proses penyembuhan tulang

8

Click here to load reader

Upload: khirumadaemnation

Post on 12-Jul-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahan

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Penyembuhan Tulang

http://www.ahlibedahtulang.com/artikel-173-2-pengaruh-terapi-oksigen-hiperbarik-di-bidang-orthopedi2.html

Proses Penyembuhan Tulang

Penyembuhan fraktur dibagi menjadi penyembuhan primer dan sekunder. Pada penyembuhan primer, korteks tulang mencoba membangun kembali komponennya tanpa formasi callus (penyembuhan osteonal atau haversian). Proses ini terjadi apabila fraktur secara anatomis berkurang, supply darah terjaga, dan fraktur difiksasi dengan internal fixation. Penyembuhan sekunder merupakan hasil dari formasi callus dan keikutsertaan periosteum dan jaringan lunak eksternal.Respon penyembuhan ini diperkuat oleh gerakan dan dihambat oleh fiksasi ketat.

Penyembuhan fraktur dibagi berdasarkan 4 tahapan yang terjadi (menurut AO):

Inflamasi

Formasi soft callus

Formasi hard callus

Bone remodeling

Page 2: Proses Penyembuhan Tulang

1. Inflamasi

Setelah fraktur terjadi, proses inflamasi terjadi dengan cepat dan berakhir hingga jaringan fibrosa, kartilago, atau formasi tulang dimulai (1-7 hari setelah fraktur). Awalnya terbentuk hematoma dan eksudate inflamasi dari pembuluh darah yang rupture.Nekrosis tulang terlihat pada ujung fragmen tulang yang fraktur.Injuri pada jaringan lunak dan degranulasi platelets menghasilkan cytokines.Cytokines menghasilkan reaksi inflamasi seperti vasodilatasi, hyperemi, migrasi dan proliferasi polimorfonuklear neutrophil, makrofag, dan lainnya.Di dalam hematoma, terdapat anyaman fibrin, reticulin fibrils, dan fibrils kolagen.Hematoma fraktur secara bertahap digantikan oleh jaringan granulasi.Osteoclast menghancurkan tulang yang telah nekrosis pada ujung fragmen.

2. Formasi soft callus

Nyeri dan edema berkurang dan pembentukan soft callus dimulai. Proses ini terjadi saat fragmen tulang sudah tidak dapat bergerak bebas lagi, kurang lebih 2-3 minggu setelah fraktur.

Page 3: Proses Penyembuhan Tulang

Osifikasi intramembranosa.Jaringan granulasi digantikan dengan jaringan fibrin dan kartilago dan pembentukan pembuluh darah ke dalam callus yang terkalsifikasi. Proses ini dimulai pada bagian perifer dan bergerak kearah tengah.

Hasil akhir pembentukan callus adalah stabilitas sehingga pemendekan tulang terhindar walaupun pergeseran sudut mungkin masih dapat terjadi pada lokasi fraktur.

Tahap pembentukan soft callus ditandai dengan pertumbuhan callus.Sel progenitor pada cambial layer periosteum dan endosteum distimulasi dan menjadi osteoblast.Pembentukan tulang intramembranosa dimulai pada lapisan periosteum dan endosteum dengan arah menjauhi fracture gap, membentuk woven bone periosteally dan mengisi intramedullary canal. Pada proses ini juga terjadi pertumbuhan kapiler di dalam callus sehingga vaskularisasi meningkat. Daerah dekat fracture gap, sel mesenkimal progenitor proliferasi dan mingrasi melalui callus, berdiferensiasi menjadi fibroblast atau kondrosit dan secara perlahan menggantikan hematoma.

3. Formasi hard callus

Ketika ujung fraktur telah dihubungkan dengan soft callus, tahap hard callus dimulai dan berakhir saat fragmen telah bersatu dengan kuat oleh tulang yang baru (3-4 bulan). Saat formasi tulang intramembranosa berlanjut, jaringan lunak diantara fragmen mengalami osifikasi endochondral dan callus dikonversi menjadi jaringan keras yang terkalsifikasi (woven bone). Pertumbuhan callus tulang dimulai pada daerah perifer lokasi fraktur, dimana regangan paling rendah. Formasi hard callus dimulai dari arah perifer dan secara progresif bergerak kea rah pusat fraktur dan fracture gap. Jaringan lunak pada fracture gap digantikan

Page 4: Proses Penyembuhan Tulang

dengan woven bone pada proses osifikasi endochondral.

4. Remodeling

Tahap ini dimulai apabila fraktur telah disatukan dengan solid oleh woven bone. Woven bone kemudian secara perlahan digantikan oleh lamellar bone melalui erosi lapisan dan osteonal remodeling. Tahap ini berlangsung dalam beberapa bulan hingga tahun, berakhir ketika tulang telah kembali seutuhnya pada morfologi awal.

Page 5: Proses Penyembuhan Tulang
Page 6: Proses Penyembuhan Tulang

Diartrosis (Sendi Gerak)

Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antartulang. Diartrosis juga disebut sebagai persendian sinovial (synovial joint) (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 23).

Persendian diselubungi oleh kapsul dari jaringan ikat fibrosa yang disebut kapsul sendi (articular capsule). Kapsul terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan fibrosa eksternal dan lapiran sinovial internal atau yang sering disebut dengan membrane sinovial. Lapisan fibrosa tersusun atas jaringan yang tebal dan tidak beraturan, namun fleksibel dan kuat. Fleksibilitas ini memungkinkan pergerakan yang lebih leluasa. Jaringan yang kuat mencegah terjadinya dislokasi tulang. Kapsul fibrosa kadang-kadang diperkuat oleh ligament. Membran sinovial terdapat dibagian permukaan kapsul bagian dalam. Membran sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial. Cairan ini berfungsi:

a. sebagai pelumas untuk megurangi gesekan antartulang,

b. menyalurkan nutrisi dan membuang zat sisa,

c. mengurangi getaran,

d. pertahanan.

Page 7: Proses Penyembuhan Tulang

Bagian permukaan tulang satu dengan yang lain tidak berhubungan secara langsung karena terdapat kartilago (articular cartilage) (Kalyani Premkumar, 2004: 125-126).

Gambar 8. Struktur persendian synovial (Kalyani Premkumar, 2004: 126)