proses penimbangan ikan di tempat pelelangan ......observasi dan dokumentasi. jenis penelitian ini...

84
PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN LAMPULO KOTA BANDA ACEH DALAM PERSPEKTIF MA’QUD ALAIH SKRIPSI Diajukan Oleh: ALFATA Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah NIM: 140102070 FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY DARUSSALAM - BANDA ACEH 2018 M/1439 H

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN

IKAN LAMPULO KOTA BANDA ACEH DALAM

PERSPEKTIF MA’QUD ALAIH

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

ALFATA

Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum

Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah

NIM: 140102070

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY

DARUSSALAM - BANDA ACEH

2018 M/1439 H

Page 2: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,
Page 3: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,
Page 4: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,
Page 5: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

v

ABSTRAK

Nama/NIM : Alfata/140102070

Fakultas/Prodi : Syari’ah dan Hukum/Hukum Ekonomi Syari’ah (HES)

Tanggal Munaqasyah : 02 Agustus 2018

Tebal skripsi : 67 Halaman

Judul skripsi : Proses Penimbangan Ikan di Tempat Pelelangan Ikan

Lampulo Kota Banda Aceh Dalam Perspektif Ma’qud

‘Alaih

Pembimbing I : H. Mutiara Fahmi, Lc. MA

Pembimbing II : Muhammad Syuib, MH. MlegSt

Kata kunci : Proses, Timbangan, TPI, Ma’qud ‘Alaih.

Tempat Pelelangan Ikan di Lampulo Kota Banda Aceh, merupakan tempat

yang terbesar di Aceh dimana bongkar muat ikan, namum dengan begitu belum

bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, pedagang dalam

menimbang ikan belum jelas keakuratan timbangan sehingga konsumen merasa

dirugikan. Adapun tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui bagaimana

proses penimbangan ikan dalam perspektif ma’qud alaih di tempat pelelangan

ikan di Kota Banda Aceh. Untuk mencapai tujuan penelitian maka penulis

menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Data yang

dikumpulkan melalui Library research dan Field research seperti : wawancara,

observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa

pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa, dan

menginterprestasis seluruh data yang berhubungan dengan penulisan. Dari hasil

penelitian ditemukan proses penimbangan ikan di TPI Lampulo tidak akurat

takaran timbangannya, dan pembulatan ukuran timbangan sudah menjadi

kebiasaan demi mendapatkan keuntungan bagi pedagang yang merugikan

konsumen, para pedagang ikan yang menjual ikan dalam jumlah yang banyak

ketika melakukan penimbangan tidak memperhatikan wadah tempat penimbangan

ikan. Wadah tempat penimbangan ikan kadang kala basah atau kering. Terdapat

perbedaan berat wadah yang kering mencapai 2,8 kilogram ketika basah wadah

tersebut mencapai 3 kilogram. Para pedagang ikan di TPI lampulo Kota Banda

Aceh membulatkan menjadi 3 kilogram terdapat 0,2 kilogram kerugian bagi

konsumen. Menurut beberapa pedagang hal tersebut sudah menjadi kebiasan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses penimbangan ikan

yang tejadi di TPI Lampulo Banda Aceh tidak akurat takaran timbangan, menurut

tinjaun ma’qud ‘alaih penimbang ikan yang terjadi di TPI Lampulo belum sah,

karena belum terpenuhi syarat keakuratan timbangan.

Page 6: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

viii

KATA PENGANTAR

الرحمن اارحيماللهبســــــــــــــــــم ا

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya semoga dengan Rahmat dan Karunia yang Allah berim

ini dapat menambahkan rasa syukur dan taqwa kepada-Nya. Shalawat

bertangkaikan salam penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabat yang telah memebrikan contoh suri teladan

dalam kehidupan manusia, yang telah membawa kita dari alam kebodohan kepada

alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Syukur Alhamdulilah atas izi yang maha Kuasa dan berkat Rahmat dan

Karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Proses

Penimbangan Ikan Di Tempat Pelelangan Ikan Lampulo Kota Banda Aceh

Dalam Perspektif Ma‟qud „Alaih.” Penulis menyadari dalam penulisan skripsi

ini, banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini

terselesaikan. Maka dengan kerendahan hati penulis menyampaiakn rasa hormat

dan ribuan terima kasih memberikan motivasi, meluangkan waktu, bertukar

pikiran, dan tenaga serta bantuan moril maupun materil khusunya kepada :

1. Teristimewa Ayahanda Abdullah dan Ibunda Nurhayati yang telah

membesarkan dan juga membimbing hidup yang baik serta doa yang tiada

henti kepada penulis . buat yang tersayang kakak, adik, Tgk. Marbawi dan

Nurul Qadimah yang turut memberikan dukungan dan semangat. Terima

Page 7: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

ix

kasih atas do’a, dukungan dan kasih sayang serta motivasi tiada henti kepada

penulis .

2. Muhammad Siddiq, MH.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri.

3. Bapak Dr. Bismi Khalidin, S.Ag. M.Si selaku Ketua Prodi Hukum Ekonomi

Syariah, Bapak Amrullah, LL.M selaku sekretaris prodi Hukum Ekonomi

Syaria, Bapak Edi Darmansyah S.Ag, M,Ag, Bapak Faisal Fauzan, S.E, M.Si,

Ak, Bapak Muhammad Iqbal, S,E, MM, beserta seluruh staf Prodi Hukum

Ekonomi Syariah.

4. Bapak H. Mutiara Fahmi, Lc. MA selaku pembimbing I dan Bapak

Muhammad Syuib, MH. MLegSt selaku pembimbing II, yang telah banyak

meluangkan waktu, mencurahkan tenaga dan pikiran dalam memberikan

pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

5. Syuhada S.Ag M.Ag selaku Penasehat Akademik (PA) selama menempuh

pendidikan di Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

6. Dr. Jabbar Sabil, MA selaku Ketua Laboratorium Fakultas Syari’ah dan

Hukum.

7. Seluruh bapak/ibuk Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry yang

telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidupnya untuk memacu

semangat dan pemikiran penulis kedepan.

8. Seluruh karyawan-karywati di Fakultas Syariah dan Hukum dan semua

Teman-teman di Prodi Hukum Ekonomi Syariah menemani selama proses

perkuliahan sampai sekarang, memberi semangat dan dukungan.

Page 8: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

x

9. Terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis, Azhari Efendi, Rizal

Maulana, Indra Wahyudi, Amir Rais, Ganda Suheri, Rahmi, Nana, Aris

Rahmatillah, dan Seluruh kawan unit enam yang telah membantu, memberi

motivasi, menuntun dan memberikan saran serta pendapat dalam proses

penyelesaian Skripsi.

10. Tidak lupa pulang kepada kawan-kawan setia dalam perjuangan perintisan

target pembuatan skripsi ini, Agus Andika, Raden syah, zaki muntazam. Dan

terimakasih juga kepada kemua petugas di TPI Lampulo yang telah

memberikan data kepada penuli dan kepada seluruh pedagang ikan di TPI

yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Harapan penulis kiranya skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan

semoga Allah melimpahhkan berkat dan Rahmat-Nya kepad mereka atas segala

bantua dan jasa baik yang telaah telah diberikan serta skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca. Āmin yā Rabb al-ālamin.

Banda Aceh, 16 Juni 2018

Penulis,

Alfata

Page 9: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

ix

TRANSLITERASI

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K

Nomor: 158 Tahun 1987-Nomor: 0543 b/u/1987

1. Konsonan

No Ara

b Latin Ket No

Ara

b Latin Ket

ا 1

Tidak

dilambangk

an

1

6 ṭ ط

t dengan titik

di bawahnya

b ب 2

ẓ ظ 17z dengan titik

di bawahnya

„ ع t 18 ت 3

ṡ ث 4s dengan titik

di atasnya g غ 19

f ف J 20 ج 5

ḥ ح 6h dengan titik di bawahnya

q ق 21

k ك kh 22 خ 7

l ل d 23 د 8

ż ذ 9z dengan titik

di atasnya m م 24

n ن r 25 ر 10

w و z 26 ز 11

h ه s 27 س 12

‟ ء sy 28 ش 13

ṣ ص 14s dengan titik

di bawah y ي 29

ḍ ض 15d dengan titik di bawahnya

2. Vokal

Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Page 10: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

x

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

Fatḥah A

Kasrah I

Dammah U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

TandadanHuruf Nama Gabungan

Huruf

ي Fatḥah dan ya ai

و Fatḥah dan wau au

Contoh:

kaifa : كيف

haula :هول

3. Maddah

Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf

,transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan

Huruf Nama

Huruf dan

tanda

Fatḥah dan alif atau ya Ā ي/ ا

Kasrah dan ya Ī ي

Dammah dan wau Ū ي

Contoh:

qāla : ل

ramā : رمى

: qīla

yaqūlu : ل

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.

a. Ta marbutah (ة) hidup

Page 11: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

xi

Ta marbutah (ة) yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah “t”.

b. Ta marbutah (ة) mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah “h”.

c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (ة) diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah

maka ta marbutah (ة) itu ditransliterasikan dengan “h”.

Contoh:

rauḍah al-aṭfāl/rauḍatul aṭfāl : رو ا ط ل

/al-Madīnah al-Munawwarah : المد ن المن رة

al-Madīnatul Munawwarah

Ṭalḥah : ط

Catatan:

Modifikasi

1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa transliterasi,

seperti M. Syuhudi Ismail. Sedangkan nama-nama lainnya ditulis sesuai

kaidah penerjemahan. Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.

2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa Indonesia, seperti Mesir

bukan Misr, Beirut bukan Bayrut dan sebagainya.

Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus Bahasa Indonesia tidak

ditransliterasi. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.

Page 12: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

xii

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL .................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. ii

LEMBARAN PENGESAHAN SIDANG ..................................................... iii

LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

TRANSLITERASI ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB SATU : PENDAHUAN .................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................... 6

1.3. Tujuan Masalah .......................................................... 7

1.4. Penjelasan Istilah ........................................................ 7

1.5. Kajian Pustaka ............................................................ 9

1.6. Metode Penelitian ....................................................... 10

1.7. Sistematika Pembahasan ............................................ 19

BAB DUA : KONSEP MA’QUD ALAIH DALAM TRANSAKSI

JUAL BELI ......................................................................... 20

2.1. Pengertian Ma’qud Alaih ........................................... 20

2.2. Dasar Hukum Ma’qud Alaih ..................................... 24

2.3. Rukun Jual Beli dan Syarat Ma’qud Alaih ................. 28

2.4. Alat Penimbang dalam Jual Beli ................................ 34

2.5. Hikmah Timbang dalam Jual Beli .............................. 42

BAB TIGA : PROSES PENIMBANGAN IKAN

DI TPI LAMPULO ............................................................ 44

3.1 Profil TPI Lampulo .................................................... 44 3.2 Proses Penimbangan Ikan di TPI Lampulo ............... 51

3.3 Alat Timbang yang di Gunakan di TPI Lampulo ....... 54

3.4 Penimbang Ikan di TPI Lampulo dalam perspektif

Ma’qud Alaih ............................................................. 56

3.5 Analisis Penulis .......................................................... 58

BAB EMPAT : PENUTUP........................................................................... 60

4.1 Kesimpulan ................................................................. 60

4.2 Saran-Saran ................................................................ 61

DAFTAR KEPUSTAKAAN ......................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran UU No.2 Thn 1981 - Metrologi Legal ................................... 64

Lampiran Dokumentasi ......................................................................... 61

Lampiran Daftar wawancara penulis dengan para karyawan dan

pedagang di TPI Lampulo Banda Aceh ................................. 64

Lampiran SK Bimbingan ........................................................................ 65

Lampiran Absen Bimbingan ................................................................... 66

Lampiran Surat Permohonan Kesediaan Memberi Data ........................ 68

Page 14: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

1

BAB SATU

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Islam membolehkan umatnya berusaha mencari rezeki melalui jalan

perniagaan (jual beli) tetapi dengan syarat tidak boleh menyimpang menurut

ketentuan-ketentuan Islam. Menurut Yusuf al-Qardhawi jual beli yang benar harus

dapat berfungsi sebagai sarana untuk membentuk persaudaraan yang kuat dalam

islam dan mampu menciptakan kestabilan serta ketertiban.1

Dalam Islam, aktivitas jual beli selain sebagai sarana untuk mendapat

profit karena dikategorikan sebagai akad tijarah, juga mengandung nilai sosial

dan ibadah meskipun bukan ibadan kategori “ibadah mahdhah” karena akad ini

dapat menjadi sarana tolong menolong antar sesama manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Jual beli memiliki landasan yuridis dalam Islam di dalam al-

Quran diantaranya surat al-Baqarah ayat 275 :

Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Ayat diatas merupakan dalil naqli mengenai diperbolehkannya akad jual

beli. Atas dasar ayat inilah manusia dihalalkan oleh Allah melakukan

1 Yusuf al-Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terjemahan. Arifin, (Jakarta:

Gema Insani Press, 1997), hlm 173.

Page 15: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

2

praktik jual beli dan diharamkan melakukan praktik riba. Dan selama tidak ada

dalil yang melarang transaksi jual beli maka dibolehkan. Hingga saat ini

transaksi jual beli merupakan transaksi yang paling kuat bahkan menjadi

aktivitas dalam dunia perniagaan.

Dalam jual beli yang mengunakan alat timbang untuk mengetahui berat

suatu barang, penting untuk di perhatikan keakuratan takaran timbangan dalam

menimbang. Dalam praktik penimbangan sering menjadi kecurangan dan

ketidak jelasan. Kata “takaran” dalam kamus bahasa Arab, yaitu mikyāl, kayl.2

Sedangkan kata “timbangan” dalam kamus bahasa Arab yaitu wazn, mīzān.3

Takaran diartikan sebagai proses mengukur untuk mengetahui kadar,

berat, atau harga barang tertentu. Dalam kegiatan proses mengukur tersebut

dikenal dengan menakar. Menakar sering disamakan dengan menimbang.

Menimbang merupakan bagian dari perniagaan yang sering dilakukan oleh

pedagang. Para pedagang menggunakan alat untuk menakar yaitu kaleng,

tangan, dan lain-lain. Sedangkan alat untuk menimbang yaitu timbangan yang

juga disebut dengan neraca. Timbangan dipakai untuk mengukur satuan berat

seperti ons, gram dan kilogram.

Takaran dan timbangan adalah dua macam alat ukur yang diberikan

perhatian untuk benar-benar dipergunakan secara tepat dan benar dalam

perspektif ekonomi syariah. Bahkan Allah SWT memerintahkan agar jual beli

2 Imam Basyari Anwar, Kamus Lengkap Indonesia-Arab, (Kediri: Lembaga Pendidikan

Pondok Pesantren al Basyari, 1987), hlm, 625.

3 Ibid, hlm 704.

Page 16: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

3

dilangsungkan dengan menyempurnakan takaran dan timbangan. Sebagaimana

firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat al-Israa’ ayat 35 :

Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah

dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih

baik akibatnya. (Q.S Al-Israa’: 25)

Disamping itu Allah SWT mencegah mempermainkan timbangan dan

takaran serta melakukan kecurangan dalam menakar dan menimbang.4 Dan pada

surat yang lain Allah SWT berfirman:

Artinya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang

yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan

janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah

kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan. (Q.S

AsySyu'araa : 181-183).

Maksud ayat di atas sempurnakan takaran dan janganlah kalian

termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanganlah dengan timbangan

yang lurus. Dan janganlah kalian merugikan manusia pada hak-haknya.

Sempurnakanlah takaran bagi mereka dan janganlah kalian mengurangi takaran

mereka yang menyebabkan kalian serahkan kepada mereka pembayaran yang

kurang. Hal ini ditegaskan dalam Surat al-Muthaffifin ayat 1-6 yang berbunyi:

4 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung Alma’arif, 1978) , hlm 73-74.

Page 17: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

4

Artinya:“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.Yaitu Orang-

orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta

dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang

lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang orang itu menyangka, bahwa

Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang

besar,Yaitu Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta

alam. (Q.S AL-Muthaffifin :1-6).

Tempat pelelangan ikan disingkat menjadi TPI yaitu pasar yang

biasanya terletak di dalam pelabuhan.5 TPI Lampulo Kecamatan Kuta Alam

Banda Aceh menjadi salah satu pusat perdagangan ikan masyarakat Aceh.

Dalam praktik jual beli di TPI Lampulo tersebut, kadang kala tidak

mengindahkan hal-hal yang dapat merugikan satu sama lain. Misalnya ikan yang

dijual tidak memenuhi standar takaran timbangan dan hal itu dapat merugikan

konsumen.6

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa pedagang ikan di

TPI Lampulo, ditemukan bahwa para pedagang seringkali melakukan praktik

pembulatan ukuran timbangan ketika melakukan penimbangan ikan. Terjadinya

hal semacam ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak pengelola TPI

untuk melakukan survei terhadap keakuratan takaran timbangan para pedagang.7

5 www.mediabpr.com/ Kamus Bisnis dan Bank/Tempat pelelangan_Ikan.asp. Di akses

tanggal 07 Maret 2018.

6 Hasil wawancara dengan Mulyadi sebagai pembina Tk.I (Ivb). di TPI Lampulo Banda

Aceh pada Tanggal 18 November 2017.

7 Hasil Wawancara dengan Nurdin, pedagang ikan di TPI Lampulo Banda Aceh pada

tangal 20 November 2017.

Page 18: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

5

Sebagai contoh ketika seorang konsumen membeli ikan dengan takaran 25

kilogram setelah ditimbang kembali ternyata beratnya kurang dari 25 kilogram.

Hal ini disebabkan oleh media penimbangan dan wadah tempat penimbangan

yang tidak akurat. Dengan demikian ketika masyarakat membeli dalam jumlah

yang besar ada potensi terjadi kerugian banyak. Terlebih lagi ketika pedagang

melakukan penimbangan tidak melihat wadah penimbangan apakah basah atau

kering mereka langsung melakukan penimbangan. Maka terjadilah ketidak

akuratan timbangan. Dari berat wadah hanya 2,8 kilogram di bulatkan menjadi 3

kilogram, maka terdapat sebanyak 0,2 kilogram kerugian konsumen.8

Pembulatan ukuran timbangan menurut beberapa pedagang sudah

menjadi kebiasan di TPI Lampulo tersebut, meski banyak keuntungan bagi

pedagang dan merugikan konsumen. Pandangan konsumen dalam hal

pembulatan ukuran timbangan ini sangat bervariasi dan tergantung cara

pandangnya.9

Jika hubungkan dengan perekonomian dalam Islam maka ada empat nilai

utama dalam bermuamalah, yaitu ketuhanan (rabbaniyyah), akhlak, kemanusiaan

dan pertengahan. Nilai-nilai ini menggambarkan kekhasan (keunikan) yang

utama bagi ekonomi Islam. Bahkan dalam kenyataannya nilai-nilai ini

8 Hasil Wawancara dengan Ridwan, pedagang ikan di TPI Lampulo Banda Aceh pada

tangal 20 November 2017.

9 Hasil Wawancara dengan Saifudin dan Samsul, pedagang ikan di TPI Lampulo Banda

Aceh pada tangal 20 November 2017.

Page 19: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

6

merupakan kekhasan yang bersifat menyeluruh yang tampak jelas pada segala

sesuatu yang berlandaskan ajaran Islam.10

Karena itu ketika dalam berusaha Islam mengharuskan manusia hanya

mengambil hasil yang halal yang meliputi halal dari segi materi, halal dari cara

memperolehnya, serta juga harus halal dalam cara pemanfaatan atau

penggunaannya. Sebagai agama yang universal, Islam mengandung tuntunan

kehidupan menuju kemaslahatan bagi manusia. Persoalan ekonomi merupakan

suatu persoalan yang erat hubungannya dengan kemaslahatan bagi manusia.

Karena kegiatan ekonomi merupakan perilaku manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

membahas lebih detil tentang proses penimbangan ikan di TPI Lampulo dengan

judul “Proses Penimbangan Ikan di TPI Lampulo Banda Aceh Dalam Perspektif

Ma’qud ‘Alaih”.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana proses penimbangan ikan di TPI Lampulo?

b. Bagaimana proses penimbangan ikan di TPI Lampulo menurut

konsep ma’qud ‘alaih?

10 Yusuf al-Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terjemahan. Arifin, (Jakarta:

Gema Insani Press, 1997), hlm. 23.

Page 20: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

7

1.3. Tujuan Penelitian

Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan

pemikiran dalam bermuamalat, dalam rangka memperkaya khazanah keilmuan,

serta untuk menyelesaikan studi di Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES).

Secara spesifik penelitian ini bertujuan :

a. Untuk mengetahui bagaimana proses penimbangan ikan di TPI

Lampulo.

b. Untuk mengetahui bagaimana proses penimbangan ikan di TPI

Lampulo menurut konsep ma’qud ‘alaih.

1.4. Penjelasan Istilah

Supaya mempermudahkan dalam menjabarkan istilah yang terdapat dalam

judul penelitian, maka perlu ada penjelasan istilah-istilah yang digunakan.

Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut :

1. Proses

Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan

dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika

ditempuh setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang

diinginkan.11

2. Penimbangan

11_______Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online], kbbi.kemdikbud.go.id/entri/proses.

Diakses pada tanggal 01 Mei 2018.

Page 21: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

8

Timbangan adalah diambil dari kata imbang yang artinya banding,

Timbangan adalah alat untuk menentukan apakah satu benda sudah sesuai

banding, beratnnya dengan berat yang dijadikan standard timbangan yang

mencerminkan keadilan.12 Timbangan dipakai untuk mengukur satuan berat

seperti, one, gram, dan kilogram.

3. TPI

Tempat Pelelangan Ikan disingkat TPI yaitu pasar yang biasanya terletak

di dalam pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan, dan di tempat tersebut terjadi

transaksi penjualan ikan/hasil laut baik secara lelang maupun tidak (tidak

termasuk TPI yang menjual/melelang ikan darat). Biasanya TPI ini dikoordinasi

oleh Dinas Perikanan, Koperasi atau Pemerintah Daerah. TPI tersebut harus

memenuhi kriteria sebagai berikut, tempat tetap (tidak berpindah-pindah),

mempunyai bangunan tempat transaksi penjualan ikan, ada yang

mengkoordinasi prosedur lelang/penjualan, mendapat izin dari instansi yang

berwenang.13

4. Ma’qud ‘alaih (barang yang diakadkan)

Ma’qud ‘Alaih adalah objek akad atau benda-benda yang dijadikan akad

yang bentuknya tampak dan membekas.14 Barang tersebut dapat berbentuk harta

benda, seperti barang dagangan, benda bukan harta, seperti akad dalam

12 Mam Basyari Anwar, Kamus Lengkap Indonesia-Arab, (Kediri: Lembaga Pendidikan

Pondok Pesantren al Basyari, 1987), hlm. 704.

13 Dinas Perikanan/Pemerintah Daerah,Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor :

139 Tahun 1997; 902/Kpts/PL.420/9/97; 03/SKB/M/IX/1997 tanggal 12 September 1995.

14

Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana, 2010,) hlm.75.

Page 22: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

9

pernikahan, dan dapat pula berbentuk suatau kemanfaatan,15

seperti dalam

masalah upah-mengupah, dan lain-lain.16

1.5. Kajian Pustaka

Berdasarkan pengamatan penulis, sampai saat ini belum ada penelitian

atau buku yang ada secara khusus membahas “Proses Penimbangan Ikan di TPI

Lampulo Banda Aceh Dalam Perspektif Mau’qud ‘Alaih”. Namun demikian,

pembahasan tentang penimbangan bukanlah hal yang baru, dalam artian sudah

banyak yang mengkaji tentang hal tersebut. Meskipun sudah banyak yang

membahas tentunya masing-masing menggunakan pendekatan yang berbeda.

Dalam penelitian ini akan digunakan perspektif ma’qud ‘alaih dalam

transaksi jual beli untuk melihat proses penimbangan seputaran penimbangan

ikan di TPI Lampulo. Hanya saja dalam hal ini belum ada judul skripsi yang ada

kaitannya dengan penelitian ma’qud ‘alaih yaitu skripsi yang ditulis oleh Sari

Fitri, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, angkatan 2016 yang

berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Penetapan Harga Dalam

Jual Beli Kopi Pada Mutiara Gayo Cooperative (Analisis Penetapan Harga Jual

Ma’qud ‘Alaih) ”. Penulisan skripsi tersebut dikhususkan pada penelitian pada

penetapan harga jual kopi yang di lakuakan penjual dan pembeli, dan pembelim

merasa dirugikan.

Disamping itu, ada skripsi yang disusun oleh Ilka Sandela, Mahasiswi

UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, angkatan 2017 yang berjudul “

15

Dalam Islam, tidak semua barang dapat dijadikan objek akad, misalnya minuman

keras.

16

Rahmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000,) Hlm, 61.

Page 23: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

10

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Alat Timbang Non Kalibrasi

Dalam Transaksi Jual Beli (Studi Kasus Di Pasar Peunayong Banda Aceh)”.

Mengenai alat timbang yang di pergunakan dalam jual beli harus terkalibrasi dan

memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam perundang-undangan. Disamping

itu, ada skripsi yang disusun oleh Hendri Safano, Mahasiswa UIN Ar-raniry

Darussalam Banda Aceh, angkatan 2015 yang berjudul “Kalibrasi Terhadap

Alat Timbang Pedagang Menurut Fiqh Muamalah” mengenai kebijakan

mekanisme tera ulang yang diterapakan oleh unit pelaksana UPTD Metrologi

Aceh dalam kegiatan standarisasi timbangan pedagang menurut mu’amalah.

1.6. Metode Penelitian

Sebuah penelitian pada umumnya memerlukan data yang lengkap dan

objektif terhadap kajian permasalahannya. Dalam penulisan karya ilmiah,

metode penelitian mampu mendapatkan data yang akurat dan akan menjadi

sebuah penelitian sesuai yang diharapkan. Pada penelitian ini, penulis

menggunakan jenis penelitian kualitatif.17

Tujuan yang dapat dicapai dengan metode kualitatif adalah menjelaskan

suatu situasi sosial yang terjadi dalam sekitar kehidupan. Salah satu contohnya

seperti dalam penelitian ini, mengenai proses penimbangan ikan di TPI

Lampulo, kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh dalam perspektif ma’qud ‘alaih.

17 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untu Bisnis dan Ekonomi (Jakarta : Erlangga,

2013), hlm, 3.

Page 24: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

11

Metodelogi pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam

beberapa sudut pandang. Setiap sudut pandang mempunyai metodelogi yang di

jabarkan dalam uraian sebagai berikut :

1.6.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan

analisis deskriptif, yaitu penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka

untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku

individu atau sekelompok orang.18

Dalam mengumpulkan data yang terkait

dengan objek penelitian, penulis mengambil dari dua jenis penelitian yaitu data

yang diperoleh dari library research (penelitianke pustakaan) dan Field research

(penelitian lapangan) antara lain yaitu :

1. Penelitian kepustakaan ( library research )

Library research yaitu penulisan yang ditempuh oleh peneliti sebagai

dasar teori dalam mengumpulkan data dari pustaka. Penelitian pustaka tentu saja

tidak sekedar urusan membaca dan mencatat literatur atau buku-buku penelitian

pustaka juga merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode

pengumpulan data pustaka.19

Sebagai dasar teori, dalam hal ini penulis berupaya menggali buku-buku,

dokumen serta sumber lainya yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti di beberapa pustaka seperti pustaka Syariah UIN Ar-Raniry, pustaka

18 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya,2006), hlm.5.

19 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004 ), hlm. 3.

Page 25: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

12

induk UIN Ar-Raniry, pustaka wilayah Banda Aceh dan pustaka Baiturahman

Banda Aceh. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan literatur-literatur

pendukung lainnya, seperti artikel-artikel serta media internet yang berhubungan

dengan pembahasan tentang ma’qud ‘alaih dalam jual beli sebagai landasan

teoritis.

2. Penelitian lapangan ( field research )

Field research yaitu data yang diperoleh di lapangan yang dilakukan

dengan cara meneliti dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan

tulisan kepada pihak penjualan ikan di TPI dalam penelitian ini, peneliti

mengambil tempat di TPI Lampulo yang berada di kecamatan Kuta Alam, Kota

Banda Aceh.

Lokasi penelitian adalah suatu tempat yang dipilih sebagai tempat yang

ingin diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan karya

ilmiah ini, adapun dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di TPI Lampulo

Kecamatan Kuta Alam dikarenakan kasus yang terjadi yang dialami oleh

pembeli dalam keakuratan timbangan dalam jual beli ikan, sehingga menarik

untuk dikaji.

Masa penelitian karya ilmiah yang peneliti gunakan mulai pada tanggal 01

November 2017 – 25 Mei 2018, untuk mendapatkan data yang akurat di dalam

penimbangan ikan di TPI Lampulo Banda Aceh.

Page 26: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

13

1.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah

un-guidance interview, observasi, dokumentasi dan studi pustaka antara lain

yaitu :

1. Wawancara tanpa bimbingan ( Un-guidance lnterview )

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.20

Untuk itu perlu

dilakukan interview langsung pada pihak yang terkait dengan penelitian ini.

Penulis akan melakukan wawancara tidak terstruktur yaitu, wawancara dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.21

Sehingga menjadi data yang akurat sesuai dengan fakta yang terjadi yang akan

dimasukkan dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan para pihak TPI

Lampulo dan pedagang ikan, penimbang ikan, tokoh masyarakat tempat

penelitian dilakukan serta para para pembeli atau anggota keluarganya yang

menjadi responden dan sesuai dengan topik pembahasan yang terdapat di TPI

Lampulo kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

2. Observasi

20

Rindawan, skala Pengukuran Variabel-Variabel penelitian, (Bandung:

ALFABETA,2005), hlm. 29-30.

21

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kualititatif, R&D),

(Bandung : ALFABETA, 2010),hlm. 140.

Page 27: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

14

Dalam observasi ini peneliti menggunakan observasi partisipasi, yaitu

peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti guna

mendapatkan hasil yang lebih terperinci di TPI Lampulo kecamatan Kuta Alam

Banda Aceh sebagai dasar pengumpulan data lebih lanjut.22

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan data yang berbentuk nyata dan di peroleh

berdasarkansistem pengelolaan data yang disebut dengan proses dokumentasi.

Tampa adanya dukommentasi data tersebut tidak akanmenjadi sebuah dokumen

yang real.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan bagian penting dalam menyelesaikan karya

ilmiah ini, penulis melakukan kajian pustaka untuk mengambil dasar-dasar teori

yang berubungan dengan judul penelitian. Adapun tujuan dari pada ini adalah

untuk menyiapkan konsep penelitian serta dapat memberikan alasan yang kuat

secara teoritis pada penelitian ini.

1.6.3. Sumber Data

Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan objek kajian. Baik

itu data primer (primary data) dan data sekunder (secondary data),23

Adapun

sumber data yang peneliti gunakan dalam pelitian ini sebagai berikut:

1. Sumber data primer (primary data)

22 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, ( Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2005 ), hlm, 133-135.

23

Ibid, hlm.121.

Page 28: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

15

Data primer merupakan data mentah yang masih harus diolah dalam

penggunaannya yang didapatkan dari hasil observasi lapangan dan interview

langsung dengan responden terpilih melalui pengajuan daftar isian terstruktur

dan wawancara tidak terstruktur.24

Untuk mendapatkan data primer penulis

menggunakan metode field research, yaitu metode lapangan untuk mendapatkan

data dan informasi yang dapat dipercaya dimana penulis terjun langsung ke

lokasi penelitian untuk mewawancarai responden yang bersangkutan. Dengen

menggunakan kertas, buku dan balpoin untuk mencatat serta tape recorder untuk

merekam pada saat melakuakan wawancara dengan respoden.

2. Sekunder (secondary data)

Untuk mendapatakan data sekunder peneliti menggunakan metode

penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan

menggumpulkan data dan keterangan yang dapat mempertajam orientasi dan

dasar teoritis yang dikaji melalui buku-buku seperti, Fiqh Muamalah karangan

Yusuf Qartadhwi, Fiqh Muamalat karangan Abdur Rahman Ghazaly, Fiqh

Sunnah karangan Sayyid sabiq, dan buku lain-lain, artikel atau dengan

mejelajahi situs-situs di internet yang memang berhubungan dengan penelitian

ini dan layak untuk direferensikan. Berfungsi sebagai pedoman yang dapat

membantu dalam memahami pokok persoalan yang di hadapi.25

24 Muhammdat Teguh, Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:

Raja Grafindo persada, 2005), hlm. 121.

25

Moh. Kasiram, Metodologi penelitian Kualitatif-Kualitatif, (Malang: UIN Malang

Pres, 2010), hlm. 236.

Page 29: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

16

1.6.4. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatan untuk mengumpulakan data agar kegitan

tersebut menjadi lebih sistematis dan mudah untuk dipahami.26

Adapun yang

menjadi instrumen data adalah wawancara yang berbentuk daftar pertanyaan

yang akan diajukan terhadap objek penelitian diantarannya, pedagang ikan dan

pihak TPI Lampulo kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

Penulis mengunakan instrumen untuk mengumpulkan data melalui

wawancara dan observasi tersebut adalah dengan menggunakan kertas buku,

pulpen, dan balpoin untuk mencatat serta alat perekam untuk merekam apa yang

disampaikan oleh informan dari pihak TPI dan pedagang yang menjadi sumber

data bagi peneliti.

1.6.5. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugioyono adalah wilayah generalisasi yang terjadi

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulan.27

Populasi juga merupakan keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang

sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek penelitian pada

masyarakat tertentu yang membeli ikan di TPI Lampulo Banda Aceh.

26

Suharsimi Arikunto, Menajelemen Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta,2005 ), hlm.

149.

27

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis , (Bandung : ALFABETA, 2008),hlm, 389.

Page 30: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

17

Sampel adalah pengambilan sebagian dari sejumlah populasi yang

diperlukan untuk mewakili populasi tersebut yang akan diteliti nantinya.28

Dalam penentuan sampel yang akan yang akan digunakan pada penelitian ini

yaitu dengan memilih individu ataupun narasumber dari pada populasi. Dimana

diharapakan individu tersebut dapat mewakili populasi yang diuji. Teknik

penarikan sampel yang penulis gunakan adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan

untuk memperoleh sumber data dengan pertimbangan tertentu seperti sumber

yang dianggap paling tahu tentang apa yang penulis harapkan.29

Ada beberapa

sampel yang penulis ambil antara lain, pengelola/karyawan TPI, Pedagang ikan

diatas meja, pedagang di lantai dan orang penimbang ikan dalam jumlah yang

besar. Diantaranya, 2 (dua) orang pengeloa/karyawan dari 44 (empat puluh

empat) orang karyawan TPI, 10 (sepuluh) orang pedagang ikan di atas meja dari

200 (dua ratus) orang pedagang di atas meja, 6 (enam) orang pedagang ikan di

lantai dari 60 (enam puluh) orang pedagang ikan yang ada di lantai dan 2 (dua)

orang penimbang dalam wadah dari 15 (lima belas) orang penimbang ikan dalam

jumlah yang besar. Jumlah keselurah sampel yang penulis ambil berjumlah 20

(dua puluh) sampel dari keselurah sampel berjumlah 421 (empat ratus dua puluh

satu) orang yang beraktivitas di TPI Lampulo Banda Aceh.

1.6.6. Langkah-Langkah Analisi Data

28

Muhammad Teguh, Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, ( Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2005 ), hlm, 134.

29

Ibid, hlm. 392.

Page 31: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

18

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian analisi deskriptif kualitatif

yaitu dengan menggambarkan keadaan dari objek yang diteliti di lapangan

kemudian permasalah yang timbul akan ditinjau dan kemudian dianalisis secara

mendalam dengan didasarkan pada teori-teori kepustakaan dan peraturan

undang-undang sampai diperoleh suatu kesimpulan akhir.

Metode deskriptif analisis adalah metode yang bertujuan membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.30

Dalam

penelitan ini penulis akan mencoba mendeskripsikan secara faktual dan akurat

tentang, proses penimbangan ikan di TPI Lampulo, Kota Banda Aceh dalam

perspektif ma’qud alaih.

Data-data yang telah dikumpulakan dari hasil wawancara dan observasi

yang peneliti peroleh akan diolah dan diseleksi untuk disajikan dan dijabarkan

dengan menggunakan kata-kata yang lebih baik, selanjutnya akan diambil pokok

pikiran yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Di samping itu data

yang didapatkan disusun serta dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan

antara fenomena yang terjadi sehingga dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan

yang berhubungan, serta saran-saran untuk kebijakan selanjutnya.

1.7. Sistematika Pembahasan

Agar lebih memudahkan penulis dalam menguraikan objek penelitian

serta para pembaca dalam memahami pembahasan karya ilmiah ini, maka perlu

30

Muhammad Nasir, Metode penelitian, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998 ). Hlm. 63.

Page 32: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

19

suatu sistematika pembahasan agar lebih terstruktur dan jelas dimulai dari teori

dasar, objek, hingga hasil penelitian. Sistematika pembahasan dalam penelitian

ini terbagi dalam 4 (empat) bab, yaitu:

Bab satu merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, yang terdiri dari

pendekatan penelitian, jenis metode penelitian, metode pengumpulan data,

teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah

analisis data, dan sistematika pembahasan.

Bab dua merupakan pembahasan teori umum tentang pengertian dan

dasar hukum ma’qud ‘alaih, rukun jual beli dan syarat mau’qud alaih, alat

penimbangan dalam jual beli dan hikmah timbangan dalam jual beli

Bab tiga menjelaskan deskripsi tentang profil TPI Lampulo Kecamatan

Kuta Alam Banda Aceh, proses penimbangan, alat timbang yang digunakan di

TPI Lampulo kecamatan Kuta Alam Banda Aceh, penimbangan ikan di TPI

Lampulo Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh dalam perspektif ma’qud ‘alaih,

serta analisi penulis.

Bab empat merupakan penutup dari keseluruhan pembahasan penelitian

yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah dipaparkan, serta saran-

saran yang menyangkut dengan penelitian dan penyusunan karya ilmiah yang

penulis anggap perlu untuk kesempurnaan karya ilmiah ini.

Page 33: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

20

BAB DUA

KONSEP MA’QUD ALAIH DALAM TRANSAKSI JUAL BELI

2.1. Pengertian Ma’qud ‘Alaih

Ma‟qud „alaih secara umum bermakna harta yang dikeluarkan dari kedua

pelaku akad, salah satu harta tersebut dinamakan barang dagangan yang lainya

disebut harga. Para fuqaha sepakat bahwa jual beli sah jika ma‟qud „alaih-nya

berbentuk harta yang bernilai, tertentu, ada, dan dapat diserahkan, bisa diketahui

oleh kedua pelaku akad, tidak berkaitan dengan hak orang lain, dan tidak dilarang

oleh syara‟.1

Ma‟qud „Alaih adalah objek akad atau benda-benda yang dijadikan akad

yang bentuknya tampak dan membekas. Barang tersebut dapat berbentuk harta

benda, seperti barang dagangan, benda bukan harta, seperti akad dalam

pernikahan, dan dapat pula berbentuk suatu kemanfaatan, seperti dalam masalah

upah-mengupah, dan lain-lain.2

Ma‟qud „alaih menurut mayoritas ulama hanafi termasuk benda yang

berlawanan yang mempunyai arti yang berbeda. Ma‟qud „alaih adalah sesuatu

yang bisa ditentukan wujudnya.3 Kaidah umum ini bisa saja berubah karena

adanya faktor-faktor tertentu. Dengan demikian ma‟qud „alaih merupakan sesuatu

yang tidak bisa ditentukan wujudnya bisa saja menjadi barang, seperti barang

1 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5 ( Jakarta : Gema Insani, 2011),

hlm.34.

2 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, 75. 3

Menurut Yusuf al-Qardhawi. Al-Furuuq, Juz 4 Terjemahan. Arifinhlm, , (Jakarta: Gema

Insani Press, 1997), hlm, 7

Page 34: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

21

yang menjadi objek jual beli salam. Begitu pula, sesuatu yang bisa ditentukan

wujudnya seperti modal yang diserahkan pada saat transaksi jual beli salam,

apabila ia berupa barang yang berwujud.4

Barang yang dapat dimanfaatkan tentunya sangat relatif. Sebab pada

hakikatnya seluruh barang yang dijadikan sebagai objek jual beli merupakan

barang yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk dikonsumsi. Contohnya beras,

buah-buahan, ikan, sayur-mayur dan lain-lain. Dinikmati keindahannya seperti

hiasan rumah, bunga-bunga dan lain-lain. Dinikmati suaranya seperti radio,

televisi, dan lain-lain serta dipergunakan untuk keperluan yang bermanfaat

seperti membeli seekor anjing untuk berburu.

Pemanfaatan barang tersebut harus sesuai dengan ketentuan hukum

agama syari‟ah Islam, maksudnya pemanfaatan barang tersebut tidak boleh

bertentangan dengan norma-norma agama yang ada. Misalnya sesuatu barang

dibeli, yang tujuan pemanfaatan barang untuk berbuat yang bertentangan dengan

syari‟ah agama Islam atau berbuat yang dilarang, maka dapat dikatakan bahwa

barang yang demikian tidak bermanfaat,5 Sabda Rasullulah SAW.

ي وي ي وي ي ي ا ي ا ا ي وي ي و ين ن ن

4 Wahbah Az-Zuhaili Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5 ( Jakarta : Gema Isnani, 2011),

hlm.74. 5

Pasaribu Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum perjanjian dalam Islam

(Jakarta : Sinar Grafika) hlm. 38.

Page 35: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

22

Artinya : Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli

khamar, bangkai, babi dan patung. (HR. Bukhari dan

Muslim).6

Barang yang memiliki kesamaan dengan barang lain, jika diukur dengan

uang tunai maka ia berstatus barang, seperti barang yang serupa. Terkadang

berupa barang yang bisa ditimbang, artinya dijual dengan menggunakan

timbangan, seperti ikan dan semua jenis yang serupa.7 Disamping bentuk, zat,

sifat dan kadarnya harus jelas. Barang yang diperjual belikan harus merupakan

milik sendiri, dan sudah dimiliki sebagai milik yang sempurna (milk at-tamm),

karena tidaklah diperbolehkan seseorang menjual sesuatu kecuali milik sendiri.

Ma‟qud „alaih merupakan barang yang dijadikan akad jual beli harus

jelas baik bentuk, kadar dan zat supaya tidak mengakibatkan keraguan pada

pihak pembeli. Dalam hukum Islam jual beli barang tersebut harus jelas bentuk,

kadar dan zatnya, jual beli suatu barang tidak sah apabila kadar atau beratnya

masih belum jelas secara hakiki.8

Dalam sistem bisnis atau perdagangan yang sederhana, alat timbangan

atau takaran memiliki peranan penting sebagai alat bagi keberlangsungan suatu

transaksi antara penjual barang atau pembeli, yang barang tersebut bersifat

material. Dalam perjalanannya untuk mendukung sistem ini kemudian dikenal

ukuran-ukuran tertentu seperti ukuran berat jenis dari ons, kilogram hingga ton

dan takaran literan.

6 Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim, (Bandung: pustaka

Hikmah, 20), hlm 230.

7 Syekh Mustafa Az-Zarqa „Aqdul Bai , (Damaskus: Dar-al-Qalam, 1990), hlm: 50.

8 Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000,) Hlm: 61.

Page 36: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

23

Taradhin merupakan salah satu asas fiqh mu‟amalah. Ia berarti saling

merelakan atau suka sama suka. Kerelaan bisa berupa kerelaan melakukan suatu

bentuk muamalah atau kerelaan dalam menerima atau menyerahkan harta yang

menjadi obyek perikatan, serta bentuk muamalah lainnya. Salah satu

perasyaratan keabsahan transaksi bermuamalah di anatara para pihak yang

terlibat. Demikian pula sesuai hadits Nabi saw :

ىن ق ل ق ل ل ن ن وي ي عني ي ا » - لى عل لم-عن أ ي ع د وي دي

Artinya: Dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

bersabda, “Yang namanya jual beli itu hanyalah jika didasari asas

saling rela.” (HR. Ibnu Majah, no. 2269; dinilai sahih oleh Al-Albani).

Taradhin memungkinkan tertutupnya sifat-sifat gharar dalam berbagai

bentuk transaksi mu‟amalah. Islam memberlakukan asas ini dalam semua aturan

bermuamalah, termasuk ekonomi perbankan syari‟ah, agar dipedomani oleh

seluruh umat manusia tanpa melihat latar belakang kelompok dan agama yang

dianut. Ia baru diboleh tidak dipedomani hanya untuk memeperlakukan orang

kafir yang memerangi, membunuh dan mengusir umat Islam dari tempat tinggal

mereka. Allah SWT berfirman:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang bathil ( tidak benar) kecuali dalam

perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu.

Dan jangan lah kamu membunuh dirimu, sungguh allah maha

penyayang kepadamu (QS.An-Nisa 29).

Page 37: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

24

Dalam surat an-Nisa‟ ayat 29 menekankan juga keharusan adanya

kerelaan kedua belah pihak, atau yang diistilahkan dengan. Walaupun kerelaan

adalah sesuatu tersembunyi di lubuk hati, tetapi indikator dan tandatandanya

dapat terlihat. Ijab dan qabul atau apasaja yang dikenal adat kebiasaan sebagai

serah terima adalah bentuk-bentuk yang digunakan hukum untuk menunjukkan

kerelaan.9 kerelaan hati bukanlah segalanya agar sebuah transaksi itu sah.

Kerelaan hati bukanlah alasan yang bisa dibenarkan untuk melegalkan berbagai

transaksi yang dilarang oleh syariat.

Transaksi riba adalah haram, meski nasabah riba dengan sepenuh

kerelaan hati memberikan tambahan, alias memberikan riba. Sebagaimana

ungkapan Imam Asy-Syafi'i yaitu “pada dasarnya hukum jual-beli itu seluruhnya

adalah mubah, yaitu apabila dengan keridhaan dari kedua-belah pihak, kecuali

apabila jual-beli itu dilarang oleh Rasulullah SAW, atau yang maknanya

termasuk yang dilarang Beliau”.10

2.2. Dasar Hukum Ma’qud ‘Alaih

Dasar hukum Ma‟qud „alaih barang yang diperjual-belikan memiliki

manfaat yang dibenarkan syariat, bukan najis dan bukan benda yang diharamkan

oleh Allah dan Rasul-Nya. Barang yang dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai

materi bagi kebanyakan orang.11

Benda yang bernajis yang berasal dari hewan

9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah. (Jakarta: Lentera Hati, 2002). Hlm, 41

10

Ahmad Sarwat, Kitab Muamalat (Cet. I; t.t. Kampus Syariah, 2009), h. 10.

11 Syekh Zakariya Al-Anshari, Syarhul manhaj, juz 2 (Beirut : Dar al-fikr, tt), hlm, 260.

Page 38: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

25

bangkai, babi, kotoran dan jilatan anjing tidak sah di perjual belikan. firman

Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 90 :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,

adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (Q.S Al-Maidah :

90).

Sebab Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk menjauhi

barang yang berupa najis, dan tidak sah jual beli benda najis bangakai, darah,

babi, khimar. Ma‟qud „alaih adalah objek transaksi yang dilakukan di atasnya,

sehingga akan terdapat implikasi hukum tertentu. Yang termasuk kedalam

ma‟qud „alaih bisa berupa aset-aset finansial (sesuatu yang bernialai ekonomis)

ataupun aset non finansial, seperti wanita dalam akad pernikahan, ataupun bisa

berupa manfaat seperti halnya dalam akad jual beli.12

Ma‟qud „alaih juga dapat

berupa barang haal dan barang haram. Yang dimaksud barang halal disini

adalah barang yang diperbolehkan oleh syara‟ dalam jual beli dan tidak

mengandung unsur merugikan, sedangkan yang dimaksud barang haram disini

adalah barang yang tidak boleh secara syara‟ dapat dijadikan objek dari pada

jual beli. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ا عل ي مي ين ىي ا أ ي ا على ق ي ين ن ن

12 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat; Akad Jual Beli, 2010, hlm,173.

Page 39: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

26

Artinya :“Sesungguhnya Allah apabila mengharamkan atas suatu kaum

untuk memakan sesuatu, maka Dia pasti mengharamkan

harganya”. (HR. Abu Dawud dan Baihaqi dengan sanad

shahih).13

Oleh karena itu tidak halal uang hasil penjualan barang-barang haram

sebagai berikut: Minuman keras dengan berbagai macam jenisnya, bangkai,

babi, anjing dan patung. Barang-barang selain telah dihukumkan najis oleh

agama juga tidak halal sama sekali untuk dimakan, meskipun kuantiti sedikit

banyak atau dalam keadaan darurat karena akan mendatangkan keburukan atau

mudharat kepada kesehatan jika memakannya. Nabi shallallahu alaihi wasallam

bersabda:

ي وي ي وي ي ي ا ي ا ا ي وي ي و ين ن ن

Artinya:“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli

khamer, bangkai, babi dan patung”. (HR. Bukhari dan

Muslim).14

Barang tersebut milik sendiri tidak sah menjual barang yang bukan milik

sendiri, kecuali milik yang diwakilkan. Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang

seseorang yang datang ke tokonya untuk membeli suatu barang, kebetulan

barang tersebut sedang tidak ada di tokonya, kemudian dia mengambil uang

13 Ibnu Rusyd, Bidayatu‟l Mujatahid, Terjemah oleh Abdurrahman dan A. Haris

Abdullah, Juz III, (Semarang: Asy-Syifa‟, 1990), hlm. 7

14

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim, (Bandung: pustaka

Hikmah, 20), hlm 228.

Page 40: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

27

orang tersebut dan membeli barang yang diinginkan dari toko lain, maka Nabi

shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ي و ي ع يد

Artinya: “Jangan engkau jual barang yang tidak engkau miliki!” (HR.

Abu Daud)

Rasulullah SAW melarang menjual sesuatu yang belum jelas bentuk

barang tersebut, barang bisa diketahui dengan cara melihat fisiknya, atau

mendengar penjelasan dari si penjual, kecuali untuk barang yang bila dibuka

bungkusnya akan menjadi rusak seperti; telur, kelapa, durian, semangka dan

selainnya.

عن ي هي ية ضي ع ق ل ى ل لى عل لم ع

وحص ت عن وغي

Artinya: “Bersumber dari Abu Hurairah, beliau berkata : Rasulullah

SAW melarang jual-beli kerikil (bai‟ul hashat) dan jual-beli

yang sifatnya tidak jelas bai‟ul gharar (HR. Muslim)”.15

Maksud hadits diatas tidak sah menjual sesuatu barang yang belum jelas

bentuknya, dengan mendengarkan penjelasan penjual tentang barang tersebut

maka sah jual beli tanpa melihat isinya dan sipembeli tidak berhak

mengembalikan barang yang dibelinya seandainya didapati isi rusak kecuali dia

mensyaratkan di saat akad jual-beli akan mengembalikan barang tersebut

15 Abu Husein Muslim bin Hajjaj Al- Qusyairi An- Naisaburi, Imam, Shahih Muslim,

terj. Adib Bisri Mustofa, Juz IV, (Beirut : Daarul Kutb Ilmiah, tt), hlm. 4.

Page 41: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

28

bilamana isinya rusak atau si penjual bermaksud menipu si pembeli dengan cara

membuka sebuah semangka yang bagus, atau jeruk yang manis rasanya dan

memajangnya sebagai contoh padahal dia tahu bahwa sebagian besar semangka

dan jeruk yang dimilikinya bukan dari jenis contoh yang dipajang. Maka ini

termasuk jual-beli gharar (penipuan) yang diharamkan syariat. Karena nabi

shallallahu alaihi wa sallam melarang jual beli yang mengandung unsur gharar

(ketidak jelasan/penipuan).

1.3. Rukun Jual Beli dan Syarat Ma’qud alaih

2.3.1. Rukun Jual Beli

Jual beli di Syari‟atkan untuk mengatur kemerdekaan individu dalam

melaksanakan aktifitas ekonomi dan tanpa disadari secara spontan akan terikat

oleh kewajiban dan hak terhadap sesama pelaku ekonomi yang mana semua itu

berdasarkan atas ketentuan al-Qur‟an dan hadits sebagai pedoman dalam ajaran

Islam.16

Dengan jual beli, maka aktivitas dalam dunia mu‟amalah manusia akan

teratur, masing-masing individu dapat mencari rezeki dengan aman dan tenang

tanpa ada rasa khawatir terhadap suatu kemungkinan yang tidak diinginkan. Hal

tersebut dapat terwujud bila jual beli tersebut sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku yaitu terpenuhinya syarat dan rukun jual beli.

16 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 5 ( Jakarta : Gema Isnani, 2011),

hlm.28.

Page 42: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

29

Adapun rukun jual beli ada tiga, yaitu „aqid (penjual dan pembeli),

ma‟qud „alaih (obyek akad), dan shigat (lafaz ijab qabul).17

Lebih lanjut

penjelasan ketiga syarat tersebut adalah sebagai berikut :

a. Aqid (penjual dan pembeli). yang dalam hal ini dua atau beberapa orang

melakukan akad, adapun syarat-syarat bagi orang yang melakukan akad

ialah:

1. Baligh dan berakal

Disyari‟atkannya aqidain baligh dan berakal yaitu agar tidak mudah

ditipu orang maka batal akad anak kecil, orang gila dan orang bodoh, sebab

mereka tidak pandai mengendalikan harta, bisa dikatakan tidak sah. Karena itu

anak kecil, orang gila dan orang bodoh tidak boleh menjual harta sekalipun

miliknya.18

Sebagaimana firman Allah:

Artinya: Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum Sempurna akalnya, harta mereka yang ada dalam kekuasaanmu yang

dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan

pakaian dari hasil harta itu dan ucapkanlah kepada mereka katakata

yang baik”.(QS.An-Nisaa :5)

Namun demikian bagi anak-anak yang sudah dapat membedakan

mana yang baik dan mana yang buruk, akan tetapi dia belum dewasa, menurut

17 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 75

18Ibid, Fiqh Muamalah, hlm, 74.

Page 43: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

30

pendapat sebagian ulama bahwa anak tersebut diperbolehkan untuk melakukan

perbuatan jual beli, khususnya untuk barang kecil dan tidak bernilai tinggi.19

2. Kehendaknya sendiri

Kehendaknya sendiri, dalam jual beli tersebut tidak ada paksaan dari satu

pihak kepada pihak lainnya, sehingga pihak lain tersebut melakukan perbuatan jual beli

bukan lagi disebabkan oleh kemauannya sendiri, tapi adanya unsur paksaan. Jual beli

yang demikian itu adalah tidak sah.20

3. Keduanya tidak mubazir

Keadaan tidak mubazir, maksudnya para pihak yang mengikatkan diri

dalam perbuatan jual beli tersebut bukanlah manusia boros (mubazir), karena

orang boros dalam hukum dikategorikan sebagai orang yang tidak cakap dalam

bertindak, maksudnya dia tidak dapat melakukan suatu perbuatan hukum

walaupun kepentingan hukum itu menyangkut kepentingannya sendiri.21

b. Ma‟qud „Alaih

Syarat-syarat benda yang dapat dijadikan objek akad yaitu: suci, memberi

manfaat menurut syara‟, tidak digantungkan pada sesuatu, tidak dibatasi waktu,

dapat diserah terimakan, milik sendiri, dan diketahui.

c. Shigat

Jual beli dianggap sah, jika terjadi sebuah kesepakatan sighat baik secara

lisan sighat qauliyah maupun dengan cara perbuatan sighat fi‟liyah. Sighat

qauliyah yaitu perkataan yang terucap dari pihak penjual dan pembeli.

19 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Media Pratama, 2007), hlm. 7.

20

Imam Asy-Syaukani, Fathul Qadiir, Juz 5, (Bandung: Pustaka Azzam, 2007), hlm

74.

21

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Media Pratama, 2007), hlm. 8.

Page 44: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

31

Sedangkan sighat fi‟liyah yaitu sebuah proses serah terima barang yang diperjual

belikan yang terdiri dari proses pengambilan dan penyerahan.22

2.3.2. Syarat Ma’qud ‘Alaih

Disyaratkan juga ma‟qud „alaih harus dilihat oleh pihak yang

bertransaksi jika ma‟qud „alaih itu berupa zat bukan disifati.23

Adapun ketika

disifati seperti penjual mengatakan “aku menjual baju kepadamu seperti baju ini

dan jenisnya seperti ini, sifatnya juga seperti ini”, Jual beli seperti ini sah

walaupun ma‟qud „alaih tidak dilihatkan. ma‟qud „alaih juga harus suci alias

tidak najis, sehingga tidak sah menjual perkara yang najis seperti menjual kulit

bangkai atau perkara najis yang lainnya.24

Hal ini dikarenakan baginda Nabi

Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa Sallam mencegah dari jual beli khamar dan

beliau bersabda:

ي وي ي وي ي ي ا ي ا ا ي وي ي و ين فق ل . « ن ن

هن ويجل د ، سي صي ح فن ، دي ، أ أ يت ح ا وي ي فإ ن طيلى وس ن

. « ، ه ي ا » فق ل . و ن س – لى عل لم – من ق ل ل ن

ا ح ل و من ع و ف ل » ع يد وك و ن ين وي د ، ن ن ق ن

Artinya: Sesungguhnya, Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli

khamar, bangkai, babi, dan patung.” Ada yang bertanya,

“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu mengenai jual beli lemak

bangkai, mengingat lemak bangkai itu dipakai untuk menambal

perahu, meminyaki kulit, dan dijadikan minyak untuk

penerangan” Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

22 Saleh Al-Fauzan, Mulakhasul Fiqhiyah, Abdul Khayyi Al-Kahani, Terjemahan.

“Fiqh Sehari-hari”, Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-1, 2005, hlm, 364.

23 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Bandung:Sinar Baru, 2013). Hlm 67.

24

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2000, Hlm: 61.

Page 45: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

32

“Tidak boleh Jual beli lemak bangkai itu haram.” Kemudian,

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Semoga

Allah melaknat Yahudi. Sesungguhnya, tatkala Allah

mengharamkan lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu

menjual minyak dari lemak bangkai tersebut, kemudian mereka

memakan hasil penjualannya.” (HR. Bukhari).25

Maksud dari hadits tersebut adalah najis zatnya, khamar, bangkai dan babi.

Kemudian, oleh Ulama hal itu disamakan dengan semua zat (benda) yang najis.

Jadi, yang dilarang bukan hanya jual beli khamar, bangkai dan babi saja. Adapun

beberapa syarat barang ( objek) yang diperjual belikan ada lima, yaitu:26

1. Barang yang diperjual belikan mestilah bersih materi, ketentuan ini

didasarkan pada umum ayat al-Qur‟an dalam surat al-A‟raf ayat 157 :

Artinya: menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan

bagi mereka segala yang buruk (Q.S Al-A‟raf :157)

Dan dalam hadits Nabi dari Jabir bin Abdullah dalam kualitas

muttafaq‟ alaih.

أ ه و يا ح وج ي و وغ ي ي ا ا فق ل

ح ا و فإ طلى وسفن دهن وجل د س ص ه أ أ ت

و س ق ل ه ي ا م ق ل لي ه عل لم ع د وك ق

و د و يا عل م ح ل و م ع و ف ل

Artinya: Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan

khamar, bangkai, daging babi dan berhala. kemudia di akatkan

kepada Nabi: “Bagaimana jika lemak bangakai jadikan

25 Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim, (Bandung: pustaka

Hikmah, 20), hlm 228.

26

Syekh Zakariya Al-Anshari, Syarhul manhaj, juz 2 (Beirut : Dar al-fikr, tt), hlm, 260.

Page 46: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

33

penampal perahu, pencat kulit dan di jadikan minyak lampu”

Nabi menjawab: Tidak, Hukumnya tetap haram. Sesungguhnya

Allah telah mengharamkan kepada orang yahudi lemak bangkai

diolahnya lemak tersebut, kemudian dijualnya dan dimakanya

harganya.27

2. Barang yang dijual belikan adalah sesuatu yang bermanfaat. Alasanya

adalah bahwa yang hendak diperoleh dari transaksi ini adalah manfaat itu

sendiri. bila barang seperti ular dan kalajengking, maka tidak dapat di

jadikan objek transaksi.

3. Baik barang atau uang yang dijadikan objek transaksi itu betul-betul telah

menjadi milik orang yang melakukan transaksi. tidak boleh menjual

barang orang lain atau membelanjakan uang orang lain, kecuali ada izin

atau kuasa dari orang yang memilikinya.

4. Barang atau uang yang telah menjadi miliknya itu haruslah telah berada di

tangannya atau dalam kekuasaannya dan dapat diserahkan sewaktu terjadi

transaksi dan tidak mesti berada dalam majelis akad, umpamanya

tersimpan digudang penyimpanan yang berjauhan letaknya. Persyaratan ini

didasarkan kepada hadist nabi dari Hakim bin Hamzam yang dikeluarkan

oleh ahmad.

5. Barang yang dijual bisa diserahkan kepada sipembeli, Barang Barang bisa

diketahui dengan cara melihat fisiknya, atau mendengar penjelasan dari si

penjual, kecuali untuk barang yang bila dibuka bungkusnya akan menjadi

rusak seperti; telur, kelapa, durian, semangka dan selainnya.

27 Wahbah Az-Zuhaili, Al-Filqhu Asy-Syafi‟i Al-Musyassa, (Jakarta Timur) Beirut : Dar

Al-fikr, 2008.

Page 47: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

34

Kelima persyaratan yang berkenaan dengan objek transaksi tersebut di atas

bersifat kumulatif dalam artian keseluruhannya mesti dipenuhi untuk sahnya

suatu transaksi. Kelimanya sudah sejalan dengan prinsip taradhin yang

merupakan syarat utama dalam transaksi. Bila ada yang tidak terpenuhi jelas

akan menyebabkan pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi akan tidak merasa

suka. Akibatnya akan termakan harta orang lain secara tidak hak.28

2.4. Alat Penimbangan dalam Jual Beli

Timbangan diambil dari kata imbang yang artinya banding.29

Secara

etimologi timbangan disebut dengan mizān artinya alat (neraca) untuk mengukur

suatu massa benda. Penimbangan adalah perbuatan menimbang sedangkan untuk

melaksanakannya kita perlu alat, alat itulah yang disebut timbangan.

Timbangan adalah alat untuk menentukan apakah satu benda sudah sesuai

(banding) beratnya dengan berat yang dijadikan standard. Timbangan

mencerminkan keadilan. Apalagi hasil penunjuk adil dalam praktek timbangan

menyangkut hak manusia. Maka segala bentuk pelanggaran terhadap prinsip

keadilan dalam timbangan dan takaran ini tidak dibenarkan dalam Islam.

1.4.1. Etika Dalam Menimbang

Islam menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan atau jual beli.

Namun untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan secara Islam dituntut

28 Muhammad Baghir Al-Habsyi, Fiqih Praktis ( Bandung: Mizan,1999), hlm, 78.

29 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terjemahan, Jilid 4, (Jakarta: Pena Pundi

Aksara, 2006), hal. 48-49.

Page 48: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

35

menggunakan tata cara khusus, aturan-aturan yang mengatur bagaimana

seharusnya seorang muslim berusaha di bidang perdagangan agar mendapatkan

berkah dan ridha Allah SWT didunia dan akhirat.

Aturan perdagangan Islam menjelaskan berbagai etika yang harus

dilakukan oleh para pedagang muslim dalam melaksanakan jual beli. Dan

diharapkan menggunakan dan mematuhi etika perdagangan Islam, untuk

menjamin pedagang maupun pembeli masing-masing akan mendapat

keuntungan.30

Ada tiga macam etika dalam menimbang antara lain sebagai

beriku:

1. Shidiq (jujur)

Seorang pedagang wajib berlaku jujur dalam melakukan usaha

jual beli. Jujur dalam arti luas adalah tidak berbohong, tidak menipu,

tidak mengada-ada fakta, tidak berkhianat, serta tidak pernah ingkar

janji dan lain sebagainya. Dalam Al-Qur‟an, keharusan bersikap jujur

dalam berdagang atau jual beli, sudah diterangkan dengan sangat jelas

dan tegas di hubungkan dengan pelaksanaan timbangan.

Penyimpangan dalam menimbang, menakar dan mengukur yang

merupakan wujud kecurangan dalam perdagangan, sekalipun tidak

begitu nampak kerugian dan kerusakan yang diakibatkannya pada

manusia ketimbang tindak kejahatan yang lebih besar, seperti,

perampokan, perampasan, pencurian, dan yang lainnya. Allah SWT dan

Rasulullah SAW mengharamkan kebiasaaan meakukan kecurangan

30 M. Mamin Despan, http://aturandalamberdagang.blogspot.co.id.html. Akses 31 mei

2018.

Page 49: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

36

dalam menimbang, menakar dan mengukur, dalam dunia perdagangan.

Karena akan menjadi cikal bakal dari bentuk kejahatan lain yang lebih

besar.

2. Amanah (tanggung jawab)

Setiap pedagang harus bertanggung jawab atas usaha dan

pekerjaan sebagai pedagang yang telah di pilih. Tanggung jawab

artinya, mau dan mampu menjaga amanah(kepercayaan) masyarkat

yang secara otomatis terbeban di pundaknya. Kewajiban dan tanggung

jawab para pedagang antara lain, menyediakan barang dan jasa

kebutuhanmasyarakat dengan harga yang wajar serta jumlah yang

cukup.

3. Murah hati

Rasulullah SAW menganjurkan agar para pedagang selalu

bermurah hati dalam melaksanakan jual beli. Yaitu, ramah, sopan

santun, murah senyum suka mengalah namum tetap penuh tanggung

jawab.

2.4.2. Jenis Timbangan

Berdasarkan klasifikasinya timbangan dapat dikelompokkan dalam

beberapa kategori sesuai fungsinya dan jenis timbangannya, diantaranya:31

31 Keputusan Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen , Jenis-Jenis

Timbangan, Nomor :9O0 /SpK/KEp/t2/2OL tanggal 26 Mei 2018.

Page 50: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

37

1. Timbangan manual. Timbangan yang bekerja secara mekanis dengan

sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa

jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah tersekala.

2. Timbangan digital. Timbangan yang bekerja secara elektronik dengan

tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan

indikatornya berupa angka digital pada layar.

3. Timbangan analog. Yaitu timbangan yang biasa di gunakan dalam rumah

tangga, timbangan ini juga sering di gunakan oleh pedagang sayur, buah,

ikan, dan sejenisnya.

4. Timbangan hybrid. Timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan

antara timbangan manual dan digital. Timbangan hybrid biasanya

digunakan untuk lokasi yang tidak ada aliran listrik.

5. Timbangan badan. Yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat

badan.

6. Timbangan gantung. Timbangan yang diletakan menggantung dan bekerja

dengan prinsip tuas.

7. Timbangan lantai. Yaitu timbangan yang diletakkan dipermukaan lantai.

8. Timbangan duduk. timbangan dimana benda yang ditimbang dalam

keadaan duduk atau sering disebut platform scale.

9. Timbangan emas. jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk

mengukur massa emas.

2.4.3. Dasar Hukum Timbangan

Page 51: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

38

Kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatan ekonomi terikat oleh

ketentuan agama Islam yang ada dalam Al-Qur‟an dan Hadits. Jual beli

merupakan salah satu kegiatan dalam aktivitas perekonomian sehingga sangat

dianjurkan untuk berlaku adil dan jujur di dalam kegiatan perekonomian. Serta

dianjurkan untuk memurah hati dalam jual beli. Dan di kemukakan dalam surat

Ar-Rahman ayat 9:

Artinya: “Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah

kamu mengurangi neraca itu”(Q.S Ar-Rahman ayat 9).

Maksud ayat diatas menunjukkan bahwa dalam berdagang kita tidak

boleh berbuat curang dengan mengurangi takaran, ukuran atau timbangan. Setiap

dalil di atas menyatakan hukum yang wajib bagi kita untuk menegakkan

timbangan ukuran dengan benar. Kecurangan dalam menukar dan menimbang

mendapat perhatian khusus dalam Al-Qur‟an karena praktik seperti ini telah

merampas hak orang lain. Selain itu, praktik seperti ini juga menimbulkan

dampak yang sangat vital dalam dunia perdagangan yaitu timbulnya

ketidakpercayaan pembeli terhadap pedagang yang curang. Oleh karena itu,

pedagang yang curang pada saat menukar dan menimbang mendapat ancaman

siksa di akhira.32

Salah satu yang diwanti-wanti dalam ajaran Islam bagi para pedagang

adalah penggunaan timbangan dan takaran, karena dapat merugikan para

konsumen. Islam meletakkan penekanan penting dari faedah yang memberikan

32 Akhmad Mudjahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo,2007), hlm. 167

Page 52: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

39

timbangan dan takaran yang benar seribu empat ratus tahun yang lalu.

Pengertian ayat diatas menunjukkan bahwa dalam berdagang kita tidak boleh

berbuat curang dengan mengurangi takaran, ukuran atau timbangan. Setiap dalil

diatas menyatakan hukum yang wajib bagi kita untuk menegakkan timbangan,

ukuran dengan benar. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Hud ayat 84-

85:

Artinya: “Hai kaum ku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada tuhan bagimu selain

dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan,

sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur).

dan sesungguhnya aku khuatir terhadapmu akan azab hari yang

membinasakan (kimat). Dan wahai kaumku penuhilah takaran dan

timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia

terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu berbuat kejahatan

dimuka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS Hud ayat 84-85).

Setelah memerintahkan bersikap adil terhadap Allah dengan

mengesakannya dilanjutkan dengan perintah berlaku adil terhadap manusia,

antara lain dengan menyatakan: Dan janganlah kamu kurangi takaran dan jangan

juga timbangan dan yang ditimbang, sesungguhnya aku melihat kamu dalam

keadaan yang baik, yakni mampu menyenangkan dan tidak berkekurangan,

sehingga tidak ada dalil sedikitpun bagi kamu bila terus mempersekutukan Allah

dan berlaku tidak adil. Dan terdapat perintah tegas baik dalam Al-Qur‟an

Page 53: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

40

maupun hadis mengenai timbangan dan takaran yang sepenuhnya. Demikian

dalam Al-Qur‟an dinyatakan dalam surah Al-Muthaffifin ayat 2-7:

Artinya:Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang

untuk orang lain, mereka mengurangi. tidaklah orang-orang itu

menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada

suatu hari yang besar, yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap

Tuhan semesta alam sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya

kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.

Maksud ayat diatas Awal surah ini menyebut salah satu kedurhakaan

yang paling banyak terjadi dalam hubungan antar manusia, yakni berkhianat

menyangkut ukuran dan timbangan. Ayat-ayat ini juga memberi ancaman

kepada mereka yang berbuat curang. Ditujukan kepada orang-orang yang

mengurangi harta orang lain dalam hal takaran dan timbangan, dimana di

dalamnya terdapat pengambilan harta orang lain secara tersembunyi, maka orang

yang mengambil harta orang lain secara terang-terangan atau secara paksa dan

atau mencuri harta mereka, tentu lebih berhak mendapatkan ancaman yang keras

ini.33

Dengan demikian, yang membuat mereka berani melakukan kecurangan

tersebut adalah karena tidak beriman kepada hari Akhir. Kalau sekiranya mereka

33 Abdullah bin Muhammad. Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1, (Bogor: Pustaka

Imam Asy-Syafi‟i, 2006), hlm,

Page 54: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

41

beriman kepada hari Akhir dan mengetahui bahwa mereka akan berdiri di

hadapan Allah untuk dihisab-Nya amal mereka besar atau kecil, tentu mereka

tidak akan melakukannya dan akan bertobat darinya. Inilah di antara hikmah,

mengapa Allah Subhaanahu wa Ta'aala sering menyebutkan hari Akhir dalam Al

Qur‟an, yaitu karena beriman kepada hari akhir memiliki pengaruh yang kuat

dalam memperbaiki keadaan seseorang sehingga ia akan mengisi hari-harinya

dengan amal saleh, ia pun akan lebih semangat untuk mengerjakan ketaatan itu

sambil berharap akan diberikan pahala di hari itu, demikian juga akan

membuatnya semakin takut ketika mengisi hidupnya dengan kemaksiatan

apalagi sampai merasa tenteram dengannya.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal adalah

untuk melindungi kepentingan umum melalui jaminan kebenaran pengukuran

dan adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran,

standar satuan, metode pengukuran, dan alat ukur, takar, timbang, dan

Perlengkapannya (UTTP). Dalam ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 2

Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, mengamanatkan pengaturan UTTP yang

wajib ditera dan ditera ulang, dibebaskan dari tera atau tera ulang, atau dari

kedua-duanya, serta syaratsyarat yang harus dipenuhi.

Dalam melaksanakan amanat tersebut di atas, telah ditetapkan peraturan

pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang wajib dan pembebasan untuk ditera

dan/atau ditera ulang serta syarat-syarat bagi alat-alat ukur, takar, timbang, dan

perlengkapannya. Adapun UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang adalah

UTTP yang dipakai untuk keperluan menentukan hasilpengukuran, penakaran,

Page 55: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

42

atau penimbangan untuk kepentingan umum, usaha, menyerahkan atau

menerima barang, menentukan pungutan atau upah, menentukan produk akhir

dalam perusahaan, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan.

Timbangan yang belaku di indonesia menurut pengawasan UTTP

(Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya), ruang lingkup pengawasan

UTTP meliputi, pengawasan penggunaan UTTP, pengawasan tanda tera dan

kebenaran. Penggunaan UTTP telah tercantum dalam Undang-Undang No. 2

Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

2.5. Hikmah Timbangan Dalam Jual Beli

Hikmah timbangan dalam Jual beli, para pedagang muslim dalam

melaksanakan jual beli untuk menghindari ketidak jelasan dan terjadi sengketa

di antara pedagang dan pembeli. Dalam menimbang sesuatu barang dalam islam

suatu usaha yang selalu mengharapkan kebaikan dalam berdagang untuk

mendapat berkah Allah SWT di dunia dan di akhirat.

Sesungguhnya Allah SWT telah menganjurkan kepada seluruh umat

manusia pada umumnya, dan kepada para pedagang khususnya untuk berlaku

jujur dalam menimbang, menakar dan mengukur barang dagangan. Untuk

menghindari terjadinya penyimpangan dalam menimbang, menakar dan

mengukur yang merupakan wujud kecurangan dalam perdagangan, sekalipun

tidak begitu nampak kerugian dan kerusakan yang diakibatkan pada manusia

ketimbang tindak kejahatan

Rasulullah SAW menegaskan pula bahwa pedagang yang jujur dalam

melaksakan jual beli di akhirat kelak akan ditempatkan ditempat yang mulia.

Page 56: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

43

Orang yang jujur akan ditempatkan bersama-sama para Nabi dan para Syahid.

Dan pada saat dibawah Arsy dan lainnya berada di suatu tempat yang tidak

terhalang baginya masuk ke dalam surga, firman Allah SWT dalam yang

menegaskan tentang timbangan dan jangan mengurangi timbangan dalam

menakar, yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan

timbanglah dengan neraca yang benar. ItuIah yang lebih

utama bagimu dan lebih baik akibatnya. (Q.S Al lsraa : 35).

Kalimat “dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar dalam hal

timbangan” yang ditegaskan dalam ayat di atas bertujuan supaya orang mukmin

hendaklah secara jujur menggunakan takaran dan timbangan. Sebab dengan

begitu ada rasa tentram pada kedua belah pihak, baik penjual ataupun pembeli,

keuntungan yang didapati adalah kejujuran.

Page 57: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

44

BAB TIGA

PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TPI LAMPULO

3.1. Profil TPI Lampulo

TPI Lampulo merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Provinsi Aceh,

dimana kegiatan bongkar muat dan pelelangan ikan di pelabuhan ini lebih ramai

dibandingkan pelabuhan lainnya yang ada di Aceh. Sedangkan dari jumlah

keseluruhan nelayan yang melalukan aktifitas ditempat Pelelangan Ikan Lampulo

terdiri dari 1.993 nelayan tetap dan 305 orang nelayan yang tersebar pada 2.046

armada nelayan, 178 nelayan pada kapal pancing dan 74 nelayan pada motor

tempel yang berperan sebagai pengangkut ikan hasil tangkapan dari kapal untuk

di bawa ketempat pelelangan ikan.1 Saat ini TPI Lampulo dapat disebut sebagai

salah satu pelabuhan yang tergolong ke dalam tipe A.

Menurut kategori dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan, Kementrian

Prikanan dan Kelauatan, TPI Lampulo saat ini termasuk ke dalam TPI tipe A.2

Akan tetapi tidak semua syarat pelabuhan tipe A dapat dipenuhi dengan baik oleh

TPI Lampulo ini. Masih ada kekurangan dari segi pengembangan fasilitas TPI nya

yang perlu dilakukan pembenahan sehingga ketersediaan dan kelayakan fasilitas

pokok, fungsional dan penunjang sebagai syarat sebuah TPI dapat dimiliki.3

Hasil pengamatan menunjukkan fasilitas pokok pelabuhan berupa tanah,

darmaga dan tempat labuh kapal tidak memenuhi syarat dan dalam kondisi yang

1 Hasil wawancara dengan Mulyadi sebagai pembina Tk.I (Ivb). di TPI Lampulo Banda

Aceh pada Tanggal 18 November 2017.

2 Dinas Kelautan dan Prikanan NAD dan PKSPL, 2012.hlm 15

3 Hasil wawancara dengan Supatris dan Darmadi selaku pengatu Tk.I di TPI Lampulo

Banda Aceh pada tanggal 20 November 2017.

Page 58: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

45

kurang baik. Fasilitas fungsional pelabuhan seperti gedung pelelangan, pabrik

es, air tawar, bahan bakar minyak juga tidak memenuhi standar TPI tipe A.

kecuali gedung pengepakan ikan yang dapat memenuhi kebutuhan nelayan di

TPI Lampulo. Fasilitas penunjang berupa tempat parkir dan listrik dapat

dianggap memenuhi kebutuhan. Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa

kondisi Pelabuhan Perikana Lampulo sudah tidak memenuhi standar yang

ditetapkan dan membutuhkan pengembangan fasilitas.

Adapun fasilitas lainnya berupa pabrik es yang merupakan salah satu

fasilitas fungsional yang berfungsi sebagai sarana penyediaan es untuk

kebutuhan nelayan guna menjaga mutu hasil tangkapan. Pabrik es di TPI

Lampulo mampu memproduksi es 2,78 ton/ hari. Untuk dapat menjaga

kesegaran ikan diasumsikan bahwa perbandingan ikan dengan es adalah 1:2,

dimana 1 kg ikan membutuhkan 2 kilogram es. Berdasarkan data hasil

tangkapan tahun 2012 di Tempat Pelelangan Ikan Lampulo sebesar 21,87

ton/hari maka untuk memenuhi kebutuhan ini pabrik es Pelabuhan Perikanan

Lampulo harus memproduksi 43,74 ton es perhari.4

Fasilitas lainnya berupa Gedung Tempat Pelelangan Ikan Lampulo

mempunyai luas 480m (38m x 12,6m) yang berfungsi untuk tempat lelang ikan

hasil tangkapan antara penjual dan pembeli juga dilengkapi dengan ruang kantor

penyelenggaraan lelang seluas 37,5m (5m x7,5m), ruang telekomunikasi seluas

15m 2 (5m x 3m) dan WC umum 15m (5m x 3m). Luas gedung pelelangan yang

4 Hasil wawancara bersama Zanuddin selalu pengelola pabrik es di TPI Lampulo Banda

Aceh pada tanggal 25 November, 207.

Page 59: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

46

dipakai untuk pelaksanaan lelang seluas 383,5m atau 85% gedung TPI

dimanfaatkan untuk tempat pelelangan ikan.5

Tanah merupakan satu ketentuan utama untuk keberadaan pelabuhan

perikanan. Luas tanah atau lahan dapat ditentukan dari tipe pelabuhan perikanan

dan fasilitas yang dibutuhkan disuatu pelabuhan perikanan. Menurut Dirjen

Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan klasifikasi untuk perikanan tipe

A, seperti TPI Lampulo. Sementara TPI Lampulo hanya memiliki seluas 51 ha,

dimulai pada tahun 2007.

Menurut standarisasi yang ditentukan luas lahan yang dimiliki oleh TPI

Lampulo tidak memadai, namun pada saat pembangunannya tahun 1997/1978

aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan masih sangat minim, sehingga dengan

luas lahan 51 ha masih dapat menampung aktivitas perikanan di Tempat

Pelelangan Ikan di Lampulo.6

Jumlah keseluruhan nelayan yang melalukan aktivitas di Pelabuhan

Perikanan Pantai Lampulo terdiri dari 1.993 nelayan tetap dan 305 orang

nelayan sambilan yang tersebar pada kapal laut 2.046 nelayan, 178 nelayan pada

kapal pancing dan 74 nelayan pada motor tempel yang berperan sebagai

pengangkut ikan hasil tangkapan dari kapal ke pangkalan, pendaratan ikan,

apabila daerah tangkap dekat ke TPI.7

5 Hasil wawacara dengan Mira Hafianty pengatur Tk.I di TPI Lampulo Banda Aceh

pada tanggal 18 November 2017. 6 Hasil wawancara bersama Bapak Aliman selaku kepala TPI Lampulo Banda Aceh

pada tanggal 15 mei 2018.

7 Dinas Kelautan dan Perikanan. Selayang Pandang Pesisir dan Laut Aceh. Banda

Aceh; PT. Aube Gagas Ide Design Communication, 2012, hlm 50.

Page 60: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

47

TPI Lampulo memiliki panjang dermaga 83 m dan lebar 80 m.8 Yang

berfungsi sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal khususnya sebagai tempat

membongkar ikan dan pengisian bahan perbekalan bagi kapal penangkapan ikan,

dermaga di bangun sejajar garis pantai (shore-line) dan sebagian berada dalam

kondisi rusak.

Menurut data dari Tempat Pelelangan Ikan di Lampulo 2013 kapal yang

melakukan aktifitas bongkar muat di TPI Lampulo pada tahun 2012 mencapai

3.134 unit kapal yang berukuran 5-30 GT.9 Terjadi antrian kapal saat

mendaratkan ikan hasil tangkapan, akibat ukuran panjang kapal rata-rata 21,4 m

dermaga hanya dapat menampung sebanyak 10 unit/hari. Hal ini menunda

proses bongkar muat sampai 1-3 jam apabila darmaga dalam kondisi penuh dan

pada akhirnya menurunkan mutu hasil tangkapan ikan para nelayan.10

Dengan meningkatnya aktifitas kapal perikanan saat ini, fasilitas Tempat

Pelelangan Ikan di Lampulo tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan kegiatan

kapal perikanan yang berlabuh di Pelabuhan. Ketidak mampuan ini dapat dikaji

dari ketersedian dan kelayakan fasilitas pokok dan pendukung di TPI Lampulo.

Identifikasi mengenai pengembangan fasilitas TPI Lampulo, diperlukan untuk

mendapat gambaran tentang kondisi dan kualitas layanan pelabuhan, sehingga

8 Hasil wawancara bersama Bapak Aliman selaku kepala TPI Lampulo Banda Aceh

pada tanggal 15 mei 2018. 9 Hasil wawancara dengan Azwar di tempat penimbangan dan bongkar ikan di TPI

Lampulo Banda Aceh pada tanggal 14 Februaari 2018.

10

Hasil wawancara dengan ridwan syah, Suardi, Ramli di tempat penimbangan dan

bongkar ikan di TPI Lampulo Banda Aceh pada tanggal 14 Februaari 2018.

Page 61: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

48

dapat digunakan untuk membuat rekomendasi tentang pengembangan TPI

Lampulo.11

Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo dirintis pada tahun 2003 dengan

studi kelayakan untuk pengembangan. Pembangunan dimulai sejak tahun 2006

yang dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun hingga kini. Cakupan

pekerjaan dimulai dari pembebasan lahan, penyusunan DED (Detail Enginering

Design), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), hingga kontruksi

tempat pelelangan ikan (TPI), dermaga dan kolam labuh. Aktivita s perikanan

tangkap akan lebih teratur dan terakomodir dengan baik dengan adanya pihak

pengelola seperti Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).12

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah instansi yang berada di

bawah Dinas Perikanan Provinsi dengan tugas melaksanakan sebagian teknis

operasional/kegiatan penunjang yang bergerak di bidang pengelolaan,

pengawasan, penataan, pengembangan dan pelayanan teknis pelabuhan

perikanan. Pelayanan dipelabuhan yang diberikan (UPTD) sangat menentukan

hasil produksi penangkapan. Pihak pengelola pelabuhan haruslah menunjukkan

perannya dalam memberikan pelayanan semaksimal mungkin supaya aktivitas di

pelabuhan dapat berjalan dengan baik.

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo dibangun diatas lahan seluas 51

ha, dimulai pada tahun 2007. Pembangunan TPI Lampulo sudah mencapai 85 %

meskipun sempat terhenti pada tahun 2012 dan kembali dilanjutkan pada tahun

11 Lubis Pengantar Perikanan Bahan Kuliah Pelabuhan dan Perikanan, Departemen

Sumberdaya Perikanan. Bogor, 2006.

12 https://pkunsyiah2018uptdlampulo.blogspot.co.id diakses pada tanggal 02 Mei 2018.

Page 62: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

49

2013.13

Administratif TPI Lampulo berada dibawah pengawasan pemerintah

pusat dan Provinsi Aceh, sedangkan administratif TPI Lampulo berada dibawah

Provinsi Aceh.

TPI Lampulo Banda Aceh dapat kita lihat tegolong kedalam kriteria tipe

TPI seperti apa. Ada pun tipe TPI yang ada di Indonesia dapat kita lihat di dalam

tabel berikut ini :

Tabel. 1 Tipe Tempat Pelelangan Ikan

Pelabuhan

(Tipe)

Kriteria

Samudra (A)

1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan

perikanan di laut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia, dan laut lepas;

2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan

berukuran sekurang-kurangnya 60 GT;

3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 300 m, dengan

kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 3m;

4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 100 kapal

perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya

6.000GT kapal perikanan sekaligus;

5. Ikan yang didaratkan sebagian untuk tujuan ekspor;

6. Terdapat industri perikanan.

Nusantara (B)

1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan

perikanan di laut teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia;

2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan

berukuran sekurang-kurangnya 30 GT ;

3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 150 m, dengan

kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 3 m;

4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 75 kapal

perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya

2.250 GT kapal perikanan sekaligus;

5. Terdapat industri perikanan

Pantai (C) 1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan

perikanan di perairan pedalaman, perairan kepulauan dan

13 UPTD TPI Lampulo. Profil Pelabuhan Perikanan Lampulo. Banda Aceh: Dinas

Kelautan dan Perikanan Aceh, 2013. Hlm 134.

Page 63: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

50

laut teritorial;

2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan

berukuran sekurang-kurangnya 10 GT;

3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 100 m, dengan

kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 2 m;

4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 30 kapal

perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya

300 GT kapal perikanan sekaligus.

Pangkalan

Pendaratan (D)

1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan

perikanan di perairan pedalaman dan perairan kepulauan;

2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan

berukuran sekurang-kurangnya 3 GT;

3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan

kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 2 m;

4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal

perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya

60 GT kapal perikanan sekaligus.14

Pengelompokkan Pelabuhan Perikanan berdasarkan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006.

Menurut Pasal 41 Undang-Undang No 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan, Pemerintah mengatur tata niaga ikan dan melaksanakan pembinaan

mutu hasil perikanan. Tujuan pengaturan tata niaga oleh Pemerintah agar proses

tata niaga ikan berjalan tertib, sehingga nelayan sebagai produsen dan pembeli

akan memperoleh manfaat dan saling menguntungkan. Salah satu bentuk

pengaturan yang telah diatur oleh Pemerintah, adalah mewajibkan semua ikan

hasil tangkapan agar dilakukan proses pelelangan ikan, kecuali ikan-ikan untuk

ekspor, ikan-ikan dalam jumlah kecil untuk konsumsi nelayan, ikan-ikan hasil

tangkapan untuk penelitian.

Dengan demikian proses pelelangan ikan ini, ditujukan untuk pengaturan

tata niaga ikan di dalam negeri. Sistem pelelangan ini ditujukan untuk hasil

14 http://www.infohukum.dkp.go.id/produk/500. 2009, di akses pada tanggal 27 Mei

2018

Page 64: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

51

tangkapan ikan, yang dijual bukan untuk tujuan ekspor. Dari aspek ekonomi,

dengan proses pelelangan ikan maka nelayan dapat diuntungkan dengan adanya

harga jual ikan standar. Selain itu pembeli memperoleh keuntungan, karena

harga beli ikan yang cukup wajar. Sedangkan Pemerintah Daerah mendapat

keuntungan berupa Pendapatan Asli Daerah.

Kemudian masyarakat secara tidak langsung, juga akan merasakan

denyut nadi perekonomian yang meningkat, akibat adanya aktivitas kegiatan

pelelangan ikan. Di dalam transaksi penjualan ikan antara nelayan dengan

pedagang ikan pada umumnya, posisi nelayan lemah dan harga ikan biasanya

ditentukan oleh pedagang ikan, sehingga harga ikan menjadi lebih rendah atau

murah. Situasi tersebut menunjukan terjadinya kegagalan pasar, dikarenakan

transaksi penjualan ikan hanya menguntungkan pedagang ikan dan merugikan

nelayan.

3.2. Proses Penimbangan Ikan di TPI Lampulo

Proses penimbangan ikan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

berapa berat ikan yang akan diproses. Penimbangan dilakukan dengan cara

menimbang ikan dalam wadah. Penimbangan ini dilakukan dengan

menggunakan timbangan digital. Tujuan penimbangan yaitu untuk mengetahui

berat ikan yang akan di peroleh dari hasil tangkapan.15

Wadah tempat penimbangan ikan kadang kala basah atau kering. Wadah

berupa tempat penimbangan pada dasarnya beratnya hanya mencapai 2,8

15 Hasil observasi di TPI Lampulo Banda Aceh pada tanggal 14 Februari 2018.

Page 65: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

52

kilogram, dan ketika wadah tersebut basah maka akan mencapai 3 kilogram,

sehingga para pedagang langsung melakukan penimbangan tampat

memperhatikan wadah tersebut. Sehingga ketika konsumen membeli dalam

jumlah yang besar maka akan mengalami kerugian sebesar 0.2 dalam setiap 1

kilogram. Maka sangat banyak kerugian yang diterimna oleh konsumen ketika

membelik dalam jumlah yang besar.16

Setelah ikan diterima ditempat penerimaan ikan, maka selanjutnya ikan

akan ditimbang untuk mengetahui berat ikan tersebut. Pada proses ini banyak

kekurangan takaran timbangan yang disebabkan oleh para pedagang ikan yang

menimbangan ikan tampat memperhatiakan takaran timbangan. Sehinga tidak

pas ukuran timbangan dan sering terjadi pembulatan ukuran timbangan ketika

pembelian dalam jumlah yang besar. Cara menimbang ikan yang di lakukan oleh

para pedagang ikan sebagai berikut :

1. Ikan setelah diterima penjual, kemudian dilakukan penimbangan untuk

mengetahui kadar berat ikan.

2. Wadah tempat penimbangan tidak ditimbang ulang untuk mengetahui

beratnya. Sebabkan berbeda wadah basah dengan kering, akan tetapi

pihak pedagan mengukur nya sama semua dengan mengatakan berat

wadah nya 3 kilogram.

3. Pada saat ditimbang ikan yang sudah diletakan dalam wadah di atas

timbangan disirami air, kemudian baru di timbangan sehingga berat

ikannya bertambah.

16

Hasil wawancara dengan Nurdin, Ridwan, Ahmad, Saifudin, Samsul pedagang ikan

di TPI Lampulo Banda Aceh pada tangal 20 November 2017.

Page 66: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

53

4. Setelah ditimbang kemudian baru pihak penjual dan pembeli melakukan

transaksi jual beli ikan tersebut.

Tabel. 2 Penimbangan ikan

Proses Penimbangan Ikan di TPI Lampulo Banda Aceh. Sumber Observasi

Perlu ada perhatiaan pihak pengelola TPI untuk mempertikan para

pedagang yang melakuakn hal demikian agar tidak merugikan pembeli. Karena

sudah menjadi kebiasanya dalam menimbang dengan cara yang kurang baik dan

juga tidak dengan cara syari’ah. Dalam islam ketika berdagang tidak dibenarkan

mengambil lebih dari jalan yang batil dan merugikan pembeli hukumnya

berdosa. Dari data di lapangan ditemukan aspek penggunaan timbangan:

1. Dari segi jenis timbangan pada umumnya pedagang ikan menggunakan

timbangan duduk dan timbangan gantung.

2. Dari segi fisik timbangan, peneliti melihat hanya sekitar 80 % timbangan

yang layak pakai.

3. Dari segi cara menggunakan, terlihat sikap para pedagang ikan waktu

melakukan timbangan sering tergesa-gesa sehingga posisi timbangan

tidak pas ukurannya.

4. Dari segi perbandingan dengan timbangan lain, hasil timbangan yang

pertama berbeda dengan hasil timbangan yang berikutnya, hasil

Agen produk Ikan Penjual Ikan Ikan diletakan

diwadah

Proses Penimbangan Ikan disirami air Proses Pejualan

Penawaran

Page 67: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

54

timbangan 25 Kg ikan setelah dilakukan penimbangan di tempat lain

akan berbeda yaitu sekitar 0,2 ons.

5. Dalam legalitas timbangan banyak yang tidak layak pakai karena tidak

pernah difikir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3.3. Alat Timbangan Yang di Gunakan di TPI Lampulo

Alat timbangan yang di pakai di TPI Lampulo Banda Aceh,

menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan level tuas yang

panjang. Mengikuti hukum tuas atau persamaan momen. Standar nasional

dirumuskan dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak terkait di

wilayah kedaulatan suatu negara tertentu dan ditetapkan oleh pihak berwenang

yaitu organisasi standarisasi nasional.17

Timbangan yang digunakan di TPI Lampulo kecamatan Kuta Alam

Banda Aceh antara lain sebagai berikut :

1. Timbangan Pegas (analog)

Timbangan pegas atau timbangan analog merupakan timbangan yang

digunakan oleh para pedagang ikan di TPI Lampulo Banda aceh untuk

mengukur beban ikan. karena skala pengukuran yang tidaklah terlalu besar dan

sederhana dalam penggunannya, sehingga cocok untuk digunakan dalam usaha-

usaha tersebut berdagang ikan.18

prinsip kerja timbangan pegas yakni kerja tuas

17 Hasil wawancara dengan Bapak aliman selaku kepala TPI Lampulo Banda Aceh pada

tanggal 15 mei 2018 18 Hasil wawancara dengan Nurdin, Ridwan sebagai pedagang di TPI Lampulo Banda

Aceh pada tanggal 20 November 2017.

Page 68: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

55

merepresentasikan penekanan beban yang jatuh pada titik tumpu menjadi lebih

ringan berkali-kali dari seharusnya.

2. Timbangan Duduk

Timbangan duduk merupakan timbang yang berkerja dalam keadaan

duduk atau sering disebut platform scale. Umumnya alat ini berfungsi untuk

mengukur berat benda dalam skala kapasitas yang besar dengan mengusung

sekitar 500-1500 kilogram. Dan ukurang yang menarik untuk pengukuran dalam

jumlah yang besar , timbangan duduk mengunakan wadah atau tempat untuk

diletakan ikan pada saat menimbang ikan, timbangan duduk digunakan para

pedagan pada saat bongkar mudat ikan.19

3. Timbangan Gantung

Timbangan gantung merupakan timbangan yang diletakan menggantung

dan bekerja dengan prinsip tuas. Timbang gantung digunakan oleh pedagang

ikan di TPI Lampulo ketika menimbangan ikan gedek, dan menimbangan dalam

julah yang banyak.20

Fungsi dari timbangan model gantung ini adalah sebagai

alat untuk mengukur berat beban benda dengan cara digantung pada bagian

pengaitnya. Timbangan gantung ini banyak memiliki beragam kapasitas mulai

dari maksimal 60 kilogram 200 kilogram bahkan hingga 500 kilogram. Hal ni

dapat di sesuikan dengan berat jumlah ikan yang di beli.

19 Hasil wawancara dengan Supardi, Dek Gam, Ramli dan Azwar sebagai pembongkar

ikan di TPI Lampulo Banda Aceh pada tanggal 20 Februari 2018.

20 Hasil wawacara dengan nurdin pedagang di lantai di TPI Lampulo Banda Aceh pada

tanggal 14 Februari 2018.

Page 69: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

56

Timbangan yang paling banyak di temukan di TPI Lampulo Banda aceh

yaitu tembangan anlog, banyak pedagang ikan yang menjual ikan dalam ukuran

tidak terlalu besar, sehingga timbangan analog sudah memadai karena berat

daya tampung timbangan tersebut 1-10 kilogram.

3.4. Penimbangan Ikan di TPI Lampulo dalam perspektif Ma’qud ‘Alaih

Pedagang ikan di TPI Lampulo Banda Aceh, pada saat menimbang ikan

tidak memperhatikan keakuratan timbangan sehingga timbangan menjadi tidak

jelas.21

Jika kita tinjau menurut perspektif ma‟qud „alaih objek barang yang

ditimbang harus sesuai dengan kadar barang yang diperjual belikan. Ma‟qud

„alaih tidak sah apabila objek barang yang ditimbang tersebut belum jelas

ukuran kadar berat barang yang di akadkan. Nabi shallallahu alaihi wasallam

bersabda :

عليه و سلهم عن بيع صله الله ا ر عن بيع ال ا و نهى رسى ل الله

Artinya: “Bahwa Rasulullah Saw melarang jual beli dengan cara

melempar kerikil dan jual beli sesuatu yang belum jelas

(gharar)” (HR. Imam Muslim).22

Menurut ma‟qud „alaih prose penimbangan ikan yang dilakukan

pedagang di TPI Lampulo Banda Aceh masih belum sempurna, karena masih

ada keraguan diantara pembeli. Ma‟qud „alaih merupakan objek yang nampak

21 Hasil observasi pada pedagang ikan di TPI Lampulo Banda Aceh pada tanggal 20

November 2017.

22 Abdul Aziz, Fiqh Muamalat Sistem Transaksi dalam Fiqh Islam, (Jakarta:

Amzah,2010), hlm. 57.

Page 70: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

57

membekas dan juga jelas kadar berat suatu barang ketika di ukur dan di timbang.

Ketika melakukan penimbangan bagi para pedagang perlu memperhatikan

ukuran timbangan supaya akurat, sehingga tidak mengambil hak pembeli dan

pembeli merasa dirugikan.23

Penimbangan dalam Islam merupakan untuk mencari keseimbangan pada

suatu objek barang dagangan. Sesungguhnya Allah SWT telah menganjurkan

kepada seluruh umat manusia pada umumnya, dan kepada para pedagang

khususnya untuk berlaku jujur dalam menimbang, menakar dan mengukur

barang dagangan, Sebab dengan begitu ada rasa tentram pada kedua belah pihak,

baik penjual ataupun pembeli. Penimbangan objek (ma‟qud „alaih) dalam islam,

ketika di dalam menimbang perlu di perhatikan banyak hal, sehingga tidak

terjadi perselisihan di akhir antara penjual dan pembeli, sehingga tidak sempurna

jual beli. Adapun yang perlu di perhatikan sebagai berikut :24

1. Ikan setelah diterima penjual di pasar ikan, kemudian pihak penjual

melakukan penimbangan untuk mengetahui kadar berat ikan. Didalam

menimbang para pedagang perlu memperhatikan hak-hak konsumen.

2. Para pedagang harus memperhatikan timbangan dan wadah tempat

penimbangan ikan yang digunakan dalam menimbangan ikan, sehingga

tidak cacat jual beli.

3. Dalam menimbang barang, Islam sangat menganjurkan untuk berprilaku

baik dan mengedepankan akhlak mulia dan juga mengharapkan ridha dari

Allah SWT di dalam berdagang.

23

Kadir, Hukum Bisnis Syariah dalam Al-qur‟an, (Jakarta: AMZAH, 2010), hlm 134

24 Ibid, hlm, 132.

Page 71: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

58

4. Barang yang di perjual belikan harus milik sendiri dan kalau milik orang

lain harus memiliki izin dari pemiliknya, barang yang di jual harus suci,

harus jelas ukuran dan beratnya supaya sah jual beli.

Dalam melakukan penimbangan para pedagang perlu memperhatikan

hak-hak konsumen sehingga sah jual beli. Barang yang diperjual belikan harus

diketahui kadar berat suatu objek barang, dengan begitu akan terciptakan

kedamainyan diantara kedua belah pihak dan saling rela jual beli seperti ini

sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Dalam Islam berdagang termasuk dalam

ibadah dan mendapatkan fahala di sisi Allah SWT.25

3.5. Analisis Penulis

Proses penimbangan ikan dilakukan di TPI Lampulo kecamatan Kuta

Alam Banda Aceh, sering terjadi ketidak akuratan takaran timbangan, sehingga

konsumen merasa dirugikan oleh pedagang. Para pedagang kurang

memperhatikan keakuratan timbangan dengan jelas, sehingga konsumen sering

merasa dirugikan oleh pedagang. Pada saat konsumen membeli dalam jumlah

yang besar maka akan banyak kerugian yang diterima. Wadah tempat

penimbangan ikan di TPI Lampulo tersebut terbuat dari rotan, beratnya hanya

mencapai 2,8 kilogram dan ketika basah mencapai 3 kilogram. Akan tetapi para

pedagang di TPI Lampulo Banda Aceh membulatkan menjadi 3 kilogram,

sehingga kerugian konsumen mencapai 0.2 kilogram dalam setiap 1 kilogram.

25 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Media Pratama, 2007), hlm, 10.

Page 72: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

59

Pedagang ikan sering melakukan kecurangan dalam memanipulasi

takaran timbangan, berdasarkan observasi yang peneliti lakukan sejak

mengadakan penelitian tentang keakuratan timbangan ikan, masih belum sesuai

dengan takaran yang sebenarnya. Ketika peneliti selesai melakukan wawancara

kepada penjual ikan, peneliti juga membeli ikan 1 kilogram dan ikan yang

dijualnya untuk mencoba menakar dan menimbang kembali ikan tersebut, tidak

sesuai dengan takaran yang sebenarnya. Ikan yang dijual satu kilogram setelah

di takar ulang tidak mencapai satu kilogram. Pelanggaran sering terjadi dalam

mengurangi takaran timbangan, ini kerap terjadi berdasarkan keluhan konsumen

setelah melakukan transaksi dipasar mereka kemudian melakukan perbandingan

akan berbeda hasilnya.

Hal ini juga tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam dan perbuatan

tersebut dilarang dalam agama Islam, meski sudah menjadi kebiasaan pedagang

di TPI Lampulo Banda Aceh membulatkan ukuran timbangan dan melakukan

kecurangan dalam menimbang. Sering terjadi kecurangan dalam penimbangan

dikarenakan faktor terbesar dipengaruhi oleh motivasi utama para pedagang ikan

yang ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin, cenderung mengabaikan

motivasi utama dalam berdagang, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Diharapkan agar pihak pengelola TPI dan masyarakat yang menjadi

pelelang agar tetap konsisten dalam ajaran agama Islam. Hendaknya pihak

pengelola TPI menanamkan dalam diri mereka sifat kejujuraan dan saling

percaya, sehingga dapat dinilai ibadah kepada Allah SWT. Dan menyadari

pentingnya memahami dan mengetahui cara jual beli secara syariah islam.

Page 73: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

60

BAB EMPAT

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas yang sudah di gambarkan pada

bab sebelumnya, maka pada bagian ini peneliti akan menyimpulkan beberapa

hasil penelitian di atas sebagai berikut :

1. Proses penimbangan ikan di TPI Lampulo Banda Aceh dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui berapa berat ikan yang diproses. Penimbangan ini

dilakukan dengan menggunakan timbangan digital, tiimbangan duduk, dan

timbangan gantung. Penimbangan dilakukan dengan cara menimbang ikan

dalam wadah. Wadah tempat penimbangan tidak ditimbang ulang untuk

mengetahui beratnya. Sebabkan berbeda wadah basah dengan kering, akan

tetapi pihak pedagan mengukur nya sama semua dengan mengatakan berat

wadah nya 3 kilogram. Pada saat ditimbang ikan yang sudah diletakan

dalam wadah di atas timbangan disirami air, kemudian baru di timbangan

sehingga berat ikannya bertambah.

2. Proses penimbangan ikan di TPI Lampulo Banda Aceh menurut perspektif

Ma’qud ‘alaih, belum akurat takaran timbangan, para pedagang kurang

memperhatikan keakuratan timbangan dengan jelas, sehingga timbangan

tidak akurat. Konsumen sering merasa dirugikan oleh pedagang, yang

menjual ikan dengan jumlah yang besar, tidak memperhatikan wadah

tempat penimbangan ikan kadang basah atau kering. Wadah berupa tempat

penimbangan pada dasarnya beratnya hanya mencapai 2,8 kilogram, dan

Page 74: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

61

ketika wadah tersebut basah maka akan mencapai 3 kilogram, sehingga

para pedagang langsung melakukan penimbangan tampat memperhatikan

wadah tersebut, pedagang membulatkan berat wadah mencapai 3

kilogram dan sudah menjadi kebiasaan di TPI Lampulo Banda Aceh.

Sehingga ketika konsumen membeli dalam jumlah yang besar maka akan

mengalami kerugian sebesar 0.2 dalam setiap 1 kilogram. Maka sangat

banyak kerugian yang diterima oleh konsumen ketika membelik dalam

jumlah yang besar.

1.2. Saran

Bekenaan dengan persepsi masyarakat terhadap keakuratan timbangan

dan sudah menjadi kebiasan dalam pembulatan ukuran timbangan pada transaksi

jual beli ikan menurut syari’at Islam di TPI Lampulo Kecamatan Kuta Alam

Banda Aceh, antara lain sebagai berikut :

1. Kepada para pedagan dalam menimbang ikan perlu memperhatikan

keakuratan takaran timbangan, sehingga sempura jual beli dan ketika

menimbang ikan dalam jumlah yang besar maka perlu di perhatikan

wadah tempat penimbangan ikan dikarenkan wadah tersebut berbeda

berat ketika basah dan kering dikarenakan di TPI Lampulo Banda Aceh

menggunakan wadah yang terbuat dari rotan.

2. Kepada pengelola/karyawan di TPI Lampulo Banda Aceh untuk selalu

melakukan survei timbangan yang dipergunakan oleh pedagang ikan di

TPI Lampulo. Sehingga Timbangan menjadi akurat dan tidak hal-hal

Page 75: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

62

yang bertentangan dengan aturan islam dan Undang-Undang yang

Berlaku di Negara Indonesia.

3. Kepada Mahasiswa untuk melakukan penelitian lanjutan yang

berhubungan dengan judul skripsi peneliti yang belum habis peneliti

lakukan penelitian, tentang proses tera ulang timbangan berkarat yang di

gunakan pedagang ikan di TPI Lampulo Banda Aceh. Sehingga

timbangan yang digunakan oleh para pedagang menjadi akurat.

Page 76: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

63

DAFATAR PUSTAKA

I. Sumber Buku dan Kitab

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro),

2005

Abdul Wahid Muhammad Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Ghazali Said, Terj.

“Bidayatul Mujtahid”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, hal.797.

Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Edisi Revisi,

Cet.2, hal. 144.

Ahmad Sarwat, Kitab Muamalat (Cet. I; t.t. Kampus Syariah, 2009), hlm, 10.

Badaa‟i „ush shanaa‟i, Juz 5

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta, Rajawali Pers), 2010.

Imam Basyari Anwar, Kamus Lengkap Indonesia-Arab, (Kediri: Lembaga

Pendidikan Pondok Pesantren al Basyari), 1987.

Idris Ahmad, Fiqh Menurut Mazhab Syafi’i, (Jakarta: Widjaya, Cet. Ke-1), 1969

Kamus bisnis dan bank. Di akses tanggal 2018-03-07.

Imam Asy-Syaukani, Fathul Qadiir, Juz 5, (Bandung: Pustaka Azzam), 2007.

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya), 2006.

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Media Pratama, 2007), hlm. 7.

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim, (Bandung:

pustaka Hikmah), 2006.

Mam Basyari Anwar, Kamus Lengkap Indonesia-Arab, (Kediri: Lembaga

Pendidikan Pondok Pesantren al Basyari), 1987.

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untu Bisnis dan Ekonomi (Jakarta : Erlangga),

2013.

Page 77: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

64

Muhammdat Teguh, Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:

Raja Grafindo persada), 2005.

Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, ( Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia), 2004.

Moh. Kasiram, Metodologi penelitian Kualitatif-kualitatif, (Malang: UINMalang

Pres), 2010.

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah. (Jakarta: Lentera Hati, 2002). Hlm, 41

Muhammad teguh, metodologi Penelitian Ekonomi teori dan aplikas ), ( Jakarta:

Raja Grafindo Persada), 2005.

Muhammad Nasir, Metode penelitian, ( Jakarta: Ghalia Indonesia), 1998.

Muhammad baqhir Al-Habsyi, Fikih Praktis ( Bandung: Mizan), 1999.

Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, (Bandung: gema), 2011.

___________________, Fiqh Muamalat, ( Jakarta : gema Isnani), 2012.

WahbahAz-Zuhaili Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilit 5 ( Jakarta : Gema Isnani,)

2011.

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia), 2000.

Rindawan, skala Pengukuran Variabel-Variabel penelitian, (Bandung :

ALFABETA), 2005 .

Rajid,Sulaima,Fiqih Islam (Bandung:Sinar Baru), 2013.

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia), 2000.

Sumberdata wawancara dengan pihak TPI Lampulo Banda Aceh pada Tanggal 18

september 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualititatif (Bandung : Alfabeta), 2007

_____________, Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kualititatif,

R&D), (Bandung : ALFABETA), 2010

Suharsimi Arikunto, Menajelemen Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta), 2005

Saleh Al-Fauzan, Mulakhasul Fiqhiyah, Abdul Khayyi Al-Kahani, Terj. “Fiqh

Sehari-hari”, (Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-1), 2005.

Page 78: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

65

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Terjemahan, Jilid 4, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, Cet.

Ke-1), 2006.

Syekh zakariya al-Anshari, Syarhul manhaj, juz 2 (Beirut : Dar al-fikr, tt),260.

Pasaribu Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis. Hukum perjanjian dalam Islam

(Jakarta : Sinar Grafika), 2009.

Yusuf al-Qaradawi, norma dan etika ekonomi islam, Terj.Arifin, (Jakarta: Gema.

Yusuf al-Qaradawi, 1997: 23.

Wahbah Zuhaili, Al-Filqhu Asy-Syafi’i Al-Musyassa, (Jakarta Timur) Beirut : Dar

Al-fikr, 2008.

II. Sumber Undang-Undang

Undang-Undang No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 8 ayat

1 a dan b.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia tentang Perikanan dan kelautan

Tahun 2004 Nomor 31.

III. Sumber Skripsi

Hendri Safano, Mahasiswa UIN Ar-raniry Darussalam Banda Aceh, angkatan

2015 yang berjudul “Kalibrasi Terhadap Alat Timbang Pedagang Menurut

Fiqh Muamalah”

Sari Fitri, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, angkatan 2016

yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Penetapan

Harga Dalam Jual Beli Kopi Pada Mutiara Gayo Cooperative (Analisis

Penetapan Harga Jual Ma‟qud „Alaih)

Ilka Sandela, Mahasiswi UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, angkatan 2017

yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Alat

Timbang Non Kalibrasi Dalam Transaksi Jual Beli (Studi Kasus Di Pasar

Peunayong Banda Aceh)

IV. Sumber Wabsite

M. Mamin Despan, http://aturandalamberdagang.blogspot.co.id.html. Akses 31 mei

2018.

Page 79: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

66

https://pkunsyiah2018uptdlampulo.blogspot.co.id diakses pada tanggal 02 Mei

2018.

Http://www.infohukum.dkp.go.id/produk/500. 2009, di akses pada tanggal 27 Mei 2018.

Page 80: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

Narasumber : Samsul

Tempat Wawancara : Di TPI Lampulo

Usia : 54 Th.

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 20- November-2017

Waktu Wawancara : 08:20 Wib.

Tempat Tinggal : Dusun Tuan Dipulo Desa Lampulo, Kecamatan Kuta

Alam Banda Aceh.

Tujuan Wawancara : Mengetahui Profil Data Fakir/Miskin

Hasil Wawancara :

kurangnya perhatian dari pihak pengelola TPI untuk melakukan survei

terhadap keakuratan takaran timbangan para pedagang. ketika seorang konsumen

membeli ikan dengan takaran 25 kilogram setelah ditimbang kembali ternyata

beratnya kurang dari 25 kilogram. Hal ini disebabkan oleh media penimbangan

dan wadah tempat penimbangan yang tidak akurat. Dengan demikian ketika

masyarakat membeli dalam jumlah yang besar ada potensi terjadi kerugian

banyak. Terlebih lagi ketika pedagang melakukan penimbangan tidak melihat

wadah penimbangan apakah basah atau kering mereka langsung melakukan

penimbangan. Maka terjadilah ketidak akuratan timbangan. Dari berat wadah

hanya 2,8 kilogram di bulatkan menjadi 3 kilogram, maka terdapat sebanyak 0,2

kilogram kerugian konsumen.

Page 81: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

Narasumber : Mulyadi

Tempat Wawancara : Di TPI Lampulo

Jabatan : Pembina Tk.I (Ivb)

Usia : 34 Th.

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 20- November-2017

Waktu Wawancara : 08:20 Wib.

Tempat Tinggal : Dusun Lampoh Pah, Desa Lamdingin, Kecamatan

Kuta Alam Banda Aceh.

Tujuan Wawancara : Mengetahui Profil Data Fakir/Miskin

Hasil Wawancara :

TPI Lampulo merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Provinsi Aceh,

dimana kegiatan bongkar muat dan pelelangan ikan di pelabuhan ini lebih ramai

dibandingkan pelabuhan lainnya yang ada di Aceh. Sedangkan dari jumlah

keseluruhan nelayan yang melalukan aktifitas ditempat Pelelangan Ikan Lampulo

terdiri dari 1.993 nelayan tetap dan 305 orang nelayan yang tersebar pada 2.046

armada nelayan, 178 nelayan pada kapal pancing dan 74 nelayan pada motor

tempel yang berperan sebagai pengangkut ikan hasil tangkapan dari kapal untuk

di bawa ketempat pelelangan ikan.

Page 82: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

PROFIL NARASUMBER

Narasumber : Aliman, S.Pi. M.Si

Tempat Wawancara : Di TPI Lampulo

Jabatan : Kepala TPI Lampulo

Usia : 49 Th.

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 20- November-2017

Waktu Wawancara : 08:20 Wib.

Tempat Tinggal : Dusun T. Laksamana, Gampong Mulia, Kecamatan

Kuta Alam Banda Aceh.

Tujuan Wawancara : Mengetahui Profil Data Fakir/Miskin

Hasil Wawancara :

TPI Lampulo memiliki panjang dermaga 83 m dan lebar 80 m.1 Menurut

standarisasi yang ditentukan luas lahan yang dimiliki oleh TPI Lampulo tidak

memadai, namun pada saat pembangunannya tahun 1997/1978 aktivitas dan

fasilitas yang dibutuhkan masih sangat minim, sehingga dengan luas lahan 51 ha

masih dapat menampung aktivitas perikanan di Tempat Pelelangan Ikan di

Lampulo

1 Hasil wawancara bersama Bapak Aliman selaku kepala TPI Lampulo Banda Aceh pada

tanggal 15 mei 2018.

Page 83: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. Nama : Alfata

2. NIK : 1103070110950002

3. Pekerjaan /Nim : Mahasiswa/140102070

4. Tempat Tanggal lahiri : Seuneubok Pidie, 01 Oktober 1995

5. Jenis Kelamin : Laki-Laki

6. Gol. Darah : A

7. Agama : Islam

8. Kewarganegaraan : WNI

9. Status Kerja : Belum Berkerja

10. Status Perkawinan : Belum kawin

11. Alamat : Dusun Aceh, Desa Seuneubok Pidie, kec. Peureulak,

Kab. Aceh Timur

12. Pendidikan trakhir : SMAN 1 Peureulak

13. Jurusan/tahun tamat : IPA/ 2014

14. Nomor SKHUN/NILAI : Dn-06 Ma 0017521/ 6.6

15. Nomor IJAZAH/NILAI : DN-06 Ma 0014429/ 6.6

16. Orang Tua / Wali

a. Ayah : Tgk. Abdullah

b. Pekerjaan : Pedagang

c. Pehasilan : 1 Juta

d. Ibu : Dra. Nurhayati

e. Pekerjaan : Guru

f. Pehasilan : 1.500.000

g. Alamat : Dusun Aceh, Desa Seuneubok Pidie kec.Peureulak,

Kab. Aceh Timur

Page 84: PROSES PENIMBANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN ......observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini yang menunjukan bahwa pemecahan permasalahan yang aktual dengan jalan menyusun, menganalisa,

17. Jenjang Pendidikan

a. SD : SDN Seuneubok Pidie, Berijazah Tahun 2009

b. MTsN : MTsN 1 Peureulak kota, Berijazah Tahun 2011

c. SMAN : SMAN 1 Peureulak Kota, Berijazah Tahun 2014

d. Perguruan Tinggi : Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Sayari’ah

dan Hukum UIN Ar-raniry, Tahun Masuk 2014

Demikanlah daftar riwaayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

di pergunakan sebagaimana mestinya

Banda Aceh, 05 Juni 2017

( Alfata )