prosedur operasional standar unit distribusi
TRANSCRIPT
1
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT DISTRIBUSI
Prosedur Operasional Standar Unit Produksi terdiri dari:
1. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Pipa Transmisi dan
Distribusi Air Minum
2. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi
Air Minum
3. Prosedur Operasional Standar Penanganan Kebocoran
4. Prosedur Operasional Standar Pengaturan Tekanan
5. Prosedur Operasional Standar Pengurasan Pipa
6. Prosedur Operasional Standar Penanggulangan Gangguan Pengaliran
7. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Reservoir
8. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Reservoir
9. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Sistem Zona
10. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Sistem Zona
11. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Hidran Umum
12. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Hidran Umum
13. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Hidran Kebakaran
14. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Hidran Kebakaran
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 26/PRT/M/2014
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM
2
1. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
a) Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Pipa Transmisi dan
Distribusi dipergunakan untuk mengalirkan air baku yang telah diolah
di unit produksi terdistribusi sampai ke daerah pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan baik dari segi
kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
Gambar 1. Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum pada Unit Distribusi
Gambar 2. Skema Sistem Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
(SR)SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
3
b) Model Prosedur Pengoperasian Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
LOGO dan KOP UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
1
JUDUL POS
Pengoperasian
Pipa Transmisi Dan Distribusi Air Minum
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Untuk mengalirkan air hasil olahan keseluruh jaringan distribusi sampai
disemua unit pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang telah
ditetapkan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pipa transmisi dan distribusi air minum
meliputi:
a. memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi
beserta perlengkapannya, jalur pipa terhadap kebocoran/kerusakan,
bangunan penunjang dan alat ukur yang terpasang pada jaringan
pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan sistem perpompaan
bila menggunakan sistem perpompaan, mengoperasikan jaringan
transmisi dan distribusi, bangunan sarana pelengkapnya, alat ukur
dan peralatan pemantauan;
c. mengawasi dengan mencatat dan memonitor gangguan pengoperasian
pipa; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Jaringan pipa transmisi air minum
ruas pipa pembawa air minum dari unit produksi/bangunan penangkap
air sampai reservoir atau batas distribusi.
3.4
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
4
3.5
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai unit
pelayanan.
3.6
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.7
Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
3.8
Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke tempat
yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah
ditentukan.
3.9
Peralatan elektrikal
generator, motor listrik, panel listrik dan perlengkapannya.
3.10
Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan
kepada pelanggan atau konsumen.
3.11
Jaringan Distribusi Utama (JDU) atau distribusi primer
rangkaian pipa distribusi yang membentuk zona distribusi dalam suatu
wilayah pelayanan SPAM.
3.12
Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang terkait dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
5
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi
beserta perlengkapannya;
b. memeriksa bangunan penunjang yang terdapat pada jaringan pipa
transmisi dan jaringan pipa distribusi seperti jembatan pipa, bak
katup, bak booster pump dan lain-lain; dan
c. memeriksa alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa transmisi,
jaringan pipa distribusi seperti manometer dan flow meter.
6
6.2 Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengoperasikan pompa apabila sistem pengaliran menggunakan
pompa; dan
b. mengoperasikan genset apabila sumber listrik PLN mati.
Jaringan pipa
a. memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan distribusi
melalui alat ukur yang tersedia dan/atau pada aliran di pelanggan;
b. membaca dan mencatat aliran air pada meter air;
c. mengambil dan memeriksa kualitas sampel air pada jaringan
distribusi;
d. mengatur operasi katup untuk pembagian aliran air;
e. mengatur operasi pompa distribusi (jika menggunakan pompa); dan
f. mengatur bukaan katup zona distribusi jika sewaktu-waktu
dilakukan isolasi area/blocking area (untuk yang sudah menerapkan
sistem zoning area).
Pengoperasian katup penguras (wash out)
a. memeriksa kondisi katup, bak katup/chamber, dan strat pot katup
penguras/wash out;
b. menutup kembali katup; dan
c. mencatat hasil pengoperasian katup penguras.
Pengoperasian (pemeriksaan) katup udara
a. memeriksa kondisi katup, bak katup /chamber, dan strat pot katup
udara;
b. menutup kembali katup udara setelah selesai mengoperasikan katup
udara; dan
c. mencatat hasil pengoperasian katup udara.
Penanggulangan gangguan pipa transmisi dan distribusi
a. melakukan pekerjaan penanggulangan gangguan pipa transmisi dan
distribusi apabila terdapat gangguan pengoperasian pipa.
6.3 Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
a. mengawasi dan memantau kondisi aliran dan tekanan air; dan
b. mengawasi dan memonitor adanya gangguan pengaliran air.
6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. memberi masukan dan membuat catatan/sket gambar temuan
ketidaksesuaian kondisi jaringan pipa transmisi dan distribusi di
lapangan dengan gambar as built untuk direvisi; dan
b. membuat laporan hasil kegiatan pengoperasian pipa transmisi dan
distribusi.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan Prasarana
7
Trandist
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Pipa
c. Formulir Isian (FI) tentang Pengoperasian Katup Penguras
d. Formulir Isian (FI) tentang Pengoperasian Katup Udara
e. Formulir Isian (FI) tentang Pengoperasian Sistem Zona
f. Formulir Isian (FI) tentang Gangguan Pipa Transmisi dan Distribusi
g. IK Pengoperasian Alat Ukur Tekanan
h. IK Pengoperasian Meter Air
i. IK Pengoperasian Tangki Hydrophor
j. IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air
k. IK Pengoperasian Alat Deteksi Kebocoran
l. IK Perbaikan Kebocoran pada Pipa
m. IK Pengambilan Sampel Air
n. IK Pengoperasian Katup
o. IK Pengoperasian Pompa
p. IK Pengambilan Sampel Air
q. IK Pembuatan As Built Drawing
r. IK K3L APAR
s. IK K3L APD
t. IK Pembuatan Laporan
u. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
v. POS Pengoperasian Sistem Zona
w. POS Pengurasan Jaringan Pipa
x. POS Penanggulangan Gangguan Pengaliran
y. POS Penanganan Kebocoran
8
LOGO dan KOP UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
1
JUDUL POS
Pengoperasian Pipa Transmisi
dan Distribusi Air Minum
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Operator
Mekanikal
Trandist
• Operator
Elektrikal
Trandist
Persiapan :
• memeriksa pipa transmisi air minum
dan jaringan pipa distribusi beserta
perlengkapannya;
• memeriksa bangunan penunjang yang
terdapat pada jaringan pipa transmisi
dan jaringan pipa distribusi seperti
jembatan pipa, bak katup, bak booster
pump dan lain-lain; dan
• memeriksa alat ukur yang terpasang
pada jaringan pipa transmisi, jaringan
pipa distribusi seperti manometer dan
flow meter.
Mulai
• IK
Pengoperasian
Alat Ukur
Tekanan
• IK
Pengoperasian
Meter Air
• IK
Pengoperasian
Tangki
Hydrophor
• IK K3L APD
• IK
Pengoperasian
Pompa
• IK
Pengoperasian
Alat Ukur
Tekanan
• IK
Pengoperasian
Meter Air
• IK
Pengoperasian
Tangki
Hydrophor
• IK K3L APD
• POS
Pengoperasian Pompa :
• Mengoperasikan pompa
A
Sistem
Gravitasi
?
Ya
Tidak
Sistem Pengaliran :
B
Sumber
listrik
PLN? Tidak
C
Ya
9
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf Sampling
• Analis Kimia
dan Fisika
• Analis
Mikrobiologi
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Pengoperasian Jaringan Pipa :
• memeriksa kondisi aliran dan tekanan
pada jaringan distribusi melalui alat
ukur yang tersedia dan/atau pada
aliran di pelanggan;
• membaca dan mencatat aliran air pada
meter air;
• mengambil dan memeriksa kualitas
sampel air pada jaringan distribusi;
• mengatur operasi katup untuk
pembagian aliran air;
• mengatur operasi pompa distribusi (jika
menggunakan pompa); dan
• mengatur bukaan katup zona distribusi
jika sewaktu-waktu dilakukan isolasi
area/ blocking area (untuk yg sudah
menerapkan sistem zoning area).
• FM Kondisi Pipa
• IK Pembacaan
Alat Ukur Aliran
dan Tekanan Air
• IK
Pengoperasian
Alat Deteksi
Kebocoran
• IK Perbaikan
Kebocoran pada
Pipa
• IK Pengambilan
Sampel Air
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK K3L APD
• POS
Pengoperasian
Sistem Zona
Pengoperasian Katup Penguras (Wash
Out):
• memeriksa kondisi katup,
bak/chamber katup, dan strat pot
katup penguras/wash out;
• menutup kembali katup; dan
• mencatat hasil pengoperasian katup
penguras.
• FM Kondisi
Sarara dan
Prasarana
Trandist
• FI
Pengoperasian
Katup Penguras
• IK
Pengoperasian
Katup
•
D
Pengoperasian
Genset :
• Mengoperasikan
genset
A B C
10
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
Yang Terkait
• Staf
penanggulang
an Gangguan
Sistem
Trandist.
• Supervisor
Layanan
Pelanggan
• Staf
Pengaduan
Pelanggan
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Pengoperasian Katup Udara :
• memeriksa kondisi katup, bak
katup/chamber, dan strat pot katup
udara;
• menutup kembali katup udara setelah
selesai mengoperasikan katup udara;
dan
• mencatat hasil pengoperasian katup
udara.
• FM Kondisi
Sarana dan
Prasarana
Trandist
• FI
Pengoperasian
Katup Udara
• IK
Pengoperasian
Katup
• POS Pengurasan
Jaringan Pipa
Ada
Gangguan
pengaliran
air?
Tidak
Ya
Penanggulangan Gangguan
Pipa Transmisi Dan
Distribusi :
• melakukan pekerjaan
penanggulangan
gangguan pipa transmisi
dan distribusi apabila
terdapat gangguan
pengoperasian pipa.
• FI Gangguan
Pipa Transmisi
Dan Distribusi
• IK
Pengoperasian
Alat Deteksi
Kebocoran
• IK K3L APD
• POS
Penanggulangan
Gangguan
Pengaliran
• POS
penanganan
Kebocoran
Pengawasan:
• mengawasi dan memantau
kondisi aliran dan tekanan air;
dan
• mengawasi dan memonitor
adanya gangguan pengaliran
air.
E
• FM Aliran dan
Tekanan Air
• FM Gangguan
Pipa Transmisi
Dan Distribusi
• FI
Pengoperasian
Sistem Zona
• IK K3L APD
• POS
D
11
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
Pelaporan :
• memberi masukan dan membuat
catatan/ sket gambar temuan
ketidaksesuaian kondisi jaringan
pipa trandist lapangan dengan
gambar as built untuk direvisi; dan
• membuat laporan hasil kegiatan
pengoperasian pada pipa transmisi
dan distribusi.
Selesai
E
• IK Pembuatan
Laporan
• IK Pembuatan
As Built
Drawing
• IK K3L APAR
12
2. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
a) Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Pipa Transmisi dan
Distribusi Air Minum dipergunakan untuk merawat dan memperbaiki
unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala agar prasarana dan
sarana air minum dapat diandalkan kelangsungannya. Pemeliharaan
Pipa transmisi dan distribusi air minum adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan dari pengoperasian unit distribusi.
Gambar 1. Pipa Transmisi Dan Distribusi Air Minum pada Unit Distribusi
Gambar 2. Skema Sistem Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
(SR)SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
13
b) Model Prosedur Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
LOGO dan KOP UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
2
JUDUL POS
Pemeliharaan Pipa Transmisi Dan
Distribusi Air Minum
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Memelihara sarana dan prasarana pada sistem pipa transmisi dan
jaringan pipa distribusi untuk tetap beroperasi sesuai dengan spesifikasi
teknis yang dipersyaratkan sehingga kinerja operasi pipa transmisi dan
distribusi berjalan sebagaimana mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan pipa transmisi dan distribusi air minum
meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana pipa transmisi dan
distribusi air minum dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana pipa transmisi dan
distribusi air minum, melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana pipa
transmisi dan distribusi air minum; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Jaringan pipa transmisi air minum
ruas pipa pembawa air minum dari unit produksi/bangunan penangkap
air sampai reservoir atau batas distribusi.
3.4
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
3.5
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai unit
pelayanan.
14
3.6
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.7
Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
3.8
Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke tempat
yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah
ditentukan.
3.9
Peralatan elektrikal
generator, motor listrik, panel listrik, dan perlengkapannya.
3.10
Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan
kepada pelanggan atau konsumen.
3.11
Jaringan distribusi utama (JDU) atau distribusi primer
rangkaian pipa distribusi yang membentuk zona distribusi dalam suatu
wilayah pelayanan SPAM.
3.12
Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
3.13
Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan
unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
3.14
Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama
dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM
yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
15
3.15
Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar dapat
berfungsi secara normal kembali.
3.16
Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan, alat atau media.
3.17
Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang terkait dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain
perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah :
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
16
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rompi spotlight berfungsi melindungi pekerja agar mudah terlihat
atau mempunyai efek flouresensi ketika terkena cahaya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. menyiapkan peralatan dan perlengkapan serta bahan untuk
pemeliharaan rutin dan berkala;
b. mengidentifikasi untuk pemeliharaan berkala;
• setiap kerusakan pada pipa transmisi dan distribusi beserta fitting,
aksessoris dan bangunan penunjangnya seperti jembatan pipa,
karena berbagai akibat seperti terkena alat berat, gempa, tanah
longsor, faktor usia dan faktor lainnya;
• setiap kerusakan pada sistem perpompaan baik unit pompanya,
fitting dan aksessoris pompa, rumah pompa beserta sistem
elektrikal dan panel kontrolnya; dan
• setiap kerusakan pada tangki hydrophor berikut fitting, aksessoris
dan bangunan pelangkapnya.
6.2 Pemeliharaan
Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
Tahap pemeliharaan rutin, meliputi:
a. memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur tekanan air
(manometer) yang terpasang pada pipa transmisi dan distribusi;
b. memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur aliran air (water
meter/flow meter) yang terpasang pada pipa transmisi dan distribusi;
c. memeriksa kondisi perpipaan, katup dan aksessorisnya dari
kebocoran dan karat;
d. membersihkan alat-alat ukur dari kotoran-kotoran, sampah,
timbunan tanah dan lain-lain agar mudah dibaca;
e. memeriksa jalur transmisi air minum, apakah ada
kebocoran/kerusakan;
f. membersihkan pipa yang tidak tertanam dari sampah-sampah serta
puing-puing bangunan;
g. melakukan pengurasan pipa (washout/blow off) untuk membuang
kotoran yang terakumulasi dalam pipa;
h. memantau kualitas air yaitu kekeruhan, warna, pH, dan sisa khlor;
dan
i. memeriksa apakah ada rembesan-rembesan air dan retakan pada
bangunan air tanda ada kebocoran.
17
Tahap pemeliharaan berkala, meliputi:
a. memperbaiki atau mengganti pipa, katup, dan aksessorisnya yang
mengalami kerusakan dan kebocoran;
b. mengganti dan mengencangkan gasket, mur atau baut pada sistem
perpipaan;
c. mengecat ulang bangunan-bangunan air yang ada pada unit
distribusi;
d. melakukan tera ulang/kalibrasi alat-alat ukur untuk menjaga
keakuratannya dan harus ada cadangannya untuk mengganti yang
rusak; dan
e. melakukan pengecatan pada pipa besi/baja (logam) dan struktur
besi/baja lainnya yang tidak tertanam agar tidak cepat mengalami
pengkaratan dan kerusakan seperti pada jembatan pipa.
Sistem Perpompaan dan Genset (ME)
Tahap pemeliharaan rutin, meliputi:
a. memelihara pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal; dan
b. memelihara genset sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal.
Tahap pemeliharaan berkala, meliputi:
a. memelihara pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal; dan
b. memelihara genset sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal.
Tangki Hydrophor
Tahap pemeliharaan rutin, meliputi :
a. memeriksa kondisi fisik dan lingkungan hydrophor dari karat,
kebocoran dan tumbulan liar yang ada disekitar tangki hydrophor.
Tahap pemeliharaan berkala, meliputi:
a. memeriksa tangki akan terjadinya kebocoran dan karat;
b. memperbaiki dan mengganti tangki, katup dan pipa inlet/outlet yang
mengalami kebocoran dan kerusakan;
c. mengecat tangki untuk mencegah pengkaratan; dan
d. melakukan tera ulang alat-alat ukur yang terpasang pada tangki.
Bangunan Penunjang (Bak/Katup, Trust block dan lain - lain)
Tahap pemeliharaan rutin, meliputi:
a. memeriksa kondisi fisik bak katup, tutup bak/manhole, trust block
dan bangunan penunjang lainnya.
Tahap pemeliharaan berkala:
a. mengecat bak katup, manhole, dan bangunan penunjang lainnya;
b. membersihkan bak katup, trust block dari timbunan sampah serta
akar tumbuh-tumbuhan; dan
c. mengganti dan mengencangkan gasket, mur atau baut pada sistem
perpipaan.
18
6.3 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. mencatat dan menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan
prasarana;
b. menyusun laporan kerusakan; dan
c. menyusun laporan perbaikan kerusakan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan
c. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi
d. IK Pemeliharaan Katup
e. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur
f. IK Pemeliharaan Panel
g. IK Pemeliharaan Bak Katup
h. IK Pemeliharaan Tangki Hydrophor
i. IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/ Baja
j. IK Pembuatan Laporan
k. IK Pengadaan Barang dan Jasa
l. IK K3L APAR
m. IK K3L APD
n. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
o. POS Kerjasama Pemeliharan dengan Pihak Ketiga
p. POS Pengoperasian Pipa Transmsisi dan Distribusi Air Minum
19
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
2
JUDUL POS
Pemeliharaan Pipa Transmisi Dan
Distribusi Air Minum
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• IK
Pemeliharaan
Pipa Transmisi
Dan Distribusi
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• POS
Pengoperasian
Pipa
Transmsisi
dan Distribusi
• IK K3L APD
Mulai
Persiapan :
• menyiapkan peralatan dan
perlengkapan serta bahan untuk
pemeliharaan rutin dan berkala;
• mengidentifikasi untuk pemeliharaan
berkala;
� setiap kerusakan pada pipa transmisi
dan distribusi beserta fitting,
aksessoris dan bangunan
penunjangnya seperti jembatan pipa,
karena berbagai akibat seperti
terkena alat berat, gempa, tanah
longsor, faktor usia, dan faktor
lainnya;
� setiap kerusakan pada sistem
perpompaan baik unit pompanya,
fitting dan aksessoris pompa, rumah
pompa beserta sistem elektrikal dan
panel kontrolnya; dan
� setiap kerusakan pada tangki
hydrophor berikut fitting, aksessoris
dan bangunan pelangkapnya.
A
20
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist/
Pelaksana
Yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
Pemeliharaan rutin
• memeriksa kondisi fisik dan operasi alat
ukur tekanan air (manometer) yang
terpasang pada pipa transmisi dan
distribusi;
• memeriksa kondisi fisik dan operasi alat
ukur aliran air (water meter/flow meter)
yang terpasang pada pipa transmisi dan
distribusi;
• memeriksa kondisi perpipaan, katup dan
aksessorisnya dari kebocoran dan karat;
• membersihkan alat-alat ukur dari
kotoran-kotoran, sampah, timbunan
tanah dan lain-lain agar mudah dibaca;
• memeriksa jalur transmisi air minum,
apakah ada kebocoran/kerusakan;
• membersihkan pipa yang tidak tertanam
dari sampah-sampah serta puing-puing
bangunan;
• melakukan pengurasan pipa
(washout/blow off) untuk membuang
kotoran yang terakumulasi dalam pipa;
• memantau kualitas air yaitu kekeruhan,
warna, pH, dan sisa khlor; dan
• memeriksa apakah ada rembesan-
rembesan air dan retakan pada
bangunan air tanda ada kebocoran.
• IK
Pemeliharaan
Pipa Transmisi
Dan Distribusi
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• POS
Pengoperasian
Pipa
Transmsisi dan
Distribusi
• IK Pengecatan
Bangunan Sipil
dan Besi/ Baja
• IK K3L APD
A
B
21
Alur Proses Dokumen
Pendukung/ Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
Sistem Perpompaan dan Genset (ME)
Pemeliharaan rutin:
• memelihara pompa sesuai; dan
• memelihara genset.
Pemeliharaan berkala, meliputi :
• memelihara pompa; dan
• Memelihara genset.
• IK
Pemeliharaan
Panel
• IK
Pemeliharaan
alat-alat ukur
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• POS
Pemeliharaan
ME
Pemeliharaan berkala:
• memperbaiki atau mengganti pipa,
katup, dan aksesorisnya yang mengalami
kerusakan dan kebocoran;
• mengganti dan mengencangkan gasket,
mur atau baut pada sistem perpipaan;
• mengecat ulang bangunan-bangunan air
yang ada pada unit distribusi;
• melakukan tera ulang/kalibrasi alat-alat
ukur untuk menjaga keakuratannya dan
harus ada cadangannya untuk
mengganti yang rusak; dan
• melakukan pengecatan pada pipa besi/baja (logam) dan struktur besi/baja lainnya yang tidak tertanam agar tidak cepat mengalami pengkaratan dan
kerusakan seperti pada jembatan pipa.
• IK
Pemeliharaan
Pipa Transmisi
Dan Distribusi
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• POS
Pengoperasian
Pipa
Transmsisi dan
Distribusi
• IK Pengecatan
Bangunan Sipil
dan Besi/ Baja
• IK K3L APD
B
C
22
Alur Proses Dokumen
Pendukung/ Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
D
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK
Pemeliharaan
Tangki
Hydrophor
• IK Pengecatan
Bangunan
Sipil dan Besi/
Baja
• IK K3L APD
Pemeliharaan Tangki Hydrophor
Pemeliharaan rutin:
• memeriksa kondisi fisik dan
lingkungan hydrophor dari karat,
kebocoran dan tumbuhan liar yang ada
disekitar tangki hydrophor.
Pemeliharaan berkala
• memeriksa tangki akan terjadinya
kebocoran dan karat;
• memperbaiki dan mengganti tangki,
katup dan pipa inlet/outlet yang
mengalami kebocoran dan kerusakan;
• mengecat tangki untuk mencegah
pengkaratan; dan
• melakukan tera ulang alat-alat ukur
yang terpasang pada tangki.
• IK
Pemeliharaan
Bak Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK Pengecatan
Bangunan Sipil
dan Besi/ Baja
• IK K3L
Penanganan
Kebakaran
• IK K3L APD
• FI Laporan
Kerusakan
Bangunan Penunjang (Bak/Katup,
Trustblock dan lain - lain)
Pemeliharaan rutin
• memeriksa kondisi fisik bak katup,
tutup manhole/bak, trust block, dan
bangunan penunjang lainnya.
Pemeliharaan berkala
• mengecat bak katup, trust block,
manhole, dan bangunan penunjang
lainnya;
• membersihkan bak katup, trustblock
dari timbunan sampah serta akar
tumbuh-tumbuhan; dan
• mengganti dan mengencangkan gasket,
mur atau baut pada sistem perpipaan.
C
23
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
Ada
kerusakan
sarana
dan
prasarana
? Identifikasi
Kerusakan Sarana
dan Prasarana:
• mengidentifikasi
setiap kerusakan
pada pipa transmisi
dan distribusi
beserta fitting,
aksessoris dan
bangunan
penunjangnya
seperti terkena alat
berat, gempa, tanah
longsor, faktor usia
dan faktor lainnya;
• mengidentifikasi
setiap kerusakan
pada sistem pompa
beserta sistem
elektrikal, panel
kontrolnya, tangki
hydrophor berikut
fitting, aksessoris,
dan bangunan
pelangkapnya; dan
• melakukan analisis
tingkat kerusakan.
Tidak
Ya
E
D
F
• IK
Pemeliharaan
Bak Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK Pengecatan
Bangunan Sipil
dan Besi/Baja
• IK K3L
Penanganan
Kebakaran
• IK K3L APD
• FI Laporan
Kerusakan
24
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
Rekomendasi atas
kerusakan yang terjadi :
• memperbaiki/mengganti
setiap pipa transmisi dan
distribusi beserta fitting,
aksessorisdan bangunan
penunjangnya yang
rusak;
• memperbaiki/mengganti
setiap pompa, fitting
danaksessoris pompa,
beserta sistem elektrikal,
dan panel kontrolnya
yang rusak; dan
• menggali, membersihkan,
dan memperbaiki setiap
katup yang tertimbun
tanah sehingga tidak
mengganggu.
;pengoperasian
• FI Laporan
Kerusakan
• IK K3L APD
• FI Permintaan
Barang
• IK Pengadaan
Barang dan
Jasa
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• POS
Kerjasama
Pemeliharan
dengan pihak
ketiga
Rencana Tindak atas
kerusakan yang terjadi :
• memperbaiki/mengganti
sendiri oleh tenaga/staf
yang ada; dan
• Memperbaiki/mengganti
oleh pihak ketiga.
E F
G H
25
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
Pelaporan:
a. mencatat dan menyusun
laporan hasil pemeliharaan
sarana dan prasarana;
b. menyusun laporan
kerusakan; dan
c. menyusun laporan
perbaikan kerusakan.
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APAR
Selesai
G H
26
3. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGANAN KEBOCORAN
a) Prosedur Operasional Standar Penanganan Kebocoran dipergunakan untuk mengatasi terjadinya gangguan pelayanan dan pengelolaan akibat kebocoran pada unit distribusi baik kebocoran yang bersifat teknis maupun kebocoran yang bersifat non teknis untuk mengurangi timbulnya kerugian.
Gambar 1. Penanganan Kebocoran Pada Unit Distribusi
(SR)SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
27
b) Model Prosedur Penanganan Kebocoran
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
3
JUDUL POS
Penanganan Kebocoran
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
a. mengatasi terjadinya gangguan pelayanan dan pengelolaan akibat
kebocoran air, baik secara fisik/teknis maupun non
fisik/administrasi;
b. mengatasi gangguan terhadap Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas
(K3); dan
c. mereduksi kehilangan finansial.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan penanganan kebocoran pipa air minum meliputi:
a. mempersiapkan peta - peta daerah pelayanan, data aset, gambar as
built, data jumlah pelanggan, peralatan dan perlengkapan untuk
deteksi dan perbaikan kebocoran fisik, serta melakukan koordinasi
internal dan eksternal;
b. melaksanakan pekerjaan identifikasi kebocoran, yaitu kebocoran fisik
dan non fisik serta penanganannya; dan
c. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Jaringan pipa transmisi air minum
ruas pipa pembawa air minum dari unit produksi/bangunan penangkap
air sampai reservoir atau batas distribusi.
3.4
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
3.5
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai unit
pelayanan.
28
3.6
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.7
Kebocoran air
kehilangan air dalam SPAM akibat faktor fisik maupun non fisik/
administrasi sehingga tidak tercatat sebagai penggunaan/penjualan air
ke konsumen yang juga dapat mengganggu kinerja pelayanan dan
pengelolaan SPAM.
3.8
Kebocoran fisik
kebocoran air yang dapat dilihat secara visual dengan komponen utama
penyebab kebocoran air pada pipa transmisi dan pipa induk, kebocoran
dan luapan pada tangki reservoir serta kebocoran pada pipa dinas hingga
meter pelanggan.
3.9
Air Tak Berekening (ATR)
selisih antara air yang masuk unit distribusi dengan air yang berekening
dalam jangka waktu satu tahun.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah, dan lain-lain.
29
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rompi spotlight berfungsi melindungi pekerja agar mudah terlihat
atau mempunyai efek flouresensi ketika terkena cahaya.
d. Rambu-rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. menyiapkan peta-peta daerah pelayanan, data aset, gambar as built,
data jumlah pelanggan;
b. menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk deteksi dan
perbaikan kebocoran fisik;
c. melakukan koordinasi internal dan eksternal terkait dengan rencana
dan program penurunan kebocoran air;
d. mengambil data meter air distribusi dan meter air pelanggan; dan
e. memilih metoda untuk mendeteksi kebocoran fisik.
6.2 Identifikasi kebocoran
Tahap identifikasi kebocoran meliputi:
a. mengidentifikasi kebocoran fisik/teknis; dan
b. mengidentifikasi Kebocoran non fisik/administrasi.
6.3 Identifikasi kebocoran fisik/teknis
Tahap identifikasi kebocoran fisik/teknis meliputi:
a. mengidentifikasi kebocoran fisik pipa yang terdeteksi dipermukaan
tanah;
b. mengidentifikasi kebocoran fisik pada fitting dan aksesoris yang
terdeteksi;
c. mengidentifikasi dan mendata pipa-pipa yang sudah tua;
d. mengumpulkan informasi terkait dengan adanya kebocoran air yang
ditemukan oleh pelanggan/warga masyarakat;
e. Mengecek dan memverifikasi adanya laporan kebocoran air pada
sistem jaringan pipa distribusi; dan
30
f. mengidentifikasi dan mendeteksi kebocoran dengan menggunakan
alat-alat deteksi kebocoran seperti leak detector, noise corellator,
pelacak bahan kimia, dan lain – lain.
6.4 Identifikasi kebocoran nonfisik/admnisitrasi
Tahap identifikasi kebocoran non fisik/administrasi
a. mengidentifikasi terhadap adanya pengaduan dari pihak konsumen
tentang kesalahan jumlah pemakaian air;
b. membaca dan mencatat volume/debit air di meter induk dan/atau
meter zona (district meter) setiap jam selama (1 – 3) x 24 jam untuk
melihat fluktuasi pemakaian air selama 24 jam;
c. mengecek kesesuaian pencatatan data pemakaian air pelanggan
lapangan dengan entri ke data base;
d. mengecek dan mengkoreksi adanya kesalahan baca dalam entri/input
data ke tagihan rekening air;
e. mengecek dan mendata meter konsumen rusak dan pemakaian 0 m3;
f. mendata dan mengecek data pelanggan dengan pemakaian < 10
m3/bulan dengan pemakaian > 6 bulan berturut-turut; dan
g. mengecek dan mendata adanya sambungan illegal (illegal connection).
6.5 Penanganan kebocoran
Tahap penanganan kebocoran meliputi:
a. menangani kebocoran fisik/teknis; dan
b. menangani kebocoran non fisik/administrasi.
6.6 Penanganan kebocoran fisik/teknis
Tahap penanganan kebocoran fisik/teknis meliputi:
a. memperkecil area dan/atau jalur penanganan kebocoran dengan
mengembangkan sistem zoning, step test, menangkap suara atau
metoda lainnya sesuai dengan kondisi yang ada;
b. memasang meter zona/District Meter Area (DMA) atau meter induk
pada setiap sistem pengaliran/pelayanan; dan
c. mengganti/merehabilitasi pipa dan aksesorisnya yang sudah tua,
rusak dan bocor yang masih beroperasi.
6.7 Penanganan kebocoran Non Teknis/Administrasi
Tahap penanganan kebocoran non teknis/ administrasi meliputi:
a. mengoreksi dan menindaklanjuti ketidaksesuaian data pembacaan
meter dilapangan dengan data base yang masuk ke bagian
admnistrasi dan keuangan;
b. merotasi tim pembaca dan pencatat meter air konsumen secara
berkala;
c. melakukan kalibrasi dan penggantian meter konsumen secara
periodik;
d. mengganti meter air konsumen yang rusak, buram, tertimbun dan
sudah berusia di atas 5 tahun;
e. membuat data/laporan administrasi terkait dengan kegiatan kalibrasi
dan penggantian meter konsumen berkala dan meter konsumen
rusak;
f. membuat/ mengembangkan sistem informasi untuk billing sistem;
g. mengembangkan teknologi iformasi untuk mengurangi
ketidakakuratan data;
menindak tegas pelaku pencurian air di kalangan internal
31
perusahan; dan
h. melaporkan tindakan pencurian air oleh masyarakat/ pelanggan ke
pihak yang berwajib.
6.8 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. menghitung angka kehilangan air/NRW di masing-masing zona;
b. membuat peta angka kebocoran/kehilangan air di masing-masing
zona; dan
c. membuat laporan pelaksanaan program penurunan kebocoran air
yang meliputi aspek teknis/ fisik dan non teknis/administrasi.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kelengkapan Peralatan Penanganan
Kebocoran
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kelengkapan Peralatan
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Kalibrasi Meter Air
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Survei Lapangan
e. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembacaan Meter Air
f. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengantian Meter Air
g. Formulir Monitoring (FM) tentang Kebocoran Air
h. Formulir Isian (FI) Tentang Data dan Informasi Kebocoran Air
i. Format FI (Form Isian) tentang Laporan Pengaduan Konsumen
j. For Formulir Isian (FI) tentang Data Jenis dan Kondisi Pipa Distribusi
k. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan Kebocoran
l. Formulir Isian (FI) tentang Volume Air Meter Induk/Zona (DMA)
m. Formulir Isian (FI) tentang Survei Pelanggan
n. IK Pengoperasian Alat Deteksi Kebocoran
o. IK Pembacaan dan Pencatatan Tekanan dan Debit Air
p. IK Survei Pelanggan
q. IK Pembacaan Meter Air
r. IK Pembuatan Laporan
s. IK K3L APD
t. IK K3L APAR
u. Catatan Hasil Temuan di Lapangan
v. Catatan dari Bagian Informasi Petugas Pencatatan dan Bagian
Informasi Database
w. Catatan Hasil Perhitungan Pemakaian Air
x. Catatan Hasil Perhitungan Perbedaan Pemakaian Air
y. Catatan Kalibrasi dan Penggantian Meter Air
z. POS Pembacaan Meter Air Pelanggan
aa. POS Pengoperasian Sistem Zona
bb. POS Penanggulangan Gangguan Pengaliran
cc. Rekapitulasi Laporan Rekening dan Pemakaian Air
dd. Gambar/Peta dan Data Pelanggan dan Pemakaian Air
ee. Data Pelanggan dan Pemakaian Air
ff. As Built Drawing
gg. Laporan Kalibrasi dan Penggantian Meter Air
hh. Laporan Hasil Kegiatan Penanganan Kebocoran Air
ii. Laporan Rencana dan Program Berikutnya
32
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
UNIT DISTRIBUSI
NO. POS
3
JUDUL POS
Penanganan Kebocoran
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Penanganan
NRW
Teknis/
Pelaksana
Terkait
• Pelaksana
Penanganan
NRW Non
Teknis
• Pelaksana
Penanganan
NRW
Teknis/
Pelaksana
Terkait
• Pelaksana
Penanganan
NRW Non
Teknis
• FI Kelengkapan
Peralatan
• Gambar/Peta
dan Data
Pelanggan dan
Pemakaian Air
• FI Laporan
Pengaduan
Konsumen
• FM Kebocoran
air
• IK K3L APD
Persiapan:
• menyiapkan peta-peta daerah pelayanan,
data aset, gambar as built, data jumlah
pelanggan;
• menyiapkan peralatan dan perlengkapan
untuk deteksi dan perbaikan kebocoran
fisik;
• melakukan koordinasi internal dan
eksternal terkait dengan rencana dan
program penurunan kebocoran air;
• mengambil data meter air distribusi dan
meter air pelanggan; dan
• memilih metoda untuk mendeteksi
kebocoran fisik.
Identifikasi Kebocoran Fisik/ Teknis:
• Mengidentifikasi kebocoran fisik pipa
yang terdeteksi dipermukaan tanah
• Mengidentifikasi kebocoran fisik pada
fitting dan aksesoris yang terdeteksi
• Mengidentifikasi dan mendata pipa-
pipa yang sudah tua
• Mengumpulkan informasi terkait
dengan adanya kebocoran air yang
ditemukan oleh pelanggan/warga
masyarakat.
A B
Identifikasi Kebocoran:
• mengidentifikasi kebocoran fisik/
teknis; dan
• mengidentifikasi kebocorannon fisik/
administrasi.
• FI Data dan
Informasi
Kebocoran Air
• FI Data Jenis dan
Kondisi Pipa
Distribusi
• Catatan Hasil
Temuan di
Lapangan
• Catatan dari
Bagian Informasi
Petugas
Pencatatan dan
Bagian Informasi
Data Base
• IK Pengoperasian
Alat Deteksi
Kebocoran
• IK K3L APD
Mulai
33
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Penanganan
NRW
Teknis/
Pelaksana
Terkait
• Pelaksana
Penanganan
NRW
Nonteknis
Identifikasi Kebocoran Fisik/ Teknis:
• mengecek dan memverifikasi adanya
laporan kebocoran air pada sistem
jaringan pipa distribusi; dan
• mengidentifikasi dan mendeteksi
kebocoran dengan menggunakan alat-
alat deteksi kebocoran seperti leak
detector, noise corellator, pelacak
bahan kimia, dan lain-lain.
A
• FI Data dan
Informasi
Kebocoran Air
• FI Data Jenis
dan Kondisi
Pipa Distribusi
• Catatan Hasil
Temuan di
Lapangan
• Catatan Dari
Bagian
Informasi
Petugas
Pencatatan dan
Bagian
Informasi Data
Base
• IK
Pengoperasian
Alat Deteksi
B
D C
34
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Penanganan
NRW
Teknis/
Pelaksana
Terkait
• Pelaksana
Penanganan
NRW Non
Teknis
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
• FI Data dan
Informasi
Kebocoran Air
• FI Daftar
Peralatan
Kebocoran
• FI Data Jenis
dan Kondisi
Pipa Distribusi
• FI Volume Air
Meter
Induk/Zona
(DMA)
• Data Pelanggan
dan Pemakaian
Air
• As Built
Drawing
• Catatan Hasil
Perhitungan
Perbedaan
Pemakaian Air
• Catatan
Kalibrasi dan
Penggatian
Meter Air
• IK K3L APD
• POS
Pengoperasian
Sistem Zona
• POS
Penanggulangan
Gangguan
Pengaliran
Penanganan Kebocoran Fisik/ Teknis:
• memperkecil area dan/atau jalur
penanganan kebocoran dengan
mengembangkan sistem zoning, step
test, menangkap suara atau metoda
lainnya sesuai dengan kondisi yang
ada;
• memasang meter zona/District Meter
Area (DMA) atau meter induk pada
setiap sistem pengaliran/pelayanan;
dan
• mengganti/merehabilitasi pipa dan
aksesorisnya yang sudah tua,
rusak, dan bocor yang masih
beroperasi.
E F
Penanganan Kebocoran:
• menangani kebocoran fisik/teknis;
dan
• menangani kebocoran non
fisik/administrasi.
D C
35
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Penanganan
NRW Non
Teknis
• Staf
Adminstrasi
Meter Air
• Staf Analisis
Penggunaan
Air
• Staf
Pengolahan
Database
• Staf
Penyajian
Data
E F
• FM Kalibrasi
Meter Air
• FM Survei
Lapangan
• FM Pembacaan
Meter Air
• FM Pengantian
Meter Air
• FI Data dan
Informasi
Kebocoran Air
• FM Pembacaan
Meter Air
• FI Survei
Pelanggan
• IK Pembacaan
dan Pencatatan
Tekanan dan
Debit Air
• IK Survei
Pelanggan
• IK Pembacaan
Meter Air
Penanganan Kebocoran Non
Teknis/Administrasi :
• mengoreksi dan menindaklanjuti
ketidaksesuaian data pembacaan
meter dilapangan dengan data base
yang masuk ke bagian admnistrasi
dan keuangan;
• merotasi tim pembaca dan pencatat
meter air konsumen secara berkala;
• melakukan kalibrasi dan
penggantian meter konsumen secara
periodik;
• mengganti meter air konsumen yang
rusak, buram, tertimbun dan sudah
berusia di atas 5 tahun;
• membuat data/laporan administrasi
terkait dengan kegiatan kalibrasi
dan penggantian meter konsumen
berkala dan meter konsumen rusak;
• membuat/mengembangkan sistem
informasi untuk billing system;
• mengembangkan teknologi iformasi
untuk mengurangi ketidakakuratan
data;
• menindak tegas pelaku pencurian
air di kalangan internal perusahan;
dan
• melaporkan tindakan pencurian air
oleh masyarakat/ pelanggan ke
pihak yang berwajib.
G H
36
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
NRW
• Pelaksana
Penanganan
NRW
Teknis/
Pelaksana
Terkait
• Pelaksana
Penanganan
NRW Non
Teknis
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
• IK Pembuatan
Laporan
• IK Perhitungan
NRW
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
• Laporan
Kalibrasi dan
Penggantian
Meter Air
• As Built Drawing
• Laporan Hasil
Kegiatan
Penanganan
Kebocoran Air
• Laporan
Rencana dan
Program
Berikutnya
Pelaporan :
• menghitung angka kehilangan air/NRW
di masing-masing zona;
• membuat peta angka
kebocoran/kehilangan air di masing-
masing zona; dan
• membuat laporan pelaksanaan program
penurunan kebocoran air yang meliputi
aspek teknis/ fisik dan non
teknis/administrasi.
Selesai
G H
37
4. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGATURAN TEKANAN
a) Prosedur Operasional Standar Pengaturan Tekanan diperlukan dalam
rangka mengatur tekanan di dalam pipa sehingga kuantitas,
kontinuitas dan pemerataan pengaliran sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan teknis yang berlaku.
Gambar 1. Pengaturan Tekanan Pada Unit Distribusi
Gambar 2. Pengaturan Tekanan melalui Katup pada Jaringan Pipa Distribusi
Air Minum
(SR)SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
38
b) Model Prosedur Pengaturan Tekanan
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
4
JUDUL POS
Pengaturan Tekanan
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Mengatur tekanan sehingga kuantitas, kontinuitas dan pemerataan
pengaliran sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang
berlaku.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengaturan tekanan meliputi:
a. mempersiapkan form-form yang diperlukan untuk pengecekan dan
pembacaan tekanan, as built drawing keberadaan katup pengatur
aliran dan manometer, penentuan pembagian tekanan serta
pengumpulan informasi kondisi aliran di pelanggan;
b. melaksanakan identifikasi kondisi tekanan, membaca tekanan air,
dan pengoperasian katup;
c. mengawasi pengaturan tekanan; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atautanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.3
Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
3.4
Sisa tekanan
tekanan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa yang
merupakan selisih antara Hydraulic Grade Line (HGL) dengan ketinggian
atau elevasi dari lokasi pipa yang bersangkutan.
3.5
Jembatan pipa
bagian dari bangunan penunjang sistem pipa transmisi dan distribusi
yang menyeberang/melintasi di atas permukaan sungai/saluran/
lembah atau sejenisnya, dimana pipa tersebut diletakan/dipasang dan
umumnya dilengkapi dengan katup penguras (washout) dan katup udara
39
(air valve).
3.6
Air valve (katup pelepas udara)
katup yang berfungsi melepaskan udara yang terakumulasi dalam pipa
transmisi dan distribusi, yang dipasang jembatan pipa dan/atau pada
titik-titik tertentu dimana akumulasi udara dalam pipa akan terjadi yang
umumnya terjadi pada titik-titik/lokasi tertinggi.
3.7
Kebocoran air
kehilangan air dalam SPAM akibat faktor fisik maupun non fisik/
administrasi sehingga tidak tercatat sebagai penggunaan/penjualan air
ke konsumen yang juga dapat mengganggu kinerja pelayanan dan
pengelolaan SPAM.
3.8
Perencanaan teknis terinci/perencanaan teknis/Detailed Engineering
Design (DED) pengambangan SPAM
suatu rencana rinci pembangunan SPAM di suatu kota atau kawasan
meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan
yang disusun berdasarkan rencana induk pengembangan SPAM yang
telah ditetapkan, hasil studi kelayakan, jadwal pelaksanaan konstruksi,
dan kepastian sumber pembiayaan serta hasil konsultasi teknis dengan
dinas teknis terkait.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
40
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah :
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu-rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. menyiapkan form-form yang diperlukan untuk pengecekan dan
pembacaan tekanan;
b. menyiapkan as built drawing yang menunjukan keberadaan katup
pengatur aliran dan manometer pada setiap zona distribusi/ daerah
pelayanan;
c. menetapkan pembagian tekanan untuk setiap daerah pelayanan;
d. mengumpulkan informasi dan laporan dari petugas jaringan
distribusi dan hublang tentang zona-zona/ daerah pelayanan yang
tidak mendapatkan pengaliran air atau tekanan air nya rendah;
e. menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
kegiatan lapangan; dan
f. mengecek dan memastikan alat-alat ukur tekanan/ manometer
tersedia pada tempat yang sesuai dan berfungsi dengan baik.
6.2 Identifikasi kondisi tekanan air
Tahap identifikasi kondisi tekanan air meliputi:
a. mempelajaridan berkoordinasi mengenai peta jaringan distribusi per
zona distribusi;
b. memeriksa dan mendata zona-zona/ daerah pelayanan yang
mempunyai tekanan air besar;
c. memeriksa dan mendata kondisi tekanan air pada setiap zona
distribusi/daerah pelayanan;
d. memeriksa dan mengontrol kondisi tekanan air pada zona kritis dan
titik/lokasi terjauh serta daerah dengan pelayanan < 24 jam perhari;
41
e. memeriksa data debit pemakaian air konsumen pada setiap
zona/daerah pelayanan dan district meter area (DMA);
f. mendata angka kebocoran air/ NRW pada setiap zona distribusi/
daerah pelayanan; dan
g. memutakhirkan data dan gambar jaringan pipa distribusi (as built
drawing) berikut data tekanan air sesuai dengan kondisi terbaru.
6.3 Pembacaan data tekanan air
Tahap pembacaan data tekanan air meliputi:
a. membaca dan mencatat angka tekanan air pada manometer secara
periodik disetiap titik kontrol tekanan; dan
b. membandingkan angka pembacaan manometer dengan tekanan yang
sudah direncanakan pada DMA.
6.4 Pengoperasian katup pengatur aliran apabila tekanan tidak sesuai
dengan rencana
Tahap pengoperasian katup pengatur aliran meliputi:
a. mengecek posisi/kondisi bukaan katup pengatur aliran pada setiap
DMA sesuai ketentuan yang berlaku;
b. mengoperasikan katup pelepas udara (air valve) secara berkala;
c. mengoperasikan katup pengatur/pembagi aliran (debit air) sesuai
dengan tekanan air yang ada di jaringan distribusi; dan
d. melakukan pengendalian terhadap pengaturan aliran, baik dalam
keadaan normal maupun saat terjadi gangguan.
6.5 Pengawasan tekanan air
Tahap pengawasan tekanan air meliputi:
a. memantau kondisi tekanan atau sisa tekanan terutama pada daerah-
daerah bertekanan rendah; dan
b. mengusulkan untuk penambahan tekanan melalui peningkatan head
pompa dan/atau diameter pipa.
6.6 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. membuat laporan hasil pencatatan tekanan;
b. memetakan hasil perhitungan dan simulasi hidrolis; dan
c. membuat laporan operasi/pelaksanaan kegiatan pengaturan tekanan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Alat-Alat Ukur Jaringan
Distribusi
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Tekanan Air
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Katup Pengatur Aliran
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air
e. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengawasan Jaringan dan
Pemasangan Baru
f. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengawasan dan Evaluasi Hasil
Perbaikan Sistem
g. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan Data Tekanan Air
h. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Pengaduan dari Konsumen
42
i. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Kebutuhan Peralatan dan
Perlengkapan
j. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan Data Debit Air
k. IK Pembacaan Alat Ukur Tekanan Air (Manometer)
l. IK Pengoperasian Katup
m. IK Pembacaan Manometer
n. IK K3L APAR
o. IK K3L APD
p. IK Pembuatan Laporan
q. Daftar Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan
r. As Built Drawing Jaringan Distribusi
s. POS Pembacaan Meter Air
t. POS Pengoperasian Sistem Zona
u. POS Pengoperasian Pipa Transmisi dan Distribusi
v. Data-Data Eksisting
w. Peta/ gambar Jaringan dan Zona Distribusi
x. Dokumen As Built Drawing Jaringan Pipa Distribusi
y. Layout Sistem Jaringan Distribusi
z. Gambar Peta Kondisi Tekanan
43
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
4
JUDUL POS
Pengaturan Tekanan
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Persiapan :
• menyiapkan form-form yang
diperlukan untuk pengecekan dan
pembacaan tekanan;
• menyiapkan as built drawing yang
menunjukan keberadaan katup
pengatur aliran dan manometer pada
setiap zona distribusi/daerah
pelayanan;
• menetapkan pembagian tekanan
untuk setiap daerah pelayanan;
• mengumpulkan informasi dan
laporan dari petugas jaringan
distribusi dan hublang tentang zona-
zona/daerah pelayanan yang tidak
mendapatkan pengaliran air atau
tekanan airnya rendah;
• menyiapkan peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan untuk
kegiatan lapangan; dan
• mengecek dan memastikan alat-alat
ukur tekanan/manometer tersedia
pada tempat yang sesuai dan
berfungsi dengan baik.
• FI Pembacaan
Data Tekanan
Air
• FI Daftar
Kebutuhan
Peralatan dan
Perlengkapan
• FI Laporan
Pengaduan dari
Konsumen
• FM Kondisi Alat-
Alat Ukur
Jaringan
Distribusi
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• As Built Drawing
Jaringan
Distribusi
Mulai
A
44
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Penanganan
NRW Teknis
A
• FI Pembacaan
Data Tekanan
Air
• FM tentang
Tekanan Air
• IK Pembacaan
Alat Ukur
Tekanan Air
(Manometer)
• IK K3L APD
• POS Pembacaan
Meter Air
• POS
Pengoperasian
Sistem Zona
• POS
Pengoperasian
Pipa Transmisi
dan Distribusi
Identifikasi Kondisi Tekanan Air :
• mempelajari dan berkoordinasi
mengenai peta jaringan distribusi per
zona distribusi;
• memeriksa dan mendata zona-zona/
daerah pelayanan yang mempunyai
tekanan air besar;
• memeriksa dan mendata kondisi
tekanan air pada setiap zona
distribusi/daerah pelayanan;
• memeriksa dan mengontrol kondisi
tekanan air pada zona kritis dan
titik/lokasi terjauh serta daerah
dengan pelayanan < 24 jam perhari;
• memeriksa data debit pemakaian air
konsumen pada setiap zona/daerah
pelayanan dan district meter area
(DMA);
• mendata angka kebocoran air/NRW
pada setiap zona distribusi/daerah
pelayanan; dan
• memutakhirkan data dan gambar
jaringan pipa distribusi (as built
drawing) berikut data tekanan air
sesuai dengan kondisi terbaru.
A
45
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• FI Pembacaan
Data Tekanan
Air
• FI Pembacaan
Data Debit Air
• FM Tekanan Air
• FM tentang
Debit Air
• As Built Drawing
Jaringan
Distribusi
• Peta/Gambar
Jaringan dan
Zona Distribusi
• IK K3L APAR
• POS
Pengoperasian
Pipa Transmisi
dan Distribusi
Pengoperasian Katup Pengatur
Aliran :
• mengecek posisi/kondisi bukaan
katup pengatur aliran pada
setiap DMA sesuai ketentuan
yang berlaku;
• mengoperasikan katup pelepas
udara (air valve) secara berkala;
• mengoperasikan katup
pengatur/pembagi aliran (debit
air) sesuai dengan tekanan air
yang ada di jaringan distribusi;
dan
• melakukan pengendalian
terhadap pengaturan aliran, baik
dalam keadaan normal maupun
saat terjadi gangguan.
B C
Pembacaan Data Tekanan Air :
• membaca dan mencatat angka
tekanan air pada manometer secara
periodik disetiap titik kontrol
tekanan; dan
• membandingkan angka pembacaan
manometer dengan tekanan yang
sudah direncanakan pada DMA.
A
• FM Operasi
Katup Pengatur
Aliran
• Dokument As
Built Drawing
• Data-Data
Eksisting
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK Pembacaan
Manometer
• IK APD
Tekanan
sesuai? Ya
Tidak
46
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/
Manajer Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
Pelaporan:
• membuat laporan hasil pencatatan
tekanan;
• memetakan hasil perhitungan dan
simulasi hidrolis; dan
• membuat laporan operasi/
pelaksanaan kegiatan pengaturan
tekanan.
• FM tentang
Tekanan Air
• FM tentang
Pengawasan dan
Evaluasi Hasil
Perbaikan
Sistem
• FI Data Tekanan
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APAR
• Dokumen As
Built Drawing
Jaringan Pipa
Distribusi
• Layout Sistem
Jaringan
Distribusi
• Gambar Peta
Kondisi Tekanan
B C
Selesai
47
5. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGURASAN PIPA
a) Prosedur Operasional Standar Pengurasan Pipa dipergunakan untuk
menjaga kualitas air dalam pipa dari adanya endapan-endapan yang
terbawa ke dalam pipa yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas
air.
Gambar 1. Pengurasan Pipa pada Unit Distribusi
(SR)SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
48
b) Model Prosedur Pengurasan Pipa
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
5
JUDUL POS
Pengurasan Pipa
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Menjaga kualitas air dalam pipa transmisi dan distribusi dari kotoran
yang terakumulasi dalam pipa tersebut melalui pengurasan sehingga
kualitas air yang disalurkan ke konsumen memenuhi persyaratan yang
berlaku.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengurasan pipa meliputi:
a. mempersiapkan kegiatan dengan pemberitahuan rencana pengurasan
pipa kepada konsumen/pelanggan terkait;
b. melakukan koordinasi antar bagian terkait serta penyiapan
perlengkapan dan peralatan untuk pengurasan pipa;
c. melaksanakan kegiatan pengoperasian pengurasan pipa dengan
mengoperasiakan katup-katup untuk mengisolasi area/ jaringan pipa
yang direncanakan akan dikuras, pengamatan kualitas air secra
visual dan mencatat periode pengurasan; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Jaringan pipa transmisi air minum
ruas pipa pembawa air minum dari unit produksi/bangunan penangkap
air sampai reservoir atau batas distribusi.
3.3
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
3.4
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai jaringan
pelayanan.
3.5
Pengurasan pipa
kegiatan pengurasan kotoran/lumpur/pasir yang terdapat dan
terakumulasi dalam pipa transmisi dan distribusi yang dioperasikan
melalui katup penguras yang umumnya dipasang pada jembatan pipa
dan/atau pada titik-titik terendah dalam setiap segmen pipa transmisi
dan distribusi.
49
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/Dokumen yang terkait meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu-rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
50
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. memberitahukan rencana pengurasan pipa kepada
konsumen/pelanggan terkait;
b. koordinasi antar bagian terkait;
c. menyiapkan perlengkapan dan peralatan untuk pengurasan pipa;
d. memeriksa kondisi katup, bak katup, dan strat pot katup penguras;
dan
e. membersihkan bangunan katup penguras dari sampah, tanaman liar,
akar tanaman, dan material lainnya yang mengganggu.
6.2 Pengoperasian Pengurasan Jaringan
Tahap pengoperasian meliputi:
a. menutup katup - katup untuk mengisolasi area/ jaringan pipa yang
direncanakan akan dikuras;
b. membuka katup penguras (washout/ blowoff);
c. mengamati secara visual perubahan kualitas air yang keluar dari pipa
penguras hingga terlihat bersih/ jernih;
d. mencatat waktu pengurasan;
e. mencatat volume air yang terbuang melalui alat ukur yang tersedia;
f. menutup kembali katup penguras dan tutup manhole/stratpot; dan
g. membuka kembali katup-katup isolasi pada posisi semula.
6.3 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. mencatat hasil pengurasan jaringan pipa kedalam buku catatan (log
book) untuk dilaporkan kepada atasan; dan
b. membuat laporan pengurasan pipa.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Katup
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Hasil Pengamatan Pengurasan Pipa
c. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan
Pengurasan Pipa
d. Formulir Isian (FI) tentang Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan
Kerja
e. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Pengurasan Pipa
f. IK Pengoperasian Katup
g. IK Pembuatan Laporan
h. IK K3L APD
i. IK K3L APAR
51
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
5
JUDUL POS
Pengurasan Pipa
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
/
Pelaksana
yang
Terkait
• Pelaksana
Perawatan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
/
Pelaksana
yang
Terkait
• Pelaksana
Perawatan
Jaringan
Persiapan :
• memberitahukan rencana pengurasan
pipa kepada konsumen/pelanggan
terkait;
• koordinasi antar bagian terkait;
• menyiapkan perlengkapan dan
peralatan untuk pengurasan pipa;
• memeriksa kondisi katup, bak katup,
dan strat pot katup penguras; dan
• membersihkan bangunan katup
penguras dari sampah, tanaman liar,
akar tanaman dan material lainnya
yang mengganggu.
• FI Kebutuhan Peralatan Dan Perlengkapan Kerja
• FM Operasai Katup
• IK K3L APD
Pengoperasian Pengurasan Jaringan :
• menutup katup-katup untuk
mengisolasi area/ jaringan pipa yang
direncanakan akan dikuras;
• membuka katup penguras (washout/
blowoff);
• mengamati secara visual perubahan
kualitas air yang keluar dari pipa
penguras hingga terlihat bersih/
jernih;
• mencatat waktu pengurasan;
• mencatat volume air yang terbuang
melalui alat ukur yang tersedia;
• menutup kembali katup penguras
dan tutup manhole/stratpo; dan
• membuka kembali katup-katup
isolasi pada posisi semula.
• FM Operasai
Katup
• FM Hasil
Pengamatan
Pengurasan
Pipa
• FI Operasi
Pengurasan
Pipa
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK K3L APD
A
Mulai
52
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
/
Pelaksana
yang
Terkait
• Pelaksana
Perawatan
Jaringan
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
ManajerTerkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
• FI Laporan
Hasil
Pencatatan
Pelaksanaan
Pengurasan
Pipa
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
Pelaporan :
• mencatat hasil pengurasan
jaringan pipa kedalam buku
catatan (logbook) untuk
dilaporkan kepada atasan; dan
• membuat laporan pengurasan
pipa.
A
Selesai
53
6. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN GANGGUAN PENGALIRAN
a) Prosedur Operasional Standar Penanggulangan Gangguan Pengaliran ini
dipergunakan untuk menanggulangi terjadinya gangguan
pengaliran/pelayanan ke konsumen agar air yang dialirkan ke daerah
pelayanan sesuai standar baik kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Gambar 1. Penanggulangan Gangguan Pengaliran Pada Unit Distribusi
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
54
b) Model Prosedur POS Penanggulangan Gangguan Pengaliran
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
6
JUDUL POS
Penanggulangan Gangguan Pengaliran
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Untuk menjaga pengaliran/pelayanan ke konsumen sesuai standar baik
kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan penanggulangan gangguan pengaliran meliputi:
a. melakukan persiapan yaitu menerima order pengaduan gangguan
pengaliran;
b. melakukan identifikasi dan analisis penyebab gangguan pengaliran;
c. melaksanakan penanggulangan gangguan pengaliran dan
pemantauan pengaliran; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Jaringan pipa transmisi air minum
ruas pipa pembawa air minum dari unit produksi/bangunan penangkap
air sampai reservoir atau batas distribusi.
3.3
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
3.4
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai jaringan
pelayanan.
3.5
Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
endapatka layanan air minum dari penyelenggara.
3.6
Sisa tekanan
tekanan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa yang
merupakan selisih antara Hydraulic Grade Line (HGL) dengan ketinggian
atau elevasi dari lokasi pipa yang bersangkutan.
55
3.7
Kebocoran air
kehilangan air dalam SPAM akibat faktor fisik maupun non fisik/
administrasi sehingga tidak tercatat sebagai penggunaan/penjualan air
ke konsumen yang juga dapat mengganggu kinerja pelayanan dan
pengelolaan SPAM.
3.8
Perencanaan teknis terinci/perencanaan teknis/Detailed Engineering
Design (DED) pengembangan SPAM
suatu rencana rinci pembangunan SPAM di suatu kota atau kawasan
meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan
yang disusun berdasarkan rencana induk pengembangan SPAM yang
telah ditetapkan, hasil studi kelayakan, jadwal pelaksanaan konstruksi,
dan kepastian sumber pembiayaan serta hasil konsultasi teknis dengan
dinas teknis terkait.
3.9
Manometer
alat yang digunakan untuk mengukur sisa tekanan air dalam pipa.
3.10
Washout/blow off (pengurasan pipa)
kegiatan pengurasan kotoran/lumpur/pasir yang terdapat dan
terakumulasi dalam pipa transmisi dan distribusi yang dioperasikan
melalui katup penguras yang umumnya dipasang pada jembatan pipa
dan/atau pada titik-titik terendah dalam setiap segmen pipa transmisi
dan distribusi.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
56
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah, dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah :
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu–rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. menerima order dari bagian pengaduan pelanggan tentang adanya
gangguan pengaliran;
b. menyiapkan peta jaringan/as built drawing jaringan pipa distribusi;
c. melakukan koordinasi dengan bagian transmisi dan distribusi terkait
pembagian order penanggulangan gangguan pengaliran;
d. mengecek laporan pengaduan/keluhan pelanggan di lapangan; dan
e. menyiapkan formulir yang diperlukan untuk pengecekan dan
pembacaan manometer/ sisa tekanan air.
6.2 Evaluasi penyebab gangguan pengaliran
Tahap evaluasi penyebab gangguan pengaliran meliputi:
a. mengidentifikasi penyebab gangguan pengaliran apakah diakibatkan
adanya pekerjaan penyelenggara SPAM, kerusakan/kebocoran, tidak
berfungsinya aksesoris perpipaan atau penambahan sambungan
baru;
b. mengecek sistem/jaringan perpipaan melalui as built drawing untuk
mengetahui jalur koneksi pipa yang terganggu;
c. mengecek buka/tutup katup disekitar gangguan pengaliran;
d. menganalisis tingkat kerusakan dan dampak terhadap gangguan
pengaliran;
57
e. mengecek dan Membaca manometer/ alat ukur tekanan air di sekitar
lokasi gangguan pengaliran; dan
f. menganalisis jaringan melalui simulasi hidrolis dengan program
epanet atau program lain yang sejenis untuk melihat dampak dari
penurunan sisa tekanan air di daerah gangguan aliran air.
6.3 Penanggulangan gangguan pengaliran
Tahap penanggulangan gangguan pengaliran meliputi:
a. memberitahukan adanya pekerjaan perbaikan kepada pelanggan
penyelenggara SPAM apabila diperlukan penghentian aliran air;
b. melakukan koordinasi dan mengajukan perizinan kepada pihak yang
berwenang jika diperlukan;
c. melakukan koordinasi dengan bagian yang bertanggung jawab
terhadap pengaturan aliran air di jaringan distribusi;
d. menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk perbaikan kerusakan
dan kebocoran pipa; dan
e. memperbaiki sebab-sebab gangguan pengaliran.
6.4 Perbaikan kebocoran (apabila terdapat kebocoran)
Tahap perbaikan kebocoran meliputi:
a. memperbaiki/mengganti kerusakan/kebocoran pipa, fitting, dan
aksesoris lainnya; dan
b. menangani kebocoran air.
6.5 Pengecekan fungsi katup
Tahap pengecekan fungsi katup meliputi:
a. melakukan pengecekan fungsi katup apakah masih berfungsi dengan
baik.
6.6 Penggantian katup (apabila katup tidak berfungsi)
Tahap penggantian katup meliputi:
a. Mengganti katup yang rusak dan tidak berfungsi yang mengganggu
pengaliran (termasuk katup udara)
6.7 Pengurasan jaringan/flushing/backwash dan pembuangan udara
dalam pipa
Tahap pengurasan jaringan/flushing/backwash dan pembuangan udara
dalam pipa meliputi:
a. melakukan pengurasan jaringan pipa/flashing untuk membuang
kotoran yang ada dalam pipa yang mengganggu pengaliran; dan
b. membuang udara yang terjebak dan terakumulasi dalam pipa.
6.8 Peningkatan kapasitas sistem distribusi (apabila masih terdapat
gangguan pengaliran)
Tahap peningkatan kapasitas sistem distribusi meliputi:
a. membuat rencana penambahan jaringan atau peningkatan volume
pipa dan/atau reservoir distribusi; dan
b. menambah kapasitas dan head pompa (jika sistem pompa).
58
6.9 Pemantauan Aliran
Tahap pemantauan aliran meliputi:
a. Memantau kondisi aliran dan sisa tekanan air setelah perbaikan
gangguan pengaliran dan/atau peningkatan kapasitas sistem
distribusi dilakukan
6.10 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. membuat laporan-laporan keluhan dan pengaduan pelanggan terkait
dengan gangguan pengaliran; dan
b. membuat laporan penanggulangan gangguan pengaliran.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemantauan Pengaliran dan
Tekanan Air
b. Formulir Isian (FI) tentang Order Gangguan Pengaliran
c. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan Tekanan Air/Manometer
d. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Pemeriksaan Order Gangguan
Pengaliran
e. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Keluhan Pelanggan
f. Formulir Isian (FI) tentang Order Gangguan Pengaliran
g. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Pengurasan Pipa
h. IK Pengoperasian Katup
i. IK Pengoperasian Katup Udara
j. IK Permintaan dan Pengadaan Barang/Jasa
k. IK Pemeriksaan dan Pembacaan Tekanan Air/Manometer
l. IK Pembuatan DED/Perencanaan Lainnya
m. IK K3L APAR
n. IK K3L APD
o. IK Pembuatan Laporan
p. As Built Drawing Jaringan
q. POS Pengaduan Pelanggan
r. POS Pelayanan Pelanggan
s. POS Penanganan Kebocoran
t. POS Pengurasan Jaringan Pipa
u. Perpres/Perda/SK Direksi mengenai Pengadaan Barang dan Jasa
v. As Built Drawing
59
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
6
JUDUL POS
Penanggulangan Gangguan
Pengaliran
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
Gangguan
Pengaliran
• Staf
Penanggulan
gan
Gangguan
Trandist/
Staf yang
Terkait
• Staf
Pengaduan
Pelanggan
Persiapan:
• menerima order dari bagian
pengaduan pelanggan tentang
adanya gangguan pengaliran;
• menyiapkan peta jaringan/as built
drawing jaringan pipa distribusi;
• Melakukan koordinasi dengan bagian
transmisi dan distribusi terkait
pembagian order penanggulangan
gangguan pengaliran;
• mengecek laporan pengaduan/
keluhan pelanggan di lapangan; dan
• menyiapkan formulir yang diperlukan
untuk pengecekan dan pembacaan
manometer/sisa tekanan air.
• FI Order
Gangguan
Pengaliran
• FI Pembacaan
Tekanan Air/
Manometer
• FI Daftar
Keluhan
Pelanggan
• IK K3L
Penanganan
Kebakaran/
APAR
• POS
Pengaduan
Pelanggan
• As Built
Drawing
Mulai
A
60
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
Gangguan
Pengaliran
• Staf
Penanggulan
gan
Gangguan
Trandist/
Staf yang
Terkait
• FI Order
Gangguan
Pengaliran
• FI Pembacaan
Tekanan Air/
Manometer
• FI Hasil
Pemeriksaan
Order Gangguan
Pengaliran
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK Pemeriksaan
dan Pembacaan
Tekanan Air/
Manometer
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• As Built Drawing
Jaringan
Evaluasi Penyebab Gangguan
Pengaliran:
• mengidentifikasi penyebab gangguan
pengaliran apakah diakibatkan
adanya pekerjaan penyelenggara
SPAM, kerusakan/kebocoran, tidak
berfungsinya aksesoris perpipaan
atau penambahan sambungan baru;
• mengecek sistem/jaringan perpipaan
melalui as built drawing untuk
mengetahui jalur koneksi pipa yang
terganggu;
• mengecek buka/tutup katup disekitar
gangguan pengaliran;
• menganalisis tingkat kerusakan dan
dampak terhadap gangguan
pengaliran;
• mengecek dan Membaca manometer/
alat ukur tekanan air di sekitar lokasi
gangguan pengaliran; dan
• menganalisis jaringan melalui
simulasi hidrolis dengan program
epanet atau program lain yang sejenis
untuk melihat dampak dari
penurunan sisa tekanan air di daerah
gangguan aliran air.
A
B
61
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Staf
Penanggulanga
n Gangguan
Trandist/ Staf
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
• Pelaksana
Penanganan
NRW Teknis
• Staf Pengaduan
Pelanggan
B • FI Order
Gangguan
Pengaliran
• Format Form
Isian (FI)
Laporan
Pengurasan Pipa
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK
Pengoperasian
Katup Udara
• IK Permintaan
dan Pengadaan
Barang/ Jasa
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• POS Pengaduan
Pelanggan
Penanggulangan Gangguan Pengaliran :
• memberitahukan adanya pekerjaan
perbaikan kepada pelanggan
penyelenggara SPAM apabila
diperlukan penghentian aliran air;
• melakukan koordinasi dan
mengajukan perizinan kepada pihak
yang berwenang jika diperlukan;
• melakukan koordinasi dengan bagian
yang bertanggung jawab terhadap
pengaturan aliran air di jaringan
distribusi;
• menyiapkan peralatan dan
perlengkapan untuk perbaikan
kerusakan dan kebocoran pipa; dan
• memperbaiki sebab-sebab gangguan
pengaliran.
Tidak
Ya
Ada
Kebocoran
?
Perbaikan Kebocoran:
• memperbaiki/mengganti
kerusakan/kebocoran
pipa, fitting, dan
aksesoris lainnya; dan
• menangani kebocoran
air.
Pengecekan Fungsi Katup:
• melakukan pengecekan
fungsi katup apakah
masih berfungsi dengan
baik.
C
62
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Staf
Penanggulanga
n Gangguan
Trandist/ Staf
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
• Pelaksana
Penanganan
NRW Teknis
• Staf Pengaduan
Pelanggan
• Staf
Penanggulanga
n Gangguan
Trandist/ Staf
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
Pengurasan
Jaringan/Flushing/Backwash dan
Pembuangan udara dalam Pipa:
• melakukan pengurasan jaringan
pipa/flashing untuk membuang
kotoran yang ada dalam pipa yang
mengganggu pengaliran; dan
• membuang udara yang terjebak dan
terakumulasi dalam pipa.
• Format Form
Isian (FI)
Laporan
Pengurasan
Pipa
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK
Pengoperasian
Katup Udara
• IK K3L APD
• POS
Pengurasan
Jaringan Pipa
C
Katup
tidak
berfungsi?
Penggantian Katup :
• mengganti katup yang
rusak dan tidak
berfungsi yang
mengganggu pengaliran
(termasuk katup
udara).
Ya
Tidak
• FI Order
Gangguan
Pengaliran
• Format Form
Isian (FI)
Laporan
Pengurasan Pipa
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK
Pengoperasian
Katup Udara
• IK Permintaan
dan Pengadaan
Barang/ Jasa
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• POS Pengaduan
Pelanggan
D
63
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Staf
Penanggulanga
n Gangguan
Trandist/ Staf
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
• Pelaksana
Pengembangan
Jaringan
• Staf
Penanggulanga
n Gangguan
Trandist/Staf
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran
• IK Pembuatan
DED/
perencanaan
lainnya
• Perpres/Perda
/SK Direksi
Mengenai
Pengadaan
Barang dan
Jasa
• Gambar As
Built Drawing
• IK K3L APAR
Masih ada
gangguan
pengaliran
?
Ya
Tidak
Peningkatan Kapasitas
Sistem Distribusi :
• membuat rencana
penambahan jaringan
atau peningkatan
volume pipa dan/atau
reservoir distribusi;
dan
• menambah kapasitas
dan head pompa (jika
sistem pompa).
Pemantauan Aliran:
• memantau kondisi aliran dan sisa
tekanan air setelah perbaikan
gangguan pengaliran dan/atau
peningkatan kapasitas sistem
distribusi dilakukan.
• FM
Pemantauan
Pengaliran dan
Tekanan Air
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
E
D
64
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
Gangguan
Pengaliran
• Staf
Penanggulanga
n Gangguan
Trandist/Staf
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
• FM
Pemantauan
Pengaliran dan
Tekanan Air
• FI Order
Gangguan
Pengaliran
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
• As Built
Drawing
Pelaporan :
• membuat laporan-laporan keluhan
dan pengaduan pelanggan terkait
dengan gangguan pengaliran; dan
• membuat laporan penanggulangan
gangguan pengaliran.
Selesai
E
65
7. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN RESERVOIR
a) Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Reservoir dipergunakan
untuk memberikan petunjuk mengenai pengoperasian reservoir yang
merupakan tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
Gambar 1. Reservoir Pada Unit Distribusi
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
66
b) Model Prosedur Pengoperasian Reservoir
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
7
JUDUL POS
Pengoperasian Reservoir
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Untuk menampung dan menyeimbangkan air hasil olahan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian reservoir meliputi :
a. mempersiapkan dengan mengecek dan memastikan katup inlet
reservoir dalam posisi terbuka serta mengecek pH;
b. melaksanaan pengoperasian yaitu pembubuhan netralisator,
pengambilan sampel air minum, pembubuhan dosis netralisator jika
diperlukan serta pembubuhan dosis desinfektan, pendistribusian ke
pelanggan serta pengoperasian pompa bila pengaliran tidak secara
gravitasi; dan
c. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan
kepada pelanggan atau konsumen.
3.4
Reservoir penyeimbang
reservoir yang menampung kelebihan air pada saat pemakaian air oleh
konsumen relatif kecil daripada air yang masuk, kemudian air
didistribusikan kembali pada saat pemakaian air oleh konsumen relatif
besar daripada air yang masuk.
3.5
Fluktuasi Pemakaian Air
variasi pemakaian air oleh konsumen setiap satuan waktu dalam periode
satu hari.
67
3.6
Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke tempat
yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah
ditentukan.
3.7
Pompa submersible
pompa yang dioperasian didalam air dan akan mengalami kerusakan jika
dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-
menerus/berkelanjutan.
3.8
Pompa centrifugal
sebuah pompa yang terdiri dari impeller yang dipasang pada sebuah pada
sebuah poros berputar dalam rumah pompa (casing) atau rumah keong
(volute casing) dan memiliki saluran masuk (suction) dan keluaran
(discharge) fluida.
3.9
Instrumentasi
peralatan yang dioperasikan secara otomatis untuk memantau tekanan,
ketinggian air, pencatat, indicator, pemantauan aliran, dan lain-lain.
3.10
Water meter
alat ukur aliran air dalam pipa yang dihitungan ukuran volume per
satuan waktu.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
68
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. Mengecek dan memastikan katup inlet reservoir dalam posisi terbuka
untuk menerima suplai/pasokan air minum dari unit produksi
b. Mengecek pH
6.2 Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
a. membubuhkan larutan netralisator ke dalam air sesuai perhitungan
apabila pH kurang dari 6,5 atau lebih dari 8,5;
b. mengambil sampel air minum untuk diperiksa di laboratorium;
c. menentukan dan membuat dosis desinfektan apabila perlu
ditambahkan;
d. membubuhkan desinfektan sesuai kebutuhan;
e. mendistribusikan air ke pelanggan;
f. mengoperasikan pompa apabila distribusi air ke pelanggan
menggunakan sistem perpompaan;
g. mengoperasikan genset apabila sumber lsitrik PLN mati atau tidak
ada;
h. mengatur bukaan katup ke pipa distribusi;
i. mengatur operasi katup inlet dan outlet pada reservoir untuk menjaga
ketinggian muka air reservoir sesuai dengan ketentuannya (water
level control) untuk operasi manual;
j. membaca dan mencatat debit air yang masuk dan keluar ke/dari
reservoir melalui water meter di pipa inlet/pipa outlet; dan
69
k. mencetak data debit/aliran yang terbaca di ultrasonic flow meter atau
meter air sejenis yang bekerja secara otomatis.
6.3 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. membuat laporan pengoperasian reservoir.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Panel
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air
d. Formulir Isian (FI) tentang Debit Air
e. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Panel
f. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan
Pengoperasian Reservoir
g. IK Pembubuhan Dosis Netralisator
h. IK Pembubuhan Dosis Desinfektan
i. IK Pemeriksaan Sisa Klor
j. IK Pembubuhan Dosis Netralisator
k. IK Pengambilan Sampel Air
l. IK Pengoperasian Panel Kontrol
m. IK Pembacaan Meter Air
n. IK Pengoperasian MeterAir Otomatis (Ultrasonic Flow Meter)
o. IK Pembuatan Laporan
p. IK K3L APD
q. IK K3L APAR
r. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
70
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
7
JUDUL POS
Pengoperasian Reservoir
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf
Sampling
Persiapan :
• mengecek dan memastikan katup
inlet reservoir dalam posisi terbuka
untuk menerima suplai/pasokan air
minum dari unit produksi; dan
• mengecek pH.
• IK
Pembubuhan
Dosis
Netralisator
• IK
Pembubuhan
Dosis
Desinfektan
• IK Pemeriksaan
Sisa Klor
• IK K3L APD
pH ≤ 6,5
atau pH
≥ 8,5?
Pembubuhan Larutan
Netralisator:
• membubuhkan larutan
netralisator ke dalam
air sesuai perhitungan.
Ya
Tidak
• FM Kualitas
Air
• IK
Pembubuhan
Dosis
Netralisator
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
A
Mulai
B
71
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf
Sampling
• Analis Kimia
dan Fisika
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Analis Kimia
dan Fisika
Pengambilan Sampel Air
Minum di Reservoir:
• mengambil sampel air
minum untuk diperiksa
di laboratorium.
• IK Pengambilan
Sampel Air
• IK K3L APD
Pembubuhan Larutan Desinfektan:
• membubuhkan desinfektan sesuai kebutuhan.
• FM Kualitas
Air
• IK
Pembubuhan
Dosis
Desinfektan
• IK
Pengambilan
Sampel Air
• IK K3L APD
Perlu
Tambahan
Dosis
Desinfektan?
Ya
Tidak
Pendistribusian Air:
• mendistribusikan air ke
pelanggan.
A B
C
72
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Operator
Mekanikal
Trandist
• Operator
Elektrikal
Trandist
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• FI Operasi
Panel
• FM Operasi
Panel
• IK
Pengoperasian
Panel Kontrol
• IK K3L APD
• POS
Pengoperasian
Mekanikal dan
Elektrikal
Distribusi
dengan
sistem
pompa?
Ya
Tidak
Pengoperasian Pompa:
• mengoperasikan pompa.
Sumber
Listrik
PLN?
Tidak
Pengoperasian
Genset:
• mengoperasi
kan Genset.
Pengaturan Katup ke Pipa Distribusi:
• mengatur bukaan katup ke pipa
distribusi; dan
• mengatur operasi katup inlet dan
outlet pada reservoir untuk menjaga
ketinggian muka air reservoir sesuai
dengan ketentuannya (water level
control) untuk operasi manual.
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK
Pengoperasian
Water Level
Control
• IK K3L APD
C
Ya
D
73
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaa
n Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/
Manajer Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
• FI Laporan
Hasil
Pencatatan
Pelaksanaan
Pengoperasian
Reservoir
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APD
Pelaporan:
• membuat laporan pengoperasian
reservoir.
• FI Debit Air
• FM Debit Air
• IK Pembacaan Meter Air
• IK Pengoperasian Meter Air Otomatis (Ultrasonic Flow Meter)
• IK K3L APD
Pengukuran Debit Air:
• membaca dan mencatat debit air yang
masuk dan keluar ke/dari reservoir
melalui water meter di pipa inlet/pipa
outlet; dan
• mencetak data debit/aliran yang
terbaca di ultrasonic flow meter atau
meter air sejenis yang bekerja secara
otomatis.
Selesai
D
74
8. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN RESERVOIR
a) Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Reservoir dipergunakan dalam pemeliharaan reservoir dan bangunan penunjang lainnya untuk menjaga agar dapat beroperasi sesuai ketentuannya dalam periode waktu yang lebih lama.
Gambar 1. Reservoir Pada Unit Distribusi
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
75
b) Model Prosedur Pemeliharaan Reservoir
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
8
JUDUL POS
Pemeliharaan Reservoir & Bangunan
Penunjang
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Memelihara reservoir dan bangunan penunjang lainnya untuk menjaga
agar dapat beroperasi sesuai ketentuannya dalam periode waktu yang
lebih lama.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan reservoir meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana reservoir dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana reservoir,
melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana dan prasarana reservoir; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan
kepada pelanggan atau konsumen.
3.4
Reservoir penyeimbang
reservoir yang menampung kelebihan air pada saat pemakaian air oleh
konsumen relatif kecil daripada air yang masuk, kemudian air
didistribusikan kembali pada saat pemakaian air oleh konsumen relatif
besar daripada air yang masuk.
3.5
Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke tempat
yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah
ditentukan.
76
3.6
Peralatan mekanikal
pompa, pipa, dan aksesoris, katup (valve), diesel, dan lain-lain.
3.7
Peralatan elektrikal
generator, motor listrik, panel listrik, dan perlengkapannya.
3.8
Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan
unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
3.9
Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama
dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM
yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
3.10
Manhole
lubang/bukaan di bak atau saluran air sebagai jalan masuk manusia
ketika melakukan pengoperasian, pengecekan, dan pemeliharaan.
3.11
Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan, alat atau media.
3.12
Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
77
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Peralatan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
Lingkungan
a. membersihkan lingkungan di sekitar reservoir dari tanaman liar,
sampah, sisa bahan kimia, dan kotoran/material-material lainnya yang
mengotori lingkungan reservoir.
Reservoir dan Bangunan Penunjang
a. mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang ada pada bangunan
reservoir dan perlengkapannya, sarana/bangunan penunjang seperti
rumah pompa, genset, gudang;
b. memeriksa kondisi fisik bangunan reservoir, rumah pompa dan genset
terhadap rembesan air (bocor) dan keretakan bangunan;
c. membersihkan ruang operator dan rumah jaga;
d. membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah pompa/genset
dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air; dan
e. membersihkan gudang penyimpanan bahan kimia.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
Reservoir dan Bangunan Penunjang
a. memeriksa dan memperbaiki konstruksi reservoir, bangunan rumah
pompa, dan genset dari kerusakan fisik seperti retak/bocor;
78
b. mengecat reservoir, bangunan rumah pompa, dan genset berikut
sarana penunjang dan akessorisnya;
c. memeriksa kondisi fisik bak katup, tutup manhole/bak, trust block,
dan bangunan penunjang lainnya; dan
d. menguras reservoir dan membersihkan screener serta melakukan
sterilisasi setelah pengurasan.
6.2 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
Tahap identfikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi:
a. mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang ada pada bangunan
reservoir dan perlengkapannya, sarana penunjang seperti rumah
pompa, genset, peralatan ME serta instrumentasi dan lain-lain.
6.3 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana meliputi:
a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku
cadang; dan
b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku
cadang.
6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan
b. menyusun laporan perbaikan kerusakan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kebersihan Lingkungan dan
Bangunan
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kerusakan Bangunan dan Peralatan
ME
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang
d. IK Pemeliharaan Katup
e. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur
f. IK Pengurasan Reservoir
g. IK Pengecatan
h. IK Kalibrasi/Tera Ulang Alat Ukur
i. IK Kebersihan Lingkungan dan Bangunan
j. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana
k. IK Pembuatan Laporan
l. IK K3L APD
m. IK K3L APAR
n. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga
o. Laporan Tingkat Kerusakan
p. Laporan Rekomendasi
q. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
r. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
79
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
8
JUDUL POS
Pemeliharaan Reservoir
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Staf
Pemeliharaan
Bangunan
IPA/ Staf
yang Terkait
• Staf
Pemeliharaan
Bangunan
IPA/Staf yang
Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
Pemeliharaan Rutin: Lingkungan
• membersihkan lingkungan di sekitar reservoir dari tanaman liar, sampah, sisa bahan kimia dan kotoran/material-material lainnya yang mengotori lingkungan reservoir.
Reservoir dan Bangunan Penunjang
• mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang ada pada bangunan reservoir dan perlengkapannya, sarana/bangunan penunjang seperti rumah pompa, genset, gudang;
• memeriksa kondisi fisik bangunan reservoir, rumah pompa, dan genset terhadap rembesan air (bocor) dan keretakan bangunan;
• membersihkan ruang operator dan rumah jaga; dan
• membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air.
• FM
Kebersihan
Lingkungan
dan Bangunan
• IK Kebersihan
Lingkungan
Dan
Bangunan
• IK K3L APD
• FM Kerusakan
Bangunan dan
Peralatan ME
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK K3L APD
A
Pemeliharaan Berkala :
Reservoir dan Bangunan Penunjang
• memeriksa dan memperbaiki
konstruksi reservoir, bangunan rumah
pompa dan genset dari kerusakan fisik
seperti retak/bocor;
• mengecat reservoir, bangunan rumah
pompa dan genset berikut sarana
penunjang dan akessorisnya;
• memeriksa kondisi fisik bak katup,
tutup manhole/bak, trust block dan
bangunan penunjang lainnya; dan
• menguras reservoir dan membersihkan
screener serta melakukan sterilisasi
setelah pengurasan.
Mulai
80
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Staf
Pemeliharaan
Bangunan
IPA/Staf
Yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
• Pihak Ketiga
• FI Kondisi
Kerusakan
• FM Kerusakan
Bangunan dan
Peralatan ME
• IK K3L APD
• POS Kerjasama
Pemeliharaan
dengan pihak
ketiga
Ya
Identifikasi Tingkat
Kerusakan Sarana dan
Prasarana:
• mengidentifikasi
kerusakan-kerusakan
yang ada pada bangunan
reservoir dan
perlengkapannya, sarana
penunjang seperti rumah
pompa, genset, peralatan
ME serta instrumentasi
dan lain - lain.
Analisis Tingkat Kerusakan:
• analisis tingkat
kerusakan;
• koordinasi dengan unit
kerja terkait untuk
rencana perbaikan.
A
Mengecek adanya kerusakan sarana
dan prasarana:
Tidak
B C
Ada
kerusakan
sarana
dan
prasarana
?
81
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Staf
Pemeliharaan
Bangunan
IPA/Staf yang
Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
• Pihak ketiga
• Staf
Pemeliharaan
Bangunan
IPA/Staf yang
Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Mekanikal
Trandist
• Pelaksana
Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dengan
Pihak Ketiga
• Laporan
Tingkat
Kerusakan
• FI Permintaan
Barang
• IK Perbaikan
Sarana dan
Prasarana
• IK K3L APD
• POS Kerjasama
Pemeliharaan
dengan pihak
ketiga
• Laporan Hasil
Pencatatan dan
Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana
• Laporan
Kerusakan
Sarana dan
Prasarana
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APAR
• K3L APD
Perbaikan Kerusakan Sarana
dan Prasarana:
• memperbaiki kerusakan
tanpa penggantian peralatan
atau suku cadang; dan
• memperbaiki kerusakan
dengan penggantian
peralatan atau suku cadang.
Pelaporan :
• menyusun laporan hasil pemeliharaan
sarana dan prasarana; dan
• menyusun laporan perbaikan
kerusakan.
Selesai
B C
Ya
Tidak
82
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/
Manajer Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
83
9. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN SISTEM ZONA a) Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Sistem Zona dipergunakan
untuk memetakan daerah pelayanan dan rencana pengembangan,
sehingga dapat dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap area
yang menggunakan sistem loop (sistem tertutup).
Gambar 1. Sistem Zona pada Unit Distribusi
Gambar 2. Skema Pengoperasian Sistem Zona Distribusi
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
84
b) Model Pedoman Pengoperasian Sistem Zona
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
9
JUDUL POS
Pengoperasian Sistem Zona
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Untuk memudahkan pengelolaan jaringan distribusi dalam pengaturan
dan pengawasan pada area tertentu.
2. Ruang Lingkup
Kegiatan pengoperasian sistem zona yang meliputi:
a. mempersiapkan dengan memeriksa alat ukur yang terpasang pada
jaringan pipa distribusi, accessories perpipaan dan bangunan
penunjangnya;
b. melaksanakan kegiatan dengan memeriksa kondisi aliran dan
tekanan, membaca, dan mencatat aliran pada meter zone/ district
meter area (DMA);
c. melakukan pengawasan dengan memantau kondisi aliran dan
tekanan air pada zona distribusi, data fluktuasi pemakaian air dan
perkembangan kehilangan air (NRW); dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
3.4
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai unit
pelayanan.
3.5
Zona distribusi
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
85
3.6
District Meter Area (DMA)
suatu area pelayanan tertentu dari jaringan distribusi yang dapat
diisolasi baik dengan pemasangan katup atau pemutusan tetap yang
dilengkapi dengan meter distrik pada pipa inlet ke zona.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rain Coat atau Jas Hujan berfungsi melindungi dari percikan air
saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci
alat).
d. Rambu-rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
86
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. memeriksa alat ukur tekanan & aliran yang terpasang pada jaringan
pipa distribusi seperti manometer, flowmeter;
b. memeriksa fasilitas pengoperasian perpipaan berikut bangunan
penunjangnya seperti katup; dan
c. menyiapakan peralatan yang diperlukan untuk pengoperasian sistem
zona.
6.2 Pengoperasian jaringan pipa
Tahap pengoperasian jaringan pipa meliputi:
a. memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan pipa melalui alat
ukur yg tersedia dan/atau pada aliran di pelanggan;
b. membaca & mencatat aliran pada meter zone/district meter area
(DMA); dan
c. mengatur bukaan katup untuk mengatur aliran zona distribusi atau
jika sewaktu-waktu dilakukan isolasi area/blocking area.
6.3 Pemantauan Zona
Tahap pemantauan zona meliputi:
a. memantau kondisi aliran dan tekanan air pada zona distribusi;
b. memantau data fluktuasi pemakaian air yang terbaca pada meter
zona (DMA); dan
c. memantau perkembangan kehilangan air (NRW).
6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. membuat laporan hasil kegiatan pengoperasian sistem zona.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit/Aliran Air Zona
b. Formulir Isian (FI) tentang Data Pembacaan Meter Air
c. IK Pengoperasian Meter Air
d. IK Pengoperasian Alat Ukur Tekanan
e. IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air
f. IK Pengoperasian Katup Zona
g. IK Pembuatan Laporan
h. IK K3L APD
i. IK K3L APAR
j. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
87
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO.
POS
9
JUDUL POS
Pengoperasian Sistem Zona
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Tahap Persiapan :
• memeriksa alat ukur tekanan &
aliran yang terpasang pada jaringan
pipa distribusi seperti manometer,
flowmeter;
• memeriksa fasilitas pengoperasian
perpipaan berikut bangunan
penunjangnya seperti katup; dan
• menyiapakan peralatan yang
diperlukan untuk pengoperasian
sistem zona.
• FI Data
Pembacaan
Meter Air
• IK Pembacaan
Alat Ukur
Aliran dan
Tekanan Air
• IK
Pengoperasian
Katup Zona
• IK K3L APD
Pengoperasian Jaringan Pipa Zona:
• memeriksa kondisi aliran dan
tekanan pada jaringan pipa melalui
alat ukur yg tersedia dan/atau pada
aliran di pelanggan;
• membaca dan mencatat aliran pada
meter zone/district meter area (DMA);
dan
• mengatur bukaan katup untuk
mengatur aliran zona distribusi atau
jika sewaktu-waktu dilakukan isolasi
area/ blocking area.
Mulai • IK
Pengoperasian
Alat Ukur
Tekanan
• IK
Pengoperasian
Meter Air
• IK K3L APD
• POS
Pengoperasian
Mekanikal dan
Elektrikal
A
88
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Supervisor
Pengaliran
dan
Pemeliharaan
Jaringan
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
• FM
Debit/Aliran
Air Zona
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK K3L APD
• POS
Penanganan
Kebocoran Air
Pemantauan Zona :
• memantau kondisi aliran dan
tekanan air pada zona distribusi;
• memantau data fluktuasi pemakaian
air yang terbaca pada meter zona
(DMA); dan
• memantau perkembangan kehilangan
air (NRW).
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APAR
Pelaporan :
• membuat laporan hasil kegiatan
pengoperasian sistem zona.
Selesai
A
89
10. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN SISTEM ZONA a) Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Sistem Zona dipergunakan
untuk memelihara jaringan pipa distribusi pada area yang menggunakan
sistem loop (sistem tertutup) sehingga kinerja operasi sistem zona
berjalan sebagaimana mestinya.
Gambar 1. Sistem Zona pada Unit Distribusi
Gambar 2. Skema Pemeliharaan Sistem Zona Distribusi
Keterangan :
Sistem Zona merupakan bagian dari Unit Distribusi dalam Sistem Penyediaan
Air Minum
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
90
b) Model Prosedur Pemeliharaan Sistem Zona
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO.
POS
10
JUDUL POS
Pemeliharaan Sistem Zona
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Memelihara sarana dan prasarana pada sistem zona untuk tetap
beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
sehingga kinerja operasi sistem zona berjalan sebagaimana mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan sistem zona meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana sistem zona dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana sistem zona;
c. melakukan Identifikasi kerusakan dan memperbaiki kerusakan
sarana dan prasarana sistem zona; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
3.1
Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa transmisi air
minum sampai unit pelayanan.
3.2
Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit
SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan
menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara
berkesinambungan.
3.3
Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
3.4
Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai unit
pelayanan.
3.5
Zona distribusi
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
91
3.6
District Meter Area (DMA)
suatu area pelayanan tertentu dari jaringan distribusi yang dapat
diisolasi baik dengan pemasangan katup atau pemutusan tetap yang
dilengkapi dengan meter distrik pada pipa inlet ke zona.
3.7
Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan
unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
3.8
Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama
dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM
yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
3.9
Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar dapat
berfungsi secara normal kembali.
3.10
Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan, alat atau media.
3.11
Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
92
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi
adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan
di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rompi spotlight berfungsi melindungi pekerja agar mudah terlihat
atau mempunyai efek flouresensi ketika terkena cahaya.
d. Rambu-rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Pipa distribusi air minum dalam zona
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a. memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur tekanan air
(manometer) yang terpasang pada pipa distribusi;
b. memeriksa kondisi perpipaan, katup dan aksesorisnya dari
kebocoran dan pengkaratan;
c. membersihkan alat-alat ukur dari kotoran-kotoran, sampah,
timbunan tanah, dan lain-lain agar mudah dibaca;
d. memeriksa jalur distribusi air minum, apakah ada
kebocoran/kerusakan;
e. membersihkan pipa yang terbuka (tidak tertanam) dari sampah-
sampah, puing-puing bangunan serta tumbuhan liar yang dapat
mengganggu; dan
f. memeriksa apakah ada rembesan-rembesan air dan retakan pada
bangunan air tanda ada kebocoran.
93
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a. mengganti dan mengencangkan gasket, mur atau baut pada sistem
perpipaan bila diperlukan; dan
b. melakukan pengecatan pada pipa besi/baja (logam) dan struktur
besi/baja lainnya yang tidak tertanam agar tidak cepat mengalami
pengkaratan& kerusakan seperti pada jembatan pipa.
6.2 Bangunan dan sarana penunjang (bak/katup, trustblock, dan lain-
lain)
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a. memeriksa kondisi fisik bak katup, tutup manhole/bak, trust block,
dan bangunan penunjang lainnya.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a. mengecat bak katup, trust block, manhole, dan bangunan penunjang
lainnya secara berkala;
b. membersihkan bak katup, trustblock dari kotoran, dan timbunan
sampah serta akar tumbuh-tumbuhan; dan
c. mengecat ulang bangunan-bangunan air yang ada pada unit
distribusi.
6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi:
a. mengidentifikasi setiap kerusakan pada pipa distribusi dalam zona
beserta fitting, aksesoris, dan bangunan penunjangnya seperti
jembatan pipa, karena berbagai akibat seperti terkena alat berat,
gempa, tanah longsor, faktor usia, dan faktor lainnya; dan
b. melakukan analisis tingkat kerusakan.
6.4 Perbaikan kerusakan/kebocoran sarana dan prasarana
Tahap perbaikan kerusakan/kebocoran sarana dan prasarana meliputi:
a. memperbaiki/mengganti kerusakan sarana dan prasarana oleh
tenaga/staf yang ada; dan
b. memperbaiki/mengganti kerusakan sarana dan prasarana oleh pihak
ketiga.
6.5 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. membuat laporan pemeliharaan sistem zona.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Pipa Transmisi dan
Distribusi serta Aksesorisnya
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang
d. IK Pemeliharaan Katup
e. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur
f. IK Pemeliharaan Bak Katup
g. IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/Baja
h. IK Pemeliharaan Tangki Hydrophor
i. IK Pembuatan Laporan
94
j. IK K3L APAR
k. IK K3L APD
l. POS Pengoperasian Pipa Transmsisi dan Distribusi
m. POS Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi
n. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga
95
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
10
JUDUL POS
Pemeliharaan Sistem Zona
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
Pemeliharaan Sistem Zona:
Pemeliharaan Rutin, meliputi:
• memeriksa kondisi fisik dan operasi
alat ukur tekanan air (manometer)
yang terpasang pada pipa distribusi;
• memeriksa kondisi perpipaan, katup,
dan aksesorisnya dari kebocoran dan
pengkaratan;
• membersihkan alat-alat ukur dari
kotoran-kotoran, sampah, timbunan
tanah, dan lain-lain agar mudah
dibaca;
• memeriksa jalur distribusi air minum,
apakah ada kebocoran/kerusakan;
• membersihkan pipa yang terbuka
(tidak tertanam) dari sampah-sampah,
puing-puing bangunan serta
tumbuhan liar yang dapat
mengganggu; dan
• memeriksa apakah ada rembesan-
rembesan air dan retakan pada
bangunan air tanda ada kebocoran.
Pemeliharaan Berkala, meliputi:
• mengganti dan mengencangkan
gasket, mur atau baut pada sistem
perpipaan bila diperlukan; dan
• melakukan pengecatan pada pipa
besi/baja (logam) dan struktur
besi/baja lainnya yang tidak tertanam
agar tidak cepat mengalami
pengkaratan& kerusakan seperti pada
jembatan pipa.
• FM Kondisi
Pipa Transmisi
dan Distribusi
Serta
Aksesorisnya
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK K3L APD
• POS
Pengoperasian
Pipa
Transmsisi
dan Distribusi
• POS
Pemeliharaan
Pipa Transmisi
dan Distribusi
A
Mulai
96
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
A
Pemeliharaan Bangunan Penunjang (Bak
Katup, Trustblock, dan lain-lain):
Pemeliharaan Rutin, meliputi:
• memeriksa kondisi fisik bak katup,
tutup manhole/bak, trust block, dan
bangunan penunjang lainnya.
Pemeliharaan Berkala, meliputi:
• mengecat bak katup, trust block,
manhole dan bangunan penunjang
lainnya secara berkala;
• membersihkan bak katup, trustblock
dari kotoran dan timbunan sampah
serta akar tumbuh-tumbuhan; dan
• mengecat ulang bangunan-bangunan
air yang ada pada unit distribusi.
• IK
Pemeliharaan
Bak Katup
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK Pengecatan
Bangunan
Sipil dan Besi/
Baja
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• FI Laporan
Kerusakan
• IK
Pemeliharaan
Tangki
Hydrophor
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
Ada
kerusakan
sarana dan
prasarana?
Identifikasi Kerusakan
Sarana dan Prasarana :
• mengidentifikasi setiap
kerusakan pada pipa
distribusi dalam zona
beserta fitting, aksesoris,
dan bangunan
penunjangnya seperti
jembatan pipa, karena
berbagai akibat seperti
terkena alat berat,
gempa, tanah longsor,
faktor usia dan faktor
lainnya; dan
• melakukan analisis
tingkat kerusakan.
Tidak
Ya
C B
97
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/Manajer
Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
Pelaporan :
• membuat laporan pemeliharaan
sistem zona.
• FI Permintaan
Barang
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• POS Kerjasama
Pemeliharaan
dengan Pihak
Ketiga
Rencana Tindak atas
kerusakan yang terjadi :
• memperbaiki/mengganti
kerusakan sarana dan
prasarana oleh
tenaga/staf yang ada;
dan
• memperbaiki/mengganti
kerusakan sarana dan
prasarana oleh pihak
ketiga.
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APAR
Selesai
C B
98
11. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN HIDRAN UMUM
a) Prosedur Operasional Standar Pengopersian Hidran umum digunakan
pada bak penampung yang dilengkapi dengan kran yang digunakan
untuk pengambilan air. Hidran Umum digunakan secara komunal dan
diletakkan di area pelayanan yang dianggap padat penduduknya.
Gambar 1. Pengoperasian Hidran Umum
Gambar 2. Sistem Hidran Umum
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
99
b) Model Pedoman Pengoperasian Hidran Umum
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO.
POS
11
JUDUL POS
Pengoperasian Hidran Umum
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Untuk memasok/mengalirkan air minumke pelanggan/pengguna sistem
air minum perpipaan yang dimanfaatkan secara komunal.
2. Ruang Lingkup
Kegiatan pengoperasian hidran umum meliputi :
a. mempersiapkan dengan melakukan koordinasi dengan penanggung
jawab hidran umum serta memeriksa kelengkapan hidran umum
sebelum dioperasikan;
b. melaksanakan kegiatan pengoperasian dengan memastikan air dalam
tangki mencukupi, memeriksa dan memastikan meter air berfungsi
dengan baik, pengaturan bukaan katup dan pencatatan volume
pemakaian air;
c. mengawasi pelaksanaan pengoperasian hidran umum; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.2
Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang
terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran.
3.3
Hidran Umum (HU)
wadah penampungan yang berfungsi sebagai sara atau titik pengambilan
air minum.
3.4
Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan
kepada pelanggan atau konsumen.
3.5
Sambungan rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke rumah-
rumah biasanya berupa sambungan pipa-pipa distribusi air melalui
meter air dan instalasi pipanya didalam rumah.
100
3.6
Meter air (water meter)
alat untuk mengukur volume air yang dipergunakan
pelanggan/konsumen dalam periode waktu tertentu.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Meneteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Meneteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2009 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Bukan Jaringan Perpipaan.
f. Peraturan Meneteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
g. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengakapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
101
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi melindungi dari percikan air saat
bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. melakukan koordinasi dengan penanggung jawab hidran umum atau
pemilik rekening air hidran umum terkait dengan alokasi, pemakaian
dan pembayaran rekening pemakaian air;
b. memeriksa kelengkapan hidran umum sebelum dioperasikan seperti
meter air dan kran air; dan
c. memastikan air dalam tangki sudah terisi penuh atau minimal ¾ isi,
jika hidran umum dilengkapi dengan tangki penampungan air/
reservoir.
6.2 Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
a. memeriksa dan memastikan apakah meter air dan aliran berjalan
dengan baik ;
b. mengatur bukaan katup/kran yang dipasang pada hidran umum; dan
c. membaca dan mencatat volume pemakaian air.
6.3 Pengawasan pengoperasian hidran umum
Tahap pengawasan pengoperasian hidran umum meliputi:
a. memantau penggunaan air di hidran umum; dan
b. melakukan pemeriksaan kualitas air ke laboratorium, bila kualitas
kurang baik lakukan pengurasan (POS Pemeliharaan Hidran Umum).
6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. mencatat dan membuat laporan pengoperasian dan pemakaian air
melalui hidran umum.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Meter Air
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Meter Air
c. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan dan Pencatatan Meter Air
d. Formulir Isian (FI) tentang daftar pengguna/penanggung jawab HU
e. Formulir Isian (FI) tentang daftar pengguna/penanggung jawab HU
f. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan
Pengoperasian Hidran Umum
g. POS Pemeliharaan Hidran Umum
h. IK Pengoperasian Katup
i. IK Pembuatan Laporan
j. IK K3L APAR
k. IK K3L APD
102
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO.
POS
11
JUDUL POS
Pengoperasian Hidran Umum
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf
Administrasi
Meter Air
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Tahap Persiapan :
• melakukan koordinasi dengan
penanggung jawab hidran umum atau
pemilik rekening air hidran umum
terkait dengan alokasi, pemakaian,
dan pembayaran rekening pemakaian
air; dan
• memeriksa kelengkapan hidran umum
sebelum dioperasikan seperti meter
air dan kran air.
• FI daftar
pengguna/
penanggung
jawab HU
• IK K3L APD
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK K3L APD
HU
Dilengkapi
Tangki
Air?
Pengecekan Air Dalam
Tangki :
• memastikan air dalam
tangki sudah terisi penuh
atau minimal ¾ isi, jika
hidran umum dilengkapi
dengan tangki
penampungan air/
reservoir.
Tidak
Ya
Mulai
A B
103
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf
Pencatat
Meter Air
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf Analisis
Penggunaan
Air
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf
Pencatat
Meter Air
Pengoperasian Hidran Umum:
• memeriksa dan memastikan apakah
meter air dan aliran berjalan dengan
baik;
• mengatur bukaan katup/kran yang
dipasang pada hidran umum; dan
• membaca dan mencatat volume
pemakaian air.
• FM Meter Air
• FI Pembacaan
& Pencatatan
Meter Air
• IK
Pengoperasian
Katup
• IK K3L APD
• FI Laporan
Hasil
Pencatatan
Pelaksanaan
Pengoperasian
Hidran Umum
• IK Pembuatan
Laporan
• IK K3L APAR
Pelaporan:
• mencatat dan membuat laporan
pengoperasian dan pemakaian air
melalui hidran umum.
Pengawasan Pengoperasian Hidran
Umum:
• memantau penggunaan air di hidran
umum; dan
• melakukan pemeriksaan kualitas air
ke laboratorium, bila kualitas kurang
baik lakukan pengurasan sesuai
dengan POS Pemeliharaan Hidran
Umum.
• FI daftar
pengguna/
penanggung
jawab HU
• FM Meter Air
• POS
Pemeliharaan
Hidran Umum
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
Selesai
A B
104
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/
Manajer Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
105
12. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN HIDRAN UMUM
a) Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Hidran Umum digunakan
untuk memelihara sarana dan prasarana yang ada pada hidran umum
agar tetap beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
Gambar 1. Pemeliharaan Hidran Umum
Gambar 2. Sistem Hidran Umum
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
106
b) Model Prosedur Pemeliharaan Hidran Umum
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
12
JUDUL POS
Pemeliharaan Hidran Umum
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Memelihara sarana dan prasarana pada hidran umum untuk tetap
beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan sehingga
kinerja operasi hidran umum berjalan sebagaimana mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan hidran umum meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana hidran umum dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana hidran umum;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana dan prasarana hidran umum bila ada;
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
3.1
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.2
Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang
terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran kebakaran.
3.3
Hidran Umum (HU)
wadah penampungan yang berfungsi sebagai sara atau titik pengambilan
air minum.
3.4
Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan
kepada pelanggan atau konsumen.
3.5
Sambungan Rumah (SR)
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke rumah-
rumah biasanya berupa sambungan pipa-pipa distribusi air melalui
meter air dan instalasi pipanya didalam rumah.
3.6
Meter air (water meter)
alat untuk mengukur volume air yang dipergunakan
pelanggan/konsumen dalam periode waktu tertentu.
107
3.7
Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan
unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
3.8
Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama
dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM
yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
3.9
Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar dapat
berfungsi secara normal kembali.
3.10
Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan, alat atau media.
3.11
Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2009 Tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Bukan Jaringan Perpipaan.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
108
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rain coat atau jas hujan berfungsi melindungi dari percikan air saat
bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a. membersihkan lokasi hidran umum dari rumput, sampah, puing dan
kotoran lainnya yang ada di sekitar hidran;
b. memeriksa kelengkapan bagian hidran umum seperti meter air,
perpipaan, katup, manometer dan kran-kran air; dan
c. memeriksa kualitas air dalam tangki hidran umum apabila kualitas
air berubah segera melakukan pengurasan.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a. melakukan pengecatan hidran umum;
b. mengganti kelengkapan hidran umum yang rusak/ tidak berfungsi,
seperti pipa bocor, katup rusak, manometer rusak, dan lain-lain;
c. melakukan pemeriksaan kerusakan atau kebocoran dalam hidran
dengan cara membuang air dari dalam hidran;
d. mengkalibrasi meter hidran umum.
6.2 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana hidran umum
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana hidran umum
meliputi:
a. mengidentifikasi kerusakan pada bangunan hidran umum,
perlengkapan serta bangunan penunjangnya;
b. mengidentifikasi keretakan pada pondasi dan lantai dasar hidran; dan
c. mengidentifikasi kebocoran pada sistem perpipaan dan aksesorisnya.
6.3 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana hidran umum
Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana hidran umum
meliputi:
109
a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku
cadang;
b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku
cadang; dan
c. memperbaiki/mengganti kerusakan sarana dan prasarana oleh pihak
ketiga.
6.4 Pelaporan
Tahapan pelaporan, meliputi:
a. membuat laporan pemeliharaan hidran umum;
b. membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan, meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi dan Kerusakan/Kebocoran Hidran
Umum
b. Formulir Isian (FI) tentang Kelengkapan Bagian Hidran Umum
c. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Meter Air
d. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Manometer
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan
f. Furmulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang
g. Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Katup
h. Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Alat-Alat Ukur
i. Instruksi Kerja (IK) Pembuatan Laporan
j. Instruksi Kerja (IK) K3L APD
k. Instruksi Kerja (IK) K3L APAR
l. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga
m. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
n. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
110
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
12
JUDUL POS
Pemeliharaan Hidran Umum
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/Pelak
sana yang
Terkait
• FI tentang Kondisi
dan Kerusakan/
Kebocoran Hidran
Umum
• FI Kelengkapan
Bagian Hidran
Umum
• FI Kondisi Meter
Air
• FI Kondisi
Manometer
• IK Pemeliharaan
Katup
• IK K3L APD
Pemeliharaan rutin:
• membersihkan lokasi hidran umum
dari rumput, sampah, puing dan
kotoran lainnya yang ada di sekitar
hidran;
• memeriksa kelengkapan bagian
hidran umum seperti meter air,
perpipaan, katup, manometer dan
kran-kran air; dan
• memeriksa kualitas air dalam tangki
hidran umum apabila kualitas air
berubah segera melakukan
pengurasan.
Pemeliharaan berkala:
• melakukan pengecatan hidran
umum;
• mengganti kelengkapan hidran
umum yang rusak/ tidak berfungsi,
seperti pipa bocor, katup rusak,
manometer rusak, dan lain-lain,
• melakukan pemeriksaan kerusakan
atau kebocoran dalam hidran dengan
cara membuang air dari dalam
hidran;
• mengkalibrasi meter hidran umum.
• FI tentang Kondisi dan Kerusakan/ Kebocoran Hidran Umum
• FI Laporan Kerusakan
• IK K3L APD
Mulai
B
• FI Laporan Kerusakan
• IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur
• IK Pemeliharaan Katup
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
Mengecek adanya kerusakan sarana dan prasarana :
Ada kerusakan
sarana dan
prasarana?
Tidak
Ya
A
111
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Pemeliharaan
Jaringan/
Pelaksana yang
Terkait
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana :
• mengidentifikasi kerusakan
pada bangunan hidran umum,
perlengkapan serta bangunan
penunjangnya;
• mengidentifikasi keretakan
pada pondasi dan lantai dasar
hidran;
• mengidentifikasi kebocoran
pada sistem perpipaan dan
aksesorisnya.
• FI Laporan
Kerusakan
• IK
Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK
Pemeliharaan
Katup
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
Analisis tingkat kerusakan:
• analisis tingkat kerusakan;
• koordinasi dengan unit kerja
terkait untuk rencana
perbaikan.
Perbaikan
sendiri?
Tidak
Kerjasama dengan
Pihak Ketiga
Ya
A B
• FI Permintaan
Barang
• IK K3L APD
• IK K3L APAR
• POS Kerjasama
Pemeliharaan
Dengan Pihak
Ketiga
Perbaikan kerusakan sarana dan
prasarana:
• memperbaiki kerusakan tanpa
penggantian peralatan atau suku
cadang;
• memperbaiki kerusakan dengan
penggantian peralatan atau suku
cadang.
C D
112
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/Manajer
Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
Pelaporan :
• membuat laporan pemeliharaan
hidran umum;
• membuat laporan kerusakan dan
perbaikannya.
• IK Pembuatan
Laporan
• Laporan Hasil
Pencatatan dan
Pemeliharaan
Sarana Dan
Prasarana
• Laporan Kerusakan
Sarana dan
Prasarana
• IK K3L APAR Selesai
C D
113
13. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN HIDRAN KEBAKARAN
a) Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Hidran Kebakaran
digunakan pada Hidran Kebakaran yang terletak di berbagai tempat
pada daerah pelayanan. Hidran kebakaran merupakan titik pengambilan
(outlet) yang akan digunakan oleh petugas pemadam kebakaran untuk
memadamkan api yang berada di daerah layanan air minum.
Gambar 1. Pengoperasian Hidran Kebakaran
Gambar 2. Sistem Hidran Kebakaran
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
114
b) Model Pedoman Pengoperasian Hidran Kebakaran
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
13
JUDUL POS
Pengoperasian Hidran Kebakaran
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Untuk membantu dinas kebakaran/ instansi lain yang berwenang dalam
menyediakan air dalam mengatasi kebakaran yang terjadi dalam suatu
wilayah.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian hidran kebakaran meliputi:
a. mempersiapkan kegiatan dengan memeriksa fungsi hidran
kebakaran, memeriksa dan membaca posisi/ stand meter air serta
sisa tekanan air yang ada di manometer hidran kebakaran;
b. melaksanakan kegiatan pengoperasian hidran kebakaran dengan
membuka dan menutup tutup manhole serta katup hidran
kebakaran, mencatat besarnya pemakaian air yang telah digunakan
serta melengkapi perangkat keamanan pada hidran kebakaran;
c. melakukan pengawasan terhadap frekkuensi pemakaian, dampak
aliran air disekitar hidran kebakaran dan informasi perletakan hidran
kebakaran untuk kebutuhan instansi terkait; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
3.1
Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang
terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran kebakaran.
3.2
Hidran kebakaran (fire hydrant)
suatu hidran atau sambungan keluar yang disediakan untuk mengambil
air dari pipa air minum untuk keperluan pemadam kebakaran atau
penguarasan pipa.
3.3
Sisa tekanan
tenakan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa yang
merupakan selisih antara Hydraulic Grade Line (HGL) dengan ketinggian
atau elevasi dari lokasi pipa yang bersangkutan.
3.4
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atautanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsungdiminum.
3.5
Mobil pemadam kebakaran
dalah kendaraan dinas pemadam kebakaran yang sudah dilengkapi
dengan peralatan yang khusus untuk memadamkan kebakaran.
115
3.6
Meter air (water meter)
alat untuk mengukur volume air yang dipergunakan
pelanggan/konsumen dalam periode waktu tertentu.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
f. Standar Nasional Indonesia Nomor 03-6382-2000 tentang Spesifikasi
Hidran Kebakaran Tabung Basah.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan
pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban,
obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah :
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
• Rain Coat atau Jas Hujan berfungsi melindungi dari percikan air
saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci
alat) .
116
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. memeriksa fungsi hidran kebakaran yang ada secara periodik;
b. memeriksa dan membaca posisi/ stand meter air di hidran kebakaran
sebelum dipergunakan oleh instansi yang berwenang dalam
mengatasi kebakaran;
c. memeriksa dan membaca sisa tekanan air yang ada di manometer
hidran kebakaran.
6.2 Pengoperasian Hidran Kebakaran
Tahap pengoperasian hidran kebakaran meliputi:
a. membuka tutup manhole untuk membuka katup hidran, jika katup
hidran berada dalam bak/chamber;
b. membuka katup hidran kebakaran;
c. menutup kembali katup dan tutup manhole hidran kebakaran setelah
dipergunakan;
d. mencatat besarnya pemakaian air yang telah digunakan oleh dinas
pemadam kebakaran;
e. melengkapi perangkat keamanan pada hidran kebakaran.
6.3 Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
a. memantau dan mengontrol frekuensi pemakaian air di setiap hidran
kebakaran;
b. memantau dampak pemakaian hidran kebakaran terhadap pengaliran
di distribusi;
c. menginformasikan posisi/ letak hidran kebakaran berikut gambar
peta lokasinya, serta kondisi dari masing-masing hidran yang ada
kepada dinas pemadam kebakaran dan bagian terkait lainnya.
6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. mencatat hasil pemakaian air untuk kebutuhan pemadaman
kebakaran;
b. membuat laporan hasil pengoperasian hidran kebakaran.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Frekuensi Pemakaian Air di Hidran
Kebakaran
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Meter Air
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tekanan Air
d. Formulir Isian (FI) tentang Pemeriksaan Kondisi Hidran Kebakaran
e. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan dan Pelengkapan Kerja
f. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan
Pengoperasian Hidran Kebakaran
g. IK Pembacaan Meter Air
h. IK Pembacaan Manometer
i. IK Pengoperasian Katup
j. IK K3L APD
117
k. IK K3L APAR
l. IK Pembuatan Laporan
m. Gambar Peta Posisi/Letak Hidran Kebakaran pada Jaringan Pipa
Distribusi
n. Laporan Pemakaian Air di Hidran Kebakaran
118
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
13
JUDUL POS
Pengoperasian Hidran
Kebakaran
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf
Pencatat
Meter Air
Tahap persiapan :
• memeriksa fungsi hidran kebakaran
yang ada secara periodik;
• memeriksa dan membaca posisi/
stand meter air di hidran kebakaran
sebelum dipergunakan oleh instansi
yang berwenang dalam mengatasi
kebakaran;
• memeriksa dan membaca sisa
tekanan air yang ada di manometer
hidran kebakaran.
• FI Pemeriksaan Kondisi Hidran Kebakaran
• IK Pembacaan Meter Air
• IK Pembacaan Manometer
• IK K3L APAR
• Gambar Peta posisi/ Letak Hidran Kebakaran pada Jaringan Pipa Distribusi
Pengoperasian hidran kebakaran :
• membuka tutup manhole untuk membuka katup hidran, jika katup hidran berada dalam bak/ chamber;
• membuka katup hidran kebakaran;
• menutup kembali katup dan tutup manhole hidran kebakaran setelah dipergunakan;
• mencatat besarnya pemakaian air yang telah digunakan oleh dinas pemadam kebakaran;
• melengkapi perangkat keamanan
pada hidran kebakaran.
• FI Daftar Peralatan dan Pelengkapan Kerja
• IK Pengoperasian Katup
• IK Pembacaan Manometer
• IK Pembacaan Meter Air
• IK K3L APD
A
Mulai
119
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
• Staf Analisis
Penggunaan
Air
• Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/Manajer
Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
Pengawasan pengoperasian
hidrankebakaran
• memantau dan mengontrol
frekuensi pemakaian air di setiap
hidran kebakaran;
• memantau dampak pemakaian
hidran kebakaran terhadap
pengaliran didistribusi;
• menginformasikan posisi/letak
hidran kebakaran berikut gambar
peta lokasinya, serta kondisi dari
masing-masing hidran yang ada
kepada dinas pemadam kebakaran
dan bagian terkait lainnya.
• FM Frekuensi Pemakaian Air di Hidran Kebakaran
• FM tentang Meter Air
• FM tentang Tekanan Air
• IK K3L APD
• Gambar Peta posisi/ Letak Hidran Kebakaran pada Jaringan Pipa
Distribusi
• FI Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan Pengoperasian Hidran Kebakaran
• IK Pembuatan Laporan
• Laporan Pemakaian Air di Hidran Kebakaran
• IK K3L APAR
Pelaporan :
• mencatat hasil pemakaian air
untuk kebutuhan pemadaman
kebakaran;
• membuat laporan hasil
pengoperasian hidran kebakaran.
A
Selesai
120
14. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN HIDRAN KEBAKARAN a) Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Hidran Kebakaran
digunakan untuk memelihara hidran kebakaran agar dapat beroperasi
setiap saat dibutuhkan.
Gambar 1. Pemeliharaan Hidran Kebakaran
Gambar 2. Sistem Hidran Kebakaran
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
121
b) Model Prosedur Pemeliharaan Hidran Kebakaran
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
14
JUDUL POS
Pemeliharaan Hidran Kebakaran
REVISI KE:
HALAMAN:
1. Tujuan
Memelihara hidran kebakaran agar dapat beroperasi setiap saat
dibutuhkan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan hidran kebakaran meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana hidran kebakaran dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana hidran kebakaran;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan perbaikan kerusakan sarana
dan prasarana hidran kebakaran; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
3.1
Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang
terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran kebakaran.
3.2
Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3.3
Hidran kebakaran (fire hydrant)
suatu hidran atau sambungan keluar yang disediakan untuk mengambil
air dari pipa air minum untuk keperluan pemakan kebakaran atau
penguarasan pipa.
3.4
Sisa tekanan
tenakan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa yang
merupakan selisih antara hydraulic grade line (HGL) dengan ketinggian
atau elevasi dari lokasi pipa yang bersangkutan.
3.5
Mobil pemadam kebakaran
kendaraan dinas pemadam kebakaran yang sudah dilengkapi dengan
peralatan yang khusus untuk memadamkan kebakaran.
3.6
Meter air (water meter)
alat untuk mengukur volume air yang dipergunakan
pelanggan/konsumen dalam periode waktu tertentu.
122
3.7
Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan
unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
3.8
Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama
dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM
yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
3.9
Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar dapat
berfungsi secara normal kembali.
3.10
Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan, alat atau media.
3.11
Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Nasional Indonesia Nomor 03-6382-2000 tentang Spesifikasi
Hidran Kebakaran Tabung Basah.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Kotak Perlindunagn Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara
lain perban, obat merah dan lain-lain.
b. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
123
melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:
• Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
• Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
• Rain Coat atau Jas Hujan berfungsi melindungi dari percikan air
saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci
alat)
c. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
6.1 Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a. membersihkan lokasi hidran kebakaran dari rumput, sampah, puing
dan kotoran lainnya yang ada di sekitar hidran;
b. memeriksa keretakan pada pondasi dan lantai dasar bangunan
penunjang hidran;
c. memeriksa kelengkapan bagian hidran kebakaran;
d. memeriksa perangkat keamanan hidran kebakaran;
e. memeriksa kebocoran di pipa penghubung hidran, badan hidran,
kepala hidran dan dan katup hidran.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi :
a. melakukan pengecatan hidran kebakaran;
b. mengganti kelengkapan hidran kebakaran yang rusak/ tidak
berfungsi.
6.2 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana hidran kebakaran
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana hidran kebakaran
meliputi:
a. mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang ada pada bangunan
hidran kebakaran dan perlengkapannya serta sarana/bangunan
penunjangnya;
b. memeriksa keretakan pada pondasi dan lantai dasar bangunan
penunjang hidran kebakaran;
c. mengidentifikasi kebocoran pada pipa hidran, katup hidran, kepala
hidran dan perlengkapannya.
6.3 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana hidran kebakaran
Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana hidran kebakaran
meliputi:
a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku
cadang;
b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku
cadang;
124
c. memperbaiki/mengganti kerusakan sarana dan prasarana oleh pihak
ketiga.
6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a. membuat laporan pemeliharaan hidran kebakaran;
b. membuat laporan kerusakan/ kehilangan dan perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi dan Kerusakan/ Kebocoran Hidran
Kebakaran
b. Formulir Isian (FI) tentang Kelengkapan Bagian Hidran Kebakaran
c. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Meter Air
d. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Manometer
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan
f. IK Pemeliharaan Katup
g. IK Pembuatan Laporan
h. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur
i. IK K3L APD
j. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga
k. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
125
125
LOGO dan KOP
UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS
14
JUDUL POS
Pemeliharaan Hidran Kebakaran
REVISI KE:
HALAMAN:
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
• FI tentang
Kondisi dan
Kerusakan/
Kebocoran Hidran
Kebakaran
• FI Kelengkapan
Bagian Hidran
Kebakaran
• FI Kondisi Meter
Air
• FI Kondisi
Manometer
• IK K3L APD
Pemeliharaan rutin:
• membersihkan lokasi hidran kebakaran dari rumput, sampah, puing dan kotoran lainnya yang ada di sekitar hidran;
• memeriksa keretakan pada pondasi dan lantai dasar bangunan penunjang hidran;
• memeriksa kelengkapan bagian hidran kebakaran;
• memeriksa perangkat keamanan hidran kebakaran;
• memeriksa kebocoran di pipa penghubung hidran, badan hidran,
kepala hidran dan dan katup hidran.
Pemeliharaan berkala:
• melakukan pengecatan hidran
kebakaran;
• mengganti kelengkapan hidran
kebakaran yang rusak/ tidak
berfungsi.
• FI tentang
Kondisi dan
Kerusakan/
Kebocoran Hidran
Kebakaran
• FI Laporan
Kerusakan
• IK Pemeliharaan
Katup
• IK K3L APD
Mulai
• FI Laporan
Kerusakan
• IK Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK Pemeliharaan
Katup
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
Ada kerusakan
sarana dan
prasarana?
Tidak
Ya
A B
Mengecek adanya kerusakan sarana dan
prasarana :
126
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana
Lain yang
Terkait
• Pihak Ketiga
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana
Lain yang
Terkait
• Pihak Ketiga
Identifikasi kerusakan sarana
dan prasarana :
• mengidentifikasi kerusakan-
kerusakan yang ada pada
bangunan hidran kebakaran
dan perlengkapannya serta
sarana/bangunan
penunjangnya;
• memeriksa keretakan pada
pondasi dan lantai dasar
bangunan penunjang hidran
• memperbaiki/mengganti;
kebocoran di pipa hidran,
katup hidran, kepala hidran
dan perlengkapannya.
A B
• FI Permintaan
Barang
• IK K3L APD
• POS Kerjasama
Pemeliharaan
dengan Pihak
Ketiga
Rencana tindak atas kerusakan
yang terjadi :
• memperbaiki/mengganti
kerusakan sarana dan
prasarana oleh tenaga/staf
yang ada; atau
• memperbaiki/mengganti
kerusakan sarana dan
prasarana oleh pihak ketiga.
Analisis tingkat kerusakan :
• analisis tingkat kerusakan;
• koordinasi dengan unit kerja terkait untuk rencana perbaikan.
Perbaikan
sendiri?
Tidak
Kerjasama dengan pihak ketiga
Ya
• FI Laporan
Kerusakan
• IK Pemeliharaan
Alat-Alat Ukur
• IK Pemeliharaan
Katup
• IK K3L APAR
• IK K3L APD
• POS Kerjasama
Pemeliharaan
dengan Pihak
Ketiga
D
C
Alur Proses Dokumen
Pendukung/Laporan Pelaksana
• Pelaksana
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Meter Air/
Pelaksana Lain
yang Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun
Supervisor/Manajer
Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/Manajer
Terkait
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. BASUKI HADIMULJONO
Pelaporan :
• mencatat hasil pemeliharaan hidran
kebakaran berikut kerusakan dan
perbaikannya;
• membuat laporan pemeliharaan hidran
kebakaran;
• membuat laporan kerusakan/
kehilangan.
• FI tentang
Kondisi dan
Kerusakan/
Kebocoran
Hidran
Kebakaran
• FI Laporan
Kerusakan
• IK Pembuatan
Lapaoran
• Laporan hasil
pencatatan dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana Selesai
D C