proposal seminar

60
BAB I PENDAHULUAN A. . Latar Belakang Pada proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Walaupun setiap metode pembelajaran mempunyai ciri khas masing-masing, namun guru perlu memiliki suatu pola atau standar untuk mempelajari suatu teknik tersebut dan saling melengkapi (Roestiyah, 2001). Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2006).

Upload: nirmala-ah

Post on 28-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proposal seminar

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal seminar

BAB I

PENDAHULUAN

A. . Latar Belakang

Pada proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa

dapat belajar efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah

satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik

penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Walaupun setiap metode

pembelajaran mempunyai ciri khas masing-masing, namun guru perlu

memiliki suatu pola atau standar untuk mempelajari suatu teknik tersebut dan

saling melengkapi (Roestiyah, 2001).

Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru,

dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk

membelajarkan siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2006). Dalam melaksanakan

proses belajar mengajar, guru dapat memilih dan menentukan pendekatan yang

sesuai dengan kemampuan guru, kekhasan bahan pelajaran, keadaan sarana

dan keadaan siswa (Aqib, 2002).

Pembelajaran dengan menggunakan teknik random ini merupakan salah

satu pilihan bagi guru untuk dapat menerapkan materi belajar yang

disampaikan. Dalam pembelajaran tersebut, pengetahuan real yang dibangun

atau ditemukan oleh para siswa, jadi pengetahuan bukanlah seperangkat fakta,

konsep atau kaidah yang diingat siswa, tetapi siswa harus berpikir pengetahuan

1

Page 2: Proposal seminar

itu dan kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam hal ini

siswa dilatih untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna

bagi dirinya dan bergulat dengan ide-ide dan kemudian mampu

merekonstruksinya (Sardiman, 2006).

Prosedur pengambilan sampel secara random atau acak dikenal juga

sebagai sampling peluang, sampling peluang adalah teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel (Sugiono, 1997 dalam purwanto 2012). Dalam

prosedur sampling, peluang setiap anggota memiliki peluang yang sama untuk

terambil sebagai sampel karena pengambilannya secara acak (Random).

Sampling peluang dipilih apabila sebuah sampel yang anggotanya diambil dari

populasi berdasarkan peluang yang diketahui (Sudjana, 1996 Dalam Purwanto

2012).

MA Manba’ul ulum Gerung sebagai sekolah yang cukup memadai

dilihat dari segi sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar

yang baik masih memerlukan penggunaan pendekatan pembelajaran yang

dapat berpengaruh pada peningkatan ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan

hasil observasi awal di sekolah tersebut, proses pembelajaran masih banyak

didominasi oleh kegiatan guru, sehingga siswa tidak banyak melakukan

aktivitas belajar yang baik. Selain itu, guru belum mampu menerapkan

pendekatan belajar yang bervariasi. Hal tersebut, berdampak pada persentase

ketuntasan belajar yang dicapai siswa khususnya pada mata pelajaran biologi

2

Page 3: Proposal seminar

yang dapat dilihat pada hasil ujian semester II Kelas X Tahun Pelajaran

2013/2014 yaitu sebesar 78,9 %. Persentase tersebut belum dapat dinyatakan

tuntas secara kaliskal karena belum mencapai 85 % siswa memperoleh nilai ≥

65.

Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tidak melibatkan siswa

secara penuh dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi ketuntasan belajar yang dicapai siswa kelas X MA

Manba’ul Ulum Gerung. Menurut Slameto, (2003), pendekatan yang

diterapkan guru mempengaruhi belajar siswa. Pendekatan yang mengajar guru

yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar

siswa dapat belajar dengan baik. Maka pendekatan mengajar harus diusahakan

yang tepat, efisien dan seefektif mungkin.

Dalam sampel dengan teknik random yang tepat, meski rumus umumnya

makin besar sampel makin baik, namun makin besar sampel makin tinggi

ongkos yang harus dikeluarkan untuk pengumpulan data. Sampel yang besar

juga tidak menjamin prediktor yang baik bagi populasi apabila sampel yang

diambil tidak mencerminkan ciri yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu

pengambilan sampel harus dilakukan dengan teknik yang tepat. Dan cara

pengambilan sampel sangat tegantung kepada teknik random yang digunakan,

terdapat beberapa cara mengambil sampel dalam teknik random yaitu

sampling acak sederhana dan sampling acak bertingkat. Sampling yang

dilakukan harus mempertimbangkan karakter populasi agar sampel yang

3

Page 4: Proposal seminar

ditarik mempunyai tingkat representasi yang tinggi, teknik sampling acak

sederhana ini digunakan aapabila populasi homogen yang memungkinkan

sampel yang diambil langsung dari populasi secara acak (random) dalam

ukuran yang ditentukan. Sedangkan teknik sampling acak bertingkat adalah

sampling yang dilakukan atas populasi yang mempunyai karakter berstrata dan

berkluster.

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir  berjenjang  dengan tujuan

untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi informasi yang  pada  akhirnya

memungkinkan siswa  dapat membuat sebuah keputusan . Berpikir kritis dalam

penelitian ini adalah, berpikir kritis dalam suatu proses berpikir untuk

menyikapi materi pelajaran yang disampaikan dengan menggunakan teknik

random dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Adanya pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa

merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam upaya

mempengaruhi pemahaman siswa untuk dapat mencapai ketuntasan secara

klasikal. Penggunaan pembelajaran yang konstruktivisme diharapkan dapat

menjadi pilihan dam melakukan upaya tersebut. Oleh karena itu peneliti

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran dengan

Menggunakan Teknik Random dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis siswa Kelas X MA Manba’ul Ulum Gerung Tahun Pembelajaran

2013/2014”

4

Page 5: Proposal seminar

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan

teknik random dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas X

MA Manba’ul Ulum Gerung Tahun Pembelajaran 2013/2014”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan teknik

random dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas X MA

Manba’ul Ulum Gerung Tahun Pembelajaran 2013/2014”

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang

pengaruh suatu metode belajar khususnya mengenai pembelajaran

dengan menngunakan teknik random dalam meningkatkan kemampuan

berpikir proses belajar mengajar terhadap hasil belajar yang dicapai

siswa.

2. Manfaat Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

a. Guru

5

Page 6: Proposal seminar

Diharapkan dapat dijadikan salah satu pedoman bagi guru

dalam menerapkan metode belajar proses belajar mengajar yang

berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa.

b. Siswa

Dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil

belajarnya khususnya dalam belajar mata pelajaran biologi

sehingga standar kompetensi yang telah ditetapkan dapat dicapai

oleh siswa secara optimal.

c. Sekolah

Diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terlibat

dalam MA Manba’ul ulum dalam upaya peningkatan hasil belajar

siswa khususnya yang terkait dengan mata pelajaran biologi.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada

karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan

atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata

yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang

dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain.

Beberapa istilah yang perlu ditegaskan dalam judul penelitian ini

untuk memperjelas permasalahan dan mewujudkan kesatuan berpikir, cara

pandang dan anggapan tentang judul penelitian ini adalah:

6

Page 7: Proposal seminar

1. Menggunakan teknik random

Dalam menggunakan teknik random adalah pengambilan sampel

secara acak memiliki kelebihan dari nonrandom dengan prosedur ini dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena peluang kesalahan

pengambilan kesimpulan akibat kekeliruan dalam penarikan sampel

(pengambilan sampel yang tidak reprensentatif terhadap populasi) dapat

diperhitungkan berdasaarkan teori peluang. Pembelajaran teknik random ini

merupakan pembelajaran yang mempunyai keserupaan dengan populasi

karena sampel yang ditarik secara acak mengambil sampel dari berbagai

karakter anggota populasi. Random tidak memberi kesempatan untuk

memilih sampel, sehingga sampel yang dihasilkan cara ini mempunyai

representativitas yang lebih tinggi.

Pembelajaran teknik random ini untuk mengukur, mengontrol

kekeliruan sampling maka dilakukan upaya pembesaran ukuran sampel dan

menggunakan sampling acak (Sudjana, 1996 Dalam Purwanto 2012).

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir 

berjenjang  dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi

informasi yang  pada  akhirnya memungkinkan siswa  dapat membuat

sebuah keputusan. Pengembangan Kemampuan Berpikir kritis dalam

Pembelajaran Metode paling ampuh yang pernah ditemukan manusia

dalam rangka mengumpulkan pengetahuan. Yang relevan dan reliabel

7

Page 8: Proposal seminar

tentang alam. Metode non ilmiah lebih mengarah pada emosi dan harapan

umat manusia dan lebih mudah dipelajari dan dipraktekkan daripada

metode ilmiah.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan prilaku yang terjadi setelah

mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan

diubah perilakunya meliputi domain kognitif, afektif dan fsikomotorik

(Purwanto, 2012).

Hasil belajar merupakan nilai standar hasil belajar yang harus

diperoleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Hasil belajar dapat ditentukan

secara individu maupun secara klasikal. Siswa dapat dinyatakan tuntas

hasil belajarnya secara individu apabila memeproleh nilai nilai ≥ 65 dan

suatu siswa dapat dinyatakan tuntas secara klasikal apabila ≥ 85 % siswa

memperoleh nilai ≥ 65 (Yusuf, 2005).

F. Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MA Manba’ul Ulum Gerung Tahun

Pelajaran 2013/2014.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester I

Tahun Pelajaran 2013/2014.

8

Page 9: Proposal seminar

3. Objek Penelitian

Adapun objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode

pembelajaran dengan menggunakan teknik random dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar biologi.

9

Page 10: Proposal seminar

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Teknik Random

Metode paling ampuh yang pernah ditemukan manusia dalam

rangka mengumpulkan pengetahuan. yang relevan dan reliabel tentang

alam. Metode non ilmiah lebih mengarah pada emosi dan harapan umat

manusia dan lebih mudah dipelajari dan dipraktekkan daripada metode

ilmiah. Meningkatkan pengajaran metode ilmiah dan manifestasinya

yang terkenal yaitu berpikir kritis.Berpikir kritis dapat diajarkan

melalui: Perkuliahan, Laboratorium, Tugas rumah, Sejumlah latihan,

Makalah, dan Ujian pembelajaran konstekstual. Untuk itu para guru

perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran yang didasarkan

pada premis proses belajar. Kemampuan berpikir kristis dapat

dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Kemampuan itu dapat

mencakup beberapa hal, diantaranya: (1) membuat keputusan dan

menyelesaikan masalah dengan bijak, (2) mengaplikasikan pengetahuan,

pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam

atau di luar sekolah, (3) menghasilkan idea atau menggunakan belum

mampu menumbuhkan kebiasaan berpikir kreatif yakni suatu yang

paling esensi dari dimensi belajar. Sebagian besar guru belum

10

Page 11: Proposal seminar

merancang pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir

(Kamdi, 2002)

Proses pembelajaran sebagian besar masih menjadikan anak

tidak bisa, menjadi bisa. Kegiatan belajar berupa kegiatan menambah

pengetahuan, kegiatan menghadiri, mendengar dan mencatat penjelasan

guru, serta menjawab secara tertulis soal-soal yang diberikan saat

berlangsungnya ujian.

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Teknik Random

Prinsip ini berkaitan dengan metode belajar yang menuntut

keterlibatan siswa secara aktif, karena keterlibatan peserta didik dalam

evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak, untuk mengetahui

sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajr mengajar yang

dijalaninya secara aktif. Penyajian evaluasi oleh guru merupakan upaya

guru untuk memenuhi kebutuhan siswa akan informasi mengenai

kemajuannya dalam program belajar mengajar.

Prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan teknik

random terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai beriku:

a) Belajar adalah proses pemaknaan

informasi baru dan merupakan penyusunan pengetahuan dari

pengalaman kongkret, aktivitas kolaboratif , refleksi serta

interpretasi.

11

Page 12: Proposal seminar

b) Mengaplikasikan pengetahuan,

pengalaman dan kemahiran berpikir secara lebih praktik baik di

dalam atau di luar sekolah

c) Strategi yang dipakai siswa dalam

belajar akan menentukan proses dan hasil belajarnya.

d) Motivasi dan usaha mempengaruhi

belajar dan untuk kerja

e) Belajar pada dasarnya memiliki aspek

sosial sehingga kerja kelompok sangat berharga.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Teknik Random

Langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan

teknik random yaitu:

a) Mampu menstrukturkan masalah dengan teknik formal, seperti

matematika, dan menggunakannya untuk memecahkan masalah.

b) Dapat mematahkan pendapat yang tidak relevan serta merumuskan

intisari.

c) Terbiasa menanyakan sudut pandang orang lain untuk memahami

asumsi serta implikasi dari sudut pandang tersebut.

d) Peka terhadap perbedaan antara validitas kepercayaan dan

intensitasnya.

e) Menghindari kenyataan bahwa pengertian seseorang meningkatkan

aspek kognitif dan afektif.

12

Page 13: Proposal seminar

f) Bersikap terbuka dalam menerima dan memberi pendapat, membuat

pertimbangan berdasarkan alasan dan bukti, serta berani memberi

pandangan dan kritik

4. Komponen-Komponen Keterampilan dalam Pembelajaran

Komponen-komponen keterampilan dalam pembelajaran teknik

random yaitu sebagai berikut:

a. Keterampilan Mengelola Kelas.

Pengelolaan kelas merupakan masalah yang kompleks.

Guru menggunakannnya untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi kelas untuk mencapai tujuan

pengajaran secara efisien dan memungkinkan anak didik dapat

belajar. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah

syarat bagi pengajaran yang efektif.

b. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.

Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk

menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian anak didik

agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

pelajaran mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

c. Keterampilan Mengadakan Variasi

Dalam hal ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan

perhatian siswa, membangkitkan keinginan, dan kemamuan

belajar. Keterampilan mengadakan variasi ini lebih luas

13

Page 14: Proposal seminar

penggunaannya daripada keterampilan lainnya, karena merupakan

keterampilan campuran atau integrasi dengan keterampilan yang

lain. Misalnya variasi dalam memberikan penguatan, variasi

dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat kognitif.

d. Keterampilan Menjelaskan

Tujuan memberikan penjelasan adalah:

1) Membimbing anak didik untuk mendapat dan memahami

hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif, dan

benar.

2) Melibatkan anak didik untuk berfikir memecahkan masalah-

masalah atau pertanyaan.

3) Untuk mendapatkan balikan dari anak didik mengenai

tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi

kesalahpahaman mereka.

4) Membimbing anak didik untuk menghayati dan mendapat

proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam

pemecahan masalah.

e. Keterampilan Memberi Penguatan (reinforcement)

Tujuan serta manfaat penggunaan keterampilan memberi

penguatan di dalam kelas adalah untuk:

1) Meningkatkan perhatian siswa dan membantu siswa belajar

bila pemberian penguatan digunakan secara selektif.

14

Page 15: Proposal seminar

2) Memberi motivasi kepada siswa.

3) Dipakai untuk mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa

yang mengganggu, dan meningkatkan cara belajar yang

produktif.

4) Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur diri

sendiri dalam pengalaman belajar dan mengarahkan terhadap

pengembangan berfikir yang divergen (berbeda) dan

pengambilan inisiatif yang bebas.

f. Keterampilan Bertanya Dasar

Kelancaran bertanya (fluence) adalah merupakan jumlah

pertanyaan yang secara logis dan relevan diajukan guru kepada

siswa di dalam kelas. Komponen yang penting dalam bertanya

antara lain harus jelas dan ringkas. keterampilan bertanya dasar

dapat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan berpikir

siswa.

g. Keterampilan Bertanya Lanjut

Dalam hal ini guru harus dapat mengembangkan

keterampilan siswa dalam meningkatkan kemampuan berfikir

kognitif dan mengevaluasinya. Fokus utama pada pengajaran

adalah mengembangkan kemampuan berfikir, kritis, dapat berdiri

sendiri, dan dapat bekerja sama.

15

Page 16: Proposal seminar

h. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil.

Dalam hal ini guru cenderung mendominasi proses

interaksi edukatif, berdiri dari depan sampai ke tengah kelas, guru

sedikit sekali kontak dengan anak didik secara individu. Anak

didik cendrung pasif, membaca dan mencatat atau DDCH (duduk,

dengar catat dan hapal), seperti yang terjadi pada pelajaran

tradisional. Dalam keterampilan bertanya lanjut dapat bermanfaat

dalam siswa yang berkurang berpartisipasi menjadi lebih

berpartisipasi.

i. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Pengajaran perorangan diartikan sebagai suatu proses

dimana setiap anak didik dibantu mengembangkan kemajuan

dalam menacapai tujuan berdasarkan kemampuan, pendekatan

dan bahan pelajaran. Dari keterampilan mengajar kelompok kecil

dan perorangan dapat membantu guru dalam memaksimalkan

kinerja tanpa mengurangi pemahaman guru terhadap kurikulum.

5. Hasil Belajar

Widoyoko (2009), mengemukakan bahwa hasil belajar terkait

dengan pengukuran, kemudian akan terjadi suatu penilaian dan

menuju evaluasi baik menggunakan tes maupun non-tes. Pengukuran,

penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului dengan

16

Page 17: Proposal seminar

penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan

pengukuran. Lebih lanjut Sudjana (2010) mengemukakan secara garis

besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Hasil belajar merupakan nilai standar hasil belajar yang harus

diperoleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Hasil belajar dapat

ditentukan secara individu maupun secara klasikal. Siswa dapat

dinyatakan tuntas hasil belajarnya secara individu apabila

memeproleh nilai nilai ≥ 65 dan suatu siswa dapat dinyatakan tuntas

secara klasikal apabila ≥ 85 % siswa memperoleh nilai ≥ 65 (Yusuf,

2005).

Hasil belajar merupakan acuan dalam pelaksanaan evaluasi

setiap akhir proses belajar mengajar yang biasanya menggunakan

persentase yaitu persentase keberhasilan siswa mengerjakan tes dengan

benar. Patokan yang digunakan tersebut bervariasi, misalnya dari 80%–

85% atau 90 % – 95 %, sehingga patokan tersebut merupakan kriteria

siswa secara individu maupun kelompok dapat dianggap telah

menguasai bahan pelajaran secara minimum atau mencapai ketuntasan

belajar.

17

Page 18: Proposal seminar

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah: 1) Faktor yang

berasal dari dalam diri anak atau internal; 2) Faktor yang berasal dari luar

diri anak atau eksternal (Slameto, 2003).

a. Faktor Internal

Faktor yang datang dari dalam diri anak yaitu minat belajar,

motivasi, intelegensi, bakat dan lain-lain yang timbul dalam diri anak

didik.

1) Minat Belajar

Minat sangat besar pengaruhnya dalam kegiatan belajar.

Minat yang tinggi akan mendorong seseorang dalam belajar.

Belajar tanpa minat dan perhatian belum tentu berhasil, sebab di

dalam belajar harus didasarkan atas minat dan perhatian yang

sungguh-sungguh.

2) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong

seseorang bertindak melakukan sesuatu. Motivasi yang kuat

untuk belajar akan memungkinkan individu yang belajar itu

mencapai prestasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan

motivasi yang lemah.

18

Page 19: Proposal seminar

3) Intelegensi

Intelegensi mempunyai peranan yang sangat besar

terhadap prestasi belajar, karena intelegensi adalah keseluruhan

kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah.

4) Bakat

Bakat merupakan potensi yang bersifat khusus yang ada

dalam diri individu, potensi tersebut apabila tidak dilatih dengan

baik maka akan besar sekali pengaruhnya terhadap proses belajar

dan hasil belajar siswa.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang datang dari luar diri anak yaitu faktor

lingkungan tempat tinggal, bahan belajar, tempat belajar, metode

mengajar, metode belajar keadaan ekonomi orang tua dan lain-

lain.

1) Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal sangat menentukan

keberhasilan siswa dalam belajar. Lingkungan merupakan

faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisa

problem pendidikan, peranannya cukup menentukan prestasi

belajar yang dicapai.

2) Bahan Belajar

19

Page 20: Proposal seminar

Bahan belajar adalah kelengkapan belajar berupa

buku-buku bacaan. Terbatasnya bahan pelajaran akan

menghambat proses belajar siswa.

3) Tempat Belajar.

Belajar dengan teratur dan sistematis memerlukan

tempat dan perlengkapan-perlengkapan yang memadai.

Tempat belajar merupakan salah satu syarat dalam belajar,

tanpa tempat belajar tidak mungkin proses belajar itu dapat

berlangsung.

4) Metode Mengajar.

Metode mengajar adalah suatu cara atau teknik yang

harus digunakan oleh seorang guru di dalam mengajar agar

dapat menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya dengan

baik. Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru juga

harus dapat memilih metode mengajar yang efektif dan efisien

untuk membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

5) Metode Belajar

Metode belajar siswa juga merupakan faktor yang

mempengaruhi belajar siswa. Melalui metode belajar, siswa

dapat melaksanakan secara teratur dengan pembagian waktu

20

Page 21: Proposal seminar

yang baik dan dapat memilih belajar yang tepat dan efisien,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

6) Keadaan Ekonomi Orang Tua

Faktor ini juga berperan dalam keadaan belajar siswa,

karena apabila keadaan ekonomi orang tuanya kurang

mampu, akan berpengaruh pula terhadap anak yang sedang

belajar.

B. Kerangka Berpikir

Berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan di masyarakat, karena

dalam kehidupan di masyarakat manusia selalu dihadapkan pada

permasalahan yang memerlukan pemecahan. Untuk memecahkan suatu

permasalahan tentu diperlukan data-data agar dapat dibuat keputusan yang

logis, dan untuk membuat suatu keputusan yang tepat, diperlukan

kemampuan berpikir kritis yang baik.

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir  berjenjang  dengan

tujuan untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi informasi yang  pada 

akhirnya memungkinkan siswa  dapat membuat sebuah keputusan. Karena

begitu pentingnya, berpikir kritis pada umumnya dianggap sebagai tujuan

utama dari pembelajaran. Selain itu berpikir kritis memainkan peranan

yang penting dalam banyak macam pekerjaan, khususnya pekerjaan-

pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan berpikir analitis.

21

Page 22: Proposal seminar

Penggunaan pendekatan belajar yang tepat dan efisien merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ketuntasan belajar siswa.

Efektivitas penggunaan pendekatan belajar tersebut dapat dilihat dari hasil

belajar yang diperoleh siswa. Pembelajaran dengan menggunakan teknik

random merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Hal tersebut berimplikasi pada tingginya pemahaman siswa sehingga

tujuan belajar dapat dicapai Adanya unsur-unsur pembelajaran yang

melibatkan keadaan tersebut merupakan indikator yang dapat memberikan

sumbangan positif terhadap penigkatan pemahaman siswa yang akhirnya

berdapak baik pada peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dalam pembelajaran

konstruktivisme melalui kegiatan belajar yang terfokus pada kegiatan siswa

untuk mencari informasi sendiri dan mengembangkan ide-ide yang telah

dimiliki siswa secara mandiri selain itu para siswa ditekankan untuk

mencapai keterampilan proses dalam belajar seperti mengamati,

mengklasifikasi, mengkomunikasi, mengidentifikasi dan lain-lain, sebagai

bekal dalam upaya mencapai pemahaman materi belajar yang baik.

Proses belajar menggunakan pembelajaran teknik random yang lebih

banyak melibatkan siswa dalam setiap proses belajar sangat mendukung

pemantapan pemahaman yang ada pada diri siswa yang pada akhirnya dapat

berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi.

22

Page 23: Proposal seminar

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyatan atau jawaban sementara yang masih

lemah kebenarannya yang perlu diuji kebenarannya (Riduwan 2004).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut “Penerapan Metode Pembelajaran dengan Menggunakan

Teknik Random dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir siswa

Kelas X MA Manba’ul ulum Gerung Tahun Pembelajaran 2013/2014”

23

Page 24: Proposal seminar

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas yaitu

penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas yang bertujuan memperbaiki

dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.

B. Pendekatan penelitian

Pendekatan adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam

suatu penelitian tentang urutan–urutan bagaimana penelitian dilakukan

(Nazir,1999).

Pendekatan pada dasarnya terbagi dalam dua jenis yaitu:

1. Pendekatan Kualitatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh

peneliti dalam bentuk kalimat, kata atau gambar.

2. Pendekatan Kuantitatif adalah suatu pendekatan yang berbentuk angka

atau data kualitatif yang diangkakan (skoring).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang

proses pembelajaran termasuk data tentang kemampuan berkomunikasi

siswa, sedangkan pendekatan kuantitatif berupa ketuntasan belajar siswa.

24

Page 25: Proposal seminar

C. Rancanga Penelitian

Rancangan penelitian adalah rancangan yang dibuat oleh

peneliti seagi ancang-ancang kegiatan yang akan dilaksanakan (Arikunto,

2006). Dalam peningkatan pemahaman pembeajaran digunakan tindakan

berulang atau siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaa tindakan,

observasi dan refleksi. Untuk tiap siklus terdiri dari dua kali pertemua.

Langkah-langkahnya sebagi berikut :

25

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

PelaksanaanSIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Apabila permasalahan belum selesai, dapat

dilanjutkan ke siklus berikutnya

Page 26: Proposal seminar

Gambar : Tahap yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (dimodifikasi

dari bentuk model skema Arikunto, 2009).

1. Tahap Siklus I

a. Perencanaa

1) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana

proses pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA (Biologi) semester II

dan Buku paket mata pelajaran IPA (Biologi).

2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang mencakup

soal tes pada akhir siklus (I dan II), lembar observasi

berkomunikasi siswa dan lembar observasi keterlaksanaan RPP.

3) Peneliti dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan.

Pada tahap ini akan diimplementasikan seluruh tindakan

yang telah disusun pada saat perencanaan. Pelaksanaaa tindakan

dilaksanakan selama dua kali silklus akan dimplementasikan satu

rencana pembelajaran. Dengan demikian dalam pelaksanaan

tindakan , akan menerapkan tiga buah rencana pembelajaran yang

telah disusunuk masing-masing metode, yaitu recana pembelajaran

I dan rencana pembelajaran II. Dalam pelaksanaa tindakan

pengajaran, peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar dengan

Peningkatan keaktifan Sosial Dalam Pembelajaran Biologi Kelas X

MA Mamba’ul Ulum Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014.

26

Page 27: Proposal seminar

b. Observasi.

Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali

pembelajaran berlangsung dalam pelaksanaan tindakan dengan

mengamati kreativitas sosial siswa. Sedangkan evaluasi dilakukan

setelah akhir setiap siklus dengan memberikan soal essay yang

dikerjakan secara individual sesuai dengan scenario yang disusus.

c. Refleksi

Hasil yang diperoleh dari observasi dan evaluasi belajar

siswa dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasi tersebut guru

dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi.

Jika refleksi pada silkus I Memperolehvhasil yang kurang optimal,

maka pada siklus selanjutnya perlu dilakukan revisi atau

penyemurnaan dan pelaksanaan tindaka.

2. Tahap Siklus II

Pada dasarnya pelaksanaa siklus I dengan siklus II adalah

sama. Perbedaannya, pada siklus II merupakan perbaikan/

penyermpunaan pada siklus sebelumnya berdasarkan hasil refleksi

dan siklus selanjutnya dilaksanakan setelah selesai siklus

sebelumnya.

27

Page 28: Proposal seminar

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah segala sesuatu yang dijadiakn

objek pengamatan dalam penelitian. Varibel dalam penelitian ini adalah

variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas.

Varibel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas berupa

metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran teknik random.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas X MA Manba’ul Ulum Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan waktu dan tempat pelaksanaan

penelitian, jadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA

Mamba’ul Ulum Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014.

28

Page 29: Proposal seminar

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi, Jadi sampel alam

penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas X MA Mamba’ul Ulum

Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014

G. Teknik Pengumpulan data

Pengumpula data merupakan hal yang sangat penting dalamsuatu

penelitian. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat, peneliti

harus memiliki metode yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

maka data yang diperoleh akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi:.

1. Tes

Tes yaitu serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan, 2004).

Dalam penelitian ini, tes perbuatan digunakan untuk memperoleh data

mengenai ketuntasan belajar biologi.

2. Observasi

Lembar observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan dan

pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada

objek penelitian. Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data tentang situasi pembelajaran yang terjadi di dalam

29

Page 30: Proposal seminar

kelas yang berupa keterlaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru.

3. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas siswa kelas X

MA Mamba’ul Ulum Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014

4. Jenis Data

Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif diperoleh

dari data hasil belajar berpikir kritis dan data kualitatif yang diperoleh

dari hasil observasi sekolah.

5. Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara

memberikan quisioner pada siswa setiap akhir siklus.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat/fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar Tes

30

Page 31: Proposal seminar

Lembar Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengukuran, inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

(Arikunto,2009)

Tes dalam penelitian ini di gunakan untuk mengetahui daya serap

siswa terhadap materi pelajaran yang mana tes di buat oleh peneliti sendiri

yang jumlah soalnya sebanyak 20 soal per siklus dengan jenis soal berupa

pilihan ganda, sehingga dalam 2 siklus berjumlah 40 soal. Tes ini di

berikan sesudah proses belajar mengajar tiap siklus berlangsung.

a) Tes Berpikir Kritis

Tes berpikir kritis merupakan suatu cara untuk menilai

kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran,

sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa tes adalah serentetan atau

latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

b) Tes Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan Proses untuk menentukan nilai belajar

siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar.

Berdasarkan pengertian hasil belajar kita dapat menengarai tujuan

utamanya adaalah untuk mengetahui suatu kegiaatan pembelajaran,

31

Page 32: Proposal seminar

dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian di tandai dengan sskala

nilai berupa huruf atau angka atau simbol.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi

untuk keterlasanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

lembaran ini di susun untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir

kritis dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar

(Arikunto, 2009).

Adapun indikator-indikator untuk mengetahui kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar

antara lain :

1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2) Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran

3) Aktivitas siswa dalam diskusi

4) Kerja sama dalam kelompok.

5) Keterampila siswa dengan guru

6) Keterampila siswa dengan siswa.

7) Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar

I. Analisis Data

1. Data Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Data tentang keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dianalisis dengan presentase, yaitu jumlah langkah yang

32

Page 33: Proposal seminar

terlaksana oleh guru dibagi total jumlah langkah yang direncanakan

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dikali 100%.

Presentase ini digunakan untuk menyatakan presentase terlaksana

rencana pelaksanaan pembeljaran (RPP).

% Keterlaksanaan PBM =

Hasil Kemudian di transformasikan kedalam table kategori berikut :

Tabel Kategori Untuk Keterlaksanaan Rencana Pemelajaran Siswa

Konversi dalam Prosentase(%) Kategori

90% - 100% Sangat Baik

80% - 75% Baik

65% - 78% Kurang Baik

55% - 64% Sangat

(Nurkencana , 1990)

2. Data Hasil Belajar

Hasil data kualitatif maupun kuantitatif akan di analisis secara

deskriptif meliputi Mean, nilai tertinggi dan terendah dari setiap siklus

yang di lakukan. Siswa di nyatakan tuntas belajar bila telah mencapai

scor 65% atau memperoleh ≥ 65.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa secara deskriptif dengan

menentukan skor rata-rata hasil tes. Data untuk mengetahui hasil tes

33

Page 34: Proposal seminar

belajar menurut (Arikunto, 2006) untuk melihat nilai rata-rata siswa

adalah :

M =

Keterangan :

M = Mean (rata-rata).

∑x = Jumlah nilai total yang di peroleh dari hasil penjumlahan.

N = Banyaknya individual atau peserta tes.

Hasil belajar yang dapat di katakana berhasil apabila terdapat

peningkatan rata-rata dari nilai sebelumnya (Arikunto, 2006) untuk

mengetahui keberhasilan belajar siswa di gunakan kriteria sebagai

berikut :

3. Ketuntasan individu

Setiap siswa dalam proses mengajar di katakana tuntas secara

individu apabila siswa mampu memperoleh nilai ≥ 65.

Untuk mencari ketuntasan individu di gunakan rumus sebagai berikut :

Membandingkan nilai yang di peroleh dengan nilai KKM yang di

tentukan di sekolah.

4. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal di hitung dengan persamaan :

KK = x 100 %

34

Page 35: Proposal seminar

Keterangan :

KK = Ketuntasan klasikal

X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65

Z = Jumlah siswa yang ikut tes

Selain dengan petunjuk tehnik penilaian, kelas dapat di katakan

tuntas secara klasikal terhadap hasil belajar yang diujikan bila

ketuntasan klasikal mencapai ≥ 85 %. (Arikunto,2006)

35

Page 36: Proposal seminar

DAFTAR PUTAKA

Anonim. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Mataram: FPMIPA IKIP Mataram

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekataan Praktek. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Aqib . Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Insan Cendikia.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Kamdi. 2002 . http://www.tp.ac.id/tag/pengaruh-metode-pembelajaran-dengan-

menggunakan-teknik-random-dalam-meningkatkan-kemampuan-berpikir-

kritis

Majid. 2006. Perencanan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nazir M. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia.

Nurkencana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional

Purwanto.2012, Metodelogi Penelitian kuantitatif. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Roestiyah. 2001. Starategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

36

Page 37: Proposal seminar

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Widoyoko, E.P. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Yusuf. 2005. Kualitas Hasil Belajar Biologi Melalui Pengembangan Perangkat

Pembelajaran yang Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw pada Madrsah Aliyah Ponpes Nurul Haramai Lombok Barat

NTB. Jurnal Visvitalis Media Informasi Pendidikan MIPA Mataram Vol.

1 No. 5: FPMIPA IKIP Mataram

37