program studi pendidikan akuntansi jurusan … · skripsi diajukan untuk me menuhi salah satu...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR
LINGKUNGAN KERJA, DAN KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU
Survei Pada Guru SMA Di Kabupaten Kulon Progo,Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
M.M. Tri Suprapti NIM: 021334094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Va ‘Dove Ti Porta Il Cuore
( Pergilah Ke Mana Hati Membawamu)
Dan kelak, disaat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu
dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil
janganlah memilihnya dengan asal saja,
tetapi duduklah dan tunggulah sesaat.
Tariklah nafas dalam-dalam dengan penuh kepercayaan,
seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini.
Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu,
tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi.
Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkanlah hatimu.
Lalu, ketika hati itu bicara,
beranjaklah dan pergilah ke mana hati membawamu...........
(Susanna Tamaro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk keluargaku:
(Kedua orang-tua ku, Mas Anto, Mba Rina, Mba Wiwie, Lia, Aa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa di surga dan Bunda Maria karena
skripsi ini akhirnya terselesaikan juga. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini
mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Allah Bapa di surga dan Bunda Maria yang tak pernah berhenti memberikan
rahmat berlimpahNya melalui orang-orang di sekitar saya.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak meluangkan pikiran dan waktu dalam memberikan bimbingan.
5. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak meluangkan pikiran dan waktu dalam memberikan bimbingan.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Bapak Drs. Wawiek Wakidjo dan Mbak Theresia Aris Sudarsilah selaku
tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini.
9. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah SMAN 1 Wates, SMAN 2 Wates, SMAN 1
Pengasih, SMAN 1 Sentolo, SMA BOPKRI Wates, SMA SANJAYA
Nanggulan, SMA PGRI Pengasih, dan SMA MA’ARIF Wates yang telah
memberikan ijin tempat penelitian dan membantu kelancaran penelitian
dengan memberikan data yang penulis butuhkan.
10. Bapak dan Ibu guru SMAN 1 Wates, SMAN 2 Wates, SMAN 1 Pengasih,
SMAN 1 Sentolo, SMA BOPKRI Wates, SMA SANJAYA Nanggulan, SMA
PGRI Pengasih, dan SMA MA’ARIF Wates yang telah bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini.
11. Keluargaku (kedua orang-tuaku, mas Anto, mbak Rina, mbak Wiwie, adeku
Lia, dan keponakanku Dinda) yang selalu memberikan dukungan doa,
perhatian, semangat, kasih sayang, dan dana yang tak terbilang jumlahnya.
12. Keluarga Gancahan, terima kasih telah menjadi keluarga kedua yang sangat
menyenangkan.
13. Aa, terima kasih untuk kasih sayang dan doa-doanya, jangan bosen ya!!
14. Teman-teman seperjuangan (Sarinah terima kasih ya untuk komputer, printer,
kamar, dan semuanya, tanpa kamu mungkin aku belum bisa lulus secepat ini.
Herlina terima kasih untuk kesabarannya nungguin aku, dan power point yang
sangat menarik. Suprapti, terima kasih sering menjaga aku saat tidur. Tuti,
terima kasih untuk notebooknya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
15. Herlina, Suprapti, Sarinah, Tuti, Toro (terima kasih sudah menjadi teknisi
komputer), Nina dan Dika, Dian, Puteri, Dewi Kurniawati, Risa, Catrin, Tiara,
Dika Mayasari (terima kasih notebooknya), Esti, Valent, Thomas, Banu, Dwi,
Lusi, Yuni, Wisnu, Yoyok, Goris, Vera, Desi, Santi, Dhani, Kris Suminar,
Edi, Thomas ’01, terima kasih untuk doa, dukungan dan sudah setia
menunggu selama ujian pendadaran.
16. Teman-teman PAK C ‘02 dan teman-teman PAK ‘02
17. Teman-teman kost Brojowikalpo 14 A (Lusi, Vivin, Dian) terima kasih untuk
kebersamaan dan kekeluargaannya.
18. Teman-teman P3W (Yanu, Raya, Nyoman, Lisa, Ully, Eka, Yongkie, Qwod,
Paula, Lelly, Trisna, Rita, Cipluk, Ziko) kapan jalan-jalan lagi?
19. dan semua yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu karena keterbatasan tempat.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi calon-
calon guru, guru-guru, dan semua pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia
Penulis
M.M. Tri Suprapti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR LINGKUNGAN
KERJA, DAN KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU
Survei Pada Guru SMA Di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
M.M. Tri Suprapti Universitas Sanata Dharma
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru; (2) pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru; (3) pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru; (4) pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru; (5) pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru; (6) pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru. Penelitian ini dilaksanakan di 8 SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada bulan Desember 2006. Jumlah populasi penelitian ini adalah 542 guru. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 263 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan proportional random sampling. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru (? = 0,049 < a = 0,050); (2) ada pengaruh positif jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru (? = 0,018 < a = 0,050); (3) ada pengaruh positif jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru (? = 0,049 < a = 0,050); (4) ada pengaruh positif locus of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru (? = 0,036 < a = 0,050); (5) tidak ada pengaruh positif locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru (? = 0,106 > a = 0,050); (6) tidak ada pengaruh positif locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru (? = 0,251 > a = 0,050).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SEX AND LOCUS OF CONTROL TOWARD THE RELATION AMONG FAMILY CULTURE, WORKPLACE CULTURE,
AND SOCIETY CULTURE WITH TEACHER’S EMOTIONAL INTELLIGENCE
Survey on Teachers of Senior High Schools in Kulon Progo Regency, Yogyakarta.
M.M. Tri Suprapti Sanata Dharma University
2007
This study aims to know: (1) the influence of sex in the relation between family culture and teacher’s emotional intelligence; (2) the influence of sex in the relation between workplace culture and teacher’s emotional intelligence; (3) the influence of sex in the relation between society culture and teacher’s emotional intelligence; (4) the influence of locus of control in the relation between family culture and teacher’s emotional intelligence; (5) the influence of locus of control in the relation between workplace culture and teacher’s emotional intelligence; (6) the influence of locus of control in the relation between society culture and teacher’s emotional intelligence.
This study was done in 8 Senior High Schools in Kulon Progo Regency, Yogyakarta in December, 2006. The technique in gathering data was questionnaire. By using purposive sampling technique and proportional random sampling. The researcher gained 542 teachers as populations and 263 teachers as samples.The technique of analysing the data was regression model that was developed by Chow.
The result shows: (1) there is influence of sex in the relation between family culture and teacher’s emotional intelligence (? = 0,049 < a = 0,05); (2) there is influence of sex in the relation between workplace culture and teacher’s emotional intelligence (? = 0,018 < a = 0,05); (3) there is influence of sex in the relation between society culture and teacher’s emotional intelligence (? = 0,049 < a = 0,05); (4) there is influence of locus of control in the relation between family culture and teacher’s emotional intelligence (? = 0,036 < a = 0,05); (5) there is not influence of locus of control in the relation between workplace culture and teacher’s emotional intelligence (? = 0,106 > a = 0,05); (6) there is not influence of locus of control in the relation between society culture and teacher’s emotional intelligence (? = 0,251 > a = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii MOTTO ……………………………………………………………………… iv PERSEMBAHAN …………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………… vi KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vii ABSTRAK …………………………………………………………………… x ABSTRACT ………………………………………………………………… xi DAFTAR ISI ………………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xviii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………………… 5
C. Rumusan Masalah ………………………………………………… 6
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 6
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kultur Keluarga …………………………………………………… 8
1. Pengertian Kultur ……………………………………………… 8
2. Pengertian Keluarga …………………………………………… 9
3. Dimensi Kultur Keluarga ……………………………………… 11
B. Kultur Lingkungan Kerja ………………………………………… 14
1. Pengertian Lingkungan Kerja ………………………………… 14
2. Dimensi Kultur Lingkungan Kerja …………………………… 15
C. Kultur Lingkungan Masyarakat …………………………………… 17
1. Pengertian Masyarakat ……………………………………….. 17
2. Dimensi Kultur Lingkungan Masyarakat ……………………… 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Kecerdasan Emosional ……………………………………………. 21
1. Pengertian Emosi ……………………………………………… 21
2. Pengertian Kecerdasan Emosiona l ……………………………. 22
3. Dimensi Kecerdasan Emosional ……………………………… 23
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional …. 27
E. Jenis Kelamin ……………………………………………………… 29
F. Locus of Control …………………………………………………… 31
G. Kerangka Berpikir ………………………………………………… 34
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga
Dengan Kecerdasan Emosional Guru ………………………..... 34
2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……… 40
3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru .. 45
4. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……………….. 49
5. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……… 52
6. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru .. 56
H. Perumusan Hipotesis …………………………………………… 59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………… 61
B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….. 61
1. Tempat Penelitian ……………………………………………… 61
2. Waktu Penelitian ……………………………………………… 61
C. Subyek dan Obyek Penelitian ……………………………………… 62
1. Subyek Penelitian ……………………………………………… 62
2. Obyek Penelitian ……………………………………………… 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ……………… 62
1. Populasi Penelitian …………………………………………… 62
2. Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ………… 63
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya …………………………… 63
1. Kecerdasan Emosional ………………………………………… 63
2. Kultur Keluarga………………………………………………… 66
3. Kultur Lingkungan Kerja ……………………………………… 68
4. Kultur Lingkungan Masyarakat ……………………………….. 69
5. Jenis Kelamin ………………………………………………….. 71
6. Locus of Control ……………………………………………..... 72
F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………... 73
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……………………………..... 73
1. Uji Validitas ………………………………………………….... 73
a. Kecerdasan Emosional …………………………………….. 74
b. Kultur Keluarga …………………………………………… 75
c. Kultur Lingkungan Kerja ………………………………….. 75
d. Kultur Lingkungan Masyarakat ………………………….... 76
e. Locus of Control …………………………………………… 76
2. Uji Reliabilitas ………………………………………………… 77
H. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 81
1. Statistik Deskriptif……………………………………………… 81
2. Pengujian Normalitas dan Linieritas ………………………….. 81
a. Uji Normalitas …………………………………………….. 81
b. Uji Linieritas ……………………………………………… 82
3. Pengujian Hipotesis Penelitian ………………………………… 83
a. Hipotesis I …………………………………………………. 83
1) Rumusan hipotesis …………………………………….. 83
2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data …………………………………………………….. 85
1. Deskripsi Responden Penelitian ………………………………. 85
2. Deskripsi Variabel Penelitian …………………………………. 86
a. Kecerdasan Emosional ………………………………......... 86
b. Kultur Keluarga …………………………………………… 87
1) Power Distance ………………………………………... 87
2) Individualism vs Collectivism …………………………. 89
3) Femininity vs Masculinity ……………………………... 90
4) Uncertainty Avoidance ………………………………… 92
c. Kultur Lingkungan Kerja …………………………………. 94
1) Power Distance ……………………………………….. 94
2) Individualism vs Collectivism …………………………. 96
3) Femininity vs Masculinity ……………………………… 97
4) Uncertainty Avoidance ………………………………… 98
d. Kultur Lingkungan Masyarakat …………………………… 101
1) Power Distance ………………………………………... 101
2) Individualism vs Collectivism …………………………. 103
3) Femininity vs Masculinity ……………………………... 104
4) Uncertainty Avoidance ………………………………… 106
e. Locus of Control …………………………………………... 108
B. Analisis Data ……………………………………………………... 109
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data …………………………….. 109
a. Pengujian Normalitas ……………………………………… 109
b. Pengujian Linieritas ………………………………………. 110
2 Pengujian Hipotesis …………………………………………… 112
a. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………... 112
1) Rumusan hipotesis I …………………………………… 112
2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
b. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ….. 114
1) Rumusan hipotesis II ………………………………….. 114
2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 114
c. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional
Guru ……………………………………………………….. 116
1) Rumusan hipotesis III …………………………………. 116
2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 116
d. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………... 118
1) Rumusan hipotesis IV …………………………………. 118
2) Pengujian hipotesis …………………………………… 118
e. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru …. 120
1) Rumusan hipotesis V…………………………………… 120
2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 120
f. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional
Guru ……………………………………………………….. 122
1) Rumusan hipotesis VI …………………………………. 122
2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 122
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………… 124
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga
Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………………………. 124
2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……… 127
3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru .. 130
4. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……………… 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
5. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……… 136
6. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur
Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional
Guru …………………………………………………………… 138
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 142
B. Keterbatasan ………………………………………………………. 143
C. Saran ………………………………………………………………. 144
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 148
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional Guru ….. 64
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Kultur Keluarga ……………...... 67
Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel Kultur Lingkungan Kerja ……... 69
Tabel 3. 4 Operasionalisasi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat ... 70
Tabel 3. 5 Operasionalisasi Variabel Locus of Control ……………...... 72
Tabel 3. 6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional .. 74
Tabel 3. 7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga ……… 75
Tabel 3. 8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan
Kerja………………………………………………………… 76
Tabel 3. 9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan
Masyarakat………………………………………………… . 76
Tabel 3. 10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Locus of Control ……… 77
Tabel 3. 11 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas ………………….. 79
Tabel 4. 1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ……………………… 85
Tabel 4. 2 Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional………………… 86
Tabel 4. 3 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi
Power Distance …………………………………………… . 88
Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi
Individualism vs Collectivism ……………………………… 89
Tabel 4. 5 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi
Femininity vs Masculinity ………………………………….. 90
Tabel 4. 6 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi
Uncertainty Avoidance …………………………………….. 92
Tabel 4. 7 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga ……………………… 93
Tabel 4. 8 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi
Power Distance …………………………………………… . 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 4. 9 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi
Individualism vs Collectivism ……………………………… 96
Tabel 4. 10 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi
Femininity vs Masculinity ………………………………….. 97
Tabel 4. 11 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi
Uncertainty Avoidance …………………………………….. 99
Tabel 4. 12 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja ……………… 100
Tabel 4. 13 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada
Dimensi Power Distance …………………………………… 101
Tabel 4. 14 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada
Dimensi Individualism vs Collectivism …………………… 103
Tabel 4. 15 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada
Dimensi Femininity vs Masculinity ………………………... 104
Tabel 4. 16 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada
Dimensi Uncertainty Avoidance …………………………… 106
Tabel 4. 17 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat ……… 107
Tabel 4. 18 Deskripsi Variabel Locus of Control ……………………… 108
Tabel 4. 19 Hasil Pengujian Normalitas………………………………… 110
Tabel 4. 20 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Kultur Keluarga
Dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru…………….. 111
Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Kultur Lingkungan
Kerja Dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru……… 111
Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Kultur Lingkungan
Masyarakat Dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru.. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ……………………………………. 151
Lampiran 2. Data Prapenelitian ……………………………………….. 152
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………… 157
Lampiran 4. Data Induk Penelitian …………………………………… 167
Lampiran 5. Data Distribusi Frekuensi ……………………………….. 207
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas dan Linearitas …………………….. 227
Lampiran 7. Hasil Uji Regresi ………………………………………… 229
Lampiran 8. Daftar Tabel …………………………………………...... 241
Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian ……………………………………… 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan
merupakan proses pengembangan diri dari setiap manusia baik dari segi
kognitif, afektif, maupun psikomotorik sepanjang hidupnya. Dengan
pendidikan, manusia diharapkan dapat bertindak bijaksana dengan
mempertimbangkan lingkungannya. Sebagai sebuah kebutuhan, mutlak maka
pendidikan dirasa sangat penting dan setiap manusia berhak mendapatkan
pendidikan.
Pendidikan dapat diperoleh dalam lingkungan keluarga, masyarakat,
dan sekolah. Sebagai sebuah institusi pendidikan formal, sekolah dewasa ini
sangat dibutuhkan karena mengarahkan peserta didiknya agar memperoleh
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai yang semuanya akan
menunjang pengembangan diri agar menjadi manusia yang berkualitas.
Proses belajar-mengajar di sekolah merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama.
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki tiga tugas dan tanggung jawab, yakni:
(a) guru sebagai pengajar; (b) guru sebagai pembimbing; (c) guru sebagai
administrator kelas (Peters dalam Sudjana, 1989:15). Guru sebagai pengajar
bertugas merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Guru sebagai
pembimbing bertugas memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memecahkan masalah yang dihadapi oleh para peserta didik. Sedangkan, guru
sebagai administrator kelas bertugas melaksanakan ketatalaksanaan bidang
pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya. Untuk dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawab tersebut, guru tidak hanya dituntut untuk kompeten
dibidangnya, namun guru juga harus memiliki tingkat kecerdasan emosional
tertentu. Harapannya, guru dapat membantu peserta didik dan menjadikan
kegiatan belajar-mengajar di kelas menjadi lebih efektif.
Guru dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi akan mengetahui
dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan mampu membaca
serta menghadapi perasaan orang lain dengan efektif. Sehingga kemungkinan
besar guru tersebut akan bahagia dan berhasil dalam setiap bidang kehidupan.
Hal ini berbeda dengan guru yang memiliki tingkat kecerdasan emosional
rendah, yang cenderung memiliki emosi yang tinggi, cepat bertindak
berdasarkan emosinya, dan tidak sensitif terhadap perasaan orang lain.
Pendeknya, guru dengan tingkat kecerdasan emosional rendah memiliki
kecenderungan untuk menyakiti dan memusuhi orang lain (peserta didik).
Ada beberapa faktor yang berperan penting dalam pembentukan dan
perkembangan tingkat kecerdasan emosional guru. Secara umum faktor- faktor
tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu sendiri. Sedangkan
faktor eksternal adalah perlakuan yang diperoleh dari lingkungan yang
mempengaruhi kecerdasan emosional, seperti keluarga, lingkungan teman
sebaya (lingkungan kerja), dan lingkungan masyarakat sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kultur keluarga merupakan pandangan hidup yang diakui bersama
oleh suatu keluarga, yang mencakup cara berpikir, berperilaku, sikap, dan nilai
yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Dalam lingkungan
keluarga, seseorang belajar bagaimana mengolah perasaan dirinya sendiri,
bagaimana berpikir tentang perasaan ini, menentukan pilihan-pilihan untuk
bereaksi, dan bagaimana membaca dan mengungkapkan harapan dan rasa
takut. Pembelajaran tersebut nantinya akan melahirkan pikiran, perilaku, dan
sikap nilai yang tertanam dalam diri seseorang, yang merupakan cerminan dari
tingkat kecerdasan emosional seseorang.
Kultur lingkungan kerja merupakan pandangan hidup yang diakui
bersama dalam suatu lingkungan kerja, yang tercermin baik dalam wujud fisik
maupun abstrak. Dalam lingkungan kerja, seseorang berinteraksi dengan
individu lain yang berbeda karakteristik budayanya. Kebiasaan-kebiasaan
yang terbentuk dalam lingkungan ini praktis akan menentukan tinggi atau
rendahnya tingkat kecerdasan emosional seseorang.
Kultur lingkungan masyarakat merupakan suatu perilaku, nilai-nilai,
sikap hidup, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan
memecahkannya, yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, dan
secara alami akan diwariskan oleh satu generasi kepada generasi berikutnya.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri, untuk dapat
memenuhi kebutuhannya manusia membutuhkan orang lain. Karenanya, setiap
orang perlu melakukan aktivitas bermasyarakat. Selain itu dalam lingkungan
masyarakat seseorang juga akan berhadapan dengan etika, moral, dan nilai-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
nilai keagamaan. Interaksi seseorang terhadap hal-hal tersebut juga praktis
menentukan tingkat kecerdasan emosional.
Diduga bahwa hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional akan berbeda
pada jenis kelamin dan locus of control yang berbeda. Berdasarkan sifat dan
karakteristik psikologisnya, emosi dan perasaan pada perempuan lebih
menonjol dan mempengaruhi pikirannya daripada laki- laki. Karenanya,
profesi guru lebih didominasi oleh kaum perempuan. Dengan demikian diduga
kuat bahwa derajat pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur
keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan
kecerdasan emosional guru akan lebih tinggi pada perempuan dibandingkan
laki- laki. Hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru juga dipengaruhi
oleh locus of control. Individu dengan locus of control internal melihat
independency yang besar dalam kehidupan dimana hidupnya sangat
ditentukan oleh dirinya sendiri. Sementara individu dengan locus of control
eksternal melihat diri mereka sangat ditentukan oleh bagaimana lingkungan
dan orang lain melihat mereka. Berdasarkan ciri-ciri tersebut diduga kuat
bahwa derajat pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur kelurga,
kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masya rakat dengan kecerdasan
emosional guru akan lebih tinggi pada guru dengan locus of control internal
dibandingkan guru dengan locus of control eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki faktor yang memiliki
peran penting dalam pembentukan dan perkembangan tingkat kecerdasan
emosional guru. Selanjutnya penelitian ini dituangkan dalam judul
“PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP
HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR LINGKUNGAN KERJA,
DAN KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN
KECERDASAN EMOSIONAL GURU. Penelitian ini merupakan survei pada
guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Ada dua faktor yang memiliki peran penting dalam pembentukan dan
perkembangan kecerdasan emosional, yaitu: faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja,
dan lingkungan masyarakat. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosional tersebut, penulis lebih memfokuskan pada kultur
keluarga, kultur lingkungan kerja, kultur lingkungan masyarakat, dengan
variabel pemoderasi jenis kelamin dan locus of control. Secara lebih spesifik
penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki apakah ada pengaruh positif
jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur
lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga
dengan kecerdasan emosional guru?
2. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
kerja dengan kecerdasan emosional guru?
3. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional guru?
4. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur keluarga
dengan kecerdasan emosional guru?
5. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur
lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru?
6. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh locus of control terhadap
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh locus of control terhadap
hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru.
6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh locus of control terhadap
hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
guru.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,
yaitu:
1. Subyek Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru untuk
memperluas pengetahuan mereka tentang pentingnya memiliki kecerdasan
emosional dalam upaya meningkatkan profesionalitas sebagai tenaga
pendidik.
2. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk
mengadakan dan mengembangkan penelitian lanjutan dalam bidang
kecerdasan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kultur Keluarga
1. Pengertian Kultur
Banyak ahli mendefinisikan kultur secara berbeda-beda. The
American Heritage Dictionary (dalam Kotter, 1992:4) mendefinisikan
kultur sebagai:
The totality of socially transmitted behavior patterns, arts, beliefs, institutions, and all other products of human work and thought characteristics of a community or population.
Kultur merupakan keseluruhan pola keperilakuan manusia, seni,
kepercayaan, lembaga- lembaga, dan keseluruhan hasil karya manusia yang
mewujudkan karakteristik-karakteristik yang dibawa dari komunitas atau
masyarakatnya.
Tylor dalam Conrad Phillip Kottak (1991:37) mendefinisikan
kultur sebagai berikut:
Cultur is that complex whole which includes knowledge, belief, arts, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society.
Kultur merupakan sesuatu yang kompleks/menyeluruh mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan serta kebiasaan yang diperlukan manusia sebagai anggota
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Sementara itu, Hofstede (1994:5) mengartikan kultur sebagai:
A collective phenomenon, because it is at least partly shared with people who live or lived within the same social environment, which is there it was learned. It is collective programming of the mind which distinguishes the members of the one group or category of people from another.
Kultur merupakan bentuk pemprograman mental secara kolektif
yang membedakan anggota kelompok satu dengan kelompok yang lainnya
dalam pola pikir, perasaan, dan tindakan anggota suatu kelompok.
Hofstede (1994:4) karenanya menyebutkan kultur sebagai “software of the
mind”. Sebagai bentuk pemprograman mental secara kolektif, kultur
cenderung sulit berubah karena telah terkristalisasi dalam lembaga yang
telah mereka bangun.
Dengan demikian kultur merupakan pandangan hidup yang diakui
bersama dalam suatu kelompok, yang mencakup pola berpikir,
berperilaku, sikap nilai yang tercermin dalam wujud fisik maupun abstrak
yang membedakan anggota kelompok satu dengan kelompok yang
lainnya.
2. Pengertian Keluarga
Yang dimaksud keluarga adalah keluarga asal anak, dimana anak
dilahirkan, dibesarkan, dan hidup bersama ayah, ibu, dan saudaranya
(Kartono, 1985:27). Sedangkan Paul B. Horton dalam Manurung
(1995:47) mendefinisikan keluarga sebagai berikut:
The family is defined as a kinship grouping which provides for the rearing of children and for certain other human needs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Keluarga diartikan sebagai suatu kelompok pertalian nasib
keluarga yang dapat dijadikan tempat untuk membimbing anak-anak dan
untuk pemenuhan kebutuhan hidup lainnya.
Sementara menurut Ahmadi (1991:239), keluarga dalam bentuk
murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri, dan
anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu
yang sama dimana saja dalam satuan masyarakat manusia. Keluarga
merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak,
yang dapat dijadikan tempat untuk membimbing anak-anak dan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik maupun psikis.
Dari definisi tentang kultur dan keluarga di atas, dapat disimpulkan
bahwa kultur keluarga merupakan pandangan hidup yang mencakup cara
berpikir, berperilaku, dan sikap nilai, yang diakui bersama dalam suatu
kesatuan sosial yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang dapat dijadikan
tempat untuk membimbing anak-anak sekaligus sebagai tempat untuk
pemenuhan kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik maupun psikis.
Sebagai tempat untuk membimbing anak, keluarga mempunyai
peranan yang sangat besar bagi perkembangan anak, baik itu fisik maupun
psikis. Dalam lingkungan keluarga, seseorang belajar bagaimana
mengolah perasaan dirinya sendiri, bagaimana berpikir tentang perasaan
ini, menentukan pilihan-pilihan untuk bereaksi, dan bagaimana membaca
dan mengungkapkan harapan dan rasa takut. Pembelajaran tersebut
nantinya akan melahirkan pikiran, perilaku, dan sikap nilai yang tertanam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam diri seseorang, yang merupakan cerminan dari tingkat kecerdasan
emosional seseorang. Misalnya saja dalam keluarga yang mempunyai
kebiasaan untuk saling bertukar pendapat mengenai kebijakan keluarga,
akan melahirkan seseorang yang mampu berkomunikasi dengan baik dan
mampu menghormati pendapat orang lain. Selain itu, keluarga juga
berperan dalam pembentukan konsep tentang keberadaan orang lain
ataupun konsep tentang hal-hal yang dilihat di sekitarnya. Misalnya, jika
sejak kecil seseorang telah dididik untuk menghormati orang lain, maka
akan tumbuh pemahaman dalam dirinya bahwa semua orang harus
dihormati.
3. Dimensi Kultur Keluarga
Kultur keluarga terbagi menjadi 4 dimensi yaitu: (a) jarak
kekuasaan (power distance); (b) individualisme versus kolektivisme
(individualism versus collectivism); (c) femininitas versus maskulinitas
(femininity versus masculinity); (d) penghindaran ketidakpastian
(uncertainty avoidance).
Jarak kekuasaan (power distance) menunjukkan tingkatan atau
sejauhmana tiap keluarga mempertahankan perbedaan status atau
kekuasaan diantara anggota-anggotanya. Keluarga dengan latar belakang
budaya power distance kecil akan berusaha untuk meminimalkan
perbedaan-perbedaan status atau mengutamakan kesejajaran (equality).
Sementara keluarga dengan latar belakang budaya power distance besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
akan cenderung mengembangkan aturan, mekanisme atau kebiasaan-
kebiasaan dalam mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan.
Dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism versus
collectivism) mengacu pada sejauhmana suatu keluarga mendukung
tendensi individualisme atau kolektivisme. Keluarga dengan latar belakang
budaya individualisme mendorong anggota-anggotanya untuk mandiri
(otonom) dan merealisasikan hak-hak pribadinya. Sedangkan pada
keluarga dengan latar belakang budaya kolektivisme menekankan
kewajiban pada kelompok daripada hak-hak pribadinya.
Dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity versus
masculinity) menunjukkan sejauhmana suatu keluarga berpegang teguh
pada peran gender atau nilai-nilai seksual tradisional yang didasarkan pada
perbedaan biologis. Keluarga dengan latar belakang budaya femininitas
mengutamakan nilai-nilai kesederhanaan, kerendahan hati, dan
kesetiakawanan. Oleh karena itu, dalam hubungan antar anggota keluarga
orang tua tidak menghendaki adanya perbedaan-perbedaan yang tampak
diantara mereka (misalnya: kerja atau tidak kerja). Sementara keluarga
dengan latar belakang budaya maskulinitas menekankan peran yang lebih
dominan dari pada perempuan. Biasanya dalam keluarga ini, bapak lebih
dominan dalam menetapkan aturan-aturan keluarga (tentang yang boleh
atau tidak boleh dilakukan) dibandingkan pihak ibu.
Dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)
menunjuk sejauhmana pandangan anggota keluarga dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
situasi yang tidak pasti. Keluarga dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance lemah, toleransi terhadap situasi tidak pasti akan
menjadi lebih tinggi. Lain halnya pada keluarga dengan latar belakang
uncertainty avoidance kuat, merasa terancam dengan ketidakpastian
sehingga akan berusaha menciptakan mekanisme untuk mengurangi risiko.
Dimensi jarak kekuasaan (power distance) mencakup indikator
antara lain: kekuasaan orang tua atas aturan, kepatuhan/rasa hormat
terhadap orang tua atau terhadap anggota keluarga lain yang lebih tua
ataupun ketergantungan pada orang tua. Dimensi individualisme versus
kolektivisme (individualism versus collectivism) mencakup indikator
antara lain: kebebasan untuk menyatakan pendapat, loyalitas pada anggota
keluarga yang lain, keleluasaan untuk mandiri keterikatan sosial satu sama
lain dalam keluarga, kebutuhan untuk berkomunikasi, dan perasaan yang
muncul akibat pelanggaran atas suatu aturan/norma tertentu. Sedangkan
pada dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity versus
masculinity) mencakup indikator antara lain: peran ayah lebih dominan
daripada peran ibu, keluarga menjunjung tinggi sikap kemandirian setiap
anggota keluarga, keinginan yang sama (baik laki- laki maupun
perempuan), dan orang tua bersikap untuk selalu menjaga hubungan antar
anggota keluarga. Dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainty
avoidance) mencakup indikator yang meliputi: ketidakpastian hidup
sebagai sesuatu yang normal, perasaan tidak nyaman dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ketidakpastian antar anggota keluarga, dan aturan yang ketat tentang hal
yang buruk atau tabu.
B. Kultur Lingkungan Kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1982:183). Agus Ahyari
(1986:125-126), mendefinisikan lingkungan kerja sebagai suatu
lingkungan dimana karyawan tersebut bekerja dan melakukan tugas
sehari-hari yang meliputi penafsiran perusahaan terhadap karyawan,
kondisi kerja karyawan, dan hubungan karyawan di dalam perusahaan.
Pandji Anoraga dan Sri Suyati (1995:72), mendefinisikan
lingkungan kerja sebagai lingkungan yang meliputi hubungan antar
karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu, penerangan, dan sebagainya.
Lingkungan kerja merupakan lingkungan di sekitar pekerja yang
mempengaruhi dirinya, baik secara emosional maupun intelektual, dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Dari definisi tentang kultur dan lingkungan kerja di atas, kultur
lingkungan kerja merupakan pandangan hidup, mencakup cara berpikir,
berperilaku, sikap nilai, yang diakui bersama dalam suatu lingkungan di
sekitar pekerja yang mempengaruhi dirinya, baik secara emosional
maupun intelektual, dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Dimensi Kultur Lingkungan Kerja
Menurut Hofstede dalam Tri Dayakisni dan Salis Yuniardi
(2004:277), dimensi utama nilai yang berkaitan dengan kultur lingkungan
kerja adalah: (a) jarak kekuasaan (power distance); (b) individualisme
versus kolektivisme (individualism versus collectivism); (c) femininitas
versus maskulinitas (femininity versus masculinity); (d) penghindaran
ketidakpastian (uncertainty avoidance). Masing-masing dimensi ini
berkaitan dengan perbedaan secara konkrit dalam hal sikap, opini,
keyakinan, dan perilaku dalam organisasi kerja dan bentuk-bentuk dasar
untuk memahami norma-norma sosial tertentu.
Dimensi jarak kekuasaan (power distance) menunjukkan tingkatan
atau sejauhmana tiap budaya mempertahankan perbedaan status atau
kekuasaan diantara anggota-anggotanya. Lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya power distance kecil berusaha meminimalkan perbedaan
status atau kekuasaan dan dalam hubungan kerjanya didukung oleh
inisiatif dari atasan dan bawahan. Sedangkan kultur lingkungan kerja
dengan latar belakang budaya power distance besar akan cenderung
mengembangkan aturan, mekanisme atau kebiasaan-kebiasaan dalam
mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan. Implikasinya biasanya
ditandai dengan adanya struktur hirarki yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Budaya individualisme mendorong anggota-anggotanya agar
mandiri, menekankan tanggung jawab dan hak-hak pribadinya, sehingga
mampu menumbuhkan kemandirian emosional pada instansi tempat
seseorang bekerja. Budaya kolektivisme menekankan kewajiban kepada
instansi (kelompok) tempat seseorang bekerja daripada hak-hak
pribadinya.
Sedangkan dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity
versus masculinity) menunjukkan sejauhmana lingkungan kerja berpegang
teguh pada peran gender. Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya
femininitas lebih mengutamakan kesederhanaan, kerendahan hati, dan
kesetiakawanan. Sedangkan pada lingkungan kerja dengan latar belakang
budaya maskulinitas menekankan pada nilai ketegasan, ambisi, dan
persaingan.
Dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)
menunjuk sejauhmana pandangan anggota lingkungan kerja dalam
menghadapi situasi yang tidak pasti. Lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya uncertainty avoidance lemah toleransi terhadap situasi
ketidakpastian akan menjadi lebih tinggi, sehingga setiap anggotanya
cenderung lebih senang mencoba hal-hal baru. Berbeda pada lingkungan
kerja dengan latar belakang budaya uncertainty avoidance kuat merasa
terancam dengan ketidakpastian sehingga setiap anggotanya akan berusaha
menciptakan mekanisme untuk mengurangi risiko dan mempertahankan
harga diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dimensi jarak kekuasaan (power distance) mencakup indikator
antara lain: perbedaan jarak antara atasan dan bawahan, tingkat
pengawasan, dan sistem penggajian. Dimensi individualisme versus
kolektivisme (individualism versus collectivism) mencakup indikator:
dasar hubungan atasan bawahan, dasar pemberian gaji dan sistem
manajemen kerja yang dianut. Dimensi femininitas versus maskulinitas
(femininity versus masculinity) mencakup indikator: cara mengatasi
masalah, filosofi kerja, sikap atasan dalam memimpin, dan orientasi kerja.
Dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance) mencakup
indikator: budaya kerja keras, orientasi waktu dalam bekerja, kebebasan
mengeluarkan ide, sumber motivasi dalam bekerja, dan dasar kedisiplinan
kerja.
C. Kultur Lingkungan Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama, yang
menghasilkan kebudayaan (Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto,
1982:22). Hal demikian berarti masyarakat merupakan setiap kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas
(Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto, 1982:22).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sedangkan menurut Hasan Shadily, masyarakat adalah golongan
besar atau kecil terdiri atas beberapa manusia, yang dengan atau karena
sendirinya bertalian secara golongan dan mempengaruhi satu sama lain
(dalam Manurung, 1995:48). Sementara, Webster menguraikan
masyarakat sebagai kehidupan suatu susunan sosial atau kehidupan suatu
himpunan yang dianggap seperti suatu sistem yang olehnya kehidupan
individu dibentuk, terikat oleh cita-cita atau tujuan bersama, kepentingan
bersama dalam taraf kehidupan (dalam Manurung, 1995:49). Jadi,
masyarakat merupakan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan
sosial dimana didalamnya kehidupan individu dibentuk, saling
mempengaruhi satu sama lain, terikat oleh tujuan bersama dengan batas-
batas aturan yang dirumuskan dengan jelas.
Dari definisi di atas, kultur lingkungan masyarakat merupakan
pandangan hidup, mencakup cara berpikir, berperilaku, sikap nilai, yang
diakui bersama dalam sekelompok manusia yang membentuk kesatuan
sosial dimana didalamnya kehidupan individu dibentuk, saling
mempengaruhi satu sama lain, terikat oleh tujuan bersama dengan batas-
batas aturan yang dirumuskan dengan jelas.
2. Dimensi Kultur Lingkungan Masyarakat
Menurut Hofstede (1994:10) dimensi kultur lingkungan
masyarakat adalah: (a) jarak kekuasaan (power distance); (b)
individualisme versus kolektivisme (individualism versus collectivism); (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
femininitas versus maskulinitas (femininity versus masculinity); (d)
penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance).
Dimensi jarak kekuasaan (power distance) menunjukkan tingkatan
sejauhmana tiap budaya mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan
diantara anggota-anggotanya. Kultur lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya power distance kecil berusaha meminimalkan perbedaan
status atau kekuasaan sehingga dalam hubungan bermasyarakat tidak
menampakkan dirinya sebagai atasan dan warga tidak merasa sebagai
bawahan. Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya power
distance besar akan cenderung mengembangkan aturan, mekanisme atau
kebiasaan-kebiasaan dalam mempertahankan perbedaan status atau
kekuasaan. Hal ini ditandai dengan anggapan perangkat desa sebagai pihak
yang sah dan tepat untuk dimintai pandangan tentang kriteria baik dan
buruknya tindakan.
Sementara dimensi individualisme versus kolektivisme
(individualism versus collectivism) mengacu pada sejauhmana suatu
masyarakat mendukung tendensi individualisme atau kolektivisme.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya individualisme
mendorong anggota-anggotanya untuk mandiri (otonom) dan
merealisasikan hak-hak pribadinya. Sedangkan pada lingkungan
masyarakat dengan latar belakang budaya kolektivisme menekankan
kewajiban pada kelompok daripada hak-hak pribadinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sedangkan dimensi femininitas versus maskulinitas (masculinity
versus femininity) menunjukkan sejauhmana lingkungan masyarakat
berpegang teguh pada peran gender. Lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya femininitas lebih mengutamakan kesederhanaan,
kerendahan hati, dan kesetiakawanan. Sedangkan pada lingkungan
masyarakat dengan latar belakang budaya maskulinitas menekankan pada
nilai ketegasan, ambisi, dan persaingan.
Dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)
menunjuk sejauhmana pandangan anggota lingkungan masyarakat dalam
menghadapi situasi yang tidak pasti. Lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya uncertainty avoidance lemah toleransi terhadap situasi
tidak pasti akan menjadi lebih tinggi, sehingga anggota lingkungan
masyarakat akan merubah aturan bersama jika dirasa aturan tersebut sudah
tidak dapat lagi diterapkan. Sementara pada lingkungan masyarakat
dengan latar belakang budaya uncertainty avoidance kuat, merasa
terancam dengan ketidakpastian sehingga anggota lingkungan masyarakat
akan cenderung menghindari perubahan.
Dimensi jarak kekuasaan (power distance) mencakup indikator
antara lain: kewenangan dalam pengunaan kekuasaan, kepemilikan hak,
performance of powerfull people, dasar kekuasaan, dan fokus mana jemen
terhadap aturan. Dimensi individualisme versus kolektivisme (invidualism
versus collectivism) mencakup indikator antara lain: orientasi kepentingan
dalam masyarakat, tingkat kepentingan kehidupan pribadi, penetapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pendapat atas kelompok, perbedaan pelaksanaan hukum dan hak, tujuan
yang ingin dicapai. Sedangkan pada dimensi femininitas versus
maskulinitas (femininity versus masculinity) mencakup indikator antara
lain: orientasi solidaritas, tingkat toleransi atas kesalahan, cara
penyelesaian konflik, kuantitas perempuan dalam menduduki jabatan
politik, pengertian kebebasan perempuan. Dimensi penghindaran
ketidakpastian (uncertainty avoidance) mencakup indikator yang meliputi:
perlakuan terhadap pelanggaran aturan, sikap atasan terhadap kritik
bawahan, dan letak kepercayaan.
D. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Emosi
Pada awal sejarahnya, pendiri psikologi yaitu William James
memahami emosi sebagai sebuah hasil dari reaksi perilaku kita terhadap
sebuah stimulus yang menghasilkan reaksi tersebut. Selanjutnya Buck
dalam Tri Dayakisni dan Salis Yuniardi (2004:76) menyempurnakan
definisi emosi menjadi:
The term of feelings: subjective, affective experiences of arousal, pleasure or displeasure, and the specific oprimary affects of anger, fear, happiness, sadness, surprise, and disgust. In addition, the concept of emotion is often associated with expressive behavior such as smiling and snarling; and with peripheral physiological responding; such as heart rate changes, sweating, and defecation.
Dari definisi di atas emosi didefinisikan sebagai perasaan yang
subjektif dan diasosiasikan dengan serangkaian perilaku tampak tertentu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
seperti: senyum, muka marah, dan gemeretak rahang serta dengan respon
fisik pheriperal semacam debaran jantung, berkeringat, atau gangguan
pencernaan. Selain itu emosi adalah satu ciri jiwa manusia yang
memamerkan perasaan yang kuat berpuncak daripada psikologi (mental)
seseorang dan emosi dapat berlaku secara naluri bergantung pada situasi
(Francisco Burzi, http://www.pts.com.my).
Dengan demikian dapat disimpulkan emosi adalah suatu gambaran
jiwa manusia yang menunjukkan keadaan psikologis seseorang, dimana
keadaan ini berlaku secara naluri bergantung pada situasi tertentu, dengan
melibatkan pikiran dan perasaan sebagai reaksi terhadap stimulus tertentu
sehingga dapat mendorong untuk melakukan suatu tindakan yang akan
dilakukan.
2. Pengertian Kecerdasan Emosional
Menurut Daniel Goleman (http://www1.unpar.ac.id/web/
column/rudiscolumn.asp.koderekaman=0245131215406176) kecerdasan
emosional (emotional intelligence) adalah kemampuan merasakan,
memahami, dan dengan efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi
sebagai sumber energi, informasi dan pengaruh yang manusiawi.
Kecerdasan emosional juga dapat dipandang sebagai suatu
ketrampilan yang dimiliki seseorang yang meliputi pengendalian diri,
semangat dan ketekunan, serta kemampuan memotivasi diri, kesanggupan
mengendalikan dorongan hati dan emosi, mengatur suasana hati,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kemampuan membaca perasaan orang lain (empati) dan memelihara
hubungan dengan baik, dan kemampuan menyelesaikan konflik serta
memimpin (Fransisco Burzi, http://www.pts.com.my). Sedangkan
kecerdasan emosional menurut Ge Mozaik (Juni 2005) adalah kemampuan
untuk mengenali, mengekspresikan dan mengelola emosi, baik emosi
dirinya sendiri maupun emosi orang lain, dengan tindakan konstruktif,
yang mempromosikan kerjasama sebagai tim yang mengacu pada
produktivitas dan bukan pada konflik (http://www.ganeca.blogspirit.com).
Individu yang memiliki kecerdasan emosional tidak dikendalikan
oleh emosi melainkan mengendalikan emosi, individu dapat memotivasi
dirinya sendiri sehingga mandiri, juga mampu mempengaruhi emosi orang
lain, bersikap ramah, simpati, murah hati dan toleransi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merupakan ketrampilan
emosional, yang meliputi mengidentifikasi dan memberi nama emosi-
emosi, mengungkapkan emosi, menilai intensitas emosi, menunda
pemuasan, mengendalikan dorongan hati, menangani stres, memahami
sudut pandang orang lain dan empati.
3. Dimensi Kecerdasan Emosional
Dimensi kecerdasan emosional mempunyai 5 (lima) komponen
dasar (http://www.ganeca.blogspirit.com/archive/2005/06/23/ge_mozaik_
juni_2005_pentingnya_pendidikan_kecerdasan_emos.html) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Self-awareness (pengenalan diri)
Self-awareness merupakan kemampuan untuk mengenali emosi diri
sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri,
dan keyakinan terhadap emosi diri sendiri berkaitan dengan ketepatan
pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi. Seorang guru yang
memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah pemimpin
yang andal bagi kehidupannya sendiri, karena mempunyai kepekaan
yang lebih tinggi akan perasaan mereka yang sesungguhnya atas
pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadinya.
Dimensi self-awareness mencakup indikator: mengenali emosi sendiri,
mengetahui kekuatan, mengetahui keterbatasan diri, keyakinan akan
kemampuan diri.
b. Self-regulation (penguasaan diri)
Self-regulation merupakan kemampuan untuk menangani emosi agar
dapat terungkap dengan “pas”. Emosi yang dialami tidak ditekan atau
diabaikan, tetapi tidak juga terjadi secara berlebihan.
Seseorang yang mempunyai penguasaan diri yang baik dapat lebih
terkontrol dalam membuat tindakan agar lebih hati-hati. Penguasaan
diri berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan
tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat tergantung pada
kesadaran diri. Seorang guru yang memiliki self-regulation rendah,
saat mengalami kegagalan dalam hidup, akan terus menerus dalam
keadaan murung (tidak mampu menghibur dirinya sendiri), sementara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
seorang guru yang memiliki self-regulation tinggi dapat bangkit
kembali dengan cepat saat mengalami kegagalan dalam hidup.
Dimensi self-regulation mencakup indikator: menahan emosi dan
dorongan negatif, memelihara norma kejujuran dan integritas,
bertanggung-jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi
perubahan terbuka terhadap ide- ide serta informasi baru.
c. Self-motivation (motivasi diri)
Self-motivation berkaitan dengan kemampuan untuk memotivasi diri
agar tetap berorientasi pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-
hal sebagai berikut: (1) cara mengendalikan dorongan hati; (2) derajat
kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang;
(3) kekuatan berpikir positif; (4) optimisme; (5) keadaan flow
(mengikuti aliran).
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang
sangat penting dalam kaitan untuk memotivasi diri sendiri, menguasai
diri sendiri dan untuk berkreasi. Seorang guru yang memiliki kendali
diri emosional, menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan
dorongan hati, serta mampu menyesuaikan diri dalam “flow”,
cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang
mereka kerjakan.
Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seorang guru
yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional tinggi tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bertanya “apa yang salah dengan saya ?”. Sebaliknya ia akan bertanya
“apa yang dapat saya lakukan agar saya dapat memperbaiki masalah
ini ?”.
Dimensi self-motivation mencakup indikator: dorongan untuk menjadi
lebih baik, menyesuaikan dengan sasaran kelompok atau organisasi,
kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, kegigihan dalam
memperjuangkan kegagalan dan hambatan.
d. Empathy (empati)
Empathy merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain
dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri yang
berada pada posisi tersebut. Empati atau mengenal emosi orang lain
yang dibangun berdasarkan pada kesadaran diri emosional, merupakan
“ketrampilan bergaul”. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri,
maka dapat dipastikan bahwa ia akan trampil membaca perasaan orang
lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati
perasaan orang lain.
Dengan empati yang tinggi, diharapkan seorang guru lebih mampu
menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang
mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain
(rekan kerja dan siswa).
Dimensi empathy mencakup indikator: understanding others,
developing others, customer service, menciptakan kesempatan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang,
membaca hubungan antara keadaan emosi dan kekuatan hubungan
suatu kelompok.
e. Social skills (ketrampilan sosial)
Dengan adanya 4 kemampuan seperti telah disebutkan di atas
seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama lebih
ditekankan dan bukan pada konfrontasi yang tidak penting yang
sebenarnya dapat dihindari. Orang yang mempunyai tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi mempunyai tujuan konstruktif
dalam pikirannya. Membina hubungan dengan orang lain merupakan
ketrampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan
dengan orang lain. Tanpa memiliki ketrampilan sosial seseorang akan
mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial.
Dimensi Social skills mencakup indikator: kemampuan persuasi,
mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan
menyelesaikan pendapat, semangat leadership, kolaborasi dan
kooperatif, team building.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
Ada beberapa faktor yang berperan penting dalam pembentukan
dan perkembangan tingkat kecerdasan emosional. Secara umum faktor-
faktor tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu: faktor internal dan faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu sendiri,
yaitu: faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis merupakan
faktor kesehatan fisiologis yang dimiliki individu. Susunan fisiologis yang
berkaitan dengan kecerdasan emosional adalah otak. Otak manusia adalah
sumber pengetahuan tentang emosi karena di otak emosi dapat dideteksi
dan dikenali, serta memberikan respon untuk bertindak.
Faktor psikologis berkaitan dengan sikap, motivasi, dan dorongan-
dorongan internal lain yang memungkinkan sejauh mana individu
memiliki kecerdasan emosional. Daniel Goleman (1999:274) menyatakan
bahwa rasa keyakinan ingin tahu, niat atau kemauan, pengendalian diri,
keterkaitan, kecakapan berkomunikasi dan kemampuan bekerja sama,
mempengaruhi kecerdasan emosional individu yang dijelaskan sebagai
berikut:
a. Keyakinan, yaitu perasaan kendali dan penguasaan individu terhadap
dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki pengertian akan dirinya
bahwa dia mampu membawa dirinya berdasarkan tuntutan situasi dan
kondisi, cenderung berhasil dalam apa yang dikerjakannya.
b. Rasa ingin tahu, yaitu dorongan untuk mencari tahu atau menyelidiki
sesuatu. Kebutuhan untuk memahami ini sifatnya positif dan
memberikan kepuasan.
c. Niat, yaitu didorong dari dalam/inisiatif untuk berhasil, ketekunan atau
hasrat untuk bertindak secara konsekuen untuk mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Pengendalian diri, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan tindakan
dengan pola yang sesuai dengan usia, kendali yang mengarahkan diri
untuk memperoleh hasil yang lebih besar.
e. Keterkaitan, yaitu kemampuan melibatkan diri dengan orang lain,
dengan memahami situasi yang dialami oleh orang lain dan mampu
berpikir dari sudut pandang orang lain.
f. Kecakapan berkomunikasi, yaitu kemampuan verbal, untuk bertukar
gagasan, perasaan dan konsep dengan orang lain. Kemampuan
mendengarkan dan memberi umpan balik berdasarkan rasa percaya
dan keterkaitan dengan orang lain.
g. Kemampuan bekerjasama, yaitu bersikap kooperatif berarti mampu
untuk menyeimbangkan kebutuhannya sendiri dengan kebutuhan orang
lain dalam kegiatan kelompok.
Faktor eksternal adalah perlakuan yang diperoleh dari lingkungan
yang mempengaruhi kecerdasan emosional. Lingkungan yang pertama-
tama mempengaruhi kecerdasan emosional adalah keluarga, kemudian
lingkungan teman sebaya (lingkungan kerja), dan masyarakat sosial.
E. Jenis Kelamin
Secara umum manusia diciptakan atas dua kategori yaitu laki- laki dan
perempuan. Pembagian tersebut berdasarkan pada perbedaan yang melekat
pada kedua jenis kelamin tersebut. Jenis kelamin menunjuk pada keseluruhan
ciri-ciri yang membedakan manusia sebagai laki- laki dan perempuan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengenai jasmani, kejiwaan, sifat, cara berpikir, perasaan dan sebagainya.
Adanya perbedaan-perbedaan tersebut mengarahkan pada pembagian kerja
yang berbeda antara laki- laki dan perempuan. Perbedaan-perbedaan ini
mengakibatkan perbedaan ciri-ciri, sifat dan karakteristik psikologis yang
berbeda antara laki- laki dan perempuan (Tri Dayakisni dan Salis Yuniardi,
2004:253). Sewaktu menjadi dewasa, individu akan mempelajari peran-peran
sosial melalui proses-proses penguatan dan peniruan. Sehingga pada akhirnya
laki- laki dan perempuan memperoleh sikap, ketrampilan dan ciri-ciri
kepribadian yang berbeda berdasarkan peran yang dikaitkan dengan jenis
kelamin dalam lingkungannya.
Berikut disajikan tabel perbedaan psikologis antara laki- laki dan
perempuan (Gilarso, 2003:3):
Perbedaan Psikologis Laki- laki Perempuan
1. Pola dasar pandangan keluar terarah pada dunia/obyek.
2. Suka menjelajah dan menyelidiki alam sekitar.
3. Suka “membongkar dan membangun”. Laki- laki membangun dunia menjadi rumah tempat tinggal.
4. Suka bekerja diluar, mencari
nafkah, menguasai dunia. 5. Suka mencoba, mencari, dan
melihat- lihat. 6. Aktif, mengambil inisiatif, suka
kritik, dan protes. 7. Intelek dan rasio lebih utama,
dapat mengendalikan perasaan dengan akalnya.
8. Lebih melihat kenyataan obyektif, terarah pada garis-garis
1. Pola dasar pandangan ke dalam, terarah pada manusia.
2. Lebih gemar tinggal di rumah, memelihara dan merawat.
3. Menyayangi dan memelihara. Perempuan pandai menciptakan suasana di rumah menjadi tempat yang membuat orang krasan.
4. Perhatian lebih untuk pribadi sesama manusia.
5. Butuh diperhatikan, senang dilihat dan dicari.
6. Reaksi, menanggapi, lebih tabah, dan mudah menerima.
7. Emosi dan perasaan lebih menonjol dan mempengaruhi pikirannya.
8. Perhatian sampai detail-detail (hal kecil-kecil), cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
besar, lebih teguh dalam putusan.
9. Gelombang perasaan mendatar dan relatif stabil.
10. Gairah seksual lebih berkobar, lebih bersifat jasmani biologis.
intuitif, mudah mengubah keputusannya.
9. Perasaan pasang surut terpengaruh oleh siklus bulanan.
10. Gairah seksual lebih rohani lebih mementingkan cinta dan kemesraan .
Secara terus menerus perbedaan-perbedaan psikologis tersebut akan
semakin berkembang sesuai psikologi kepribadian masing-masing sehingga,
pada akhirnya laki- laki dan perempuan akan memiliki kepribadian yang
berbeda serta tingkat kecerdasan emosional yang berbeda pula. Berdasarkan
sifat dan karakteristik psikologisnya, emosi dan perasaan pada perempuan
lebih menonjol dan mempengaruhi pikirannya daripada laki- laki. Karenanya
perempuan cenderung mempunyai tingkat kecerdasan emosional lebih tinggi
dari pada laki- laki.
F. Locus of Control
Locus of control merupakan sebuah konsep yang dibangun oleh Rotter
(Tri Dayakisni dan Salis Yuniardi, 2004:209) yang menyatakan bahwa setiap
orang berbeda dalam bagaimana dan seberapa besar kontrol diri mereka
terhadap perilaku dan hubungan mereka dengan orang lain serta lingkungan.
Rotter mendefinisikan locus of control sebagai berikut
(http//www.nald.ca/fulltext/report1/REP 10-01.HTM) :
Locus of control as a generalized expectancy of the extent to which a person perceives that events in one’s life are consequences of one’s behavior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Locus of control sebagai suatu harapan yang secara umum meluas
dimana sering dirasakan seseorang dalam kejadian-kejadian dalam
kehidupannya sebagai akibat dari suatu tingkah laku seseorang. Rotter (dalam
Brigita Pujiwati, 2004:31) mendefinisikan locus of control berdasarkan teori
belajar sosial, menjadi tiga aspek utama yaitu behavior potential (perilaku
potensial), expectancy (harapan) dan reinforcement value (nilai penguat),
ketiga aspek itu berhubungan satu dengan yang lain. Perilaku individu
bergantung pada harapan-harapan dimana suatu tingkah laku tertentu akan
memberi penguatan, dan nilai penguatan tersebut akan memuaskan kehidupan
individu selanjutnya. Jika individu berhasil memperoleh penguatan yang
diharapkan, maka ia cenderung meyakini bahwa penguatan itu akan diperoleh
bukan dari dirinya sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa locus of
control adalah anggapan sejauh mana orang tersebut merasakan adanya usaha
yang telah dilakukan dan akibatnya.
Locus of control umumnya dibedakan menjadi dua berdasarkan
arahnya, yaitu internal dan eksternal. Individu dengan locus of control
eksternal melihat diri mereka sangat ditentukan oleh bagaimana lingkungan
dan orang lain melihat mereka. Keberhasilan dan kegagalan dalam hidupnya
dipandang sebagai nasib, faktor keberuntungan, kesempatan karena kekuasaan
orang lain atau karena kondisi-kondisi yang tidak dapat dikuasainya.
Sedangkan individu dengan locus of control internal melihat diri mereka
sangat dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Keberhasilan dan kegagalan dalam
hidupnya dipandang sebagai akibat perilakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Locus of control pada individu merupakan suatu konsep yang
kontinum. Dalam artian, locus of control individu bergerak dari ekstrim
eksternal dan ekstrim internal. Oleh karena itu setiap orang memiliki sekaligus
faktor internal dan eksternal dalam dirinya. Perkembangan orientasi individu
ke arah internal atau eksterna l didapatkan melalui proses belajar. Pengalaman
individu di masa lalu akan mempengaruhi perkembangan orientasi ini.
Perbedaaan orientasi ini juga akan mempengaruhi penilaian seseorang
terhadap suatu peristiwa atau situasi yang sedang dihadapi.
Individu yang berorientasi internal cenderung memandang dunia
sebagai sesuatu yang dapat diramalkan dan tindakannya dianggap sangat
menentukan akibat yang diterima, baik itu positif maupun negatif, lebih
perspektif dan siap belajar dari lingkungan, memiliki daya tahan yang lebih
besar terhadap pengaruh orang lain, lebih cepat dalam mengambil keputusan
dan tindakan karena merasa mampu mengontrol lingkungannya.
Individu yang berorientasi eksternal, memandang dunia sebagai
sesuatu yang tidak dapat diramalkan, tidak berpengaruh besar dalam
mengendalikan akibat hidupnya, baik dalam mencapai tujuan maupun dalam
melakukan penghindaran terhadap situasi yang tidak menyenangkan, lebih
cemas dan depresif, serta kurang baik dalam melakukan aktivitas
bermasyarakat dan lebih mempunya i kemungkinan besar untuk menampakkan
perilaku yang negatif seperti pasifitas, penarikan diri.
Dimensi locus of control internal dan eksternal mencakup indikator:
sumber keberhasilan, sikap dalam menghadapi hambatan, kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memimpin, kemampuan memotivasi siswa, keyakinan akan kemampuan diri,
tingkat toleransi.
G. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan
Kecerdasan Emosional Guru.
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk merasakan,
memahami dan dengan efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi
sebagai sumber energi, informasi dan pengaruh yang manusiawi.
Kemampuan ini pertama kali berkembang dari pengaruh keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan faktor eksternal pertama yang berperan
penting dalam pembentukan dan perkembangan tingkat kecerdasan
emosional, sebab di lingkungan keluarga seseorang belajar bagaimana
mengolah perasaan dirinya sendiri, bagaimana berpikir tentang perasaan
ini, menentukan pilihan-pilihan untuk bereaksi, dan bagaimana membaca
dan mengungkapkan harapan dan rasa takut.
Kultur keluarga merupakan pandangan hidup yang mencakup cara
berpikir, berperilaku, dan sikap nilai, yang diakui bersama dalam suatu
kesatuan sosial yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang dapat dijadikan
tempat untuk membimbing anak-anak sekaligus sebagai tempat untuk
pemenuhan kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Kultur
keluarga bisa diidentifikasi berdasarkan dimensi-dimensinya. Dimensi
jarak kekuasaan (power distance) menunjukkan tingkatan atau sejauhmana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tiap keluarga mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan diantara
anggota-anggotanya. Pada keluarga dengan latar belakang budaya power
distance kecil, ada kecenderungan meminimalkan perbedaan status atau
kekuasaan, sehingga aturan-aturan yang ditetapkan dalam keluarga bersifat
lebih longgar. Sedangkan pada keluarga dengan latar belakang budaya
power distance besar, cenderung mengembangkan aturan atau kebiasaan
dalam mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan. Hal ini
menyebabkan terdapatnya aturan-aturan yang dibuat oleh kepala keluarga
dan harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga. Anggota keluarga yang
dari segi umur lebih muda diharuskan menaruh hormat kepada orang yang
lebih tua.
Guru diharapkan mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi. Dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi guru akan
mampu mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain, mampu
menangani emosi agar dapat terungkap dengan “pas”, mampu memotivasi
diri, mampu berempati serta memiliki ketrampilan sosial dalam
berhubungan dengan orang lain (rekan kerja dan siswa). Kemampuan ini
akan berkembang bila guru tersebut berasal dari keluarga dengan latar
belakang budaya power distance kecil, dimana tidak terdapat aturan ketat
yang menghambat perkembangan kecerdasan emosional setiap anggota
keluarga. Oleh sebab itu tingkat kecerdasan emosional guru dari keluarga
ini lebih tinggi daripada guru dari keluarga dengan latar belakang budaya
power distance besar, yang anggota keluarganya sangat terikat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
aturan-aturan ketat sebagai akibat dari kebiasaan untuk mempertahankan
perbedaan status atau kekuasaan.
Dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism versus
collectivism) mengacu pada sejauhmana budaya dalam keluarga
mendukung tendensi individualisme atau kolektivisme. Budaya
individualisme mendorong anggota-anggotanya agar mandiri (otonom),
menekankan tanggung jawab dan hak-hak pribadinya. Sementara budaya
kolektivisme menekankan kewajiban pada anggota keluarga daripada hak-
hak pribadinya. Dalam hubungannya dengan kecerdasan emosional, guru
dari keluarga dengan latar belakang budaya individualisme cenderung
memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi daripada guru dari
keluarga dengan latar belakang budaya kolektivisme, karena budaya
individualisme menyebabkan tumbuhnya kemandirian secara emosional.
Berbeda dengan guru dari keluarga dengan latar belakang budaya
kolektivisme yang mengalami perkembangan kecerdasan emosional yang
tergantung pada kepentingan kelompok. Dalam budaya kolektivisme,
seseorang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dengan
kelompoknya, akibatnya secara emosional mereka tidak mandiri.
Dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity versus
masculinity) menunjukkan sejauhmana budaya dalam keluarga berpegang
teguh pada peran gender atau nilai-nilai seksual yang tradisional, yang
didasarkan pada perbedaan biologis. Keluarga dengan latar belakang
budaya femininitas lebih mengutamakan hubungan interpersonal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
keharmonisan, dan kinerja kelompok. Sedangkan pada keluarga dengan
latar belakang budaya maskulinitas menekankan nilai asertifitas, prestasi,
dan performansi. Dalam kaitannya dengan kecerdasan emosional, guru
dari keluarga dengan latar belakang budaya femininitas dimana ada
pembelajaran mengenai hubungan interpersonal dan keharmonisan dalam
kinerja kelompok, akan mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi. Keluarga dengan latar belakang budaya maskulinitas lebih
cenderung berusaha mengedepankan faktor dari dalam diri sendiri tanpa
melihat luar. Sehingga anggota keluarga menjadi kurang luwes dalam
menghadapi perubahan, kurang terbuka terhadap ide- ide serta informasi
baru. Kondisi inilah yang menjadi faktor pelemah dalam perkembangan
kecerdasan emosional.
Pada dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)
menunjuk sejauhmana pandangan anggota keluarga dalam menghadapi
situasi yang tidak pasti. Keluarga dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance lemah, toleransi terhadap situasi yang tidak pasti
lebih tinggi. Biasanya keluarga ini lebih bersikap rileks dan sedikit
memiliki aturan. Dengan situasi ini anggota keluarga lebih banyak diberi
kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas.
Sementara pada keluarga dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance kuat merasa terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha
menciptakan mekanisme untuk mengurangi risiko. Dalam kaitannya
dengan kecerdasan emosional, guru yang berasal dari keluarga dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
latar belakang budaya uncertainty avoidance lemah inilah yang
mempunyai kecenderungan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi daripada guru dari keluarga dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance kuat. Rendahnya inisiatif dan ketidakmampuan
dalam menghadapi situasi ketidakpastian yang dimiliki dalam keluarga
dengan latar belakang budaya uncertainty avoidance kuat mengakibatkan
guru memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah.
Pengaruh kultur keluarga dengan kecerdasan emosional akan
berbeda pada jenis kelamin yang berbeda. Berdasarkan pada peran gender
tradisional, masyarakat beranggapan bahwa laki- laki lebih dominan dalam
menetapkan aturan dan memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil
keputusan dalam keluarga (ayah sebagai kepala keluarga) sehingga laki-
laki cenderung untuk mempertahankan power distance besar. Akibatnya
laki- laki kurang mampu membina hubungan komunikasi dengan anggota
keluarga yang lain dan kurang terbuka terhadap informasi- informasi baru
dari luar. Berbeda dengan peran perempuan yang diposisikan sebagai
seorang ibu, yang mampu menjembatani posisi anak dan ayah sehingga
kemampuannya dalam komunikasi lebih berkembang. Standar peran
gender inilah yang mengakibatkan tingkat kecerdasan emosional seorang
perempuan lebih tinggi daripada laki- laki.
Pada dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism
versus collectivism), laki- laki memiliki budaya individualisme yang lebih
tinggi daripada perempuan. Laki- laki berdasar ciri-ciri psikologisnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mempunyai sifat yang lebih mandiri sesuai dengan ciri-ciri budaya
individualisme. Dengan sifat ini laki- laki mempunyai tingkat kecerdasan
emosional yang lebih tinggi daripada perempuan. Ada kecenderungan
perempuan kurang mandiri dan mempunyai ketergantungan dengan orang
lain yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk dimensi femininitas versus maskulinitas
(femininity versus masculinity), laki- laki mempunyai budaya maskulinitas
yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan ciri hubungan interpersonal
yang dipunyai laki- laki. Laki- laki cenderung memiliki toleransi kepada
orang lain dalam taraf rendah yang menunjukkan bahwa tingkat
kecerdasan emosional yang dimiliki laki- laki lebih rendah daripada
perempuan, dimana perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Perempuan berdasarkan ciri-ciri psikologisnya memiliki budaya
uncertainty avoidance yang kuat karena perempuan merasa terancam
dengan ketidakpastian sehingga berusaha menciptakan mekanisme untuk
mengurangi risiko. Kondisi seperti itu mengakibatkan perempuan tidak
mempunyai sikap gigih dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan.
Hal ini mencerminkan perempuan memiliki tingkat kecerdasan emosional
yang rendah. Berbeda dengan laki- laki yang lebih cenderung senang
mencoba hal-hal baru tanpa merasa terancam dengan risiko yang akan
dihadapi. Sikap gigih laki- laki dalam memperjuangkan kegagalan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hambatan akan sesuatu yang tidak pasti mencerminkan tingginya tingkat
kecerdasan emosional laki- laki daripada perempuan.
2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja
Dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Kecerdasan emosional berkembang seiring dengan perkembangan
diri seseorang, terutama di lingkungan teman sebaya (lingkungan kerja),
karena dalam lingkungan kerja seseorang akan berinteraksi dengan orang
lain dengan latar belakang budaya yang berbeda, hal ini akan membentuk
kecerdasan emosional seseorang lebih berkembang. Dimana lingkungan
kerja ini merupakan faktor eksternal kedua yang berperan penting dalam
pembentukan dan perkembangan tingkat kecerdasan emosional guru.
Kultur lingkungan kerja merupakan pandangan hidup, mencakup
cara berpikir, berperilaku, sikap nilai, yang diakui bersama dalam suatu
lingkungan disekitar pekerja yang mempengaruhi dirinya, baik secara
emosional maupun intelektual, dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan. Kultur lingkungan kerja bisa diidentifikasikan berdasarkan
dimensi-dimensinya. Pada lingkungan kerja dengan latar belakang budaya
power distance besar, kedudukan atasan dan bawahan adalah berbeda,
kondisi ini mengakibatkan kurang adanya kebebasan dalam bekerja, dan
adanya pengaruh dominasi yang kuat dari atasan dalam bekerja. Dengan
demikian karyawan sebagai bawahan menjadi kurang berminat dalam
bekerja, kurang memiliki pengendalian diri, tidak mampu bekerjasama dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kurang mampu berkomunikasi dengan karyawan yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan guru yang bekerja pada lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya power distance besar akan cenderung memiliki tingkat
kecerdasan emosional yang rendah, dibandingkan dengan guru yang
bekerja pada lingkungan kerja dengan latar belakang budaya power
distance kecil. Pada lingkungan kerja dengan latar belakang budaya power
distance kecil, terdapat kedudukan yang sama antara atasan dan bawahan
serta sikap demokratis dalam bekerja yang akan meningkatkan kecerdasan
emosional guru.
Budaya individualisme menekankan pada hubungan kerja atas
dasar transaksi bisnis, manajemen individual, serta pengelolaan pekerjaan
secara individual. Sementara budaya kolektivisme menekankan pada
hubungan kekeluargaan, mana jemen kerja kelompok, dan pengelolaan
pekerjaan yang dikembangkan secara bersama. Dalam hubungannya
dengan kecerdasan emosional, guru dalam lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya individualisme cenderung memiliki tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi daripada guru dalam lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya kolektivisme, karena budaya individualisme mendukung
tumbuhnya kemandirian secara emosional. Berbeda dengan guru dalam
lingkungan kerja dengan latar belakang budaya kolektivisme yang
mengalami perkembangan kecerdasan emosional yang tergantung pada
kepentingan kelompok. Dalam kondisi budaya kolektivisme, seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dengan kelompoknya,
akibatnya secara emosional mereka tidak mandiri.
Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya femininitas lebih
mengutamakan pada kerendahan hati dan kesetiakawanan, mengutamakan
mufakat serta prinsip bekerja untuk hidup. Sedangkan pada lingkungan
kerja dengan latar belakang budaya maskulinitas menekankan pada
ketegasan ambisi dan persaingan, penuh inisiatif dalam mengatur
pekerjaan serta berprinsip bahwa hidup untuk bekerja. Dalam kaitannya
dengan kecerdasan emosional, guru dalam lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya femininitas dimana ada pembelajaran mengenai
hubungan interpersonal dan keharmonisan dalam kinerja kelompok,
membentuk guru untuk memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi. Sedangkan kondisi lingkungan dengan latar belakang budaya
maskulinitas membentuk guru memiliki tingkat kecerdasan emosional
yang rendah.
Guru dalam lingkungan kerja dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance lemah, guru lebih mengembangkan waktu sebagai
batasan kerja, dan dalam bekerja selalu termotivasi dengan prestasi,
penghargaan atau rasa memiliki. Dengan situasi ini guru sebagai bawahan
lebih banyak diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam
menyelesaikan tugas. Sementara pada lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya uncertainty avoidance kuat merasa terancam dengan
ketidakpastian sehingga berusaha untuk selalu bekerja keras, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
fleksibel dalam pemanfaatan waktu serta cenderung menghindari risiko
dan mempertahankan diri. Dalam kaitannya dengan kecerdasan emosional,
guru yang berada dalam lingkungan kerja dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance lemah inilah yang cenderung memiliki tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi, daripada guru pada lingkungan kerja
dengan latar belakang budaya uncertainty avoidance kuat.
Pengaruh kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
akan berbeda pada jenis kelamin yang berbeda. Berdasarkan pada peran
gender tradisional, laki- laki lebih banyak menjadi pemimpin. Karenanya
laki- laki memiliki kekuasaan dalam mengambil setiap keputusan. Oleh
sebab itu power distance besar dipertahankan oleh laki- laki. Akibatnya
laki- laki kurang mampu membina hubungan dengan orang lain dalam
lingkungan kerja. Berbeda dengan peran perempuan yang diposisikan
sebagai seseorang yang mampu menjembatani, sehingga kemampuannya
dalam komunikasi lebih berkembang. Standar peran gender inilah yang
mengakibatkan tingkat kecerdasan emosional perempuan lebih tinggi dari
pada laki- laki.
Pada dimensi individualism versus collectivism, seorang laki- laki
memiliki budaya individualisme yang lebih tinggi daripada perempuan.
Laki- laki berdasar ciri-ciri psikologisnya mempunyai sifat yang lebih
mandiri sesuai dengan ciri-ciri budaya individualisme. Dengan sifat ini
laki- laki mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
daripada perempuan. Karena perempuan kurang mandiri dan mempunyai
ketergantungan dengan orang lain yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk dimensi femininitas versus maskulinitas
(femininity versus masculinity), laki- laki mempunyai budaya maskulinitas
yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan ciri hubungan interpersonal
yang dipunyai laki- laki. Laki- laki cenderung memiliki toleransi kepada
orang lain (rekan kerja dan siswa) dalam taraf rendah yang menunjukkan
bahwa tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki laki- laki lebih rendah
daripada perempuan, dimana perempuan memiliki kemampuan menjalin
hubungan dengan orang lain yang lebih baik.
Perempuan berdasarkan ciri-ciri psikologisnya memiliki budaya
uncertainty avoidance kuat, karena perempuan merasa terancam dengan
ketidakpastian, sehingga berusaha menciptakan mekanisme untuk
mengurangi risiko. Kondisi seperti itu mengakibatkan perempuan tidak
mempunyai sikap gigih dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan.
Hal ini mencerminkan perempuan memiliki tingkat kecerdasan emosional
yang rendah. Berbeda dengan laki- laki yang lebih cenderung senang
mencoba hal-hal baru tanpa merasa terancam dengan risiko yang akan
dihadapi. Sikap gigih laki- laki dalam memperjuangkan kegagalan dan
hambatan akan sesuatu yang tidak pasti mencerminkan tingginya tingkat
kecerdasan emosional laki- laki daripada perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan
Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Faktor eksternal ketiga yang berperan penting dalam pembentukan
dan perkembangan tingkat kecerdasan emosional guru adalah lingkungan
masyarakat. Dalam lingkungan masyarakat seseorang akan berhadapan
dengan etika, moral, dan nilai-nilai keagamaan. Interaksi seseorang
terhadap hal-hal tersebut juga praktis menentukan tingkat kecerdasan
emosional guru. Kultur lingkungan masyarakat merupakan pandangan
hidup, mencakup cara berpikir, berperilaku, sikap nilai yang diakui
bersama dalam sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial
dimana didalamnya kehidupan individu dibentuk, saling mempengaruhi
satu sama lain, terikat oleh tujuan bersama dengan batas-batas aturan yang
dirumuskan dengan jelas.
Pada lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya power
distance besar, pengaruh kekuasaan atasan menjadi dominan, kekuasaan
yang ada cenderung didasarkan pada kharisma seseorang serta
kemampuannya menggunakan kekuasaan. Hal ini menyebabkan guru yang
berada pada lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya power
distance kecil, penggunaan kekuasaan menjadi subjek untuk kriteria baik
atau buruk dan orang yang memiliki kekuasaan mencoba untuk
memperlihatkan kekuasaan yang lebih rendah daripada yang mereka
punya, serta semua orang memiliki hak yang sama. Kondisi ini
mendukung warga masyarakat memiliki tingkat kecerdasan emosional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang tinggi. Sedangkan pada lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya power distance besar, akan cenderung memiliki
kemampuan yang rendah dalam hal bekerjasama. Kondisi ini membentuk
guru untuk memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah.
Dalam budaya individualisme setiap orang memiliki hak pribadi,
kepentingan individu berlaku melebihi kepentingan bersama, hak dan
hukum didukung menjadi sama untuk semuanya, dan aktualisasi diri oleh
setiap individu merupakan tujuan bersama. Sementara dalam budaya
kolektivisme kepentingan bersama berlaku melebihi kepentingan individu,
karenanya kepentingan pribadi ditentang oleh kelompok, sehingga
keselarasan dan kesepakatan dalam masyarakat sosial merupakan tujuan
bersama. Dalam hubungannya dengan kecerdasan emosional, guru yang
tinggal di lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya
individualisme cenderung memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi. Karena budaya individualisme mendukung tumbuhnya keyakinan
terhadap emosi diri sendiri berkaitan dengan ketepatan pengambilan
keputusan-keputusan masalah pribadi. Berbeda dengan guru dalam
lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya kolektivisme yang
cenderung memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah. Dalam
kondisi ini guru tidak memiliki keyakinan diri, akibatnya mereka memiliki
tingkat ketergantungan yang tinggi dengan kelompoknya.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya femininitas
lebih mengorientasikan sikap solider, pemecahan masalah secara negosiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dan kompromi, serta laki- laki dan perempuan memiliki peran yang sama
dalam segala hal. Sedangkan pada lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya maskulinitas selalu mendukung pihak yang kuat,
pemecahan masalah tanpa kompromi, serta emansipasi perempuan belum
diakui sepenuhnya. Guru dalam lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya femininitas cenderung akan memiliki sikap empati yang
tinggi, akibatnya tingkat kecerdasan emosional guru tersebut menjadi
tinggi daripada guru yang tinggal dalam lingkungan masyarakat dengan
latar belakang budaya maskulinitas.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance lemah, protes warga lebih diterima, sehingga warga masyarakat
memiliki kebebasan dalam mengaktualisasikan diri. Sementara dalam
lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance kuat, mengharuskan warganya untuk mematuhi peraturan yang
ada, dan protes dari warga masyarakat ditekan (kurangnya aktualisasi).
Dalam kaitannya dengan kecerdasan emosional guru yang berada dalam
lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance lemah inilah yang cenderung memiliki tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi, daripada guru dalam lingkungan masyarakat
dengan latar belakang budaya uncertainty avoidance kuat.
Pengaruh kultur lingkungan masyarakat terhadap kecerdasan
emosional akan berbeda pada jenis kelamin yang berbeda. Berdasarkan
pada peran gender tradisional, masyarakat beranggapan bahwa laki- laki,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang lebih banyak sebagai pemimpin, selalu melihat kenyataan sebagai hal
yang objektif dan lebih tekun dalam putusannya, karena laki- laki
berdasarkan ciri-ciri psikologisnya cenderung mempertahankan budaya
power distance besar. Berbeda dengan ciri-ciri psikologis perempuan yang
lebih bersifat tanggap, lebih tabah, dan mudah menerima keadaan,
sehingga kemampuan perempuan dalam berempati lebih tinggi. Oleh
sebab itu, perempuan cenderung mempertahankan budaya power distance
kecil. Sifat-sifat inilah yang mengakibatkan tingkat kecerdasan emosional
perempuan lebih tinggi daripada laki- laki.
Pada dimensi individualism versus collectivism, laki- laki memiliki
budaya individualisme yang lebih tinggi daripada perempuan. Laki- laki
berdasar ciri-ciri psikologisnya mempunyai sifat yang lebih mandiri sesuai
dengan ciri-ciri budaya individualisme, serta sifat self awareness yang
kuat. Dengan sifat ini seorang laki- laki mempunyai tingkat kecerdasan
emosional yang lebih tinggi daripada perempuan.
Sedangkan untuk dimensi femininitas versus maskulinitas
(femininity versus masculinity), laki- laki mempunyai budaya maskulinitas
yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan ciri hubungan interpersonal
yang dipunyai laki- laki. Laki- laki cenderung memiliki toleransi kepada
orang lain di masyarakat dalam taraf rendah yang menunjukkan bahwa
tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki laki- laki lebih rendah daripada
perempuan, dimana perempuan memiliki kemampuan menjalin hubungan
dengan orang lain yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Perempuan berdasarkan ciri-ciri psikologisnya memiliki budaya
uncertainty avoidance yang kuat, karena perempuan merasa terancam
dengan ketidakpastian sehingga berusaha menciptakan mekanisme untuk
mengurangi risiko. Kondisi seperti itu mengakibatkan inisiatif yang
tertutup dalam bertindak. Hal ini mencerminkan perempuan memiliki
tingkat kecerdasan emosional yang rendah. Berbeda dengan laki- laki yang
lebih cenderung terbiasa mengaktualisasikan diri secara rasional, sehingga
membentuk laki- laki untuk memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi. Sikap gigih laki- laki dalam memperjuangkan kegagalan dan
hambatan akan sesuatu yang tidak pasti, mencerminkan tingginya tingkat
kecerdasan emosional laki- laki daripada perempuan.
4. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan
Kecerdasan Emosional Guru.
Keluarga dengan latar belakang budaya power distance besar,
cenderung mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan. Hal ini
mengakibatkan guru (sebagai kepala keluarga) dengan locus of control
eksternal semakin tidak memiliki keyakinan akan kemampuan diri
terutama dalam hal memimpin. Kondisi ini mencerminkan tingkat
kecerdasan emosional yang dimiliki guru tersebut rendah. Berbeda pada
guru dengan locus of control internal, yang diyakini memiliki keyakinan
akan kemampuan diri, sehingga mampu mengendalikan dirinya maupun
orang lain. Kondisi inilah yang menyebabkan tingkat kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
emosional yang dimiliki guru dengan locus of control internal lebih tinggi
daripada guru dengan locus of control eksternal.
Keluarga dengan latar belakang budaya power distance kecil
berusaha meminimalkan perbedaan status dan mengutamakan kesejajaran.
Hal ini mengakibatkan guru (sebagai kepala keluarga) dengan locus of
control eksternal kurang memiliki keyakinan diri. Kondisi ini
mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang dipunyai guru tersebut
rendah. Berbeda pada guru dengan locus of control internal, yang diyakini
memiliki keyakinan akan kemampuan diri. Guru dengan locus of control
internal akan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, karena
mengetahui akan kemampuan kelebihan dirinya, dan mampu
menunjukkannya pada orang lain.
Pada dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism
versus collectivism), guru dengan locus of control internal lebih kuat pada
budaya individualisme. Sebab pada kondisi ini tumbuhnya kemandirian
secara emosional dan keyakinan dari dalam diri lebih bisa berkembang
dibandingkan pada budaya kolektivisme. Ini mencerminkan tingginya
tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki guru. Sedangkan guru dengan
locus of control eksternal lebih kuat pada budaya kolektivisme. Pada
budaya kolektivisme, kepentingan kelompok lebih diutamakan, sehingga
keyakinan diri dari seseorang tergantung pada lingkungan sekitarnya. Hal
ini menyebabkan guru dengan locus of control eksternal memiliki tingkat
kecerdasan emosional yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pada dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity versus
masculinity), guru dengan locus of control internal mempunyai budaya
maskulin yang kuat. Hal ini ditengarai dengan ciri budaya maskulinitas
yang cenderung menekankan nilai asertivitas, prestasi dan performansi
yang lebih banyak terlihat pada seseorang dengan tingkat keyakinan diri
yang penuh. Kondisi locus of control internal mencerminkan tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi, sebab ada kemampuan untuk
memotivasi diri, sebagaimana unsur yang ada pada kecerdasan emosional.
Sedangkan guru dengan locus of control eksternal berada pada budaya
femininitas yang kuat. Ciri budaya feminin yang cenderung
mengutamakan hubungan interpersonal lebih banyak terlihat pada
seseorang dengan tingkat keyakinan diri yang rendah. Kondisi ini
mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang rendah, sebab tidak ada
kemampuan untuk memotivasi diri, sebagaimana unsur yang ada pada
kecerdasan emosional.
Keluarga dengan latar belakang budaya uncertainty avoidance
kuat merasa terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha
menciptakan mekanisme untuk mengurangi risiko yang ada. Hal ini
mengakibatkan guru (sebagai kepala keluarga) dengan locus of control
eksternal semakin tidak memiliki keyakinan diri dalam menghadapi risiko.
Kondisi ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang dipunyai
guru tersebut rendah. Berbeda pada guru dengan locus of control internal,
yang diyakini memiliki keyakinan diri dalam menghadapi risiko. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dengan locus of control internal akan memiliki tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi, karena mampu meminimalisir risiko.
Sementara pada keluarga dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance lemah, toleransi terhadap situasi yang tidak pasti lebih tinggi.
Biasanya keluarga ini lebih bersikap rileks dan memiliki aturan yang
bersifat fleksibel. Dengan situasi ini anggota keluarga lebih banyak diberi
kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas.
Guru dengan locus of control internal akan semakin yakin dengan dirinya
sendiri dalam kondisi ketidakpastian. Hal ini mencerminkan tingkat
kecerdasan emosional yang dipunyai guru tersebut tinggi, karena mampu
mengendalikan diri dalam kondisi ketidakpastian. Berbeda pada guru
dengan locus of control eksternal, kondisi keluarga yang sedikit memiliki
aturan mengakibatkannya tidak bisa mengambil inisiatif sendiri dalam
menyelesaikan tugas. Ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional
guru tersebut rendah.
5. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja
Dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya power distance
kecil berusaha meminimalkan perbedaan status dan mengutamakan
kesejajaran. Dimana terdapat kedudukan yang sama serta penerapan sikap
dalam bekerja. Hal ini mengakibatkan guru (sebagai anggota dalam
lingkungan kerja) dengan locus of control eksternal tidak mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menyesuaikan diri dengan penerapan sikap demokratis dalam bekerja
(misal: tidak mau/kurang peduli dalam hal berpendapat). Sehingga tingkat
kecerdasan emosional yang dimiliki guru tersebut rendah. Berbeda pada
guru dengan locus of control internal, yang diyakini mampu menyesuaikan
diri dengan budaya demokratis dalam lingkungan kerja. Guru dengan
locus of control internal akan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi, karena mampu berkomunikasi dengan orang lain dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan kerja yang demokratis.
Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya power distance
besar, akan mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan, dimana
kedudukan atasan dan bawahan berbeda serta pengaruh dominasi atasan
yang masih kuat dalam hal pekerjaan. Hal ini mengakibatkan guru
(sebagai anggota dalam lingkungan kerja) dengan locus of control
eksternal semakin tidak memiliki pengendalian diri dan kemampuan
bekerjasama maupun berkomunikasi. Kondisi ini akan membentuk tingkat
kecerdasan emosional yang dimiliki guru tersebut rendah. Berbeda pada
guru dengan locus of control internal, yang diyakini memiliki keyakinan
akan kemampuan diri serta kebebasan dalam membuat keputusan. Dengan
kondisi locus of control internal ini maka guru akan memiliki tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi.
Pada dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism
versus collectivism), guru dengan locus of control internal lebih kuat pada
budaya individualisme. Sebab pada kondisi ini tumbuhnya kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
secara emosional dan keyakinan dari dalam diri lebih bisa berkembang
dibandingkan pada budaya kolektivisme. Hal ini mencerminkan tingginya
tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki guru tersebut. Sedangkan guru
dengan locus of control eksternal lebih kuat pada budaya kolektivisme.
Sebab pada budaya kolektivisme, kepentingan kelompok lebih
diutamakan, sehingga keyakinan diri dari seseorang tergantung pada
lingkungan sekitarnya, tidak mempunyai kemampuan persuasi dan
semangat leadership. Hal ini menyebabkan seseorang dengan locus of
control eksternal memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah.
Pada dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity versus
masculinity), guru dengan locus of control internal mempunyai budaya
maskulinitas yang kuat. Hal ini ditengarai dengan ciri budaya maskulinitas
yang cenderung menekankan nilai asertivitas, prestasi dan performansi
yang lebih banyak terlihat pada seseorang dengan tingkat keyakinan diri
yang penuh. Budaya maskulinitas mencerminkan tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi, sebab ada kemampuan untuk memotivasi diri,
sebagaimana unsur yang ada pada kecerdasan emosional. Sedangkan
seorang guru dengan locus of control eksternal berada pada budaya
femininitas yang kuat. Ciri budaya femininitas yang cenderung
mengutamakan hubungan interpersonal lebih banyak terlihat pada
seseorang dengan tingkat keyakinan diri yang rendah. Budaya femininitas
mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang rendah, sebab tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kemampuan untuk memotivasi diri, sebagaimana unsur yang ada pada
kecerdasan emosional.
Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance lemah, toleransi terhadap situasi yang tidak pasti lebih tinggi.
Biasanya lingkungan kerja ini memiliki aturan yang bersifat fleksibel.
Dengan situasi ini guru (sebagai anggota lingkungan kerja) lebih banyak
diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan
tugas. Guru dengan locus of control internal akan semakin yakin dengan
dirinya sendiri dalam kondisi ketidakpastian. Hal ini mencerminkan
tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki guru tersebut tinggi, karena
mampu mengendalikan diri dalam kondisi ketidakpastian. Berbeda pada
guru dengan locus of control eksternal, kondisi lingkungan kerja yang
sedikit memiliki aturan mengakibatkannya tidak bisa mengambil inisiatif
sendiri dalam menyelesaikan tugas. Ini mencerminkan tingkat kecerdasan
emosional guru tersebut rendah.
Sementara pada lingkungan kerja dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance kuat merasa terancam dengan ketidakpastian
sehingga berusaha menciptakan mekanisme untuk mengurangi risiko dan
mempertahankan diri dari risiko yang ada. Hal ini mengakibatkan guru
(sebagai anggota dalam lingkungan kerja) dengan locus of control
eksternal semakin tidak memiliki keyakinan diri dalam menghadapi risiko.
Kondisi ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang dipunyai
guru tersebut rendah. Berbeda pada guru dengan locus of control internal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
yang diyakini tetap akan memiliki keyakinan diri dalam menghadapi
risiko. Karenanya guru dengan locus of control internal akan memiliki
tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, karena mampu meminimalisir
risiko.
6. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan
Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya power
distance kecil berusaha meminimalkan perbedaan status dan
mengutamakan kesejajaran, sehingga masing-masing anggota dalam
lingkungan masyarakat memiliki hak yang sama. Guru (sebagai anggota
dalam lingkungan masyarakat) dengan locus of control eksternal, akan
cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam hal pengaktualisasian
diri, karena merasa sudah didominasi oleh atasan, sekalipun telah berada
dalam lingkungan yang mengutamakan kesejajaran. Kondisi ini
mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang dipunyai guru tersebut
rendah. Berbeda pada guru dengan locus of control internal, yang diyakini
akan memiliki kemampuan yang tinggi dalam hal pengaktualisasian diri.
Dengan demikian guru dengan locus of control internal akan memiliki
tingkat kecerdasan emosional yang tinggi.
Pada lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya power
distance besar, akan mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan,
sehingga pengaruh kekuasaan atasan menjadi dominan. Guru (sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
anggota dalam lingkungan masyarakat) dengan locus of control eksterna l,
akan cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam bekerjasama
sebagai akibat dari rendahnya keyakinan diri atas dominasi atasan. Kondisi
ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki guru
tersebut rendah. Berbeda pada guru dengan locus of control internal, yang
diyakini tetap memiliki keyakinan diri sehingga mampu bekerjasama
walaupun dalam masyarakat yang lebih didominasi atasan. Dengan
demikian guru dengan locus of control internal akan memiliki tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi.
Pada dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism
versus collectivism), guru dengan locus of control internal lebih kuat pada
budaya individualisme. Sebab pada kondisi ini tumbuhnya kemandirian
secara emosional dan keyakinan dari dalam diri lebih bisa berkembang
dibandingkan pada budaya kolektivisme. Ini mencerminkan tingginya
tingkat kecerdasan emosional yang dimilikinya. Sedangkan guru dengan
locus of control eksternal lebih kuat pada budaya kolektivisme. Sebab
pada budaya kolektivisme, kepentingan kelompok lebih diutamakan,
sehingga keyakinan diri dari seseorang tergantung pada lingkungan
sekitarnya. Hal ini menyebabkan guru dengan locus of control eksternal
memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah.
Pada dimensi femininitas versus maskulinitas (femininity versus
masculinity), guru dengan locus of control internal mempunyai budaya
maskulinitas yang kuat. Hal ini ditengarai dengan ciri budaya maskulinitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
yang cenderung menekankan nilai asertivitas, prestasi dan performansi
yang lebih banyak terlihat pada seseorang dengan tingkat keyakinan diri
yang penuh. Budaya maskulinitas mencerminkan tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi, sebab ada kemampuan untuk memotivasi diri.
Sedangkan seorang guru dengan locus of control eksternal berada pada
budaya femininitas yang kuat. Ciri budaya femininitas yang cenderung
mengutamakan hubungan interpersonal lebih banyak terlihat pada
seseorang dengan tingkat keyakinan diri yang rendah. Kondisi ini
mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang rendah, sebab tidak ada
kemampuan untuk memotivasi diri.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance lemah, toleransi terhadap situasi yang tidak pasti lebih tinggi.
Biasanya lingkungan masyarakat ini lebih bersikap rileks dan aturan
bersifat lebih fleksibel. Dengan situasi ini anggota lingkungan masyarakat
lebih banyak diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat. Guru dengan locus of
control internal akan semakin yakin dengan dirinya sendiri dalam kondisi
ketidakpastian. Hal ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang
dipunyai guru tersebut tinggi, karena mampu mengendalikan diri dalam
kondisi ketidakpastian. Berbeda pada guru dengan locus of control
eksternal, kondisi lingkungan masyarakat yang sedikit memiliki aturan
mengakibatkan guru dengan locus of control eksternal tidak bisa
mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
masyarakat. Ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional guru tersebut
rendah.
Sementara pada lingkungan masyarakat dengan latar belakang
budaya uncertainty avoidance kuat, anggota masyarakatnya merasa
terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha menciptakan
mekanisme untuk mengurangi risiko itu. Guru (sebagai anggota dalam
lingkungan masyarakat) dengan locus of control eksternal semakin tidak
memiliki keyakinan diri karena setiap tindakannya berdasar pada aturan
yang dipatuhi. Kondisi ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional
yang dipunyai guru tersebut rendah. Berbeda pada guru dengan locus of
control internal, yang diyakini akan memiliki keyakinan dalam mematuhi
aturan yang ada sebagai pedoman aktualisasi diri. Karenanya guru dengan
locus of control internal akan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi.
H. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori yang telah
dikemukakan dalam kerangka berpikir, maka dapatlah dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga
dengan kecerdasan emosional guru.
2. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
kerja dengan kecerdasan emosional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional guru.
4. Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur keluarga
dengan kecerdasan emosional guru.
5. Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan
kerja dengan kecerdasan emosional guru.
6. Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah verificative research dengan metode
penelitian explanatory research (explanatory survey). Penelitian ini
dimaksudkan untuk mendapatkan kejelasan atas pengaruh variabel jenis
kelamin dan variabel locus of control pada hubungan variabel kultur keluarga,
variabel kultur lingkungan kerja dan variabel kultur lingkungan masyarakat
dengan variabel kecerdasan emosional guru. Penelitian survei adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-
hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Kerlinger dalam
Sugiono, 2001:7).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada SMA di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel
penelitian melekat dan yang dipermasalahkan (Suharsimi Arikunto,
1998:116). Dengan demikian subyek penelitian ini adalah guru SMA di
Kabupaten Kulon ProgoYogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan variabel atau apa yang menjadi titik
perhatian. Dengan demikian obyek penelitian ini adalah kecerdasan
emosional guru, kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, kultur
lingkungan masyarakat, jenis kelamin, dan locus of control.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2004:72). Dalam penelitian ini populasinya adalah guru SMA di
Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini
sebanyak 542 guru (Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2004:73). Besarnya sampel dalam penelitian
ini sebanyak 263 guru.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
dan proportional random sampling. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004:78).
Berikut daftar SMA tempat penelitian dilakukan:
No. Nama Sekolah Jumlah Guru Status 1. SMA 1 Wates 44 Negeri 2. SMA 2 Wates 24 Negeri 3. SMA 1 Sentolo 45 Negeri 4. SMA 1 Pengasih 39 Negeri 5. SMA PGRI Pengasih 20 Swasta 6. SMA Sanjaya XIV 17 Swasta 7. SMA BOPKRI Wates 19 Swasta 8. SMA MA’ARIF Wates 55 Swasta
Jumlah 263
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Kecerdasan Emosional
Yang dimaksud kecerdasan emosional adalah ketrampilan
emosional, yang meliputi mengidentifikasi dan memberi nama emosi-
emosi, mengungkapkan emosi, menilai intensitas emosi, menunda
pemuasan, mengendalikan dorongan hati, menangani stres, memahami
sudut pandang orang lain, dan empati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Variabel kecerdasan emosional guru diukur berdasarkan indikator
antara lain: mengenali emosi sendiri, mengetahui kelebihan diri,
mengetahui keterbatasan diri, keyakinan akan kemampuan diri, menahan
emosi dan dorongan negatif, menjunjung norma kejujuran dan integritas,
bertanggung jawab atas kinerja pribadi, luwes terhadap perubahan, terbuka
terhadap ide- ide serta informasi baru, dorongan untuk menjadi lebih baik,
menyesuaikan dengan sasaran kelompok atau organisasi, kesiapan untuk
memanfaatkan kesempatan, kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan
dan hambatan, understanding others, developing others, customer service,
menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai
macam orang, membaca hubungan antara keadaan emosi dan kekuatan
hubungan suatu kelompok, kemampuan persuasi, mendengar dengan
terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan
pendapat, semangat leadership, kolaborasi dan kooperatif, team building.
Keseluruhan indikator tersebut dijabarkan dalam 24 item pertanyaan.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kecerdasan emosional.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional Guru
No Dimensi Indikator Pertanyaan No
1 Self awareness
a. Mengetahui keterbatasan diri b. Keyakinan akan kemampuan diri c. Mengetahui kelebihan diri d. Mengenali emosi sendiri
1 2 3 4
2 Self regulation
a. Menahan emosi dan dorongan negatif
b. Menjunjung norma kejujuran dan integritas
5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Bertanggung jawab atas kinerja pribadi
d. Luwes terhadap perubahan e. Terbuka terhadap ide- ide serta
informasi baru
7 8 9
3 Self-motivat ion
a. Dorongan untuk menjadi lebih baik b. Menyesuaikan dengan sasaran
kelompok atau organisasi c. Kesiapan untuk memanfaatkan
kesempatan d. Kegigihan dalam memperjuangkan
kegagalan dan hambatan
10 11
12
13
4 Empathy a. Understanding others b. Developing others c. Customer service d. Menciptakan kesempatan-
kesempatan melalui pergaulan e. Membaca hubungan antara keadaan
emosi dan kekuatan hubungan suatu kelompok
14 15 16 17
18
5 Social Skills
a. Kemampuan persuasi b. Mendengar dengan terbuka dan
memberi pesan yang jelas c. Kemampuan menyelesaikan
pendapat d. Semangat leadership e. Kolaborasi dan kooperasi f. Team building
19 21
20
22 23 24
Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 skala sikap
dari Likert dan masing-masing opsi jawaban diberi skor dengan ketentuan
sebagai berikut:
Skor untuk pernyataan No Keterangan
Positif Negatif 1 Sangat setuju 4 1 2 Setuju 3 2 3 Tidak setuju 2 3 4 Sangat tidak setuju 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Kultur Keluarga
Yang dimaksud kultur keluarga adalah pandangan hidup yang
mencakup cara berpikir, berperilaku, dan sikap nilai, yang diakui bersama
dalam suatu kesatuan sosial yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang
dapat dijadikan tempat untuk membimbing anak-anak sekaligus sebagai
tempat untuk pemenuhan kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik maupun
psikis.
Variabel kultur keluarga diukur berdasarkan indikator antara lain:
kekuasaan orang tua atas aturan, kepatuhan/rasa hormat terhadap orang tua
atau terhadap anggota keluarga lain yang lebih tua, kebiasaan dalam
meminimalkan perbedaan status, ketergantungan pada orang tua,
kebiasaan dalam meminimalkan perbedaan status, kebebasan untuk
menyatakan pendapat, loyalitas kepada anggota keluarga lain, keleluasaan
untuk mandiri, keterikatan sosial satu sama lain dalam keluarga, kebutuhan
untuk berkomunikasi, perasaan yang muncul atas pelanggaran suatu aturan
atau norma tertentu, ayah lebih dominan, perhatian yang lebih kepada
anggota keluarga yang kuat, anggota keluarga (laki- laki atau perempuan)
memiliki cita-cita yang tinggi, menghindari adanya perbedaan, sikap
dalam menghadapi ketidakpastian hidup, dan penetapan aturan.
Keseluruhan indikator tersebut dijabarkan dalam 18 item pertanyaan.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kultur keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kultur Keluarga
No. Dimensi Indikator Pertanyaan No
1. Power distance
a. Kekuasaan orang tua atas aturan b. Kepatuhan atau rasa hormat
terhadap orang tua atau terhadap anggota keluarga lain yang lebih tua.
c. Ketergantungan pada orang tua d. Kebiasaan dalam meminimalkan
perbedaan status
1 2 3 4
2. Individualism vs Collectivism
a. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
b. Loyalitas kepada anggota keluarga lain
c. Keleluasan untuk mandiri d. Keterikatan sosial satu sama lain
dalam keluarga e. Kebutuhan untuk berkomunikasi f. Perasaan yang muncul atas
pelanggaran suatu aturan atau norma tertentu
5 6 7 8 9
10,11
3. Femininity vs Masculinity
a. Peran ayah lebih dominan b. Perhatian yang lebih kepada
anggota keluarga yang kuat c. Anggota keluarga (laki- laki atau
perempuan) memiliki cita-cita yang tinggi
d. Menghindari adanya perbedaan
12 13
14
15 4. Uncertainty
avoidance a. Sikap dalam menghadapi
ketidakpastian hidup b. Penetapan aturan
16,17
18
Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 skala sikap
dari Likert dan masing-masing opsi jawaban diberi skor dengan ketentuan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Skor untuk pernyataan No Keterangan Positif Negatif
1 Sangat setuju 4 1 2 Setuju 3 2 3 Tidak setuju 2 3 4 Sangat tidak setuju 1 4
3. Kultur Lingkungan Kerja Yang dimaksud kultur lingkungan kerja adalah pandangan hidup,
mencakup cara berpikir, berperilaku, sikap nilai, yang diakui bersama
dalam suatu lingkungan di sekitar pekerja yang mempengaruhi dirinya,
baik secara emosional maupun intelektual, dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan.
Variabel kultur lingkungan kerja diukur berdasarkan indikator
antara lain: perbedaan jarak kekuasaan antara atasan dan bawahan, tingkat
pengawasan, sistem penggajian, dasar hubungan atasan bawahan, dasar
pemberian gaji, sistem manajemen kerja yang dianut, cara mengatasi
masalah, filosofi kerja, sikap atasan dalam memimpin, orientasi kerja,
budaya kerja keras, orientasi waktu dalam bekerja, kebebasan
mengeluarkan ide, sumber motivasi dalam bekerja, dan dasar kedisiplinan
kerja. Keseluruhan indikator tersebut dijabarkan dalam 16 item
pertanyaan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kultur
lingkungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kultur Lingkungan Kerja
No. Dimensi Indikator Pertanyaan No.
1. Power distance
a. Perbedaan jarak kekuasaan antara atasan dan bawahan
b. Tingkat pengawasan c. Sistem penggajian
1,4 2 3
2. Individualism vs Collectivism
a. Dasar hubungan atasan bawahan
b. Dasar pemberian gaji c. Sistem manajemen kerja yang
dianut
9
11 10
3. Femininity vs Masculinity
a. Cara mengatasi masalah b. Filosofi kerja c. Sikap atasan dalam memimpin d. Orientasi kerja
5 7 6 8
4. Uncertainty avoidance
a. Budaya kerja keras b. Orientasi waktu dalam bekerja c. Kebebasan mengeluarkan ide d. Sumber motivasi dalam bekerja e. Dasar kedisiplinan kerja
12 13 14 15 16
Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 skala sikap
dari Likert dan masing-masing opsi jawaban diberi skor dengan ketentuan
sebagai berikut:
Skor untuk pernyataan No. Keterangan
Posit if Negatif 1 Sangat setuju 4 1 2 Setuju 3 2 3 Tidak setuju 2 3 4 Sangat tidak setuju 1 4
4. Kultur Lingkungan Masyarakat
Yang dimaksud kultur lingkungan masyarakat adalah pandangan
hidup, mencakup cara berpikir, berperilaku, sikap nilai, yang diakui
bersama dalam sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dimana didalamnya kehidupan individu dibentuk, saling mempengaruhi
satu sama lain, terikat oleh tujuan bersama dengan batas-batas aturan yang
dirumuskan dengan jelas.
Variabel kultur lingkungan masyarakat diukur berdasarkan
indikator antara lain: kewenangan dalam penggunaan kekuasaan,
kepemilikan hak, performance of powerfull people, dasar kekuasaan, fokus
manajemen terhadap aturan, orientasi kepentingan dalam masyarakat,
tingkat kepentingan kehidupan pribadi, penetapan pendapat atas
kelompok, perbedaan pelaksanaan hukum dan hak, tujuan yang ingin
dicapai, orientasi solidaritas, tingkat toleransi atas kesalahan, cara
penyelesaian konflik, kuantitas perempuan dalam menduduki jabatan
politik, pengertian kebebasan perempuan, perlakuan terhadap pelanggaran
aturan, sikap atasan terhadap kritik bawahan, dan letak kepercayaan.
Keseluruhan indikator tersebut dijabarkan dalam 18 item pertanyaan.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kultur lingkungan
masyarakat.
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
No. Dimensi Indikator Pertanyaan No.
1. Power distance
a. Kewenangan dalam penggunaan kekuasaan
b. Kepemilikan hak c. Performance of powerfull
people d. Dasar kekuasaan e. Fokus manajemen terhadap
aturan
1 2 3 4 5
2. Individualism a. Orientasi kepentingan dalam 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
vs Collectivism
masyarakat b. Tingkat kepentingan kehidupan
pribadi c. Penetapan pendapat atas
kelompok d. Perbedaan pelaksanaan hukum
dan hak e. Tujuan yang ingin dicapai
11
13
14
12 3. Femininity vs
Masculinity a. Orientasi solidaritas b. Tingkat toleransi atas
kesalahan c. Cara penyelesaian konflik d. Kuantitas perempuan dalam
menduduki jabatan politik e. Pengertian kebebasan
perempuan
6 7 8 9
10
4. Uncertainty avoidance
a. Perlakuan terhadap pelanggaran aturan
b. Sikap atasan terhadap kritik bawahan
c. Letak kepercayaan
16
17
18
Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 skala sikap
dari Likert dan masing-masing opsi jawaban diberi skor dengan ketentuan
sebagai berikut:
Skor untuk pernyataan No. Keterangan
Positif Negatif 1 Sangat setuju 4 1 2 Setuju 3 2 3 Tidak setuju 2 3 4 Sangat tidak setuju 1 4
5. Jenis Kelamin
Yang dimaksud jenis kelamin adalah menunjuk pada keseluruhan
ciri-ciri yang membedakan manusia sebagai laki- laki dan perempuan yaitu
mengenai jasmani, kejiwaan, sifat, cara berpikir, perasaan dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pengukuran pada variabel jenis kelamin dengan ketentuan sebagai
berikut:
No Jenis Kelamin Skor 1 Laki- laki 1 2 Perempuan 2
6. Locus of Control
Yang dimaksud locus of control adalah anggapan sejauh mana
orang tersebut merasakan adanya usaha yang telah dilakukan dan
akibatnya. Variabel locus of control diukur berdasarkan indikator antara
lain: sumber keberhasilan, sikap dalam menghadapi hambatan,
kemampuan memimpin, kemampuan memotivasi, keyakinan akan
kemampuan diri, dan tingkat toleransi. Keseluruhan indikator tersebut
dijabarkan dalam 25 item pertanyaan. Berikut ini disajikan tabel
operasionalisasi variabel locus of control.
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Locus of Control
No. Dimensi Indikator Pertanyaan No.
1. Locus of control internal dan eksternal
a. Sumber keberhasilan
b. Sikap dalam menghadapi hambatan
c. Kemampuan memimpin d. Kemampuan memotivasi e. Keyakinan akan kemampuan
diri f. Tingkat toleransi
1,4,6,7,9,10, 12,14,17,19, 20, 22,24,25 2,3,18, 5,11 8,13,16,21 15 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Masing-masing pertanyaan diberi 2 opsi jawaban dengan pemberian skor
sebagai berikut: Internal (skor =1) dan Eksternal (skor = 0).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
menghimpun data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004:135). Kuesioner ini digunakan
untuk mengungkap data identitas responden, kecerdasan emosional guru,
kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, kultur lingkungan masyarakat, jenis
kelamin, dan locus of control.
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2004:109). Tipe validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct validity).
Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
(Sugiyono, 2004:113). Pengujian validitas ini menggunakan rumus
korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2002:146).
{ }{ })()(
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan: rxy = koefisien korelasi N = jumlah responden X = nilai skor masing-masing item Y = nilai skor seluruh item
Kemudian nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan nilai
korelasi pada tabel. Jika rxy lebih besar dari rtabel pada taraf siginifikansi 5%
berarti menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid. Sebaliknya
jika rxy lebih kecil dari rtabel berarti menunjukkan bahwa instrumen yang
digunakan tidak valid (Suharsimi Arikunto, 2002:147).
Pengujian validatas penelitian ini didasarkan pada sampel berukuran N =
30 dengan df = N-2 (dk = 30 – 2 = 28). Berdasarkan sampel dan degree of
freedom tersebut koefisien rtabel = 0,239. Rangkuman hasil pengujian
validitas instrumen penelitian tampak dalam tabel- tabel berikut ini:
a. Kecerdasan emosional
Hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel kecerdasan
emosional (lampiran 3, hal 167)
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
No rhitung rtabel Keterangan 1 0,356 0,239 Valid 2 0,540 0,239 Valid 3 0,383 0,239 Valid 4 0,564 0,239 Valid 5 0,615 0,239 Valid 6 0,602 0,239 Valid 7 0,493 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
8 0,657 0,239 Valid 9 0,536 0,239 Valid
10 0,507 0,239 Valid 11 0,701 0,239 Valid 12 0,715 0,239 Valid 13 0,556 0,239 Valid 14 0,723 0,239 Valid 15 0,683 0,239 Valid 16 0,598 0,239 Valid 17 0,634 0,239 Valid 18 0,403 0,239 Valid 19 0,592 0,239 Valid 20 0,504 0,239 Valid 21 0,609 0,239 Valid 22 0,287 0,239 Valid 23 0,700 0,239 Valid 24 0,678 0,239 Valid
Sumber: data prapenelitian
b. Kultur keluarga
Hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel kultur keluarga
(lampiran 3, hal 170)
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga
No rhitung rtabel Keterangan 1 0,527 0,239 Valid 2 0,250 0,239 Valid 3 0,607 0,239 Valid 4 0,358 0,239 Valid 5 0,254 0,239 Valid 6 0,571 0,239 Valid 7 0,337 0,239 Valid 8 0,330 0,239 Valid 9 0,327 0,239 Valid 10 0,319 0,239 Valid 11 0,533 0,239 Valid 12 0,521 0,239 Valid 13 0,324 0,239 Valid 14 0,312 0,239 Valid 15 0,316 0,239 Valid 16 0,312 0,239 Valid 17 0,533 0,239 Valid 18 0,508 0,239 Valid
Sumber: data prapenelitian
c. Kultur lingkungan kerja
Hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel kultur
lingkungan kerja (lampiran 3, hal 172)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja
No rhitung rtabel Keterangan 1 0,340 0,239 Valid 2 0,325 0,239 Valid 3 0,426 0,239 Valid 4 0,545 0,239 Valid 5 0,416 0,239 Valid 6 0,554 0,239 Valid 7 0,277 0,239 Valid 8 0,525 0,239 Valid 9 0,527 0,239 Valid 10 0,471 0,239 Valid 11 0,484 0,239 Valid 12 0,250 0,239 Valid 13 0,463 0,239 Valid 14 0,422 0,239 Valid 15 0,306 0,239 Valid 16 0,417 0,239 Valid
Sumber: data prapenelitian
d. Kultur lingkungan masyarakat
Hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel kultur
lingkungan masyarakat (lampiran 3, hal 175)
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
No rhitung rtabel Keterangan 1 0,324 0,239 Valid 2 0,388 0,239 Valid 3 0,288 0,239 Valid 4 0,387 0,239 Valid 5 0,545 0,239 Valid 6 0,545 0,239 Valid 7 0,443 0,239 Valid 8 0,330 0,239 Valid 9 0,571 0,239 Valid 10 0,474 0,239 Valid 11 0,543 0,239 Valid 12 0,545 0,239 Valid 13 0,452 0,239 Valid 14 0,503 0,239 Valid 15 0,531 0,239 Valid 16 0,441 0,239 Valid 17 0,542 0,239 Valid 18 0,604 0,239 Valid
Sumber: data prapenelitian
e. Locus of Control
Hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel locus of control
(lampiran 3, hal 178)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Locus of Control
No rhitung rtabel Keterangan 1 0,304 0,239 Valid 2 0,436 0,239 Valid 3 0,413 0,239 Valid 4 0,322 0,239 Valid 5 0,405 0,239 Valid 6 0,421 0,239 Valid 7 0,298 0,239 Valid 8 0,268 0,239 Valid 9 0,279 0,239 Valid
10 0,348 0,239 Valid 11 0,274 0,239 Valid 12 0,305 0,239 Valid 13 0,305 0,239 Valid 14 0,314 0,239 Valid 15 0,355 0,239 Valid 16 0,335 0,239 Valid 17 0,461 0,239 Valid 18 0,363 0,239 Valid 19 0,291 0,239 Valid 20 0,275 0,239 Valid 21 0,420 0,239 Valid 22 0,274 0,239 Valid 23 0,564 0,239 Valid 24 0,292 0,239 Valid 25 0,325 0,239 Valid
Sumber: data prapenelitian
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas untuk semua
butir pertanyaan pada variabel kecerdasan emosional, variabel kultur
keluarga, variabel kultur lingkungan kerja, variabel kultur lingkungan
masyarakat, dan variabel locus of control dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang baik selain harus valid juga harus reliabel. Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2004:110). Pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini
menggunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi Arikunto, 2002:171).
Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
skornya bukan 1 dan 0, tetapi dengan kuesioner atau angket. Rumus ini
digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan emosional, kultur
keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat.
Σ−
−= 2
1
2
11 11 α
σb
kk
r
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen
2bαΣ = jumlah varians butir
21α = varians total
k = banyaknya butir pertanyaan
Sementara untuk mengukur reliabilitas variabel locus of control dengan
instrumen yang skornya 1 dan 0 digunakan rumus K-R 20. Selain itu,
rumus ini juga digunakan karena peneliti memiliki instrumen dengan
jumlah butir pertanyaan ganjil (Suharsimi Arikunto, 2002:163).
−
−= ∑
Vt
PqVt
KK
r111
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan Vt = varians total
P = proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi) subyek yang mendapat skor 1
P = banyaknya subyek yang skornya 1 N q = proporsi subyek yang mendapat skor 0 (q = 1-P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika rhitung lebih besar dari
rtabel pada taraf siginifikansi 5%. Sebaliknya suatu instrumen penelitian
dikatakan tidak reliabel jika rhitng lebih kecil dari rtabel. Berikut ini
interpretasi koefisien korelasi nilai r (Sugiyono, 2001:183):
Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat
Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian reliabilitas instrumen
penelitian variabel kecerdasan emosional, variabel kultur keluarga,
variabel kultur lingkungan kerja, kultur lingkungan masyarakat, dan
variabel locus of control. (lampiran 3, hal 165, 168, 171, 173, 176)
Tabel 3.11 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas
No Variabel Penelitian Koefisien
Korelasi (r11) Koefisien korelasi
(rtabel) Kesimpulan Kriteria
1 Kecerdas an emosional 0,926 0,239 Reliabel Sangat kuat 2 Kultur keluarga 0,819 0,239 Reliabel Sangat kuat 3 Kultur lingkungan kerja 0,811 0,239 Reliabel Sangat kuat 4 Kultur lingkungan masyarakat 0,860 0,239 Reliabel Sangat kuat 5. Locus of control 0,811 0,239 Reliabel Sangat kuat
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11) untuk instrumen
penelitian variabel kecerdasan emosional (Y) adalah 0,926. Nilai (r11)
selanjutnya dibandingkan dengan nilai rtabel sebesar 0,239 pada taraf
signifikansi 5%. Mengingat nilai r11 berada pada taraf 0,80–1,00, maka
dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian variabel kecerdasan
emosional adalah reliabel dengan taraf reliabilitas sangat kuat. Koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
alpha (r11) untuk instrumen penelitian variabel kultur keluarga (X1) adalah
0,819. Nilai (r11) selanjutnya dibandingkan dengan nilai rtabel sebesar 0,239
pada taraf signifikansi 5%. Mengingat nilai r11 berada pada taraf 0,80–
1,00, maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian variabel kultur
keluarga adalah reliabel dengan taraf reliabilitas sangat kuat. Koefisien
alpha (r11) untuk instrumen penelitian variabel kultur lingkungan kerja
(X2) adalah 0,811. Nilai (r11) selanjutnya dibandingkan dengan nilai rtabel
sebesar 0,239 pada taraf signifikansi 5%. Mengingat nilai r11 berada pada
taraf 0,80–1,00, maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian variabel
kultur lingkungan kerja adalah reliabel dengan taraf reliabilitas sangat
kuat. Koefisien alpha (r11) untuk instrumen penelitian variabel kultur
lingkungan masyarakat (X3) adalah 0,860. Nilai (r11) selanjutnya
dibandingkan dengan nilai rtabel sebesar 0,239 pada taraf signifikansi 5%.
Mengingat nilai r11 berada pada taraf 0,80–1,00, maka dapat dikatakan
bahwa instrumen penelitian variabel kultur lingkungan masyarakat adalah
reliabel dengan taraf reliabilitas sangat kuat. Koefisien alpha (r11) untuk
instrumen penelitian variabel locus of control (X4) adalah 0,811. Nilai (r11)
selanjutnya dibandingkan dengan nilai rtabel sebesar 0,239 pada taraf
signifikansi 5%. Mengingat nilai r11 berada pada taraf 0,80–1,00, maka
dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian variabel locus of control
adalah reliabel dengan taraf reliabilitas sangat kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil observasi
yang sudah didapat dari penelitian di lapangan yang meliputi kecerdasan
emosional, kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, kultur lingkungan
masyarakat, dan locus of control menggunakan patokan penilaian dengan
PAP II. Untuk keperluan deskripsi data, digunakan tabel distribusi
frekuensi untuk setiap variabel. Di samping itu juga dilakukan perhitungan
mean, median, modus dan standar deviasinya.
2. Pengujian Normalitas dan Linieritas
a. Uji normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus tes satu sampel
kolmogorov smirnov yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga
satu sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis
tertentu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi
frekuensi hasil pengamatan sesuai dengan distribusi frekuensi yang
diharapkan. Dalam uji kolmogorov smirnov yang diperbandingkan
adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan
distribusi frekuensi kumulatif yang diharapkan. Adapun persamaan
rumusnya sebagai berikut (Kohler, 1985:467):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
D = Max [ ]FeFo −
Keterangan: D = deviasi/penyimpangan Fo = distribusi frekuensi yang diobservasi Fe = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
Bila probabilitas ( p ) yang diperoleh melalui perhitungan > taraf
signifikansi 5% berarti sebaran data variabel normal. Sedangkan bila
probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan < taraf signifikan 5%
berarti sebaran data variabel data tidak normal pada taraf signifikan
5%.
b. Uji linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan
yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat dari
data yang diperoleh. Untuk menghitung linieritas dilakukan dengan
menggunakan rumus F sebagai berikut (Sudjana, 1996:332):
2
2
eSTCS
F =
Dimana:
TCS 2 = 2
)(−kTCJK
2eS =
knEJK
−)(
Keterangan: F = Harga bilangan F untuk garis regresi
TCS 2 = Varian tuna cocok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2eS = Varian kekeliruan
)(TCJK = Jumlah kuadrat tuna cocok )(EJK = Jumlah kuadrat kekeliruan
Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan
dk penyebut = (n-k). Kriteria pengujian linieritas yaitu jika nilai Fhitung
lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka hubungan variabel
bebas terhadap variabel terikat bersifat linier. Sebaliknya jika nilai
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat bersifat tidak linier.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis I :
1) Rumusan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru
Ha = Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur
keluarga dengan kecerdasan emosional guru
2) Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan
rumus sebagai berikut:
Y = a0 + ß1X1 + ß2X2 + ß3 (X1X2) + µi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Keterangan: Y = Variabel kecerdasan emosional
0α = Konstanta
1Χ = Variabel kultur keluarga
2Χ = Variabel jenis kelamin
21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel kultur keluarga dengan variabel jenis kelamin
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel X1X2 terhadap Y maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi (?) dengan taraf signifikansi (α )
yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis
penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi
(?) lebih rendah dari taraf signifikansi (α ) 0,05.
Catatan : Pengujian hipotesis II, III, IV, V, dan VI identik dengan
cara pengujian hipotesis I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2006 di SMA Negeri 1
Wates, SMA Negeri 2 Wates, SMA Negeri 1 Pengasih, SMA Negeri 1 Sentolo,
SMA BOPKRI Wates, SMA Sanjaya XIV Nanggulan, SMA PGRI Pengasih, dan
SMA Ma’Arif Wates. Jumlah responden penelitian ini adalah 263 guru. Dari
jumlah tersebut, 245 guru menjawab secara lengkap kuesioner penelitian. Sisanya
sebanyak 18 kuesioner tidak dapat menjadi sumber data penelitian oleh sebab
tidak dikembalikan atau tidak semua butir pertanyaan dalam penelitian ini diisi
secara lengkap oleh responden. Berikut ini disajikan deskripsi data dan variabel
penelitian ini.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden Penelitian
Berikut ini disajikan tabel deskripsi jenis kelamin responden (lampiran 4,
hal 167-206)
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Jenis Kelamin
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 Laki-laki 16 53,3 10 33,3 17 37,8 17 53,1 2 Perempuan 14 46,7 20 66,7 28 62,2 15 46,9
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
SMA PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI Wates Ma’Arif Wates No Jenis Kelamin
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 Laki-laki 7 41,2 8 47,1 10 52,6 25 45,4 2 Perempuan 10 58,8 9 52,9 9 47,4 30 54,6
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Jenis Kelamin
f fr (%) 1 Laki-laki 110 44,9 2 Perempuan 135 55,1
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis
kelamin laki- laki adalah 110 guru (44,9%), sedangkan jumlah reponden
yang berjenis kelamin perempuan adalah 135 guru (55,1%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian
ini adalah perempuan.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Kecerdasan emosional
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kecerdasan emosional
(lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 82 - 96 Sangat Tinggi 8 26,7 0 0 2 4,4 4 12,5 2 72 - 81 Tinggi 12 40 22 73,4 26 57,8 21 65,6 3 64 - 71 Cukup 9 30 7 23,3 14 31,1 7 21,9 4 57 - 63 Rendah 1 3,3 1 3,3 3 6,7 0 0 5 < 57 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
SMA PGRI
Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 82 - 96 Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 72 - 81 Tinggi 16 94,1 8 47,1 14 73,7 25 45,5 3 64 - 71 Cukup 1 5,9 9 52,9 5 26,3 25 45,5 4 57 - 63 Rendah 0 0 0 0 0 0 4 7,2 5 < 57 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 1 1,8
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 82 - 96 Sangat Tinggi 14 5,7 2 72 - 81 Tinggi 144 58,8 3 64 - 71 Cukup tinggi 77 31,4 4 57 - 63 Rendah 9 3,7 5 < 57 Sangat Rendah 1 0,4
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional
dari 14 guru (5,7%) terkategorikan sangat tinggi, 144 guru (58,8%)
terkategorikan tinggi, 77 guru (31,4%) terkategorikan cukup tinggi, 9
guru (3,7%) terkategorikan rendah, dan 1 guru (0,4%) terkategorikan
sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden penelitian ini terkategorikan guru dengan tingkat
kecerdasan emosional tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan
nilai mean = 73,61224, median = 73, modus = 72, dan standar deviasi
= 5,777345.
b. Kultur keluarga
1) Power distance
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga pada
dimensi power distance (lampiran 4, hal 167-206)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 14 – 16 Sangat kecil 8 26,7 2 6,7 2 4,4 1 3,1 2 12 – 13 Kecil 16 53,3 13 43,3 25 55,6 17 53,1 3 11 Cukup kecil 2 6,7 9 30 11 24,5 10 31,3 4 10 Besar 3 10 5 16,7 6 13,3 3 9,4 5 < 10 Sangat besar 1 3,3 1 3,3 1 2,2 1 3,1
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI
Wates Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 14 – 16 Sangat kecil 1 5,9 0 0 0 0 3 5,5 2 12 – 13 Kecil 10 58,8 11 64,7 6 31,6 25 45,5 3 11 Cukup kecil 4 23,5 4 23,5 6 31,6 17 30,9 4 10 Besar 2 11,8 2 11,8 2 10,5 9 16,3 5 < 10 Sangat besar 0 0 0 0 5 26,3 1 1,8
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 14 – 16 Sangat kecil 17 6,9 2 12 – 13 Kecil 123 50,2 3 11 Cukup kecil 63 25,7 4 10 Besar 32 13,1 5 < 10 Sangat besar 10 4,1
Jumlah 245 100
Keterangan:
f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa 17 guru (6,9%) berasal dari
kultur keluarga dengan dimensi power distance sangat kecil, 123
guru (50,2%) berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power
distance kecil, 63 guru (25,7%) berasal dari kultur keluarga dengan
dimensi power distance cukup kecil, 32 guru (13,1%) berasal dari
kultur keluarga dengan dimensi power distance besar, dan 10 guru
(4,1%) berasal dari kultur keluarga dimensi power distance sangat
besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
responden penelitian ini berasal dari kultur keluarga dengan
dimensi power distance kecil. Hal ini didukung oleh hasil
perhitungan nilai mean = 11,7102, median = 12, modus = 12, dan
standar deviasi = 1,388513.
2) Individualism vs collectivism
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga pada
dimensi individualism vs collectivism (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.4 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga
Pada Dimensi Individualism vs Collectivism
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 24 – 28 Sangat individualis 6 20 2 6,7 0 0 2 6,3
2 21 – 23 Individualis 11 36,7 12 40 8 17,8 13 40,6 3 19 – 20 Cukup 11 36,7 12 40 25 55,5 13 40,6 4 17 – 18 Kolektif 1 3,3 4 13,3 12 26,7 3 9,4 5 < 17 Sangat kolektif 1 3,3 0 0 0 0 1 3,1
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI
Wates Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 24 – 28 Sangat individualis 0 0 0 0 0 0 0 0
2 21 – 23 Individualis 3 17,7 1 5,9 3 15,8 12 21,8 3 19 – 20 Cukup 10 58,8 6 35,3 10 52,6 31 56,4 4 17 – 18 Kolektif 4 23,5 10 58,8 6 31,6 12 21,8 5 < 17 Sangat kolektif 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori f fr (%)
1 24 – 28 Sangat individualis 10 4,1 2 21 – 23 Individualis 63 25,7 3 19 – 20 Cukup individualis 118 48,2 4 17 – 18 Kolektif 52 21,2 5 < 17 Sangat kolektif 2 0,8
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa 10 guru (4,1%) berasal dari
kultur keluarga dengan dimensi sangat individualis, 63 guru
(25,7%) berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis,
118 guru (48,2%) berasal dari kultur keluarga dengan dimensi
cukup individualis, 52 guru (21,2%) berasal dari kultur keluarga
dengan dimensi kolektif, dan 2 guru (0,8%) berasal dari kultur
keluarga dengan dimensi sangat kolektif. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal
dari kultur keluarga dengan dimensi cukup individualis. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 19,87755, median =
20, modus = 19, dan standar deviasi = 2,006472.
3) Femininity vs masculinity
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga pada
dimensi femininity vs masculinity (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Kultur KeluargaPada Dimensi Femininity vs Masculinity
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%)
f fr (%)
1 14 – 16 Sangat feminin 14 46,7 14 46,7 7 15,6 11 34,4 2 12 – 13 Feminin 15 50 8 26,7 23 51,1 17 53,1 3 11 Cukup 0 0 2 6,7 11 24,4 4 12,5 4 10 Maskulin 0 0 5 16,6 4 8,9 0 0 5 < 10 Sangat maskulin 1 3,3 1 3,3 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SMA PGRI
Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 14 – 16 Sangat feminin 2 11,8 1 5,9 1 5,3 18 32,7 2 12 – 13 Feminin 9 52,9 14 82,3 2 10,5 29 52,7 3 11 Cukup 4 23,5 2 11,8 8 42,1 3 5,5 4 10 Maskulin 2 11,8 0 0 6 31,6 1 1,8 5 < 10 Sangat maskulin 0 0 0 0 2 10,5 4 7,3
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 14 – 16 Sangat feminin 68 27,8 2 12 – 13 Feminin 117 47,7 3 11 Cukup feminin 34 13,9 4 10 Maskulin 18 7,3 5 < 10 Sangat maskulin 8 3,3
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa 68 guru (27,8%) berasal dari
kultur keluarga dengan dimensi sangat feminin, 117 guru (47,7%)
berasal dari kultur keluarga dengan dimensi feminin, 34 guru
(13,9%) berasal dari kultur keluarga dengan dimensi cukup
feminin, 18 guru (7,3%) berasal dari kultur keluarga dengan
dimensi maskulin, dan 8 guru (3,3%) berasal dari kultur keluarga
dengan dimensi sangat maskulin. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal
dari kultur keluarga dengan dimensi feminin. Hal ini didukung oleh
hasil perhitungan nilai mean = 12,51837, median = 12, modus =
12, dan standar deviasi = 1,700009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4) Uncertainty avoidance
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga pada
dimensi uncertainty avoidance (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi Uncertainty Avoidance
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 10 – 12 Sangat lemah 13 43,3 3 10 6 13,3 6 18,7 2 9 Lemah 7 23,3 3 10 4 8,9 10 31,3 3 8 Cukup 6 20 5 16,7 10 22,2 7 21,9 4 7 Kuat 4 13,4 7 23,3 6 13,3 3 9,4 5 < 7 Sangat Kuat 0 0 12 40 19 42,3 6 18,7
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI
Wates Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 10 – 12 Sangat lemah 0 0 0 0 0 0 10 18,2 2 9 Lemah 3 17,6 0 0 1 5,3 5 9,1 3 8 Cukup 1 5,9 5 29,4 2 10,5 14 25,4 4 7 Kuat 3 17,6 7 41,2 9 47,4 9 16,4 5 < 7 Sangat Kuat 10 58,9 5 29,4 7 36,,8 17 30,9
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori f fr (%)
1 10 – 12 Sangat lemah 38 15,5 2 9 Lemah 33 13,5 3 8 Cukup kuat 50 20,4 4 7 Kuat 48 19,6 5 < 7 Sangat Kuat 76 31
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa 38 guru (15,5%) berasal dari
kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat
lemah, 33 guru (13,5%) berasal dari kultur keluarga dengan
dimensi uncertainty avoidance lemah, 50 guru (20,4%) berasal dari
kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance cukup kuat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
48 guru atau 19,6% berasal dari kultur keluarga dengan dimensi
uncertainty avoidance kuat, dan 76 guru (31%) berasal dari kultur
keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden penelitian ini berasal dari kultur keluarga dengan
dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Hal ini didukung oleh
hasil perhitungan nilai mean = 5,555102, median = 7, modus = 6,
dan standar deviasi = 1,901796.
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga
(lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Kultur Keluarga
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 62 – 72 Sangat kondusif 4 13,4 1 3,3 0 0 0 0 2 54 – 61 Kondusif 19 63,3 12 40 10 22,2 18 56,3 3 48 – 53 Cukup 6 20 9 30 25 55,6 13 40,6 4 43 – 47 Tidak kondusif 0 0 8 26,7 10 22,2 1 3,1 5 < 43 Sangat tidak kondusif 1 3,3 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih
Sanjaya XIV
BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 62 – 72 Sangat kondusif 0 0 0 0 0 0 0 0 2 54 – 61 Kondusif 2 11,8 0 0 0 0 13 23,6 3 48 – 53 Cukup 11 64,7 14 82,4 7 36,8 35 63,6 4 43 – 47 Tidak kondusif 4 23,5 3 17,6 12 63,2 7 12,8 5 < 43 Sangat tidak kondusif 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 62 – 72 Sangat kondusif 5 2 2 54 – 61 Kondusif 74 30,2 3 48 – 53 Cukup kondusif 120 49 4 43 – 47 Tidak kondusif 45 18,4 5 < 43 Sangat tidak kondusif 1 0,4
Jumlah 245 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa 5 guru (2%) berasal dari
kultur keluarga yang sangat kondusif, 74 guru (30,2%) berasal dari
kultur keluarga yang kondusif, 120 guru (49%) berasal dari kultur
keluarga yang cukup kondusif, 45 guru (18,4%) berasal dari kultur
keluarga yang tidak kondusif, dan 1 guru (0,4%) berasal dari
kultur keluarga yang sangat tidak kondusif. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini
berasal dari kultur keluarga yang cukup kondusif. Hal ini didukung
oleh hasil perhitungan nilai mean = 51,66122, median = 51, modus
= 53, dan standar deviasi = 4,475288.
c. Kultur lingkungan kerja
1) Power distance
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi power distance (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi Power Distance
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 14 – 16 Sangat kecil 1 3,3 1 3,3 2 4,4 0 0 2 12 – 13 Kecil 10 33,3 8 26,7 13 28,9 8 25 3 11 Cukup 5 16,7 7 23,3 13 28,9 6 18,8 4 10 Besar 8 26,7 12 40 10 22,2 9 28,1 5 < 10 Sangat besar 6 20 2 6,7 7 15,6 9 28,1
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SMA PGRI
Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr
(%) f fr (%) f fr (%)
1 14 – 16 Sangat kecil 0 0 0 0 0 0 7 12,7 2 12 – 13 Kecil 1 5,9 6 35,3 2 10,5 17 30,9 3 11 Cukup 9 52,9 3 17,7 6 31,6 10 18,2 4 10 Besar 3 17,7 6 35,3 7 36,8 9 16,4 5 < 10 Sangat besar 4 23,5 2 11,7 4 21,1 12 21,8
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 14 – 16 Sangat kecil 11 4,5 2 12 – 13 Kecil 65 26,5 3 11 Cukup besar 59 24,1 4 10 Besar 64 26,1 5 < 10 Sangat besar 46 18,8
Jumlah 245 100
Keterangan:
f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa 11 guru (4,5%) berasal dari
kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance sangat
kecil, 65 guru (26,5%) berasal dari kultur lingkungan kerja dengan
dimensi power distance kecil, 59 guru atau 24,1% berasal dari
kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance cukup
besar, 64 guru (26,1%) berasal dari kultur lingkungan kerja dengan
dimensi power distance besar, dan 46 guru (18,8%) berasal dari
kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance sangat
besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden penelitian ini berasal dari kultur lingkungan kerja
dengan dimensi power distance kecil. Hal ini didukung oleh hasil
perhitungan nilai mean = 10,79592, median = 11, modus = 10, dan
standar deviasi = 1,544153.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2) Individualism vs collectivism
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi individualism vs collectivism (lampiran 4, hal
167-206)
Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja
Pada Dimensi Individualism vs Collectivism
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 10 - 12 Sangat individualis 5 16,7 8 26,6 7 15,6 10 31,3 2 9 Individualis 7 23,3 11 36,7 18 40 10 31,3 3 8 Cukup 8 26,7 11 36,7 14 31,1 10 31,3 4 7 Kolektif 4 13,3 0 0 5 11,1 2 6,1 5 <7 Sangat kolektif 6 20 0 0 1 2,2 0 0
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI
Wates Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 10 - 12 Sangat individualis 4 23,5 6 35,3 5 26,3 27 49,1
2 9 Individualis 10 58,8 4 23,5 4 21,1 7 12,8 3 8 Cukup 3 17,7 4 23,5 8 42,1 17 30,9 4 7 Kolektif 0 0 3 17,7 2 10,5 2 3,6 5 <7 Sangat kolektif 0 0 0 0 0 0 2 3,6
Jumlah 17 100 17 100 19 100 32 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 10 - 12 Sangat individualis 72 29,4 2 9 Individualis 71 29 3 8 Cukup individualis 75 30,6 4 7 Kolektif 18 7,3 5 <7 Sangat kolektif 9 3,7
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 72 guru (29,4%) berasal dari
kultur lingkungan kerja dengan dimensi sangat individualis, 71
guru (29%) berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi
individualis, 75 guru (30,6%) berasal dari kultur lingkungan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dengan dimensi cukup individualis, 18 guru (7,3%) berasal dari
kultur lingkungan kerja dengan dimensi kolektif, dan 9 guru
(3,7%) berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi sangat
kolektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden penelitian ini berasal dari kultur lingkungan kerja
dengan dimensi cukup individualis. Hal ini didukung oleh hasil
perhitungan nilai mean = 8,877551, median = 9, modus = 8, dan
standar deviasi = 1,318728.
3) Femininity vs masculinity
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi femininity vs masculinity (lampiran 4, hal 167-
206)
Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja
Pada Dimensi Femininity vs Masculinity
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 14 – 16 Sangat feminin 5 16,7 7 23,3 5 11,1 7 21,9 2 12 – 13 Feminin 13 43,3 17 56,7 20 44,5 17 53,1 3 11 Cukup 9 30 6 20 14 31,1 6 18,8 4 10 Maskulin 3 10 0 0 6 13,3 2 6,2 5 < 10 Sangat maskulin 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI
Wates Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 14 – 16 Sangat feminin 2 11,8 4 23,5 2 10,5 16 29,1 2 12 – 13 Feminin 12 70,6 7 41,2 4 21,1 28 50,9 3 11 Cukup 3 17,6 5 29,4 11 57,9 4 7,3 4 10 Maskulin 0 0 1 5,9 2 10,5 5 9,1 5 < 10 Sangat maskulin 0 0 0 0 0 0 2 3,6
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 14 – 16 Sangat feminin 48 19,5 2 12 – 13 Feminin 118 48,2 3 11 Cukup feminin 58 23,7 4 10 Maskulin 19 7,8 5 < 10 Sangat maskulin 2 0,8
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa 48 guru (19,5%) berasal
dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi sangat feminin, 118
guru (48,2%) berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi
feminin, 58 guru (23,7%) berasal dari kultur lingkungan kerja
dengan dimensi cukup feminin, 19 guru (7,8%) berasal dari kultur
lingkungan kerja dengan dimensi maskulin, dan 2 guru (0,8%)
berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi sangat
maskulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden penelitian ini berasal dari kultur lingkungan kerja
dengan dimensi feminin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan
nilai mean = 12,24898, median = 12, modus = 12, dan standar
deviasi = 1,425488.
4) Uncertainty avoidance
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
kerja pada dimensi uncertainty avoidance (lampiran 4, hal 167-
206)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.11 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja
Pada Dimensi Uncertainty Avoidance
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 17 – 20 Sangat lemah 2 6,7 4 13,3 10 22,2 3 9,3 2 15 – 16 Lemah 9 30 14 46,7 11 24,4 11 34,4 3 13 – 14 Cukup 13 43,3 8 26,6 15 33,3 14 43,7 4 12 Kuat 4 13,3 2 6,7 5 11,2 1 3,3 5 <12 Sangat Kuat 2 6,7 2 6,7 4 8,9 3 9,3
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI
Wates Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 17 – 20 Sangat lemah 4 23,5 0 0 0 0 19 34,5 2 15 – 16 Lemah 3 17,7 5 29,4 2 10,5 25 45,5 3 13 – 14 Cukup 10 58,8 9 52,9 14 73,7 9 16,4 4 12 Kuat 0 0 3 17,7 2 10,5 2 3,6 5 <12 Sangat Kuat 0 0 0 0 1 5,3 0 0
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 17 – 20 Sangat lemah 42 17,1 2 15 – 16 Lemah 80 32,6 3 13 – 14 Cukup lemah 92 37,6 4 12 Kuat 19 7,8 5 <12 Sangat Kuat 12 4,9
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa 42 guru (17,1%) berasal
dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance
sangat lemah, 80 guru (32,6%) berasal dari kultur lingkungan kerja
dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 92 guru (37,6%)
berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty
avoidance cukup lemah, 19 guru (7,8%) berasal dari kultur
lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance kuat, dan
12 guru (4,9%) berasal dari kultur lingkungan kerja dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini
berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty
avoidance cukup lemah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan
nilai mean = 14,64898, median = 14, modus = 14, dan standar
deviasi = 2,020197.
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
kerja (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.12 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 55 – 64 Sangat kondusif 1 3,3 3 10 0 0 0 0 2 48 – 54 Kondusif 9 30 9 30 10 22,2 10 31,2 3 43 – 47 Cukup 10 33,3 17 56,7 31 68,9 19 59,4 4 38 – 42 Tidak kondusif 8 26,7 1 3,3 4 8,9 3 9,4 5 < 38 Sangat tidak kondusif 2 6,7 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih
Sanjaya XIV
BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%)
f fr (%) f fr (%)
1 55 – 64 Sangat kondusif 0 0 0 0 0 0 1 1,8 2 48 – 54 Kondusif 6 35,3 6 35,3 1 5,3 35 63,6 3 43 – 47 Cukup 9 52,9 7 41,2 16 84,2 18 32,8 4 38 – 42 Tidak kondusif 2 11,8 4 23,5 2 10,5 1 1,8 5 < 38 Sangat tidak kondusif 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 55 – 64 Sangat kondusif 5 2,1 2 48 – 54 Kondusif 86 35,1 3 43 – 47 Cukup kondusif 127 51,8 4 38 – 42 Tidak kondusif 25 10,2 5 < 38 Sangat tidak kondusif 2 0,8
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 5 guru (2,1%) berasal dari
kultur lingkungan kerja sangat kondusif, 86 guru (35,1%) berasal
dari kultur lingkungan kerja kondusif, 127 guru (51,8%) berasal
dari kultur lingkungan kerja cukup kondus if, 25 guru (10,2%)
berasal dari kultur lingkungan kerja tidak kondusif, dan 2 guru
(0,8%) berasal dari kultur lingkungan kerja sangat tidak kondusif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden penelitian ini berasal dari kultur lingkungan kerja cukup
kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean =
46,57143, median = 46, modus = 46, dan standar deviasi =
3,857078.
d. Kultur lingkungan masyarakat
1) Power distance
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
masyarakat pada dimensi power distance (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.13 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
Pada Dimensi Power Distance
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 17 – 20 Sangat kecil 9 30 8 26,7 3 6,7 4 12,5 2 15 – 16 Kecil 13 43,4 12 40 15 33,3 10 31,3 3 13 -14 Cukup 6 20 8 26,7 18 40 12 37,5 4 12 Besar 1 3,3 0 0 1 2,2 1 3,1 5 <12 Sangat besar 1 3,3 2 6,6 8 17,8 5 15,6
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
SMA PGRI
Pengasih Sanjaya
XIV BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr
(%) f fr (%)
1 17 – 20 Sangat kecil 0 0 0 0 2 10,5 9 16,4 2 15 – 16 Kecil 5 29,4 6 35,3 9 47,4 20 36,3 3 13 -14 Cukup 11 64,7 6 35,3 7 36,8 11 20 4 12 Besar 1 5,9 0 0 0 0 9 16,4 5 <12 Sangat besar 0 0 5 29,4 1 5,3 6 10,9
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 17 – 20 Sangat kecil 35 14,3 2 15 – 16 Kecil 90 36,7 3 13 -14 Cukup kecil 79 32,3 4 12 Besar 13 5,3 5 <12 Sangat besar 28 11,4
Jumlah 245 100
Keterangan:
f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa 35 guru (14,3%) berasal
dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi power distance
sangat kecil, 90 guru (36,7%) berasal dari kultur lingkungan
masyarakat dengan dimensi power distance kecil, 79 guru (32,3%)
berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi power
distance cukup kecil, 13 guru (5,3%) berasal dari kultur
lingkungan masyarakat dengan dimensi power distance besar, dan
28 guru (11,4%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan
dimensi power distance sangat besar. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal
dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi power distance
kecil. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
14,7347, median = 15, modus = 15, dan standar deviasi =
2,190776.
2) Individualism vs collectivism
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
masyarakat pada dimensi individualism vs collectivism (lampiran 4,
hal 167-206)
Tabel 4.14 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
Pada Dimensi Individualism vs Collectivism
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 17 – 20 Sangat individualis 3 10 0 0 1 2,2 3 9,4 2 15 – 16 Individualis 2 6,6 1 3,3 5 11,1 3 9,4 3 13 – 14 Cukup 11 36,7 8 26,7 26 57,8 16 50 4 12 Kolektif 5 16,7 7 23,3 9 20 5 15,6 5 < 12 Sangat kolektif 9 30 14 46,7 4 8,9 5 15,6
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih
Sanjaya XIV
BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr
(%) 1 17 – 20 Sangat individualis 0 0 1 5,9 1 5,2 1 1,9 2 15 – 16 Individualis 0 0 1 5,9 3 15,8 16 29,1 3 13 – 14 Cukup 5 29,4 9 52,9 1 5,3 22 40 4 12 Kolektif 10 58,8 5 29,4 8 42,1 8 14,5 5 < 12 Sangat kolektif 2 11,8 1 5,9 6 31,6 8 14,5
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori f fr (%)
1 17 – 20 Sangat individualis 10 4,1 2 15 – 16 Individualis 31 12,6 3 13 – 14 Cukup kolektif 98 40 4 12 Kolektif 57 23,3 5 < 12 Sangat kolektif 49 20
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa 10 guru (4,1%) berasal dari
kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi sangat individualis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
31 guru (12,6%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan
dimensi individualis, 98 guru (40%) berasal dari kultur lingkungan
masyarakat dengan dimensi cukup kolektif, 57 guru (23,3%)
berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi kolektif,
dan 49 guru (20%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat
dengan dimensi sangat kolektif. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal
dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi cukup
individualis. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean =
12,9551, median = 13, modus = 12, dan standar deviasi =
1,820316.
3) Femininity vs masculinity
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
masyarakat pada dimensi femininity vs masculinity (lampiran 4,
hal 167-206)
Tabel 4.15 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada Dimensi Femininity vs Masculinity
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 17 – 20 Sangat feminin 5 16,7 12 40 10 22,2 7 21,9 2 15 – 16 Feminin 4 13,3 8 26,7 11 24,4 13 40,6 3 13 – 14 Cukup 18 60 10 33,3 19 42,2 9 28,1 4 12 Maskulin 3 10 0 0 3 6,7 2 6,3 5 < 12 Sangat maskulin 0 0 0 0 2 4,5 1 3,1
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SMA PGRI
Pengasih Sanjaya
XIV BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 17 – 20 Sangat feminin 1 5,9 3 17,6 0 0 11 20 2 15 – 16 Feminin 4 23,5 13 76,5 5 26,3 14 25,5 3 13 – 14 Cukup 12 70,6 1 5,9 10 52,7 24 43,7 4 12 Maskulin 0 0 0 0 2 10,5 3 5,4 5 < 12 Sangat maskulin 0 0 0 0 2 10,5 3 5,4
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 17 – 20 Sangat feminin 49 20 2 15 – 16 Feminin 72 29,4 3 13 – 14 Cukup feminin 103 42 4 12 Maskulin 13 5,3 5 < 12 Sangat maskulin 8 3,3
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa 49 guru (20%) berasal dari
kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi sangat feminin, 72
guru (29,4%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan
dimensi feminin, 103 guru (42%) berasal dari kultur lingkungan
masyarakat dengan dimensi cukup feminin, 13 guru (5,3%) berasal
dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi maskulin, dan 8
guru (3,3%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan
dimensi sangat maskulin. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal dari kultur
lingkungan masyarakat dengan dimensi cukup feminin. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 14,80408, median =
14, modus = 14, dan standar deviasi = 1,948724.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4) Uncertainty avoidance
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
masyarakat pada dimensi uncertainty avoidance (lampiran 4, hal
167-206)
Tabel 4.16 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
Pada Dimensi Uncertainty Avoidance
SMA Negeri
1 Wates Negeri
2 Wates Negeri
1 Sentolo Negeri
1 Pengasih No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%)
1 10 – 12 Sangat lemah 8 26,7 0 0 12 26,7 6 18,7 2 9 Lemah 6 20 12 40 10 22,2 4 12,5 3 8 Cukup 13 43,3 15 50 21 46,7 16 50 4 7 Kuat 2 6,7 0 0 1 2,2 3 9,4 5 < 7 Sangat Kuat 1 3,3 3 10 1 2,2 3 9,4
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih
Sanjaya XIV
BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 10 – 12 Sangat lemah 2 11,8 3 17,6 4 21,1 18 32,7 2 9 Lemah 3 17,6 6 35,3 2 10,5 19 34,6 3 8 Cukup 10 58,8 8 47,1 7 36,8 14 25,5 4 7 Kuat 2 11,8 0 0 1 5,3 2 3,6 5 < 7 Sangat Kuat 0 0 0 0 5 26,3 2 3,6
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 10 – 12 Sangat lemah 53 21,6 2 9 Lemah 62 25,3 3 8 Cukup lemah 104 42,,5 4 7 Kuat 11 4,5 5 < 7 Sangat Kuat 15 6,1
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa 53 guru (21,6%) berasal
dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty
avoidance sangat lemah, 62 guru (25,3%) berasal dari kultur
lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
lemah, 104 guru (42,5%) berasal dari kultur lingkungan
masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance cukup lemah,
11 guru (4,5%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan
dimensi uncertainty avoidance kuat, dan 15 guru (6,1%) berasal
dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty
avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden penelitian ini berasal dari kultur
lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance
cukup lemah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean =
8,62449, median = 8, modus = 8, dan standar deviasi = 1,342027.
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan
masyarakat (lampiran 4, hal 167-206)
Tabel 4.17 Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
SMA
Negeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 62 – 72 Sangat kondusif 3 10 0 0 1 2,2 0 0 2 54 – 61 Kondusif 6 20 11 36,7 7 15,6 7 21,9 3 48 – 53 Cukup kondusif 15 50 13 43,3 28 62,2 20 62,5 4 43 – 47 Tidak kondusif 6 20 6 20 9 20 4 12,5
5 < 43 Sangat tidak kondusif
0 0 0 0 0 0 1 3,1
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
SMA
PGRI Pengasih
Sanjaya XIV
BOPKRI Wates
Ma’Arif Wates
No
Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 62 – 72 Sangat kondusif 0 0 0 0 0 0 0 0 2 54 – 61 Kondusif 2 11,7 5 29,4 4 21 19 34,5 3 48 – 53 Cukup kondusif 8 47,1 8 47,1 6 31,6 27 49,1 4 43 – 47 Tidak kondusif 6 35,3 4 23,5 9 47,4 9 16,4
5 < 43 Sangat tidak kondusif 1 5,9 0 0 0 0 0 0
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Total No Interval Kategori f fr (%)
1 62 – 72 Sangat kondusif 4 1,6 2 54 – 61 Kondusif 61 24,9 3 48 – 53 Cukup kondusif 125 51 4 43 – 47 Tidak kondusif 53 21,6 5 < 43 Sangat tidak kondusif 2 0,8
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa 4 guru (1,6%) berasal dari
kultur lingkungan masyarakat yang sangat kondusif, 61 guru
(24,9%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat yang kondusif,
125 guru (51%) berasal dari kultur lingkungan masyarakat yang
cukup kondusif, 53 guru (21,6%) berasal dari kultur lingkungan
masyarakat yang tidak kondusif, dan 2 guru (0,8%) berasal dari
kultur lingkungan masyarakat yang sangat tidak kondusif. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
penelitian ini berasal dari kultur lingkungan masyarakat yang
cukup kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean
= 50,85714, median = 51, modus = 51, dan standar deviasi =
4,304972.
e. Locus of control
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel locus of control (lampiran
4, hal 167-206)
Tabel 4.18 Deskripsi Variabel Locus of Control
SMA Neegeri 1 Wates
Negeri 2 Wates
Negeri 1 Sentolo
Negeri 1 Pengasih
No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 13 – 25 Internal 8 26,7 5 16,7 10 22,2 16 50 2 0 – 12 Eksternal 22 73,3 25 83,3 35 77,8 16 50
Jumlah 30 100 30 100 45 100 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
SMA PGRI
Pengasih Sanjaya XIV BOPKRI Wates Ma’Arif Wates No Interval Kategori
f fr (%) f fr (%) f fr (%) f fr (%) 1 13 – 25 Internal 6 35,3 13 76,5 10 52,6 11 20 2 0 – 12 Eksternal 11 64,7 4 23,5 9 47,4 44 80
Jumlah 17 100 17 100 19 100 55 100
Total No Interval Kategori
f fr (%) 1 13 – 25 Internal 79 32,2 2 0 – 12 Eksternal 166 67,8
Jumlah 245 100
Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif
Tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa locus of control dari 79 guru
(32,2%) terkategorikan internal, dan 166 guru (67,8%) terkategorikan
eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden penelitian ini terkategorikan guru dengan locus of control
eksternal. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean =
10,66939, median = 11, modus =12, dan standar deviasi = 3,936078.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Pengujian normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan dengan alat bantu komputer program SPSS (Statistical
Package Social Sciences) versi 12.0. Berikut ini disajikan hasil
pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov-
Smirnov (lampiran 6, hal 227)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.19 Hasil Pengujian Normalitas
Kecerdasan Emosional
(Y)
Kultur Keluarga
(X1)
Kultur Lingkungan Kerja (X2)
Kultur Lingkungan Masy .(X3)
Locus of Control
(X4) N 245 245 245 245 245
73,61 51,66 46,57 50,86 10,67 Normal Parameters(a,b) Mean Std.Deviation 5,777 4,475 3,857 4,305 3,936 Most Extreme Differences Absolute ,061 ,079 ,084 ,058 ,065
,061 ,079 ,084 ,058 ,064 Positive Negative -,060 -,058 -,067 -,056 -,065 Kolmogorov -Smirnov Z ,954 1,238 1,320 ,910 1,017 Asymp. Sig. (2-tailed) ,322 ,093 ,061 ,379 ,252
Sumber : data primer
Dari tabel 4.19 di atas dapat diketahui nilai asymptotics significance
(Asym.Sig.) untuk distribusi data variabel kecerdasan emosional 0,322,
variabel kultur keluarga 0,093, variabel kultur lingkungan kerja 0,061,
variabel kultur lingkungan masyarakat 0,379, dan variabel locus of
control 0,252 yang berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan distribusi data variabel kecerdasan
emosional guru, variabel kultur keluarga, variabel kultur lingkungan
kerja, dan variabel locus of control adalah normal.
b. Pengujian linieritas
Pengujian linieritas dilakukan dengan menggunakan statistik uji F pada
tingkat signifikansi 5%. Pengujian linieritas digunakan untuk menguji
apakah hubungan variabel kultur keluarga dengan variabel kecerdasan
emosional guru, hubungan variabel kultur lingkungan kerja dengan
variabel kecerdasan emosional guru, dan hubungan variabel kultur
lingkungan masyarakat dengan variabel kecerdasan emosional guru
linear atau tidak. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas
(lampiran 6, hal 228)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 4.20 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel Kultur Keluarga dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru
Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 1123,892 21 53,519 1,700 ,032
223,382 1 223,382 7,096 ,008 Between Groups
Linear Term Weighted Deviation 900,510 20 45,026 1,430 ,110
Within Groups 7020,271 223 31,481 Total 8144,163 244
Sumber : data primer
Tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa hubungan variabel kultur
keluarga dengan variabel kecerdasan emosional guru adalah linier. Hal
ini ditunjukkan dari nilai Fhitung = 1,430 yang lebih kecil dari nilai Ftabel
= 1,6178 pada derajat kebebasan/df (20 : 223).
Tabel 4.21 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel Kultur Lingkungan Kerja dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
(Combined) 1057,094 22 48,050 1,505 ,074 44,361 1 44,361 1,390 ,240
Between Groups
Linear Term Weighted Deviation 1012,733 21 48,225 1,511 ,075
Within Groups 7087,069 222 31,924 Total 8144,163 244
Sumber : data primer
Tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa hubungan variabel kultur
lingkungan kerja dengan variabel kecerdasan emosional guru adalah
linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai Fhitung = 1,511 yang lebih kecil dari
nilai Ftabel = 1,6037 pada derajat kebebasan/df (21 : 222).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 4.22 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
(Combined) 1088,690 19 57,299 1,827 ,021 317,610 1 317,610 10,129 ,002
Between Groups
Linear Term Weighted Deviation 771,081 18 42,838 1,366 ,150
Within Groups 7055,473 225 31,358 Total 8144,163 244
Sumber : data primer
Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa hubungan variabel kultur
lingkungan masyarakat dengan variabel kecerdasan emosional guru
adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai Fhitung = 1,366 yang lebih
kecil dari nilai Ftabel = 1,649873 pada derajat kebebasan (18 : 225).
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional guru
1) Rumusan hipotesis I
Ho : Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
Ha : Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur
keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
2) Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512). Berdasarkan
hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan
sebagai berikut ( lampiran 7, hal 230)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Y = 85,568 - 0,266 X 1 - 15,409 X 2 + 0,320 X 1X 2
Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur keluarga X 2 = Variabel jenis kelamin X 1X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur keluarga dengan
variabel jenis kelamin Nilai koefisien korelasi antara variabel kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional sebesar 0,166, maka dapat dikatakan bahwa
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional
terkategorikan sangat rendah. Sedangkan nilai koefisien korelasi
antara jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional sebesar 0,192 maka dapat dikatakan bahwa
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional
terkategorikan sangat rendah. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa interaksi jenis kelamin dengan kultur
keluarga semakin menguatkan hubungan antara kultur keluarga
dengan kecerdasan emosional
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi ( β 3) dari interaksi variabel kultur keluarga dan jenis
kelamin terhadap kecerdasan emosional guru adalah 0,320. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat
derajat hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional
guru. Nilai signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dari interaksi kultur
keluarga dengan jenis kelamin terhadap kecerdasan emosional guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam
penelitian ini (ρ = 0,049 < α = 0,05). Maka dapat disimpulkan
bahwa pengaruh jenis kelamin pada hubungan antara kultur
keluarga dengan kecerdasan emosional guru adalah signifikan.
Artinya pengaruh positif jenis kelamin terhadap hubungan kultur
keluarga dengan kecerdasan emosional guru dapat digeneralisasi
pada populasi penelitian ini.
b. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja
dengan kecerdasan emosional guru
1) Rumusan hipotesis II
Ho : Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
guru.
Ha : Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur
lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru.
2) Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512). Berdasarkan
hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan
sebagai berikut ( lampiran 7, hal 232)
Y = 34,464 + 0,805 X 1 + 22,237 X 2 + 0,454 X 1X 2
Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur lingkungan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
X 2 = Variabel jenis kelamin X1X2 = Nilai interaksi antara variabel kultur lingkungan kerja
dengan variabel jenis kelamin Nilai koefisien korelasi antara variabel kultur lingkungan kerja
dengan kecerdasan emosional sebesar 0,074, maka dapat dikatakan
bahwa hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan
emosional terkategorikan sangat rendah. Sedangkan nilai koefisien
korelasi antara jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
kerja dengan kecerdasan emosional sebesar 0,122 maka dapat
dikatakan bahwa hubungan kultur lingkungan kerja dengan
kecerdasan emosional terkategorikan sangat rendah. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa interaksi jenis kelamin
dengan kultur lingkungan kerja semakin menguatkan hubungan
antara kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi (β 3) dari interaksi variabel kultur lingkungan kerja dan
jenis kelamin terhadap kecerdasan emosional guru adalah 0,454.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel
memperkuat derajat hubungan kultur lingkungan kerja dengan
kecerdasan emosional guru. Nilai signifikansi koefisien regresi
( ρ ) dari interaksi kultur lingkungan kerja dengan jenis kelamin
terhadap kecerdasan emosional guru menunjukkan lebih rendah
dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,018 <
α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh jenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
pada hubungan antara kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan
emosional guru adalah signifikan. Artinya pengaruh positif jenis
kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan
kecerdasan emosional guru dapat digeneralisasi pada populasi
penelitian ini.
c. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional guru
1) Rumusan hipotesis III
Ho : Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional guru.
Ha : Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
guru.
2) Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512). Berdasarkan
hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan
sebagai berikut ( lampiran 7, hal 234)
Y = 31,857 + 0,789 X 1 + 18,119 X 2 + 0,335 X 1X 2
Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur lingkungan masyarakat X 2 = Variabel jenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
X 1X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur lingkungan masyarakat dengan variabel jenis kelamin
Nilai koefisien korelasi antara variabel kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional sebesar 0,197, maka
dapat dikatakan bahwa hubungan kultur lingkungan masyarakat
dengan kecerdasan emosional terkategorikan sangat rendah.
Sedangkan nilai koefisien korelasi antara jenis kelamin terhadap
hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional sebesar 0,218 maka dapat dikatakan bahwa hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
terkategorikan rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa interaksi jenis kelamin dengan kultur lingkungan
masyarakat semakin menguatkan hubungan antara kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi ( β 3) dari interaksi variabel kultur lingkungan masyarakat
dan jenis kelamin terhadap kecerdasan emosional guru adalah
0,335. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel
memperkuat derajat hubungan kultur lingkungan masyarakat
dengan kecerdasan emosional guru. Nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ ) dari interaksi kultur lingkungan masyarakat dengan
jenis kelamin terhadap kecerdasan emosional guru menunjukkan
lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
( ρ = 0,049 < α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat
dengan kecerdasan emosional guru adalah signifikan. Artinya
pengaruh positif jenis kelamin terhadap hubungan kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru dapat
digeneralisasi pada populasi penelitian ini.
d. Pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional guru
1) Rumusan hipotesis IV
Ho : Tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
Ha : Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
2) Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512). Berdasarkan
hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan
sebagai berikut ( lampiran 7, hal 236)
Y = 80,039 – 0,147 X 1 - 1,818 X 2 + 0,038 X 1X 2
Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur keluarga X 2 = Variabel locus of control X 1X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur keluarga dengan
variabel locus of control
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Nilai koefisien korelasi antara variabel kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional sebesar 0,166, maka dapat dikatakan bahwa
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional
terkategorikan sangat rendah. Sedangkan nilai koefisien korelasi
antara locus of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional sebesar 0,190 maka dapat dikatakan bahwa
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional
terkategorikan sangat rendah. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa interaksi locus of control dengan kultur
keluarga semakin menguatkan hubungan antara kultur keluarga
dengan kecerdasan emosional
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi (β 3) dari interaksi variabel kultur keluarga dan locus of
control terhadap kecerdasan emosional guru adalah 0,038. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat
derajat hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional
guru. Nilai signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dari interaksi kultur
keluarga dengan locus of control terhadap kecerdasan emosional
guru menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan
dalam penelitian ini ( ρ = 0,036 < α = 0,05). Maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru adalah
signifikan. Artinya pengaruh positif locus of control terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru dapat
digeneralisasi pada populasi penelitian ini.
e. Pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja
dengan kecerdasan emosiona l guru
1) Rumusan hipotesis V
Ho : Tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
guru.
Ha : Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
guru.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512). Berdasarkan
hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan
sebagai berikut ( lampiran 7, hal 238)
Y = 68,136 + 0,086 X 1 - 0,113 X 2 + 0,005 X 1X 2
Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur lingkungan kerja X 2 = Variabel locus of control X 1X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur lingkungan kerja
dengan variabel locus of control Nilai koefisien korelasi antara variabel kultur lingkungan kerja
dengan kecerdasan emosional sebesar 0,074, maka dapat dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
bahwa hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan
emosional terkategorikan sangat rendah. Sedangkan nilai koefisien
korelasi antara locus of control terhadap hubungan kultur
lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional sebesar 0,100 maka
dapat dikatakan bahwa hubungan kultur lingkungan kerja dengan
kecerdasan emosional terkategorikan sangat rendah. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa interaksi locus of control
dengan kultur lingkungan kerja semakin menguatkan hubungan
antara kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi (β 3) dari interaksi variabel kultur lingkungan kerja dan
locus of control terhadap kecerdasan emosional guru adalah 0,005.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel
memperkuat derajat hubungan kultur lingkungan kerja dengan
kecerdasan emosional guru. Nilai signifikansi koefisien regresi
( ρ ) dari interaksi kultur lingkungan kerja dengan locus of control
terhadap kecerdasan emosional guru menunjukkan lebih tinggi dari
nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,106 > α =
0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh locus of control
terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan
emosional guru adalah tidak signifikan. Artinya pengaruh positif
locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kecerdasan emosional guru tidak dapat digeneralisasi pada populasi
penelitian ini.
f. Pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional guru
1) Rumusan hipotesis VI
Ho : Tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional guru.
Ha : Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional guru.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512). Berdasarkan
hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan
sebagai berikut ( lampiran 7, hal 240)
Y = 59,047 + 0,252 X 1 - 0,016 X 2 + 0,004 X 1X 2
Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur lingkungan masyarakat X 2 = Variabel locus of control X 1X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur lingkungan
masyarakat dengan variabel locus of control
Nilai koefisien korelasi antara variabel kultur lingkungan
masyarakat dengan kecerdasan emosional sebesar 0,197, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
dapat dikatakan bahwa hubungan kultur lingkungan masyarakat
dengan kecerdasan emosional terkategorikan sangat rendah.
Sedangkan nilai koefisien korelasi antara locus of control terhadap
hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional sebesar 0,218 maka dapat dikatakan bahwa hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
terkategorikan rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa interaksi locus of control dengan kultur lingkungan
masyarakat semakin menguatkan hubungan antara kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi ( β 3) dari interaksi variabel kultur lingkungan masyarakat
dan locus of control terhadap kecerdasan emosional guru adalah
0,004. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel
memperkuat derajat hubungan kultur lingkungan masyarakat
dengan kecerdasan emosional guru. Nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ ) dari interaksi kultur lingkungan masyarakat dengan
locus of control terhadap kecerdasan emosional guru menunjukkan
lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
( ρ = 0,251 > α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat
dengan kecerdasan emosional guru adalah tidak signifikan. Artinya
pengaruh positif locus of control terhadap hubungan kultur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru tidak dapat
digeneralisasi pada populasi penelitian ini.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga dengan
Kecerdasan Emosional Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa
nilai probabilitas (? = 0,049) lebih kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
Deskripsi kecerdasan emosional menunjukkan bahwa sebagian
besar guru terkategorikan tinggi (144 guru/58,8%). Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 73,61224, median = 73,
modus = 72, dan standar deviasi = 5,777345. Kecerdasan emosional guru
yang tinggi tampak dalam kemampuan guru mengenali emosi diri sendiri
dan efeknya, kemampuan untuk menangani emosi agar dapat terungkap
dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri agar tetap berorientasi
pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, kemampuan untuk
mengenali perasaan orang lain, ketrampilan sosial agar dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Deskripsi kultur keluarga menunjukkan bahwa sebagian besar guru
berasal dari keluarga dengan latar belakang budaya power distance kecil
(123 guru/50,2%), cukup individualis (118 guru/48,2%), femininity (117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
guru/47,7%), dan uncertainty avoidance sangat kuat (76 guru/31%).
Keluarga dengan latar belakang budaya power distance kecil bercirikan
ada kecenderungan untuk meminimalkan perbedaan status atau kekuasaan
sehingga otoritas orang tua nyaris tidak ada, dan aturan-aturan yang
ditetapkan dalam keluarga bersifat lebih longgar. Keluarga dengan latar
belakang budaya cukup individualis bercirikan mendorong anggota
keluarganya agar mandiri (otonom), menekankan tanggung jawab dan hak-
hak pribadinya. Keluarga dengan latar belakang budaya femininity
bercirikan lebih mengutamakan hubungan interpersonal, keharmonisan,
dan kinerja kelompok. Keluarga dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance sangat kuat bercirikan merasa terancam dengan ketidakpastian
hidup, sehigga berusaha menciptakan mekanisme untuk mengurangi
risiko. Sementara deskripsi data jenis kelamin responden menunjukkan
bahwa sebagian besar guru berjenis kelamin perempuan (135 guru/55,1%).
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh jenis kelamin terhadap
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru adalah
signifikan, artinya hasil penelitian mendukung diterimanya hipotesis. Hasil
penelitian ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini bahwa ada
pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional guru. Pada keluarga dengan latar belakang budaya
power distance kecil bercirikan ada kecenderungan meminimalkan
perbedaan status atau kekuasaan sehingga otoritas orang tua nyaris tidak
ada, dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam keluarga bersifat lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
longgar (Hofstede, 1994:32-33). Berdasarkan pada peran gender
tradisional, masyarakat beranggapan bahwa laki- laki lebih dominan dalam
menetapkan aturan dan memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil
keputusan dalam keluarga (ayah sebagai kepala keluarga). Karenanya laki-
laki cenderung mempertahankan dimensi power distance besar. Akibatnya
laki- laki kurang mampu membina hubungan komunikasi dengan anggota
keluarga yang lain (mempertahankan perbedaan status dan kekuasaan).
Berbeda dengan peran perempuan yang diposisikan sebagai seorang ibu,
yang mampu menjembatani posisi anak dan ayah sehingga kemampuannya
dalam komunikasi lebih berkembang (perempuan cenderung
meminimalkan perbedaan status). Standar peran gender inilah yang
mengakibatkan tingkat kecerdasan emosional perempuan lebih tinggi.
Keluarga dengan latar belakang budaya femininity bercirikan lebih
mengutamakan hubungan interpersonal, keharmonisan, dan kinerja
kelompok (Hofstede, 1994:89) Berdasarkan cir i-ciri psikologisnya
perempuan mempunyai budaya femininitas yang lebih tinggi daripada
laki- laki, karena perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
menjalin hubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Rosenkrantz dkk (dalam Sears, 1994:196), yang menyimpulkan
bahwa perempuan memiliki nilai yang tinggi untuk sifat-sifat yang
berhubungan dengan kehangatan dan kemampuan mengungkapkan
perasaan, seperti kelembutan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.
Kondisi demikian menyebabkan perempuan memiliki tingkat kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
emosional yang lebih tinggi daripada laki- laki. Selain itu mayoritas
responden penelitian ini adalah perempuan, hal ini juga mendukung untuk
diterimanya hipotesis.
2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja
dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional
guru. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan
bahwa nilai probabilitas (? = 0,018) lebih kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
Deskripsi kecerdasan emosional menunjukkan bahwa sebagian
besar guru terkategorikan tinggi (144 guru/58,8%). Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 73,61224, median = 73,
modus = 72, dan standar deviasi = 5,777345. Kecerdasan emosional guru
yang tinggi tampak dalam kemampuan guru mengenali emosi diri sendiri
dan efeknya, kemampuan untuk menangani emosi agar dapat terungkap
dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri agar tetap berorientasi
pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, kemampuan untuk
mengenali perasaan orang lain, ketrampilan sosial agar dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Deskripsi kultur lingkungan kerja menunjukkan bahwa sebagian
besar guru berasal dari lingkungan kerja dengan power distance kecil (65
guru/26,5%), cukup individualis (75 guru/30,6%), femininity (118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
guru/48,2%), dan uncertainty avoidance cukup lemah (92 guru/37,5%).
Pada lingkungan kerja dengan latar belakang budaya power distance kecil
bercirikan terdapat kedudukan yang sama antara atasan dan bawahan serta
sikap demokratis dalam bekerja. Lingkungan kerja dengan latar belakang
budaya femininity bercirikan lebih mengutamakan pada kerendahan hati
dan kesetiakawanan, mengutamakan mufakat serta prinsip bekerja untuk
hidup. Lingkungan kerja dengan budaya cukup individualism bercirikan
menekankan pada manajemen individual, serta pengelolaan pekerjaan
secara individual. Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya
uncertainty avoidance cukup lemah bercirikan membentuk anggotanya
untuk selalu termotivasi dengan prestasi (dalam bekerja), penghargaan
atau rasa memiliki. Dengan situasi ini guru sebagai bawahan lebih banyak
diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan
tugas. Sementara deskripsi data jenis kelamin responden menunjukkan
bahwa sebagian besar guru berjenis kelamin perempuan (135 guru/55,1%).
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh jenis kelamin terhadap
hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru
adalah signifikan, artinya hasil penelitian mendukung diterimanya
hipotesis. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini
bahwa ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan
kerja dengan kecerdasan emosional guru. Pada lingkungan kerja dengan
latar belakang budaya power distance kecil bercirikan terdapat kedudukan
yang sama antara atasan dan bawahan serta sikap demokratis dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
bekerja (Hofstede, 1994:35-37). Berdasarkan pada peran gender
tradisional, laki- laki lebih dominan dalam menetapkan aturan dan
memiliki kekuasaan yang penuh untuk mengambil keputusan (laki- laki
lebih banyak menjadi pemimpin). Laki- laki cenderung memiliki
kekuasaan dalam mengambil setiap keputusan. Akibatnya laki- laki kurang
mampu dalam mengembangkan sikap demokratis dalam lingkungan kerja.
Standar peran gender inilah yang mengakibatkan tingkat kecerdasan
emosional laki- laki lebih rendah daripada perempuan. Lingkungan kerja
dengan latar belakang budaya femininity bercirikan lebih mengutamakan
pada kerendahan hati dan kesetiakawanan, mengutamakan mufakat serta
prinsip bekerja untuk hidup (Hofstede, 1994:92-96). Berdasarkan ciri-ciri
psikologisnya kemampuan perempuan dalam menjalin hubungan
interpersonal berkembang dengan baik, karenanya hubungan dengan rekan
kerja dapat terjalin dengan baik (kesetiakawanan). Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian Carol Gilligan (dalam Goleman, 1996:185) yang
menyatakan bahwa ada perbedaan kunci antara laki- lakidan perempuan
ketika bermain. Perbedaan-perbedaan itu adalah laki- laki bangga dengan
kemandiriannya dan kemerdekaannya yang berpikiran ulet dan mandiri,
sementara perempuan melihat dirinya sebagai bagian dari jaringan
hubungan. Oleh karena itu, laki- laki merasa terancam bila ada apa-apa
yang dapat menantang kemandiriannya, sementara perempuan lebih
terancam oleh terputusnya hubungan yang telah mereka bina. Kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
demikian menyebabkan perempuan memiliki tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi.
3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan
Masyarakat dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara kultur lingkungan masyarakat dengan
kecerdasan emosional guru. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik
yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (? = 0,049) lebih kecil dari
nilai alpha (a = 0,05).
Deskripsi kecerdasan emosional menunjukkan bahwa sebagian
besar guru terkategorikan tinggi (144 guru/58,8%). Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 73,61224, median = 73,
modus = 72, dan standar deviasi = 5,777345. Kecerdasan emosional guru
yang tinggi tampak dalam kemampuan guru mengenali emosi diri sendiri
dan efeknya, kemampuan untuk menangani emosi agar dapat terungkap
dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri agar tetap berorientasi
pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, kemampuan untuk
mengenali perasaan orang lain, ketrampilan sosial agar dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Deskripsi kultur lingkungan masyarakat menunjukkan bahwa
sebagian besar guru berasal dari lingkungan masyarakat dengan power
distance kecil (90 guru/36,73%), cukup kolektif (98 guru/40%), cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
feminin (103 guru/42%), dan uncertainty avoidance cukup lemah (104
guru/42,5%). Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya power
distance kecil bercirikan penggunaaan kekuasaan menjadi subjek untuk
kriteria baik atau buruk dan orang yang memiliki kekuasaan mencoba
untuk memperlihatkan kekuasaan yang lebih rendah daripada yang mereka
punya, serta semua orang memiliki hak yang sama. Dalam lingkungan
masyarakat dengan latar belakang budaya cukup kolektivism bercirikan
kepentingan bersama berlaku melebihi kepentingan individu, karenanya
kepentingan pribadi ditentang oleh kelompok, sehingga keselarasan dan
kesepakatan dalam masyarakat sosial merupakan tujuan bersama.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya cukup femininity
bercirikan lebih mengorientasikan sikap solider, pemecahan masalah
secara negosiasi dan kompromi. Pada lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya uncertainty avoidance cukup lemah bercirikan protes
warga lebih diterima, sehingga warga memiliki kebebasan dalam
mengaktualisasikan diri. Sementara deskripsi data jenis kelamin responden
menunjukkan bahwa sebagian besar guru berjenis kelamin perempuan
(135 guru/55,1%).
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh jenis kelamin terhadap
hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
guru adalah signifikan, artinya hasil penelitian mendukung diterimanya
hipotesis. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini
bahwa ada pengaruh jenis kelamin pada hubungan kultur lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
masyarakat dengan kecerdasan emosional guru. Pada lingkungan
masyarakat dengan latar belakang budaya power distance kecil bercirikan
penggunaaan kekuasaan menjadi subjek untuk kriteria baik atau buruk dan
orang yang memiliki kekuasaan mencoba untuk memperlihatkan
kekuasaan yang lebih rendah daripada yang mereka punya, serta semua
orang memiliki hak yang sama (Hofstede, 1994:38-39). Berdasarkan ciri-
ciri psikologisnya perempuan cenderung bersifat tanggap, lebih tabah, dan
mudah menerima keadaan. Sehingga kemampuan perempuan dalam
berempati lebih tinggi. Oleh sebab itu perempuan cenderung
mempertahankan power distance kecil. Sifat-sifat inilah yang
menyebabkan tingkat kecerdasan emosional perempuan lebih tinggi
daripada laki- laki. Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya
cukup femininity bercirikan lebih mengorientasikan sikap solider,
pemecahan masalah secara negosiasi dan kompromi. Perempuan
cenderung memiliki tingkat toleransi kepada orang lain dalam taraf tinggi.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Leslie Brody dan Judith Hall
(Goleman, 1996:184-185), yang meringkas tentang perbedaan-perbedaan
emosi antara laki- laki dan perempuan. Beliau menyebutkan bahwa karena
anak perempuan lebih cepat terampil berbahasa daripada anak laki- laki,
maka mereka lebih berpengalaman dalam mengutarakan perasaannya dan
lebih cakap daripada anak laki- laki dalam memanfaatkan kata-kata untuk
menjelajahi dan untuk menggantikan reaksi-reaksi emosional seperti
perkelahian fisik. Karenanya rata-rata perempuan lebih mudah berempati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
daripada laki- laki, sebagaimana diukur berdasarkan kemampuan untuk
membaca perasaan orang lain yang tak terucapkan dari ekspresi wajah,
nada suara, dan isyarat-isyarat non verbal lainnya. Kondisi demikian
menyebabkan tingkat kecerdasan emosional perempuan lebih tinggi
daripada laki- laki.
4. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Keluarga dengan
Kecerdasan Emosional Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh locus of control
terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.
Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa
nilai probabilitas (? = 0,036) lebih kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
Deskripsi kecerdasan emosional menunjukkan bahwa sebagian
besar guru terkategorikan tinggi (144 guru/58,8%). Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 73,61224, median = 73,
modus = 72, dan standar deviasi = 5,777345. Kecerdasan emosional guru
yang tinggi tampak dalam kemampuan guru mengenali emosi diri sendiri
dan efeknya, kemampuan untuk menangani emosi agar dapat terungkap
dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri agar tetap berorientasi
pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, kemampuan untuk
mengenali perasaan orang lain, ketrampilan sosial agar dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Deskripsi kultur keluarga menunjukkan bahwa sebagian besar guru
berasal dari kultur keluarga pada dimensi power distance kecil (123
guru/50,2%), cukup individualis (118 guru/48,2%), femininity (117
guru/47,7%), dan uncertainty avoidance sangat kuat (76 guru/31%).
Keluarga dengan latar belakang budaya power distance kecil bercirikan
berusaha meminimalkan perbedaan status dan mengutamakan kesejajaran,
mempunyai aturan yang longgar, dan otoritas orang tua nyaris tidak ada.
Keluarga dengan latar belakang budaya cukup individualism bercirikan
mendorong anggota keluarganya agar mandiri (otonom). Kondisi ini akan
mendukung tumbuhnya kemandirian secara emosional dan keyakinan dari
dalam diri lebih bisa berkembang. Keluarga dengan latar belakang budaya
femininity bercirikan lebih mengutamakan hubungan interpersonal,
keharmonisan, dan kinerja kelompok. Keluarga dengan latar belakang
budaya uncertainty avoidance sangat kuat bercirikan merasa terancam
dengan ketidakpastian hidup sehingga mereka berusaha menciptakan
mekanisme untuk mengurangi risiko. Sementara deskripsi data locus of
control responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden
terkategorikan guru dengan locus of control eksternal (166 guru/67,8%).
Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 10,66939, median =
11, modus = 12, dan standar deviasi = 3,936078.
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh locus of control terhadap
hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru adalah
signifikan, artinya hasil penelitian mendukung diterimanya hipotesis. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
ini sejalan dengan dugaan awal penelitian. Walaupun mayoritas responden
penelitian ini terkategorikan guru dengan locus of control eksternal, tetapi
karena mayoritas responden berasal dari kultur keluarga dengan latar
belakang budaya power distance kecil dan cukup individualism, maka hal
ini mendukung untuk diterimanya hipotesis. Keluarga dengan latar
belakang budaya power distance kecil bercirikan berusaha meminimalkan
perbedaan status dan mengutamakan kesejajaran, mempunyai aturan yang
longgar, dan otoritas orang tua nyaris tidak ada (Hofstede, 1994:32-33).
Guru dengan locus of control internal memiliki tingkat toleransi yang
tinggi, sehingga guru (sebagai orang tua) cenderung memberi kesempatan
kepada anak-anaknya untuk mengembangkan dirinya tanpa otoritas dari
orang tua, karenanya aturan dalam rumah juga bersifat longgar. Kondisi
ini mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki guru
tersebut tinggi. Keluarga dengan latar belakang budaya cukup
individualism mendorong anggota keluarganya agar mandiri (otonom).
Guru dengan locus of control internal memiliki keyakinan diri yang tinggi,
sehingga guru (sebagai orang tua) dengan locus of control internal
memberi kesempatan kepada anak-anaknya agar mandiri. Karena mereka
yakin bahwa dengan menumbuhkan kemandirian kepada anak-anak, dapat
menumbuhkan keyakinan diri dalam diri anak. Kondisi ini mencerminkan
tingkat kecerdasan emosional yang dipunyai guru tersebut tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
5 Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja
dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh locus of
control terhadap hubungan antara kultur lingkungan kerja dengan
kecerdasan emosional guru. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik
yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (? = 0,106) lebih besar dari
nilai alpha (a = 0,05).
Deskripsi kecerdasan emosional menunjukkan bahwa sebagian
besar guru terkategorikan tinggi (144 guru/58,8%). Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 73,61224, median = 73,
modus = 72, dan standar deviasi = 5,777345. Kecerdasan emosional guru
yang tinggi tampak dalam kemampuan guru mengenali emosi diri sendiri
dan efeknya, kemampuan untuk menangani emosi agar dapat terungkap
dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri agar tetap berorientasi
pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, kemampuan untuk
mengenali perasaan orang lain, ketrampilan sosial agar dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Deskripsi kultur lingkungan kerja menunjukkan bahwa sebagian
besar guru berasal dari kultur lingkungan kerja pada dimensi power
distance kecil (65 guru/26,5%), cukup individualis (75 guru/30,6%),
femininity (118 guru/48,2%), dan uncertainty avoidance cukup lemah (92
guru/37,5%). Pada lingkungan kerja dengan latar belakang budaya power
distance kecil bercirikan berusaha meminimalkan perbedaan status dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
mengutamakan kesejajaran sehingga terdapat kedudukan yang sama antara
atasan dan bawahan, serta sikap demokratis dalam bekerja. Lingkungan
kerja dengan latar belakang budaya femininity bercirikan lebih
mengutamakan kesederhanaan, kerendahan hati dan kesetiakawanan,
mengutamakan mufakat serta prinsip bekerja untuk hidup. Kondisi ini
mendukung tumbuhnya pembelajaran mengenai hubungan interpersonal
dan keharmonisan dalam kinerja kelompok. Lingkungan kerja dengan latar
belakang budaya individualis bercirikan mendukung tumbuhnya
kemandirian secara emosional dan keyakinan dari dalam diri lebih bisa
berkembang. Lingkungan kerja dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance cukup lemah bercirikan toleransi terhadap situasi yang tidak
pasti lebih tinggi, memiliki aturan yang bersifat fleksibel. Dengan situasi
ini guru (sebagai anggota lingkungan kerja) lebih banyak diberi
kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas.
Sementara deskripsi data locus of control responden menunjukkan bahwa
sebagian besar guru terkategorikan eksternal (166 guru/67,8%). Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan mean = 10,66939, median = 11, modus =
12, dan standar deviasi = 3,936078. Hasil pengujian statistik menunjukkan
bahwa nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (? = 0,106 > a = 0,05).
Artinya tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan antara
kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru. Meskipun
kultur lingkungan kerja dari responden cenderung mendukung untuk
diterimanya hipotesis namun karena locus of control dari responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
sebagian besar terkategorikan eksternal maka mendukung hipotesis
ditolak. Hal ini sejalan dengan pendapat Sarwono (2006:616). Menurut
pengamatannya tes locus of control mempunyai daya diferensiasi yang
rendah, yaitu tidak mampu membedakan antara orang yang ber-LoC
internal dari yang eksternal. Dengan demikian, ketika variabel LoC ini
dikorelasikan dengan faktor apa pun hasilnya tidak signifikan. Hasil
penelitian itu bukan menunjukkan ketidakakuratan alat ciptaan Rotter
tersebut, tetapi memang mayoritas orang Indonesia sendirilah yang
cenderung ber-LoC eksternal, sehingga sulit mengidentifikasi yang ber-
LoC internal.
6 Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan
Masyarakat dengan Kecerdasan Emosional Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh locus of
control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan
kecerdasan emosional guru. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik
yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (? = 0,251) lebih besar dari
nilai alpha (a = 0,05).
Deskripsi kecerdasan emosional menunjukkan bahwa sebagian
besar guru terkategorikan tinggi (144 guru/58,8%). Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 73,61224, median = 73,
modus = 72, dan standar deviasi = 5,777345. Kecerdasan emosional guru
yang tinggi tampak dalam kemampuan guru mengenali emosi diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
dan efeknya, kemampuan untuk menangani emosi agar dapat terungkap
dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri agar tetap berorientasi
pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, kemampuan untuk
mengenali perasaan orang lain, ketrampilan sosial agar dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Deskripsi kultur lingkungan masyarakat menunjukkan bahwa
sebagian besar guru berasal dari kultur lingkungan masyarakat pada
dimensi power distance kecil (90 guru/36,7%), cukup kolektif (98
guru/40%), cukup feminin (103 guru/42%), dan uncertainty avoidance
cukup lemah (104 guru/42,5%). Pada lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya power distance kecil bercirikan berusaha meminimalkan
perbedaan status dan mengutamakan kesejajaran sehingga masing-masing
anggota dalam lingkungan masyarakat memiliki hak yang sama, perangkat
desa tidak menampakkan dirinya sebagai atasan dan warga tidak merasa
sebagai bawahan. Sehingga warga akan memiliki kemampuan yang tinggi
dalam hal pengaktualisasian diri. Lingkungan masyarakat dengan latar
belakang budaya cukup femininity bercirikan lebih mengorientasikan sikap
solider, pemecahan masalah secara negosiasi dan kompromi, serta laki- laki
dan perempuan memiliki peran yang sama dalam segala hal. Sehingga
setiap warganya cenderung memiliki sikap empati yang tinggi.
Lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya cukup kolektivism
bercirikan kepentingan kelompok lebih diutamakan, sehingga keyakinan
diri dari seseorang tergantung pada lingkungan sekitarnya. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
lingkungan masyarakat dengan latar belakang budaya uncertainty
avoidance cukup lemah bercirikan toleransi terhadap situasi yang tidak
pasti lebih tinggi, lebih bersikap rileks, dan aturan bersifat lebih fleksibel.
Sementara deskripsi data locus of control responden menunjukkan bahwa
sebagian besar guru terkategorikan eksternal (166 guru/67,8%). Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan mean = 10,66939, median = 11, modus =
12, dan standar deviasi = 3,936078. Hasil pengujian statistik menunjukkan
bahwa nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (? = 0,251 > a = 0,05).
Artinya tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur
lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru. Hal ini tidak
sejalan dengan dugaan awal penelitian. Kemungkinan yang menyebabkan
hipotesis ditolak antara lain karena kultur dari responden penelitian ini
cenderung cukup kolektif (98 guru/40%). Pada kultur lingkungan
masyarakat dengan latar belakang budaya cukup kolektivism bercirikan
kepentingan kelompok lebih diutamakan, sehingga setiap warganya
cenderung tidak mandiri karena mereka tidak dapat mengaktualisasikan
dirinya secara maksimal. Akibatnya keyakinan diri dari seseorang
tergantung pada lingkungan sekitarnya. Keyakinan diri mereka tidak
berkembang dengan baik. Seseorang yang tidak memiliki pengertian akan
dirinya bahwa dia mampu membawa dirinya berdasarkan tuntutan situasi
dan kondisi cenderung gagal dalam apa yang dikerjakannya. Kondisi
demikian menyebabkan mereka memiliki tingkat kecerdasan emosional
yang rendah. Deskripsi data locus of control responden menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
bahwa sebagian besar guru terkategorikan eksternal (166 guru/67,8%) juga
mendukung ditolaknya hipotesis. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sarwono (2006:616). Menurut pengamatannya tes locus of control
mempunyai daya diferensiasi yang rendah, yaitu tidak mampu
membedakan antara orang yang ber-LoC internal dari yang eksternal.
Dengan demikian, ketika variabel LoC ini dikorelasikan dengan faktor apa
pun hasilnya tidak signifikan. Hasil penelitian itu bukan menunjukkan
ketidakakuratan alat ciptaan Rotter tersebut, tetapi memang mayoritas
orang Indonesia sendirilah yang cenderung ber-LoC eksternal, sehingga
sulit mengidentifikasi yang ber-LoC internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, pengaruh
jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur
lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan
emosional guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan jenis kelamin terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru. Hal ini didukung oleh
hasil perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar 0,320 dan hasil pengujian
signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan angka sebesar 0,049 lebih
kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
2. Ada pengaruh positif dan signifikan jenis kelamin terhadap hubungan
kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar 0,454 dan
hasil pengujian signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan angka
sebesar 0,018 lebih kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
3. Ada pengaruh positif dan signifikan jenis kelamin terhadap hubungan
kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar 0,335 dan
hasil pengujian signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan angka
sebesar 0,049 lebih kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
4. Ada pengaruh positif dan signifikan locus of control terhadap hubungan
kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru. Hal ini didukung oleh
hasil perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar 0,038 dan hasil pengujian
signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan angka sebesar 0,036 lebih
kecil dari nilai alpha (a = 0,05).
5. Ada pengaruh positif tetapi tidak signifikan locus of control terhadap
hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru. Hal
ini didukung oleh hasil perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar 0,005
dan hasil pengujian signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan
angka sebesar 0,106 lebih besar dari nilai alpha (a = 0,05).
6. Ada pengaruh positif tetapi tidak signifikan locus of control terhadap
hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional
guru. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan koefisien regresi (ß3)
sebesar 0,004 dan hasil pengujian signifikansi koefisien regresi yang
menunjukkan angka sebesar 0,251 lebih besar dari nilai alpha (a = 0,05).
B. Keterbatasan
1. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan metode
kuesioner. Kelemahan dari metode ini adalah adanya kemungkinan
responden kurang serius dan tidak jujur dalam menjawab item-item
pertanyaan, meskipun peneliti telah mengantisipasi dengan memberikan
arahan agar responden mengisi sesuai dengan keadaan dirinya, bukan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
baik menurut pemikirannya dan menjelaskan bahwa pengisian kuesioner
bersifat rahasia.
2. Kuesioner yang digunakan bukanlah instrumen pengumpulan data yang
sudah terstandar. Namun peneliti telah berusaha menempuh prosedur
penyusunan kuesioner yang benar agar diperoleh kuesioner yang memiliki
validitas isi. Selain itu peneliti hanya memfokuskan pada faktor jenis
kelamin, locus of control, kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan
kultur lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi kecerdasan
emosional guru. Ada kemungkinan besar hasil penelitian dipengaruhi oleh
faktor- faktor lain.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka disajikan saran sebagai berikut:
1. Guru perlu mempertahankan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi
(mampu mengenali perasaan dalam diri, mengetahui keterbatasan dan
kelebihan dalam diri, mudah menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dan
kondisi, mudah bekerjasama dengan orang lain, dapat memotivasi diri
sendiri, memahami orang lain seperti memahami diri sendiri), karena
dengan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi guru dapat
berhasil dalam setiap bidang kehidupannya dan menjadikan kegiatan
belajar-mengajar di kelas menjadi lebih efektif.
2. Guru perlu meningkatkan locus of control yang lebih berorientasi pada
internal (memiliki keyakinan diri yang tinggi akan keberhasilan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
kegagalan, siap belajar dari lingkungan), karena guru dengan locus of
control internal akan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi.
3. Guru (sebagai orang tua) perlu mempertahankan kultur dalam keluarga
yang berorientasi pada power distance kecil (meminimalkan perbedaan
status/kekuasaan, otoritas orang tua nyaris tidak ada, aturan-aturan yang
ditetapkan dalam keluarga bersifat lebih longgar, ketidaktergantungan
keperilakuan anak pada orangtuanya, sikap egaliter sesama anggota
keluarga ataupun pada anggota keluarga yang lebih tua), individualism
(kebebasan berpendapat dalam keluarga, keleluasaan untuk mandiri, sikap
mau mengakui kesalahan jika memang berbuat salah, menekankan
tanggung jawab dan hak-hak pribadi setiap anggota keluarga), femininity
(peran ayah yang tidak dominan dalam menetapkan aturan-aturan
keluarga, tidak menghendaki adanya perbedaan-perbedaan dalam
keluarga, perhatian yang sama kepada setiap anggota keluarga). Selain itu
perlu menciptakan kultur keluarga yang lebih berorientasi pada
uncertainty avoidance lemah (kebiasaan anggota keluarga untuk tidak
cemas menghadapi persoalan hidup, fleksibilitas penerapan aturan-aturan
dalam keluarga, dan kebiasaan menganggap kondisi ketidakpastian
sebagai suatu kewajaran). Sementara, pihak sekolah perlu untuk terus
mempertahankan kultur dalam lingkungan kerja yang lebih berorientasi
pada power distance kecil (kepala sekolah tidak menampakkan sebagai
atasan dan guru tidak merasa sebagai bawahan, kepala sekolah memberi
kebebasan kepada guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
(tingkat pengawasan longgar), besar gaji yang diterima kepala sekolah dan
guru tidak berbeda jauh), individualism (pengelolaan pekerjaan secara
individual, pemberian gaji didasarkan pada tinggi rendahnya ketrampilan),
femininity (penyelesaian setiap masalah dengan musyawarah, prinsip
bekerja untuk hidup), dan uncertainty avoidance lemah (disiplin kerja
bukan karena ditekankan dalam peraturan tetapi berasal dari inisiatif
masing-masing pribadi, kebiasaan kepala sekolah dan guru untuk tidak
menghindari risiko, kebebasan guru dalam mengeluarkan ide, kepala
sekolah dan guru memiliki semangat kerja yang tinggi/kerja keras).
Lingkungan masyarakat perlu mempertahankan kultur dalam lingkungan
masyarakat yang berorientasi pada power distance kecil (setiap warga
memiliki hak yang sama, perangkat desa tidak menampakkan dirinya
sebagai atasan dan warga tidak merasa sebagai bawahan), femininity
(warga memiliki solidaritas yang tinggi, pemecahan masalah berdasarkan
musyawarah untuk mufakat, laki- laki dan perempuan memiliki hak yang
sama dalam menduduki jabatan politik), uncertainty avoidance lemah
(protes dari setiap warga diterima, merubah aturan jika dirasa aturan
tersebut tidak lagi dapat diterapkan). Selain itu perlu menciptakan kultur
lingkungan masyarakat yang lebih berorientasi pada individualism (hak
dan kewajiban diberlakukan sama bagi setiap warga, kepentingan dari
setiap individu diperhatikan). Oleh sebab hal tersebut memiliki dampak
positif pada perkembangan tingkat kecerdasan emosional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
4. Penelitian tentang kecerdasan emosional guru belum banyak dilakukan,
padahal guru dituntut untuk memiliki tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi sehingga dapat mengarahkan dan mendidik siswa agar memperoleh
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai yang semuanya
akan menunjang pengembangan diri siswa agar menjadi manusia yang
berkualitas. Oleh sebab itu, penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut
dengan melibatkan lebih banyak variabel predik tor lainnya, seperti:
variabel konsep diri, dll. Perlu juga diidentifikasi variabel-variabel
pemoderasi lain yang relevan dan berpengaruh pada hubungan variabel
prediktor dengan kecerdasan emosional guru. Penelitian lanjutan perlu
dilakukan dengan rancangan penelitian yang lebih baik, baik yang
berkaitan dengan penyusunan kuesioner maupun yang terkait dengan
kerepresentatifan sampel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Melton Putra.
Ahyari, Agus. (1986). Manajemen Produksi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE UGM.
Anoraga, Pandji., Sri Suyati. (1995). Psikologi Industri dan Sosial. Semarang: Pustaka Jaya.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Metode Penelitian. Jakarta:Bumi Rineka Cipta
________________. (2002). Metode Penelitian. Jakarta:Bumi Rineka Cipta.
Dayakisni, Tri., Salis Yuniardi. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang:UMM. Press.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. (2006). Data Jumlah Guru SMA
Negeri dan Swasta Kabupaten Kulon Progo. Engler, Barbara. (1985). Personality Theories: an Introduction (2rd ed). Boston:
Houghton Mifflin Company. Francisco Burzi. http://www.pts.com.my
Ge Mozaik. (2005). Pentingnya Pendidikan Kecerdasan Emosional. http://ganeca.blogspirit.com/archive/2005/06/23 ge mozaik-juni-2005-pentingnya-pendidikan-kecerdasan-emos.html
Gilarso SJ, T. (2003). Moral Keluarga. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Goleman, Daniel. (1999). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. ______________. (1996). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama Gujarati, Damodar N. (1995). Basic Econometrics (3rd ed). Singapore: McGraw-
Hill, Inc. Hofstede, Geert. (1994). Cultures and Organizations. London: Harpercollins
Publishers. Kartono, Kartini. (1985). Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta:
CV.Rajawali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Kohler, Heinz. (1988). Statistics for Business and Economics. England: Scott,
Foresman and Company. Kotter, John P., James L. Heskett. (1992). Corporate Culture and Performance.
New York: Macmillan, Inc. Kottak, Conrad Phillip. (1991). Cultural Anthropology. New York: McGraw-Hill,
Inc. Latest Positive Idea. (2002). Emotional Intelligence.
http://www1.unpar.ac.id/web/column/rudiscolumn.asp?koderekaman=024513121540676.
Lester, Paula E, Lloyd K. Bishop. (1982). Handbook of Tests and Measurement in
Education and The Social Sciences. Lancaster: Technomic Publishing Co., Inc.
Manurung, M.R., Hettie U. Manurung. (1995). Manajemen Keluarga. Bandung:
Indonesia Publishing House. Nitisemito, Alex. S. (1982). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peterson, Christopher. (1988). Personality. Harcourt Brace Jovanovich, Publishers.
Pujiwati, Brigita. (2004). “Hubungan Antara Locus of Control Internal Dengan
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Divisi Pemasaran PT Astra International Tbk-Honda Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: Fak. Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Rotter. http://www.nald.ca/fulltext/report1/REP10-01.HTM
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2006). Manusia Indonesia: Mentalitas Prapenelitian di Era Informasi “Cyber”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sears, David O. (1994). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali.
Sudjana. (1996). Metoda Statistika (Edisi ke-6). Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar
Baru Sugiono, (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
_______ . (2001). Statistik Nonparametris. Bandung: Alfa Beta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 LAMPIRAN
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 LAMPIRAN
DATA PRAPENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Mentah Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Guru
No Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9 Btr10 Btr11 Btr12 Btr13 Btr14 Btr15 Btr16 Btr17 Btr18 Btr19 Btr20 Btr21 Btr22 Btr23 Btr24 Jml 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 68 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 83 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 80 5 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 68 6 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 73 7 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 76 8 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 78 9 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 76
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 11 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 84 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 94 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96 14 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 1 3 3 4 3 3 2 73 15 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 71 16 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 70 17 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 75 18 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 62 19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 72 20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 69 21 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 68 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 95 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 73 24 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 85 25 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 77 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 27 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71 28 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 77 29 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 82 30 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Mentah Validitas Variabel Kultur Keluarga
No Btr1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 Btr 11 Btr 12 Btr 13 Btr 14 Btr 15 Btr 16 Btr 17 Btr 18 Jml 1 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 66 2 2 2 2 4 3 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 2 53 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 46 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 1 1 57 5 1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 2 4 3 4 1 1 51 6 1 2 3 4 4 2 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 1 1 47 7 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 54 8 1 4 2 4 4 2 3 4 4 4 1 2 3 4 1 4 1 1 49 9 2 1 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 2 53
10 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 54 11 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 1 1 54 12 1 3 1 4 3 1 4 4 4 4 1 1 4 3 4 3 1 1 47 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 14 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 51 15 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 1 2 50 16 2 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 41 17 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 1 1 53 18 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 2 55 19 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 56 20 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 1 1 54 21 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 55 22 1 3 1 4 3 1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 1 1 46 23 1 2 2 3 4 2 3 3 4 3 1 3 1 3 3 3 1 2 44 24 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 59 25 2 3 2 4 3 2 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 50 26 1 2 1 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 4 3 4 1 1 40 27 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 49 28 2 2 1 4 4 1 4 4 4 4 2 1 3 3 4 3 2 2 50 29 2 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 2 1 4 4 4 2 2 52 30 1 2 3 4 3 3 4 3 3 4 1 3 2 3 4 3 1 1 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Mentah Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja
No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 Btr 11 Btr 12 Btr 13 Btr 14 Btr 15 Btr 16 Jml 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 44 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 45 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 48 4 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 50 5 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 52 6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 50 7 4 4 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 47 8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 48 9 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 46
10 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 44 11 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 4 3 3 1 4 40 12 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 60 13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62 14 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 54 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 48 16 3 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 2 4 52 17 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 49 18 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 46 19 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 42 20 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 51 21 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44 22 4 4 1 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 51 23 4 3 2 2 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 45 24 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 59 25 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 44 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 46 27 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 45 28 2 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 2 4 2 3 3 48 29 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 46 30 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Mentah Validitas Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat
No Btr1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 Btr 11 Btr 12 Btr 13 Btr 14 Btr 15 Btr 16 Btr 17 Btr 18 Jml 1 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 2 2 3 3 2 49 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 49 3 2 3 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 45 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 60 5 3 3 3 3 2 4 3 4 2 2 2 2 4 4 2 3 2 2 50 6 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 1 47 8 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 47 9 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 1 2 3 4 2 3 3 2 50
10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 1 47 11 3 4 3 3 4 3 4 4 1 4 1 1 4 4 1 3 3 2 52 12 1 4 3 1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 57 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 14 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 56 15 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 48 16 3 3 4 3 2 3 2 4 1 2 1 1 3 2 1 3 3 2 43 17 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 59 18 2 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 2 3 2 2 50 19 2 3 2 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 42 20 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 53 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 22 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1 1 4 4 1 4 4 2 57 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 49 24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 66 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 50 26 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 51 27 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 48 28 4 4 4 3 3 3 2 2 1 3 1 1 3 3 1 3 3 1 45 29 3 3 2 3 3 4 2 4 2 3 1 2 4 4 1 3 4 1 49 30 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Mentah Validitas Variabel Locus of Control
No Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9 Btr10 Btr11 Btr12 Btr13 Btr14 Btr15 Btr16 Btr17 Btr18 Btr19 Btr20 Btr21 Btr22 Btr23 Btr24 Btr25 Jml 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8 2 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 13 3 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 12 4 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 10 5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 15 7 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 15 8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 16 9 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 13
10 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 12 11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15 12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 13 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 19 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 16 16 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 13 17 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 18 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8 19 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 16 21 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 5 22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 23 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 10 24 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 26 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 8 27 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 28 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 29 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7 30 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 LAMPIRAN
HASIL UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KULTUR KELUARGA
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100,0 Excluded(a) 0 ,0 Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,819 ,822 18 Item Statistics
Mean Std.
Deviation N btr1 1,70 ,750 30 btr2 2,80 ,805 30 btr3 2,67 ,959 30 btr4 3,70 ,466 30 btr5 3,53 ,507 30 btr6 2,60 ,932 30 btr7 3,57 ,568 30 btr8 3,63 ,490 30 btr9 3,37 ,615 30 btr10 3,67 ,479 30 btr11 1,67 ,758 30 btr12 2,67 ,959 30 btr13 2,77 ,971 30 btr14 3,30 ,596 30 btr15 3,53 ,730 30 btr16 3,27 ,583 30 btr17 1,67 ,758 30 btr18 1,77 ,817 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Inter-Item Correlation Matrix
btr1 btr2 btr3 btr4 btr5 btr6 btr7 btr8 btr9 btr10 btr11 btr12 btr13 btr14 btr15 btr16 btr17 btr18btr1 1,000 ,011 ,288 -,168 ,163 ,266 ,008 -,122 -,052 -,192 ,971 ,192 ,327 -,023 ,176 -,047 ,971 ,951btr2 ,011 1,000 ,268 ,110 -,068 ,303 ,106 ,419 ,223 ,089 ,000 ,268 ,335 ,057 -,164 ,117 ,000 -,021btr3 ,288 ,268 1,000 ,077 ,307 ,964 ,042 ,098 -,078 ,050 ,269 ,925 ,247 ,060 ,164 ,103 ,269 ,293btr4 -,168 ,110 ,077 1,000 ,117 ,032 ,664 ,709 ,517 ,926 -,098 ,000 ,145 ,459 ,385 ,431 -,098 -,190btr5 ,163 -,068 ,307 ,117 1,000 ,248 -,128 -,018 ,236 ,189 ,120 ,236 ,051 ,023 ,136 ,085 ,120 ,227btr6 ,266 ,303 ,964 ,032 ,248 1,000 ,052 ,045 -,096 ,000 ,244 ,964 ,198 ,037 ,172 ,076 ,244 ,235btr7 ,008 ,106 ,042 ,664 -,128 ,052 1,000 ,400 ,470 ,591 ,053 ,042 -,127 ,499 ,493 ,465 ,053 -,002btr8 -,122 ,419 ,098 ,709 -,018 ,045 ,400 1,000 ,461 ,636 -,062 ,024 ,249 ,390 ,083 ,354 -,062 -,135btr9 -,052 ,223 -,078 ,517 ,236 -,096 ,470 ,461 1,000 ,546 -,025 -,019 ,090 ,630 ,241 ,583 -,025 ,039btr10 -,192 ,089 ,050 ,926 ,189 ,000 ,591 ,636 ,546 1,000 -,126 -,025 ,123 ,483 ,328 ,452 -,126 -,205btr11 ,971 ,000 ,269 -,098 ,120 ,244 ,053 -,062 -,025 -,126 1,000 ,174 ,312 ,000 ,145 -,026 1,000 ,928btr12 ,192 ,268 ,925 ,000 ,236 ,964 ,042 ,024 -,019 -,025 ,174 1,000 ,173 ,060 ,164 ,103 ,174 ,205btr13 ,327 ,335 ,247 ,145 ,051 ,198 -,127 ,249 ,090 ,123 ,312 ,173 1,000 -,173 ,181 -,191 ,312 ,277btr14 -,023 ,057 ,060 ,459 ,023 ,037 ,499 ,390 ,630 ,483 ,000 ,060 -,173 1,000 ,095 ,952 ,000 ,007btr15 ,176 -,164 ,164 ,385 ,136 ,172 ,493 ,083 ,241 ,328 ,145 ,164 ,181 ,095 1,000 ,059 ,145 ,158btr16 -,047 ,117 ,103 ,431 ,085 ,076 ,465 ,354 ,583 ,452 -,026 ,103 -,191 ,952 ,059 1,000 -,026 -,010btr17 ,971 ,000 ,269 -,098 ,120 ,244 ,053 -,062 -,025 -,126 1,000 ,174 ,312 ,000 ,145 -,026 1,000 ,928btr18 ,951 -,021 ,293 -,190 ,227 ,235 -,002 -,135 ,039 -,205 ,928 ,205 ,277 ,007 ,158 -,010 ,928 1,000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
btr1 50,17 36,764 ,527 . ,803 btr2 49,07 38,961 ,250 . ,820 btr3 49,20 34,372 ,607 . ,796 btr4 48,17 39,799 ,358 . ,813 btr5 48,33 40,230 ,254 . ,817 btr6 49,27 34,961 ,571 . ,799 btr7 48,30 39,390 ,337 . ,814 btr8 48,23 39,840 ,330 . ,814 btr9 48,50 39,224 ,327 . ,814 btr10 48,20 39,959 ,319 . ,815 btr11 50,20 36,648 ,533 . ,802 btr12 49,20 35,269 ,521 . ,802 btr13 49,10 37,334 ,324 . ,817 btr14 48,57 39,426 ,312 . ,815 btr15 48,33 38,713 ,316 . ,815 btr16 48,60 39,490 ,312 . ,815 btr17 50,20 36,648 ,533 . ,802 btr18 50,10 36,438 ,508 . ,803
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 51,87 42,120 6,490 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KULTUR LINGKUNGAN KERJA
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 96,8 Excluded(a) 1 3,2 Total 31 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,811 ,820 16 Item Statistics
Mean Std. Deviation N btr1 3,03 ,615 30 btr2 3,33 ,479 30 btr3 2,57 ,679 30 btr4 2,67 ,661 30 btr5 3,03 ,556 30 btr6 3,30 ,535 30 btr7 2,70 ,750 30 btr8 3,33 ,479 30 btr9 3,40 ,498 30 btr10 2,77 ,679 30 btr11 3,17 ,747 30 btr12 3,07 ,740 30 btr13 3,13 ,681 30 btr14 3,30 ,596 30 btr15 2,43 ,626 30 btr16 3,27 ,583 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Inter-Item Correlation Matrix
btr1 btr2 btr3 btr4 btr5 btr6 btr7 btr8 btr9 btr10 btr11 btr12 btr13 btr14 btr15 btr16 btr1 1,000 ,195 -,129 ,113 ,904 ,283 -,127 ,312 ,180 -,146 ,213 ,677 ,071 ,254 -,218 ,263 btr2 ,195 1,000 -,071 ,363 ,216 ,269 -,192 ,250 ,866 ,035 ,321 ,227 ,070 ,000 -,038 ,288 btr3 -,129 -,071 1,000 ,589 -,143 -,009 ,887 ,035 ,122 ,820 ,079 -,146 ,129 ,077 ,863 -,134 btr4 ,113 ,363 ,589 1,000 ,031 ,195 ,557 ,363 ,524 ,512 ,116 -,094 ,332 ,000 ,444 ,149 btr5 ,904 ,216 -,143 ,031 1,000 ,429 -,141 ,345 ,199 -,070 ,318 ,665 ,170 ,385 -,241 ,291 btr6 ,283 ,269 -,009 ,195 ,429 1,000 -,112 ,403 ,310 ,104 ,647 ,296 ,549 ,573 -,093 ,508 btr7 -,127 -,192 ,887 ,557 -,141 -,112 1,000 -,096 -,037 ,806 -,092 -,087 ,081 -,023 ,727 -,284 btr8 ,312 ,250 ,035 ,363 ,345 ,403 -,096 1,000 ,433 ,141 ,225 ,130 ,704 ,241 ,077 ,658 btr9 ,180 ,866 ,122 ,524 ,199 ,310 -,037 ,433 1,000 ,183 ,371 ,206 ,244 ,163 ,088 ,451 btr10 -,146 ,035 ,820 ,512 -,070 ,104 ,806 ,141 ,183 1,000 ,147 -,105 ,144 ,094 ,733 -,012 btr11 ,213 ,321 ,079 ,116 ,318 ,647 -,092 ,225 ,371 ,147 1,000 ,229 ,361 ,504 -,012 ,528 btr12 ,677 ,227 -,146 -,094 ,665 ,296 -,087 ,130 ,206 -,105 ,229 1,000 -,018 ,266 -,139 ,117 btr13 ,071 ,070 ,129 ,332 ,170 ,549 ,081 ,704 ,244 ,144 ,361 -,018 1,000 ,323 ,022 ,601 btr14 ,254 ,000 ,077 ,000 ,385 ,573 -,023 ,241 ,163 ,094 ,504 ,266 ,323 1,000 ,102 ,357 btr15 -,218 -,038 ,863 ,444 -,241 -,093 ,727 ,077 ,088 ,733 -,012 -,139 ,022 ,102 1,000 -,233 btr16 ,263 ,288 -,134 ,149 ,291 ,508 -,284 ,658 ,451 -,012 ,528 ,117 ,601 ,357 -,233 1,000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
45,47 23,706 ,340 . ,806
45,17 24,351 ,325 . ,80645,93 22,892 ,426 . ,80045,83 22,282 ,545 . ,79145,47 23,568 ,416 . ,801
45,20 22,993 ,554 . ,79345,80 23,545 ,277 . ,81245,17 23,454 ,525 . ,79645,10 23,334 ,527 . ,795
45,73 22,616 ,471 . ,79745,33 22,161 ,484 . ,79645,43 23,771 ,250 . ,81445,37 22,654 ,463 . ,797
45,20 23,338 ,422 . ,80046,07 23,857 ,306 . ,80845,23 23,426 ,417 . ,801
btr1btr2btr3btr4btr5
btr6btr7btr8btr9
btr10btr11btr12btr13
btr14btr15btr16
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
48,50 26,121 5,111 16Mean Variance Std. Deviation N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100,0 Excluded(a) 0 ,0 Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,860 ,864 18 Item Statistics
Mean Std. Deviation N btr1 2,87 ,730 30 btr2 3,30 ,535 30 btr3 3,23 ,679 30 btr4 2,90 ,662 30 btr5 2,90 ,662 30 btr6 3,37 ,490 30 btr7 2,87 ,571 30 btr8 3,30 ,596 30 btr9 2,27 ,785 30 btr10 2,90 ,662 30 btrr11 2,13 ,860 30 btr12 2,17 ,834 30 btr13 3,27 ,583 30 btr14 3,23 ,568 30 btr15 2,23 ,774 30 btr16 3,13 ,507 30 btr17 3,17 ,592 30 btr18 2,17 ,791 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Inter-Item Correlation Matrix
btr1 btr2 btr3 btr4 btr5 btr6 btr7 btr8 btr9 btr10 btrr11 btr12 btr13 btr14 btr15 btr16 btr17 btr18 btr1 1,000 ,194 ,274 ,828 ,257 ,238 -,044 ,016 ,004 ,328 ,029 ,038 ,167 ,244 -,065 ,329 ,292 ,159 btr2 ,194 1,000 ,560 ,088 ,380 ,224 ,474 ,357 -,033 ,282 ,060 -,039 ,398 ,442 -,008 ,229 ,272 ,122 btr3 ,274 ,560 1,000 ,361 ,130 ,045 ,083 ,162 ,073 ,207 ,122 ,173 ,012 -,057 ,090 ,207 ,071 ,246 btr4 ,828 ,088 ,361 1,000 ,213 ,223 -,036 ,079 ,053 ,370 ,085 ,156 ,161 ,156 ,047 ,349 ,308 ,230 btr5 ,257 ,380 ,130 ,213 1,000 ,330 ,420 ,341 ,053 ,921 ,024 ,031 ,607 ,523 ,047 ,555 ,484 ,230 btr6 ,238 ,224 ,045 ,223 ,330 1,000 ,181 ,555 ,275 ,223 ,207 ,267 ,611 ,673 ,221 ,351 ,495 ,193 btr7 -,044 ,474 ,083 -,036 ,420 ,181 1,000 ,223 ,313 ,328 ,318 ,193 ,317 ,418 ,385 ,182 ,068 ,356 btr8 ,016 ,357 ,162 ,079 ,341 ,555 ,223 1,000 -,029 ,254 -,013 -,035 ,754 ,499 -,082 ,319 ,244 ,037 btr9 ,004 -,033 ,073 ,053 ,053 ,275 ,313 -,029 1,000 -,013 ,916 ,878 -,010 ,165 ,916 ,081 ,346 ,648 btr10 ,328 ,282 ,207 ,370 ,921 ,223 ,328 ,254 -,013 1,000 -,097 ,094 ,518 ,339 -,020 ,452 ,396 ,230 btrr11 ,029 ,060 ,122 ,085 ,024 ,207 ,318 -,013 ,916 -,097 1,000 ,737 -,005 ,146 ,936 ,116 ,293 ,625 btr12 ,038 -,039 ,173 ,156 ,031 ,267 ,193 -,035 ,878 ,094 ,737 1,000 -,024 ,061 ,793 ,027 ,291 ,792 btr13 ,167 ,398 ,012 ,161 ,607 ,611 ,317 ,754 -,010 ,518 -,005 -,024 1,000 ,638 -,066 ,342 ,366 ,050 btr14 ,244 ,442 -,057 ,156 ,523 ,673 ,418 ,499 ,165 ,339 ,146 ,061 ,638 1,000 ,107 ,247 ,393 ,141 btr15 -,065 -,008 ,090 ,047 ,047 ,221 ,385 -,082 ,916 -,020 ,936 ,793 -,066 ,107 1,000 ,094 ,213 ,666 btr16 ,329 ,229 ,207 ,349 ,555 ,351 ,182 ,319 ,081 ,452 ,116 ,027 ,342 ,247 ,094 1,000 ,383 ,114 btr17 ,292 ,272 ,071 ,308 ,484 ,495 ,068 ,244 ,346 ,396 ,293 ,291 ,366 ,393 ,213 ,383 1,000 ,233 btr18 ,159 ,122 ,246 ,230 ,230 ,193 ,356 ,037 ,648 ,230 ,625 ,792 ,050 ,141 ,666 ,114 ,233 1,000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
btr1 48,53 39,430 ,324 . ,860 btr2 48,10 40,024 ,388 . ,856 btr3 48,17 40,006 ,288 . ,861 btr4 48,50 39,293 ,387 . ,856 btr5 48,50 38,052 ,545 . ,850 btr6 48,03 39,344 ,545 . ,851 btr7 48,53 39,430 ,443 . ,854 btr8 48,10 40,093 ,330 . ,858 btr9 49,13 36,878 ,571 . ,848 btr10 48,50 38,603 ,474 . ,853 btrr11 49,27 36,547 ,543 . ,850 btr12 49,23 36,737 ,545 . ,849 btr13 48,13 39,292 ,452 . ,854 btr14 48,17 39,040 ,503 . ,852 btr15 49,17 37,316 ,531 . ,850 btr16 48,27 39,857 ,441 . ,854 btr17 48,23 38,599 ,542 . ,850 btr18 49,23 36,530 ,604 . ,846
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 51,40 42,938 6,553 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL LOCUS OF CONTROL
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100,0 Excluded(a) 0 ,0 Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,811 ,813 25
Item Statistics
Mean Std. Deviation N btr1 ,63 ,490 30 btr2 ,53 ,507 30 btr3 ,80 ,407 30 btr4 ,47 ,507 30 btr5 ,67 ,479 30 btr6 ,53 ,507 30 btr7 ,67 ,479 30 btr8 ,33 ,479 30 btr9 ,47 ,507 30 btr10 ,53 ,507 30 btr11 ,63 ,490 30 btr12 ,13 ,346 30 btr13 ,53 ,507 30 btr14 ,30 ,466 30 btr15 ,60 ,498 30 btr16 ,40 ,498 30 btr17 ,23 ,430 30 btr18 ,63 ,490 30 btr19 ,40 ,498 30 btr20 ,23 ,430 30 btr21 ,67 ,479 30 btr22 ,63 ,490 30 btr23 ,27 ,450 30 btr24 ,57 ,504 30 btr25 ,23 ,430 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
btr1 11,47 23,982 ,304 . ,807 btr2 11,57 23,289 ,436 . ,800 btr3 11,30 23,872 ,413 . ,802 btr4 11,63 23,826 ,322 . ,806 btr5 11,43 23,564 ,405 . ,802 btr6 11,57 23,357 ,421 . ,801 btr7 11,43 24,047 ,298 . ,807 btr8 11,77 24,185 ,268 . ,808 btr9 11,63 24,033 ,279 . ,808 btr10 11,57 23,702 ,348 . ,805 btr11 11,47 24,120 ,274 . ,808 btr12 11,97 24,516 ,305 . ,807 btr13 11,57 23,909 ,305 . ,807 btr14 11,80 24,028 ,314 . ,806 btr15 11,50 23,707 ,355 . ,804 btr16 11,70 23,803 ,335 . ,805 btr17 11,87 23,568 ,461 . ,800 btr18 11,47 23,706 ,363 . ,804 btr19 11,70 24,010 ,291 . ,807 btr20 11,87 24,326 ,275 . ,808 btr21 11,43 23,495 ,420 . ,801 btr22 11,47 24,120 ,274 . ,808 btr23 11,83 23,040 ,564 . ,795 btr24 11,53 23,982 ,292 . ,807 btr25 11,87 24,120 ,325 . ,806
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 12,10 25,679 5,067 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN EMOSIONAL
Case Processing Summary
N % Valid 30 100,0 Excluded(a) 0 ,0
Cases
Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,926 ,928 24
Item Statistics
Mean Std. Deviation N btr1 3,23 ,568 30 btr2 3,23 ,504 30 btr3 3,37 ,490 30 btr4 3,07 ,583 30 btr5 3,00 ,525 30 btr6 3,23 ,504 30 btr7 3,33 ,547 30 btr8 3,07 ,583 30 btr9 3,47 ,507 30 btr10 3,27 ,521 30 btr11 3,17 ,648 30 btr12 3,13 ,507 30 btr13 3,13 ,629 30 btr14 3,17 ,648 30 btr15 3,20 ,610 30 bt16 3,27 ,583 30 btr17 3,37 ,490 30 btr18 3,03 ,556 30 btr19 2,80 ,761 30 btr20 3,13 ,507 30 btr21 3,40 ,498 30 btr22 3,10 ,712 30 btr23 3,23 ,504 30 btr24 3,03 ,615 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
btr1 73,20 65,890 ,356 . ,926 btr2 73,20 64,855 ,540 . ,923 btr3 73,07 66,202 ,383 . ,926 btr4 73,37 63,895 ,564 . ,923 btr5 73,43 64,047 ,615 . ,922 btr6 73,20 64,372 ,602 . ,922 btr7 73,10 64,852 ,493 . ,924 btr8 73,37 63,068 ,657 . ,921 btr9 72,97 64,861 ,536 . ,923 btr10 73,17 64,971 ,507 . ,924 btr11 73,27 61,926 ,701 . ,920 btr12 73,30 63,459 ,715 . ,921 btr13 73,30 63,528 ,556 . ,923 btr14 73,27 61,720 ,723 . ,920 btr15 73,23 62,530 ,683 . ,921 bt16 73,17 63,592 ,598 . ,922 btr17 73,07 64,271 ,634 . ,922 btr18 73,40 65,559 ,403 . ,925 btr19 73,63 61,826 ,592 . ,923 btr20 73,30 65,114 ,504 . ,924 btr21 73,03 64,378 ,609 . ,922 btr22 73,33 65,678 ,287 . ,929 btr23 73,20 63,614 ,700 . ,921 btr24 73,40 62,524 ,678 . ,921
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 76,43 69,495 8,336 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 LAMPIRAN DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMAN 1 WATES
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 2 3 4 2 4 13 4 3 3 3 2 2 3 20 3 4 3 3 13 3 3 3 9 55 2. 1 2 4 4 4 14 3 4 4 4 3 4 4 26 3 2 4 4 13 2 4 3 9 62 3. 1 3 3 3 3 12 4 4 4 3 2 2 3 22 4 3 4 4 15 3 3 4 10 59 4. 2 2 3 3 3 11 4 4 4 4 2 4 3 25 4 3 3 3 13 3 4 3 10 59 5. 2 3 3 3 3 12 3 3 3 3 2 3 3 20 3 3 4 3 13 3 3 4 10 55 6. 1 2 2 2 4 10 3 3 3 4 2 4 2 21 4 3 4 3 14 4 4 4 12 57 7. 2 3 3 4 4 14 4 3 3 3 2 3 4 22 4 3 4 4 15 3 4 4 11 62 8. 1 4 4 3 4 15 3 3 3 4 2 4 3 22 3 3 4 4 14 3 4 3 10 61 9. 2 3 3 3 3 12 3 3 3 3 2 3 3 20 3 4 3 3 13 3 3 3 9 54
10. 1 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 3 3 22 4 3 4 4 15 3 4 3 10 59 11. 2 2 2 3 3 10 3 3 3 3 2 3 3 20 3 3 3 3 12 2 3 3 8 50 12. 2 3 2 4 4 13 2 3 3 4 2 4 4 22 3 4 3 3 13 3 3 3 9 57 13. 2 3 3 2 2 10 3 3 3 2 3 3 2 19 3 3 3 4 13 3 4 3 10 52 14. 1 3 3 3 3 12 3 3 3 3 2 3 3 20 4 3 3 4 14 3 3 2 8 54 15. 1 3 3 3 3 12 4 3 3 4 2 4 3 23 3 3 3 3 12 2 2 3 7 54 16. 2 3 3 2 3 11 3 3 3 4 2 3 2 20 4 4 3 3 14 2 3 3 8 53 17. 1 4 2 4 4 14 3 4 4 4 2 4 4 25 4 4 3 4 15 3 2 2 7 61 18. 1 3 3 3 3 12 3 3 3 3 2 3 3 20 3 3 3 3 12 3 3 3 9 53 19. 1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 15 4 4 4 12 71 20. 1 2 2 2 2 8 2 2 3 2 2 2 1 14 2 2 2 2 8 2 2 3 7 37 21. 1 3 3 3 3 12 3 3 3 3 2 3 3 20 3 4 3 3 13 3 3 3 9 54 22. 1 3 3 2 4 12 3 4 4 4 2 4 2 23 3 3 3 3 12 3 3 3 9 56 23. 2 3 3 3 3 12 4 3 3 3 2 3 3 21 4 3 4 4 15 3 4 4 11 59 24. 1 4 3 3 3 13 3 4 4 3 3 3 3 23 3 4 3 4 14 3 3 2 8 58 25. 1 3 3 4 4 14 3 4 3 4 3 4 4 25 3 3 3 3 12 3 4 3 10 61 26. 2 4 4 4 3 15 4 4 3 4 4 4 4 27 4 4 3 4 15 3 4 4 11 68 27. 2 3 3 3 4 13 4 3 3 3 2 3 2 20 4 3 4 3 14 2 2 3 7 54 28. 1 3 3 4 4 14 3 3 4 2 2 2 2 18 3 3 4 3 13 3 2 3 8 53 29. 2 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 4 4 23 4 3 4 4 15 3 4 4 11 61 30. 2 3 3 2 4 12 4 3 3 2 2 3 3 20 4 3 3 3 13 2 3 3 8 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 1 3 2 2 8 3 1 1 5 3 4 1 4 12 2 2 3 1 4 12 37 2. 3 3 2 2 10 4 1 1 6 4 3 1 4 12 3 3 3 2 3 14 42 3. 1 3 3 3 10 3 2 1 6 3 4 1 4 12 2 2 3 2 2 11 39 4. 1 3 2 2 8 3 2 1 6 3 4 1 3 11 2 2 3 1 2 10 35 5. 3 3 2 3 11 4 2 3 9 3 4 2 4 13 4 3 4 2 2 15 48 6. 2 4 2 2 10 2 2 2 6 4 2 2 2 10 2 3 3 2 2 12 38 7. 4 4 2 2 12 4 2 3 9 4 4 2 4 14 4 2 4 2 3 15 50 8. 3 3 3 2 11 3 1 2 6 2 3 3 3 11 3 3 3 1 3 13 41 9. 3 3 3 3 12 3 2 3 8 3 3 3 4 13 2 3 3 3 2 13 46
10. 3 2 3 2 10 3 2 2 7 2 3 3 3 11 2 3 3 3 3 14 42 11. 2 3 2 3 10 3 2 3 8 3 3 2 4 12 3 3 4 2 3 15 45 12. 3 4 4 3 14 4 3 4 11 4 4 3 3 14 3 3 3 2 2 13 52 13. 1 4 3 2 10 4 2 4 10 4 4 3 4 15 3 4 4 2 3 16 51 14. 2 3 3 3 11 4 2 2 8 3 4 3 3 13 2 2 3 3 3 13 45 15. 4 3 4 2 13 2 3 4 9 3 3 4 3 13 2 4 4 4 3 17 52 16. 4 3 3 3 13 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 49 17. 3 2 2 2 9 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 42 18. 2 3 2 2 9 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 3 3 14 43 19. 3 2 3 3 11 3 2 2 7 2 3 2 3 10 2 3 3 2 2 12 40 20. 4 3 3 2 12 4 3 2 9 3 4 2 3 12 3 2 3 2 3 13 46 21. 3 4 2 3 12 4 3 4 11 4 4 1 4 13 4 1 4 3 4 16 52 22. 3 4 3 3 13 4 2 4 10 4 4 4 4 16 4 4 4 3 4 19 58 23. 2 2 3 2 9 4 3 2 9 2 3 3 4 12 2 2 4 3 2 13 43 24. 3 3 3 3 12 3 2 3 8 3 4 1 4 12 4 2 3 3 4 16 48 25. 1 3 2 2 8 3 2 3 8 3 3 2 2 10 2 2 3 3 3 13 39 26. 2 3 2 3 10 3 1 3 7 3 3 2 3 11 3 2 3 4 3 15 43 27. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 43 28. 4 3 3 3 13 3 1 3 7 3 3 2 3 11 3 3 3 1 3 13 44 29. 3 4 3 2 12 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 2 3 1 3 12 43 30. 2 3 3 3 11 3 3 4 10 3 4 3 4 14 3 4 3 2 4 16 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 4 4 4 3 4 19 3 4 4 4 4 19 4 2 4 2 4 16 4 4 3 11 65 2. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 3 13 3 3 3 2 3 14 4 3 2 9 51 3. 3 4 3 3 3 16 1 4 4 4 3 16 4 4 4 2 4 18 4 3 3 10 60 4. 4 4 3 4 4 19 2 4 4 4 4 18 4 4 4 2 4 18 4 3 3 10 65 5. 3 4 3 3 3 16 1 2 4 3 4 14 4 3 4 2 3 16 3 3 2 8 54 6. 3 3 3 2 3 14 2 2 4 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 2 3 8 49 7. 3 3 2 2 2 12 2 3 3 3 3 14 3 2 3 1 3 12 3 3 2 8 46 8. 4 3 3 2 3 15 2 3 3 3 3 14 3 3 3 2 3 14 3 3 3 9 52 9. 3 3 3 3 3 15 1 2 3 3 2 11 3 3 3 2 3 14 3 3 3 9 49 10. 3 2 2 2 2 11 2 2 3 3 2 12 3 3 3 1 2 12 3 3 2 8 43 11. 4 3 3 3 3 16 1 2 3 3 1 10 3 3 4 2 3 15 3 3 2 8 49 12. 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 2 14 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 50 13. 3 3 2 3 2 13 2 4 3 2 1 12 4 3 3 1 2 13 3 4 4 11 49 14. 3 4 3 3 3 16 2 2 3 3 2 12 3 2 4 2 3 14 3 3 2 8 50 15. 4 4 4 4 3 19 1 3 4 4 2 14 2 3 4 2 1 12 4 3 2 9 54 16. 3 3 3 3 3 15 1 3 4 2 1 11 3 3 4 2 2 14 4 4 2 10 50 17. 3 4 4 4 3 18 2 2 3 2 1 10 4 4 3 2 3 16 3 2 1 6 50 18. 4 4 3 3 4 18 3 3 3 3 2 14 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 53 19. 4 3 3 2 3 15 1 2 3 3 2 11 3 3 3 2 2 13 3 3 1 7 46 20. 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 1 11 3 3 3 1 3 13 3 3 2 8 46 21. 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 1 17 4 4 4 2 4 18 4 4 2 10 64 22. 3 4 3 4 4 18 3 1 4 4 1 13 4 4 4 1 1 14 4 4 1 9 54 23. 3 4 2 3 2 14 4 3 3 4 2 16 4 4 4 1 4 17 4 4 3 11 58 24. 3 2 3 3 3 14 3 3 3 4 1 14 4 4 4 2 4 18 4 4 3 11 57 25. 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 1 11 3 3 3 1 3 13 3 3 2 8 46 26. 4 4 4 2 3 17 3 2 3 3 1 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 51 27. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 1 7 48 28. 4 3 3 4 4 18 2 2 3 3 1 11 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 51 29. 3 3 3 3 3 15 1 2 3 3 1 10 3 3 3 1 3 13 3 3 2 8 46 30 3 4 3 3 3 16 3 2 3 3 2 13 4 3 3 1 3 14 4 3 2 9 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 3 4 3 85 2. 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 71 3. 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 82 4. 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 82 5. 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 78 6. 3 3 3 3 2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 72 7. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 73 8. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 69 9. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 67
10. 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 67 11. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 12. 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 88 13. 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 79 14. 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 64 15. 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 4 3 3 3 74 16. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 91 17. 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 64 18. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 69 19. 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 63 20. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 70 21. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 91 22. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96 23. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 81 24. 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 81 25. 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 85 26. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 27. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 73 28. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 29. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 68 30. 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 13 2. 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 12 3. 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 4. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 5. 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 12 6. 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 12 7. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21 8. 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 9. 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 10. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11. 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 12. 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 12 13. 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 14. 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12 15. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 11 16. 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 17. 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 18. 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 19. 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 20. 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 21. 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 11 22. 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 23. 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 16 24. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 9 25. 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 26. 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 14 27. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 28. 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 11 29. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 30. 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMAN 2 WATES
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 1 2 4 3 4 13 3 2 4 3 3 3 2 20 1 4 4 2 11 2 2 2 6 50 2. 2 2 4 3 4 13 4 3 4 3 3 3 3 23 2 4 4 4 14 2 2 2 6 56 3. 1 2 4 2 4 12 4 3 3 3 3 3 3 22 2 3 4 4 13 3 2 2 7 54 4. 2 2 4 3 4 13 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 4 13 3 3 2 8 56 5. 1 2 4 2 4 12 4 3 4 3 3 4 3 24 3 4 3 4 14 3 3 3 9 59 6. 2 3 3 2 4 12 4 3 4 3 2 4 3 23 3 4 3 4 14 3 3 3 9 58 7. 2 1 3 3 4 11 4 3 4 3 2 4 3 23 3 4 4 4 15 4 4 4 12 61 8. 2 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 4 3 27 3 4 4 3 14 4 4 4 12 68 9. 2 2 4 2 3 11 2 2 2 3 3 3 2 17 2 3 3 3 11 3 3 2 8 47
10. 1 2 3 2 4 11 4 2 4 3 3 3 2 21 3 4 4 4 15 3 3 4 10 57 11. 2 1 4 3 4 12 3 1 3 3 3 3 1 17 2 4 3 4 13 2 1 2 5 47 12. 2 2 3 3 4 12 3 2 4 3 4 4 2 22 3 4 3 4 14 4 2 3 9 57 13. 2 1 4 4 4 13 4 1 4 1 4 4 1 19 4 4 4 4 16 2 2 3 7 55 14. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 4 12 2 2 3 7 48 15. 1 2 4 2 3 11 3 2 4 3 3 3 2 20 2 3 3 2 10 2 2 2 6 47 16. 2 1 4 1 3 9 4 1 3 4 4 4 1 21 1 1 3 4 9 3 2 1 6 45 17. 1 2 4 2 4 12 4 2 2 2 3 3 2 18 2 3 3 4 12 3 1 2 6 48 18. 1 1 3 2 4 10 3 1 3 3 2 3 2 17 2 2 4 4 12 3 2 3 8 47 19. 2 2 3 2 3 10 4 2 3 3 4 4 2 22 4 4 4 4 16 2 2 3 7 55 20. 2 1 4 4 4 13 4 1 4 2 4 4 2 21 4 4 4 4 16 3 2 3 8 58 21. 2 3 4 4 4 15 4 2 3 3 3 3 2 20 3 3 4 4 14 4 2 2 8 57 22. 1 2 4 2 3 11 3 2 4 3 3 3 2 20 2 3 3 2 10 2 2 2 6 47 23. 2 1 4 2 4 11 4 1 4 4 4 4 1 22 1 1 4 4 10 4 1 1 6 49 24. 2 1 3 3 4 11 4 2 3 2 4 3 3 21 3 4 3 4 14 2 1 4 7 53 25. 2 1 4 4 4 13 4 1 4 1 4 4 1 19 4 4 4 4 16 1 1 1 3 51 26. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 4 12 2 2 3 7 48 27. 1 2 4 2 3 11 3 2 4 3 3 3 2 20 2 3 3 2 10 2 2 2 6 47 28. 2 1 4 4 4 13 4 1 4 1 4 4 1 19 4 4 4 4 16 1 1 1 3 51 29. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 4 12 2 2 3 7 48 30. 1 2 4 2 3 11 3 2 4 3 3 3 2 20 2 3 3 2 10 2 2 2 6 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 2 4 3 2 11 4 3 3 10 3 3 2 3 11 3 3 3 3 3 15 47 2. 3 4 3 3 13 4 3 3 10 3 3 2 3 11 3 2 4 3 3 15 49 3. 3 4 1 2 10 4 3 3 10 3 4 1 4 12 3 2 4 3 3 15 47 4. 1 4 2 2 9 3 3 2 8 3 4 1 4 12 3 3 3 3 4 16 45 5. 3 3 3 2 11 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 43 6. 4 4 1 1 10 3 3 3 9 4 4 2 3 13 3 1 3 1 3 11 43 7. 4 4 2 2 12 3 3 3 9 3 4 2 3 12 3 1 3 1 3 11 44 8. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 43 9. 4 4 3 3 14 4 3 2 9 3 4 2 3 12 3 2 3 2 3 13 48
10. 3 4 2 2 11 4 2 3 9 3 4 2 3 12 3 2 3 3 3 14 46 11. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 2 3 3 2 3 13 42 12. 4 4 2 2 12 4 3 2 9 4 4 1 4 13 3 2 4 2 4 15 49 13. 1 4 1 4 10 4 4 1 9 4 4 1 4 13 4 2 3 2 3 14 46 14. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 4 4 2 3 13 3 3 3 3 4 16 50 15. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 4 4 2 3 13 3 3 3 2 4 15 46 16. 4 4 2 2 12 4 1 4 9 4 4 1 4 13 3 3 3 2 4 15 49 17. 2 3 2 2 9 4 3 2 9 4 4 4 2 14 3 2 4 3 3 15 47 18. 2 3 3 3 11 3 3 2 8 4 4 4 2 14 2 3 3 2 3 13 46 19. 3 3 2 3 11 3 4 3 10 3 4 4 3 14 4 4 4 4 4 20 55 20. 1 4 3 4 12 4 4 3 11 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20 58 21. 3 3 3 4 13 4 4 3 11 4 4 3 3 14 4 4 3 4 4 19 57 22. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 4 4 2 3 13 3 3 3 3 4 16 47 23. 4 4 1 1 10 4 4 3 11 4 4 4 4 16 2 2 3 2 3 12 49 24. 1 4 3 4 12 4 4 3 11 4 3 4 4 15 2 2 4 4 3 15 53 25. 1 4 1 4 10 3 3 3 9 4 3 1 3 11 4 4 4 4 3 19 49 26. 3 3 3 2 11 3 3 2 8 3 4 2 3 12 2 3 3 4 3 15 46 27. 3 3 2 2 10 3 3 3 9 4 4 2 3 13 3 3 3 4 3 16 48 28. 1 4 1 4 10 3 3 2 8 4 4 1 3 12 3 3 3 2 3 14 44 29. 3 3 3 2 11 3 3 2 8 3 4 2 3 12 2 2 3 2 3 12 43 30. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 4 4 2 3 13 3 3 3 2 4 15 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 3 2 1 2 3 11 3 4 3 3 2 15 4 3 4 3 3 17 3 3 3 9 52 2. 3 3 3 2 3 14 2 2 3 4 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 49 3. 2 3 3 4 3 15 2 2 3 3 2 12 4 3 3 2 3 15 3 3 2 8 50 4. 4 4 4 3 2 17 1 2 4 4 1 12 4 4 4 3 4 19 3 4 1 8 56 5. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 49 6. 4 4 4 4 4 20 1 1 4 4 1 11 4 4 4 1 4 17 4 4 1 9 57 7. 3 4 3 3 2 15 3 2 4 4 1 14 3 3 3 2 3 14 3 4 1 8 51 8. 2 4 2 1 1 10 3 2 3 2 2 12 4 4 4 1 3 16 4 1 1 6 44 9. 3 3 3 3 4 16 1 1 4 4 1 11 4 4 4 3 4 19 4 4 1 9 55 10. 2 3 3 3 2 13 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 2 8 48 11. 2 3 3 2 3 13 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 47 12. 2 4 4 3 2 15 2 1 3 4 1 11 4 4 3 4 4 19 4 3 2 9 54 13. 1 4 4 4 4 17 1 1 4 4 1 11 4 4 4 4 4 20 4 4 1 9 57 14. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 4 2 14 4 4 4 2 3 17 4 3 2 9 55 15. 3 3 3 3 3 15 1 2 3 3 2 11 3 3 4 2 3 15 3 3 2 8 49 16. 4 4 4 4 3 19 1 1 4 4 1 11 3 3 3 2 4 15 3 3 2 8 53 17. 2 2 3 4 2 13 2 2 4 4 1 13 3 3 3 3 3 15 3 3 2 8 49 18. 1 4 2 3 3 13 2 2 4 3 3 14 4 2 4 2 4 16 3 3 2 8 51 19. 3 3 3 2 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 3 9 49 20. 1 4 4 4 4 17 1 1 4 4 1 11 4 4 4 4 4 20 4 4 1 9 57 21. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 4 2 14 4 4 4 2 3 17 4 3 2 9 55 22. 3 3 3 3 3 15 1 2 3 3 2 11 3 3 4 2 3 15 3 3 2 8 49 23. 4 4 4 4 4 20 1 1 4 4 1 11 4 4 4 1 4 17 4 4 1 9 57 24. 3 4 3 3 2 15 3 2 4 4 1 14 3 3 3 2 3 14 3 4 1 8 51 25. 1 4 4 4 4 17 1 1 4 4 1 11 4 4 4 4 4 20 4 4 1 9 57 26. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 4 2 14 4 4 4 2 3 17 4 3 2 9 55 27. 3 3 3 3 3 15 1 2 3 3 2 11 3 3 3 2 3 14 2 2 2 6 46 28. 1 4 4 4 4 17 1 2 3 3 1 10 3 3 3 2 3 14 2 2 1 5 46 29. 2 3 3 3 3 14 1 2 3 3 2 11 3 3 2 2 3 13 3 3 2 8 46 30 2 3 3 3 3 14 1 2 3 3 2 11 3 3 2 2 3 13 3 3 2 8 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 75 2. 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 3. 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 59 4. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 75 5. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 6. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80 7. 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76 8. 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 75 9. 3 2 2 2 2 4 3 2 4 2 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 64
10. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 11. 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 75 12. 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 70 13. 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 80 14. 3 2 4 2 2 4 3 2 4 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 71 15. 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74 16. 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 77 17. 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 71 18. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 71 19. 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 78 20. 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 80 21. 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 76 22. 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 73 23. 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 76 24. 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 71 25. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 80 26. 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 77 27. 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74 28. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 80 29. 3 2 4 2 2 4 3 2 4 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 71 30. 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 2. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 3. 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 4. 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 9 5. 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 14 6. 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 7. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 8. 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 11 9. 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 12 10. 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 11. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 6 12. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 9 13. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7 14. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 15. 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9 16. 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8 17. 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 13 18. 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 14 19. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12 20. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 11 21. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 22. 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9 23. 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9 24. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 25. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 26. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 27. 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9 28. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 29. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 30. 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMAN 1 SENTOLO
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 1 3 3 3 3 12 3 2 2 2 3 2 3 17 3 3 3 3 12 2 2 4 8 49 2. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 12 3 2 3 8 50 3. 2 3 3 4 4 14 4 1 3 3 3 3 2 19 3 3 4 4 14 2 1 2 5 52 4. 2 2 3 3 3 11 3 2 4 3 3 3 2 20 3 1 3 3 10 2 2 2 6 47 5. 2 2 4 3 4 13 3 2 3 3 3 3 2 19 3 3 3 3 12 2 1 2 5 49 6. 2 2 4 2 3 11 4 1 4 2 3 4 2 20 2 1 4 4 11 2 2 2 6 48 7. 1 3 2 3 3 11 3 2 3 2 2 2 3 17 3 3 3 3 12 2 2 3 7 47 8. 2 1 4 3 3 11 3 2 2 2 3 2 3 17 3 3 3 3 12 2 2 4 8 48 9. 1 2 3 1 3 9 4 2 3 3 3 3 2 20 2 3 3 3 11 2 2 2 6 46
10. 2 2 3 2 3 10 3 1 3 3 3 3 2 18 2 3 3 3 11 3 2 2 7 46 11. 1 1 4 2 4 11 4 1 3 3 4 3 2 20 2 4 3 2 11 2 3 1 6 48 12. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 1 3 3 2 17 4 4 2 3 13 3 2 1 6 47 13. 1 2 3 4 4 13 1 4 2 3 3 2 2 17 3 3 3 3 12 2 1 1 4 46 14. 2 2 3 3 4 12 4 2 3 2 3 3 2 19 2 3 3 3 11 2 2 3 7 49 15. 2 2 4 3 3 12 4 1 3 2 3 3 1 17 2 3 3 3 11 2 1 1 4 44 16. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 2 3 3 10 3 2 3 8 47 17. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 2 3 3 2 18 2 3 3 3 11 3 2 3 8 47 18. 1 2 4 2 3 11 4 1 3 2 4 4 1 19 2 2 3 3 10 4 3 4 11 51 19. 2 2 3 3 4 12 3 2 3 2 4 3 2 19 3 3 3 3 12 2 1 2 5 48 20. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 4 13 2 1 2 5 47 21. 1 1 4 1 4 10 3 2 3 3 3 3 3 20 2 3 3 4 12 2 3 2 7 49 22. 1 2 4 2 4 12 3 1 3 3 3 3 3 19 2 3 3 3 11 3 3 2 8 50 23. 1 2 4 2 2 10 4 2 4 2 3 3 3 21 2 3 3 3 11 3 4 4 11 53 24. 2 2 4 3 3 12 3 2 2 3 3 3 3 19 3 3 3 3 12 3 4 4 11 54 25. 2 3 4 3 4 14 3 2 4 3 3 3 3 21 3 3 3 3 12 3 3 3 9 56 26. 1 2 4 2 4 12 4 1 4 3 3 3 2 20 2 3 3 3 11 3 2 2 7 50 27. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 3 11 3 2 3 8 49 28. 2 1 4 3 4 12 4 1 4 3 3 2 2 19 3 3 3 3 12 3 1 1 5 48 29. 1 2 4 2 4 12 4 1 4 3 3 3 2 20 2 2 2 4 10 3 1 2 6 48 30. 2 2 4 3 4 13 4 2 3 4 4 4 2 23 2 4 3 3 12 1 1 3 5 53 31. 1 2 4 3 3 12 2 2 1 4 2 3 3 17 4 4 4 4 16 3 3 2 8 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32. 1 2 4 3 4 13 4 2 3 3 3 3 2 20 3 3 4 3 13 2 1 3 6 52 33. 2 2 4 2 4 12 4 1 4 1 4 4 1 19 1 4 4 4 13 4 1 2 7 51 34. 2 2 4 3 3 12 4 2 3 3 3 3 2 20 3 3 4 4 14 3 1 2 6 52 35. 2 1 4 4 3 12 3 3 3 3 3 3 2 20 2 2 4 4 12 4 3 3 10 54 36. 2 2 3 3 4 12 3 1 3 2 3 3 3 18 3 3 3 3 12 3 2 3 8 50 37. 2 2 4 3 4 13 4 1 4 2 4 4 1 20 3 3 3 4 13 4 1 1 6 52 38. 2 4 4 2 3 13 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 12 3 3 3 9 55 39. 2 2 4 3 4 13 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 12 3 4 3 10 57 40. 1 1 4 2 4 11 4 2 3 3 4 3 3 22 3 4 4 2 13 2 3 3 8 54 41. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 4 20 4 4 4 3 15 3 3 3 9 55 42. 1 2 3 4 4 13 1 4 2 3 4 2 3 19 3 3 4 4 14 3 1 1 5 51 43. 2 2 3 3 4 12 4 2 3 3 3 3 4 22 4 3 3 3 13 3 3 3 9 56 44. 2 2 4 3 4 13 4 2 3 4 4 4 2 23 2 4 4 4 14 1 1 3 5 55 45. 1 2 4 3 3 12 2 2 1 4 2 3 3 17 3 4 4 4 15 4 4 3 55
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 2 3 2 3 10 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 4 4 4 4 19 50 2. 2 3 3 3 11 2 2 2 6 3 3 3 3 12 2 3 4 4 4 17 46 3. 2 3 2 3 10 4 3 2 9 4 4 4 4 16 3 3 4 3 4 17 52 4. 2 4 2 1 9 4 3 3 10 4 3 4 4 15 3 3 3 3 3 15 49 5. 3 3 2 2 10 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 46 6. 3 4 2 3 12 3 3 3 9 3 3 1 4 11 3 4 4 2 3 16 48 7. 3 3 3 2 11 3 3 2 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 44 8. 2 3 1 3 9 4 4 3 11 2 3 2 3 10 4 3 3 3 3 16 46 9. 3 3 3 2 11 4 4 3 11 3 3 1 4 11 4 3 3 3 3 16 49
10. 2 3 3 3 11 4 3 2 9 3 3 3 4 13 4 2 3 2 3 14 47 11. 2 4 3 3 12 4 1 3 8 3 4 2 3 12 2 2 3 3 2 12 44 12. 2 3 3 3 11 3 3 3 9 3 4 2 3 12 3 2 3 3 4 15 47 13. 2 3 1 3 9 3 3 4 10 3 3 2 3 11 3 3 3 3 4 16 46 14. 3 3 3 3 12 2 3 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 4 15 46 15. 4 4 1 1 10 2 3 3 8 3 3 3 3 12 3 3 3 2 3 14 44 16. 2 4 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 2 3 2 3 13 46 17. 3 4 3 3 13 3 3 3 9 3 3 3 3 12 4 3 4 3 4 18 52 18. 2 3 3 2 10 3 3 1 7 3 3 2 3 11 4 3 4 2 4 17 45 19. 3 3 3 3 12 3 3 2 8 2 2 3 3 10 2 3 4 4 4 17 47 20. 3 3 3 2 11 4 3 3 10 3 3 3 3 12 4 3 4 4 4 19 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. 4 3 2 2 11 4 3 2 9 3 4 1 3 11 4 1 3 3 2 13 44 22. 3 4 2 2 11 3 3 2 8 3 4 2 4 13 3 2 4 2 3 14 46 23. 1 3 2 3 9 4 3 3 10 3 4 3 4 14 4 4 4 4 3 19 52 24. 3 3 2 3 11 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 1 3 4 3 14 45 25. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 4 3 15 47 26. 4 4 3 2 13 4 2 3 9 3 3 3 3 12 3 3 4 4 4 18 52 27. 3 3 2 2 10 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 3 4 3 3 16 46 28. 1 4 4 1 10 4 3 2 9 4 4 3 4 15 2 2 4 1 3 12 46 29. 3 4 2 2 11 3 3 3 9 3 3 1 4 11 2 2 4 3 3 14 45 30. 3 4 3 3 13 4 4 2 10 3 4 2 3 12 3 2 3 2 2 12 47 31. 4 4 4 2 14 2 4 2 8 3 3 2 3 11 2 2 3 2 2 11 44 32. 2 2 3 3 10 2 3 2 7 4 2 2 2 10 2 3 3 2 2 12 39 33. 1 4 2 2 9 3 3 1 7 3 4 1 4 12 2 2 3 2 4 13 41 34. 3 3 2 2 10 3 3 1 7 3 4 1 4 12 3 3 3 2 3 14 43 35. 4 4 1 1 10 4 1 3 8 4 4 3 3 14 3 3 3 2 3 14 46 36. 3 3 3 3 12 2 3 3 8 3 3 2 3 11 2 3 4 4 4 17 48 37. 4 3 1 1 9 2 3 3 8 3 3 1 3 10 2 2 4 4 4 16 43 38. 2 3 3 3 11 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 2 3 2 3 13 45 39. 2 3 3 3 11 4 3 2 9 3 3 3 4 13 3 2 3 2 3 13 46 40. 2 4 3 3 12 4 1 3 8 3 4 2 3 12 2 2 3 3 2 12 44 41. 2 3 3 3 11 3 4 2 9 2 3 2 3 10 1 2 3 3 2 11 41 42. 2 3 1 3 9 3 3 2 8 3 3 2 2 10 3 2 3 3 2 13 40 43. 3 3 3 3 12 2 3 3 8 3 3 2 3 11 2 3 3 2 3 13 44 44. 3 4 3 3 13 3 3 2 8 3 4 2 3 12 2 2 3 2 2 11 44 45. 4 4 4 2 14 2 3 2 7 3 3 3 3 12 2 2 1 2 3 10 43
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 2 14 4 3 4 3 3 17 3 3 3 9 55 2. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50 3. 2 3 3 2 3 13 3 3 3 3 2 14 3 3 4 2 4 16 3 3 2 8 51 4. 3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 2 18 4 4 4 3 4 19 4 4 3 11 64 5. 2 3 3 2 2 12 3 3 4 4 2 16 3 3 3 2 2 13 4 4 3 11 52 6. 3 2 3 3 3 14 3 2 4 4 3 16 4 3 4 2 3 16 4 4 4 12 58 7. 2 3 3 3 3 14 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 14 3 4 4 11 54 8. 1 2 3 2 2 10 2 3 3 2 2 12 4 3 3 2 3 15 2 3 3 8 45 9. 3 3 4 3 3 16 2 2 3 3 2 12 3 3 4 3 3 16 2 3 2 7 51 10. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. 2 3 2 2 2 11 3 3 3 4 1 14 4 4 3 4 3 18 4 4 2 10 53 12. 2 3 3 2 3 13 2 2 3 3 2 12 3 1 3 2 3 12 3 3 3 9 46 13. 2 2 2 2 2 10 3 3 3 2 2 13 3 3 3 3 2 14 3 2 3 8 45 14. 3 2 3 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 50 15. 4 4 4 4 4 20 1 1 4 4 1 11 4 4 4 1 4 17 4 4 1 9 57 16. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50 17. 2 3 3 3 3 14 3 3 3 3 1 13 4 3 4 3 3 17 2 4 2 8 52 18. 2 3 2 2 2 11 3 3 3 3 2 14 2 3 3 2 2 12 3 3 2 8 45 19. 2 3 2 2 2 11 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 45 20. 2 3 3 3 3 14 3 2 3 3 2 13 4 3 3 3 3 16 3 3 2 8 51 21. 2 4 4 2 3 15 2 2 3 4 1 12 4 1 4 2 3 14 4 4 3 11 52 22. 3 4 3 4 2 16 3 2 4 4 1 14 4 3 4 2 3 16 3 4 2 9 55 23. 2 4 2 3 3 14 2 2 4 4 2 14 4 3 4 2 4 17 2 3 3 8 53 24. 3 2 2 3 3 13 3 2 3 3 2 13 3 3 3 3 2 14 3 3 3 9 49 25. 1 3 3 1 3 11 2 3 3 3 2 13 3 2 3 2 3 13 3 2 3 8 45 26. 2 4 3 2 2 13 3 2 3 3 2 13 4 4 4 3 2 17 3 3 2 8 51 27. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 49 28. 4 4 2 2 2 14 1 1 4 4 1 11 4 3 4 3 4 18 4 4 2 10 53 29. 3 3 2 3 2 13 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 48 30. 2 4 3 2 4 15 2 2 4 4 1 13 4 3 4 1 2 14 4 4 2 10 52 31. 2 4 4 1 3 14 2 3 4 3 4 16 2 3 4 1 1 11 4 4 3 11 52 32. 3 3 3 2 2 13 2 2 4 3 2 13 3 3 3 3 3 15 3 2 3 8 49 33. 4 4 4 3 4 19 3 2 4 3 2 14 4 2 4 1 4 15 3 2 3 8 56 34. 3 4 3 3 3 16 2 2 2 3 2 11 4 2 4 1 2 13 2 2 2 6 46 35. 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 2 14 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 50 36. 3 2 3 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 50 37. 4 4 4 4 4 20 1 1 4 4 1 11 4 4 4 1 4 17 4 4 1 9 57 38. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50 39. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50 40. 2 3 2 2 2 11 3 3 3 4 1 14 4 4 3 4 3 18 4 4 2 10 53 41. 2 3 3 2 3 13 2 2 3 3 2 12 3 1 3 2 3 12 3 3 3 9 46 42. 2 2 2 2 2 10 3 3 3 2 2 13 3 3 3 3 2 14 3 2 3 8 45 43. 3 2 3 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 50 44. 2 4 3 2 4 15 2 2 4 4 1 13 4 3 4 1 2 14 4 4 2 10 52 45. 2 4 4 1 3 14 2 3 4 3 4 16 2 3 4 1 1 11 4 4 3 11 52
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 3. 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 72 4. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 67 5. 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 69 6. 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 68 7. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 67 8. 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 69 9. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
10. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 69 11. 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 67 12. 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 69 13. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 75 14. 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 68 15. 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 73 16. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 68 17. 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 73 18. 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 71 19. 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 67 20. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 73 21. 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 72 22. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 72 23. 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 76 24. 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 81 25. 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 75 26. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 72 27. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 71 28. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 85 29. 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 63 30. 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76 31. 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 4 3 3 3 74 32. 3 3 3 3 2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 72 33. 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 3 4 3 85 34. 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 78 35. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 75 36. 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 63 37. 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 76 38. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 39. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 40. 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 1 2 1 60 41. 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 73 43. 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 68 44. 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76 45. 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 4 3 3 3 74
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 2. 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 13 3. 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 10 4. 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 12 5. 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 13 6. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 10 7. 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 12 8. 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 13 9. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 12 11. 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 11 12. 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10 13. 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 10 14. 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 14 15. 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 12 16. 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 10 17. 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12 18. 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11 19. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11 20. 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9 21. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 22. 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 12 23. 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 13 24. 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 10 25. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 12 26. 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 13 27. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28. 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 14 29. 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 10 30. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 31. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 11 32. 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 11 33. 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 10 34. 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 12 35. 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 12 36. 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 14 37. 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 12 38. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 9 39. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 9 40. 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 9 41. 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 42. 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 43. 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 9 44. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 9 45. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMAN 1 PENGASIH
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 1 2 4 2 3 11 3 4 4 3 3 3 3 23 3 3 3 4 13 2 2 2 6 53 2. 1 2 4 3 3 12 3 2 3 4 3 3 2 20 3 4 4 4 15 3 3 3 9 56 3. 2 4 4 2 3 26 3 2 4 2 3 3 2 19 3 3 4 4 14 3 3 3 9 55 4. 1 3 3 3 4 13 4 2 4 2 3 3 4 22 3 3 4 4 14 3 3 3 9 58 5. 2 2 4 2 4 24 3 2 3 3 3 3 4 21 4 3 3 3 13 3 3 2 8 54 6. 1 2 4 4 3 13 3 3 3 3 3 3 4 22 4 3 3 3 13 3 3 2 8 56 7. 1 2 4 2 3 11 3 3 4 3 3 3 4 23 4 3 3 4 14 3 3 3 9 57 8. 2 2 4 2 4 24 4 1 3 3 3 3 2 19 2 3 3 3 11 3 3 3 9 51 9. 2 2 3 3 3 22 3 3 3 3 4 4 4 24 3 3 3 3 12 3 3 3 9 56
10. 1 1 4 4 4 13 4 1 4 1 1 1 4 16 1 4 4 4 13 4 1 4 9 51 11. 1 2 4 3 3 12 3 3 3 3 3 3 2 20 2 3 3 3 11 3 4 4 11 54 12. 2 2 2 3 4 22 4 2 3 2 3 3 3 20 3 3 4 3 13 3 1 3 7 51 13. 1 1 4 2 4 11 3 1 3 3 4 4 2 20 3 3 3 4 13 4 3 3 10 54 14. 1 3 3 3 3 12 3 2 3 3 2 2 4 19 3 3 3 4 13 4 4 4 12 56 15. 2 2 3 3 3 22 3 2 3 3 3 3 4 21 4 3 3 3 13 3 2 3 8 53 16. 2 1 4 2 4 22 4 1 2 2 4 4 4 21 4 4 4 4 16 3 2 3 8 56 17. 1 2 3 2 4 11 4 1 3 3 3 3 3 20 3 3 4 2 12 2 3 3 8 51 18. 1 1 4 3 4 12 4 1 3 2 4 3 2 19 3 3 4 3 13 3 4 4 11 55 19. 1 1 4 2 3 10 4 4 4 3 3 3 3 24 3 3 3 3 12 3 2 2 7 53 20. 1 1 4 4 4 13 4 1 4 2 3 4 1 19 4 4 4 4 16 4 1 2 7 55 21. 2 2 3 4 4 26 4 2 2 2 4 3 2 19 3 4 2 4 13 4 1 1 6 51 22. 2 2 3 2 4 22 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 4 4 14 4 3 3 10 53 23. 1 1 4 4 4 13 4 1 3 4 4 4 2 22 2 4 4 4 14 3 1 1 5 54 24. 2 3 4 3 4 28 4 2 4 3 3 3 2 21 3 3 2 3 11 3 2 3 8 54 25. 2 2 3 3 4 24 4 1 3 2 3 3 3 19 3 4 4 3 14 2 2 2 6 51 26. 2 2 4 3 4 26 4 1 2 2 4 4 1 18 3 3 4 4 14 2 1 3 6 51 27. 2 2 4 2 3 22 4 2 4 3 3 3 3 22 4 3 3 3 13 3 3 3 9 55 28. 1 1 4 2 3 10 4 1 4 3 4 3 2 21 2 2 3 4 11 3 3 3 9 51 29. 1 1 4 1 4 10 3 1 4 3 4 4 1 20 2 3 3 4 12 3 1 1 5 47 30. 2 1 3 2 3 18 3 4 4 3 3 3 3 23 3 4 4 4 15 3 2 3 8 55 31. 2 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 2 2 18 3 3 3 3 12 3 3 3 9 51 32. 1 3 3 3 3 12 3 2 3 2 3 4 4 21 4 3 3 3 13 3 3 4 10 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 2 3 3 3 11 3 2 2 7 3 4 1 3 11 3 4 3 2 3 15 44 2. 3 3 2 2 10 4 2 3 9 4 4 2 4 14 4 2 4 1 4 15 48 3. 3 3 2 2 10 4 3 2 9 4 4 1 4 13 3 3 3 2 3 14 46 4. 4 3 3 3 13 4 3 3 10 4 4 2 4 14 3 3 3 3 3 15 52 5. 2 3 3 4 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 4 4 4 3 3 18 51 6. 3 2 2 2 9 3 3 2 8 3 3 2 3 11 4 4 4 2 3 17 45 7. 3 3 2 3 11 4 3 3 10 3 3 3 4 13 4 4 4 2 4 18 52 8. 2 3 2 2 9 4 3 3 10 4 4 3 3 14 4 3 3 3 3 16 49 9. 3 3 2 3 11 3 3 2 8 3 3 2 3 11 2 2 3 3 3 13 43
10. 4 4 1 4 13 4 4 1 9 4 4 4 1 13 1 4 1 1 4 11 46 11. 2 2 2 3 9 3 2 2 7 3 3 4 3 13 3 2 3 3 3 14 43 12. 3 3 3 3 12 3 2 4 9 3 3 3 3 12 3 3 3 2 3 14 47 13. 4 4 1 3 12 4 1 3 8 3 3 2 4 12 3 4 4 1 4 16 48 14. 2 2 2 3 9 3 3 2 8 3 3 2 3 11 3 2 3 3 3 14 42 15. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 43 16. 1 3 1 2 7 4 3 3 10 4 4 1 4 13 4 2 4 3 3 16 46 17. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 2 2 10 3 2 3 3 3 14 45 18. 3 4 1 2 10 4 3 4 11 4 4 1 3 12 4 3 4 2 3 16 49 19. 2 3 3 3 11 3 3 2 8 3 3 3 3 12 2 2 2 2 3 11 42 20. 3 4 2 2 11 3 3 3 9 4 3 2 3 12 2 2 2 2 3 11 43 21. 2 2 2 2 8 3 3 3 9 3 3 4 4 14 3 2 3 2 4 14 45 22. 2 3 2 2 9 3 3 2 8 2 3 2 3 10 3 2 4 2 3 14 41 23. 4 4 1 4 13 4 4 4 12 4 4 1 4 13 3 3 4 2 4 16 54 24. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 43 25. 2 3 2 3 10 3 3 2 8 4 4 2 3 13 3 2 4 2 3 14 45 26. 2 3 2 3 10 4 3 2 9 4 4 3 3 14 3 2 4 2 3 14 47 27. 3 3 1 3 10 4 3 3 10 3 3 3 3 12 3 2 3 1 3 12 44 28. 2 3 3 3 11 4 4 4 12 4 3 1 4 12 3 3 3 2 3 14 49 29. 2 3 2 2 9 3 3 3 9 4 4 2 4 14 4 2 4 1 4 15 47 30. 1 2 2 3 8 4 4 2 10 1 4 3 4 12 2 3 4 3 3 15 45 31. 3 4 2 3 12 4 4 3 11 4 4 3 4 15 3 3 4 3 3 16 54 32. 2 4 2 2 10 3 3 2 8 4 3 2 3 12 2 3 3 2 3 13 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 2 3 2 4 3 14 3 3 3 4 2 15 3 3 3 1 2 12 3 4 1 8 49 2. 3 3 3 3 3 15 2 2 4 4 2 14 3 3 4 3 3 16 4 3 1 8 53 3. 3 4 2 2 4 15 2 3 4 3 1 13 4 3 4 3 3 17 4 4 4 12 57 4. 3 4 4 3 3 17 3 2 4 3 2 14 4 4 4 2 4 18 3 3 3 9 58 5. 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 48 6. 3 3 3 2 3 14 3 2 3 3 2 13 3 2 3 2 3 13 3 3 2 8 48 7. 3 4 2 3 3 15 3 3 3 3 2 14 4 3 3 3 3 16 3 2 2 7 52 8. 4 3 2 3 3 15 3 2 3 3 2 13 3 1 3 3 2 12 3 3 2 8 48 9. 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 2 2 7 49 10. 4 4 4 1 4 17 4 4 4 4 1 17 4 4 4 1 4 17 4 1 4 9 60 11. 2 2 2 2 2 10 3 4 4 4 2 17 3 4 4 1 4 16 4 3 4 11 54 12. 2 3 3 3 2 13 2 4 4 4 3 17 3 2 4 3 4 16 4 4 4 12 58 13. 2 3 3 3 3 14 2 2 4 4 3 15 3 4 4 3 2 16 4 4 4 12 57 14. 2 3 2 1 2 10 2 2 3 3 3 13 3 2 4 3 3 15 3 3 2 8 46 15. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 1 11 4 3 4 3 3 17 3 3 2 8 51 16. 2 4 1 3 3 13 1 1 4 4 1 11 4 3 4 3 4 18 4 4 2 10 52 17. 3 3 3 2 3 14 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 15 3 3 2 8 51 18. 1 3 3 2 2 11 3 3 2 2 2 12 4 2 3 1 3 13 3 3 2 8 44 19. 3 3 2 2 2 12 3 2 3 3 2 13 3 3 3 3 3 15 3 3 2 8 48 20. 3 3 3 3 3 15 2 2 4 4 1 13 4 4 4 2 3 17 3 4 2 9 54 21. 1 4 3 1 2 11 2 2 2 4 2 12 3 2 2 2 2 11 2 2 1 5 39 22. 3 3 3 3 3 15 2 2 4 4 1 13 4 3 4 2 3 16 3 3 2 8 52 23. 2 2 3 3 4 14 4 4 3 1 3 15 3 3 2 2 4 14 1 3 2 6 49 24. 2 3 3 3 2 13 2 3 3 3 2 13 3 3 4 2 3 15 3 3 2 8 49 25. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 47 26. 3 4 4 4 3 18 1 1 3 3 1 9 4 3 3 3 3 16 3 3 2 8 51 27. 2 4 4 4 4 18 1 1 3 3 1 9 4 3 4 2 4 17 3 3 2 8 52 28. 2 3 2 4 4 15 2 3 3 3 2 13 4 3 4 2 3 16 3 2 2 7 51 29. 2 3 3 3 4 15 2 2 2 2 2 10 3 3 3 2 2 13 3 2 1 6 44 30 2 1 2 3 2 10 2 3 4 2 2 13 3 3 3 2 4 15 3 4 3 10 48 31. 2 3 3 3 3 14 2 2 4 3 2 13 3 3 3 1 4 14 3 4 2 9 50 32. 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 2 3 8 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jml Y
1. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 70 2. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 3. 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 78 4. 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 2 4 3 78 5. 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 67 6. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 7. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 68 8. 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 82 9. 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 81
10. 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 1 4 1 78 11. 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 73 12. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 74 13. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 86 14. 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 74 15. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 68 16. 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 80 17. 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 80 18. 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 74 19. 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 77 20. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80 21. 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 2 3 3 80 22. 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 80 23. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 80 24. 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 83 25. 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 75 26. 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 79 27. 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 85 28. 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 79 29. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 80 30. 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 70
3 4 4 2 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 70 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 2. 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 3. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9 4. 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 10 5. 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 13 6. 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 11 7. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 17 8. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 17 9. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 13 10. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 11. 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 12. 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 14 13. 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 12 14. 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 14 15. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 13 16. 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 17. 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 13 18. 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 10 19. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 20. 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 11 21. 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 22. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 12 23. 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 13 24. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 10 25. 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 10 26. 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16 27. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 28. 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 17 29. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 30. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 7 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMA PGRI PENGASIH
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 4 4 4 23 4 3 3 3 13 3 3 3 9 55 2. 2 2 4 3 4 13 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 3 8 51 3. 2 2 4 3 3 12 3 2 3 2 3 3 3 19 4 3 3 3 13 3 3 3 9 53 4. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 3 11 2 2 2 6 46 5. 2 2 3 4 3 12 4 2 3 3 3 3 2 20 2 3 3 3 11 3 1 2 6 49 6. 1 3 4 2 4 13 4 1 4 3 3 3 1 19 3 3 3 3 12 3 1 2 6 50 7. 1 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 2 3 19 2 2 3 3 10 3 2 2 7 48 8. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 3 11 2 2 2 6 47 9. 1 2 3 3 4 12 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 4 12 3 2 1 6 49
10. 2 2 3 3 4 12 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 4 12 3 2 1 6 49 11. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 2 2 3 2 17 3 3 3 3 12 2 2 2 6 46 12. 2 2 3 3 4 12 3 2 4 2 4 4 2 21 2 3 3 4 12 3 2 2 7 52 13. 1 2 4 3 4 13 4 2 4 3 3 3 1 20 3 3 2 3 11 2 1 2 5 49 14. 2 2 4 2 3 11 3 2 2 3 3 3 2 18 2 2 3 3 10 2 2 3 7 46 15. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 4 21 4 4 3 3 14 3 3 3 9 55 16. 2 1 4 4 4 13 4 2 3 3 1 3 2 18 3 3 3 3 12 2 1 3 6 49 17. 1 2 4 4 4 14 4 2 4 1 4 4 1 20 4 4 4 4 16 1 1 1 3 53
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 3 3 3 2 11 3 2 3 8 3 4 2 3 12 3 3 3 2 3 14 45 2. 2 3 3 3 11 3 3 3 9 3 4 3 3 13 4 4 4 4 4 20 53 3. 2 3 3 3 11 3 3 3 9 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20 52 4. 2 3 2 2 9 2 3 3 8 3 3 3 3 12 3 3 3 2 3 14 43 5. 4 3 2 2 11 4 4 3 11 3 4 1 4 12 3 2 3 2 3 13 47 6. 3 2 2 2 9 4 3 2 9 4 3 2 3 12 3 3 4 2 3 15 45 7. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 2 3 3 2 3 13 42 8. 2 3 2 2 9 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. 3 3 3 2 11 3 3 3 9 3 4 3 3 13 4 4 4 2 3 17 50 10. 3 3 3 2 11 3 3 3 9 3 4 3 3 13 4 4 4 2 3 17 50 11. 2 3 3 3 11 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 2 2 13 45 12. 2 4 3 3 12 4 4 3 11 4 4 3 4 15 3 3 4 1 4 15 53 13. 2 2 2 3 9 4 3 4 11 4 4 1 4 13 4 2 3 2 3 14 47 14. 3 3 2 2 10 3 3 3 9 3 3 2 3 11 2 3 3 3 3 14 44 15. 3 3 2 3 11 4 2 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 47 16. 2 4 2 2 10 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 2 3 14 45 17. 1 4 3 3 11 4 4 3 11 4 4 3 4 15 4 2 4 1 3 14 51
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 4 3 16 3 3 3 9 81 2. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 2 14 3 3 2 8 64 3. 3 3 2 3 2 13 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 64 4. 3 3 2 3 3 14 3 2 3 3 2 13 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 72 5. 3 3 2 2 2 12 1 1 2 2 1 7 3 3 3 2 2 13 2 2 3 7 49 6. 4 3 3 4 2 16 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 3 15 3 4 2 9 72 7. 3 3 2 3 3 14 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 64 8. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 3 9 63 9. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 120 10. 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 112 11. 3 3 3 2 2 13 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 2 13 3 3 2 8 80 12. 2 3 3 4 4 16 2 3 3 2 2 12 4 3 3 3 3 16 4 4 2 10 100 13. 3 3 2 4 3 15 1 1 3 3 2 10 4 3 4 2 2 15 3 3 2 8 160 14. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 88 15. 2 3 2 3 3 13 1 2 4 4 1 12 3 2 4 1 3 13 2 4 2 8 112 16. 2 3 3 3 3 14 3 3 2 2 3 13 4 2 2 3 2 13 2 2 3 7 98 17. 2 4 2 2 4 14 2 3 4 4 1 14 4 4 4 3 4 19 4 4 3 11 176
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 73 2. 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 70 3. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 77 4. 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 80 6. 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 75 7. 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 74 8. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 77 9. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 77
10. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 77 11. 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 74 12. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 77 13. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 80 14. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 77 15. 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 76 16. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 77 17. 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 72
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 2. 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8 3. 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8 4. 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 9 5. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 7 6. 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 7. 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8 8. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 7 9. 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 15 10. 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 14 11. 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 12. 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 10 13. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 20 14. 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 11 15. 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 14 16. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 17. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMA SANJAYA XIV NANGGULAN
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 2 2 3 3 4 12 3 1 3 3 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 2 7 49 2. 2 2 3 4 4 13 3 1 3 3 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 2 7 50 3. 2 2 4 2 4 12 4 1 4 3 4 3 2 21 3 3 3 4 13 2 1 2 5 51 4. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 3 8 49 5. 1 1 4 4 4 13 4 1 4 2 3 4 1 19 3 4 4 4 15 3 1 1 5 52 6. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 3 8 49 7. 2 3 3 3 3 12 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 2 7 49 8. 1 2 4 3 3 12 3 2 2 2 3 3 2 17 2 3 3 3 11 2 2 2 6 46 9. 1 2 3 3 4 12 3 2 3 3 3 3 2 19 3 3 3 3 12 3 2 3 8 51
10. 2 2 4 3 4 13 4 1 3 3 3 3 2 19 2 3 4 3 12 2 2 2 6 50 11. 1 2 4 2 3 11 4 1 4 3 3 3 2 20 3 3 3 4 13 3 2 3 8 52 12. 1 2 3 2 3 10 4 1 4 2 2 2 2 17 3 3 3 4 13 3 2 3 8 48 13. 2 2 3 2 4 11 4 2 3 2 2 2 2 17 3 3 3 3 12 2 2 3 7 47 14. 1 2 3 4 4 13 4 2 3 2 1 2 3 17 3 3 3 3 12 2 2 3 7 49 15. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 12 2 2 3 7 49 16. 1 3 3 3 3 12 3 2 2 2 3 2 3 17 2 3 3 3 11 2 2 2 6 46 17. 1 2 4 2 4 12 4 1 4 3 3 3 2 20 2 4 3 4 13 3 2 2 7 52
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 3 4 3 3 13 4 3 3 10 3 3 3 3 12 4 2 3 2 4 15 50 2. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 4 3 3 2 4 16 49 3. 3 4 3 3 13 4 3 3 10 2 4 2 3 11 4 2 4 2 3 15 49 4. 3 3 3 2 11 3 3 4 10 3 3 2 3 11 4 3 4 2 3 16 48 5. 2 4 1 3 10 4 3 4 11 4 4 3 4 15 4 3 4 1 3 15 51 6. 3 3 3 2 11 4 3 3 10 3 3 3 4 13 3 3 3 2 3 14 48 7. 3 3 3 3 12 3 3 2 8 3 3 3 3 12 2 2 3 2 3 12 44 8. 3 4 2 3 12 3 3 2 8 3 4 3 3 13 2 2 3 2 3 12 45 9. 2 3 2 2 9 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 42
10. 3 3 2 2 10 4 3 3 10 4 4 2 4 14 3 2 3 2 3 13 47 11. 3 3 2 2 10 4 2 3 9 4 4 2 4 14 3 2 4 2 3 14 47 12. 3 3 2 2 10 4 2 3 9 4 4 2 4 14 3 2 4 2 3 14 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. 3 3 1 3 10 3 2 2 7 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 41 14. 3 3 1 3 10 3 2 2 7 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 41 15. 2 3 3 3 11 3 3 2 8 3 3 3 3 12 3 2 3 2 3 13 44 16. 2 3 1 3 9 3 3 1 7 2 3 2 3 10 2 1 3 3 3 12 38 17. 4 4 3 2 13 4 2 2 8 3 3 3 3 12 3 3 3 2 3 14 47
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 2 2 2 3 2 11 2 3 3 2 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 47 2. 2 2 2 3 2 11 2 3 3 3 2 13 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 48 3. 2 4 3 3 3 15 2 2 4 4 1 13 4 3 4 2 3 16 4 4 3 11 55 4. 3 3 3 2 2 13 2 3 4 4 2 15 3 3 3 3 3 15 4 4 3 11 54 5. 2 4 4 4 2 16 3 2 3 3 1 12 4 4 4 4 4 20 3 2 3 8 56 6. 3 3 3 2 3 14 2 3 3 3 2 13 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 51 7. 2 2 2 3 2 11 2 3 3 2 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 47 8. 3 2 3 3 3 14 4 4 4 4 2 18 3 3 3 4 4 17 4 4 3 11 60 9. 3 3 3 2 2 13 2 3 3 2 2 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9 49 10. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 2 2 11 3 3 4 2 3 15 3 3 2 8 49 11. 2 4 3 3 3 15 2 2 4 4 2 14 3 3 4 3 3 16 3 3 3 9 54 12. 2 4 3 3 3 15 2 2 4 4 2 14 3 3 4 3 3 16 3 3 2 8 53 13. 2 3 3 3 3 14 2 3 3 3 2 13 3 3 3 3 3 15 2 3 3 8 50 14. 2 3 2 2 2 11 2 3 3 3 2 13 3 3 3 3 3 15 2 3 3 8 47 15. 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50 16. 1 2 3 2 2 10 2 3 3 2 2 12 4 3 3 3 3 16 2 3 3 8 46 17. 2 4 3 2 2 13 3 2 3 3 2 13 4 4 4 3 2 17 3 3 2 8 51
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 68 2. 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 68 3. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 75 4. 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 68 5. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 80 6. 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 73 7. 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 65 8. 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 66 10. 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 71 11. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 74 12. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 74 13. 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 65 14. 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 65 15. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 77 16. 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 3 68 17. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 77
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 10 2. 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 10 3. 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 14 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17 5. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14 6. 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 14 7. 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 16 8. 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 10 9. 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 10 10. 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 11. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17 12. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17 13. 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 13 14. 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 13 15. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 16. 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 13
0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMA BOPKRI WATES
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 1 2 4 2 4 12 4 2 3 3 3 3 2 20 2 2 3 3 10 3 2 2 7 49 2. 1 1 4 1 3 9 4 2 3 3 3 3 2 20 2 2 3 3 10 3 2 2 7 46 3. 1 2 3 3 3 11 4 2 3 3 3 2 2 19 2 2 3 3 10 2 2 2 6 46 4. 2 1 4 2 4 11 4 2 3 3 3 3 2 20 2 2 3 3 10 3 2 2 7 48 5. 2 2 3 1 4 10 4 2 3 3 3 3 2 20 2 2 3 4 11 3 2 2 7 48 6. 1 1 4 2 2 9 3 2 3 3 3 3 2 19 2 2 3 3 10 3 2 2 7 45 7. 2 1 2 3 4 10 4 1 4 3 4 4 1 21 3 4 4 4 15 4 1 1 6 52 8. 1 2 4 3 3 12 3 2 4 3 3 3 3 21 2 3 3 3 11 4 2 3 9 53 9. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 2 3 3 3 11 2 1 2 5 45
10. 1 2 1 1 3 7 3 1 3 3 3 4 1 18 2 3 3 3 11 4 1 2 7 43 11. 2 2 1 1 3 7 3 2 3 3 3 3 2 19 3 3 3 3 12 3 2 2 7 45 12. 1 2 2 2 3 9 3 2 2 3 3 3 3 19 3 3 3 3 12 2 2 2 6 46 13. 2 1 3 3 4 11 3 2 4 3 4 3 2 21 2 3 3 3 11 3 1 2 6 49 14. 2 2 4 3 3 12 3 2 3 3 3 3 1 18 2 1 3 3 9 3 2 3 8 47 15. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 2 3 3 3 11 3 2 3 8 48 16. 1 2 4 2 4 12 3 2 2 3 3 3 2 18 2 3 3 3 11 1 1 2 4 45 17. 1 2 4 3 4 13 4 1 4 3 3 2 2 19 2 3 3 3 11 2 1 1 4 47 18. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 2 19 2 2 3 3 10 3 2 2 7 47 19. 2 2 4 3 4 13 3 2 3 3 3 3 1 18 1 1 3 3 8 3 2 2 7 46
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 4 3 2 2 11 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 44 2. 4 4 2 1 11 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 44 3. 3 3 3 2 11 3 3 2 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 44 4. 4 4 2 2 12 3 3 2 8 3 4 2 3 12 3 3 3 2 3 14 46 5. 4 3 2 2 11 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 2 2 3 12 43 6. 4 4 2 1 11 4 4 3 11 3 3 1 3 10 3 2 2 2 3 12 44 7. 4 4 1 3 12 3 2 2 7 3 3 1 3 10 2 2 2 1 2 9 38 8. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 14 43 9. 3 3 3 2 11 3 3 2 8 3 3 3 3 12 3 2 3 3 2 13 44
10. 3 4 2 1 10 3 3 1 7 4 4 3 3 14 3 4 3 1 4 15 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 43 12. 3 3 2 2 10 4 3 3 10 2 3 2 4 11 3 3 4 2 2 14 45 13. 2 3 2 3 10 3 3 3 9 3 3 3 3 12 2 3 4 2 3 14 45 14. 2 3 2 2 9 3 3 4 10 3 4 3 4 14 3 4 3 2 4 16 49 15. 3 3 2 2 10 3 3 2 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 43 16. 2 3 2 2 9 4 3 3 10 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 43 17. 3 3 2 1 9 4 3 3 10 3 4 2 3 12 3 3 3 2 3 14 45 18. 3 3 2 1 9 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 42 19. 3 3 2 2 10 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 43
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 4 3 3 3 3 16 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 50 2. 4 4 4 3 3 18 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 52 3. 3 3 4 3 3 16 2 3 3 4 2 14 3 3 3 2 4 15 4 4 3 11 56 4. 4 4 4 2 3 17 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 51 5. 3 3 4 2 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 49 6. 3 4 4 2 3 16 2 2 3 3 1 11 2 2 2 1 3 10 3 3 2 8 45 7. 3 4 4 2 2 15 2 2 3 3 1 11 2 2 2 1 3 10 4 4 1 9 45 8. 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 3 15 4 4 2 10 51 9. 2 2 3 2 2 11 2 2 3 2 2 11 2 3 3 2 3 13 3 3 2 8 43 10. 3 2 4 2 4 15 2 2 2 2 2 10 3 3 2 2 2 12 3 3 2 8 45 11. 3 2 4 2 3 14 2 2 2 2 2 10 3 2 2 2 3 12 2 3 2 7 43 12. 3 3 4 3 3 16 2 2 2 2 2 10 3 2 3 2 3 13 2 2 2 6 45 13. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 2 3 2 3 13 2 2 2 6 45 14. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 1 3 13 2 2 2 6 45 15. 3 3 2 3 3 14 2 2 3 3 2 12 3 3 3 1 3 13 2 2 2 6 45 16. 3 3 2 3 3 14 4 3 4 4 2 17 3 3 3 3 3 15 1 2 2 5 51 17. 3 3 3 2 3 14 3 3 4 3 2 15 4 3 4 2 3 16 4 3 3 10 55 18. 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 2 16 3 3 3 2 3 14 4 3 3 10 55 19. 3 3 3 3 3 15 4 2 3 4 2 15 3 3 3 3 4 16 3 3 3 9 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 77 2. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 78 3. 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 4. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 77 5. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 77 6. 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 77 7. 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 80 8. 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 77 9. 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 3 70
10. 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 71 11. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 75 12. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 77 13. 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 79 14. 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 72 15. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71 16. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 68 17. 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 80 18. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70 19. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 73
Locus of Control (X4) o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jml X4
1. 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12 2. 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 10 3. 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 15 4. 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 13 5. 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 12 6. 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 13 7. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16 8. 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 17 9. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 12 10. 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 11 11. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 13. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 14. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 15. 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 16. 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 14 17. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 18. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 19. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Induk SMA MA’ARIF WATES
KULTUR KELUARGA (X 1)
Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No JK 1 2 3 4 Jml 5 6 7 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X 1
1. 2 1 4 4 4 13 4 1 4 3 4 3 2 21 2 2 2 2 8 3 1 1 5 47 2. 2 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 4 2 19 2 3 3 2 10 4 2 3 9 49 3. 1 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 2 4 4 12 3 2 3 8 49 4. 1 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 2 2 2 8 3 2 3 8 45 5. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 2 19 2 2 2 2 8 3 2 3 8 45 6. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 3 19 3 3 3 3 12 2 2 2 6 48 7. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 3 19 3 3 3 3 12 2 2 2 6 48 8. 2 2 3 3 2 10 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 2 11 3 2 3 8 47 9. 1 2 4 2 4 12 4 1 3 3 3 3 2 19 2 3 3 4 12 2 1 1 4 47
10. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 2 2 18 4 3 2 2 11 2 2 2 6 46 11. 1 1 4 1 3 9 3 2 3 3 3 3 2 19 1 2 3 3 9 2 2 3 7 44 12. 1 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 3 2 20 2 2 4 4 12 2 1 2 5 48 13. 2 3 3 3 4 13 3 2 4 2 3 3 2 19 2 3 4 4 13 2 1 2 5 50 14. 2 2 4 2 4 12 3 1 3 2 3 3 3 18 3 4 4 4 15 3 3 2 8 53 15. 1 2 3 3 3 11 2 3 3 3 3 3 3 20 3 4 4 4 15 3 3 2 8 54 16. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 3 8 49 17. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 4 4 22 4 4 3 3 14 3 2 2 7 54 18. 1 2 3 3 4 12 4 2 3 2 3 3 3 20 3 3 3 3 12 2 2 2 6 50 19. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 2 3 3 3 19 3 3 3 3 12 4 4 2 10 52 20. 2 2 4 2 4 12 3 2 3 2 2 2 3 17 3 3 3 3 12 4 4 4 12 53 21. 2 2 4 2 4 12 2 2 2 2 4 3 3 18 3 4 4 3 14 3 3 3 9 53 22. 2 1 4 1 4 10 4 1 4 3 2 4 1 19 4 4 4 4 16 3 1 1 5 50 23. 2 1 4 3 3 11 3 2 3 2 3 3 2 18 3 3 3 3 12 3 2 3 8 49 24. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 2 19 3 4 3 4 14 2 2 3 7 51 25. 1 3 3 2 3 11 3 2 2 2 3 2 3 17 4 4 3 3 14 4 4 3 11 53 26. 1 1 4 4 4 13 4 1 2 1 3 4 2 17 3 3 4 4 14 3 4 2 9 53 27. 2 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 3 20 3 4 4 4 15 3 3 3 9 54 28. 2 2 3 3 4 12 4 1 4 2 3 3 3 20 3 3 2 4 12 3 1 2 6 50 29. 2 2 3 2 3 10 3 2 2 3 3 3 3 19 3 3 4 4 14 3 3 4 10 53 30. 2 2 3 2 3 10 3 2 2 2 3 3 4 19 3 3 3 4 13 4 3 4 11 53 31. 2 2 4 4 4 14 4 1 3 3 4 4 1 20 3 3 3 4 13 3 2 3 8 55 32. 2 2 3 3 4 12 3 1 4 1 4 4 4 21 1 4 4 3 12 4 1 1 6 51 33. 1 2 3 3 4 12 3 1 4 1 4 4 4 21 1 4 4 4 13 4 4 1 9 55 34. 2 2 4 3 3 12 4 2 4 3 3 3 3 22 2 3 4 3 12 4 4 2 10 56 35. 2 2 4 2 4 12 3 1 4 3 4 4 1 20 3 4 4 4 15 2 1 3 6 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. 2 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 2 19 3 3 3 3 12 3 2 3 8 50 37. 2 2 3 2 3 10 3 2 2 2 3 3 3 18 3 3 3 4 13 4 4 3 11 52 38. 1 2 4 3 2 11 3 2 3 2 3 3 3 19 3 3 3 3 12 3 2 3 8 50 39. 2 2 3 3 3 11 3 2 2 3 3 2 2 17 3 3 3 3 12 3 4 4 11 51 40. 1 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 3 4 21 4 3 3 3 13 2 2 3 7 53 41. 1 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 3 2 19 3 3 4 4 14 2 2 3 7 52 42. 1 2 4 2 4 12 3 2 4 3 4 4 3 23 2 3 4 4 13 3 2 1 6 54 43. 2 2 4 4 3 13 3 2 3 2 3 3 3 19 3 3 3 3 12 3 2 2 7 51 44. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 2 19 2 3 3 3 11 4 3 3 10 51 45. 2 2 4 3 3 12 3 2 3 2 3 3 4 20 4 4 4 3 15 2 2 3 7 54 46. 2 2 4 3 4 13 4 1 4 2 4 4 2 21 3 4 4 4 15 2 1 1 4 53 47. 2 2 4 3 4 13 4 1 4 2 4 4 2 21 3 4 4 4 15 2 1 1 4 53 48. 2 1 4 3 4 12 4 1 3 2 4 4 2 20 3 4 3 4 14 3 2 3 8 54 49. 1 2 3 3 3 11 3 2 3 2 4 4 2 20 3 3 3 3 12 3 2 3 8 51 50. 1 4 4 4 4 16 4 1 1 3 4 2 3 18 2 3 4 4 13 3 1 1 5 52 51. 1 2 4 4 3 13 4 1 3 2 4 3 2 19 3 4 4 4 15 3 2 2 7 54 52. 1 2 4 4 3 13 4 1 3 3 4 3 4 22 4 3 3 4 14 2 1 2 5 54 53. 1 2 4 3 4 13 4 1 3 4 4 4 1 21 2 3 3 4 12 4 4 2 10 56 54. 2 4 4 4 4 16 4 3 3 3 4 4 1 22 1 3 4 4 12 4 1 2 7 57 55. 1 2 4 2 4 12 3 2 4 3 3 3 2 20 2 3 3 4 12 4 1 3 8 52
KULTUR LINGKUNGAN KERJA (X2) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No
1 2 3 4 Jml 5 6 7 Jml 8 9 10 11 Jml 12 13 14 15 16 Jml
Jml X 2
1. 1 4 1 1 7 4 4 3 11 4 4 1 4 13 3 4 4 1 4 16 47 2. 3 3 3 3 12 3 3 2 8 3 3 2 3 11 2 2 3 2 3 12 43 3. 2 3 2 2 9 3 2 2 7 3 4 3 3 13 3 3 4 3 4 17 46 4. 2 3 2 2 9 3 3 4 10 3 4 3 3 13 3 3 4 3 4 17 49 5. 3 3 4 2 12 3 1 2 6 3 4 4 3 14 3 3 4 4 4 18 50 6. 3 3 2 2 10 3 3 4 10 3 3 3 3 12 4 4 3 3 3 17 49 7. 4 4 2 2 12 3 2 3 8 3 3 3 3 12 4 4 3 3 3 17 49 8. 2 3 2 2 9 3 3 3 9 3 3 3 4 13 4 4 4 2 3 17 48 9. 4 4 1 2 11 4 3 3 10 3 3 2 3 11 3 4 4 3 3 17 49
10. 3 3 4 4 14 3 2 3 8 4 3 2 3 12 3 3 4 3 4 17 51 11. 3 4 4 3 14 4 3 3 10 4 4 3 4 15 3 3 3 4 4 17 56 12. 3 4 3 3 13 3 3 3 9 4 4 3 3 14 2 2 3 4 4 15 51 13. 3 4 3 2 12 3 3 4 10 3 4 3 3 13 4 4 3 2 3 16 51 14. 4 3 2 2 11 3 3 3 9 4 4 3 3 14 3 2 4 4 4 17 51 15. 3 3 2 2 10 3 3 3 9 3 3 3 3 12 4 4 3 3 3 17 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 2 3 3 3 11 3 3 4 4 3 17 49 17. 4 3 3 3 13 4 4 3 11 3 3 3 4 13 3 2 3 2 3 13 50 18. 3 3 2 4 12 3 4 4 11 3 3 3 3 12 4 2 3 3 3 15 50 19. 3 3 2 2 10 3 2 3 8 3 3 3 3 12 3 3 3 4 4 17 47 20. 3 2 2 2 9 3 3 3 9 4 3 2 3 12 2 3 3 4 4 16 46 21. 2 3 2 1 8 4 3 4 11 3 4 3 4 14 3 4 4 2 3 16 49 22. 1 1 1 1 4 4 4 4 12 4 4 1 4 13 2 3 3 4 4 16 45 23. 3 3 4 3 13 3 3 2 8 3 4 4 3 14 3 2 3 3 3 14 49 24. 3 3 4 3 13 3 3 3 9 3 3 2 3 11 3 2 3 2 3 13 46 25. 2 2 2 3 9 3 3 4 10 4 4 3 3 14 4 4 3 2 3 16 49 26. 4 4 1 1 10 4 1 3 8 1 4 4 4 13 3 4 4 1 4 16 47 27. 4 3 2 1 10 3 3 4 10 3 4 2 4 13 4 4 3 2 3 16 49 28. 4 4 3 3 14 4 3 3 10 4 3 3 4 14 3 2 4 3 4 16 54 29. 4 3 2 2 11 3 3 2 8 4 4 2 3 13 3 2 3 4 4 16 48 30. 4 3 2 1 10 3 3 2 8 4 4 2 3 13 3 4 4 4 3 18 49 31. 4 3 2 2 11 3 4 4 11 3 3 1 3 10 4 4 4 1 3 16 48 32. 3 2 2 3 10 4 4 4 12 4 4 1 4 13 3 4 4 4 4 19 54 33. 3 2 3 4 12 4 4 3 11 2 4 4 4 14 3 4 4 2 4 17 54 34. 3 3 2 3 11 4 3 3 10 4 4 4 4 16 3 4 4 1 4 16 53 35. 3 3 2 1 9 4 4 4 12 4 4 1 4 13 3 4 4 1 4 16 50 36. 4 3 1 1 9 3 1 2 6 3 3 1 3 10 2 2 4 2 3 13 38 37. 4 3 2 2 11 3 3 2 8 4 4 4 3 15 3 2 3 2 3 13 47 38. 3 3 3 4 13 3 3 2 8 2 3 2 3 10 3 2 3 3 4 15 46 39. 3 4 4 4 15 3 3 2 8 3 2 1 2 8 2 3 3 3 3 14 45 40. 2 2 2 2 8 3 3 4 10 3 2 4 3 12 4 3 3 4 3 17 47 41. 2 2 4 4 12 3 2 3 8 2 2 2 3 9 4 4 3 3 2 16 45 42. 2 4 3 4 13 4 3 1 8 3 3 4 4 14 3 2 3 2 2 12 47 43. 3 2 1 3 9 3 4 1 8 4 4 3 3 14 3 2 3 4 3 15 46 44. 3 3 3 2 11 4 3 3 10 4 4 2 3 13 3 4 3 2 3 15 49 45. 3 3 2 2 10 4 3 3 10 4 4 3 4 15 3 4 3 2 3 15 50 46. 4 4 3 3 14 2 3 2 7 4 4 3 4 15 2 3 3 2 3 13 49 47. 4 4 2 3 13 3 3 2 8 4 4 3 3 14 2 2 4 2 3 13 48 48. 3 3 3 3 12 3 3 2 8 2 3 2 3 10 4 4 3 3 3 17 47 49. 3 3 4 4 14 3 3 2 8 2 3 2 3 10 3 3 3 3 3 15 47 50. 2 4 3 2 11 4 3 4 11 3 4 1 4 12 3 1 4 2 3 13 47 51. 2 3 3 3 11 3 4 4 11 3 3 3 3 12 2 2 4 4 3 15 49 52. 2 2 3 3 10 3 4 4 11 3 3 3 3 12 2 2 4 4 3 15 48 53. 3 4 3 4 14 4 3 4 11 4 4 1 4 13 4 3 4 1 4 16 54 54. 3 4 2 3 12 4 3 4 11 4 4 1 4 13 4 3 4 3 4 18 54 55. 2 4 2 3 11 4 3 3 10 3 4 3 3 13 4 3 3 3 3 16 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT (X3) Power Distance Individualism vs Collectivism Femininity vs Masculinity Uncertainty Avoidance No.
1 2 3 4 5 Jml 6 7 8 9 10 Jml 11 12 13 14 15 Jml 16 17 18 Jml
Jml X3
1. 1 4 1 1 4 11 4 3 4 4 1 16 4 4 4 4 1 17 4 1 4 9 53 2. 3 2 2 2 4 13 3 3 3 3 2 14 3 2 4 4 4 17 4 3 3 10 54 3. 3 3 2 4 3 15 3 3 3 3 1 13 4 2 2 3 3 14 2 4 3 9 51 4. 3 3 2 4 3 15 3 3 3 3 1 13 4 2 2 3 3 14 2 4 3 9 51 5. 3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 2 14 4 3 3 3 3 16 2 4 3 9 55 6. 2 3 3 2 2 12 4 3 4 3 2 16 3 3 3 2 2 13 4 3 4 11 52 7. 4 3 3 3 2 15 4 3 4 3 2 16 3 3 3 2 3 14 3 3 3 9 54 8. 2 3 3 4 3 15 3 2 3 4 2 14 3 3 3 4 4 17 3 4 3 10 56 9. 3 3 4 4 2 16 2 2 3 3 2 12 2 2 2 2 2 10 2 1 2 5 43 10. 2 2 2 2 2 10 3 4 3 3 2 15 3 2 3 1 3 12 3 3 2 8 45 11. 4 4 2 3 2 15 2 2 3 3 2 12 3 1 3 2 2 11 2 1 2 5 43 12. 2 2 3 2 2 11 2 2 4 3 2 13 3 2 3 2 2 12 3 3 3 9 45 13. 2 2 3 2 2 11 2 2 4 3 2 13 3 2 3 2 2 12 3 3 3 9 45 14. 3 3 4 3 3 16 2 2 3 2 2 11 4 3 3 2 2 14 3 4 2 9 50 15. 2 3 3 2 2 12 2 2 3 2 2 11 3 3 3 2 2 13 3 3 3 9 45 16. 2 2 3 2 2 11 3 3 3 2 2 13 3 3 3 2 2 13 3 2 3 8 45 17. 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 2 12 3 3 3 3 2 14 3 3 2 8 49 18. 2 3 3 2 2 12 2 2 3 2 2 11 3 3 3 2 2 13 3 3 3 9 45 19. 2 3 3 2 2 12 2 2 3 2 2 11 3 3 3 2 2 13 3 3 3 9 45 20. 2 3 3 2 3 13 2 2 3 3 2 12 3 3 3 4 3 16 3 4 3 10 51 21. 2 4 3 1 3 13 3 4 3 3 2 15 3 2 2 2 2 11 4 4 4 12 51 22. 4 4 1 4 4 17 4 1 4 4 1 14 4 4 3 1 1 13 4 1 4 9 53 23. 2 3 2 2 2 11 4 3 3 4 2 16 3 4 4 4 2 17 4 3 4 11 55 24. 2 3 2 3 3 13 4 4 3 2 2 15 3 3 3 3 3 15 3 3 2 8 51 25. 3 2 2 2 3 12 2 4 3 3 2 14 3 3 3 3 3 15 3 3 4 10 51 26. 4 4 4 4 4 20 1 1 4 4 1 11 4 4 4 1 1 14 4 4 1 9 54 27. 2 3 3 3 4 15 3 3 3 4 1 14 4 4 4 3 3 18 3 4 2 9 56 28. 2 3 3 3 3 14 3 3 4 4 2 16 4 3 3 2 2 14 3 3 3 9 53 29. 2 2 3 3 3 13 2 3 4 3 2 14 4 3 3 3 4 17 4 3 2 9 53 30 2 2 3 3 3 13 2 3 4 3 2 14 4 3 3 2 2 14 3 4 4 11 52 31. 3 4 4 3 3 17 3 3 3 4 2 15 3 3 3 2 3 14 3 3 2 8 54 32. 2 4 4 4 4 18 2 2 3 4 1 12 4 3 3 2 2 14 4 4 2 10 54 33. 3 4 4 4 4 19 2 2 3 4 1 12 4 3 3 2 2 14 4 4 2 10 55 34. 4 3 2 4 3 16 2 2 3 3 2 12 3 4 4 4 2 17 3 3 2 8 53 35. 4 4 4 4 3 19 1 2 3 3 1 10 4 1 4 1 4 14 3 3 4 10 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. 3 4 4 3 3 17 2 2 3 3 2 12 3 3 3 2 3 14 3 4 4 11 54 37. 2 3 3 3 3 14 2 4 3 2 2 13 4 3 3 2 2 14 4 3 2 9 50 38. 2 3 3 2 2 12 3 3 3 2 3 14 3 4 4 3 2 16 3 2 3 8 50 39. 2 3 3 3 3 14 4 4 3 3 2 16 3 3 3 3 3 15 3 3 2 8 53 40. 3 3 2 3 4 15 3 3 4 4 3 17 3 3 3 3 2 14 3 3 2 8 54 41. 4 4 2 3 3 16 3 3 2 3 2 13 4 3 3 3 2 15 4 3 2 9 53 42. 3 4 2 4 3 16 3 3 3 3 2 14 4 4 4 2 2 16 3 4 1 8 54 43. 2 3 3 2 2 12 3 4 3 3 2 15 3 2 3 3 3 14 3 3 4 10 51 44. 3 3 3 3 3 15 3 2 3 4 2 14 3 3 3 4 4 17 3 3 2 8 54 45. 3 3 2 2 4 14 4 2 4 3 2 15 3 3 3 2 3 14 4 3 3 10 53 46. 3 4 4 4 4 19 1 1 3 3 2 10 4 4 4 3 4 19 3 3 1 7 55 47. 3 4 4 4 4 19 1 1 3 4 1 10 4 4 4 3 4 19 3 3 1 7 55 48. 2 3 3 2 2 12 3 4 3 3 2 15 3 3 3 4 2 15 3 4 3 10 52 49. 4 3 3 3 2 15 4 3 3 3 2 15 3 3 3 2 2 13 3 2 4 9 52 50. 1 4 2 4 4 15 2 3 3 3 2 13 4 4 4 1 4 17 4 2 4 10 55 51. 2 3 3 2 2 12 2 3 4 4 2 15 4 3 3 3 2 15 4 4 3 11 53 52. 2 3 3 2 3 13 2 3 4 4 2 15 4 3 3 3 2 15 3 3 4 10 53 53. 2 3 4 4 3 16 4 2 3 3 2 14 3 4 3 3 3 16 3 3 2 8 54 54. 2 3 4 4 3 16 4 2 3 3 2 14 3 4 3 3 3 16 3 3 2 8 54 55. 3 3 2 4 3 15 4 2 3 3 2 14 3 4 3 3 3 16 3 3 2 8 53
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jml Y
1. 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 77 2. 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 49 3. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 69 4. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 69 5. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 69 6. 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 61 7. 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 62 8. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 63 9. 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 69
10. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 69 11. 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 69 12. 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 68 13. 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 73 14. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 78 15. 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 67 16. 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 75 18. 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 70 19. 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 71 20. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 75 21. 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 79 22. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 80 23. 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 70 24. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 71 25. 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 71 26. 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 75 27. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 79 28. 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 71 29. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 78 30. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 78 31. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 32. 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 72 33. 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 72 34. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 76 35. 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 70 36. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 37. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 76 38. 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 62 39. 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 70 40. 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 67 41. 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 69 42. 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 75 43. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 72 44. 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 77 45. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 74 46. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 80 47. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 80 48. 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 71 49. 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 70 50. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 76 51. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 69 52. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 69 53. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 77 54. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 55. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Locus of Control (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jml X4
1. 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 2. 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 12 3. 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 11 4. 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 11 5. 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 10 6. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 16 7. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 16 8. 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 13 9. 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 13 10. 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 11 11. 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 10 12. 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 13. 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 10 14. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 13 15. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 15 16. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 17. 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14 18. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 13 19. 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12 20. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 21. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 22. 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 23. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 24. 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4 25. 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8 26. 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 8 27. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 28. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 29. 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 30. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 31. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 32. 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 33. 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 34. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 9 35. 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8 36. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6 37. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 38. 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 40. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 7 41. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 42. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8 43. 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8 44. 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9 45. 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 46. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8 47. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6 48. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 49. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 50. 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 9 51. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 52. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 53. 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 54. 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 55. 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 LAMPIRAN
DATA DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERHITUNGAN PAP II
1. Variabel Kecerdasan Emosional (Y)
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 24 = 96
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 24 = 24
Skor : 24 + 81% (96 – 24) = 82,32 ˜ 82
24 + 66% (96 – 24) = 71,52 ˜ 72
24 + 56% (96 – 24) = 64,32 ˜ 64
24 + 46% (96 – 24) = 57,12 ˜ 57
< 57
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 82 - 96 Sangat tinggi 72 - 81 Tinggi 64 - 71 Cukup 57 - 63 Rendah < 57 Sangat rendah
2. Variabel Kultur Keluarga (X1)
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 18 = 72
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 18 = 18
Skor : 18 + 81% (72 – 18) = 61,74 ˜ 62
18 + 66% (72 – 18) = 53,64 ˜ 54
18 + 56% (72 – 18) = 48,24 ˜ 48
18 + 46% (72 – 18) = 42,84 ˜ 43
< 43
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Interval Kategori 62 - 72 Sangat kondusif 54 - 61 Kondusif 48 - 53 Cukup 43 - 47 Tidak kondusif < 43 Sangat tidak kondusif
a. Dimensi Power Distance
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 4 = 16
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4
Skor : 4 + 81% (16 – 4) = 13,72 ˜ 14
4 + 66% (16 – 4) = 11,92 ˜ 12
4 + 56% (16 – 4) = 10,72 ˜ 11
4 + 46% (16 – 4) = 9,52 ˜ 10
< 10
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 14 - 16 Sangat kecil 12 - 13 Kecil
11 Cukup 10 Besar
<10 Sangat besar
b. Dimensi Individualism vs Collectivism
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 7 = 28
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 7 = 7
Skor : 7 + 81% (28 – 7) = 24,01 ˜ 24
7 + 66% (28 – 7) = 20,86 ˜ 21
7 + 56% (28 – 7) = 18,76 ˜ 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 + 46% (28 – 7) = 16,66˜ 17
< 17
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 24 - 28 Sangat individualis 21 - 23 Individualis 19 - 20 Cukup 17 - 18 Kolektif
<17 Sangat kolektif
c. Dimensi Femininity vs Masculinity
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 4 = 16
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4
Skor : 4 + 81% (16 – 4) = 13,72 ˜ 14
4 + 66% (16 – 4) = 11,92 ˜ 12
4 + 56% (16 – 4) = 10,72 ˜ 11
4 + 46% (16 – 4) = 9,52 ˜ 10
< 10
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 14 - 16 Sangat feminin 12 - 13 Feminin
11 Cukup 10 Maskulin
<10 Sangat maskulin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Dimensi Uncertainty Avoidance
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 3 = 12
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 3 = 3
Skor : 3 + 81% (12 – 3) = 10,29 ˜ 10
3 + 66% (12 – 3) = 8,94 ˜ 9
3 + 56% (12 – 3) = 8,04 ˜ 8
3 + 46% (12 – 3) = 7,14 ˜ 7
< 7
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 10 - 12 Sangat lemah
9 Lemah 8 Cukup 7 Kuat
<7 Sangat kuat
3 Variabel Kultur Lingkungan Kerja (X2)
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 16 = 64
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 16 = 16
Skor : 16 + 81% (64 – 16) = 54,88 ˜ 55
16 + 66% (64 – 16) = 47,68 ˜ 48
16 + 56% (64 – 16) = 42,88 ˜ 43
16 + 46% (64 – 16) = 38,08 ˜ 38
< 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 55 - 64 Sangat kondusif 48 - 54 Kondusif 43 - 47 Cukup 38 - 42 Tidak kondusif
<38 Sangat tidak kondusif
a. Dimensi Power Distance
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 4 = 16
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4
Skor : 4 + 81% (16 – 4) = 13,72 ˜ 14
4 + 66% (16 – 4) = 11,92 ˜ 12
4 + 56% (16 – 4) = 10,72 ˜ 11
4 + 46% (16 – 4) = 9,52 ˜ 10
< 10
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 14 - 16 Sangat kecil 12 - 13 Kecil
11 Cukup 10 Besar
<10 Sangat besar b. Dimensi Individualism vs Collectivism
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 3 = 12
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 3 = 3
Skor : 3 + 81% (12 – 3) = 10,29 ˜ 10
3 + 66% (12 – 3) = 8,94 ˜ 9
3 + 56% (12 – 3) = 8,04 ˜ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 + 46% (12 – 3) = 7,14 ˜ 7
< 7
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 10 - 12 Sangat individualis
9 Individualis 8 Cukup 7 Kolektif
<7 Sangat kolektif
c. Dimensi Femininity vs Masculinity
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 4 = 16
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4
Skor : 4 + 81% (16 – 4) = 13,72 ˜ 14
4 + 66% (16 – 4) = 11,92 ˜ 12
4 + 56% (16 – 4) = 10,72 ˜ 11
4 + 46% (16 – 4) = 9,52 ˜ 10
< 10
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 14 - 16 Sangat feminin 12 - 13 Feminin
11 Cukup 10 Maskulin
<10 Sangat maskulin
d. Dimensi Uncertainty Avoidance
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 5 = 20
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 5 = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor : 5 + 81% (20 – 5) = 17,15 ˜ 17
5 + 66% (20 – 5) = 14,90 ˜ 15
5 + 56% (20 – 5) = 13,40 ˜ 13
5 + 46% (20 – 5) = 11,90 ˜ 12
< 12
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 17 - 20 Sangat lemah 15 - 16 Lemah 13 - 14 Cukup
12 Kuat <12 Sangat kuat
4 Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat (X3)
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 18 = 72
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 18 = 18
Skor : 18 + 81% (72 – 18) = 61,74 ˜ 62
18 + 66% (72 – 18) = 53,64 ˜ 54
18 + 56% (72 – 18) = 48,24 ˜ 48
18 + 46% (72 – 18) = 42,84 ˜ 43
< 43
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 62 - 72 Sangat kondusif 54 - 61 Kondusif 48 - 53 Cukup 43 - 47 Tidak kondusif < 43 Sangat tidak kondusif
a. Dimensi Power Distance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 5 = 20
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 5 = 5
Skor : 5 + 81% (20 – 5) = 17,15 ˜ 17
5 + 66% (20 – 5) = 14,90 ˜ 15
5 + 56% (20 – 5) = 13,40 ˜ 13
5 + 46% (20 – 5) = 11,90 ˜ 12
< 12
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 17 - 20 Sangat kecil 15 - 16 Kecil 13 - 14 Cukup
12 Besar <12 Sangat besar
b. Dimensi Individualism vs Collectivism
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 5 = 20
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 5 = 5
Skor : 5 + 81% (20 – 5) = 17,15 ˜ 17
5 + 66% (20 – 5) = 14,90 ˜ 15
5 + 56% (20 – 5) = 13,40 ˜ 13
5 + 46% (20 – 5) = 11,90 ˜ 12
< 12
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 17 - 20 Sangat individualis 15 - 16 Individualis 13 - 14 Cukup
12 Kolektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
<12 Sangat kolektif
c. Dimensi Femininity vs Masculinity
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 5 = 20
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 5 = 5
Skor : 5 + 81% (20 – 5) = 17,15 ˜ 17
5 + 66% (20 – 5) = 14,90 ˜ 15
5 + 56% (20 – 5) = 13,40 ˜ 13
5 + 46% (20 – 5) = 11,90 ˜ 12
< 12
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori 17 - 20 Sangat feminin 15 - 16 Feminin 13 - 14 Cukup
12 Maskulin <12 Sangat maskulin
d. Dimensi Uncertainty Avoidance
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 3 = 12
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 3 = 3
Skor : 3 + 81% (12 – 3) = 10,29 ˜ 10
3 + 66% (12 – 3) = 8,94 ˜ 9
3 + 56% (12 – 3) = 8,04 ˜ 8
3 + 46% (12 – 3) = 7,14 ˜ 7
< 7
dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel sebagai berikut:
Interval Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 - 12 Sangat lemah 9 Lemah 8 Cukup 7 Kuat
< 7 Sangat kuat
5 Variabel Locus of Control
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 1 x 25 = 25
Skor terendah yang mungkin dicapai : 0 x 25 = 0
Skor : 50% x 25 = 12,5 ˜ 13
Interval Kategori 13 - 25 Internal 0 - 12 Eksternal
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Menentukan Rentang Nilai
Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah
2. Menentukan Jumlah Kelas
Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas
adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Sturges, yaitu sebagai berikut
(Sudjana, 1996:47):
k = 1 + (3,322) log n
Keterangan: k = jumlah kelas
n = jumlah responden 3,322 = bilangan konstan
3. Menentukan Interval Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas interval ini digunakan
rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:47):
p = k
gren tan
Keterangan: p = interval kelas rentang = selisih antara data terbesar dan terkecil k = jumlah kelas
4. Memasukkan data pada masing-masing kelas
a. Harga rata-rata
Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,
1996:67):
X = ∑∑
i
ii
f
xf
Keterangan: −X = harga rata-rata
ix = tanda kelas interval if = frekuensi pada interval kelas
b. Median
Dalam mencari median rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
(Sudjana, 1996:79)
Me = b + p
−f
Fn5,0
Keterangan: b = batas bawah kelas median p = panjang kelas median F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median n = ukuran sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f = frekuensi kelas median
c. Modus
Dalam mencari besaran modus, rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut (Sudjana, 1996:77):
Mo = b + p
+ 21
1
bbb
Keterangan: b = batas bawah kelas modus p = panjang kelas modus b1 = frekuens i kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modus
d. Standar deviasi
Dalam menghitung standar deviasi rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
S = )1(
2
−∑
nn
fixin
Keterangan: S = standar deviasi
if = frekuensi
ix = tanda kelas n = jumlah data
Berdasarkan rumus – rumus diatas, maka berikut ini dapat dicari harga untuk tiap
variabel.
1. Kecerdasan Emosional
Diketahui: Jumlah kasus (n) = 245
Data tertinggi = 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data terendah = 49
a. Rentang nilai
Rumus = nilai tertinggi – nilai terendah
= 96 – 49
= 47
b. Jumlah kelas
K = 1 + (3,322 ) log n
= 1 + (3,322) log 245
= 8,937 ˜ 9
c. Interval kelas
p = k
gren tan
p = 9
47 = 5,2 ˜ 6
d. Tabel persiapan perhitungan:
No Rentang Nilai fi xi fixi xi2 fixi
2
1. 43 – 48 0 45,5 0 2.070,25 0 2. 49 – 54 1 51,5 51,5 2.652,25 2.652,25 3. 55 – 60 2 57,5 115 3.306,25 6.612,5 4. 61 – 66 14 63,5 889 4.032,25 56.451,5 5. 67 – 72 93 69,5 6.463,5 4.830,25 449.213,25 6. 73 – 78 91 75,5 6.870,5 5.700,25 518.722,75 7. 79 – 84 34 81,5 2.771 6.642,25 225.836,5 8. 85 – 90 7 87,5 612,5 7.656,25 53.593,75 9. 91 – 96 3 93,5 280,5 8.742,25 26.226,75
Jumlah 245 625,5 18.053,5 45.632,25 1.339.309,25
Mean = 245
5,053.18 = 73,69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Median = 66,5 + 6
−
93175,122
= 73,306
Modus = 66,5 + 6
+ 27979
= 72,35
Standar deviasi = )1245(245
)5,053.18()25,309.339.1)(245( 2
−−
= 6,06
2. Kultur Keluarga
Diketahui: Jumlah kasus (n) = 245
Data tertinggi = 71
Data terendah = 37
a. Rentang nilai
Rumus = nilai tertinggi – nilai terendah
= 96 – 49
= 47
b. Jumlah kelas
K = 1 + (3,322 ) log n
= 1 + (3,322) log 245
= 8,937 ˜ 9
c. Interval kelas
p = k
gren tan
p = 9
34 = 3,78 ˜ 4
d. Tabel persiapan perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Rentang Nilai fi xi fixi xi2 fixi
2
1. 37 – 40 1 38,5 38,5 1.482,25 1.482,25 2. 41 – 44 3 42,5 127,5 1.806,25 5.418,75 3. 45 – 48 60 46,5 2790 2.162,25 129.735 4. 49 – 52 76 50,5 3838 2.550,25 193.819 5. 53 – 56 78 54,5 4251 2.970,25 231.679,5 6. 57 – 60 17 58,5 994,5 3.422,25 58.178,25 7. 61 – 64 7 62,5 437,5 3.906,25 27.343,75 8. 65 – 68 2 66,5 133 4.422,25 8.844,5 9. 69 – 72 1 70,5 70,5 4.970,25 4.970,25
Jumlah 245 490,5 12.680,5 27.692,25 661.471,25
Mean = 245
5,680.12 = 51,76
Median = 52,5 + 4
−
781405,122
= 51,60
Modus = 52,5 + 4
+ 6122
= 52,63
Standar deviasi = )1245(245
)5,680.12()25,471.661)(245( 2
−−
= 4,60
3. Kultur Lingkungan Kerja
Diketahui: Jumlah kasus (n) = 245
Data tertinggi = 58
Data terendah = 3
a. Rentang nilai
Rumus = nilai tertinggi – nilai terendah
= 58 – 35
= 23
b. Jumlah kelas
K = 1 + (3,322 ) log n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 1 + (3,322) log 245
= 8,937 ˜ 9
c. Interval kelas
p = k
gren tan
p = 9
23 = 2,56 ˜ 3
d. Tabel persiapan perhitungan:
No Rentang Nilai fi xi fixi xi2 fixi
2
1. 35 – 37 2 36 72 1.296 2.592 2. 38 – 40 9 39 351 1.521 13.689 3. 41 – 43 42 42 1.764 1.764 74.088 4. 44 – 46 73 45 3.285 2.025 147.825 5. 47 – 49 71 48 3.408 2.304 163.584 6. 50 – 52 32 51 1.632 2.601 83.232 7. 53 – 55 12 54 648 2.916 34.992 8. 56 – 58 4 57 228 3.249 12.996 9. 59 – 61 0 60 0 3.600 0
Jumlah 245 432 11.388 21.276 532.998
Mean = 245
388.11 = 46,48
Median = 46,5 + 3
−
711265,122
= 46,35
Modus = 43,5 + 3
+ 23131
= 46,35
Standar deviasi = )1245(245
)388.11()998.532)(245( 2
−−
= 3,88
4. Kultur Lingkungan Masyarakat
Diketahui: Jumlah kasus (n) = 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data tertinggi = 65
Data terendah = 39
a. Rentang nilai
Rumus = nilai tertinggi – nilai terendah
= 65 – 39
= 26
b. Jumlah kelas
K = 1 + (3,322 ) log n
= 1 + (3,322) log 245
= 8,937 ˜ 9
c. Interval kelas
p = k
gren tan
p = 9
26 = 2,89 ˜ 3
d. Tabel persiapan perhitungan:
No Rentang Nilai fi xi fixi xi2 fixi
2
1. 39 – 41 2 40 80 1.600 3.200 2. 42 – 44 8 43 344 1.849 14.792 3. 45 – 47 45 46 2.070 2.116 95.220 4. 48 – 50 58 49 2.842 2.401 139.258 5. 51 – 53 67 52 3.484 2.704 181.168 6. 54 – 56 43 55 2.365 3.025 130.075 7. 57 – 59 15 58 870 3.364 50.460 8. 60 – 62 3 61 183 3.721 11.163 9. 63 - 65 4 64 256 4.096 16.384
Jumlah 245 468 12.494 24.876 641.720
Mean = 245
494.12 = 50,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Median = 50,5 + 3
−
671135,122
= 50,93
Modus = 50,5 + 3
+ 2499
= 51,32
Standar deviasi = )1245(245
)494.12()720.641)(245( 2
−−
= 4,33
5. Locus of Control
Diketahui: Jumlah kasus (n) = 245
Data tertinggi = 24
Data terendah = 1
a. Rentang nilai
Rumus = nilai tertinggi – nilai terendah
= 24 – 1
= 23
b. Jumlah kelas
K = 1 + (3,322 ) log n
= 1 + (3,322) log 245
= 8,937 ˜ 9
c. Interval kelas
p = k
gren tan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
p = 9
23 = 2,56 ˜ 3
e. Tabel persiapan perhitungan:
No Rentang Nilai fi xi fixi xi2 fixi
2
1. 1 – 3 5 2 10 4 20 2. 4 – 6 34 5 170 25 850 3. 7 – 9 57 8 456 64 3.648 4. 10 – 12 70 11 770 121 8.470 5. 13 – 15 53 14 742 196 10.388 6. 16 – 18 20 17 340 289 5.780 7. 19 – 21 4 20 80 400 1.600 8. 22 – 24 2 23 46 529 1.058 9. 25 - 27 0 26 0 676 0
Jumlah 245 126 2614 2304 31.814
Mean = 245614.2
= 10,67
Median = 12,5 + 3
−
531665,122
= 10,04
Modus = 9,5 + 3
+ 171313
= 10,8
Standar deviasi = )1245(245
)614.2()814.31)(245( 2
−−
= 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frequencies
Statistics
ke kk klk klm loc N Valid 245 245 245 245 245 Missing 0 0 0 0 0 Mean 73,61 51,66 46,57 50,86 10,67 Std. Error of Mean ,369 ,286 ,246 ,275 ,251 Median 73,00 51,00 46,00 51,00 11,00 Mode 72(a) 53 46 51 12 Std. Deviation 5,777 4,475 3,857 4,305 3,936 Variance 33,378 20,028 14,877 18,533 15,493 Skewness ,070 ,726 ,180 ,306 ,320 Std. Error of Skewness ,156 ,156 ,156 ,156 ,156 Kurtosis 1,903 1,978 ,372 ,633 ,368 Std. Error of Kurtosis ,310 ,310 ,310 ,310 ,310 Range 47 34 23 26 23 Minimum 49 37 35 39 1 Maximum 96 71 58 65 24 a Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 LAMPIRAN HASIL UJI
NORMALITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI NORMALITAS
Kecerdasan emosional
(Y)
Kultur keluarga
(X1)
Kultur lingkungan kerja (X2)
Kultur lingkungan masy (X3)
Locus of control
(X4) N 245 245 245 245 245
73,61 51,66 46,57 50,86 10,67 Normal Parametersa.b Mean Std. Deviation 5,777 4,475 3,857 4,305 3,936 Most Extreme Absolute ,061 ,079 ,084 ,058 ,065
,061 ,079 ,084 ,058 ,064 Differences Positive Negative -,060 -,058 -,067 -,056 -,065 Kolmogorov-Smirnov Z ,954 1,238 1,320 ,910 1,017 Asymp. Sig. (2-tailed) ,322 ,093 ,061 ,379 ,252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI LINIERITAS VARIABEL KULTUR KELUARGA DENGAN KECERDASAN
EMOSIONAL GURU
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
(Combined) 1123,892 21 53,519 1,700 ,032 223,382 1 223,382 7,096 ,008
Between Groups
Linear Term Weighted Deviation 900,510 20 45,026 1,430 ,110
Within Groups 7020,271 223 31,481 Total 8144,163 244
HASIL UJI LINIERITAS VARIABEL KULTUR LINGKUNGAN KERJA DENGAN
KECERDASAN EMOSIONAL GURU
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
(Combined) 1057,094 22 48,050 1,505 ,074 44,361 1 44,361 1,390 ,240
Between Groups
Linear Term Weighted Deviation 1012,733 21 48,225 1,511 ,075
Within Groups 7087,069 222 31,924 Total 8144,163 244
HASIL UJI LINIERITAS VARIABEL KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN
KECERDASAN EMOSIONAL GURU
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
(Combined) 1088,690 19 57,299 1,827 ,021
317,610 1 317,610 10,129 ,002
Between Groups
Linear Term Weighted Deviation 771,081 18 42,838 1,366 ,150
Within Groups 7055,473 225 31,358 Total 8144,163 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 LAMPIRAN
HASIL UJI REGRESI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan
kecerdasan emosional guru Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N ke 73,61 5,777 245 kk 51,66 4,475 245 klk 46,57 3,857 245 klm 50,86 4,305 245
Correlations
ke kk klk klm ke 1,000 ,166 ,074 ,197 kk ,166 1,000 -,068 ,131 klk ,074 -,068 1,000 ,096
Pearson Correlation
klm ,197 ,131 ,096 1,000 ke . ,005 ,125 ,001 kk ,005 . ,144 ,020 klk ,125 ,144 . ,066
Sig. (1-tailed)
klm ,001 ,020 ,066 . ke 245 245 245 245 kk 245 245 245 245 klk 245 245 245 245
N
klm 245 245 245 245 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,192(a) ,037 ,029 5,693 a Predictors: (Constant), jk, kk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variables Entered/Removedb
jk.kk, kk, jka . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: keb.
Model Summary
,229a ,052 ,040 5,659Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk.kk, kk, jka.
ANOVAb
425,744 3 141,915 4,431 ,005a
7718,419 241 32,027
8144,163 244
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), jk.kk, kk, jka.
Dependent Variable: keb.
Coefficientsa
85,568 13,170 6,497 ,000
-,266 ,254 -,206 -1,045 ,297-15,409 8,400 -1,329 -1,835 ,068
,320 ,162 1,488 1,976 ,049
(Constant)
kkjkjk.kk
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: kea.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja
dengan kecerdasan emosional guru Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N ke 73,61 5,777 245 kk 51,66 4,475 245 klk 46,57 3,857 245 klm 50,86 4,305 245
Correlations
ke kk klk klm ke 1,000 ,166 ,074 ,197 kk ,166 1,000 -,068 ,131 klk ,074 -,068 1,000 ,096
Pearson Correlation
klm ,197 ,131 ,096 1,000 ke . ,005 ,125 ,001 kk ,005 . ,144 ,020 klk ,125 ,144 . ,066
Sig. (1-tailed)
klm ,001 ,020 ,066 . ke 245 245 245 245 kk 245 245 245 245 klk 245 245 245 245
N
klm 245 245 245 245
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,122(a) ,015 ,007 5,758
a Predictors: (Constant), jk, klk
Variables Entered/Removedb
jk.klk, klk,jk
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: keb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary
,194a ,038 ,026 5,703Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk.klk, klk, jka.
ANOVAb
305,812 3 101,937 3,134 ,026a
7838,351 241 32,524
8144,163 244
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), jk.klk, klk, jka.
Dependent Variable: keb.
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta
t
Sig.
1 (Constant) 34,464 14,439 2,387 ,018 klk ,805 ,310 ,537 2,595 ,010 jk 22,237 8,897 1,918 2,499 ,013 jk.klk ,454 ,191 1,913 2,380 ,018
a Dependent Variable: ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N ke 73,61 5,777 245 kk 51,66 4,475 245 klk 46,57 3,857 245 klm 50,86 4,305 245
Correlations
ke kk klk klm ke 1,000 ,166 ,074 ,197 kk ,166 1,000 -,068 ,131 klk ,074 -,068 1,000 ,096
Pearson Correlation
klm ,197 ,131 ,096 1,000 ke . ,005 ,125 ,001 kk ,005 . ,144 ,020 klk ,125 ,144 . ,066
Sig. (1-tailed)
klm ,001 ,020 ,066 . ke 245 245 245 245 kk 245 245 245 245 klk 245 245 245 245
N
klm 245 245 245 245
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,218(a) ,048 ,040 5,661 a Predictors: (Constant), jk, klm
Variables Entered/Removedb
jk.klm, klm,jk
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: keb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary
,251a ,063 ,051 5,627Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), jk.klm, klm, jka.
ANOVAb
512,118 3 170,706 5,390 ,001a
7632,045 241 31,668
8144,163 244
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), jk.klm, klm, jka.
Dependent Variable: keb.
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 31,857 14,280 2,231 ,027 klm ,789 ,281 ,588 2,812 ,005 jk 18,119 8,650 1,563 2,095 ,037 jk.klm ,335 ,170 1,543 1,977 ,049
a Dependent Variable: ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N ke 73,61 5,777 245 kk 51,66 4,475 245 klk 46,57 3,857 245 klm 50,86 4,305 245
Correlations
ke kk klk klm ke 1,000 ,166 ,074 ,197 kk ,166 1,000 -,068 ,131 klk ,074 -,068 1,000 ,096
Pearson Correlation
klm ,197 ,131 ,096 1,000 ke . ,005 ,125 ,001 kk ,005 . ,144 ,020 klk ,125 ,144 . ,066
Sig. (1-tailed)
klm ,001 ,020 ,066 . ke 245 245 245 245 kk 245 245 245 245 klk 245 245 245 245
N
klm 245 245 245 245
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,190(a) ,036 ,028 5,696 a Predictors: (Constant), loc, kk
Variables Entered/Removedb
loc.kk, kk,loc
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: keb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary
,231a ,053 ,042 5,656Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), loc.kk, kk, loca.
ANOVAb
434,599 3 144,866 4,529 ,004a
7709,564 241 31,990
8144,163 244
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), loc.kk, kk, loca.
Dependent Variable: keb.
Coefficientsa
80,039 10,478 7,639 ,000
-,147 ,198 -,114 -,743 ,458-1,818 ,935 -1,239 -1,946 ,053
,038 ,018 1,326 2,103 ,036
(Constant)
kklocloc.kk
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: kea.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N ke 73,61 5,777 245 kk 51,66 4,475 245 klk 46,57 3,857 245 klm 50,86 4,305 245
Correlations
ke kk klk klm ke 1,000 ,166 ,074 ,197 kk ,166 1,000 -,068 ,131 klk ,074 -,068 1,000 ,096
Pearson Correlation
klm ,197 ,131 ,096 1,000 ke . ,005 ,125 ,001 kk ,005 . ,144 ,020 klk ,125 ,144 . ,066
Sig. (1-tailed)
klm ,001 ,020 ,066 . ke 245 245 245 245 kk 245 245 245 245 klk 245 245 245 245
N
klm 245 245 245 245
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,100(a) ,010 ,002 5,772 a Predictors: (Constant), loc, klk
Variables Entered/Removedb
loc.klk, klk,loc
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: keb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary
,144a ,021 ,008 5,753Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), loc.klk, klk, loca.
ANOVAb
168,141 3 56,047 1,693 ,169a
7976,023 241 33,096
8144,163 244
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), loc.klk, klk, loca.
Dependent Variable: keb.
Coefficientsa
68,136 4,614 14,767 ,000
,086 ,097 ,058 ,893 ,373-,113 ,160 -,077 -,702 ,483,005 ,003 ,178 1,621 ,106
(Constant)
klklocloc.klk
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: kea.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N ke 73,61 5,777 245 kk 51,66 4,475 245 klk 46,57 3,857 245 klm 50,86 4,305 245
Correlations
ke kk klk klm ke 1,000 ,166 ,074 ,197 kk ,166 1,000 -,068 ,131 klk ,074 -,068 1,000 ,096
Pearson Correlation
klm ,197 ,131 ,096 1,000 ke . ,005 ,125 ,001 kk ,005 . ,144 ,020 klk ,125 ,144 . ,066
Sig. (1-tailed)
klm ,001 ,020 ,066 . ke 245 245 245 245 kk 245 245 245 245 klk 245 245 245 245
N
klm 245 245 245 245
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,218(a) ,048 ,040 5,661 a Predictors: (Constant), loc, klm
Variables Entered/Removedb
loc.klm,klm, loc
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: keb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary
,230a ,053 ,041 5,657Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), loc.klm, klm, loca.
ANOVAb
430,654 3 143,551 4,485 ,004a
7713,510 241 32,006
8144,163 244
Regression
ResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), loc.klm, klm, loca.
Dependent Variable: keb.
Coefficientsa
59,047 4,696 12,574 ,000
,252 ,089 ,188 2,838 ,005-,016 ,163 -,011 -,099 ,922,004 ,003 ,127 1,150 ,251
(Constant)
klmlocloc.klm
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: kea.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel r
1 tail 0.01 0.05 0.15 0.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0.985 0.929 0.814 0.649 0.881 0.770 0.640 0.486 0.776 0.663 0.542 0.404 0.695 0.590 0.479 0.353 0.634 0.536 0.433 0.317 0.586 0.495 0.399 0.290 0.548 0.462 0.371 0.270 0.516 0.434 0.349 0.253 0.489 0.411 0.330 0.237 0.465 0.392 0.314 0.227 0.445 0.375 0.300 0.216 0.427 0.360 0.288 0.207 0.411 0.346 0.277 0.199 0.397 0.334 0.267 0.192 0.384 0.323 0.258 0.186 0.373 0.310 0.250 0.180 0.362 0.305 0.243 0.175 0.352 0.296 0.237 0.170 0.343 0.289 0.230 0.165 0.335 0.282 0.225 0.161 0.327 0.275 0.219 0.157 0.320 0.269 0.214 0.154 0.313 0.263 0.210 0.150 0.307 0.258 0.206 0.147 0.301 0.253 0.201 0.144 0.295 0.248 0.198 0.141 0.290 0.244 0.194 0.139 0.285 0.239 0.191 0.136 0.280 0.235 0.187 0.134 0.275 0.231 0.184 0.132 0.271 0.228 0.177 0.130 0.268 0.225 0.170 0.128 0.264 0.222 0.163 0.127 0.261 0.219 0.156 0.125 0.257 0.216 0.149 0.123 0.253 0.213 0.142 0.121 0.250 0.210 0.135 0.119 0.246 0.207 0.128 0.118 0.243 0.204 0.121 0.116 0.239 0.201 0.114 0.114 0.237 0.199 0.113 0.113 0.235 0.197 0.112 0.112 0.233 0.196 0.111 0.111 0.230 0.194 0.110 0.110 0.228 0.192 0.109 0.109 0.226 0.190 0.108 0.108 0.224 0.188 0.107 0.107 0.222 0.187 0.106 0.106 0.220 0.185 0.105 0.105 0.218 0.183 0.104 0.104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel F df18 df19 df20 df21 df22 df23
200 1,6556 1,6388 1,6233 1,609 1,5958 1,5834 201 1,6554 1,6385 1,623 1,6087 1,5955 1,5832 202 1,6551 1,6383 1,6228 1,6085 1,5952 1,5829 203 1,6549 1,638 1,6225 1,6082 1,595 1,5826 204 1,6546 1,6378 1,6223 1,608 1,5947 1,5824 205 1,6544 1,6375 1,622 1,6077 1,5944 1,5821 206 1,6541 1,6373 1,6218 1,6075 1,5942 1,5819 207 1,6539 1,637 1,6215 1,6072 1,5939 1,5816 208 1,6536 1,6368 1,6213 1,607 1,5937 1,5814 209 1,6534 1,6365 1,621 1,6067 1,5934 1,5811 210 1,6532 1,6363 1,6208 1,6065 1,5932 1,5809 211 1,6529 1,6361 1,6205 1,6062 1,593 1,5806 212 1,6527 1,6358 1,6203 1,606 1,5927 1,5804 213 1,6525 1,6356 1,6201 1,6057 1,5925 1,5801 214 1,6522 1,6354 1,6198 1,6055 1,5922 1,5799 215 1,652 1,6351 1,6196 1,6053 1,592 1,5797 216 1,6518 1,6349 1,6194 1,6051 1,5918 1,5794 217 1,6516 1,6347 1,6192 1,6048 1,5915 1,5792 218 1,6514 1,6345 1,6189 1,6046 1,5913 1,579 219 1,6511 1,6342 1,6187 1,6044 1,5911 1,5787 220 1,6509 1,634 1,6185 1,6042 1,5909 1,5785 221 1,6507 1,6338 1,6183 1,6039 1,5906 1,5783 222 1,6505 1,6336 1,6181 1,6037 1,5904 1,5781 223 1,6503 1,6334 1,6178 1,6035 1,5902 1,5778 224 1,6501 1,6332 1,6176 1,6033 1,59 1,5776 225 1,6499 1,633 1,6174 1,6031 1,5898 1,5774 226 1,6497 1,6328 1,6172 1,6029 1,5896 1,5772 227 1,6495 1,6326 1,617 1,6027 1,5894 1,577 228 1,6493 1,6324 1,6168 1,6025 1,5892 1,5768 229 1,6491 1,6322 1,6166 1,6022 1,5889 1,5766 230 1,6489 1,632 1,6164 1,602 1,5887 1,5764 231 1,6487 1,6318 1,6162 1,6018 1,5885 1,5762 232 1,6485 1,6316 1,616 1,6016 1,5883 1,576 233 1,6483 1,6314 1,6158 1,6014 1,5881 1,5758 234 1,6481 1,6312 1,6156 1,6013 1,5879 1,5756 235 1,6479 1,631 1,6154 1,6011 1,5877 1,5754 236 1,6477 1,6308 1,6152 1,6009 1,5876 1,5752 237 1,6475 1,6306 1,615 1,6007 1,5874 1,575 238 1,6474 1,6304 1,6149 1,6005 1,5872 1,5748 239 1,6472 1,6302 1,6147 1,6003 1,587 1,5746 240 1,647 1,6301 1,6145 1,6001 1,5868 1,5744 241 1,6468 1,6299 1,6143 1,5999 1,5866 1,5742 242 1,6466 1,6297 1,6141 1,5997 1,5864 1,574 243 1,6465 1,6295 1,6139 1,5996 1,5862 1,5738 244 1,6463 1,6293 1,6138 1,5994 1,5861 1,5737 245 1,6461 1,6292 1,6136 1,5992 1,5859 1,5735 246 1,6459 1,629 1,6134 1,599 1,5857 1,5733 247 1,6458 1,6288 1,6132 1,5989 1,5855 1,5731 248 1,6456 1,6286 1,6131 1,5987 1,5853 1,5729 249 1,6454 1,6285 1,6129 1,5985 1,5852 1,5728 250 1,6453 1,6283 1,6127 1,5983 1,585 1,5726 251 1,6451 1,6281 1,6126 1,5982 1,5848 1,5724 252 1,6449 1,628 1,6124 1,598 1,5847 1,5722 253 1,6448 1,6278 1,6122 1,5978 1,5845 1,5721 254 1,6446 1,6276 1,6121 1,5977 1,5843 1,5719 255 1,6444 1,6275 1,6119 1,5975 1,5842 1,5717 256 1,6443 1,6273 1,6117 1,5973 1,584 1,5716 257 1,6441 1,6272 1,6116 1,5972 1,5838 1,5714 258 1,644 1,627 1,6114 1,597 1,5837 1,5712 259 1,6438 1,6269 1,6113 1,5969 1,5835 1,5711 260 1,6437 1,6267 1,6111 1,5967 1,5833 1,5709 261 1,6435 1,6265 1,6109 1,5965 1,5832 1,5708
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 LAMPIRAN SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI