prosedur bmr

6
BUKU PRAKTIKUM BASAL METABOLIC RATE Semester V Beban Studi : 4 SKS (3K, 1P) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Upload: feronicha-maharani

Post on 25-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: prosedur BMR

BUKU PRAKTIKUM BASAL METABOLIC RATE

Semester V

Beban Studi : 4 SKS (3K, 1P)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2012

BASAL METABOLIC RATE

Page 2: prosedur BMR

A. Pengertian

BMR (Basal Metabolic Rate)adalah laju metabolisme yang diperlukan oleh

tubuh dalam kondisi istirahat. Nilai BMR mencerminkan besarnya kalori minimal

yang diperlukan untuk menjaga seseorang tetap hidup.

Angka BMR dapat mencapai 70% dari total kalori yang digunakan oleh tubuh,

akan tetapi angka ini dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

akan dijelaskan di bawah. Contoh penggunaan energi untuk metabolisme basal

antara lain pernafasan, pemompaan darah oleh jantung, dan pengaturan suhu tubuh.

BMR adalah prediktor utama dalam menentukan jumlah kalori yang

dibutuhkan untuk menjaga homeostasis tubuh. Berikut adalah daftar faktor faktor

yang dapat berpengaruh pada nilai BMR:

Genetik. Beberapa orang terlahir dengan laju metabolisme yang lebih tinggi

dibanding normal.

Gender. Pria memiliki massa otot yang lebih besar dan persentase lemak

tubuh yang lebih rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa pria memiliki laju

metabolisme yang lebih tinggi.

Usia. BMR akan menurun seiring dengan pertambahan usia. Setelah usia 20

tahun, laju BMR akan mengalami penurunan 2% atau lebih setiap tahun

Berat badan. Semakin besar berat badan, BMR akan semakin besar.

Sebagai contoh pada wanita obese besarnya BMR dapat mencapai 125%

atau lebih dibanding wanita normal.

Luas permukaan tubuh. Luas permukaan tubuh mencerminkan tinggi badan

dan berat badan. Semakin besar luas permukaan tubuh, maka BMR akan

meningkat. Dua orang dengan berat badan yang sama akan tetapi memiliki

tinggi badan yang berbeda, orang yang lebih pendek akan mengalami

peningkatan berat badan secara signifikan jika mengikuti pola diet orang yang

lebih tinggi.

Persentase lemak tubuh. Semakin rendah persentase lemak tubuh, BMR

akan semakin meningkat. Pria cenderung memiliki BMR lebih tinggi dibanding

wanita karena persentase lemak tubuhnya yang lebih rendah.

Diet. Starvasi atau pengurangan jumlah intake kalori secara mendadak akan

dapat menurunkan BMR hingga 30%. Sedangkan pada diet penurun berat

badan yang rendah kalori dapa menurunkan BMR hingga sebesar 20%

Suhu tubuh dan kondisi kesehatan. Pada setiap peningkatan suhu tubuh

sebesar 0,5OC akan menyebabkan peningkatan BMR sebesar 7%. Hal ini

terjadi karena proses kimiawi dalam tubuh akan mengalami peningkatan

kecepatan reaksi seiring dengan peningkatan suhu tubuh.

Page 3: prosedur BMR

Suhu lingkungan. Suhu lingkungan dapat mempengaruhi BMR sebagai

bentuk adaptasi tubuh. Pajanan terhadap suhu rendah akan meningkatkan

BMR sebagai upaya tubuh untuk menjaga agar tidak sampai mengalami

hipotermia. Pajanan yang singkat terhadap panas tidak akan banyak

berpengaruh terhadap BMR karena tubuh memiliki mekanisme tersendiri

dalam membuang kelebihan panas. Akan tetapi pajanan yang

berkepanjangan terhadap panas akan meningkatkan BMR.

Hormonal. Tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah kunci

dari pengaturan laju metabolisme tubuh. Jumlah tiroksin yang beredar

akan berbanding lurus dengan BMR. Selain tiroksin, adrenalin juga dapat

meningkatkan BMR akan tetapi dengan efek yang lebih kecil

Latihan fisik. Latihan fisik tidak hanya efektif dalam membakar lemak, akan

tetapi juga dapat meningkatkan BMR. Jaringan tubuh akan meningkatkan

uptake terhadap kalori, dan pembakaran lemak akan tetap terjadi meskipun

saat tidur.

B. Tujuan

1. Mengetahui aktifitas dari hormone tiroid

2. Sebagai pambanding untuk menegakkan diagnose

Untuk menghitung BMR, dapat digunakan rumus sebagai berikut:

BMR = 0,75 {0,74 (S-D)+N}-72

Keterangan :

S: Systole

D : Diastole

N : Nadi

C. Informasi umum

1. Penghitungan BMR dengan menggunakan rumus di atas dilakukan pada klien

dengan kasus hipertiroid.

2. Penghitungan BMR dikerjakan pagi hari saat klien bangun tidur pagi, sebelum

melakukan aktivitas karena hormone tiroid biasanya akan berada pada

rentang normal saat bangun tidur

3. Penghitungan BMR dilakukan 3 hari berturut-turut dan diambil nilai rata rata

dari ketiga pengukuran tersebut

PROSEDUR PENGHITUNGAN BMRA. Persiapan klien

Page 4: prosedur BMR

Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan

Malam hari, klien dipesan saat bangun tidur tidak melakukan aktivitas dahulu

Sampai dilakukan tindakan.

Menempatkan klien pada posisi berbaring

B. Persiapan Alat

Tensimeter

Stetoscope

Jam/Stop watch

Buku catatan

C. Pelaksanaan

Cuci tangan

Bawa peralatan dekat klien

Pastikan klien belum melakukan aktivitas

Atur posisi klien tidur terlentang

Lakukan pengukuran tekanan darah dan hitung nadi klien

Catat tensi dan nadi klien, lakukan penghitungan BMR sesuai rumus

Rapikan klien dan bereskan alat-alat

Cuci tangan

Dokumentasikan hasil BMR pada status klien lengkap dengan tanggal dan waktu

Daftar Pustaka

1. Alman, et al. 2000. Delmar’s Fundamental & Advan ced Nursing skills. Canada.

Delmar Thomson Learning.

2. Elkin, Perry, Potter. 2000. Nursing Intervention & Clinical Skill. Second Edition.

USA. Mosby, inc.

3. U.K Prospective Diabetes Study Group. 1998. Intensive Blood-Glucose Control with

Slfonylureas or Insulin Compered with Conventional Treatment and Risk of Complication in

Thype 2 Diabetes (UKPDS 33). Lancet 352: 837-853.