proposal investasi bata merah

11
PROPOSAL INVESTASI PRODUKSI DAN PENJUALAN BATA MERAH TANA PASER, 2014 MENDULANG UANG DENGAN BATA MERAH INVESTASI YANG TERLUPAKAN

Upload: sumargo-belva

Post on 22-Nov-2015

120 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL INVESTASI PRODUKSI DAN PENJUALAN BATA MERAH TANA PASER, 2014

    MENDULANG UANG DENGAN BATA MERAH INVESTASI YANG TERLUPAKAN

  • PROPOSAL INVESTASI BATU BATA / BATA MERAH

    A. Latar Belakang Kalimantan Timur, khususnya kabupaten Paser saat ini merupakan daerah yang gencar-gencarnya membangun. Pembangunan yang sangat pesat ini didukung oleh Sumber Daya Alam yang melimpah (tambang batu bara dan perkebunan) yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Seiring besarnya investasi mendorong pembangunan yang ada akhirnya tenaga kerja banyak terserap. Dengan banyaknya tenaga kerja dan tingginya UMK dan UMP kesejahteraan masyarakat juga menjadi lebih baik. Dengan kesejahteraan yang baik akan mendorong orang berfikir tempat yang memadai. Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan hal yang sangat penting, dengan memiliki rumah sendiri orang tidak perlu berfikir untuk pindah karena kontrakan masanya habis atau naik selangit hingga tidak terjangkau, ahkirnya mencari kontrakan baru yang lebih terjangkau. Keinginan tersebut ternyata juga yang mendorong keluarga kami untuk meningkatkan rumah sehingga menjadi rumah yang lebih baik menurut kami. Dan sebagai ilustrasi pada awal ingin meningkat rumah menjadi lantai 2, yaitu pada awal bulan September pada posisi harga Rp. 875,- per bata dan seminggu kemudian naik menjadi Rp. 925,- dan terus naik pada minggu berikutnya sampai Rp. 975,-. Sehubungan ada kelebihan bata 1.000 buah ada temen yang kesulitan material siap untuk membeli dengan harga Rp. 1.000,- per bata. Bahkan dari survey ke temen-temen rekanan pemborong proyek pemerintah pada bulan November Desember 2013 sempat mencapai harga Rp. 1.300 Rp. 1.400,- dan setelahnya di bulan Januari April 2014 harga stabil di 1.250,- per bata. Kenaikan harga ini ternyata disebabkan hal-hal berikut : 1. hukum permintaan pasar dimana barang langka permintaan meningkat maka harga akan menjadi naik dengan sendirinya, kelangkaan ini disebabkan oleh: a. Proyek Pemerintah dengan anggaran murni harus sudah selesai pada bulan Desember; b. Masuknya proyek fisik pada anggaran perubahan; 2. Cuaca membuat bata langka; dimana pada bulan Oktober April hujan masih sangat tinggi sehingga sulit untuk menjemur batu bata yang ada sehingga tidak bisa dibakar; 3. kebiasaan pulang kampung tiap lebaran pada Bulan Agustus 2013; 4. banyaknya pilihan pekerjaan sehingga banyak tenaga kerja yang alih profesi, karena nilai borongan membuat bata dengan asumsi Rp. 200,- per bata kemampuan produksi per orang hanya 300 buah per hari sehingga penghasilan rata-rata RP. 60.000, jauh dari upah minimum yang berlaku di kabupaten Paser; Sehubungan dengan hal tersebut kami mencoba mencari informasi ada tidaknya alat pencetak batu bata, jika ada berapa harga unit alatnya, berapa kapasitas produksi per jamnya dan bagaimana memproduksinya. Dan pertanyaan selanjutnya menguntungkan apa tidak jika dikembangkan sebagai sekala usaha.?????? Untuk menjawah menguntungkan apa tidak maka perlu dicari data pendukung dan survey lapangan. Dimana menguntungkan atau tidak bisa dilihat pada asumsi awal dan asumsi lanjutan.

  • B. Asumsi Awal 1. Harga batu bata dipasaran rata-rata a. harga digudang Rp. 900,- per bata b. harga tempat tujuan Rp. 1.150,- per bata 2. Biaya pembuatan batu bata (per 30.000 bata sekali bakar) a. Bata kering siap bakar + susun di tungku Rp. 250,- b. Upah pembakaran Rp. 50,- c. Bahan baku pendukung Rp. 200,- d. Fee pemilik lahan 10% RP. 90,- + Jumlah 1 Rp. 590,- e. Susun dan bongkar dari mobil Rp. 50,- f. Ongkir Rp. 100,- + Jumlah Rp. 740,- 3. Keuntungan : a. Digudang Rp. 900 Rp. 590 = Rp. 310,- per bata b. Dikirim Rp. 1.150 Rp. 740 = Rp. 410,- per bata Sehingga keuntungan untuk memproduksi sebanyak 30.000 batu bata berkisar Rp. 9.300.000-Rp.12.300.000 C. Asumsi Lanjutan setelah alat didatangkan : 1. Investasi Alat dan Tempat kerja : a. Pembangunan barak kerja (menginap karyawan) Rp. 40.000.000,- b. Rumah pembakaran Rp. 25.000.000,- c. Rumah jemur Rp. 15.000.000,- d. Tungku pembakaran Rp. 5.000.000,- e. Mesin Rp. 35.000,000,- f. Pondasi mesin Rp. 2.000.000,- g. Arco (4 buah) Rp. 3.000.000,- h. Chainsaw (2 buah) Rp. 4.000.000,- i. Kampak (2 buah) Rp. 300.000,- Rp. 129.300.000,- Asumsi penyusutan alat dan tempat kerja adalah 3 tahun jadi penyusutan kerja sebesar Rp. 149.660,- per hari kerja (3 tahun). 2. Biaya Produksi (30.000 bata)/ borongan selama 10 hari kerja: a. Biaya cetak Rp. 175,- b. Menjemur Rp. 25,- c. Langsir ke tungku Rp. 25,- d. Susun ditungku Rp. 25,- e. Upah pembakaran Rp. 40,- f. Kayu bakar 3 truck @ Rp. 1.000.000,- Rp. 100,- g. Solar untuk mencetak Rp. 10,- h. Penyusutan alat Rp. 50,- i. Pengawas/Mandor Rp. 50,- j. lain-lain Rp. 30,- k. Pajak galian C Rp. 10,- Jumlah Rp. 540,- 3. Penjualan dan Keuntungan 1 bulan (3 x bakar) a. Harga jual Rp. 800-Rp. 900,- per bata di gudang. b. Fee Pemilik lahan adalah sebesar 10%

  • b. 3 x 30.000 x Rp. (900-90-540) Rp. 24.300.000,- (per bulan) c. 3 x 30.000 x Rp. (800-80-540) Rp. 16.200.000,- (per bulan) 4. Keuntungan selama 1 tahun berkisar Rp. 194.400.000,- s/d Rp. 291.600.000,- D. Kendala Yang Dihadapi: a. Susah mencari tenaga kerja Pandangan orang bekerja dibata menghasilkan upah yang sangat minim, sementara banyak pekerjaan yang lebih menjanjikan dari sisi penghasilan; b. Jika diproduksi secara manual memerlukan waktu yang sangat lama rata-rata produksi per orang 300 buah; c. Lokasi yang memiliki jenis tanah yang sesuai sebagai bahan baku batu bata yang ada tidak mudah; d. Cuaca yang cenderung hujan terus pada bulan Oktober April; e. Persaingan sesama produsen batu bata. E. Cara meningkatkan produksi batu bata dan mengatasi kendala; a. memberikan insentif ke tenaga kerja sehingga tenaga kerja betah; b. menyakinkan pekerja borongan dengan alat yang ada penghasilannya lebih baik dari cara manual; c. menambah jumlah tenaga kerja sampai minimal 10 orang; d. menambah bidang jemur / rumah jemur; e. Menggunakan alat yang efisien, menjaga produk dengan mutu yang terkontrol. Guna meningkatkan produktifitas maka kami siap melakukan kerjasama investasi batu bata, untuk meningkatkan produktifitas dan keuntungan bersama. Jika Berminat Hubungi Kami : Sumargo Hp. : 081 347 456 567 atau 082 155 925 567 Pin BB : 7537E54F Email : [email protected] [email protected] Contoh Produksi Batu Bata bisa dilihat di : : http://youtu.be/S49JWy9ELGA http://youtu.be/Qc2hJxqkOjY

  • GAMBAR DAN FOTO LOKASI PEMBUATAN BATU BATA

    Gambar 1. Mutu Batu Bata Yang jelek (tidak matang dalam pembarkan)

    Gambar 2. Hasil Uji Bakar Bata Cetak Mesin.

    Gambar 3. Rencana Tungku Pembakaran Kapasitas 30.000 bata sekali bakar.

    Bata yang tidak matang cenderung hanjur jika terkena

    hujan

  • Gambar 4. Rumah Pekerja dan Tempat Kerja Gambar 5. Perbedaan Kepadatan dan Tekstur Bata Cetak Manual dan Mesin

    CETAK MANUAL CETAK MANUAL CETAK MANUAL

    CETAK MESIN CETAK MESIN

    CETAK MESIN

  • SURAT KONTRAK KERJASAMA Para pihak yang bertanda tangan di bawah ini, masing-masing: I Nama : Sumargo, S.Hut No. KTP/Identitas : Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 13 September 1976 Alamat : Perum Korpri Tapis Blok B9. No. 1 Kabupaten Paser KALTIM 76211 Bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut (Pihak Pertama) II Nama : ................................ No. KTP/Identitas : ................................ Tempat Tanggal Lahir : ................................ Alamat : ................................ Bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut (Pihak Kedua) Pada hari ini, ....................(tanggal ........... bulan ............. tahun .................) masing-masing pihak telah sepakat mengadakan kontrak kerjasama (selanjutnya disebut Kontrak), Kedua belah pihak (selanjutnya disebut Para Pihak) sepakat bahwa yang dimaksud dengan Usaha dalam Kontrak ini adalah Usaha produksi dan penjualan batu bata (bata merah), selanjutnya Para Pihak sepakat untuk mengadakan/melangsungkan Kontrak menurut ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam klausul/pasal-pasal sebagai berikut : Pasal 1

    Tempat Dan Lokasi Usaha Pihak Pertama terlebih dahulu menerangkan bahwa Pihak Pertama adalah Pemilik Usaha Produksi dan Penjualan Batu Bata/Bata Merah, yang beralamat di Perum Korpri Tapis Blok B9 No. 1, Tana Paser Kode Pos 76211, dengan alamat tempat produksi berada di Jl. Bandara Km.1 Desa Jone Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser Selanjutnya Pihak Pertama menyatakan sah dan berwenang untuk mewakili/melakukan tindakan hukum atas usaha Produksi dan Penjualan Batu Bata/Bata Merah tersebut.

    Pasal 2 Saksi Pihak Kedua Pihak Kedua terlebih dahulu menerangkan bahwa Pihak Kedua dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan ditunjuk sebagai saksi dalam surat perjanjian kontrak kerjasama, serta telah mendapat persetujuan dari istrinya yang bernama ....................., tempat tanggal lahir di ............ tanggal ............ bulan ............ tahun ....................., (...,.............,...........), Warga Negara Indonesia, berdomisili di Dusun ............, RT .../ RW ..., Desa/Kelurahan ............, Kecamatan ..........., Kabupaten ........., Provinsi ...................., Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : ................................... dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten ................, yang ikut menandatangani kontrak ini.

  • Pasal 4 Bagi Hasil Atau Profit System (1) Kontrak ini adalah Usaha/Bisnis dengan sharing profit system (sistem bagi hasil), dimana Pihak Pertama mengelola uang pokok investasi milik Pihak Kedua (sebagai investor) di bidang Usaha Produksi dan Penjualan Batu Bata/Bata Merah. (2) Usaha ini sepenuhnya adalah milik Pihak Pertama. Peran Pihak Kedua dalam usaha ini sebatas imbreng/penyertaan uang pokok investasi milik Pihak Kedua (sebagai investor) sehingga Pihak Kedua tidak memiliki hak dan wewenang dalam mencampuri operasional Usaha. Hak Pihak Kedua sesuai yang diatur dalam Kontrak ini. (3) Segala resiko yang terjadi ke depannya menjadi tanggung jawab pihak Pertama sepenuhnya.

    Pasal 5 Uang Pokok Investasi (1) Pihak Kedua melakukan penyetoran kepada Pihak Pertama berupa uang pokok investasi sebagai investasi sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) Pihak Kedua menyerahkan uang tersebut secara tunai atau transfer yang dibuktikan dengan bukti transfer dan cetak buku rekening dituju; (2) Pihak Pertama mengakui telah menerima uang sejumlah tersebut dan Kontrak ini menjadi bukti sah penerimaan uang tersebut.

    Pasal 6

    Masa Berlaku Surat Perjanjian Kontrak Kerjasama (1) Kontrak ini berlaku/berlangsung untuk jangka waktu selama dua belas (12) bulan, mulai berlaku sejak tanggal ....... bulan ............ tahun .................... (...,............,.........) sampai dengan tanggal ...... bulan ..................tahun ......................... (...,................,........). (2) Atas kesepakatan Para Pihak, Kontrak dapat diperpanjang waktunya dan/atau ditambahkan nilai uang pokok investasi yang diatur dalam Kontrak Baru dan/atau addendum Kontrak. Pasal 7

    Periode Bagi Hasil (1) Pihak Pertama sepakat memberikan Profit (keuntungan) kepada Pihak Kedua sebesar 10% dari keuntungan yang diperoleh pengelola per bulan, terhitung sejak tanggal ......bulan ............tahun ............................. (...,.............,..............) hingga tanggal ....... bulan ........... tahun ............................ (...,..............,............). (2) Profit hanya diberikan untuk produksi dan penjualan batu bata sebesar 100.000 (seratus ribu) batu bata per bulan. (3) Profit akan dibayarkan pertama setelah 6 (enam) bulan sejak kontrak ini ditandatangani dan selanjutnya akan diberikan setiap bulannya; (4) Profit tersebut akan dibayarkan oleh Pihak Pertama setiap tanggal ........ di tiap bulannya kecuali hari-hari libur resmi nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. (5) Profit tersebut akan diserahkan kepada pihak Kedua secara langsung tanpa ada perantara Pihak manapun. (6) Profit tersebut dapat disampaikan lewat transfer rekening antar bank yang telah ditunjuk/disepakati atau dapat berupa pemberian cash secara langsung kepada pihak Kedua. (7) Pihak Pertama wajib menyampaikan laporan perkembangan usaha pada Pihak Kedua tiap bulannya 2 hari sebelum profit dikirim ke Pihak Kedua.

  • Pasal 8 Rekening Profit Pihak Kedua Pemberian profit tersebut ditransfer melalui rekening Pihak Kedua, yaitu atas nama ............................, dengan nomor rekening bank .............(Nama BANK) ...........................(No.

    Rekening). Slip/print out/bill transfer rekening dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dapat digunakan sebagai bukti transfer. Pasal 9

    Sanksi Bagi Hasil Pihak Pertama (1) Apabila Pihak Pertama tidak bisa memenuhi kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 7 ayat (2) selama 3 (tiga) hari berturut-turut, maka Pihak Kedua pada hari ke 4 (empat) atau tanggal 7 (tujuh) di tiap bulannya berhak untuk menagih profit yang menjadi hak Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. Akibat dari keterlambatan ini, maka profit bulanan tetap berlangsung seperti dalam Pasal 7. (2) Apabila Pihak Pertama sampai dengan 7 (tujuh) hari sejak ditagih oleh Pihak Kedua masih tidak/belum bisa memberikan Profit yang dimaksud, maka Pihak Pertama wajib mengembalikan uang pokok investasi yaitu sebesar .............................rupiah (Rp. ...........................,-) pada hari tersebut ditambah dengan Profit bulanan yang berlangsung. Apabila sampai pada hari tersebut uang pokok investasi tidak/belum dikembalikan dan Profit belum diberikan, maka Pihak Pertama dikenakan uang paksa (dwangsom) sebesar ..................... rupiah (Rp. ...................,-) per hari. Akibat dari keterlambatan ini, maka Kontrak dianggap berakhir setelah semua kewajiban Pihak Pertama dibayarkan. Pasal 10

    Pengembalian Uang Pokok Investasi a. Pihak Pertama berkewajiban mengembalikan uang pokok investasi kepada Pihak Kedua sebesar 100 % dari nilai investasi sesuai dengan berakhirnya kontrak sesuai masa berlaku pada pasal 6 ayat (1) dan selambat-lambatnya 14 hari masa kontrak selesai. Apabila sampai pada tanggal tersebut uang pokok investasi tidak/belum dikembalikan, maka Pihak Pertama dikenakan uang paksa (dwangsom) sebesar 1 % per hari dari nilai investasi; b. Untuk penarikan investasi sebelum kontrak berakhir bisa dilakukan dengan ketentuan, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan saat berencana menarik investasinya;

    Pasal 11 Keterlambatan Pengembalian (1) Apabila Pasal 9 ayat (2) dan Pasal 10 tidak terpenuhi dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal yang ditentukan tersebut, maka Pihak Kedua berhak dan berwenang untuk mengambil/menyita asset Pihak Pertama senilai jumlah tersebut. Kontrak dianggap berakhir setelah semua kewajiban Pihak Pertama dibayarkan. (2) Pengembalian uang pokok investasi dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua berbentuk uang cash secara utuh, bukan berupa barang atau jasa (3) Apabila terjadi keadaan over macht/force majeur/bencana alam/pailit, maka penyelesaian masalah diatur sesuai dengan kesepakatan kekeluargaan dan/atau merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pasal 12 Pinalty (1) Selama masa Kontrak, Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat merubah atau membatalkan atau memutus kontrak ini secara sepihak, kecuali ada kesepakatan bersama yang diatur dalam addendum Kontrak.

  • (2) Penarikan uang pokok investasi baik sebagian atau seluruhnya sesuai Pasal 10 ayat (2), maka Pihak Pertama mengenakan biaya Penalty yang besarnya 7% dari nilai investasi dan tetap memperhitungkan profit pada bulan berjalan. (3) Penarikan uang pokok investasi dimana tidak sesuai Pasal 10 Ayat (2), maka pihak pertama mengenakan penalty sebesar 15% dari nilai investasi dan tetap memperhitungkan profit pada bulan berjalan. Pasal 13

    Ahli Waris (1) Apabila Pihak Pertama sebagai pengelola investasi dalam masa Kontrak mengalami halangan tetap atau meninggal dunia sehingga tidak bisa melanjutkan atau mengelola Usaha ini, maka segala urusan yang mengikat dalam Kontrak ini akan dilanjutkan oleh ahli waris atau kuasa yang ditunjuk (secara tertulis) berdasarkan kesepakatan ahli waris Pihak Pertama. (2) Apabila Pihak Kedua sebagai investor dalam masa kontrak mengalami halangan tetap atau meninggal dunia, maka segala urusan yang mengikat dalam kontrak ini, Pihak Kedua menunjuk Istri Pihak Kedua untuk melanjutkan kontrak ini kepada ................., dan apabila berhalangan tetap atau meninggal dunia maka akan dilanjutkan oleh ahli waris atau kuasa yang ditunjuk (secara tertulis) berdasarkan kesepakatan ahli waris Pihak Kedua. Pasal 14

    Tempat Tinggal Pihak Pertama (1) Pihak Pertama berkewajiban dan sanggup memberikan keterangan tertulis mengenai domisili / alamat tempat tinggal dari RT diketahui RW setempat setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada pihak Kedua. (2) Pihak Pertama tidak diperbolehkan meninggalkan lokasi tempat tinggal atau tempat usaha seperti yang tertulis di Pasal 1 selama proses kontrak berlangsung, yaitu selama 30 hari berturut-turut tanpa ada pemberitahuan kepada Pihak Kedua. (3) Pihak Pertama bersedia memberikan surat keterangan pindah domisili, apabila Pihak Pertama pindah domisili tempat tinggal, maksimal 1 minggu setelah pindah, kepada Pihak Kedua. Dan surat perjanjian kontrak dapat/tidak dilanjutkan sesuai dengan kesepakatan bersama Para Pihak. (4) Pihak Pertama bersedia memberikan informasi nomor kontak telpon, baik berupa telpon seluler, telpon rumah kepada Pihak Kedua.

    Pasal 15 Syarat Dan Ketentuan Surat Perjanjian Pihak Pertama bersedia menyerahkan berkas-berkas yang legal dan diakui secara hukum di wilayah kesatuan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI) kepada Pihak Kedua berupa : 1. Fotokopi KTP Suami Istri 2. Fotokopi Surat Nikah 3. Fotokopi KK 4. Fotokopi SIUP/Surat Keterangan Usaha 5. Fotokopi Surat Tanda Lahir / Akte Lahir

    Pasal 16 Tindakan Kriminal (1) Jika pihak Pertama terlibat dalam tindak kejahatan kriminal, baik pidana atau perdata, maka perjanjian dibatalkan, dana pokok investasi dan dana profil

  • dikembalikan maksimal 1 minggu atau 7 (tujuh) hari sejak dikeluarkannya surat keterangan dari Pihak Kepolisian Republik Indonesia. (2) Jika pihak Kedua terlibat dalam tindak kejahatan kriminal, baik pidana atau perdata, maka perjanjian dibatalkan, dana pokok investasi dan dana profil dikembalikan kepada ahli waris Pihak Kedua maksimal 1 minggu atau 7 (tujuh) hari sejak dikeluarkannya surat keterangan dari Pihak Kepolisian Republik Indonesia. (3) Surat perjanjian kontrak kerjasama ini dapat digunakan sah dan legal secara hukum, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) (4) Saksi Pada Pihak bersedia menjadi saksi, dibutuhkan jika suatu waktu terjadi tindak kejahatan kriminalitas yang berhubungan dengan surat perjanjian ini. Pasal 17

    Lain-Lain Bahwa hal-hal yang tidak dan/atau belum cukup diatur dalam Kontrak ini akan diputuskan bersama oleh Para Pihak secara Musyawarah serta dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan jiwa dari perikatan/Kontrak ini, dan dituangkan secara tertulis dalam Addendum Kontrak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini atau menjadi satu kesatuan dengan kontrak ini. Pasal 18

    Status Hukum Bahwa didalam semua dan segala sesuatu yang bertalian dengan Kontrak ini dengan segala akibatnya, maka Para Pihak sepakat memilih tempat kediaman hukum (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tana Grogot. Demikian Kontrak ini dibuat dan diselesaikan pada hari dan tanggal seperti tersebut pada bagian awal Kontrak ini. Segera, setelah Kontrak ini dibuat, Para Pihak dan Istri Pihak Kedua, lalu menandatangani Kontrak ini diatas materai, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dibuat di : ......................(Nama tempat surat perjanjian kontrak ini di buat) Pada tanggal : .....,..........,.........(tanggal,bulan,tahun) PIHAK PERTAMA ( Sumargo, S.Hut) PIHAK KEDUA (Nama Lengkap) Mengetahui : Saksi PIHAK PERTAMA (Tatik Indawati, S.Hut)

    Saksi PIHAK KEDUA (Nama Lengkap)