program studi profesi apoteker yogyakarta 2015 · pdf file2015 program studi ... majalah...

17
2015 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015

Upload: donhu

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

2015

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2015

Page 2: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

2

“APOTEK AVICENNA”

Jl. Babarsari Kledokan CT. XIX Depok Sleman , Yogyakarta

I. LATAR BELAKANG PENDIRIAN APOTEK

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam

meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan menyediakan sebuah sarana yang

dapat memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat,

berupa pelayanan kefarmasian yang memungkinkan pasien untuk lebih

memahami pengobatan yang efektif dan efesien. Salah satu realisasi

pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan

menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009,

dinyatakan bahwa apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan

praktek kefarmasian oleh apoteker. Hal ini semakin menegaskan berubahnya

paradigma farmasi dari yang berorientasi obat (drug oriented) menjadi

berorientasi pasien (patient oriented) sehingga diperlukan perubahan dalam

praktek pelayanan kefarmasian di apotek saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan

pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnnya

kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas

pengelolaan apotek, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan lebih

terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Apotek merupakan suatu instansi yang memiliki dua fungsi, yang pertama

sebagai pelayanan kesehatan (non profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit

pelayanan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh

masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dari fungsi yang

Page 3: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

3

pertama ini, maka apoteker harus dalam wajah yang sosial, penuh nilai etika dan

moral. Sedangkan fungsinya yang kedua sebagai instansi bisnis, apotek

selayaknya untuk mendapatkan keuntungan (profit) mengingat investasi yang

ditanam pada pendirian operasionalnya juga tidak sedikit. Namun apotek bukan

hanya suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja

tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan

menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat terjamin kepada

masyarakat. Selain memperluas akses, apotek ini juga bertujuan untuk

menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan

pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti

mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan

manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Avicenna

ini yang diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya

di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,

melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa

memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan semata

melainkan juga memiliki fungsi sosoial di masyarakat.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya

(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan

obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat

mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier

kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang,

pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Sehingga dapat di kelola

dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping

menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya seperti ilmu

pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu

badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek

mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan

Page 4: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

4

perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya. Dalam upaya

usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu

tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk

kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek yang diharapkan dapat

menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk

mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

II. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK

Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut :

a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran

dan penyerahan obat dan bahan obat.

c. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya

sesuai dengan kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta pembekalan

farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorentasi

kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompentensi

profesi farmasi.

d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai

tempat pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan

sendiri (swamedikasi).

e. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat

pada umumnya.

f. Dapat tercapainya pengobatan yang tepat dana rasional dari ospek farmasi

berdasarkan bukti ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.

g. Memperkenalkan profesi apoteker yang bertanggung jawab kepada masyarakat

h. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan

kesejahteraan karyawan

i. Memperoleh profit untuk mempertahankan eksistensi apotek dan apoteker.

Page 5: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

5

III. VISI DAN MISI

a. Visi : Menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan

kebutuhan kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang

berkualitas, islamik, terpercaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen

dengan mengutamakan pada patient oriented dan menerapakan

pharmaceutical care, serta menguntungkan bagi apotek itu sendiri.

b. Misi

Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang

bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,

Melakukan pelayanan kesehatan terpadu (health care provider).

Menyediakan pelayanan konseling terutama pada pasien yang mengkonsumsi

obat keras dan antibiotik agar tercapai efek terapi yang diinginkan serta

pasien terhindar dari kesalahan penggunaan obat..

Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa

melakukan perbaikan.

Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.

IV. STRATEGI

Strategi pertama yang digunakan kami yaitu menggunakan brosur dan

menyebrkannya, memasang iklan, dan spanduk. Dalam rangka mengembangkan

usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya

diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek Avicenna dan mampu

memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain.

1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan

terapi yang rasional, nyaman bagi pasien dan mengunakan obat-obatan yang

halal.

2. Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru

di masa yang akan datang.

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin melakukan self

medication.

4. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.

Page 6: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

6

5. Menyelenggarakan dan memberikan konsultasi, informasi dan edukasi

kepada pasien mengenai obat dengan pelayanan ramah dan santun.

6. Melakukan monitoring terhadap pengobatan pasien dengan menerapkan home

care. Monitoring juga dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk

pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan

pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.

7. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi

kerja.

8. Menyediakan fasilitas yang memadai dengan display yag menarik.

9. Menerapkan komputrisasi dan senantiasa memperbarui informasi.

10. Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek.

11. Melakukan delivery order, konsultasi obat via sosmed.

12. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin, TV,

tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta

tempat parkir yang luas.

13. Melakukan pengolahan limbah sesuai prosedur.

V. ASPEK LOKASI

Nama Apotek yang akan didirikan ialah APOTEK Avicenna yang berada

di Jl. Babarsari Kledokan CT. XIX Depok Sleman , Yogyakarta. Penentuan lokasi

yang strategis akan menentukan keberhasilan pendirian apotek dan sangat

mempengaruhi dengan aspek pasar.

A. Denah Lokasi

(Terlampir)

B. Data‐Data Pendukung

1. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk di sekitar Apotek Avicenna memiliki kepadatan

tinggi karena berada di wilayah sarana pendidikan yaitu terdapat kampus

Admajaya dan Sekolah Tinggi Teknologi Yogyakarta, SD, SMA depok III dan

banyaknya kaffe, warung makan padang dan toko-toko daerah setempat.

Page 7: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

7

2. Pelayanan kesehatan lain

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan antara

lain Apotek Srikandi, Praktek Dokter saraf, klinik gigi.

3. Jumlah pesaing

Jumlah Apotek sebagai pesaing hanya 1, yaitu Apotek 24 jam

4. Mudah dijangkau

Lokasi apotek sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya, mudah

dijangkau dengan berbagai kendaraan.

C. Data Hasil Survey

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta

lokasi dan peta pasar terutama keberadaan apotek lain yang lebih dahulu berdiri

sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh data‐data sebagai berikut:

I. Lokasi

II. Letak Apotek dengan sarana publik

a. Bagian depannya terdapat : rumah penduduk, SD babarsasi, SMA depok III,

salon, klinik gigi, praktek dokter saraf.

b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

Tinggi Teknologi Yogyakarta, caffe

c. Bagian samping sebelah kiri terdapat : rumah makan padang, studio foto dan

toko-toko yang berjualan

III. Apotek Kompetitor

No Nama Jarak dari apotek Avicenna

1. Apotek 24 jam + 1 km

IV. Jumlah Sarana Kesehatan

No Nama Jarak dari apotek Avicenna

1. Praktek dokter saraf + 250 m

2. klinik dokter gigi + 200 m

Page 8: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

8

V. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Total (orang)

32.902 29.480 2.766

VI. Jumlah penduduk + 256 Kepala Keluarga

Laki-laki Perempuan

223 KK 33 K

VII. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Persentase %

1. Tidak punya 25,09

2. SD/MI 23,59

3. SMP/MTs 17,45

4. SMU/MA 16,15

5. SMK 7,91

6. D1/D2 0,94

7. D3/Akademi 2,92

8. D4/S1 5,70

9. S2/S3 0,24

VIII. Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja

menurut lapangan pekerjaan utama dan jenis kelamin

No Lapangan Pekerjaan Utama Persentase

1. Pertanian 25,56

2. Pertambangan dan penggalian 1,98

3. Industri 18,95

4. Listrik, gas, dan air 0,07

5. Konstruksi 8,88

6. Perdagangan 21,16

7. Komunikasi/transportasi 4,64

8. Keuangan 1,61

9. Jasa 16,89

10. Lainnya 0,27

Jumlah 100,00

Page 9: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

9

VI. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survei pendahuluan terhadap

posisi strategis daerah/peta lokasi, data demografi, dan loksai kompetitor dapat

dibuat analisis SWOT . Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk

mengidentifikasi berbagai peluang (opportunities) dan ancaman (threats) serta

elemen internal untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan

(weaknesses). Analisis SWOT Apotek Avicenna dapat dijabarkan sebagai berikut

:

1. Kekuatan (Strength)

a. Pelayanan berbasis islami dengan menerapkan konsep senyum, sapa, salam.

b. Sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berkompeten, serta memiliki

semangat kerja yang tinggi.

c. Pelayanan yang cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 25 menit

d. Obat-obatan lebih lengkap

e. Sistem manajemen apotek dan komputerisasi yang baik untuk menunjang

pelayanan pharmaceutical care.

f. Apoteker yang selalu stand-by di apotek untuk pelayanan pharmaceutical

care.

g. Bangunan baru yang di buat sesuai dengan kebutuhan apotek.

h. Apotek bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet, ruang tunggu, dan

parkir yang luas

2. Kelemahan (Weakness)

a. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat sekitar

b. Apotek merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek

jaringan.

Solusi dari kelemahan tersebut adalah:

Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box, dipasang didepan

apotek.

Penyebaran brosur dan leaflet ditempat umum dan perumahan-perumahan

Disediakan parkir yang luas dan gratis

Page 10: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

10

3. Peluang (Opportunity)

a. Apotek terletak dipinggir jalan. Dekat dengan sekolah, kampus dan tempat-

tempat makan.

b. Terdapat klinik gigi, IGD (dokter syaraf dan dokter gigi), sehingga dapat

melakukan kerjasama dengan dokter

c. Potensi di wilayah apotek

- Latar belakang sosial dari warga yang beragam, memungkinkan untuk

menjadi kostumer / pelanggan.

- Tingkat pendidikan yang cukup tinggi, golongan masyarakat yang lebih kritis,

lebih bisa menerima pikiran logis, dan lebih peduli dengan pola hidup sehat.

Maka dapat menarik mereka dengan adanya rutinitas konseling.

4. Ancaman (Threaths)

Terdapat 1 apotek dengan fasilitas praktek dokter.

VII. ALUR PENDIRIAN DAN PERIJINAN

Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang

berperan penting sebagai tempat pendistribusian perbekalan farmasi dan secara

langsung berhadapan dengan masyarakat untuk menyalurkan obat dan

memberikan informasi serta edukasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada saat

mendirikan suatu apotek, perlu dilakukan persiapan yang matang. Persiapan

tersebut menyangkut lokasi, perizinan, sarana dan prasarana, perbekalan farmasi,

dan sumber daya manusia.

A. Perizinan Apotek

Sebelum mendirikan apotek, perlu diketahui tentang perizinan

pendirian apotek baru yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yaitu

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1332/MENKES/PER/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia nomor 922/MENKES/PER/X/1993 tentang

Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek pada BAB II pasal 4, yang

menyebutkan bahwa :

Page 11: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

11

1. Izin apotek diberikan oleh menteri

2. Menteri melimpahkan wewenang pemberian izin apotek kepada Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melaporkan pelaksanaan

pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin

apotek sekali setahun kepada menteri dan tembusan disampaikan kepada

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi.

Selain itu perlu juga untuk diketahui tentang persyaratan apotek pada

Bab IV pasal 6, yang menyebutkan bahwa :

1. Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerja sama

dengan investor apotek yang telah memenuhi persyaratan harus siap

dengan tempat dan perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan

lainnya yang merupakan milik sendiri atau pihak lain.

2. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan

komoditi lainnya di luar sediaan farmasi

3. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar

sediaan farmasi.

Perijinan pendirian apotek terlebih melalui rekomendasi dari IAI (Ikatan

Apoteker Indonesia) sebelum mengajukan perijinan ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Langkah mengurus rekomendasi ke IAI sebagi berikut:

Permohonan rekomendasi kepada Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang.

Maksimal 6 (enam) hari kerja setelah berkas lengkap Pengurus Cabang

menyerahkan berkas ke Pengurus Daerah (PD). Maksimal 6 (enam) hari kerja

setelah berkas masuk ke PD, tim rekomendasi melaksanakan rapat untuk penilaian

dan analisa. Hasil akhir berupa pemberian atau penolakan rekomendasi.

Adapun cara untuk mendapatkan Surat Izin Apotek (SIA) yaitu dengan

membuat permohonan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Permohonan izin Apotek ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dengan melampirkan :

a. Salinan/fotokopi Surat Izin Kerja Apoteker

Page 12: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

12

b. Salinan/fotokopi Kartu Tanda Penduduk

c. Salinan/fotokopi denah bangunan

d. Surat yang mengatakan status bangunan dalam bentuk akte hak

milik/sewa/kontrak.

e. Daftar asisten apoteker dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal

lulus, dan nomor Surat Izin Kerja

f. Asli dan salinan/fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

g. Surat pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek bahwa tidak bekerja

tetap pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi Apoteker

Pengelola Apotek di apotek lain

h. Asli dan salinan/fotokopi surat izin atasan bagi pemohon Pegawai

Negeri, anggota ABRI, dan Pegawai Instansi Pemerintah lainnya

i. Akte perjanjian kerja sama Apoteker Pengelola Apotek dengan investor

apotek

j. Surat pernyataan pemilik sarana tidak terlibat pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang obat.

2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota selambat-lambatnya selama 6

(enam) hari kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan

teknis kepada Kepala Balai Besar POM untuk melakukan pemeriksaan

setempat terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.

3. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai Besar POM

selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah permintaan bantuan teknis

dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil

pemeriksaan setempat. Apabila tidak dilakukan pemeriksaan, maka

Apoteker pemohon membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan

kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan tembusan kepada

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi.

4. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan

hasil pemeriksaan atau pernyataan tersebut di atas, maka Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota mengeluarkan Surat Izin Apotek (SIA). SIA

tersebut berlaku selama apotek bersangkutan masih aktif melakukan

Page 13: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

13

kegiatan kefarmasian dan Apoteker Pengelola Apotek dapat melakukan

pengabdian profesinya sesuai persyaratan dalam perundang-undangan.

5. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau

Kepala Balai Besar POM masih belum memenuhi syarat, kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu 12 hari kerja mengeluarkan Surat

Penundaan dengan menggunakan .

6. Terhadap Surat Penundaan, Apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi

persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka waktu

1 (satu) bulan sejak tanggal penundaan.

7. Terhadap permohonan izin apotek yang ternyata tidak memenuhi

persyaratan yang dimaksud atau lokasi apotek tidak sesuai dengan

permohonan, maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam

jangka waktu selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib mengeluarkan Surat

Penolakan disertai dengan alasan-alasan.

VIII. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Apotek Avicenna dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan

penanganan administrasi secara teratur memerlukan personil-personil yang dapat

menguasai bidangnya masing-masing, sehingga diharapkan dapat bekerja secara

maksimal. Apotek Avicenna memberikan pelayanan setiap hari Senin-Minggu 24

jam

Pembagian jam kerja terdiri dari 3 shift setiap harinya. Pembagian shift

kerja karyawan berdasarkan kesepakatan bersama, dibuat fleksibel sesuai

kebutuhan dan kepentingan personel. Pembagian shift tersebut sebagai berikut :

Shiff I : 07.00 – 14.00 WIB

Shiff 2 : 14.00 – 21.00 WIB

Shiff3 : 21.00 – 07.00 WIB

Karyawan apotek Avicenna terdiri dari :

1. Apoteker pengelola apotek : 1orang

2. Apoteker pendamping : 3 orang

Page 14: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

14

3. Asisten apoteker : 2 orang

4. Administrasi keuangan : 1 orang

Adapun tugas dari masing-masing personel (SDM) di apotek Avicenna, yaitu :

1. Pemilik Sarana Apotek (PSA)

a. Bersama dengan APA menentukan anggaran biaya bagi keperluan apotek,

pengelolaan keuangan serta mempunyai tugas dan kewajiban mengadakan

kontrol terhadap jalannya apotek.

b. Mengadakan penilaian kembali sistem pengelolaan apotek tiap akhir tahun

untuk mengetahui kemajuan apotek

2. Apoteker Pengelola Apotek (APA)

a. Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, bertanggung jawab serta

mengawasi seluruh kegiatan di apotek.

b. Mengatur job diskripsi karyawan serta mengevaluasi karyawan.

c. Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek.

d. Membina hubungan baik dengan karyawan, PBF, dokter, dan tenaga

kesehatan lainnya.

e. Melakukan penyusunan protap standar operasional apotek.

f. Melakukan pengadaan dan penatalaksanaan obat dan alat kesehatan.

g. Memberikan pelayanan tentang KIE (Konseling-Edukasi-Informasi) dan

konsultasi obat dan alat kesehatan.

h. Membuat laporan rutin penggunaan obat narkotik dan psikotropika.

i. Membuat laporan keuangan apotek dan laporan pajak.

3. Apoteker Pendamping

a. Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA jika APA berhalangan hadir

selama jam kerja apotek.

b. Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep,

konseling pasien).

Page 15: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

15

c. Membantu APA dalam penyusunan standar operasional dan strategi apotek.

d. Mengawasi ketersediaan perbekalan farmasi serta melakukan pengontrolan

harga obat dan tanggal kadaluarsanya.

4. Asisten Apoteker (AA)

a. Melakukan pelayanan kefarmasian.

b. Melakukan pembelian ke PBF.

c. Melakukan administrasi pembelian.

d. Melakukan pemantauan barang-barang menjelang ED dan proses retur barang

tersebut.

e. Membuat laporan ke instansi pemerintah.

f. Melakukan pengarsipan resep.

g. Melakukan pengarsipan copy faktur.

h. Melakukan pengarsipan OWA.

i. Melakukan pengarsipan obat narkotika dan psikotropika.

j. Melakukan penataan barang.

k. Membeli label harga dan memeriksa supaya selalu up to date.

5. Administrasi

a. Membantu pelayanan obat-obat HV.

b. Melaksanakan administrasi keuangan.

c. Menyusun laporan keuangan bulanan dilaporkan kepada apoteker.

d. Pengarsipan surat masuk dan keluar.

e. Melakukan rekapitulasi hasil penjualan.

f. Bertanggung jawab atas barang-barang konsinyasi.

g. Melakukan pembayaran.

Bertanggung jawab atas keperluan logistik

XI. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

A. Bangunan

Ukuran bangunan : 15 x 8 m2

Page 16: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

16

Bangunan apotek mempunyai beberapa ruangan, yaitu :

Ruang tunggu

Ruang administrasi dan ruang kerja Apoteker

Ruang penyimpanan obat

Ruang konseling

Ruang peracikan obat dan penyerahan obat

Tempat penyucian alat

Kamar mandi dan Toilet

Fasilitas

Penerangan (listrik) 1300 watt

Telepon

Air pam

Alat pemadam kebakaran

Televisi

AC

Lemari pendingin

Lemari untuk menyimpan narkotika dan psikotropika

B. Papan nama

Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan putih

di atas dasar biru tua, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi

dengan neon box. Papan nama apotek diletakkan di depan bangunan yang

merupakan identitas apotek, berisi nama apotek dan APA dengan No. SIA dan

No. SP/SIK terpasang jelas.

C. Perlengkapan

(terlampir)

X. ASPEK MODAL DAN BIAYA

Aspek modal dan biaya (terlampir)

Page 17: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER YOGYAKARTA 2015 · PDF file2015 PROGRAM STUDI ... majalah kesehatan, ... b. Bagian samping sebelah kanan terdapat : universitas Atmadjaya dan Sekolah

17

XI. KESIMPULAN

Dengan adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja

keprofesiannya. Dari hasil study kelayakan menunjukkan bahwa apotek Avicenna

layak didirikan di Jalan Babarsari Kledokan CT. XIX Depok Sleman , Yogyakarta