proses berpikir matematika
TRANSCRIPT
1
PROSES BERPIKIR MATEMATIKA
By: Nely machmud
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Manusia memiliki 2 otak ; otak kanan dan otak kiri. Otak kiri berfungsi untuk
menghapal secara theoritis, numeric, alphabeth (misalnya: nama, angka, alamat, dan
lain-lain), sedangkan otak kanan berfungsi untuk mengingat gambaran atau vision
(misalnya: wajah, gambar, dan lain-lain). \Otak kiri lebih cepat lupa akan sesuatu
dibandingkan dengan otak kanan apabila pada saat seseorang mencoba untuk
mengingat, kedua otak kita tidak bekerja bersamaan. Contohnya: terkadang kita hanya
ingat seseorang dari wajahnya, tetapi lupa namanya. Tetapi apabila kedua otak
tersebut dapat berjalan secara seimbang maka akan meningkat kemampuan otak kita.
Sehingga dapat dikatakan kita menjadi lebih cerdas. Selain itu, otak kita juga terbagi
menjadi beberapa bagian yang memiliki fungsi khusus yang berbeda, tetapi cara kerja
koordinasinya saling terkait dan saling melengkapi satu sama lain. Untuk menjadi
lebih pandai, harus menggunakan semua bagian otak.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung
jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu
terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya
dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak
mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.
Bagian-bagian otak manusia :
Otak depan
1. Diensefalon
* Talamus
* Epitalamus
* Hipotalamus
* Subtalamus
2. Telensefalon (Hemisfer serebrum)
2
* Korteks serebrum
* Bulbus olfaktori
* Amigdala
* Septal region
* Forniks
* Basal ganglia Otak
1. Tektum
2. Cerebral
Otak belakang
1. Medula oblongata
* Vestibular nuclei
* Cochlear nuclei
* Medullary RF
* Raphe nuclei
* Solitary nucleus
* Olivary complex
2. Metensefalon
* Pons
* Serebelum/otak kecil
B. Rumusan masalah
Bagaimanakah cara kerja otak manusia?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagian-bagian otak manusia
Otak Depan
Bagian yang paling menonjol dari otak depan adalah otak depan (serebrum),
yang terdapat di bagian otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan
kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, yaitu
belahan kiri mengatur dan melayani tubuh bagain kanan, sebaliknya belahan kanan
mengatur dan melayani tubuh bagian kiri Jika otak belahan kiri mengalami gangguan
maka tubuh bagian kananakan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap-tiap
belahan otak besar yang disebutkan di atas dibagi menjadi empat lobus yhaitu frontal,
pariental, okspital, dan temporal. Antara frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh
sulkus sentralis atau 'celah Rolando.
Otak depan tersusun atas dua lapisan yaitu, lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam.
1. Lapisan luar
Lapisan luar merupakan lapisan tipis bewarna abu-abu. Lapisan ini berisi badan sel
saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga permukaanya menjadi lebih
luas. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf.
4
2. Lapisan dalam
Lapisan dalam merupakan lapisan yang bewarna putih. Lapisan dalam banyak
mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit
Otak depan merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting
dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian
(inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Seacara terperinci,
aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan celah tengah
(sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar.
Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan
kemampuan bicara. Daerah anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan
kemampuan berpikir. Di belakang (posterior) sulkus entralis merupakan daerah
sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
Daerah pendengaran (auditori) terletak mpada lobus temporal. Di daerah ini, kesan
atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada
ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu
ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian
ujung anterior.
Area di otak depan yang juga penting adalah hipotalamus dan talamus. Hipotalamus
merupakan daerah kecil yang terletak di dasar otak depan dan memiliki berat
beberapa miligram. Hipotalamus berberan sebagai pusat pengatur homeostasis tubuh,
misalnya berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh, rasa haus, rasa lapar dan kenyang,
pengeluaran urin, pengaturan pengeluaran hormon dari kelenjar pituitari bagian
anterior dan posterior, serta perilaku reproduktif. Talamus terletak di sebelah atas
hipotalamus, berperan sebagai stasiun relay untuk informasi sensori yang dikirim ke
otak besar. Jasi, talamus akan menyeleksi dan menyalurkan implus-implus sensori
yang penting menuju ke otak besar
Otak Tengah
Otak tengah (diensefalon) manusia cukup kecil dan tidak menyolok, terletak di depan
otak kecil dan jembatan Varol (plus Varolii). Bagian terbesar dari otak tengah pada
sebagian besar Vertebrata adalah lobus optikus yang ukrannya berbeda-beda. Pada
mamalia (termasuk manusia) terdapat korpora kuadrigemina (sebgai lokus optikus
pada Vertebrata tingkatan rendah) yang berfungsi membantu koordinasi gerak mata,
ukuran pupil mata (melebar/menyempit), dan refleks pendengaran tertentu. Selain itu,
5
otak tengah mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan serabut
saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan bagian otak depan, juga
antara otak depan dan mata. Otak tengah merupakan baguan atas batang otak. Semua
berkas serabut saraf yang membawa informasi sensori sebelum memasuki talamus
akan melewati otak tengah
Otak belakang
otak belakang meliputi jembatan Varol (pons Varoli), sumsum lanjutan (medula
oblongata), dan otak kecil (serebelum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak.
1. Jembata varol (pons Varoli)
Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak
kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan konteks otak besar.
2. Sum sum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan atau medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta
menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Sumsum lanjutan berperan sebagai pusat pengatur pernapasan dengan cara
meneruskan implus saraf yang merangsang otot antara tulang rusuk dan diafragma.
Selain itu juga berperan sebgai pusat pengatur refleks fisiologi, seperti detak jantung,
tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat
pencernaan, dan sekrresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak
refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip
Di antara sumsum lanjutan terdapat talamus yang terdiri atas dua tonjolan. Peranan
talamus ini sebagai tempat meneruskan implus ke daerah sensori pada korteks otak
besar untuk disatukan. Selain itu, talamus memiliki hubungan ke berbagai bagian otak
sehingga merupakan tempat lalu lintas implus di antara bagian-bagian otak dan
srebrum.
Di sebelah anterior talamus terdapat hipotalamus yang berperan mengatur fungsi
organ dalam (visceral). Hipotalamus mengatur bermacam-macam fungsi, seperti suhu
tubuh, tidur, minum (rasa haus), emosi (marah, senang, gusar), serta perilaku
reproduktif. Selain itu, hipotalamus juga merupakan tempat neurosekresi yang
mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.
Otak Kecil
Otak kecil (serebelum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini
terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan
6
permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau
posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerkan otot yang terjadi secara sadar. Jika
terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan
koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut
tidak mampu memasukkan kanan ke dalam mulutnya.
B. Otak: Cara Bekerjanya
Pada paruh pertama abad ke-20 ditemukan bahwa jumlah sel otak bukan saja
beberapa juta melainkan satu triliun (1.000.000.000.000). 1687 kali jumlah manusia
di planet ini. Makna dari jumlah ini sangat luas, bahkan setiap sel hanya dapat
melakukan beberapa aktivitas mendasar. Tetapi, jika setiap sel otak beraktivitas maka
jumlah mereka akan membawa kita kedalam realisme yang nyaris supranatural.
Otak merupakan pengendali utama dari tubuh manusia, otak terbungkus dalam
tengkorak kepala dan dilindungi oleh cairan serebospinal. Cairan ini yang berfungsi
untuk melindungi otak dari berbagai gangguan baik getaran maupun benturan di
kepala. Dengan otak yang di berikan oleh yang maha kuasa kita bisa berpikir,
bersosialisasi, berkomonikasi dan mengingat segala sesuatu kejadian yang telah kamu
lewati. Otak manusia lebih besar dibandingkan dengan otak hewan, beratnya kira-kira
1,4 kg dan terdiri dari 100 milyar sel saraf.
Otak terdiri atas beberapa bagian utama seperti serebrum, serebelum dan
batang otak. Serebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Beratnya sekitar 85%
dari berat otak, serebrum terbagi atas dua hemisfer. Batang otak menghubungkan otak
dengan sumsum tulang belakang.
� Cara kerja otak manusia.
Otak bekerja sama dengan organ tubuh kita lainnya sehingga tubuh kita bisa bekerja
sesuai perintahnya. Otak dan Sum-sum tulang belakang membentuk sistem syaraf
pusat, kedua sistem ini bekerja sama untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan
tubuh.
Saat anda berpikir keras cerebrum (hemisfer) berfungsi untuk mengingatnya,
menganalisa, sehingga muncul ide-ide kreatif (hemisfer kanan). Untuk logika dan
bicara di gunakan hemisfer kiri.
7
Batang otak berfungsi untuk kebutuhan-kebutuhan dasar dari organ tubuh seperti
mengatur denyut jantung, bernapas, sistem pencernaan, sirkulasi darah dan merasakan
kapan kita terbangun maupun tertidur.
� Anatomi Otak Manusia
� Batang otak terletak di bagian bawah otak berfungsi untuk sistem kendali
tubuh seperti bernapas, denyut jantung, tidur dan tekanan darah.
� Serebelum merupakan bagian kedua terbesar yang berfungsi untuk
mengkoordinasi pergerakan otot dan mengontrol keseimbangan.
� Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang berfungsi untuk berpikir,
berbicara, mengingat, menerima sensor dan pergerakan. serebrum di bagi atas
empat bagian yang masing-masing mempunyai tugas khusus.
� Frontal lobe terletak di belakang kepala berfungsi untuk berpikir, belajar,
emosi dan pergerakan.
� Occipital lobe berfungsi untuk memproses objek atau untuk penglihatan.
� Pariental lobe terletak di bagian atas otak yang berfungsi untuk merasakan
sensai pada tubuh seperti sentuhan, temperatur dan rasa sakit.
� Temporal lobe berfungsi untuk memproses suara yang masuk dan juga daya
ingat.
8
� Left hemisphere (hemisfer kiri) atau lebih di kenal dengan otak kiri berfungsi
untuk berhitung, analisa dan bahasa.
� Right hemisphere (otak kanan) berfungsi untuk menghailkan pikiran-pikiran
kreatif.
Area terpenting otak yang perlu dipahami dalam mengenali kekuatan otak adalah
serebrum, atau sering disebut sebagai otak kiri dan kanan.
� Otak: Serebrum
Otak Kiri:
Kata, logika, angka, urutan, linieritas, analisis, daftar.
Otak Kanan:
Irama, kesadaran ruang, dimensi, imajinasi, melamun, warna, kesadaran
holistik.
Serebrum dapat dikatakan sebagai bagian terakhir dari otak yang dapat
berkembang. Bila seseorang memiliki kelemahan pada area tertentu, kemudian
ia dilatih oleh pakar, maka kekuatannya pada area tersebut akan meningkat.
Contohnya: Seseorang yang lemah dalam ketrampilan menggambar, kemudian
dilatih menggambar dan melukis, maka kinerja akademisnya akan meningkat
secara menyeluruh, terutama pada bidang seperti geometri dimana persepsi
dan imajinasi berperan penting.
Sayangnya, sistem pendidikan yang ada sekarang ini memiliki kecenderungan
untuk lebih memilih ketrampilan-ketrampilan otak kiri -matematika, bahasa,
dan ilmu pengetahuan- daripada seni, musik, dan ketrampilan berpikir secara
kreatif. Pada akhirnya, ketika kita hanya berfokus pada setengah bagian otak,
9
maka sistem pendidikan kita hanya menciptakan orang-orang yang setengah
pintar.
Perlu diketahui, bahwa otak bekerja secara sinergis, yakni ketika informasi
diterima maka aktivitas otak kiri dan kanan saling bekerja. Selain itu, otak
juga melakukan aktivitas pengulangan.
Otak dapat mengingat objek denga baik ketika ia terus melakukan proses
pengulangan. Contoh, Jika "X" adalah ingatan; semakin baik kita melatih penggunaan
ingatan, maka semakin mudah kita mengingat. Jika, "X" adalah kreativitas; semakin
kita berlatih menjadi kreatif, maka semakin banyak kita akan mencipta dan pemikiran
kratif akan semakin mudah.
� FUNGSI OTAK KANAN DAN OTAK KIRI
DePorter (2004:36) mengungkapkan bahwa proses berpikir otak kiri bersifat
logis, sekuensial, linear, dan rasional. Otak kiri berdasarkan realitas mampu
melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai untuk tugas-tugas
teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi audiotorial, menempatkan detail
dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Untuk belahan otak kanan cara berpikirnya
bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-
cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran
yang berkenaan dengan perasaaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang,
kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna,
kreativitas dan visualisasi.
Selanjutnya, Restak (2004:97) juga mengemukakan bahwa otak kiri berfungsi
menjelaskan sesuati secara verbal atau tulisan. Belahan otak kiri cenderung memecah
segala sesuatu ke dalam bagian-bagian dan lebih mengenali perbedaan dari pada
menemukan kesamaan ciri. Di samping itu menurut Restak, belahan otak kiri
memproses dunia dengan cara yang linear dan runut. Sebalinya, belahan otak kanan
kurang mengandalkan kata-kata dan bahasa, belahan otak kanan lebih bisa melihat
gambar secara keseluruhan dengan memperhatikan dan menggabungkan menjadi
sebuah gambaran umum. Belahan otak kanan terlibat dalam proses penyetaraan yang
melibatkan banyak operasi sekaligus. Hal yang sama tentang fungsi otak kiri juga
10
dikemukakan oleh Maksan (1993:55) bahwa tugas-tugas kebahasaan dikoordinasikan
oleh otak kiri.
Otak kiri berkaitan dengan akademik maka otak kanan berfungsi dalam hal
perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Merupakan pusat otak
yang dominan untuk berbahasa lisan dan tulisan. Berperan dalam proses berpikir yang
logis, analitis, linier dan bertindak yang rasional. Daya ingat otak kiri bersifat jangka
pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi
gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. Otak kanan
berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi,
musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila
terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka
fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Para ahli banyak
yang mengatakan otak kiri sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient), sementara
otak kanan memegang peranan penting bagi perkembangan EQ (Freed 1997 dalam
Soepalarto http://ykai.net/index/php).
� BAGAIMANA KEDUA BELAHAN OTAK BEKERJA
Setiap belahan otak, baik otak kiri maupun otak kanan pada hakikatnya
mempunyai mempunyai tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Misalnya, Otak
kiri berkaitan dengan akademik, seperti perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa,
hitungan dan logika, sedangkan Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan,
kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Namun, aktifitas kerja kedua
otak tersebut tidak terpisah. Aktivitas kedua otak itu saling menyatu dan juga saling
membangun.
Sebagai contoh, ketika melihat beberapa pohon dengan dedaunannya yang
berguguran, tanah yang kering, dan cuaca yang teramat panas. Kita akan memerikan,
menganalisis, dan menggeneralisasikan semua hal tersebut dengan belahan otak
kanan. Setelah hal tersebut dilakukan oleh otak kanan, maka belahan otak kirilah
kemudian yang mengkomunikasikannya secara verbal. Misalnya, ketika kita berkata,
“dedaunan itu banyak berguguran, tanah yang disekitarnya kering, dan ternyata
sekarang adalah musim kemarau”. Belahan otak kirilah yang bertanggung jawab
terhadap pengolahan bahasa dan mengutarakan konsep-konsep yang ada dalam
11
persepsi seseorang. Namun, semua merupakan hasil dari penggeneralisasian yang
dilakukan oleh belahan otak kanan. (Restak, 2004:97)
Dengan contoh di atas, dapat disimpulkan sebenarnya dalam setiap aktivitas
otak yang dilakukan oleh manusia selalu melibatkan dua fungsi otak, yaitu belahan
otak kiri dan belahan otak kanan. Otak kiri untuk melakukan pemikiran, persepsi,
sedangkan otak kanan untuk memberikan gambaran secara visual. Jika seseorang
hanya mengaktifkan salah satu belahan otaknya dalam beberapa aktivitas, terjadi
ketidakseimbangan fungsi kerja otak pada manusia, maka orang tersebut akan mudah
menghadapi kesulitan terutama kesehatan mental yang kurang baik. Seperti yang
dikemukakan DePorter (2004: 38), “Sesungguhnya, jika Anda termasuk kategori otak
kiri dan Anda tidak melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa aktivitas otak
kanan dalam hidup Anda, ketidakseimbangan yang dihasilkan dapat mengakibatkan
Anda stressdan juga kesehatan mental dan fisik yang buruk.”
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pentingnya menyeimbangkan fungsi kedua belah otak dalam melakukan aktivitas
yang memang membutuhkan kerja otak, sehingga tercapai tujuan yang optimal.
� PERKEMBANGAN OTAK BAYI
Otak bayi bukan miniatur otak dewasa. Ia masih akan menjadi besar dan berkembang
dari otak yang semula imatur menjadi matur.
Selama otak berkembang pesat di tahun-tahun pertama kehidupan anak, inilah saat
paling tepat untuk menstimulasinya. Lalu banyak pertanyaan muncul, mengapa
stimulasi yang interaktif harus diberikan di masa-masa tersebut. Inilah jawaban yang
diberikan Dr. Dwi Putro Widodo Sp.A(K), M.Med., Ketua Kelompok Kerja
Neurologi Anak PP IDAI Pusat, atas pertanyaan-pertanyaan seputar tumbuh kembang
otak bayi.
Kapan organ otak mulai terbentuk?
Otak mulai tumbuh dan berkembang sejak bayi masih dalam kandungan, tepatnya
setelah usia kehamilan 8 minggu. Susunan saraf pusat atau otak merupakan organ
yang pertama kali terbentuk. Pada awalnya dimulai dengan pembentukan lempeng
saraf (neural plate) pada sekitar hari ke-16 kehamilan. Kemudian, lempeng saraf ini
menggulung membentuk tabung saraf (neural tube) pada hari ke-22. Lalu, mulailah
diproduksi sel-sel saraf.
12
Nah, pada hari ke35 kehamilan atau sekitar minggu kelima, mulai terlihat cikal-bakal
otak besar di ujung tabung saraf. Selanjutnya, terbentuklah batang otak, otak kecil dan
bagian-bagian lainnya. Mulai usia delapan minggu kehamilan, terjadilah produksi sel
saraf luar biasa cepatnya, kira-kira mencapai 250 ribu per detik. Pertumbuhan dan
perkembangan otak juga berlangsung cepat sekali, terutama mulai di trimester ketiga,
kira-kira saat kehamilan berumur 25 minggu hingga anak berusia 2 tahun.
Bagaimana tahap perkembangan otak?
Proses tumbuh kembang otak sangat kompleks dan melalui beberapa tahapan, yaitu
penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf (migrasi), perubahan sel
saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (si- naps),
dan pembentukan selubung saraf (mielinasi).
1. Poliferasi
Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Kemudian, mengalami
pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut proses penambahan
(poliferasi) sel saraf. Proses proliferasi ini berlangsung pada usia kehamilan sekitar 4-
24 minggu. Proses poliferasi sel saraf selesai/berhenti pada waktu bayi lahir.
2. Migrasi
Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau berpindah ke
tempatnya masing-masing. Ada yang menempati wilayah depan, belakang, samping,
dan bagian atas otak. Waktu terjadi perpindahannya berbeda-beda sesuai program
yang sudah dibentuk secara genetik dan alamiah.
Setelah sampai di "rumahnya" masing-masing, sel-sel saraf lalu berkembang. Setiap
"rumah" memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri. Percepatan pertumbuhannya
juga berbeda-beda. Tak heran kalau kemampuan otak setiap anak juga berbeda.
Proses migrasi sebenarnya berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir
bulan ke-6. Proses migrasi ini terjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang
bermigrasi lebih awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya
menempati lapisan luar (korteks serebri).
3. Diferensiasi
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel
saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu
perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada
orang dewasa. Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-
13
cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh
banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur
kehidupan individu sehari-hari.
4. Sinaps
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps).
Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin
bertambah banyak.
5. Mielinisasi
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih terus
berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan.
Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun.
Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah
sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.
Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi
dan nutrisi. Nah, di sinilah pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal
(kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak.
Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas,
maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar
saja. Persiapan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum
kehamilan, selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan
otak itu selesai.
Berapa berat otak bayi?
Berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badan ternyata berat
otak hanya mencapai 2-3 persen. Rata-rata ketika baru lahir berat otak bayi adalah
350 gram. Kemudian, menginjak usia 1 tahun bertambah menjadi 1.200 gram.
Percepatan pertambahan berat otak pada setiap anak berbeda-beda, tergantung pada
faktor genetik dan lingkungannya.
Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah
mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun
perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun
juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar
70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi
dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat
sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu
14
tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Maka tak salah jika
orang tua disarankan memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk menstimulasi bayi
secara optimal.
Berdasarkan penelitian juga, diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan otak
anak perempuan ternyata lebih cepat dibandingkan otak anak laki-laki. Sebaliknya,
konon otak anak laki-laki lebih besar dibandingkan otak perempuan. Kenapa?
Kemungkinan karena faktor genetik.
Apa yang mempengaruhi perkembangan otak?
Yang pasti, tumbuh-kembang otak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Jika kedua faktor ini tak mendukung, maka dengan sendirinya tumbuh-kembang otak
jauh dari optimal. Faktor genetik dan lingkungan tak bisa berdiri sendiri, keduanya
saling berkaitan dan bergandengan agar otak berkembang dengan baik.
Faktor genetik dipengaruhi juga oleh kondisi kesehatan ataupun gizi saat si kecil
masih berupa janin. Jadi, kalau ibu kekurangan gizi, otomatis perkembangan sel-sel
saraf dan pertumbuhan jaringan saraf janin pun tidak sebanyak yang harusnya bisa
dicapai jika gizi ibu bagus.
Alhasil, otak bayi cenderung kecil dan kemungkinan kemampuan memorinya menjadi
sedikit. Proses kerja otaknya juga lebih lamban ketimbang otak yang ukurannya lebih
besar. Kelak, perkembangan motorik si kecil akan terlambat dan sehari-hari pun ia
terlihat kurang cerdas. Tak heran, jika ibu hamil sangat dianjurkan untuk selalu
mengonsumsi makanan yang bergizi.
Faktor lingkungan, dalam hal ini orang tua, juga punya peran yang penting terutama
untuk menstimulasi si kecil. Rangsangan yang lebih optimal tentu harus diberikan
setelah bayi lahir ketimbang waktu ia masih dalam kandungan. Suara atau belaian
orang tua merupakan stimulasi bagi bayi yang dapat mempercepat perkembangan
otaknya.
Kenapa otak harus distimulasi?
Tanpa stimulasi, otak bayi menjadi tidak terolah. Akibatnya, jaringan saraf (sinaps)
yang jarang atau tidak terpakai akan musnah. Di sinilah pentingnya pemberian
stimulasi secara rutin. Mengapa harus rutin? Karena setiap kali anak berpikir atau
mengfungsikan otaknya, maka akan terbentuk sinaps baru untuk merespons stimulasi
15
tersebut. Berarti, stimulasi yang terus-menerus akan memperkuat sinaps yang lama
sehingga otomatis membuat fungsi otak akan makin baik.
Mengenai stimulasi ini, para peneliti di Baylor College of Medicine, Houston,
Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak yang tidak banyak distimulasi maka
otaknya akan lebih kecil 30 persen dibandingkan anak lain yang mendapatkan
rangsangan secara optimal.
Mana lebih besar pengaruhnya, faktor genetik atau lingkungan?
Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat tergantung pada kerja sama antara faktor
genetik dan faktor lingkungan. Namun, berdasarkan pengamatan, faktor lingkungan
ternyata paling banyak berperan dalam menentukan masa depan anak. Contohnya,
lingkungan dengan suasana yang baik dan menyenangkan, gizi baik, imunisasi,
stimulasi dan kasih sayang yang cukup dapat mengoptimalkan perkembangan otak
anak.
Apakah kemampuan otak dapat berubah?
Ya, setiap saat kemampuan otak bisa berubah. Pada saat lahir, anak mungkin sehat
dan pintar. Namun, jika kemudian anak menderita penyakit, katakanlah radang otak,
maka habislah sudah kemampuan otaknya, karena sel-sel yang rusak tidak dapat
diganti. Misalnya, anak tak diimunisasi, lalu terkena campak atau penyakit lain yang
bisa menyerang otak, maka otaknya juga takkan optimal lagi. Selanjutnya yang bisa
dibangun kembali adalah jaringan saraf anak tapi bukan sel otaknya.
Bagaimanakah susunan otak itu?
Secara sederhana, otak dibagi dalam 2 bagian, yaitu otak besar dan otak kecil. Otak
besar berperan penting dalam kemampuan berpikir dan tingkat kecerdasan seseorang.
Sedangkan otak kecil memiliki tanggung jawab sebagai pengontrol koordinasi dan
keseimbangan.
Selanjutnya, struktur otak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kiri dan kanan.
Masing-masing memiliki fungsi berbeda. Otak kiri berkaitan dengan fungsi akademis
seperti belajar berhitung (matematika), logika, membaca, menulis, menganalisa, dan
16
mengembangkan kemampuan daya ingat. Sementara, otak kanan berkaitan dengan
kreativitas, seperti seni atau olahraga.
Bagaimana cara menstimulasi otak kiri dan kanan?
Baik otak kiri maupun kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agar fungsi-
fungsinya bisa berkembang secara optimal. Tak mungkin hanya merangsang otak kiri
atau otak kanan saja. Para pakar psikologi menilai, jika stimulasi dilakukan secara
seimbang, maka tak hanya unsur kecerdasan yang akan meningkat melainkan
kepribadian anak di kemudian hari.
Contoh menstimulasi otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibu menyusui,
dendangkanlah lagu-lagu yang terasa nikmat serta belai dan sentuhlah si bayi dengan
lembut. Ajak pula si kecil berbicara meskipun ia belum bisa menjawab ucapan ibu
atau ayahnya. Nah, melodi dari lagu akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan
lirik lagu yang didendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang
jelas, stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain,
aman, dan nyaman.
C. PROSES BELAJAR BERDASARKAN KERJA OTAK
Rangsangan yang masuk melalui indera, akan dipersepsikan (diartikan),
kemudian secara selektif informasi tersebut disimpan. Proses penyimpanannya
melibatkan kedua belahan otak
Ditingkat pre-kategorikal, informasi tertentu (spesifik) akan bertahan dalam
waktu yang singkat (ingatan jangka pendek), untuk informasi yang dilihat ( visual)
bertahan 200 ms, untuk informasi yang didengar (auditory) bertahan 2000 ms. Ini
merupakan bagian dari working memory.
Ditingkat katagorikal, informasi secara kompetitif dipahami, kemudian menuju bagian
otak tertentu sesuai jenis informasi yang masuk. Terjadi di working memory.
Informasi kemudian disimpan dalam ingatan jangka panjang; dan dapat direproduksi
serta dapat dipanggil kembali (retrieval) atau direcall (diingat atau dikenali).
Langkah langkah proses informasi yang terjadi di working memori berupa
pengenalan, kebermaknaan dan direkam dalam waktu yang singkat.
17
Di ingatan jangka pendek (short term memory) akan menampung unit secara
terbatas, informasi dicoding secara semantik (berdasarkan arti), berurutan dan
untextuality
Memori disimpan dalam berbagai modalitas yaitu
Memori episodik (waktu kejadian)
memori semantik (diartikan); dapat dalam bentuk verbal fonologi (suara dan bunyi)
atau visual tekstual ( yang dilihat)
Penyimpanan visual : konkrit
penyimpanan auditory : berurutan dan abstrak; ada 2 aspek yaitu verbal dan non
verbal
Memori prosedural : mengetahui bagaimana melakukan
memori deklaratif : mengetahui bahwa.
1. BACA-TULIS- EJA
PADA OTAK KIRI . OTAK KIRI-KANAN: (Njiokiktjien 1997, NJiokiktjien 2003)
a. Pemahaman dan pengenalan apa yang dilihat.
Mula mula anak belajar membaca melalui proses penglihatan, dimana bentuk huruf
dan kata harus dicamkan dan diingat; kemudian bentuk tersebut diidentifikasi, diingat
dan dihubungkan dengan bunyi huruf/kata.
b. Hubungan antara deret huruf dan deret bunyi
Setelah ada proses pemahaman tentang apa yang dilihat, didalam otak deretan
huruf akan dirubah menjadi deretan bunyi, sehingga terjadi perekaman kata. Deretan
huruf ini akan masuk dalam proses didaerah pendengaran sehingga terjadi
pemanggilan bunyi.
c. Menganalisa apa yang didengar.
Perbendaharaan kata pada permulaan bahasa bicara diwujudkan sebagai
kesatuan bunyi,kemudian anak tahu bahwa satu kata terdiri dari beberapa bunyi
tersendiri. Anak harus belajar untuk menganalisa apa yang didengar.
d. Pemahaman apa yang dibaca.
18
Bila sudah terdapat kemajuan dalam proses membaca, bacaan tersebut harus
dapat dimengerti sehingga dapat membuat ringkasan atau jalan pikiran dari apa yang
telah dilihat. Untuk tahapan ini anak tidak boleh ada kesulitan dalam menemukan
kata, dapat bicara dengan lancar, mempunyai tata bahasa yang digunakan.
PADA OTAK KANAN (Freed, 1997)
a. Mengeja (Visual Spelling)
Proses berpikir pada individu dengan otak kanan adalah secara visual dan
spasial(penglihatan dalam ruang). Anak dapat membedakan konsonan tapi sulit untuk
membedakan vocal tertentu. Karena proses berpikirnya dalam ruang, mudah terjadi
inverse huruf, dan terlihat seperti cermin. Karena penglihatannya 3 dimensi, maka
kata yang dilihat dapat terimajinasi berotasi (dari arah atas, bawah, seperti cermin).
Bentuk kata yang dilihat , diimajinasikan, lalu diingat. Setelah itu baru dapat
dieja kedepan atau dieja mundur. Agar lebih mudah terperhatikan kata tersebut harus
ditulis berwarna dengan masing suku kata diberi warna yang berbeda. Perlihatkan
keanak selama 20 detik agar dapat terekam dipikirannya.
Anak akan sulit untuk menuliskan apa yang dilihat karena harus melihat
kebawah, yang mempengaruhi proses pemanggilan kembali imajinasi visualnya.
Setelah menguasai dengan satu kata, ditingkatkan dengan gabungan beberapa
kata atau satu kalimat.
b. Membaca
Proses membaca dimulai dengan melihat kata, diubah menjadi gambar
didalam pikirannya, lalu diucapkan dengan kata.
Hal ini akan sulit dikerjakan karena konsentrasi anak lebih mudah beralih, informasi
diproses dengan acak dan pandangan dapat melompat atau mundur dari kata yang
harus dibaca. Jadi proses membaca menjadi tidak lancar; akan ada kata yang terlewati
dan baris yang terlompati.
Bila anak ini mengerti konsep untuk mengubah kata menjadi gambar didalam
pikirannya (mental picture), anak akan dapat membaca dalam hati.
19
Pola belajar yang whole to part, mengakibatkan ketidak mampuan dalam
belajar huruf bunyi (fonem). Anak biasanya baru dapat membaca dikelas 3, setelah
perbendaharaan kata yang dilihatnya banyak.
Metode phonic yang memecah kata menjadi huruf bunyi seperti yang diajarkan secara
konfensional dan memerlukan proses pendengaran dan berurutan, hanya dapat dipakai
untuk pola belajar otak kiri atau ke 2 otak (part to whole).
Pada otak kanan dipakai metode bahasa yang menyeluruh (whole language),
dimana ini akan merangsang anak untuk senang membaca dan mengerti
(komprehensif), baru kemudian memperbaiki detail (ejaan dan tata bahasa).
Anak diperlihatkan kata utuh dan dibacakan utuh untuk kemudian direkam
dalam pikirannya (jangan dibiarkan anak untuk menebak).
c. Membaca dalam hati
Individu dengan pola belajar dengan otak kanan adalah seorang pembaca
dalam hati yang ulung, dan dapat membaca dengan cepat, karena membaca adalah
komprehensif (pemahaman) dan komprehensif adalah visual (sesuatu yang dapat
dilihat).
Pada individu dengan pola belajar memakai otak kiri walau dapat membaca
cepat, belum tentu pemahamannya baik. Untuk memahami apa yang dibaca , harus
dengan membaca perlahan (silent) dan pelan pelan (slowly), sehingga kata kata
tersebut akan masuk kedalam pikirannya. Biasanya menggunakan catatan , sehingga
penyimpanan informasinya sistimatik.
Individu dengan otak kanan akan membaca dengan cepat, melakukan scanning
terhadap kata kata yang ada, sehingga mendapatkan gambaran detailnya.
Mula mula dibacakan, lalu disuruh untuk merubah kata kata tersebut menjadi gambar
mental.
d. Menulis.
Merupakan hal yang paling sulit untuk dikerjakan karena koordinasi
motorikhalus umumnya juga terganggu.
Orientasi visualnya yang multidimensi membuat kecenderungan untuk
melakukan kesalahan dalam menyalin huruf dan angka.
20
Terdapat kesulitan dalam mengalihkan dari gambar yang ada dipikirannya
kedalam kertas dalam bentuk kata, membentuk huruf, ejaan, pemisahan kata, karena
terjadi distorsi dari mental picturenya.
Pada otak kiri, berpikirnya secara symbol dan dalam bentuk kata,, sehingga
mudah untuk menerjemahkan pikirannya ke kertas.
Pada otak kanan, sejak awal anak cenderung perfeksionis. Jadi bila terdapat
kesalahan menulis yang harus diperbaiki membuatnya tidak mau menulis. Anak
disuruh berbicara lambat, lalu kita menuliskan kata tersebut, beri tanda baca dan
pemisahan kata; dengan demikian dia mengerti bagaimana cara menulis. Kemudian
kita berbicara dengan lambat, anak disuruh menuliskan. Bila terdapat kesalahan
perbaikilah kata tersebut secara kata yang utuh.
2. BERHITUNG
PADA OTAK KIRI (Njiokiktjien 1997, Njiokiktjien 2003).
a. Dapat menghitung dan mempunyai pengertian bilangan.
Sebelum anak mampu berhitung, harus ada pengertian tentang jumlah dan
pengertian tentang perbedaan diantara jumlah tersebut.
Saat balita anak belajar berhitung dalam situasi fisik dan konkrit,
menghubungkan jumlah tersebut dengan bahasa yang diucapkan yaitu bilangan2
kemudian disusul dengan angka angka.
Pengertian bilangan ( pengertian jumlah tanpa ada benda fisik /konkrit yang
dapat dihitung) harus sudah dimiliki pada usia 5 tahun.
b. Bahasa pada proses berhitung
Membagi atau merubah suatu jumlah, pengertian ditambah dan dikurangi,
lebih besar dan lebih kecil perlu diajarkan selama perkembangan bicara dalam bentuk
gerakan dan penglihatan. Salah satu syarat untuk dapat berhitung adalah tidak
mengalami gangguan perkembangan berbahasa.
c. Mengerjakan simbol simbol hitungan.
Syarat lain untuk berhitung adalah mengenal bentuk lambang hitungan,
sehingga proses berhitung dapat berlangsung.
d. Proses berhitung sentral
21
Operasi matematika (tambah, kurang, kali dan bagi) akan dipelajari pada ahir
periode manipulasi secara konkrit. Operasi matematika tidak tergantung dari simbul
tertulis.
e. Faktor lain pada berhitung.
Perhatian, pencaman dan daya ingat jangka pendek yang baik perlu untuk
mencongak. Juga perlu daya ingat yang baik tentang apa yang didengar verbal. Pada
mencongak juga diperlukan imajinasi penglihatan (visual) selama hitungan hitungan
belum mampu dilakukan secara otomatis. Pada operasi yang lebih besar diperlukan
keberuntunan, yang satu dulu, baru yang lain dan diperlukan urutan yang tepat serta
perencanaan.
PADA OTAK KANAN (Freed, 1997)
Proses pembelajaran secara berlatih (drill), pengulangan dan ujian dengan
waktu yang terbatas, hanya sesuai untuk individu dengan otak kiri.
Karena pola belajar pada otak kanan adalah visual, maka ilustrasikan konsep
matematika secara visual misalmya menghitung uang, menggunakan sempoa.
Kekuatan individu ini terdapat pada intuisi matematika, sedangkan perhitungan
arithmatika yang sederhana merupakan sisi kelemahannya.
Proses pembelajaran dengan menarik minat mereka dengan
memperkenalkannya pada konsep matematika yang kompleks misalnya bilangan
negatif, kuadrat, akar, tenaga (power), sebelum ahirnya diperkenalkan pada konsep
dasar yaitu penjumlahan, pembagian sederhana, perkalian.
Kegiatan tersebut dapat berupa menghitung volume air yang ada di botol, mengetahui
berapa lama kereta api dapat menempuh jarak bandung-jakarta bila kecepatannya
tertentu, kegiatan memasak dengan cara menakar menggunakan cangkir dan sendok
akan mengajarkankonsep volume, pecahan, perkalian.
Setelah dapat memahami proses perhitungan sederhana dan persamaan, dengan
mudah akan dapat memahami sesuatu yang lebih abstrak dan konsep yang sulit (
misalnya geometri, kalkulus)
Proses berpikirnya visual; hindari anak disuruh menulis, tidak perlu menghitung
dengan jari, dalam suasana relax, tidak ada tekanan karena pembatasan waktu,
22
lakukan latihan mental matematika yang melibatkan keberuntunan secara auditori dan
konsep matematika.
Dengan cara ini akan memotong daerah kelemahan anak (proses dengar) dan
merubahnya menjadi kekuatan menggunakan kemampuan visualnya.
Latihan mental matematika ini juga memanfaatkan kemampuan visual tanpa g
angguan untuk menuliskan atau menunjukan cara (langkah) penyelesaian.
Jangan memberi soal yang berlebihan ; cukup 5-10 soal dengan masalah yang
berbeda.
D. Perkembangan Otak Manusia
Pranatal
Tahapan perkembangan otak manusia mirip dengan vertebrata lainnya.
Dimulai sesaat setelah konsepsi terjadi blastosis yaitu pembagian sel yang sangat
cepat. Dalam hitungan hari blastosis terbagi menjadi tiga struktur lapisan yang disebut
sebagai keping embrionik (the embryonic disk). Setiap lapisan kemudian akan
berubah menjadi sistem organik utama yaitu :
1. Lapisanendoderm
Disebut juga sebagai lapisan dalam. Lapisan ini akan berubah menjadi
serangkaian organ dalam seperti organ pencernaan, pernafasan dan lain-lain.
2. Lapisan mesoderm
Disebut juga sebagai lapisan tengah. Lapisan ini akan berubah menjadi
struktur kerangka dan otot.
3. Lapisan ectoderm
Disebut juga sebagai lapisan luar. Lapisan ini berubah menjadi permukaan
kulit, rambut, sistem saraf, termasuk organ persepsi atau indera.
Setelah ini berkembanglah sistem saraf pada otak dengan cara neurulation yaitu saat
ectoderm melipat tubuhnya untuk membentuk tabung saraf (neural tube). Tabung
saraf kemudian berdiferensiasi kembali menjadi subdivisi otak depan, otak tengah dan
sumsum tulang belakang (korda spinal).
23
Postnatal
Terdapat perubahan ukuran dan kerumitan dari kebanyakan pohon-dendrit sel
saraf. Perkembangan struktur otak setelah kelahiran (postnatal) dapat dibagi menjadi
dua proses yaitu
1. Protomap dimana perbedaan area kortikal terjadi pada awal pembentukan
korteks dan disebabkan oleh faktor intrinsik, dimana aktivitas neuron tidak
diperlukan.
2. Protocortex dimana perbedaan area korteks terjadi kemudian pada
perkembangan korteks dan tergantung pada faktor ekstrinsik seperti input atau
masukan dari bagian lain otak maupun sistem penginderaan, oleh karenanya aktivitas
neuron diperlukan. Pada orang dewasa pembagian area korteks dipengaruhi oleh
informasi dari talamus dan interaksi dengan area lain di otak melalui hubungan inter-
regional
E. KEAJAIBAN OTAK MANUSIA
Penelitian mutakhir terakhir menunjukkan bahwa otak manusia terdiri dari
bermilyar-milyar sel aktif. Disebutkan, minimal terdiri 100 milyar sel otak aktif sejak
lahir. Masing-masing sel dapat membuat jaringan sampai 20000 sambungan tiap
detik. Yang menkjubkan adalah saat awal kehidupan manusia, otak manusia
berkembang melalui proses belajar alamiah dengan kecepatan 3 milyar sambungan
per detik. Sambungan-sambungan ini adalah kunci kekuatan otak.
Dengan kemampuan luar biasa ini otak manusia mampu menghafal seluruh
atom yang ada di alm semesta. Kemampuan memori otak manusia adalah 10800
(angka 10 dengan 0 sebanyak 800 dibelakangnya), sedangkan jumlah atom di alam
semesta adalah sekitar 10100(angka 10 dengan 0 sebanyak 100 dibelakangya).
Lebih menakjubkan lagi adalah otak manusia terdiri dari beragam hal : bagian,
fungsi, kemampuan, dll. Empat bagian otak manusia yang satu adalah : neuron,
dendrite, sel glial, dan system insulating. Bermacam-macam pusat kecerdasan : otak
kiri dan kanan. Otak manusia mempunyai empat panjang gelombang otak
• Otak Kiri dan Kanan
24
Dalam proses belajar atau kehidupan sehari-hari, orang sering hanya
menggunakan ½ kemampuannya saja yaitu otak kiri. Saat kita belajar disekolah
misalnya, kita biasa dituntut berpikir urusan logis saja. Tetapi seperti telah kita
ketahui, kita perlu menggunakan ½ kemampuan lainnya yaitu otak kanan. Kita
memang membutuhkan keberanian untuk mencoba menggunakan otak kanan yang
berfikir secara acak, menyeluruh, dan kreatif itu.
Otak kanan sangat membantu kita dalam proses menghafalcepat, membaca cepat, dan
berfikir kreatif. Untuk membaca cepat, berpikir holistic. Dapatkan inti data maksud
utama dari kesatuan baca itu. Lalu coba pahami, baru gunakan otak kiri secara unik
dan teliti. Sedangkan untuk menemukan solusi-solusi yang lain yang berbeda terapkan
juga berpikir menyeluruh, holistik. Kemudian tindak lanjuti menggunakan otak kiri
yang teliti.
• Lapisan-Lapisan Otak
System pengamanan otak manusia utamanya, dikendalikan oleh stem system
atau reptile. Otak reptile ini terletak dilapisan paling dalam dari otak manusia. Ia
bekerja secara instinctive otomatis. Untuk keperluan belajar dan berfikir kreatif
mestinya otak reptile dikondisikan aman. Dalam kondisi aman. Otak reptile mampu
bekerja dengan baik dan mendukung bagian otak lain untuk belajar. Bahkan dalam
kondisi aman ini, memungkinkan otak untuk lebih berani mengungkapkan ide-ide
baru yang mungkin belum pernah ditemukan orang. Sehingga berkembanglah
pemikiran-pemikiran kreatif.
Sebelah luar dari lapisan luar otak reptile/ terdapat lapisan otak mamalia
(lymbic system) lapisan tengah. Otak mamalia berfungsi mengendalikan emosi dan
perasan kita. Peran emosi dan kehidupan dan belajar telah diteliti dengan baik oleh
Daniel Goldmen, yang dikenal dengan emotional intelligence (EQ).
Lapisan sebelah luar dari oatk mamalia adalah lapisan otak neo-cor-tex, lapisan
terluar yang hanya dimiliki oleh manusia, tidak oleh makhluk yang lain. Keberadaan
otak neo-cor-tex menjadi keistimewaan manusia. Dengan neo-cor-tex, manusia
mampu membaca dan menulis puisi, mampu melakukan perhitungan yang rumit,
menyusun rumus-rumus dan sebagainya.
Otak neo-cortex inilah biasanya dikembangkan di berbagai sekolah dan pelatihan. Di
sekolah kita belajar bahasa, matematika, geografi, dsb. Di kursus atau pelatihan kita
belajar computer, mengetik, dsb.
25
Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah otak neo-cortex dapat bekerja secara
optimal jika didukung oleh dua lapisan otak yang lebih bawah yaitu mamalia dan
reptile. Neo-cortex dapat berpikir kreatif jiak emosinya senang, bersemangat,
termotivasi, dan instingnya merasa aman.
• Kesadaran Otak
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa otak manusia terdiri dari 1/7 bagian
otak sadar dan 6/7 bagian otak bawah sadar. Jadi, otak bawah sadar 6x lebih besar
dibanding otak sadar. Sehingga kita mampu mengaktifkan otak bawah sadar maka
akan memberikan hasil yang sangat efektif.
Cara mengoptimalkan otak bawah sadar diantaranya kata kunci, peta pikiran, teknik
afirmasi, permainan mental, circuit learning, berpikir positif, gelombang otak/ dan
pembiasaan.
• Kekuatan Karakter Otak.
Manusia memiliki karakter yang unik namun berbeda-beda bahkan
bertentangan. Sebagaimana pernah dikatakan oleh filosof besar, Aristoteles, karakter
kita dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan. Demikian pula dengan karakter kecerdasan
otak manusia. Jika kita membiasakan diri mengoptimalkan otak kiri dan kanan, sadar
dan bawah sadar/seluruh lapisan otak, IQ, EQ, SO, dan QQ maka karakter otak
optimal menjadi milik kita.
BAB III
PENUTUP
26
A. Kesimpulan
• Batang otak terletak di bagian bawah otak berfungsi untuk sistem kendali tubuh
seperti bernapas, denyut jantung, tidur dan tekanan darah.
• Serebelum merupakan bagian kedua terbesar yang berfungsi untuk
mengkoordinasi pergerakan otot dan mengontrol keseimbangan.
• Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang berfungsi untuk berpikir,
berbicara, mengingat, menerima sensor dan pergerakan. serebrum di bagi atas
empat bagian yang masing-masing mempunyai tugas khusus.
• Frontal lobe terletak di belakang kepala berfungsi untuk berpikir, belajar, emosi
dan pergerakan.
• Occipital lobe berfungsi untuk memproses objek atau untuk penglihatan.
• Pariental lobe terletak di bagian atas otak yang berfungsi untuk merasakan sensai
pada tubuh seperti sentuhan, temperatur dan rasa sakit.
• Temporal lobe berfungsi untuk memproses suara yang masuk dan juga daya ingat.
• Left hemisphere (hemisfer kiri) atau lebih di kenal dengan otak kiri berfungsi
untuk berhitung, analisa dan bahasa.
• Right hemisphere (otak kanan) berfungsi untuk menghailkan pikiran-pikiran
kreatif.
Area terpenting otak yang perlu dipahami dalam mengenali kekuatan otak adalah
serebrum, atau sering disebut sebagai otak kiri dan kanan.
� Otak: Serebrum
Otak Kiri:
Kata, logika, angka, urutan, linieritas, analisis, daftar.
Otak Kanan:
Irama, kesadaran ruang, dimensi, imajinasi, melamun, warna, kesadaran
holistik.
27
Serebrum dapat dikatakan sebagai bagian terakhir dari otak yang dapat
berkembang. Bila seseorang memiliki kelemahan pada area tertentu, kemudian
ia dilatih oleh pakar, maka kekuatannya pada area tersebut akan meningkat.
Contohnya: Seseorang yang lemah dalam ketrampilan menggambar, kemudian
dilatih menggambar dan melukis, maka kinerja akademisnya akan meningkat
secara menyeluruh, terutama pada bidang seperti geometri dimana persepsi
dan imajinasi berperan penting.
Sayangnya, sistem pendidikan yang ada sekarang ini memiliki kecenderungan
untuk lebih memilih ketrampilan-ketrampilan otak kiri -matematika, bahasa,
dan ilmu pengetahuan- daripada seni, musik, dan ketrampilan berpikir secara
kreatif. Pada akhirnya, ketika kita hanya berfokus pada setengah bagian otak,
maka sistem pendidikan kita hanya menciptakan orang-orang yang setengah
pintar.
Perlu diketahui, bahwa otak bekerja secara sinergis, yakni ketika informasi
diterima maka aktivitas otak kiri dan kanan saling bekerja. Selain itu, otak
juga melakukan aktivitas pengulangan.
B. Saran
Dari makalah keterangan makalah ini bahwa setiap makhluk hidup memiliki otaknya
masing-masing, dan otak itu memiliki banyak fungsi dalam tubuh kita. Maka kita
harus menghidarkan hal-hal yang dapat merusak otak.
BAB IV
28
DAFTAR PUSTAKA
- http://berita-iptek.blogspot.com/2009/02/cara-kerja-otak.html.
- http://irfanihendri.com
- http://www.mediaindo.co.id
- http://smpmober.0fees.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=18
- http://www.vivagamers.com/index.php?option=com_smf&Itemid=99999999&action=printp
age;topic=3816.0
- http://www.wisdoms4all.com/Indonesia/doc/Menjelajah%20Ufuk/08.htm