proposal peternakan sapi potong hibah dari belanda

12
PROJECT SUMMARY PETERNAKAN SAPI POTONG TERINTEGRASI HIBAH DAR BELANDA Di Subang Jawa Barat PT. JATIMAKMUR GEMILANG JAKARTA 1

Upload: nadya-aulia-vitriastuti

Post on 24-Nov-2015

125 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

I

PROJECT SUMMARY

PETERNAKAN SAPI POTONG TERINTEGRASI HIBAH DAR BELANDA Di Subang Jawa Barat

PT. JATIMAKMUR GEMILANGJAKARTA

Proposal PT Jatimakmur GemilangBudidaya Peternakan Sapi Potong TerintegrasiHIBAH DARI BELANDA

Di Subang Jawa BaratI. PENDAHULUANDalam rangka menunjang program pemerintah mewujudkan swasembada ternak sapi potong untuk pemenuhan daging secara nasional maka usaha di bidang peternakan sapi sangatlah memberikan prospek yang sangat baik dimasa depan mengingat kebijakan pemerintah saat ini secara terus menerus mengarah kepada sapi-sapi yang dapat dibudidayakan langsung oleh para peternak local maupun partisipasi dari para pengusaha guna mempercepat terlaksananya kebijakan pemerintah untuk mengurangi secara terus menerus impor Daging untuk memenuhi kebutuhan nasional maka akan memberikan nuansa yang lebih baik untuk melakukan budidaya sendiri di dalam negeri dan saat ini Dengan melakukan budidaya sapi potong akan memberikan keuntungan yang cukup baik karena sapi potong ini Akan memberikan dua keuntungan sekaligus selain meningkatkan jumlah prooduksi nasional juga akan menambah populasi sapi potong disamping juga menghasilkan produk lain yang sangat dibutuhkan oleh sektor pertanian dengan memanfaatkan pengolah kotoran dan air kencing sapi (urine) untuk memproduksi pupuk organik padat granul dan pupuk organik cair urine yang dapat digunakan untuk pupuk pertanian dan perkebunan bagi anggota kelompok maupun dijual kepada masyarakat umum pengguna pupuk organik sehingga sangat membantu keberhasilan peningkatan produksi pertanian dan perkebunan.Dengan dukungan semua pihak termasuk anggota masyarakat maupun organisasi/yayasan yang memiliki pendanaan cukup memadai maka keberhasilan swasembada daging dapat segera terwujud Untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan adanya dukungan permodalan yang didapatkan dari masyarakat maupun pinjaman perbankan.II. VISI DAN MISI1. VISI

Terwujudnya swasembada daging nasional dan peningkatan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa Indonesia sehingga banga Indonesia memiliki keunggulan daya saing di bidang Sumberdaya manusia, usaha agrobisnis dan usaha pertanian - perkebunan.2. MISI

Mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada daging nasional untuk pemenuhan kebutuhan nasional secara mandiri.

Mengembangkan usaha agrobisnis berbasis ternak sapi secara terpadu dengan mempertimbangkan etika bisnis.

Mengembangkan dan Menumbuhkan bisnis di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan dengan pola kemitraan yang berkelanjutan dengan target-target usaha dan penguasaan wilayah pemasaran. Menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan serta ikut mewujudkan lapangan kerja dan membantu mengatasi pengangguran bagi stakeholders, mitra bisnis, maupun masyarakat umum.

Mewujudkan dan meningkatkan kualitas produk dan mutu layanan dengan orientasi konsumen/pelanggan (customer focused).

Mengembangkan sistem internal manajemen berbasis Information Communication Technology (ITC) yang efektif dan efisien.

III. TUJUAN 1. Berpartisipasi membantu pemerintah untuk mewujudkan program swasembada ternak melalui sapi bibit potong sampai tahun 2014 untuk pemenuhan daging dan daging kebutuhan gizi nasional.2. Menumbuhkan kepercayaan diri dalam penguasaan cara-cara budi daya ternak sapi agar dapat tercapai keberhasilan dan kesuksesan usaha di bidang peternakan, pertanian, dan perkebunan, dengan pola pendampingan kemitraan.

3. Menciptakan dan mengembangkan target-target pasar yang bekerjasama dengan mitra-mitra usaha untuk pengadaan dan pemasaran kebutuhan sapi melalui gabungan kelompok/koperasi dan bekerjasama dengan mitra usaha di bidang pertanian dan perkebunan dengan pemanfaatan pupuk kotoran dan air kencing sapi berupa pupuk organik padat granul dan pupuk organic cair urine.4. Menjadikan produsen usaha nutrisi konsentrat pakan sapi, dan produsen pupuk organik yang dapat menunjang keberhasilan usaha budi daya sapi dan usaha pertanian perkebunan.

5. Mewujudkan usaha bersama melalui kelompok-kelompok kandang berupa kandang koloni agar tercapai nilai efisiensi dan efektifitas sebagai mitra koloni.IV. POLA KANDANG KOLONI

Pola kandang koloni adalah gabungan kandang-kandang kelompok dijadikan menjadi satu kawasan agar memperoleh manfaat efisien dan efektif Pembinaan kelompok kandang koloni meliputi:

1. Cara-cara budidaya sapi bibit yang memperoleh banyak manfaat dan keuntungan usaha dan sukses usaha.

2. Dapat memproduksi pakan sendiri pakan ternak agar memberikan nutrisi sehat dan baik untuk pembibitan sapi (breeding) dan penggemukan sapi (fattening).3. memproduksi pupuk organik dari kotoran sapi maupun air kencing (urine) yang dapat diproduksi menjadi pupuk organik padat granul dan pupuk organik cair urine yang berstandar SNI untuk diperjualbelikan kepada anggota maupun umum, dan bernilai sangat strategis untuk keuntungan kelangsungan peternakan ini.

4. Melakukan usaha pengembangan dengan memanfaatkan hasil produksi pupuk organik untuk usaha-usaha kerjasama di bidang pertanian, perkebunan dan atau penjualan produksi pupuk.

V. PELAKSANAANPROGRAM 1. Pola Kandang sapi Pola kandang koloni terdiri gabungan kandang kelompok yang dipelihara dalam 1 kawasan. Sehingga menjadi efektif dan efisien dan dapat diberdayakan untuk pemanfaatan kotoran sapi dan urine sapi yang secara ekonomis sangat menguntungkan para peternak untuk pengembangan usaha-usaha pertanian dan perkebunan. Karena kotoran dan urine sapi dapat diproduksi menjadi pupuk organik dan kemudian diperjualbelikan kepada masyarakat umum untuk pertanian dan perkebunan.

Pendapatan dari hasil penjualan pupuk organik tersebut akan dikonversikan sebagai biaya pakan sapi bibit dan para peternak masih mendapatkan laba lebih dari penjualan tersebut. Untuk itu setiap kandang koloni dilengkapi dengan Pabrik pakan, pengolahan biogas, dan pabrik pupuk organik.

2.PENGELOLAAN BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG (Fattening Farm)

INCLUDEPICTURE "https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRoZFKGZTN4jOxIbQ0sB479AAJYRDBNLWQ56aLx4AcrWXyJVJAXGA" \* MERGEFORMATINET Budidaya ternak adalah bagaimana cara-cara beternak yang baik agar dapat memperoleh kegiatan usaha beternak untuk mencapai sukses dan berhasil dalam beternak. Pengelolaan budidaya ternak sapi bibit Potong maupun penggemukan sapi potong adalah upaya swasembada ternak sapi untuk mencukupi daging sapi secara nasional pada tahun 2014. Oleh karena itu diperlukan:

a. Cara-cara budidaya agar sukses usaha dibidang peternakan sapi mulai dari cara pemilihan sapi bibit baik bunting sebagaimana ketentuan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian no.54/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pembibitan sapi Yang Baik (Good Breeding Practice)b. Pembuatan kandang tempat pemeliharaan sapi disesuaikan keadaan kondisi daerah dan kesehatan hewan. Ketinggian kandang akan disesuaikan menurut daerahnya agar sirkulasi udara menjadi baik. Air untuk minum dan kebersihan sapi harus terpenuhi dan layak serta mempertimbangkan RUTR/RDTRD daerah yang diatur didalam Perda.

c. Pakan sebagai nutrisi sapi harus memenuhi protein-protein yang dibutuhkan sapi baik pakan konsentrat maupun fermentasi silase, agar sapi sehat dan baik sesuai dengan kebutuhan nutrisi sapi.d. Kotoran padat maupun air kencing(urine) dapat diolah menjadi pupuk organic padat granul maupun pupuk organik cair untuk pupuk pertanian (padi-jagung dll) maupun untuk perkebunan (teh,kopi, coklat, kelapa sawit,dll)

e. Pembibitan sapi (breeding farm) untuk menghasilkan sapi bibit yang unggul dapat digemukan untuk menghasilkankebutuhan daging (fattening farm) guna mencukupi daging secara nasional serta tumbuhnya industri kulit dan kerupuk kulit (home industri) Hal ini dapat dilaksanakan pararel untuk pengembangan proyek peternakan sapi ini.2 PRODUKSI PENYEDIAAN PAKAN TERNAK

Untuk mencukupi ketersediaan pakan ternak setiap ternak sapi memerlukan sekitar 10% dari berat badan yang terdiri dari pakan konsentrat dan pakan hijauan (silase) serta kebutuhan air minum sapi, diperlukan adanya perencanaan penyediaan pakan. Sebagai perkiraan setiap kandang kelompok dalam kawasan kandang koloni minimal 1000 ekor, berat rata-rata 300 kg, maka diperlukan 30 kg/hari pakan dan minum sapi. Terdiri dari 30 kg pakan komplit (completed feed) termasuk silase 10 kg/hari dan 50 liter air minum.

Pola penyediaan pakan ternak dapat dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pakan konsentrat terdiri dari :

Jerami padi/batang jagung/tebu

Ampas-ampasan kedelai, ketela

Limbah tongkol jagung, kulit kopi, dll

Tambahan vitamin dan mineral Bio-Nusa M11 produksi PT.JATIMAKMUR GEMILANG.

Untuk 10 kg/ekor x 500 ekor menjadi sekitar 5.000 kg per harinya.

b. Pakan hijauan/silase

Terdiri dari pohon jagung muda

Rumput king grass

Pucuk tebu dll.

Tambahan mikro organism non-patogen Bionusa M12 produksi PT.JATIMAKMUR GEMILANGUntuk pakan hijauan ini tersedia di petani dan sebagian menanam sendiri dilahan yang ada

(2.7 Ha) Di Subang Jawa Barat untuk kebutuhan hijauan pakan ternak ini diperlukan 30 kg/ekor atau sekitar 15.000 kg perhari 3 PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN BIOGAS

Bangunan biogas dibuat selain untuk pemanfaatan gas kebutuhan keluarga anggota kelompok dan untuk penerang jalan kawasan kandang koloni juga untuk kebutuhan pemanfaatan mesin-mesin penggerak dll.Sisa energi yang ada dapat dimanfaatkan untuk Industri Rakyat misalnya untuk proses Gula Kelapa atau industri makanan rakyat.Pembuatan biogas diperuntukkan untuk mempercepat pembuatan pupuk organik padat tidak melalui pembuatan pupuk kompos yang memerlukan waktu cukup lama. Sedangkan pupuk dari kotoran dengan proses biogas hanya memerlukan waktu 1-2 hari. Sehingga nilai ekonomisnya lebih efisien.

Diharapkan dengan adanya produksi biogas ini yang dihasilkan dari bahan kotoran sapi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri rumah tangga. Menjadikan masyarakat sekitar menjadi lebih produktif .4 PRODUKSI PENGELOLAAN PUPUK ORGANIKPupuk Organik Padat Granul

Pengolahan pupuk organik padat dengan bahan baku kotoran sapi yang sudah diproses melalui pengambilan gas etan sehingga langsung dapat diproses menjadi kompos dengan dicampur sisa-sisa kelebihan pakan sapi dan dijadikan tepung kompos.

Untuk pupuk padat/granul agar dapat efektif penggunaannya harus disesuaikan dengan lahan dan kebutuhan tanaman yang dicampur dengan BIO-N produksi PT.JATIMAKMUR GEMILANG. Agar kesuburan tanah terbentuk dan produksi meningkat.

Pupuk Organik Cair Urine

Urine sapi pun dapat bermanfaat untuk kesuburan tanah. Dicampur dengan Bio-Nutrient produksi PT.JATIMAKMUR GEMILANG, agar kesuburan tanah terbentuk dan produksi meningkat.6. PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK

Perkembangan pemanfaatan pupuk organik secara nasional dan internasional terus meningkat mengingat pupuk organik dapat mengembalikan kesuburan tanah dan tidak merusak unsur hara tanah dan menjadikan makanan sehat yang diperlukan oleh kesehatan manusia dan dapat mengantisipasi penyakit tanaman dari akibat pupuk anorganik yang dapat merusak unsur hara tanah dan menjadikan tanah padat, tidak subur dan menimbulkan efek penyakit tanaman karena dapat mempengaruhi pola tanam bagi tanaman.

Secara ekonomis hasil produksi tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik harganya hasil produksi lebih mahal yang sangat menguntungkan dan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman.

PT. JATIMAKMUR GEMILANG dapat memproduksi pupuk sesuai dengan kebutuhan pemesan untuk tanaman yang diperlukan dengan media tambahan yang diperlukan bagi kebutuhan tanaman berupa Bio-Nutrient yang disesuaikan dengan kebutuhan pupuk tanaman.

7. POTENSI PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADAT DAN ORGANIK CAIR

INCLUDEPICTURE "https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSK8VtAkm4sCpWYaGun1rv9qrpssm2hawFSuLXGvx7uWE0qEvIEsg" \* MERGEFORMATINET Produksi pupuk organik padat granule dan pupuk organik cair didapatkan dari kotoran dan air kencing (urine) sapi. Lebih banyak sapi maka produk bahan pupuk semakin banyak untuk potensi produksi bahan pupuk organik padat dan cair yang dihasilkan oleh usaha peternakan ini .Produksi pupuk organik dan pupuk cair memiliki potensi besar terutama untuk perkebunan yang saat ini berorientasi pada ekspor karena banyak negara yang menolak produk pertanian yang menggunakan pupuk anorganik (urea) VI. PENGEMBANGAN USAHA DAN PEMASARAN

Untuk meluaskan pengembangan usaha diperlukan sistem jaringan usaha (network). yang mana diharapkan dapat saling bermanfaat, efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing usaha yang menguntungkan.Dengan mengembangkan jaringan usaha maka akan berpotensi melakukan koordinasi di setiap kawasan daerah yang secara geografis mendukung kelancaran usaha, pengembangan usaha, bahkan usaha-usaha ekspor.

Dalam mengembangkan usaha perlu adanya pendataan potensi daerah sebagai dasar perkiraan kegiatan usaha, seperti:

a. Perkiraan jumlah ternak terdata pada dinas setempat

b. Kemampuan dan kebiasaan masyarakat dalam beternak

c. Ketersediaan dan kecukupan pakan untuk ternak

d. Potensi daerah dan sekitar untuk pemasaran hasil ternak

e. Dukungan aparat pemerintah melalui Dinas Peternakan untuk pembinaan dan penyediaan tenaga ahlif. Jaringan pemasaran yang memadai dan berkesinambunganKegiatan-kegiatan yang terciptakan sejalan dengan usaha pembibitan sapi:

a. Pengadaan bahan pakan

Pakan hijauan untuk silase

Pakan untuk konsentrat

b. Pembuatan pakan

Pakan segar

Pakan konsentrat

c. Pengumpulan bahan pupuk organik padat dan pupuk organik cair

d. Pembuatan pupuk organik padat dan pupuk organik cair

e. Pembuatan biogas

f. Pemasaran pupuk padat dan pupuk cair untuk anggota dan masyarakat umum

Kegiatan usaha lain: Pengelolaan usaha jual beli ternak

Pengelolaan usaha penjualan pupuk lewat agen Usaha pertanian perkebunan untuk proyeksi penyerapan pupuk organik

Proyek usaha kemitraan tentang pengadaan kerjasama di bidang pertanian dan perkebunanVII. ANALISA USAHAUntuk memberikan gambaran terhadap kinerja mitra kandang koloni , maka dapat digambarkan analisa usahanya sbb : ANALISA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Jumlah sapi : 500 ekor

Penggemukan selama 3 Bulan : 90 Hari JUMLAHHARGAJumlahTotal

SATUAN(per ekor)900

BEAYA PAKAN 3 BULAN ( 90 Hari)90

Jerami padi kering ( kg/hari)5002001090.000.000

Rumput segar (Kg/hari)5002001090.000.000

Konsentrat5002.700101.215.000.000

Silase50030010135.000.000

JUMLAH BEAYA PAKAN1.530.000.000

Tenaga kerja103.000.000390.000.000

Operasional + obat-obatan50010.000450.000.000

Total Beaya 3 bulan2.070.000.000

PENDAPATAN (PER 3 BULAN)

Penambahan berat badan50040.0001,22.160.000.000

keuntungan Pupuk Cair5004.000101.800.000.000

Keuntungan Pupuk Padat granul50040030540.000.000

PENDAPATAN TOTAL (RP/ 3 BULAN)4.500.000.000

PENDAPATAN BERSIH 2.430.000.000

VIII. KERJASAMA KEMITRAAN PENGEMBANGAN USAHA

Untuk mendukung keberhasilan kemitraan dalam mengembangkan usaha PT Jatimakmur Gemilang telah melakukan kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak terkait dengan:

1. Pengadaan pakan dan bahan pakan untuk ketersediaan pakan ternak

2. Rekrutmen agen-agen untuk penjualan hasil produksi pupuk organik

3. Kerjasama usaha pemakaian pupuk untuk proyek-proyek pertanian dan perkebunan

4. Menjalani kerjasama penjualan langsung dengan perusahaan perkebunan besar pengguna pupuk organik

5. Kerjasama penjualan hasil budidaya ternak dan atau dipasarkan sendiri dengan penjualan daging secara langsung

IX. PENUTUP Demikian usaha budidaya pembibitan sapi potong dengan pola kandang koloni yang ternyata dapat memberikan keuntungan yang cukup baik dan memiliki prospek usaha dimasa mendatang.Jakarta, 25 Desember 2013PT Jatimakmur Gemilang

DIREKTUR

DR TRI HESTI MURTI MEc.

1