proposal word dr watik 2

21
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor resiko dari berbagai macam penyakit (Bustan, 2000). Dari sisi kesehatan, bahaya rokok sudah tak terbantahkan lagi. Bukan hanya menurut WHO, tetapi lebih dari 70 ribu artikel ilmiah membuktikan hal itu. Dalam kepulan asap rokok terkandung 4000 racun kimia berbahaya, dan 43 diantaranya bersifat karsinogenik (merangsang tumbuhnya kanker). Berbagai zat berbahaya itu adalah tar, karbon monoksida (CO) dan nikotin. Mungkin masyarakat sudah mengerti bahayanya, karena dalam setiap bungkus rokok ada peringatan merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin (Abadi,T, 2005). Dari peringatan tersebut dapat diketahui dengan jelas bahwa rokok memiliki pengaruh buruk bagi kehamilan dan janin dalam kandungan. Kebiasaan merokok para calon ibu ternyata membawa akibat buruk pada anak yang akan dilahirkannya. Terdapat bukti kuat bahwa ibu hamil yang merokok dapat langsung mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim, yang paling sering terjadi adalah berat lahir yang rendah (Arlene, 1996). Berat badan bayi ibu perokok pada umumnya kurang dan mudah menjadi sakit. Berat badan bayi tersebut lebih rendah 40-400 gram Proposal drg. Elva Adhyaksani G

Upload: maulanaadijuliawan

Post on 22-Nov-2015

106 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor resiko dari berbagai macam penyakit (Bustan, 2000). Dari sisi kesehatan, bahaya rokok sudah tak terbantahkan lagi. Bukan hanya menurut WHO, tetapi lebih dari 70 ribu artikel ilmiah membuktikan hal itu. Dalam kepulan asap rokok terkandung 4000 racun kimia berbahaya, dan 43 diantaranya bersifat karsinogenik (merangsang tumbuhnya kanker). Berbagai zat berbahaya itu adalah tar, karbon monoksida (CO) dan nikotin. Mungkin masyarakat sudah mengerti bahayanya, karena dalam setiap bungkus rokok ada peringatan merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin (Abadi,T, 2005). Dari peringatan tersebut dapat diketahui dengan jelas bahwa rokok memiliki pengaruh buruk bagi kehamilan dan janin dalam kandungan. Kebiasaan merokok para calon ibu ternyata membawa akibat buruk pada anak yang akan dilahirkannya. Terdapat bukti kuat bahwa ibu hamil yang merokok dapat langsung mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim, yang paling sering terjadi adalah berat lahir yang rendah (Arlene, 1996). Berat badan bayi ibu perokok pada umumnya kurang dan mudah menjadi sakit. Berat badan bayi tersebut lebih rendah 40-400 gram dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu bukan perokok. Sekitar 7 % dari ibu-ibu hamil yang merokok satu bungkus sehari mungkin akan melahirkan anak yang beratnya kurang dari 2500 gram, dan presentase ini meningkat menjadi 12 % pada ibu-ibu hamil yang menghabiskan dua bungkus rokok seharinya (Aditama., 1997). Jumlah berat badan lahir rendah masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil estimasi dan survei demografi dan kesehatan Indonesia, angka BBLR secara nasional pada periode tahun 2002-2003 mencapai 7,6 % (Profil Kesehatan Indonesia, 2005). Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita yang merokok lebih dari 20 batang sehari melahirkan bayi dengan berat badan kurang (Syahbana, O., 2001)., namun hal tersebut tidak hanya terjadi pada ibu hamil yang merokok saja, ternyata ibu hamil yang tidak merokok pun bila sehari-hari selalu berada di tengah-tengah perokok dan selalu terpapar asap rokok (perokok pasif), bisa mengalami efek negatif yang hampir sama tingkatannya dengan perokok (Syahbana, 2001). Sekarang ini makin banyak diketahui bahwa merokok tidak hanya berpengaruh terhadap orang yang menghisapnya, tetapi juga mempengaruhi semua orang yang berada di sekitarnya. Jadi, bila suami anda atau setiap orang yang tinggal di rumah anda atau bekerja di meja disamping anda merokok, tubuh bayi anda akan mendapat pengotoran oleh asap tembakau hampir sebanyak pengotoran yang ia dapat jika anda sendiri yang menghisapnya. Bahkan menurut Candra (2000), bahan kimia yang keluar dari asap bakaran ujung rokok kadarnya lebih tinggi dari pada yang dihisap perokoknya. Semakin dekat jarak perokok dengan perokok pasif, akan semakin besar bahayanya, karena itu penelitian banyak dilakukan pada istri si perokok. Belakangan ini para ahli juga menemukan hubungan antara penurunan berat bayi yang dilahirkan oleh isteri seorang perokok akibat gangguan perkembangan janin selama dalam kandungan (Aditama, 1997). Bayi lahir mati dan berat badan lahir rendah masih merupakan masalah kesehatan yang terbanyak di Indonesia. Salah satu faktor penyebab kematian bayi dan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah adalah kebiasaan merokok suami dari para calon ibu. Ibu hamil perokok pasif dapat langsung mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim, yang paling sering terjadi adalah berat lahir rendah.

I.2. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan ibu perokok pasif dengan risiko terjadinya Berat Badan Lahir Rendah?

I.3. TUJUAN PENELITIAN I.3.1. TUJUAN UMUM Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat hubungan antara ibu perokok pasif pada masa kehamilan terhadap Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

I.3.2. TUJUAN KHUSUSI.3.2.1. Mendeskripsikan karakteristik ibu hamil perokok pasif I.3.2.2. Mendekripsikan jumlah ibu hamil perokok pasif I.3.2.3. Menganalisis hubungan antara ibu perokok pasif pada masa kehamilan terhadap Berat Badan Lahir RendahI.3.2.4. Menganalisis tingkat pendidikan dan pengetahuan suami ibu hamil terhadap kesehatan bayi yang dikandung I.3.2.5. Menganalisis tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan bayi yang dikandung

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 ROKOKII.1.1. Pengertian Rokok Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung. II.1.2. Bahan yang Terkandung dalam Rokok Sebuah situs kesehatan bernama Smoke Free Forsyth mempublikasikan beberapa kandungan racun berbahaya di dalam rokok. Situs yang bertujuan untuk menghentikan kecanduan orang akan rokok ini menjelaskan bagaimana rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang mirip dengan zat yang ditemukan di tempat pembuangan limbah beracun. Berikut adalah beberapa bahan kimia yang ada di dalam rokok :1. Butane2. Hexamine3. Toluene4. Stearic Acid5. Carbon Monoxide6. Acetic Acid7. Methanol8. Nicotine9. Arsenic10. Cadmium11. Paint12. Methane13. AmmoniaSelain itu The American Lung Association mengatakan bahwa setidaknya 69 bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker dan penyakit berbahaya lainnya. II.1.3. Bahaya Rokok Bahaya rokok dan dampak rokok bagi kesehatan memang sudah dicantumkan dalam bungkus rokok yang dijual di pasaran. Disana disebutkan bahaya rokok untuk kesehatan bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.A. Zat Berbahaya dalam Rokok1. Nikotin Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk terus menghisap rokok, merusak jaringan otak, menyebabkan darah cepat membeku, mengeraskan dinding arteri.2. Tar Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahan kanker, membunuh sel dalam saluran darah, meningkatkan produksi lendir diparu-paru, menyebabkan kanker paru-paru.3. Karbon Monoksida Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh, mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen, menghalangi transportasi dalam darah. 4. Zat Karsinogen Memicu pertumbuhan sel kanker dlm tubuh 5. Zat IritanMengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru, menyebabkan batuk.

B. Bahaya Rokok1) Penyakit jantung2) Penyakit paru3) Kanker paru dan kanker lainnya4) Diabetes5) Impotensi 6) Menimbulkan kebutaan7) Penyakit mulut8) Gangguan janin9) Gangguan pernafasanII.2 Berat Badan Lahir RendahII.2.1. Definisi BBLRBayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004) Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir). (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004)

II.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi BBLR1. Umur saat melahirkanMenurut Kramer (1987) yang dikutip oleh institute of medicine, secara umum ibu yang umurnya lebih muda akan mempunyai bayi yang lebih kecil dibandingkan dengan ibu yang lebih tua. Penelitian menunjukan angka kematian dan kesakitan ibu akan tinggi bila melahirkan terlalu muda atau terlalu tua yaitu, di bawah 20 tahun dan diatas 35 tahun (Siregar, 1987).

2. Usia Kehamilan Saat Melahirkan Kehamilan yang kurang dari 37 minggu merupakan penyebab utama terjadinya BBLR (Nutrition Policy Paper No.18 september 200). Semakin pendek usia maka pertumbuhan janin semakin belum sempurna, baik itu organ reproduksi dan organ pernafasan oleh karena itu ia mengalami kesulitan untuk hidup diluar uterus ibunya.3. Jenis Kelamin bayiDari beberapa penelitian ditemukan bahwa jenis kelamin bayi berpengaruh terhadap kejadian BBLR, seperti di srilangka perbedaan berat badan bayi sebesar 58 gr antara bayi laki-laki dan perempuan dimana berat badan bayi laki-laki lebih berat dibandingkan denganbayi perempuan (WHO, 1996). II.3. Hubungan Antara Merokok dan BBLR Penelitian yang dilakukan oleh BMA Tobacco Control Resource Centre menunjukkan bahwa ibu yang merokok selama kehamilan memiliki resiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) sebesar 1,5-9,9 kali dibandingkan dengan berat badan lahir bayi dari ibu yang tidak merokok. Kondisi BBLR sangatlah merugikan. Bayi dengan kondisi BBLR sering disertai dengan komplikasi, antara lain: sindrom gangguan pernafasan idiopatik, pneumonia aspirasi, perdarahan intraventrikuler, hiperbilirubinemia, sindrom aspirasi mekonium, hipoglikemi simtomatik, dan asfiksia neonatorum. Bahkan bayi dengan BBLR menyebabkan salah satu penyebab utama kematian perinatal. Angka kematian perinatal pada bayi BBLR 2 kali lebih besar dari angka kematian bayi normal.

Bahkan bayi dengan BBLR menyebabkan salah satu penyebab utama kematian perinatal. Angka kematian perinatal pada bayi BBLR 2 kali lebih besar dari angka kematian bayi normal.

Merokok selama hamil telah dilaporkan mempunyai efek yang merugikan terhadap ibu ataupun janin yang dikandung. Sebuah penelitian eksperimental menggunakan hewan coba mencit menyimpulkan bahwa paparan asap rokok yang diberikan selama masa kehamilan hari ke-0 (hari konsepsi), 1 dan 2 menyebabkan retardasi pertumbuhan embrio.

Sedangkan paparan asap rokok selama masa kehamilan hari ke-0 hingga hari ke 17 menyebabkan penurunan berat badan fetus. Dalam penelitian ini, mencit dipapar asap rokok selama 10 menit, 3 kali sehari.Secara singkat dapat dijelaskan bahwa radikal bebas yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan kerusakan endotel, peningkatan vasokonstriktor dan penurunan vasodilatator. Nikotin sendiri yang juga terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah. Semua hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Hipertensi dapat menyebabkan penurunan suplai makanan dan oksigen fetus. Radikal bebas juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru sehingga dapat terjadi PPOK.

BAB IIIKERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

III. 1. SKEMA KERANGKA TEORI

Variabel Independent

PEROKOK PASIF

UMUR IBU SAAT MELAHIRKANPENDIDIKAN IBU PENDIDIKAN SUAMIVariabel DependentBERAT BADAN LAHIR RENDAH

KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIKIII. 2. KERANGKA KONSEP

Variabel DependentVariabel Independent

BERAT BADAN LAHIR RENDAHPEROKOK PASIF

III. 3. HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESISAda pengaruh yang signifikan ibu hamil perokok pasif dengan berat badan lahir rendah.

III. 3. DEFINISI OPERASIONAL

NO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1Berat badan lahir rendahBerat lahir saat lahir yang ditimbang dengan timbangan bayiTimbangan badan bayiDitimbangBBLR atau sama dgn 2500 grRatio dlm gram

2Perokok pasifSeseorng atau sekelompok org yg menghirup asap rokok org lain.KuesionerWawancaraNominal

3Umur ibu saat melahirkanUmur ibu saat melahirkan bayi terakhir

KuesionerWawancara15-20 thn20-25 thn25-30 thn

Nominal

4Pendidikan IbuPendidikan terkahir ibuKuesionerWawancara1. SD 2. SMP3. SMA4. Sarjana

Nominal

5Pendidikan SuamiPendidikan terakhir suamiKuesionerWawancara1. SD2. SMP 3. SMA4. Sarjana

Ordinal

BAB IV METODE PENELITIAN

1V.1. RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Case Control. Diidentifikasi kasus (ibu melahirkan dengan BBLR), kemudian dicari pasangannya sebagai kontrol (ibu dengan BBL-normal) dengan menyamakan variabel luar (matching). Peneliti mengambil sampel dari ibu-ibu hamil yang perokok pasif dan ibu-ibu hamil yang bukan perokok pasif, masing-masing kelompok diwawancara apakah di rumahnya para suami mereka merokokdi rumah atau tidak. Kemudian pada saat kelahiran, bayi mereka ditimbang dengan menggunakan timbangan bayi dengan kriteria berat bayi normal sama atau lebih besar dari 2500 gram, sedangkan kriteria Berat Badan Lahir Rendah kurang dari 2500 gram.

IV. 2. POPULASI DAN SAMPELIV..2 1. POPULASIPopulasi yang dimbil adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Warung Jambu mulai bulan Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

IV. 2. 2. SAMPELSampel pada penelitian ini terdiri dari dua kriteria yaitu sampel yang diambil dari kelompok ibu hamil perokok pasif dan ibu hamil bukan perokok pasif.

IV.2.3. PENGUMPULAN DATAIV.2.3.1. Jenis DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil secara langsung dari responden melalui kuesioner yang terdiri dari umur ibu saat melahirkan bayi, pendidikan ibu, pendidikan suami dan kebiasaan merokok suami. Data sekunder meliputi demografi Puskesmas, laporan tahunan puskesmas, laporan bulanan dan laporan kunjungan ibu hamil.IV.2.3.2. Cara Pengumpulan DataPengumpulan data diawali dengan penandatanganan surat pernyataan persetujuan dari responden . Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin meliputi data-data tentang umur ibu pada saat melahirkan bayi, pendidikan ibu, pendidikan suami dan kebiasaan merokok suami. Apabila responden menjawab ragu-ragu, maka peneliti berhak bertanya ulang dengan nada yang lebih ditekankan.IV.2.3.3. Pengolahan DataPengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara komputerisasi, berdasarkan tahap- tahap sebagai berikut:

IV.2.3.3.1 Penyuntingan DataMeneliti jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh para responden untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan telah sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner dengan cara meneliti dan mengoreksi satu-persatu jawaban. IV.2.3.3.2 Pengkodean DataPemberian kode dilakukan dengan cara mengikuti kode yang berpedoman pada data dengan kode yang sesuai dengan definisi oprasional penelitianIV.2.3.3. Penskoran DataMemberikan skor terhadap jawaban responden berdasarkan skala pengukuran yang telah ditentukan.IV.2.3.3.4 Pemasukan DataPerekaman data ke dalam media komputerIV.2.3.4. Analisa DataIV.2.3.4.1 Analisa DeskriptifAnalisa deskriptif adalah langkah mengeksporasi data dari suatu variabel biasanya dilakukan untuk meringkas data menjadi ukuran tertentu. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi. mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah dibaca dan lebih bermakna. Variabel terikat yang dideskripsikan adalah berat badan lahir rendah sedangkan variable bebas yang dideskripsikan adalah perokok pasis ibu hamil.IV.2.3.4.2 Analisa AnalitikDalam penelitian eksperimen, peneliti menguji efektivitas perlakuan yang diberikan. Kelompok perlakuan diharapkan memiliki perubahan terkait perlakuan yang diberikan dibanding dengan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelompok kontrol). Peneliti menekankan pada perbandingan antar rerata kedua kelompok tersebut setelah perlakuan diberikan. Dengan demikian yang diutamakan dalam pengujian adalah uji komparasi. Uji prediksi dipakai sebagai bagian dari bentuk kontrol terhadap variabel-variabel ekstra yang turut mempengaruhi keluaran perlakuan yang diberikan. Upaya kontrol yang dilakukan adalah kontrol secara statistik.Pengujian dengan menggunakan analisis kovarian dalam penelitian eksperimen menempatkan kondisi setelah perlakuan sebagai variabel dependennya, kondisi sebelum perlakuan sebagai variabel yang dikendalikan secara statistik, dan jenis perlakuan sebagai variabel independennya. Dengan demikian identifikasi hasil uji statistika difokuskan pada komparasi kondisi pasca perlakuan antar kelompok.

Proposal drg. Elva Adhyaksani G

Tabel 4.1Skema Rancangan PenelitianAKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIKBUKAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIKBB AWAL DIPANTAUBB AWAL DIPANTAUDIIKUTI SELAMA 6 BLN DAN DIBERI PERLAKUAN EXERCISEPANTAU BBRANDOMC + 2C + 1DIIKUTI SELAMA 6 BLN DAN DIBERI PERLAKUAN EXERCISEPANTAU BBTDK DIBERI PERLAKUAN EXERCISE