program studi pendidikan agama islam (pai) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi...

149
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN DAN HADITS MATERI TAJWID DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I DI MTs MUHAMMADIYAH 05 KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Devi Dahlianawati 111-14-022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN DAN HADITS MATERI TAJWID

DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I

DI MTs MUHAMMADIYAH 05 KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Devi Dahlianawati

111-14-022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

ii

Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

iii

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

iv

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

v

MOTTO

“Dan masing-masing orang memperolehderajat-derajat (seimbang) denganapa yang dikerjakannya.DanTuhanmutidaklengahdariapa yang merekakerjakan.” (Al An’am : 132)

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

Skripsi ini penulis susun dan dipersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta, bapak Sujimanto dan ibu Ngatmiyati yang

senantiasa membimbing, menasehati, mendo‟akan dan mencurahkan segala

kasih sayangnya.

2. Kedua adikku tercinta, dekArgadan dek Syifa atas do‟a dan dukungannya

sehingga skripsi ini dapat selesai.

3. Dosen Pembimbing Skripsiku, Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd.I. yang telah

meluangkan waktu dan membimbing saya dengan penuh kesabaran hingga

skripsi ini selesai.

4. Sahabat-sahabatku Nurul, Lina, Ika, Nurul Hidayah,dan seluruh teman-teman

seangkatan PAI 2014 yang selalu menyemangati dan mendo‟akan saya.

5. Bapak Kyai Ahmad Afif Dimyati dan Ibu Nyai Maftuhah yang menjadi

orangtua kedua saya selama di PONPES API Al-Masykur yang selalu

mendukung serta mendo‟akan saya. Serta Teman-teman PONPES API Al-

Masykur yang selalu menyemangati saya.

6. Seseorang yang selalu ada dalam do‟a saya, yang selalu memberikan

dukungan dan semangat.

7. Teman-teman kamar Khadijah Ma‟had IAIN Salatiga, Nastiti, Fitri, Fatimah,

Tika, Uky yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi dan

doanya.

8. Teman-teman PPL SMP Negeri 9 Salatiga dan KKN Desa Klewor.

9. Bapak Slamet Widodo S.Pd.I. sebagai Guru Al-Qur‟an Hadits di MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali dan siswa kelas VIII yang

telah membantu melancarkan penelitian skripsi ini.

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, segala puji dan Syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan

hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Peningkatan Hasil BelajarAl-Qur’an dan Hadits Materi

Tajwid dengan Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas VIII Semester I di

MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2018/2019”.

Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkankepada junjungan

kita Nabi Agung Muhammad Saw., kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan dalam bentuk yang sebaik-

baiknya pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman Islamiah yang

terang benderang. Besarharapan agar menjadisalahsatugolonganumatbeliau yang

memperolehsyafa‟at di harikiamatnanti. Aamiin.

Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa

adanya bantuan, motivasi serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang telah

berkenan membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materiil. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag.,selaku dosen Pembimbing Akademik.

5. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I., selaku dosen Pembimbing Skripsi.

6. Ibu Siti Ismiyatun, S.Ag., selaku kepala sekolah MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali.

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

viii

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

ix

ABSTRAK

Dahlianawati, Devi.2018. Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur‟an dan Hadits Materi

Tajwid dengan Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas VIII

Semester I di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Urifatun Anis, M. Pd. I.

Kata Kunci : HasilBelajar, Al-Qur’an Hadits, Tajwid, Tutor Sebaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode tutor

sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an dan Hadits materi tajwid

melalui metode tutor sebaya pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester I di MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 15 laki-lakidan 12 perempuan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri

dari 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklusnya merupakan rangkaian

kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapanya itu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini

menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan

dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan cara membandingkan

pencapaian hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan kriteria

ketuntasan klasikal (KKM) atau menggunakan deskriptif-kualitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil

belajar Al-Qur‟an Hadits materi tajwid pada siswa kelas VIII tahun pelajaran

2018/2019 dengan metode Tutor Sebaya. Rata-rata kelas pada tahap pra siklus

yaitu 53,8, pada siklus I naik menjadi 60,4 dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 83,7. Dan ketuntasan klasikal pada tahap pra siklus sebesar 14,8%, pada

siklus I menjadi 37,03% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 92,6%. Hasil

pelaksanaan pada siklus II ini telah mencapai keberhasilan melebihi batas Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 dan ketuntasan klasikalnya yaitu 85%.

Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui metode Tutor

Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an Hadits materi Tajwid pada

siswa kelas VIII semester I di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019.

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

x

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

xi

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

xii

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas VIIIMTs Muhammmadiyah 05 Kemusu .......... 16

Tabel3.1 Data Guru MTs Muhammadiyah 05 Kemusu ................................... 65

Tabel 3.2 JumlahSiswa MTs Muhammadiyah 05 Kemusu ............................. 66

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana ....................................................................... 67

Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 05 Kemusu ............ 68

Tabel 3.5 Nilai Harian (PraSiklus) Kelas VIII ................................................. 70

Tabel 3.6 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian (PraSiklus) .............................. 71

Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa pada Siklus I ............................................ 76

Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru pada Siklus I ........................................... 77

Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa pada Siklus II ......................................... 83

Tabel 3.10 Lembar Observasi Guru pada Siklus II ........................................ 85

Tabel4.1 Nilai Ulangan Harian (PraSiklus) ..................................................... 87

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................... 90

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siklus II ............................................................ 93

Tabel 4.4 Data Perbandingan Nilai Evaluasi antar Siklus ............................... 96

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Desain PTK Model Kemmis & Mc. Taggar …………….……. 19

Gambar 4.1 Histogram Persentase Ulangan Harian ………………………. 89

Gambar 4.2 Histogram Persentase Hasil Belajar Siklus I ………………… 91

Gambar 4.3 Histogram Persentase Hasil Belajar Siklus II ……………….. 94

Gambar 4.4 Histogram Persentase Kenaikan Hasil Belajar ……………… 97

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I danSiklus II

4. Lembar Observasi Aktivitas SiswaSiklus I

5. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

6. Lembar Observasi Aktivitas SiswaSiklus II

7. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

8. Hasil Nilai Evaluasi Siklus I

9. Hasil Nilai Evaluasa siklus II

10. Dokumentasi

11. Lembar Konsultasi Skripsi

12. Surat Permohonan Ijin Penelitian

13. Surat Keterangan Penelitian

14. Nilai SKK Mahasiswa

15. Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah menurunkan Al-Qur‟an untuk diimani, dipelajari, dibaca,

direnungkan dan dijadikan sebagai hukum. Al-Qur‟an juga dapat dijadikan

obat dari berbagai penyakit dan kotoran hati, serta hikmah lain yang

dikehendaki oleh Allah dalam menurunkannya. Al-Qur‟an adalah kitab

suci yang sempurna, serta berfungsi sebagai pelajaran bagi manusia,

pedoman hidup bagi setiap muslim dan petunjuk bagi orang yang

bertaqwa. Kemampuan membaca merupakan kemampuan khas manusia.

Kemampuan membaca menjadi penting dimiliki karena setiap aktifitas

belajar di sekolah pasti tidak lepas dari kegiatan membaca.

Pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang RI

Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II Pasal 3 bahwa: “Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”. (Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003 : 6).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki peranan yang

sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan tidak hanya soal

bagaimana membentuk anak-anak muda menjadi generasi bangsa yang

berkompeten. Akan tetapi, pendidikan mencakup ranah praktis bagaimana

proses tersebut diterapkan.

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

2

Pendidikan dan pengajaran dalam Islam bukanlah sesuatu yang

terpisah dari tujuan pendidikan agama dan petunjuk agama dalam

kehidupan, tetapi pendidikan merupakan sarana dan media Allah

memuliakan Adam atas semua makhluk lainnya, dan merupakan alat bagi

Nabi Muhammad untuk menyebarkan agama, mendidik generasi,

mengatur kehidupan dengan seluruh aspeknya sesuai dengan petunjuk al-

Qur‟an. (Hafidz dan Kastolani, 2009: 17)

Tujuan pendidikan Islam yaitu pendidikan Islam tidak hanya

bersifat teoritis saja tetapi juga bersifat praktis. Salah satunya yaitu

pembelajaran PAI dalam aspek Al-Qur‟an. Dalam pembelajaran Al-

Qur‟an terdapat beberapa aspek yang harus dicapai oleh peserta didik yaitu

membaca, memahami, dan mengaplikasikan. Selain itu, hal paling utama

yang harus dipelajari oleh peserta didik yaitu memahami kandungan Al-

Qur‟an. Sebelum peserta didik dapat memahami kandungan Al-Qur‟an,

diharapkan mereka dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Kitab Al-Qur‟an dinamakan dengan sebutan al Qur’an al Karim,

tanda untuk membaca dan belajar, sebagai penghormatan terhadap ilmu,

ulama sekaligus pendidikan dan pengajaran. Dan tidak mengejutkan pula,

jika umat Islam dinamakan dengan umat iqro’, umat yang berilmu

pengetahuan dan petunjuk, sebagai cara untuk beribadah, mendapatkan

hidayah, membuat peradaban dan memakmurkan bumi sebagai

pelaksanaan perintah Allah. (Hafidz dan Kastolani, 2009: 21)

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

3

Al-Qur‟an dan Hadits sebagai salah satu mata pelajaran Agama

Islam pada madrasah, yang memiliki karakter membaca, menerjemahkan

dan menerapkan isi kandungannya, perlu disampaikan dengan pendekatan

dan metode yang sedemikian rupa agar siswa memperoleh pemahaman

secara utuh dan terpadu antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Melatih dan mengajarkan cara membaca Al-Qur‟an dengan fasih

dan benar sejak dini merupakan hal yang sangat penting karena membaca

Al-Qur‟an merupakan langkah awal dalam memahami Al-Qur‟an beserta

isi kandungannya dan dapat menimbulkan perasaan memiliki pada Al-

Qur‟an sebagai pedoman hidup umat Islam sehingga dapat mengamalkan

ajaran-ajaran Islam yang terkandung didalam kehidupan sehari-hari. Al-

Qur‟an yang berfungsi sebagai petunjuk kebenaran bagi umat manusia

yang bersifat abadi supaya tidak ditinggalkan, sehingga diharapkan dapat

menciptakan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan, iman dan taqwa

serta tidak buta teknologi. Rasulullah SAW bersabda:

)لبخارىارواه(خيركممنتعلمالقرآنوعلمو

Artinya :“Sebaik-baik kamu adalah yang mau belajar membaca Al Qur’an

dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori) (Syaikh Abu Bakar Jabir.

Penerjemah: Musthofa „Aini, dkk, 2017: 36).

Akan tetapi, seringkali dijumpai dalam proses pembelajaran Al-

Qur‟an di sekolah-sekolah kurang efektif. Salah satu sebab dari ketidak

efektifan ini adalah kurangnya interaksi antara guru dan siswa ataupun

karena satu siswa dengan siswa yang lain kurang bergaul, menciptakan

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

4

suasana yang kurang kondusif dalam proses belajar Al-Qur‟an,

ketegangan, sikap sungkan dan sikap egoistis. Akibatnya aktifitas belajar

mengajar hanya akan menjadi sebuah aktifitas yang monoton, tidak

menarik, dan membosankan.

Guru-guru di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu dalam melakukan

proses belajar mengajar menggunakan metode yang kurang bervariasi.

Khususnya pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Hadits guru hanya

menggunakan metode ceramah sehingga siswa cepat merasa bosan.

Masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Al-

Qur‟an dan Hadits khususnya materi tajwid adalah belum semua anak

mempunyai bekal tajwid yang sama pada jenjang pendidikan sebelumnya,

karena latar belakang siswa berbeda, ada yang dari SD dan juga ada yang

dari MI.

Selain itu sebagian besar siswa kurang berani bertanya, kurang

berani menjawab pertanyaan, belum membaca materi yang akan dipelajari

di kelas, catatan kurang lengkap, enggan mengerjakan soal ke depan.

Siswa juga beranggapan bahwa mata pelajaran tajwid merupakan pelajaran

yang cukup sulit karena terlalu banyak hafalan, sehingga perlu usaha yang

lebih untuk memahaminya. Pada sisi lain dalam pembelajaran tajwid, guru

kurang memiliki kemampuan menciptakan suasana pembelajaran yang

dapat menumbuhkan aktivitas belajar siswa.

Karena latar belakang yang berbeda inilah, sehingga hasil belajar

siswa pun banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

5

(KKM) yang sudah ditentukan yaitu 75. Berdasarkan hasil pengamatan

yang dilakukan peneliti hanya terdapat 4 siswa yang tuntas (memenuhi

KKM) dari jumlah seluruh siswa yaitu 27 siswa. Maka dari itu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa metode yang digunakan dalam proses

belajar mengajar materi tajwid ini menggunakan metode tutor sebaya,

dengan harapan akan meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga semua

siswa dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditentukan.

Untuk melepaskan diri dari kondisi tersebut, pertama-tama harus

dilakukan perubahan metode yang dalam proses pembelajaran. Salah satu

metode alternatif yang dapat diterapkan untuk mengajak siswa secara aktif

dalam pembelajaran adalah metode “tutor sebaya”. Metode ini

dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa siswa cenderung lebih terbuka

tentang dirinya kepada teman-temannya. Hal yang sama juga terjadi dalam

proses pembelajaran, siswa lebih bisa dan berani mengemukakan

permasalahannya kepada teman-temannya dari pada gurunya.

Pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru (Teacher Centered).

Dalam pembelajaran modern, justru siswa yang menjadi pusat

pembelajaran (Student Centered), sedangkan guru hanya sebagai fasilitator

dalam proses pembelajaran. Selain itu, teman memegang peranan penting

dalam keberhasilan belajar. terlebih lagi teman sekelas atau teman sebaya.

Teman sebaya dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua, disatu sisi

teman sebaya dapat membantu teman yang lain dalam memahami proses

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

6

belajar mengajar, dan disisi lain dapat menjadi gangguan bagi teman yang

lain untuk belajar.

Dalam metode tutor sebaya siswa yang memiliki kemampuan lebih

dalam membaca Al-Qur‟an dapat menjadi tutor bagi siswa yang kurang

mampu dalam membaca Al-Qur‟an. Selanjutnya siswa bisa dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil dan diminta untuk terlibat secara aktif dalam

diskusi. Sementara guru berperan sebagai fasilitator, pendamping

sekaligus teman belajar. Guru harus hadir setiap kali kelompok

membutuhkannya sebagai teman diskusi, sumber rujukan atau

memberikan peneguhan atas hal-hal yang dicapai kelompok. Dalam

pembelajaran ini guru juga di tuntut untuk aktif, karena jika guru bersikap

pasif maka proses belajar Al-Qur‟an dengan metode ini tidak berjalan

dengan baik.

Mengacu pada pemikiran dan realita yang ada, peneliti tertarik

untuk memberikan tindakan yang membuat siswa dapat memahami tajwid

dengan baik dan benar. Berkaitan dengan latar belakang diatas,

menjadikan argumentasi pentingnya melakukan penelitian yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an dan Hadits Materi Tajwid dengan

Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas VIII Semester I di MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2018/2019”.

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat

merumuskan masalah “Apakah penerapan metode tutor sebaya mata

pelajaran Al-Qur‟an dan Hadits materi tajwid dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII Semester I di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2018/2019?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui penerapan metode tutor sebaya mata pelajaran Al-

Qur‟an dan Hadits materi tajwid dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VIII Semester I di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten

Boyolali Tahun pelajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan terkait penggunaan metode tutor

sebaya khususnya di lingkungan sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa:

1) Mengembangkan kemampuan proses belajar siswa dalam

pembelajaran membaca Al-Qur‟an.

2) Meningkatkan aktifitas dan motivasi belajar untuk mempelajari

materi pokok tajwid.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

8

3) Memberikan pengalaman belajar melalui metode tutor sebaya.

4) Memberikan motivasi dan suasana baru pada siswa dalam

belajar.

5) Meningkatkan interaksi siswa melalui metode tutor sebaya.

b. Bagi guru PAI:

Dapat dijadikan alternatif dalam memilih metode

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

materi pokok tajwid.

c. Bagi peneliti:

Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang luas

tentang metode pengajaran yang efektif bagi siswa dalam hal

belajar dan mengajar.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis berasal dari dua kata “hypo” yang artinya di bawah dan

“thesa” yang artinya kemenangan (Suharsimi Arikunto, 2002: 64). Jadi

hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kebenarannya. Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang

mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat

menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada

atau fakta, atau dengan kenyataan teori yang relevan. Jadi suatu

hipotesis akan diterima jika disertai dengan adanya fakta-fakta yang

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

9

membenarkan. Setelah menelaah berbagai sumber, penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan metode tutor sebaya

mata pelajaran Al-Qur‟an dan Hadits materi tajwid dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester I di MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2018/2019”.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode tutor sebaya ini dikatakan berhasil apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat

dirumuskan penulis adalah:

a. Secara individu siswa dikatakan tuntas belajar apabilamemperoleh

nilai ≥ 75.

b. Secara keseluruhan siswa dikatakan tuntas apabila 85% dari

seluruh jumlah siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM).

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.

Proses tersebut tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada suatu hal

yang mendorong pribadi yang bersangkutan.

Belajar merupakan suatu aktifitas yang dapat dilakukan secara

psikologis maupun secara fisiologis. Aktifitas yang bersifat psikologis

yaitu aktifitas yang merupakan proses mental, misalnya aktifitas

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

10

berpikir, memahami, menyimpulkan, menyimak, menelaah,

membandingkan, membedakan, menganalisis dan sebagainya.

Sedangkan aktifitas yang bersifat fisiologis yaitu aktifitas yang

merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan

eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya

(produk), apresiasi dan sebagainya. (Rusman, 2016: 12-13)

Sedangkan menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 2)

“Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai

seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan

diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

alamiah”. Tetapi perubahan itu bisa di dapatkan seseorang karena

adanya usaha (proses).

Hasil belajar atau yang sering disebut dengan prestasi belajar

merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,

karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar

merupakan hasil dari proses belajar. Kingsley membedakan hasil

belajar siswa (individu) menjadi tiga jenis yaitu: 1) keterampilan dan

kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita.

Sedangkan hasil belajar menurut Bloom et al. digolongkan menjadi

3 bagian yaitu: 1) Kognitif, yaitu hasil belajar yang ada kaitannya

dengan ingatan, kemampuan berpikir atau intelektual. Pada kategori ini

hasil belajar terdiri dari enam tingkatan yang sifatnya hierarkis,

meliputi: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

11

evaluasi dan kreativitas. 2) Afektif, yaitu merujuk pada hasil belajar

yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar ranah ini

meliputi: kepekaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap,

organisasi dan pembentukan pola hidup. 3) Psikomotor, yaitu

kemampuan gerak tertentu. Kemampuan gerak ini juga bertingkat

mulai dari gerak sederhana yang mungkin dilakukan secara reflex

hingga gerak kompleks yang terbimbing hingga gerak kreativitas.

Melalui proses belajar diharapkan yang bisa terbentuk adalah gerak-

gerak yang kompleks menurut suatu kaidah tertentu hingga gerak

kreativitas. (Deni Kurniawan, 2014: 10-12)

2. Al-Qur‟an Hadits

Al-Qur‟an Hadits adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) yang menekankan pada kemampuan membaca dan

menulis Al-Qur‟an dan Hadits yang benar, serta hafalan terhadap

surat-surat pendek dalam Al-Qur‟an, pengenalan arti dan makna secara

sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan Hadits.

Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits merupakan unsur mata pelajaran

PAI pada madrasah yang memberikan pendidikan pada peserta didik

untuk memahami dan mencintai Al-Qur‟an dan Hadits sebagai sumber

ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan

sehari-hari (Depag, 2006: 3).

Tujuan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits agar peserta didik gemar

untuk membaca Al-Qur‟an dan Hadits dengan benar, serta

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

12

mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan megamalkan

ajaran dan nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan

pedoman di seluruh aspek kehidupan.

3. Ilmu Tajwid

Pengertian tajwid secara bahasa adalah ucapan, lafal, bacaan

(W.J.S. Poerwadarminta, 2006: 1183). Ilmu tajwid adalah ilmu yang

dengannya kita dapat mengetahui bagaimana cara mengucapkan huruf-

huruf Al-Qur‟an, baik tebal tipisnya (tafkhim dan tarqiq), panjang

pendeknya (mad dan qoshornya), sifat-sifatnya, serta cara membaca

huruf-huruf tertentu apabila bertemu dengan huruf hijaiyyah lainnya

dengan baik (Abdurrohim, 2003: 2).

Tajwid adalah memperbaiki atau memperindah pengucapan setiap

huruf dan makhraj (tempat keluar) serta memberikan haq dan

mustahaq dari sifat-sifatnya. Ilmu tajwid adalah salah satu komponen

materi yang terdapat dalam materi Pendidikan Agama Islam yang

diberikan pada setiap tingkatan sekolah. Dalam ilmu tajwid

menjelaskan cara membaca bacaan dalam Al Qur‟an sehingga

pelafalan dan hukum bacaan dapat dibaca dengan benar serta sesuai

dengan kaidahnya.

Menurut Kurnaidi (2014: 40) Manfaat mempelajari ilmu tajwid

adalah menjaga lidah dari kesalahan ketika membaca Al Qur‟an.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al Muzzammil: 4 berikut

ini:

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

13

Artinya: “… dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”

(Q.S. Al Muzzammil: 4)

Artinya: “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al

Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.” (Q.S.

Al Qiyamah: 16)

4. Metode Tutor Sebaya

Pembelajaran metode tutor sebaya (peer teaching) adalah metode

belajar yang melibatkan siswa secara aktif, salah satu siswa akan

mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami

materi yang diberikan oleh guru.

Tutor sebaya adalah sistem belajar kelompok, setiap kelompok

dipimpin oleh ketua kelompok, ketua kelompok bertanggung jawab

terhadap kelompoknya. Tutor sebaya adalah pembelajaran yang

dilakukan dengan cara seorang guru menunjuk beberapa siswa yang

memiliki kemampuan lebih dalam membaca Al-Qur‟an untuk menjadi

tutor bagi temannya yang belum mampu dalam membaca Al-Qur‟an.

Siswa yang ditunjuk oleh guru menjadi tutor salah satu diantara

kriterianya adalah memiliki hubungan emosional yang baik, bersahabat

dan menunjang situasi tutoring.

Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk

membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar. Dengan

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

14

menggunakan metode tutor sebaya diharapkan setiap anggota lebih

mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi

sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk

mempelajari materi yang diajarkan dengan baik. Belajar dengan teman

sebaya dapat menghilangkan kecanggungan dan bagi siswa yang

menjadi tutor akan lebih menguasai pelajaran tersebut.

Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan di atas, ternyata metode

Tutor Sebaya memberikan kemudahan khusus bagi murid dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Begitu pula dalam pelaksanaan

belajar mengajar materi Al-Qur‟an dan Hadits. Oleh karenanya melalui

penggunaan metode Tutor Sebaya, kesulitan-kesulitan yang dialami

dapat dibantu.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian

tindakan kelas (PTK) berbentuk dua siklus yang merupakan model

penelitian tindakan kelas dari Kemmis S dan Mc. Taggart. Setiap

siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan tindakan

(planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan

refleksi (reflecting). Tetapi semua itu harus diawali dengan refleksi

awal atau pra penelitian.

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

15

Gambar 1.1: Desain PTK Model Kemmis & Mc. Taggart

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah

05 Kemusu Kabupaten Boyolali yang berjumlah 27 siswa, yang terdiri

dari 12 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Secara rinci dapat di

lihat dalam tabel 1.1. Penelitian ini bertempat di MTs Muhammadiyah

05 Kemusu Kabupaten Boyolali tahun 2018/2019 yang dilakukan

pada semester 1 tanggal 16 Agustus 2018 dan 30 Agustus 2018.

Planning

Acting

Observing

Reflecting

Replanning

Acting Reflecting

Observing

Reaksi Awal

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

16

Tabel 1.1

Daftar Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali

No Nama Jenis Kelamin

1 Amelia Devi M Perempuan

2 Budi Utomo Laki-laki

3 Choirul Anwar Laki-laki

4 Dafid Kurniawan Laki-laki

5 Diah Mira Fitriyani Perempuan

6 Endang Astuti Perempuan

7 Evan Hanafi Laki-laki

8 Feri Mahendra Laki-laki

9 Hendra Bekti Laki-laki

10 Hikmah Fitria Perempuan

11 Maulina Safitri Perempuan

12 Muh. Dio Saputro Laki-laki

13 Muh. Luqman Hakim Laki-laki

14 Muh. Nur Sholeh Laki-laki

15 Nimas Desi Perempuan

16 Nur Rohman Laki-laki

17 Riyo Saputra Laki-laki

18 Ruhmini Perempuan

19 Sartika Perempuan

20 Siti Alimah K. F Perempuan

21 Siti Rohani Perempuan

22 Suripto Laki-laki

23 Thesya Wahyu M Perempuan

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

17

24 Wisnu Laki-laki

25 Wuyung Sukowati Perempuan

26 Yoga Aryanto Laki-laki

27 Yudianto Laki-laki

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah

yang diteliti, termasuk hasil pra penelitian. Kemudian

merencanakan tindakan yang akan dilakukan, termasuk menyusun

perangkat pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain. Sebelum

pembelajaran dimulai terlebih dahulu diadakan refleksi awal untuk

mengetahui karakteristik siswa dan menentukan ketua kelompok

serta anggotanya.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di

kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari

kegiatan awal, inti hingga akhir. Pelaksanaan adalah menerapkan

apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di

kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan

harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan

tidak direkayasa.

Tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan sebagaimana

tertuang pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

18

urutan materi yang sudah ditentukan. Untuk menjamin

berlangsungnya dan mutu kegiatan pembelajaran, bila perlu

peneliti dapat memodifikasi tindakan yang terencana dengan tidak

mengorbankan tujuan pembelajaran. (Iskandar Agung, 2012: 228)

c. Pengamatan (Observing)

Prof. Supardi dalam Suyadi (2015: 63) menyatakan bahwa

observasi yang dimaksud pada tahap ini adalah pengumpulan data.

Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa

jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini, peneliti

harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara

mengumpulkan, dan alat atau instrument pengumpulan data.

Observasi adalah pengamatan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung yang dilakukan oleh kolaborator atau observer secara

bersamaan pada saat pembelajaran. Jika PTK dilakukan secara

kolaboratif, maka pengamatan harus dilakukan oleh kolaborator,

bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Walaupun demikian,

antara tindakan (dilakukan oleh guru) dan pengamatan (tindakan

oleh kolaborator), keduanya harus berlangsung dalam satu waktu

dan satu tempat atau kelas.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data

bersama kolaborator tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

19

demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek yang

ditentukan.

Hasil dari pengamatan ini dijadikan dasar untuk melakukan

perbaikan-perbaikan terhadap rencana awal pada siklus berikutnya.

Juga sebagai landasan apakah PTK ini sudah memenuhi target atau

perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. (Iskandar Agung, 2012:

230)

Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika

pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih

efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan

langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolaborator.

4. Teknik Pengumpulan Data

Setiap orang memiliki kecenderungan untuk melihat apa yang

ingin dilihat, mendengar apa yang ingin di dengar, dan melakukan apa

yang menjadi keinginannya. Anggapan dasar ini sering mengganggu

peneliti sebagai manusia di dalam mengadakan pengamatan.

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2002: 32)

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

20

Tes yang sudah distandarisasi adalah tes yang telah mengalami

proses validitas dan reliabilitas untuk suatu tujuan tertentu dan

untuk sekelompok siswa tertentu (Djamarah, 2002: 218).

Tes ini digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar

siswa setelah ada perubahan aktivitas saat proses pembelajaran

selama satu siklus. Tes dilakukan setiap akhir siklus.

b. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan

data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung. Mengamati adalah menatap kejadian, gerak

atau proses. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan observasi

terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

(Sugiyono, 2008: 146).

Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang

berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah

laku dan interaksi kelompok. Tipe-tipe pengamatan, yaitu

pengamatan berstruktur (dengan pedoman) dan pengamatan tidak

berstruktur (tidak menggunakan pedoman). (Hamzah B. Uno,dkk,

2012: 90)

Observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan sikap

siswa selama pembelajaran berlangsung.

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

21

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar, maupun elektronik. Dalam penelitian ini

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

dokumen tentang gambaran umum sekolah, keadaan guru dan

siswa. (Sugiyono, 2008: 329).

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data mengenai dokumen sekolah (profil, visi misi dan

program-program sekolah), daftar nama dan nilai awal peserta

didik sebelum pelaksanaan metode tutor sebaya.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data adalah:

a. Silabus PAI kelas VIII

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas VIII

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Lembar Tes

e. Lembar Observasi

6. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengurai (memecahkan) sesuatu

ke dalam bagian-bagiannya. Analisis data adalah menganalisa seluruh

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

22

data yang sudah terkumpul untuk mengetahui seberapa besar

keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah

semua data yang diperoleh melalui hasil tes, observasi dan wawancara.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai

berikut:

1. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM)

Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM

pada setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa ≥ dari batas

KKM, yaitu 75, maka siswa tersebut telah mencapai KKM.

Apabila nilai siswa kurang dari 75, maka siswa tersebut tidak

mencapai batas KKM.

2. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas

tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi

berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar

ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal

dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan

berpedoman pada dua pertimbangan, yaitu: kemampuan peserta

didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan

penelitian ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

23

siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah

seluruh siswa dengan nilai KKM 75. Untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan statistik

deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil belajar siswa,

sebagaimana rumus:

100%F

P XN

Keterangan:

P: Persentase

F : Jumlah siswa yang tuntas belajar

N : Jumlah semua siswa.(Djamarah, 2000: 226)

Penilaian rata-rata menurut Aqib (2009: 204), dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

X=x

N

Keterangan:

x = Jumlah nilai keseluruhan siswa

N = Jumlah siswa

X = Nilai rata-rata

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

24

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan penulisan laporan penelitian ini, maka

dibuat sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

Bagian awal skripsi, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul,

lembar persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan

keaslian tulisan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini memuat aspek-aspek yang

lazimnya ada dalam laporan penelitian, yakni: Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis

Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Definisi Operasional, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi.

Bab II Landasan Teori. Dalam bab ini memuat aspek tentang kajian

teori dan kajian pustaka.

Bab III Pelaksanaan Penelitian. Dalam bab ini memuat: Gambaran

Umum Lokasi Penelitian, Subjek Penelitian dan Karakteristik Siswa,

Gambaran Pelaksanaan Penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini berisi:

Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Bab V Penutup. Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari

kesimpulan, saran dan kata penutup.

Pada bagian akhir skripsi ini akan dimuat tentang daftar pustaka,

lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Belajar

1) Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku

manusia. Proses tersebut tidak akan pernah terjadi apabila tidak

ada suatu hal yang mendorong pribadi yang bersangkutan.

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. (Syaiful

Bahri Djamarah, 2002: 141)

Belajar merupakan suatu aktifitas yang dapat dilakukan

secara psikologis maupun secara fisiologis. Aktifitas yang

bersifat psikologis yaitu aktifitas yang merupakan proses

mental, misalnya aktifitas berpikir, memahami, menyimpulkan,

menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan,

menganalisis dan sebagainya. Sedangkan aktifitas yang bersifat

fisiologis yaitu aktifitas yang merupakan proses penerapan atau

praktik, misalnya melakukan eksperimen atau percobaan,

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

26

latihan, kegiatan praktik, membuat karya (produk), apresiasi

dan sebagainya. (Rusman, 2016: 12-13)

Belajar pada prinsipnya adalah proses perubahan tingkah

laku sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan sumber-

sumber atau obyek belajar baik secara sengaja dirancang atau

tanpa sengaja dirancang. Kegiatan belajar tersebut dapat

dihayati atau dialami oleh orang yang sedang belajar. Belajar

yang dihayati oleh siswa ada hubungannya dengan usaha

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Sedangkan menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 2)

“Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang

dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi

tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan

seseorang secara alamiah”. Tetapi perubahan itu bisa di

dapatkan seseorang karena adanya usaha (proses).

Belajar adalah jendela dunia. Maka, dengan belajar orang

bisa mengetahui banyak hal, oleh sebab itu Islam sangat

menekankan tentang masalah belajar. Hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT dalam surah Az-Zumar ayat: 9 berikut:

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

27

Artinya: “Katakanlah hai Muhammad: "Adakah sama antara

orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang

yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang

berakallah yang dapat menerima pelajaran”.

Belajar menimbulkan perubahan perilaku dan pembelajaran

adalah usaha mengadakan perubahan perilaku dengan

mengusahakan terjadinya proses belajar dalam diri siswa.

perubahan dalam kepribadian ditunjukkan oleh adanya

perubahan perilaku akibat belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan untuk

memperoleh perubahan tingkah laku pada diri individu sebagai

hasil dari pengalaman atau interaksi dengan lingkungan.

2) Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Agus Suprijono (2011: 4-5) Prinsip-prinsip belajar

terdiri dari perubahan perilaku, belajar merupakan proses dan

belajar merupakan bentuk pengalaman. Masing-masing prinsip

belajar tersebut adalah sebagai berikut:

a) Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

(1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu

perubahan yang disadari.

(2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku

lainnya.

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

28

(3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

(4) Positif atau berakumulasi.

(5) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan

dilakukan.

(6) Permanen atau tetap.

(7) Bertujuan dan terarah.

(8) Mencakup keseluruhan potensi manusia.

b) Belajar merupakan Proses

Belajar merupakan proses yang terjadi karena

didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar

adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan

organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari

beberapa komponen belajar.

c) Belajar merupakan Bentuk Pengalaman

Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman

pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta

didik dengan lingkungan.

3) Tujuan Belajar

Menurut Sardiman (1994: 28-29) dalam bukunya

menyatakan bahwa tujuan belajar adalah mendapatkan

pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan serta

pembentukan sikap. Beberapa tujuan belajar adalah sebagai

berikut:

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

29

a) Mendapatkan Pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir.

Pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai hal yang

tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat

mengembangkan kemampuan berpikir tanpa adanya

pengetahuan, begitupun sebaliknya, kemampuan berpikir

akan memperkaya pengetahuan.

b) Penanaman Konsep dan Keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga

memerlukan suatu keterampilan. Kemampuan dapat di didik

yaitu dengan banyak melatih kemampuan.

c) Pembentukan Sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan

pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati

dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan

mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa

menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.

b. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan

keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk

mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka

perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

30

prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar

berlangsung.

Hasil belajar atau yang sering disebut dengan prestasi

belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses,

sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar.

Kingsley membedakan hasil belajar siswa (individu) menjadi

tiga jenis yaitu: 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan

dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita. Hasil belajar yang

digunakan dalam PTK ini adalah nilai langsung yang diperoleh

siswa pada saat melakukan penelitian, bukan nilai raport.

Menurut Oemar Hamalik (2007: 30) hasil belajar adalah

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang

dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai

terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari

sebelumnya dan tidak tahu menjadi tahu.

Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh

siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Susanto

(2013: 5) dalam bukunya berpendapat bahwa, siswa yang

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

31

berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Sedangkan hasil belajar menurut Bloom et al. digolongkan

menjadi 3 bagian yaitu: 1) Kognitif, yaitu hasil belajar yang

ada kaitannya dengan ingatan, kemampuan berpikir atau

intelektual. Pada kategori ini hasil belajar terdiri dari enam

tingkatan yang sifatnya hierarkis, meliputi: pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi dan kreativitas.

2) Afektif, yaitu merujuk pada hasil belajar yang berupa

kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar ranah ini meliputi:

kepekaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi

dan pembentukan pola hidup. 3) Psikomotor, yaitu kemampuan

gerak tertentu. Kemampuan gerak ini juga bertingkat mulai dari

gerak sederhana yang mungkin dilakukan secara reflex hingga

gerak kompleks yang terbimbing hingga gerak kreativitas.

Melalui proses belajar diharapkan yang bisa terbentuk adalah

gerak-gerak yang kompleks menurut suatu kaidah tertentu

hingga gerak kreativitas. (Deni Kurniawan, 2014: 10-12)

Secara keseluruhan biasanya hasil belajar akan tampak

berupa:

a) Kebiasaan, seperti: peserta didik belajar bahasa berkali-kali

menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

32

yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan

penggunaan bahasa yang baik dan benar.

b) Keterampilan, seperti: menulis dan berolah raga yang

meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu

memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran

yang tinggi.

c) Pengamatan, yakni proses menerima, menafsirkan dan

memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra

secara objektif sehingga peserta didik mampu mencapai

pengertian yang benar.

d) Berpikir asosiatif, yakni berpikir dengan cara

mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan

menggunakan daya ingat.

e) Berpikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-

prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab

pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa”

(why).

f) Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk

bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau

barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.

g) Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).

h) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

33

i) Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan

perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang,

benci, was-was dan sebagainya.

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang

telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar

mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil

belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa

perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan,

keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan, dan

sebagainya yang menuju pada perubahan positif.

2) Macam-macam Hasil Belajar

Menurut Agus Suprijono (2011: 5-6) dalam bukunya,

berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan. Macam-macam hasil belajar adalah sebagai

berikut:

a) Informasi verbal yaitu kemampuan mengungkapkan

pengetahuan dan bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan untuk

mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan

intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi,

kemampuan analisis-sintesis, fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

34

c) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini

meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam

memecahkan masalah.

d) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa

kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.

Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai

sebagai standar perilaku.

Sedangkan ciri-ciri hasil belajar adalah sebagai berikut:

a) Hasil belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan,

kebiasaan, keterampilan sikap dan cita-cita.

b) Adanya perubahan mental dan perubahan jasmani.

c) Memiliki dampak pengajaran dan pengiring.

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua

yaitu, faktor eksternal dan faktor internal. Di bawah ini akan

dijelaskan lebih luas tentang faktor-faktor tersebut. (Dimyati

dan Mudjiono, 2002: 36).

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

35

a) Faktor Internal

Faktor yang terdapat dalam diri siswa adalah sebagai

berikut:

(1) Sikap terhadap belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian

tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan

penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu

mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak

atau mengabaikan.

(2) Motivasi belajar

Motivasi merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar.

(3) Konsentrasi belajar

Konsentrasi merupakan kemampuan memusatkan

perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut

tertuju pada isi bahan pelajaran, maupun proses

memperolehnya.

(4) Mengelola bahan belajar

Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa

untuk menerima isi dan cara memperoleh ajaran

sehingga menjadi bermakna bagi siswa.

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

36

(5) Menyimpan perolehan hasil belajar

Merupakan kemampuan menyimpan isi pesan pelajaran

dan cara perolehan pelajaran.

(6) Menggali hasil belajar yang tersimpan

Merupakan proses mengaktifkan pesan pelajaran yang

telah diterima.

(7) Kemampuan berprestasi

Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak

proses belajar.

(8) Rasa percaya diri siswa

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan

diri bertindak dan berhasil.

(9) Kebiasaan belajar

Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya

kebiasaan belajar yang kurang baik. Hal ini dapat

diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan

diri.

b) Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar:

(1) Guru sebagai Pembina siswa belajar

Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya

mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya

tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsa.

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

37

(2) Prasarana dan sarana pembelajaran

Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang

belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang

kesenian dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran

meliputi buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium

sekolah, dan berbagai pelajaran yang ada.

(3) Kebijakan penilaian

Keputusan hasil belajar merupakan puncak harapan

siswa. secara kejiwaan siswa terpengaruh atau terancam

tentang hasil belajar. oleh karena itu sekolah dan guru

diminta berlaku arif dan bijak dalam menyampaikan

keputusan hasil belajar siswa.

(4) Lingkungan sosial siswa di sekolah

Lingkungan sosial siswa adalah suatu lingkungan

pergaulan yang dibentuk siswa-siswa di sekolah. Dalam

kehidupan lingkungan sosial siswa terjadi hubungan

seperti hubungan akrab, kerjasama, berkompetensi,

bersaing, konflik atau perkelahian.

Sedangkan menurut Sudjana (2002: 22) ada dua faktor yang

mempengaruhi hasil belajar. Kedua faktor tersebut adalah

sebagai berikut:

a) Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa. faktor ini

dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor biologis

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

38

dan faktor psikologis. Faktor biologis antara lain: usia

kematangan dan kesehatan. Sedangkan faktor psikologis

antara lain: kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan

kebiasaan belajar.

b) Faktor yang bersumber dari luar diri siswa. dapat

diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan

faktor non manusia seperti alam, benda, hewan dan

lingkungan fisik.

2. Al-Qur’an Hadits

Allah SWT dengan sifat rahman dan rahim-Nya melalui lisan

rasul-Nya, menurunkan dua pedoman yang harus dipahami untuk

diikuti dan dipedomani manusia dakam rangka mengemban kewajiban

hamba dan tugas-tugas kekhalifahan.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 7:

Artinya: “Apa yang diberikan kepadamu, maka terimalah dan apa

yang dilarangnya, maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah

kepada Allah, sesumgguhnya hukum Allah sangatlah keras”.

(Q.S. Al-Hasyr: 7)

Ayat di atas memberikan pemahaman bahwa manusia

diperintahkan untuk menjadikan Al-Qur‟an dan Al-Hadits sebagai

sumber nilai yang harus dipedomani dalam kehidupan manusia.

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

39

Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits merupakan hal yang harus

diperhatikan oleh setiap muslim, baik oleh diri sendiri, keluarga serta

untuk semua orang Islam. Hal tersebut dikarenakan Al-Qur‟an Hadits

merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama.

Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits harus ditanamkan semenjak kecil

dengan maksud agar di usia mendatang akan lebih terbiasa dan

memudahkan dalam mempelajari agama Islam yang komplek.

Al-Qur‟an Hadits adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) yang menekankan pada kemampuan membaca dan

menulis Al-Qur‟an dan Hadits yang benar, serta hafalan terhadap

surat-surat pendek dalam Al-Qur‟an, pengenalan arti dan makna secara

sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan Hadits.

Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits merupakan unsur mata pelajaran

PAI pada madrasah yang memberikan pendidikan pada peserta didik

untuk memahami dan mencintai Al-Qur‟an dan Hadits sebagai sumber

ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan

sehari-hari (Depag, 2006: 3).

Al-Qur‟an Hadits sebagai mata pelajaran komponen dasar

madrasah tsanawiyah, dalam penyajiannya perlu adanya pendekatan

yang mencakup seluruh aspek bagi perkembangan dan pertumbuhan

anak didik. Adapun cakupan materi Al-Qur‟an Hadits pada setiap

aspek dikembangkan secara terpadu yang meliputi:

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

40

a. Keimanan, mendorong peserta didik untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai

sumber kehidupan.

b. Pengamalan, mengkondisikan anak didik untuk mempraktekkan

dan merasakan hasil-hasil pengamalan isi Al-Qur‟an dan Hadits

dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pembiasaan, membiasakan sikap dan perilaku yang baik sesuai

ajaran Islam.

d. Rasional, memfungsikan rasio peserta didik sehingga isi dan nilai-

nilai yang ditanamkan mudah dipahami.

e. Emosional, menggugah perasaan atau emosi peserta didik dalam

menghayati kandungan Al-Qur‟an dan Hadits sehingga lebih

terkesan.

f. Fungsional, menyajikan materi pelajaran yang memberikan

manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan.

g. Keteladanan, menjadikan guru dan komponen madrasah lainnya

sebagai teladan dan cermin dari individu yang mengamalkan isi Al-

Qur‟an dan Hadits. (Depag, 2006: 4)

Peran dan efektifitas pendidikan agama di madrasah sebagai

landasan pengembangan spiritual untuk kesejahteraan masyarakat.

Pendidikan Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian

yang integral dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya

faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

41

peserta didik, tetapi secara subtansial mata pelajaran Al-Qur‟an dan

Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada

peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama yang terkandung

dalam Al-Qur‟an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun ruang lingkup materi/bahan kajian (karakteristik)

pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Tsanawiyah adalah

sebagai berikut:

a. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan

ilmutajwid.

b. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,

interpretasi ayat dan hadits dalam memperkaya khazanah

intelektual.

c. Menerapkan isi kandungan ayat, hadits yang merupakan unsur

pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits agar peserta didik gemar

membaca Al-Qur‟an dan Hadits dengan benar, serta mempelajarinya,

memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan ajaran dan

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan

pedoman dalam seluruh aspek kehidupan.

Secara fungsional pelajaran Al-Qur‟an Hadits memiliki beberapa

fungsi, antara lain:

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

42

a. Sebagai pengajaran, yaitu menyampaikan informasi ilmu

pengetahuan dan pesan-pesan Al-Qur‟an Hadits tentang berbagai

disiplin ilmu pengetahuan.

b. Sebagai sumber nilai, yaitu sebagai landasan nilai sikap, nilai

keyakinan dan akhlak untuk terbentuknya insane yang utuh dalam

rangka mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat.

c. Sebagai sumber motivasi, yaitu memberikan dorongan dan

semangat yang kuat dalam beramal dan lebih meyakini akan makna

perbuatan yang dilakukannya.

d. Sebagai pengembang daya pikir dan nalar anak didik sesuai dengan

tingkat perkembangannya, melalui proses pendidikan, membaca,

menghafal dan menerjemahkan Al-Qur‟an Hadits.

e. Sebagai perbaikan, yaitu dapat memberikan kekuatan dan

kemampuan untuk dapat menangkal berbagai hal yang dapat

menghambat anak didik dalam perkembangan menuju keimanan

dan ketaqwaan.

f. Sebagai pembiasaan, yaitu pemahaman ilmu pengetahuan,

penanaman dan pengembangan nilai-nilai Al-Qur‟an dalam kontek

lingkungan fisik dan sosial.

Di usia peserta didik yang masih belia memungkinkan mereka

untuk lebih cepat meresap, menghafal dan mengingat tentang apa

yang telah diajarkan Al-Qur‟an dan Hadits yang mereka dapatkan di

sekolah (madrasah). Sehingga peserta didik dapat mengamalkan

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

43

dalam kehidupan mereka sesuai dengan tuntutan dan anjuran dari Al-

Qur‟an dan Hadits. Dan diharapkan peserta didik dapat terhindar dari

pergaulan yang pada saat ini semakin bebas.

3. Ilmu Tajwid

a) Pengertian Ilmu Tajwid

Untuk mempelajari Al-Qur‟an, ada beberapa kaidah yang

harus diperhatikan. Kaidah-kaidah itulah yang disebut dengan ilmu

tajwid. Pengertian ilmu tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah

serta cara membaca Al-Qur‟an dengan sebaik-baiknya.

Pengertian tajwid secara bahasa adalah ucapan, lafal, bacaan

(W.J.S. Poerwadarminta, 2006: 1183). Ilmu tajwid adalah ilmu

yang dengannya kita dapat mengetahui bagaimana cara

mengucapkan huruf-huruf Al-Qur‟an, baik tebal tipisnya (tafkhim

dan tarqiq), panjang pendeknya (mad dan qoshornya), sifat-

sifatnya, serta cara membaca huruf-huruf tertentu apabila bertemu

dengan huruf hijaiyyah lainnya dengan baik (Abdurrohim, 2003:

2).

Tajwid adalah memperbaiki atau memperindah pengucapan

setiap huruf dan makhraj (tempat keluar) serta memberikan haq

dan mustahaq dari sifat-sifatnya. Ilmu tajwid adalah salah satu

komponen materi yang terdapat dalam materi Pendidikan Agama

Islam yang diberikan pada setiap tingkatan sekolah. Dalam ilmu

tajwid menjelaskan cara membaca bacaan dalam Al Qur‟an

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

44

sehingga pelafalan dan hukum bacaan dapat dibaca dengan benar

serta sesuai dengan kaidahnya.

Terdapat dua hukum yang berkaitan dengan ilmu tajwid.

Pertama, hukum mempelajari tajwid sebagai ilmu pengetahuan

hukumnya adalah fardhu kifayah. Kedua, hukum menerapkan ilmu

tajwid dalam membaca ayat-ayat Al-Qur‟an hukumnya fardhu „ain.

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk memelihara

bacaan Al-Qur‟an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara

lisan dari kesalahan membaca. Sedangkan menurut Abu Rifqi

(2007: 6) tujuan mempelajari Ilmu tajwid adalah agar dapat

membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Menurut Kurnaidi (2014: 40) Manfaat mempelajari ilmu

tajwid adalah menjaga lidah dari kesalahan ketika membaca Al

Qur‟an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al

Muzzammil: 4 berikut ini:

Artinya: “… dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”

(Q.S. Al Muzzammil: 4)

Artinya: “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al

Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.”

(Q.S. Al Qiyamah: 16)

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

45

b) Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Materi Tajwid Kelas VIII

Pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits pokok bahasan tajwid

untuk kelas VIII semester I adalah difokuskan kepada hukum

bacaan Mad Iwad, Mad Layyin dan Mad Arid Lissukun. Mad

secara bahasa artinya memanjangkan dan menambah. Sedangkan

menurut istilah adalah memanjangkan suara dengan salah satu

huruf dari huruf-huruf mad.

(1) Mad Iwad

Iwad artinya ganti. Mad Iwad adalah mad yang terjadi

apabila ada fathah tanwin ( ) terletak pada akhir ayat atau

tanda waqaf (berhenti). Cara membacanya seperti mad thabi‟i

yaitu dua harakat atau satu alif. (Abu Rifqi, 2007: 38)

Mad iwad artinya ganti, yaitu mengganti suara fathah

tanwin dengan mad. Khusus fathah tanwin yang berada pada

huruf ta marbutah ( ة ), tidak dibaca mad karena huruf

tersebut jika diwaqafkan berubah bunyi menjadi ha ( ه ).

Contoh-contoh:

ب ب حكيم بحكيمب dibacaعليم عليم

ب صزاط بمستقيمب dibacaصزاط بمستقيم

ا ببصيز ببصي dibaca سميع زاسميع

بمبين ب بمبينب dibacaفتح فتح

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

46

(2) Mad Layyin

Mad Layyin disebut juga mad lin. Layyin artinya lunak.

Mad layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wawu ( و )

atau ya ( ي ) mati yang didahului oleh huruf yang harakat

fathah.

Contoh:

ت أرأي يىمئذ

قىمهم خىف

الغيز

(3) Mad Arid Lissukun

Arid Lissukun artinya bacaan panjang karena ada sukun.

Mad Arid Lissukun adalah mad yang terjadi apabila ada

huruf mad (و يأ ) yang terletak pada akhir ayat atau tanda

waqaf (berhenti). Yang perlu diperhatikan dalam mad arid

lissukun adalah setelah huruf mad itu harus ada huruf lain.

Huruf ini sebagai akhir pemberhentian bacaan. Cara

membaca mad arid lissukun ada tiga macam, yaitu boleh dua,

empat atau enam harakat. Yang paling utama adalah

membacanya dengan enam harakat.

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

47

Contoh:

هم المفلحىن خبلدون

رة العبلميه ملك النبس

4. Metode Tutor Sebaya

a. Pengertian Metode

Sebagai komponen dalam pengajaran, metode mempunyai

peran yang sangat penting dan patut dipertimbangkan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran. tanpa adanya metode,

kegiatan interaksi edukatif tidak akan berproses secara baik. Oleh

karena itu, setiap guru hendaknya mempersiapkan metode untuk

mengajar sebelum guru melaksanakan pembelajaran.

Istilah metode sering kali disamakan dengan istilah

pendekatan, strategi dan teknik sehingga dalam penggunaannya

juga sering saling bergantian, yang pada intinya adalah suatu cara

untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan atau cara yang

tepat dan cepat untuk meraih tujuan pendidikan sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. (Moh. Roqib, 2009: 90)

Metode secara bahasa berarti cara yang telah teratur dan

terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. (W.J.S.

Poerwadarwminta, 1999: 649). Selain itu metode juga dapat

diartikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan materi dengan menggunakan bentuk tertentu,

seperti ceramah, diskusi (halaqah), penugasan, dan lainnya.

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

48

Sedangkan secara garis besar, metode adalah rencana menyeluruh

yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran secara teratur

dan tidak saling bertentangan, yang didasarkan pada pendekatan

tertentu.

Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat

memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Metodologi

merupakan upaya sistematis untuk mencapai tujuan, oleh karena itu

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Tujuan harus

dirumuskan dengan sejelas-jelasnya sebelum seseorang

menentukan dan memilih metode pembelajaran yang akan

digunakan.

Metode merupakan bagian yang sangat penting dan tidak

terpisahkan dari semua komponen pendidikan lainnya, seperti

tujuan, materi, evaluasi, situasi dan lain-lain. Oleh karena itu,

dalam pelaksanaan Pendidikan Agama diperlukan suatu

pengetahuan tentang metodologi Pendidikan Agama, dengan

tujuan agar setiap pendidik agama dapat memperoleh pengertian

dan kemampuan sebagai pendidik yang profesional.

Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasikan

lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan

siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya

metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak

menutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

49

yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan

melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan

dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran. (Abdul Majid, 2014: 21)

Jadi dapat disimpulkan bahwa, metode adalah suatu cara

yang paling tepat, yang digunakan seorang guru dalam proses

pembelajaran agar suatu materi pelajaran dapat disampaikan secara

terarah, efisien dan sisitematis untuk mencapai tujaun belajar.

b. Tutor Sebaya

Pembelajaran metode tutor sebaya adalah metode belajar

yang melibatkan siswa secara aktif, salah satu siswa akan

mengajarisiswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami

materi yang diberikan oleh guru.

Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan

oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu, peer

teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih

memahami materi pembelajaran. (Abdul Majid, 2014: 206)

Tutor sebaya adalah sistem belajar kelompok, setiap

kelompok dipimpin oleh ketua kelompok, ketua kelompok

bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Tutor sebaya adalah

pembelajaran yang dilakukan dengan cara seorang guru menunjuk

beberapa siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam membaca

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

50

Al-Qur‟an untuk menjadi tutor bagi temannya yang belum mampu

dalam membaca Al-Qur‟an. Siswa yang ditunjuk oleh guru

menjadi tutor salah satu diantara kriterianya adalah memiliki

hubungan emosional yang baik, bersahabat dan menunjang situasi

tutoring.

Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas

untuk membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar.

Dengan menggunakan metode tutor sebaya diharapkan setiap

anggota lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah

yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu

semangatnya untuk mempelajari materi yang diajarkan dengan

baik. Belajar dengan teman sebaya dapat menghilangkan

kecanggungan dan bagi siswa yang menjadi tutor akan lebih

menguasai pelajaran tersebut.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 62), adakalanya

seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan

oleh kawan sebangku atau kawan yang lain karena tidak adanya

rasa enggan atau malu untuk bertanya, guru dapat meminta bantuan

kepada anak-anak yang menerangkan kepada kawan-kawannya.

Pelaksanaan ini disebu tutor sebaya karena mempunyai usia yang

hampir sebaya.

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

51

tutor sebaya merupakan bagian dari cooperative learning

atau belajar bersama. Dalam model ini siswa yang kurang mampu

dibantu belajar oleh teman-temanya sendiri yang lebih mampu

dalam suatu kelompok. Bentuknya adalah satu tutor membimbing

satu teman, atau satu tutor membimbing satu teman dalam satu

kelompok. Dari banyak pengalaman model peer tutoring lebih

jalan dari pada tutor oleh seorang guru karena situasi siswa dengan

tutor lebih dekat, sedangkan dengan guru agak jauh.

Pembelajaran hendaknya bekerja sama dalam kebaikan,

sebagaimana tercantum dalam Q.S. al-Maidah: 2 yang berbunyi:

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong

dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat

siksa-Nya”. (Q.S. al-Maidah: 2)

Inti dari metode pembelajaran tutor sebaya ini adalah

pembelajaran yang pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam

kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya

guru melainkan juga teman sebaya yang pandai dan cepat dalam

menguasai suatu materi tertentu. Dalam pembelajaran ini, siswa

yang menjadi tutor hendaknya mempunyai kemampuan yang lebih

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

52

tinggi dibandingkan dengan teman lainnya, sehingga pada saat dia

memberikan bimbingan dia sudah dapat menguasai bahan yang

akan disampaikan.

Tujuan penggunaan metode dengan tutor sebaya adalah

sebagai berikut:

1) Dapat mengatasi keterbatasan media atau alat pembelajaran.

2) Dengan adanya kelompok, guru bertugas sebagai fasilitator

karena kesulitan yang dihadapi kelompok/siswa dapat diatasi

melalui tutor sebaya yang ditunjuk guru karena kepandaiannya.

3) Dengan kerja kelompok anak yang kesulitan dapat dibantu

dengan tutor sebaya tanpa perasaan takut dan malu.

4) Dapat meningkatkan partisipasi dan kerjasama siswa serta

belajar bertanggung jawab.

5) Dengan belajar kelompok tutor sebaya melatih siswa untuk

belajar bersosialisasi.

6) Menghargai orang lain.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 62-63) seseorang yang

ditunjuk sebagai tutor tidak harus yang paling pandai, tetapi yang

perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Dapat diterima atau disetujui oleh siswa sehingga tidak ada

perasaan takut atau malu untuk bertanya.

2) Dapat menerangkan bahan-bahan materi yang dibutuhkan

siswa.

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

53

3) Tidak tinggi hati atau keras hati terhadap sesama teman.

4) Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan

bimbingan kepada temannya.

Memilih siswa sebagai tutor yang memenuhi kriteria di atas

memang tidak mudah. Akan tetapi dapat diatasi dengan jalan

memberikan petunjuk sejelas-jelasnya tentang apa yang harus

dilakukan oleh tutor. Petunjuk dari guru sangat diperlukan bagi

setiap tutor, karena hanya guru yang mengetahui jenis kelemahan

siswa, sedangkan tutor hanya membantu melaksanakan perbaikan.

Langkah-langkah metode tutor sebaya sebagai berikut:

1) Pilihlah materi dan bagi dalam sub-sub materi.

2) Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen sebanyak

sub-sub materi.

3) Masing-masing kelompok mempelajari materi itu dengan

dipandu siswa yang pandai.

4) Beri waktu yang cukup untuk persiapan.

5) Setiap kelompok menyampaikan sub materi sesuai dengan

tugas yang telah diberikan.

6) Berilah kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman

siswa yang perlu diluruskan. (Saminanto, 2010: 48)

Adapun proses dari model pembelajaran tutor sebaya terdiri

dari langkah-langkah berikut:

1) Perencanaan

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

54

Pada tahap ini, guru mempelajari bahan ajar dengan

seksama dan mengidentifikasi bagian-bagian sulit dari isi

bahan ajar kemudian menyusun strategi untuk membantu siswa

meghadapi kesulitan agar bisa mempelajari bagian yang sulit.

2) Persiapan

Pada tahap ini, guru menyiapkan bahan ajar tambahan

seperti variasi, contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS.

3) Pelaksanaan

Pada tahap ini, guru mengidentifikasi peserta didik yang

menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang

diberikan dan sulit dipahami dan melaksanakan tutorial dengan

menggunakan bahan dan langkah-langkah yang telah

disiapkan.

4) Evaluasi

Pada tahap ini, guru melakukan tanya jawab untuk

meyakinkan bahwa peserta didik tersebut telah mengatasi

kesulitan belajarnya dan memahami materi yang sedang

dipelajarimdan memberikan tugas mandiri.

Karena keidentikannya dengan metode simak-menyimak,

maka strategi tutor sebaya juga memiliki keefektifan yang sama

dengan metode simak-menyimak, antara lain (Munjahid, 2007:

151-153):

1) Menambah konsentrasi dan motivasi dalam menghafal.

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

55

2) Menambah kelancaran hafalan.

3) Menghindari kesalahan.

4) Melatih mental.

5) Melatih diri untuk tartil.

Menurut Zuhairini (1983: 107) dikemukakan bahwa segi

positif metode Tutor Sebaya itu adalah:

a. Dalam waktu yang relatif singkat, cepat dapat diperoleh

penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.

b. Para siswa akan memiliki pengetahuan yang siap karena lebih

mudah menangkap bahasa yang disampaikan teman

sebayanya.

c. Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara

rutin dan disiplin.

Menurut Zuhairini (1983: 107). Segi negatif metode Tutor

Sebaya sebagai berikut:

a. Menghambat perkembangan dan daya inisiatif murid.

b. Kurang memperhatikan penyesuaian dengan lingkungan.

c. Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang kaku dan otomatis.

d. Membentuk pengetahuan verbalis dan mekanis.

Sedangkan menurut Djamarah (2006: 26-27) kelebihan dan

kekurangan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan metode tutor sebaya

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

56

a) Adakalanya hasilnya baik bagi beberapa anak yang

mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru.

b) Bagi tutor akan mempunyai akibat memperkuat konsep

yang sedang dibahas dengan memberitahukan kepada anak

lain seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya

kembali. Penguasaan peserta didik terhadap bahan

pelajaran lebih mendalam, juga melatih murid berpikir

ilmiah.

c) Menumbuhkan sikap obyektif, percaya diri, bersungguh-

sungguh, berani serta bertanggung jawab.

d) Mempererat hubungan antar sesama peserta didik sehingga

mempertebal perasaan sosial.

2) Kekurangan metode tutor sebaya

a) Peserta didik yang dibantu sering belajar kurang serius,

karena hanya berhadapan dengan kawannya, sehingga

hasilnya kurang memuaskan.

b) Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena

takut rahasianya diketahui kawannya.

c) Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring akan sukar

dilaksanakan, karena perbedaan jenis kelamin antara tutor

dengan peserta didik yang diberi program perbaikan.

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

57

d) Guru akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi secara

tepat proses pemecahan masalah yang dilakukan peserta

didik.

e) Tidak semua peserta didik yang pandai atau cepat waktu

belajarnya dapat mengerjakan dengan kawan-kawannya.

Metode tutor sebaya pada dasarnya menuntut adanya

partisipasi aktif dari peserta didik dalam proses pembelajaran yang

dilakukan. Ada beberapa prinsip belajar dalam metode tutor sebaya

yang dapat menunjang tumbuhnya cara siswa belajar aktif dalam

proses pembelajaran yang dilakukan, yaitu:

1) Stimulasi belajar

Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi

biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut dapat

berbentuk verbal/bahasa, visual, auditif, taktik, dan lain-lain.

Ada dua cara yang mungkin membantu para siswa agar pesan

tersebut mudah diterima. Cara pertama perlu adanya

pengulangan sehingga membantu siswa dalam memperkuat

pemahamannya. Cara kedua adalah siswa menyebutkan

kembali pesan yang disampaikan guru kepada siswa.

2) Perhatian dan motivasi

Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam

proses belajar mengajar. Ada beberapa cara untuk

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

58

menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara lain melalui cara

mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi,

memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan

media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa, seperti

gambar, foto, diagram, dan lain-lain. Sedangkan motivasi

belajar bisa tumbuh dari dua hal, yakni tumbuh dari dalam

dirinya sendiri dan tumbuh dari luar dirinya.

3) Respons yang dipelajari

Keterlibatan atau respons siswa terhadap stimulus guru bisa

meliputi berbagai bentuk seperti perhatian, proses internal

terhadap informasi, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi

kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru, menilai kemampuan dirinya

dalam menguasai informasi, melatih diri dalam menguasai

informasi yang diberikan dan lain-lain.

4) Penguatan

Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal

dari luar dan dari dalam dirinya. Penguat belajar yang berasal

dari luar diri seperti nilai, pengakuan prestasi siswa,

persetujuan pendapat siswa, ganjaran, hadiah dan lain-lain,

merupakan cara untuk memperkuat respons siswa. sedangkan

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

59

penguat dari dalam dirinya bisa terjadi apabila respons yang

dilakukan siswa betul-betul memuaskan dirinya dan sesuai

dengan kebutuhannya.

5) Pemakaian dan pemindahan

Belajar dengan memperluas pembentukan asosiasi dapat

meningkatkan kemampuan siswa untuk memindahkan apa

yang sudah dipelajari pada situasi lain yang serupa di masa

mendatang. Asosiasi dapat dibentuk melalui pemberian bahan

yang bermakna, berorientasi kepada pengetahuan yang telah

dimiliki siswa, memberi contoh yang jelas, memberi latihan

yang teratur, pemecahan masalah yang serupa, melakukan

dalam situasi yang menyenangkan. (Ahmadi & Widodo, 2004:

213-216)

Dengan membiasakan peserta didik menggunakan langkah-

langkah yang kreatif dalam memecahkan masalah, diharapkan

dapat membantu untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. Tujuan

dari pendekatan tutor sebaya adalah untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik, dapat menghilangkan kecanggungan/malu,

bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami sehingga kesulitan-

kesulitan yang dihadapi lebih mudah diselesaikan karena sumber

belajar tidak hanya guru melainkan dari teman sekelas yang nilai

KKM nya lebih tinggi.

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

60

B. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aniroh, 2016 dengan judul “Upaya

Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama

Islam (PAI) Materi Baca Tulis AL-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode

Peer Teaching Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1

Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2015/2016. Kesimpulan hasil akhir menunjukkan bahwa pada mata

pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an materi membaca yang sesuai dengan

tanda waqaf pada surat pendek menggunakan metode peer teaching

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan

adanya peningkatan hasil belajar setiap siklus, yaitu siklus I (LKS

64%, membaca 52%, tes formatif 61%), siklus II (LKS 68%,

membaca 73%, tes formatif 66%) dan siklus III (LKS 86%, membaca

82%, tes formatif 75%).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah, 2012 dengan judul “Upaya

Meningkatkan Prestasi Menghafal Al-Qur‟an Melalui Strategi Peer

Lesson Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Tuntang

Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Temuan penelitian ini

menunjukkan peningkatan disetiap siklusnya. Dalam hal motivasi

menunjukkan peningkatan secara bertahap. Hal ini bisa dilihat pada

tingkat rutinitas dan kerjasama siswa, tingkat rutinitas pada siklus I

baru mencapai 31 poin (45,6%) pada siklus II meningkat lagi menjadi

Page 76: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

61

50 poin (73,5%) pada siklus III meningkat menjadi 62 poin (91,2%),

tingkat kerjasama siswa pada siklus I sebesar 33 poin (48,5%) pada

siklus II meningkat menjadi 48 poin (70,6%) pada siklus III

meningkat lagi sebesar 61 poin (89,7%). Dalam hal prestasi

menghafal juga mengalami peningkatan secara bertahap. Pada pra

siklus ketuntasan mencapai 23,5% siswa. pada siklus I dicapai

prosentase ketuntasan sebesar 41,2% pada siklus II dicapai prosentase

ketuntasan belajar sebesar 76,5 % pada siklus III dicapai ketuntasan

belajar sebesar 100%. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan prestasi menghafal siswa kelas V MI Ma‟arif tuntang

tahun pelajaran 2011/2012 dalam hal menghafal Al-Qur‟an. Mengacu

pada temuan tersebut maka strategi peer lesson dapat menjadi pilihan

strategi untuk pembelajaran materi menghafal Al-Qur‟an.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Indrawati, 2018 dengan judul

“Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Tutoring)

Terhadap Hasil Belajar Al-Qur‟an Hadis Di MTsN 8 Aceh Besar.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh aktivitas guru mengalami

peningkatan dari 79,15% pada siklus I dan 81,66% pada siklus II.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara klasikal dari 60%

pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Dari hasil penelitian dan

analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tutor sebaya

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tajwid di MTsN 8

Aceh Besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode tutor

Page 77: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

62

sebaya cukup efektif dibuktikan pada siklus I dan siklus II diterapkan

dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits pada materi tajwid.

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode tutor sebaya

dalam pembelajaran di atas, semuanya menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar siswa melalui penerapan metode tutor sebaya dalam

pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di atas

memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

penggunaan metode tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar,

sedangkan perbedaannya terdapat pada tujuan, subjek, tempat dan waktu

pelaksanaan penelitian.

Page 78: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

63

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yaitu di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

Kabupaten boyolali, mulai tanggal 16 agustus sampai 30 agustus 2018.

2. Identitas Sekolah

a. Nama Madrasah : MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

b. Alamat : Jl. Pemuda Ds. Genengsari, Kec.

Kemusu, Kab. Boyolali Kode pos 57383

c. Nomor Statistik Madrasah : 121233090017

d. Status/Terakreditasi : Swasta/ Terakreditasi B

e. Berdiri : 1 Juli 1986

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Mts Muhammadiyah 05 Kemusu

MTs Muhammadiyah 05 Kemusu sebagai lembaga

pendidikan menengah yang berciri khas islam perlu

mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua peserta didik,

potensi lingkungan, lembaga pengguna lulusan madrasah dan

masyarakat dalam merumuskan visinya. MTs Muhammadiyah 05

Kemusu juga memiliki tiga karakter unggulan yaitu Religius,

Disiplin dan Peduli Lingkungan. MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa

Page 79: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

64

depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan

global yang sangat cepat. MTs Muhammadiyah 05 Kemusu ingin

mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :

“Terwujudnya Peserta Didik Yang Berprestasi, Religius Dan

Mandiri”

Berprestasi

Menjadi Madrasah yang mampu meningkatkan potensi

prestasi akademik peserta didik,mengembangkankualitas diri,

kreativitas dan intelektual yang lebih baik, sehingga dengan

kompetensi yang dimilikinya, peserta didik mampu berprestasi

secara kompetitif dalam jenjang pendidikannya dan atau

kehidupannya kelak.

Religius

Menjadi Madrasah yang mampu menciptakan peserta didik

yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia dan mencerminkan

nilai-nilai Islami, memiliki keseimbangan lahir dan batin, beriman,

bertaqwa, berakhlak mulia dan berguna di masyarakat, dengan

menjalankan dan mensyiarkan syariat Islam „Ala Ahlussunnah Wal

Jama‟ah.

Mandiri

Menjadi Madrasah yang selalu tanggap terhadap

perkembangan IPTEK, sehingga siswa tidak akan ketinggalan

memperoleh informasi dan pengetahuan serta memiliki

Page 80: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

65

ketrampilan hidup (Live Skill) yang berguna sebagai bekal yang

sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Misi MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

1) Mencetak peserta didik yang berprestasi dan religius.

2) Mengembangkan potensi dan prestasi akademik dan non

akademik peserta didik.

3) Menumbuhkembangkan pembiasaan peerilaku sopan yang

berlandaskan Al-Quran dan Al hadist.

4) Mengembangkan pengetahuan berbasis IPTEK dan

berwawasan global.

4. Tenaga Pendidik

Keadaan guru (tenaga pendidik) di MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Data Guru MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

No Nama Tempat Tanggal Lahir L/P Ijazah

1 Siti Ismiyatun Boyolali, 24-11-1975 P SI/PAI

2 Nanang Setiawan Boyolali, 05-04-1987 L SI/MTK

3 Nur Rohim Boyolali, 16-10-1982 L SI/IPA

4 Ririh

Kusumawardani

Boyolali, 04-08-1989 P SI/B.

INGGRIS

5 Sri Pitulasmi Boyolali, 17-08-1991 P SI/BHS

dan

SASTRA

6 Heru Pamuji Boyolali, 07-04-1986 L SI/BK

7 Ari Sutoko Boyolali, 08-09-1988 L SI/B.

INDONE

SIA

Page 81: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

66

8 Iin Hastutik Boyolali, 14-11-1991 P SI/B.

INDONE

SIA

9 Slamet Widodo Boyolali, 27-08-1986 L SI/PAI

10 Hengki Gunawan Boyolali, 30-07-1993 L SI/OR

11 Bayu Wibowo Boyolali, 19-12-1992 L SI/IPS

12 Maliki Boyolali, 25-11-1988 L SI/B.

ARAB

13 Siti Nurjanah Boyolali, 30-01-1995 P SI/PKN

5. Keadaan Peserta Didik

Jumlah siswa MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten

Boyolali adalah 97 siswa. Kelas VII terdiri dari 28 siswa, kelas VIII

terdiri dari 27 siswa, kelas IX terdiri dari IX A 21 siswa dan IX B

terdiri dari 21 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

Kelas Jumlah Siswa Total

Laki-laki Perempuan

VII 14 14 28

VIII 15 12 27

IX A 14 7 21

IX B 9 12 21

Jumlah Total 97

Page 82: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

67

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana MTs Muhammadiyah 05 Kemusu adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana

No Jenis Fisik Jumlah Keadaan

1 Ruang Kelas 4 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

4 Ruang UKS 1 Sedang

5 Perpustakaan 1 Baik

6 WC Guru 1 Baik

7 WC Siswa 2 Sedang

8 Tempat Ibadah/Masjid 1 Baik

9 Tempat Parkir 1 Sedang

10 Ruang Bimbingan Konseling 1 Sedang

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu, Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali

tahun pelajaran 2018/2019, yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 15 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan.

Page 83: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

68

Tabel 3.4

Daftar Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali

No Nama Jenis Kelamin

1 Amelia Devi M Perempuan

2 Budi Utomo Laki-laki

3 Choirul Anwar Laki-laki

4 Dafid Kurniawan Laki-laki

5 Diah Mira Fitriyani Perempuan

6 Endang Astuti Perempuan

7 Evan Hanafi Laki-laki

8 Feri Mahendra Laki-laki

9 Hendra Bekti Laki-laki

10 Hikmah Fitria Perempuan

11 Maulina Safitri Perempuan

12 Muh. Dio Saputro Laki-laki

13 Muh. Luqman Hakim Laki-laki

14 Muh. Nur Sholeh Laki-laki

15 Nimas Desi Perempuan

16 Nur Rohman Laki-laki

17 Riyo Saputra Laki-laki

18 Ruhmini Perempuan

19 Sartika Perempuan

20 Siti Alimah K. F Perempuan

21 Siti Rohani Perempuan

22 Suripto Laki-laki

23 Thesya Wahyu M Perempuan

Page 84: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

69

24 Wisnu Laki-laki

25 Wuyung Sukowati Perempuan

26 Yoga Aryanto Laki-laki

27 Yudianto Laki-laki

C. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan penelitian diperoleh data nilai ulangan harian

siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten

Boyolali pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Dari 27 siswa, terdiri

dari 12 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki, hasil belajar siswa

belum memuaskan dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM). Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada

guru, sedangkan siswa masih kurang aktif. Metode pembelajaran yang

masih sering digunakan adalah metode ceramah. Selain itu siswa juga

masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran yang

ditunjukkan dengan masih sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan,

serta masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan misalnya

mereka sering bercanda dan berbicara dengan temannya.

Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil nilai ulangan

siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi tajwid masih

banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Khususnya pada siswa kelas VIII, yang mana kelas tersebut

Page 85: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

70

merupakan kelas yang siswanya paling banyak belum mencapai

KKM. Adapun KKM mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali adalah 75.

Di bawah ini adalah data nilai ulangan harian mata pelajaran Al-

Qur‟an Hadits materi tajwid siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali sebelum menggunakan metode tutor

sebaya.

Tabel 3.5 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Kelas VIII

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Amelia Devi M 75 75 Tuntas

2 Budi Utomo 75 50 Belum Tuntas

3 Choirul Anwar 75 60 Belum Tuntas

4 Dafid Kurniawan 75 45 Belum Tuntas

5 Diah Mira Fitriyani 75 50 Belum Tuntas

6 Endang Astuti 75 30 Belum Tuntas

7 Evan Hanafi 75 45 Belum Tuntas

8 Feri Mahendra 75 60 Belum Tuntas

9 Hendra Bekti 75 40 Belum Tuntas

10 Hikmah Fitria 75 60 Belum Tuntas

11 Maulina Safitri 75 75 Tuntas

12 Muh. Dio Saputro 75 50 Belum Tuntas

13 Muh. Luqman H. 75 50 Belum Tuntas

14 Muh. Nur Sholeh 75 35 Belum Tuntas

15 Nimas Desi 75 60 Belum Tuntas

16 Nur Rohman 75 45 Belum Tuntas

17 Riyo Saputra 75 45 Belum Tuntas

18 Ruhmini 75 85 Tuntas

19 Sartika 75 60 Belum Tuntas

20 Siti Alimah K. F 75 80 Tuntas

21 Siti Rohani 75 30 Belum Tuntas

22 Suripto 75 50 Belum Tuntas

23 Thesya Wahyu M 75 55 Belum Tuntas

24 Wisnu 75 70 Belum Tuntas

Page 86: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

71

25 Wuyung Sukowati 75 40 Belum Tuntas

26 Yoga Aryanto 75 50 Belum Tuntas

27 Yudianto 75 60 Belum Tuntas

Rata-rata 53,8

Tuntas 4

Tidak Tuntas 23

Persentase

Ketuntasan

14,8%

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi nilai ulangan harian siswa

kelas VIII materi tajwid:

Tabel 3.6

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa Kelas VIII

No Keterangan Tes awal

1 Nilai terendah 30

2 Nilai tertinggi 85

3 Nilai rata-rata kelas 53,8

4 Kriteria ketuntasan minimal 75

5 Jumlah siswa yang tuntas 4

6 Jumlah siswa yang tidak tuntas 23

7 Persentase siswa yang tuntas 14,8%

8 Persentase siswa yang tidak tuntas 85,2%

Hasil analisis data yang diperoleh membuktikan masih banyaknya

hasil belajar siswa yang masih rendah atau belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan. Oleh karena itu,

hasil data tersebut menjadi dasar untuk melaksanakan penelitian

Page 87: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

72

tindakan kelas dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa yaitu dengan menerapkan metode Tutor Sebaya dalam mata

pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi Tajwid di MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2018/2019.

2. Deskripsi Siklus 1

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi Tajwid dengan

menggunakan metode tutor sebaya.

2) Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan

pada siklus I.

3) Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus

I.

4) Membuat instrumen penelitian, yaitu:

(a) Lembar observasi untuk kegiatan siswa, yaitu untuk

mengumpulkan data mengenai penilaian aktifitas siswa

dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

metode Tutor Sebaya.

Page 88: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

73

(b) Lembar Observasi untuk kegiatan guru, yaitu untuk

mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas oleh

guru.

(c) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi Tajwid (madiwadl)

dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah

ditentukan.

5) Membuat lembar kerja siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada Kamis, 16

Agustus 2018 di ruang kelas VIII MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali dengan jumlah siswa sebanyak 27

siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian tindakan kelas ini

berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 40 menit). Materi

yang diajarkan pada siklus I adalah Madiwadl. Berikut ini adalah

langkah-langkah pelaksanaan siklus I:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.

c) Guru dan siswa melaksanakan tadarus Al-Qur‟an bersama-

sama.

d) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang akan

dipelajari.

Page 89: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

74

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

f) Guru menyampaikan tema belajar yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (60 menit)

Dalam kegiatan ini, guru dan siswa melakukan beberapa

kegiatan sebagai berikut:

a) Mengamati

(1) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang

disampaikan.

(2) Mengamati penggalan ayat yang mengandung hukum

bacaan mad iwadl dalam al-Qur‟an

(3) Siswa mengemukakan hasil pengamatan.

(4) Guru memberi penguatan terhadap hasil pengamatan

peserta didik.

b) Menanya

(1) Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan

berkenaan dengan materi.

(2) Siswa menyampaikan pertanyaan-pertanyaannya.

c) Mengeksplorasi

(1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok

terdiri dari 7 siswa, tetapi ada 1 kelompok yang terdiri

dari 6 siswa dan masing-masing kelompok ada satu

siswa yang bertugas sebagai tutor.

Page 90: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

75

(2) Masing-masing kelompok mendiskusikan Lembar

Kerja Siswa yang telah ditentukan.

d) Mengasosiakan

Siswa menunjukkan solusi atas masalah yang

disampaikan oleh siswa sendiri.

e) Mengkomunikasikan

(1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal yang belum jelas.

(2) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran yang telah berlangsung.

(3) Guru memberikan tes evaluasi hasil belajar siklus I.

3) Kegiatan Penutup (10 menit)

a) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan hasil

pembelajaran.

b) Guru memberikan penguatan materi ajar.

c) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

d) Guru dan siswa membaca doa selesai belajar.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengadakan penilaian aktivitas

siswa maupun terhadap guru selama proses pembelajaran

berlangsung. pada siklus pertama, baik siswa maupun guru masih

belum mampu menerapkan secara maksimal metode Tutor Sebaya.

Meskipun demikian, hasil belajar siswa dapat meningkat dari

Page 91: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

76

pembelajaran yang sebelumnya menggunakan metode

konvensional. Peneliti melakukan pengamatan tentang keaktifan

siswa dalam pembelajaran, dan mengamati guru dalam

menjelaskan dan membimbing cara kerja pada setiap materi yang

dipelajari.

1) Lembar Observasi Siswa pada Siklus I

Lembar observasi terhadap siswa merupakan alat yang

digunakan untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan metode tutor sebaya, berikut lembar

observasi terhadap siswa:

Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa pada Siklus I

NO NAMA

KRITERIA

I II III IV V

B K B K B K B K B K

1 Amelia Devi M √

√ √

2 Budi Utomo

√ √

√ √

3 Choirul Anwar

4 Dafid Kurniawan

5 Diah Mira Fitriyani √

√ √

6 Endang Astuti √

7 Evan Hanafi

8 Feri Mahendra √

√ √

9 Hendra Bekti √

10 Hikmah Fitria √

√ √

√ √

11 Maulina Safitri √

√ √

12 Muh. Dio Saputro

13 Muh. Luqman H

√ √

14 Muh. Nur Sholeh

15 Nimas Desi √

√ √

16 Nur Rohman

17 Riyo Saputra

Page 92: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

77

18 Ruhmini √

√ √

19 Sartika √

√ √

√ √ 20 Siti Alimah K. F √

√ √

21 Siti Rohani √

22 Suripto

23 Thesya Wahyu M √

√ √

√ √ 24 Wisnu √

√ √

25 Wuyung Sukowati √

√ √

√ √ 26 Yoga Aryanto

27 Yudianto

Keterangan:

Kriteria I : Siswa memperhatikan penjelasan guru

Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain

Kriteria III : Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Kriteria IV : Siswa mampu mengemukakan pendapat

Kriteria V : Siswa mampu mengerjakan tugas

B : Baik

K : Kurang

2) Lembar Observasi Guru pada Siklus I

Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan

untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran

dengan menggunakan metode tutor sebaya.

Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru pada Siklus I

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor

K C B

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik Perhatian Siswa

b. Memberikan motivasi awal

c. Memberikan apersepsi (materi yang akan

di ajarkan)

Page 93: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

78

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan artikulasi suara

b. Mobilitas posisi mengajar

3 Penguasaan Materi Pelajaran

a. Bahan ajar disajikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP

b. Kejelasan dalam menyampaikan materi

c. Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan materi

4 Kegiatan Belajar Mengajar

a. Kesesuaian metode dengan bahan ajar

yang disampaikan

b. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan

yang ditetapkan

c. Memiliki keterampilan dalam merespon

pertanyaan siswa

d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

5 Kemampuan Menggunakan Metode

Pembelajaran

a. Kesesuaian penggunaan metode dengan

materi ajar

b. Membantu meningkatkan perhatian siswa

dalam kegiatan pembelajaran

6 Evaluasi Pembelajaran

a. Penilaian sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan

b. Penilaian sesuai dengan RPP

7 Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

a. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

b. Memberikan kesimpulan pembelajaran

8 Tindak Lanjut

a. Memberikan tugas kepada siswa

b. Menginformasikan materi pertemuan

selanjutnya

c. Memberikan motivasi kepada siswa

Page 94: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

79

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari hasil

pengamatan situasi kelas pembelajaran, dan hasil evaluasi

pembelajaran terhadap standar kompetensi yang direncanakan.

Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I

sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum

maka akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I

yang selanjutnya akan diperbaiki pada siklus II.

Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ditemukan beberapa temuan

dikelas diantaranya sebagian siswa telah aktif dalam mengikuti

pembelajaran, namun sebagian yang lain masih belum paham

dengan tugas yang telah diberikan. Hal itu dikarenakan karena

siswa masih belum siap dalam mengikuti pelajaran dan siswa

belum dapat bekerjasama dengan baik. Setelah melakukan evaluasi

ini, peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus II.

3. Deskripsi Siklus 2

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:

Page 95: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

80

1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi Tajwid dengan

menggunakan metode tutor sebaya.

2) Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan

pada siklus II.

3) Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus

II.

4) Membuat instrumen penelitian, yaitu:

(a) Lembar observasi untuk kegiatan siswa, yaitu untuk

mengumpulkan data mengenai penilaian aktifitas siswa

dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

metode Tutor Sebaya.

(b) Lembar Observasi untuk kegiatan guru, yaitu untuk

mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas oleh

guru.

(c) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi Tajwid (mad

layyin, mad arid lissukun, mad iwad) dengan kompetensi

dasar dan indikator yang telah ditentukan.

5) Membuat lembar kerja siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada Kamis, 30

Agustus 2018 di ruang kelas VIII MTs Muhammadiyah 05

Page 96: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

81

Kemusu Kabupaten Boyolali dengan jumlah siswa sebanyak 27

siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian tindakan kelas ini

berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 40 menit). Materi

yang diajarkan pada siklus II adalah Mad layyin, mad arid lissukun

dan mad iwad. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan

siklus I:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.

c) Guru dan siswa melaksanakan tadarus Al-Qur‟an bersama-

sama.

d) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang akan

dipelajari.

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

f) Guru menyampaikan tema belajar yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (60 menit)

Dalam kegiatan ini, guru dan siswa melakukan beberapa

kegiatan sebagai berikut:

a) Mengamati

(1) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang

disampaikan.

Page 97: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

82

(2) Mengamati penggalan ayat yang mengandung hukum

bacaan mad Layyin dan mad Arid Lissukun dalam al-

Qur‟an.

(3) Siswa mengemukakan hasil pengamatan.

(4) Guru memberi penguatan terhadap hasil pengamatan

peserta didik.

b) Menanya

(1) Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan

berkenaan dengan materi.

(2) Siswa menyampaikan pertanyaan-pertanyaannya.

c) Mengeksplorasi

(1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok

terdiri dari 5 siswa, tetapi ada 2 kelompok yang terdiri

dari 6 siswa dan masing-masing kelompok ada satu

siswa yang bertugas sebagai tutor.

(2) Masing-masing kelompok mendiskusikan Lembar Kerja

Siswa yang telah ditentukan.

d) Mengasosiakan

Siswa menunjukkan solusi atas masalah yang

disampaikan oleh siswa sendiri.

e) Mengkomunikasikan

(1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal yang belum jelas.

Page 98: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

83

(2) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran yang telah berlangsung.

(3) Guru memberikan tes evaluasi hasil belajar siklus II.

3) Kegiatan Penutup (10 menit)

a) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan hasil

pembelajaran.

b) Guru memberikan penguatan materi ajar.

c) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

d) Guru dan siswa membaca doa selesai belajar.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengadakan penilaian aktivitas

siswa maupun terhadap guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Pada siklus II, pada penerapan metode Tutor Sebaya

baik siswa maupun guru mengalami peningkatan yang tinggi.

Aspek penamatan dalam penelitian ini mencakup aspek

pengamatan pada siswa kelas VIII dan pada guru Al-Qur‟an

Hadits.

1) Lembar Observasi Siswa pada Siklus II

Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa pada Siklus II

NO NAMA

KRITERIA

I II III IV V

B K B K B K B K B K

1 Amelia Devi M √

2 Budi Utomo √

√ √

Page 99: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

84

3 Choirul Anwar √

√ √

4 Dafid Kurniawan √

5 Diah Mira Fitriyani √

6 Endang Astuti √

√ √

√ √

7 Evan Hanafi √

√ √

8 Feri Mahendra √

√ √

9 Hendra Bekti √

√ √

10 Hikmah Fitria √

√ √

11 Maulina Safitri √

12 Muh. Dio Saputro √

√ √

13 Muh. Luqman H √

√ √

√ √

14 Muh. Nur Sholeh √

√ √

15 Nimas Desi √

16 Nur Rohman

√ √

√ √

17 Riyo Saputra

√ √

√ √

18 Ruhmini √

√ √

19 Sartika √

√ √ 20 Siti Alimah K. F √

21 Siti Rohani √

√ √

22 Suripto

23 Thesya Wahyu M √

√ √ 24 Wisnu √

√ √

25 Wuyung Sukowati √

√ √ 26 Yoga Aryanto √

√ √

√ √

27 Yudianto √

√ √

Keterangan:

Kriteria I : Siswa memperhatikan penjelasan guru

Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain

Kriteria III : Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Kriteria IV : Siswa mampu mengemukakan pendapat

Kriteria V : Siswa mampu mengerjakan tugas

B : Baik

K : Kurang

Page 100: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

85

2) Lembar Observasi Guru pada Siklus II

Tabel 3.10 Lembar Observasi Guru pada Siklus II

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor

K C B

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik Perhatian Siswa

b. Memberikan motivasi awal

c. Memberikan apersepsi (materi yang akan

di ajarkan)

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

c. Kejelasan artikulasi suara

d. Mobilitas posisi mengajar

3 Penguasaan Materi Pelajaran

d. Bahan ajar disajikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP

e. Kejelasan dalam menyampaikan materi

f. Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan materi

4 Kegiatan Belajar Mengajar

e. Kesesuaian metode dengan bahan ajar

yang disampaikan

f. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan

yang ditetapkan

g. Memiliki keterampilan dalam merespon

pertanyaan siswa

h. Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

5 Kemampuan Menggunakan Metode

Pembelajaran

c. Kesesuaian penggunaan metode dengan

materi ajar

d. Membantu meningkatkan perhatian siswa

dalam kegiatan pembelajaran

6 Evaluasi Pembelajaran

c. Penilaian sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan

d. Penilaian sesuai dengan RPP

Page 101: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

86

7 Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

c. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

d. Memberikan kesimpulan pembelajaran

8 Tindak Lanjut

d. Memberikan tugas kepada siswa

e. Menginformasikan materi pertemuan

selanjutnya

f. Memberikan motivasi kepada siswa

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

d. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menganalisis data dari siklus I dan

siklus II. Dari hasil analisis refleksi ini maka diketahui apakah

menggunakan metode Tutor Sebaya dalam penelitian ini mampu

meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an Hadits khususnya materi

tajwid.

Hasil belajar siklus II menunjukkan adanya perubahan pada

hasil belajar. Kegiatan belajar juga berjalan dengan kondusif dan

siswa sangat berpartisipasi dengan aktif selama proses

pembelajaran.

Page 102: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

87

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

1. Pra Siklus

Observasi pertama dilakukan peneliti di kelas VIII MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali pada tanggal 13

Agustus 2018. Pada saat observasi terdapat temuan, yaitu seorang guru

dalam proses pembelajaran masih mendominasi dan siswa bersifat

pasif. Metode yang digunakan adalah metode yang bersifat

konvensional atau ceramah.

Metode ceramah cenderung membuat siswa cepat bosan karena

siswa hanya mendengar dan mencatat. Kesempatan mereka untuk

mengemukakan pendapatnya masih kecil. Pembelajaran menjadi

kurang menarik dan terkesan monoton. Oleh karena itu, dapat

berdampak pada hasil belajar siswa.

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Kelas VIII

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Amelia Devi M 75 75 Tuntas

2 Budi Utomo 75 50 Belum Tuntas

3 Choirul Anwar 75 60 Belum Tuntas

4 Dafid Kurniawan 75 45 Belum Tuntas

5 Diah Mira Fitriyani 75 50 Belum Tuntas

6 Endang Astuti 75 30 Belum Tuntas

7 Evan Hanafi 75 45 Belum Tuntas

8 Feri Mahendra 75 60 Belum Tuntas

9 Hendra Bekti 75 40 Belum Tuntas

Page 103: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

88

10 Hikmah Fitria 75 60 Belum Tuntas

11 Maulina Safitri 75 75 Tuntas

12 Muh. Dio Saputro 75 50 Belum Tuntas

13 Muh. Luqman Hakim 75 50 Belum Tuntas

14 Muh. Nur Sholeh 75 35 Belum Tuntas

15 Nimas Desi 75 60 Belum Tuntas

16 Nur Rohman 75 45 Belum Tuntas

17 Riyo Saputra 75 45 Belum Tuntas

18 Ruhmini 75 85 Tuntas

19 Sartika 75 60 Belum Tuntas

20 Siti Alimah K. F 75 80 Tuntas

21 Siti Rohani 75 30 Belum Tuntas

22 Suripto 75 50 Belum Tuntas

23 Thesya Wahyu M 75 55 Belum Tuntas

24 Wisnu 75 70 Belum Tuntas

25 Wuyung Sukowati 75 40 Belum Tuntas

26 Yoga Aryanto 75 50 Belum Tuntas

27 Yudianto 75 60 Belum Tuntas

Rata-rata 53,8

Tuntas 4

Tidak Tuntas 23

Persentase

Ketuntasan

14,8%

Berikut adalah grafik persentase hasil belajar siswa sebelum

menggunakan metode tutr sebaya.

Page 104: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

89

Gambar 4.1 Histogram Persentase Ulangan Harian

Grafik di atas menunjukkan persentase hasil belajar siswa

(ulangan harian) sebelum menggunakan metode tutor sebaya. Siswa

yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 4 siswa (14,8%),

sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (tidak mencapai KKM)

terdapat 23 siswa (85,2%).

2. Siklus I

a. Perencanaan

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada saat pra

siklus, makadalampelaksanaan siklus I ini akan diterapkan metode

Tutor Sebaya sebagai bentuk tindakan perbaikan hasil belajar.

Materi yang akan disampaikan pada siklus I adalah Memahami

pengertian dan melafalkan contoh dari Mad Iwadl.

b. Pelaksanaan

Penelitian Siklus I dilaksanakan pada Kamis 16 Agustus 2018.

Pembelajaran berlangsung selama 80 menit (2 x 40 menit). Materi

pokok yang di ajarkan pada Siklus I adalah kuperindah bacaan Al-

Page 105: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

90

Qur‟an dengan tajwid (mad layyin, mad arid lissukun, dan mad

iwad). Hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada Siklus I

menunjukkan bahwa siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran, meskipun belum semua siswa aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus I dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Amelia Devi M 80 Tuntas

2 Budi Utomo 60 Belum Tuntas

3 Choirul Anwar 65 Belum Tuntas

4 Dafid Kurniawan 50 Belum Tuntas

5 Diah Mira Fitriyani 80 Tuntas

6 Endang Astuti 50 Belum Tuntas

7 Evan Hanafi 55 Belum Tuntas

8 Feri Mahendra 60 Belum Tuntas

9 Hendra Bekti 40 Belum Tuntas

10 Hikmah Fitria 75 Tuntas

11 Maulina Safitri 80 Tuntas

12 Muh. Dio Saputro 55 Belum Tuntas

13 Muh. Luqman Hakim 55 Belum Tuntas

14 Muh. Nur Sholeh 25 Belum Tuntas

15 Nimas Desi 75 Tuntas

16 Nur Rohman 30 Belum Tuntas

17 Riyo Saputra 45 Belum Tuntas

18 Ruhmini 80 Tuntas

19 Sartika 80 Tuntas

20 Siti Alimah K. F 85 Tuntas

21 Siti Rohani 30 Belum Tuntas

22 Suripto 45 Belum Tuntas

Page 106: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

91

23 Thesya Wahyu M 75 Tuntas

24 Wisnu 65 Belum Tuntas

25 Wuyung Sukowati 80 Tuntas

26 Yoga Aryanto 50 Belum Tuntas

27 Yudianto 60 Belum Tuntas

Rata-rata 60,4

Tuntas 10

Tidak Tuntas 17

Persentase Ketuntasan 37,03%

Berikut adalah grafik persentase hasil belajar siswa siklus I

setelah menggunakan metode tutor sebaya:

Gambar 4.2 Histogram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan data table dan grafik di atas menunjukkan bahwa

nilai rata-rata yang dicapai siswa pada Siklus I mencapai 60,4.

Siswa yang tuntas belajar (mencapai nilai KKM) terdapat 10 siswa

(37,03%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (tidak

mencapai nilai KKM) terdapat 17 siswa (62,9%). Hasil belajar

pada Siklus I secara klasikal belum berhasil karena siswa yang

memperoleh nilai KKM hanya mencapai 37,03% dari jumlah siswa

Page 107: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

92

secara keseluruhan. Hasil persentase belum mencapai indikator

keberhasilan secara klasikal yaitu 85% dari jumlah siswa secara

keseluruhan.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti menemukan hasil evaluasi

kegiatan yang ada pada siklus I. Peneliti menemukan beberapa

keberhasilan yang dicapai, antara lain:

1) Terdapat peningkatan nilai hasil belajar siswa. Pada tahap pra

siklus tingkat ketuntasan belajar siswa hanya 14,8% (4 siswa

yang mencapai KKM). Sedangkan setelah siklus I penelitian

dilaksanakan, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi

37,03% (10 orang siswa mencapai KKM).

2) Setelah menggunakan metode Tutor Sebaya pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran juga mengalami peningkatan.

Walaupun sudah ada keberhasilan yang dicapai, namun masih

banyak kekurangan yang ditemukan selama siklus I, antara lain:

1) Guru belum mampu melaksanakan metode tutor sebaya.

2) Pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah

ditetapkan.

3) Siswa cenderung pasif dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka perlu adanya

perbaikan pembelajaran pada siklus II untuk lebih memantapkan

peningkatan hasil belajar.

Page 108: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

93

3. Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada saat siklus

I, maka dalam pelaksanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari

pelaksanaan siklus I. Materi yang akan disampaikan pada siklus I

adalah Memahami pengertian dan melafalkan contoh dari Mad

Layyin dan Mad Arid Lissukun.

b. Pelaksanaan

Penelitian Siklus II dilaksanakan pada Kamis 30 Agustus

2018. Pembelajaran berlangsung selama 80 menit (2 x 40 menit).

Materi pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah tajwid.

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus I diperbaiki pada

Siklus II. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus II dapat dilihat pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Amelia Devi M 100 Tuntas

2 Budi Utomo 75 Tuntas

3 Choirul Anwar 75 Tuntas

4 Dafid Kurniawan 70 Belum Tuntas

5 Diah Mira Fitriyani 90 Tuntas

6 Endang Astuti 80 Tuntas

7 Evan Hanafi 85 Tuntas

8 Feri Mahendra 80 Tuntas

9 Hendra Bekti 80 Tuntas

10 Hikmah Fitria 85 Tuntas

11 Maulina Safitri 95 Tuntas

Page 109: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

94

12 Muh. Dio Saputro 80 Tuntas

13 Muh. Luqman Hakim 80 Tuntas

14 Muh. Nur Sholeh 75 Tuntas

15 Nimas Desi 100 Tuntas

16 Nur Rohman 75 Tuntas

17 Riyo Saputra 75 Tuntas

18 Ruhmini 95 Tuntas

19 Sartika 90 Tuntas

20 Siti Alimah K. F 100 Tuntas

21 Siti Rohani 80 Tuntas

22 Suripto 65 Belum Tuntas

23 Thesya Wahyu M 95 Tuntas

24 Wisnu 80 Tuntas

25 Wuyung Sukowati 90 Tuntas

26 Yoga Aryanto 85 Tuntas

27 Yudianto 80 Tuntas

Rata-rata 83,7

Tuntas 25

Tidak Tuntas 2

Persentase Ketuntasan 92,6%

Berikut adalah grafik persentase hasil belajar siswa siklus II

setelah menggunakan metode tutor sebaya:

Gambar 4.3 Histogram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II

Page 110: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

95

Berdasarkan data table dangrafik di atas menunjukkan bahwa

nilai rata-rata yang dicapai siswa pada Siklus II mencapai 83,7.

Siswa yang tuntas belajar (mencapai nilai KKM) terdapat 25 siswa

(92,6%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (tidak

mencapai nilai KKM) terdapat 2 siswa (7,4%). Karena nilai

ketuntasan secara klasikal adalah 92,6% yang telah melebihi

indikator pencapaian minimal adalah 85%. Dengan demikian tidak

perlu diadakannya pelaksanaan serta perbaikan pada siklus III.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti menemukan hasil evaluasi

kegiatan yang ada pada siklus I. Peneliti menemukan beberapa

keberhasilan yang dicapai, antara lain:

1) Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari

hasil belajar siklus I. Pada tahap siklus I tingkat ketuntasan

belajar siswa 37,03% (10 siswa yang mencapai KKM).

Sedangkan setelah siklus II dilaksanakan, ketuntasan belajar

siswa meningkat menjadi 92,6% (25 siswa mencapai KKM).

2) Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil. Karena nilai

ketuntasan secara klasikal adalah 92,6% yang telah melebihi

indikator pencapaian minimal adalah 85%.

Page 111: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

96

B. Pembahasan

Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits materi tajwid dengan

menggunakan metode tutor sebaya mempunyai pengaruh terhadap hasil

belajar siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten

Boyolali. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh oleh siswa dari

sebelum menggunakan metode tutor sebaya, nilai evaluasi siklus I dan

evaluasi siklus II selalu mengalami peningkatan. Adapun data

perbandingan nilai evaluasi antar siklus sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Perbandingan Nilai Evaluasi antar Siklus

No Nama Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Amelia Devi M 75 80 100

2 Budi Utomo 50 60 75

3 Choirul Anwar 60 65 75

4 Dafid Kurniawan 45 50 70

5 Diah Mira Fitriyani 50 80 90

6 Endang Astuti 30 50 80

7 Evan Hanafi 45 55 85

8 Feri Mahendra 60 60 80

9 Hendra Bekti 40 40 80

10 Hikmah Fitria 60 75 85

11 Maulina Safitri 75 80 95

12 Muh. Dio Saputro 50 55 80

13 Muh. Luqman H. 50 55 80

14 Muh. Nur Sholeh 35 25 75

15 Nimas Desi 60 75 100

16 Nur Rohman 45 30 75

17 Riyo Saputra 45 45 75

18 Ruhmini 85 80 95

19 Sartika 60 80 90

20 Siti Alimah K. F 80 85 100

21 Siti Rohani 30 30 80

22 Suripto 50 45 65

23 Thesya Wahyu M 55 75 95

24 Wisnu 70 65 80

Page 112: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

97

25 Wuyung Sukowati 40 80 90

26 Yoga Aryanto 50 50 85

27 Yudianto 60 60 80

Rata-rata 53,8 60,4 83,7

Ketuntasan

Klasikal

14,8% 37,03% 92,6%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari

pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 14,8% meningkat

menjadi 37,03%. Begitu juga dengan siklus II yang mengalami

peningkatan dari ketuntasan klasikal siklus I yaitu dari 37,03% meningkat

menjadi 92,6%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode tutor sebaya

berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut adalah grafik persentase kenaikan hasil belajar

menggunakan metode Tutor Sebaya.

Gambar 4.4 Histogram Persentase Kenaikan Hasil Belajar

Grafik di atas menunjukkan peningkatan persentase klasikal untuk

hasil belajar dari pra siklus hingga siklus II. Beberapa permasalahan yang

ditemukan pada pelaksanaan siklus I berhasil diperbaiki pada siklus II.

Page 113: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

98

Sebanyak 25 siswa dari 27 siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) dan 2 siswa dinyatakan belum memenuhi KKM, sehingga guru

memberikan remidial berupa tugas merangkum materi yang diajarkan oleh

guru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Tutor Sebaya

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits materi

tajwid pada siswa kelas VIII semester I di MTs Muhammadiyah 05

Kemusu Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2018/2019.

Page 114: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MTs

Muhammadiyah 05 Kemusu Kabupaten Boyolali dapat disimpulkan

bahwa penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar

Al-Qur‟an dan Hadits materi tajwid. Peningkatan hasil belajar ditandai

dengan nilai siswa yang mencapai KKM. Hal tersebut dibuktikan dari

adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa pada

setiap siklus. Nilai rata-rata kelas meningkat berturut-turut dari pra siklus

mencapai 53,8, siklus I mencapai 60,4 dan siklus II mencapai 83,7.

Sedangkan persentase ketuntasan belajar meningkat dari pra siklus 14,8%

(4 siswa mencapai KKM), siklus I 37,03% (10 siswa mencapai KKM) dan

siklus II 92,6% (25 siswa mencapai KKM). Sehingga KKM klasikal (85%)

sudah terlampaui. Maka siklus ini dihentikan.

Selain itu berdasarkan dari hasil observasi, siswa menjadi aktif serta

lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Tidak hanya itu guru

menjadi mudah dalam menyampaikan materi yang cukup banyak.

Page 115: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

100

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan

sebagai berikut:

1. Guru

Hendaknya guru lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran

agar siswa tidak mudah bosan pada saat pembelajaran berlangsung,

serta mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Siswa

Siswa diharapkan untuk terlibat penuh dan lebih aktif dalam

mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga hasil

belajarnya dapat meningkat.

3. Sekolah

Pihak sekolah hendaknya mengadakan pembinaan terhadap guru

tentang bagaimana seorang guru harus melaksanakan pembelajaran

dengan kreatif dan inovatif, karena jika seorang guru berhasil

melaksanakan pembelajaran dengan baik dan menarik maka siswa

akan lebih tertarik dan lebih memperhatikan pada saat proses

pembelajaranberlangsung.

Page 116: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

LAMPIRAN

Page 117: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

SILABUS

Madrasah : MTs Muhammadiyah 05 Kemusu

Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadis

Kelas/ smt : VIII/ I

Standar Kompetensi :1.Membaca Al-Qur’an surat pendek pilihan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

1 2 3 4 5 6 7

1.1. Menerapkan

hukum

bacaan mad

layyin, mad

„aridl

lissukundala

m QS Al

Kautsar dan

Al Maun

- Hukum bacaan

mad layyin dan

„aridl lissukun

- QS Al Kautsar

dan Al Maun

- Menjelaskan hukum

bacaan mad layyin dan

„aridl lissukun

- Mencari mad layyin,

„aridl lissukun dalam

QS Al Kautsar dan Al

Maun

- Mempraktikkan bacaan

mad layyin dan „aridl

lissukun dalam QS Al

Kautsar dan Al Maun

- Menjelaskan hukum

bacaan mad layyin,

„aridl lissukun

- Mengidentifikasi mad

layyin dan „aridl

lissukun dalam QS Al

Kautsar dan Al Maun

- Mengaplikasikan

bacaan mad layyin

dan „aridl lissukun

dalam QS Al Kautsar

dan Al Maun

- Tes

Tertulis

2 x 40

menit

- Buku paket

- Juz „amma

- Buku

tajwid

- Sumber

lain yang

menunjang

Page 118: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

1 2 3 4 5 6 7

1.2. Menerapkan

hukum

bacaan mad

iwadl, mad

badal, dan

mad tamkin

dalam Al-

Qur‟an

- Hukum bacaan

mad iwadl, mad

badal, dan mad

tamkin

- Al-Qur‟an

- Menjelaskan hukum

bacaan mad iwadl,

mad badal, dan mad

tamkin dalam Al-

Qur‟an

- Mencari mad iwadl,

mad badal, dan mad

tamkin dalam Al-

Qur‟an

- Mempraktikkan bacaan

mad iwadl, mad badal,

dan mad tamkin dalam

Al-Qur‟an

- Menjelaskan hukum

baca-an iwadl, mad

badal, dan mad tamkin

dalam Al-Qur‟an

- Mengidentifikasi

hukum bacaan mad

iwadl, mad badal, dan

mad tamkin dalam

Al-Qur‟an

- Melafalkan bacaan

mad iwadl, mad

badal, dan mad

tamkin dalam Al-

Qur‟an

- Tes

Tertulis

2 x 40

menit

- Buku paket

- Juz „amma

- Buku

tajwid

- Sumber

lain yang

menunjang

Page 119: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 120: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

LembarObservasi SiswaSiklus I

NO NAMA

KRITERIA

I II III IV V

B K B K B K B K B K

1 Amelia Devi M √

√ √

2 Budi Utomo

√ √

√ √

3 Choirul Anwar

4 DafidKurniawan

5 Diah Mira Fitriyani √

√ √

6 EndangAstuti √

7 Evan Hanafi

8 FeriMahendra √

√ √

9 HendraBekti √

10 HikmahFitria √

√ √

√ √

11 MaulinaSafitri √

√ √

12 Muh. DioSaputro

13 Muh. Luqman H

√ √

14 Muh. NurSholeh

15 NimasDesi √

√ √

16 NurRohman

17 RiyoSaputra

18 Ruhmini √

√ √

19 Sartika √

√ √

√ √ 20 SitiAlimah K. F √

√ √

21 SitiRohani √

22 Suripto

23 ThesyaWahyu M √

√ √

√ √ 24 Wisnu √

√ √

25 WuyungSukowati √

√ √

√ √ 26 Yoga Aryanto

27 Yudianto

Keterangan:

Kriteria I : Siswa memperhatikan penjelasan guru

Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain

Kriteria III : Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Page 121: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

Kriteria IV : Siswa mampu mengemukakan pendapat

Kriteria V : Siswa mampu mengerjakan tugas

B : Baik

K : Kurang

LembarObservasi Guru Siklus I

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor

K C B

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

e. Menarik Perhatian Siswa

f. Memberikan motivasi awal

g. Memberikan apersepsi (materi yang

akan di ajarkan)

h. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

e. Kejelasan artikulasi suara

f. Mobilitas posisi mengajar

3 Penguasaan Materi Pelajaran

g. Bahan ajar disajikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP

h. Kejelasan dalam menyampaikan materi

i. Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan materi

4 Kegiatan Belajar Mengajar

i. Kesesuaian metode dengan bahan ajar

yang disampaikan

j. Penyajian bahan ajar sesuai dengan

tujuan yang ditetapkan

k. Memiliki keterampilan dalam merespon

pertanyaan siswa

l. Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

5 Kemampuan Menggunakan Metode

Pembelajaran

e. Kesesuaian penggunaan metode dengan

materi ajar

Page 122: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

f. Membantu meningkatkan perhatian

siswa dalam kegiatan pembelajaran

6 Evaluasi Pembelajaran

e. Penilaian sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan

f. Penilaian sesuai dengan RPP

7 Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

e. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

f. Memberikan kesimpulan pembelajaran

8 Tindak Lanjut

g. Memberikan tugas kepada siswa

h. Menginformasikan materi pertemuan

selanjutnya

i. Memberikan motivasi kepada siswa

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

Page 123: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

LembarObservasiSiswaSiklus II

NO NAMA

KRITERIA

I II III IV V

B K B K B K B K B K

1 Amelia Devi M √

2 Budi Utomo √

√ √

3 Choirul Anwar √

√ √

4 DafidKurniawan √

5 Diah Mira Fitriyani √

6 EndangAstuti √

√ √

√ √

7 Evan Hanafi √

√ √

8 FeriMahendra √

√ √

9 HendraBekti √

√ √

10 HikmahFitria √

√ √

11 MaulinaSafitri √

12 Muh. DioSaputro √

√ √

13 Muh. Luqman H √

√ √

√ √

14 Muh. NurSholeh √

√ √

15 NimasDesi √

16 NurRohman

√ √

√ √

17 RiyoSaputra

√ √

√ √

18 Ruhmini √

√ √

19 Sartika √

√ √ 20 SitiAlimah K. F √

21 SitiRohani √

√ √

22 Suripto

23 ThesyaWahyu M √

√ √ 24 Wisnu √

√ √

25 WuyungSukowati √

√ √ 26 Yoga Aryanto √

√ √

√ √

27 Yudianto √

√ √

Keterangan:

Kriteria I : Siswa memperhatikan penjelasan guru

Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain

Kriteria III : Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Page 124: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

Kriteria IV : Siswa mampu mengemukakan pendapat

Kriteria V : Siswa mampu mengerjakan tugas

B : Baik

K : Kurang

Lembar Observasi Guru pada Siklus II

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor

K C B

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

e. Menarik Perhatian Siswa

f. Memberikan motivasi awal

g. Memberikan apersepsi (materi yang

akan di ajarkan)

h. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

g. Kejelasan artikulasi suara

h. Mobilitas posisi mengajar

3 Penguasaan Materi Pelajaran

j. Bahan ajar disajikan sesuai dengan

langkah-langkah dalam RPP

k. Kejelasan dalam menyampaikan materi

l. Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan materi

4 Kegiatan Belajar Mengajar

m. Kesesuaian metode dengan bahan ajar

yang disampaikan

n. Penyajian bahan ajar sesuai dengan

tujuan yang ditetapkan

o. Memiliki keterampilan dalam merespon

pertanyaan siswa

p. Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

5 Kemampuan Menggunakan Metode

Pembelajaran

g. Kesesuaian penggunaan metode dengan

materi ajar

Page 125: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

h. Membantu meningkatkan perhatian

siswa dalam kegiatan pembelajaran

6 Evaluasi Pembelajaran

g. Penilaian sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan

h. Penilaian sesuai dengan RPP

7 Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

g. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

h. Memberikan kesimpulan pembelajaran

8 Tindak Lanjut

j. Memberikan tugas kepada siswa

k. Menginformasikan materi pertemuan

selanjutnya

l. Memberikan motivasi kepada siswa

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

Page 126: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 127: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 128: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 129: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 130: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 131: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 132: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 133: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 134: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 135: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 136: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 137: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 138: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan

Dokumentasi

GambarKegiatanPembelajaran

Page 139: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 140: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 141: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 142: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 143: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 144: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 145: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 146: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 147: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 148: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan
Page 149: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4194/1/skripsi fix.pdf · peningkatan hasil belajar al-qur’an dan hadits materi tajwid dengan