proses pdeleburan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
1/7
1. Proses Peleburan
Proses peleburan adalah proses pencairan bahan (besicor) dengan jalan pemanasan di
dalam sebuah dapur peleburan. Setelah bahan mencair kemudian dituang kedalam sebuah
cetakan. Pada proses peleburan alumuniumd igunakan dapur jenis crucible. Dapur jenis ini
digunakan untuk penggunaan dalam skala kecil sedangkan untuk skala besar digunakan dapur
reverberatory. Crucible yang ada dalam dapur berbentuk pot yang terbuat dari lempung
dicampur dengan pasir. Terdapat tiga macam crucible menurut jenis bahan bakar, yaitu gas,
minyak dan kokas. Crucible dengan bahan bakar kokas jarang digunakan karena kurang
efisien. Hasil pembakaran bahan bakar akan memanaskan dinding crucible yang kemudian
akan dialirkan ke logam yang akan dilebur. Dengan demikian logam tidak mengalami kontak
langsung dengan api pembakaran.
Proses peleburan alumunium pada dapur peleburan untuk mendapatkan alumunium cair
yang berkualitas baik harus meleati beberapa tahapan yaitu!
a.Charging
Pada proses ini material yang berbentuk retum scrap dimasukkan terlebih dahulu ke
dalam tungku. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kerusakan pada lantai atau dinding
furnace. Pada proses charging ini perbandingan antara return scrap dengan ingot adalah "#$%
##$ pada suhu &'.
b.Fluxing
Fluxing adalah proses pemasukan paduan kimia pada saat peleburan alumunium, yaitu
suhu peleburan mencapai *+o%*#o. Proses ini bertujuan untuk!
encegah terjadinya oksidasid dan gas.
elepaskan gas hidrogen
engikat kotoran
emperbaiki struktur cairan aluminium
c.Killing Time
Setelah fluks diaduk didiamkan selama #%- menit dengan tujuan untuk memberikan
aktu pada kotoran%kotoran untuk mengambang ke permukaan cairan.
d.Dis Lagging
otoran% kotoran yang mengambang ditarik keluar dari cairan dan ditampung pada karet
slug, kemudian diaduk%aduk untuk memisahkan cairan dengan kotoran pada karet yang
dilengkapi dengan saringan (filter).
e Tapping
Tapping adalah proses penuangan cairan logamtungku ke ladle dan dilakukan pada suhu
*+o%*#o. Sebelum proses tappping, ladle harus diipanaskan terlebih dahulu selama
kurang lebih -# menit dengan tujuan! /ntuk menghindari ledakan pada saat tapping
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
2/7
/ntuk menghindari penuruan temperatur cairan pada saat dipindahkan
f. Distribusi olten
Setelah cairan berada di dalam ladle, cairan didistribusikan ke dalam masing%masing
cetakan.
2. Crucible Furnace
Dapur oi ini, tercatat sebagai dapur tertua yang pernah digunakan untuk melebur
baja. 0ambar penampang sebuah dapur koi, dapat dilihat dibaah ini.
Crusibel furnace adalah dapur tertua yang digunakan untuk melebur baja, terbuat dari
campuran grafit dan tanah liat, mudah pecah dalam keadaan biasa, akan tetapi memiliki
kekuatan yang cukup berarti dalam keadaan panas. Dapat dipanaskan dengan kokas,
minyak1gas alam. 2aja karbon rendah, baja bekas, arang kayu dan paduan fero digunakan
untuk membuat baja.
Proses kerja !
-. Pertama%tama caan ini diisi baja dan besi kasar, kemudian caan ditutup dengan
merapatkan tutup dapur caan dengan dempul tanah liat.
+. Setelah itu caan diletakkan dalam dapur api. Di dalam dapur api dimasukkan gas%gas panas
sekeliling caan sehingga caan%caan di dalam dapur api menjadi panas dan mencairkan
baja1besi yang berada di dalam caan dan mereaksikan unsur%unsur yang terdapat di dalam
baja1besi.
3. Setelah proses selesai, maka cairan baja dikeluarkan dari dalam caan dan dibaa ke cetakan
penuangan baja untuk dijadikan baja%baja kroes atau baja%baja istimea.
". 2aja%baja yang dikerjakan dalam dapur caan adalah baja%baja istimea karena bisa
didapatkan baja%baja yang sangat murni dengan campuran yang homogen. /ntuk logam%logam yang sangat sulit dicampur secara merata sangat baik mengerjakannya dengan dapur
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
3/7
caan karena campuran seperti Si,n ,4i,r tidak akan berubah ( tetapi kadar arangnya akan
berubah).
2aja%baja dari caan ini akan dipakai untuk perkakas tempa, pahat%pahat, pegas%
pegas, baja%baja perkakas, paku keling, pesaat%pesaat pengengkat, kabel%kabel, dsb. Tetapi
karena harganya yang sangat tinggi, maka baja%baja caan ini terdesak oleh baja%baja listrik.
+.- omponen%komponen furnaces
0as fired crucible furnace consisterdiri atas komponen%komponen tersebut! furnace casing,
crucible, furnace co5er, mesin pembakar, penahan co5er furnace, penahan alas dan pembakar.
+.+.omponent Design
+.+.-. 6urnace casing
7embar baja ringan dipilih untuk pembuatan casing tungku karena relatif ringan, kekuatan
yang baik, sifat mampu bentuk yang sangat baik, mampu las, ketersediaan dan biaya
pembelian yang rendah. asing tungku melapisi semua komponen dari tungku termasuk! bata
api dan lapisan, kompor dan krus.
+.+.+.The rucible
8adah adalah silinder berbentuk kontainer ditempatkan di rongga bagian dalam (ruang
pemanasan) dari tungku. 6ungsinya adalah untuk meadahi logamuntuk dilebur di ruang
pemanasan tungku. Desain ini dibuat untuk memastikan baha logam yang akan meleleh
tidak bersentuhan langsung dengan gas pembakaran melainkan untuk melayani sebagai mediauntuk melakukan panas yang dihasilkan dari ruang bakar yang ditransfer oleh kon5eksi
menuju logam. /ntuk alasan ini, pot terbuat dari baja berdasarkan kromium yang memiliki
ketahanan panas yang tinggi, kekuatan tinggi dan kondukti5itas termal yang baik karena
terkena pemanasan langsung. Pot memiliki dimensi ketebalan -mm berikut, -"mm
diameter +mm dan tinggi.
+.+.3. 6urnace co5er
Penutup terbuat dari baja tebal "mm itu digulung menjadi silinder dari "'#mm diameter,
tinggi mm dengan lubang -*#mm yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
4/7
Dapur ini melebur logam tanpa berhubungan lagsung dengan bahan pembakaran tidak
langsung (indirect fuel-fired furnance.
Gambar 4.2 Jenis tungku krusibel
Dalam gambar di atas ditunjukkan 3 jenis tungku krusibel yang biasa digunakan yaitu!
rusibel angkat (lift-out crucible)
rusibel ditempatkan di dalam tungku dan dipanaskan hingga logam mencair. Sebagai
bahan bakar digunakan minyak, gas dan serbuk batubaru. 2ila logam telah melebur, krusibel
diangkat dari tungku dan digunakan sebagai ladel penuangan.
rusibel yang dipergunakan harus selalu menggunakan jenis refraktori yang memiliki
kapasitas maksimum # kg 9l. kerugian dari jenis tungku ini adalah keterbatasan dalam
menghasilkan produkti5itas dalam jumlah yang tinggi, memerlukan jumlah tenaga kerja yang
banyak dan buruknya kondisi kerja, tetapi keperluan biaya perlengkapannya paling murah.
Pot tetap (stationary pot
Tungku jenis stationary adalah jenis tingku dengan krusibel yang ditempatkan secara
permanen, kapasitas peleburannya berkisar antara -#%"# kg 9l dan jenis krusibel refraktori
maupun besi cor dapat digunakan dalam tungku jenis ini, tetapi krusibel jenis besi cor perlu
selalu dilapis ulang dengan bahan refraktori secara periodik. euntungan dari jenis tungku ini
adalah terletak pada kecocokannya untuk beralih dari peleburan satu jenis ke jenis paduan
lainnya dan tungku jenis stationary inisangat baik untuk pemurnian aluminium serta biaya
instalasi yang diperlukan relati5e tinggi.
Tungku tukik (tilting-pot furnance
Tungku krusibel digunakan untuk peleburan logam non%besi seperti perunggu, kuningan,
paduan seng dan aluminium. apasitas tungku umumnya terbatas hanya beberapa ratuspound saja.
:fisiensi panas1peleburan dari tungku jenis krusibel adalah berkisar antara -#%3$,
rendahnya efisiensi tersebut karena tingginya panas yang hilang melalui saluran gas buang.
Struktur utama kontruksi tungku jenis krusibel terdiri atas! krusibel, lapisan refraktori,
system pembangkit panas, dan alat pengukur temperature.
Prinsip dasar pembuatan gas%fieed crucible furnace!
6urnace berbentuk lingkaran lebih efisien dibandingkan furnaces berbentuk kotak.
/kuran furnaces harus disesuaikan dengan ukuran crusible yang akan digunakan.
/kuran diameter furnaces harus berkisar &; < -+; lebih besar dari diameter crucible.
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
5/7
Tinggi furnaces (dan liner) harus memperhitungkan crucible block yang berada di
crucible yang berada diatas burner. Dan ukuran antara ruang bibir crucible dan co5er
sebanyak - < +.
2urner atau tuyer harus berada di baah crucible dan tegak lurus dengan sisi furnace
liner. Tingkat ketebalan sebesar 3 < & = tergantung material yang menggunakannya.
3. Heat Balance dan pengaplikasiannya dalam metalurgi
esetimbangan energi termal dapat dijelaskan sebagai berikut! sebuah sistem
pengeringan akan selalu memiliki kesetimbangan energi termal, tentunya kesetimbangan
tersebut terhadap aktu artinya kesetimbangan energi termal selalu berubah%ubah terhadap
aktu. >ariabel%5ariabel kesetimbangan energi termal terdiri dari beberapa jenis, yaitu laju
energi masuk sistem pengeringan, laju energi keluar sistem pengeringan, laju energi berguna
sistem, laju perubahan energi tersimpan sistem pengeringan. Pernyataan tersebut
diterjemahkan dalam bentuk persamaan umum energi termal yang menyatakan baha laju
energi masuk sistem dikurangi laju energi keluar sistem ditambah dengan laju energi yang
dibangkitkan ke dalam sistem adalah sama dengan laju perubahan energi tersimpan di dalam
sistem. Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai !"< ?/T @ 0:4 A ST di dalam sistem
pengeringan persamaan umum kesetimbangan energi termal persamaan mengalami
perubahan karena ( 0:4 A ) sehingga persamaannya berkurang menjadi !"< #$T A ST
kemudian energi keluar sistem pecah menjadi dua kelompok energi sehingga kesetimbangan
energi termalnya menjadi laju energi masuk sistem dikurangi laju energi losses total sistem
dikurangi laju energi berguna adalah sama dengan laju perubahan energi tersimpan di dalam
sistem. Dengan demikian, persamaan kesetimbangan energi termal pada sistem pengeringanadalah! in
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
6/7
Heat Input Heat Output
u+S CH (-#*3+') A Ep dT
?+ CH(+'+') A
4+ CH(+'+') A
S @ ?+
S?+ CH+ (+' ) A b
4+ CH(+'-*3) A Ep dT
S?+ CH(+'-*3) A Ep dT
u CH(+'-#+3) A Ep dT
u+S
+ u @ S CH- (+' ) A aTotal Total
!. "iagram Fasa #luminium
9lumunium bila dipanaskan dari temperature kamar hingga mencapai temperature diatas &&
maka akan mencair. Pada proses pencairan akan terjadi perubahan dari fasesolid' semi
solid li(uid hingga li(uid. /ntuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada diagram fasa 9l%u pada
gambar berikut.
Pada gambar di atas merupakan
diagram fasa paduan 9l%u. ita
lihat paduan 9l%u denganprosentase - $ u. Di baah
temperature #"' dalam
keadan padat dimana fasa yang
terbentuk adalah F @ G (u9l+).
Pada temperature "#' . hingga
titik leleh &3 material dalam
keadaan padat dan cair, fasanya
adalah F @ liuid. Dari
temperature "#' ke atas
secara proporsional terjadi
perubahan prosentase fasa padat
da cair. Semakin ke atas
-
7/24/2019 Proses Pdeleburan
7/7
prosentase fasa cair semakin tinggi dan mencapai - $ fasa cair pada temperature &3 .
Pada range temperature "#' < &3 ini yang disebut dengan fasa semi solid liuid. Pada
fasa iniikatan atom lemah dan sangat mudah untuk dideformasi, sehingga untuk keperluan
mencetak tenaga yang dipergunakan relati5e rendah.
Sebagai paduan 9l%u%g paduan yang mengandung " $ u, ,# $ g dapat
mengeras dengan sangat dalam beberapa hari oleh penuaan pada temperaturbiasa setelah pelarutan paduan ini di temukan oleh 9. 8ilm dalam usaha mengembangkan
paduan 9l yang kuat yang dinamakan Duralium. Duralium adalah paduan praktis yang sangat
terkenal dengan sebutan paduan +-*, sedangkan untuk komposisi standarnya adalah 9l%" $,
u%,# $, g%,#$. Paduan yang mengandung u mempunyai ketahanan korosi yang jelek.
#. Tentukan besar heat capacity pada fasa alpha 9l, heat fusion pada temperatur melting
9l, heat capacity pada fasa liuid 9l dan gambarlah diagram pemanasan 5s aktu
yang menunjukkan perilaku termodinamika 9lI
&. Tentukan besar heat capacity pada fasa alpha u, heat fusion pada temperatur meltingu, heat capacity pada fasa liuid u dan gambarlah diagram pemanasan 5s aktu
yang menunjukkan perilaku termodinamika uI