proses persalinan

15
Proses persalinan ditentukan oleh 4 faktor yaitu : - Faktor tenaga (Power) - Faktor janin (Passenger) - Faktor jalan lahir (Passage) - Faktor psikis ibu Bila terdapat gangguan pada ke-4 faktor tersebut maka proses persalinan akan terganggu proses persalinan tidak maju : DISTOSIA Distosia Persalinan yang sulit dimana tidak terdapat / kurang kemajuan dalam proses persalinan Penyebab DISTOSIA Kelainan pada His (POWER) Kelainan pada Jalan lahir (Passage) - Jalan lahir keras - Jalan lahir lunak Kelainan pada Janin (Passenger) Psikis Ibu DISTOSIA AKIBAT KELAINAN TENAGA (HIS) HIS : Kontraksi Uterus dalam Persalinan. His normal : Kontraksi uterus mulai dari kornu ke fundus kemudian menjalar merata ke seluruh korpus uteri dengan dominasi fundus, amplitudo 40-60 mmHg berlangsung 60- 90 detik intervalnya 2- 4 menit. Sewaktu relaksasi tonus uterus kurang dari 12 mmHg. His normal akan menyebabkan : Penipisan dan pembukaan serviks Penurunan bagian bawah janin Bila dalam proses persalinan di dapatkan : - His tidak kuat < 60 mmHg - Durasi < 60 detik - Intervalnya panjang - Kontraksi tidak teratur Keadaan diatas disebut INERSIA Sifat Inersia Uteri - Kurang kuat - Instensitasnya kurang, bahkan jarang - Dinding uterus waktu kontraksi dapat ditekan ke dalam, biasa timbul pada fase aktif dan disebut Inersia uteri hipotonik - Insiden + 4 % dari semua persalinan Menurut terjadinya

Upload: valentine-vhalty-hursepuny

Post on 22-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proses persalinan

Proses persalinan

ditentukan oleh 4 faktor yaitu :- Faktor tenaga (Power)- Faktor janin (Passenger)- Faktor jalan lahir (Passage)- Faktor psikis ibu

Bila terdapat gangguan pada ke-4 faktor tersebut maka proses persalinan akan terganggu proses persalinan tidak maju : DISTOSIA

Distosia Persalinan yang sulit dimana tidak terdapat / kurang kemajuan dalam proses persalinan

Penyebab DISTOSIA Kelainan pada His (POWER) Kelainan pada Jalan lahir (Passage)

- Jalan lahir keras- Jalan lahir lunak

Kelainan pada Janin (Passenger) Psikis Ibu

DISTOSIA AKIBAT KELAINAN TENAGA (HIS)

HIS : Kontraksi Uterus dalam Persalinan.His normal : Kontraksi uterus mulai dari kornu ke fundus kemudian menjalar merata ke seluruh korpus

uteri dengan dominasi fundus, amplitudo 40-60 mmHg berlangsung 60-90 detik intervalnya 2- 4 menit.

Sewaktu relaksasi tonus uterus kurang dari 12 mmHg.

His normal akan menyebabkan : Penipisan dan pembukaan serviks Penurunan bagian bawah janin

Bila dalam proses persalinan di dapatkan :- His tidak kuat < 60 mmHg- Durasi < 60 detik- Intervalnya panjang - Kontraksi tidak teratur

Keadaan diatas disebut INERSIA Sifat Inersia Uteri

- Kurang kuat - Instensitasnya kurang, bahkan jarang - Dinding uterus waktu kontraksi dapat ditekan ke dalam, biasa timbul pada fase aktif dan disebut

Inersia uteri hipotonik - Insiden + 4 % dari semua persalinan

Menurut terjadinya INERSIA primer (fase laten)

-Sukar ditentukan karena sering persalinan belum mulai (false labour)-Perbedaan antara true labour dan false labour

INERSIA Sekunder (fase aktif): Pernah His adequat kemudian terjadi INERSIA

INERSIA Terdiri dari :

Page 2: Proses persalinan

- Hipertonik (uncoordinated hypertonic uterine contraction) - Hipotonik (Tonus otot uterus kurang)

Inkoordinate Uterine Action (Uncoordinate hipertonik Uterine Contraction) Tidak ada koordinasi antara SAR dan SBR, akibatnya :

Sifat his berubah-ubah, tidak ada koordinasi Kontraksi lebih kuat sehingga lebih kuat dari pada his normal, dengan tonus tinggi Tidak ada efisien untuk pembukaan serviks Disertai dengannyeri hebat Kelainan biasanya pada fase laten

Etiologi Tidak diketahui sebagian besar Fungsi yang berperan yaitu :

- Presentasi anak / kesempitan panggul - Kelainan letak janin / kelainan posisi anak - Heriditer - Emosi & ketakutan

Perbedaan Inersia hipotonus dan hipertonus : Hipotonus Hipertonus- 4% dr persalinan - 1% dr persalinan- Fase aktif - fase laten- Tidak nyeri - Nyeri berlebihan- G. Janin lambat - G. Janin cepat terjadi- Rx.oksitosin baik - Rx. Oksitosin tdk baik- Sedatif sdkt pengaruh - Besar pengaruh

KOMPLIKASIKOMPLIKASI Partus lamaPartus lama Ruptura Uteri Ruptura Uteri Kematian dan infeksiKematian dan infeksi Maternal Exhaution / kelelahan ibu : dengan tandaMaternal Exhaution / kelelahan ibu : dengan tanda

-- Subfebril < 38Subfebril < 3800 C C -- Nadi cepat > 100 x / mnt Nadi cepat > 100 x / mnt -- Acetonuria Acetonuria -- Meteorismus Meteorismus

TERAPI : Inersia Uteri Hipotonus

Tanpa kelainan panggul dan janin+ Pecahkan ketuban + Bila tidak berhasil : Oksitosin drip+ Observasi secara seksama

Inersia Uteri Hipertonus- Petidin 50 mg - Tokolitik : Duvadilan, Nifedipin

Page 3: Proses persalinan

Partus Presipitatus :Persalinan sekitar 3 jam :

sering terjadi pada multipara

Bahaya – bahayanya : • kontraksi terlalu kuat & < tahanan jln lhr• Bisa menyebabkan trauma pada kepala/intra kranial bleeding• Bisa lahir di WC • Mudah terjadi perlukaan jalan lahir • Kelainan letak pada anak / panggul sempit bisa terjadi ruptura uteri.

Distosia Krn Kelainan Jalan lahir

Jalan lahir terbagi atas : Jalan lahir keras (Tulang dan Sendi) Jalan lahir Lunak (Otot, Jaringan ikat)

JALAN LAHIR KERASTerdiri dari :

- Os Coxae (Os Illium, Os Ischium, Os Pubis)- Os Sacrum- Os Coccygis

Sendi – Sendi :- Articulatio Sacroilliaca (Os Sacrum dan Os Illium)- Articulatio Sacrococcygeus (Os Sacrum dan Os Coccygis)- Sympisis Ossis Pubis

Kedudukan Tulang-tulang dan articulationya membentuk rongga panggul.

Rongga Panggul di bagi atas : Pintu Atas Panggul :

Ukurannya :- Conjugata Vera : 11 cm- Conjugata Diagonalis : CV= CD – (1,5 cm)- Diameter Transversa : 12,5-13 cm- Diameter Obligue : 13 cm

Ruang Tengah Panggul :- \Bidang terluas 13 X 12,5 cm- Bidang tersempit 11,5 X 11 cm- Jarak interspina ischiadika 11 cm

Pintu Bawah Panggul :- Ukuran antero-posterior 10-11 cm- Ukuran melintang 10,5 cm’- Arkus pubis dengan sudut > 90o

Menurut Caldwell & Moloy Jenis panggul dibagi berupa :

P. Ginekoid (45%) paling baik P. Antropoid (35%) P. Andropoid (15%) P. Platipeloid (5%)

Page 4: Proses persalinan

- Pada panggul ukuran apapun jenisnya normal, kelahiran pervaginam dgn janin berat badan normal tidak akan mengalami kesukaran.

- Akibat pengaruh : Gizi, Herediter, Penyakit, Lingkungan Ukuran panggul menjadi lebih kecil dari normal.

- Terdapat bentuk panggul anomali yang menyebabkan distosia.

Kelainan Panggul Menurut Munro Kerr : Kelainan Panggul Menurut Munro Kerr : Perubahan bentuk karena keluhan Pertumbuhan :Perubahan bentuk karena keluhan Pertumbuhan :

-- Panggul Naegel : 1 sayap sacrum (-)Panggul Naegel : 1 sayap sacrum (-)-- Panggul Robert : 2 sayap sacrum (-)Panggul Robert : 2 sayap sacrum (-)-- Split Pelvis : Panggul terbuka ke depan Split Pelvis : Panggul terbuka ke depan -- Panggul asimilasi : Panggul asimilasi :

Terjadi penambahan os sacrum (n) 5 ruas Terjadi penambahan os sacrum (n) 5 ruas 6 ruas : asimilasi 6 ruas : asimilasi

4 ruas : asimilasi 4 ruas : asimilasi

Perubahan bentuk karena gangguan pada tulang-tulang panggul & sendi :- Rachitic / osteitis TBC - Osteomalacia - Neoplasma - Fraktur - Atrofi, karies, nekrosis - Penyelesaian pada art. Sakroiliaka & art. Sarkrokoksigea

Perubahan bentuk karena penyesuaian kaki :Perubahan bentuk karena penyesuaian kaki :-- Koksitis Koksitis -- Luksasio Koksae Luksasio Koksae -- Atrofi atau kelumpuhan satu kaki Atrofi atau kelumpuhan satu kaki

Perubahan bentuk karena gangguan panggul tulang belakang :Perubahan bentuk karena gangguan panggul tulang belakang : - Kifosis - Skoliosis - Spondilostosis

panggul sempitpanggul sempit

Diagnosa : Anamnesa

- Persalinan yang terdahulu - Petunjuk keadaan panggul

Inspeksi - Melihat panggul dari luar (Pemeriksaan panggul luar) - Melihat tinggi badan ibu :

yaitu TB < 145 cm Palpasi : melalui cara :

• Metoda Muller – Munrokerr• Osborn Test • Muller test

Kesempitan panggul bisa pada : • Pintu Atas Panggul (inlet) • Ruang Tengah Panggul (mid pelvic) • Pintu Bawah Panggul (outlet) • Kombinasi (PAP, RTP, PBP).

Cara Periksaan Kesempitan Panggul

Page 5: Proses persalinan

Metode Muller – Munro Kerr Tangan kiri memegang kepala anak, lalu dorong masuk ke panggul ibu & 2 jari kanan periksa sdh berapa jauh kepala masuk (PD), & Ibu jari menilai dari atas simphysis, kepala menonjol / tidak.

Dinilai : - Apakah kepala bisa masuk s/1 Hodge III- Tidak Masuk s/i H III : Muller Munro Kerr (+)- Masuk : Muller Munro Kerr (-)

Osborn Test Kepala didorong masuk ke rongga panggul, lalu dinilai tonjolan dari simphysis setinggi berapa

Bila tonjolan > 2 cm : Osborn test (+) Bila tonjolan < 2 cm : Osborn test (-)

Muller Test Kepala didorong s/i masuk ke spina ischiadika Kriteria masuk / tidak

Bila masuk : PD (-) Bila tidak masuk : PD (+)

Kesempitan Panggul P.J. Borderline Pada Pintu Atas Panggul :

-P. Sempit ringan/P. relatif (CV 9 – 10 cm)-P. Sempit ( CV 6-8 cm) Extrim / primer -P. Sempit absolut / mutlak ( CV < 6 cm )

Faktor penting : - CV - Linea Inominata

RTP (Mid Pelvis)Terjadi bila : -Diameter interspinarum ≤ 9 cm-Bila Diameter transversa + diameter sagitalis posterior <13,5 cm

Secara klinis kesempitan mid pelvis bila ditemukan :- Spina menonjol (midpelvis arrest)-Side walls konvergen-Ada kesempitan outlet

Pintu Bawah Panggul :-Bila Diameter transversa dan diameter sagitalis Posterior < 15 cm-Arkus Pubis <90o

-Menyebabkan ruptur perineal yang luas

Pelvimetri (Pengukuran Panggul) • Pelvimetri Luar

Kel. Pengukuran PBP (outlet) dalam beberapa hal khusus pada panggul miring

• Pelvimetri dalam (Pelvimetri klinik)Sangat penting menilai keadaan ; PAP (inlet) serta panggul tengah dan memberikan gambaran yang jelas untuk PBP. Mis :

Pd primi dengan kehamilan 36 mgg/lebih Pd multi kmgknn ada kesempitan panggul

• Pelvimetri Rontgenologik Didasarkan atas indikasi yang nyata dalam masa antenatal maupun masa persalinan

• USG (ultrasonografi)Mengukur penampang Biparietal

Page 6: Proses persalinan

Pelvimetri luar menggunakan alat jangkar seperti : Mahn Oseander Collin Boudeloque

Penanganan : PAP - P. Sempit ringan : Trial of Labour - P. Sempit : Sectio Caesarea- P. Sempit absolute : Anak mati/hidup SC

Penanganan CPD : SC Partus Percobaan

Syarat : His normal / adekuat, serviks lunak, anak dalam letak belakang kepala dan hidup Simfisiotomi Kraniotomi

Trial of Labor (Partus Percobaan)• Penilaian kemajuan persalinan, untuk memperoleh bukti ada tidaknya panggul sempit relatif• Penilaian berdasarkan :

-Perubahan pembukaan serviks-Penurunan kepala-Rotasi kepala

Syarat-syarat :-His normal dan adekuat-Serviks lunak-Janin letak kepala dan hidup

Trial of labor dihentikan bila : Pembukaan tidak atau kurang maju Keadaan ibu dan anak kurang baik Ada lingkaran retraksi patologis Kala II dalam 1 jam Diameter terbesar

tidak melewati PAP

Test of Labor Merupakan fase akhir dari Trial of labor Di mulai pada pembukaan lengkap Berakhir 1 jam setelahnya Bila 1 jam kepala turun sampai H III dikatakan test of labor berhasil

Bahaya pada Ibu o/k panggul sempit :Bahaya pada Ibu o/k panggul sempit :

• Partus lama > 18 jam • His yang kuat Ruptur uteri • Terjadi iskemi nekrose tjd lubang /fistula : vesiko servicalis, vesiko vaginalis, rekto vaginalis• Infeksi intra partum o/k sering dilakukan p.d Panggul Sempit di PBP Simfisiolisis

sering terjadi robekan pada Ruptura Perinei

Page 7: Proses persalinan

Bahaya pada anak / janin : Me kematian perinatal Prolapsus funikuli (tali pusat)

Tali pusat menumbung: Ketuban sdh pecah Tali pusat terkemuka: Ketuban blm pecah

Ketuban pecah dini Terjadi moulage yang berlebihan robekan pd tentorium serebeli/selaput otak perdarahan

intrakranial Fraktusa os parietale kepala janin

KELAINAN JALAN LAHIR LUNAK

1. Distosia serviks Rigid serviks : pada primitua atau luka pada serviks (parut) Serviks gantung (Hanging serviks)

Serviks tergantung seperti corong Serviks konglumer (conglumeratio cervix)

OUI terbuka lengkap tapi OUE tidak terbuka Edema serviks

2. Kelainan pada Himen,Vagina dan vulva3. Kelainan lain yaitu :

Tumor jalan lahir : kista/polip vagina dll VU penuh Skibala Kelainan letak serviks Ginjal yang turun kedalam rongga pelvis Kelainan bentuk uterus Dasar panggul/perineum tegang, ketat

Distosia Karena Kelainan Janin

Kelainan pada Letak Kepala Letak Defleksi

Presentasi Puncak KepalaPD : didapatkan UUB paling rendah dan sudah berputar kedepan

Etiologi : Kelainan panggul (picak) Bentuk kepala bundar Anak kecil dan mati Kerusakan dasar panggul

Mekanisme Persalinan : UUB di depan dengan glabella dibawah simfisis sebagai hipomoklion. Diameter fronto occiput melewati PAP

Komplikasi : Partus yang lama dan robekan jalan lahir yang luas.

Mortalitas anak (9%)

Presentasi Muka Bagian terbawah adalah muka dgn defleksi maksimal Frekwensi : 0,27 – 0,5 %

Etiologi :Primer :

Page 8: Proses persalinan

Ansefalus Hidrosefalus Kongenital anomali Struma Congenital shortening of the cervial muscle Higroma koli Lilitan tali pusat

Sekunder : Panggul sempit Tangan menumbung grande multipara dll

Tindakan : Pembukaan lengkap : Versi dan ektraksi atau ekstraksi vakum/forcep Pembukaan kecil : seksio sesarea Primigravida : seksio sesarea

Pimpinan persalinan 80-90% dapat lahir biasa Ibu tidur miring kesamping sebelah dagu Usahakan merubah letak dengan prasat

Reposisi mento anterior menjadi posterior Cara Schart Cara Zangemeister-Thorn

Presentasi Dahi

Kepala antara fleksi dan defleksi, dahi pd posisi terendah dan paling depan.

Etiologi : - Anak kecil atau mati- Penempatan dahi persisten- seperti letak muka

Page 9: Proses persalinan

Prosedur asuhan antenatal meliputi :- Anamnesa- Pemeriksaan fisik dan obstetric (prosedurnya/sistematikanya)- Diagnosis- Prognosis- Terapi / pengobatan

I. Anamnesaa. Identifikasi

Tanya nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama, alamat dari info ini dapat ditentukan sosek keluarga

b. Tentang haidhaid teratur atau tidak, lamanya, banyaknya, sifat darah haid, waktu haid nyeri atau tidak (hati-hati bila nyeri mungkin ada komplikasi lain) biasanya haid teratur setiap 28 hari

c. Tentang riwayat sosialsudah nikah atau belum, berapa kali nikah, sudah berapa lama nikah

d. Riwayat medispernah operasi atau tidak, pernah dirawat karena penyakit apa, penyakit-penyakit apa yang pernah atau sering diderita

e. Riwayat keluargaada penyakit DM, hipertensi, anak kembar (gemelli)

f. Riwayat kontrasepsipakai pil, spiral atau suntikan (kadang menyesatkan)

g. Riwayat obstetric / kebidanankehamilan-kehamilan dahulu atau sekarang:Ada perdarahan atau tidak, spontan atau operasi, lahir premature atau cukup bulan, nifasnya normal atau terjadi infeksiAnak-anaknya :Laki-laki atau perempuan, berapa BB anak waktu lahir, lahir mati atau hidup, premature atau tidak

Keluhan-keluhan umum :1. Muntah

Waktu usia kehamilan bulan I dan II – IV. Muntah atau perasaan muntah biasanya timbul pagi hari dan kadang-kadang berlanjut sampai siang hari, hal ini mungkin disebabkan karena meningkatnya produksi asam lambung

2. Nyeri pinggangHal ini bisa dikaitkan dengan kerja tapi harus diteliti apa ada

pengaruh dari penyebab yang lain, misalnya karena ginjal3. Varises

Kaki rasa pegal-pegal, biasanya varises bertambah waktu hamil. (bila sebelum hamil sudah ada varises maka varisesnya tidak akan hilang, hanya akan berkurang; bila tidak ada maka akan hilang)

4. HaemorhoidTimbul pada kehamilan, bila banyak bisa-bisa tidak akan hilang da

terapi pada waktu hamil sudah karena hal ini berhubungan dengan kehamilannya

5. Nyeri epigastriumKarena pergerakan lambung dikurangi (pengaruh progesterone) maka

nyeri lambung dirasakan dan kadang-kadang makanan bisa keluar secara refleks.

6. Ngidam 7. Keluhan banyak air liur (ptialysmus)8. Kelelahan, sehingga lebih banyak tidur (kurang aktif). Keadaan ini bisa

hilang secara spontan pada bulan ke-4, dst9. Keputihan (fluor albus)

Wanita hamil biasanya mengeluarkan cairan vagina yang banyakm cairannya berwarna putih jernih, tidak berbau, kalau lain berarti ada komplikasi dan harus diterapi.

Keputihan disebabkan oleh :

Page 10: Proses persalinan

Trichomonas vaginalis (± 20%, cairannya berbusa) Candida albicans (seperti tepung, lengket pda dinding vagina)

II. Pemeriksaan Fisik dan Obstetrik

Pemeriksaan dibagi 2 yaitu :A. Pemeriksaan umum (status praesens generalis)

Kita melihat secara keseluruhan keadaan dari ibu tersebut, misalnya : Apakah ibu tersebut tampak anemis atau tidak, edema atau tidak, bagaimana tekanan darahnya (bila diastolenya 130 – 140 atau lebih dari itu hati-hati preeklampsi), refluksnya +/-, BB harus ditimbang bertambah atau menurun (untuk ketahui apa ada risiko preeklampsi atau tidak)

B. Pemeriksaan kebidanan (status obstetricus)- Inspeksi :

Yang dilihat adalah besarnya perut ibu :- Apa kehamilannya sudah aterm atau belum- Pembesarannya memanjang atau ke samping- Ada bekas operasi atau tidak- Ada kelainan – kelainan (perubahan-perubahan yang terjadi pada

kehamilan striae gravida)

- Palpasi:Palpasi menurut Leopold yang dibagi atas 4 (L1, L2, L3, L4).Palpasi ini tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui :

- Tinggi fundus uteri- Letak bayi dalam kandungan

Leopold I : Tujuannya :- Menentukan tinggi fundus uteri- Menentukan apa yang ada di dalam fundus uteri

Cara pemeriksaan : Wanita hamil tidur terlentang dengan melipatkan paha dan lutut,

dengan demikian perut menjadi kendor dan mempermudah pemeriksaan

Pemeriksa berdiri di samping kanan ibu hamil dan menghadap muka ibu hamil lalu mengatur letak uterus dibawa ke tengah hal ini dilakukan untuk mendapatkan letak fundus uteri yang akurat / benar, tentukan tinggi fundus uteri

Jari-jari meraba apa yang terdapat di dalam fundus uteri, bila yang teraba adalah bagian besar yang agak lunak dan tidak bundar hal ini memberi arti bahwa bokong berada di atas, bila teraba keras dan bundar maka kepala berada di atas.

Leopold II :Tujuannya untuk menentukan :- Dimana punggung janin, yaitu dengan meraba pada sisi kiri dan

kanan. Bila yang teraba adalah punggung kiri maka gambarannya adalah satu bagian besar dari atas ke bawah disokong oleh bagian – bagian kecil.

- Pada letak janin yang melintang, kita tentukan letak kepala dan punggung janin apa sebelah kiri atau kanan

Leopold III :Tujuannya untuk menentukan bagian bawah dari janin apa kepala atau bokongCaranya :

Page 11: Proses persalinan

- Dilakukan dengan 1 tangan (kanan) yang diletakkan di bawah uterus yaitu ibu jari di sebelah kanan adan jari-jari lain di sebelah kiri, dengan demikian dapat teraba bagian apa yang ada di bawah.

- Bila kepala sudah sebagian masuk dalam panggul maka kepala tersebut tidak dapat digerakkan.

Leopold IV : - Tujuannya sama dengan L3 hanya pada L4 kita tambah dengan

mengukur seberapa jauh kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul

- Cara pemeriksaannya yaitu :- Pemeriksa memutar badan hingga melihat ke arah kaki ibu,

lalu 4 jari kedua tangan meraba di bagian bawah uterus (teraba kepala atau bokong).

- Bila kepala belum masuk ke rongga panggul, jari konvergen- Bila kepala sudah masuk rongga panggul, jari divergen.

- Auskultasi : Dengan menggunakan stetoskop kita mendengar bunyi jantung janinKita cari dimana bunyi jantung paling keras (P.M)- Bila letak kepala di bawah maka bunyi paling keras ada di bawah umbilicus- Bila letak punggung sebelah kiri maka P.M nya dibagian bawah umbilicus

sebelah kiri- Bila letak punggung sebelah kanan maka P.M nya di bagian umbilicus

sebelah kanan- Jika letak punggung di depan maka P.M nya lebih lateral.

Menghitung frekuensi bunyi jantung janinnormal 120 – 160Teratur atau tidak, caranya menghitung :

15 menit pertama = 1215 menit kedua = -15 menit ketiga = 1215 menit keempat = -15 menit kelima = 11

Jumlah = 3535 x 4 = 140 teratur

Pada pemeriksaan obstetric harus dilengkapi dengan pemeriksaan dalam untuk mengetahui keadaan panggul, terutama pada kehamilan pertama

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan lab yang rutin adalah :- Pemeriksaan darah yaitu : Hb, hematokrit, gula darah, volume darah,

golongan darah, periksa HbsAg- Periksa α – fetoprotein untuk mengetahui apa ada kelainan congenital pada

bayi- Urin lengkap- Pap smear

Setelah kita lakukan pemeriksaan, akan timbul pertanyaan :1. Apakah ibu ini benar-benar hamil atau tidak ?2. Yang diperiksa ini primigravida atau multipara / multigravida ?3. Umur kehamilan

Kapan hari pertama haid terakhir Periksa tinggi fundus uteri Cari tahu kapan bunyi jantung I dari janin (± 16 minggu) Kapan mulai rasa mual atau muntah-muntah Periksa USG dapat tentukan panjang femur, diameter kepala

4. Janinnya masih hidup atau sudah mati5. yang diperiksa itu hamilnya cuma satu atau kembar (palpasi atau USG)6. Letak janin

Page 12: Proses persalinan

7. Apa yang dikandung itu ada di dalam atau di luar kandungan8. Bagaimana keadaan jalan lahir (normal, ada tumor)9. Keadaan umum penderita

Sesudah pemeriksaan ini barulah dibuat prognosis kemudian diberikan terapinya obat-obat rutin seperti: vitamin, zat besi, dsb.

Pada keadaan – keadaan tertentu sesudah dilakukan pemeriksaan, jangan lupa memberikan nasehat-nasehat kepada ibu tersebut mengenai hal-hal apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan, seperti :- Makan makanan yang mengandung protein, vitamin dan karbohidrat (yang

secukupnya) minum susu- Ibu boleh melakukan pekerjaan yang rutin- Olah raga, diperbolehkan jalan sehat (aerobic) sesuai dengan kemampuan

ibu dan jangan sampai kelelahan sebab ibu hamil sangat rentan terhadap penyakit

- Boleh bepergian tapi harus diselingi istirahat- Cara berpakaian harus mengenakan pakaian yang tidak ketat, untuk BH

harus yang dapat menopang dan jangan sempit, jangan menggunakan sepatu yang bertumit tinggi

- Mandi diharapkan 2x sehari dan mandi jangan pada malam hari- Perawatan payudara

Setiap mandi putting susu harus dibersihkan dengan sabun mandi yang lembut

- Coitus tidak bisa dilakukan pada hamil muda sebab dapat menyebabkan keguguran (pada usia kehamilan dibawah 4 minggu) juga tidak boleh pada 4 – 6 minggu sebelum kelahiran.

Beberapa hal penting dimana ibu harus dating ke dokter atau RS :1. Kehamilan timbul perdarahan2. Demam3. Keluar air ketuban4. Rasa sakit kepala, pusing (gejala preeklampsi)5. Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara teratur.