bab 1 - pengujian kuat tekan bata merah belum

22
Laporan Praktikum Laboratorium Uji Bahan II BAB I Pengujian Kuat Tekan Bata Merah Kelompok 1 BAB 1 PENGUJIAN KUAT TEKAN BATA MERAH 1.1 DASAR TEORI 1.1.1 Pengertian Bata Merah Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah – merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menuru. Munculnya material – material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah. Bata merah yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. Bentuknya standart yaitu prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Proporsi panjangnya dua kali lebar ditambah ketebalan dari mortar. Ketebalannya kurang dari atau hampir setara dengan lebar bata. Sehingga mudah dibawa dengan satu tangan. Digunakan sebagai pengganti batu jika tidak tersedia. Bata didapat dengan mencetak massa plastik dengan proporsi tanah yang sesuai kedalam cetakan kayu atau besi. 1.1.2 Bata Merah Bata merah adalah suatu bahan konstruksi yang dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran bahan lainnya yang 1

Upload: ana-diana-drew-bieber

Post on 26-Sep-2015

131 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Panduan

TRANSCRIPT

BAB III

Laporan Praktikum Laboratorium Uji Bahan II

BAB I Pengujian Kuat Tekan Bata Merah

Kelompok 1

Laporan Praktikum Laboratorium Uji Bahan II 15BAB I Pengujian Kuat Tekan Bata Merah

Kelompok 1

BAB 1PENGUJIAN KUAT TEKAN BATA MERAH1.1 DASAR TEORI1.1.1

Pengertian Bata Merah Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menuru. Munculnya material material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah. Bata merah yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. Bentuknya standart yaitu prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Proporsi panjangnya dua kali lebar ditambah ketebalan dari mortar. Ketebalannya kurang dari atau hampir setara dengan lebar bata. Sehingga mudah dibawa dengan satu tangan. Digunakan sebagai pengganti batu jika tidak tersedia. Bata didapat dengan mencetak massa plastik dengan proporsi tanah yang sesuai kedalam cetakan kayu atau besi.1.1.2

Bata Merah

Bata merah adalah suatu bahan konstruksi yang dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran bahan lainnya yang dibakar pada suhu cukup tinggi sehingga tidak hancur bila direndam dalam air dan mempunyai luas penampang lubang kurang dari 15% dari luas penampang potongan datarnya. Bata merah yang baik harus memenuhi syarat sesuai dengan yang diatas. Ukuran standar serta adanya penyimpangan ukuran dari bata merah ditunjukkan pada tabel 1.1 dan 1.2 di bawah ini:Tabel 1.1 Ukuran Standart Bata MerahModelUkuran (mm)

TebalLebarPanjang

M-5a

M-5b

M-665

65

5590

140

110190

190

230

Sumber :SNI 15 2094-1991Tabel 1.2 Penyimpangan dari Ukuran StandartKelasM-5a dan M-5bM-6

TebalLebarPanjangTebalLebarPanjang

25

50

100

150

200

2502

2

2

2

2

23

3

3

2

2

25

5

4

4

4

42

2

2

2

2

23

3

3

2

2

25

5

4

4

4

4

Sumber :SNI 15 2094-1991

Ukuran standar kuat tekan bata merah dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini:Tabel 1.3 Kuat Tekan Bata Merah

KelasKuat tekan rata-rata minimum dari 30 buah bata yang diujiKoefisien variasi yang diizinkan dari rata-rata kuat tekan bata yang diuji (%)

Kgf/cm2N/mm2

25

50

100

150

200

25025

50

100

150

200

2502,5

5

10

15

20

2525

22

22

15

15

15

Sumber : SNI 15 2094-1991Setelah dipersyaratkan tersebut bata merah harus tidak boleh mengandung garam yang dapat larut. Sedemikian banyaknya sehingga pengkristalannya dapat mengakibatkan lebih dari 50 % permukaan bata tertutup tebal oleh bercak-bercak putih.1.1.3

Bahan Untuk Pembuatan Bata Tanah

1.1.3.1Bahan Yang Baik Untuk Pembuatan Bata Tanah

Bahan yang baik bila digunakan untuk pembuatan bata merah antara lain :a. Alumine (Clay)

Bata tanah yang baik mengandung 20 30 % alumina.b. Silika

Presentase silika dalam bata tanah yang baik adalah 50 60 % . Silika berfungsi mencegah retak , kusut dan bengkok dari bata mentah . Jika berlebihan membuat bata rapuh serta lemah.

c. Kapur

Kapur dibutuhkan dalam jumlah sedikit . Diberikan dalam bentuk bubuk terlalu banyak menyebakan bata merah meleleh dan kehilangan bentuk. d. Oksida dari besi

Presentase besi dalam bata tanah hanya 5 6% . Warna bata tergantung proporsi oksida dan besi di dalam bata tanah . Warna akan bertambah gelap dengan bertambahnya oksida besi.

e. Magnesium

Dibutuhkan dalam proporsi yang sedikit . Berfungsi menurunkan pengaturan dan memberikan bintik kuning pada bata.

1.1.3.2Bahan Yang Merugikan Untuk Pembuatan Bata Tanah

Bahan yang merugikan bila digunakan untuk pembutan bata tanah antara lain :a. Kapur

Menyebabkan gangguan pada bata merah karena pemuaian dan menyebabkan bata meleleh sehingga rusak.

b. Koral dari batu dan kerikil

Menyebabkan bata menjadi lemah.c. Alkali

Menyebabkan endapan bubuk putih di permukaan kekeringan dan garam yang ada dipermukaan menjadi endapan karena kelembaban tersebut.d. Pirit BesiMenyebabkan kristalisasi dan disintegrasi selama pembakaran. Selain itu menyebabkan pengotoran dari bata dalam bentuk terk hitam.e. Masalah Organik

Menyebabkan bata keropos

f. Kehadiran Reh atau Kallar

Menyebabkan gemuruh atau bunyi dan akhirnya terjadi kegagalan struktur.

1.1.4

Klasifikasi Bata

Terdapat beberapa klasifikasi bata , antara lain :a. Bata Kelas Pertama

Ukuran bata yang terbakar harus tepat 19 cm. Tanah harus sesuai proporsi. Padatannya yang kuat, tekstur dan warnanya seragam (merah/kuning). Bata tidak boleh menyerap air > 20% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jam. Kekuatan kehancuran minimum 105 kg/cm2.b. Bata Kelas KeduaBata tidak boleh menyerap air > 22 % dari berat keringan setelah dicelupkan

Air dingin selama 24 jam. Kekuatan kehancuran minimum 70 kg / cm2. Bentuk, ukuran, warna dan tekstur bata harus teratur dan seragam.c. Bata Kelas Tiga Bata lunak dan warna bersinar. Ukuran, bentuk, tekstur tidak teratur dan tidak seragam. Bata tidak boleh menyerap air > 25 % dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jam. Biaanya digunakan pada pekerjaan sementara.

d. Bata Over Burnt

Seperti kaca yang terbakar terlalu lama. Tidak dapat digunakan dalam konstruksi. Digunakan untuk membuat agregat beton kapur dalam pondasi atau sebagai jalan baja dalam konstruksi baja.e. Bata Under Burnt

Bata yang kurang lama dibakar (terbakar separuh) warnanya kuning. Tidak memiliki kekuatan sama sekali.

1.1.5

Pembuatan Bata

Proses pembuatan bata antara lain :a. Persiapan Bata atau tanah liat

1. Pembuatan tanah bagian atas (permukaan)

2. Penggalian

3. Pembersihan

4. Penghancuran

5. Pencampuran

b. Pelembutan atau Penghalusan Tanah Liat

Ketika mesin penggilingan mulai dinyalakan, lubang bagian dasar tertutup dan mesin dinyalakan untuk beberapa waktu dengan memasukkan tanah liat dan air kedalamnya. Ketika tanah liat telah dihaluskan penuh, maka lubang dasar tabung akan terbuaka. Pemberian tanah liat dan air dari atas dan pelaksanaan pengambilan tanah liat yang telah dihaluskan dari bawah dilaksanaan dalam waktu yang bersamaan.c. Pencetakan Batu Bata

1. Pencetakan Batu Bata dengan Tangan

Cetakan secara langsung ditempatkan pada landasan tanah yang telah disiapkan dan gumpalan diangkat dengan kedua tangan dan dimasukkan pada cetakan. Pencetak kemudian menekan tanah dalam cetakan dengan tangan, supaya mengisi semua sudut dari cetakkan. Setelah itu cetakan dengan cepat diangkat dan meninggalkan batu bata yang dicetak dilandasi tanah itu. Proses ini diulangi hingga seluruh permukaan tanah dipenuhi batu bata hasil cetakan atau sejumlah batu bata cetakan yang dibutuhkan. 2. Pencetakan Batu Bata dengan Mesin

Mesin terdiri dari suatu drum baja horizontal besar, salah satu ujungnya tertutup, sedangkan suatu cerek segi empat yang ukurannya sepadan dengan panjang dan lebar batu terpasang di ujung yang lainnya. Drum terpasang dengan sekrup yang dapat berputar pada poros horizontalnya. Tanah liat dan air dalam proporsi yang sesuai ditambahkan pada drum. Perputaran sekrup menyebabkan penghancuran dan peremasan tanah liat. Tanah liat yang disiapkan kemudian dipaksa keluar dari cerek, dalam bentuk batangan tanah liat yang tidak putus. Batang tanah liat kemudian dipotong dalam ukuran batu bata dengan bantuan senar berbingkai.3. Pengeringan Batu Bata

Dalam pencetakan dengan landasan tanah, bata hasil cetakan ditinggalkan ditempat selama 1/ 2 hari. Setelah ini, batu bata mencapai kekuatan yang cukup dan kemudian mereka diputar dalam posisi tegak. Setlah 2/3hari, batu bata kering kemudian ditumpuk. Dalam pencetakan denga landasan meja atau tanah dengan stock board dan papan palet, batu bata secara langsung diposisikan tegak pada tempat atau bangsal pengeringan. Setelah 3 /4 hari, batu bata telah mencapai kekutan yang cukup dan dapat ditumpuk. Hal serupa juga dilakuakan pada pencetakan batu bata dengan mesin dengan metode tanah liat plastic, jadi bisa dibakar secara langsung. 4. Pembakaran Batu Bata

Bertujuan menentukan kekerasan dan kekuatan batu bata dan membuat batu bata tahan lama, padat dan sedikit menyerap aiar . Btau bata memiliki kualitas yang baik jika dibakar dengan suhu yang tinggi yakni pada suhu antara 650oC hingga 1100oC1.1.6Karakteristik Batu Bata Yang Baik

Terdapat beberapa karakterisik batu bata yang baik, antara lain :a. Warna yang baik batu bata harus seragam. Mungkin merah, cherry, atau tembaga mewarnai. Hal ini menunjukan komposisi kandungan kimia yang sama.

b. Shape atau bentuk bata harus seragam keseluruhan tiap tepi tepi batu bata harus membentuk sudut 90o ke satu sama lain

c. Ukuran harus sesuai standar.

d. Kepadatan dan tenunan, batu bata harus padat,tidak terjadi pembesaran atau pengembangan, tidak retak,patah, memiliki celah dan rongga.

e. Penyerapan air tidak lebih dari 20% dari berat beban keringnya.

f. Kuat tekan harus tidak kurang dari 105 kg/cm3.

g. Kekerasan, bau bata harus keras. Ketika batu bata dipaku maka tidak terjadi bekas seperti cekungan.1.2 TUJUAN PERCOBAANSetelah akhir praktikum mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengetahui kuat desak bata benda uji.

2. Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat desak bata merah.

3. Menggunakan peralatan dengan sempurna.1.3 ALAT DAN BAHAN1.3.1 Alat yang digunakan :

1. Mesin uji desak Universal Testing Machine (UTM)2. Mistar/jangka sorong3. Timbangan1.3.2 Bahan yang digunakan :

1. Sample bata merah 15 buah 1.4 LANGKAH KERJALangkah-langkah pengujian kuat tekan bata merah adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan berupa 15 buah benda uji (bata merah).2. Mengukur masing-masing dimensi benda uji dengan alat pengukur panjang ditimbang beratnya3. Memasang benda uji sehingga benda uji berada tepat di tengah-tengah Universal Testing Machine.4. Operasikan alat Universal Testing Machine dan matikan alat ketika benda uji telah mengalami keretakan 5. Membaca dan catat hasil tegangan dan regangan yang terjadi sampai benda uji dalam kondisi retak atau maksimal.6. Amati retakan dan gambar 1.5 ALUR KERJA Aliran kerja dalam pengujian kuat tekan bata adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Diagram Alur Pengujian Kuat Tekan Bata Merah1.6 DATA HASIL PERCOBAAN (a) Sebelum Diuji

Benda Uji 1

Benda Uji 2

Benda Uji 3

Benda Uji 4

Benda Uji 5

Benda Uji 6

Benda Uji 7

Benda Uji 8Benda Uji 9

Benda Uji 10 Benda Uji 11Benda Uji 12 Benda Uji 13 Benda Uji 14Benda Uji 15(b) Setelah Diuji

Benda Uji 1

Benda Uji 2

Benda Uji 3

Benda Uji 4

Benda Uji 5

Benda Uji 6

Benda Uji 7

Benda Uji 8

Benda Uji 9

Benda Uji 10

Benda Uji 11

Benda Uji 12

Benda Uji 13

Benda Uji 14

Benda Uji 15Gambar 1.2 Bata Merah Sebelum dan Sesudah Pengujian

Adapun data yang diperoleh dalam percobaan kuat tekan bata dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini:

Tabel 1.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bata Merah

Sample Ke -Panjang (cm)Lebar (cm)Tebal (cm)Luas Alas (cm2)Berat (gr)Kuat tekan (N/mm2)

121,5103.5215114060

22210,33.5226,60125090,50

32210,33.5226,60125087,25

421,5103,5215135085

521,5103,32151250150

621,8103,62151300330

72210,532311160250

822,210,43,4230,88121095,5

92210,23,7224,40129050

102210,23,5224,40134098,5

112210,53,52311270167

1222,310,53,5234,151100190

1321,510,33,5221,451215295

1421,49,73,7207,581150355

1522,110,23,3225,421270400

Sumber : Laboratorium BKT Fakultas Teknik UNS

1.7 ANALISA DATARumus kuat tekan bata merah

Dimana: = Kuat tekan bata ( N/mm2 )

P = Beban ( KN atau N )

A = Luas alas ( mm2 )

Benda Uji 1

A= 215 cm2

= 21500 mm2

P= 60 KN

= 60000 N Benda Uji 2

A= 226,6 cm2

= 22660 mm2

P= 90,5 KN

= 90500 NBenda Uji 3

A= 226,6 cm2

= 22660 mm2

P= 87,25 KN

= 87250 NBenda Uji 4

A= 215 cm2

= 21500 mm2

P= 85 KN

= 85000 N

Benda Uji 5

A= 215 cm2

= 21500 mm2

P= 150 KN

= 150000 N

Benda Uji 6

A= 215 cm2

= 21500 mm2

P= 330 KN

= 330000 N

Benda Uji 7

A= 231 cm2

= 23100 mm2

P= 250 KN

= 250000 N

Benda Uji 8

A= 230,88 cm2

= 23088 mm2

P= 95,5 KN

= 95500 N

Benda Uji 9

A= 224,4cm2

= 22440 mm2

P= 50 KN

= 50000 N

Benda Uji 10

A= 224,4 cm2

= 22440 mm2

P= 98,5 KN

= 98500 N

Benda Uji 11

A= 231 cm2

= 23100 mm2

P= 167 KN

= 167000 N

Benda Uji 12

A= 234,15 cm2

= 23415 mm2

P= 190,5 KN

= 190500 N

Benda Uji 13

A= 221,45 cm2

= 22145 mm2

P= 295KN

= 295000N

Benda Uji 14

A= 207,58cm2

= 20758 mm2

P= 355 KN

= 355000 N

Benda Uji 15

A= 225,42 cm2

= 22542 mm2

P= 400 KN

= 400000N

Tabel 1.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kuat Tekan Bata MerahSample Ke -Luas (mm2)Beban (N)Kuat Tekan (N/mm2)

121500600002,79

222660905003,99

322660872503,85

421500850003,95

5215001500006,97

62150033000015,34

72310025000010,82

8230889550004,14

922440500002,22

10224409850004,39

112310016700007,23

122341519050008,14

132214529500013,32

142075835500017,01

152254250000017,74

JUMLAH121,9

Jadi kuat tekan rata-rata bata merah

= 8,13 N/mm2 1.8 KESIMPULANAdapun kesimpulan yang dapat kita peroleh dari hasil percobaan di atas adalah:

1. Kuat tekan rata rata bata merah adalah 8,13 N/mm2. Bahan uji 1 = 2,79 N/mm2Bahan uji 2 = 3,99 N/mm2Bahan uji 3 = 3,85 N/mm2Bahan uji 4 = 3,95 N/mm2Bahan uji 5 = 6,97 N/mm2Bahan uji 6 = 15,34 N/mm2Bahan uji 7 = 10,82 N/mm2Bahan uji 8 = 4,14 N/mm2Bahan uji 9 = 2,22 N/mm2Bahan uji 10 = 4,39 N/mm2Bahan uji 11 = 7,23 N/mm2Bahan uji 12 = 8,14 N/mm2Bahan uji 13 = 13,32 N/mm2Bahan uji 14 = 17,01 N/mm2Bahan uji 15 = 17,74 N/mm22. Sampel Dari hasil pengujian ukuran bata merah termasuk kelas 100 (berdasarkan SNI 15 2094 1991) dan layak digunakan.Mulai

Menyiapkan benda uji (bata merah)

Mengukur dimensi dan menimbang beratnya

Memasang benda uji pada Universal Testing Machine.

Mengoperasikan alat Universal Testing Machine.

Matikan mesin jika benda uji sudah mengalami keretakan

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

Membaca dan catat hasil tegangan dan regangan yang terjadi sampai benda uji dalam kondisi retak atau maksimal.

Keluarkan benda uji dari mesin

Amati retakan dan gambar

Selesai

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

1PAGE

_1478552569.unknown

_1482722634.unknown

_1482722800.unknown

_1482722969.unknown

_1482722862.unknown

_1482722771.unknown

_1478552597.unknown

_1478552630.unknown

_1478552639.unknown

_1478552626.unknown

_1478552574.unknown

_1478148549.unknown

_1478149898.unknown

_1478150032.unknown

_1478148578.unknown

_1449722170.unknown

_1478148495.unknown

_1164215034.unknown