proposal program kreativitas...
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PLAT-BASE ELECTRODES SEBAGAI SOLUSI
AKUISISI DATA GEOLISTRIK
PADA LINGKUNGAN BERBETON
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Fachrul Rozi Kurniawan (M0213052) Angkatan 2013
Ridho Setiawan (I0413043) Angkatan 2013
Kidura Wildan Rantanaka (M0214028) Angkatan 2014
Ridwan Kresna Bayu (I0114102) Angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 2
1.3. TUJUAN ............................................................................................... 2
1.4. LUARAN YANG DIHARAPKAN ...................................................... 2
1.5. KEGUNAAN PENELITIAN ................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 6
3.1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ............................................. 6
3.2. ALAT DAN BAHAN ........................................................................... 6
3.3. PROSEDUR PENELITIAN.................................................................. 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .............................................. 9
4.1. ANGGARAN BIAYA .......................................................................... 9
4.2. JADWAL KEGIATAN ......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN ....................................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Prinsip Geolistrik .......................................................................... 3
Gambar 2.2. Grafik perbandingan flat-base electrode dan conventional
elektrodes ...................................................................................... 5
Gambar 2.3. Konfigurasi Elektroda Wenner…………………………………..5
Gambar 3.1. Bagan prosedur penelitian ............................................................ 6
Gambar 3.2. Aquarium sebagai pemodelan keadaan bawah permukaan .......... 7
Gambar 3.3. Flat-base electrodes ..................................................................... 7
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Anggaran Biaya ................................................................................. 9
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 9
Tabel 5.1. Biaya Peralatan Penunjang ............................................................... 20
Tabel 5.2. Biaya Pengambilan Data (Laboratorium dan Lapangan) ................. 20
Tabel 5.3. Biaya Pembuatan Laporan ............................................................... 21
Tabel 5.4. Biaya Penunjang ............................................................................... 21
Tabel 5.5. Rekapitulasi Pengeluaran Biaya ....................................................... 21
iv
Ringkasan
Geolistrik adalah salah satu metode survei geofisika yang memanfaatkan
aliran arus listrik dalam suatu medium. Pengambilan data (akuisisi data) geolistrik
dilakukan dengan menggunakan elektroda untuk menginjeksikan arus listrik ke
dalam bumi serta mengetahui beda potensial yang terukur, yaitu dengan
menancapkan elektroda tersebut ke dalam tanah. Elektroda sejenis itu disebut
dengan elektroda konvensional. Di lapangan terkadang banyak ditemui lokasi
pengambilan data yang seluruhnya bukan tanah terbuka namun sudah tertutupi oleh
beton (cor). Dalam survei geolistrik keadaan lapangan seperti ini, membuat
pengambilan tidak dapat dilakukan karena elektroda tidak dapat tertancap. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi masalah yang terjadi di
lapangan ketika ditemui lokasi berbeton. Maka diperlukan elektroda yang tidak
perlu menancapkan dalam penggunaanya, elektroda seperti ini disebut flat-base
electrodes. Dalam praktiknya dilapangan, flat-base electrodes hanya perlu
ditambahkan cairan elektrolit pada batas kontak dengan permukaan. Sebelum
dilakukan akuisisi data di lapangan, perlu dilakukan uji banding hasil antara
elektroda konvensional dan flat-base electrodes. Sehingga dapat diketahui susunan
flat-base electrodes dan cairan elektrolit (air, air garam, dan bentonit) yang dapat
mendistribusikan arus ke dalam bumi secara maksimal. Kemuadian flat-base
electrodes dapat digunakan untuk akuisisi data di lokasi berbeton, sehingga dapat
dipetakan kondisi bawah permukaannya.
Kata kunci : akuisisi data, beton, elektrolit, flate-base electrodes
1
PENDAHULUAN
BAB I
1.1.Latar Belakang
Geolistrik adalah suatu metode survei geofisika yang memanfaatkan
distribusi aliran listrik di dalam suatu medium. Penggunaan geolistrik dalam
tahapan eksplorasi sangat dibutuhkan, selain digunakan untuk pemetaan tahanan
jenis (mapping) dapat juga digunaakan untuk pendugaan tahanan jenis (sounding)
bawah permukaan suatu wilayah berdasarkan sifat resistivitas batuan. Survei
geolistrik dilakukan dengan menggunakan elektroda sebagai alat untuk
menginjeksikan arus ke dalam bumi serta untuk mengetahui beda potensial yang
terukur. Elektroda yang biasa digunakan adalah elektroda konvensional yaitu
elektroda yang dalam penggunaanya harus ditancamkan ke dalam tanah sehingga
aliran arus dapat terdistribusikan ke dalam bumi. Sebagai akibat dari penancapan
elektroda maka akan menimbulkan lubang ataupun kerusakan pada lokasi
pengambilan data. Apabila pengambilan data dilakukan di daerah berbeton (daerah
tertutup) maka elektroda konvensional tidak dapat digunakan sehingga data pada
titik tersebut akan diabaikan yang berakibat dengan hilangnya informasi di titik
tersebut. Hal ini akan menjadi bermasalah jika sebagian besar lokasi pengambilan
data merupakan lingkungan yang berbeton.
Perkembangan infrastruktur kota dan banyaknya konstruksi bangunan
dibutuhkan suatu cara pendugaan bawah permukaan sebagai langkah untuk
mengetahui kondisi bangunan setelah lama didirikan. GPR (Ground Penetrating
Radar) adalah suatu metode survei geofisika yang popular (Daniels, 2004) proses
pengambilan datanya lebih cepat dan bersifat tidak merusak. Namun yang menjadi
kendala yaitu biaya untuk melakukan survei dengan GPR sangat mahal. Sebagai
penggantinya, geolistrik yang biayanya lebih murah juga dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi bangunan. Agar survei geolistrik dapat digunakan di dalam
ruangan (indoor berlantai) maka elektroda yang digunakan haruslah elektroda yang
sifatnya tidak merusak.
Untuk melakukan pengambilan data geolistrik di daerah yang berbeton,
maka diperlukan elektroda yang tidak perlu menancapkan ke dalam tanah, sehingga
elektroda konvensional tidak dapat digunakan. Maka untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan elektroda yang tidak perlu menancapkan ke tanah dalam
penggunaannya. Elektroda yang dimaksud adalah flat-base electrodes. Oleh karena
itu perlu dilakukan uji pembanding pengambilan data menggunakan elektoda
konvensional dan flat-base electrodes, sehingga dapat diketahui akurasi data jika
menggunakan flat-base electrodes. Uji pembanding akan dilakukan dalam skala
laboratorium selanjutnya dilakukan pengambilan data menggunakan flat-base
electrodes sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi bawah permukaan
sesungguhnya meskipun pengambilan data dilakukan di lingkungan berbeton.
Penggunaan flat-base electrodes dari segi waktu akan lebih efektif karena tidak
perlu menancapkan elektroda ke dalam tanah hanya perlu menempelkan pada
2
permukaan tanah. Terdapat beberapa kombinasi susunan dalam menggunakan flat-
base electrodes agar distribusi arus listrik ke dalam bumi terjadi secara maksimal.
Yaitu dengan memberikan cairan elektrolit sehingga meningkatkan konduktivitas
di bidang kontak (Athanasiou, 2007). Kontak antara permukaan dan flat-base
electrodes diberikan beberapa cairan elektrolit yaitu air, air garam, dan bentonit
kemudian akan diketahui cairan elektrolit mana yang menjadikan distribusi arus
lebih maksimal.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana perbandingan hasil menggunakan flat-base electrodes
dan elektroda konvensional.
1.2.2. Bagaimana agar data pada lingkungan berbeton tidak diabaikan dan
pengukuran tetap dapat dilakukan.
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui perbandingan hasil antara elektroda
konvensional dan flat-base electrodes dengan kombinasi lempung
dan air.
1.3.2. Untuk mengetahui perbandingan hasil antara elektroda
konvensional dan flat-base electrodes dengan kombinasi lempung
dan air garam.
1.3.3. Untuk mengetahui perbandingan hasil antara elektroda
konvensional dan flat-base electrodes dengan kombinasi lempung
dan bentonit.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini akan diterbitkan pada jurnal
ilmiah serta mampu mengatasi permasalahan pengambilan data geolistrik pada
lingkungan berbeton.
1.5. Kegunaan Penelitian
1.5.1. Sebagai acuan menggunakan flat-base electrodes pada survei
geolistrik secara regional berdasarkan hasil uji skala laboratorium.
1.5.2. Sebagai alat pemermudah pengambilan data geolistrik di lingkungan
berbeton
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Geolistrik
2.1.1. Geolistrik
Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang dimanfaatkan
untuk mengetahui dan eksplorasi dangkal pada permukaan tanah seperti penentuan
kedalaman batuan dasar (bed rock), eksplorasi air tanah, dan eksplorasi geotermal.
Metode geolistrik dilakukan dengan cara menginjeksikan arus ke dalam tanah
kemudian mengukur besarnya tegangan dan kuat arus yang selanjutnya dapat
digunakan untuk mengihitung tahanan jenis (resistivity) material di dalam
permukaan bumi (Telford, 1990).
Prinsipnya dari metode geolistrik adalah arus yang dilewatkan pada suatu
medium konduktor seperti kawat, maka akan ada besarnya tahanan yang dapat
diperkirakan berdasarkan potensial sumber dan berdasarkan arus yang mengalir.
Dengan menggunakan dua elektroda arus (C1-C2), kemudian diukur distribusi
potensial (P1-P2) yang dihasilkan. Semakin besar jarak elektroda arus (C1-C2)
maka struktur bawah permukaan yang dapat terukur semakin dalam (Herman,
2001).
Gambar 2.1. Prinsip Geolistrik (Telford, 1990)
Variasi harga tahanan jenis akan didapatkan jika jarak masing-masing
elektroda diubah, sesuai dengan konfigurasiyang digunakan. Pada metode tahanan
jenis diasumsikan bahwa bumi bersifat homogen isotropik, dimana nilai tahanan
jenis yang terukur bukan merupakan harga sebenarnya akan tetapi merupakan nilai
tahanan jenis semu (apparent resistivity). Data hasil pengukuran di lapangan berupa
beda potensial dan arus dapat digunakan untuk menghitung harga resistivitas semu
(Adhi, 2003).
Geofisika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari gejala kebumian
atau sifat-sifat fisik pada lapisan bumi yang diukur dari bagian permukaan saja.
Untuk mengetahui kondisi bawah permukaan bumi maka diperlukan suatu metode
pengukuran, metode ini didasarkan pada pengamatan gejala-gejala gangguan yang
terjadi pada keadaan normal. Salah satu metode pengukuran geofisika adalah
metode geolistrik resistivitas, dimana metode ini mempelajari sifat resistivitas
4
(tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam bumi. Dalam hal ini meliputi
pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (Lilik Hendrajaya dan Idam
Arif, 1990).
Caranya dengan mengalirkan arus ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus, kemudian polarisasi arus tersebut yang menjalar di dalam bumi diukur
potensialnya melalui dua elektroda potensial. Setelah diketahui besar arus dan besar
potensial maka dihitung resistivitas semunya dengan rumus :
ρsemu = K
ΔV
𝐼
Dimana, ρsemu = resistivitas semu
ΔV = beda potensial
K = faktor geometri
I = arus listrik
Faktor geometri (K) tergantung dari konfigurasi bentangan elektroda yang
digunakan dalam pengukuran.
2.2. Resistivitas
Metode resistivitas digunakan untuk menentukan distribusi resistivitas
(tahanan jenis) elektrik pada permukaan. Tomografi resistivitas merupakan suatu
teknik penggambaran yang berhubungan dengan geofisika yang menggunakan
sejumlah elektroda yang dapat menggambarkan distribusi resistivitas di dalam
tanah. Beberapa susunan elektroda arus-potential yang dapat digunakan, seperti
susunan pole-pole, pole-dipole, dipole-pole, dipole-dipole, tergantung pada tujuan
pencarian dan situasi permukaannya. Konfigurasi pole-pole merupakan konfigurasi
yang sering digunakan di dalam tomografi resistivitas (Djoko santoso, 2002).
Dalam survei elektrik tomografi resistivitas (electrical resistivity
tomography) sangat berguna dalam identifikasi geofisika salah satunya adalah
untuk pemetaan geologi, eksplorasi panas bumi, hidrogeologi, dan lokasi prospek
situs arkeologi (E.N. Athanasiou, 2006).
2.3. Elektroda
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh E.N. Athanasiou dan
kawan-kawan (2007) menunjukkan bahwa hasil pengambilan data geolistrik
dengan menggunakan flat-base electrodes memiliki nilai resistivitas semu yang
mendekati nilai resitivitas semu yang menggunakan elektroda konvensional.
5
Gambar 2.2. Grafik perbandingan flat-base electrode dan conventional
elektrodes(E.N. Athanasiou, 2007)
2.4. Susunan Elektroda
Dalam geolistrik terdapat beberapa konfigurasi (susunan elektroda) yang
bermacam-macam. Beberapa konfigurasi yang dikenal antara lain konfigurasi
Wenner, Schlumberger, Wenner-Schlumberger, Dipole-dipole, dan Pole-dipole
yang memiliki konfigurasi penyusunan elektroda yang berbeda-beda. Misalkan
konfigurasi Wenner yang memiliki susunan kedua elektroda potensial (M dan N)
berada di dalam elektroda arus (A dan B). Jarak antara elektroda arus adalah tiga
kali jarak antara elektroda potensial. Sehingga jarak masing-masing potensial
terhadap titik sounding adalah a/2 dan jarak masing-masing elektroda arus terhadap
titik sounding adalah 3a/2 (Ashari, 2014).
Gambar 2.3. Konfigurasi Elektroda Wenner (Telford, 1990)
Konfigurasi Wenner memiliki keunggulan dalam resolusi vertikal ke
dalam tanah yang baik, namun tidak baik jika digunakan untuk target yang terlalu
dalam (Reynolds, 1997). Sehingga konfigurasi ini cocok untuk memetakan
(mapping) suatu target survey.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yang meliputi pengambilan data
skala laboratorium dengan menggunakan dua jenis elektroda yang berbeda yaitu
flat-base electrodes dan conventional electrodes kemudian dibandingkan hasilnya
selanjutnya dilanjutkan pengambilan data di lapangan dengan flat-base electrodes
sebagai elektroda yang lebih ramah. Penelitian ini dilakukan di laboratorium
Geofisika Universitas Sebelas Maret.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat Utama
1. Resistivitymeter OYO model 2119C digital McOHM-EL
2. .Empat buah elektroda konvensional
3. Empat buah flat-base electrodes (bahan tembaga)
4. Empat buah kabel gulungan
5. Power supply (accu 12V)
6. Satu buah meteran
7. Empat buah palu
8. Kalkulator, lembar tabel data, dan alat tulis.
9. Cairan elektrolit (air, air garam, dan bentonit)
3.2.2. Alat Pendukung
1. Aquarium ukuran 2,5 m × 1,5 m × 1 m
2. Pasir dan batu
3. Empat buah gerabah
3.3. Prosedur Penelitian
Gambar 3.1. Bagan prosedur penelitian
Gambar 3.2. Bagan prosedur penelitian
Pengambilan data (skala laboratorium)
Pengambilan data lapangan
Kesimpulan
Pengolahan data
Persiapan alat dan bahan
Analisa data
7
a. Persiapan alat dan bahan
Mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukam selama proses
penelitian. Pembuatan aquarium sebagai pemodelan keadaan bawah tanah sehingga
dapat diketahui keadaan secara nyata. Menyiapkan elektroda dari bahan tembaga
(flat-base electrodes). Serta pembuatan beton untuk permukaan media uji.
1 m
2,5 m
1,5 m
permukaantanah
permukaantanah yang
dilapisi beton
Gambar 3.2. Aquarium sebagai pemodelan keadaan bawah permukaan
cairan elektrolit (air/ air garam/ bentonit)
lempung
flat-base electrodes(bahan tembaga)5 cm
7cm
0,5 cm
7 cm
Gambar 3.3. Flat-base electrodes
b. Pengambilan Data (Skala Laboratorium)
Pengambilan data menggunakan flat-base electrodes dan elektroda
konvensional pada media uji di dalam aquarium. Sebagai data acuan yaitu elektroda
konvensional. Susunan dalam menggunakan flat-base electrodes yaitu dengan
lempung sebagai dasar agar flat-base electrodes konek pada permukaan beton
kemudian diberi beberapa perlakuan yaitu dengan menambahkan beberapa cairan
elektrolit (air/ air garam/ bentonit) pada batas kontak antara lempung dengan
permukaan media beton sehingga dapat diketahui perlakuan yang harus diberikan
terhadap flat-base electrodes sehingga menghasilkan data yang mendekati dengan
menggunakan elektroda konvensional. Tujuan menambahkan cairan elektrolit
8
adalah untuk mengurangi resistivitas pada kontak batas antara lempeng dan
permukaan beton sehingga elektroda cukup ditempelkan saja.
c. Pengambilan Data Lapangan
Pengambilan data di lapangan menggunakan flat-base electrodes dengan
perlakuan yang menghasilkan data yang mendekati jika digunakan elektroda
konvensional (berdasarkan uji laboratorium). Sehingga dalam pengambilan data
tidak perlu menancapkan elektroda kedalam tanah sehingga pengambilan data lebih
cepat dan bisa dilakukan di lingkungan berbeton.
d. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Res2DINV.
e. Analisa Data
Setelah pengolahan data dilakukan maka dapat diketahui secara jelas
perbandingan antara menggunkan flat-base electrodes dan conventional electrodes
dan perlakuan apa saja yang perlu diberikan kepada flat-base electrodes agar data
yang dihasilkan dapat mendekati data dengan menggunakan conventional
electrodes sehingga pengukuran di lokasi berbeton dapat dilakukan dan
pengambilan data lebih cepat.
f. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari penelitian, kemudian diringkas berdasarkan tujuan
penelitian.
9
BAB IV
BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN
A. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Anggaran Biaya
No. Rincian Jumlah
1 Biaya peralatan penunjang Rp 4.820.000,00
2 Biaya pengambilan data Rp 5.450.000,00
3 Biaya lain-lain Rp 589.000,00
4 Biaya penunjang Rp 150.000,00
Total Rp 11.009.000,00
*Rincian dana terlampir
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan Bulan ke- Tempat
I II III
1 Persiapan alat
dan bahan
Laboratorium
Geofisika
UNS
2 Pengambilan
data
laboratorium
Laboratorium
Geofisika
UNS
3 Pengambilan
data lapangan
Lapangan
4 Pengolahan
data
Laboratorium
Geofisika
UNS
5 Analisa dan
pembahasan
Laboratorium
Geofisika
UNS
6 Pembuatan
laporan
Laboratorium
Geofisika
UNS
10
DAFTAR PUSTAKA
Adhi, M. Aryono. 2003. Metode Geofisika. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Anthanasiou, E. N., Tsourlos, P. I., Vargemezis, G. N., Papazachos, C. B., & Tsokas,
G. N. (2007). Non-Destructive DC Resistivity Surveying Using Flat-Base
Electrodes. Near Surface Geophysics, 263-272.
Daniels D. 2004. Ground Penetrating Radar, 2nd edn. The IEE, London, UK.
Hendrajaya, Lilik. Arif,Idam. 1990. Geolistrik Tahanan Jenis. , Bandung:
Laboratorium Fisika Bumi Jurusan Fisika FMIPA ITB.
Herman, Rheet. 2001. An Introduction to Electrical Resistivity in Geophysics.
American Association of Physics Techers, Am. J. Phys, 69 (9) September
2001.
Reynolds, John. 1997. An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics.
England: John Wiley
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: Departemen Teknik
Geofisika ITB.
Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., Keys, D.A., 1976, Applied Geophysics,
Edisi 1. New York: Cambridge University Press.
Yahya, A.A.2014. Identifikasi Struktur Bidang Gelincir Dengan Menggunakan Metode
Resistivitas Geolistrik Konfigurasi Wenner Di Desa Koripan, Kecamatan
Matesih, Kabupaten Karanganyar. Skripsi. UNS: Surakarta
15
5. Biodata Dosen Pembimbing a. Identitas Diri
1. Nama dan Gelar : Darsono, S.Si, M.Si 2. NIP : 19700727 199702 1001 3. Status Dosen : Dosen tetap 4. Tempat, Tanggal Lahir : Sukoharjo, 27 juli 1970 5. Jenis Kelamin : Laki-laki 6. Pangkat Golongan : IIIc/Penata 7. Jabatan : Lektor 8. Pendidikan Tertinggi : S2 9. Alamat : Jl.Kalimantan 10 Sukoharjo 10. Telepon : 08122649155 11. Email : [email protected] 12. b
. b. Riwayat Pendidikan
Universitas /
Gelar
Tahun
Lulus
Bidang
Institut Lokasi
Universitas
S.Si
1994
Fisika
Diponegoro
Universitas
M.Si
2003
Geofisika
Gajah Mada
c. Pengalaman dalam Bidang Pendidikan
Tahun
Judul Penelitian
Jabatan Sumber
Dana
Studi Potensi Sumber Air Tanah Dalam,
Ketua Hibah
2007
Dengan Metode Geofisika Resistivitas
Penelitian
Peneliti
Di Kabupaten Sragen.
Dosen Muda
Kombinasi Resistivitas Sounding Dan
Hibah
Mapping Untuk Memetakan Penyebaran Anggota
16
2007
Penelitian
Polutan Limbah Pada Sumber Air
Peneliti
Dosen Muda
Tanah.
Pembuatan Program Komputer Untuk
Ketua Hibah
2008
Menentukan Posisi Hiposenter Gempa
Penelitian
Peneliti
dengan MATLAB
DIPA-MIPA
Memonitor Penyebaran Limbah Cair
Ketua Hibah
2008
Dalam Tanah Dengan menggunakan
Penelitian
Peneliti
Metoda Geofisika Resisitivitas (Kasus :
DIPA-
TPA Putri Cempo Mojosongo Surakarta) LPPM UNS
Penentuan Titik Pengeboran Sumber
Hibah
airtanah Tertekan Berdasarkan Nilai Ketua
2009
Penelitian
Kelistrikan Batuan
Sebagai Upaya Peneliti
DIPA-MIPA
Mengatasi Kelangkaan Air
Penyelidikan Geolistrik Untuk
Penunjang Pengembangan Sumber Air
Ketua
Hibah
2009
Tanah Dalam Sebagai Langkah Awal
Penelitian
Peneliti
Pengembangan Lahan Pertanian
Stranas
Berbasis Sumur Dalam
Analisa Penurunan Muka Air Tanah
Hibah
Penelitian
Dalam Di Surakarta Periode 2003 – Anggota
2010
DIPA-BLU
2010 Dengan Metode Resistivitas
Peneliti
SBIR MIPA
17
UNS
Hibah
Land subsidence In Surakarta By Means Anggota
Penelitian
2010
Kaloborasi
Of Groundwater Extraction
Peneliti
Dengan P.T.
luar Negeri
Penentuan Kedalaman Air Tanah Dalam
Hibah
Di Surakarta Pereode 2010-2011 Dengan
Anggota
Penelitian
2011
Metode Resistivitas Sebagai Antisipasi
Peneliti
DIPA LPPM
Bencana Kekeringan
UNS
d. Publikasi Ilmiah
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
Penentuan Batuan Aquifer Air Tanah Jurnal Fisika FLUX, Majalah
Ilmiah
Fisika FMIPA
2007
Di Daerah Sulit
Air Dengan
Universitas
Lambung
Menggunakan Metode Geolistrik.
Mangkurat, ISSN 1829-796X
Analisis Dinamika Gunungapi Merapi Jurnal Ilmiah Fisika FLUX
Februari 2008
Berdasarkan Posisi Hiposenter
2008
ISSN : 1829-796X
Gempa (Berdasarkan Data Gempa
Volume 5 No. 1 hal. 1 – 6
tanggal 19 -21 Agustus 1998)
Penentuan Lapisan Aquifer Sumber
Jurnal
Media
Fisika,
Jurnal
Ilmiah Bidang Fisika dan
18
Airtanah Tertekan Berdasarkan Nilai
2008
Terapan, Jurusan Fisika
Resistivitanya (kasus: di Kecamatan
FMIPA UNS, Vol.7 No.1 Mei
Sambirejo)
2008, ISSN 1412-5676
Identifikasi Batuan Dasar (Bedrock) Jurnal Ilmiah Fisika MEDIA
dengan Metode Resistivitas FISIKA
2009 Konfigurasi Schlumberger di Mei 2009
Universitas Sebelas Maret ISSN : 1412-5676
Volume 8 No. 2 hal. 101 – 105
Penentuan Lapisan Aquifer Airtanah Jurnal Ilmiah Fisika MEDIA
Tertekan (Confined Groundwater ) FISIKA
2010
Sebagai Langkah Awal Februari 2010
Pengembangan Lahan Pertanian ISSN : 1412-5676
Berbasis Sumur Dalam (Kasus : di Volume 9 No. 1 hal. 39 -44
Kec. Kedawung,
Jurnal Ilmiah Fisika MEDIA
Identifikasi Pencemaran Airtanah FISIKA
2010
dengan Metode Geolistrik di Wilayah Februari 2010
Ngringo Jaten Karanganyar
ISSN : 1412-5676
Volume 9 No. 1
Jurnal Ilmiah Fisika MEDIA
Survai Metode Geolistrik Resistivitas FISIKA
2010
2D untuk Memetakan Penyebaran Mei 2010
Lindi di TPA Putri Cempo Surakarta ISSN : 1412-5676
Volume 9 No. 1
Jurnal Ilmiah Fisika MEDIA
Penentuan Batas Aman Titik FISIKA
20
LAMPIRAN 2
Anggaran Biaya
1. Biaya Peralatan Penunjang
Tabel 5.1. Biaya Peralatan Penunjang
No Rincian Harga Satuan Banyak Jumlah
1 Elektroda tembaga
(7cm x 7cm x 1cm)
Rp 600.000,00 4 Rp 2.400.000,00
2 Aquarium
(2,5 m × 1,5 m × 1
m)
Rp 2.000.000,00 1 Rp 1.000.000,00
3 Gerabah Rp 10.000,00 2 Rp 20.000,00
4 Pengisi aquarium
(pasir, batuan dll
sebagai simulasi)
Rp 400.000,00 1 paket Rp 400.000,00
Total Rp 4.820.000,00
2. Biaya Pengambilan Data (Laboratorium dan Lapangan)
Tabel 5.2. Biaya Penganmbilan Data (Laboratorium dan Lapangan)
No Rincian Harga Satuan Banyak Jumlah
1 Sewa GPS
(lapangan)
Rp 100.000,00 3 hari Rp 300.000,00
2 Sewa alat geolistrik
(termasuk operator)
Rp 300.000,00 4 hari Rp 1.200.000,00
3 Sewa mobil (ke
lapangan)
Rp 500.000,00 3 hari Rp 1.500.000,00
4 Sewa HT Rp 30.000,00 4 buah x
3 hari
Rp 360.000,00
5 Konsumsi (4 x 4
mahasiswa)
Rp 15.000,00 3 hari Rp 720.000,00
6 Jasa porter di
lapangan (termasuk
makan) (4 orang)
Rp 80.000,00 3 hari Rp 960.000,00
7 Semen Rp 50.000,00 2 karung Rp 100.000,00
8 Pasir Rp 25.000,00 4 karung Rp 100.000,00
9 Ember Rp 10.000,00 4 buah Rp 40.000,00
10 Baterai Rp 10.000,00 2 buah Rp 20.000,00
11 Bentonit Rp 30.000,00 5 kg Rp 150.000,00
Total Rp 5.450.000,00
21
3. Biaya Lain-Lain
Tabel 5.3. Biaya Pembuatan Laporan
No Rincian Harga Satuan Banyak Jumlah
1 Kertas A4 Rp 40.000,00 2 rim Rp 80.000,00
2 Browsing dan
downloading jurnal
pendukung
Rp 50.000,00 3 bulan Rp 150.000,00
3 Tinta Printer hitam Rp 40.000,00 2 buah Rp 80.000,00
4 Tinta Printer warna Rp 40.000,00 1 buah Rp 40.000,00
5 Jilid Rp 10.000,00 3 buah Rp 30.000,00
6 Dokumentasi - - Rp 100.000,00
7 Eksternal Storage Rp 100.000,00 1 buah Rp 100.000,00
8 Materai Rp 9.000,00 1 buah Rp 9.000,00
9 Publikasi Jurnal
Total Rp 589.000,00
4. Biaya Penunjang
Tabel 5.4. Biaya Penunjang
No Rincian Harga Satuan Banyak Jumlah
1 Biaya komunikasi Rp 50.000,00 3 bulan Rp 150.000,00
Total Rp 150.000,00
5. Rekapitulasi Pengeluaran Biaya
Tabel 5.5. Rekapitulasi Pengeluaran Biaya
No Rincian Jumlah
1 Biaya peralatan penunjang Rp 4.820.000,00
2 Biaya pengambilan data Rp 5.450.000,00
3 Biaya lain-lain Rp 589.000,00
4 Biaya penunjang Rp 150.000,00
Total Rp 11.009.000,00
22
LAMPIRAN 3
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Muhammad
Fachrul Rozi
Kurniawan /
M0213052
Fisika MIPA 12 Ketua,
mengatur
jalannya
kegiatan dan
mencari lokasi
lapangan
2 Ridho Setiawan /
I0413043
Teknik
Mesin
Teknik 8 Membantu
dalam
pemenuhan
kebutuhan
penelitian
(pembuatan
elektroda)
3 Kidura Wildan
Rantanaka /
M0214028
Fisika MIPA 8 Membantu
pengambilan
data dan
mencari
literatur
penunjang
penelitian
4 Ridwan Bayu /
I0114102
Teknik
Sipil
Teknik 8 Membantu
dalam
pemenuhan
kebutuhan
penelitian
(pembuatan
simulasi
beton)