proposal studi kasus
DESCRIPTION
Tugas KuliahTRANSCRIPT
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses
perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersama
dengan Golden Age (usia keemasan). Golden Age merupakan waktu paling tepat untuk
memberikan bekal yang kuat kepada anak. Artinya, Golden Age merupakan masa yang sangat
tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Slamet Suyanto,
!!"#$).
Anak pada masa usia dini memerlukan berbagai layanan dan bantuan orang dewasa, darikebutuhan jasmani sampai rohani. Di mana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk
mem%asilitasi pertumbuhan sebagai peletakan dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan
perkembangan manusia seutuhnya, sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal
sesuai nilai, normal, serta harapan masyarakat. Dalam upaya mengoptimalkan segala
kemampuan yang dimiliki anak usia dini yang berdasarkan prinsip &AUD, seharusnya setiap
pendidikan anak usia dini memahami setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan karena
segenap upaya yang dilakukannya harus berdasarkan pada tahapan tumbuh kembang anak agar mencapai hasil yang optimal.
'enurut Undang-Undang epublik ndonesia *omor ! tahun !!" tentang sistem
&endidikan *asional pada pasal + ayat + menyatakan ahwa pendidikan anak usia adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun, dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut/&endidikan perlu mengetahui kebutuhan setiap anak untuk mengembangkan otot-otot
besar dan kecilnya pada setiap tingkat usia.
'otorik anak perlu dikembangkan karena tubuh anak banyak memiliki keterampilan yang
berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya. &endidikan juga perlu mengetahui
hal-hal penting sehingga anak dapat mempelajari keterampilan motorik yaitu kesiapan
belajar,kesempatan belajar, adanya model yang baik bimbingan, moti0asi. Setiap
keterampilan motorik harus dipelajari secara indi0idu, keterampilan sebaiknya dipelajari satu
per satu.
1
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 2/27
&erkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmani melalui
kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak akan
tidak berdaya, kondisi ketidakberdayaan tersebut berlangsung singkat kemudian pada usia
empat sampai lima tahun pertama kehidupannya, anak dapat mengendalikan gerakan kasar.
1erakan tersebut melibatkan bagian tubuh yang digunakan untuk berjalan, berlari berenang
dan sebagainya.
Setelah berusia 2 tahun koordinasi otot-otot semakin baik dan melibatkan kelompok
otot yang lebih kecil,misalnya, melempar, menangkap bola, menulis dan meniti papan titian.
Upaya mengembangkan keterampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai %aktor yang
mencakup kesiapan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbingan, moti0asi,
dan setiap ketrampilan harus dipelajari satu demi satu. Sebagai contoh, bila anak pada awal
menggunakan papan titian di sekolah tidak ada bimbingan yang diberikan oleh guru, maka
ketrampilan tersebut akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang e%isien bila dibandingkan
dengan anak yang sejak awal mendapat bimbingan dari guru. Anak yang tanpa bimbingan
dan yang tidak tahu cara meniti, pada awal menggunakan papan titian, kemungkinan anak
kurang berani,kurang keseimbangannya dan kemungkinan jatuh dari papan titian lebih besar.
&embelajaran dalam konsep bermain,pada anak usia 34 sangat memerlukan
bimbingan dan dorongan pengarahan agar memperoleh konsep yang benar. 5endaknya orang
tua dan guru jangan terlalu banyak melarang-larang anak, agar anak menjadi anak yang
berani sampai kan anak yang penakut. Selain itu, usia prasekolah masih sangat sulit jika harus
berpikiran secara abstrak (tidak ada wujud nyata). Untuk itu pembelajaran yang dilakukan
harus mampu memperoleh konsep yang benar, misalnya pembelajaran dengan konsep
bermain salah satunya berjalan di atas papan titian (Arum sekar,!++#+). 6erdas melalui
bermain merangkum kecerdasan gerak kinestetik, dengan kemampuan menggunakan gerak
seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya serta ketrampilan menggunakan
tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. 4ecerdasan ini meliputi kemampuanmotorik yang spesi%ik, seperti koordinasi keseimbangan ketrampilan, kecepatan dan
keakuratan menerima rangsangan sentuhan dan tekstur. 'elihat kenyataan bahwa demikian
kompleksnya permasalahan tentang pengembangan motorik kasar pada anak usia dini, sudah
seharusnya &AUD memaksimalkan perannya untuk turut mengembangkan beragam
kebutuhan anak didik dalam proses peningkatan motorik kasar. anyak sebab yang
menjadikan upaya pengembangan motorik kasar pada anak kurang optimal.
erbagai kendala dan hambatan sebagaimana yang dimaksud adalah seperti yaang peneliti temukan pada kegiatan pembelajaran di 34 SA3A& A7178A khususnya kelompok
2
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 3/27
yang menjadi subjek penelitian. 4emampuan motorik kasar anak masih terbatas dan upaya
pemberiannya kurang terprogram. Dalam beberapa kegiatan permainan %isik yang diharapkan
bisa mengembangkan motorik kasar anak didik yang diberikan oleh guru, masih banyak anak
yang belum bisa melakukan dengan benar, contohnya seperti anak kurang merespons dalam
bermain papan titian. Di samping itu kurangnya kesadaran akan pentingnya pengembangan
motorik kasar pada diri anak, sehingga anak didik menjalankannya kurang sungguh-sungguh.
5al ini juga dikarenakan kurangnya alat peraga papan titian yang dimiliki. Agar kegiatan
pengembangan motorik kasar anak dapat terlaksana dengan baik, maka anak dituntut
memiliki perhatian dan daya tahan yang baik.
+. RUMUSAN MASALAH
umusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana mengembangkan motorik
kasar melalui bermain papan titian pada kelompok 34 SA3A& A7178A.
1.3 FOKUS PENELITIAN
&enelitian lebih di%okuskan pada pengembangan motorik kasar anak kelompok 34
SA3A& A7178A melalui bermain papan titian.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
3ujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah pengembangan motorik kasar
melalui bermain papan titian pada anak kelompok 34 SA3A& A7178A.
1.5 MENFAAT PENELITIAN
'an%aat yang diharapkan pada penelitian ini sebagai berikut#
+. 'an%aat teoretisa. Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan teori pada
bidang motorik kasar khususnya dalam bermain papan titian. b. Sebagai bahan untuk mengembangkan pembelajaran motorik kasar pada anak
34.c. Untuk meningkatkan keakti%an siswa dalam kegiatan berjalan di papan titian.
. 'an%aat praktisa. agi guru, memperoleh pengetahuan bagaimana cara meningkatkan
keberanian serta keseimbangan anak dalam berjalan di atas papan titian. b. agi anak, menjadikan anak memiliki moti0asi yang tinggi untuk
berpartisipasi dalam kegiatan berjalan di papan titian, sehingga anak menjadi
berani dan memiliki keseimbangan yang baik dalam bermain papan titian.c. agi sekolah, penelitian ini sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya
mengembangkan kualitas model pembelajaran, khususnya bermain papan
titian.
3
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 4/27
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.PENGERTIAN ANAK
Anak merupakan indi0idu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. 'asa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (!-+ tahun), usia bermain9 toddler (+-,2 tahun), pra
sekolah (,2-2), usia sekolah (2-++ tahun) hingga remaja (++-+: tahun). entang ini berada
antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda. &ada anak terdapat
rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu cepat dan lambat. Dalam proses
perkembangan anak memiliki ciri %isik, kogniti%, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial.
6iri %isik adalah semua anak tidak mungkin mempunyai pertumbuhan %isik yang sama akan
tetapi mempunyai perbedaan dalam pertumbuhannya. Demikian juga halnya perkembangan
4
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 5/27
kogniti% juga mengalami perkembangan yang tidak sama. Ada anak dengan perkembangan
kogniti% yang lambat dan ada anak yang perkembangan kogniti%nya cepat. 5al tersebut dapat
dipengaruhi oleh latar belakang anak.
&erkembangan konsep diri ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk
secara sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan usia anak.
Demikian juga pola koping yang dimiliki anak hampir sama dengan konsep diri yang dimiliki
anak. ahwa pola koping pada anak juga sudah terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat
pada saat bayi anak menangis.
Anak adalah indi0idu yang rentan karena perkembangan kompleks yang terjadi di
setiap tahap masa kanak-kanak dan masa remaja. 8ebih jauh, anak juga secara %isiologis lebih
rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki pengalaman yang terbatas, yang
mempengaruhi pemahaman dan persepsi mereka mengenai dunia.
Anak dalam keluarga merupakan pembawa bahagia, karena memberikan arti bagi
orang tuanya. Arti di sini mengandung maksud memberikan isi, nilai, kepuasan,
kebanggaan, dan rasa penyempurnaan diri yang disebabkan oleh keberhasilan orang tuanya
yang telah memiliki keturunan, yang akan melanjutkan semua cita-cita harapan dan
eksistensi hidupnya.
&ada tahun $!-an, minat orang tua terhadap perkembangan anak makin meningkat.
'ereka mempelajari bagaimana menstimulasi perkembangan anak agar anak dapat
berkembang dengan optimal.
arbara *ewman dan &hilip *ewman (+;<:) mengemukakan beberapa pandangan
mengenai anak seperti yang disebutkan dibawah ini #
Orang dewasa mini
&ada abad pertengahan seakan tidak perbedaan antara anak dana orang
dewasa. 4onsep bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk mini terutama di
7ropa pada pertengahan abad tersebut. 4ondisi ekonomi memungkinkan anak
tidak tergantung pada orang tua. =ang membedakan anak dari orang dewasa
hanya ukuran dan usianya saja.
&ada abad ke- ! pandangan terhadap anak dalam beberapa hal tidak berubah,
karena anak > anak tetap berpenampilan dan diperlakukan sebagai orang dewasa.
Di berbagai dunia ketiga, yaitu di Amerika 8atin dan Asia, anak > anak
diharapkan produkti% secara ekonomi. Anak > anak menjadi anggota keluarga
5
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 6/27
yang ikut bekerja sebagai orang dewasa yang lain, walaupun usia mereka masih
lima atau enam tahun.
'endorong anak bertingkah laku seperti orang dewasa berarti menimbulkan
kon%lik antara harapan dan kemampuan, khususnya apabila pendidik anak
menurut anak bertingkah laku seperti orang dewasa, berbeda dari kenyataannya
sebagai anak dan harapan para pendidik berarti tidak realistis.
• Anak sebagai orang yang berdosa
erdasar kepercayaan pada agama yang dikaitkan dengan perbuatan dosa,
pandangan terhadap anak sebagai perbuatan dosa telah diterima sejak abad ke-
+ sampai +:. 3ingkah laku yang menyimpang merupakan dosa yang ditirukan.
ila anak bersalah maka orang tua akan menghukumnya dengan pukulan, karena
orang menanggap perbuatan adalah dosa.
2.1.2.TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN
a. Pere!"a#$a# A#a U%&a 5 Ta'(#
Pere!"a#$a# !)*)r&
&ada balita biasanya sudah bisa berdiri pada satu kaki selama beberapa detik, mampu
melompat, dan menangkap bola kecil dengan kedua tangan. &erkembangan lainnya ditandai
dengan kemampuan untuk mengha%al beberapa huru%, mengenal warna, menggambar dengan
enam bagian, menggambar orang dengan lengkap, atau menggambar sebuah garis lurus atau
segi empat.
• Pere!"a#$a# )$#&*&+ .
&erkembangan kogniti% dan bahasa anak usia lima tahun adalah ia telah bisa
menyebutkan nama, umur dan tempat tinggal. 'emahami konsep bentuk dan ukuran, pandai
menghitung dari + sampai 2!, dan sudah bisa membaca jarum jam. &ada anak usia ini ingin
belajar dalam hal > hal yang baru, mereka juga mudah sekali untuk mengingat sesuatu,
perbendaharaan kata meningkat, memiliki kemampuan bercerita dan mengungkapkan simpati
sudah nampak pada anak usia ini.
Ke!a#,&r&a#
Selain itu nampak juga kemampuan untuk memulai hidup mendiri seperti memakai
sepatu dan baju sendiri, pergi ke toilet sendiri dan makan sendiri. a juga sudah mengenal dan
bersosialisasi dengan teman>temannya, senang bermain dan mengerti bahwa permainan
memiliki aturan yang mesti ditaati.
6
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 7/27
". Pere!"a#$a# A#a U%&a 6 *a'(#
&erkembangan %isik rata > rata tinggi badan anak usia $ tahun adalah ++,2 cm dan rata > rata
anak usia $ tahun mencapai + kg, mulai sekitar usia $ tahun gigi
Pere!"a#$a# !)*)r&.
'otorik kasar, biasanya anak bermain sepatu roda, berenang, kemampuan berlari dan
melompat meningkat secara progresi%. 'otorik halus, anak mampu menulis tanpa merangkai
huru% misalnya, hanya menulis salah satu huru% saja.
&ada usia ini anak masih rentan terhadap kecelakaan, terutama karena peningkatan
kemampuan motorik anak, orang tua harus terus memberikan bimbingan pada anak pada
situasi yang baru dan yang mengancam keamanan.
Pere!"a#$a# )$#&*&+
a. 3injauan (&iaget)
Anak pada usia ini berada dalam tahap konkret operasional, yang ditandai dengan
penalaran indukti%, tindakan logis, dan pikiran konkret yang re0ersibel. 4arakteristik spesi%ik
tahap ini antara lain#
3ransisi dari egosentris ke pemikiran objekti% . er%okus pada kenyataan %isik saat ini disertai ketidakmampuan melihat untuk
melebihi kondisi saat ini. 4esulitan dalam menghadapi masalah yang jauh, masa depan atau hipotesis. &erkembangan berbagai klasi%ikasi mental dan akti0itas yang di minta.
2.1.3.KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN
a. Pere!"a#$a# M)*)r&
Anak berusia 2 > $ tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal masa kanak >
kanaknya. 4arakteristik khusus bagi anak dalam kelompok usia 2 > $ tahun adalah#
perkembangan kemampuan %isik pada usia ini anak menunjukkan keingintahuan yang besar
dan akti%. Dia bisa mengatur gerak badannya dengan lebih baik dan lebih luwes. Anak juga
berjalan jinjit, mundur dengan tumitnya. Dia juga bisa berlari dengan cepat satu kaki. Anak
pada usia ini sudah bisa mencuci tangannya sendiri tanpa membasahi bajunya, berpakaian
dan mengikat tali sepatu sendiri. 4oordinasi motorik yang baik berkembang sampai si anak
dapat mencontoh segitiga dan belah ketupat. 'ereka mulai dapat menulis berapa huru% dan
angka dan menuliskan namanya dengan benar. Anak juga dapat juga dapat menggambar
7
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 8/27
benda hidup. &englihatan anak usia 2 > $ tahun dapat menguasai indra peraba, pendengaran
dan penglihatan hampir sebaik orang dewasa.
". Pere!"a#$a# I#*ee*(a
Stenberg (+;:2) mengungkapkan bahwa ada tiga aspek dalam kecerdasan, yaitu#
kecerdasan analisis, kecerdasan kreati%, kecerdasan praktis. Anak usia 2>$ tahun pada akhir
tahap pra>operasional, tahap saat pemikiran simbolis sangat mendominasi hidupnya.
&emikiran simbolis membuat anak mampu untuk membuat susunan kata dan gambar yang
menggambar suatu objek atau tindakan tertentu dalam pikiran anak.
. Pere!"a#$a# Ke!a!/(a# Ba'a%a.
&erkembangan bahasa berlangsung dengan cepat dan membantu anak untuk
mengemukakan pikirannya. 4osakata anak meningkat sampai :!!! > +.!!! kata pada usia $
tahun. 4ata tanya (kenapa, siapa, di mana, dan kapan) lebih banyak digunakan sehingga anak
pada usia ini cenderung banyak bertanya.
,. Pere!"a#$a# Ke!a!/(a# S)%&a
Anak usia 2 > $ tahun menunjukkan lebih banyak kemampuan sosial. 5al ini dapat
dilihat dari cara bermain anak yang lebih terarah dan mampu bekerja sama dalam bermain.
Anak senang bermain bersama dan tolong menolong dalam mencapai keinginan tertentu. Ada
kecenderungan tolong menolong ini dalam bermain dan kegiatan lainnya. Anak usia ini lebih
siap untuk berpisah beberapa jam dari orang tuanya dibandingkan dengan anak yang lebih
muda dari itu. Anak sudah mampu berbagi dengan orang lain, mampu bertenggang rasa, sabar
menunggu gilirannya, dan mampu menerima tanggung jawab yang ringan.
e. Pere!"a#$a# E!)%&)#a
7mosional intelligence (kecerdasan emosi) adalah suatu tingkat kepandaian dalam
memahami emosi orang lain dan mengatur emosinya sendiri, seperti misalnya mampu
memoti0asi diri sendiri dan tahan menghadapi rasa %rustrasi, mengontrol gerak hati danmenanda kegembiraan, mengatur untuk tetap berpikir, berempati (mampu membayangkan
dan merasakan perasaan orang lain) dan berharap. &ada usia ini, kosakata anak yang
berhubungan dengan emosi meningkat secara bertahap, sehingga mereka mengenal lebih
banyak 0ariasi ekspresi orang lain. ersama dengan itu anak juga belajar ekspresi emosi
dirinya.
+. Pere!"a#$a# Ke/r&"a,&a#.
Selain karena %aktor keturunan, lingkungan juga mempengaruhi perkembangankepribadian anak. Anak dapat mempelajari berbagai perilaku sosial dari contoh>contoh yang
8
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 9/27
dilihatnya. Selain itu, pada usia ini anak tidak hanya belajar tingkah laku yang kelihatan jelas,
tapi juga dapat mempelajari gagasan harapan, dan nilai>nilai. Anak dapat mempelajari hal >
hal apa saja yang boleh dan tidak boleh. &enting untuk diperhatikan bahwa setiap anak itu
unik, mereka tumbuh menurut lajunya masing>masing. Dan tidak semua aspek
perkembangan tersebut di atas tumbuh bersamaan atau berurutan sehingga hal yang wajar
jika terjadi 0ariasi dalam perkembangan anak.
5al yang menjadi perhatian para orang tua atau pendidik anak usia dini adalah harus
mempertimbangkan karakteristik anak seperti yang telah disebutkan di atas. ?leh karena itu
dalam pemilihan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru perlu
menyesuaikannya dengan karakteristik anak 34 yang unik, selalu bergerak, susah untuk
diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu
mengekspresikan diri secara kreati%, mempunyai imajinasi dan senang berbicara ( ambang
Sujiono, !!2#+). 'enurut redekamp dan 6opple (ambang Sujiono, !!2#+2-+$) anak
usia 2-$ tahun sudah dapat melakukan akti0itas berikut ini#
a. erjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit,melompat tak beraturan, dan
berlari dengan baik. b. erdiri dengan satu kaki selama 2 detik atau lebih, menguasai keseimbangan,
berdiri di atas balok inci, tetapi mengalami kesulitan meniti balok selebar 2 cm
tanpa melihat kaki.c. 'enuruni tangga dengan kaki bergantian, dapat memperkirakan tempat berpijak
kaki.d. Dapat melompat dengan aturan tempo yang memadai dan mampu memainkan
permainan-permainan yang membutuhkan reaksi cepat.e. 'ulai mengkoordinasi gerakan-gerakannya pada saat memanjat atau berguling
pada trampolin kecil (kain layar yang direntang untuk menampung akrobat)%. 'enunjukkan peningkatan daya tahan dalam periode yang lebih lama, kadang-
kadang terlalu bersama dan kehilangan kontrol diri dalam kegiatan kelompok.
&erkembangan anak usia 2-$ tahun sangatlah pesat. &ada usia ini, anak mulai
mengembangkan keterampilan-keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan
yang sudah dimilikinya. &erkembangan ini ditunjukkan dengan keseimbangan
dalam meniti balok titian9 papan titian, melompati berbagai objek, meloncat
dengan baik, melompat tali, melompat dan turun melewati beberapa anak tangga ,
memanjat, koordinasi gerakan berenang,dan bahkan mengendarai sepeda roda
dua.
9
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 10/27
Anak usia kelas 34 SA3A& A7178A adalah anak yang berada pada rentang usia 2-$
tahun. 'ontessori dalam mengemukakan bahwa ketika mendidik anak-anak hendaknya ingat
bahwa anak-anak adalah indi0idu yang unik dan berkembang sesuai dengan kemampuan
mereka sendiri. 'asa ini juga merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan
anak, baik secara %isik, mental maupun spiritual dan merupakan masa 2 tahun pertama yang
disebut The Golden Ages” masa ini merupakan masa emas perkembangan anak.
'enurut 7bbeck (+;;:) dalam 'asitoh et al, pada masa ini merupakan masa pertumbuhan
yang paling hebat sekaligus paling sibuk. &ada masa ini anak sudah memiliki keterampilan
dan kemampuan walaupun belum sempurna.
Anak usia dini adalah indi0idu yang sedang menjalani proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat dan sangat %undamental bagi proses perkembangan
selanjutnya. asa ingin tahu dan antusias yang kuat terhadap segala sesuatu merupakan ciri
yang menonjol pada anak usia 34. &ada usia ini anak memiliki sikap petualang ( Adventure
Rousness) yang begitu kuat, banyak memperhatikan, membicarakan, atau bertanya tentang
berbagai hal yang sempat dilihat atau didengarnya, memiliki keinginan yang kuat, serta masih
tidak dapat berlama-lama duduk dan berdiam diri. 'enurut erg (+;;:) dalam Solehhudin,
sepuluh menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia sekitar 2 tahun untuk dapat duduk dan
memperhatikan sesuatu secara nyaman. ?leh karena itu, yang penting pada masa ini adalah
pembiasaan dan pelatihan menggunakan panca indera serta persiapan dan untuk membaca,
menulis dan berhitung dengan latihan berbicara, menggambar, melukis, bernyanyi dan
menari. Aspek perkembangan anak mencakup banyak aspek.
erikut paparan masing-masing aspek perkembangan anak 34#
1. Pere!"a#$a# +&%&-!)*)r&
Salah satu aspek perkembangan yang cukup signi%ikan dalam kehidupan anak 34
adalah perkembangan %isik ( physical development ) yang dikemukakan oleh 5urlock dalam
mengemukakan bahwa secara umum perkembangan %isik anak usia 34 mencakup aspek,meliputi#
a. Sistem syarat, yang sangat berkaitan erat dengan perkembangan kecerdasan dan
emosi.". ?tot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. 4elenjar endoktrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,. Struktur %isik9tubuh yang meliputi %isik pada setiap anak tidak selalu sama, ada
beberapa yang mengalami pertumbuhan secara cepat, tetapi ada pula yang mengalami
kelambatan.
10
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 11/27
'otorik adalah gerak yang meliputi motorik halus dan kasar. &ada usia 34 anak
mengalami pertumbuhan %isik yang relati% pesat. 'enurut rewer anak usia 2 tahun telah
mencapai perkembangan motorik, antara lain# melompat satu kaki, dapat mengendarai sepeda
roda dua, meluncur, dapat melempar benda secara tepat, menangkap bola dengan tangan,
berputar dan berjungkir balik, berpartisipasi dalam permainan yang menumbuhkan
keterampilan %isik, perkembangan otot kecil meningkat begitu juga dengan koordinasi mata
dan tangan, meniru bentuk geometri dll.
Sejalan dengan pendapat di atas ronson menyatakan bahwa anak usia 2-$ tahun dapat
melakukan akti0itas menjahit sederhana, memotong dan bermain dengan balok-balok yang
melibatkan kerja motorik. eranjak dari perkembangan %isik motorik anak yang senantiasa
pesat, cerita yang dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak yaitu cerita untuk
pengembangan bahasa terutama kosakata dan berakhir dengan e0aluasi dan bermain peran.
2. Pere!"a#$a# )$#&*&+
&erkembangan kogniti% sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi akti%
anak denngan lingkungan. &engetahuan datang dari tindakan. &iaget yakin bahwa
pengalaman-pengalaman %isik dan manipulasi lingkungan merupakan hal yang memicu
terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman
sebaya khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelaskan pemikiran pada
akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis. 3eori perkembangan &iaget mewakili
kontruksi0isme, yang memandang perkembangan kogniti% sebagai suatu proses di mana anak
secara akti% membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman dan
interaksi-interaksi mereka. 'ulai muncul pemikiran egoisentrisme, animisme, intuiti%.
7gosentrisme adalah satu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspekti% seseorang
dengan perspekti% orang lain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.
2.1.4.Ka0&a# Te#*a#$ Ber!a&# Pa/a# T&*&a# Pa,a A#a T
1. Pe#$er*&a# Pa/a# T&*&a#
&apan titian adalah permainan untuk melatih keseimbangan anak, terbuat dari kayu ringan
dan kuat, sehingga dapat dipindah > pindahkan di area sekolah. &apan titian dibuat dengan
ukuran +2 @ +! @ ! cm dan dapat dicat dengan berbagai macam warna yang menarik.
&apan titan berguna untuk menstimulasi sistem 0estibular anak. 'enurut ka &5 bermain
papan titian termasuk dalam kegiatan bermain akti%. 4egiatan bermain akti% merupakan
kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak melalui akti0itas yangmereka lakukan sendiri, biasanya melibatkan banyak akti0itas tubuh9 gerak tubuh.
11
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 12/27
2.T(0(a# Ber!a&# Pa/a# T&*&a# Pa,a A#a T
&engembangan dan pembinaan keterampilan motorik sangat diperlukan karena
perkembangan merupakan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh sangat
diperlukan bagi kehidupan anak. endahnya keseimbangan kemampuan %isik motorik anak
berjalan pada suatu papan titian membuat anak menjadi ragu dalam bermain, berlari,
memanjat, bergantung maupun yang di butuhkan saat bersosialisasi dengan teman
sepermainannya. 4egiatan berjalan di atas papan titian ini bertujuan untuk melatih
keseimbangan, keberanian serta menumbuhkan rasa percaya diri. erjalan pada papan titian
bagi anak 34 bertujuan untuk#
a) 'elatih kekuatan otot kaki. b) 'elatih keseimbangan tubuh.
c) 'elatih menggerakkan badan dan kaki untuk kekuatan otot dankoordinasi.
d) 'elatih keberanian dan percaya diri.
".Me#$e!"a#$a# Gera Ke"era#&a#Ke%e&!"a#$a# Da# Par*&%&/a%&.
'engembangkan gerak keberanian, keseimbangan dan partisipasi anak dengan
melangkah di atas papan titian antara lain#
a. 'elangkah di atas papan titian dengan langkah &endek.
'enyediakan papan titian yang aman untuk anak. &anjang titian tidak lebih dari +! meter.
Anak diminta untuk berjalan di atas papan titian dengan perlahan dan langkah > langkah
kecil9pendek. Setiap anak dapat mencoba beberapa kali dengan harapan anak menemukan
titik keseimbangan yang sebenarnya, bersepatu atau tidak bersepatu. Anak > anak harus
berjalan di atas papan titian satu persatu, tidak bersamaan dengan anak lain.
b. 'elangkah di atas papan titian dengan lebih panjang
&ada tahap ini saat melangkah di atas papan titian, anak > anak tidak boleh jatuh atau
turun. 8angkah kaki harus normal, agak panjang, dan kedua tangan bisa digunakan sebagai
penyeimbang dengan cara merentangkannya. ika anak jatuh atau turun sebelum sampaidiujung papan titian, anak harus mengulanginya kembali.
c. 'elangkah diatas papan titian dengan langkah menyamping
Anak melangkah di atas papan titian dengan berjalan menyamping. 5al ini dapat
dilakukan secara perorangan atau berpasangan. ika berpasangan, mereka harus saling
berpegangan tangan, berjalan menyamping bersama, dan tidak ada yang boleh jatuh. Anak >
anak harus berjalan menyamping secara perlahan > lahan.
12
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 13/27
.+.2. H("(#$a# M)*)r& Ka%ar A#a U%&a 5-6 Ta'(# De#$a# Per!a&#a# Pa/a#
T&*&a#.
5ubungan motorik kasar pada anak usia 2 > $ tahun dengan permainan papan titian
sangat mempengaruhi perkembangan motorik. &erkembangan motorik pada setiap anak
mengalami perbedaan, ada anak mengalami perkembangan motoriknya sangat baik dan juga
ada anak yang mengalami keterbatasan. &erkembangan motorik anak memerlukan koordinasi
antara otot > otot untuk keterampilan gerakannya, misalnya melompat dengan ketinggian
lebih dari ! cm perlu kekuatan dan konsentrasi yang baik. 1erakan motorik kasar
membutuhkan akti0itas otot tangan, kaki dan seluruh tubuh anak. 4egiatan yang dapat
mengembangan gerakan motorik anak adalah akti0itas berjalan di atas papan titian, melompat
tali, senam, renang dan sebagainya. Dalam kegiatan ini dapat membuat anak senang dan juga
dapat melatih anak untuk percaya diri melalui permainan papan titian sangat mempengaruhi
perkembangan motorik pada setiap anak.
&ermainan papan titian
2.2.Ka0&a# M)*)r& Ka%ar A#a
1. Pe#$er*&a# M)*)r& Ka%ar
'otorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar,
sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk,
menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. &erkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda
13
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 14/27
yang ukuran besar dari ukuran yang kecil. 4arena anak belum mampu mengontrol gerakan
jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan
lain-lain. ambang Sujiyono berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan
yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. 1erakan motorik kasar
melibatkan akti0itas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak.
'enurut 7ndang ini Sukamti bahwa akti0itas yang menggunakan otot-otot besar
diantaranya gerakan keterampilan nonlokomotor, gerakan lokomotor, dan gerakan
manipulati%. 1erakan nonlokomotor adalah akti0itas gerak tanpa memindahkan tubuh
ketempat lain. 6ontoh, mendorong, melipat, menarik dan membungkuk. 1erakan lokomotor
adalah akti0itas gerak yang memindah tubuh satu ketempat lain. 6ontohnya, berlari,
melompat, jalan dan sebagainya. Sedangkan gerakan yang manipulati% adalah akti0itas gerak
manipulasi benda. 6ontohnya, melempar, menangkap, menggiring dan menendang.
erdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa kegiatan motorik kasar adalah
menggerakan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur gerakan badan terhadap
macam-macam pengaruh dari luar dan dalam. 'otorik kasar sangat penting dikuasai, seperti#
berlari, melompat, mendorong, melempar oleh otot seseorang karena bisa melakukan
akti0itas sehari-hari, tanpa mempunyai gerak menangkap, menendang dan lain sebagainya,
kegiatan memerlukan dan menggunakan -otot besar pada tubuh seseorang. Dengan
demikian yang dimaksud motorik kasar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak seperti mata, tangan dan akti0itas otot kaki,
dalam menyeimbangkan badan dan kekuatan kaki pada saat berjalan di atas papan titian.
&erkembangan motorik pada setiap anak berbeda, ada anak yang mengalami
perkembangan motoriknya sangat baik seperti yang mengalami para atlet, tetapi ada anak
yang mengalami keterbatasan. selain itu juga dipengaruhi adanya jenis kelamin.
&engembangan motorik anak prasekolah yang adalah suatu perubahan, baik %isik maupun
psikis, sesuai dengan masa pertumbuhannya, keberadaan perkembangan motorik anak jugadipengaruhi hal lain diantaranya asupan giBi,status kesehatan dan perlakuan motorik sesuai
dengan masa perkembangan (Depdiknas, !!:# $). 4egiatan dalam pengembangan %isik
motorik anak lebih membuat anak enjoy karena lebih banyak kegiatan bermainnya. Seperti
halnya pendapat Da0id 7lkin (Soemiarti &admonodewo, !!"# +2) menyatakan bahwa anak-
anak membutuhkan dukungan yang kuat untuk bermain dan kegiatan yang dipilih sendiri
dengan tujuan untuk bertahan stres yang ada sekarang dalam lingkungan anak.
ambang Sujiono berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yangmembutuhkan koordinasi sebagian besar tubuh anak. 1erakan motorik kasar melibatkan
14
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 15/27
akti0itas otot-otot besar meliputi otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak.
&erkembangan motorik kasar anak lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar dari
pada yang ukuran kecil. 4arena anak belum mampu mengontrol gerakkan jari-jari tangan
untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain.
7ndang ini sukami menyatakan bahwa akti0itas yang menggunakan otot-otot besar
diantaranya gerakan keterampilan nonlokomotor, gerakan lokomotor, gerakan manipulati%.
1erakan nonlokomotor adalah akti0itas gerak tanpa memindahkan tubuh ke tempat lain.
6ontoh, mendorong, melipat, menarik dan membungkuk. 1erakan lokomotor adalah akti0itas
gerak yang memindahkan tubuh satu ketempat lain. erlari, melompat dan sebagainya.
Sedangan gerakan manipulati% adalah akti0itas gerak manipulati% benda. 6ontohnya,
melempar, menggiring, menangkap, dan menendang.
&engembangan motorik anak memerlukan koordinasi antara otot-otot untuk
keterampilan gerakannya, meloncat dalam ketinggian C ! cm perlu kekuatan dan konsentrasi
yang baik. 1erakan motorik kasar membutuhkan akti0itas otot tangan, kaki dan seluruh tubuh
anak. Ada beberapa kegiatan yang dapat mngembangkan gerakan motorik anak. 'isalnya
akti0itas berjalan diatas papan titian, melompat tali, senam, renang dan sebagainya. 5al
tersebut selain dapat membuat senang anak juga dapat melatih anak untuk percaya
diri.redekamp dan copple ( 3adkiroatun 'us%iroh, !!:#<+) berpendapat bahwa anak usia
tahun sudah dapat melakukan akti0itas sebagai berikut#
a) erjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit, melompat tidak beraturan dan
berlari dengan baik. b) erlari dengan satu kaki selama 2 detik atau lebih menguasai keseimbangan dengan
berdiri diatas balok inci, tetapi mengalami kesulitan meniti balok selebar 2 cm tanpa
melihat kakinya.c) 'enuruni tangga dengan kaki yang bergantian, dapat memperkirakan tempat kaki
berpijak.
d) 'elompat dengan aturan tempo yang memadai dan dapat memainkan permainan- permainan yang membutuhkan reaksi cepat.
e) 'ulai mengkoordinasi gerakan-gerakan pada saat memanjat atau berguling pada
trampolin kecil ( kain layaryang direntangkan untuk menampung akrobat).%) 'enunjukan kesadaran untuk menilai batas tingah laku yang berbahaya dengan lebih
baik, tetapi masih membutuhkan pengawasan di jalan atau perlindungan diri dari
akti0itas yang penting.g) 'enunjukan peningkatan daya tahan dalam periode yang lebih lama, kadang-kadang
selalu bersemangat dan kehilangan kontrol diri dalam kegiatan kelompok. 1erakanmotorik anak dapat berkembang dengan baik bila mendapat kesempatan untuk
15
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 16/27
melakukan dengan leluasa untuk mencoba dan dapat bantuan serta peralatan yang
dibutuhkan serta bimbingan dari orang dewasa pendidk baik secara %ormal maupun
non%ormal. Demikian dengan halnya ketrampilan motorik kasaranak kelompok 34
SA3A& A7178A,untuk pengembangan motorik kasar dilakukan dengan permainan
dengan alat yaitu papan titian.
.U#%(r- U#%(r Ke*ra!/&a# M)*)r& Ka%ar
4eterampilan motorik setiap orang pada dasarnya berbeda-beda tergantung pada
banyaknya gerakan yang dikuasainya. 'emperhatikan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa keterampilan motorik kasar unsur-unsurnya idenntik dengan unsur yang
dikembangkan dalam kebugaran jasmani pada umumnya. 5al ini sesuai pendapat Depdiknas
bahwa perkembangan motorik merupakan perkembangan unsur kematangan pengendalian
gerak tubuh. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,
keterampilan, dan kontrol motorik.
Djoko &ekik, rianto &ekik menyatakan bahwa kebugaran jasmani dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu # 4ebugaran statistik, kebugaran dinamis, kebugaran
motoris.
ambang Sujiono mengemukakan bahwa unsur-unsur kesegaran jasmani meliputi kekuatan,
daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelenturan, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan.
8ebih lanjut ambang Sujiono menyatakan bahwa gerakan yang timbul dan terjadi pada
motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi dan melibatkan otot-otot besar dari bagian
tubuh, dan memerlukan tenaga yang agak besar. arrow 5arold ', dan 'c 1ee, osemary
menyatakan bahwa unsur-unsur ketrampilan motorik terdiri atas# 4ekuatan, kecepatan,
power, ketahanan, kelincahan, keseimbangan, %leksibilitas, dan koordinasi.
5al senada juga dijelaskan oleh 3oho 6holik 'utohir dan gusril bahwa unsur-unsur
ketrampilan motorik di antaranya#a. 4ekuatan adalah keterampilan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga
sewaktu kontraksi. 4ekuatan otot harus dimiliki anak sejak dini. Apabila anak
tidak memiliki kekeuatan otot tentu anak tidak dapat melakukan akti0itas
bermain yang menggunakan %isik seperti# berlari, melompat, melempar,
memanjat, bergantung, dan mendorong. b. 4oordinasi adalah keterampilan untuk mempersatukan atau memisahkan
dalam satu tugas yang kompleks. Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi
meliputi kesempurnaan waktu antara otot dengan sistem syara%. Sebagai
16
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 17/27
contoh# anak dalam melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota
tubuh yang terlibat. Anak dikatakan baik gerakan apabila anak mampu
bergerak dengan mudah, lancar dalam rangkaian dan irama gerakanya
terkontrol dengan baik.c. 4ecepatan adalah sebagai keterampilan yang berdasarkan kelentukkan dalam
satuan waktu tertentu. 'isal# berapa jarak yang ditentu anak dalam melakukan
lari empat detik, semakin jauh jarak yang ditempuh anak, maka semakin tinggi
kecepatannya.d. 4eseimbangan adalah keterampilan seseorang untuk mempertahan tubuh
dalam berbagai posisi. 4eseimbangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu#
keseimbangan statis dan dinamis..keseimbangan statis merujuk kepada
menjaga keseimbangan tubuh ketika berdiri pada suatu tempat. 4eseimbangandinamis adalah keterampialan untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika
berpindah dari suatu tempat ketempat lain. Ditambahkannya bahwa
keseimbangan statis dan dinamis adalah penyerderhanaan yang berlebihan.
Ditambahkan kedua elemen keseimbangan kompleks dan spesi%ik dalam tugas
dan gerak indi0idu.e. 4elincahan adalah keterampilan seseorang mengubah arah dan posisi dengan
cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik ketitik lain. 'isalnya# bermain
menjala ikan, bermain kucing dan tikus, bermain hijau hitam semakin cepat
waktu yang ditempuh untuk menyentuh maupun kecepatan untuk menghindar,
maka semakin semakin tinggi kelincahannya. Dengan demikian unsur-unsur
yang diterapkan dalam kegiatan bermain papan titian meliputi#kekuatan,
koordinsi dan keseimbangan.unsur-unsur tersebut dibutuhkan anak pada saat
melakukan akti0itas berjalan di atas papan titian.
3. T(0(a# Pere!"a#$a# M)*)r& Ka%ar Pa,a A#a T
&engembangan motorik kasar di 3k bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih
gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. Sesuai dengan
pengembangan jasmani tersebut, anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar yang akan
membantu perkembangan motoriknya kelak. &engembangan kemampuan anak dasar anaak
dilihat dari kemampuan motoriknya, sehingga guru-guru 34 mampu mengembangkan
keterampilan motorik dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar anak
17
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 18/27
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil. 4ompetensi anak 34 yang diharapkan
dapat dikembangkan pada saat anak memasuki lembaga prasekolah atau 34,karena di
lembaga prasekolah atau 3k membuat anak mampu melakukan akti%itas motorik secara
terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan dan
melatih keberanian.
4. F(#$%& /e#$e!"a#$a# !)*)r& a%ar /a,a a#a TK
ungsi pengembangan motorik kasar pada anak 34 (Depdiknas !!:#) sebagai
berikut#
a) 'elatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan.
b) 'emacu pertumbuhan dan pengembangan %isik9 motorik, rohani dan kesehatan anak.c) 'embentuk, membangun, dan memoperkuat tubuh anak.d) 'elatih keterampilan9 ketangkasan gerak dan berpikir anak e) 'eningkatkan perkembangan emosional anak.%) 'eningkatkan perkembangan sosial anak g) 'enumbuhkan perasaan menyenangi dan memahami men%aat kesehatan pribadi.
5. Me*),e Pe#$e!"a#$a# M)*)r& Ka%ar A#a TK
'etode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk
mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin
anak tidak mengalami cedera dan menyesuaikannya dengan karakteristik anak 34. 5al-hal
yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak 34
adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menentang, menyediakan
tempat, badan dan alat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak
mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas menggunakannya. Untuk
memiliki metode pembelajaran yang sesuai tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu,
metode yang akan dipilih harus memungkinkan anak bergerak dan bermain leluasa, karenagerak adalah unsur utama pengembangan motorik anak. 'etode bermain adalah metode
pembalajaran usia prasekolah dimana anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan bersama
yang berupa# kegiatan yang menggunakan alat dan atau melakukan kegiatan (permainan) baik
secara sendiri maupun bersama teman-temannya, yang mendataangkan kegembiraan, rasa
senang dan asyik bagi anak. Dalam penelitian ini, menggunakan metode bermain papan titian
dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik anak kelompok 34 SA3A& A7178A.
..+. TAHAPAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5 6TAHUN
3ahap > tahap perkembangan motorik kasar#
18
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 19/27
a. erjalanerjalan seolah > olah orang dewasa melompat dengan satu kaki secara bergantian.
b. erlari'enunjukan kematangan berlari, jarang terjatuh, memperlihatkan kecepatan yang
semakin bertambah dan dapat mengendalikan.c. 'elompat
8ompat panjang, tinggi, dan jauh.d. 'emanjat
'enunjukan kematangan memanjat seperti cara orang dewasa.
2.2.2.KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6
TAHUN
Dalam pemilihan metode untuk mengembangkan keterampilam motorik anak, guru
perlu menyesuaikannya dengan karakteristik anak 34 yang selalu bergerak, susah untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu
mengekspresikan diri secara kreati%, mempunyai imajinasi dan senang berbicara. 'enurut
redekamp 6opple anak usia 2 > $ tahun sudah dapat melakukan akti0itas berikut ini#
a) erjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit, melompat tak beraturan, dan berlari
dengan baik. b) erdiri dengan satu kaki selama 2 detik atau lebih, menguasai keseimbangan ,berdiri
diatas balok inci, tetapi mengalami kesulitan meniti balok selebar 2 cm tanpa melihat
kaki.c) 'enuruni tangga dengan kaki bergantian, dapat memperkirakan tempat berpijak kaki.d) Dapat melompat dengan aturan tempo yang memadai dan mampu memainkan permainan
> permainan yang membutuhkan reaksi cepat .e) 'ulai mengkoordinasi gerakan > gerakannya pada saat memanjat atau berguling pada
trampolin kecil ( kain layar yang direntang untuk menamapung akrobat).%) 'enunjukan peningkatan daya tahan dalam periode yang lebih lama, kadang > kadang
selalu bersemangat dan kehilangan kontrol diri dalam kegiatan kelompok.
&erkembangan anak usia 2 > $ tahun sangatlah pesat. &ada usia ini, anak mulaimengembangkan keterampilan > keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang
sudah dimilikinya. &erkembangan ini juga ditunjukan oleh keseimbangan yang baik dalam
meniti balok titian 9 papan titian, melompati berbagai objek, meloncat dengan baik, melompat
tali, melompati dan turun melewati beberapa anak tangga, memanjat, koordinasi gerakan
berenang, dan bahkan mengendarai sepeda roda dua.
2.2.3 KESIMPULAN
Anak berusia 2-$ tahun sudah dapat melakukan akti%itas berikut ini#
19
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 20/27
a. erjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit,melompat tak beraturan, dan berlari
dengan baik. b. erdiri dengan satu kaki selama 2 detik atau lebih, menguasai keseimbangan, berdiri
diatas balok inci, tetapi mengalami kesulitan meniti balok selebar 2 cm tanpa melihat
kaki.c. 'enuruni tangga dengan kaki bergantian, dapat memperkirakan tempat berpijak kaki.d. Dapat melompat dengan aturan tempo yang memadai dan mampu memainkan permainan-
permainan yang membutuhkan reaksi cepat.e. 'ulai mengkoordinasi gerakan-gerakannya pada saat memanjat atau berguling pada
trampolin kecil (kain layar yang direntang untuk menampung akrobat)%. 'enunjukkan peningkatan daya tahan dalam periode yang lebih lama, kadang-kadang
terlalu bersama dan kehilangan kontrol diri dalam kegiatan kelompok.&erkembangan
anak usia 2-$ tahun sangatlah pesat. &ada usia ini, anak mulai mengembangkanketerampilan-keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang sudah dimilikinya.
&erkembangan ini ditunjukkan oleh keseimbangan yang dalam meniti balok titian9 papan
titian, melompati berbagai objek, meloncat dengan baik, melompat tali, melompat dan
turun melewati beberapa anak tangga , memanjat, koordinasi gerakan berenang,dan
bahkan mengendarai sepeda roda dua.
20
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 21/27
BAB III
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
3.1. HASIL OBSERASI
?bser0asi ini bertujuan untuk mengembangkan motorik kasar melalui bermain
papan titian pada anak kelompok 34 SA3A& A7178A . ?bser0asi merupakan
obser0asi tindakan kelas yang dilakukan secara )a")ra*&+ ,a# /ar*&%&/a*&+. Subjek
obser0asi ini semua anak kelompok 34 SA3A& A7178A yang berjumlah orang
yang terdiri dari anak laki > laki +" orang dan perampuan ++ orang. ?bjek dalam
penelitian ini adalah pengembangan motorik kasar anak melalui bermain papan titian.
5asil obser0asi menunjukkan bahwa bermain papan titian dapat mengembangkan
kemampuan motorik kasar pada anak kelompok 34 SA3A& A7178A. Dalam bermain
papan titian anak berjalan dengan langkah pendek dan posisi tangan direntangkan untuk
menjaga keseimbangan tubuh. Dalam permainan papan titian anak harus berkonsentrasi
penuh pada saat melangkah kedepan, ketika tidak berkonsentrasi anak tersebut akan jatuh.
erjalan dengan langkah pendek anak yang memenuhi kriteria bisa berjalan diatas papan
titian sebanyak anak. erjalan dengan langkah panjang, yang bisa " anak dan berjalan
dengan posisi menyamping.&elaksanaan tindakan siklus + kegiatan berjalan dengan
langkah pendek, yang bisa ++ anak . erjalan dengan langkah panjang, yang bisa +! anak.
Dan berjalan dengan posisi menyamping " orang. &elaksanaan , berjalan dengan langkah pendek ! anak. &ada kegiatan dengan berjalan dengan langkah panjang +; anak dan
berjalan dengan posisi menyamping +! anak.
3.1.1 IDENTIFIKASI OBJEK
&engamatan terhadap anak kelas 34 Satap Aegela, hampir sejumlah besar anak
mengalami peningkatan yang cukup signi%ikan dalam hal perkembangan kemampuan
ber%ikirnya, sebaliknya untuk capaian perkembangan kemampuan motorik kasar anak berkembang dengan sangat baik dan optiomal, hal ini terlihat ketika kegiatan belajar
21
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 22/27
mengajar dengan materi pengembangan berjalan diatas papan titian, anak tidak merasa takut
untuk melaksanakannya, sehingga anak tidak membutuhkan bantuan9 bimbingan dari guru,
sebagai pegangan disaat bermain. Dalam melakukan kegiatan permainan papan titian, guru
tidak merasa takut dan cemas pada saat anak memanjat dan berjalan diatas papan titian
karena menurut pengamatan mereka bahwa rasa percaya diri sudah tertanam didalam diri
anak khususnya anak yang berusia 2 - $ tahun. Dalam pengamatan terhadap anak - anak 3k
secara keseluruhan maka satu diantaranya diamati secara khusus yaitu#
Na!a e#$a/ Mar&a +e&*a !)a
Na!a /a#$$& Fe&*a
Te!/a* *a#$$a a'&r B&,)a %e/*e!"er 2
U!(r 5 *a'(#
Je#&% ea!&# Pera!/(a#
A$a!a Ka*)& Aa!a* Ae$ea N,)ra
T&#$$& "a,a# 12 !
Bera* "a,a# 23 $
3.1.2 OBSERASI KEMAMPUAN 7ANG DI8APAI
4emampuan yang dicapai dalam mengembangkan motorik kasar melalui permainan
papan titian yang sangat meningkat dalam diri anak adalah dalam kegiatan bermain papan
titian anak memerlukan koordinasi serta keakti%an gerakan seluruh tubuh. 'elalui latihan-latihan gerakan tubuhnya anak memperoleh ketrampilan penguasaan dan keseimbangan
badan yang sangat diperlukan dalam kehidupan di kemudian hari. Dengan bermain papan
titian tidak hanya mengembangkan kemampuan motorik kasar saja tetapi juga mampu
mengembangkan kemampuan lain seperti #
+) enis permainan ini menitik beratkan pada ketrampilan dalam mengkoordinasikan
gerakan motorik, baik motorik kasar dan halus.) Sejalan dengan perkembangan kogniti%, anak juga mengoperasikan kemampuan
kogniti%nya untuk memikirkan agar tidak jatuh.") Akti0itas permainan ini bertujuan mengembangkan, menumbuhkan, mengasah
kepekaan, kepedulian anak untuk menunjang moral dan nilai > nilai yang berlaku
uni0ersal.
'eningkatkan kemampuan %isik anak saat anak berusia 34 membuat akti0itas %isik 9
motorik mereka juga semakin banyak. Anak yang berusia 34 gemar sekali bermain tanpa
mengenal lelah. Segala kegiatan anak selalu dilakukan dengan bermain. 'elalui bermain
anak meningkatkan akti0itas gerakan %isik. Anak usia dini merupakan masa sangat rawan,
22
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 23/27
namun sangat menentukan bagi masa depan anak. &ada masa ini anak mulai mengembangkan
panca inderanya, mengembangkan otot > otot dengan berbagai gerakan, anak mulai
berkenalan dengan norma > norma dan aturan > aturan dalam lingkungannya. 3idak jarang
anak mengalami bentrokan atau kecelakaan pada waktu bermain. Dengan bermain papan
titian agar dapat meningkatkan konsentrasi kekuatan otot>otot dan percaya diri sendiri, dan
kemungkinan terjadinya kecelakaan, seperti jatuh, terbentur, kehilangan keseimbangan atau
ragu>ragu dalam suatu gerakan dapat dihindari. 1erakan meniti dapat diman%aatkan guru
sebagai dasar untuk memberikan olah tubuh kepada anak secara teratur. 4eteraturan tentunya
perlu dikombinasikan dengan berbagai gerakan yang %leksibel dan dapat meman%aatkan
%aktor > %aktor gerakan, seperti tempat, waktu, dan kekuatan untuk menciptakan berbagai
0ariasi gerak meniti. 3ahap > tahap awal meniti papan titian, anak akan bergerak berdasarkan
pola yang sama, yaitu anak akan melangkah lurus ke depan dengan kaki kanan dan akan
melangkah lagi dengan kaki kiri. Setelah langkah ini sudah dilakukan mak anak akan
melakukann lebih ber0ariasi.
3.1.3 OBSERASI UMUM
'enurut pengamatan saya terhadap alita, ia adalah anak yang sopan, lemah lembut,
penurut dan tidak melawan dan baik terhadap orang tua, guru dan teman > temannya. &ola
asuh dalam keluarga sangat mendukung perkembangan kepribadian alita kearah yang lebih
baik. 4edua orang tuanya menggunakan pola asuh demokrati% yang dimana mereka bersikap
tegas terhadap anak, tetapi bersi%at mendidik agar anak menjadi manusia yang baik dan
berguna bagi masa depan baik bagi diri sendiri,orang tua dan sesama. ?rang tua juga
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat dan orang tua
berusaha menghargai pendapat anak mereka dengan maksud agar dapat memupuk rasa
percaya diri yang tinggi. &eraturan dalam keluarga yang pernah dibuat oleh %alita adalah
selalu berdoa sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum dan sesudah bangun tidur. Setiap jam !$.!! pagi a bangun dari tidur, setelah itu alita menyiapkan dirinya untuk pergi
kesekolah. 'andi, makan, dan gosok gigi itu merupakan perbuatan yang pernah dilakukan
oleh %alita dan juga merupakan pekejaan rutinitas, setelah itu a mengenakan pakaian sekolah
tanpa dibantu oleh orang lain. erangkat kesekolah alita selalu di hantar oleh orang tuannya.
&ada saat kegiatan, %alita selalu dipercayakan untuk memimpin doa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, mengapa alita selalu dipercayakan untuk menjadi pemimpin karena
alita tiba di sekolah selalu lebih awal dari anak > anak lain maka a selalu dipercayakan
23
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 24/27
menjadi pemimpin.alita begitu akti% dalam mengikuti kegiatan baik dalam kelas maupun
diluar kelas.
4.1.4 OBSERASI KHUSUS
N
)
Na!a %&%9a A%/e 7a#$
D&e!"a#$a#
I#,&a*)r : 'a%& Bea0ar T&#$a*
Ke!a!/(a#
SB B BB
1 'aria alitamo,a
*ilai Agama
Dan 'oral alita bisa memimpin doa
sendiri namun masihmembutuhkan
pendampingan Dapat melakukan gerakan
ibadah alita sangat menghormati
guru, orang tua dan teman >temannya
alita selalu menunjukan
perbuatan yang baikterhadap teman sebayanya.
alita mempunyai keunikanuntuk mendengarkan danmemperhatikan teman disaat
berbicara
Sosial
7mosional
Dan
4emandirian
alita bisa menyelesaikan
tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.
'au berbagi dengan teman
bila berkelebihan sesuatu. 3idak memiliki perasaan
takut pada saat berkomunikasi dengan oranglain.
erani bertanya secara
sederhana
24
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 25/27
ahasa Dapat menyebut nama sendiri
dengan lengkap Dapat menggunakan bahasa
indonesia dengan baik dan
benar. Dapat mengulangi kalimat
yang telah didengarnya. erani bertanya secara
sederhana kepadagurumaupun orang lain.
E
E
E
E
4ogniti% alita bisa mengekspresikangerakan sesuai dengan syairlagu.
alita dapat menyelesaikanmasalah secara sederhanadengan menyusun kepingan
puBBle menjadi bentuk utuh. alita dapat membilang9
menyebutkan urutan bilangandari + > +!.
E
E
E
isik motorik elita bisa berjalan maju,
mundur dan menyamping
diatas papan titian. isa meloncat dari ketinggian
"! > 2! cm dari papan titian. alita bisa mengurus diri
sendiri tanpa dibantumisalnya# disaat makan
bersama dikelas, mencucitangan, menyisir rambut,melap tangan.
Dapat mewarnai gambar
sesuai dengan bentuk gambaryang sudah disiapkan.
E
E
E
E
25
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 26/27
BAB I
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
erdasarkan hasil penelitihan dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa bermain papan titian dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak
kelompok 3k Satap Aegela. 5al ini dibuktikan bahwa dari hasil yang diperoleh melalui
kegiatan bermain papan titian. Siklus +, dengan langkah pendek sebanyak ++ orang anak, dan
yang menggunakan langkah panjang sebanyak +! orang anak tingkat pencapaian sudah
memenuhi kriteria, dan berjalan dengan posisi menyamping sebanyak " anak. Siklus ,
langkah pendek ! anak, langkah panjang +; anak, dan posisi menyamping +! anak .
4.1.1 SARAN
erdasarkan kesimpulan yang dilakukan, maka saran yang diajukan dalam penelitian
ini sebagai berikut#
+. agi guru 3k agi guru 3k dapat memggunakan bermain papan titian,sebagai cara dalam
mengembangkan motorik kasar pada anak. 4arena bermain papan titian yang dilakukan
dalam penelitian ini, terbukti dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar padaanak kelompok , 3k Satap Aegela
. agi sekolah. Sekolah dalam hal ini lebih memperhatikan menyediakan sarana prasarana, sehingga
pembelajaran dalam upaya m pengembangan motorik kasar pada anak melalui kegiatan
bermain dapat ber%asilitasi dengan baik. Selain itu kegiatan bermain juga menjadi lebih
ber0ariati%, dengan adanya sarana prasarana yang memadai.". agi penelitian selanjutnya . untuk mengembangkan ketrampilan motorik kasar yang
lebih maksimal, maka perlu pertimbangan adanya penggunaan papan titian denganukuran yang lebih panjang dan dapat disesuaikan dengan kondisi anak. 5al ini diperlukan
untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki anak, yang meliputi keseimbangan,
keberanian dan percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA
26
7/21/2019 Proposal Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-studi-kasus-56da815f1332d 27/27
www.parents > guide. co9!+"9!"9tumbuh
[email protected]!+"9!2
eprints.uny . ac.id9<:<"9"9babF2!-...
ejournal.unesa.ac.id9..9article.pd%
posyandu.org95ome9erita &aud
&atmonodewo,S. Pendidikan Anak Prasekolah. ineka 6ipta# akarta, !!!