proposal bimbingan teknis bagi pimpinan dan anggota …

18
PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN PURBALINGGA Tema: “Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Dalam Meningkatkan Kinerja Trifungsi DPRD” LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO PURWOKERTO 2021

Upload: others

Post on 15-Feb-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL

BIMBINGAN TEKNIS BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN PURBALINGGA

Tema: “Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Dalam

Meningkatkan Kinerja Trifungsi DPRD”

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

PURWOKERTO 2021

- 1 -

BIMBINGAN TEKNIS BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

“PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS ALAT KELENGKAPAN DPRD (AKD) DALAM MENINGKATKAN KINERJA TRIFUNGSI DPRD”

A. Pendahuluan

Sejak era internet, masyarakat sebagai konstituen memiliki ruang yang sangat terbuka untuk menyampaikan berbagai hal yang bersifat publik. Era ini juga ditandai dengan munculnya media-media baru (new media) dalam bentuk media sosial (social media) yang ditawarkan oleh berbagai platform digital. Konstituen bisa mengelola akun social media untuk menyampaikan berbagai informasi, opini, dan aspirasi-aspirasinya terkait dengan kebijakan publik dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tidak jarang social media yang sangat terbuka ini menimbulkan persoalan baru sebagai akibat dari pengelolaan yang kurang bijak dengan memproduksi hoax, hate speech, fake news, dll. Social media dalam perkembangan terakhir telah bergeser dari ruang publik terbuka menjadi alat propaganda, praktik politik praktis, hingga produksi-produksi ekonomi.

Ruang terbuka publik muncul pada era tahun 1980-an yang ditandai dengan dominasi Amerika-Eropa pasca perang dingin dengan Uni Soviet. Demokrasi model Amerika dan Eropa dianggap sebagai pemenang perang dingin mengalahkan sosialisme dan fasisme. Sebagai bentuk sistem politik tunggal, demokrasi kemudian tidak memiliki kompetitor yang bermanfaat bagi upaya peningkatan. Hal ini karena sesungguhnya tidak ada sistem politik termasuk demokrasi yang paling ideal. Setiap sistem bergerak menyempurnakan diri dari satu bentuk ke bentuk lainnya secara dialektif. Pemicu perubahan paling efektif adalah kompetitor di mana pasca perang dingin demokrasi menjadi sistem paling dominan. Implikasinya adalah demokrasi terjebak pada bentuk yang didefinisikan oleh John Markov sebagai froozen democracy (demokrasi beku). Demokrasi menjadi ritual-ritual yang semakin kehilangan makna spiritualnya seperti pemilu dan pembentukan lembaga-lembaga demokratis. Dari persoalan inilah kemudian muncul upaya deliberasi dari konstituen untuk memperdalam demokarsi (deepening democracy) melalui forum-forum publik yang terselenggara secara swadaya dalam komunitas-komunitas yang beragam.

Ruang publik saat ini telah bergeser dari bentuk-bentuk pertemuan deliberatif menuju dunia digital dalam media sosial dan fasilitas internet lainnya. Konstituen bisa berkomunikasi dengan pihak mana saja secara bebas dan tanpa hambatan-hambatan teknis. Secara psikologis, komunikasi melalu platform digital cenderung berlangsung lebih terbuka dan “apa adanya” mengingat partisipan bisa menyembunyikan identitasnya.

DPRD sebagai lembaga representasi politik masyarakat harus memiliki fluiditas atau kelenturan menyesuaikan dengan perubahan masyarakat yang cenderung disruptif. Karakter disrupsi pada masyarakat adalah kecepatan, kesederhanaan (simple), dan ekonomis. Dengan karakter ini maka lembaga-lembaga yang memiliki perhatian terhadap praktik representasi seperti DPRD dituntut untuk memberikan dan mengakomodasi bagaimana kecepatan, simplifitas, dan ekonomis bisa dilakukan. DPRD dengan berbagai alat kelengkapan yang dimiliki yang diarahkan untuk menjalankan peran-peran trifungsi bisa

- 2 -

dijalankan secara efektif. Akomodasi nilai-nilai disruptif menjadi hal yang strategis.

Dalam konteks mewujudkan clean and good governance, DPRD memiliki peran strategis pengawasan terhadap praktik penyelenggaraan pemerintah daerah. Indikator yang paling mudah untuk mengukur clean and good governance adalah pengelolaan keuangan dan beberapa dokumen yang meliputinya. Dokumen aling representatif yang menjadi obyek pengawasan adalah hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengawasan terhadap hasil audit BPK menjadi instrumen yang representatif untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Untuk kepentingan itu maka kapasitas DPRD dan AKD dalam melihat dan melakukan kajian terhadap audit BPK menjadi sangat strategis.

Beberapa hal di atas yang kemudian mendasari usulan kegiatan bimbingan teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD. Fokus utama kegiatan bimbingan teknis ini adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas Alat Kelengkapan DPRD dalam melaksanakan fungsi-fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran di daerah. Kegiatan ini penting untuk pelaksanaan peran trifungsi dalam situasi yang berubah sebagai implikasi langsung berkembangnya masyarakat digital yang memiliki karakter disruptif.

B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6197);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 133 Tahun 2017 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1951) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2017 tentang Orientasi Dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 584).

- 3 -

C. Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapasitas alat kelengkapan DPRD melalui penguasaan regulasi,

teknik operasional, strategi perumusan kebijakan, dan motivasi substansi representasi politik masyarakat.

2. Meningkatkan kapasitas teknis pimpinan, anggota, dan sekretariat DPRD dalam pengelolaan keuangan melalui kajian, analitis, dan pemahamahan menyeluruh terhadap hak-hak protokol keuangan.

3. Meningkatkan kualitas peran pengawasan DPRD terhadap Keuangan Daerah melalui kejian dan pemabahasan PP No. 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan hasil audit pemeriksanaan BPK.

Sasaran kegiatan bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut: 1. PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan

dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2. PP Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD

Provinsi, Kabupaten, dan Kota. 3. PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 4. Pengawasan DPRD terhadap laporan audit BPK sesuai UU Printah Daerah.

D. Output Output dari kegiatan bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman dan penguasaan teknis peserta atas hak-hak protokoler keuangan

pimpinan dan anggota DPRD yang berdampak pada peningkatan perencanaan keuangan.

2. Antisipasi terhadap potensi temuan atau kesalahan dalam perencanaa keuangan yang dapat berimplikasi terhadap masalah hukum dan politik.

3. Pengawasan hasil audit BPK terhadap pemeriksaan daerah yang berimplikasi terhadap peningkatan respon dan sistematisasi tindaklanjut oleh Pemerintah Daerah.

4. Kapasitas pimpinan, anggota, dan sekretariat DPRD meningkat dalam pelaksanaan trifungsi dan berpengaruh terhadap mutu legislasi, pengawasan, dan penganggaran.

5. Dinamika dan peningkatan performa alat kelengkapan DPRD dalam menjalankan fungsi-fungsi dasarnya.

E. Peserta dan Narasumber Peserta kegiatan bimbingan teknis ini adalah Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga sejumlah 45 orang. (Data Peserta Terlampir) Narasumber kegiatan bimbingan teknis ini terdiri dari: 1. Tim Ahli dari Kemendagri RI 2. Tim Ahli dari Perguruan Tinggi 3. Motivator dan Fasilitator

- 4 -

F. Waktu dan Tempat Hari, Tanggal : Minggu – Rabu, 27 – 30 Juni 2021 Tempat : Atria Hotel Magelang, Kota Magelang, Jawa Tengah

G. Pembiayaan Pembiayaan kegiatan Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga ini bersumber dari kontribusi peserta sebesar Rp5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) per peserta yang berasal dari anggaran peningkatan SDM yang bersangkutan yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021. Biaya kontribusi ini akan digunakan untuk akomodasi, konsumsi, narsumber, sertifikat, laporan kegiatan, modul dan perlengkapan kegiatan lainnya. Biaya kontribusi peserta dapat ditransfer ke:

• Bank : Bank BRI • Cabang : Purwokerto • Nomor Rekening : 007701010114535 • Atas Nama : LPPM IAIN PURWOKERTO

Note: Pembayaran biaya kontribusi peserta paling lambat harus sudah ditransfer 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan kegiatan.

H. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis ini yaitu sebagai berikut: 1. Ceramah; merupakan metode penyampaian materi dalam bentuk pemaparan

dan narasi atas sebuah obyek kajian dengan melibatkan beberapa perspektif baik dari pemberi (penceramah) maupun orang lain untuk memberi deskripsi secara lebih utuh. Metode ceramah digunakan untuk materi-materi yang bersifat baru yang membutuhkan perspektif untuk mengkonstruksi suatu pemahaman awal atas sebuah kebijakan atau regulasi yang berlangsung. Sifat kebaruan materi bisa dilihat dari dua sudut pandang, yaitu teknis dan substansi. Dari sudut pandang teknis kebaruan dilihat dari operasionalisasi misalnya regulasi baru, atau ketetapan-ketetapan lain yang belum berjalan sebelumnya. Sementara dari sudut pandang substansi, kebaruan dilihat dari inti materi yang bersifat akademik berupa ide atau gagasan yang merupakan inovasi.

2. Brainstorming; metode pendalaman materi melalui cara “curah pendapat” dari semua partisipan atas sebuah paparan dari narasumber. Brainstorming atau curah pendapat ini menuntut setiap partisipan untuk memberikan masukan, kritik, dan opini untuk memperdalam pemahaman forum atas materi yang diberikan. Sangat memungkinkan dalam brainstorming ini muncul pertanyaan-pertanyaan yang direkomendasikan untuk direspon pada forum lain.

3. Focus Group Discussion; metode ini merupakan model pendalaman materi yang menggunakan pendekatan kelompok kecil (small group). Fungsi utama FGD adalah memperdalam perspektif atas sebuah materi dari beberapa kelompok kecil hasil pemecahan satu partisipan forum. Melalui keberadaan small group, keseluruhan partisipan bisa saling bertukar, berdialog, dan berdinamika atas materi-materi yang telah dibahas.

- 5 -

I. Materi dan Jadwal Kegiatan Materi dan Jadwal Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga (Terlampir).

J. Penutup Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan dasar pelaksanaan kegiatan. Beberapa hal yang belum dijelaskan dalam proposal dapat dikonfirmasi secara langsung kepada LPPM IAIN Purwokerto Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto melalui narahubung Ahmad Muttaqin (Telp/WA: 08121555019). Atas perhatian dan kerjasama yang baik disampaikan terima kasih.

Purwokerto, 21 Mei 2021

LPPM IAIN Purwokerto, Ketua, Dr. H. Ansori, M.Ag. NIP. 196504071992031004

LAMPIRAN-LAMPIRAN Akreditasi Perguruan Tinggi

Izin/Rekomendasi dari BPSDM Kemendagri kepada IAIN Purwokerto (Izin Terbaru sedang dalam proses di BPSDM Kemendagri)

Penunjukan dari Sekretariat DPRD Kab. Purbalingga

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PURBALINGGA

DENGAN

REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

TENTANG

PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS

PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN PURBALINGGA

Nomor : 172/1312/VI/2021

Nomor : 091/ln.17/K.LPPM/TL.03/6/2021

Pada hari ini Jumat, tanggal Empat, bulan Juni, tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu

(04-06-2021), bertempat di Purwokerto, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Tri Gunawan Setyadi, S.H., M.H. : Sekretaris DPRD Kabupaten Purbalingga,

berkedudukan di Jl. Onje No. 2A,

Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa

Tengah dalam hal ini bertindak untuk dan

atas nama Sekretariat DPRD Kabupaten

Purbalingga yang selanjutnya disebut

sebagai “PIHAK PERTAMA”

Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag. : Rektor IAIN Purwokerto, berkedudukan di

Jl. Jend. A. Yani No. 40A Purwokerto, Jawa

Tengah, dalam hal ini bertindak untuk dan

atas nama IAIN Purwokerto yang

selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA

PIHAK telah sepakat untuk melakukan kerjasama tentang penyelenggaraan kegiatan

Bimbingan Teknis Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Kabupaten Purbalingga Tahun 2021 yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 s.d. 30

Juni 2021 bertempat di Atria Hotel Magelang, Kota Magelang, Jawa Tengah dengan

tema “Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Dalam

Meningkatkan Kinerja Trifungsi DPRD”, dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS

(1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2017 tentang Pedoman

Orientasi dan Pendalaman Tugas DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten / Kota

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun

2018.

(2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat di luar

kantor dalam rangka Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Kerja Aparatur.

(3) DPA Sekretariat DPRD Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2021.

PASAL 2

MAKSUD DAN TUUAN

(1) Perjanjian Kerjasama ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan dan atau

memperoleh manfaat yang saling menguntungkan bagi PARA PIHAK

berdasarkan hak dan kewajiban yang sama.

(2) Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan hubungan

kelembagaan antara PARA PIHAK dalam pembinaan asistensi, fasilitas dan

supervisi dalam penyelenggaraan Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota

DPRD Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

PASAL 3

SYARAT PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK

sepakat:

(1) Menaati segala ketentuan yang telah disetujui bersama antara PIHAK

PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam perjanjian kerjasama ini selama ruang

lingkup penyelenggaraan Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD

Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

(2) Melaksanakan peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan lain yang berlaku

yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah atau

Instansi lain yang berwenang yang berhubungan dengan pelaksanaan Bimbingan

Teknis Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga.

PASAL 4

PESERTA

Peserta Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga

Tahun 2021 direncanakan sebanyak 45 (Empat Puluh Lima) orang.

PASAL 5

HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK PERTAMA berhak menerima dari PIHAK KEDUA berupa seluruh aspek

pembelajaran dan akomodasi pelaksanaan Bimbingan Teknis pimpinan dan

anggota DPRD Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban sebagai berikut:

a. Menyiapkan peserta Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD

Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

b. Menyediakan seluruh anggaran yang diperlukan dalam penyelenggaraan

Bimbingan Teknis Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga

Tahun 2021.

c. Memberikan data, informasi serta keterangan-ketertangan yang diperlukan

PIHAK KEDUA selama dalam ruang lingkup pekerjaan.

(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan anggaran, peserta dan informasi terkait

penyelenggaraan Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten

Purbalingga Tahun 2021.

(4) PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan seluruh aspek pembelajaran

akomodasi pelaksanaan Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD

Kabupaten Purbalingga, pengelolaan keuangan, koordinasi surat menyurat,

pelaporan, serta penerbitan sertifikat.

PASAL 6

WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni s.d. 30 Juni 2021 yang bertempat di Atria Hotel

Magelang, Kota Magelang, Jawa Tengah.

PASAL 7 JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu selama 1 (satu) kali pelaksanaan

Bimbingan Teknis bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

PASAL 8

PEMBIAYAAN

Biaya Penyelenggaraan dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2021 dengan biaya Rp5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) per peserta.

PASAL 9 METODE PEMBAYARAN

(1) Kontribusi yang dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai

dengan jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut.

(2) Pembayaran dilakukan dengan cara ditransfer ke rekening LPPM IAIN

Purwokerto No. Rekening 007701010114535 pada Bank BRI Cabang

Purwokerto a.n LPPM IAIN PURWOKERTO

PASAL 10

KETENTUAN LAIN-LAIN (1) Apabila terjadi peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar kekuasaan atau

kemampuan PARA PIHAK yang dapat mengakibatkan salah satu pihak tidak

dapat memenuhi kewajibannya (force majeure) seperti huru-hara, peperangan,

makar, revolusi, kebakaran, embargo, sabotase, gempa bumi, banjir, badai/angin

topan, pemogokan umum yang bukan merupakan kelalaian PIHAK PERTAMA

dan atau PIHAK KEDUA, kebijakan/aturan Pemerintah yang berwenang yang

jelas menyatakan sebagai keadaan memaksa yang secara langsung

mempengaruhi terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, maka PARA

PIHAK sepakat untuk meninjau kembali Perjanjian Kerjasama ini.

(2) Segala Perubahan/Pembatalan terhadap Surat Perjanjian Kerjasama ini hanya

dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK.

PASAL 11

PENUTUP

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) rangkap diantaranya dibubuhi

materai secukupnya dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama 1 (satu) rangkap disimpan PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap disimpan PIHAK KEDUA untuk digunakan sebagaimana mestinya, dan 1 (satu) rangkap yang tidak

dibubuhi materai disimpan sebagai arsip oleh PIHAK PERTAMA.

Sekretaris DPRD Kabupaten Purbalingga

Tri Gunawan Setyadi, S.H., M.H.

NIP. 19690222 199603 1 004

Rektor IAIN Purwokerto

Pihak II

Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag.

NIP. 196808161994031004

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS

PENYELENGGARAAN PENDALAMAN TUGAS BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA

DPRD KABUPATEN PURBALINGGA

TAHUN 2021

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama : Tri Gunawan Setyadi, S.H., M.H.

Jabatan : Sekretaris

Instansi : DPRD Kabupaten Purbalingga

Selanjutnya disebut Pihak I (Pertama)

II. Nama : Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag.

Jabatan : Rektor

Instansi : IAIN Purwokerto

Selanjutnya disebut Pihak II (Kedua)

MENYATAKAN

1. Bahwa bersedia menyelenggarakan kegiatan Pendalaman Tugas bagi Pimpinan dan Anggota

DPRD Kabupaten Purbalingga Tahun 2021 dengan berpedoman dan mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan dan

pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).

2. Apabila di kemudian hari terjadi hal-hal yang berdampak pada kondisi peserta, maka kami

bersedia untuk bertanggung jawab sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan dan dibuat dengan

sebenarnya.

Purwokerto, 4 Juni 2021

Yang membuat pernyataan,

Pihak I

Pihak II

Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag.

Nomor : 102/ln.17/K.LPPM/TL.01/6/2021 Purwokerto, 25 Juni 2021 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Perubahan Tempat

Pelaksanaan Bimbingan Teknis DPRD Kabupaten Purbalingga

Yth. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah di –

Semarang

Dengan hormat, Sehubungan dengan surat dari Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Nomor 443/04001/04 pada tanggal 25 Juni 2021, perihal Permohonan Rekomendasi yang ditujukan kepada GM. Atrium Premiere Hotel Cilacap, menerangkan bahwa Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Tidak Dapat Memberikan Rekomendasi kegiatan Bimbingan Teknis DPRD Kabupaten Purbalingga yang rencananya akan diselenggarakan di Atrium Premiere Hotel Cilacap pada tanggal 27 – 30 Juni 2021 dikarenakan Kabupaten Cilacap berada pada zona merah pandemi Covid-19. Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan persetujuan antara pihak LPPM IAIN Purwokerto dan

pihak Sekretariat DPRD Kabupaten Purbalingga beserta persetujuan dari pihak Atria Hotel

Magelang, kami menginformasikan bahwa kegiatan Bimbingan Teknis DPRD Kabupaten

Purbalingga yang semula diajukan pada:

Tanggal : 27 – 30 Juni 2021

Tempat : Atrium Premiere Hotel Cilacap

Berubah menjadi:

Tanggal : 27 – 30 Juni 2021

Tempat : Atria Hotel Magelang (Jl. Jend. Soedirman No. 42 Kota Magelang)

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

LPPM IAIN Purwokerto

Ketua,

Dr. H. Ansori, M.Ag. NIP. 196504071992031004

Tembusan:

1. Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga

2. Sekretaris DPRD Kabupaten Purbalingga

3. Arsip