prosesdc pembuatan dan perakitan rantai sepeda

13
Rantai adalah salah satu bagian dari sistem penerus daya yang merupakan rangkaian akhir dari kesatuan sistem transmisi pada kendaraan. Rantai sepeda ialah rantai pemutar yang memindahkan daya dari pedal ke roda yang kemudian menggerakkannya. Rancangan rantai sepeda yang paling awal termasuk rantai blok, rantai loncat dan rantai Simpson. Sebelum adanya sepeda aman, sepeda tak memiliki rantai karena pedal terletak langsung di roda kemudi. Penambahan rantai memungkinkan ukuran roda kemudi dikurangi. Roda kemudi yang lebih kecil memungkinkan kedua roda itu berukuran sama, membuat kendaraan lebih aman. Berikut adalaha penrangan singkat mengenai proses pembuatan dan perakitan rantai sepeda hingga dapat digunakan. Gambar.1 Rantai sepeda Peralatan Pabrik Page 1

Upload: ade-rilnanda

Post on 20-Oct-2015

128 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

dcs

TRANSCRIPT

Rantai adalah salah satu bagian dari sistem penerus daya yang merupakan rangkaian akhir dari kesatuan sistem transmisi pada kendaraan. Rantai sepeda ialah rantai pemutar yang memindahkan daya dari pedal ke roda yang kemudian menggerakkannya. Rancangan rantai sepeda yang paling awal termasuk rantai blok, rantai loncat dan rantai Simpson.Sebelum adanya sepeda aman, sepeda tak memiliki rantai karena pedal terletak langsung di roda kemudi. Penambahan rantai memungkinkan ukuran roda kemudi dikurangi. Roda kemudi yang lebih kecil memungkinkan kedua roda itu berukuran sama, membuat kendaraan lebih aman.Berikut adalaha penrangan singkat mengenai proses pembuatan dan perakitan rantai sepeda hingga dapat digunakan.

Gambar.1 Rantai sepeda

Gambar.2 Rantai

1. Pemukulan/Punching

Plat baja alloy lembaran (sheetmetal alloy) dipotong jadi persegi panjang dan diseret menuju mesin puncher (pemukul). Ujung dari mesin puncher ini sudah dibentuk menyerupai bentuk mata rantai menggunakan mesin CNC. Sehingga sheetmetal tadi membentuk pola mata rantai.

Gambar.3 Mesin punch

Gambar.4 Plat lembaran/sheetmetal diseret menuju mesin pemukul/puncher

Gambar.5 Plat lembaran/sheetmetal yang selesai melalui tahap pemukulan/punching hingga membentuk mata rantai

Proses pemukulan (punching) dilakukan beberapa kali secara bertahap hingga plat lembaran/sheetmetal benar-benar membentuk mata rantai yang siap diassembly.

Gambar.6 Pemukulan/punching pertama

Gambar.7 Pemukulan/punching kedua

Gambar.8 Pemukulan/punching ketiga

2. Pengukuran

Selanjutnya, mata rantai yang udah dibentuk, diukur di divisi Quality Control, ini bertujuan untuk memastikan bahwa ukuran mata rantai sesuai dengan desain & standar yang telah ditetapkan/pesanan. Pengukuran semacam ini dilakukan setiap beberapa ratus/ribu sampel.

Gambar.9 Pengukuran jarak lantar ubang

Gambar.10 Dial indicator

Gambar.11 Pengukuran diameter lubang menggunakan filler gauge khusus lubang

3. Pemanasan (heat treatment)

Mata rantai yang sudah terbentuk melalui proses pemukulan/punching diteruskan ke mesin pemanas. Pemanasan di sini maksudnya adalah agar rantai jadi kuat ditarik beban berton-ton. Pemanasan fungsinya untuk menyusun molekul-molekul logam di mata rantai agar menjadi lebih "rapi". Molekul logam yang "rapi" dapat meningkatkan kekuatan logam hingga beberapa kali lipat (2-10x). Pemanasan dilakukan pada suhu 1500 F (815 C). Atau hampir setengah titik lebur baja yang ada di 1500 C.

Gambar.12 Mata rantai dikirim menuju tungku pemanas logam

Gambar.13 Pemanasan mata rantai pada tungku pemanas logam

4. Pelapisan (plating)

Mata rantai yang udah menjadi kuat dan ulet setelah dipanasi di tungku pada suhu 815 C, kemudian dilapis agar anti karat/ga mudah karatan. Pelapisnya menggunakan nikel, krom, molybdenum atau zat-zat yang bisa melindungi dari karat, gesekan dan cuaca. Metodenya bervariasi, tapi umumnya menggunakan metode electroplating, agar zat-zat pelapis tadi bisa masuk ke pori-pori logam terkecil sekalipun.

Gambar.14 Sekumpulan mata rantai dimasukkan dalam wadah siap celup

Gambar.15 Wadah berisi mata rantai dicelup ke larutan elektrolit ke zat pelapis.

Proses ini dinamakan electroplating/plating)

Gambar.16 Perbedaan antara mata rantai yang dilapis dengan yang tidak, kiri : dilapis, kanan : tidak

5. Perakitan (Assembly)

Mata rantai telah siap untuk dirangkai satu sama lain dengan pin nya menjadi 1 set rantai yang siap dipasang di sepeda.

Gambar.17 Mata rantai dan pin yang telah disusun ke dalam "kotak peluru"/slot magazine

Gambar.18 Mata rantai dan pin disusun menggunakan mesin perakit yang digerakkan menggunakan PLC/Programmable Logic Control

Gambar.19 Rantai yang sedang dirakit/assembly

Tahapan proses perakitan dimulai dari : plat luar, pin, plat dalam, selongsong pin serta plat dalam& luar sisi lain.

Gambar.20 Plat luar & pin

Gambar.21 Plat dalam

Gambar.22 Selongsong pin

Gambar.23 Plat dalam & luar sisi lain

6. Pengecekan Kelancaran Gerakan Rantai

Rantai yang telah dirakit/assembly, dicek apakah bisa bergerak dengan lancar ataukah ada hambatan di divisi Quality Control. Pengecekan dilakukan dengan cara rantai diputar pada sproket dan diteliti pergerakannya menggunakan lensa. Rantai yang baik tidak akan menyangkut ketika diputar dengan sudut sempit.

Gambar.24 Pengecekan kelancaran rantai

7. Pelumasan

Rantai kemudian dicelupkan ke dalam cairan pelumas. Tentu agar putaran lancar dan tidakmudah aus. Setelah dicelup, selanjutnya rantai yang penuh dengan pelumas dibersihkan melalui roller pembersih otomatis.

Gambar.25 Rantai dicelup ke dalam pelumas

Gambar.26 Rantai dibersihkan menggunakan roller pembersih

8. Pengecekan Akhir (Final Check)

Rantai yang telah dilumasi, dikirim lagi ke divisi Quality Control untuk dicek kelurusannya menggunakna laser. Laser akan mendeteksi sekecil apapun penyimpangan yang ada jika kedapatan. Dan rantai yang lolos, langsung dikirim menuju divisi Warehouse untuk dipak dan dikirim ke vendor/konsumen.

Gambar.27 Pengecekan kelurusan

Gambar.28 Rantai yang sudah siap digunakan

Demikian sekilas tentang proses pembuatan rantai sepeda. Kurang lebihnya mohon maaf, wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatu.

Peralatan PabrikPage 11