proposal talking stick

7
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas XI APk 1 SMK PGRI 05 Jember Tahun Ajaran 2010/2011 A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya mendidik generasi penerus bangsa agar memiliki pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk merencanakan masa depan kehidupannya. Pendidikan adalah suatu hal yang mutlak yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perkembangan zaman, perlu diadakan perbaikan kualitas pendidikan nasional, yaitu memperbaiki kualitas kurikulum, meningkatkan kompetensi guru, mengingkatkan kualitas pembelajaran, mengefektifkan metode pembelajaran, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana belajar dan bahan ajar yang memadai. Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas kurikulum adalah dengan melakukan penyempurnaan kurikulum. Adanya penyempurnaan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurna Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Upload: arieekocahyono

Post on 01-Jul-2015

1.269 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Talking Stick

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Talking Stick untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas XI APk 1 SMK PGRI 05

Jember Tahun Ajaran 2010/2011

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya mendidik generasi penerus bangsa agar memiliki

pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk merencanakan masa depan

kehidupannya. Pendidikan adalah suatu hal yang mutlak yang harus dipenuhi dalam upaya

meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain.

Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perkembangan zaman, perlu

diadakan perbaikan kualitas pendidikan nasional, yaitu memperbaiki kualitas kurikulum,

meningkatkan kompetensi guru, mengingkatkan kualitas pembelajaran, mengefektifkan

metode pembelajaran, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana belajar dan bahan ajar

yang memadai. Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas kurikulum adalah

dengan melakukan penyempurnaan kurikulum. Adanya penyempurnaan kurikulum yang

diberlakukan oleh pemerintah saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sebagai penyempurna Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Mulyasa (2007:9) mengemukakan bahwa “KTSP merupakan upaya untuk

menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak

dilibatkan diharapkan memiliki tanggung jawab yang memadai”, Mulyasa mengemukakan

bahwa “Penyempurnaan juga dilakukan terhadap struktur kurikulum yang meliputi jumlah

mata pelajaran, beban belajar, alokasi waktu, mata pelajaran pilihan dan muatan lokal, serta

system pelaksanaannya, baik sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS)”.

Perubahan kurikulum ini diharapkan membawa dampak yang baik bagi pendidikan di

Indonesia yaitu menghasilkan output yang lebih baik. Guru sebagai mediator dan fasilitator

harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas dengan

penggunaan metode pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi kelas yang

menyenangkan. Kondisi yang menyenangkan ini, secara tidak langsung akan mempengaruhi

minat siswa terhadap mata pelajaran yang nantinya dapat dilihat dalam hasil belajar siswa.

Page 2: Proposal Talking Stick

Menurut Roy Killen (dalam Sanjaya, 2006:127) ada dua pendekatan dalam

pembelajaran, yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered

approach) dan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach).

Pembelajaran yang berpusat pada siswa diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat

secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Pembelajaran yang inovatif

dengan metode yang berpusat pada siswa memiliki keragaman model pembelajaran yang

menuntut partisipasi aktif dari siswa. Model-model pembelajaran inovatif salah satunya

adalah Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick akan mendorong siswa untuk lebih

menguasai materi. Konsep model pembelajaran Talking Stick akan mendorong guru dan

siswa melaksanakan praktek pembelajaran secara aktif dan kreatif sehingga diharapkan

tercapainya peningkatan hasil belajar secara optimal. Dalam model ini akan diadakan

permainan dimana guru akan memberikan tongkat kepada seorang siswa, siswa yang

mendapatkan tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru.

Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan guru dan siswa dapat

melaksanakan proses pembelajaran dengan tepat, siswa dapat memahami mata pelajaran yang

ada di kelas dan meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2008:22) hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Jika hasil belajar siswa bagus berarti penerapan model pembelajaran Talking Stick

dapat dikatakan berhasil. Hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk angka yang diberikan

oleh seorang guru kepada siswanya sebagai bentuk penghargaan atas kesungguhan siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar dan mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.

Berdasarkan pengalaman peneliti yang didapat sewaktu KK-PPL, peneliti

menggunakan metode ceramah, dan hasil yang didapat kurang memuaskan. Siswa terlihat

bosan dan kurang bersemangat mengikuti pelajaran. Dan hasil belajar yang didapat juga

cenderung kurang memuaskan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menerapkan model

pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Peneliti memilih SMK PGRI 05 Jember sebagai tempat penelitian dengan

pertimbangan bahwa di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang serupa yaitu

tentang model pembelajaran Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick merupakan

strategi pembelajaran yang belum pernah dilakukan guru di sekolah tersebut, hal ini diketahui

dari wawancara pada tanggal 20 Oktober 2010. Berdasarkan pernyataan diatas maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Page 3: Proposal Talking Stick

Melalui Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas XI

APk 1 SMK PGRI 05 Jember Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimanakah

penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode talking stick meningkatkan hasil belajar

IPS siswa kelas XI APk 1 SMK PGRI 05 Jember tahun ajaran 2010/2011 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode talking stick untuk

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas XI APk 1 SMK PGRI 05 Jember tahun ajaran

2010/2011.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Sekolah

a. Sebagai lembaga pendidikan, perlu untuk mengkaji berbagai metode pembelajaran yang

mendukung efektivitas proses belajar mengajar.

b. Sebagai informasi yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam menentukan pembelajaran

yang cocok untuk diterapkan di sekolah sehingga dapat menentukan ketuntasan belajar

ekonomi siswa.

2. Bagi Guru Ekonomi

a. Sebagai bahan informasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam

meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

b. Sebagai bahan informasi bahwa hasil belajar ekonomi siswa dengan diterapkannya

pembelajaran kooperatif melalui metode talking stick dapat meningkat

c. Sebagai alternatif pilihan dan pengembangan metode pembelajaran yang lebih bervariasi

dan lebih terampil untuk merencanakan pengembangan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik mata pelajaran, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

3. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini akan sangat bermnfaat untuk menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, menciptakan kebiasaan yang positif bagi siswa, mendorong keaktifan belajar

Page 4: Proposal Talking Stick

siswa, melatih siswa untuk berani mengeluarka pendapat, menghargai pendapat orang lain,

bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar, dan berfikir kritis.

4. Bagi Lembaga Universitas Negeri Jember

Hasil penelitian ini akan meambah perbendaharaan karya ilmiah dan ilmu

pengetahuan di Universiutas Negeri Jember yang selanjutnya dapat digunakan sebagai

referensi untuk penelitian lebih lanjut.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi untuk mengadakan penelitian yang lebih lanjut atau

pengadaan pengembangan pembelajaran kooperatif melalui metode talking stick.

6. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai sarana latihan untuk mengembangkan kemampuan/

keterampilan dan kreatifitas dalam mengajar sebagai calon guru yang terampil dalam

mengembangkan strategi pembelajaran.

E. Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit melalui tahapan-tahapan dalam

proses pembelajaran.

2. Nilai pre test yang diambil sebelum atau saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung

merupakan kemampuan awal siswa dan nilai post test merupakan nilai keberhasilan hasil

belajar siswa.

3. Nilai pengisian angket ranah afektif yang diambil pada siklus 1 dan siklus 2 dianggap

dapat menunjukkan peruahan sikap peserta didik terhadap mata pelajaran IPS.

4. Guru mampu menerapkan pembelajaran kooperatif melalui metode talking stick.

F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Masalah

Penelitian ini memiliki rang lingkup dan keterbatasan masalah sebagai antara lain:

1. Ruang Lingkup

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI APk 1 SMK PGRI 05 Jember semester genap

tahun ajaran 2010/2011.

2. Keterbatasan Masalah

a. Lokasi penelitian ini berada di SMK PGRI 05 Jember jalan Krakatau 60 Kencong,

Jember.

Page 5: Proposal Talking Stick

b. Penelitian ini hanya mendeskripsikan tentang penerapan pembelajaran pembelajaran

kooperatif melalui metode talking stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa.

c. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI APk 1 SMK PGRI 05 Jember

semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

d. Penelitian hanya untuk mata pelajaran IPS.

e. Hasil belajar siswa diukur melalui pre test dan post test.