proposal penelitian kolaboratif - rpps …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · web...

19
PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF G AYA BAHASA SIMILE DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE Oleh : Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum. Aditya Doni Pradipta (A. 310 100 077) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1

Upload: phamdat

Post on 25-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF

GAYA BAHASA SIMILE DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH

KARYA TERE LIYE

Oleh :

Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum.

Aditya Doni Pradipta (A. 310 100 077)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

1

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF

1. Judul : Gaya Bahasa Simile dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye

Pelaksanaa. Nama : Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum.

b. NIK : 472

c. Pangkat/ Golongan : Lektor Kepala/ IVb

d. Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan

Daerahe. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Personalia

Jumlah Anggota Pelaksana : 1 Orang

Jangka Waktu Kegiatan : 4 Bulan

Bentuk Kegiatan : Penelitian

Sifat Kegiatan : Penunjang

2. Biaya yang Diperlukan : Rp. 3.000.000,00 (Tiga Juta Rupiah)

3. Sumber Dana : LP2M (Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Mayarakat) _________________________________________________________________

Surakarta, 20 September 2013

Mengetahui:Ketua LP2M, Ketua Pelaksana,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum. Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum.

2

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

GAYA BAHASA SIMILE DALAM NOVEL MOGA BUNDA

DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE

Latar Belakang

Penelitian ini memfokuskan kajian gaya bahasa simile sebagai salah satu analisis

sebuah novel. Novel selalu mempunyai daya tarik tersendiri sebagai objek penelitian.

Apalagi jika novel yang menjadi objek penelitian merupakan novel best seller yang dicetak

hingga belasan kali dan mendapat respon positif dari para pecinta sastra. Dewasa ini,

bahasa dan sastra memiliki hubungan yang sangat erat. Sastra tidak lepas dari bahasa.

Melalui karya sastra, pengarang berusaha menuangkan segala imajinasi yang ada melalui

kata-kata. Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari

bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Bahasa dan manusia erat

kaitannya, karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan

permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya

imajinasi yang tinggi seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada di

sekitarnya menjadi sebuah karya sastra.

Ratna (2006: 334-335) mengemukakan bahwa media karya sastra adalah bahasa,

fungsi bahasa sebagai karya sastra membawa ciri-ciri tersendiri. Artinya, bahasa sastra

adalah bahasa sehari-hari itu sendiri, kata-katanya dengan sendirinya terkandung dalam

kamus, perkembangannya pun mengikuti perkembangan masyarakat pada umumnya. Tidak

ada bahasa sastra secara khusus, yang ada adalah bahasa yang disusun sehingga

menampilkan makna-makna tertentu.

Keraf (2004: 133) mengungkapkan bahwa gaya bahasa dapat diketahui sebagai cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlibatkan jiwa dan

kepribadian penulis (pemakai bahasa). Gaya bahasa berguna untuk menumbuhkan

keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Setiap orang memiliki cara tersendiri

dalam memilih dan menggunakan gaya bahasa. Gaya bahasa juga disebut dengan majas.

Gaya bahasa memungkinkan kita dapat melihat pribadi, watak, dan kemampuan seseorang

yang mempergunakan bahasa tersebut. Semakin baik gaya bahasanya, maka semakin baik

pula penilaian orang terhadapnya, dan juga sebaliknya semakin buruk gaya bahasa

seseorang, semakin buruk pula penilaian kepadannya.

Sebuah karya sastra tidak terlepas dari bahasa karena bahasa merupakan medium

karya sastra. Menurut Harjito (2007: 20), karya sastra bersifat didaktis artinya penceritaan

ditunjukkan kepada pembaca untuk memberi nasihat. Karya sastra tidak hanya menyajikan

hal-hal yang menghibur akan tetapi di dalamnya terkandung nilai-nilai masyarakat yang

3

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

berguna bagi pembaca. Sastra lahir karena dorongan keinginan dasar manusia untuk

mengungkapkan diri, apa yang telah dijalani dalam kehidupan dengan pengungkapan lewat

bahasa. Salah satunya dari sebuah karya sastra berupa novel.

Novel merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan sesuatu cara bebas,

melibatkan permasalahan secara bebas, dan melibatkan permasalahan secara kompleks.

Sebuah novel jelas tidak akan selesai dibaca dalam sekali duduk, karena panjangnya sebuah

novel memiliki peluang yang cukup untuk mempermasalahkan karakter tokoh dalam

perjalanan waktu. Novel Moga Bunda Disayang Allah ini adalah novel karangan Tere

Liye kedua yang diterbitkan oleh Republika yang bercerita tentang kanak-kanak. Novel

Moga Bunda Disayang Allah merupakan novel best seller yang dicetak hingga 16 kali, Cerita

ini diilhami dari kisah nyata Hellen Adams Keller. Keller lahir 27 Juni 1880 di Alabama. Ia

sebenarnya tidak terlahir buta dan tuli (sekaligus bisu), hingga usia 19 ketika keterbatasan

itu datang.

Dalam Novel ini diceritakan seorang anak bernama Melati penderita buta dan tuli

untuk bisa mengenali dunia, dan juga perjuangan seorang Pemuda bernama Karang untuk

bisa keluar dari perasaan bersalah setelah kematian 18 anak didiknya dalam kecelakaan

kapal. Karang akhirnya bersedia menjadi guru Melati. Tidak mudah untuk menemukan

metode pengajaran bagi Melati. Lalu keajaiban datang ketika air mancur membasuh lembut

telapak tangan Melati. Melati merasakan aliran air di sela jemarinya. Saat itulah untuk

pertama kalinya Karang melihat Melati tertawa. Karang akhirnya mengerti, melalui telapak

tangan itulah karang menuliskan kata Air, dan meletakkan telapak tangan Melati

kemulutnya dan berkata A-I-R. Melati akhirnya mengerti benda yang menyenangkan itu

bernama air. Melalui telapak tangan itulah semua panca indera disitu. Gaya bahasa yang

unik dan sarat makna terdapat dalam novel tersebut. Salah satunya penggunaan gaya

bahasa simile yang cukup dominan dalam memberi efek estetik pada jalan cerita novel

tersebut. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan menganalisis adanya gaya bahasa simile,

makna, dan tujuan dari gaya bahasa simile yang terdapat dalam novel Moga Bunda

Disayang Allah karya Tere Liye

B.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki dua tujuan yang akan

dicapai yaitu (1) mengidentifikasi gaya bahasa simile yang terdapat dalam novel Moga

Bunda Disayang Allah karya Tere Liye, (2) memaparkan makna gaya bahasa simile yang

terdapat dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye, dan (3) mendeskripsikan

4

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

tujuan dari gaya bahasa simile yang terkandung dalam novel Moga Bunda Disayang Allah

karya Tere Liye.

C.Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat. Adapun manfaat

penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Pertama, manfaat

teoretis penelitian ini adalah memperluas khasanah ilmu pengetahuan terutama di bidang

Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya tentang gaya bahasa simile dalam novelserta

menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca. Kedua,

manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan penelitian-

penelitian lain yang ada sebelumnya khususnya dengan menganalisis gaya bahasa simile

dan mampu digunakan oleh Pendidik Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah sebagai materi

ajar.

D.Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian relevan digunakan untuk mengetahui hasil analisis yang dilakukan peneliti

sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini. Beberapa penelitian yang relevan antara

lain: Pertiwi (2000), Rimawati (2005), Kartiningsih (2006), Atminingsih (2008), Salombe

(2008), Sutiyem (2008), Zaimar (2009), Amalia (2010), Kurniawan (2010), Mulyani (2010),

Purwanti (2010), Yulianto (2010), Dewi (2011), Nurvitasari (2011), dan Raharjo (2012)

Pertiwi (2000) meneliti “Pemakaian Gaya Bahasa dalam Karangan Pelajar Tingkat

Lanjutan Pertama”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, gaya bahasa yang digunakan oleh

pelajar dalam mengarang bebas kebanyakan memiliki kemiripan, yaitu gaya bahasa

personifikasi yang digunakan untuk mengungkapkan benda mati menjadi hidup, gaya

bahasa anti klimaks, dan gaya bahasa repetisi. Gaya bahasa tersebut digunakan oleh siswa

dalam karangannya untuk memberikan penekanan arti.

Rimawati (2005) meneliti “Gaya Bahasa Retorik dalam Teks Lagu Celine Dion”

menyimpulkan hasil penelitian berupa 18 gaya bahasa dari gaya bahasa retorik yang telah

ditemukan, yaitu perbandingan (6 korpus data), metafora (11 korpus data), metonimia (1

korpus data), sineksoke (2 korpus data), perifrasis (6 korpus data), antitesis (14 korpus

data), oksimoron (1 korpus data), hiperbola (10 korpus data), gradasi (4 korpus data), litotes

(3 korpus data), anafora (57 korpus data), kiasmus (5 korpus data), elipsis (3 korpus data),

dan zeugma (5 korpus data).

5

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

Kartiningsih (2006) meneliti “Karakteristik Penggunaan Metafora dan Metonimia

dalam Novel Saman Karya Ayu Utami dan Cala Ibi Karya Nukila Amal”. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa penggunaan metafora dalam novel Saman dan Cala Ibi ada tiga jenis,

yakni metafora implisit, metafora mati, dan metafora yang menjadi ciri pengarang.

Metafora implisit dalam novel Saman membentuk perbandingan dengan benda yang jauh

hubungannya, sedangkan Cala Ibi membentuk perbandingan berdasarkan kesamaan

bentuk, sifat dan menunjuk langsung pembandingnya. Metafora mati yang digunakan

dalam kedua novel tersebut menggunakan pembanding dengan organ tubuh makhluk

hidup, sedangkan metafora pengarang ditemukan karakteristik penggunaan kata adalah,

perbandingan dengan pembanding yang nyata, dan menggunakan sifat-sifat makhluk

hidup. Penggunaan gaya bahasa metonimia banyak ditemukan dalam novel Saman,

sedangnya Cala Ibi hanya penggantian gelar untuk nama diri. Adapun metonimia yang lain

sama penggunaannya dalam novel Saman. Mengenai ciri semantik dan ciri citraan dalam

kedua novel tersebut banyak digunakan ciri semantik bertingkat dengan menggunakan

citraan penglihatan. Adapun fungsi yang lebih menonjol dalam kedua novel tersebut adalah

sebagai media penyampaian ide atau gagasan secara imajinatif.

Atminingsih (2008) meneliti “Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Laskar

Pelangi Karya Andrea Hirata”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Pertama, gaya bahasa

yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi yaitu simile, metafora, tautotes, ironi, hiperbola,

metonimia, anaphora, antonomasia, asidenton, pertanyaan retoris, epizeuksis, paradoks,

hipalase, dipersonifikasi, antitesis, parifrasis, alusio, innuendo, epitet, tautologi, koreksio,

personifikasi, pleonasme, eponim, sinekdoke pars pro toto, sinekdoke totum prp parte,

ellipsis, dan satire. Kedua, nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi

yaitu iman, syukur, tagwa, ikhlas, tawakal, sabar, berfikir positif, disiplin, menjadi contoh

yang baik, tekad kuat dan kerja keras, mendahulukan kewajiban terhadap orang tua

dibandingkan hak, beradaptasi dan bersikap baik terhadap lingkungan, membantu

meringankan beban orang tua, silaturahmi, tidak merendahkan golongan lain, baik sangka,

rendah hati, menepati janji, lapang dada, dan dapat dipercaya. Ketiga, pemanfaatan novel

Laskar Pelangi dalam pembelajaran novel di SMA yaitu: membantu ketrampilan berbahasa,

meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang

pembentukan watak.

Salombe (2008) meneliti “Deskripsi Penggunaan Majas dalam Roman yang Berjudul

Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer”. Penelitian Salombe bertujuan untuk

mengidentifikasi jenis-jenis penggunaan majas dalam sebuah karya sastra baru, khususnya

roman yang berjudul Gadis Pantai dan jenis majas yang paling sering muncul dalam roman

6

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam roman Gadis Pantai terdapat berbagai jenis-

jenis gaya bahasa yang digunakan di dalam roman tersebut, serta jenis majas yang lebih

banyak digunakan oleh pengarang roman dalam tulisannya.

Sutiyem (2008) meneliti “Majas dalam Antologi Puisi Reportase Yang Menakutkan

Karya Mustofa W. Hasyim”. Penelitian Satiyem bertujuan untuk memerikan jenis majas

yang digunakan dalam antologi puisi Reportase Yang Menakutkan karya Mustafa W.

Hasyim, mengklasifikasikannya, dan memaknai arti penggunaan majas tersebut. Hasil

penelitian tersebut adalah klasifikasi jenis majas dan makna penggunaan jenis majas

tersebut.

Zaimar (2009) meneliti “Majas dan Pembentukannya”. Penelitian Zaimar bertujuan

untuk menjelaskan pembentukan majas dari sudut pandang semantik. Hasil penelitian

tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik yang melibatkan makna

dan hubungan antara penanda, petanda, dan acuan.

Amalia (2010) melakukan penelitian “Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan

Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Pertama,

perbandingan, meliputi: hiperbola, metonimia, personifikasi, perumpamaan, metafora,

sinekdoke, alusio, simile, asosiasi, epitet, eponim, dan pars pro toto. Kedua, perulangan,

meliputi: aliterasi, anafora, anadiplosis, simploke, epizeuksis, dan mesodiplosis. Ketiga,

pertentangan, meliputi: litoses, antitesis, dan oksimoron. Keempat, penegasan, meliputi;

repetisi dan epifora. Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi antara lain:

nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial.

Kurniawan (2010) meneliti “ Analisis Penggunaan Gaya Bahasa dalam Novellet Kappa

Karya Ryunasuke Atokagawa”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk gaya

bahasa yang terdapat dalam novelet Kappa berjumlah delapan jenis, diantaranya adalah a)

Metafora terdiri dari lima kutipan, b) Simile terdiri dari 17 kutipan, c) Hiperbola berjumlah

tiga kutipan, d) Eupizeukis terdapat empat kutipan, e) Personifikasi berjumlah dua kutipan,

f) Tautologi, g) Ironi dan h) Anagram berjumlah satu kutipan, maka jumlah keseluruhan

kutipan yang mengandung gaya bahasa adalah 34 kutipan. Adapun tujuan penggunaan gaya

bahasa dalam novelet Kappa, di antaranya adalah sebagai penyampaian dan penekanan

dalam menyampaikan suatu hal.

Mulyani (2010) meneliti “Membidik Kehidupan Rakyat Kecil di Balik Gaya Bahasa

Metafora dalam Senyum Karyamin Karya ahmad Tohari”. Penelitian Mulyani bertujuan

untuk mendeskripsikan kehidupan rakyat kecil dibalik gaya bahasa metafora dalam Senyum

Karyamin karya Ahmad Tohari. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga belas cerpen

7

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

dalam Senyum Karyamin tersebut, banyak menggunakan kosakata bahasa Jawa karena

yang diangkat sebagai cerita adalah masyarakat pedesaan. Kata- kata bahasa Jawa pun

banyak digunakan dalam gaya bahasa metafora.

Purwanti (2010) meneliti “Pengungkapan Citra pada Teks Lagu Peterpan dan Letto

(Kajian Gaya Bahasa Perbandingan)”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam lagu

Peterpan terdapat (1) gaya bahasa personifikasi, (2) gaya bahasa metafora, (3) gaya bahasa

pleonasme, (4) gaya bahasa perifrasis dan (5) gaya bahasa antisipasi atau prolepsis.

Sedangkan dalam lagu Letto terdapat (1) gaya bahasa personifikasi, (2) gaya bahasa

metafora, (3) gaya bahasa pleonsme, (4) gaya bahasa perifrasis dan (5) gaya bahasa alegori.

Kemudian dilihat dari fungsi gaya bahasa dalam lagu Peterpan terdapat (1) fungsi emotif

(ekspresi dan imbauan), (2) fungsi informatif dan (3) fungsi imajinatif. Dari ketiga fungsi

tersebut dalam lirik lagu Peterpan lebih banyak menggunakan fungsi emotif. Sedangkan

dalam lagu Letto terdapat (1) fungsi emotif (ekspresif dan imbauan) dan (2) fungsi

imajinatif. Kemudian dalam segi makna, Peterpan dan Letto terdapat dua makna yaitu

makna kognitif dan makna non kognitif.

Yulianto (2010) meneliti “Gaya Bahasa dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari”.

Penelitian Yulianto bertujuan mendeskripsikan jenis dan ciri gaya bahasa kias yang

digunakan pada novel Kubah karya Ahmad Tohari dan mendeskripsikan kekuatan gaya

bahasa kias dalam membangun tokoh, watak, penokohan, latar, dan amanat pada novel

Kubah karya Ahmad Tohari. Hasil penelitian ini adalah 12 jenis dan ciri gaya bahasa kias

yang terdapat dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari.

Dewi (2011) meneliti “Penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan dalam Puisi Jawa

Modern Karya Muhammad Yunus”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, pertama jenis gaya

bahasa perbandingan yang terdapat dalam puisi Jawa Modern karya Muhammad Yamin

adalah: personifikasi, metafora, perumpamaan atau simile, pleonasme atau tautologi,

perifrasis, dan depersonifikasi. Penggunaan gaya bahasa perbandingan yang bervariasi

tersebut dapat menambah keindahan puisi-puisi karya Muhammad Yamin. Kedua, fungsi

gaya bahasa perbandingan dalam puisi Jawa modern karya Muhammad Yamin untuk

menimbulkan efek keindahan, menghidupkan gambaran, memperjelas maksud atau

gambaran, menyangatkan arti, melukiskan perasaan tokoh, dan membangkitkan kesan atau

suasana tertentu.

Nurvitasari (2011) meneliti “Penggunaan Bahasa Kias dalam Novel Anteping Wanita

Karya Any Asmara”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, jenis bahasa kias dalam novel

Anteping Wanita karya Any Asmara, yaitu simile, metafora, personifikasi, metonimia,

8

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

sinekdoke, dan hiperbola. Fungsi bahasa kias dalam novel Anteping Wanita karya Any

Asmara, yaitu memperindah bunyi dan penuturan, konkritisasi, menjelaskan gambaran,

menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, membangkitkan kesan dan

suasana tertentu, dan melukiskan perasaan tokoh.

Raharjo (2012) meneliti “Gaya Bahasa dalam Janturan Wayang Karya Ki

Nartosabdho”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa deskripsi gaya bahasa janturan wayang

terdiri atas tiga bagian, yaitu 1) deskripsi tempat, 2) deskripsi tokoh, 3) deskripsi peristiwa.

Bentuk gaya bahasa deskripsi tempat, meliputi purwakanthi sastra, purwakanthi swara,

purwakanthi lumaksita, dasanama, tembung andhahan, tembung rangkep, tembung

camburan, paribasan, bebasan, isbat, kalimat inversi dan kalimat panjang. Bentuk gaya

bahasa deskripsi tokoh, meliputi purwakanthi sastra, purwakanthi swara, purwakanthi

lumaksita, dasanama tokoh, dasanama, benda-benda mati, plutan, tembung rangkep,

andhahan, camboran, paribasan, bebasan, kalimat inversi dan kalimat panjang. Bentuk gaya

bahasa deskripsi keadaan, meliputi purwakanthi sastra, purwakanthi swara, purwakanthi

lumaksita, dasanama nama tokoh, dasanama benda mati, tembung garba, tembung plutan,

tembung rangkep, tembung andhahan, tembung camboran, paribasan, bebasan, kalimat

inversi dan kalimat panjang. Fungsi estetis yang ditimbulkan dari bentuk-bentuk gaya

bahasa di atas adalah untuk menarik perhatian pendengar maupun pembaca. Keindahan

yang ditimbulkan dari pilihan kata, morfologi, fraseologi, maupun kalimat menjadi hal

penting dalam janturan wayang. Fungsi komunikatif yang dihasilkan dari penggunaan gaya

bahasa juga menjadi pertimbangan matang. Selain mengandung keindahan, maksud dan

amanat janturan dapat disampaikan dengan baik.

E.Landasan Teori

1. Pengertian Novel

Novel adalah suatu cerita fiksi yang tidak selesai dibaca sekali duduk dan terdiri

dari tema, alur, plot, dan penokohan. Novel merupakan bagian dari karya sastra yang

berbentuk fiksi atau cerita rekaan, namun ada pula yang merupakan kisah nyata

(Nurgiyantoro, 2000:18). Dari segi pemahamannya, novel lebih mudah sekaligus lebih sulit

dibaca. Dikatakan lebih mudah karena karena novel tidak dibebani tanggung jawab untuk

menyampaikan cerita dengan cepat, dan dikatakan lebih sulit karena novel ditulis dengan

skala besar sehingga mengandung satuan-satuan organisasi yang luas (Stanton, 2007:90).

Berdasarkan pengertian diatas, berarti novel menampilkan perkembangan cerita, dan

hubungan yang melibatkan banyak karakter secara lebih mendetail.

9

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

2. Pengertian Gaya Bahasa

Secara umum, gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui

bahasa, tingkah laku, berpakaian, dan sebagainya. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat

menilai pribadi watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu.

Akhirnya, style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran

melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai

bahasa) (Keraf, 2004: 112-113).

Menurut Keraf (2004: 113) sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga

unsur berikut: kejujuran, sopan-santun, dan menarik.

a. Kejujuran

Kejujuran adalah suatu pengorbanan, karena kadang-kadang ia meminta kita

melaksanakan sesuatu yang tidak menyenangkan diri kita sendiri. Kejujuran dalam bahasa

berarti kita mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa

(Keraf, 2004: 113).

b. Sopan-santun

Sopan santun adalah memberi penghargaan atau menghormati orang yang diajak

bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Rasa hormat disini tidak berarti memberikan

penghargaan atau menciptakan kenikmatan melalui kata-kata, atau mempergunakan kata-

kata yang manis sesuai dengan basa-basi dalam pergaulan masyarakat beradab. Kejelasan

dan kesingkatan menjadi ukuran sopan-santun (Keraf, 2004: 114).

c. Menarik

Gaya bahasa harus pula menarik. Sebuah gaya yang menarik dapat diukur melalui

beberapa komponen berikut: variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup

(vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi) (Keraf, 2004: 115).

3. Gaya Bahasa Simile

Persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud

dengan perbandingan yang bersifat eksplisit ialah bahwa ia langsung menyatakan sesuatu

sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit

menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan

sebagainya (Keraf, 2004: 138).

G. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena data yang dikumpulkan berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 2004:6). Data ini dikunpulkan peneliti

mulai Agustus-September 2013. Penelitian ini berupa pemaparan gaya bahasa simile pada

10

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

novel terkait, berikutnya diidentifikasi makna dan tujuan dari penggunaan gaya bahasa

simile tersebut.

Data dalam penelitian ini berupa frase, ungkapan, dan kalimat yang terdapat dalam

novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye yang mengandung gaya bahasa simile.

Sumber data dalam penelitian ini adalah teks novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere

Liye.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan catat.

Penyimakan dilakukan dengan membaca novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye

Edisi 16 Tahun 2013 merupakan bahasa tulis sehingga teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik catat. Teknik catat yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

dengan mencatat frasa, klausa, dan kalimat yang berkaitan dengan objek penelitian.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Metode

padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar bahasa, terlepas,

dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993:

13. Jenis penentu metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah referen

bahasa. Metode padan referensial merupakan metode yang alat penentunya adalah

kenyataan yang ditunjukkan oleh bahasa atau referen bahasa (Sudaryanto, 1993: 14).

Teknik yang digunakan adalah teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) yaitu memilah-milah

data yang bersangkutan dengan referen atau acuan. Data yang sudah dianalisis dipaparkan

dengan menggunakan kata-kata biasa dan hasil akhir dari penelitian ini disimpulkan, yang

kemudian disusun menjadi sebuah laporan penelitian.

H. Rekapitulasi Biaya yang Diusulkan

No Uraian Jumlah (Rp)1 Bahan Habis Pakai 200.000,002 Peralatan 350.000,003 Perjalanan dan Honor

Peneliti1. 400.000,00

4 Lain-lain 1.050.000,00Total Biaya 3.000.000,00

1. Bahan Habis PakaiNo Bahan Volume Biaya Satuan

(Rp)Biaya (Rp)

1. Kertas HVS 2 Rem 40.000,00 80.000,004. Tinta Printer 2 Botol 40.000,00 80.000,005. Stabilo 4 Buah 10.000,00 40.000,00

Jumlah Biaya 200.000,00

2. Peralatan

11

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

No Jenis Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. HP (Pulsa) 2 Isi ulang 100.000,00 200.000,002. Novel Moga Bunda

Disayang Allah3 buku 50.000,00 150.000,00

Jumlah Biaya 350.000,00

4. Perjalanan dan Honor Peneliti

No Tujuan Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. Transport lokal (olah data) 2 Peneliti 200.000,00 400.000,002 Honor Peneliti 2 Peneliti 500.000,00 1.000.000,00

Jumlah 1. 400.000,00

5. Lain-lain

No Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. Penyusunan laporan 100 lembar 2.000,00 200.000,002. Penggandaan laporan 2 Eksemplar 100.000,00 200.000,003. Publikasi ke jurnal 1 Artikel ilmiah 500.000,00 500.000,004. Fotocopy data 3 Kali 50.000,00 150.000,00

Jumlah 1.050.000,00

Daftar Pustaka

Amalia, Novita Rihi. 2010. “Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”. Skripsi. Surakarta: FKIP, Universitas Sebelas Maret.

Anugerah Salombe, Ayublisty. 2008. “Deskripsi Penggunaan Majas dalam Roman yang Berjudul Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer” (online), (http://www.sman17makassar.sch.id/web//index.php?option=com_content&task=view&id=123&Itemid=43, diakses pada tanggal 12 Maret 2013).

Atminingsih, Ririh Yuliani. 2008. “Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”. Skripsi. Surakarta: FKIP, Universitas Sebelas Maret.

Candra Dewi, Febriana. 2011. “Penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan dalam PuisiJawa Modern Karya Muhammad Yamin” (online), (Diakses pada tanggal 12 Maret 2013).

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.Febriana, Dianti. 2009. “Penggunaan Eufemisme dalam Surat Kabar Harian Padang

Ekspress”. Skripsi . Surakarta: Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.Kartiningsih, Nunik. 2006. “Karakteriatik Penggunaan Metafora dan Metonimia

dalam Novel Saman Karya Ayu Utami dan Cala Ibi Karya Nukila Amal”. Skripsi. Malang: Universitas Negeri malang.

Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.Kurniawan, Feri. 2010. “Analisis Penggunaan Gaya Bahasa dalam Novelet Kappa

Karya Ryunosuke Akutogawa” (online), (Diakses pada tanggal 12 Maret

12

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1379764793_17955.doc · Web viewHasil penelitian tersebut adalah pembentukan majas dari sudut pandang semantik

2013).Liye, Tere. 2013. Moga Bunda Disayang Allah. Jakarta: Republika PenerbitMahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahap Strategi, Metode, dan Tekniknya.

Jakarta: Rajawali Perss.Moleong, J Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.Mulyani, Wahyu. 2010. “Membidik Kehidupan Rakyat Kecil di Balik Gaya Bahasa

Metafora dalam Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari” (online), (http://www.1-08205244108.id//web/.php, diakses pada tanggal 12 Maret 2013).

Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press

Nurvitasari, Desi. 2011. “Penggunaan Bahasa Kias dalam Novel Anteping WanitaKarya Amy Asmara” (online), (http://www.penggunaan-bahasakias.id/web//.php, diakses pada tanggal 12 maret 2013).

Pertiwi, Wahyu. 2000. “Penelitian Gaya Bahasa dalam Karangan Pelajar TingkatSekolah Lanjutan Tingkat Pertama”. (Skripsi S-1 Progdi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Purwanti, Dwi. 2010. “Pengungkapan Cinta Pada Teks Lagu Peterpan dan Letto(Kajian Gaya Bahasa Perbandingan)” (online), (http://www.PENGUNGKAPANCINTAPADATEKSLAGUPETERPANDANLETTO.web//?.co.id.php.option=com, diakses pada tanggal 12 Maret 2013).

Raharjo, Budi. 2012. “Gaya Bahasa dalam Janturan Wayang Karya KiNartosabdho”. Thesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Ratna, Nyoman Kunta. 2006. Teori, Metode, Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Rimawati, Ita. 2005. “Gaya Bahasa Retorik dalam Teks Lagu Celline Dion”.Semarang: Universitas Negeri Semarang

Satiyem. 2008. “Majas dalam Antologi Puisi Reportase yang Menakutkan KaryaMustofa W. Hasyim” (online), (http://www.majasdalamantologi.sch.id/web//index.php, diakses pada tanggal 12 Maret 2013).

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: DutaWacana University Press.

Yulianto, Veri. 2010. Gaya Bahasa Kias dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari.Malang: Universitas Negeri Malang.

Zaimar, Okke Kusuma Sumantri. 2009. Majas dan Pembentukannya. Depok: Universitas Indonesia.

13