamkemudian disusul oleh masyarakat. Kebijakan Sultan terhadap

4Mattulada, Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar Dalam Sejarah, (UNHAS UjungPandang), 1991, h. 39

Page 61: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

56

pemeluk agama non Islam adalah di samping memberikebebasan melaksanakan aktivitasnya untuk mencari nafkah,juga diberi kebebasan melaksanakan upacara keagamaansesuai dengan keyakinan mereka.

Sejak adanya prinsip dan sikap hidup tersebut sebagaihasil transformasi nilai Islam, Maka pengertian pluralismemuncul di Makassar dan praktik nilai-nilai toleransi sebagaiaplikasi dari kehidupan pluralistik berlangsung dengan lancarantara suku, etnis, muslim dan non muslim. Demikian pulasuku bangsa dari luar termasuk Eropa, diberi kesempatanuntuk bermukim di sekitar bandar Somba Opu Makassar.Keterbukaan dengan bangsa lain diwujudkan dengan jalinanhubungan dagang dengan prinsip tidak ada monopoliperdagangan.

Nilai-nilai solidaritas inilah seharusnya dipeliharadalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnyakedamaian dan ketenteraman dalam hidup bermasyarakat.Bukan sebaliknya yang tampak pada dekade terakhir inidimana-mana terjadi konflik antar umat beragama yang padaakhirnya tidak memberi jaminan keamanan dalam kehidupanmasyarakat. Terlebih lagi saat sekarang ini di mana bangsaIndonesia diperhadapkan pada berbagai macam persoalanberbangsa dan bernegara yang bernuansa ancaman bagidemokrasi, sehingga sangat dibutuhkan alternatif untukmengatasi hal tersebut.

Untuk keluar dari masalah ini tepatlah kiranya apabilakita kembali bercermin pada masa lalu yang telahmenggoreskan berbagai peristiwa penting yang di dalamnyapenuh dengan muatan hikmah. Dari uraian tersebut makapermasalahan terpusat pada kemajuan-kemajuan yang dialamikerajaan Makassar pada abad XVII yang berorientasi padakehidupan pluralistik.

Tujuan dari penulisan makalah ini berupayamengungkapkan kemajuan-kemajuan kota Makassar pada

Page 62: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

57

abad ke XVII dengan tidak lepas dari kehidupan pluralistikdari komunitas Makassar. Dengan demikian nantinyadiharapkan dapat bermanfaat untuk menambah khasanahpengetahuan kita mengenai eksistensi bangsa Indonesia dalamsejarah perjalanan bangsa. Khususnya kepada pemerintahSulawesi Selatan, kiranya peristiwa abad XVII ini dapatdijadikan acuan dalam menata kehidupan masyarakat.

B. Konsep PluralistikTuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dalam

kondisi beragam, seluruh individu memiliki persamaan danperbedaan baik dalam bentuk tubuh, warna kulit, sidik jarimaupun dalam hal bahasa seperti getaran suara, kefasihan,kekerasan, kelembutan dan dalam dialeknya serta sifatpengucapannya. Dengan perbedaan keberagaman danpluralitas dalam bahasa, bentuk tubuh dan warna kulitkemudian membentuk golongan, bangsa, bahasa sertaperadaban dan agama yang berbeda-beda. Dalam memeliharahubungan antara perbedaan dan keberagaman tersebut, makafaktor kebersamaan akan mengikat masing-masing dimensiuntuk menjadi satu kesatuan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, makakonsep pluralitas dalam kehidupan umat manusiadiinterpretasikan sebagai keberagaman manusia seperti ras,suku, warna kulit, golongan, bangsa, bahasa maupunkeberagaman agama. Dengan demikian pluralitas,keberagaman atau kemajemukan layaknya seperti pelangi yangmemiliki warna beragam yang tidak dapat dipisahkan satudengan lainnya.5

Konsep lain menjelaskan bahwa pluralitas adalahkemajemukan yang didasari oleh keutamaan dan kekhasan.Karena itu pluralitas tidak dapat terwujud atau terbayangkan

5Nurcholis Majid, Pluralitas Agama, (Bandung: Mizan), 2002, h.35

Page 63: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

58

keberadaannya kecuali sebagai objek komparatif darikeseragaman dan kesatuan yang merangkum seluruhdimensinya. Pluralitas tidak dapat disematkan kepada situasicerai berai dan permusuhan yang tidak memiliki tali persatuanyang menghubungkan dan mengikat semua pihak 6

Islam sebagai agama yang diturunkan Allah untukmembawa rahmat bagi seluruh alam, menjelaskan tujuanAllah membentuk pluralitas. Islam tidak memandangpluralitas sebagai sebuah perpecahan yang membawabencana. Islam memandang pluralitas sebagai rahmat bagimakhluk-Nya. Dengan pluralitas, kehidupan menjadi dinamiskarena terdapat kompetisi dari masing-masing elemen untukberbuat yang terbaik. Hal ini membuat hidup menjadi tidakmembosankan karena selalu ada pembaruan menujukemajuan.

Pluralisme agama bukanlah sinkretisme yaknimenciptakan suatu agama baru dengan memadukan unsur-unsur tertentu atau sebagian komponen ajaran dari beberapaagama untuk dijadikan bagian integral dari agama tersebut.Seperti munculnya agama Bahaisme di Iran, yang didirikanpada pertengahan abad ke-I9.Sumber ajaran ini diambil dariagama Yahudi, Kristen dan Islam.7

Pandangan pluralisme dianut oleh kaumPerennialisme yang berpandangan bahwa setiap agama telahmengandung kebenaran yang disebutnya inner metaphysical truthof religius (kebenaran metafisis batinia agama-agama), yangmengimplikasikan sikap keagamaan yang inklusif, tidakabsolutisme dan eksklusif. Menurut Nurcholish Madjidpluralisme agama adalah semua agama yang benar adalahsama, karena sama-sama bersumber dari Tuhan. Semua Nabi

6Muhammad Imarah, Islam dan Pluralitas Perbedaan dan Kemajemukan dalamBingkai Persatuan;(Jakarta: Gema Insani Press), 1999, h.9

7Alwi Shihab, Islam Inklusif ( Mizan: Bandung), 1999, h. 42-43

Page 64: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

59

dan Rasul membawa misi yang mengajarkan petunjuk Allah,karena itu umat Islam harus mengakui kebenaran agama-agama lain.8

C. Pluralitas dan Kemajuan Makassar Abad XVIIKerajaan Makassar yang mulai mengembangkan

sayap kekuasaannya pada abad XVI di bawah pemerintahanraja Gowa ke IX Daeng Matanre Tumaparisi Kallonnasampai raja Gowa ke XV Sultan Al Malikussaid menjadikanSomba Opu sebagai Ibu Negeri Kerajaan. Masa pemerintahanTumaparisi Kallonna merupakan awal dijumpainya catatanyang menceriterakan hal ihwal pemerintahannya, walaupuncatatan itu hanya mengutarakan kejadian-kejadian pentingsecara kronologis belaka. Dari catatan itu diketahui bahwapada masanya, kerajaan Gowa memulai usaha perluasanwilayah dan pengaruh kekuasaannya.

Perluasan kekuasaan dan wilayah kekuasaan yangdicanangkan oleh Tumaparisi Kallonna ini dilanjutkan olehpenggantinya Tunipallangga Ulaweng. Terhadap kerajaanyang ditaklukkan, Karaeng Tunipallangga Ulawengmewajibkan raja-raja itu menyatakan ikrar tunduk dan patuhkepada nya -Makkanama numammiyo = aku bertitah engkaumematuhi. Pada masanya hampir seluruh daerah yang beradadi bagian selatan dikatakan telah tunduk dan patuh dibawahpemerintahannya.

Di samping usaha perluasan wilayah dan pengaruhkekuasaan untuk mencapai keunggulan kekuasaan,dikembangkan pula usaha-usaha di bidang pelayaran danperdagangan. Dalam bidang perdagangan, Makassarmengalami kemajuan sehingga menempatkan Kota Makassarsebagai bandar niaga. Kemajuan pesat yang dialami oleh

8Moh. Nasir Mahmud, Epistemologi dan Studi Islam Kontemporer, (UjungPandang; Bunga Rampai), 1999, h. 119-120

Page 65: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

60

Makassar di bidang perdagangan ini dimungkinkan pula olehjatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun1511.Kejatuhan Malaka meniupkan angin baru bagipengembangan kedudukan pelabuhan Makassar menjadipelabuhan transito dan bandar niaga yang ramai dan menjadipusat perdagangan rempah-rempah yang terpenting.

Pada permulaan abad ke tujuh belas, Makassar telahmendapat keunggulan kekuasaan dan keterlibatannya dalambidang perdagangan menempatkan kerajaan ini sebagai satukekuatan yang tangguh dan saingan yang besar dalampercaturan perdagangan. Hal ini didorong oleh peranan yangdimainkan oleh pelaut-pelaut Makassar dan Bugis dalamdunia pelayaran dan perdagangan rempah-rempah.

Ini jelas dapat diketahui dari tulisan F. W. Stapel yangmenyatakan: “Makassar termasuk tempat-tempat terpentingdi kepulauan pada permulaan abad ke tujuh-belas, ibu kotadari kerajaan nama itu, juga disebut Gowa. Kota itu sendirimenyerahkan tidak lain dari pada "kelebihan" bahan-bahankebutuhan hidup terutama beras, yang diusahakan di SulawesiSelatan dalam jumlah besar. Pentingnya kota itu juga terutamakarena kota itu sejak dahulu merupakan bandar niaga yangbesar bagi rempah-rempah dari Maluku, yang dimasukan disini oleh pelaut Bugis dan dibeli baik oleh orang-orangPortugis, yang memiliki kantor dagang di sana, maupun olehpedagang-pedagang orang Hindia Muka" 9

Ketenaran dan kemajuan Makassar pada awal abadtujuh belas bukan hanya dalam hal kekuasaan danperdagangan saja, akan tetapi Makassar dikenal pula sebagaipusat pengembangan Agama Islam di bagian timur nusantara.

Baik Lontara Pattorioloanga ri Tugowaya maupunLontara Bilanga menyatakan bahwa pada tanggal 22

9F.W.Stapel, Geschiedenis van Nederlandsch Indie, jil.III (Amsterdam:N.V.Uitgeversmaatschappij Joost vanden Vondel, 1939,hal. 192

Page 66: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

61

September 1605 bertepatan 9 Jumadil Awal 1014 H malamJumat, Raja Tallo merangkap Mangkubumi kerajaan Gowabernama I Malingkaang Daeng Manyonri KaraengTumenanga ri Bontobiraeng mula-mula menganut agamaIslam. Kemudian disusul oleh Raja Gowa I MangarangiDaeng Manrabbia.Raja Tallo diberi gelar Sultan AbdullahAwalul Islam dan Raja Gowa diberi gelar Sultan Alauddin.Hanya dalam waktu dua tahun (1607) rakyat Gowa Tallo padaumumnya memeluk agama Islam dan atas prakarsa raja Talloyang dikenal dengan Karaeng Matowaya maka raja Gowamemaklumkan bahwa agama Islam adalah agama kerajaan diGowa Tallo. Pengislaman seluruh Sulawesi Selatan dijalankanoleh kerajaan Gowa mulai tahun 1605-1612.

Terjadinya Islamisasi di awal abad XVII ini seiringdengan terjadinya perubahan dalam tatanan kehidupanmasyarakat. Suasana dan semangat keagamaan terutama sekalisetelah diterimanya Islam menjadi agama kerajaanmengutamakan persamaan antara sesama manusia. Denganasas sipakatau dengan tata kelakuan yang terkendali oleh siri(harga diri) dan pacce (kesetiakawanan) serta persamaan hakyang tercipta dalam berinteraksi sesama manusia, makamasyarakat Makassar dengan mudah saling menghargaisekalipun berbeda agama, suku dan ras. Sehingga sikaptoleransi dalam hidup bersama yang saling menghargai dapatdipelihara dalam berinteraksi, bermasyarakat danberkehidupan bersama.

Sikap toleransi yang diperlihatkan oleh SultanAlauddin pada masanya menimbulkan keinginan pedagang-pedagang asing dan pedagang lainnya untuk menetap dibandar Makassar termasuk pedagang dari Belanda. Akantetapi Belanda bercita-cita untuk memonopoli perdagangan diSulawesi Selatan utamanya di bandar Makassar, maka SultanAlauddin menyikapi usaha tersebut dengan mengeluarkandeklarasi sebagai prinsip kebebasan yakni:"Godt heeft ende de see

Page 67: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

62

gemaekt, d'aerde onder de menscehen verdayltende de zee gemeyn gegeven.Noyt is gehoort, dat yemant de zeevaert verboden zij. Wilt ghij het doen,soo beneempt ghijde luyden het broot uyt de mont"10

Tuhan telah menciptakan bumi dan lautan, dan telahmembagikan bumi di antara manusia, begitupun Dia memberilautan sebagai milik bersama. Tidak pernah kami mendengarbahwa di lautan dilarang bagi seseorang. Jika engkaumelakukan larangan itu, berarti engkau seolah-olahmengambil roti dari mulut orang lain.

Pernyataan dari sumber lain, kalimatnya berbedanamun maksud dan tujuannya sama yang menyatakan bahwa:"Selama laut biru, semua orang sama kedudukannya di mataraja. Selama mereka mau berdagang , Makassar terbuka untuksiapa saja"11

Jadi siapa saja boleh berusaha tanpa perbedaan.Kebijaksanaan yang sama, juga diterapkan oleh penguasaberikutnya yakni I Mannuntungi Daeng Mattola KaraengLakiung Sultan Malik As-Said sebagai raja Gowa Tallo XVdan raja Gowa Tallo XVII Mallombasi Daeng MattawangKaraeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin. Sebagaimanayang dikemukakan oleh Pelras bahwa "Raja-raja Makassarsecara kontinyu memperlihatkan sikap yang baik"12

Prinsip laut bebas (mare leberum) yang diterapkan olehraja-raja di abad XVII tersebut menyebabkan pedagang-pedagang dari daerah sekitar seperti Melayu, Jawa, Aceh danBanjar serta pedagang-pedagang asing lainnya seperti

10Stapel, Het Bongaais Verdrag: Disertasi: Lerdsche Universitet,Leiden, 1922,h. 14; Anthony Reid, Authority and Enterprise Among The Peoplpes of Sout h Sulawesi ,(Leiden; The Nederlands), 2000, h. 59

11Darmawan, MR. Bugis Makassar Masyarakat Terbuka dalam YudistiraSukatanya, 2000, Makassar Doeloe, Makassar Kini, Makassar Nanti, (Makassar:Yayasan losari Makassar), h. 342

12Critian, Pelras. Religion Tradition and the Dinamics of Islamization inSouthSulawesi, Arcipel, h. 115

Page 68: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

63

Portugis, Inggris, Prancis, Cina, India, Denmark, Spanyol danArab semuanya datang silih berganti meramaikan pelabuhanbandar Makassar dan menjalin hubungan dagang.

Bahkan mereka diberi izin menetap dan mendirikangudang barang (loji) di sekitar bandar Makassar, sehinggapuluhan Kantor dagang orang asing dan pribumi berjejer dipantai barat. Dengan demikian Makassar menjadi kota pluraldan menjadi salah satu gudang barang terbesar di AsiaTenggara. Makassar menjadi pusat perdagangan di SulawesiSelatan yang bertaraf Internasional. Sebagaimana tercatatdalam tulisan Anthony Reid bahwa "Indonesia pernahmengalami perkembangan yang luar biasa di masa lalu.Meskipun dalam konteks ini perkembangan Makassar sangatluar biasa dan tidak terdapat pusat perdagangan di SulawesiSelatan yang pernah ikut dalam taraf Internasional kecualikerajaan Makassar"13

Makassar dikenal pula atas kemampuannya bekerjasama dengan pembesar-pembesar kerajaan yang terkemuka diNusantara dan bekerja sama dengan penguasa kapitalisme dimasa lalu, hal tersebut terlihat dari keberaniannya membeladan mempertahankan prinsip kebebasan dalam melawan cita-cita monopoli Belanda dan dalam proses selanjutnya menjadisalah satu kota perdagangan Asia. Semangat jiwa yang takdapat ditawar bekerja sama dengan pedagang-pedagangEropa, Cina dan pedagang-pedagang Asia Tenggara dalamupaya modernisasi.

Berkat kemampuan intelektual I Mangadacina DaengSitaba Karaeng Patingaloang yang menjabat sebagai raja Tallodan sekaligus sebagai Mangkubumi kerajaan Gowa padaperiode I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng LakiungSultan Malikussaid raja Gowa XV (1639-1653) maka susunanketatanegaraan semakin sempurna dan Makassar semakin

13Anthony Reid,h. 57

Page 69: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

64

berkembang menjadi kota dan bandar niaga dengan segalaalat perlengkapannya.

Makassar dilengkapi dengan benteng-bentengpertahanan utama yaitu Somba Opu, keraton raja yang megahdi sebelah selatan dilindungi oleh benteng Panakukang dan disebelah utara oleh benteng Ujung Pandang. Bahkan pada petaKompeni perdagangan Belanda sekitar 1638 (koleksi MuseumKota Makassar) tampak bahwa istana raja dikelilingi olehdaerah-daerah pemukiman bangsa asing antara lainpemukiman orang Portugis, Gujarat, Denmark, Inggris dansaudagar-saudagar lainnya.

Hubungan persahabatan dengan kerajaan diNusantara sebagai tindak lanjut dari jejak yang dilalui SultanAlauddin seperti dengan Mataram, Banten, Aceh dan Malukulebih diperkuat lagi dan mereka saling membantu jika salahsatunya dalam kesulitan.

Dengan kefasihan Patingaloang yang menguasaiberbagai bahasa, maka hubungan persahabatan yang eratterjalin pula dengan Gubernur Spanyol di Manila, Raja MudaPortugi Di Goa India, Presiden di Kelling, dengan RajaInggris, Raja Portugis, Raja Kastilia (Spanyol) dan Mufti diMekkah14. Pada masa pemerintahannya, bagindamenyelenggarakan delegasi kekuasaan kepada pembesar-pembesar dengan cermat, sehingga kedudukan Makassarsebagai ibu negeri kerajaan menjadi sangat terpandang dalamrangka pergolakan abad XVII di Nusantara ini.

Sekalipun politik pintu terbuka bisa dipandangsebagai tidak lebih dari kebutuhan perdagangan di Makassar,namun dalam sejarah menyebutkan bahwa tidak ada keraguanmengenai kemajuan Makassar. Makassar maju tidak hanyadalam bentuk perdagangan dan penaklukan terhadap daerah-

14 Mattulada, h. 60; Wohoff, h. 69

Page 70: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

65

daerah sekitarnya serta perkembangan dalam bentuk fisik kotaMakassar, tapi juga dalam hal teknis dan intelektual. ‘

Seperti pada masa Tumaparisi Kallonna 1510-1546sebagai peletak dasar pengembangan kerajaan Gowa yangmengawali sistem penulisan oleh Daeng Pamatte danpengembangan administrasi pemerintahan serta awal muladiangkatnya syahbandar yang mengurus bea cukai bandarniaga. Kemudian raja ke X Tunipallangga Ulawengmemprakarsai penggunaan awal batu bata untukmempermanenkan benteng utama, pembuatan serbuk mesiu,sistem berat dan skala.

Di antara tanda-tanda yang paling mengesankan padaabad XVII di Makassar adalah penerjemahan ke dalam bahasaMakassar mengenai keahlian dan tata cara membuat danmemakai meriam serta pembuatan peta. Dan yang paling uniklagi adalah catatan harian istana dalam hal politik danperistiwa militer, yang ditulis sama rapihnya dengan catatanmengenai kelahiran, perkawinan dan kematian dalamlingkungan istana.15

Politik pintu terbuka yang mewarnai kehidupanperdagangan Makassar pada masa itu berhasil melakukankerja sama perdagangan sampai ke Asia Timur dan Tenggara.Dalam hubungan ini peranan pelaut dan pedagang SulawesiSelatan tidak dapat diabaikan. Mereka melakukan pelayaranniaga antara Makassar dan daerah produksi komodititerpenting ketika itu; rempah-rempah di Maluku dan kayucempa di Tomor dan Sumba.

Untuk lebih memikat dan mempererat hubunganniaga, pemerintah memberikan peluang bagi para pendatanguntuk mendirikan perwakilan dagang mereka sekalipunhubungan antar komunitas tersebut masing-masing diikat

15Anthony Reid, h. 61

Page 71: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

66

oleh perjanjian-perjanjian yang masing-masing harusmematuhi kewajiban mereka dan mengakui hak yang lain.

Itulah sebabnya, sejak Tunipallangga Ulawengdiberitakan hanya ada perwakilan dagang Portugis, maka padaperkembangan kemudian dapat dicatat sejumlah perwakilandagang bangsa asing lainnya, seperti Belanda pada 1607,Inggris pada 1613, Spanyol pada 1615, Denmark pada 1618,dan Cina pada 1618. Ia mengizinkan juga didirikan tempatibadah bagi mereka, seperti untuk pedagang Melayu didirikanmasjid pada masa pemerintahan I Mangorai Daeng MammetaKaraeng Bontolangkasa (1565-1590) dan bagi mereka yangberagama Keristen; pada tahun 1640-an, yaitu pada masapemerintahan I Mannutungi Daeng Mattola Karaeng UjungSultan Al Malikussaid (1639-1653) dinyatakan telah dibangunbeberapa gereja.16

Bukti-bukti sejarah ini menunjukkan bahwa dalampergaulan hidup sehari-hari di Makassar pada masa itumemberikan indikasi terbentuknya masyarakat yang floral danadanya toleransi antar umat beragama, sehingga kebebasanuntuk melaksanakan ajaran agama yang diyakini dapatterselenggara dengan baik. Makassar dapat membangun suatutatanan kehidupan yang memberikan jaminan kesejahteraandan kedamaian sekalipun akhirnya kehidupan tersebut tidakdapat dipertahankan.

D. PenutupPluralisme merupakan suatu paham dalam kehidupan

sosial yang meyakini adanya perbedaan yang tidak bisaterhindarkan secara substantif. Pemahaman akan adanyakemajemukan ini akan berimplikasi pada timbulnya salingpengertian akan perbedaan tersebut. Sehingga setiap individu

16Anthony Reid, h. 57; lihat juga Anthony Reid, t. th.,The Rise ofMakassar dalam Cristian Pelras, The Bugis. t.t., h. 139

Page 72: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

67

akan memberikan kesempatan kepada orang lain untukberkembang tanpa mengusik atau membatasi ruang geraknya.

Realitas kehidupan yang seperti ini terwujud diMakassar pada abad ke XVII. Hal ini dibuktikan denganterjalinnya komunikasi melalui suasana dialog antar umatberagama, meningkatkannya toleransi antara umat beragama,dan dibarengi dengan sikap pluralistik. Beberapa faktapendukung dari adanya kehidupan plural di Makassar inisebagai berikut:

Kesediaan masyarakat setempat menerimakedatangan bangsa asing untuk berdagang, walaupun di antarapara pendatang memiliki latarbelakang etnik budaya, danagama yang berbeda.Ini juga terkandung makna bahwasesungguhnya dalam kehidupan sosial, meluasnya pergaulanadalah peluang untuk kesuksesan dalam kehidupanperekonomian, sehingga perbedaan itu bukannya membawamudharat, bahkan banyak membawa manfaat.

Agama yang dianut oleh masyarakat yang berbeda-beda bukanlah menjadi penghalang untuk terwujudnyakehidupan yang harmonis, apabila perbedaan ini tidakdijadikan sebagai dasar kebencian. Toleransi antar umatberagama di Makassar dapat terwujud, salah satu faktorpendukungnya adalah karena dari pihak penguasa tidakmengadakan "keberpihakan" kepada salah satu agama, bahkanmenjadi fasilitator untuk terjalinnya toleransi antar umatberagama tersebut.

Kepentingan-kepentingan di luar agama, sepertikepentingan politik dan ekonomi tidak menjadi alasan bagisalah satu penganut agama untuk membenci penganut agamalain.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk menjadikanfakta sejarah di Makassar sebagai pelajaran dalam kehidupanberbangsa dan bernegara pada saat sekarang ini, paling tidakada tiga langkah yang harus di tempuh untuk menghindari

Page 73: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

68

semakin meluasnya permusuhan antar umat beragama yaitu;1) menciptakan suasana dialog antar umat beragama, 2)meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama, dan 3)adanya sikap pluralistik antar pemeluk agama.

DAFTAR PUSTAKA

Andaya, Leonard, Y. The Haritage of Arung Palakka: A Historyof South Sulawesi (Celebes) In the Seventeenth Century,(TheHague: Martinus Nijhoff), 1981.

Darmawan, M.R.Bugis Makassar Masyarakat Terbuka dalamYudistira Sukatanya, Makassar Doeloe, Makassar Kini,Makassar Nanti, (Makassar: Yayasan losari Makassar),2000.

Kadir, Ahmad, et al. Sejarah Daerah Sulawesi Selatan,Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1978.

Mahmud, Moh. Nasir. Epistemologi dan Studi IslamKontemporer. Ujung Pandang: Bunga Rampai, 1999.

Madjid, Nurcholis. Fluralitas Agama. Bandung: Mizan, 2002.Mattulada,Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar Dalam

Sejarah.Ujung Pandang: UNHAS, 1991.Muhammad, Imarah. Islam dan Fluralitas Perbedaan dan

Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan.Jakarta:Gema Insani Press, 1999.

Patunru, Abd Razak. Sejarah Gowa. Makassar: YayasanKebudayaan Sulawesi Selatan, 1997.

Pelras, Critian. Religion Tradition and the Dinamics of Islamizationin SouthSulawesi, Arcipel.

Reid, Anthony. t. th., The Rise of Makassar.------------- Anthony Reid, Authority and Enterprise Among The Peoplpes of Sout h

Sulawesi.Leiden; The Nederlands), 2000.Shihab, Alwi, Islam Inklusif . Mizan: Bandung, 1999.

Page 74: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

69

Stapel, F.W. Het Bongaais Verdrag: Disertasi. Leiden.Lerdsche Universitet, 2000.

Wolhoff, GJ dan Abdurrahim, Sejarah Gowa: YayasanKebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara. t. t

Page 75: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

70

PENAMBAHAN TANDA BACA PADA AKSARALONTARA

(Sebuah Gagasan)

Oleh: Drs. Nasruddin, MM.

Abstrak

Gagasan dalam penyempurnaan bahasa sudah pernahterjadi, baik itu dari bahasa arab, bahasa Indonesiabahkan bahasa Bugis Makassar sendiri pernahmengalami perubahan agar bahasa tersebut mudahpenggunaannya dan tidak menimbulkan pengertian yangkeliru dalam pembacaan dari sebuah tulisan. Gagasanyang penulis maksudkan adalah penambahan tanda bacadengan mengadopsi tanda baca dari bahasa Arab/Al-qur’an, yaitu sukun, dhamma dan mad. Penghadopsiandari aksara Arab ke aksara Bugis/Makassar didasarikarena sudah lama terjadi akulturasi antara Islam denganbudaya Bugis/Makassar.Kata Kunci: Tanda baca, Aksara Lontara.

Abstract

The idea for the perfection of the language had ever happened,whether it is Arabic, Indonesian, even Bugis Makassar languageever changed so that the language is easy to use and does not givemisconceptions in the reading of a text. The idea that theauthormeans is the addition of punctuation mark by adopting thepunctuation mark of Arabic/Al-Qur'an, that is sukun,dhamma and mad. The adobtion from Arabic script toBugis/Makassar script based as having happened acculturationlong time ago between Islam and Bugis/Makassar culture.Keyword: punctuation mark, Lontara script

Page 76: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

71

A. Latar Belakang MasalahSalah satu bahasa daerah yang cukup beruntung

adalah bahasa Makassar dan bahasa Bugis. Dikatakan cukupberuntung karena bahasa daerah ini memiliki aksara yangdapat merekam atau mencatat nilai-nilai luhur (indigeneousknowledge) yang disebut ‘paseng 'pesan-pesan'; panngadakkang(Makassar) atau panngaderreng (Bugis) "adat istiadat". Hasilcatatan atau manuskrip tersebut disebut lontarak. AksaraBugis-Makassar digunakan mencatat manuskrip-manuskripdikenal dengan sebutan aksara lontarak. Selain itu, dijumpaipula manuskrip yang ditulis dalam aksara yang dikenal denganaksara serang.

Aksara lontarak merupakan lambang identitasdaerah dan merupakan nilai luhur budaya Bugis-Makassarserta sebagai alat transformasi nilai-nilai luhur yang sangatberharga. Aksara lontarak adalah salah satu aset kekayaanbudaya yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai objekwisata budaya daerah. Selain itu, dapat menjadi aset dansumber pengembangan budaya nasional.

Tradisi tulis sangat penting artinya sebagai saranapengabdian buah pikiran dan perasaan, orang-orang Bugis,Makassar dan Mandar di Sulawesi Selatan. Hasil dari tradisi inidisebut lontarak. Aksara lontarak kuno Makassar adalahaksara lontarak jangang-jangang sedang aksara lontarak Bugisyang disebut Uki Sulapa Eppa.1

Sebagai upaya untuk melestarikan, beberapakabupaten mencoba menawarkan mata pelajaran lontarakmenjadi muatan lokal di sekolah misalnya di kabupatenGowa, Jeneponto, Wajo. Juga upaya yang lain adalahbeberapa kabupaten di Sulawesi Selatan di Kantorpemerintahan pada papan nama kantor ditulis kembali nama

1Mukhlis Paeni dkk, Katalog Induk Naskah-Naskah Sulawesi Selatan,(Jokyakarta: Gajamada Universitas Press, 2003), h. iii

Page 77: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

72

kantornya dengan bahasa dan aksara lontarak. Nama-namajalan di kabupaten/kota juga menyertakan aksara lontarak dibawah nama jalan (huruf latin).

Upaya yang sudah dilakukan perlu diberikanapresiasi, namun persoalan yang muncul kemudian adalahpenulisan nama-nama jalan, nama kantor, yang menyertakanaksara lontarak ternyata melahirkan pembacaan aksaralontarak tersebut tidaklah benar dalam pembacaannya, karenabahasa indonesia yang ditulis dalam aksara lontarak terasasangat janggal dalam penulisannya. Aksara lontarak tidak bisadibaca dengan baik dan benar bila tidak mengerti/pahambahasa Bugis dan Makassar. Oleh karena aksara Lontarakmemiliki karakter tersendiri dengan penyebutan yang khasjuga sehingga hanya orang yang memahami bahasa danmengerti bahasa Bugis-Makassar yang bisa membaca denganbaik dan benar aksara lontarak tersebut.

B. PermasalahanDari latar belakang tersebut, nampaknya aksara

lontarak akan dibaca dengan berbagai macam bacaan dan ituberarti akan melahirkan pengertian yang berbeda. Oleh karenaitu, melahirkan pertanyaan yang mendasar yaitu upaya apayang harus dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalampembacaan lontarak.

C. Pembahasan Masalah

1. Asal usul aksara lontarak Makassar (Bugis)Dari hasil kajian pustaka diperoleh informasi bahwa

naskah kuno Makassar (Bugis) ada yang ditulis dengan aksaralontarak dan ada yang ditulis dengan aksara Serang. Dinamaiaksara lontarak karena memang dulu peristiwa-peristiwaditulis pada daun lontar. Frasa daun lontar sepadan denganraung = daun dan talak = lontar menjadi raun talak atau

Page 78: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

73

rontalak dalam bahasa Makassar (dari bahasa Jawa ataubahasa Melayu). Kata rontalak mengalami proses metatesismenjadi lontarak2. Dalam bahasa Makassar sehari-hari dikenaldengan sebutan lekok talak.

Dari hasil penelusuran pustaka yang tersedia dijumpaibeberapa pendapat tentang perkembangan aksara Makassar(Bugis). Pendapat-pendapat tersebut dapat dijelaskan sebagaiberikut.

a. Pendapat H. Kern.H. Kern dalam Muin MG berpendapat bahwa aksara

Makassar (Bugis) bersumber huruf Sanskrit yang disebutDewanagari. Aksara Dewanagari dapat dilihat sebagai berikut:

b. Pendapat Matthes dan Raffles.Menggambarkan aksara Palawa sebagai berikut:

2Andi Zainal Abidin Farid, Persepsi Orang Bugis, Makassar TentangHukum, Negara dan Dunia Luar, (Bandung: Alumni, 1983), h. 109

Page 79: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

74

Bentuk aksara yang dikemukakan, baik Matthesmaupun Raffles biasa juga disebut lontarak kuno atau het oudeMakassaarche letterschrift.

Bentuk lontarak kuno dan lontarak baru dapatdikatakan jauh berbeda sehingga perlu dipertanyakan apakahlontarak kuno yang mengalami proses perubahan menjadilontarak yang digunakan sekarang.

c. Pendapat ahli kebudayaan Bugis Makassar dariSulawesi Selatan.

Page 80: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

75

Zaman Renaisance bagi masyarakat Gowa itu mulaimuncul sejak abad XIV silam, tepatnya ketika Raja Gowa IXDaeng Matanre Karaeng Manguntungi yang lebih tersohordengan gelar Karaeng Tumapakrisik Kallonna (1510-1547).Kebangkitan rakyat Gowa itu ditandai dengan lahirnya aksaraLontara yang diciptakan oleh Daeng Pamatte, salah seorangputra terbaik Gowa saat itu3.

Kedatangan orang-orang luar inilah sebagai pedagangyang memberikan pengaruh besar dalam perkembangankreativitas masyarakat ketika itu. Pihak kerajaan melihatadanya kegiatan tulis menulis yang telah dilakukan oleh parapendatang, bahkan dari hasil pergaulan dengan pendatangtelah mengetahui perkembangan pendidikan di luar negeri.

Saat itulah Karaeng Tumaparisi Kallonna, timbulinspirasi untuk menciptakan aksara tersendiri bagi rakyatGowa. Dalam pikirannya kalau negara lain punya aksaratersendiri maka Gowa juga harus memiliki aksara tersendiri.

Ide sang Raja yang inovatif ini, dirembukkan olehseluruh pembesar kerajaan Gowa. Dalam rapat itu, semua

3Syahrul Yasin Limpo dkk, Propil Sejarah dan Parawisata Gowa, (Gowa:Pemerintah Dati II Gowa, 1966), h. 48

Page 81: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

76

peserta rapat sepakat untuk mewujudkan ide sang Raja.Namun untuk mewujudkan ide tersebut mengalami kesulitan,bagaimana bentuk dan makna aksara tersebut.

Daeng Pamatte yang ketika itu menjabat sebagaiSyahbandar Dermaga Somba Opu. Ia memperhatikanburung-burung yang banyak terbang disekitar Dermaga, baikgaya terbang, berdiri. Dari hasil pengamatannya tercipta 18aksara. Aksara tersebut dikenal kemudian sebagai LontaraJangang-jangang/burung-burung.4

Tentu saja Daeng Pamatte seorang Syahbandar telahbanyak bertemu, bergaul dengan orang yang berasal dari luarnegeri, hasil kontak dengan budaya lain melahirkanpemahaman, pengertian, sehingga tidak menutupkemungkinan persentuhan itu melahirkan ide baru. Sehinggaada yang berpendapat bahwa Lontara jangang-jangang itutercipta karena pengaruh dari pola bunyi dan aksaraSangsekerta.5 Sejalan dengan penjelasan i atas, Pelras dan H.Kern dalam Manyambeang6 beranggapan bahwa lontarak diSulawesi Selatan ada persamaan dengan aksara yang ada diSumatera, seperti aksara Lampung, Rejang, Batak, danPasemah. Berdasarkan informasi ini dapat diasumsikan bahwaada kemungkinan aksara Makassar baru merupakan hasilpenyederhanaan atau modifikasi dari aksara tersebut yangdilakukan oleh Daeng Pamatte. Bila dilihat sepintas lalu,aksara Batak, aksara Makassar, dan aksara rencong hampirserupa.

4Rahma dkk, Monografi Kebudayaan Makassar di Sulawesi Selatan,(Makassar: Pemda Sulsel, 1984), h. 10

5Moen MG, A. Siri na Pacce, (dan Relevansinya Budaya Bangsa),(UjungPandang: Yayasan Makassar Press, 1994), h. 14

6Manyambeang, Kadir.. "Lontaraq Riwayaqna Tuanta Salamaka ri Gowa:Suatu Analisis Linguistik Filologis. Disertasi Program Pascasarjana UniversitasHasanuddin. 1996 h. 3

Page 82: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

77

Di dalam buku Sejarah Melayu disebutkan tentangpeperangan raja Mangkasara yang bernama Samarluki (SamanRukka) ke Malaka dan daerah jajahannya, termasuk Batak.Peristiwa ini diceriterakan berlangsung pada masapemerintahan Sultan Mansur Shah sekitar tahun 1440.Walaupun ia dapat dipukul mundur oleh tentara Melayu, iaberhasil membawa harta rampasan, baik berupa barangmaupun tawanan perang.

Tidak tertutup kemungkinan di antara para tawananitu terdapat orang-orang Batak yang terampil menulis danmembaca tulisan Batak. Dari merekalah orang Makassarbelajar tulisan Batak tersebut. Selanjutnya, mereka meniruatau menyederhanakan huruf Batak itu sehingga berwujudaksara lontara Jangang-jangang.

Page 83: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

78

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,khususnya pada abad XVI saat masuknya Agama Islam diGowa, maka huruf Lontarak saat itu juga berubah bentuk,seperti huruf atau bilangan arab, seperti angka 1, 2, 3 danseterusnya kemudian diberi makna. Jumlahnya tetap 18 huruf.Tulisan dengan menggunakan aksara tersebut disebut Lontarabilang-bilang.

Mattulada yang dikutip Manyambeang merasa yakinbahwa aksara Bugis Makassar berasal dan aksara Dewanagariyang diperbaharui oleh Daeng Pamatte (syahbandar kerajaanGowa)7. Ada beberapa persamaan aksara Dewanagari denganaksara Makassar, yaitu keduanya huruf silabis; keduanyamenggunakan alat bantu untuk menyatakan bunyi /i, e, o, danu/; keduanya ditulis dari kiri ke kanan. Sementara pengaturanabjad lontarak telah sampai kepada kesadaran linguistik yangamat maju dan amat mirip dengan pengaturan abjadSansekerta, yang membedakan hanya bentuknya.

Selanjutnya, Mattulada menjelaskan bahwa terdapattanggapan di kalangan orang Makassar (Bugis) berkaitandengan penciptaan tanda-tanda bunyi yang kemudian disebutaksara lontarak dilatarbelakangi oleh suatu kepercayaan yangberpangkal pada mitologi sorang Makassar (Bugis) yangmemandang alam semesta ini sebagai bola suji (Bugis) atau"sulapak appak" (Makassar) yang berarti `segiempat belahketupat'. Sarwa alam ini merupakan satu kesatuan yangdinyatakan dalam simbol S = sa yang berarti seua (tunggal

7Manyambeang, Kadir.. "Lontaraq ..h. 29.

Page 84: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

79

atau esa). Demikian pula segala tanda bunyi dalam aksaralontarak bersumber dari s= sa8 .

Konsep sulapak appak inilah dapat dibentuk aksaralontarak yang biasa disebut urupu sulapak appak seperti berikut.

Merosotnya penggunaan aksara jangang-jangangsetelah abad 17 atau setelah keruntuhan Gowa sangat erathubungannya dengan fluktuasi dalam dinamika sejarah yangketika itu terjadi pemindahan pusat kekuasaan dari tradisimaritim Gowa ke kerajaan agraris di bawah kontrol VOC,fluktuasi ini adalah kejadian biasa dalam sejarah.

Kalau diperhatikan secara seksama penggunaanistilah sulapa eppa pada aksara Bugis, nampaknya tidaklahterlalu tepat dan terasa dibuat-buat dengan mencaripembenaran melalui dasar filsafat sulapa eppa walasuji. Jauhsebelum aksara sulapa eppa seperti yang dikenal aksara bugissekarang, kissah-kissah bugis kuno sudah ditulis denganberbagai variasi huruf yang sama sekali tidak ada kesan sulapaeppa. Barulah B.F. Matthes 1848-1879 mendalami karya-karyaklasik Bugis/Makassar, wujud aksara yang dikenal sulapa eppamenjadi baku penggunaannya, terutama untuk memudahkanbentuknya dalam format pencetakan dan setelah itu berbagainaskah yang ditulis kemudian telah menggunakan huruf sulapaeppa. Penggunaan huruf ini secara luas termasuk yang

8Mattulada. Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili di Sulawesi.Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya Indonesia No. 43 Th. XV Januari-April 1991. H. 85

k g G Ky r l wp b m Ps a ht d n Rc j N C

Page 85: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

80

terpenting dalam tujuan Matthes , karena hasil penerbitannaskah-naskah keagamaan, injil kisah-kisah yang erathubungannya dengan penyebaran agama dapat dibaca secaraluas dengan menggunakan satu huruf saja. Banyak buktilontara yang ditulis dengan menggunakan huruf bugis praMatthes yang ditulis dengan bentuknya sangat eksotik.9

2. Aksara Arab dan perubahan tanda bacanyaAksara Arab adalah sebuah contoh bahwa pada

aksaranya telah banyak terjadi perubahan, karena berbagaipertimbangan terutama Islam telah menyebar ke negeri Persiadan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orangnon Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan,menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa nonArab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyakterjadi salah ucap, sehingga keindahan bahasa Arab menjadihilang.

Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatankaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yangfasih yang bisa dijadikan rujukan dalam memberikan harakatpada bahasa Arab, sehingga muncullah ilmu pertama yangdibuat untuk menyelamatkan bahasa Arab dari kerusakan,yang disebut dengan ilmu nahwu.

Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidahbahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari BaniKinaanah atas dasar perintah Khalifah Sayyidinaa ‘Ali Bin AbiThalib Karomallohu Wajhah.

Terdapat suatu kisah yang di nukil dari Abul AswadAd-Duali, bahwasanya ketika ia sedang berjalan-jalan dengananak perempuannya pada malam hari, sang anakmendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentangindahnya serta bagusnya bintang-bintang.

9Mukhlis Paeni dkk, Katalogh. iv

Page 86: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

81

Kemudian ia berkata, “Apakah yang paling indah dilangit?”

Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkankalimat tanya. Kemudian sang ayah mengatakan, “Wahaianakku, bintang- bintangnya”. Namun sang anak menyanggahdengan mengatakan, “Sesungguhnya aku inginmengungkapkan kekaguman”. Maka sang ayah mengatakan,kalau begitu ucapkanlah, “ ماء ما أحسن الس Betapa indahnyalangit”. Bukan, ماء ما أحسن الس “Apakah yang paling indah dilangit?” Dengan memfathahkan hamzah…

Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika iamelewati seseorang yang sedang membaca al-Qur’an, iamendengar sang qari’ membaca surat At-Taubah ayat 3dengan ucapan, أن هللا بريء من المشركین ورسولھ annallaha barii'unminal musyrikiina wa rasulihi" Dengan mengkasrahkan huruflam pada kata rasuulihi yang seharusnya di dhommah.Menjadikan artinya “… Sesungguhnya Allah berlepas diri dariorang-orang musyrik dan rasulnya.”

Hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebutmenjadi rusak dan menyesatkan. Seharusnya kalimat tersebutadalah, “ أن هللا بريء من المشركین ورسولھ annallaha barii'un minalmusyrikina wa rasuluhu, Sesungguhnya Allah dan Rasul- Nyaberlepas diri dari orang- orang musyrikin.”

Dahulu kala tulisan arab tidak seperti sekarang ini,dahulu tidak ada titiknya (untuk huruf Ba’, Ta’, dsb) dan tidakada harokatnya. Seiring dengan berkembangnya ilmupengetahuan Islam, maka titik, harokat, dsb dijadikan sebagaisejenis alat bantu untuk membaca bagi orang yang bukanArab asli (ajam).

Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arabmenjadi rusak dan gagahnya Bahasa Arab ini menjadi hilang,padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah Islam.

Page 87: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

82

Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin AbiThalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini denganmembuat sesuatu sehingga pembacaan benar. Makadiberikanlah tanda-tanda baca, yang pada awalnya hanya titik(.), (..), (...), kemudian berkembang menambahkan baris(fatha), (kasra), (dhama), dan (sukun).

3. Bahasa Indonesia dan perubahannyaBahasa Indonesia contoh yang lain, beberapa kali

mengalami perubahan dalam. Ejaan van Ophuijsen. Ejaan inimerupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. CharlesVan Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moerdan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baruini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudiandikenal dengan nama.

a. Ejaan van OphuijsenPemerintah kolonial mengakui pada tahun 1901. Ciri-

ciri dari ejaan ini yaitu:1) Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai

akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiridengan diftong seperti mulai dengan ramai. Jugadigunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.

2) Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang,dsb.

3) Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer,dsb.

4) Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untukmenuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

b. Ejaan RepublikEjaan Republik (edjaan Repoeblik) adalah ketentuan

ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan

Page 88: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

83

Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Ejaanini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsenyang mulai berlaku sejak tahun 1901.

1) Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu,umur, dsb.

2) Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k padakata-kata tak, pak, rakjat, dsb.

3) Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti padakanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.

4) Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulisserangkai dengan kata yang mendampinginya.

Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaanVan Ophuijsen ialah:

1) Huruf ‘oe’ menjadi ‘u’, seperti pada goeroe → guru.2) Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya

dinyatakan dengan (‘) ditulis dengan ‘k’, seperti padakata-kata tak, pak, maklum, rakjat.

3) Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2,ber-main2, ke-barat2-an.

Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 laludigantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) padamasa menteri Mashuri Saleh. Pada masa jabatannya sebagaiMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan YangDisempurnakan dalam bahasa Indonesia yang menggantikanEjaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri menandaipergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yangmelintas di depan kantor departemennya saat itu, dari Djl.Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.

Page 89: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

84

c. Ejaan MelindoEjaan Melindo adalah sistem ejaan Latin yang termuat

dalam Pengumuman Bersama Edjaan Bahasa Melaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagai hasil usaha penyatuansistem ejaan dengan huruf Latin di Indonesia danPersekutuan Tanah Melayu. Keputusan ini dilakukan dalamPerjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia pada tahun1959. Sistem ini tidak pernah sampai diterapkan.

d. Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan

Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan inimenggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau EjaanSoewandi. Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersamatelah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia padamasa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia, Mashuri. Pernyataanbersama tersebut mengandung persetujuan untukmelaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli darikedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan YangDisempurnakan.

Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkanKeputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, berlakulah sistemejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagibahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Di Malaysia ejaan barubersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).Selanjutnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaanmenyebarluaskan buku panduan pemakaian berjudul“Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.10

Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaansebelumnya adalah:

10(http:// evaeempuy. blogspot. com/2011/02/ karya - ilmiah_28.html.Diakses 14 Desember 2015)

Page 90: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

85

‘tj’ menjadi ‘c’ : tjutji → cuci‘dj’ menjadi ‘j’ : djarak → jarak‘oe’ menjadi ‘u’ : oemoem -> umum‘ch’ menjadi ‘kh’ : achir → akhir dll.

Dua contoh di atas bisa memberikan gambaran yangjelas bahwa bahasa dengan aksara yang dimilikinya mengalamiperkembangan dan penyempurnaan untuk memberikankemudahan bagi penggunanya. Itu berarti penambahan ataupenyempurnaan terhadap aksara terbuka peluang untukmengalami perbaikan.

4. Penambahan tanda bacaTanda baca adalah simbol yang berperan untuk

menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, danjuga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktupembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi,waktu, dan terus berkembang.11

Tanda baca adalah salah satu dari sekianjenis Ortografi. Tanda baca banyak sekali jenis dan tipenyayang masing-masing mempunyai fungsi yang tidaksama. Fungsi tanda baca secara umum adalah untuk menjagakeefektifan komunikasi. Setiap tanda baca mempunyaiaturan penggunaan dan fungsinya sendiri yang tidak dapatdiganggu gugat. Penggunaan yang salah akan menyebabkankericuhan dan mengganggu kelancaran komunikasi.12

Peranan tanda-tanda baca dalam suatu suatu tulisansangatlah berarti. Ketika suatu tulisan dengan huruf-huruf(aksara) yang sama pada suatu kata, seperti dalam aksaraBugis-Makassar akan melahirkan pengertian yang sangat

11http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca, diakses 14 Desember 201512http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-tanda-baca-dan-

fungsi-tanda.html. diakses 14 Desember 2015

Page 91: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

86

berbeda dengan aksara yang sama. Disinilah peranan suatutanda baca.

Tanda baca yang menjadi gagasan penulis adalahmassaddu (dalam bahasa arab tasydid), pembacaan yang panjangdisebut mallepa ( dalam bahasa arab mad penyebutannya 2harakat atau 4 harakat), mabbuno (dalam bahasa arab sukun),dengan mengadopsi tanda baca aksara Arab yang selama iniorang Bugis-Makassar sudah mengenalnya sejak kecil. Sayasudah membuat font untuk penulisannya dengan nama FontNew BugiSa (bukan BugiSa yang selama ini digunakan).

Untuk tanda baca Massaddu dengan menekanshift+t, panjang/mallepa dengan menekan shift+m,mabbuno dengan menekan shift+s. Jenis font ini bisa didownload di http://nasruddin-ibrahim.blogspot.co.id/2016/02/nasruddin-ibrahim-penambahan-tanda-baca.html

a. Contoh kata dalam bahasa Bugis yangkemungkinan melahirkan pembacaan yang berbeda:

No Tulisan Kemungkinanbacaan Arti

1. Ebeb 1. Bembe’2. Be’be

1. Kambing2. Menetes/

mengalir2. Bolo 1. Bolong

2. Bolo’1. Hitam2. Ingus

3. Bk 1. Bangka2. Baka

1. Berlobang besar/robek

2. keranjang4. Sro 1. sanro

2. saro1. dukun2. untung

5. mnsu 1. mannasu2. manasu

1. memasak2. masak/matang

Page 92: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

87

6. Msp 1. massapa2. massampa

1. mencari2. Merontokkan padi

7. Jok 5. Jokka6. Jongka

1. Jalan2. Melangkah

8. Ailp 1. Ilampa2. Ilapa

1. Dibiarkan2. Dikupas

9. Td 1. Tadang2. Tanda3. Tada

A. MengayakB. Menangkap

b. Contoh kata dalam bahasa Makassar yangkemungkinan melahirkan pembacaan yang berbeda:

No Tulisan Kemungkinanbacaannya

Arti

1. lbua bji 1. Labuang baji2. Labbua baji

1. Yang panjangbagus

2. Emet 1. Menteng2. mente

1. 1. berdiri2. buah mente

3. Ll C. LalangD. lala

1. Di dalam2. lalat

4. Bl 1. Balla2. Bala’3. Ballang

1. Rumah2. Celaka3. Belang-belang

5. Sietb 1. Sitebba2. Sitemba

1. Saling memarangi2. Berperang

6. Bt 1. Battang2. Bata3. Batang

1. Perut2. Batu bata3. Batang

Page 93: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

88

c. Contoh kata dalam bahasa Bugis setelahpenambahan tanda baca:

d. Contoh kata dalam bahasa Makassar setelahpenambahan tanda baca:

No Tulisan

Bacaannya ArtinyaTulisan setelahpenambahantanda baca

Bacaannya Arti

1. ebeb bebbe Menga-lir ebmSeb Bembe’ Kambing

2. Bolo bolo ingus boloGS Bolong Hitam

3. Gurut Guruta gurutT gurutta Guru kita4. AulE Ule’ ulat auMlEGS uleng bulan

5. mnsu manasu matang mnTsu mannasu memasak

6. msp masapa msTpM massapa mencari

9. Td Menangkapbarang dratas

tnSd Tanda’ Mengayak

No TulisanTulisan setelahpenambahantanda baca bacaannya arti

1. lbua bji lbuaGS bMji Labuangbaji

2. lbua bji lbTua bMji Labbua baji panjang itubaik

3. Ll lMlGS Lalang Di dalam

4. Bl blT Balla Rumah

5. Bl blTGS Ballang belang6. Sietb sietmSb Sitemba Berperang7. sietb siet’b Site’ba Saling

Page 94: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

89

D. KesimpulanDari Pemaparan diatas, penulis memberikan

kesimpulan bahwa ide atau gagasan dalam sebuahpenyempurnaan suatu bahasa sudah pernah terjadi, baik itudari bahasa arab, bahasa Indonesia bahkan bahasa BugisMakassar sendiri pernah mengalami perubahan. Dengantujuan agar bahasa tersebut mudah dalam penggunaan olehpara pemakai dan tidak menimbulkan atau melahirkanpengertian yang keliru dalam pembacaan dari sebuah tulisan.

Gagasan itu adalah penambahan tanda baca denganmengadopsi tanda baca dari bahasa Arab/Al-qur’an, yaitusukun, dhamma dan mad. Penghadopsian dari aksara Arab keaksara Bugis/Makassar didasari karena sudah lama terjadinyaakulturasi antara Islam dengan budaya Bugis/Makassar.terutama kepada masyarakat bugis/Makassar terasa tabu danmemalukan ketika anak yang sudah masuk Sekolah Dasartidak mengerti membaca Alqur’an. Sehingga adanyakeharusan pada masyarakat Bugis dan Makassar anak-anaksebelum balig, maka harus tahu membaca alqur’an. Darisinilah insfirasi muncul dalam membuat tanda baca padaaksara Bugis-Makassar yaitu Lontarak.

memarangi8. Bt btTGS Battang Perut

9. Bt bt bata Batu bata

10. Bt btGS batang batang

Page 95: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

90

DAFTAR PUSTAKA

Farid, Andi Zainal Abidin, Persepsi Orang Bugis, MakassarTentang Hukum, Negara dan Dunia Luar, Bandung:Alumni, 1983

Manyambeang, Kadir.. "Lontaraq Riwayaqna Tuanta Salamaka riGowa: Suatu Analisis Linguistik Filologis. DisertasiProgram Pascasarjana UniversitasHasanuddin.1996

Mattulada. Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili diSulawesi. Jurnal Antropologi Sosial dan BudayaIndonesia No. 43 Th. XVJanuari-April 1991.

------------Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah.Ujung Pandang: Lembaga Penerbitan UniversitasHasanuddin. 1991Moen MG, A. Siri na Pacce, (dan Relevansinya Budaya Bangsa),

Ujung Pandang: Yayasan Makassar Press, 1994Paeni, Mukhlis dkk, Katalog Induk Naskah-Naskah Sulawesi

Selatan, Jokyakarta: Gajamada Universitas Press,2003.

Rahma dkk, Monografi Kebudayaan Makassar di Sulawesi Selatan,Makassar: Pemda Sulsel, 1984

Limpo, Syahrul Yasin dkk, Propil Sejarah dan Parawisata Gowa,Gowa: Pemerintah Dati II Gowa, 1966.

Kulle, Syarifuddin Daeng dan Zainuddin tika, Aksara LontaraMakassar, Makassar: Refleksi, 2008

http://evaeempuy.blogspot.com/2011/02/karya-ilmiah_28.html (diakses tanggal 23 April 2013)

http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html (diakses 23April 2013)

http://semprulle44.blogspot.com/2012/05/sekilassejarah-tulisan-bahasa-arab.html(diakses tanggal 23 april2013)

Page 96: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

91

POTRET BAHASA ARAB DAN SASTRA PADAZAMAN PRA ISLAM DAN SESUDAH MASUKNYA

ISLAM DI JAZIRAH ARAB

Oleh: Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag.

AbstractIn historical circle, Arabic Language has gone though theamazing development. It is a unique language for it hasinfluenced all the people in the region in which Islam wasruling. It has important roles in developing science as well as thesocial control for the government at the time. Due to Arabicpeople’s effort some books were translated to Arabic. Besidesthat, literature was also developing. Poetry, song etc had aspecial space in the development of Arabic language. Thiswriting tries to describe clearly the development of Arabiclanguage mainly in literature aspect before and after Islamicdevelopment.Kata Kunci: Bahasa Arab, Pra Islam, DinastiUmayyah, Abbasiyah.

A. PendahuluanBahasa menunjukkan bangsa. Bahasa adalah alat

komunikasi yang mempunyai peranan penting dalamkehidupan. Bahasa arab merupakan salah satu bahasainternasional saat ini. Namun jika dikaji bagaimanaperkembangannya sejak masa sebelum Islam (masa jahiliyah)dan masa sesudah masuknya Islam di jazirah Arab maka halini mengalami perkembangan yang signifikan.

Dewasa ini bahasa Arab merupakan bahasapergaulan, bahasa ilmiah, kebudayaan dan pikiran yangprogresif yang digunakan di seluruh bagian dunia. Berkatusaha-usaha orang-orang Arab, maka pada abad ke-9 dan ke

Page 97: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

92

12 terciptalah banyak buku-buku dalam lapangan filsafat,ketabiban, sejarah, agama, ilmu falak dan ilmu bumi. Karyayang dihasilkan orang Arab lebih banyak jumlahnya dari apayang pernah dicipta dalam bahasa-bahasa lainnya.1 Dengandemikian tampak bahwa bahasa Arab sebagai bahasakomunikasi mempunyai peranan dalam pengembangankhasanah keilmuan dan peradaban umat manusia.

Dalam lintasan Sejarah, perkembangan bahasa dansastra Arab mengalami proses yang sungguh mengagumkandibanding bahasa-bahasa utama dunia. Bahasa ini tampaksangat unik dari aspek perkembangan dan pelestariannya.Dalam waktu yang singkat, bahasa Arab berhasil mendudukitempat yang terhormat di kawasan yang amat luas di TimurTengah, Afrika Utara, sampai ke Spanyol dan Sicylia.Meskipun tidak terlepas dari berbagai tantangan.2

Aminullah menyebutkan beberapa faseperkembangan bahasa Arab yaitu: Fase pertama adalahsebelum masuknya Islam dan Islam, fase kedua adalah faseperkembangan bahasa Arab yaitu sejak pemerintahanUmayyah sampai pemerintahan Abbasiyyah dan fase ketigaadalah fase kemunduran.3

Dalam tulisan ini penulis hanya akan memaparkanpotret bagaimana perkembangan bahasa dan sastra Arab padafase pertama yaitu masa sebelum Islam dan Islam serta fasekedua yaitu masa Umayyah dan Abbasiyah.

1Philip K.Hitti, Dunia Arab Sejarah Ringkas, terj, Bandung: SumurBandung, tth., h. 11.

2Aminullah, Menelusuri Perkembangan Bahasa Arab, 2008, diaksestanggal 28 Januari 2015 pada Repository.USU.ac.id./bitstream/1234.

3 Ibid.

Page 98: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

93

B. Kondisi Bahasa Arab dan Sastra Sebelum danSetelah Masuknya Islam

1. Bahasa Arab dan Sastranya pada masa sebelumIslam (Jahiliyah)

Bangsa Arab pada masa jahiliah memiliki tandakecakapan yaitu bahasa, syiir, pepatah dan cerita.4

Bahasa dapat menunjukkan kecerdasan suatu bangsa.Bahasa tumbuh secara evolusi sebab suatu generasi tidakmewarisi bahasa dari nenek moyang mereka dalam keadaansempurna tetapi awal pertumbuhannya merupakan kata-katayang hanya terbatas pada kebutuhan mereka. Bila menemukansesuatu yang baru maka diciptakan kata yang baru pula, dankalau suatu hal itu musnah bisanya kita yang menunjukkannyaitupun lambat laun akan hilang, demikian pula penafsiran danibarat berkembang dan maju bersama perkembangan bangsaitu.5

Kamus merupakan hal penting untukmendokumentasikan bahasa pada zaman tertentu. Kamus iniberguna untuk mengetahui materi yang diketahui suatubangsa dan yang belum diketahuinya. Kamus suatu bangsayang hidup tentu menunjukkan kebudayaan bangsa itu.Contoh jika kita melihat kamus Perancis 100 tahun yang lalu,maka tidak dijumpai kata telegraf dan telepon. Ini berartibahwa bangsa ini belum mengenal kedua alat itu.6

Kamus bahasa suatu bangsa yang hidup tentumenunjukkan kebudayaan bangsa itu karena kamus adalahhasil karya yang dapat dibaca. Apakah masyarakat jahiliahtelah dapat meletakkan kata-kata yang dibutuhkan olehkehidupannya?

4Ahmad Amin, Fajrul Islam, Kairo: Dar al-Shorouk, 2009, h. 79.5Ibid., h.806Ibid., h. 81.

Page 99: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

94

Bahasa Arab sangat kaya dalam batas-batas yangditentukan oleh iklim mereka , sangat kaya dengan kata-katayang berhubungan dengan onta, sahara sedang kata-kata yangberhubungan dengan perasaan amat sedikit ataupun yangberhubungan dengan apa yang diluar kehidupannya sepertilaut, mereka juga tidak tahu tentang susunan pemerintahan,kantor-kantor dan sebagainya termasuk hal kemewahan.7

Bangsa Arab di masa Jahiliah tidak didesak olehkebutuhannya untuk meletakkan kata-kata yang memangtidak dibutuhkan oleh kehidupannya. Suatu bangsa bolehdianggap maju kalau bangsa itu sudah dapat meletakkan katayang dibutuhkan oleh kehidupannya. Sebaliknya suatu bangsadapat dianggap beku kalau ia telah maju dalam kehidupannyatetapi bahasanya masih tetap seperti waktu mereka terima darinenek moyang mereka, dalam arti perkembangan zaman tidakdiikuti oleh perkembangan bahasa saat itu.8

Kondisi masyarakat ketika itu yang suka berperangantar suku, nilai wanita menjadi sangat rendah, meskipunmasyarakat Badui itu punya pemimpin namun mereka hanyatunduk kepada syekh atau amir. Akibat dari peperangan yangterus menerus kebudayaan mereka tidak berkembang. Olehkarena itu bahan-bahan sejarah pra Islam sangat langkadidapatkan di dunia Arab dan dalam bahasa Arab. AhmadSalabi mengatakan bahwa sejarah mereka hanya dapatdiketahui kira-kira 150 tahun menjelang lahir agama Islam.Pengetahuan itu diperoleh melalui syair-syair yang beredar dikalangan para perawi syair.9

Bangsa Arab memang sangat mementingkan bahasalisan sehingga budaya tulis hanya pada bagian pada hal-hal

7Ibid., h. 84.8Ibid.9 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2001, h. 11.

Page 100: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

95

tertentu. Mereka mengandalkan kekuatan hafalan sehinggasyair-syair yang bukan pilihan tidak terdokumentasi. Kamusjuga tidak dijumpai sebagai karya yang monumental.

Pada masa jahiliyah penyair adalah golongancendikiawan tetapi bukanlah golongan yang tertinggikecerdasannya. Namun demikian Syair digunakan untukmengukur kecerdasan bangsa Arab. Mereka mengatakan“Bahwa syair Arab adalah dewan bangsa Arab”. Yangdimaksud dewan Arab adalah catatan tentang adat istiadat,tata susila, agama, kecerdasan bangsa Arab.10

Bangsa Arab yang terdiri atas kabilah-kabilah yangmempunyai dialek yang berbeda-beda dapat bertemu dalamkontak-kontak yang amat banyak dalam bidang perdagangan,agama dan sastra telah menumbuhkan kesadaran social secaramenyeluruh sehingga dapat mengatasi perbedaan kesukuan.Dalam kontak tersebut tampak dialek Quraisy yang telahberkembang pesat. Penyatuan kabilah-kabilah dan dialek-dialeknya tampak dengan jelas dari bahan-bahan sastra yangterdapat pada masa itu khususnya puisi. Mereka mengadakanfestival sastra diadakan di kota Mekkah dan kawasan-kawasanlainnya, terutama di pasar Ukaz. Para pedagang dari berbagaikabilah membawa serta penyair-penyair mereka ke pasar-pasar terkenal. Selain itu orang–orang Arab yang melakukanziarah ke Ka’bah dan upacara keagamaan dari berbagaikabilah ikut serta dalam perlombaan puisi dan berusaha kerasmerebut kemenangan sebagai penyair terbaik sehinggamereka mendapat kehormatan puisinya digantung di dindingKa’bah agar dapat dibaca orang. Dari puisi yang terpilih itumuncul istilah mu’allaqat yang berarti puisi yang digantung.11

Karya-karya puisi jahiliyah dianggap sebagai lambangkeindahan dan kesempurnaan berbahasa, baik dari segi

10 Ibid., h.86.11 Aminullah, op.cit., h.4.

Page 101: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

96

bentuk ataupun isinya. Keindahan dan kelantangan suarapenyair ibarat musik pada masa kini. Bahasa puisi dapatdikatakan sebagai sumber tenaga, pemersatu bagi orang-orangArab sebelum Islam. Penggarapan puisi dapat diketahui daribanyaknya kosa kata yang berasal dari lingkungan penyairsendiri seperti hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Puisi-puisi Arab sebelum Islam pada dasarnya bersifat deskriptifdan lebih banyak mengungkapkan alam sekitar dari padapemaparan gagasan. Banyak puisi dengan tema puji-pujian,satire, dan percintaan sehingga terabaikan seni lukis dansemangat serta nilai-nilai spiritual. Tema-tema ini digarapdengan baik dalam bentuk kasidah atau ode dinilai sebagailambang kemahiran dan ketangkasan berpuisi.12

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa bahasayang digunakan dalam berinteraksi antara satu suku dengansuku yang lain masa ini adalah bahasa Arab dari berbagaidialek. Keberadaan bahasa, sastra dalam bentuk syair,pepatah dan cerita mewarnai kecakapan mereka. Namunperjalanan kecakapan itu tidak disertai dengan pengarsipanpenulisan hasil karya sebagai bahan dokumentasi.

Penyair pada masa Jahiliyah diantaranya: Ibn al-Daminah, Aus Ibn Hajar, al-Mutalammis (w. th.580 H), al-Mutsqab al-Abdy (w. th. 587), al-Munkhal al-Yasykury (w.th.597 H) dan Ka’ab Ibn Zuhair (w. th. 24 H).13 Dengandemikian bahasa Arab tidak dapat dipisahkan dengansastranya karena bahasa Arab merupakan media dalammengungkapkan apa yang dirasakan lalu dituangkan ke dalamkarya yang bernilai sastra.

12Ibid., h.5.13 Jurjiy Zaidan, Tarikh Adab al-Lugat al-Arabiyah, Juz. I, Bairut: Dar

al-Fikri, 2005 M, h. 168-172.

Page 102: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

97

2. Bahasa dan Sastra Arab pada masa IslamSetelah datangnya Islam di tanah Arab menjadi

berkah bagi bangsa Arab. Dengan turunnya Alquranberbahasa Arab bahkan dinyatakan dalam alquran surat Yusufayat: 2 dinyatakan Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an berbahasa Arab agar kamu mengerti. Wahyu Allah iniditurunkan pada masyarakat atau bangsa Arab agar mengertiisi kitab suci yang mulia itu. Dengan demikian posisi bahasaArab menjadi sangat penting dan menarik perhatian kalanganmasyarakat, otomatis bahasa ini kedudukannya terangkatkarena ia merupakan bahasa agama yaitu Islam.

Bahasa Al-Qur’an berasal dari bahasa Quraisy,karena Nabi saw. lahir dan tumbuh dari bahasa tersebut.14

Dialek Quraisy adalah dialek terkaya disbanding dialek-dialekyang lain. Dialeknya lebih kuat dan lebih maju oleh karena itupenuturnya lebih kaya dalam proses pengembangan dialek.15

Orang–orang Quraisy dikenal memiliki seni sastrayang tinggi. Oleh karenanya ia tertarik dan mengagumi nilai-nilai sastra yang terdapat dalam al-Qur’an. Abu Jahal, AbuSufyan, dan Al.Akhnas senang mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang dibacakan Nabi Muhammad saw. Kendatipunbegitu, hal itu justru telah memperbesar kecemburuanmereka. Di sisi lain nilai sastra dan kandungan AL-Qur’andapat menggugah kesadaran bangsa Quraisy seperti yangterjadi pada diri Umar bin Khattab yang masuk Islam lantaranmendengar ayat-ayat suci itu dilantunkan.16

Dengan demikian dapat dipahami bahwa bahasaArab sebagai bahasa al-Qur’an yang juga memiliki nilai sastra

14Ahmad Hasan Al-Zayyaat, Tarikh al-Al-Adab al-Arabiy, Bairut : DarulMa’arif, 2009, h. 69.

15Ahmad al-Haufiy, Dirasat fi al-Hadharat al- Islamiyat, Jilid. I, Mesir:Dar al-Kutub, 1985, h. 134.

16Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta:Rajawali Pers, 2009, h.14.

Page 103: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

98

dapat menggugah nilai spiritual sehingga seseorang dapatmengambil sikap karenanya.

Pada zaman khulafaurrasyidin yang merupakanzaman perkembangan Islam yang cemerlang ditandai denganekspansi, integrasi, pertumbuhan dan kemajuan yangmenunjukkan peradaban tersendiri dengan segalakarakteristiknya.17

Dalam aspek kebudayaan dan peradaban, Islammengizinkan kaum muslimin berakulturasi dengan pihak laintermasuk dalam berbahasa selama kedamaian dapatditegakkan.18

Kenyataan, bahwa bahasa Arab bukanlah bahasakhusus orang-orang Muslim dan agama Islam, melainkan jugabahasa kaum non Muslim seperti Yahudi dan Kristen.Minoritas-minoritas Arab bukan muslim sampai sekarangmasih tetap bertahan di seluruh dunia Arab, termasuk JazirahArabia kecuali kawasan yang kini membentuk kerajaan ArabSaudi lebih khusus lagi provinsi Hijaz (Mekkah-Madinah).19

Begitu pula bahasa Arab bukanlah satu-satunyabahasa Islam, sebab ketika orang-orang Muslim melakukanekspansi militer dan politik keluar jazirah Arabia, merekamembawa agama Islam kepada masyarakat bukan Arab.Kemudian terjadilah Arabisasi.20

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seiringperkembangan perluasan wilayah kekuasaan Islam, bahasaArab juga berkembang pemakaiannya terhadap bangsa-bangsadi jazirah Arab bahkan kepada non muslim pun disebabkanadanya akulturasi dalam masyarakat.

17Ibid., h.26.18Ibid., h. 31.19Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Yayasan Wakaf

Paramadina, 1992, h. 358.20Ibid., h. 359.

Page 104: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

99

3. Masa Dinasti Umayyah (622-750 M)Peran bahasa Arab pada periode Dinasti Umayyah ini

berjalan seiring dengan perkembangan peradaban yangberorientasi untuk sosialisasi tradisi Arab pada seluruh lapisansosial budaya di wilayah-wilayah yang telah ditaklukkannya.Misi utama Arabisasi masih berdampak, penduduk-pendudukyang berbahasa Arab di seluruh kawasan dunia ini hampir bisadikatakan adalah Muslim, atau minimal ia mengenal Islam.Untuk mendukung misi yang diemban, Amawiyah Imengeluarkan kebijakan secara umum yaitu:

a. Mengangkat orang-orang Arab sebagai orang pertamadalam mengembangkan kepemimpinan umat Islam diseluruh kawasan yang mereka taklukkan.

b. Bahasa Arab sebagai bahasa utama umat, baik bagipengembangan administrasi pemerintahan maupunkeilmuan.

c. Orang-orang ajam (luar arab) dituntut memahamisumber-sumber Islam (al-Qur’an da al-Sunnah) jugamemahami struktur dan budaya Arab. Sehingga telahmelahirkan berbagai ilmu bahasa Arab; Nahwu, sharaf,balagah, bayan, badi’, isti’arah dan sebagainya.

d. Pengembangan ilmu-ilmu agama sudah mulaidikembangkan untuk menjelaskan secara sistimatisajaran Islam.21

e. Dengan demikian bahasa Arab menjadi kuat danmenjadi bahasa pergaulan, bahasa resmi pemerintahandan keilmuan bukan hanya digunakan orang–orang Arabtetapi juga orang-orang ajam. Bahasa Arab telahmenduduki peringkat yang terhormat dalam wilayahIslam.

Kajian kebahasaan telah dirintis pada dinastiUmayyah. Orang-orang saat itu masih tetap setia memegang

21Ajid Thohir, op.cit., h. 41.

Page 105: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

100

tradisi sastra padang pasir dimana para penyair masihmenduduki tempat yang terhormat seperti pada masa sebelumIslam dan masa kebangkitan Islam. Penyair-penyair menulisqasidah, puisi, dan tema-tema. Mereka juga merupakan tokoh-tokoh masyarakat baik sebagai penyokong kerajaan maupunsebagai penentang kerajaan. Puisi lebih banyakmenggambarkan hal-hal yang bersifat duniawi dari padakerohanian mengikuti kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.Puisi-puisi telah mencerminkan paganisme padang pasir daripada lingkungan Islam dan hidup perkotaan. Tema cintadengan segala keharuan liku-likunya telah ditampilkan denganbaik oleh tiga sejoli penyair cinta, yaitu Majnun dan Layla,Jamil dan Buthayna, Kuthayyir dan Azza.22

Pada awal abad ke 8 M, sejarah sastra Arabpenulisan prosa juga sudah dimulai saat dinasti Umayyahberkuasa. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya karya besarAli Bin Abi Thalib yakni Nahj al-Balagah. Karya besar inisebenarnya berbentuk prosa tetapi orang Arab tidakberpandangan demikian. Prosa tidak begitu berkembang olehkarena Dinasti Umayyah lebih focus kepada kegiatan sastradan intelektual, dan menganggap sastra Arab adalah sastrayang paling unggul disbanding sastra-sastra lainnya. Merekalebih senang menulis puisi dari pada prosa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasaArab mendapat posisi yang tinggi, terhormat dan kuat karenadigunakan oleh pejabat pemerintahan, administrasi Negarasebagai bahasa resmi juga digunakan sebagai bahasa bagi parapenyair dalam membuat puisi juga dalam mengarang. Danorang yang pertama kali menggunakan bahasa Arab sebagaibahasa karang mengarang adalah Ibn Muqaffa (w.th.142 H).Demikianlah gambaran bahasa dan sastra Arab pada masaUmayyah.

22 Aminullah op.cit.,h. 13.

Page 106: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

101

4. Masa Dinasti AbbasiyahKekuasaan Dinasti Bani Abbas sebagai kelanjutan

dari dinasti Bani Umayyah. Kekuasaan ini berlangsung dalamrentang waktu yang panjang dari tahun 132 – 656 H (750-1258 M).

Periode pertama pemerintahan Bani Abbas mencapaimasa keemasannya. Secara politik para khalifah betul-betultokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik danagama sekaligus. Periode berhasil menancapkan landasanbagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan melaluiusaha penerjemahan dari berbagai sumber.23

Sejarah mencatat pada masa Abbasiyah ini, mencapaipuncaknya di zaman Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M)dan putranya al-Makmun (813-833 M). Potensi dan kekayaanyang banyak dimanfaatkan oleh Harun al-Rasyid untukkepentingan social. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokterdan farmasi didirikan. Ada 800 dokter ketika itu dan lain-lain.Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zamankhalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan pendidikan, ilmupengetahuan dan kebudayaan serta kesusastraan berada padazaman keemasannya. Pada masa inilah Negara Islammenempatkan dirinya sebagai Negara terkuat dan taktertandingi.24

Dalam lapangan kebahasaan, Ilmu bahasa turutberkembang pesat karena bahasa Arab yang semakin dewasamemerlukan suatu ilmu bahasa yang menyeluruh. Ilmu bahasayang dimaksud adalah Nahwu, Sharaf, Ma’ani, Bayan, Badi,Arudh, dan Insya sebagai lanjutan dari masa Amawiyah I diDamaskus.25

23Lihat. Badri Yatim, op.cit. h. 50.24Ibid., h. 52-53.25Ajid Thohir, op.cit., h.52.

Page 107: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

102

Suatu hal yang menunjukkan kekuatan Islam sertakekayaan yang dimilikinya. Dari aspek ilmu pengetahuantermasuk di dalamnya bahasa dan kesusastraan Arabmengalami kemajuan yang pesat. Demikian pulapenerjemahan sebagai usaha mentransfer berbagai ilmupengetahuan dari Parsi dan Yunani, kemudian disesuaikandengan kebutuhan-kebutuhan terutama alam pikiranmereka.26

Dari uraian di atas dapat pahami bahwa bahasa dankesusastraan Arab berkembang bersama denganperkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arabsebagai bahasa resmi digunakan sebagai bahasa terjemahan.Yaitu menerjemahkan berbagai ilmu pengetahuan dan filsafatdari Paesi dan Yunani. Sehingga dari hasil menimba ilmutersebut pada zaman ini banyak lahir ilmuwan yang gemilang.Karya ini merupakan karya dokumentasi yang memperkuatkhasanah peradaban Islam.

Adapun perkembangan Prosa Arab pada masaAbbasiyah sebagaimana Syair, prosa pun mengalamiperkembangan yang sangat pesat. Dalam genre prosa, munculprosa pembaruan (al-Tajdid al- Natsr) yang ditokohi olehAbdullah Ibn Muqaffa dan juga prosa lirik yang ditokohi olehantara lain al-Jahizh. Salah satu prosa yang terkenal dari masaini adalah Kisah Seribu Satu Malam.27

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembanganprosa ada 3 yaitu:

a. Berkembangnya kebudayaan Islam dan memperolehmanfaat ilmu-ilmu umat lain seperti Paris, Hindi, danYunani melalui terjemahan.

26Philip K. Hitty, op.cit., h.139.27 http://jonatanaji.blogspot.com/Perkembangan Prosa Arab, diakses

tanggal 28 Januari 2015. h.8-9

Page 108: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

103

b. Masa Abbasiyah adalah masa yang panjang sehinggamembantu dalam ketetapan terhadap pikiran, bacaan,dan pembahasan.

c. Keberanian para khalifah dan kedekatan mereka denganorang terkemuka dalam penulisan prosa.28

Karya Sastra Arab meliputi puisi dan prosa. Sastrayang termasuk prosa adalah khutbah, washiyyat, hikmat,matsal, qishah, saj’u. Tokoh-tokoh sastra Abbasiyah dankaryanya adalah: Pada masa Abbasiyah I; Ibn Muqaffa’, Sahalbin Harwan, IbnZayyat, Ahmad bi Yusuf, Amr bin Mus’adah.Masa berikutnya antara lain: Ibrahim Ibn Abbas, al-Jahid, IbnQutaibah, Said bin Hamid, Abu Abbas bin Sawabah. Sastrajenis prosa banyak yang berisa novel, riwayat, nasehat yangdikarang.29

Tokoh-tokoh yang terkenal dengan karyanya :Abdullah Ibn al-Muqaffa’ dengan bukunya Kalilah wa Dimnah.

a. Abul Hamid al-Katib sebagai pelopor seni mengarangsurat.

b. Al-Jahid gaya bahasa yang dipakai menjadi nama aliranyang terkenal Tariqat al-Jahidh.

c. Ibn Qutaibah karangannya Uyun al-Akbar, Kitab al-Si’riwa al-Syua’ra, Adab al-Katib dan lain-lain.30

Berikut ini adalah bagian-bagian prosa yang dapatdilihat secara garis besarnya :

a. Kisah (Qissah) adalah cerita tentang berbagai hal, baikyang bersifat realistis maupun fiktif yang disusunmenurut penyajian yang logis dan menarik.

b. Amsal (peribahasa) dan kata mutiara (al-Hikam) adalahungkapan singkat yang bertujuan memberikan

28Ibid.29Ibid., h. 9.30Ibid.

Page 109: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

104

pengarahan dan bimbingan untuk pembinaankepribadian dan akhlak.

c. Sejarah (tarikh), atau riwayat (sirah) sejarah atau riwayatmencakup sejarah beberapa negeri dan kisah perjalananyang dilakukan para tokoh karya sastra terkenal. Antaralain Mu’jam al-Buldan (Ensiklopedi Kota dan Negara)oleh Yaqut al-Rumi (1179-1229). Tarikh al-Hindi (SejarahIndia) oleh al-Biruni (w. 448 H/1048 M).31

Pada masa Abbasiyah, sastra dengan segala jenisnyamenggema dalam kehidupan masyarakat. Ketika itu ada 2kelompok penyair yaitu:

a. Kelompok yang bertentangan dengan pemerintahdengan kritik sastranya.

b. Kelompok yang mendukung pemerintah denganmemberikan puji-pujian, merubah kejelekan menjadikebaikan. Penyair jenis ini banyak jumlahnya. SepertiMutanabbiy, Abu Firas, al-Nasy’I, Khalid dansebagainya.32

Adapun jenis latarbelakang penulisan prosa ketika itudibagi 2 yaitu:

a. Al- Sultaniyaat, yaitu tulisan-tulisan resmi yang berasaldari para pekerja prosa atau pengarang ke pengarang.,dari menteri ke pengarang prosa, dari khalifah k kepengarang prosa.

b. Al-Ikhwaniyaat, yaitu tulisan yang berasal/bersumber dariteman ke teman, dari guru ke murid, dari murid kedalam masalah-masalah khusus.

Dari kedua jenis ini, muncul 2 orang yang terkemukaatau popular yaitu Abu Hilal al-Al-Shabiy dan Abu Bakar al-

31http://sastramuslim.blogspot.com/2011/05/perkembangan-sastra-pada-masa-bani.html, diakses tanggal 28 Januari 2015.

32Ahmad Amin, Zhuhur Islam,, Jilid II, Kairo: Maktabat al-Nahdhat al-Misriyah, 1952, h. 95.

Page 110: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

105

Khawarizmi. Keduanya adalah tokoh sastrawan yangproduktif.33

Dari uraian di dapat dipahami bahwa baik bahasamaupun sastra Arab berkembang pesat dan banyak karya-karya gemilang yang lahir yang disebabkan adanya kegiatanpenerjemahan kitab-kitab ke dalam bahasa Arab. Kondisisosial politik juga melahirkan karya sastra yang bersifat kritisataupun mendukung. Inilah salah satu fungsi sastra yangdapat menjadi kontrol sosial. Dengan demikian bahasa Arabdan sastranya mengalami perjalanan dalam lintasan sejarahdari masa sebelum Islam hingga masa awal Islam danberkembang secara signifikan hingga melahirkan tokoh-tokohintelektual, sastrawan. Bahasa Arab juga memiliki andil dalamkemajuan peradaban Islam sehingga memperoleh posisi yangterhormat karena ia juga bahasa al-Qur’an.

C. Kesimpulan1. Bahasa Arab pada masa Jahiliyah merupakan bahasa

yang digunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari.Syair-syair dilantunkan dalam kegiatan-kegiatan dipasar Ukaz, sering juga diperlombakan di kotaMekkah untuk memperoleh syair yang terbaik danpilihan. Syair yang terpilih sebagai pemenangdigantung di dinding Ka’bah yang disebut muallaqat.

2. Pada masa Islam kegiatan tulis menulis berkembangkhususnya setelah Al-Qur’an dalam bahasa Arabturun. Syair pada masa permulaan Islam diperlukanuntuk membangkitkan semangat perjuangan.

3. Pada masa Bani Umayyah bahasa Arab mencapaistatus yang terhormat dalam wilayah Islam. Sebagaibahasa Negara, pejabat harus memiliki pengetahuan

33Ibid., h. 96.

Page 111: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

106

bahasa Arab. Bahasa Arab digunakan oleh penyairdalam membuat puisi dan mengarang.

4. Pada masa Abbasiyah kebangkitan intelektual tumbuhmelalui bahasa Arab, sehingga mencapaiperkembangan yang pesat pada berbagai aspek ilmupengetahuan dan pemikiran. Dalam bidang sastralahirlah tokoh-tokoh baik puisi maupun prosa.

DAFTAR PUSTAKA

Philip K, Hitti, Dunia Arab Sejarah Ringkas, terj, Bandung:Sumur Bandung, tth.

Aminullah, Menelusuri Perkembangan Bahasa Arab, 2008,diakses tanggal 28 Januari 2015padaRepository.USU.ac.id./bitstream/1234.

Ahmad Amin, Fajrul Islam, Kairo: Dar al-Shorouk, 2009Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2001Ahmad Hasan Al-Zayyaat, Tarikh al-Al-Adab al-Arabiy, Bairut :

Darul Ma’arif, 2009Ahmad al-Haufiy, Dirasat fi al-Hadharat al- Islamiyat, Jilid. I,

Mesir: Dar al-Kutub, 1985Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam,

Jakarta: Rajawali Pers, 2009Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Yayasan

Wakaf Paramadina, 1992http://jonatanaji.blogspot.com/Perkembangan Prosa Arab,

diakses tanggal 28 Januari 2015.http://sastramuslim.blogspot.com/2011/05/perkembangan-

sastra-pada-masa-bani.html, diakses tanggal 28Januari 2015.

Ahmad Amin, Zhuhur Islam,, Jilid II, Kairo: Maktabat al-Nahdhat al- Misriyah, 1952.

Page 112: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

107

INTERFERENSI BUDAYA LOKAL KELAHIRAN DIDALAM AJARAN RITUAL ISLAM: TINJAUAN

SOSIORELIGIUS DI MAKASSAR

Oleh: Dr. Syamsuez Salihima, M.Ag.(Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar)

AbstrakHasil Penelitian ini merumuskan kesimpulan bahwaproses kejadian interferensi budaya lokal khususnyakelahiran dalam ajaran ritual Islam di Makassar,bersamaan dengan bersentuhannya budaya lokal denganajaran Islam. Bentuk realisasi interferensi budaya lokalajaran ritual Islam terhadap di Makassar, ditemukandalam ritual kelahiran. Solusi tindakan antipatiinterferensi budaya lokal dalam ajaran ritual Islam diMakassar berdasarkan tinjauan sosio religius mengarahpada nilai-nilai ritual keislaman yang seharusnyamemiliki aspek spiritual dan nilai moral. Penelitian iniberimplikasi pada kepentingan mengidentifikasi lebihlanjut tentang aspek mana saja yang menjadi interferensiajaran ritual Islam terhadap budaya lokal di Makassar.Karena itu, interferensi ajaran ritual Islam terhadapbudaya lokal di Kota Makassar masih memerlukanpenelitian secara akurat untuk masa sekarang danmendatang dapat terjadi pergeseran ajaran Islam padaketidakmurniannya diyakini akan selalu ada seiringdengan keberadaan budaya lokal yang selalumengitarinya.

A. PendahuluanMasyarakat Makassar jauh sebelum kedatangan Islam

sudah memiliki tatanan adat istiadat dan kebudayaan yangterkandung dalam sistem pangngadakkang mengandung ajaran

Page 113: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

108

kemanusiaan yang murni seperti yang diamanahkan oleh nilaibudaya Makassar yang bertumpu pada sipakatau, persaudaraandan persamaan di antara sesama umat manusia berdasarkanprinsip ketauhidan.1 Pangngadakkang ini sebagai warisankebudayaan berupa gagasan dan ide atau nilai-nilai luhurdalam bentuk tradisi yang melanggengkan tata kehidupanmereka. Keberadaan warisan itu senantiasa langgeng terutamasaat unsur sarak masuk ke dalam unsur pangngadakkang,2 yangterus mengalami transformasi, dan kadang-kadang warisanbudaya itu tersisih ketika mengalami interferensi tetapiesensinya tetap muncul. Di sisi lain, adakalanya warisanbudaya itu justru semakin dikembangkan dan diamalkan olehmasyarakat secara luas karena dianggap tidak bertentangandengan sarak.

Ahmad M. Sewang menyatakan bahwapangngadakkang yang telah ada sebelumnya tetap berlanjutsetelah Islam diterima sebagai agama negara di wilayahKerajaan Makassar. Islam hanya memperkaya denganmenambahkan satu unsur lagi yang disebut sarak,3sebelumnya sudah ada empat yaitu adak (adat kebiasaan),rapang (persamaan hukum), bicara (undang-undang) dan warik(pelapisan sosial).

1Abdul Rahman Barakatuh, "Pappasang Tau Toa" dalam modulProgram Pendidikan Simpul Demokrasi Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan .Makassar: Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) bekerjasamadengan Netherlands Institute of Multiparty Democracy (NIMD), 2000),h. 88-99.

2Pangngadakkang, keseluruhan kaidah yang meliputi cara-caraseseorang bertingkah laku terhdap sesame manusia dan yangmengakibatkan ada gerak (dinamika) masyarakat. Mattulada, Latoa;Suatu Lukisan Antropologi Politik Masa Lalu. Makassar: Ininnawa, 2000),h. 306.

3Ahmad M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa: Abad XVI sampaiAbad XVII (Cet. II; Jakarta; Yayasan Obor Indonesia, 2005), h. 143-144

Page 114: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

109

Selanjutnya, sarak adalah syariat, unsur pangngadakkangyang ditetapkan setelah masuk dan diterima Islam di kalanganmasyarakat Makassar. Sarak berisi konsep-konsep ajaranIslam, yang merupakan napas bagi keseluruhan aspek ritualkehidupan. Sarak adalah syariat Islam yang mengandungberbagai ketentuan hukum yang berlandaskan ketauhidankepada Allah swt.4 Sumber lain mengemukakan bahwa, sarakmengandung nilai-nilai Islam dan ajaran Islam yangberasimilasi dengan budaya adat istiadat masyarakat sejakmasuk Islam di kalangan mereka.5 Keberadaan sarak sebagaisalah satu unsur pangngadakkang bisa saja terjadi karena prosesakulturasi budaya dimungkinkan, namun bila hal itu sebagaibagian proses interferensi, maka tentu menarik untukditelusuri akar sejarahnya

Khusus di Makassar bila dibuktikan dengan beberapakasus berdasarkan tinjauan sosio religius seperti pada ritualacara kelahiran, karena dalam kegiatan ritual keagamaanseperti ini sering ditemukan ada interferensi budaya lokal.

Acara kelahiran berdasarkan ajaran Islam menjadiritual yang dilakukan masyarakat Makassar, adalahmemperdengarkan azan pada bayi yang baru lahir sebagaisimbol harapan agar kelak sang bayi tersebut memilikikeislaman yang sempurna sebab yang diperdengarkanpertamakali saat kelahirannya, adalah kalimat tauhid.Kemudian pada hari ketujuh acara akikah yang dalam

4Andi Rasdiyanah, Integrasi Sistem Pangngaderreng dengan Sistem Syari’atsebagai Pandangan Hidup Orang Bugis dalam Lontarak Latoa “Disertasi”(Yogyakarta: PPS IAIN Sunan Kalijaga, 1995), h. 176. Lihat juga HamidAbdullah, Manusia Bugis Makassar; Suatu Tinjauan Terhadap Pola Tingkah Lakudan Pandangan Hidup Manusia Bugis-Makassar (Jakarta: Inti Idayu Press,2005), h. 90-93.

5Abd. Hamid Abdullah, Manusia Bugis Makassar; Suatu TinjauanTerhadap Pola Tingkah Laku dan Pandangan Hidup Manusia Bugis-Makassar(Jakarta: Inti Idayu Press, 1985), h. 42.

Page 115: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

110

masyarakat Makassar disebut attompolo disertai kelong-kelongdan sebagian masyarakat menyertakannya dengan acarapembacaan barazanji dengan berbagai prosesi adat istiadatserta berbagai prosesi lainnya yang dianggap sebagaiinterferensi budaya lokal dalam ajaran ritual Islam. Olehkarena itu, interferensi budaya lokal di dalam ajaran ritualIslam, memiliki arti penting.

B. Bentuk Realisasi Interferensi Budaya Lokal Kelahiranterhadap Ajaran Ritual Islam di Makassar

Berdasarkan observasi penulis dan informasi yangdiperoleh melalui wawancara, bentuk ritual Islam di KotaMakassar yang tergolong sebagai realisasi interferensi budayalokal, salah satunya pada ritual kelahiran.

Ritual kelahiran bagi seorang bayi di Makassarmengandung nilai sarak yang dalam realisasinya ritualtersebut dilaksanakan berdasarkan masa atau fase-faseperkembangan manusia itu sendiri. Artinya, prosespelaksanaan ritual itu disesuaikan dengan pola dan tempo,serta irama perkembangan yang dialami oleh seseorang.

Masa kehamilan dalam perspektif ajaran Islam,disebut masa al-janīn, tingkat anak yang berada dalamkandungan dan adanya kehidupan setelah adanya roh dariAllah Swt.6 Ditemukan konsep penanaman keimanan yangdiajarkan dari Nabi saw bahwa sebelum janin terbentukdianjurkan untuk menanamkan nilai-nilai ketuhanan padacalon anak. Dalam hadis dinyatakan :

6Lihat Zainuddin et. al., Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali (Cet.I; Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 69.

Page 116: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

111

بي صلملو أن أحدھم إذا أراد أن یأتي اس رع قال قال الن عن ابن عبی بنا الش اللھم جن یطان ما رزقتناأھلھ قال باسم هللا ب الش (رواه 7طان وجن

البخارى)Terjemahnya :

Dari Ibn 'Abbās ra berkata, Nabi saw bersabda : Ketikaseseorang dari kalian menggauli isterinya terlebih dahuluberdoa dengan mengucapkan, "Basmalah, ya Allahhindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkanpula anak yang Engkau anugerahkan kepada kami darig a n g g u a n s e t a n " . ( H R . B u k h ā r i )

Sesuai teks hadis tersebut, dianjurkanpengamalannya dalam rangka menghindarkan calon anakdari gangguan setan. Mungkin inilah yang dimaksudketerangan yang diperoleh dari Abd. Rahman Bahnadi Tadibahwa,

Dalam sistem pangngadakkang berupa adat kabiasanganbagi orang tua di Makassar senantiasa berupaya agaranaknya hidup sejahtera, terhindar dari berbagai gangguanyang dapat mencelakan dirinya, sehingga diadakan ritual-ritual mulai sejak masa kehamilan.8

Bagian wawancara tersebut di atas ditinjau dariajaran Islam mengandung nilai-nilai sarak, namun adanyaritual-ritual pada bulan-bulan kehamilan berikutnya sepertisaat memasuki usia tujuh bulan bersamaan dengandilaksanakannya annaggala sanro (ditangani oleh dukun),yakni dibacakan doa-doa oleh orang yang dianggap ahli

7Al-Bukhāri dalam CD. Rom Hadīś, op. cit., Kitab al-Da'awāt, hadis,5909.

8Abd. Rahman Bahnadi, 43 Tahun, Pegawai Syara’ jabatan KepalaKUA Kecamatan Rappocini Kota Makassar, Wawancara denganpenulis, Jl. Sultan Alauddin tanggal 5 Juni 2014.

Page 117: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

112

seperti imam kampong, dan diadakan upacara anyapubattang (diusap perutnya untuk pemberkahan), sampai padaupacara nipasilli (dirawat secara intensif) dan pallammori(dirawat secara khusus) saat akan melahirkan tidakditemukan ketentuannya dalam sarak. Karena itu, dalampandangan penulis bahwa upacara itu hanya sebagaisimbol, dan yang terpenting sebenarnya adalah calon ibudalam masa-masa tersebut hendaklah mempersiapkankondisi fisik maupun psikisnya, sebab sangat menentukandan berpengaruh terhadap proses kelahiran anak nanti.Selain komsumsi makanan dan ketenangan emosional ibujuga perlu dijaga (ketenangannya).

Selain ibu, sesuai tuntutan sarak maka ayah jugadianjurkan untuk senantiasa berzikir dan membacakan doa-doa penting bagi janin dalam kandungan. Bacaan yangdianjurkan adalah, ayat kursi,9 sesudah itu adalah surah al-Falaq, dan surah al-Nās yang dikenal surah al-Mu'awwizatayn.10 Mungkin orang-orang dulu yang belumyakin akan doa-doa itu, sehingga sebagaimana dalamwawancara tadi, pembacaan doa dilakukan dengan caramemanggil orang yang ahli, ini dipahami dari upacaraannaggala sanro dan diadakan upacara anyapu battang.

Terlepas dari itu, yang jelasnya bahwa Islammemandang janin memiliki hak-hak kemanusiaan, sehinggaia perlu mendapat pemeliharaan. Hal yang demikian ini,sebab janin sudah memiliki roh dan sudah menjadimanusia, bahkan Allah Swt telah mengadakan transaksiprimordial dengannya saat masih dalam kandungan. Allahberfirman dalam QS. al-A'rāf (7): 172

9Lihat QS. al-Baqarah (2): 255.10Demikian yang dikemukakan Jamāl 'Abd. al-Raḥmān, Aṭfāl al-

Muslimīn; Kaifa Rabbāhum Nabiyy al-Amīn (Makkah al-Mukarramah: Dāral-Ṭaybah al-Khadra, 2000), h. 40

Page 118: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

113

تھم وأشھدھم على أنفسھم ی ك من بني ءادم من ظھورھم ذر وإذ أخذ ربكم قالوا بلى شھدنا ألست برب

Terjemahnya:Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkanketurunan anak-anak Adam dari sulbi mereka danAllah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (serayaberfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Merekamenjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadisaksi". ….11

Hal lain yang perlu diketahui, terutama untukperawatan dan pemeliharaan janin adalah bahwa dalamkonsep Islam diperbolehkan wanita hamil untuk tidakberpuasa dan mengganti dengan fidyah demi keselamatanjaninnya itu. Di samping itu, wanita hamil hendaknyamenjauhi segala hal yang dapat menjadi mudarat bagijaninnya, misalnya mejauhi rokok.

Setelah janin lahir, adalagi tradisi yang dilakukanorang Makassar, yakni prosesi simba yang dalam hal iniorang tua menanamkan pohon kelapa buat anaknya dipekarangan rumah atau dikebunnya. Ini tidak adahubungannya dengan sarak, tetapi dengan caramengazankan anak bayi setelah lahir sebagaimana pulayang diperoleh dari wawancara itu menunjukkan adanyaunsur sarak berdasarkan hadis Nabi saw yang menyatakan:

ي ن ف لم أذ ص ول هللا ت رس ال رأی بن أبي رافع عن أبیھ ق عن عبید هللاالة اطمة بالص ین ولدتھ ف حسن بن علي ح (رواه أبو داود)12أذن ال

11Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 250.12Abū Dāwud Sulaimān Ibn al-Asy’aś al-Sijistāniy, Sunan Abū

Dāwud, juz IV (Bairūt: Dār al-Fikr, 1968), h. 328. Lihat juga Sunan AbūDāwud dalam CD. Rom Hadis, kitab al-Adab, hadis 4441.

Page 119: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

114

Terjemahnya:Dari 'Ubadullāh bin Abī Rāfi', dari bapaknya berkata:saya telah melihat Rasulullah saw. melafazkan adzansalat di telingah Hasan bin Ali ketika ia dilahirkanibunya Fatimah. (HR. Abū Dāwud).

Hadis yang disebutkan di atas menurut al-Suyutiadalah dhaif, namun demikian bila diamalkan akandiketahui rahasia azan yang dilakukan pada telinga bayiyang baru lahir, mengandung harapan yang optimis agarmula-mula suara yang terdengar oleh telinganya adalahkeagungan dan kebesaran Allah, juga kemuliaan nabi-Nyadalam simbol syahadat sebagai harapan agar kelak anaktersebut menjadikan Nabi saw sebagai ikutan.

Pada hari-hari berikutnya, terutama pada hariketujuh sampai hari kesembilan seorang bayi hendaknyadiaqiqah. Bagi orang-orang Makassar menurut keterangandari Muhammad Anas Daeng Ngoyo adalah,

Tradisi lain yang masih dalam kategori sistempangngadakkang adalah pada umur tujuh hari tali pusar bayiterlepas dari pusarnya, dan barulah ibu diperkenankanturun ke tanah, selanjutnya diadakan selamatan yangdisebut akkerekeng biasanya pada usia tujuh sampaisembilan hari. Jika belum sempat, biasanya diundur kehari-hari bilangan tujuh berikutnya, yakni harikeempatbelas, hari kedua-puluhsatu, sampai ada waktu danada kemampuan untuk upacara ritual itu. Pada acaratersebut si bayi diberi nama dan digunting rambutnyadiiringi dengan pembacaan Barazanji. 13

13Muhammad Anas Daeng Ngoro, Guru Agama dan PegawaiSyara’, Wawancara dengan penulis, Jl. Sultan Abdullah Tallo KotaMakassar, tanggal 21 Juni 2014.

Page 120: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

115

Pada dasarnya proses upacara selamatan yangdisebut akkerekeng, yakni menyembelih kambingsebagaimana dalam wawancara tersebut adalah upacaramengaqiqahkan bayi dan hal ini mengandung nilai-nilaisarak berdasarkan hadis berikut:

صلم ھ أنھا سألت رسول هللا عن سباع بن ثابت أخبره أن أم كرز أخبرتكم ذكرانا نثى واحدة وال یضر عن العقیقة فقال عن الغالم شاتان وعن األ

(رواه الترمذي)14ناثا كن أم إ Terjemahnya :

Dari Sibā' bin Śābit diberita-kan olehnya bahwa UmmuKurz telah memberitakan kepada Nabi saw bertanyatentang aqiqah, maka Nabi saw menjawab dengansabdanya bahwa, untuk bayi laki-laki dua ekor kambing(yang sama besarnya), untuk bayi perempuan seekorkambing, baik kambing jantan maupun kambing betina.(HR. Turmūziy)

Aqiqah sama halnya untuk berqurban dalam rangkamendekatkan diri kepada Allah Swt., nilai keislaman danbudaya lokal di dalamnya adalah melatih diri untukbersikap pemurah. Dengan aqiqah pula, atau upacarakeselamatan karena sebelumnya ada akkerekeng, praktis adapula suguhan makanan dari daging kambing yangdisembelih. Memberikan jamuan makan merupakan suatubentuk amal yang bernilai pahala. Hal yang terpenting lagiadalah bahwa dalam acara itu, menyiarkan nasab bayi, dankepadanya diberi nama yang baik sesuai yang dianjurkansarak. Rangkaian prosesi seperti inilah merupakaninterferensi budaya lokal namun tetap sesuai tuntunan

14Abū 'Īsā Muḥammad bin 'Īsā al-Turmūziy, Sunan al-Turmūziy,dalam CD. Rom Hadis al-Syarīf al-Kutub al Tis’ah, Kitab al-Aḍāḥiy,hadis 1435.

Page 121: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

116

sarak dalam sistem pangngadakkang, jadi walau tanpa adapembacaan barazanji sudah cukup.

Ritual aqiqah seperti yang disebutkan di atas, dikalangan masyarakat Kota Makassar disebut budayaAttompolo, yakni prosesi budaya aqiqah bagi keluargaterhormat dalam memberikan nama pada anak dan prosespasca aqiqah. Budaya ini telah berlangsung cukup lama, yangramainya bisa seperti pesta pernikahan.15 Acara ini,merupakan budaya ritual bagi bayi yang baru lahir. Pada acaraini, sebelumnya diadakan penyembelihan kambing bagi bayiyang baru lahir, satu ekor kambing untuk perempuan dan duaekor kambing untuk laki-laki.

Menurut keterangan dari Syekh Sahib Sultan KaraengNompo, bahwa budaya lokal attompolo ini, merupakanrangkaian ritual sejak anak yang di aqiqah masih dalamkandungan, yang saat itu mulai diadakan ritual annaggala sanro,dan apabila kandungan telah berusia tujuh bulan, makadiadakan upacara anyapu battang, yang dalam acara itu terdapatkanre jawa picuru, serta buah-buahan. Upacara pada saat usiakehamilan ini, ialah memandikan calon ibu dengan suaminyayang disebut nipasilli dengan maksud untuk menjaga calon ibudan calon bayi. Sesampainya usia sembilan bulan kehamilanatau di saat-saat akan melahirkan diadakan acara pallammori,dengan tujuan agar si calon ibu mudah melahirkan, setelahmelahirkan maka diadakan acara Attompolo.16 Dalamkenyataannya, terdapat perbedaan persyaratan bagi bayi yangmasih keluarga bangsawan dengan gelar karaeng, atau daeng,

15M. Asdar Nanjeng Daeng Sigolo, Tokoh Masyarakat-MantanLurah Kassi-Kassi Kota Makassar, Wawancara oleh penulis di Makassarpada tanggal 21 Juli 2014.

16Syekh Sahib Sultan Karaeng Nompo, 61 Tahun, PensiunanDosen Fakultas Adab dan Humaniora, Keturunan ke 9 Syekh Yusuf al-Makassari, Wawancara dengan penulis, Jalan Syekh Yusuf KotaMakassar, tanggal 7 Nopember 2013.

Page 122: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

117

dengan masyarakat biasa dalam acara Attompolo di lingkunganmasyarakat Muslim Kota Makassar. Sebagai anak yang masihmemiliki darah bangsawan suku Makassar, ia diwajibkanuntuk menyediakan 29 bibit kelapa.

Dalam acara Attompolo itu, bibit kelapa tersebut dihiasdengan indah dan ditaruh dalam kamar bayi. Beras yangditaruh dalam baskom juga dihias dengan bentuk kepalamanusia. Dalam perspektif budaya mereka, penanaman kelapaini merupakan upaya agar bayi yang baru lahir telahdipersiapkan sebagian dari kebutuhan hidupnya.17 Dalampada itu, berdasarkan survei penulis, kepada bayi yang barulahir juga disediakan dua ekor ayam yang masih usia mudadan sebutir telur ayam. Saat prosesi Attompolo, dahi bayi danibunya disentuhkan dengan ayam-ayam tersebut. Disediakanpula sebuah kelapa muda yang dibuka dan airnya digunakanuntuk membasahi gunting guna memotong rambut saatpembacaan barazanji atau syair barzanji saat Attompoloberlangsung.

Disediakan buah kelapa saat Attompolo berlangsungsesuai keterangan yang penulis dapatkan di lokasi penelitian,adalah sebagai simbolisasi agar kehidupan anak tersebuttumbuh seperti pohon kelapa, dan selalu manis dalamkehidupannya sebagai air kelapa yang terasa manis,menyenangkan, dan penuh kegembiraan. Ini merupakanpemahaman mereka bahwa pohon dan buah kelapa, yangbermanfaat dari akar sampai ujung daun tersebut akanberbuah ketika sang bayi sudah menginjak remaja yanghasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidupnya.Sedangkan diisyaratkannya kelapa muda, melambangkan

17Abd. Rahim, 62 Tahun, Tokoh Masyarakat Kota Makassar,Wawancara oleh penulis di Kota Makassar pada tanggal 21 Agustus2013.

Page 123: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

118

sebuah kesegaran, kemudaan, dan kesehatan yang diharapkanselalu menyertai kehidupan anak yang dilahirkan tersebut.

Bagi masyarakat muslim di Makassar, budayaAttompolo diselenggarakan cukup meriah. Pada acaratersebut sekitar 300 orang kerabat dan relasi diundang.Keluarga dekat telah berdatangan sehari sebelumnya untukmembantu menyiapkan pesta. Para tamu yang datangbiasanya memberikan sumbangan atau kado untuk bayi.Tamu-tamu juga turut melihat si kecil yang kini telahmenjadi anggota baru dalam keluarga tersebut.

C. Solusi Tindakan Antisipasi Interferensi Budaya LokalKelahiran dalam Ajaran Ritual Islam di Makassar

Sebagaimana yang telah diuraikan, ditemukan bahwainterferensi budaya lokal terhadap ritual keislaman diMakassar berproses sebagai perpaduan antara budaya lokaldengan ajaran atau paham, yakni ajaran Islam selamadianggap tidak bertentangan antara satu dengan lainnyaberdasarkan tinjauan sosio religius. Interferensi tersebutsecara nyata aplikasinya, sehingga perlu ada solusi yangmengarah pada nilai-nilai ritual keislaman terutama pada saatacara kelahiran

Terdapat ungkapan dalam bahasa hati untuk memujiAllah swt. seperti nilai spiritual dalam falsafah lontarakMakassar yang ditemukan dalam Kitab Kelong Makassar bahwa:

Mammuji mma’ inakke, Mappibuang ri Batara, kundo’dopuli, menynre’ang ri nia’na, mallako ri Allah Ta’alah,parentai taua ri ero’na, … moterekko ri appaka sulapana ammoterekko ri battanna kalennu maknassa niya atuanjoreng pangngassengan napadongkok Allah Ta’alah.18

18Chaeruddin Hakim, Kitab Kelong Makassar (Sungguminasa: GoraPustaka Indonesia, 2006), h. 79.

Page 124: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

119

Artinya:Aku hanya memuji, menyerahkan pada Allah, berserahdiri, pada keesann-Nya, Takwalah kepada Allah,perintahlah orang sesuai keikhlasan,... temukanlah empatpenjuru dan kembalilah pada dirimu sebab ada ilmupengetahuan dalam diri pribadi yang diletakkan AllahTa’ala.

Kalimat di atas mengandung nilai spiritual yangsangat tinggi, memberi dorongan (spirit) untuk bertaqwakepada Allah dan melakukan segala perintah agama denganikhlas. Tentang appaka sulapa yang disebutkan dalam kalimatitu, sebagaimana pula yang dipercayai masyarakat KotaMakassar juga mengandung nilai spiritual, apalagi bila nilaispiritual dalam konsep dimaknai dengan fitrah sebagaimanayang telah dikemukakan, maka ditemukan falsafah lontarakyang disebut Sulapa’ Appa’ (segi empat) yang makna dasarnyaadalah kembali kepada jati diri unsur kejadian manusia (fitrah)terbentuk dari empat unsur yakni tanah, air, api dan angin.Keempat unsur ini juga memiliki makna dalam dunia sufistikyang dikenal dalam kesufian.

Demikian halnya jika dipahami bahwa pada budayaAttompolo disediakan buah kelapa yang dapat dijadikan spirituntuk menjalani kehidupan yang baik, maka dapat dikatakanmengandung nilai-nilai spiritual. Pada budaya Attompolo itu,terdapat pesan spiritual yang penting bahwa segala sesuatutelah dipersiapkan bagi kehidupan bayi dalam perspektifjangka panjang seperti halnya dalam ungkapan mereka bahwa,apa nuparek bokong, bokong mange ri anjak, tena maraeng sambayanglima waktu,19 yang artinya bahwa apa yang engkau kerjakan

19K.A. Syarif D. Basang Manyambeang, Struktur Bahasa Makassar(Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas, 1978), h.52.

Page 125: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

120

untuk memperbanyak bekal, tidak lain kecuali shalat limawaktu.

Artinya, bahwa biar pun nilai spiritual ditemukandalam budaya Attompolo sebagai motivasi untuk hidup bahagiajangka panjang, namun mereka tidak melaksanakan shalatmaka nilai spiritual tersebut akan sirna. Karena itu, budayaAttompolo ini dalam pandangan penulis sangat kontekstualpada masa sekarang ini dimana tumbuhan alam seperti buahkelapa dieksploitasi habis-habisan, dan bagi sebagianmasyarakat hanya menjadikan buah kelapa sebagai simbol,dan tidak mengutamakan nilai-nilai spiritualnya.

Berdasarkan keterangan di atas dipahami bahwa adatdan tradisi turun temurun yang tidak sejalan denganketentuan agama, tidak memiliki dasar dan sumber normatifdari ajaran agama merupakan bentuk interferensi budaya lokalseperti appanaung kaddokang, accerak, ammaca-maca, dapatmerusak akidah sedikit demi sedikit ditinggalkan olehmasyarakat Makassar, tetapi sebagian kecil lagi yangmentradisikannya justru menganggap bahwa hal tersebutmemiliki nilai ritual.

Semua sistem interaksi budaya lokal dalam tatananmasyarakat Makassar yang dituangkan dalam pangngadakkangdan memiliki unsur syariat disebut dengan sarak, seharusnyamengikuti nilai-nilai keislaman dan berinteraksi dengan adatdan sistem norma. Sarak tersebut mengandung nilai-nilailuhur keagamaan dari diri dan hayat seseorang dalampelibatan keseluruhan kehidupan berpikir sebagai bagian daripendidikan, sehingga merasa berkemauan yang terjelma dalamkelakuan dan hasil kelakuannya dapat dipersepsi bahwa nilai-nilai tersebut mengandung unsur sarak yang telah menjadiwarisan bagi masyarakat Makassar sampai saat ini.

Tanpa menjaga ajaran agama dan upaya untukadaptasi dengan adat dan budaya, maka sumber identitassemakin lenyap perlahan dan akan tergantikan dengan sistem

Page 126: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

121

baru yang tidak sebagus dengan tradisi yang telah adasebelumnya, dan berakibat hilangnya citra dan karakterkeislaman dan sistem pangngadakkang yang asli.

D. KesimpulanRitual kelahiran bagi seorang bayi di Makassar

mengandung nilai sarak yang dalam realisasinya ritual tersebutdilaksanakan berdasarkan masa atau fase-fase perkembanganmanusia itu sendiri. Mulai dari masa kehamilan, ditemukanritual annaggala sanro, diadakan upacara anyapu battang, dan saatmelahirkan dengan upacara akkerekeng, selanjutnya ritualAqiqah yang disebut dengan budaya lokal attompolo.

Dalam ritual tersebut ditemukan interferensi budayalokal yang dianggap dapat menghilangkan kemurnian ajaranIslam, yakni yang tidak ada hubungannya dengan sarak atauamalan tersebut sebagai bentuk interferensi budaya lokal,tetapi dengan cara mengazankan anak bayi setelah lahir,demikian pula mengadakan doa dan zikiran saat aqiqah tetapsejalan dengan ajaran Islam.

E. ImplikasiUraian kesimpulan di atas, berimplikasi pada urgensi

mengidentifikasi lebih lanjut tentang aspek apa saja yangmenjadi interferensi ajaran ritual Islam terhadap budaya lokaldi Makassar. Untuk itu disarankan kepada semua pihak dalammelihat bentuk interferensi tersebut, lebih mengedepankannilai-nilai sarak sebagai unsur pangngadakkang sebagai simbolidentitas masyarakat yang telah diwariskan oleh kejayaan masasilam, yang sejalan dengan konsep ajaran Islam.

Karena itu, disarankan kepada segenap masyarakatmuslim Makassar yang mempertahankan budaya lokalnya,secara cermat memilah mana di antara budaya tersebut yangbersinergi dengan ajaran Islam untuk tetap dapatdipertahankan. Sebaliknya, budaya lokal yang dianggap

Page 127: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

122

bertentangan dengan ajaran Islam sedikit demi sedikit danbertahap untuk segera ditinggalkan. Berdasarkan hal itu, jikadiyakini bahwa al-islāmu ṣaliḥ li kulli zamān wa makān, makadisarankan agar masyarakat tetap mempertahankan budayalokal yang kaya dengan nilai-nilai sarak, dan sedapat mungkindiwariskan dari generasi ke generasi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abd. Hamid. Manusia Bugis Makassar; Suatu TinjauanTerhadap Pola Tingkah Laku dan Pandangan HidupManusia Bugis-Makassar. Jakarta: Inti Idayu Press,1985.

Barakatuh, Abdul Rahman. "Pappasang Tau Toa" dalammodul Program Pendidikan Simpul Demokrasi KabupatenJeneponto Sulawesi Selatan. Makassar: KomunitasIndonesia untuk Demokrasi (KID) bekerjasamadengan Netherlands Institute of MultipartyDemocracy (NIMD).

al-Bukhāri, Abū ‘Abd. Allāh Muhammad ibn Ismā’īl ibnIbrāhim ibn al-Mugīrah ibn al-Bardizbāt. Sahīh al-Bukhāriy, dalam CD. Rom Hadīś al-Syarīf al-Kutub alTis’ah, Kitab al-Janāiz.

Hakim, Chaeruddin. Kitab Kelong Makassar. Sungguminasa:Gora Pustaka Indonesia, 2006

Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 2012.

Mattulada, Latoa; Suatu Lukisan Antropologi Politik MasaLalu. Makassar: Ininnawa, 2000.

Manyambeang, K.A. Syarif Daeng Basang. Struktur BahasaMakassar. Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa Depdiknas, 2000.

Page 128: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

123

al-Raḥmān, Jamāl 'Abd. Aṭfāl al-Muslimīn; Kaifa RabbāhumNabiyy al-Amīn. Makkah al-Mukarramah: Dār al-Ṭaybah al-Khadra, 2000.

Rasdiyanah, Hj. Andi. "Integrasi Sistem Pangngaderrengdengan Sistem Syari’at sebagai Pandangan HidupOrang Bugis dalam Lontarak Latoa ". Disertasi, PPSIAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1995.

Sewang, Ahmad M. . Islamisasi Kerajaan Gowa: Abad XVIsampai Abad XVII. Cet. II; Jakarta; Yayasan OborIndonesia, 2005

al-Sijistāniy, Abū Dāwud Sulaimān Ibn al-Asy’aś. SunanAbū Dāwud, juz IV. Bairūt: Dār al-Fikr, 1968.

Zainuddin et. al., Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali. Cet.I; Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Page 129: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

124

URGENSI KAIDAH BAHASA ARAB DALAMMEMAHAMI AL-QUR’AN

Oleh: Asriyah

Abstrak

Bahasa Arab adalah rumpun bahasa Semit, tersebar disemenanjung Jazirah Arabiyah. Dan Bahasa Arabmemiliki kaidah-kaidah tertentu yang berlaku bagibahasa tersebut. Karena Al-Qur’an diturunkan dalambahasa Arab, maka untuk memahami arti dankandungannya dengan baik maka kita dituntut untukmemahami kaidah-kaidah tersebut. Bagaimana urgensikaidah bahasa Arab dalam memahami Al-Qur’an.Itulah yang menjadi fokus kajian dalam tulisan ini.Bahasa Arab merupakan kunci untuk memahami Al-Qur’an. Penelitian ini menemukan bahwa kaidahbahasa Arab merupakan syarat yang harus dikuasaioleh seorang mufassir dalam mengungkap makna yangterkandung dalam Al-Qur’an. Al-Suyuthi mengatakanada lima belas ilmu yang harus dimiliki oleh seorangmufassir, dan yang paling dominan adalah kaidahbahasa arab. Dengan demikian kaidah-kaidah bahasaArab sangat erat hubungannya dengan hubungannyadengan pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an. Tanpa kaidahbahasa Arab sangat sulit untuk memahami al-Qur’an.Kata Kunci: Urgensi, Tata Bahasa Arab, Al-Qur’an.

A. PendahuluanBahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, karena ia merupakan media yangdipergunakan untuk berkomunikasi satu sama lain.Keberadaan bahasa sebagai media komunikasi

Page 130: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

125

memungkinkan manusia dapat berinteraksi dengan sesamanyasehingga terjadilah dinamika kehidupan yang mengantarkantegaknya peradaban manusia di berbagai belahan dunia.

Bahasa Arab salah satu cabang bahasa Semit, tumbuhdan berkembang jauh sebelum agama Islam datang yangdibawa oleh Nabi Muhammad saw. Wilayah pemakaiannyameliputi daerah Hijaz dan Nejed di Semenanjung Arabiyah.Hanya saja teks tertua berupa dokumen sejarah yangdikemukakan hanya berasal dari abad ke-3M. Bahasa Arabmempunyai beberapa peranan yang sangat penting bagikehidupan manusia, khususnya bagi umat Islam secara garisbesar peranannya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,yaitu peranannya dalam agama, peranannya dalam ilmupengetahuan dan peranannya dalam pergaulan.

Dengan beberapa peranan yang telah disebutkan,maka pembelajaran bahasa Arab kian hari mengalamikemajuan yang sangat pesat, tidak terbatas di negara-negarayang mayoritas penduduknya muslim, tetapi sudah merambahke negara-negara barat, misalnya di Harrow Technical CollegeLondon bahasa ini Arab secara intensif diajarkan, di LondonUniversity, Universitas of Utah, di University of Oxford, jugadi Portland State Collage dan negara-negara lain, bahasa Arabsudah kian marak.

Keberadaan Al-Qur’an sebagai bahasa Tuhan selalurelevan dengan kondisi sosial umat manusia di setiap zaman.Hal ini terbukti dengan keberadaan Al-Qur’an yang bersifatuniversal, kondusif, dan fleksibel. Hal ini menunjukkankekomunikatifan Al-Qur’an dalam menerima berbagaiinterpretasi, sehingga bisa tetap eksis di tengah perubahan danperkembangan zaman yang berjalan secara dinamis.

Salah satu aspek kebahasaan yang terpenting dalampenafsiran Al-Qur’an adalah aspek qawaid atau gramatikalkebahasaan, yang meliputi kaidah qur’aniyah dan kaidah bahasaArab. Terabaikannya kedua aspek gramatikal kebahasaan dalam

Page 131: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

126

penafsiran tersebut, akan berimplikasi terhadap keliberalaninterpretasi, sehingga cenderung bernuansa pemikiran yanghampa dari nuansa tafsir, bahkan bisa lepas dari makna nashsyar’iy secara keseluruhan. Oleh karena itu penafsiranhendaknya berawal dari analisis kebahasaan sebagai dasar untukmelangkah kepada analisis dan interpretasi ayat yang lebihkompleks.

Meskipun demikian, bahasa Arab merupakan suatusistem bahasa yang memiliki kaidah-kaidah tertentu yangberlaku bagi bahasa tersebut. Karena AlQur'an diturunkandalam bahasa Arab, maka untuk memahami arti dankandungannya, seseorang perlu memahami kaidah-kaidahbahasa Arab tersebut. Masalahnya adalah sejauh manakahurgensi kaidah-kaidah bahasa Arab dalam memahami ayat-ayatAl-Qur'an?

B. Urgensi Kaidah Bahasa Arab dalam MemahamiAlqur’an

Bahasa Arab dan Al-Qur’an mempunyai kaitan yangsangat erat satu sama lain sehingga para ulama telahmeletakkan syarat kepada para ahli tafsir supaya mempunyaipemahaman yang mantap dalam bahasa Arab dan ilmu-ilmunya seperti nahwu, sharaf, semantik, retorik dan cabang-cabang ilmu bahasa Arab yang lain. Oleh karena Al-Qur’anditurunkan dengan bahasa tersebut, maka pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an tergantung pada uraian setiap perkataan danpengertiannya sesuai kondisi. Seorang ulama pernah berkatabahwa tidak harus bagi orang yang beriman kepada Allah danhari akhirat berbicara tentang Kitab Allah sekiranya dia tidakpaham bahasa Arab.

Al-Qurtuby dalam kitab tafsirnya “Al-Jami’ li AhkamAl-Qur’an” mengkhususkan satu bagian yang membincangkankaitan antara bahasa Arab dan Al-Qur’an. Beliau jugamenyebut betapa pentingnya mempelajari i’rab (perubahan

Page 132: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

127

baris akhir) ayat-ayat Al-Qur’an dan untuk pemahaman yangtepat terhadap maksud dan hukum yang terkandung di dalamAl-Qur’an.

Al-Qur’an sebagai kitab Allah merupakan sumberpertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsisebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalammencapai kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.Oleh karena itu, umat Islam dituntut untuk mempelajarinyadengan baik dan benar.

Karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab,maka untuk memahaminya dengan baik kita dituntut untukterlebih dahulu memahami bahasa Arab dengan berbagaikaidahnya, karena Al-Qur’an mengandung kedalaman maknabahasa dalam menyampaikan pesan-pesan Ilahiyah kepadaumat manusia kedalaman makna bahasa itu terungkap melaluiberbagai sistem kebahasaan, termasuk di antaranya ketepatanmakna kosakata dalam setiap konteks ayat, keteraturangramatikal bahasa serta keindahan uslub yang digunakannya.Semua itu memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasidengan Al-Qur’an melalui pemahaman terhadap sistemkebahasaan yang dimaksud.

Menafsirkan Al-Qur’an merupakan tugas suci yangsangat berat, karena materi yang akan ditafsirkan adalah kalamAllah. Oleh karena itu, wajar bila terdapat sebahagian ulamamenghindari untuk menafsirkan Al-Qur’an.

Goldziher dalam bukunya Mazahib al-Tafsir al-Islam,sebagaimana dijelaskan al-Syirbasyi, hingga permulaan abadkedua Hijriyah kita menemukan kenyataan bahwa pekerjaanmenafsirkan Al-Qur'an dipandang sebagai hal yang luar biasadan menakutkan. Kekhawatiran mereka itu sebenarnyamerupakan sikap kehati-hatian dan suatu rasa tanggungjawabterhadap kitab sucinya dari penyelewengan-penyelewenganyang tidak diinginkan.

Page 133: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

128

Terlepas daripada hal-hal yang mereka tidak tahubetul mengenai tafsirnya, atau pada riwayat penafsiran yangmereka belum pernah menerimanya, maka Ibn Katsirmembenarkan keadaan semacam itu. Berbagai riwayat yangbenar dari ulama salaf berisi muatan bahwa mereka keberatanberbicara tentang tafsir dalam masalah yang mereka tidaktahu. Tetapi dalam hal masalah yang mereka betul-betul tahubaik bahasa atau agama mereka tidak keberatan. Berbagairiwayat juga menyatakan bahwa ada karya mereka dalamtafsir, dan tidak ada yang menentang, karena yang berbicaratentang tafsir itu betul-betul orang yang tahu masalah. Kalaumereka tidak tahu lebih baik diam. Itulah kewajiban setiaporang untuk bersikap diam kalau mereka tidak tahu,sebaliknya wajib mereka menjawab bila datangnya masalahyang diketahui sebagaimana firman Allah swt., dalam QS. AliImran /3: 187.

Berdasarkan ayat tersebut di atas, banyak orangmelakukan kajian tafsir dengan berbagai pendekatan,termasuk kajian tentang kebahasaan. Siapa saja bolehmemahami Al-Qur'an dengan masing-masing spesifikasinyadan batas kemampuannya. Sebab nilai-nilai abstrak yangterkandung dalam AlQur'an itu jika tidak diungkap secaranyata tidak akan menjadi pegangan hidup. Bahkan, Al-Qur'anhanya menjadi utopia yang menyebabkan keyakinan umatterhadap Al-Qur'an hanya merupakan sikap subyektifitasbelaka. Karenanya pemahaman terhadap Al-Qur'an menjadikewajiban bagi umat Islam.

Secara lebih rinci nilai-nilai bahasa Arab dalammemahami Al-Qur’an dapat kita baca dalam buku al-Itqan fi‘Ulum Al-Qur’an. Al-Suyuti, penulis buku tersebut merangkai15 macam ilmu yang wajib dimiliki bagi orang yang hendakmenafsirkan Al-Qur’an. Dari kelima belas macam ilmutersebut ilmu bahasa adalah yang paling dominan, yakni yangmeliputi delapan dari lima belas ilmu yang disyaratkan sebagai

Page 134: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

129

berikut: ilmu bahasa, ilmu nahwu (sintaksis), ilmu tashrif(morfologi), ilmu isytiqaq (derivasi), ilmu ma’ani, ilmu bayan,ilmu badi’,dan ilmu qira’ah. Dari pemaparan di atas, tentu tidakdisangsikan lagi bahwa bahasa Arab merupakan piranti yangsangat penting dalam penafsiran al-Qur’an.

Oleh karena itu, seseorang yang ingin menafsirkan al-Qur’an dengan pendekatan bahasa harus mengetahui bahasayang digunakan al-Qur’an yaitu bahasa Arab dengan segalaseluk-beluknya, baik yang terkait dengan nahwu, balaghah dansastranya. Dengan mengetahui bahasa al-Qur’an, seorangmufasir akan mudah untuk melacak dan mengetahui maknadan susunan kalimat-kalimat al-Qur’an sehingga akan mampumengungkap makna di balik kalimat tersebut. Bahkan AhmadSyurbasyi menempatkan ilmu bahasa dan yang terkait (nahwu,sharaf, etimologi, balaghah dan qira’at) sebagai syarat utamabagi seorang mufassir. Di sinilah, urgensi bahasa akan sangattampak dalam penafsiran al-Qur’an.

Analisis penafsiran dan pemikiran terhadap al-Qur’antidak akan bisa dilakukan tanpa bahasa karena bahasalah yangmengantarkan dan menghubungkan antara kandungan maknalafal dengan lafal yang lain. Tanpa bahasa, analisis pemikirantidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu, peran danpengaruh dari kaidah bahasa Arab tentu akan mencakupsekian banyak aspek atau corak penafsiran. Di antaranya:

1. Aspek hukum (fiqh) seperti ketika menafsirkankalimat وأرجلكم dalam masalah wudhu’ surah al-Maidah ayat 6, jika dibaca manshub (harkat fathah)maka yang wajib dilakukan pada kaki ketikaberwudhu’ adalah membasuh bukan mengusap,tetapi jika majrur (harkat kasrah) maka yang wajibhanya mengusap. Dan masih banyak contoh-contohyang lain.

2. Aspek theology seperti pada saat menafsirkan إیاك نعبد نستعینوإیاك dengan didahulukannya lafalإیاك dari lafal

Page 135: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

130

berarti dalam beribadah tidak boleh terjadi ,نعبدkesirikan karena lafal tersebut bermakna hashar(terbatas, khusus).

3. Aspek filsafat misalnya ketika menafsirkan lafalشیاطین الجن dalam surah al-An’am ayat 112 denganmelakukan pendekatan makna akar kata dari kataشطن (jauh), (sesat), (berkobar) dan terbakar. Sedangkata جنن (yang tersembunyi) terambil dar kata jananamaka sekelompok filosof menafsirkan lafal tersebutdengan “Nafsu yang jauh berpisah lagi jelek yangberlindung dari panca indra”.

4. Aspek sufistik semisal ketika Ibnu Araby mengatakanbahwa lafal عند ربھ menjadi zharaf dari lafal ومن یعظمdalam surah al-Hajj ayat 30, sehingga maksud ayat inibisa mengarah kepada ajaran tasawuf yaitu “Barangsiapa yang mengagungkan kemuliaan Allah di sisiTuhannya pada suatu tempat, maka hendaklah diacari pada tempat yang lain yang ada di sisi Tuhanmu.

5. Aspek ilmu (saintifik) yaitu ketika menafsirkan lafalسلطان dalam surah al-Rahman ayat 33, sebagian pakarmengatakan bahwa seseorang mampu mencapai luarangkasa dengan Begitu juga saat menafsirkan .سلطانsurah al-Furqan ayat 53 yang menunjukkan adanyapemisah antara air tawar dan asin melalui pendekatanbahasa. Dan aspek-aspek lain yang belum sempatpenulis telaah lebih jauh.Dengan mengemukakan contoh di atas, cukuplah

kita ketahui betapa besar peran bahasa Arab dalampemahaman teks-teks Al-Qur'an dan pengenalan terhadaphukum-hukum yang terkandung di dalamnya. Diskursuspenafsiran al-Qur’an secara kebahasaan telah banyakdilakukan oleh para ulama terdahulu dan sekarang lewatkarya-karya mereka. Hal ini sangat membantu dan

Page 136: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

131

memudahkan bagi pencinta kajian tafsir terutama orang ajam(bukan orang-orang Arab). Pengetahuan yang baik dan benartentang kebahasaan Al-Qur'an akan menjaga seorang mufasirdalam ketergantungan penafsiran yang tidak sesuai denganpesan Al-Qur'an.

Kembali kepada persoalan semula bahwa seorangmufasir punya tugas suci untuk menafsirkan Al-Qur'an.Sebagian besar ulama menentukan persyaratan tersebut,hanya saja gaya dan cara penyampaiannya yang berbeda-beda,bahkan ada yang masih menambahkan persyaratan lagi,seperti Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, mensyaratkanhendaknya seseorang yang menafsirkan Al-Qur'anmengetahui ilmu sejarah manusia, biografi dan ilmu yangberkaitan dengan alam jagat raya. Tampaknya persyaratan-persyaratan tersebut jauh untuk bisa diikuti oleh orang dimasa kini maupun yang akan datang. Tidak usah semuanyasebagian saja, jika sudah terpenuhi sudah lumayan sepertihalnya kaidah kebahasaan yang begitu rumit gramatikanya. Disinilah salah satu problemanya, di masa lajunya pertumbuhanilmu pengetahuan yang pesat dan teknologi yang canggih. Dimana manusia membutuhkan bimbingan dan petunjuk dariAl-Qur'an sebagai pegangan hidup, sementara kemampuanyang dimiliki para mufasir kurang memungkinkan, sedangtafsir-tafsir lama kurang memadai lagi.

Oleh karena itu, dalam kondisi yang demikian bagiorang jauh dari hidayah dan petunjuk Allah swt., akan bisamuncul dua kemungkinan: pertama, menganggap Al-Qur’ansudah tidak bernilai lagi atau dengan bahasa lain tidak relevanlagi dengan perkembangan zaman. Kedua, kemungkinanmemaksakan diri menafsirkan Al-Qur'an hanya sebagailegitimasi terhadap konsep-konsep dari teori penemuan yangdianggap ilmiah namun masih mentah. Tentu hal semacam initidak boleh dibiarkan berlalu, karena di samping akan

Page 137: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

132

menyesatkan dirinya juga akan menyesatkan para pembacamaupun pendengar.

Kebutuhan yang mendesak mengharuskan untuktetap berpacu dan mencoba memenuhi syarat-syarat yangtelah digariskan oleh para ulama tersebut, paling tidakmengenai ilmu-ilmu Al-Qur'an dan bahasa Arab secara global.Sebab bukankah jika berpangku tangan lantaran tidak bisamemenuhi syarat-syarat tersebut sama halnya melarangseseorang untuk memahami Al Qur'an? Ini pendapatsekelompok orang, padahal walaupun syarat-syarat itu bisadipenuhi semua, belum tentu seseorang akan sampai padapuncak pemahaman yang sempurna.

Terkait dengan ini al-Zamahsyari mengatakan: “Ilmuyang paling lengkap adalah ilmu tafsir, di mana ilmu itu bisamenghidupkan dan mengembangkan hati serta mengungguli(orang yang matang) dengan kata-kata yang baik (yang dapatdiraih dengan pikiran yang jernih) dan rahasia-rahasia yangdalam (yang dapat diraih dengan pikiran yang tajam). Ilmutafsir ini tidak bisa diperoleh (dan dipikirkan) oleh setiaporang yang berilmu. Oleh karena itu pula, Muhammad Abduhtelah membagi tafsir menjadi dua tingkatan, tingkat yangtinggi dan tingkat yang rendah.

Tingkat yang tinggi bila terpenuhi syarat-syaratsebagai berikut: 1). Mengetahui hakekat lafaz-lafaz mufradatyang dikemukakan dalam Al Qur'an berdasarkan penggunaanahli bahasa, 2). Mengetahui uslub yang tinggi dan yangdemikian akan dapat dicapai dengan membiasakanmempergunakan kata-kata yang indah dan baik serta benar-benar mengerti rahasia keindahannya, 3). Mengetahui ilmuantropologi serta mengetahui hukum alam dalammengembangkan alam dan aneka ragam situasinya maju ataumundurnya serta iman dan kufurnya, 4). Mengetahui petunjukAl-Qur'an untuk kemanusiaan dan mengetahui keadaanorang-orang Arab pada masa jahiliyah dari segi kebiasaan dan

Page 138: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

133

kesesatannya, 5). Mengetahui prilaku Nabi Muhammad saw.,dan para sahabatnya serta mengetahui segala sesuatu yang adapadanya, baik berupa ilmu maupun amal, urusan agamamaupun dunia.

Dari pemaparan di atas, tentu tidak disangsikan lagibahwa nilai-nilai yang ada dalam bahasa Arab merupakan halyang penting dalam mengkaji dan mendalami isi dankandungan Al-Qur’an, dan bahasa arab mempunyai peranyang sangat besar dalam pemahaman teks-teks Al-Qur’an danpengenalan terhadap hukum-hukum yang terkandung didalamnya.

Dengan demikian, bahasa Arab sangat erathubungannya dengan Al-Qur’an, dapat dipastikan bahwatanpa kaidah bahasa Arab sangat sulit untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an.

C. PenutupBahasa Arab adalah rumpun bahasa Semit, mereka

bertempat tinggal di Semenanjung jazirah Arabiyah. Danbahasa Arab memiliki kaidah-kaidah tertentu yang berlakubagi bahasa tersebut. Karena Al-Qur'an diturunkan dalambahasa Arab, maka untuk memahami arti dan kandungannyadengan baik maka kita dituntut untuk memahami kaidah-kaidah bahasa Arab.

Al-Qur'an sebagai wahyu Allah menggunakanmedium bahasa Arab, namun kitab suci yang mengandungwahyu itu tetap merupakan petunjuk dan obat bagi merekayang beriman, lepas dari bahasa yang digunakannya. Sebabmakna atau nilai yang dikandungnya adalah ajaran-ajaran yangsifatnya universal dan tidak terikat oleh masalah kebahasaan.Ada yang menyebutkan secara rinci dan ada yang hanyamenyebutkan garis besarnya saja.

Dengan demikian kaidah-kaidah bahasa Arab sangaterat hubungannya dengan ayat-ayat Al-Qur’an, dapat

Page 139: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

134

dipastikan bahwa tanpa kaidah bahasa Arab maka sulit untukmemahami ayat-ayat Al-qur’an.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qattan, Manna. Mabahits Fi ‘Ulum al-Qur’an Cet, 2; al-Riyad: Maktabah al-Ma’arif.

al- Wafi, Ali Abd. Wahid. Fiqh al- Lughah. Kairo: Lajnah al-Bayani al- Arabi, 1962.

al-Muth’iny, Abdul Azim bin Ibrahim. Khashaish al-Ta’bir al-Qur’any Kairo: Maktabah Wahbah, 1992.

al-Qurthuby, Abu Abdillah. Li Ahkam al-Qur’an. Jilid.6 Cet.V; Beirut: Dar al-Kutb al-Arabiy, 203.

Al-Qurtuby, al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an Cet, 1; Beirut: DarIhya’ al-Turath al-Arabiyyah, 1995.

al-Qusyaeri, Ibn Katsir. Tafsir Al-Qur’an al-‘Azim, Juz. ISingapura, Sulaiman Mar’i, t,th.

Al-Suyuti, Jalaluddin Abd Rahman, Al-Itqan fi ‘Ulum al-Al-Qur’an, Juz, I Mesir: Bab al-Halaby wa Auladuhu,1901.

al-Syurbasyi, Ahmad. Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an al-Karim Cet. I, Jakarta: Kalam Mulia, 1999.

al-Syurbasyi, Ahmad. Sejarah Tafsir Alqur’an, terjemah TimPustaka Firdaus Cet. I; Jakarta: Pustaka Firdaus,1985.

al-Zahabiy, Muh Husain. al-Tafsir wa al-Mufassirun Mush’abIbn Umar al-Islamiyah, 2004.

Quraisy Shihab, Mukjizat al-Qur’an. Cet. XVI; Bandung:Pustaka Mizan, 2006.

Rida, Muhammad Rasyid. Tafsir al-Manar Juz I. Mesir: Dar al-Manar, 1337.

Page 140: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

135

Team Penyusun, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab padaPerguruan Tinggi Agama Islam IAIN.Jakarta:ProyekDepartemenAgama,1986.

Page 141: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

136

HISTORIOGRAFI BUDAYA SIRI (MALU)MELAWAN KEGAGALAN DALAM PENDIDIKAN

Oleh: Drs. Muh. Idris, M.Pd.

Abstract

This paper been written as the manifestation of our struggle infighting or challenging of any in what we have faced. Ithappened when it was first wanted to change as people that aremarginalized in any aftermath of living life which has becomebeing the aftermath of life better than ever. The form of life thatwe face is a form of life that is not Worth. It is owned theperson who has the spirit of education including me. Theexperience natural life that who has the spirit of education me.The experience natural life that was faced when our parentssuspended our education in age of 7 years till the age of 12years as the first year to get education at the primary school(elementary school). The delays to be leaner’s had affected metrying hardly of face education failure, the most important thingthat I must be better than anyone else.Keywords: Education, Delays, School

A. Siri (malu) menjadi siswa yang paling besar saatpertama masuk sekolah menjadi peserta didik diSekolah dasar (SD)

Nama kampung tempat kelahiran saya adalahBontosunggu sebagai sebuah kampung (Desa) yangdipandang jauh dari ibu Kota kabupaten. Jarak yang jauh darikota itu menjadikan orang tua kami tidak terlalu pedulidengan pendidikan karena ia merasa bahwa meskipunanaknya tidak terlalu cepat mendaftar untuk masukbersekolah (terdaftar menjadi peserta didik) pada akhirnya iaakan tamat juga bersekolah. Maka dari itu Selama tidak

Page 142: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

137

bersekolah, saya hanya ikut dengan penggembala kerbau yangsedang menggembala kerbau orang tua kami di kampung.

Dalam hidup saya untuk ikut bersama penggembalakerbau yang ada di rumah orang tua saya, ketika itu pula sayaterkena penyakit yang saya anggap berat karena penyakit ituterkena di kaki kiri saya yang tidak kunjung sembuh sampaibeberapa tahun lamanya meskipun sudah di obati olehbeberapa tenaga medis yang ada di dekat tempat kami tinggal.Nanti penyakit itu bisa sembuh setelah di obati oleh seorangorang tua (seorang Nenek) yang tinggal tidak jauh dari tempatkami tinggal. Obat yang dipakai oleh sang orang tua tersebuthanya dengan melalui ramuan dari daun kayu bercampurdengan tepung beras yang dicampur beberapa potong kunyitbasah yang ditumbuk sampai halus. Atas pengobatan denganramuan seperti itu yang membuat kaki saya bisa sembuh daripenyakit yang kami derita ketika itu.

Seiring dengan kesembuhan kaki saya dari penyakityang saya derita ketika itu, target waktu penggembala kerbauyang ada di rumah orang tua saya sudah selesai juga sehinggayang diharapkan bisa menggantikan untuk menggembalakerbau adalah saya dengan alasan orang tua kami adalah agarsupaya peternakan kerbau itu tidak bermasalah atauberkurang karena tidak terurus. Alasan lain oleh orang tuakami adalah bahwa daripada kita memakai tenaga orang lain,lebih baik kalau kita sendiri yang mengurus peternakan kitasendiri yang ada di rumah.

Ketika orang tua kami memutuskan untukmenggantikan penggembala kerbau yang sudah selesai masakontraknya sebagai penggembala kerbau, usia sekolah sayasudah lewat sekitar tiga tahun. Kemudian yang lebihbermasalah lagi karena saya menggembala kerbau sekitartujuh tahun lamanya sehingga dapat diperkirakan usia sekolahitu lewat sekitar 10 tahun sesuai dengan aturan departemenpendidikan dan kebudayaan bahwa usia sekolah bagi anak

Page 143: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

138

seperti yang berlaku sekarang maksimal dalam usia tujuhtahun. Atas keterlambatan di daftar untuk bersekolahsehingga saya menjadi siswa yang paling besar di sekolahtersebut.

Hanya saja yang paling menguntungkan bagi sayakarena saya masih diterima bersekolah atau menjadi pesertadidik di sekolah tersebut meskipun usia sekolah saya sudahlewat beberapa tahun menurut aturan usia sekolah padadepartemen pendidikan dan kebudayaan. Meskipun sudahdiberikan izin untuk bersekolah oleh orang tua, tetapi masihdiberikan beban pekerjaan oleh orang tua untuk menyiapkanmakanan ternak yang ada di rumah dan pekerjaan itu harussaya kerjakan setiap hari sebelum pergi ke sekolah, danpekerjaan ini menjadi beban sampai saya tamat bersekolah disekolah dasar (SD). Alasan orang tua untuk mengerjakanpekerjaan ini agar supaya ternak yang ada di rumah tidakkehabisan makanan dan bisa berkembang biak sepertiberkembang biakan sebelumnya.

Lahir dalam lingkup keluarga petani ternyata tidakhanya harus memelihara ternak tetapi harus aktif pula dalambidang pertanian atau bertani. Semua ini kami lakukan karenasebagai seorang anak petani yang selalu menjagakemungkinan agar supaya tidak kalah bersaing dengan petanilain yang ada di sekitarnya.

Melalui persaingan antara satu petani dengan petanilainnya maka saya pasti diberikan beban kerja untukmembantu menggarap sawah dan kebun yang dimiliki olehorang tua. Atas semua itu disamping saya harus pergi kesekolah setiap hari sekolah dan harus pula bertani seperti yangdilakukan oleh orang tua di rumah. Namun yang menjadiharapan saya dan yang membuat saya selalu berdoa kepadaTuhan bahwa semoga orang tua di rumah tidak menyuruhsaya berhenti menuntut ilmu atau bersekolah sampai sayasukses atau berhasil dalam menuntut ilmu.

Page 144: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

139

Atas semua masalah tersebut di atas aku masihmemiliki harapan yang sangat besar untuk bersekolah ataumenuntut ilmu karena ada nenek dari ibu, yang selalumendukung untuk bisa bersekolah dan melanjutkanpendidikan sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.Nenek yang tidak memiliki pendidikan formal itu selalumendorong aku untuk bisa pintar di sekolah agar supaya bisasukses menjadi guru. Inilah harapan sang nenek yang butahuruf itu atau sebagai orang yang tidak pernah mengenyampendidikan dalam bentuk pendidikan formal apapun juga.

Sebagai seorang anak yang penuh harapan dan cita-cita, saya merasa akan sangat rugi apabila kenangan mudah itudibiarkan memendam berbagai pertanyaan dan mungkingugatan dalam pikiran mereka, yang justru menyangkut hal-hal yang dasar dalam agama. Atas alasan seperti tersebut diatas saya merasa sangat terlambat diberikan kesempatanuntuk bersekolah atau menjadi peserta didik di salah satusekolah di kampung tempat kami tinggal.

Nenek yang buta huruf itu selalu menyiapkan sayatelur untuk bisa makan setelah saya pulang dari sekolahkarena ketika itu saya tidak suka makan ikan kecuali hanyasayur saja dengan telur dan bahkan kalau tidak ada sayurdengan telur maka sang nenek itu pergi menjajakan telur dirumah tetangga apakah telur itu dibeli atau ditukar denganjenis barang lainnya, seperti antara telur dengan ikan danbahkan antara telur dengan beras. Keadaan seperti ini berjalansampai aku selesai sekolah (tamat) di sekolah menengah atas(SMA).

Meskipun nenek aku itu seorang buta huruf (tidakpernah mengenyam pendidikan) tetapi setelah ia mendengarinformasi dari guru SD tempat kami bersekolah bahwa sayamemiliki prestasi yang bagus dibanding temannya yang lainmaka itulah yang membuat ia semakin bersemangat untukmendukung agar supaya saya bisa bersekolah sampai sukses.

Page 145: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

140

Harapan yang paling besar dalam pikiran sang nenek saya ituadalah agar supaya saya bisa menjadi guru meskipun ia tidakpernah tahu bagaimana muka seorang guru itu akibat karenasang nenek itu tidak pernah mengenal pendidikan di sekolah.

Di kesempatan lain dalam perjalanan menuntut Ilmuaku punya harapan dan doa bahwa semoga aku sukses dalampendidikan ini dengan harapan agar supaya aku bisamengabdikan diri kepada bangsa dan negara kami yang sayacintai ini. Maksudnya agar supaya setelah aku sukses dalampendidikan yang saya tekuni ini maka saya berbuat yangterbaik terhadap bangsa ini. Apalagi setelah mengingat bahwatempat aku menuntut ilmu ini adalah sebuah perguruan tinggiyang berlabelkan dengan islam, maka dari itu aku benar-benarmenampilkan sebuah ilmu yang islami menurut misi utamaperguruan tinggi yang kami tempati menuntut ilmu. Atassemua ini saya lakukan karena sesuai dengan harapan akusejak dari awal untuk sukses dalam pendidikan. Hal ini sesuaidengan missi Agama yang berbunyi: Tuntutlah Ilmu walaupun diNegeri yang sangat Jauh.

Setelah aku diberi kesempatan untuk melanjutkanpendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, hatikuselalu diliputi keragu raguan. Ragu-ragu antara doronganmelanjutkan pendidikan dengan perasaan khawatir akandiminta berhenti bersekolah untuk tinggal bertani dikampung. Atas keragu-raguan itu yang menguntungkan bagisaya adalah karena sang nenek yang buta huruf itumendukung saya untuk melanjutkan pendidikan sampai cita-cita kami tercapai. Dalam masalah yang saya hadapi ituberakhir setelah aku memutuskan untuk melanjutkanpendidikan sampai ke perguruan tinggi.

Perguruan tinggi yang pertama saya tempatimendaftar adalah IAIN ketika itu dengan harapan yangpertama adalah agar supaya aku bisa mendapat pendidikanyang bernuansa Agama. Tapi bukanlah hanya ilmu Agama

Page 146: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

141

saja saya tidak bisa lupa dari harapan pertama oleh sang nenektersebut yakni supaya aku bisa menjadi guru seperti harapanpertama yang tertuang dalam pikiran atau cita-cita sang nenekyang buta huruf itu. Atas pikiran sang nenek tersebut akuharus tekun dalam pendidikan yang kami hadapi.

Karena itu walaupun aku tidak punya ongkos mobiluntuk pergi kuliah, saya tetap harus pergi ke kampusmeskipun hanya dengan jalan kaki antara pergi dengankembali dari kampus tempat kami berkuliah. Karena itubetapapun berat ringannya pendidikan yang saya hadapiselama saya kuliah, namun tidak ada alasan untukmengeluhkan masalah yang saya hadapi itu, karena tanpakeikhlasan menghadapi masalah ini aku tidak bisa suksesdalam cita-cita saya yang pertama yakni sukses dalampendidikan.

Perjuangan seperti tersebut di atas aku dengan ikhlasmelakukannya karena dalam diri pribadi aku merasa ada Allahyang telah menenangkan belahan jiwa aku untuk berjuangmencapai kemenangan dalam cita-cita aku yaitu meraihkesuksesan dalam pendidikan. Berakhlak yang baik adalahmerupakan bagian utama dan terutama harus dimiliki olehsang pejuang meraih kesuksesan yang bahkan perilaku sepertiini sesuai dengan kehendak Allah. Gerak seperti ini sekaligusmenjadi gerak maju kearah sasaran yang akan dituju. Hal iniseperti yang tertuang dalam hadits Rasulullah SAW: yangartinya bahwa perbuatan itu terjadi sesuai dengan apa yangtertuang dalam niat seseorang.

Atas dasar itu aku selalu menggantungkan harapankepada Allah niat kami yang pertama yakni menjadi orangyang sukses dalam pendidikan. Harapan dan cita-cita sepertiini yang selalu tercurah pada kehidupan batin aku yaknimendapat sebuah keindahan dalam kesuksesan yang kamiperoleh. Kesuksesan yang kami peroleh akan menjadi pemuasdalam hidup dan kehidupan kami kapan dan dimanapun aku

Page 147: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

142

berada. Sedang dipihak lain bahwa kesuksesan itu akanmenjadi tantangan baru dalam hidup saya sebagai orang yangsukses, namun dibalik kesuksesan itu syarat denganpenderitaan.

Hidup dan bergerak di tengah-tengah alam, sangmanusia ideal menjadi lebih memahami Allah; dia mencariserta memperjuangkan umat manusia dan dengan demikiandia menemukan Allah. Dia tidak meninggalkan alam dan diatidak mengabaikan umat manusia. Ditangannya tergenggampedangnya Caesar sedang dalam dadanya bermukim hati sangYesus. Dia berfikir dengan otak Socrates dan mencintai Allahdengan sanubari al-Hallaj. Sebagaimana yang didambakanAlexis Darrel, dia adalah manusia yang faham akan keindahanilmu dan keindahan Tuhan; dia memperhatikan kata-katapascal dan kata-kata Descartes. : Ali Syari’at: Sosiologi Islam.162.

Berdasarkan hal tersebut di atas bahwa ternyatamanusia dalam berusaha tidak bisa memisahkan dirinyadengan Tuhannya yang dipandang sebagai pengawas ataupemantau dalam hal apa saja yang dilakukannya kapan dandimanapun ia berada dan apapun jenis pekerjaan yangdikerjakannya. Maka dari itu manusia tersebut selalu harusmerasa terawasi dengan siapa yang mengawasi dan untuk apamereka di awasi dalam hidupnya. Secara psikologis aku ketikamasih dalam status sebagai mahasiswa (peserta didik) merasatidak pernah terbebas dengan masalah yang berhubungandengan masalah pendidikan dan sekecil apapun masalah itu.

Hal ini seperti apa yang pernah terjadi dalam sejarahpendidikan kami yang di dalamnya muncul masalah yang sulitkami tuangkan dalam tulisan ini tetapi apa, mau di kataperistiwa itu kami akan tuangkan dalam tulisan ini karenabegitu sulitnya kami lupakan hingga aku sukses sepertisekarang ini. Peristiwa itu adalah ketika aku pergi dari rumahtempat tinggal kami dengan mengendarai sepeda kecil lalu

Page 148: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

143

kemudian sepeda itu tidak seperti sepeda yang di kendaraioleh pengendara sepeda lainnya yang ada pada saat itu yangkemudian dalam perjalanan saya menuju kampus tiba-tibamobil 10 roda itu hampir menabrak saya karena jarak antarasepeda yang kami kendarai itu dengan mobil terontongtersebut tinggal satu meter dan bahkan kemungkinan kurangdari satu meter dengan sepeda yang kami kendarai itu.

Kemudian apa yang saya lakukan ketika itu yaknitidak ada lain selain daripada mengelus dada lalu berkatadalam hati saya beginilah seorang pejuang menuntut ilmu lalukemudian tidak memiliki kemampuan ekonomi seperti orangyang menuntut ilmu lainnya yang ada disekitar kami dikampus tempat kami berjuang untuk menjadi orang yangsukses.

Peristiwa lain yang tak kala pentingnya untuk sayaingat kembali adalah bahwa dalam perjalanan kuliah kamiyakni sesekali aku hanya menginap di rumah kos teman kami(Rahmat) yang dekat dengan kampus tempat kami kuliahagar kalau pagi ke kampus tidak lagi mengeluarkan biayakarena hanya berjalan kaki saja pergi ke kampus, jadi tidak lagimengeluarkan biaya, hanya saja yang membuat saya malukarena setiap saya menginap di rumah mereka selalu merasamemberatkan karena ditanggung makan dan tidur dikamarnya tanpa membantu biaya apapun yang dibutuhkanketika itu.

Selama perjalanan hidupku seperti ini, hanya satuyang tertuang dalam pikiran saya yakni hanya aku berdoakepada tuhan (Allah) semoga saya sukses dalam perjuanganyang serba berat ini. Penderitaan seperti itu aku merasa tidakkaget menghadapi karena perjuangan seperti ini adalahmerupakan perjuangan yang kurang lebih sama denganperjuangan yang aku hadapi ketika aku baru mau memulaibersekolah di sekolah dasar seperti tertera di bawah ini.

Page 149: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

144

Saya merasa tahu dan bahkan sangat tahu bahwa sayaadalah peserta didik yang paling besar di antara peserta didiklainnya yang ada di kelas tempat kami belajar. Atas keadaanseperti ini saya merasa sangat malu (siri), maka dari itu sayaharus mampu menyesuaikan diri untuk bersama belajardengan teman itu. Keadaan yang paling tidak bisa sayalupakan adalah ketika saya belajar membaca bersama temanyang sudah lama bersekolah dan sudah pintar membaca.Hanya saja bahwa teman belajar itu saya tinggalkan di kelasberikutnya karena ketika saya berada di kelas tiga yang hanyaduduk di kelas tersebut selama enam bulan yang kemudianselanjutnya aku di pindahkan ke kelas empat, sehingga dikelas empat itu aku hanya enam bulan lalu kemudian pindah(naik) ke kelas lima. Melalui prestasi yang saya miliki makasaya semakin giat belajar demi meraih cita-cita untuk menjadiorang yang sukses dalam pendidikan.

Pengalaman lain yang paling tidak bisa aku lupakanadalah ketika aku selalu terlambat datang di sekolah karenaaku harus menyiapkan makanan ternak (kerbau) sebelum akupergi ke sekolah tempat kami bersekolah. Keadaan sepertiinilah yang aku lakukan selama bersekolah di SD (sekolahdasar). Hanya saja meskipun tantangannya terlalu berat tetapisemangat aku untuk menjadi orang yang sukses tidak pernahsurut hanya karena dengan kesibukan itu.

Masuk sekolah (menjadi peserta didik) dan Hidup didesa terpencil bukan suatu hal yang biasa atau ringan bagiseorang generasi (anak) yang ingin menuntut ilmu seperti akukarena setiap apa yang ingin dilakukan selalu mendapattantangan yang berat atau besar dengan alasan bahwa apayang ingin dilakukan itu hanya mengganggu usaha ataukemajuan usaha yang ditekuninya.

Atas semua itu yang mengakibatkan saya kadang-kadang menjadi terlambat masuk sekolah atau tidak lagi ingindisekolahkan oleh orang tua sesuai dengan usia sekolah yang

Page 150: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

145

ditentukan oleh dinas pendidikan, dimana bagi dinaspendidikan ditentukan bahwa usia sekolah bagi anak yangingin disekolahkan maksimal dalam usia tujuh (7) tahunberbeda dengan saya yang nanti didaftar untuk masuk sekolahatau didaftar untuk bersekolah setelah saya berusia menjelang13 tahun, jadi saya sudah lewat usia sekolah antara lima (5)atau enam (6) tahun, lalu kemudian saya didaftar untuk masukdi SD(sekolah dasar). Atas keterlambatan itu saya sudahsangat malu-malu (siri-siri) di tempat kami bersekolah, apalagiwaktu itu penaikan kelas tinggal tiga bulan kemudian.

Tetapi meskipun saya hanya tiga bulan duduk dibangku kelas satu aku tetap naik ke kelas dua bersama denganteman yang sudah lama bersekolah di kelas satu ketika itu, jadikalau begitu saya hanya tiga bulan duduk di bangku kelas satu.Keadaan seperti ini yang mengurangi rasa malu (siri) akuuntuk bersekolah bersama dengan teman. Hal ini dilakukanoleh guru kami karena kemungkinan meskipun saya baru tigabulan terdaftar sebagai siswa tetapi sudah bisa membacaseperti siswa lain yang sudah lama bersekolah. Selama dudukdi bangku kelas dua belajar bersama dengan teman-teman,saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena ketika itu akubisa diputuskan sebagai siswa yang berprestasi sehingga atasprestasi itu saya hanya duduk di bangku kelas dua enambulan, setelah itu aku dipindahkan ke kelas tiga dudukbersama dengan siswa yang sudah lama di kelas tiga tersebut.

Hal ini dilakukan oleh guru kami karena sejak dudukdi kelas dua saya mendapat peringkat pertama yang patutkami syukuri karena prestasi itu saya peroleh selamabersekolah di sekolah dasar (SD). Atas keadaan seperti itusaya berpendapat bahwa siri (malu) merupakan budaya yangpatut untuk dipertahankan oleh semua orang khususnyamasyarakat Bugis Makassar sebagai penganut budaya siri(malu). Kemudian atas prestasi yang kami peroleh ituperasaan malu yang melekat dalam diri saya sudah mulai

Page 151: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

146

berkurang dan bahkan perasaan malu itu bisa menghilangakibat dari prestasi yang kami peroleh itu.

Maka dari itu, secara umum masyarakat BugisMakassar dapat mengartikan kata siri (malu) dengan beberapajenis istilah selama masyarakat penganut budaya tersebutmasih hidup dan ingin menjauhkan dirinya dari masalah yangdi anggap memalukan dalam dirinya sebagai penganut budayasiri (malu). Adapun jenis istilah kata siri (malu) tersebutmuncul sesuai dengan jenis masalah yang terjadi dalamlingkungan masyarakat penganut budaya tersebut antara lain :

1. Siri (malu)2. Appakasiri (mempermalukan)3. Nipakasiri (dipermalukan)4. Nipassiriki (Membantu membangun rasa malu)5. Ammoli siri (menyimpan rasa malu)6. Sipassiriki (saling membangun rasa malu)7. Annongkoki Siri (menutupi rasa malu)8. Appaenteng siri (Membangun rasa malu)9. Akkasirikan (bersemangat karena ada rasa malu)10. Lompo siri (besar rasa malu)11. Sarro appakasiri (selalu mempermalukan)12. Mate siri (merasa mati karena rasa malu)13. Buta rigausiri (Tidak melihat perbuatan yang

mempermalukan)Sampai kini, budaya siri (malu) bagi masyarakat

Sulawesi Selatan (Makassar) masih sangat kental dalam hidupdan kehidupannya. Bagi masyarakat Bugis Makassar, tahu atautidak tentang arti kata siri dalam hidupnya mereka tetap selalufanatik terhadap budaya siri tersebut. Karena itu merekamasih selalu mendukung budaya tersebut kapan dandimanapun ia berada budaya siri (malu) selalu melekat dalamdirinya. Hal ini disebabkan karena mereka beranggapanbahwa orang yang tidak mendukung budaya tersebutdianggap tidak sempurna hidupnya sebagai suku Bugis

Page 152: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

147

makassar. Jadi dengan demikian bagi mereka yang inginsempurna kesukuannya maka ia harus menjaga danmendukung budaya siri tersebut.

Adapun yang menimpa atau masalah saya sepertitersebut di atas dari beberapa istilah siri tersebut adalahAkkasirikan dalam artian bahwa keterlambatan saya di daftaruntuk bersekolah oleh orang tua saya maka saya harusmembangun rasa malu (siri) dari semua itu. Hal yangdimaksud atau bagi versi masyarakat Bugis dan Makassaradalah Akkasirikan dalam artian bahwa alangkah rendahnyaharga diri saya jika saya tidak mampu mengalahkan semuaorang yang saya temani bersaing dalam sekolah tersebut. Atasusaha seperti itu maka rasa malu bisa terhindar dalam diri sayadi sekolah tersebut.

Namun atas perjuangan yang saya lakukan sepertitersebut di atas, ada peristiwa yang tidak pernah saya lupakansepanjang dalam perjalanan proses pendidikan saya yaituketika saya baru berjalan tiga hari terdaftar sebagai siswabaru,(peserta didik) lalu kemudian semua siswa disuruhmenulis nama kampung, yang saya tidak bisa lupakan karenasaya belum tahu menghafal semua huruf, sehingga padawaktu itu saya hanya tinggal diam atau dengan tidak menulis.Atas peristiwa itu, maka setelah saya sampai di rumah, makayang pertama saya lakukan adalah belajar menghafal hurufsekaligus belajar membaca sampai dengan waktu yang tidakterlalu lama saya bisa menulis dan bisa membaca sepertiteman sekolah yang sudah lama bersekolah. Melalui usahaseperti itu yang pada akhirnya maka saya bisa menjadi siswaberprestasi diantara semua siswa di sekolah tersebut.

Keadaan seperti ini bagi masyarakat Bugis Makassarsebagai keadaan yang diistilahkan dalam budaya siri yangdisebut Appaenteng siri (membangun rasa malu) menurutbudaya siri (malu). Karena itu Cliffort Geertz (antropologsenior) mengingatkan kepada para pakar budaya agar tetap

Page 153: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

148

mengingatkan pengetahuan yang dirasakan belum solid untukmengenal kebudayaan manusia secara mendasar

Dari pernyataan tersebut di atas maka nyatalahdengan begitu pentingnya budaya dimiliki oleh manusia dalamhidup dan kehidupannya. Jadi dengan demikian bahwakesempurnaan manusia harus di dukung oleh budayadimanapun ia berada, dimana manusia hidup tanpa budayahidupnya akan menjadi hampa dalam lingkungannya. Tetapibagi orang yang hidup dalam suatu lingkungan atau suatudaerah tertentu lalu memiliki budaya yang sempurna dan bisadi contoh oleh orang lain atau bahkan menjadi bagian yangtak terpisahkan dengan masyarakat yang ada disekitarnyasekaligus menjadi tauladan dalam hidup bermasyarakat.Begitulah pola hidup masyarakat yang patuh dan taat terhadapbudayanya dan bahkan menjadi satu kesatuan antara satudengan yang lainnya.

Louis A Sass melontarkan sebuah anekdot yang tepatdan menarik tentang pandangan dan pengertian budaya darimasing-masing pendukung dari suatu kebudayaan. Kisahnyaadalah seorang Indian berceritera kepada seorang orangInggris mengatakan bahwa dunia ini duduk diatas punggungseekor gajah, gajah itu istirahat di atas punggung seekor penyu. Mendengar ceritera itu orang Inggris penasaran inginmengetahui apa sebenarnya pondasi dari dunia itu. 2

Keadaan seperti tersebut di atas, generasi sekarang iniperlu mencermati secara mendalam apa hikmah dan manfaatdari perkembangan yang terjadi seperti sekarang iniPerkembangan dan keadaan setiap masa merupakan prosespembelajaran bagi setiap generasi secara terus menerus. Halini di tandai dengan setiap masa selalu terjadi perubahandalam lingkungan masyarakat tertentu, apakah itu perubahanbudaya atau perubahan pola hidup masyarakat lainnya ataubukan.

Page 154: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

149

Perkembangan dan perubahan itu memberikanpeluang bagi masyarakat masa kini untuk lebih maju baik darisegi budaya maupun dari segi ilmu pengetahuan. Sehubungandengan itu teori dari orang-orang seperti yang terjadi sekarangini mengklaim bahwa semua suara dan pendapat darimanapun datangnya di atas bumi ini adalah setarafpentingnya. Dan interpretasi terhadap semua bentukkebudayaan, dari manapun dan dimanapun berada adalahberharga dan sederajat. Sehingga pandangan relativismebudaya yang mengacu kepada bagaimana apresiasi budayayang mendukung budaya itu merupakan suatu loncatanpenghargaan yang sangat berarti bagi budaya-budaya local.

Gambaran budaya semacam ini, termuat dalambudaya siri bagi masyarakat Bugis Makassar yang di dalamnyamemiliki nilai yang sangat tinggi dalam kehidupannya. Halsemacam ini tercermin dari prinsip masyarakat BugisMakassar demi untuk menjaga nilai-nilai budaya siri (malu)masyarakat Bugis Makassar itu sendiri..Adapun nilai budayasiri itu bagi mereka yang fanatik dengan budaya tersebutdengan tidak segan-segan menghubungkan dengan nilaibudaya dan ajaran Islam. Semua itu terjadi karena apa yangdilakukan selalu di anggap tidak bertentangan dengan ajaranIslam dan nilai-nilai Islam.

Pandangan itu di anggap tidak bertentangan dengannilai dan ajaran Islam karena apa yang dilakukan dianggaptidak ada satupun yang bertentangan dengan nilai dan ajaranIslam. Alasan seperti itu, kemudian masyarakat BugisMakassar yang berpegang teguh terhadap budaya siri makadengan sendirinya ia akan mendapat pahala jika ia mampumempertahankan budaya tersebut jika dalam kontekskebenaran. Atas alasan itu lalu kemudian semua orangMakassar merasa mendapat pahala jika ia mampumempertahankan budaya siri tersebut. Hal ini sesuai dengan

Page 155: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

150

apa yang di gambarkan oleh Tuhan dalam firman-Nya, sepertitergambar dalam firman Tuhan pada Surah An, nisa Ayat 45.Artinya:

Dan Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu.Cukuplah Allah menjadi pelindung dan cukuplah Allahmenjadi penolong bagimu…..Berdasarkan dengan dalil tersebut di atas bahwa

ternyata antara agama dengan budaya siri bagi masyarakatbugis Makassar (penganut budaya siri) memiliki hubunganyang sangat erat. Hal ini di sebabkan oleh karena dalam ajaranagama rasa malu (siri) sangat penting dalam kehidupanberagama. Malu yang dimaksud oleh masyarakat BugisMakassar adalah malu di kala melanggar aturan agama yangdipandang memiliki hubungan dengan budaya khususnyadengan budaya siri. Siri atau perasaan malu yang terkandungdalam diri setip masyarakat Bugis Makassar adalah merupakanprinsip dasar dalam hidupnya yang selalu memiliki hubungandengan nilai-nilai Agama khususnya Agama Islam.

Oleh karena itu bagi masyarakat Bugis Makassarkapan dan di manapun ia berada sangat pantang untukmelakukan perbuatan yang mempermalukan dalam diri dankelompok mereka. Hal ini menjadi prinsip dasar dalam hidupdan kehidupan masyarakat Muslim Makassar. Adapunperbuatan yang banyak mengundang perasaan malu (siri)adalah seperti: perbuatan perzinaan atau melakukanhubungan intim antara laki-laki dan perempuan di luar nikah,saling mengejek antara satu dengan yang lainnya denganperbuatan yang mengecewakan, dan berbagai macam kasuslainnya yang dapat menyinggung perasaan orang lain yang adadi sekitarnya.

Untuk menghindari perbuatan yang dapatmengundang perasaan malu (siri) maka bagi masyarakat BugisMakassar sedapat mungkin bisa menghindarinya denganpendekatan agama yang mereka anut khususnya Agama Islam

Page 156: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

151

Melalui pendekatan agama masyarakat Bugis Makassar dapatterhindar dari perbuatan yang mempermalukan atauperbuatan yang dapat mengundang rasa malu (siri) dalam dirimereka. Atas dukungan budaya malu (siri) masyarakat BugisMakassar bisa hidup dan sukses kapan dan dimanapun iaberada atas dukungan budaya malu (siri) yang mereka miliki.Hal ini bagi mereka selalu dipegangi atau berpegang teguhterhadap nilai budaya tersebut, karena malu (siri) sangatidentik dengan kehidupan beragama khususnya agama Islam.

Dukungan agama terhadap budaya malu (siri) telahdinyatakan dalam Hadits bahwa malu itu adalah bagian dariIman (agama Islam). Itulah sebabnya tidak salah jikamasyarakat Bugis Makassar sangat fanatik dengan budayamalu (siri) dalam hidup dan kehidupannya. Selain itu bagimasyarakat Bugis Makassar menganggap bahwa budaya Malu(siri) menjadi falsafah hidup dan kehidupan mereka alasannyajika masyarakat Bugis Makassar berpendapat bahwa manusiayang tidak memiliki rasa malu (siri) maka manusia tersebut dianggap sebagai manusia yang tidak utuh di mata Tuhan danmanusia yang ada disekitarnya.

Maka dari itu fanatisme masyarakat Bugis Makassarterhadap budaya siri (malu) menjadi prinsip dasar dalamhidup dan kehidupannya karena dipandang bahwa budaya siri(malu) itu sangat erat hubungannya dengan Agama khususnyaagama Islam. Oleh karena itu, bagi masyarakat BugisMakassar menganggap bahwa orang yang tidak memilikiperasaan siri (malu) adalah orang yang tidak sempurnaagamanya.

Sebagai sebuah pendekatan ilmiah, maka seharusnyaagama, budaya dan ilmu pengetahuan memiliki hubunganyang sangat sinergi antara satu dengan yang lainnya (agama,budaya, dan ilmu pengetahuan). Jika agama, budaya, ilmupengetahuan dapat bersinergi antara ketiganya maka budayasiri (malu) orang Bugis Makassar dapat lebih eksis lagi. Hal

Page 157: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

152

ini seperti yang tercatat dalam prestasi saya diwaktu akubersekolah di sekolah dasar dimana ketika itu aku dinyatakansebagai siswa yang berprestasi karena mulai dari kelas IIsampai aku tamat di SD tersebut aku mendapat peringkatpertama di antara sekian banyak siswa yang kami temanibersekolah. Kemudian yang lebih menarik adalah ketika sayadiminta untuk ikut ujian akhir di kelas Enam (VI) dalamrangka untuk melanjutkan studi saya di sekolah menengahpertama (SMP). Atas prestasi itu sehingga kami hanyabersekolah di sekolah dasar (SD) selama empat tahun enambulan (IV setengah tahun.).

Setelah aku tamat di sekolah dasar (SD) maka aku diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di sekolahmenengah pertama (SMP). Nama sekolah tersebut adalahSMP negeri Paitana yang mana jarak antara sekolah dengantempat kami tinggal adalah sekitar tujuh KM dari kampungtempat saya tinggal. Karena jarak antara rumah tempat sayatinggal di anggap oleh bapak saya terlalu jauh dari rumahmaka pada waktu saya dibelikan sepeda oleh bapak saya untukdipakai pergi ke sekolah. Sepeda yang dibelikan oleh bapaksaya itu yang menjadi kendaraan atau sarana untuk pergi kesekolah sampai saya tamat di SMP tersebut.

Kemudian setelah saya tamat di SMP tersebut makasaya diharapkan oleh orang saya (bapak) untuk melanjutkanpendidikan di sekolah pendidikan guru (SPG) tetapi ketika itusaya bebas tes masuk di sekolah menengah atas (SMA).Ibuku dan nenek saya yang buta huruf ketika itu memberikansaya kebasan untuk memilih sekolah sebagai tempat untukmelanjutkan pendidikan. Namun setelah saya bersekolah diSMA tersebut bapak dan ibu serta nenek yang buta huruf itusama-sama mendukung untuk melanjutkan pendidikansampai mencapai cita-cita yang saya cita-citakan itu yaknimenjadi guru seperti yang diharapkan oleh bapak sejak dariawal saya bersekolah/menuntut ilmu.

Page 158: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

153

Atas harapan bapak dan ibu serta nenek yang butahuruf itu kepada saya untuk melanjutkan pendidikan denganpendidikan dalam bentuk apapun meskipun sang bapak ketikaitu masih berharap untuk melanjutkan pendidikan padajurusan ilmu pendidikan atau pada ilmu yang memilikipeluang yang bisa menjadi guru, namun ketika itu saya hanyabebas tes masuk di perguruan tinggi IAIN Alauddin Makassardengan jurusan sejarah dan kebudayaan Islam (SKI). Yangterpenting adalah bagaimana saya supaya saya bisa suksesdalam pendidikan, cita-cita seperti inilah yang barangkalibapak di kampung tidak begitu banyak tahu tentang apa cita-cita saya dalam pendidikan atau selama saya bersekolah ataumenuntut ilmu dengan jurusan apapun dalam pendidikan itu.

Saat aku selesai berkuliah di Fakultas Adab denganjurusan sejarah dan kebudayaan Islam maka pada saat itu sayapulang kampung lalu kemudian tinggal di kampung selamakurang lebih dua tahun enam bulan atau dua setengah tahun.Kemudian setelah itu saya kembali ke Makassar yangkemudian selama itu pula saya mendapat informasi dari temanyang ada di perguruan tinggi lain (UNM) bahwa di Universitastersebut terbuka pendaftaran untuk melanjutkan pendidikanS.2 (program pendidikan strata dua) maka atas informasi itusaya menyempatkan diri untuk mendaftar sebagai pesertadidik meskipun hanya dengan modal ijazah saja atau tanpadengan modal uang.

Namun dalam pendaftaran itu dibutuhkan uangpendaftaran sebanyak satu juta lima ratus rupiah (1.500.000)atas kebutuhan itu sehingga saya berpikir saya akan ambiluang dari mana akan tetapi saya sangat beruntung karena adasang juragan becak yang mau menolong yang sebanyak uangyang saya butuhkan meskipun dengan alasan bahwa sayamenggadai sawah di kampung kepada sang juragan becaktersebut. Hanya saja yang menjadi beban pemikiran sayaadalah karena cara ini saya lakukan tanpa sepengetahuan

Page 159: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

154

orang tua saya di kampung. Atas alasan seperti ini yangmenjadi beban pikiran kepada saya bahwa apakah atas carayang seperti ini orang tua saya di kampung bisa atau maumerestui saya untuk melanjutkan pendidikan seperti yang sayalakukan ini.

B. Murid Tauladan (Teladan)Meskipun diliputi kesibukan yang sangat luar biasa

dari orang tua yang berprofesi sebagai seorang petani yangtakut tersaingi dengan petani lain yang ada di sekitarnya.Namun sebagai seorang anak yang memiliki harapan untuksukses dalam perjuangannya maka sudah barang tentu iaharus mampu melawan kesibukan yang dihadapinya demiuntuk meraih kesuksesan yang dicita-citakan mulai sejak awalsaya sudah bercita-cita menjadi sebagai seorang peserta didikyang sukses.

Salah satu usaha yang saya lakukan adalah denganmemperbaiki tulisan untuk semua mata pelajaran khususnyamata pelajaran bahasa Indonesia, dengan tulisan saya yangbagus (baik) indah menurut guru sekolah ketika itu sehinggaaku pernah diikutkan lomba menulis indah di tingkatkecamatan sampai ke tingkat kabupaten yang menarik bagisaya adalah bahwa dalam lomba menulis itu aku dinyatakansebagai siswa yang terbaik tulisannya diantara sekian banyaksiswa yang ikut dalam lomba menulis indah tersebut. Adapunmata pelajaran lain yang selalu guru mata pelajaran tersebutmenganggap bahwa saya sebagai siswa yang memilki prestasiyang baik adalah mata pelajaran matematika dan matapelajaran bahasa Indonesia.

Atas prestasi tersebut yang membuat aku hanyaduduk di bangku kelas tiga selama enam bulan saja, kemudiansaya dipindahkan ke kelas empat (IV) untuk bersama dudukdengan teman yang ada di kelas empat (IV) tersebut. Sebagaiistilah yang paling popular ketika itu adalah bahwa saya

Page 160: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

155

dikasih lompat kelas, yakni dari kelas tiga dikasih lompat(naik) ke kelas empat yakni duduk belajar bersama siswa yangada di kelas empat yang lalu kemudian setelah penaikan kelasdari kelas empat ke kelas lima maka saya dipindahkan pula kekelas lima bersama dengan teman yang lain. Atau denganistilah lain bahwa, Setelah penaikan kelas dari kelas empat(IV) ke kelas lima maka saya ikut naik ke kelas lima tersebutuntuk belajar bersama dengan teman tersebut.

Dalam perjalanan studi di kelas lima tersebut dimanaseperti biasanya saya masih mendapat prestasi yang baik diantara sekian banyak siswa yang ada di kelas lima tersebut,yakni mendapat peringkat pertama (Rangking satu) diantarasekian banyak siswa yang ada di kelas lima tersebut.

Atas prestasi yang saya peroleh itu maka dengansendirinya kepala sekolah dan guru yang ada di sekolahtersebut sepakat untuk mengikutkan saya ujian akhir bersamadengan siswa kelas enam, sehingga atas cara yang seperti itusaya hanya duduk di bangku kelas lima selama empat bulandan di bangku kelas enam hanya empat bulan. Setelah ujianakhir itu saya dinyatakan lulus ujian bersama dengan temanyang sudah lama duduk di bangku kelas enam tersebut. Hanyasaja atas persetujuan antara guru kelas lima dengan kepalasekolah tersebut bahwa saya di ikutkan ujian di sekolah laindengan alasan agar tidak mengganggu teman kelas lain yangada di sekolah tersebut.

Setelah tamat di sekolah dasar (SD) maka sayamelanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama yaitudi (SMP) Negeri Paitana yakni salah satu sekolah menengahpertama yang ada di dekat dengan kampung saya dan sangatdikenal oleh masyarakat yang ada disekitar kampung saya.Jarak antara sekolah menengah pertama (SMP) itu denganrumah tempat kami tinggal adalah sekitar tujuh (7) Km. Darijarak yang sejauh itu, saya naik sepeda setiap hari, dan bahkanjika sepeda kami rusak maka saya harus jalan kaki dari rumah

Page 161: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

156

ke sekolah karena tidak ada kendaraan lain yang bisa kitatumpangi untuk bisa sampai ke sekolah selain kita naik sepedaatau jalan kaki seperti yang kami kemukakan itu. Keadaanseperti ini yang kami jalani sampai saya tamat di sekolahtersebut.

Setelah saya bersekolah di sekolah menengahpertama (SMP) sudah pasti berbeda dengan ketika saya masihbersekolah di SD karena di sekolah lanjutan pertama itu sayasudah bisa melonggarkan diri dari pekerjaan rumah seperti,saya tidak lagi dipaksa untuk mengambil makanan ternaksetiap hari apalagi dihari sekolah artinya bahwa setiap harisaya bisa langsung pergi ke sekolah tanpa harus pergimengambil makanan ternak lebih awal seperti apa yang sayalakukan ketika saya masih bersekolah di sekolah dasar (SD)atau bahkan kadang-kadang saya bisa mengakali orang tuadengan alasan bahwa saya tidak bisa alpa ke sekolah karenabanyaknya pekerjaan sekolah yang tidak bisa kami tinggalkan.

Alasan yang sering kami lakukan untuk kedua orangtua kami adalah dengan membuat alasan bahwa besok soresaya tidak bisa cepat pulang dari sekolah karena setelah sayapulang sekolah saya diberikan les matematika sampai jamempat sore. Alasan seperti ini suka atau tidak suka orang tuaharus menerima alasan seperti ini karena dengan harapan agarsupaya anaknya yang bersekolah di sekolah unggulan tersebutbisa pintar dengan mata pelajaran matematika.

Atas usaha itu saya bisa terpilih masuk di jurusanMIPA dengan mata pelajaran yang utama adalah matapelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang diutamakanpada jurusan tersebut. Atas kecerdasan yang saya miliki itumaka saya setelah selesai di SMP tersebut bisa bebas tesmasuk di SMA I Jeneponto di Kabupaten Jeneponto.

Namun selain daripada SMA tersebut yang ternyatabapak saya menginginkan agar supaya saya melanjutkan studi(pendidikan) di sekolah pendidikan keguruan (SPG) yang

Page 162: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

157

tidak jauh dari sekolah menengah atas tersebut (SMA). Ataskeinginan orang tua tersebut, maka untuk menghindarikemarahan dan kekecewaan orang tua meskipun dengansangat terpaksa saya mengikuti keinginan orang tua denganalasan untuk menghindari kekecewaan orang tua darikeinginannya.

Atas segala apa yang saya lakukan itu yang padaakhirnya saya tidak sempat lulus masuk di sekolah keguruan(SPG) Itu. Setelah saya tidak lulus masuk di sekolah keguruan(SPG) maka yang pasti adalah saya bersekolah pada sekolahmenengah atas (SMA) Negeri satu (1) Jeneponto yaitu padasekolah yang kami tempati bebas tes pada pendaftaran yangpertama.

Atas keadaan seperti tersebut di atas oleh Nenek sayayang tidak pernah mengenal pendidikan yang dengan tanparagu mengatakan kepada saya agar supaya kamu dengan seriusmelanjutkan pendidikan agar tercapai dengan apa yang kamucita-citakan. Harapan oleh sang nenek yang buta huruftersebut ia selalu menyiapkan aku makanan setelah aku pulangdari sekolah yakni paling tidak sebutir telur untuk makansiang karena saya ketika itu tidak suka makan ikan dengansemua jenis ikan.

Nenek yang buta huruf tersebut ketika mendengarbahwa aku lulus bersekolah di Makassar pada perguruantinggi Islam (IAIN) maka ketika itu pula sang nenek yangbuta huruf itu mengantar aku pergi ke Makassar untukmendaftar ulang pada perguruan tinggi tempat kami lulusberkuliah yakni IAIN.

Tempat aku tinggal ketika itu adalah di rumahsaudara kandung Ibu saya dari sang Nenek yang mengantaraku untuk melanjutkan pendidikan aku (berkuliah). Atasusaha sang nenek yang buta huruf itu aku bisa tinggal dirumah keluarga untuk melanjutkan pendidikan walaupundengan biaya yang sangat pas pasang atau dengan harapan

Page 163: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

158

sang nenek yang buta huruf itu supaya aku bisa sabarmenghadapi keadaan yang seperti ini.

Semua ini dilakukan karena atas dorongan ataupengaruh budaya siri (malu) dimana ketika itu ada banyaktetangga yang melanjutkan pendidikan dengan harapan untukbisa menjadi sarjana dan sukses menjadi guru walaupundengan biaya yang sangat pas pasang. Malu (siri) yangdimaksud adalah bahwa keluarga merasa malu (siri) melihatkeluarganya tidak melanjutkan pendidikan hanya karenadengan alasan biaya saja.

Hal yang dimaksud adalah mengenai biaya yaknikedua orang tua kami merasa malu jika tidak memenuhikeinginan anaknya yang ingin melanjutkan pendidikan.Namun harapan orang tua atau bapak kami adalah bahwasaya harus menjauhkan diri dari perbuatan yang mengganggukesuksesan dalam pendidikan. Hal yang mengganggukesuksesan dalam pendidikan menurut kedua orang tua kamiadalah perbuatan yang memalukan atau perbuatan yangmembuat keluarga merasa malu (siri) atau perbuatan yangbertentangan dengan agama.

C. Hubungan Antara Agama Dengan Budaya Siri(Malu)

Seperti yang penulis jelaskan sebelumnya bahwaantara agama, budaya, dan ilmu pengetahuan memilikihubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya.Dimana di dalam ilmu agama terdapat ilmu budaya dan begitupula dalam ilmu budaya juga terdapat ilmu agama. Sehinggaantara satu dengan yang lainnya masing-masing memilikihubungan yang sangat erat. Sistem sosialnya adalah bahwajika salah satu di antara keduanya bermasalah maka hubunganantara kedua komponen itu akan bermasalah atau tidakseindah sebagaimana yang di harapkan kedua komponen itu.

Page 164: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

159

Berangkat dari pandangan tersebut di atas tentanghubungan antara agama, budaya, dan ilmu pengetahuan(science) yang tidak terlepas dari pandangan kehidupan duniaatau pandangan dunia semata. Sedangkan dalam pandangankehidupan akhirat agama dapat dipahami memiliki pandanganyang lebih khusus tentang makna dari kehidupan itu.Sedangkan makna dari pandangan budaya dan ilmupengetahuan memiliki rana dari kedua kehidupan itu yaknikehidupan dunia.

Melalui pandangan seperti tersebut di atas, maka ilmupengetahuan (science) hanya dipahami terbatas pada pandangandunia fisik semata. Dengan kata lain sains (Science) telahdipahami sebagai pengetahuan secara sistematis tentang alampikiran dan dunia fisik semata. Sains (science) berarti segalasesuatu yang mempelajari aspek dunia fisik. Atas dasar inihakikat sains (science) dalam pemahamannya seringbertabrakan atau mengalami benturan dengan kehidupanagama atau pandangan agama secara khusus.

Selain dilihat dari ruang lingkupnya, yang dimaksudilmu pengetahuan setidaknya mencakup enam komponenyang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Diantara enam komponen itu antara lain: 1) masalah, 2) sikap, 3)metode, 4) aktivitas, 5) kesimpulan, 6) efek pemahamanmengenai masing-masing komponen di atas menjadi sangaturgen untuk memahami sifat-sifat ilmu pengetahuan itu.

Meskipun antara agama, budaya siri (malu) dan ilmupengetahuan kadang-kadang di dalamnya ada benturannamun dalam benturan itu ada agama yang selalu memberikanpeluang untuk berubah demi keselamatan dunia dan akhiratantara satu dengan yang lainnya. Atas dorongan dankesempatan itu budaya siri (malu) dan ilmu pengetahuansepadan dan selaras dengan pandangan agama.

Pada dasarnya agama selalu dan pasti bersikap tegasterhadap apa saja yang bertentangan dengan prinsip dan nilai-

Page 165: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

160

nilai agama. Oleh karena itu budaya siri (malu) dan ilmupengetahuan selalu selaras terhadap segala ruang geraknyabahkan selalu merasa terawasi dan di awasi oleh agama itusendiri.

Salah satu bukti bahwa agama selalu melakukanpengawasan terhadap pelanggaran manusia dalam hidup dankehidupannya di dunia adalah di kala manusia melanggarnilai-nilai agama dan budaya khususnya budaya siri (malu).Pelanggaran manusia yang dimaksud adalah perzinahan antaralaki-laki dan perempuan, serta berbagai macam pelanggaranagama dan budaya lainnya. Agama menegaskan dalamajarannya (agama Islam) Latakrabuzzina wa-antum sukaraa yangartinya: jangan mendekati zina karena zina itu adalah dosabesar. Hal ini menunjukkan bahwa agama selalu mengawasimanusia dari segala pelanggaran agama dan budaya khususnyabudaya siri (malu) atau budaya Islam.

Maka dari itu pengawasan agama terhadap budayaselalu ada dan bahkan selalu hidup berdampingan antara satudengan yang lainnya. Oleh karena itu suatu kewajaran jikamasyarakat Bugis Makassar selalu fanatik dengan budaya siri(malu). Sebagai masyarakat yang fanatik dengan nilai-nilaiagama dan budaya dalam hidup dan kehidupannya makaselalu apa saja yang dikerjakan dalam kelompoknya, pasti adanilai-nilai agama dan budaya malu selalu dikedepankan.

Karakter semacam ini selalu muncul dan ada dalamlingkungan atau kelompok masyarakat Bugis Makassarkhususnya budaya siri (malu). Budaya siri (malu) menjadi cirikhas masyarakat Bugis Makassar karena budaya siri (malu) ituselalu dianggap memiliki nilai agama yang sangat tinggi.Falsafah hidup seperti ini melekat dalam diri masyarakatBugis Makassar karena dianggap bagian yang tak terpisahkandari prinsip hidup bermasyarakat kapan dan di manapun iaberada. Oleh karena itu, bagi masyarakat Bugis Makassar yangtidak berpegang teguh pada budaya siri (malu) maka

Page 166: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

161

dipandang pula sebagai orang atau kelompok yang tidaksempurna agamanya, Untuk menjaga kesempurnaan Budayasiri (malu) maka ia harus berpegang teguh terhadap nilai-nilaiagama dan nilai–nilai budaya siri (malu).

Bagi masyarakat yang mampu menjaga dirinya darinilai – nilai agama dan budaya siri (malu) maka tentu ia selaluterhindar dari segala macam musibah dalam hidup dankehidupannya kapan dan dimanapun ia berada, apakah iahidup dalam lingkungannya sendiri atau ia berada di daerahlain selain daerah makassar. Orang seperti itu tidak hanyamampu menjaga nilai–nilai budaya khususnya budaya siri(malu) tetapi ia juga mampu menjaga nilai –nilai agama dalamhidupnya.

Itulah sebabnya bagi masyarakat Bugis Makassarmenganggap bahwa budaya siri (malu) itu syarat dengan nilai–nilai agama. Bagi orang Makassar menganggap bahwaagama itu penting dalam hidupnya karena dengan pendekatanagama manusia bisa selamat dunia dan akhirat. Begitu pulaorang yang mampu menjaga nilai-nilai budaya khususnyabudaya siri (malu) maka ia akan selamat dunia. Tetapi jika iamampu menjaga nilai –nilai agama dan budaya maka ia akanselamat dunia dan akhirat.

Berpangkal dari gambaran tersebut di atas, bahwaternyata antara agama dan budaya atau kebudayaan memilikihubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya.Dimana budaya tanpa pendekatan agama akan sesat, danagama tanpa budaya ketaatan dan ketekunan akan sesat pula.Jadi dengan demikian antara keduanya harus salingmendukung demi untuk menjaga keselamatan antara duniadan akhirat.

Dalam pada itu bahwa antara agama dan budayamemiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yanglainnya. Khususnya antara budaya siri (malu) dengan agamaIslam. Hubungan ini ditandai dengan adanya nilai – nilai

Page 167: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

162

agama dalam budaya siri (malu) tersebut. Melalui hubunganantara keduanya maka muncullah pertanyaan tentang apakahagama memiliki manfaat terhadap budaya, dan begitu pulasebaliknya. Jika antara keduanya masing-masing memilikimanfaat, maka barang siapa yang melanggar nilai-nilai agamamaka sama halnya dengan melanggar nilai-nilai budayakhususnya budaya siri (malu).

Dengan metafora sederhana itu mungkin mudahdifahami kedudukan dan fungsi aqidah, agama, dankebudayaan dalam Islam, sejajar dengan kedudukan danfungsi fondamen, lantai, tiang-tiang , dinding dan atap padarumah. Dengan demikian pula jelaslah bahwa aqidah, agama,dan kebudayaan atau budaya merupakan satu kebulatan.Apabila putus integrasi antara ketiga segi ”addin” itu, risalahislam tidak akan wujud atau tak sempurna wujudnya. Tanpaitu penganut agama dan budaya tidak akan selamat. Hal inidimaksudkan bahwa tanpa aqidah keselamatan dunia danakhirat tak mungkin terwujud. Hal ini dimaksudkan pulabahwa dengan agama saja keselamatan hanya terwujud diakhirat, dengan kebudayaan atau budaya saja keselamatanhanya terwujud di dunia saja.

Bagi masyarakat yang beragama dan memiliki budayadalam kelompoknya maka tiga komponen yang tidakterpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ketigakomponen itu adalah aqidah (iman), agama, kebudayaan(budaya). Aqidah (iman) , merupakan asas atau fondamenajaran dan amal Islam, Agama tegak di atas Aqidah karenatanpa aqidah agama itu bertanda bahwa sama seperti badanmanusia tanpa roh, dan begitu pula selanjutnya bahwakebudayaan atau budaya tanpa nilai – nilai agama, kebudayaanatau budaya itu di anggap tidak bernilai bagi masyarakatkhususnya masyarakat Bugis Makassar. Ketiga komponen ituselalu berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Inti sariagama ialah tata hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Page 168: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

163

Sebagai masyarakat yang beragama dan berbudayamaka ia harus selalu menjaga agama dan budayanya dari apasaja yang bertentangan antara keduanya. Hal ini di lakukandemi menjaga kemurnian agama dan budaya tersebut. Inilahyang selalu dilakukan oleh masyarakat Bugis Makassar kapandan dimanapun ia berada, yakni menjaga agama danbudayanya (budaya siri).

Kebudayaan dibentuk oleh masyarakat. Hakekatmasyarakat ialah hubungan manusia dengan manusia. Untukhidup bersama dan bekerja sama kelompok manusia yangmembentuk masyarakat itu memerlukan tata. Tata hubunganmanusia inilah yang disebut kebudayaan. .

Hubungan manusia dengan manusia dan hubunganmanusia dengan Tuhannya bukanlah hal yang baru bagimasyarakat. Bagi masyarakat yang ingin menjaga keutuhankelompoknya maka ia harus keluar dan membebaskan diridari hambatan itu. Hambatan yang dimaksud adalah kelalaiandari ajaran agama dan kelalaian dari nilai-nilai budaya yangdimilikinya. Inilah yang dimaksud oleh masyarakat BugisMakassar kurang siri atau bahkan tidak memiliki perasaan siri(budaya siri). Kelompok masyarakat atau orang seperti itudianggap tidak layak dan bahkan tidak diakui sebagaikelompok masyarakat atau sebagai orang Makassar secarautuh.

Akibat dari kelalaian itu maka ia sudah dianggap lalaidari agama dan budaya khususnya budaya siri (malu). Hal inidimaksudkan bahwa jika perbuatan itu tidak direstui olehagama (tidak halal) maka dalam pandangan budaya siri (malu)juga tidak merestuinya (tidak halal) pula. Itulah sebabnyaantara agama dan budaya siri (malu) memiliki hubungan yangsangat erat antara satu dengan yang lainnya. Meskipun antarakeduanya masing-masing memiliki lingkup yang berbedadimana agama lingkupnya adalah akhirat dan budayalingkupnya adalah dunia. Namun antara keduanya harus saling

Page 169: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

164

mendukung. Hal ini bisa terwujud apabila hubungan antaramanusia dengan manusia selalu terjaga dan bahkan hubunganantara manusia dengan Tuhannya yang selalu terjamin.

Hidup dan bekerja sama antara manusia bertujuanmembina kehidupan di dunia ini. Kehidupan di dunia ialahkehidupan konkrit, karena berhubungan dengan alam konkrit.Alam konkrit itu adalah alam material. Kehidupan dunia yangdibina oleh kebudayaan atau budaya bertujuan material, untukmemberi kepuasan kepada jasad. Dengan demikian ia bersifatjasmaniah3

Sehubungan dengan itu sebagai masyarakat yangberagama maka sudah barang tentu dapat membina duakehidupan yakni kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.Sesudah membina kehidupan dunia maka ia harus membinakehidupan akhirat. Maka dari itu agama yang bertujuanrohaniah membina keselamatan di akhirat. Namun sebaliknyakebudayaan atau budaya yang bertujuan jasmaniah membinakeselamatan di dunia. Manusia yang terdiri dari jalinan ruhdan jasad, memerlukan agama dan kebudayaan atau budaya.Hal ini tersimpul dari rohnya memerlukan agama, jasadnyamemerlukan kebudayaan atau budaya.

Itulah sebabnya masyarakat Bugis Makassar sebagaikelompok masyarakat religius dan berbudaya maka ia harusmembina agama dan menjaga nilai budaya yang dimilikinya.Jika kedua bentuk kehidupan itu terbina maka terbinalahkehidupan atau hidup masyarakat tersebut yakni sebagaimasyarakat yang beragama dan berbudaya.

Sekalipun sasaran pokok agama adalah akhirat,namun ia berfungsi juga di dunia. Karena kehidupan manusiadi dunia bukan jasmaniah saja, tapi juga rohaniah.Kesejahteraan rohaniah di dunia hanya dapat diberikan olehagama. Sasaran pokok kebudayaan atau budaya ialah dunia.Tetapi nilai-nilai moral yang dikandungnya diperhitungkanpula di akhirat. Itulah sebabnya masyarakat Bugis Makassar

Page 170: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

165

kapan dan dimanapun berada ia harus membina agama danmenjaga nilai-nilai budaya khususnya budaya siri (malu).Dimana bagi masyarakat Bugis Makassar selalu beranggapanbahwa antara agama dan budaya siri (malu) merupakan satukesatuan yang tak terpisahkan antara satu dengan yanglainnya.

Masyarakat Bugis Makassar yang mampu menjaganilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya maka masyarakattersebut bisa dianggap sebagai masyarakat yang beragama danberbudaya. Bagi masyarakat yang beragama dan berbudayajika melanggar salah satu diantaranya maka dianggapmelanggar nilai-nilai keduanya dengan alasan bahwa antarakeduanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Itulah sebabnya masyarakat Bugis Makassarberpendapat bahwa barang siapa yang ingin selamat dunia danakhirat maka ia harus mampu menjaga dirinya dari apa yangdilarang oleh agama dan apa saja yang bertentangan denganbudaya siri (malu). Dimana masyarakat Bugis Makassarberanggapan bahwa melanggar agama sama halnya denganmelanggar nilai budaya. Budaya yang dimaksud adalah budayasiri (malu) dengan alasan bahwa melakukan sesuatu yangbertentangan dengan agama adalah merupakan perbuatanyang syarat mengandung dosa baik dosa kecil maupun dosabesar.

Hal ini menjadi bukti bahwa antara agama denganbudaya siri (malu) memiliki hubungan yang sangat dekatantara satu dengan yang lainnya. Budaya yang menjagakehidupan manusia di dunia selalu harus memiliki nilai yangdidukung oleh agama, karena tanpa dukungan agama, budayaitu tidak bisa bertahan lama dan bahkan bisa pudar dan hilangditelan zaman. Jadi antara keduanya harus saling mendukung.

Budaya siri (malu) yang menjadi bagian dari yang takterpisahkan dengan falsafah hidup orang Makassar dalamhidupnya kapan dan dimanapun ia berada budaya siri (malu)

Page 171: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

166

selalu harus melekat dalam dirinya, karena tanpa budaya siri(Malu) mereka tidak bisa berbuat banyak. Atas doronganbudaya siri (malu) biasanya orang Bugis Makassar yang beradadalam perantauan semakin giat berusaha demi mencapaikesuksesan dalam perantauannya.

Selain itu agama juga selalu mendorong manusiaberusaha untuk sukses kapan dan dimanapun ia berada.Namun usaha itu selalu didekati pula dengan pendekatan ilmupengetahuan. Jadi semua orang yang ingin sukses maka iaharus berilmu. Konsep ini tergambar dalam pikiran sayasebagai orang yang berjuang untuk sukses dalam bidangpendidikan maka tidak ada jalan lain selain daripada harusmencari cara supaya aku menjadi sukses dalam usaha yangsaya inginkan itu.

Salah satu usaha yang saya lakukan adalah belajarmembaca barazanji dengan harapan kalau ada orang yangbutuh orang bisa membaca barazaji maka pasti ia memanggilsaya. Pengalaman ini terjadi ketika saya tinggal di asramakodam dimana ketika itu pengurus Masjid Nurul Quddusselalu dipanggil membaca barzanji oleh orang yang adadisekitar asrama tersebut yang kalau sudah membaca barzanjimereka diberikan sedekah berupa uang dan dengan kelompokitu saya selalu ikut untuk membantu membaca barzanji makasudah pasti akan mendapat honor seperti teman lain yang ikutdalam acara itu.

Orang yang ingin selamat dunia dan akhiratsebagaimana apa yang terkandung dalam hadits tersebut diatas, dimana manusia harus mampu menelaah dari segala apayang dilakukan di dunia demi keselamatannya di akhirat kelak.Jadi dua konsep keselamatan itu harus selalu berdampinganantara keduanya yakni keselamatan dunia dan keselamatan diakhirat kelak. Itulah sebabnya masyarakat Bugis Makassardengan pendekatan budaya siri (malu) yang dalam artianbahwa ia malu berbuat yang tidak baik, malu melihat

Page 172: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

167

keluarganya berbuat yang tidak baik. Malu melihat orang lainberbuat yang tidak baik. Sifat dan perilaku seperti ini berlakubagi masyarakat Bugis Makassar kapan dan dimanapun iaberada. Contoh kasus yang dimaksud oleh orang Makassaradalah orang makassar malu melihat orang yang melanggarajaran agama dimuka umum. Ini adalah bagian dari konteksbudaya siri (malu).

Bertitik tolak dari kenyataan seperti tersebut di atasyang menjadi fakta bahwa fanatik terhadap budaya siri (malu)adalah sesuatu yang sangat berlebihan dan bahkan ada yangmenafsirkan suatu perbuatan yang bertentangan denganagama. Akibat dari perbedaan pendapat itu seringkalimengakibatkan terjadinya konflik sosial antara satu kelompokmasyarakat dengan kelompok masyarakat lain yang ada disekitarnya.

Setelah ditelaah lebih mendalam bahwa ternyata apayang dilakukan oleh masyarakat Bugis Makassar hanyalahmerupakan bagian dari larangan untuk tidak melakukanpelanggaran yang bertentangan dengan agama dan budayaatau untuk tidak melakukan sesuatu yang dilarang oleh agamadan budaya yang dianutnya. Hal lain ia berpandangan pulabahwa melanggar aturan agama adalah dosa. Salah satu efekdari dosa yang dilakukan itu mengakibatkan orang tersebutakan masuk neraka menurut pandangan Islam.

Sementara itu, ketika perbedaan-perbedaanpemahaman telah memperoleh legitimasi kepentingan, yaituingin memperoleh pendukung atas kebenaran konsep darikelompoknya masing-masing maka yang terjadi justrusebaliknya, yaitu semakin menajamnya tingkat perbedaantersebut. Penalaran tersebut bisa dibenarkan karena, karenadengan cara itu masing-masing kelompok yang berbeda jugaakan sama-sama melakukan kebenaran sebagaimana yangdiklaimnya.

Page 173: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

168

Dalam pada itu, agama selalu menganjurkan agarmasyarakat jika ingin melakukan sesuatu hendaknya sangatberhati-hati. Jika agama menginginkan untuk bergegasterhadap pelanggaran agama maka bergegaslah dan jika agamamenginginkan untuk meninggalkan maka tinggalkanlah.Karena itu jangan ada di antara orang yang sudah beragamamelakukan sesuatu yang bertentangan dengan agama sertanilai-nilai budaya yang dimilikinya baik itu secara langsungmaupun tidak langsung.

Hal lain yang harus dijaga oleh setiap orang adalahmenjaga dirinya agar tidak terkontaminasi dengan berbagaimacam kepentingan-kepentingan yang hanya menguntungkandan kelompoknya sendiri. Hal semacam ini jika dilakukanmaka bisa membuahkan hasil yang tidak baik bagi dirinya dankelompoknya sendiri. Bagi masyarakat yang agamis selalumemiliki pertimbangan-pertimbangan konsepsional yangmenguntungkan kepada kelompoknya dan tidak merugikanorang atau kelompok lain yang ada disekitarnya. Prinsip inilahyang selalu dipegangi oleh orang Makassar dan dimanapun iaberada.

Fenomena perilaku semacam ini berkembang danmengakar dalam kelompok masyarakat Bugis Makassarkarena atas dasar prinsip dan nilai budaya siri (Malu). Prinsipdan perilaku seperti ini mengakar dan berlaku bagi semuaorang Makassar karena dianggap bagian dari falsafahhidupnya. Bagi orang Makassar merasa rugi dan hilang hargadirinya jika ada mencoreng kelompoknya dengan sesuatu yangbertentang dengan nilai dan prinsip budaya siri (malu).

Prinsip semacam ini tidak bisa dilabeli denganprinsip-prinsip lain tanpa ada kesesuaian dengan prinsipbudaya yang dimilikinya. Prinsip yang dimiliki orang Makassarmerupakan prinsip yang devinitif dalam kelompoknya. Jaditipologi kepemilikan budaya tradisional dan pundamentalis

Page 174: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

169

itu memiliki karakteristik dengan budaya lain yang adadisekitarnya.

Hal itu dapat dilihat pada pola kepemilikan budayatradisional orang Bugis Makassar yang akrab disapa sebagaipenganut atau pemilik budaya siri (malu) serta kondisi sosiokultural yang melingkupinya, pola keberagamaan modernismyang cenderung juga dianggap sebagai bagian yang sangatfundamental karena memiliki hubungan langsung denganagama yang dianutnya yakni agama Islam dengan kitabAlquran dan al hadits serta pola keberagamaan fundamentalis.Cara dan model keberagamaan semacam ini, terjadi secararegeneratif dan turun-temurun.

Tipologi keberagamaan semacam ini terjadi secaraturun temurun dan dianggap sebagai idiologi dalamkelompoknya serta harus saling mempertahankan carapemahaman dan perilaku penghayatan terhadap budaya siri(malu). Dalam kelompok itu diharapkan tidak ditemukanpemahaman-pemahaman baru terhadap budaya siri (Malu)dan agama yang dianutnya (agama Islam). Keadaan inilahyang membuat masyarakat Bugis Makassar bahwa apa yangdipahaminya telah memiliki kebenaran final.

Untuk menjaga kemurnian budaya siri (malu)masyarakat Bugis Makassar selalu menghubungkan antarabudaya siri (malu) dengan agama terhadap apa yangberhubungan dengan pelanggaran budaya siri (malu). Atasdasar inilah budaya siri (malu) tidak pernah pudar danberkurang nilainya bagi masyarakat Bugis Makassar bahkandituntut perlunya penyegaran–penyegaran baru dalamkelompok itu dengan pendekatan agama Islam dengan alasanbahwa sebagai orang yang beragama Islam tentu apa saja yangdilakukan diharapkan tidak bertentangan dengan agama islamsekaligus mendapat dukungan moril dengan budaya siri(malu). Atas dasar itu masyarakat Bugis Makassar selalu

Page 175: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

170

merasa terlindungi dari perbuatan yang dilarang oleh Tuhansebagai sandaran agama dan budaya siri (malu).

D. Fungsi Sosial Budaya Siri Masyarakat BugisMakassar

Masyarakat Bugis Makassar yang mayoritas beragamaIslam dalam hidup berkelompok tidak terlepas dari konsepsosial dan semacamnya karena atas dorongan budaya siri(malu) jika ada di antara mereka yang mengalami suatukeadaan yang berbeda dengan fungsi budaya maka ia akanmenangani sesuai dengan fungsi budaya dan lain sebagainya.Salah satu contoh dari fungsi sosial yang dimaksud adalah jikaia melihat keluarganya dalam keadaan bermasalah sepertimiskin dalam bidang ekonomi, menikah di luar ketentuanagama, berselisih faham antara keluarga dan masyarakat yangsekelompok dengan mereka sendiri. Kondisi seperti ini dipandang sebuah kondisi yang sangat merupakan suatu halyang sangat berhubungan dengan masalah budaya siri bagimasyarakat Bugis Makassar.

Ungkapan-ungkapan lain yang dimaksudkan untukmenghindari masalah budaya siri (malu) atau yangmempermalukan adalah masyarakat Bugis Makassar berusahamenjauhkan dirinya dari masalah yang bertentangan denganbudayanya. Hal semacam ini bisa dilakukan dengan berpegangteguh terhadap hal-hal yang diminati oleh budaya. Tetapisebagai masyarakat penganut budaya siri (malu) memandangbahwa prinsip seperti tersebut merupakan sebuah pekerjaanyang sangat berat dalam hidupnya atau dalam kelompoksukunya (masyarakat Bugis Makassar).

Menurut hemat saya bahwa atas semangat yangmelekat dalam diri saya sebagai penganut budaya siri sehinggausaha saya untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikanselalu melekat dalam diri saya meskipun harus berhadapandengan tantangan. Salah satu tantangan yang harus saya

Page 176: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

171

hadapi adalah bahwa saya harus bersaing dengan temanpendidikan (peserta didik) yang memiliki harapan dan tujuanyang sama yakni ingin sukses dalam pendidikan.

Kerangka dasar masyarakat Bugis Makassar yangmemandang bahwa budaya semacam ini merupakan suatubudaya yang patut untuk dipertahankan keasliannya baikdengan pandangan agama maupun dalam pandangan budayaitu sendiri. Hal seperti ini dilakukan karena sebagaimasyarakat yang beragama Islam dipandang bahwa apa yangmereka lakukan merupakan suatu masalah yang tidakbertentangan dengan agama Islam apalagi dengan budaya itusendiri. Maka dari itu tidak salah jika budaya tersebut menjadiprinsip dasar dalam hidupnya sebagai penganut budaya siri(malu). Filsafat budaya mengajak kelompok penganut budayaagar tidak melakukan sesuatu yang bertentang dengan budayayang dianutnya.

Hal-hal yang dipandang sangat bertentangan denganbudaya siri (malu) adalah bagi laki-laki dan perempuan yaitumelakukan hubungan seks diluar nikah, kawin lari antarakedua belah pihak yakni antara laki-laki dan perempuan untukmelakukan pernikahan, melecehkan orang lain dengan melaluiperbuatan yang bertentangan dengan budaya siri (malu) danlain-lain perbuatan yang bertentangan dengan budaya siri(malu).

Tetapi yang lebih penting lagi adalah seperti judulyang tertera dalam tulisan ini adalah melawan kegagalan dalampendidikan, dimana hal ini dilakukan karena merasa malu (siri)jika peserta didik gagal atau tidak sukses dalam pendidikansebagaimana yang dicita-citakan sebelumnya. Karena iamemiliki kehendak atau keinginan untuk sukses dalampendidikan maka apapun atau seberat apapun tantangan yangdihadapi dalam proses menuju atau meraih kesuksesan akandiperjuangkan sesuai dengan amanah yang tertera dalammeraih kesuksesan yang diinginkannya sejak dari awal.

Page 177: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

172

Menurut pandangan budaya siri (malu) orang yangseperti ini dipandang oleh budaya tersebut sebagai orang yangberani berkorban demi untuk menghilangkan rasa malu (siri)atas kesuksesan sebagaimana harapan dalam jiwanya. Semuaini bisa dilakukan oleh manusia penganut budaya siri (malu)selama perbuatan itu tidak bertentangan dengan budaya siri(malu). Semua ini bisa dilakukan karena takut kehilangankesempatan dalam meraih cita-citanya dan demi untukmenghindarkan diri dari peristiwa yang memalukan(appakasiri).

Selain dari istilah memalukan (appakasiri), ada lagiistilah lain dari budaya siri (malu) yaitu appakasiri-siri (sangatmemalukan) hal ini berdampak pada pelaku dan keluarga atauorang yang dekat dengan pelaku itu sendiri. Karena namapelaku sekaligus terpaut langsung kepada keluarga atau orangyang dipandang dekat dengan mereka itu sendiri.

Maka dari itu seorang penganut budaya siri (malu)seharusnya memiliki sandaran yang khusus yakni kepadaAllah karena kata malu (siri) itu sangat relevan dengan nilaidan ajaran Agama seperti yang sering disebut dalam istilahagama bahwa malu itu adalah bagian dari Iman. Oleh sebabitu manusia (Islam) harus senantiasa mengajarkan kepadamanusia lain yang ada disekitarnya agar tidak melakukansesuatu yang tidak menguntungkan orang lain khususnya padadirinya sendiri. Untuk itu maka budaya siri (malu) semakinmelekat pada diri manusia khususnya bagi penganut budayasiri (malu) itu sendiri.

Maka dari itu sekarang marilah kita perluas pengaruhbudaya itu khususnya kepada penganut budaya tersebut sertakepada masyarakat yang bukan penganut budaya itu ataumasyarakat tersebut memiliki rasa simpati terhadap budayasiri tersebut sebagai budaya yang dipandang budaya lokalmasyarakat bugis Makassar. Sejarah telah mencatat bahwaternyata masyarakat yang bukan penganut budaya siri (malu)

Page 178: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

173

itupun dengan tidak disengaja atau disengaja kadang-kadangterjadi dalam kelompoknya perlakuan atau perbuatan yangsangat sulit untuk dibedakan antara perbuatan itu denganbudaya siri (malu).

Pertanyaannya kemudian apa saja yang pandangsebagai budaya yang bernilai budaya siri, antara lain sepertijika masyarakat yang bukan penganut budaya siri merasa malujika ia mendapat prestasi yang tidak baik dihadapan orang lainyang ada disekitarnya. Adapun perasaan malu yang ada dalamdirinya dapat membangkitkan semangat mereka untukmelakukan yang terbaik dalam hidupnya dan selama pekerjaanitu dapat bernilai baik di hadapan orang yang dipandangsebagai penganut budaya siri atau bukan.

Selain dari fungsi-fungsi siri seperti tersebut di atasada yang disebut sebagai fungsi sosial seperti:

1. Memberikan sumbangan kepada keluarganya yangtertimpa musibah apakah musibah itu besar ataukecil.

2. Merasa malu jika ada keluarganya yang melakukansesuatu yang tidak baik dihadapan orang banyak.

3. Malu terhadap dirinya sendiri jika ia melakukansesuatu yang tidak diinginkan oleh agama ataumelakukan perbuatan yang bertentangan denganagama.

4. Merasa malu jika ia menjadi siswa yang paling bodohdi sekolahnya dan karena atas keadaan itu ia bisatinggal kelas dimana ia bersekolah dan atas keadaanitu ia merasa malu (siri) karena divonis ataudiputuskan untuk tidak naik kelas.Selain itu masih banyak lagi masalah sosial yang

memiliki hubungan dengan budaya siri (malu) apakahperbuatan itu merupakan perbuatan yang bernilai positifsecara langsung atau tidak, kemudian ada perbuatan yangbernilai negatif secara langsung seperti jika ada penganut

Page 179: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

174

budaya siri yang melakukan perbuatan yang sangatmemalukan seperti jika ada di antara mereka yang melakukankawin lari (silariang) menurut istilah masyarakat BugisMakassar. Atas perbuatan seperti ini menurut masyarakatBugis Makassar sebagai penganut budaya siri (malu) adalahmerupakan perbuatan yang sangat memalukan dan bahkansangat merugikan di segala bidang antara lain dapatmerugikan agama dengan alasan karena atas perbuatan ituorang bisa berpaling dari ajaran agama, selain merugikanagama dapat pula merugikan dalam bidang ekonomi denganalasan bahwa atas masalah itu masyarakat yang terkenamusibah menjadi malas dan bahkan bisa menjadi ragu untukmelakukan usaha seperti apa yang di lakukan sebelumnya.

Berdasarkan pembahasan terdahulu, maka penulisdapat menyimpulkan bahwa ketika saya diputuskan olehbapak dan ibu saya untuk ikut bersekolah seperti temansebaya lainnya meskipun saya ketika itu sudah berusia belasantahun dibanding dengan teman sekolah lainnya. Namun ataskeadaan seperti itu saya tetap bersemangat untuk ikutbersekolah (menjadi peserta didik) pada sekolah yangberdekatan dengan tempat kami tinggal. Atas keadaan sepertisetelah saya menjadi peserta didik maka yang harus sayalakukan adalah bahwa saya harus berusaha keras untuk bisatahu membaca seperti peserta didik yang ada disekitar sayayang dalam artian bahwa saya harus merasa siri (malu) denganteman lain yang sudah bisa membaca.

Dalam perjuangan menuju kesuksesan dan menjadiseorang intelektual sudah barang tentu terjadi proses take andgive secara alamiah tanpa ada kekuatan luar yang dapatmembendung kekuatan Tuhan (Allah). Maka dari itu manusiamemutuskan dengan pandangan akal secara alamiah tanpaada kekuatan luar yang dapat membendung. Keputusan ituterjadi karena manusia merasa yakin atas segala apa yangdiputuskan oleh Tuhan (Allah) adalah merupakan keputusan

Page 180: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

175

yang sangat menguntungkan bagi manusia apakah itu di duniamaupun di hari kemudian kelak.

Dalam pada itu, sehubungan dengan apa yang dimuatbahwa dalam menuju kesuksesan seperti yang kami alamisekarang ini adalah merupakan sebuah kesuksesan yang takterbantahkan, karena kesuksesan ini kami pandang sebuahanugrah dari Tuhan meskipun dengan melalui perjuangankami yang sangat panjang (lama) itu.

Hal ini yang menyebabkan pula adalah bahwa atasperjuangan kami yang tak mengenal lelah di sertai dengando.a dan harapan yang sungguh-sungguh untuk meraihkesuksesan yang sempurna. Pada bagian lain di balikperjuangan itu seringkali pula saya sebagai seorang pejuangyang penuh keinginan meraih kesuksesan seringkalidiperlihatkan oleh Tuhan sebuah tantangan yangkemungkinan tantangan itu diperhadapkan oleh Tuhankepada saya karena Tuhan ingin tahu apakah saya mampumenjauhkan diri dari tantangan tersebut. Salah satu tantanganyang kami anggap berat dalam hidup saya adalah ketikaTuhan menguji saya dengan berhadapan lain jenis dimanadalam perjalanan hidup itu Tuhan ingin tahu mampukah sayamenjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Tuhan itu.

E. Penutup

1. KesimpulanDalam pergumulan melawan kegagalan dalam

pendidikan sudah pasti kami sebagai peserta didik pasti selaludiperhadapkan dengan berbagai macam bentuk tantanganapakah tantangan itu muncul pada diri saya sebagai sebagaipeserta didik atau tantangan itu datangnya dari luar sebagaisebuah tantangan yang tidak pernah kami bayangkansebelumnya. Atas semua tantangan itu kami sebagai pesertadidik harus mampu menyelesaikannya.

Page 181: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

176

Dalam pada itu sehubungan dengan apa yang kamicita-citakan sejak dari awal kami menjadi peserta didik yaknikami ingin berbeda dengan orang lain yang ada disekitar saya.Hal ini sekaligus menjadi santapan yang serius untukmencegah kegagalan saya dalam pendidikan dihari kemudiankelak.Hal ini yang menyebabkan pula saya sebagai orang yangterlambat menjadi peserta didik semakin tekun berusahauntuk bisa menjadi orang yang sukses. Hal lain yang menjaditantangan adalah dikala saya harus mampu melawan segalabentuk penyebab kegagalan itu.

2. Implikasi penulisanSetelah penulis mengamati secara langsung dimana

setelah tulisan ini kami tulis maka dapat kami pastikan bahwasegala bentuk tantangan saya mampu melawan dengan carayang sangant sederhana sampai aku sukses menjadi orangyang seperti sekarang. Masalah yang kami hadapi sekarangadalah sebagaimana saya harus bisa melawan masalah atautantangan yang didapkan kepada saya. Sebagai orang yangselalu berusaha untuk tang lebih baik maka saya merasa tidakberat untuk bisa menjadi orang yang sukses.

DAFTAR PUSTAKA

Alfian (ed) Whiter of Islam 1987.Kartodirjo, Sartono, Panggung sejarah, Persembahan kepada

Prof.Dr. Denys Lombar. Yayasan obor Indonesia.1999.

Koentjaningrat. Kebudayaan mentalitas dan pembangunan.Gramedia, Jakarta 1987.

Rahman, Darmawan Mas,ud Kebudayaan Islam di dalambudaya Nasional dan Global, 1996.

Hasyimi, A. Sejarah kebudayaan Islam, Jakarta: BulanBintang, 1975.

Page 182: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

177

Ali, Syari,ati. Sosiologi Islam, Ananda, Yogyakarta, 1982.Wahib, Ahmad, Pergolakan pemikiran Islam, Jakarta, 1981.Idris, Muh. Nilai-Nilai Islam dan pengaruhnya terhadap

budaya lokal, Yayasan Fatia, 2011.Van Djik, Darul Islam Sebuah Pemberontakan, Jakarta. 1983.Mardan. Wawasan Alquran Tentang. Malapetaka. Jakarta

Pustaka Arif. 2009.Naskah Kuno. Naska Arab Bugis dan naska Makassar dan

Bugis. Maros Sulawesi Selatan: 1676.Ali Syari ati, Tentang Sosioligi Islam. Cetakan 1; Yogyakarta:

1972.Jeffrey Lang, Bahkan Malaikat pun bertanya, Membangun

Sikap berislam Yang Kritis, Jakarta 2000.

Page 183: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

178

التوكید و البدل

AL-TAUKID DAN AL-BADAL(Analisis Teori dan Impelementasi)

Oleh: Salmah Intan

الملخص

فقد تناولت ھذه المقالة عن التوكید والبدل دراسة نظریة تطبیقیة حیث رصدت الكاتبة مفھوم التوكید والبدل، وأنواعھما، وتطبیقھا في الجملة العربیة المفیدة، ومن أجل ذلك كانت القضایا التي ستعالجھا الكاتبة في ھذه المقالة وھي كما

واعھما؟ وكیف تطبیق أنواعھما في یلي: ما ھو مفھوم التوكید والبدل؟ وما أنالجملة المفیدة؟

وفي إجابة ھذه القضایا المتروحة استخدمت الكاتبة المنھج التحلیلي والتطبیقي، وتكون طریقة جمع المواد من الطریقة المكتبیة. وتشیر نتیجة

التوكید في األصل مصدر ویسمى بھ التابع المخصوص. ویقال البحث إلى أن التابع ، والبدل ھو وھو على نوعین: لفظي، ومعنويووكد توكیدا أكد تأكیدا

وأنواعھا: بدل كل من كل، وبدل بعض من كل، المقصود بالحكم بال واسطة وبدل اشتمال، وبدل إضراب، وبدل غلط. وأما تطبیق ھذه األنواع المذكورة فھو مذكور في صمیم المقالة.

A. PendahuluanBahasa adalah kunci utama pengetahuan. Memegang

kunci utama bahasa berarti memegang kunci jendela dunia.Sebab, sejuta pengetahuan, seribu peradaban yang terciptasemuanya ada dan terbahasakan, bahkan sejarah tidak akanberwujud sejarah jika tidak ada bahasa. Bahasa adalah satu-satunya kunci membuka jalan pencerahan bagi masa depanmanusia.

Tidak diragukan lagi, mempelajari bahasa Arabadalah mempelajari ilmu untuk sesuatu yang besar karenasumber pengetahuan banyak yang menggunakan bahasa Arab.

Page 184: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

179

Di Indonesia, bahasa Arab tidak saja dipelajari sebagai bahasaagama tetapi juga bahasa pengetahuan. Selain diajarkan dalamusaha melestarikan budaya lokal, bahasa Arab juga dipelajariuntuk memahami atau menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, hadis,dan teks-teks Arab.1

Tentu saja untuk mencapai hal itu, maka dituntutuntuk mempelajarinya dan bahkan mendalaminya gunamemudahkan seseorang mempelajari literatul bahasa Arab.Kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa Arab, di antaranyadengan mempelajari dan memahami pengertian danpembagian tauki’d dan badal.

B. Al-Tauqid dan Al-Badal : Pengertian danPembagiannya

1) التوید (Penguat)Tauki’d adalah penguat, yakni kata yang mengikuti

kepada yang diikutinya yang bertujuan untuk menegaskankata yang diikutinya (yang di-taukidi-nya). Definisi lainmengatakan bahwa tauki’d adalah isim yang mengikuti isimlain yang berfungsi untuk menguatkan arti (pengeras arti) danmenghilangkan keraguan si pendengar. Fua’d Nu‘mah dalamMulkhas’ Qawa’’id al-Lugah al-‘Arabiyyah menyebutkan definisitauki’d yaitu:

امع يل الس م ا ال م قد حي فع تومه م بع یذكر يف ال التوكید Tauki’d adalah isim yang mengikuti isim yang disebutkandalam suatu kalimat untuk menghilangkan keraguan yangkadang kalimat itu yang meragukan si pendengar.

Page 185: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

180

2) Pembagian taukid Beserta ContohnyaTaukid dibagi menjadi dua, yaitu:a) Taukid Lafzi’ ( توید لفظي )

ل تقرره و امع الس فع غف و بمراده لفظ بعینه ادة ا يف ذهنه هو اYaitu mengulangi lafal dengan lafal sendiri atau

dengan lafal lain yang memiliki arti yang sama (mura’dif)dengan tujuan untuk menghindari lupanya sami’ (pendengar)atau untuk menetapkannya di dalam hati.Taukid Lafzi’ bisa berada pada kalimah isim, fiil, dan huruf.Contoh:

- dalam kalimah isimا بغري سالح كساع ايل الهی خ من ال اك ان اك

Ingatlah saudaramu, saudaramu, karenasesungguhnya orang yang tidak punya saudara, seperti orangyang perang tanpa membawa senjata.

اء لیث اسد ◌ (di sini telah datang harimau, harimau)- dalam kalimah fiil

(telah datang, telah datang Zaid)قام قام زید رو لس قعد مع (telah duduk, telah duduk ‘Amr)

- dalam kalimah hurufفعل (tidak, tidak saya bekerja)ال ال ري نعم (ya, ya)

b) Taukid Ma‘nawi’ ( (توید معنوي

مال افع لالج هو التابع الرYaitu lafal yang ta’bi‘ (mengikuti pada matbu‘-nya) yangmenghilangkan berbagai kemungkinan.

Page 186: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

181

Contoh: اء زید نفسه ◌ (telah datang Zaid, yaitu dirinya)Ketika diucapkan اء زید maka kalam ini ada kemungkinanmengira-ngirakan mud’a’f, bahwa yang datang itu suratnyaZaid atau utusannya, dan ketika diucapkan اء زید نفسه makakemungkinan itu menjadi hilang.

Tauki’d ma‘nawi’ dibagi menjadi dua, yaitu:a. Tauki’d ma‘nawi’ yang berfaidah menghilangkan dugaan

wujudnya mud’a’f pada muakkad (isim yang di-tauki’d-i).Tauki’d ini menggunakan lafal danنفس ني

b. Tauki’d ma‘nawi’ yang berfaidah menghilangkan dugaanyang tidak dikehendaki makna menyeluruh. Tauki’d inimenggunakan lafal , مجیع, لك لكتا,

Adapun contoh penggunaan lafal-lafal di atas yaitu:1اء زید نفسه (telah datang Zaid, dirinya)اء زید عینه (telah datang Zaid, dirinya)ش لكه اء (pasukan itu telah datang semuanya)

ش مجی عهاء (pasukan itu telah datang semuanya)هام اء الزیدان (kedua Zaid itu, keduanya telah datang)اءت هند و فاطمة لكهتام (Hindun dan Fatimah, keduanya telah datang)

3. البدل (Pengganti)Badal adalah kata yang mengikuti kata yang

diikutinya, dan kata yang mengikutinya berperan sebagai badal(pengganti). Antara kata yang mengikuti dan kata yangdiikutinya tidak ada perantara.1 Definisi lain menyatakanbahwa badal adalah isim yang mengikuti isim lain danberfungsi untuk menggantikan ه دل م م (yang digantikannya).Contoh: اء محمد رسول هللا (telah datang Muhammad yaituRasulullah saw.). Badal berfungsi untuk menggantikan ه دل م مtanpa merubah maksud atau pembicaraan. Sekalipun salah

Page 187: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

182

satunya dibuang, tidak akan menghilangkan arti karena badalitu adalah mubal minhu dan mubdal minhu itu adalah badal.Dalam Matn al-Ajrumiyyah disebutkan definisi badal yaitu:

ه بو ه و بني م حلمك بال واسطة ب ◌ التابع املقصود Yaitu lafal (isim atau fiil) yang mengikuti (pada lafal lain) yangdisengaja dengan hukum, yang antara lafal tersebut denganmatbu‘-nya tanpa ada perantara (huruf ‘atf).

4. Pembagian Badal Beserta ContohnyaMenurut Imam Ibnu Malik dalam Alfiyyah-nya, badal

itu dibagi menjadi lima, yaitu:a. Badal kul min kul ( من لكبدل لك )/ Mut’a’biq / (مطابق) syai’ min

syai’ ( من ش .(ش Yaitu badal yang maknanya cocok dansesuai dengan mubdal minhu-nya

Contoh:ك زید خ مررت ب (aku telah berjumpa saudaramu, yakni si Zaid)b. Badal ba‘d} min kul ( بعض من لك)Yaitu apabila badal merupakan juz (bagian) dari mubdal minhu,baik sedikit, atau menyamai atau lebih banyak.Contoh:(saya makan roti, yakni separuhnya)لكت الرغیف نصفه c. Badal isytima’l ( ل (بدل اشYaitu badal yang menunjukkan pada satu makna (sifat) yangada pada mubdal minhu.Contoh:

لمه بين زید نه -اجع مه -حس (Aku kagum pada Zaid, yakni ilmunya-ketampanannya-ucapannya).d. Badal Id}ra’b ( (بدل ارضاب Yaitu badal yang mengucapkan mubdal minhunya disengaja,lalu diganti dengan badal.Contoh:

Page 188: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

183

ذ نبال مدى (ambillah pisau, yakni panah)(pertama mutakallim menghendaki memerintah mengambilpanah, lalu ia berpindah memerintah mengambil pisau, seakanhal yang pertama tidak pernah diucapkan, maka dinamakanbadal bida’, yang lebih baik sebenarnya diucapkan dengan .(بلe. Badal galat’ ( لط بدل ). Yaitu badal yang mengucapkan mubdal

minhu-nya tidak disengaja tetapi karena terpelesetnya lisan.Contoh:ذ نبال مدى (ambillah pisau, yakni panah)(mutakallim bermaksud memerintah mengambil pisau, tetapilisannya terpeleset memerintah mengambil panah, lalu digantidengan pisau).

C. Badal Berupa FiilSebagaimana badal yang berupa isim ada lima

macam, maka badal yang terdiri dari fiil juga ada lima macam,yaitu:

1) Badal kul min kulContoh: من عند ل ال تق (pergilah kamu, yakni jangan berada disisiku)ار

2) Badal ba‘d’ min kulContoh:ك هللا رمح د س apabila kamu salat, yakni bersujud maka Allah)ان تصل akan merahmatimu)

3) Badal isytima’lContoh:تعن بنایعني س لینا barang siapa yang sampai kepadaku, yakni)من یصل اmeminta tolong kepadaku, maka ia akan mendapatpertolongan)

4) Badal id’ra’b dan galat}Contoh:

Page 189: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

184

لنا نعطك س تنا ن ت apabila kamu datang padaku, maka kamu)اmeminta padaku, maka aku akan memberi padamu)

D. Penutup

1. KesimpulanSetelah pemaparan pada bab dan sub-sub bab

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagaijawaban dari sub-sub rumusan masalah, yaitu:a. Tauki’d adalah isim yang mengikuti isim yang disebutkan

dalam suatu kalimat untuk menghilangkan keraguan yangkadang kalimat itu yang meragukan si pendengar. Badaladalah kata (isim dan fiil) yang mengikuti kata yangdiikutinya, dan kata yang mengikutinya berperan sebagaibadal (pengganti). Antara kata yang mengikuti dan katayang diikutinya tidak ada perantara.

b. Tauki’d terbagi dua yaitu tauki’d lafz}i’ dan tauki’dma‘nawi’. Tauki’d lafz}i’ yaitu mengulangi lafal dengan lafalsendiri atau dengan lafal lain yang memiliki arti yang sama(mura’dif) dengan tujuan untuk menghindari lupanya sami’(pendengar) atau untuk menetapkannya di dalam hati.Tauki’d ma‘nawi’ yaitu lafal yang ta’bi‘ (mengikuti padamatbu‘-nya) yang menghilangkan berbagai kemungkinan.Badal terbagi lima yaitu: Badal Kul min Kul, Badal Ba‘d} minKul, Badal Isytima’l, Badal Id}ra’b, dan Badal Galat}.

c. Penggunaan tauki’d dalam kalimat antara lain seperti: قام قام dan (telah datang, telah datang Zaid)زید اء زید نفسه (telahdatang Zaid, dirinya). Sedangkan penggunaan badalseperti: ك زید خ aku telah berjumpa saudaramu, yakni)مررت بsi Zaid), ,(saya makan roti, yakni separuhnya)لكت الرغیف نصفه

Page 190: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

185

لمه بين زید dan ,(Aku kagum pada Zaid, yakni ilmunya)اجع ذ نبال .(ambillah pisau, yakni panah)مدى

2. ImplikasiKebutuhan akan bahasa Arab bukan hanya sebatas

kebutuhan sekunder atau sampingan, tetapi ia menjadikebutuhan utama bagi siapa saja yang ingin mengkaji danmendalami ilmu pengetahuan, khususnya literatur berbahasaArab. Utamanya umat Islam, maka bahasa Arab menjadibahasa penting dalam memahami dan mengkaji sumber ajaranIslam yaitu al-Qur’an dan hadis.Mudah-mudahan hasrat orang-orang yang mempelajaribahasa Arab semakin besar dan semakin menambahkecintaan pada bahasa agama Islam yang mulia ini sehinggaAllah swt. senantiasa memeberikan karunia-Nya bagisiapapun yang mempelajarinya.

DAFTAR PUSTAKA

al-Ahdal, Muh’ammad bin Ah’mad bin ‘Abd al-Ba’r. al-Kawa’kib al-Durriyyah Syarh’ Mutammimah al-Ajru’miyyah.Surabaya: Al-Hidayah, t.th.

Anwar, K.H. Moch. Ilmu Nahwu; Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut Penjelasannya. Cet. XIV;Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004.

Dah’la’n, Ah}mad Zaini’. Syarh} Mukhtas}ar Jiddan ‘ala’ Matnal-Ajru’miyyah. Surabaya: Al-Hidayah, t.th.

al-Fa’kihi’, ‘Abdullah bin Ah}mad. al-Fawa’kih al-JaniyyahWahuwa Syarh’ ‘ala Mutammimah al-Ajru’miyyah.Semarang: Karya Toha Putra, t.th.

Nu‘mah, Fu’a’d. Mulkhas} Qawa’’id al-Lugah al-‘Arabiyyah. Cet.VII; Surabaya: Al-Hidayah, t.th.

Page 191: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,

186

Rahman, H. Salimuddin A. dkk. Tata Bahasa Arab untukMempelajari Al-Qur’an. Cet. VII; Bandung: Sinar BaruAlgesindo, 2008.

Shofwan, M. Sholehuddin. Al-Fawa’’id Al-Nah}wiyyah;Pengantar Memahami Nadzom Al-Imrithi; Juz Tsani. Cet.II; Jombang: Darul Hikmah, 2007.

Sunarto, Ahmad. Ilmu Nahwu Lengkap dan Praktis; Terjemahandari Kitab ‘Imrithi. Jakarta: Pustaka Amani, 1989.

Sutrisno. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab. Cet. I;Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi, 2010.

al-Suyu’t}i’, Jala’l al-Di’n. Syarh} Ibn ‘Aqi’l ‘ala al-Fiyyah.Semarang: Karya Toha Putra, t.th.

Zakaria, Aceng. Ilmu Nahwu Praktis; Sistem Belajar 40 Jam.Garut: Ibn Azka Press, 2004.

Page 192: Prosiding Internasional : Islam Literasi dan Budaya Lokal, 2015repositori.uin-alauddin.ac.id/61/1/Prosiding Internasional Islam... · 1 FIQH AL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH (Perbedaan,