proper kelompok

9
TUGAS TERSTRUKTUR PRODUKTIVITAS PERAIRAN “DINAMIKA ZOOPLANKTON” DISUSUN OLEH: M.FIRMAN MAULIDI ( ) SUKO HARSONO (115080113111012) YOVAN ( ) FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: sukoharsono

Post on 26-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proper Kelompok

TUGAS TERSTRUKTUR PRODUKTIVITAS PERAIRAN

“DINAMIKA ZOOPLANKTON”

DISUSUN OLEH:

M.FIRMAN MAULIDI ( )

SUKO HARSONO (115080113111012)

YOVAN ( )

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Proper Kelompok

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut merupakan sebuah ekosistem besar yang di dalamnya terdapat

interaksi yang kuat antara faktor biotik dan abiotik. Interaksi yang terjadi bersifat

dinamis dan saling mempengaruhi. Lingkungan menyediakan tempat hidup

bagi organisme-organisme yang menempatinya sebaliknya makluk hidup dapat

mengembalikan energi yang dimanfaatkkannya ke dalam lingkungan.

Plankton adalah jasad renik yang melayang dan selalu mengikuti gerak

air. Plankton yang mengandung klorofil dan mampu melakukan fotosintesis

disebut fitoplankton, sedangkan yang tidak mempunyai klorofil namun

mempunyai alat gerak disebut zooplankton. Zooplankton inilah yang

memanfaatkan langsung fitoplankton di perairan.

Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang

berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas

yang hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan

hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada

beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil

jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri ( Hutabarat dan

Evans, 1986).

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengkaji dinamika

zooplankton pada spesies Brachionus plicatilis.

1.3 Manfaat

Kegunaan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui estimasi

sekunder zooplankton.

Page 3: Proper Kelompok

2. PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan Morfologi

2.1.1 Klasifikasi Brachionus plicatilis :

Ciri khas yang merupakan dasar pemberian nama Rotatoria atau

Rotifera adalah terdapatnya suatu bangunan yang disebut korona. Korona

ini bentuknya bulat dan berbulu-bulu getar, yang memberikan gambaran

seperti sebuah roda (Mujiman, 1998; Djarijah, 1995). Brachionus plicatilis

merupakan salah satu Rotifera yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat

hirarkinya Edmonson (1963) sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Rotifera

Kelas : Eurotatoria

Ordo : Ploima

Famili : Brachionidae

Genus : Brachionus

Spesies : Brachionus plicatilis

(Fukuso, 1982)

2.1.2 Morfologi Brachionus plicatilis

Djarijah (1995) mengatakan bahwa Brachionus plicatilis merupakan

organisme eukariot akuatik yang termasuk ke dalam zooplankton yang

bersifat filter feeder yaitu mengambil makannya dengan cara menyaring

partikel dari media tempat hidupnya. Zooplankton dari genera Brachionus ini

mempunyai variasi ukuran tubuh, yaitu antara 50-300 mikron. Ukuran tubuh

yang bervariasi ini juga dibedakan berdasarkan tipe, yaitu untuk yang

berukuran besar (230-400 mikron) digolongkan kedalam tipe L, sedangkan

yang berukuran kecil (50-220 mikron) digolongkan kedalam tipe S. Dahril

(1996) mengatakan bahwa bentuk dan ukuran tubuh Rotifera berbeda

antara jantan dan betinanya, dimana ukuran tubuh Rotifera jantan jauh lebih

kecil dengan bentuk tubuh agak meruncing ke bagian bawah bila

dibandingkan dengan betina (Gambar 2.1).

Page 4: Proper Kelompok

Gambar 2.1. Bentuk Morfologi Brachionus plicatilis A. Betina ; B. Jantan (Mujiman, 2002)

2.1.3 Siklus Hidup

Sistem reproduksi rotifera terjadi secara seksual (kawin) dan aseksual

(parthenogenesis). Secara seksual, organ reproduksi betina terdiri dari

ovarium, yolk gland dan oviduct, sedangkan organ reproduksi pada jantan

terdiri dari satu testis yang dihubungkan oleh saluran sperma ke penis

(Djuhanda, 1980).

Menurut Priyambodo & Tri (2001), dalam keadaan normal, spesies ini

dapat berkembang biak secara parthenogenesis (bertelur tanpa kawin). Ada

dua tipe Branchionus betina, yaitu betina amiktik dan betina miktik. Isnansetyo

& Kurniastuty (1995) mengatakan bahwa betina miktik adalah betina yang

dapat dibuahi. Telur yang dihasilkan betina miktik akan menetas menjadi

jantan. Jantan ini akan membuahi betina miktik dan menghasilkan 1-2 telur

istirahat. Telur ini mengalami masa istirahat sebelum menetas menjadi betina

amiktik. Betina amiktik adalah betina yang tidak dapat dibuahi. Dari betina

amiktik yang terjadi ini maka reproduksi secara aseksual akan terjadi lagi

antara betina miktik dan amiktik tidak dapat dibedakan secara eksternal.

Selanjutnya Mujiman (1998) mengatakan bahwa Brachionus plicatilis yang

jantan hanya muncul pada musim-musim tertentu saja sehingga yang betina

hampir selamanya berkembang biak secara parthenogenesis (tanpa kawin) dan

dalam banyak hal yang jantan jarang sekali muncul, bahkan banyak di antara

jenisnya tidak dikenal pejantannya. Untuk lebih jelasnya siklus hidup Rotifera B.

plicatilis dapat dilihat pada Gambar. 2.2 dibawah ini :

Page 5: Proper Kelompok

Gambar 2.2 Daur hidup Brachionus plicatilis (modified from Hoff and Snell, 1987)

Page 6: Proper Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Dahril, T. 1996. Biologi Rotifera dan Pemanfaatannya. Pekan Baru: Penerbit UNRI Press. hlm: 5, 14 ; 43-46.

Djarijah, A. B. 1995. Pakan Ikan Alami. Cetakan I. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. hlm: 12-13 ; 35–55.

Djuhanda, T. 1980. Kehidupan dalam Setetes Air dan Beberapa Parasit Pada Manusia. Bandung: Penerbit ITB. hlm: 29-36.

Edmonson, W. T. 1963. Fresh Water Biology. New York: John Wley and Sons. Page. 420.

Isnansetyo, dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton: Pakan Alami Ikan Untuk Pembenihan Organisme Laut. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. hlm: 14–15.

Mujiman, A. 1998. Makanan Ikan. Jakarta : Penerbit PT. Penebar Swadaya: hlm: 14–17; 49–51.

Priyambodo, K dan Tri. 2001. Budidaya Ikan Alami untuk ikan. Jakarta: Penerbit PT. Penebar Swadaya. hlm: 28.