proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

58
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 11 PALEMBANG. 1. Latar Belakang Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berkaitan erat dengan pelaksanaan proses pendidikan, terutama melalui pendidikan formal di sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik perserta didik dan sebagai tempat di selenggarakannya kegiatan belajar mengajar. untuk mencapai tujuan yang di inginkan, guru harus bisa memilih metode yang tepat untuk mencapai pokok bahasan yang sedang dibahas karena metode pembelajaran yang digunakan guru, lebih menekankan dimana guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan siswa. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam 1

Upload: muhammad-syafrullah

Post on 05-Dec-2014

24.403 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE

PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PEMBELAJARAN

DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 11

PALEMBANG.

1. Latar Belakang

Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berkaitan erat dengan

pelaksanaan proses pendidikan, terutama melalui pendidikan formal di sekolah.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang memiliki tanggung

jawab untuk mendidik perserta didik dan sebagai tempat di selenggarakannya

kegiatan belajar mengajar. untuk mencapai tujuan yang di inginkan, guru harus bisa

memilih metode yang tepat untuk mencapai pokok bahasan yang sedang dibahas

karena metode pembelajaran yang digunakan guru, lebih menekankan dimana guru

lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan siswa.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.

Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan (Hamalik, 2012:3)

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu

siswa mencari tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar

mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam

proses tersebut saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-

1

Page 2: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

komponen tersebut antara lain siswa, guru, kurikulum, metode, sarana dan prasarana

serta lingkungan kerja. Dari komponen-komponen tersebut yang paling berpengaruh

adalah guru. Karena gurulah yang dapat mengelolah komponen-komponen yang

lainnya. Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat menentukan

keberhasilan siswa, sebab gurulah yang langsung berinteraksi dengan siswa di

sekolah. Sehubungan dengan tugas guru sebagai pendidik, agar siswa benar-benar

mengerti dan memahami pelajaran yang diberikan, guru harus memikirkan dan

membuat strategi belajar mengajar yang baik. Maka dari itu sangat diperlukan

metode belajar yang sesuai, sehingga diperoleh hasil belajar yang diharapkan.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, maka perlu penanganan

dan pemikiran yang serius, agar materi yang disampaikan diterima dan dipahami

dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu setiap proses pembelajaran yang

dirancang dan diselenggarakan harus mempunyai sumbangan untuk pencapaian

tujuan yang diharapkan. Salah satu dari proses pembelajaran tersebut adalah

pembelajaran IPS Terpadu. Untuk itu, guru IPS Terpadu sebagai tenaga pendidik

sekaligus sebagai pembimbing harus berupaya memotivasi siswa agar terbiasa

berkerja mandiri dan kreatif serta inovatif dalam belajar.

Berdasarkan hasil observasi peneliti lakukan, rendahnya hasil belajar IPS

Terpadu siswa di karenakan guru yang menyampaikan materi dengan metode

konvensional, ceramah, dan pemberian tugas, hal ini menyebabkan siswa kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan siswa kurang aktif dan bersikap acuh

tak acuh, ini semua tentunya akan berdampak pada nilai siswa dan akan

menyebabkan KKM yang telah di tetapkan SMP Negeri 11 Palembang tidak dicapai

siswa atau masih dibawah standar yaitu 75.

2

Page 3: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran. (Mulyatiningsih, 2012:233). Dalam sebuah strategi pembelajaran

dapat diterapkan lebih dari satu metode pembelajaran. Macam-macam metode

pembelajaran yaitu : 1) investigation adalah metode ini melibatkan peserta didik

dalam kegiatan penyelidikan/penelitian. 2) inquiry adalah metode yang melibatkan

peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis. 3) discovery

adalah strategi pemecahan masalah secara intensif dibawah pengawasan guru. 4)

problem solving adalah metode yang memberikan kasus atau masalah kepada

peserta didik untuk dipecahkan.

Maka dari beberapa metode pembelajaran tersebut peneliti tertarik untuk

menggunakan dua metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran inquiry dan

metode pembelajaran discovery.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul : “Perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran

Inquiry dengan metode pembelajaran Discovery pada mata pelajaran IPS

Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang’’.

3

Page 4: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

2. Masalah Penelitian

2.1. Pembatasan Lingkup Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan mempunyai

arah yang pasti dan tidak menyimpang dari sasaran maka peneliti membatasi

permasalahan dalam penelitian ini yaitu sabagai berikut:

1. Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbadingan

hasil belajar siswa setelah mendapat metode pembelajaran inquiry dan

metode pembelajaran discovery.

2. Siswa yang diteliti adalah kelas siswa VII di SMP Negeri 11 Palembang.

3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes

yang diperoleh siswa pada Standar kompetensi 4. Memahami usaha

manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya, Kompetensi

dasar 4.1 menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan

informasi keruangan, Indikator pencapian:

1. Membedakan peta, atlas dan globe

2. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta

3. Mengidentifikasi informasi geografis dari peta, atlas dan globe.

Dari ketiga indikator pencapaian di atas peneliti memilih indikator

pencapaian 2. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta. Materi

pembelajaran jenis peta, bentuk peta dan pemanfaatan peta di semester

genap tahun ajaran 2012/2013.

4

Page 5: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

2.2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah

perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan

metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP

Negeri 11 Palembang ?”.

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran

inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di

SMP Negeri 11 Palembang.

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, siswa, guru, sekolah

dan kalangan akademis:

a. Bagi penulis

diharapkan menambah wawasan dan pemahaman baru mengenai penerapan

metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery pada mata

pelajaran IPS Terpadu, sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang baik.

b. Bagi siswa

Bagi siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa untuk

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajran IPS Terpadu dengan

menggunakan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajran discovery.

5

Page 6: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

c. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru-guru khususnya guru mata pelajaran IPS

Terpadu dan sebagai pertimbangan untuk menerapkan Metode Pembelajaran

Inquiry dan metode pembelajaran discovery dalam pembelajaran IPS Terpadu.

d. Bagi sekolah

Agar dapat bermanfaat dalam mendapatkan masukan yang membangun untuk

kemajuan proses belajar mengajar guna memberikan pelayanan pendidikan

kepada anak didik untuk berpartisifasi secara optimal.

e. Kalangan akademis

Bagi kalangan akademis hasil penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya.

5. Tinjauan Pustaka

5.1. Hasil Belajar

Menurut (Hamalik, 2012:159) hasil belajar adalah keseluruhan

kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,

penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil

belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan

menurut (Sudjana, 2005:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar bukan hanya dalam bentuk nilai tertulis saja, akan tetapi lebih dari pada

itu bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang didapat oleh peserta

6

Page 7: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik dari segi pengetahuan,

perubahan sikap serta tingkah laku dalam interaksinya.

5.2. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran. (Mulyatiningtias, 2012:233). Sedangkan

menurut (Wina sanjaya, 2008) metode pembelajaran adalah sebagai cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

bentuk kegiatan nyata atau praktis untuk mkencapai tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

5.3. Metode Pembelajaran Inquiry

Inquiry merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa

menemukan, menggunakan variasi sumber informasi dan ide untuk lebih

memahami, suatu permasalahan, topik, atau isu. Hal ini tidak hanya sekedar

menjawab pertanyaan tetapi juga melalui investigasi, eksplorasi, mencari,

bertanya, meneliti, dan mempelajari. (Kuhlthau dalam Sumarmi, 2012:17).

Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:235) Inquiry adalah

metode yang melibatakan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan

pengujian hipotesis, guru membimbing peserta didik untuk menemukan

pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh

pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri.

7

Page 8: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) dengan sistematis, kritis, logis dan

analistis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuanya dengan rasa

percaya diri.

5.4. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Inquiry

1. Merumuskan masalah. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni

kesadaran terhadap masalah, melihat pentingnya masalah, dan

merumuskan masalah.

2. Mengembangkan hipotesis. Dalam hal ini kemampuan yang dituntut

dalam mengembangkan hipotesis yakni menguji dan menggolongkan data

yang dapat diperoleh, melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara

logis, dan merumuskan hipotesis.

3. Menguji jawaban tentative. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut

antara lain (a) merakit peristiwa yang terdiri atas mengidentifikasi

peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, mengevaluasi data, dan

mengklasifikasi data; (b) analisis data yang terdiri atas melihat hubungan,

mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasi trend, sekuensi,

dan keteraturan.

4. Menarik kesimpulan. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni (a)

mencari pola dan makna hubungan; sekaligus (b) merumuskan kesimpulan

8

Page 9: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi (Sumarmi, 2012:18)

Dari langkah-langkah metode pembelajaran inquiry diatas maka

peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah metode pembelajaran inquiry

dalam penelitian ini dapat diterapkan dengan cara:

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran sub pokok bahsan mengidentifikasi

jenis-jenis peta dan bentuk peta.

2. Membentuk kelompok-kelompok menjadi 4 kelompok, setiap kelompok

diberi tugas untuk mengamati peta,atlas dan globe:

Kelompok I: Perbedaan peta, atlas dan globe

Kelompok II: Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas

Kelompok III: Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya

Kelompok IV: Jenis-jenis peta beserta contohnya

3. Menugaskan setiap kelompok untuk mengumpulkan data, mengevaluasi

data, menklasifikasi data, mencari persmaan dan perbedaan yang dibuat

dalam bentuk laporan hasil pengamatan.

4. Setiap kelompok mempresentasikan didepan kelas hasil pengamatannya

dan kelompok lain memberikan tanggapan.

5. Bersama-sama menarik kesimpulan dari setiap kelompok dan merumuskan

kesimpulan dari topic yang telah diteliti oleh masing-masing kelompok.

5.5. Kelebihan Metode Pembelajaran Inquiry

1. Mengembangkan keteramapilan sosial, bahasa, dan membaca.

2. Mengonstruksi pemahaman mereka.

3. Membuat siswa mandiri dalam riset dan pembelajaran.

9

Page 10: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

4. Termotivasi untuk membentuk pengalaman tingkat tinggi.

5. Memiliki strategi belajar dan terampil mentransfer pada proyek inquiry

yang lain (Kuhlthau, 2007).

5.6. Kekurangan Metode Pembelajaran Inquiry

1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima

informasi dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri

dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri.

Mengubah kebiasaan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kebiasaan

yang telah bertahun-tahun dilakukan.

2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai

pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa

dalam belajar. Inipun bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya

guru merasa belum puas kalau tidak banyak menyajikan informasi

(ceramah).

3. Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak

berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan

terarah.

4. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang

lebih baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas,

agaknya metode ini sulit terlaksana dengan baik.

10

Page 11: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

5.7. Metode Pembelajaran Discovery

Menurut Sund dalam (Roestiyah, 2008:20) Discovery adalah proses

mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau

prinsip.

Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk

memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru

(Mulyatiningsih, 2012:235).

Sedangkan menurut Burner dalam (Mulyatiningsih, 2012:235)

Discovey learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut

guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik

belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru

memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang

secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.

5.8. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovery

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Membagi petunujuk praktikum/eksperimen.

3. Peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru.

4. Guru menunjukkan gejala yang diamati.

11

Page 12: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

5. Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen (Mulyatiningsih,

2012:236).

Dari langkah-langkah metode pembelajaran discovery diatas maka

peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah metode pembelajaran

inquiry dalam penelitian ini dapat diterapkan dengan cara:

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran sub pokok bahsan mengidentifikasi

jenis-jenis peta, bentuk peta, dan pemanfaatan peta.

2. Membagi peserta didik kedalam 4 kelompok setiap kelompok diberi

tugas untuk mengamati peta,atlas dan globe:

Kelompok I: Perbedaan peta, atlas dan globe

Kelompok II: Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas

Kelompok III: Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya

Kelompok IV: Jenis-jenis peta beserta contohnya

3. Guru melakukan pangawasan terhadap penelitian yang dilakukan oleh

masing-masing kelompok.

4. Peserta didik mempresentasikan laporan penelitian kelompoknya

masing-masing dan kelompok lain memberikan tanggapan

5. Guru melakukan evaluasi pada setiap kelompok dengan berbagai cara

untuk menilai kemajuan kelompok dan hasil yang telah dicapai.

12

Page 13: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

5.9. Kelebihan Metode Pembelajaran Discovery

1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan;

memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses

kognitif/pengenalan siswa.

2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual

sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.

4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki

motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.

6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada

diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.

7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai

teman belajar saja: membantu bila diperlukan (Roestiyah, 2008:21).

5.10. Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery

1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara

belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui

sekitarnya dengan baik.

2. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.

13

Page 14: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan

pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti

dengan teknik penemuan.

4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu

mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan

perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.

5. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara

kreatif. (Roestiyah, 2008:21)

5.11. Kurikulum IPS TERPADU

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang di berikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS

memuat materi Geografi, Sejarah, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran

IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta

damai.

Tujuan Mata pelajaran IPS Terpadu:

Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya.

14

Page 15: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai barikut.

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS Terpadu

merupakan perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu

sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni

sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu

politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan

instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah

dipelajari. (KTSP, 2011)

15

Page 16: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami lingkungan kehidupan manusia

1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi

1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia

2. Memahami kehidupan sosial manusia

2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial

2.2 Mendeskripsiskan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian

2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial

2.4 Menguraikan proses interaksi sosial

3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan

3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan

3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi dasar

4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkunganya

4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapataan informasi keruangan

4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi

4.3 Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk

4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadidi atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadapkehidupan

5. Memahami perkembangan 5.1 Mendeskripsikan perkembangan

16

Page 17: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

masyarakat sejak masa Hindu-budha sampai masa colonial Eropa

masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu-Budha, serta peninggalan-peninggalannya

5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalan-peninggalanya

5.3 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa colonial Eropa

6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat

6.1 mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permikaan bumi

6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa

6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi

6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran IPS Terpadu di kelas VII semester I dan semester II kurikulum

tahun 2006 di atas, maka penelitian ini menggunakan Standar Kompetensi

4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan

17

Page 18: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

lingkungannya, Kompetensi dasar 4.1 Menggunakan peta atlas dan globe

untuk mendapatkan informasi keruangan.

5.12. Kajian Terdahulu Yang Relevan.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tentang perbandingan

metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery

terhadap hasil belajar siswa diantaranya dilakukan oleh Novri Karlina

(2011), Linda Sartika (2011) dan Kansina (2011).

Penelitian Novri Karlina (2011) dengan judul pengaruh

pembelajaran inquiry berorientasi discovery terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 11 Palembang. Kesimpulan

yang diperoleh yaitu metode inquiry berorientasi discovery lebih baik dari

pada metode konvensional karna metode inquiry berorientasi discovery

adalah salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan para peserta

didik mendapat sendiri dan menemukan sendiri jawaban atas topik-topik

inquiry.

Penelitian Linda Sartika (2011) perbandingan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran geografi dengan menggunakan metode inkuiri dan

metode resitasi siswa kelas X SMA Sriguna Palembang tahun ajaran

2011/2012. Menyimpulkan bahwa respon siswa dalam penerapan metode

pembelajaran inkuiri mampu menggiring peserta didik untuk menyadari

apa yang telah didapatkan.

Penelitian Kansina (2011) dengan judul Perbedaan hasil belajar

siswa yang menggunakan metode pembelajaran discovery dan metode

18

Page 19: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

ceramah pada mata pelajaran ekonomi di SMA Nurul Amal Palembang

Tahun Ajaran 2011/2012. hasil studynya menyimpulkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar dengan menggunakan metode discovery yang lebih

baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.

Dari ketiga penelitian yang dilakukan sebelumnya persamaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya oleh Novri Karlina, Linda

Sartika dan Kansina ialah sama-sama mengkaji metode pembelajaran

inquiry dan metode pembelajaran discovery selain itu juga sama-sama

meneliti hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaannya terdapat pada judul

penelitian yang membandingan metode pembelajaran Inquiry dan metode

pembelajaran Discovery, tujuan penelitian, pokok bahasan dan lokasi yang

digunakan dalam penelitian. Dari uraian diatas jelas bahwa penelitian ini

berbeda dengan penelitian terdahulu.

6. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus

di rumuskan secara jelas (Arikunto, 2006:68). Anggapan dasar dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses

pembelajaran

2. Hasil belajar IPS Terpadu yang dicapai siswa bervariasi

19

Page 20: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

3. Metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery dapat

melatih siswa kreatif dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS

Terpadu.

4. Dalam memberikan pengajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang

berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalaui data terkumpul (Arikunto, 2010:110). Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, (Sugiyono, 2007:64).

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada perbedaan

belajar IPS Terpadu siswa yang mendapat metode pembelajaran inquiry dan yang

mendapat metode pembelajaran discovery di SMP Negeri 11 Palembang”.

8. Kriteria Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis diatas diperlukan Hipotesis Nol ( Ho ) dan

Hipotesis kerja ( Ha ).

Ho : µ1 = µ 2 : Tidak terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa antara

metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran

discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 11

Palembang.

20

Page 21: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Ha : µ1 ≠ µ 2 : Terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa antara metode

pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery

pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 11 Palembang.

Dengan Kriteria pengujian hipotesis yaitu terima H0 jika – t1-1/2a < t < t1-1/2a

dimana t1-1/2a di dapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2). Untuk harga

lain H0 ditolak (Sudjana, 2005:239-240).

9. Prosedur Penelitian

9.1. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segalah seseuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di cari kesimpulan

(sugiyono, 2007:38). Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:02). Variabel

adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang

menunjukan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki.

Sesuai dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi perhatian dalam

penelitian ini adalah pengalaman siswa setelah diajarkan mengunakan metode

pembelajaran inquiry pada kelas eksperimen pertama dan metode pembelajaran

discovery pada kelas eksperimen kedua di SMP Negeri 11 Palembang.

Berdasarkan batasan variabel tersebut maka yang menjadi variabel

penelitian ini adalah:

Variabel bebas (X1) = Metode pembelajaran Inquiry

Variabel bebas (X2) = Metode pembelajaran Discovery.

21

Page 22: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Variabel terikat (Y) = Hasil belajar siswa.

9.2. Definisi operasional variabel

Definisi operasional variabel merupakan suatu pengertian atau definisi

dari variabel-variabel yang akan di teliti dalam suatu penelitian, agar penelitian

variabel dalam penelitian ini lebih jelas maka perlu didefenisikan sebagai

berikut:

1. Metode pembelajaran inquiry adalah merupakan metode pembelajaran yang

berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga

dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Dalam metode

pembelajaran ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraan. Tahap

pertama merumuskan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan.

Metode pembelajaran ini akan di ajarakan di kelas VII.4.

2. Metode pembelajaran discovery adalah metode mengajar yang mengatur

pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang

belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, melainkan ditemukan

sendiri. Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara melibatkan siswa

dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru, siswa mecari jawaban sendiri

dengan melakuakan pengamatan, sedangkan guru membimbing mereka

kearah yang tepat/benar. Metode ini akan di ajarkan di kelas VII.5

3. Hasil belajar yang dimaksud merupakan suatu nilai hasil tes yang diperoleh

siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry

22

Page 23: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

dan metode pembelajaran discovery pada Standar kompetensi 4. Memahami

usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya, kompetensi

dasar 4.1. menggunakan peta, atlas dan globe untuk mendapatkan informasi

keruangan, materi pembelajaran jenis peta, bentuk peta dan pemanfaatan

peta.

9.3. Populasi dan Sampel

9.3.1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2007). Populasi adalah wilayah generasi

yang terdiri atas: obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteritas

tertentu yang diciptakan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:9) Populasi

adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang

mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa populasi penelitian adalah keseluruhan subjek dalam suatu

penelitian. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

VII SMP Negeri 11 Palembang yang berjumlah 360 siswa, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 1

Populasi Penelitian

23

Page 24: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

No Kelas Jumlah Siswa

1 VII.1 40

2 VII.2 40

3 VII.3 40

4 VII.4 40

5 VII.5 40

6 VII.6 40

7 VII.7 40

8 VII.8 40

9 VII.9 40

Jumlah 360

Sumber : Dokumentasi data siswa dari staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Palembang tahun Ajaran 2012 /2013.

9.3.2. Sampel

Sampel Penelitian adalah cuplikan atau bagian dari populasi

(Mulyatiningsih, 2012:10). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2007:81)

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.

Dalam pengambilan sampel penelitian manggunakan teknik

purposive sampling yaitu apabila sasaran sample yang diteliti telah

memiliki karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel

lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan

(Mulyatiningsih, 2012: 11). Dalam penelitian ini kelas terpilih atau yang

menjadi sampel adalah kelas VII.4 yang berjumlah 40 siswa sebagai

kelas eksperimen I dan VII.5 yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas

eksperimen II.

24

Page 25: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Adapun yang menjadi pertimbangan penelitian dalam menggunakan

sampel purposive sampling yaitu:

1. Untuk memudahkan menganalisis data, maka penelitian hanya

mengambil jumlah sampel yang sama dalam penelitian ini.

2. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka dalam penelitian ini

hanya mengambil dua kelas untuk dijadikan sampel.

Tabel. 2

Sampel Penelitian

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan

1 VII.4 17 23 40 Eksperimen I

2 VII.5 18 22 40 Eksperimen II

Jumlah 80

Sumber : Dokumentasi data siswa dari staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Palembang

9.4. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:03).

Sedangkan Menurut (Mulyatiningsih, 2012:233) metode adalah sebuah cara

yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,

Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010:107).

25

Page 26: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Dalam penelitian ini peneliti bereksperimen pada dua kelompok

eksperimen yaitu kelas VII.4 sebagai kelompok eksperimen pertama yang

diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry, dan kelas VII.5

sebagai kelompok eksperimen kedua yang diajarkan dengan menggunakan

metode pembelajaran discovery.

9.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1). Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Teknik

dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang

jumlah siswa dan data mengenai sekolah.

Sedangkan (Ridwan, 2010:17) Mengemukakan bahwa dokumentasi

adalah tujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi

buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, data

yang relevan dari peneliti. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh

berbagai data siswa serta data-data lainnya yang berguna dalam penelitian ini.

Jadi dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

data berupa nama-nama siswa, jumlah siswa dan foto-foto dokumentasi

penelitian di kelas VII SMP Negeri 11 Palembang.

2). Tes

26

Page 27: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Tes adalah serentean pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,

2010:193). Sedangkan menurut Ridwan (2010:76) tes adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan

pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

kelompok.

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap

materi pelajaran setelah dilakukan eksperimen menggunakan metode

pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery.

Dalam penelitian ini diberikan tes, dimana tes yang digunakan

berbentuk pilihan ganda terdiri dari 20 soal yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan yang dimiliki individu

dalam menguasai materi pembelajaran.

9.6. Teknik Uji Coba instrumen

Sebelum instrument tes diberikan kepada siswa untuk pengumpulan data

terlebih dahulu instrumen tes tersebut diuji coba untuk mengetahui

kelayakanya. Adapun cara yang digunakan uji coba instrumen adalah dengan

uji validitas dan uji realibilita dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

9.6.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalitan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211).

27

Page 28: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Pengukuran validitas menggunakan rumus korelasi

product moment dengan rumus sebagai berikut:

r xy=n(∑ XY )−(∑ X )(∑ Y )

√ [n(∑ X2 )−(∑ X )2|n (∑ Y 2 )−(∑Y )2] …. (Arikunto, 2010:72)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi suatu butir/item

N = jumlah subyek

X = skor suatu butir/item

Y = skor total keseluruhan

Kemudian harag rxy dikonsultasikan dengan harga rxy product

moment. Jika rxy hitung ≥ rxy tabel (5%) maka butir soal tersebut valid.

9.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221).

Untuk menghitung reliabilitas atau tingkat konsisten informasi

penelitian ini, menggunakan rumus Product moment sebagai berikut.

rb=N ∑ XY −(∑ X ) (∑Y )

√{N ∑ X2−(∑ X2 ) }{N ∑Y 2−(∑Y 2 )}

Keterangan:

28

Page 29: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

rb = validitas instrumen

∑ XY = jumlah perkalian X dengan Y

X2 = kuadrat X

Y2 = kuadrat Y

Untuk menghitung realibilitas dari tes dalam penelitian ini

menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

r11=2 . rb

(1+ rb )

Dengan keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh intem

rb = Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal-

akhir). (Ridwan, 2012:102)

Menurut Ridwan (2012:98) Jika instrumen itu valid dan

reliabilitas, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indek korelasinya

(r) sebagai berikut:

- Antara 0.800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

- Antara 0.600 sampai dengan 0.799 : tinggi rendah

- Antara 0,400 sampai dengan 0.599 : cukup tinggi

- Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

- Antara 0,00 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid/tidak

reliabilitas)

29

Page 30: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

9.6.3 Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran atau kita singkat TK adalah proporsi peserta tes

menjawab benar butir soal tersebut Aprianto (2008). Dalam penelitian ini

menggunakan rumus indeks kesukaran (P) adalah:

P= BJS (Arikunto, 2010: 208)

Dimana:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Dengan Interprestasi tingkat kesukaran sebagaimana terdapat dalam Tabel

berikut:

Tabel 3

Interprestasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran (TK) Interprestasi atau Penafsiran TK

TK < 0,30 Sukar

0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang

TK > 0,70 Mudah

(Arikunto, 2012:225).

9.6.4 Daya beda soal

Menurut (Arikunto, 2010:211) daya pembeda soal adalah

kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(berkemamapuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah).

30

Page 31: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Dalam penelitian ini menggunakan rumus untuk menentukan indeks

diskriminasi adalah:

DP=

B A

J A

−BB

J B

=P A−PB

Dimana:

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

PA=BA

J A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB=BB

J B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Klasifikasi Daya Beda Soal:

1. D = 0,00 Sampai dengan 0,20 = Jelek

2. D = 0,20 Sampai dengan 0,40 = Cukup

3. D = 0,40 Samapi dengan 0,70 = Baik

4. D = 0,70 Sampai dengan 1,00 = Baik sekali

5. Negatif, semuanya tidak baik jika semua soal mempunyai D negatif

sebaiknya dibuang (Arikunto, 2010:218).

9.7. Teknik Analis Data

31

Page 32: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Teknik analisa data adalah teknik yang digunakan untuk mengelolah data

yang dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang

sudah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis uji-t. Namun

sebelum dilakukan pengujian ada langkah-langkah yang harus dipenuhi sebagai

berikut:

9.7.1 Uji Normalitas Data

Berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data atau

sebagai bahan pertimbangan yang akan digunakan untuk menguji

kenormalitasan data. Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah

data yang dianalisis normal atau tidak, karena uji statistic parameter t atau uji-

t baru dapat digunakan jika data terdistribusi secara normal.

Untuk menguji data tersebut apakah berdistribusi normal, maka

digunakan uji kemiringan kurva dengan rumus koefisien person, yaitu:

km= ( x − moS )

....................................................(Sudjana, 2005: 109)

Keterangan:

Km : kemiringan kurva

x : rata-rata

Mo : modus

S : simpangan baku

32

Page 33: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

9.7.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan

varian kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Pengujian

sampel dalam penelitian ini menggunakan tes bartlett dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari varian gabungan dengan rumus:

....................................................(Sudjana, 2005 : 263)

2. Mencari harga satuan B dengan rumus:

...........................(Sudjana, 2005:263)

3. Uji Barlett menggunakan rumus Chi kuadrat dengan rumus:

........................... (Sudjana, 2005:263)

Dengan rumus In 10 = 2.3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.

Untuk menghitung S2, B, X2 dapat menggunakan tabel persiapan sebagai

berikut:

Tabel 4.

Tes Bartlett

Sampel Derajat 1/dk S12 Log (dk) log S1

2

33

Page 34: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Kebebasan (dk) S12

1. (n1-1) 1/(n1-1) S12

LogS12

(n1-1) log S12

2. (n2-2) 1/(n2-1) S22

LogS22

(n1-1) log S22

Jumlah (n1-1) 1/(n1-1)(n1-1) log S1

2

(sumber:Sudjana, 2005:262)

Dalam sampel penelitian ini digunakan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk

= k-i dan peluang (1-α) kedua sampel dapat dikatakan berasal dan populasi

yang homogen apabila X2hitung <X2

tabel.

9.7.3 Uji Hipotesis

Setelah data diperoleh, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dan untuk mendapatkan kesimpulan maka data hasil tes dianalisis dengan

menggunakan statistic uji t dengan rumus

t=x1−x2

s √ 1n1

+1n2

..............................(Sudjana, 2005:239)

Dengan:

S2=(n1−1)S1

2+(n2−1)S22

n1+ n2−2 ……................. (Sudjana, 2005:239)

keterangan:

t = Uji s- t

34

Page 35: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

x1 = Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry

x2 = Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan metode pembelajaran discovery

n1= Jumlah siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry

n2

= Jumlah siswa yang diajar dengan metode pembelajaran discovery

S = Simpangan baku

S12 = Nilai standar deviasi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

inquiry

S22 = Nilai standar deviasi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

discovery

Dengan demikian, kriteria pengujian diterima HO jika thitung < ttabel (1-α)

dimana t(1-α) adalah t yang terdapat di dalam tabel distribusi t dengan dk =

n1+n2 -l d, dengan taraf signifikan α = 0.05

35

Page 36: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

9.7 Langkah Kerja dan Jadwal Kerja Penelitian

9.7.1 Langkah kerja

Adapun langkah-langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Tahap persiapan

Yaitu menyelesaikan administrasi, menentukan judul, mengadakan surveil

lapangan unutk merumuskan masalah-masalah yang ingin dipecahkan.

2) Tahap pelaksanaan

Yaitu mencari dan mengumpulkan data yang dilanjutkan dengan menganalisis

dan mengolah data, membuat proposal penelitian, seminar proposal, perbaikan

proposal, membuat skripsi Bab I pendahuluan, Bab II landasan teori, Bab III

prosedur penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan dan bab V

kesimpulan dan saran.

3) Tahap penyelesaian

Yaitu membuat kesimpulan dan menyusun laporan penelitian, ujian skripsi dan

melakukan perbaikan.

9.7.2 Jadwal kerja

KETERANGANDes Januari Februari Maret April Mei

Juni

4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Usul judul x X x

Proposal skripsi

x x x x x x x x x

Seminar

Bab I x x

Bab II x x

36

Page 37: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Bab III X x

Penelitian x x x x

Bab IV x x

Bab V x x

Ujian skripsi x

Perbaikan x

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Arikunto, Suharsimin. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: TARSITO.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarata: Bumi Aksara.

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media

Publishing.

37

Page 38: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

_______, 2011. Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah

Tsanwiyah (MTS) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

CV. Az-Zahra.

Yusnita, Derli. 2011. “Perbandingan hasil belajar antara menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dengan tipe Jigsaw pada

mata pelajaran Geografi di kelas X SMA Azharyah Palembang Tahun Ajaran

2010/2011”. Proposal skripsi S 1. Palembang FKIP UNIVERSITAS PGRI

PALEMBANG.

Kurniaturohima, Dwi. 2010. “Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan Keaktifan

dan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran ekonomi Di SMP Shalahuddin

Malang”. Skripsi S 1. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

MALIK IBRAHIM MALANG.

38

Page 39: Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

39