proposal penelitian analisis faktor-faktor yang

18
PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DENGAN PENDEKATAN TEORI HEALTH PROMOTION MODEL Peneliti Utama : Maria Yasintha Goa, S.Kep., Ns., M.Kep Anggota : Maria Paula Marla Nahak, S.Kep., Ns., MPH KERJA SAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL DENGAN UNIVERSITAS CITRA BANGSA (UCB) 2020/2021

Upload: others

Post on 24-Mar-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU

PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR

(WUS) DENGAN PENDEKATAN TEORI

HEALTH PROMOTION MODEL

Peneliti Utama : Maria Yasintha Goa, S.Kep., Ns., M.Kep

Anggota : Maria Paula Marla Nahak, S.Kep., Ns., MPH

KERJA SAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/BADAN

RISET DAN INOVASI NASIONAL DENGAN UNIVERSITAS

CITRA BANGSA (UCB)

2020/2021

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

RINGKASAN

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dan kronis yang dapat

terjadi sepanjang siklus kehidupan wanita (Wenger et al., 2018). Hipertensi pada wanita

usia subur (WUS) tidak langsung mengancam nyawa, namun peningkatan tekanan

darah dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan komplikasi berbagai penyakit.

Komplikasi hipertensi antara lain hipertrofi ventrikel kiri, disfungsi diastolik, gagal

jantung, peningkatan kekakuan arteri, diabetes, gagal ginjal kronis, cardiovascular

disease (CVD), infark miokard, ensefalopati dan kejang pada kondisi hipertensi dalam

kehamilan (Benjamin, E. J., Blaha, M. J., Chiuve, S. E., Cushman, M., Das, S. R., Deo,

R, et al., 2017; Benjamin, E. J., Muntner, P., Alonso, A., Bittencourt, M. S., Callaway,

C. W., Carson, A. P, et al., 2019; Ibrahim and Damasceno, 2012).

Hampir 13% di seluruh dunia meninggal karena penyakit hipertensi dan

komplikasinya (WHO, 2013). Data World Health Organization (WHO) pada tahun

2015, sekitar 972 juta orang atau 26,4% yang menderita hipertensi, angka ini

kemungkinan akan terjadi peningkatan menjadi 29,2% di tahun 2025. Prevalensi

hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun ke atas di tahun 2013 sebanyak 25,8%

(Riskesdas, 2013) sedangkan pada tahun 2018 prevalensi hipertensi meningkat menjadi

34,1%. Hipertensi terkontrol sebesar 13,3% dan hipertensi yang tidak terkontrol sebesar

32,2 % (Riskesdas, 2018).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun 2018, jumlah penderita

hipertensi pada usia ≥ 15 tahun, wanita sebanyak 38.951 orang (48,7%) sedangkan

pada pria sebanyak

41.043 orang (51,3%). Rata-rata wilayah kerja puskesmas di kota Kupang menunjukkan

bahwa jumlah penderita hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 15 orang WUS di kota Kupang didapatkan

bahwa mayoritas menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan untuk mencegah

hipertensi adalah mengurangi konsumsi garam, alkohol dan daging. Selain itu,

mayoritas WUS mengalami hambatan melakukan olahraga karena kesibukan.

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur (15-49 tahun) di kota Kupang.

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 350 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik

multistage sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Hypertension

Knowledge-Level Scale (HK-LS), Motivasi, Self-Rated Abilities for Health Practices Scale

(SRAHP), Barriers to Health Promotion Behaviour Scales

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Kata kunci maksimal 5 kata

(BAS), Benefits to Health-Promoting Behaviour Scales (BES), Multidimensional Scale of Perceived

Social Support (MSPSS), Situational Influences Questionnaire (SIQ), dan Health-Promoting Lifestyle

Profile II (HPLP II). Data akan dianalisis menggunakan analisis bivariat (uji korelasi pearson) dan

multivariat (uji regression linear). Pertanyaan penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara

pengetahuan, motivasi, self efficacy, hambatan yang dirasakan, manfaat yang dirasakan,

dukungan sosial dan pengaruh situasional terhadap perilaku pencegahan hipertensi. Tujuan

penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pencegahan hipertensi pada

WUS.

Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tersedianya modul perilaku pencegahan

hipertensi; tersedianya policy document yang berisi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh

tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan hipertensi pada WUS di kota Kupang dengan pendekatan

Health Promotion Model. Naskah ini akan diberikan kepada Dinas Kesehatan kota Kupang sehingga

dapat bermanfaat bagi bidang pengendalian penyakit tidak menular. Selain itu, hasil penelitian ini dapat

dipublikasikan pada jurnal nasional terindeks SINTA.

Hipertensi, Perilaku Pencegahan, Wanita usia subur

LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan perempuan menjadi isu global. Persoalan kesehatan perempuan terkait

kemampuan perempuan untuk mempertahankan kesehatannya dari berbagai penyakit (Afiyanti

Y, Pratiwi A, 2016). Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dan kronis yang dapat terjadi

sepanjang siklus kehidupan wanita (Wenger et al. 2018). Hal ini memengaruhi semua fase

kehidupan wanita dengan berbagai faktor risiko.

Meskipun hipertensi pada wanita usia subur tidak langsung mengancam nyawa, namun

peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu lama mengakibatkan komplikasi berbagai

penyakit. Secara patofisiologis, komplikasi hipertensi yaitu hipertrofi ventrikel kiri, disfungsi

diastolik, gagal jantung, peningkatan kekakuan arteri, diabetes, gagal ginjal kronis,

cardiovascular disease (CVD), infark miokard, ensefalopati dan kejang pada kondisi hipertensi

dalam kehamilan (Benjamin, E. J., Blaha, M. J., Chiuve, S. E., et al., 2017; Benjamin, E. J.,

Muntner, P., Alonso, A., et al., 2019; Ibrahim and Damasceno, 2012).

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan

yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian

tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Hampir 13% di seluruh dunia meninggal karena penyakit hipertensi dan komplikasinya

(WHO, 2013). Prevalensi hipertensi pada tahun 2015 sekitar 26,4%, angka ini diprediksi akan

terus meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025 (WHO, 2015). Hipertensi terkontrol sebesar

13,3% dan hipertensi yang tidak terkontrol sebesar 32,2 % (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data

Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun 2018, jumlah penderita hipertensi pada usia ≥ 15 tahun,

wanita sebanyak 38.951 orang (48,7%) sedangkan pada pria sebanyak 41.043 orang (51,3%).

Hasil studi pendahuluan pada 15 orang WUS didapatkan bahwa mayoritas tindakan yang

dilakukan adalah mengurangi konsumsi garam, alkohol, daging dan mengalami hambatan dalam

melakukan olahraga karena kesibukan.

Pasien hipertensi membutuhkan perawatan jangka panjang, manajemen dan

farmakoterapi berkelanjutan. Hal ini berdampak pada kualitas hidup pasien dan peningkatan

biaya kesehatan (Giena, Thongpat, & Nitirat, 2018). Oleh karena itu, diperlukan perilaku

pencegahan hipertensi. Model promosi kesehatan digunakan untuk merencanakan, mengubah

perilaku dan meningkatkan kesehatan (Alligood, 2014). Model promosi kesehatan memberikan

keterlibatan dalam mempromosikan kesehatan serta memodifikasi faktor-faktor meliputi

karakteristik demografis, pengaruh interpersonal, dan faktor perilaku dalam mempengaruhi

proses kognitif maupun proses perseptual (Khodaveisi M, Omidi A, Farokhi S, & Soltanian AR,

2017).

Perilaku pencegahan hipertensi dipengaruhi oleh adalah usia, jenis kelamin, pendidikan,

pendapatan keluarga dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan, hiperlipidemia, self efficacy,

hambatan yang dirasakan, manfaat, dukungan keluarga, dukungan sosial dan pengaruh

situasional (Giena, Thongpat, and Nitirat 2018; Jaiyungyuen Umakorn, Suwonnaroop Nantawon,

Priyatruk Panudda 2012; Thanavaro, Thanavaro & Delicath, 2010). Namun, beberapa penelitian

menemukan bahwa usia, jenis kelamin, pendapatan dan tingkat pendidikan, perilaku tidak sehat,

manfaat yang dirasakan berkorelasi negatif dengan perilaku kesehatan (Giena, Thongpat, and

Nitirat 2018; Li and Zhang 2013; El Mokadem 2013).

Tujuan Penelitian

Menganalisis terhadap perilaku pencegahan hipertensi pada wanita usia subur (WUS).

Urgensi Penelitian

Kurangnya penelitian terkait penyakit tidak menular lain pada wanita selain kanker (Holton et

al., 2012). Perempuan memiliki fungsi multi peran (reproduksi, produksi serta menjadi caregiver

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam

bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan

dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil

penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber

pustaka 10 tahun terakhir.

bagi keluarga/teman mereka (Afiyanti Y, Pratiwi A ,. 2016; Chen and Chauhan, 2019; Wenger

et al., 2018). Selain itu, penelitian ini dapat membantu pemerintah dalam memenuhi target

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 yaitu meningkatkan pengendalian

penyakit kronik. Penelitian ini dapat membantu tenaga kesehatan dalam merancang intervensi

untuk mengendalikan penyakit hipertensi yang diderita oleh wanita usia subur.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perilaku Pencegahan Hipertensi

World Health Organization (2013) mengatakan hipertensi sebagai suatu keadaan

tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.. Sementara itu, Perilaku

pencegahan hipertensi merupakan respon untuk melakukan pencegahan penyakit hipertensi.

Upaya pencegahan hipertensi perlu dilakukan secara komperhensif, mulai dari upaya

primodial hingga rehabilitasi. Pencegahan primodial dengan meningkatkan derajat kesehatan

dengan gizi dan perilaku hidup sehat. Sedangkan Upaya rehabilitas melalui upaya perbaikan

dampak lanjut hiperensi yang tidak bisa diobat (Bustan, 2015). Pencegahan hipertensi dapak

diklasifikasi dalam tiga bentuk yaitu pencegahaan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer yaitu upaya awal pencegahan sebelum seseorang menderita

hipertensi, dimana dilakukan penyuluhan faktor-faktor risiko hipertensi terutama pada

kelompok risiko tinggi Perilaku pencegahan primer hipertensi dapat dilakukan dengan

pengurangan asupan garam,olahraga teratur, berhenti merokok, membatasi konsumsi

alkohol, mengurangi kelebihan berat badan,manajemen stress.

Pencegahan sekunder yaitu upaya pencegahan hipertensi yang sudah pernah terjadi

untuk berulang atau menjadi berat. Pencegahan ini ditujukan untuk mengobati para penderita

dan mengurangi akibat- akibat yang lebih serius dari penyakit, yaitu melalui diagnosis

dini dan pemberian pengobatan dalam pencegahan ini dilakukan pemeriksaan tekanan

darah secara teratur dan juga kepatuhan berobat bagi orang yang sudah pernah menderita

hipertensi.

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Pencegahan tersier yaitu upaya mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat atau

kematian. Upaya yang dilakukan pada pencegahan tersier yaitu menurunkan tekanan darah

sampai batas yang aman dan mengobati penyakit yangdapat memperberat hipertensi.

Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan follow up penderita hipertensi yang mendapat

terapi dan rehabilitasi.

2.2. Konsep Teori Health Promotion Model :Nola J. Pender

Health Promotion Modeladalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan

lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Teori ini mencakup secara

luas untuk menunjukkan perilaku yang dibutuhkan dalam meningkatkan kesehatan dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Model ini mengintegrasikan bangunan dari

teori nilai harapan (Expectancy-Value) milik Feather (1982)dan teori kognitif sosial (Social

Cognitive Theory) milik Albert Bandura (1977) dalam perspektif keperawatan manusia

dilihat sebagai fungsi yang holistik (Alligood, 2014).

2.2.1 Definisi Komponen Health Promotion Model

Komponen dari Health Promotion Model yang dijelaskan oleh Alligood (2014) dan Pender

(2011) adalah sebagai berikut:

1. Individual Characteristics and Experiences

a. Terkait perilaku sebelumnya yaitu frekuensi perilaku kesehatan yang sama atau

serupa di masa lalu. Efek-efek langsung dan tidak langsung terhadap kecenderungan

menjalankan perilaku yang mempromosikan kesehatan

b. Faktor personal (biologis, psikologis, sosiokultural) yaitu karakteristik umum

individu yang mempengaruhi perilaku kesehatan seperti usia, struktur, kepribadian,

ras, etnisitas, dan status sosial ekonomi.

2. Behavior-Specific Cognitions and Affect

a. Manfaat tindakan yang dirasakan yaitu persepsi tentang konsekuensi positif yang

dapat mendukung perilaku promosi kesehatan.

b. Hambatan yang dirasakan untuk bertindak yaitu persepsi tentang rintangan yang

diantisipasi, dibayangkan, atau yang nyata dan harga yang harus dibayarkan secara

pribadi akibat melakukan perbuatan atau perilaku.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

c. Self-efficacy yaitu penilaian tentang kemampuan diri untuk mengatur dan

melaksanakan suatu perilaku promosi kesehatan tertentu; percaya diri dalam

melakukan perilaku sehat dengan baik. Semakin tinggi tingkat keyakinan maka

semakin rendah tingkat halangan yang dirasa terhadap pengerjaan suatu perilaku.

d. Afek yang berpengaruh pada aktivitas yaitu perasaan subjektif atau emosi yang

terjadi sebelum, selama dan setelah menjalankan perilaku kesehatan tertentu.

e. Pengaruh interpersonal (keluarga, teman sebaya, penyedia layanan): norma,

dukungan sosial, model peran yang berkaitam dengan persepsi tentang perilaku,

kepercayaan, atau sikap orang lain berkaitan dengan perilaku kesehatan tertentu.

f. Pengaruh situasional (pilihan, karakteristik permintaan, estetika) yaitu persepsi dan

kognisi personal pada situasi apapun atau konteks yang dapat memfasilitasi atau

menghentikan suatu perilaku.

g. Komitmen terhadap rencana tindakan - keinginan untuk melakukan perilaku

kesehatan tertentutermasuk identifikasi strategi spesifik untuk melakukannya dengan

sukses immediate competing demans and preferences- perilaku alternatif yang dapat

memiliki kendali baik lebih sedikit ataupun lebih banyak untuk melakukan suatu

tindakan perilaku kesehatan terencana.

3. Behavioral Outcome- Health Promoting Behavior

Perilaku mempromosikan kesehatan - titik akhir atau wujud tindakan yang diarahkan

menuju tercapainya kesehaan yang positif seperti kesejahteraan optimal, pemenuhan

personal, dan kehidupan yang produktif.

2.2.2 Asumsi UtamaHealth Promotion Model

Asumsi-asumsi Health Promotion Model mencerminkan perspektif ilmu perilaku dan

menekankan pada peran aktif pasien dalam mengatur perilaku kesehatan mereka dengan

cara memodifikasi lingungan sekitar. Asumsi-asumsi utama Health Promotion Model yang

dijelaskan oleh Pender (2011) adalah sebagai berikut:

1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar mereka bisa mengemukakan potensi

kesehatan yang dimiliki dan dapat mengekspresikan keunikannya.

2. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk

penilaian terhadap kemampuannya.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba mencapai

keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.

4. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.

5. Individu merupakan makhluk biopsikososial yang kompleks, berinteraksi dengan

lingkungannya secara terus menerus, yang secara progresif memberikan perubahan pada

lingkungan dan juga dijadikan perubahan sepanjang waktu.

6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang

berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.

Pembentukan kembali konsep pola interaksi antara manusia dengan lingkungan merupakan

hal yang penting bagi perubahan perilaku.

2.3 Theoritical framework dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan

hipertensi

Kerangka pikir dalam penelitian ini menggunakan Health Promotion Model (Nola J.

Pender) untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pencegahan hipertensi.

Model promosi kesehatan memberikan keterlibatan dalam mempromosikan kesehatan serta

memodifikasi faktor-faktor meliputi karakteristik demografis, pengaruh interpersonal, dan

faktor perilaku dalam mempengaruhi proses kognitif maupun proses perseptual. Berdasarkan

teori dan berbagai penelitian sebelumnya, ditemukan berbagai faktor yang memengaruhi

perilaku pencegahan hipertensi yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan keluarga

dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan, hiperlipidemia, self efficacy, hambatan yang

dirasakan, manfaat, dukungan keluarga, dukungan sosial dan pengaruh situasional (Giena,

Thongpat, and Nitirat 2018; Jaiyungyuen Umakorn, Suwonnaroop Nantawon, Priyatruk

Panudda 2012; Thanavaro, Thanavaro & Delicath, 2010). Namun, beberapa penelitian

menemukan bahwa usia, jenis kelamin, pendapatan dan tingkat pendidikan, perilaku tidak

sehat, manfaat yang dirasakan berkorelasi negatif dengan perilaku kesehatan (Giena,

Thongpat, and Nitirat 2018; Li and Zhang 2013; El Mokadem 2013).

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Gambar 1. Kerangka Teori Model Promosi Kesehatan

oleh Nola J. Pender (Alligood)

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini dimodifikasi dari teori promosi kesehatan oleh Nola J.

Pender (Alligood, 2014)

2.5 Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh pengetahuan, motivasi, self efficacy, hambatan yang dirasakan, manfaat

yang dirasakan, dukungan sosial dan pengaruh situasional terhadap perilaku pencegahan

hipertensi.

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

METODE

1. Desain penelitian

Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.

2. Kerangka Penelitian

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.

Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah

dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir

dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang

jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.

Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan

penelitian yang diusulkan.

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua WUS (15-49 tahun) di kota Kupang. Sampel

sebanyak 350 orang diambil dari 11 wilayah di kota Kupang dengan teknik random sampling.

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah wanita berusia 14-49 tahun, wanita yang

berdomisili di kota Kupang, mampu berbicara dan memahami bahasa indonesia, dan mampu

membaca dan menulis. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah mempunyai gangguan

penglihatan dan pendengaran.

4. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap setiap variabel yaitu variabel pengetahuan, motivasi,

self efficacy, hambatan yang dirasakan, manfaat yang dirasakan, dukungan sosial, pengaruh

situasional dan perilaku pencegahan hipertensi.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat yang akan dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pencegahan hipertensi menggunakan uji korelasi

pearson.

c. Analisis Multivariat

Analisis data yang telah dilakukan selanjutnya adalah analisis multivariat. Analisis ini

menggunakan linear regression untuk menganalisis faktor dominan dari perilaku

pencegahan hipertensi.

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

5. Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Lanjutan Definisi Operasional

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan

penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.

Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

Target luaran dari penelitian ini adalah:

1. Tersedianya modul yang yang berisi data dan informasi kajian tentang perilaku pencegahan

hipertensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi tentang perilaku pencegahan hipertensi yang

dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa.

2. Tersedianya policy document yang berisi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan

oleh tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan hipertensi pada WUS di puskesmas-puskemas

kota Kupang dengan pendekatan Health Promotion Model. Naskah ini akan diberikan kepada

Dinas Kesehatan kota Kupang sehingga dapat bermanfaat bagi bidang pengendalian penyakit

tidak menular.

3. Hasil penelitian ini dapat dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi SINTA dan jurnal

internasional terindeks scopus.

JADWAL

No Nama Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pengumpulan proposal

2 Penilaian proposal

3 Penetapan proposal yang di danai

4 Pengumpulan proposal yang didanai

5 Kontrak

6 Pelaksaan penelitian

7 Laporan kemajuan

8 Monitoring dan evaluasi internal PT

9 Monitoring dan evaluasi eksternal

10 Laporan tahunan/akhir

11 Seminar hasil/ penilaian luaran

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

1. Afiyanti Y, Pratiwi A ,. 2016. Seksualitas dan kesehatan : reproduksi perempuan promosi,

permasalahan dan penanganannya dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan. Jakarta :

PT RajaGrafindo Persada

2. Alligood, M. R. (2014). Nursing theorist and their work (8th ed.). St. Louis: Elsevier.

3. Benjamin, E. J., Blaha, M. J., Chiuve, S. E., Cushman, M., Das, S. R., Deo, R., ... & Isasi,

C. R. (2017). Heart disease and stroke statistics—2017 update.

4. Benjamin, E. J., Muntner, P., Alonso, A., Bittencourt, M. S., Callaway, C. W., Carson, A.

P., ... & Delling, F. N. (2019). Heart disease and stroke Statistics-2019 update a report

from the American Heart Association. Circulation.

5. Bustan N. (2015). Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Rineka

Cipta

6. Chen, H. Y. and Chauhan, S. P. (2019) ‘Hypertension among women of reproductive

age: Impact of 2017 American College of Cardiology/American Heart Association high

blood pressure guideline’, International Journal of Cardiology: Hypertension. Elsevier

Ltd, 1(May), p. 100007. doi: 10.1016/j.ijchy.2019.100007

7. El Mokadem, N. M. (2013) ‘Health Promoting Lifestyle Behaviors among Women at

High Risk’, Medical Journal of Cairo University, 81(1), pp. 83–88. Available at:

http://scholar.google.com/scholar?start=880&hl=en&as_sdt=0,47&sciodt=0,47&cites=16

530446927985702283&scipsc=&authuser=1#0.

8. Giena, V. P., Thongpat, S. and Nitirat, P. (2018) ‘Predictors of health-promotion

behaviour among older adults with hypertensionin in Indonesia’, International Journal of

Nursing Sciences. Chinese Nursing Association. doi: 10.1016/j.ijnss.2018.04.002.

9. Holton, S. et al. (2012) ‘The Childbearing Concerns and Related Information Needs and

Preferences of Women of Reproductive Age with a Chronic, Noncommunicable Health

Condition: A Systematic Review’, Women’s Health Issues. Jacobs Institute of Women’s

Health, 22(6), pp. e541–e552. doi: 10.1016/j.whi.2012.08.001.

10. Ibrahim, M. M. and Damasceno, A. (2012) ‘Hypertension in developing countries’, The

Lancet. Elsevier Ltd, 380(9841), pp. 611–619. doi: 10.1016/S0140-6736(12)60861-7.

11. Jaiyungyuen, U., Suwonnaroop, N., Priyatruk, P., & Moopayak, K. (2012). Factors

influencing health-promoting behaviors of older people with hypertension. In 1st Mae

Fah Luang University International Conference (Vol. 2012, p. 1).

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

12. Khodaveisi M, Omidi A, Farokhi S, & Soltanian AR. (2017). The effect of Pender’s

health promotion model in improving the nutritional behaviour of overweight and obese

women. IJCBNM : Vol.5, No.2; 165-174.

13. Li, S. X. and Zhang, L. (2013) ‘Health behavior of hypertensive elderly patients and

influencing factors’, Aging Clinical and Experimental Research, 25(3), pp. 275–281. doi:

10.1007/s40520-013-0051-8.

14. Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Rikesdas.

http://dinkes.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/bank_data/20181228%20-

%20Laporan%20Riskesdas%202018%20Nasional-1.pdf. Diaskes pada tanggal 30

September 2020 jam 05:00 WITA

15. Thanavaro, J. L., Thanavaro, S. and Delicath, T. (2010) ‘Health promotion behaviors in

women with chest pain’, Heart and Lung: Journal of Acute and Critical Care. Elsevier

Inc., 39(5), pp. 394–403. doi: 10.1016/j.hrtlng.2009.10.016.

16. Wenger, N. K. et al. (2018) ‘Hypertension Across a Woman’s Life Cycle’, Journal of the

American College of Cardiology, 71(16), pp. 1797–1813. doi:

10.1016/j.jacc.2018.02.033.

17. World Health Organization (WHO). (2013). A global brief on Hypertension. Silent killer,

Global public Health Crisis. World Health Organization. World HealthDay 2013.

18. World Health Organization (WHO). (2015). A global brief on Hypertension. Silent killer,

Global public Health Crisis. World Health Organization. World HealthDay 2015.