proses reforming p.i

6
PROSES REFORMING 1. Pendahuluan Kilang minyak bumi berfungsi untuk mengubah crude oil (minyak mentah) menjadi produk jadi seperti Liquid Petroleum Gas/LPG, gasoline, kerosene, diesel, fuel oil, lube base oil, dan coke. Secara umum teknologi proses kilang minyak bumi dikelompokkan menjadi 3 macam proses, yaitu 1. Primary Processing Unit-unit yang dikelompokkan ke dalam primary processing adalah unit-unit yang hanya melibatkan peristiwa fisis, yaitu distilasi. Proses distilasi adalah proses pemisahan komponen-komponen minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Primary processing terdiri dari Crude Distillation Unit/CDU dan Vacuum Distillation Unit/VDU. 2. Secondary Processing Unit-unit yang dikelompokkan ke dalam secondary processing adalah unit-unit yang melibatkan reaksi kimia. Secondary processing terdiri dari Hydrotreating process, Catalytic Reforming/Platforming process, Hydrocracking process, Fluid Catalytic Cracking/Residual Catalytic Cracking/Residual Fluid Catalytic Cracking/High Olefine Fluid Catalytic Cracking, 1

Upload: wakhid-kusumawardhana

Post on 05-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

none

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Reforming P.I

PROSES REFORMING

1. Pendahuluan

Kilang minyak bumi berfungsi untuk mengubah crude oil (minyak

mentah) menjadi produk jadi seperti Liquid Petroleum Gas/LPG,

gasoline, kerosene, diesel, fuel oil, lube base oil, dan coke. Secara

umum teknologi proses kilang minyak bumi dikelompokkan menjadi 3

macam proses, yaitu

1. Primary Processing

Unit-unit yang dikelompokkan ke dalam primary processing

adalah unit-unit yang hanya melibatkan peristiwa fisis, yaitu distilasi.

Proses distilasi adalah proses pemisahan komponen-komponen

minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Primary

processing terdiri dari Crude Distillation Unit/CDU dan Vacuum

Distillation Unit/VDU.

2. Secondary Processing

Unit-unit yang dikelompokkan ke dalam secondary processing

adalah unit-unit yang melibatkan reaksi kimia. Secondary processing

terdiri dari Hydrotreating process, Catalytic Reforming/Platforming

process, Hydrocracking process, Fluid Catalytic Cracking/Residual

Catalytic Cracking/Residual Fluid Catalytic Cracking/High Olefine

Fluid Catalytic Cracking, Hydrogen Production Unit/HPU, Delayed

Coking Unit/DCU, dan Visbraking.

3. Recovery Processing

Unit-unit yang dikelompokkan ke dalam recovery processing

adalah unit-unit yang bertujuan untuk memperoleh kembali minyak

yang diproduksi atau chemical yang digunakan di unit-unit primary

dan secondary processing atau untuk mengolah limbah cair atau gas

sebelum dibuang ke laut atau udara luar/lingkungan sekitar.

Recovery processing terdiri dari Amine unit, Sour Water Stripping

Unit, dan Sulphur Recovery Unit.

1

Page 2: Proses Reforming P.I

2

2. Pengertian Reforming

Reforming dilakukan pada secondary processing. Reforming

merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk

yang memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya

menggunakan katalis rhenium, platinum dan chromium. Reforming

bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai

bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh, komponen rantai lurus

(C5/C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatik.

Gambar 1. Proses Secondary Processing

Page 3: Proses Reforming P.I

3

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul

dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan

oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida

dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.

Contoh reaksinya adalah sebagai berikut.

Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

Katalis dalam ilmu kimia dikenal dengan suatu bahan yang terlibat

dalam suatu reaksi kimia namun bahan tersebut tidak bereaksi. Fungsi

Katalis itu sendiri berfungsi sebagai akselerator atau mempercepat

reaksi kimia.

3. Catalytic Reforming

Catalytic Reforming adalah salah satu proses konversi yang

digunakan untuk mengkonversikan low quality hydrotreated naphtha

atau straight run gasoline menjadi komponen gasoline dengan angka

oktan yang tinggi atau High Octane Mogas Component (HOMC).

Catalytic Reforming adalah proses dimana komponen minyak

ringan atau naphtha yang diperoleh dari proses distilasi dilewatkan

pada katalis yang mengandung platina pada temperature tinggi dengan

tekanan antara 50 – 500 psig dengan tujuan untuk meningkatkan angka

octane dari minyak umpan.

Catalityc Reforming muncul karena kebutuhan akan minyak

dengan angka oktan. Kebutuhan minyak dengan jenis itu telah dikenal

sejak awal abad ke 20, namun pada saat itu proses yang digunakan

untuk memperoleh minyak dengan nilai oktan yang tinggi adalah

dengan proses thermal. Sedangkan proses dengan menggunakan

katalis baru diperkenalkan pada awal tahun 1940, dimana

Page 4: Proses Reforming P.I

4

menghasilkan jumlah minyak dengan oktan tinggi lebih banyak dengan

oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses thermal.

Pada awal perkembangannya, katalis yang digunakan untuk

meningkatkan angka oktan berbasis molybdenum oxide. Pada tahun

1949, terjadi perubahan yang sangat revolusioner dalam industri

pengolahan minyak dengan diperkenalkannya platinum sebagai katalis.

UOP (United Oil Processing) merupakan perusahan pertama yang

memperkenalkan teknologi tersebut. Dengan diperkenalkannya platina

sebagai basis katalis, selanjutnya molybdenum oxide akhirnya

ditinggalkan.

UOP (United Oil Processing) memperkenalkan Platforming yang

menggunakan teknologi semiregenerative atau fix bed katalis, dimana

pada periode tertentu, kilang platforming harus berhenti beroperasi

untuk melakukan regenerasi katalis guna meningkatkan kembali

aktifitas katalis. Proses regenerasi katalis ini dilakukan dengan

membakar coke yang terbentuk dan menyelimuti katalis.

Saat ini platforming sudah menggunakan teknologi Continuous

Catalyst Regeneration (CCR), dimana katalis diregenerasi terus

menerus sepanjang kilang beroperasi. Dengan demikian kilang tidak

perlu berhenti beroperasi selama proses regenerasi berlangsung.

Walaupun kilang dengan teknologi CCR sudah banyak dibangun,

namun kilang dengan teknologi semiregenerative atau fix bed katalis

tetap dipertahankan operasinya sampai saat ini.

Feed naphtha ke unit catalytic reforming biasanya mengandung

C6 s/d C11, paraffin, naphthene, dan aromatic. Tujuan proses catalytic

reforming adalah memproduksi aromatic dari naphthene dan paraffin.

Page 5: Proses Reforming P.I

5