proposal mgbk

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kondisi Ideal Aktualisasi keberadaan Guru Bimbingan dan Konseling dalam kerangka sistem pendidikan di Indonesia sudah legal dan formal, hal ini dibuktikan dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, disebutkan bahwa keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru dan dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). Masing-masing kualifikasi pendidik, termasuk konselor, memiliki keunikan konteks tugas dan ekspektasi kinerja. Akan tetapi dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upayamemfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseing, agar mampumengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Konseling sebagaiseorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (onbecoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapaikematangan tersebut, konseling memerlukan bimbingan karena mereka masih kurangmemiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalamandalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konseling tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas darimasalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier,lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. 2. Kondisi Real Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa karena sedikitnya formasi pengangkatan guru BK dengan quota terbatas di setiap kabupaten memberikan dampak penyerta yang cukup memprihatinkan, hal ini ditunjukkan dengan persentase sekolah yang memiliki guru Pembimbing dengan latar belakang kualifikasi akademik profesi disiplin ilmu Bimbingan Konseling masih sangat sedikit. Sebagai sampel di rayon 05 Kabupaten Garut yang meliputi wilayah Garut Selatan, dari 40 SMP Negeri hanya 5 sekolah yang memiliki guru Pembimbingan dengan latar belakang kualifikasi akademik dari disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling (belum termasuk SMP Swasta dan MTs). Kondisi tersebut tentu saja menjadi kendala mengingat ekspektasi kinerja guru pembimbing tidak akan optimal dan profesional tanpa dilandasi dasar keilmuan Bimbingan dan konseling. Di lain pihak seiring bergulirnya Tunjangan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, ada kebijakan bahwa untuk guru mata pelajaran yang jumlah jam mengajarnya kurang dari 24 jam per minggu diperbolehkan mengajukan sertifikasi dengan mengambil pelajaran lain, yang salah satunya Bimbingan Konseling. Cukup dimengerti memang, banyaknya guru mata pelajaran yang hijrah untuk mengambil sertifikasi jalur Guru BK mengingat jumlah jam mengajar 24 jam setara dengan jumlah siswa bina sebanyak 225 siswa (cukup memungkinkan bagi sekolah yang siswanya banyak). Bagi sekolah-sekolah tertentu yang jumlah siswanya lebih dari 1000 orang memungkinkan untuk memiliki guru pemb/imbing antara 5 sampai dengan 7 orang yang

Upload: izoers-theaz

Post on 06-Jul-2016

676 views

Category:

Documents


191 download

DESCRIPTION

RAYON 6

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL MGBK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Kondisi Ideal

Aktualisasi keberadaan Guru Bimbingan dan Konseling dalam kerangka sistem pendidikan diIndonesia sudah legal dan formal, hal ini dibuktikan dengan adanya Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008, tentang Standar KualifikasiAkademik dan Kompetensi Konselor, disebutkan bahwa keberadaan konselor dalam sistempendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengankualifikasi guru dan dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). Masing-masing kualifikasi pendidik, termasuk konselor,memiliki keunikan konteks tugas dan ekspektasi kinerja.

Akan tetapi dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling diSekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum(perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkutupayamemfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseing, agarmampumengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugasperkembangannya(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).Konseling sebagaiseorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang ataumenjadi (onbecoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untukmencapaikematangan tersebut, konseling memerlukan bimbingan karena mereka masihkurangmemiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, jugapengalamandalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaanbahwa proses perkembangan konseling tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebasdarimasalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alurlinier,lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

2. Kondisi Real

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa karena sedikitnya formasi pengangkatan guru BKdengan quota terbatas di setiap kabupaten memberikan dampak penyerta yang cukupmemprihatinkan, hal ini ditunjukkan dengan persentase sekolah yang memiliki guruPembimbing dengan latar belakang kualifikasi akademik profesi disiplin ilmu BimbinganKonseling masih sangat sedikit. Sebagai sampel di rayon 05 Kabupaten Garut yang meliputiwilayah Garut Selatan, dari 40 SMP Negeri hanya 5 sekolah yang memiliki guru Pembimbingandengan latar belakang kualifikasi akademik dari disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling (belumtermasuk SMP Swasta dan MTs). Kondisi tersebut tentu saja menjadi kendala mengingatekspektasi kinerja guru pembimbing tidak akan optimal dan profesional tanpa dilandasi dasarkeilmuan Bimbingan dan konseling.

Di lain pihak seiring bergulirnya Tunjangan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, ada kebijakanbahwa untuk guru mata pelajaran yang jumlah jam mengajarnya kurang dari 24 jam per minggudiperbolehkan mengajukan sertifikasi dengan mengambil pelajaran lain, yang salah satunyaBimbingan Konseling. Cukup dimengerti memang, banyaknya guru mata pelajaran yang hijrahuntuk mengambil sertifikasi jalur Guru BK mengingat jumlah jam mengajar 24 jam setaradengan jumlah siswa bina sebanyak 225 siswa (cukup memungkinkan bagi sekolah yangsiswanya banyak). Bagi sekolah-sekolah tertentu yang jumlah siswanya lebih dari 1000 orangmemungkinkan untuk memiliki guru pemb/imbing antara 5 sampai dengan 7 orang yang

Page 2: PROPOSAL MGBK

memang kebanyakan telah menempuh sertifikasi dengan jalur guru Bimbingan dan Konseling,meski kelulusannya melewati tahap Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) namun dasarteoritis keilmuan yang diperoleh sangat minimal karena ditempuh dalam waktu yang sangatsingkat.

3) Permasalahan Yang Dihadapi

Menyikapi kondisi real di atas, kami pengurus Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling(MGBK) SMP Kabupaten Garut, memandang bahwa kondisi tersebut merupakan sinyalemenyang kurang baik bagi nilai dan aktualitas profesi Guru Bimbingan Konseling. Kenyataan yangada harus secepatnya direspon oleh Pengurus MGBK dengan menyelenggarakan kegiatanyang muatan materinya berisi tentang teori-teori yang harus dipahami untuk dipraktekkandalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Kesempatan itu muncul dengan adanyaDana Bantuan Pengembangan Karir PTK Disdas yang kami manfaatkan seoptimal mungkinuntuk memfasilitasi kegiatan yang dikemas dalam bentuk Musyawarah Guru Bimbingan danKonseling (MGBK). Namun demikian jauh-jauh hari sebelum adanya Program Dana BantuanPengembangan Karir PTK Disdas, ini kami pun telah merencanakan untuk melaksanakansebuah kegiatan yang orientasinya bagi pengembangan dan peningkatan profesionalismeGuru Bimbingan Konseling yang merupakan program kerja MGBK Kab. Garut. KegiatanMGBK yang dilaksanakan saat ini merupakan pangkal utama untuk melakanakan kegiatanMGBK secara rutin dan terprogram dalam continuitas serta skala yang besar baik menyangkutjumlah peserta maupun fasilitas lain yang digunakan.

Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan MGBK yaitu materi yang dirasakan penting dansifatnya mendesak berdasarkan materi yang diwajibkan dalam dana Pengembangan KarirPTK Disdas dan usulan dari peserta yaitu meliputi : Program Umum (Kebijakan Pemerintahdi Bidang Pendidikan), Program Pokok (Peran Guru BK dalam Pembelajaran di Sekolah,Konsep dasar KTSP dalam Layanan BK, Konsep Pendidikan Berbasis Karakter dalamParadigma BK, Manajemen Layanan BK Berbasis KTSP, Pengembangan Program LayananBK Berbasis KTSP, Simulasi dan Latihan Penulisan RPP Bimbingan dan Konseling, TeknikPenulisan dan Penyusunan Penelitian BK) dan Program Pendukung (Pengembangan MediaBimbingan dan Konseling Online).

Berdasarkan materi-materi yang disajikan dalam MGBK di atas, diharapkan pelaksanaanMGBK ini memberikan nilai tambah bagi semua Guru Bimbingan Konseling baik itu yangmemiliki disiplin keilmuan BK maupun yang lain sehingga jati diri Guru Bimbingan danKonseling memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan guru yang belummendapatkan pembekalan dan pelatihan. Profesi Bimbingan dan Konseling diharapkanmemliliki nilai tersendiri dalam mewarnai perkembangan dunia pendidikan ke arah yang lebihbaik dan bermartabat.

4) Sumber Dana

Sumber dana yang diperoleh dalam melaksanakan kegiatan rutin MGBK ini yaitumelalui partisipasi dari peserta, dan untuk kegiatan utama dalam pertemuan rutin yang sudahterjadwal pada tahun 2012 didapat yaitu dari Pengembangan Karir PTK Disdas.

5) Gambaran Komitemen Organisasi Bimbingan dan Konseling terhadap PeningkatanMutu Guru dan Gambaran Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Organisasi TahunSebelumnya.

Organisasi Bimbingan dan Konseling akan berjalan secara efektif apabiladidukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atauwali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperolehinformasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu

Page 3: PROPOSAL MGBK

memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapatdilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya : (a) menciptakan sekolahdengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa; (b) memahamikarakteristik siswa yang unik dan beragam; (c) menandai siswa yang diduga bermasalah;(d) membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching;(e) mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dankonseling kepada guru pembimbing; (f) memberikan informasi tentang kaitan mata pelajarandengan bidang kerja yang diminati siswa; (g) memahami perkembangan dunia industri atauperusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang duniakerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja); (h)menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi siswa); dan (i)memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannyasecara efektif.

Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program Organisasi MGBK perlumelakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar prosesbimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua dirumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi,pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkanpotensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa. Untuk melakukankerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti : (1) kepalasekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah (minimalsatu semester satu kali), yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagianrapor, (2) sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuanbelajar atau masalah siswa, dan (3) orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknyadi rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.

B. Tujuan

Tujuan diadakannya Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, diantaranya :

1. Mendukung peningkatan kompetensi dan profesionalisme Guru Pembimbing khususnyakemampuan dalam membuat perencanaan dan pembuatan program Bimbingan dankonseling

2. Sebagai wahana bertukar informasi dan berbagai hal tentang pelaksanaan pelayananbimbingan dan konseling di sekolah masing-masing

3. Membekali Guru Pembimbing tentang isu-isu terbaru seputar perkembangan teori danpraktek bimbingan dan konseling

4. Tersusunnya RPPBK dan Program-Program Instrumentasi Layanan Bimbingan danKonseling

5. Tersusunnya proposal penelitian tindakan kelas (PTK) BK bagi masing-masing pesertaMGBK

6. Setelah MGBK, tindak lanjut berupa latihan pembuatan RPPBK dan Pengisian Program-Program Layanan serta proposal PTBK yang telah tersusun dimintakan pembimbingansecara rutin da berkala kepada nara sumber.

C. Sasaran

1. Sasaran Peserta

Peserta yang menjadi sasaran yaitu Guru Bimbingan dan Konseling SMP Se-KabupatenGarut yang diambil secara sampel mewakili kelima rayon SMP yang ada di KabupatenGarut. Jumlah peserta seluruhnya sebanyak 25 orang peserta dari 25 SMP.

2. Sasaran Program

Page 4: PROPOSAL MGBK

Sasaran program dalam kegiatan MGBK ini meliputi :

a. Program Umum (Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan)b. Program Pokok (Peran Guru BK dalam Pembelajaran di Sekolah, Konsep dasar KTSP

dalam Layanan BK, Konsep Pendidikan Berbasis Karakter dalam Paradigma BK,Manajemen Layanan BK Berbasis KTSP, Pengembangan Program Layanan BK BerbasisKTSP, Simulasi dan Latihan Penulisan RPP Bimbingan dan Konseling, Teknik Penulisan danPenyusunan Penelitian BK)

c. Program Pendukung (Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Online/BerbasisIT).

D. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan MGBK ini, semua peserta dalam hal iniGuru Bimbingan dan Konseling memahami dan mempu menerapkan berbagai konsep danteori dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah masing-masing. Gurupembimbing diharapkan mampu meningkatkan empat pilar pokok kompetensi guru yaitu,kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensiprofesional. Secara lebih terperinci hasil yang diharapkan dari kegiatan MGBK, semua GuruBK yang mengikuti diharapkan :

1. Memiliki wawasan dan pemahaman kebijakan pemerintah bidang pendidikan tentangpeningkatan mutu pendidikan

2. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang peranan Guru BK dalam Proses Pembelajarandi sekolah

3. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang PKG dan PKB BK4. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang Posisi Bimbingan dan Konseling dalam

Kerangka Kurikulum 20135. Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menyusun dan mengembangkan penempatan

siswa melalui proses BK dalam Kurikulum 20136. Memiliki kemampuan dalam membuat dan menyusun Penelitian Tindakan Bimbingan dan

Konseling (PTBK)7. Mengetahui dan mampu membuat layanan media Bimbingan dan Konseling Online melalui

pemanfaataan IT.

E. Manfaat

1. Pemahaman guru BK terhadap operasionalisasi pelaksanaan PKG dan PKB BK.2. Meningkatnya kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan tuntutan

operasionalisasi pelaksanaan Kurikulum 2013.3. Meningkatnya kualitas layanan Program Bimbingan dan Konseling dalam aspek penempatan

siswa sesuai dengan Kurikulum 2013.4. Meningkatnya jumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang melek IT dan mampu

mengopersikan IT dalam pembuatan berbagai administrasi yang mendukung terhadappelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

Page 5: PROPOSAL MGBK

BAB II

DESKRIPSI PELAKSANAAN

PROGRAM ORGANISASI

A. Jenis-Jenis Kegiatan Tahun 2012/2013

Jenis-jenis Kegiatan MGBK Rayon 6 yang telah dilaksanakan pada tahun 2012/2013

, yaitu pertemuan rutin yang dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan.

B. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Pertemuan rutin yang dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan bertempat di SMPN 1Bayongbong Kabupaten Garut yang beralamat di Jalan Raya Bayongbong Garut.

C. Waktu / Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Rayon 6 SMP Kabupaten Garutdiselenggarakan sebanyak 16 kali pertemuan dengan frekuensi pertemuan satu kali dalamseminggu yang dimulai dari tanggal 04 Agustus s.d. 13 Oktober 2012. Adapun struktur materikegiatan MGBK yaitu sebagai berikut :

Tabel 1

STRUKTUR MATERI KEGIATAN

No.Materi/Kegiatan

AlokasiWaktu

1.Pembukaan

Pre tes

2TEORI UMUM (PLENO I)

2. Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan 2

3. Peran Tugas, Pokok dan Fungsi Guru Bimbingan danKonseling dalam pembelajaran di Sekolah 4

4. Konsep Dasar KTSP dalam Layanan Bimbingan danKonseling di Sekolah 4

TEORI UMUM (PLENO II)

5. Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Karakter dalamBimbingan dan Konseling 4

6. Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling BerbasisKTSP 4

PRAKTIK KHUSUS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 6: PROPOSAL MGBK

7.

Pengembangan Program Layanan Bimbingan danKonseling Berbasis KTSP Sesion IMengembangkan Perangkat Pelayanan Bimbingandan KonselingReview/analisis Satuan Layanan Bimbingan danKonseling

12*)

10*)

6

PENGEMBANGAN PROGRAM LAYANAN BK BERBASIS KTSP

8.

Pengembangan Program Layanan Bimbingan danKonseling Berbasis KTSP Sesion IIMenyusun RPP Bimbingan dan KonselingMengembangkan Kegiatan Pelayanan Bimbingan danKonselingReview/Analisis Program RPP Bimbingan danKonseling

10*)

10*)

10*)

6

9. Teknik Penulisan dan Penyusunan Penelitian Bimbingandan Konseling (PTBK) 6

10. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Online 4

11.Post tes

Evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis dan penutupan

2

4JUMLAH 100 jam*) Pelaksanaan dilanjutkan dalam Kegiatan Rutin MGBK sebagai Tindak

Lanjut dan Evaluasi

Penyaji Materi terdiri dari:

No Nama Keterangan1. Dr. Muslihudin, M.Pd. Widyaiswara LPMP Jawa Barat2. Drs. Hanafiah, M.Pd. Kasi PMPTK Disdik Kab. Garut3. Drs. Endang Suryana, M.Pd. Koordinator Pengawas Disdik Kab. Garut4. Drs. Nana Suryana, M.Pd. Pengawas BK Disdik Kab. Garut5. Dr. Asep Saepul H., M.Pd. Pengawas Disdik Kab. Garut6. Suryana, S.Pd., M.Pd. Ketua MGBK7. Nanang, S.Psi. Wakil Ketua MGBK8. Ida Nurfarida, S.Pd. Sekretaris MGBK9. Husnul Khotimah, S.Pd. Pengurus MGBK10. Diah, Rodiah, S.Pd. Pengurus MGBK

Peserta MGP-BK Rayon 6 Pada Tahun Pelajaran 2012/2013, adalah sebagai beriku:

No Nama Unit Kerja Ket.1 Suryana, S.Pd.,M.Pd. SMPN 1 Singajaya 2 Diah Rodiah, S.Pd. SMPN 1 Bayongbong 3 Ida Nurfarida, S.Pd. SMPN 2 Bayongbong 4 Husnul Khotimah, S.Pd. SMPN 2 Cikajang 5 Euis Sarimunaya, S.Pd. SMPN 1 Cikajang

Page 7: PROPOSAL MGBK

6 Dede, S.Pd. SMPN 1 Cisurupan 7 Yusup Supriatna, S.Pd. SMPN 1 Banjarwangi 8 Ai Eva, S.Pd. SMPN 2 Singajaya 9 Elan Suherlan, S.Pd. SMPN 2 Banjarwangi 10 Dana Irawan, S.Ag. SMPN 1 Cigedug 11 Sumpena, S.Pd. SMPN 3 Cikajang 12 Agus Kusnandar, S.Pd. SMPN 3 Bayongbong 13 Ai Mulyani, S.Pd. SMPN 3 Banjarwangi 14 Asep Rohana, S.Pd. SMPN 2 Pamulihan 15 Baskara, S.Pd. SMPN 3 Cisurupan 16 Nunung Susilawati, S.Pd. SMPN 1 Peundeuy 17 Rina Irawati SMPN 1 Pamulihan 18 Rusyanto, S.Pd. SMPN 2 Cisurupan

19 Nina R, S.Pd. SMPN 1 AtapPamulihan

20 Yani M., S.Pd. SMP Faozaniah 21 Lilis Nurlela, S.Pd. SMP Al-Mutaqien 22 Tita Marila. S.Pd. SMPN 1 Pakenjeng 23 Lina Meilina, S.Pd. SMPN 1 Pakenjeng 24 Drs. Iim Rohani SMPN 1 Singajaya 25 Opik Taopik Ridwan, M.Pd. SMPN 1 Banjarwangi

Dengan terselenggaranya MGBK diharapkan para guru pembimbing dapat meningkatkanwawasan dan pengetahuan serta keterampilan mengenai BK, sehingga dalam pelaksanaanlayanan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara maksimal.

D. Alasan Dilaksanakannya Kegiatan

Alasan utama dan pertama dilaksanaknnya kegiatan tersebut yaitu untuk meningkatkankompetensi Guru Bimbingan dan Konseling, selain itu pula sebagai ajang silaturahmi dansharing sesame Guru Bimbingan dan Konseling berkenaan dengan permasalahan-permasalahan yang muncul di sekolah masing-masing. Dengan adanya pertemuan rutin GuruBk diharapkan profesi Bimbingan dan Konseling semakin diakui dan diperhitungkankeberadaannya sehingga menjadi profesi yang professional dan bermartabat.

E. Unsur-Unsur Yang Terlibat

1) Peserta : yang menjadi peserta dalam kegiatan MGBK adalah Guru-Guru Bimbingan danKonseling yang berada di tiap sekolah SMP se-Kabupaten Garut yang terdiri dari 8 rayon.Pemilihan peserta dilakukan dengan sampel acak dengan prinsip setiap sekolah yangmenjadi peserta dapat mewakili rayon yang ada di Kabupaten Garut. Jumlah pesertaseluruhnya sebanyak 40 orang.

2) Narasumber : yang menjadi Narasumber dalam kegiatan MGBK ini yaitu Widyaiswaradari LPMP yang kompeten di Bidang Bimbingan dan Konseling, Pengawas Pembina DisdikKabupaten Garut, PMPTK Kabupaten Garut dan dari peserta sendiri yang memilikipengalaman dan kemampuan dalam bidang BK.

3) Fasilitator : yang menjadi fasilitator yaitu unsur dari Dinas Pendidikan Kabupaten yangdalam hal ini dilaksanakan oleh PMPTK/PMG Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Page 8: PROPOSAL MGBK

4) Instrukur : yang menjadi Instruktur dalam kegiatan MGBK yaitu pengawas Pembina BKdan dibantu oleh para pengurus inti.

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM

A. Jenis Program, Tujuan dan Kegiatan

1. Jenis Program

Program yang dilaksanakan berbentuk workshop dengan mengambil materi pokok antaralain:

a. Pengembangan kurikulum/silabus yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan siswab. Pengembangan metode layanan yang sesuai, menarik dan menyenangkanc. Pembuatan alat peraga layanan yang bermutu untuk kegiatan bimbingan konseling

2. Tujuan

Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) memiliki tujuan yang dapatbermanfaat bagi guru pembimbing, antara lain :

a. Menumbuhkembangkan kegiatan guru pembimbing untuk penguasaan kedelapankompetensi dasar guru pembimbing

b. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran profesional guru pembimbing dalammelaksanakan bimbingan konseling, sehingga dapat menunjang usaha peningkatanpemerataan mutu serta keterkaitan dan kesepadanan pendidikan.

c. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru pembimbing dalam melaksanakantugas kesehariannya dan mencari solusi yang tepat dan sesuai dengan karakteristikpelayanan bimbingan konseling, pribadi guru pembimbing serta kondisi sekolah/lingkungan.

3. Kegiatana. Panitia

Panitia kegiatan Workshop Bimbingan dan Konseling adalah pengurus MGBK SMPKabupaten Garut.

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Page 9: PROPOSAL MGBK

Waktu Pelaksanaan : Bulan 14 Agustus s.d. Oktober 2012

Setiap Hari Sabtu Minggu Kedua Selama 16

Kali pertemuan.

c. Peserta :

No Nama Unit Kerja Ket.1 Suryana, S.Pd.,M.Pd. SMPN 1 Singajaya 2 Diah Rodiah, S.Pd. SMPN 1 Bayongbong 3 Ida Nurfarida, S.Pd. SMPN 2 Bayongbong 4 Husnul Khotimah, S.Pd. SMPN 2 Cikajang 5 Euis Sarimunaya, S.Pd. SMPN 1 Cikajang 6 Dede, S.Pd. SMPN 1 Cisurupan 7 Yusup Supriatna, S.Pd. SMPN 1 Banjarwangi 8 Ai Eva, S.Pd. SMPN 2 Singajaya 9 Elan Suherlan, S.Pd. SMPN 2 Banjarwangi

10 Dana Irawan, S.Ag. SMPN 1 Cigedug 11 Sumpena, S.Pd. SMPN 3 Cikajang 12 Agus Kusnandar, S.Pd. SMPN 3 Bayongbong 13 Ai Mulyani, S.Pd. SMPN 3 Banjarwangi 14 Asep Rohana, S.Pd. SMPN 2 Pamulihan 15 Baskara, S.Pd. SMPN 3 Cisurupan 16 Nunung Susilawati, S.Pd. SMPN 1 Peundeuy 17 Rina Irawati SMPN 1 Pamulihan 18 Rusyanto, S.Pd. SMPN 2 Cisurupan 19 Nina R, S.Pd. SMPN 1 Atap Pamulihan 20 Yani M., S.Pd. SMP Faozaniah 21 Lilis Nurlela, S.Pd. SMP Al-Mutaqien 22 Tita Marila. S.Pd. SMPN 1 Pakenjeng 23 Lina Meilina, S.Pd. SMPN 1 Pakenjeng 24 Drs. Iim Rohani SMPN 1 Singajaya 25 Opik Taopik Ridwan, M.Pd. SMPN 1 Banjarwangi

d. Struktur Program :

Struktur Program Workshop

Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Rayon 6 SMP

Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2012/2013

No.PROGRAM MATA SAJIAN PENYAJI /NARASUMBER

JUMLAHJAM

KETERANGANPERIHAL MATERI

Page 10: PROPOSAL MGBK

I Umum

1.KebijakanPengembanganKurikulum 2013

Kepala / UnsurPimpinan

LPMP/P4TKJabar

2Penjelasan mengenaiKebijakan yang berlaku diPusat dan pengaruhnyauntuk daerah.

2.Kebijakan DinasPendidikan Kab. /Kota

Unsur DisdikKab./kota 2

Penjelasan mengenaiKebijakan-kebijakan yangada di kab./kota setempat

II

Pokok

3.Integrasi Bimbingan& Konseling dalamKurikulum 2013

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal10

Untuk peningkatankemampuan guru dalampengembangan kurikulumKTSP, silabus, RPP,Evaluasi Hasil Belajar.

4. Efektifitas BK dalamKonteks PAIKEM

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal8

Metode PembelajaranAktif, Inovatif, Kreatif,Efektif, danMenyenangkan.

5.Pendidikan KarakterBangsa berkaitandengan Bimbingandan Konseling

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal4

Penjelasan tentangNilai-nilai pendidikankarakter bangsa dancara-caramengintegrasikannyadalam kehidupansekolah termasukdalam matapelajaran, serta caramengevaluasinya.Praktekmengintgrasikannilai-nilai Pendidikankarakter bangsadalam matapelajaran.

6.Implementasi ModelEvaluasi Bimbingandan Konseling

WidyaiswaraLPMP / PenyajiLokal

4

Berisi:

Penjelasan analisisKompetensi DasarberdasarkanTaksonomi BloomPenjelasan konsepdasar, jenis-jenis,dan karakter model-model pembelajaranPraktek pemilihandan pengembanganmodel pembelajaranPenjelasan penilaianpendidikanberdasarkankarakter kompetensidasar dan modelpembelajaran.

Untuk membantupara guru di daerah

Page 11: PROPOSAL MGBK

7.BimbinganKonseling Berbasis ICT / Website

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal4

agar lebihmemahami tentangpenggunaan ICTPraktek penggunaanICT dalampembelajaranPengenalanWebsite.

8.* SosialisasiProgramMGMP/MGBK

NarasumberDCT /

WidyaiswaraLPMP.

5 -

9. * SosialisasiProgram PKB

NarasumberDCT /

WidyaiswaraLPMP.

5 -

10.

Penguatankelembagaanorganisasi melaluiPenyusunan DataBase anggota,peningkatan statuskelembagaan sertapenyempurnaan AD /ART

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal4 -

11 Aplikasi ITPWidyaiswara

LPMP / PenyajiLokal

3 -

12.Penyusunan RPPBKBerkarakter

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal3 -

13.Praktek PenyusunanRPPBK Berkarakter

WidyaiswaraLPMP / Penyaji

Lokal / dll…4 -

III Penunjang 14.

Bimbingan TeknisPenyusunan LaporanKegiatan danPertanggungjawabanKeuangan

Tim SekertariatBlockgrant /Seksi FSDPLPMP Jabar

2Untuk keseragaman dalampenyusunan Laporan Akhiragar sesuai dengan aturanyang berlaku .

J U M L A H80 JP

B. Rencana Anggaran

Rincian rencana anggaran dapat dilihat pada table berikut ini:

No. Kegiatan/Sub Kegiatan/JenisBelanja/Rincian Belanja

MGBK Tahun 2013

Volume HargaSatuan Jml Dana Keterangan

Jumlah Total 28.000.000 28.000.000

Page 12: PROPOSAL MGBK

1. 1.1. Penyusunan proposal danpengiriman 3 PK 100.000 300.000 1.400.000

1.2. Surat menyurat 16 x 35 750 420.000 1.3. ATK Kegiatan 34 20.000 680.000 2 Pelaksanaan/implementasi 25.200.000 2.1.Honor nara sumber 16 350.000 5.600.000 2.2.Transpor nara sumber 16 110.000 1.760.000

2.3.Konsumsi peserta dan narasumber 16x34 20.000 10.880.000

2.4.Penggandaan materi 16x32 1250 640.000 2.5.Honor Panitia 8 125.000 1.000.000 2.6.transpor peserta 16x32 10.000 5.120.000 2.7.HVS 2 35.000 70.000 2.8.Akomodasi 1 130.000 130.000 3 PELAPORAN 700.000

3.1.Penyusunan Laporan kegiatan(ATK) 3 100.000 300.000

3.2.Pengiriman Laporan 1 100.000 100.000 3.3.dokumentasi kegiatan 1 300.000 300.000 4 PUBLIKASI 700.000 4.1.ATK 1 200.000 200.000 4.2.Penggandaan 2 100.000 100.000 4.3.Ekspost 1 300.000 300.000

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kegiatan MGP-BK merupakan strategi alternatif dalam rangka menggali danmengembangkan potensi untuk menuju profesionalisme guru BK.

2. Kegiatan MGP-BK sangat bermanfaat dan harus dapat berjalan dengan lancar, sehinggasemua program yang direncanakan dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang optimal.

3. Lancarnya suatu kegiatan tidak akan terlepas dari kepengurusan yang baik, partisipasisemua pihak yang terkait, motivasi untuk lebih maju dan menjadi lebih baik, sikapprofesionalisme serta tunjangan dana yang cukup.

4. Betapa pentingnya mempersiapkan generasi muda dan membekalinya dengan ilmu danketerampilan serta pengalaman membangun bangsanya dalam kondisi yang penuhpersaingan yang kian ketat dalam segala aspek kehidupan.

B. Saran

1. Semua pihak yang terkait diharapkan berpartisipasi aktif dan bersikap proporsional danprofesional dalam melaksanakan suatu program.

2. Sertifikasi untuk peserta harus ada sebagai bukti mereka berpartisipasi secara aktif dalamsuatu program yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten Garut.

Page 13: PROPOSAL MGBK

Horizontal Scroll: LAMPIRAN - LAMPIRAN

3. Peyediaan dan alokasi dana harus mencukupi sehingga semua program yang direncanakandapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang sudah di targetkan.

Mudah-mudahan segala yang kita rencanakan mendapat ridho Allah SWT sehinggapembangunan dalam bidang pendidikan khususnya dapat mencapai kualitas yang lebihbaik dari hari ke hari dan sanggup mengikuti era globalisasi, telekomunikasi yang kiancangih dan persaingan yang kian ketat, Amiin.