proses nikah batak 2

Upload: junpieter-gultom

Post on 08-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    1/8

     Adat Perkawinan Batak Toba

    Perkawinan adalah merupakan salah satu upacara ritual adat Batak Toba. Dalam adat

    Batak Toba, penyatuan dua orang dari anggota masyarakat melalui perkawinan tak bisa

    dilepaskan dari kepentingan kelompok masyarakat bersangkutan. Demikianlah

    keseluruhan rangkaian ritus perkawinan adat Batak-Toba mengiyakan pentingnya peran

    masyarakat, bahkan ia tak dapat dipisahkan dari peran masyarakat. Pada masyarakat

    Batak, pesta pernikahan merupakan salah satu bentuk kegembiraan yang diperlihatkan

    kepada kerabat dan masyarakat. Tata cara pelaksanaan penikahan adat batak mengikuti

    hukum adat yang berlaku.

    TAHAPAN PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA

    "Magodang anak, pangolihononhon, magodang boru pahutaon (pamulion)"

     Artinya: Jika putra sudah dewasa, ia akan dicarikan istri (dinikahkan) dan jika putri

    sudah dewasa dia patut bersuami (tinggal di kampung suaminya).

    Masyarakat Batak, tak terkecuali di kota-kota besar termasuk Jakarta, masih memegang

    kuat nilai-nilai budaya. Mulai dari sistem kekerabatan, hingga adat istiadat (termasuk 

    ruhut paradaton dalam perhelatan adat mulai dari bayi, anak, remaja, perkawinan dan

    kematian) tetap terpelihara dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Weddingku paparkanurut-urutan adat pernikahan di dalam masyarakat Batak khususnya Batak Toba yang

    lazim digunakan terutama di kota Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, mulai

    dari patiur baba ni mual (mohon doa restu) hingga marunjuk (pesta pernikahan). Berikut

    adalah tahapan-tahapan adat yang harus dilewati pengantin sebelum dan sesudah

    pemberkatan nikah:

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    2/8

    1. Patiur Baba Ni Mual (tahap ini dilakukan orang tua

    saat sebelum mengawinkan anak laki2 pertama)

    Patiur Baba Ni Mual atau dalam bahasa indonesianya permisi dan mohon doa restu

    Tulang. Prosesi ini merupakan langkah pertama yang dilakukan oleh orangtua terhadap

    hula-hula (kelompok marga asal sang istri) sebelum putranya menikah. Menurut adat,

    putri tulang (saudara kandung laki-laki dari pihak ibu) adalah jodoh pertama dari

    putranya. Apabila pasangan hidup yang dipilih bukan putri tulang, maka orang tuanya

    perlu membawa putranya permisi dan mohon doa restu tulang. Adat ini hanya dilakukan

    pada putra pertama yang akan menikah.

    2. Marhori-hori Dingding (sayang, ini adalah tahapan

     yang abang maksudkan dilaksanakan di bulan april)

    Marhori-hori Dingding atau dalam bahasa indonesia perkenalan keluarga. Beberapa

    bulan sebelum pesta pernikahan, keluarga pihak laki-laki (paranak/pangoli) mengunjungi

    keluarga pihak perempuan (parboru/oroan) dengan maksud memperkenalkan diri dan

    menetapkan tanggal dan hari untuk lamaran. Marhori-hori dingding hanya dilakukan oleh

    keluarga inti saja, karena sesuai dengan artinya (marhori=berkomunikasi,

    dingding=dinding) pertemuan ini diadakan secara intim dan tertutup. Suguhan yang

    dibawakan pun cukup berupa kue atau buah.

    3. Marhusip (perundingan diam-diam) & Patua Hata

    (melamar secara resmi)

    Beberapa waktu kemudian, atas hasil pembicaraan hori-hori dingding maka diadakan

    pembicaraan yang lebih formal antar keluarga dekat (belum melibatkan masyarakat luar).

    Baik pihak paranak maupun parboru didampingi oleh raja adat masing-masing. Pihak 

    paranak datang ke tempat keluarga parboru dengan membawa sipanganon (makanan & 

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    3/8

    minuman). Pada acara ini pihak paranak mempersembahkan tudu-tudu sipanganon

    (makanan berupa kepala pinahan lobu/babi atau kerbau) dan pihak parboru memberikan

    dengke (ikan mas).

     Acara marhusip biasanya langsung dirangkai dengan acara melamar secara resmi yang

    dipimpin oleh para raja adat. Acara ini dinamakan patua hata yang secara harafiah berarti

    meningkatkan taraf kesepakatan yang tak lagi hanya melibatkan kedua pasangan muda-

    mudi saja tapi sudah naik ke taraf kesepakatan antar orang tua. Dalam acara ini dibahas

    secara detail adat yang akan dilaksanakan. Antara lain:

    a. Marhata Sinamot

    Sinamot adalah tuhor ni boru, dalam adat Batak, pihak pria “membeli” wanita yang akan

     jadi istrinya dari calon mertua. Jumlah sinamot yang akan dibayarkan pria kepada pihak 

    wanita dibicarakan dalam acara ini, sebelum membicarakan jumlah sinamot, terlebih

    dahulu acara makan bersama yang dihadiri beberapa orang pihak pria dan wanita. Acara

    ini dilakukan di rumah kaum wanita, pihak pria (tanpa pengantin) datang ke rumah wanita

    membawa juhut/daging dan makanan untuk dimakan bersama. Setelah makan bersama

    dilanjutkan dengan pembagian Jambar Juhut (daging) kepada anggota kerabat, yang

    terdiri dari :

    1. Kerabat marga ibu (hula-hula)

    2. Kerabat marga ayah (dongan tubu)

    3. Anggota marga menantu (boru)

    4. Pengetuai (orang-orang tua)/pariban

    Dalam acara ini ada beberapa hal pokok yang dibicarakan yaitu:

    1. Sinamot.

    2. Ulos

    3. Parjuhut dan Jambar

    4. Jumlah Undangan

    5. Tanggal dan Tempat Pesta.

    6. Tatacara adat

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    4/8

    b. Martumpol (ini dilaksanakan bila kita HKBP, dan kita tidak laksanakan ini

    sayang)

    Martumpol (dibaca martuppol) adalah salah satu tahap yang wajib dilakukan dalam

    prosesi perkawinan adat batak (beragama Kristen). Dalam acara martumpol ini dilakukan

    perjanjian untuk melakukan pernikahan antara sepasang calon pengantin di hadapan

    pendeta gereja.

    Martumpol adalah inovasi dari para penginjil yang ke daerah Batak, sehingga kegiatan ini

    dilakukan di gereja atau di rumah (yang dikukuhkan oleh pendeta), secara khusus gereja

    yang beraliran protestan (HKBP).

    Martumpol dihadiri oleh orang tua dari kedua mempelai dan keluarga mereka dengan

    undangan yang biasanya hanya kerabat atau saudara paling dekat saja dan diadakan di

    gereja, karena acara yang sebagian besar dipegang oleh Batak Toba Kristen, dan

    biasanya diadakan selama beberapa hari (umumnya 15 hari atau lebih) sebelum upacara

    pemberkatan dan pesta adat perkawinan.

    c. Martonggo Raja dan Maria Raja

     Adalah suatu kegiatan pra pernikahan adat yang bersifat seremonial yang mutlak 

    diselenggarakan oleh penyelenggara pernikahan adat yang bertujuan untuk :

    - Mempersiapkan kepentingan pernikahan adat yang bersifat teknis dan non

    teknis

    - Pemberitahuan pada masyarakat bahwa pada waktu yang telah ditentukan

    ada pernikahan adat pernikahan dan berkenaan dengan itu agar pihak lain

    tidak mengadakan pernikahan adat dalam waktu yang bersamaan.

    - Memohon izin pada masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau

    penggunaan fasilitas umum pada pesta yang telah direncanakan.

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    5/8

    4. Pamasu-Masuon (Pemberkatan Nikah) & Marunjuk 

    (Pesta Adat)

    Setelah urut-urutan adat pernikahan dilalui, tibalah untuk menggelar pesta pernikahan

    yang diawali dengan pemberkatan di rumah ibadah dan dilanjutkan dengan marunjuk 

    (pesta adat).

    a. Marsibuha-buhai (ini prosesi penjemputan mempelai wanita dari

    rumah)

    Ini adalah langkah awal dalam acara pernikahan adat batak. Pagi hari sebelum dimulai

    pemberkatan/ catatan sipil/ pesta adat, acara dimulai dengan penjemputan mempelai

    wanita di rumah disertai dengan makan pagi bersama dan berdoa untuk kelangsungan

    pesta pernikahan, biasanya disini ada penyerahan bunga oleh mempelai pria dan

    pemasangan bunga oleh mempelai wanita dilanjutkan dengan penyerahan Tudu-tudu Ni

    Sipanganon dan Menyerahkan dengke lalu makan bersama, selanjutmya berangkat

    menuju tempat pemberkatan pernikahan sang mempelai.

    b. Pamasu-Masuon (ini prosesi di gereja / pemberkatan nikah)

    Pemberkatan dilakukan di tempat ibadah. Untuk kepraktisan, sebelum acara

    pemberkatan dimulai biasanya dilakukan pencatatan sipil di tempat. Setelah pemberkatan

    usai, seluruh keluarga berangkat menuju tempat pesta adat.

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    6/8

    c. Pesta Unjuk (Marunjuk)… (Inilah pesta saat resepsi di gedung)

    Suatu acara perayaan yang bersifat sukacita atas pernikahan adat putra dan putri. Dalam

    kegiatan adat Marunjuk ini terdiri juga beberapa bagian hal apa saja yang akan dilakukan

    terlebih dahulu untuk sipembuat acara.

    a) Mengantar Pengantin ke Pelaminan

    Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan ketika melakukan Adat

    ini. Pengantin yang telah menerima pemberkatan nikah di gereja lalu

    langsung berangkat menuju gedung dimana adat dilaksanakan.

    Pengantin berjalan menyusuri koridor gedung sampai ke pelaminan

    dengan diiringi musik batak dan penari latar.

    b) Penyambutan Hula-Hula

    Penyambutan Hula-hula ini maksudnya adalah seluruh sanak saudara

    dari orang tua kedua belah pihak. Seluruh Hula-hula berjalan menyusuri

    koridor dengan sambil menarikan tor-tor sampai ke ujung koridor gedung

    yang disambut bejalan mundur oleh orang tua dari pihak laki-laki.

     Acara-acara tambahan dalam proses pernikahan.

    (Doa, sambutan, potong2 kue, nari-nari, nyanyi, dll)

    c) Pasahat Jambar

    Jambar yang dibagi-bagikan untuk kerabat parboru adalah jambar juhut

    (daging) dan jambar uang (tuhor ni boru) dibagi menurut peraturan.

    yang dibagi-bagikan bagi kerabat paranak adalah dengke (baca:dekke)

    dan ulos yang dibagi menurut peraturan.

    d) Makan Bersama

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    7/8

    e) Marhata Sinamot

    Penyerahan mahar dari pihak paranak ke parboru sesuai dengan yang

    telah ditetapkan sebelumnya. Pertama-tama 'dihitung' terlebih dahulu oleh

    parhata (juru bicara) paranak, lalu oleh parhata pihak parboru, kemudian

    diserahkan pada ibu pengantin perempuan (diterima di atas ulos yang

    terbuka).

    Kemudian kedua belah pihak keluarga saling berkenalan dengan beberapa

    prosesi adat seperti pemberian panandaion dari keluarga paranak pada

    keluarga parboru.

    f) Mangulosi

    Kegiatan mangulosi ini adalah kegiatan adat yang pasti dilakukan. Dengan

    memberikan kain Ulos sebagai hadiah pernikahan yang bisa diartikan juga

    sebagai berkat kepada kedua belah pengantin. Dalam tahap mangulosi juga

    terdapat tahap siapa yang terlebih dahulu memberikan Ulos.

    - Kedua pengantin menerima Ulos Hela yang diberikan oleh Orang Tua

    pengantin perempuan. Sebelum memberikan Ulos biasanya salahsatu dari orang tua akan memberikan poda/wejangan kepada

    pengantin agar bahagia dan pernikahannya diberkati Tuhan.

    - Hula-hula pihak laki-laki dan hula-hula pihak perempuan juga

    memberikan hadiah pernikahan kepada pengantin dan salah satu

    boru dari hula-hula pihak laki memberikan amplop yang berisi uang

    kepada hula-hulanya. Bedanya, hula-hula membawa 3 jenis yaitu

    Ulos, dekke, dan tandok. Sebelum memberikannya, salah satu dari

    pihak hula-hula juga memberikan nasihat.

    - Undangan kedua belah pihak. Undangan dari pihak pengantin laki-

    laki memberikan tumpak (uang) kepada pihak laki-laki. Sedangkan

  • 8/19/2019 Proses Nikah Batak 2

    8/8

    undangan pihak pengantin perempuan memberikan ulos kepada

    pihak paranak.

    g) Mengucapkan Terima Kasih dari Pengantin dan Pihak keluarga laki-laki

    kepada undangan yang hadir atas berlangsungnya acara dengan lancar.

    h) Paulak Une

    Pihak laki-laki membawa juhut ke pihak perempuan, pihak perempuan

    membawa dekke dan tandok ke pihak laki-laki.

    i) Berdoa penutup

    Setelah Acara adat yang dilakukan digedung pengantin dan seluruh

    sanak saudara yang terdekat yang hadir berangkat kerumah orang tua

    pihak laki laki untuk :

    Mangupa

    Merupakan memberikan nasihat, doa kepada pengantin agar

    rumah tangganya dalam lindungan Tuhan. Setelah kegiatan

    mangupa dilanjutkan makan bersama lagi.