proses persalinan
TRANSCRIPT
Proses persalinan
ditentukan oleh 4 faktor yaitu :- Faktor tenaga (Power)- Faktor janin (Passenger)- Faktor jalan lahir (Passage)- Faktor psikis ibu
Bila terdapat gangguan pada ke-4 faktor tersebut maka proses persalinan akan terganggu proses persalinan tidak maju : DISTOSIA
Distosia Persalinan yang sulit dimana tidak terdapat / kurang kemajuan dalam proses persalinan
Penyebab DISTOSIA Kelainan pada His (POWER) Kelainan pada Jalan lahir (Passage)
- Jalan lahir keras- Jalan lahir lunak
Kelainan pada Janin (Passenger) Psikis Ibu
DISTOSIA AKIBAT KELAINAN TENAGA (HIS)
HIS : Kontraksi Uterus dalam Persalinan.His normal : Kontraksi uterus mulai dari kornu ke fundus kemudian menjalar merata ke seluruh korpus
uteri dengan dominasi fundus, amplitudo 40-60 mmHg berlangsung 60-90 detik intervalnya 2- 4 menit.
Sewaktu relaksasi tonus uterus kurang dari 12 mmHg.
His normal akan menyebabkan : Penipisan dan pembukaan serviks Penurunan bagian bawah janin
Bila dalam proses persalinan di dapatkan :- His tidak kuat < 60 mmHg- Durasi < 60 detik- Intervalnya panjang - Kontraksi tidak teratur
Keadaan diatas disebut INERSIA Sifat Inersia Uteri
- Kurang kuat - Instensitasnya kurang, bahkan jarang - Dinding uterus waktu kontraksi dapat ditekan ke dalam, biasa timbul pada fase aktif dan disebut
Inersia uteri hipotonik - Insiden + 4 % dari semua persalinan
Menurut terjadinya INERSIA primer (fase laten)
-Sukar ditentukan karena sering persalinan belum mulai (false labour)-Perbedaan antara true labour dan false labour
INERSIA Sekunder (fase aktif): Pernah His adequat kemudian terjadi INERSIA
INERSIA Terdiri dari :
- Hipertonik (uncoordinated hypertonic uterine contraction) - Hipotonik (Tonus otot uterus kurang)
Inkoordinate Uterine Action (Uncoordinate hipertonik Uterine Contraction) Tidak ada koordinasi antara SAR dan SBR, akibatnya :
Sifat his berubah-ubah, tidak ada koordinasi Kontraksi lebih kuat sehingga lebih kuat dari pada his normal, dengan tonus tinggi Tidak ada efisien untuk pembukaan serviks Disertai dengannyeri hebat Kelainan biasanya pada fase laten
Etiologi Tidak diketahui sebagian besar Fungsi yang berperan yaitu :
- Presentasi anak / kesempitan panggul - Kelainan letak janin / kelainan posisi anak - Heriditer - Emosi & ketakutan
Perbedaan Inersia hipotonus dan hipertonus : Hipotonus Hipertonus- 4% dr persalinan - 1% dr persalinan- Fase aktif - fase laten- Tidak nyeri - Nyeri berlebihan- G. Janin lambat - G. Janin cepat terjadi- Rx.oksitosin baik - Rx. Oksitosin tdk baik- Sedatif sdkt pengaruh - Besar pengaruh
KOMPLIKASIKOMPLIKASI Partus lamaPartus lama Ruptura Uteri Ruptura Uteri Kematian dan infeksiKematian dan infeksi Maternal Exhaution / kelelahan ibu : dengan tandaMaternal Exhaution / kelelahan ibu : dengan tanda
-- Subfebril < 38Subfebril < 3800 C C -- Nadi cepat > 100 x / mnt Nadi cepat > 100 x / mnt -- Acetonuria Acetonuria -- Meteorismus Meteorismus
TERAPI : Inersia Uteri Hipotonus
Tanpa kelainan panggul dan janin+ Pecahkan ketuban + Bila tidak berhasil : Oksitosin drip+ Observasi secara seksama
Inersia Uteri Hipertonus- Petidin 50 mg - Tokolitik : Duvadilan, Nifedipin
Partus Presipitatus :Persalinan sekitar 3 jam :
sering terjadi pada multipara
Bahaya – bahayanya : • kontraksi terlalu kuat & < tahanan jln lhr• Bisa menyebabkan trauma pada kepala/intra kranial bleeding• Bisa lahir di WC • Mudah terjadi perlukaan jalan lahir • Kelainan letak pada anak / panggul sempit bisa terjadi ruptura uteri.
Distosia Krn Kelainan Jalan lahir
Jalan lahir terbagi atas : Jalan lahir keras (Tulang dan Sendi) Jalan lahir Lunak (Otot, Jaringan ikat)
JALAN LAHIR KERASTerdiri dari :
- Os Coxae (Os Illium, Os Ischium, Os Pubis)- Os Sacrum- Os Coccygis
Sendi – Sendi :- Articulatio Sacroilliaca (Os Sacrum dan Os Illium)- Articulatio Sacrococcygeus (Os Sacrum dan Os Coccygis)- Sympisis Ossis Pubis
Kedudukan Tulang-tulang dan articulationya membentuk rongga panggul.
Rongga Panggul di bagi atas : Pintu Atas Panggul :
Ukurannya :- Conjugata Vera : 11 cm- Conjugata Diagonalis : CV= CD – (1,5 cm)- Diameter Transversa : 12,5-13 cm- Diameter Obligue : 13 cm
Ruang Tengah Panggul :- \Bidang terluas 13 X 12,5 cm- Bidang tersempit 11,5 X 11 cm- Jarak interspina ischiadika 11 cm
Pintu Bawah Panggul :- Ukuran antero-posterior 10-11 cm- Ukuran melintang 10,5 cm’- Arkus pubis dengan sudut > 90o
Menurut Caldwell & Moloy Jenis panggul dibagi berupa :
P. Ginekoid (45%) paling baik P. Antropoid (35%) P. Andropoid (15%) P. Platipeloid (5%)
- Pada panggul ukuran apapun jenisnya normal, kelahiran pervaginam dgn janin berat badan normal tidak akan mengalami kesukaran.
- Akibat pengaruh : Gizi, Herediter, Penyakit, Lingkungan Ukuran panggul menjadi lebih kecil dari normal.
- Terdapat bentuk panggul anomali yang menyebabkan distosia.
Kelainan Panggul Menurut Munro Kerr : Kelainan Panggul Menurut Munro Kerr : Perubahan bentuk karena keluhan Pertumbuhan :Perubahan bentuk karena keluhan Pertumbuhan :
-- Panggul Naegel : 1 sayap sacrum (-)Panggul Naegel : 1 sayap sacrum (-)-- Panggul Robert : 2 sayap sacrum (-)Panggul Robert : 2 sayap sacrum (-)-- Split Pelvis : Panggul terbuka ke depan Split Pelvis : Panggul terbuka ke depan -- Panggul asimilasi : Panggul asimilasi :
Terjadi penambahan os sacrum (n) 5 ruas Terjadi penambahan os sacrum (n) 5 ruas 6 ruas : asimilasi 6 ruas : asimilasi
4 ruas : asimilasi 4 ruas : asimilasi
Perubahan bentuk karena gangguan pada tulang-tulang panggul & sendi :- Rachitic / osteitis TBC - Osteomalacia - Neoplasma - Fraktur - Atrofi, karies, nekrosis - Penyelesaian pada art. Sakroiliaka & art. Sarkrokoksigea
Perubahan bentuk karena penyesuaian kaki :Perubahan bentuk karena penyesuaian kaki :-- Koksitis Koksitis -- Luksasio Koksae Luksasio Koksae -- Atrofi atau kelumpuhan satu kaki Atrofi atau kelumpuhan satu kaki
Perubahan bentuk karena gangguan panggul tulang belakang :Perubahan bentuk karena gangguan panggul tulang belakang : - Kifosis - Skoliosis - Spondilostosis
panggul sempitpanggul sempit
Diagnosa : Anamnesa
- Persalinan yang terdahulu - Petunjuk keadaan panggul
Inspeksi - Melihat panggul dari luar (Pemeriksaan panggul luar) - Melihat tinggi badan ibu :
yaitu TB < 145 cm Palpasi : melalui cara :
• Metoda Muller – Munrokerr• Osborn Test • Muller test
Kesempitan panggul bisa pada : • Pintu Atas Panggul (inlet) • Ruang Tengah Panggul (mid pelvic) • Pintu Bawah Panggul (outlet) • Kombinasi (PAP, RTP, PBP).
Cara Periksaan Kesempitan Panggul
Metode Muller – Munro Kerr Tangan kiri memegang kepala anak, lalu dorong masuk ke panggul ibu & 2 jari kanan periksa sdh berapa jauh kepala masuk (PD), & Ibu jari menilai dari atas simphysis, kepala menonjol / tidak.
Dinilai : - Apakah kepala bisa masuk s/1 Hodge III- Tidak Masuk s/i H III : Muller Munro Kerr (+)- Masuk : Muller Munro Kerr (-)
Osborn Test Kepala didorong masuk ke rongga panggul, lalu dinilai tonjolan dari simphysis setinggi berapa
Bila tonjolan > 2 cm : Osborn test (+) Bila tonjolan < 2 cm : Osborn test (-)
Muller Test Kepala didorong s/i masuk ke spina ischiadika Kriteria masuk / tidak
Bila masuk : PD (-) Bila tidak masuk : PD (+)
Kesempitan Panggul P.J. Borderline Pada Pintu Atas Panggul :
-P. Sempit ringan/P. relatif (CV 9 – 10 cm)-P. Sempit ( CV 6-8 cm) Extrim / primer -P. Sempit absolut / mutlak ( CV < 6 cm )
Faktor penting : - CV - Linea Inominata
RTP (Mid Pelvis)Terjadi bila : -Diameter interspinarum ≤ 9 cm-Bila Diameter transversa + diameter sagitalis posterior <13,5 cm
Secara klinis kesempitan mid pelvis bila ditemukan :- Spina menonjol (midpelvis arrest)-Side walls konvergen-Ada kesempitan outlet
Pintu Bawah Panggul :-Bila Diameter transversa dan diameter sagitalis Posterior < 15 cm-Arkus Pubis <90o
-Menyebabkan ruptur perineal yang luas
Pelvimetri (Pengukuran Panggul) • Pelvimetri Luar
Kel. Pengukuran PBP (outlet) dalam beberapa hal khusus pada panggul miring
• Pelvimetri dalam (Pelvimetri klinik)Sangat penting menilai keadaan ; PAP (inlet) serta panggul tengah dan memberikan gambaran yang jelas untuk PBP. Mis :
Pd primi dengan kehamilan 36 mgg/lebih Pd multi kmgknn ada kesempitan panggul
• Pelvimetri Rontgenologik Didasarkan atas indikasi yang nyata dalam masa antenatal maupun masa persalinan
• USG (ultrasonografi)Mengukur penampang Biparietal
Pelvimetri luar menggunakan alat jangkar seperti : Mahn Oseander Collin Boudeloque
Penanganan : PAP - P. Sempit ringan : Trial of Labour - P. Sempit : Sectio Caesarea- P. Sempit absolute : Anak mati/hidup SC
Penanganan CPD : SC Partus Percobaan
Syarat : His normal / adekuat, serviks lunak, anak dalam letak belakang kepala dan hidup Simfisiotomi Kraniotomi
Trial of Labor (Partus Percobaan)• Penilaian kemajuan persalinan, untuk memperoleh bukti ada tidaknya panggul sempit relatif• Penilaian berdasarkan :
-Perubahan pembukaan serviks-Penurunan kepala-Rotasi kepala
Syarat-syarat :-His normal dan adekuat-Serviks lunak-Janin letak kepala dan hidup
Trial of labor dihentikan bila : Pembukaan tidak atau kurang maju Keadaan ibu dan anak kurang baik Ada lingkaran retraksi patologis Kala II dalam 1 jam Diameter terbesar
tidak melewati PAP
Test of Labor Merupakan fase akhir dari Trial of labor Di mulai pada pembukaan lengkap Berakhir 1 jam setelahnya Bila 1 jam kepala turun sampai H III dikatakan test of labor berhasil
Bahaya pada Ibu o/k panggul sempit :Bahaya pada Ibu o/k panggul sempit :
• Partus lama > 18 jam • His yang kuat Ruptur uteri • Terjadi iskemi nekrose tjd lubang /fistula : vesiko servicalis, vesiko vaginalis, rekto vaginalis• Infeksi intra partum o/k sering dilakukan p.d Panggul Sempit di PBP Simfisiolisis
sering terjadi robekan pada Ruptura Perinei
Bahaya pada anak / janin : Me kematian perinatal Prolapsus funikuli (tali pusat)
Tali pusat menumbung: Ketuban sdh pecah Tali pusat terkemuka: Ketuban blm pecah
Ketuban pecah dini Terjadi moulage yang berlebihan robekan pd tentorium serebeli/selaput otak perdarahan
intrakranial Fraktusa os parietale kepala janin
KELAINAN JALAN LAHIR LUNAK
1. Distosia serviks Rigid serviks : pada primitua atau luka pada serviks (parut) Serviks gantung (Hanging serviks)
Serviks tergantung seperti corong Serviks konglumer (conglumeratio cervix)
OUI terbuka lengkap tapi OUE tidak terbuka Edema serviks
2. Kelainan pada Himen,Vagina dan vulva3. Kelainan lain yaitu :
Tumor jalan lahir : kista/polip vagina dll VU penuh Skibala Kelainan letak serviks Ginjal yang turun kedalam rongga pelvis Kelainan bentuk uterus Dasar panggul/perineum tegang, ketat
Distosia Karena Kelainan Janin
Kelainan pada Letak Kepala Letak Defleksi
Presentasi Puncak KepalaPD : didapatkan UUB paling rendah dan sudah berputar kedepan
Etiologi : Kelainan panggul (picak) Bentuk kepala bundar Anak kecil dan mati Kerusakan dasar panggul
Mekanisme Persalinan : UUB di depan dengan glabella dibawah simfisis sebagai hipomoklion. Diameter fronto occiput melewati PAP
Komplikasi : Partus yang lama dan robekan jalan lahir yang luas.
Mortalitas anak (9%)
Presentasi Muka Bagian terbawah adalah muka dgn defleksi maksimal Frekwensi : 0,27 – 0,5 %
Etiologi :Primer :
Ansefalus Hidrosefalus Kongenital anomali Struma Congenital shortening of the cervial muscle Higroma koli Lilitan tali pusat
Sekunder : Panggul sempit Tangan menumbung grande multipara dll
Tindakan : Pembukaan lengkap : Versi dan ektraksi atau ekstraksi vakum/forcep Pembukaan kecil : seksio sesarea Primigravida : seksio sesarea
Pimpinan persalinan 80-90% dapat lahir biasa Ibu tidur miring kesamping sebelah dagu Usahakan merubah letak dengan prasat
Reposisi mento anterior menjadi posterior Cara Schart Cara Zangemeister-Thorn
Presentasi Dahi
Kepala antara fleksi dan defleksi, dahi pd posisi terendah dan paling depan.
Etiologi : - Anak kecil atau mati- Penempatan dahi persisten- seperti letak muka
Prosedur asuhan antenatal meliputi :- Anamnesa- Pemeriksaan fisik dan obstetric (prosedurnya/sistematikanya)- Diagnosis- Prognosis- Terapi / pengobatan
I. Anamnesaa. Identifikasi
Tanya nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama, alamat dari info ini dapat ditentukan sosek keluarga
b. Tentang haidhaid teratur atau tidak, lamanya, banyaknya, sifat darah haid, waktu haid nyeri atau tidak (hati-hati bila nyeri mungkin ada komplikasi lain) biasanya haid teratur setiap 28 hari
c. Tentang riwayat sosialsudah nikah atau belum, berapa kali nikah, sudah berapa lama nikah
d. Riwayat medispernah operasi atau tidak, pernah dirawat karena penyakit apa, penyakit-penyakit apa yang pernah atau sering diderita
e. Riwayat keluargaada penyakit DM, hipertensi, anak kembar (gemelli)
f. Riwayat kontrasepsipakai pil, spiral atau suntikan (kadang menyesatkan)
g. Riwayat obstetric / kebidanankehamilan-kehamilan dahulu atau sekarang:Ada perdarahan atau tidak, spontan atau operasi, lahir premature atau cukup bulan, nifasnya normal atau terjadi infeksiAnak-anaknya :Laki-laki atau perempuan, berapa BB anak waktu lahir, lahir mati atau hidup, premature atau tidak
Keluhan-keluhan umum :1. Muntah
Waktu usia kehamilan bulan I dan II – IV. Muntah atau perasaan muntah biasanya timbul pagi hari dan kadang-kadang berlanjut sampai siang hari, hal ini mungkin disebabkan karena meningkatnya produksi asam lambung
2. Nyeri pinggangHal ini bisa dikaitkan dengan kerja tapi harus diteliti apa ada
pengaruh dari penyebab yang lain, misalnya karena ginjal3. Varises
Kaki rasa pegal-pegal, biasanya varises bertambah waktu hamil. (bila sebelum hamil sudah ada varises maka varisesnya tidak akan hilang, hanya akan berkurang; bila tidak ada maka akan hilang)
4. HaemorhoidTimbul pada kehamilan, bila banyak bisa-bisa tidak akan hilang da
terapi pada waktu hamil sudah karena hal ini berhubungan dengan kehamilannya
5. Nyeri epigastriumKarena pergerakan lambung dikurangi (pengaruh progesterone) maka
nyeri lambung dirasakan dan kadang-kadang makanan bisa keluar secara refleks.
6. Ngidam 7. Keluhan banyak air liur (ptialysmus)8. Kelelahan, sehingga lebih banyak tidur (kurang aktif). Keadaan ini bisa
hilang secara spontan pada bulan ke-4, dst9. Keputihan (fluor albus)
Wanita hamil biasanya mengeluarkan cairan vagina yang banyakm cairannya berwarna putih jernih, tidak berbau, kalau lain berarti ada komplikasi dan harus diterapi.
Keputihan disebabkan oleh :
Trichomonas vaginalis (± 20%, cairannya berbusa) Candida albicans (seperti tepung, lengket pda dinding vagina)
II. Pemeriksaan Fisik dan Obstetrik
Pemeriksaan dibagi 2 yaitu :A. Pemeriksaan umum (status praesens generalis)
Kita melihat secara keseluruhan keadaan dari ibu tersebut, misalnya : Apakah ibu tersebut tampak anemis atau tidak, edema atau tidak, bagaimana tekanan darahnya (bila diastolenya 130 – 140 atau lebih dari itu hati-hati preeklampsi), refluksnya +/-, BB harus ditimbang bertambah atau menurun (untuk ketahui apa ada risiko preeklampsi atau tidak)
B. Pemeriksaan kebidanan (status obstetricus)- Inspeksi :
Yang dilihat adalah besarnya perut ibu :- Apa kehamilannya sudah aterm atau belum- Pembesarannya memanjang atau ke samping- Ada bekas operasi atau tidak- Ada kelainan – kelainan (perubahan-perubahan yang terjadi pada
kehamilan striae gravida)
- Palpasi:Palpasi menurut Leopold yang dibagi atas 4 (L1, L2, L3, L4).Palpasi ini tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui :
- Tinggi fundus uteri- Letak bayi dalam kandungan
Leopold I : Tujuannya :- Menentukan tinggi fundus uteri- Menentukan apa yang ada di dalam fundus uteri
Cara pemeriksaan : Wanita hamil tidur terlentang dengan melipatkan paha dan lutut,
dengan demikian perut menjadi kendor dan mempermudah pemeriksaan
Pemeriksa berdiri di samping kanan ibu hamil dan menghadap muka ibu hamil lalu mengatur letak uterus dibawa ke tengah hal ini dilakukan untuk mendapatkan letak fundus uteri yang akurat / benar, tentukan tinggi fundus uteri
Jari-jari meraba apa yang terdapat di dalam fundus uteri, bila yang teraba adalah bagian besar yang agak lunak dan tidak bundar hal ini memberi arti bahwa bokong berada di atas, bila teraba keras dan bundar maka kepala berada di atas.
Leopold II :Tujuannya untuk menentukan :- Dimana punggung janin, yaitu dengan meraba pada sisi kiri dan
kanan. Bila yang teraba adalah punggung kiri maka gambarannya adalah satu bagian besar dari atas ke bawah disokong oleh bagian – bagian kecil.
- Pada letak janin yang melintang, kita tentukan letak kepala dan punggung janin apa sebelah kiri atau kanan
Leopold III :Tujuannya untuk menentukan bagian bawah dari janin apa kepala atau bokongCaranya :
- Dilakukan dengan 1 tangan (kanan) yang diletakkan di bawah uterus yaitu ibu jari di sebelah kanan adan jari-jari lain di sebelah kiri, dengan demikian dapat teraba bagian apa yang ada di bawah.
- Bila kepala sudah sebagian masuk dalam panggul maka kepala tersebut tidak dapat digerakkan.
Leopold IV : - Tujuannya sama dengan L3 hanya pada L4 kita tambah dengan
mengukur seberapa jauh kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul
- Cara pemeriksaannya yaitu :- Pemeriksa memutar badan hingga melihat ke arah kaki ibu,
lalu 4 jari kedua tangan meraba di bagian bawah uterus (teraba kepala atau bokong).
- Bila kepala belum masuk ke rongga panggul, jari konvergen- Bila kepala sudah masuk rongga panggul, jari divergen.
- Auskultasi : Dengan menggunakan stetoskop kita mendengar bunyi jantung janinKita cari dimana bunyi jantung paling keras (P.M)- Bila letak kepala di bawah maka bunyi paling keras ada di bawah umbilicus- Bila letak punggung sebelah kiri maka P.M nya dibagian bawah umbilicus
sebelah kiri- Bila letak punggung sebelah kanan maka P.M nya di bagian umbilicus
sebelah kanan- Jika letak punggung di depan maka P.M nya lebih lateral.
Menghitung frekuensi bunyi jantung janinnormal 120 – 160Teratur atau tidak, caranya menghitung :
15 menit pertama = 1215 menit kedua = -15 menit ketiga = 1215 menit keempat = -15 menit kelima = 11
Jumlah = 3535 x 4 = 140 teratur
Pada pemeriksaan obstetric harus dilengkapi dengan pemeriksaan dalam untuk mengetahui keadaan panggul, terutama pada kehamilan pertama
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan lab yang rutin adalah :- Pemeriksaan darah yaitu : Hb, hematokrit, gula darah, volume darah,
golongan darah, periksa HbsAg- Periksa α – fetoprotein untuk mengetahui apa ada kelainan congenital pada
bayi- Urin lengkap- Pap smear
Setelah kita lakukan pemeriksaan, akan timbul pertanyaan :1. Apakah ibu ini benar-benar hamil atau tidak ?2. Yang diperiksa ini primigravida atau multipara / multigravida ?3. Umur kehamilan
Kapan hari pertama haid terakhir Periksa tinggi fundus uteri Cari tahu kapan bunyi jantung I dari janin (± 16 minggu) Kapan mulai rasa mual atau muntah-muntah Periksa USG dapat tentukan panjang femur, diameter kepala
4. Janinnya masih hidup atau sudah mati5. yang diperiksa itu hamilnya cuma satu atau kembar (palpasi atau USG)6. Letak janin
7. Apa yang dikandung itu ada di dalam atau di luar kandungan8. Bagaimana keadaan jalan lahir (normal, ada tumor)9. Keadaan umum penderita
Sesudah pemeriksaan ini barulah dibuat prognosis kemudian diberikan terapinya obat-obat rutin seperti: vitamin, zat besi, dsb.
Pada keadaan – keadaan tertentu sesudah dilakukan pemeriksaan, jangan lupa memberikan nasehat-nasehat kepada ibu tersebut mengenai hal-hal apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan, seperti :- Makan makanan yang mengandung protein, vitamin dan karbohidrat (yang
secukupnya) minum susu- Ibu boleh melakukan pekerjaan yang rutin- Olah raga, diperbolehkan jalan sehat (aerobic) sesuai dengan kemampuan
ibu dan jangan sampai kelelahan sebab ibu hamil sangat rentan terhadap penyakit
- Boleh bepergian tapi harus diselingi istirahat- Cara berpakaian harus mengenakan pakaian yang tidak ketat, untuk BH
harus yang dapat menopang dan jangan sempit, jangan menggunakan sepatu yang bertumit tinggi
- Mandi diharapkan 2x sehari dan mandi jangan pada malam hari- Perawatan payudara
Setiap mandi putting susu harus dibersihkan dengan sabun mandi yang lembut
- Coitus tidak bisa dilakukan pada hamil muda sebab dapat menyebabkan keguguran (pada usia kehamilan dibawah 4 minggu) juga tidak boleh pada 4 – 6 minggu sebelum kelahiran.
Beberapa hal penting dimana ibu harus dating ke dokter atau RS :1. Kehamilan timbul perdarahan2. Demam3. Keluar air ketuban4. Rasa sakit kepala, pusing (gejala preeklampsi)5. Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara teratur.