proses pengendapan

6
Proses Pengendapan Sungai Sedimen diendapkan ketika kecepatan arus menurun hingga dibawah kecepatan minimum yang diperlukan untuk membawa partikel dengan ukuran tertentu. Jadi, bila ada sungai yang membawa lanau, pasirdan gravel mengalami pelambatan dikarenakan gradien menjadi lebih landai atau karena memasuki danau atau laut. Partikel berukuran terkasar akan diendapkan lebih dahulu dan selanjutnya secara progresif diikuti pengendapan partikal halus ketika kecepatan arusnya menjadi menurun. Pengendapan muatan sedimen pada pengangkutan bagian lebih bawah memberikan bentuklahan (landform) seperti dataran banjir (foodplain), lembah aluvial (alluvial valleys), delta dan kipas aluvial (alluvial fans) dan lain-lain. (A) (B) Gambar 11. Perampokan sungai (A) belum terjadi. (B) mengerosi kearah hulu dan memotong sungai lainnya (Monroe & Wicander, 1997). 1. Dataran banjir Daerah yang berada pada lereng landai dan pada paparan stabil yang membatasi suatu sungai disebut sebagai dataran banjir yang terbentuk ketika banjir besar menutupinya dengan air. Perbedaan konfigurasi kanal merefleksikan variasi tipe muatan sedimen dan fluktuasi dalam volume air. Lihat gambar 12. yang menjelaskan model grafik sederhana dari sedimentasi dataran banjir.

Upload: afinanisa1

Post on 23-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Pengendapan

Proses Pengendapan   Sungai

Sedimen diendapkan ketika kecepatan arus menurun hingga dibawah kecepatan minimum yang

diperlukan untuk membawa partikel dengan ukuran tertentu. Jadi, bila ada sungai yang membawa

lanau, pasirdan gravel mengalami pelambatan dikarenakan gradien menjadi lebih landai atau

karena memasuki danau atau laut. Partikel berukuran terkasar akan diendapkan lebih dahulu dan

selanjutnya secara progresif diikuti pengendapan partikal halus ketika kecepatan arusnya menjadi

menurun. Pengendapan muatan sedimen pada pengangkutan bagian lebih bawah memberikan

bentuklahan (landform) seperti dataran banjir (foodplain), lembah aluvial (alluvial valleys), delta

dan kipas aluvial (alluvial fans) dan lain-lain.

   (A)                                                                                                                                       (B)

Gambar 11. Perampokan sungai (A) belum terjadi. (B) mengerosi kearah hulu dan memotong

sungai lainnya (Monroe & Wicander, 1997).

1. Dataran banjir

Daerah yang berada pada lereng landai dan pada paparan stabil yang membatasi suatu sungai

disebut sebagai dataran banjir yang terbentuk ketika banjir besar menutupinya dengan air.

Perbedaan konfigurasi kanal merefleksikan variasi tipe muatan sedimen dan fluktuasi dalam

volume air. Lihat gambar 12. yang menjelaskan model grafik sederhana dari sedimentasi dataran

banjir.

Page 2: Proses Pengendapan

 

Gambar 12. Kenampakan utama pada dataran banjir termasuk didalamnnya adalah meander, point

bar, oxbow lakes, natural levees, backswamp dan stream channels (Hamblin & Christiansen, 1995).

Semua sungai berkecenderungan mengalir membentuk pola berliku-liku (sinuous pattern). Air yang

mengalir cenderung turbulen sehingga lengkungan dan ketidakseragaman dalam kanal

membelokkan aliran air ke sisi lain tepian sungai. Gaya air yang menghantam tepian sungai

menyebabkan erosi dan pelemahan dan membuat lekukan kecil pada kanal sungai. Karena terus

menerus dihantam oleh arus, maka lekukan menjadi besar membentuk kelokan (meander) yang

besar. Pada bagian dalam kelokan, kecepatannya menjadi minimum sehingga muatan sedimen

menjadi terendapkan. Endapan yang terjadi pada puncak kelokan disebut sebagai point bar. Dua

proses utama disekitar kelokan sungai adalah erosi pada sisi luar kelokan dan pengendapan

(depositional) pada sisi dalam kelokan sungai sehingga menyebabkan putaran kelokan (meader

loops) bermigrasi secara lateral.

Erosi efektif berjalan pada tekukan kelokan sungai sehingga kelokan akan bermigrasi.

Perkembangan lekukan kelokan kemudian menjadi lebih melingkar hingga pada akhirnya akan

memotong putaran kelokan dan sungai menjadi lurus kembali. Kelokan yang terpotong (cut off)

membentuk lingkaran kelokan yang ditinggalkan menjadi crescent-shaped lake yang lebih dikenal

sebagai oxbow lake (gambar 13.).

 

Page 3: Proses Pengendapan

Gambar 13. Evolusi meander sungai terjadi karena kombinasi dua proses, yakni proses erosi di sisi

luar kelokan dan proses pengendapan di sisi dalam kelokan sungai (Hamblin & Christiansen, 1995).

            Tanggul alami (natural levees) proses lain di dataran banjir adalah terbangunnya tanggul

atau pematang yang tinggi (high embankment) yang disebut sebagai natural levees yang

terbentuk pada kedua sisi sungai. Tanggul alami ini terbentuk ketika sungai meluap selama banjir.

Aliran yang keluar kanal sangat signifikan mereduksi kecepatan aliran sehingga diendapkannya

sedimen. Material kasardiendapkan dekat dengan kanal sehingga terbangun tanggul yang tinggi.

Tanggul alami berkembang pada setiap banjir sehingga beberapa terbentuk cukup tinggi terhadap

daerah disekitarnya (gambar 14).

            Rawa belakang (backswamp) merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan tanggul

alami sehingga banyak dataran banjir yang lebih rendah dari sungai sungai yang memotongnya.

Area ini dikenal sebagai backswamp yakni daerah dengan pengaliran yang buruk dan umumnya

adalah daerah rawa-rawa.

            Bila sungai dipasok lebih banyak sedimen dari pada kemampuan sungai untuk membawa

sedimen tersebut, maka akan diendapkan material berlebih pada dasar kanal sebagai sand and

gravel bars. Pengendapan ini mendorong sungai untuk memecah kanal menjadi dua atau lebih

kanal sehingga terbentuklah pola sungai teranyam (braided river) (lihat gambar 15.).

 

Gambar 14. Tanggul alami (natural levees) adalah endapan berbentuk membaji yang terbentuk

selama tahapan banjir. Air sungai yang meluap (banjir) melampaui tepian sungai menyebabkan

kecepatan aliran menjadi melambat dan terjadi pengendapan lanau. Ketika tanggul menjadi tinggi,

maka sungai dapat lebih tinggi dari dataran banjir disekitarnya (Hamblin & Christiansen, 1995).

Page 4: Proses Pengendapan

 

Gambar 15. Braided stream dekatSanta Fe,New Mexico (Monroe & Wicander, 1997).

2. Lembah alluvial

Banyak sungai terisi pada bagian lembahnya oleh sedimen pada periode waktu tertentu dan

kemudian terpotong sepanjang sepanjang sedimen yang terisi selama periode selanjutnya. Fluktuasi

proses yang demikian padasungai menghasilkan teras sungai (stream terraces). Adapun dasar evolusi

teras sungai adalah adanya penggerusan dan pemunduran lereng. Perubahan seperti pengangkatan

regionaldan naiknya base level membentuk endapan dataran banjir yang luas. Perubahan

selanjutnya adalah penggerusan pada dataran banjir sehingga terbentuk teras tunggal pada kedua

tepi sungai. Erosi selanjutnya dapat membentuk teras tambahan (Gambar 16).

(A)

(B)

 

 Gambar 16. Asal mula teras sungai. (A) Sungai memiliki daratan banjir yang luas dan

berdampingan dengan kanalnya. (B) bidang teras sungai terjadi karena sungai yang mengerosi

lebih dalam lagi membentuk dataran banjir yang baru (Monroe dan Wicander, 1997)

3. Delta

Page 5: Proses Pengendapan

Sungai yang masuk ke danau atau laut, maka kecepatannya langsung berkurang dan kebanyakan

muatan sedimen yang diendapkan membentuk delta. Dua proses utama dalam pembentukan delta

adalah:

1. Pemecahan sungai menjadi sistem kanal bercabang, dengan perluasan yang masuk

ke air dalam pola bercabang.

2. Perkembangan interupsi lokal berupa jebol (crevasse) pada tanggul alami dimana

sedimen dialihkan dan diendapkan sebagai splay-endapan mirip delta kecil yang

terbentuk pada dataran banjir.

Delta yang maju (prograding) menunjukkan karakteristik sikuen vertikal yang mana bottom set

beds secara berurutan ditutupi oleh foreset beds dan topset beds. Sikuen ini berkembang ketika

sungai masuk ke laut dan sedimen berukuran halus terbawa hingga jarak dibawah mulut sungai

(gambar 17)

 

Gambar 17. Struktur internal dari prograding delta (Monroe & Wicander, 1997).

Tiga tipe utama dari marine delta (Monroe dan Wicander, 1997) adalah (1) stream-dominated delta

seperti delta Mississippi yang terdiri tubuhpasir yang menjemari. Delta ini sering disebut sebagai

bird’s foot deltas karena menyerupai kaki burung (lihat gambar 18). (2) wave-dominated delta

seperti Nile delta di Mesir. Walaupun memiliki kanal percabangan sungai namun lebih dipengaruhi

oleh aktivitas gelombang. (3) Tide-dominated delta seperti delta Brahmaputra di Banglades

dibangun oleh tubuh pasir karena pengaruh pasang-surut yang paralel dengan arah aliran pasang-

surut.

4. Kipas Aluvial

Endapan sungai yang terbentuk di daerah arid-semi arid pada bagian kaki pegunungan. Ketika hujan,

maka material permukaan dengan cepat menjadi jenuh dan aliran permukan mulai terjadi. Namun

pengendapan sedimen segera terjadi karena dipicu oleh pengurangan kecepatan secara tiba-tiba.

Hal ini disebabkan oleh perubahan kelerengan yang mendadak dari lereng yang curam menjadi

lereng yang landai. Endapan ini terdiri dari akumulasi pasir dan gravel yang proporsi terbesarnya

Page 6: Proses Pengendapan

diendapkan oleh sungai. Dalam beberapa kasus karena mekanisme longsor (mudflow) (lihat gambar

19.).

(A) (B) (C)

Gambar 18. (A) Delta sungai Mississippi di Amerika Serikat yang didominasi oleh sungai. (B) Delta

Nile di Mesir yang didominasi oleh gelombang (C) Delta Ganges-Brahmaputra di Bangladesh

didominasi oleh pasang-surut (Monroe & Wicander, 1997).

Gambar 19. Alluvial fan deposits yang terbentuk pada daerah arid dimana sungai masuk kedalam

cekungan kering dan mengendapkan sedimen yang dibawanya (Hamblin & Christiansen, 1995).