program studi manajemen fakultas ekonomi dan ilmu...

179
i ANALISIS PENGARUH NILAI PERUSAHAAN TUMBUH DAN TIDAK TUMBUH MELALUI PENDEKATAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus: Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) OLEH: OKA FAUZI NIM: 104081002513 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

i

ANALISIS PENGARUH NILAI PERUSAHAAN TUMBUH DAN

TIDAK TUMBUH MELALUI PENDEKATAN INVESTMENT

OPPORTUNITY SET (IOS) DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus: Perusahaan Yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia)

OLEH:

OKA FAUZI

NIM: 104081002513

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

ii

ANALISIS PENGARUH

NILAI PERUSAHAAN TUMBUH DAN TIDAK TUMBUH MELALUI

PENDEKATAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS)

DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana

Oleh :

OKA FAUZI

NIM : 104081002513

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE, MSi

NIP. 150 317 955 NIP. 150 368 746

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

iii

ANALISIS PENGARUH

NILAI PERUSAHAAN TUMBUH DAN TIDAK TUMBUH MELALUI

PENDEKATAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS)

DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana

Oleh :

OKA FAUZI

NIM : 104081002513

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE,

M.Si

NIP. 150 317 955 NIP. 150 368 746

Penguji Ahli

Dr. Yahya Hamja

NIP. 160 676 334

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 4: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

iv

1430 H / 2009 M

Hari ini, Kamis Tanggal 30 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Delapan (Tiga

Dzulhijjah Seribu Empat Ratus Dua Puluh Sembilan) telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Oka Fauzi dengan NIM : 104081002513 dengan judul

skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI PERUSAHAAN TUMBUH DAN

TIDAK TUMBUH MELALUI PENDEKATAN INVESTMENT

OPPORTUNITY SET (IOS) DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING” (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia). Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 30 Oktober 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Herni Ali HT, SE, M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 5: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Oka Fauzi

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1986

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Rt 002/09

No.52

Paninggilan Utara Ciledug Tangerang Banten

Telepon : 085814151647/02195144147

II. PENDIDIKAN FORMAL

SDN Paninggilan 05 Ciledug Tangerang

1998

SMPN 219 Joglo Jakarta Barat 2001

SMAN 32 Kebayoran Lama Jakarta Selatan 2004

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Selatan

2009

Page 6: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

vi

ABSTRACT

This Research is taken to analyze the influence of Investment

Opportunity Set (IOS) the company value and to analyze the influence of

Investment Opportunity Set (IOS) directly and directly to the company

value by using policy of dividend as variable intervening. To the clasify

grow company an non grow company is using Common Factor Analysis.

Five variable are used in this research as potensial growth indicator. Such

as is Price to Earning Ratio (PER), Market to Book Asset Ratio (MVABVA),

Market to Book of Equity Ratio(MVEBVE), Capital Expenditure to Market

Value of Asset (CAPMVA) and Capital Addition to Asset Book Value

(CAPBVA).

The population in this research is done in the companies that are

listed in Indonesian Stock Exchange. By using Purposive Sampling methode

the writer gained 186 samples of company, 76 of them are consistently

grow and other 76 are no grow. The hypothesis test uses Linier Regression

and Path Analysis.

The result of this research which was taken with Liniear Regression

test, shows that Investment Opportunity Set (IOS) has significant influence

to the grow company and non grow company. Beside that, by using Path

Analysis Investment Opportunity Set (IOS) has also negative influences

either directly an indirectly to the growth company and Investment

Opportunity Set (IOS) has directly negative influence and indirectly

positive influence to the company value by using dividend as intervening

variable.

Keywords : Investment Opportunity Set (IOS), Dividend Policy, Company

Value

Page 7: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Investment

Opportunity Set (IOS) terhadap nilai perusahaan dan menganalisis

pengaruh langsung dan tidak langsung Investment Opportunity Set (IOS)

terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel

intervening. Untuk mengklasifikasikan perusahaan tumbuh dan tidak

tumbuh menggunakan Common Factor Analysis. Lima variabel digunakan

dalam penelitian ini sebagai indikator potensi pertumbuhan, yaitu is Price

to Earning Ratio (PER), Market to Book Asset Ratio (MVABVA), Market to

Book of Equity Ratio(MVEBVE), Capital Expenditure to Market Value of

Asset (CAPMVA) dan Capital Addition to Asset Book Value (CAPBVA).

Populasi dalam penelitian ini pada perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan metode Purposive Sampling

diperoleh sampel sebanyak 186 perusahaan, yang konsisten 76 perusahaan

tumbuh dan 76 perusahaan tidak tumbuh. Pengujian hipotesis

menggunakan Regresi Llinier dan Analisis Jalur.

Hasil dari penelitian ini dengan Uji Regresi Liniear menunjukkan

bahwa Investment Opportunity Set (IOS) mempunyai pengaruh terhadap

nilai perusahaaan tumbuh dan tidak tumbuh. Selain itu, Dengan Uji

Analisis Jalur Investment Opportunity Set (IOS) juga mempunyai pengaruh

negatif secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan

tumbuh dan Investment Opportunity Set (IOS) juga mempunyai pengaruh

negatif secara langsung dan positif secara tidak langsung terhadap nilai

perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening.

Kata Kunci : Investment Oportunity Set (IOS), Kebijakan Dividen, nilai

perusahaan

Page 8: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

viii

Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya selama ini. Shalawat serta salam selalu

kita sanjungkan kepada Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga

dan para sahabatnya.

Alhamdulillahi Robbil`alamin dengan pertolongan Allah SWT akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Perbedaan

Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh Melalui Pendekatan Investment

Opportunity Set (IOS) dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel

Intervening” dan penulis menyadari hasil skripsi ini masih jauh dari sempurna,

mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis

miliki, maka inilah hasil kerja yang dapat penulis berikan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini, juga pada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama

menjalankan kuliah hingga selesai. Ucapan terima kasih yang tak terhingga

penulis persembahkan kepada :

1. Kedua Orang Tua Tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang

dan perhatian serta selalu memberikan dukungan baik moril spiritual

maupun materiil pada penulis. Segala kasih sayang mereka yang telah

berikan kepada penulis begitu indah dan tulus sehingga menjadi inspirasi

dan motivasi bagi penulis dalam menjalankan hidup. Kepada SaudaraKu :

Yuli, Adam, Aldi, Tomi dan Echi (kita adalah keluarga yang terbaik).

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu yang bermanfaat selama kuliah.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku dosen Pembimbing II, terima

kasih untuk semua advice, bimbingan, dan waktunya dalam proses

bimbingan.

Page 9: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

ix

4. Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial terima kasih untuk ilmu serta

bimbingannya selama perkuliahan.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial yang telah banyak membantu penulis selama proses perkuliahan.

6. Seluruh Dosen dan Assisten Dosen yang telah mendidik dan mengajarkan

ilmu-ilmu yang dimilikinya.

7. Seluruh karyawan dan civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,

Bu Lilik, Pak Rahmat, Pak Bambang, Bu Siska, Bu Umi atas kerjasamanya.

8. Seluruh anggota Fikma Com, Gubuk Fc dan Debi Fotocopy.

9. Seluruh Rismada (Remaja Islam Masjid Raudhatul Huda) yang telah

memberikan inspirasi rohani yang sangat berharga kepada Penulis.

10. Sahabat seperjuangan : Sodikin, Rahman, Imam, Vivi, Dyah, Nisa, Iik, Isna

dan Eko (terima kasih sudah menjadi tempat bertukar pikiran sewaktu

kompre).

11. Thank`to: Irsad, Miftah, Sugih, Adul, Tia, Ekowati, Pani, Apri, Ryan,

Robby, Opank, Ahmad dan Dennis yang telah banyak membantu penelitian

skripsi ini.

12. Keluarga Besar Manajemen C 2004 terima kasih semua untuk

kebersamaannya selama ini, jalanin masa-masa kuliah bersama.

Jakarta, 22 Juni 2009

Oka Fauzi

Page 10: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

x

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. .............................................................................................................. L

atar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B................................................................................................................ P

erumusan Masalah ........................................................................................ 9

C................................................................................................................ T

ujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12

A. .............................................................................................................. I

nvestment Opportunity Set (IOS) ............................................................ 12

1. .......................................................................................................... K

lasifikasi IOS .......................................................................................... 15

a. Proksi Berdasarkan Harga (Price Based Proxies)............................... 15

b. Proksi Berdasarkan Investasi (Investment Based Proxies) .................. 16

c. Proksi Berdasarkan Varian (Varian Based Proxies) ........................... 17

Page 11: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xi

B................................................................................................................ K

ebijakan Dividen .................................................................................... 18

1...................................................................................................... J

enis-Jenis Dividen……. ............................... 23

2...................................................................................................... T

ipe Pembayaran Dividen.................................................................... 24

3...................................................................................................... T

eori Kebijakan Dividen...................................................................... 25

C................................................................................................................ N

ilai Perusahaan ....................................................................................... 27

D. .............................................................................................................. P

enelitian Terdahulu ................................................................................. 29

E. ............................................................................................................... K

erangka Pemikiran................................................................................... 34

F. ............................................................................................................... H

ipotesis Penelitian.................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 36

A. .............................................................................................................. R

uang Lingkup Penelitian ............................................................................... 36

B................................................................................................................ M

etode Penentuan Sampel ............................................................................... 36

C................................................................................................................ M

etode Pengumpulan Data .............................................................................. 37

D. .............................................................................................................. M

etode Analisis Data ....................................................................................... 38

E. ............................................................................................................... O

perasional Variabel Penelitian ...................................................................... 51

Page 12: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 56

A. .............................................................................................................. S

ekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 56

1. .......................................................................................................... S

ejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ...................................................... 56

2. .......................................................................................................... P

erkembangan Pasar Modal....................................................................... 59

B................................................................................................................ D

eskriptif Analisis ........................................................................................ 63

1. .......................................................................................................... D

eskriptif Data Sampel .............................................................................. 63

2. .......................................................................................................... D

eskriptif Analisis Data ............................................................................ 65

C. Analisis Faktor ............................................................................................ 80

D. Analisis Pengujian Model Regresi Perusahaan Tumbuh ........................... 95

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 97

2. Uji Signifikansi ...................................................................................... 101

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ............................................ 103

4. Uji Regresi Linier................................................................................... 104

E. Analisis Pengujian Model Regresi Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh ....... 105

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 107

2. Uji Signifikansi ...................................................................................... 111

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ............................................ 112

4. Uji Regresi Linier................................................................................... 113

F. Analisis Jalur (Path Analysis)....................................................................... 114

Page 13: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xiii

1. Analisis Jalur (Path Analysis) Nilai Perusahaan Tumbuh......................... 115

2. Analisis Jalur (Path Analysis) Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh.............. 119

G. Interpretasi................................................................................................... 124

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................................................... 128

A. .............................................................................................................. K

esimpulan ..................................................................................................... 128

B................................................................................................................ S

aran............................................................................................................... 129

C................................................................................................................ I

mplikasi ....................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 131

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 135

Page 14: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan

Halaman

Tabel 4.1 Sampel Data Penelitian .................................................................. 64

Tabel 4.2 Proksi-Proksi Investment Opportunity Set (IOS) ............................. 66

Tabel 4.3 Dividend Payout Ratio (DPR)......................................................... 75

Tabel 4.4 Nilai Perusahaan............................................................................. 78

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan KMO and Bartlett Test dalam Analisis Faktor .. 81

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Anti Image Matrices dalam Analisis Faktor....... 81

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Communalities Dalam Analisis Faktor ............... 82

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Total Variance Explained dalam Analisis Faktor 83

Tabel 4.9 Hasil Rotated Component Matrices dalam Analisis Faktor.............. 84

Tabel 4.10 Pengklasifikasian Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh............. 86

Tabel 4.11 Perusahaan Tumbuh berdasarkan Analisis Faktor ........................... 91

Tabel 4.12 Perusahaan Tidak Tumbuh berdasarkan Analisis Faktor ................. 91

Tabel 4.13 Sampel Perusahaan Tumbuh........................................................... 95

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas (Perusahaan Tumbuh) .......................... 98

Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi (Perusahaan Tumbuh) ................................ 100

Tabel 4.16 Hasil Uji Uji F Simultan (Perusahaan Tumbuh) .............................. 101

Tabel 4.17 Hasil Uji Uji t Statistik (Perusahaan Tumbuh) ................................ 102

Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Perusahaan Tumbuh) ................. 103

Tabel 4.19 Sampel Perusahaan Tidak Tumbuh ................................................ 105

Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinieritas (Perusahaan Tidak Tumbuh) ................ 108

Page 15: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xv

Tabel 4.21 Hasil Autokorelasi (Perusahaan Tidak Tumbuh) ............................ 110

Tabel 4.22 Hasil Uji F statistik (Perusahaan Tidak Tumbuh) .......................... 111

Tabel 4.23 Hasil Uji t statistik (Perusahaan Tidak Tumbuh) ............................ 112

Tabel 4.24 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Perusahaan Tidak Tumbuh) ........ 113

Tabel 4.25 Hasil Uji Regresi Linier Model I Variabel Intervening Perusahaan

Tumbuh.......................................................................................... 115

Tabel 4.26 Hasil Uji Regresi Linier Model I Variabel Intervening Perusahaan

Tumbuh.......................................................................................... 116

Tabel 4.27 Hasil Uji Regresi Linier Model II Variabel Intervening Perusahaan

Tumbuh.......................................................................................... 116

Tabel 4.28 Hasil Uji Regresi Linier Model II Variabel Intervening Perusahaan

Tumbuh.......................................................................................... 117

Tabel 4.29 Hasil Uji Regresi Linier Model I Variabel Intervening Perusahaan

Tidak Tumbuh................................................................................ 119

Tabel 4.30 Hasil Uji Regresi Linier Model I Variabel Intervening Perusahaan

Tidak Tumbuh................................................................................ 120

Tabel 4.31 Hasil Uji Regresi Linier Model II Variabel Intervening Perusahaan

tidak Tumbuh ................................................................................. 120

Tabel 4.32 Hasil Uji Regresi Linier Model II Variabel Intervening Perusahaan

Tidak Tumbuh................................................................................ 121

Page 16: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 34

Gambar 3.1 Diagram Jalur (Path Analysis) ........................................................ 49

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data (Perusahaan Tumbuh) ........................... 97

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Perusahaan Tumbuh) ...................... 99

Gambar 4.3 Hasil Normalitas Data (Perusahaan Tidak Tumbuh) ....................... 107

Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Perusahaan Tidak Tumbuh) ............ 109

Page 17: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan

Halaman

Lampiran 1 Hasil Output SPSS Analisis Faktor ................................................. 135

Lampiran 2 Hasil Sampel Data Penelitian.......................................................... 137

Lampiran 3 Proksi-Proksi Investment Opportunity Set (IOS) ............................. 139

Lampiran 4 Dividend Payout Ratio (DPR)......................................................... 143

Lampiran 5 Nilai Perusahaan............................................................................. 146

Lampiran 6 Perusahaan Tumbuh ....................................................................... 148

Lampiran 7 Perusahaan Tidak Tumbuh.............................................................. 150

Lampiran 8 Hasil Output SPSS Uji Asumsi Klasik dan Regresi liniear

(Perusahaan Tumbuh) .................................................................... 152

Lampiran 9 Hasil Output SPSS Uji Asumsi Klasik dan Regresi liniear

(Perusahaan Tidak Tumbuh) .......................................................... 154

Lampiran 10 Hasil Output SPSS Uji Variabel Intervening (Perusahaan Tumbuh) 115

Lampiran 11 Hasil Output SPSS Uji Variabel Intervening (Perusahaan Tidak

Tumbuh)......................................................................................... 157

Page 18: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki tujuan serta sasaran tertentu yang berlainan.

Namun tujuan perusahaan yang sebenarnya adalah memaksimalkan nilai

perusahaan yang dapat diukur dari harga saham yang bersangkutan.

Harga pasar saham perusahaan mencerminkan pusat pertimbangan dari

semua peserta pasar terhadap nilai perusahaan tertentu. Didalamnya

dipertimbangkan pendapatan per lembar saham sekarang dan masa yang akan

datang, waktu, lamanya, dan resikonya dari pendapatan tersebut, kebijakan

dividen perusahaan dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi harga

saham itu. Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi atau kartu laporan

keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini mengukur seberapa jauh manajemen

telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham perusahaan

Manajemen berada dibawah penilaian dan penelitian yang berkesinambungan.

Bila perusahaan ini mempunyai kinerja baik respon pasar akan cenderung

positif dan nilai akan saham akan meningkat. Sebaliknya bila kinerja

perusahaan tersebut kurang baik maka respon pasar akan cenderung negatif

dan nilai saham akan menurun. Pemegang saham yang tidak puas dengan

prestasi manajemen akan menjual sahamnya dan akan menanamkannya di

perusahaan lain. Akibat tindakan yang dilakukan pemegang saham yang tidak

puas ini maka akan menekan dan menyebabkan harga pasar per lembar saham

Page 19: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xix

yang dilepas tersebut menurun. Jadi naik turunnya nilai saham merupakan

indeks ukuran keberhasilan perusahaan, sehingga memaksimalkan nilai saham

perusahaan dijadikan sebagai tujuan utama perusahaan.

Nilai saham juga digunakan sebagai dasar pemikiran prospek pertumbuhan

perusahaan. Menurut Hartono (1998), pasar menilai perusahaan yang sedang

bertumbuh memiliki harga saham yang lebih besar dari nilai bukunya. Jadi

semakin besar selisih harga saham perusahaan terhadap nilai bukunya

menandakan perusahaan tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang semakin

besar pula.

Perusahaan yang semakin banyak peluang di dalam berinvestasi di masa

depan akan semakin besar peluang untuk tumbuh. Menurut Myers (1977)

dalam Smith dan Watts (1992), perusahaan adalah kombinasi antara nilai asset

in place dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pilihan investasi

merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali

perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di

masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan

investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Nilai kesempatan

investasi merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk

membuat investasi di masa mendatang.

Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan

untuk tetap going concern. Pertumbuhan yang selalu meningkat serta

bertambahnya nilai aset perusahaan diharapkan tercapai sesuai dengan

Page 20: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xx

ekspektasi atau peramalan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan menurut

Smith dan Watts (1992) dapat diproksikan dengan berbagai macam kombinasi

nilai set kesempatan investasi (IOS: Investments Opportunity Set). Esensi

pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya kesempatan investasi yang

dapat menghasilkan keuntungan (Chung & Charoenwong 1991).

Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan

(asset in place) dengan pilihan investasi di masa yang akan datang (Myers,

1977). Pilihan investasi di masa yang akan datang ini kemudian dikenal

dengan istilah set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS).

Istilah IOS pertama kali diperkenalkan sebagai ketergantungan nilai

perusahaan terhadap kebijakan pembiayaan perusahaan (Myers, 1997). Bentuk

yang membedakan pilihan investasi atau pertumbuhan adalah nilai perusahaan

itu tergantung pada kebebasan pemilihan pengeluaran yang ditentukan oleh

manajer di masa depan.

Gaver dan Gaver (1993) manyatakan opsi investasi di masa yang akan

datang tidak hanya sekedar ditujukan dengan adanya proyek yang didukung

dengan pengembangan dan riset saja, tetapi juga dengan kemampuan

perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil

keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang setara dalam kelompok

industri. Kemampuan perusahaan yang lebih tinggi ini bersifat tidak dapat

diobservasi (unobservable).

Menurut Gaver dan Gaver, IOS perusahaan merupakan sesuatu yang

secara melekat bersifat tidak dapat diobservasi. Disebabkan oleh sifatnya yang

Page 21: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxi

tidak dapat diobservasi, maka IOS memerlukan sebuah proksi (Hartono,

1999). Nilai IOS dapat dihitung dengan kombinasi berbagai jenis proksi yang

mengimplikasikan nilai aktiva di tempat yaitu berupa nilai buku aktiva

maupun ekuitas dan nilai kesempatan untuk bertumbuh bagi suatu perusahaan

di masa depan. Terdapat beberapa bentuk proksi IOS yang digunakan dalam

beberapa penelitian yaitu antara lain: 1) Menggunakan sebuah rasio saja

sebagai proksi IOS dalam model penelitiannya, misalnya (book to market

value ratio) yaitu rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas (Collins

dan Kothari,1989), 2). Menggunakan metode statistik analisis faktor untuk

memperoleh skor faktor sebagai indeks umum IOS (Gaver & Gaver 1993),

serta menggunakan rangking skor faktor tersebut untuk mengklasifikasikan

perusahaan menjadi perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh (Gaver &

Gaver 1993; Sami et al. 1999); dan 3). Melakukan analisis sensitivitas

terhadap beberapa rasio individual sebagai alternatif proksi IOS dan kemudian

membentuk variabel instrumental sebagai alternatif lain proksi IOS (Smith &

Watts 1992; Hartono 1999).

Investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya, seperti dalam

bentuk saham bertujuan memaksimumkan kekayaan yang didapat dari dividen

ataupun dari capital gain. Selain investor, pihak manajemen perusahaan juga

berusaha memaksimumkan kesejahteraan shareholder (investor) melalui

kewenangan yang diberikan dalam membuat keputusan baik berupa peluang

investasi, pendanaan maupun dividen. Semua keputusan tersebut harus dibuat

Page 22: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxii

dengan hati-hati karena keputusan yang dibuat akan mempengaruhi nilai

perusahaan.

Besar kecilnya laba yang dibagikan sangat bergantung pada kebijakan

dividen yang ditetapkan perusahaan. Perusahaan yang membagikan dividen

dalam jumlah kecil, itu dilakukan karena perusahaan tersebut merasa yakin

terhadap masa depan perusahaan, dan ingin mempertahankan pendapatannya

untuk memperluas usahanya. Sedangkan perusahaan yang membagikan

dividen dalam jumlah besar biasanya berharap agar nilai perusahaannya

meningkat sejalan dengan jumlah dividen yang dibagikan.

Surasni (1998) dalam Yeye Susilowati (2003), menyatakan bahwa investor

yang tidak menyukai risiko mengisyaratkan bahwa semakin tinggi risiko suatu

perusahaan semakin tinggi keuntungan yang diinginkan. Dividen yang ada

ditangan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari capital gain dimasa yang

akan datang. Dengan demikian investor yang menghindari risiko menuntut

dividen yang tinggi. Dengan makin tingginya dividen yang dibagikan kepada

pemegang saham mengakibatkan pendapatan yang diperoleh perusahaan

makin banyak yang dialokasikan ke dividen dibandingkan ke laba ditahan.

Laba ditahan yang rendah mengakibatkan kesempatan investasi semakin

berkurang. Di sisi lain perusahaan dituntut untuk terus tumbuh maka

perusahaan harus dapat melaksanakan ekspansi dengan melaksanakan

investasi yang ada. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, maka kekurangan

dana investasi dari laba ditahan dapat dipenuhi dari external finance terutama

dengan hutang dari para kreditur.

Page 23: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxiii

Kebijakan dividen berkaitan dengan penentuan pembagian laba

pendapatan perusahaan untuk dibayarkan sebagai dividen atau digunakan

sebagai laba ditahan untuk keperluan investasi selanjutnya. Kebijakan dividen

yang optimal adalah kebijakan dividen yang menekankan pada keseimbangan

antara dividen saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan

datang. Semakin besar jumlah investasi dalam satu periode tertentu, semakin

kecil dividen yang diberikan, karena perusahaan yang bertumbuh

diidentifikasi sebagai perusahaan yang memiliki free cash flow rendah (Jansen

dalam Smith dan Watts 1992). Hal ini sesuai dengan hipotesis pecking order

yang menyatakan bahwa perusahaan yang profitable memiliki dorongan untuk

membayar dividen relatif rendah dalam rangka memiliki dana internal lebih

banyak untuk memiliki proyek-proyek investasi.

Signaling theory menjelaskan bahwa perusahaan yang bertumbuh

membayar dividen yang lebih tinggi. Apabila sinyal meningkat akibat

disparitas informasi antara manajemen dan investor, perusahaan dengan

disparitas informasi yang besar yaitu perusahaan yang memiliki pilihan

pertumbuhan kecil dan akan membayarkan dividen lebih tinggi, sebagai sinyal

bahwa kondisi perusahaan baik (Bhattacharya 1979) dalam Smith dan Watts).

Kondisi pertumbuhan perusahaan mempengaruhi kebijakan pendanaan dan

dividen yang dibuat. Dari hasil penelitian Gaver dan Gaver (1993), Skinner

(1993), Kallapur dan Trombley (1999), Subekti dan Kusuma (2000), Fitrijanti

dan Hartono (2000) serta Prasetyo (2000) dalam hal kebijakan telah

Page 24: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxiv

membuktikan bahwa perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh mengambil

kebijakan pendanaan yang berbeda.

Modigliani dan Miller (1961) mengemukakan pembayaran dividen tidak

berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham dan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan lebih ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan,

sehingga dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan

investasi

Dermawan (1997) menyatakan dalam membuat keputusan pembagian

dividen harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan

perusahaan. Laba sebaiknya tidak dibagikan sebagai dividen seluruhnya

melainkan sebagian harus disisihkan untuk diinvestasikan kembali. Dalam

menentukan kebijakan dividen terdapat dua pihak yang berkepentingan yang

saling bertentangan yaitu kepentingan perusahaan dengan retained earning

untuk investasi, disamping kepentingan handholders yang juga mempengaruhi

jumlah dividen kas yang dibagikan.

Untuk meningkatkan nilai, perusahaan dituntut untuk tumbuh.

Pertumbuhan dapat diwujudkan dengan menggunakan kesempatan dengan

baik. Investasi berhubungan dengan pendanaan dan apabila investasi sebagian

besar didanai internal equity maka akan mempengaruhi jumlah dividen

dibagikan. Semakin besar investasi semakin berkurang jumlah dividen.

Perusahaan yang cenderung menggunakan sumber dana eksternal mendanai

kegiatan investasi akan membagikan dividen yang lebih besar (Surasni, 1998).

Untuk itulah, manajemen harus dapat menentukan kebijakan dividen yang

Page 25: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxv

memberikan keuntungan kepada investor, di sisi lain harus menjalankan

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang diharapkan. Bahkan perusahaan

bertumbuh, peningkatan dividen dapat menjadi berita buruk karena diduga

telah mengurangi rencana investasinya.

Peneliti tertarik untuk menguji konsistensi dari hasil penelitian yang

dilakukan Sinarahardja dan Isnaini Yuningsih (2006) dan Isnaini Rokhayati

(2004)). Dengan melihat pengaruh proksi IOS terhadap nilai perusahaan serta

pengaruh IOS melalui kebijakan dividen dalam menentukan nilai perusahaan

tersebut.

Adapun perbedaan dan kelebihan dalam penelitian ini adalah :

1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masih terdaftar sampai

dengan tahun 2006. penelitian sebelumnya hanya satu sektor saja yang di

yang terdaftar di BEI.

2. Periode observasi yang digunakan oleh peneliti adalah tahun 2004 sampai

dengan tahun 2006. Sinarahardja dan Isnaini Yuningsih (2006) melakukan

penelitian pada tahun 2001-2004, sedangkan Isnaini Rokhayati melakukan

penelitian tahun 1999-2001.

3. Penelitian di uji juga dengan variabel intervening yang menggunakan

Analisis Jalur (Path Analysis).

4. Sinarahardja dan Isnaini Yuningsih (2006) memakai 4 rasio Investment

Opportunity Set (IOS). Penelitian ini menambahkan satu rasio lagi yaitu

rasio Capital Expenditure to Book Value Assets (CAPBVA).

Page 26: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxvi

Berdasarkan dari teori dan pemahaman seperti yang telah diuraikan di

atas, maka hal tersebut mendorong penulis mengambil topik ini untuk

pembahasan penelitian skripsi dengan judul penelitian sebagai berikut:

Analisis Pengaruh Nilai Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh

Melalui Pendekatan Investment Opportunity Set (IOS) dengan

Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening. Dengan studi kasus pada

perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang melakukan

selama periode penelitian dari tahun 2004-2006.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, permasalahan

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) mempunyai pengaruh terhadap

nilai perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) secara langsung

dan tidak langsung terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen

sebagai variabel intervening

Page 27: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxvii

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap

nilai perusahaan.

b. Untuk menganalisis pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) secara

langsung dan tidak langsung terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan

dividen sebagai variabel intervening.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai berikut:

a. Bagi penulis

Menambah wawasan dalam bidang keuangan khususnya mengenai

kontribusi Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap nilai

perusahaan tumbuh dan perusahaan tidak tumbuh dengan kebijakan dividen

sebagai variabel intervening. Sehingga dapat menerapkan Ilmu Ekonomi,

khususnya dalam Manajemen Keuangan dan Pasar Modal yang telah

diperoleh selama masa perkuliahan.

Page 28: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxviii

b. Bagi Akademisi

Memberikan kontribusi ilmiah dan tambahan bukti empiris dalam bidang

keuangan terutama yang berkaitan dengan Pengaruh Investment Opportunity

Set (IOS) Terhadap nilai perusahaan tumbuh dan perusahaan tidak tumbuh

dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening. Dan penelitian ini

diharapkan bisa digunakan sebagian acuan dalam penelitian selanjutnya guna

menguji hipotesis yang lebih baik khususnya yang berkaitan dengan IOS dan

Kebijakan dividen.

c. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan public dalam hal

untuk pengambilan keputusan investasi oleh menajer perusahaan untuk

mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan

peluang-peluang investasi yang ada dan berusahan meningkatkan potensi

perusahaan agar dapat bertumbuh dengan menerapkan kebijakan dividen yang

tepat.

Page 29: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Investment Opportunity Set (IOS)

Munculnya istilah investment opportunity dikemukakan oleh Myers (1977)

yang menjelaskan pengertian perusahaan sebagai suatu kombinasi antara

aktiva riil (asset in place) yang sifatnya tangible dan opsi investasi di masa

yang akan datang (growth option) yang sifatnya intangible. Keduanya akan

sangat menentukan keputusan pendanaan dan nilai perusahaan di masa yang

akan datang.

Menurut Myers (1977) dalam Smith dan Watts (1992), perusahaan adalah

kombinasi antara nilai asset in place dengan pilihan investasi di masa yang

akan datang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk

berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan

semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak

dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami suatu

pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kesempatan yang

hilang. Nilai kesempatan investasi merupakan nilai sekarang dari pilihan-

pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang.

Menurut Gaver dan Gaver (1983) opsi investasi masa depan tidak semata-

mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh

kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan

perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan

Page 30: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxx

dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok

industrinya.

Menurut Kole (1991), dalam Gaver & Gaver (1993), nilai IOS bergantung

pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan

datang (future discretionary expenditure) yang pada saat ini merupakan

pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih

besar dari biaya modal (cost of equity) dan dapat menghasilkan keuntungan.

Karakteristik perusahaan yang mengalami pertumbuhan dapat diukur

antara lain dengan peningkatan penjualan, pembuatan produk baru atau

diversifikasi produk, perluasan pasar, ekspansi atau peningkatan kapasitas,

penambahan aset, mengakuisisi perusahaan lain, investasi jangka panjang, dan

lain-lain.

Gaver dan Gaver (1993) menyatakan bahwa peluang pertumbuhan bukan

sekedar diwujudkan dalam proyek baru yang didukung oleh penelitian dan

aktivitas pengembangan yang luas, tetapi juga mempunyai pilihan yang

berlebih untuk melaksanakan proyek baru. Kemampuan yang berlebih ini

bersifat tidak dapat diamati (unobservable).

Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi adalah

tersedianya alternatif di masa mendatang bagi perusahaan (Hartono, 1999).

IOS mencerminkan terdapatnya pilihan proyek investasi dengan net present

value (NPV) positif yang bervariasi antar perusahaan (Myers, 1997). Oleh

karena perusahaan tidak selalu melaksanakan semua kesempatan investasi di

masa mendatang, maka nilai kesempatan pertumbuhan merupakan nilai

Page 31: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxi

sekarang dari pilihan perusahaan untuk membuat investasi masa mendatang

(Myers, 1997). Dengan demikian esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan

adalah adanya kesempatan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan

(Chung & Charoenwong, 1991).

Perusahaan kecil sering menghadapi keterbatasan pilihan dalam

menentukan proyek baru atau merestrukturisasi asset. Perusahaan besar

cenderung mendominasi pasar dalam industrinya (Mueller 1986, dalam Gaver

& Gaver 1993), sehingga seringkali perusahaan besar lebih memiliki

keunggulan kompetitif dalam mengeksplorasi kesempatan investasi.

Gaver & Gaver (1993) menyatakan bahwa pilihan pertumbuhan memiliki

pengertian yang fleksibel dan tidak hanya berupa proyek baru. Perusahaan

yang bertumbuh tidak selalu merupakan perusahaan kecil atau aktif

melakukan penelitian & pengembangan. Gaver & Gaver (1993) juga

menyatakan bahwa pilihan investasi di masa depan tidak hanya pada proyek-

proyek yang didanai dari kegiatan riset dan pengembangan, namun juga

dengan kemampuan mengeksploitasi kesempatan memperoleh keuntungan.

Nilai IOS dapat dihitung dengan kombinasi berbagai jenis proksi yang

mengimplikasikan nilai aktiva ditempat (berupa nilai buku aktiva, ekuitas,

maupun perusahaan) dan nilai kesempatan bertumbuh suatu perusahaan di

masa depan (berupa nilai perusahaan) (Smith dan Watts, 1992).

Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun

sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di

Page 32: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxii

masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat

diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan

dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan,

variabel kebijakan dan lain-lain.

1. Klasifikasi IOS

Adapun proksi IOS diklasifikasikan dalam 3 jenis utama :

a. Proksi Berdasarkan Harga (PriceBased Proxies)

Proksi berdasarkan harga merupakan proses yang menyatakan bahwa

prospek pertumbuhan perusahaan sebagian diyatakan dalam harga pasar.

Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa perusahaan

secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan perusahaan-

perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai ekuitas yang lebih tinggi secara

relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (asset in place). IOS yang didasari

pada harga akan berbentuk suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai

perusahaan. Rasio-rasio yang telah digunakan dalam beberapa penelitian:

1) Market to book value of equity (MVE/BVE), rasio ini menjelaskan bahwa

pasar menilai return dari investasi perusahaan di masa depan akan lebih

besar dari return yang diharapkan dari ekuitasnya. Perusahaan yang

mempunyai rasio MVE/BE tinggi memiliki pertumbuhan aktiva dan

ekuitas yang besar.

2) Market to book value of asset (MVA/BVA), dengan dasar pemikiran bahwa

prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham, pasar

Page 33: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxiii

menilai perusahaan yang sedang bertumbuh memiliki nilai lebih dari nilai

bukunya.

3) Tobin`s Q, didefinisikan sebagai nilai pasar dari perusahaan dibagi dengan

replacement cost dari asset.

4) Earning to price ratio (EP), semakin besar rasio ini semakin besar

kemungkinan perusahaan bertumbuh. Menurut Foster dalam Subekti dan

Kusuma (2001) rasio EP mempresentasikan aliran laba masa depan.

5) Ratio of property, plant, equipment to firm value (PPE/BVA),

mengindikasikan adanya investasi aktiva tetap yang produktif. Komposisi

PPE yang besar pada struktur aktiva menunjukkan adanya potensi

pertumbuhan perusahaan.

6) Ratio firm value to depreciation, menunjukkan besarnya pengurangan

assets in place.

7) Market value of equity plus book value of debt (MVEPBD), rasio ini

merupakan nilai total aktiva dari suatu perusahaan.

b. Proksi Berdasarkan Investasi (Investment Based Proxies)

Proksi berdasarkan investasi mengungkapkan aktivitas investasi yang

besar berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan. Perusahaan

yang memiliki IOS tinggi seharusnya memiliki tingkatan investasi yang tinggi

pula dalam bentuk aktiva yang ditempatkan atau yang diinvestasikan dalam

jangka waktu relatif lama. Proksi ini merupakan rasio yang membandingkan

suatu pengukuran investasi yang telah diinvestasikan dalam bentuk aktiva

Page 34: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxiv

tetap atau suatu hasil operasi yang diproduksi dari aktiva yang telah

diinvestasikan. Rasio-rasio yang sering digunakan dalam penelitian yang

berkaitan dengan proksi investasi, antara lain ; 1) ratio R & D to sales. 2) ratio

of capital expenditure to firm value, 4) investment to sales ratio, 5) ratio

capital addition to assets book value (CAP/BVA), 6) investment to earning

ratio, 7) log of firm value.

c. Proksi Berdasarkan Varian (Varian Measures)

Proksi pengukuran varian mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi

lebih bernilai jika menggunakan variabilitas untuk memperkirakan besarnya

opsi yang tumbuh; seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan

aktiva. Ukuran yang digunakan dalam beberapa penelitian antara lain ; 1)

variance of return, digunakan untuk membuat proksi return dari dari IOS

perusahaan; 2) asset betas, digunakan untuk membuat proksi risiko dari IOS

perusahaan ; 3) the variance of asset deflated sales.

Ketiga jenis proksi diatas menggambarkan bahwa keberagaman ukuran

IOS yang memungkinkan beberapa peneliti menggunakan beragam rasio

sebagai proksi IOS. Hal ini dikarenakan sifat IOS yang unobservable (Gaver,

1993). Dengan demikian IOS kurang tepat bila diproksi dari satu ukuran

empiris tunggal saja, sehingga dibutuhkan proksi-proksi yang merupakan

proksi komposit. Dengan menggunakan pendekatan proksi komposit akan

dapat mengurangi kesalahan pengukuran yang secara inheren melekat dalam

variabel tunggal untuk proksi IOS.

Page 35: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxv

B. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah kebijakan dalam menentukan pembagian laba

antara pembayaran kepada pemegang saham dan investasi kembali ke

perusahaan (Copeland, 1997 :125). Kebijakan dividen merupakan bagian yang

menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen

(Dividend Payout Ratio) menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai

sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan, maka semakin sedikit jumlah

laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba

sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam

kebijakan dividen (Van Horne :1998).

Brigham (1994) menyatakan bahwa yang dinamakan kebijakan dividen

yang optimal (Optimal dividen payout) perusahaan adalah kebijakan yang

menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan

perusahaan dimasa yang akan datang yang memaksimalkan harga saham

(Sukmawati S. 2000).

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan

dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan

setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika

seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus

memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga

kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai

pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan

perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham

Page 36: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxvi

diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap

saham atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap

pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham

yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian

dividen saham tersebut

Fabozzi (2003) mengatakan bahwa kebijakan dividen merupakan

keputusan perusahaan yang berkaitan dengan pembayaran dividen tunai

kepada pemegang saham.

Besar kecilnya laba yang dibagikan sangat bergantung pada kebijakan

dividen yang ditetapkan perusahaan. Perusahaan yang membagikan dividen

dalam jumlah kecil, itu dilakukan karena perusahaan tersebut merasa yakin

terhadap masa depan perusahaan, dan ingin mempertahankan pendapatannya

untuk memperluas usahanya. Sedangkan perusahaan yang membagikan

dividen dalam jumlah besar biasanya berharap agar nilai perusahaannya

meningkat sejalan dengan jumlah dividen yang dibagikan.

Menurut Smith dan Watts (1992), hubungan kebijakan investasi dan

kebijakan dividen dapat diidentifikasi melalui arus kas perusahaan. Semakin

besar jumlah investasi dalam satu periode tertentu, semakin kecil dividen yang

diberikan, karena perusahaan bertumbuh diidentifikasi sebagai perusahaan

yang free cash flow-nya rendah (Jensen 1986 dalam Smith dan Watts 1992).

Hal ini sesuai dengan hypothesis pecking order (Myers dan Majluf 1984,

dalam Hartono 1990) bahwa perusahaan yang profitable memiliki dorongan

membayar dividen relatif lebih rendah dalam rangka memiliki dana internal

Page 37: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxvii

lebih banyak untuk membiayai proyek-proyek investasinya. Bahkan bagi

perusahaan bertumbuh, peningkatan dividen dapat menjadi berita buruk

karena diduga perusahaan telah mengurangi rencana investasinya (Hartono

1999).

Hipotesis sinyal menjelaskan bahwa perusahaan yang berkualitas tinggi

akan membayar dividen lebih tinggi (Miller & Rock 1985, dalam Hartono).

Jika sinyal meningkat karena adanya disparitas informasi antara manajer dan

investor, maka perusahaan yang memiliki disparitas informasi besar, yaitu

perusahaan yang memiliki pilihan pertumbuhan kecil, akan membayar dividen

lebih tinggi sebagai sinyal bahwa kondisi perusahaan baik (Bhattacharya

1979, dalam Smith & Watts 1992).

Hasil penelitian Smith dan Watts (1992) mendukung hipotesis kontrak.

Hasil penelitian Gaver dan Gaver (1993) menunjukkan bahwa dividen yield

singnifikan memiliki hubungan negatif dengan IOS, namun koefisien IOS

dalam model dividen payout ratio tidak signifikan. Penelitian Sami dkk.

(1999) menunjukkan bahwa IOS memiliki koefisien negatif walaupun tidak

sinifikan dalam model kebijakan dividen ketika kebijakan dividen diukur

dengan dividen payout. Sami dkk. (1999) menduga terdapat measurement

error dalam dividen payout sehingga menyandarkan temuannya pada dividen

yield saja.

Levy dan Sarnat (1990) berpendapat bahwa, perusahaan yang memiliki

peluang investasi akan lebih memilih pendanaan internal daripada eksternal

karena pendanaan internal lebih murah. Akibatnya, kebijakan dividen lebih

Page 38: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxviii

menekankan pada pembayaran dividen yang kecil. Menurut Schall dan Haley

(1983) berpendapat bahwa dalam jangka waktu panjang perusahaan yang

pertumbuhannya cepat memiliki dividend payout yang rendah atau bahkan

tidak membayar dividen sama sekali.

Rasio dividend payout merupakan perbandingan jumlah dividen yang

dibayarkan per lembar saham terhadap EPS perusahaan. Semakin tinggi rasio

ini akan menguntungkan para investor tetapi akan memperlemah internal

financial perusahaan karena memperkecil laba ditahan. Sebaliknya rasio yang

semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal

financial perusahaan akan semakin kuat (Gitosudarmo dan Basri :2000).

Menurut mereka, besar kecilnya rasio dividen payout dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

1) Faktor likuiditas

Semakin tinggi likuiditas akan meningkatkan rasio dividen payout dan

sebaliknya semakin rendah likuiditas akan menurunkan dividend payout.

2) Kebutuhan dana untuk melunasi hutang

Semakin besar dana untuk melunasi hutang baik untuk obligasi hipotik

dalam tahun tersebut yang diambilkan dari kas maka akan berakibat

menurunkan rasio dividend payout dan begitu sebaliknya.

3) Tingkat ekspansi yang direncanakan

Semakin tinggi tingkat ekspansi yang direncanakan oleh perusahaan

berakibat mengurangi rasio dividend payout karena laba yng diperoleh

diprioritaskan untuk penambahan aktiva.

Page 39: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xxxix

4) Faktor pengawasan

Semakin terbukanya perusahaan atau semakin banyaknya pengawasan

cenderung akan memperkuat modal sendiri sehingga akan mengakibatkan

kenaikan rasio dividend payout begitu juga sebaliknya.

5) Ketentuan-ketentuan dari pemerintah

Ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan

laba perusahaan dan maupun pembayaran dividen.

6) Pajak kekayaan/penghasilan dari pemegang saham

Apabila para pemegang saham adalah ekonomi lemah yang bebas

pajak maka akan rasio dividend payout lebih tinggi dibanding apabila

pemegang saham para ekonomi kuat yang kena pajak.

Selain pengertian diatas, dibawah ini juga terdapat beberapa istilah yang

berhubungan dengan dividen, yaitu:

1. Dividen interim adalah dividen yang dibayarkan selama tahun berjalan

2. Declared dividen (dividen yang disahkan) adalah jumlah dividen yang

secara resmi disahkan oleh komisaris untuk dibayarkan pada tanggal

tertentu.

3. Extra dividen (dividen tambahan) adalah dividen yang dibayarkan

melebihi tingkat tahunan yang dipertahankan dalam masa lalu.

4. Dividen final adalah dividen setelah akhir tahun buku.

Page 40: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xl

1. Jenis- jenis dividen

Jenis-jenis dividen menurut Kieso et.al, (2003:358) :

a. Dividen Tunai

Dewan direksi melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan

dividen tunai (cash dividend), dan jika hasilnya disetujui, maka segera dividen

diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan, daftar pemegang saham terakhir

harus dipersiapkan. Karena itu, biasanya, terdapat tenggang waktu antara saat

pengumuman dan pembayaran.

b. Dividen Properti

Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas disebut sebagai

dividen property atau dividend in kind. Dividen property dapat berupa barang

dagang real estate, atau investasi, atau bentuk lainnya yang dirancang dewan

direksi.

c. Dividen Skrip

Dividen skrip (scrip dividend) hutang dividen dalam skrip berarti bahwa

perusahaan tidak membayar dividen sekarang tetapi memilih membayarnya

pada suatu tanggal di masa depan. Skrip yang diterbitkan kepada pemegang

saham sebagai dividen hanya merupakan bentuk khusus dari wesel bayar.

d. Dividen Likuidasi

Beberapa perusahaan menggunakan modal disetor sebagai dasar untuk

membayar dividen. Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan kadang-

kadang disebut sebagai dividen likuidasi (liquidating dividends), yang

menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi saham

Page 41: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xli

dan bukan dari laba. Dengan kata lain, setiap dividen yang didasarkan pada

laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan, sejauh itu meupakan

dividen likuidasi.

e. Dividen Saham

Jika manajemen ingin mengkapitalisasikan sebagian dari laba (misalnya,

reklasifikasi jumlah yang dihasilkan ke modal kontribusi) dan dengan

demikian menahan laba dalam perusahaan atas dasar permanen, maka

perusahaan dapat menerbitkan dividen saham.

2. Tipe Pembayaran Dividen

Menurut Bambang Riyanto (2001) ada 4 tipe kebijakan pembayaran

dividen oleh perusahaan, yaitu :

a. Kebijakan Dividen Stabil

Yaitu jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya

relatif tetap selama jangka waktu tertentu.

b. Penetapan Jumlah Dividen Minimal Plus Ekstra

Yaitu jumlah dividen minimal per lembar saham setiap tahunnya

ditetapkan terlebih dahulu. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik

perusahaan akan ada dividen ekstra di atas jumlah minimal tersebut.

c. Rasio Pembayaran Konstan

Yaitu jumlah dividen per lembar saham yang akan dibayarkan setiap

tahunnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang

diperoleh setiap tahunnya.

Page 42: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xlii

d. Rasio Pembayaran fleksibel

Yaitu jumlah dividen setiap tahun disesuaikan dengan posisi finansial dari

perusahaan yang bersangkutan.

Dari keempat macam pola pembayaran dividen diatas, dividen stabil

merupakan kebijakan yang paling banyak digunakan perusahaan karena dapat

memberi kesan kepada pihak investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai

prospek yang baik di masa yang akan datang. Dan juga dengan dividen yang

pasti akan menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.

3. Teori Kebijakan Dividen

a. Teori ketidakrelevanan Dividen

Modigliani-Miller berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan tergantung

pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana

pendapatan tersebut dibagi antara deviden dan laba yang ditahan

(Brigham, 1994: 198). Beberapa asumsi yang diajukan oleh MM : 1) tidak

ada pajak dan lainnya, 2) penerapan investor homogen, 3) kebijakan

investasi ditentukan lebih dahulu dan kebijakan dividen tidak

mempengaruhi kebijakan investasi. Dalam kondisi keputusan karena

investasi yang given, pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap

kemakmuran pemegang saham, karena investor dapat melakukan

homemade dividens. Nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari

Page 43: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xliii

aset perusahaan, sehingga nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan

investasi.

b. Signaling Hypothesis

Pada kenyataannya, kenaikan dividen diikuti dengan kenaikan harga

saham sehingga memberi kesan bahwa investor lebih menyukai dividen

daripada kenaikan modal. Menurut MM suatu kenaikan dividen yang lebih

besar daripada yang diperkirakan merupakan sinyal bagi investor bahwa

manajemen perusahaan memperkirakan peningkatan laba di masa yang

akan datang, sedangkan penurunan dividen menandakan perkiraan laba

yang rendah (Brigham, 1994:203).

c. Teori Dividen Residual

Perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang

menguntungkan dibiayai. Menurut teori tersebut, manajer akan melakukan

langkah-langkah berikut: 1) semua usulan investasi yang mempunyai NPV

positif akan diterima, 2) menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk

membiayai investasi baru dengan menjaga struktur modal yang ideal, 3)

menggunakan dana internal untuk pendanaan investasi, 4) pembayaran

dividen dilakukan setelah semua usulan investasi dengan NPV positif

didanai (Hanafi, 2004:372).

Page 44: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xliv

C. Nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin

pada harga sahamnya (Fama (1978), Wright dan Ferris (1997)). Penelitian

Hasnawati (2005) dalam Sinarahardja dan Isnani Yuningsih (2006) Harga

saham digunakan sebagai proksi nilai perusahaan karena harga saham

merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila investor

ingin memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Jadi semakin

tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh

pemilik perusahaan (Wright dan Ferris, 1997).

Harga pasar saham perusahaan mencerminkan pusat pertimbangan dari

semua peserta pasar terhadap nilai perusahaan tertentu. Didalamnya

dipertimbangkan pendapatan per lembar saham sekarang dan masa yang akan

datang, waktu, lamanya, dan resikonya dari pendapatan tersebut, kebijakan

dividen perusahaan dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi harga

saham itu. Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi atau kartu laporan

keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini mengukur seberapa jauh manajemen

telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham perusahaan

Manajemen berada dibawah penilaian dan penelitian yang berkesinambungan.

Modigliani dan Miller (1961) mengemukakan bahwa pembayaran dividen

tidak terpengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham dan nilai

perusahaan. Nilai perusahaan lebih ditentukan oleh earnings power dari asset

perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh

keputusan investasi.

Page 45: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xlv

Riyanto (1977) dalam Yeye Susilowati (2003), menyatakan bahwa setiap

perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan disatu

pihak dan juga dapat membayar dividen kepada para pemegang saham dilain

pihak, tetapi tujuan selalu bertentangan. Hal tersebut disebabkan semakin

tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, semakin sedikit retained earning, dan

sebagai akibatnya akan menghambat pertumbuhan dalam pendapatan dan

harga saham.

Nilai saham juga digunakan sebagai dasar pemikiran prospek pertumbuhan

perusahaan. Menurut Hartono (1998), pasar menilai perusahaan yang sedang

bertumbuh memiliki harga saham yang lebih besar dari nilai bukunya. Jadi

semakin besar selisih harga saham perusahaan terhadap nilai bukunya

menandakan perusahaan tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang semakin

besar pula.

Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat

dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat

memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan

datang, sehingga akan meningkatkan harga saham. Peningkatan harga saham

mencerminkan nilai perusahaan meningkat.

Page 46: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xlvi

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Sri Hasnawati (2005) dengan judul “Implikasi

Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan”

hasilnya menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan. Investment Opportunity Set (IOS) yang digunakan sebagai

proksi keputusan investasi dengan menggunakan indikator variabel proksi IOS

yaitu total assets growth, market to book assets ratio, earning to price ratio,

ratio capital expenditure to book value assets, current assets to total assets

ratio.

Penelitian yang dilakukan Zaenal Fanani (2006) dalam penelitiannya yang

berjudul “Manejemen Laba : Bukti dari Set Kesempatan Investasi (IOS),

Utang, Kos Politis, dan Konsentrasi Pasar pada Pasar Yang Sedang

Berkembang” hasil penelitiannya menunjukan bahwa set kesempatan Investasi

berpengaruh positif dengan harga saham (nilai perusahaan) hal ini dibuktikan

dengan Book to market value of assets (MBVA), Tobin’s Q (TOBIQ), Earnings

to price ratios (PER), Ratio of depreciation to firm value (DFV), dan Firm

Value to book value of PPE (VPPE) memberikan kontribusi terhadap set

kesempatan investasi berbasis harga (IOSp), Ratio of capital expenditure to

book value of assets (CEBVA), Rasio capital expenditure to market of assets

(CEMVA), dan Invesment to Net Sales Ratio (INS) memberikan kontribusi

terhadap set kesempatan investasi berbasis investasi (IOSi). Dan hasilnya

menunjukkan bahwa set kesempatan investasi berbasis harga (IOSp), set

kesempatan investasi berbasis investasi (IOSi) dan set kesempatan investasi

Page 47: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xlvii

berbasis varian (IOSv) memberikan kontribusi terhadap set kesempatan

investasi (IOS) yang ditunjukkan dengan nilai semua dimensi diatas nilai

kritis.

Penelitian yang dilakukan oleh Sinarahardja dan Isnani Yuningsih ( 2006)

dengan judul “Analisis Perbedaan Nilai Perusahaan Tumbuh dan Tidak

Tumbuh Melalui Pendekatan Pengaruh IOS dengan Kebijakan Dividen

Sebagai Variabel Intervening” Menggunakan 4 Proksi IOS yaitu PER,

MVEBVE, MVABVA, DAN CAPMVA. Dengan studi kasus perusahaan

manufaktur tahun 2002-2004. Dan hasilnya yang menyatakan bahwa untuk

perusahaan tumbuh menunjukkan bahwa IOS dapat berpengaruh positif secara

langsung terhadap nilai perusahaan tumbuh dan dapat juga berpengaruh

negatif secara tidak langsung dari IOS ke DPR lalu ke nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Isnaeni Rokhayati (2005) dengan judul

“Analisis Hubungan Dengan Realisasi Pertumbuhan Perusahaan Serta

Perbedaan Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh Terhadap Kebijakan

Pendanaan dan Kebijakan Dividen Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh”

hasil penelitiannya membuktikan bahwa variabel-variabel Investment

Opportunity Set (IOS) mempunyai korelasi yang berbeda terhadap semua

unsur realisasi pertumbuhan perusahaan baik untuk perusahaan yang tumbuh

maupun yang tidak tumbuh. Korelasi positif signifikan untuk perusahaan yang

tumbuh terjadi antara MVEBVE terhadap pertumbuhan penjualan dan

pertumbuhan ekuitas, MVABVA terhadap pertumbuhan ekuitas, CAPBVA

terhadap pertumbuhan aset dan VPPE terhadap pertumbuhan penjualan dan

Page 48: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xlviii

ekuitas. Untuk perusahaan yang tidak tumbuh antara CAPBVA terhadap

pertumbuhan laba dan CAPMVA terhadap pertumbuhan aset. Korelasi yang

negatif signifikan untuk perusahaan yang tumbuh terjadi antara CAPMVA

terhadap pertumbuhan ekuitas. Selain itu terjadi perbedaan yang signifikan

terhadap kebijakan dividen perusahaan dilihat dari dividen yields antara

perusahaan yang tumbuh dengan perusahaan yang tidak tumbuh. Perusahaan

yang tumbuh membagikan dividen yang lebih kecil dari pada perusahaan yang

tidak tumbuh.

Penelitian yang dilakukan oleh Yeye Susilowati (2003) dengan judul

“Hubungan Antara Peluang Investasi dengan Arus Kas, Kebijakan Pendanaan

Dan dividen” hasilnya terdapat kecenderungan yang nilainya lebih sebesar

asset in place lebih memilih pendanaan melalui hutang, sehingga leveragenya

tinggi, sedangkan perusahaan yang nilainya lebih besar dari asset in place

lebih memilih pendanaan dari sumber internal, sehingga leveragenya rendah.

Perusahaan yang kebijakan dividennya stabil cenderung membayar dividen

kecil, karena bila terjadi kontraksi ekonomi masih mampu mempertahankan

untuk membayar dividen.

Penelitian Tettet Fitrijanti dan Jogiyanto Bartono M (2002) yang meneliti

tentang “Set Kesempatan Investasi : Proksi dan Analisis Hubungannya dengan

Kebijakan Pendanaan dan Dividen” dari hasil penelitian tersebut bahwa rasio

individual MVABVA, MVEBVE, PER, CAPMVA dan CAPMVA serta

indeks IOS berupa SKOR dan VIIOS berkorelasi positif signifikan dengan

realisasi pertumbuhan pada periode setelah penetapan level IOS diterima.

Page 49: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xlix

Selain itu, analisis dalam penelitian ini cenderung mendukung hipotesis

kontrak: bahwa perusahaan bertumbuh memiliki leverage dan kebijakan

dividen relatif lebih rendah terhadap perusahaan tidak bertumbuh, perusahaan

bertumbuh cenderung merupakan perusahaan besar.

Penelitian yang dilakukan MG Kentris dan Muh. Yusuf Ariyanto (2005)

yang meneliti tentang “Analisis Kebijakan Dividen, Pendanaan, dan Asimetri

Informasi Pada Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh”, dan hasil penelitian

tersebut menunjukkan perusahaan yang tumbuh memiliki kebijakan

pendanaan melalui hutang dalam struktur modalnya (rasio debt/equity) lebih

kecil dari perusahaan tidak tumbuh. Dilihat dari mean ranknya, perusahaan

tumbuh membayar dividen lebih rendah daripada perusahaan tidak tumbuh

dengan proksi dividen payout.

Penelitian Sih Widhi Utami (2006) dalam penelitiannya berjudul “Asosiasi

Investment Opportunity Set dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen

dan Implikasinya Pada Perubahan Harga Saham” hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa PER berkorelasi positif terhadap ekuitas, CAP/BVA dan

CAP/MVA memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan aktiva.

Perusahaan bertumbuh memiliki kebijakan dividen lebih rendah dibandingkan

perusahaan perusahaan tidak bertumbuh yang signifikan dengan pengukuran

dividen payout ratio.

Penelitian Agustina M.V Norpratiwi dengan judul (2004) “Analisis

Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap Return Saham” berdasarkan

hasil pengujian keempat variabel proksi IOS (MKTBEKEQ, MKTBKASS,

Page 50: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

l

CAPBVA, EP-RASIO) secara umum dapat ditunjukkan bahwa terdapat

korelasi yang signifikan antara proksi IOS dengan return saham. Hal ini

menunjukan bahwa IOS mempengaruhi nilai perusahaan yang dicerminkan

dengan harga saham.

Page 51: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

li

E. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Analisis Pengaruh Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh

Melalui Pendekatan IOS Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variabel Intervening

Koefisien

Determinasi

Uji Asumsi Klasik:

- Normalitas

- Multikolinieritas

- Autokorelasi

- Heteroskedastisitas

Regresi Linier Berganda

Interpretasi

Path Analysis

Uji F Uji T

Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh

Rasio Investment Opportunity Set (IOS)

Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio)

Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2004-2006

Nilai Perusahaan Tumbuh

Factor Analysis

Interpretasi

Page 52: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lii

F. Hipotesis Penelitian

Atas dasar kerangka Pemikiran dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka

hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. H0 = Investment Opportunity Set (IOS) tidak mempunyai pengaruh

terhadap nilai perusahaan.

H1 = Investment Opportunity Set (IOS) mempunyai pengaruh terhadap

nilai perusahaan.

2. H0 = Investment Opportunity Set (IOS) tidak mempunyai pengaruh

terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai

variabel intervening.

H1 = Investment Opportunity Set (IOS) mempunyai pengaruh terhadap

nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel

intervening.

Page 53: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

liii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah melihat pengaruh variabel Investment

Oportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen

sebagai Variabel Intervening dengan studi kasus Perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2006.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah seluruh sektor

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2006.

Pemfokusan seluruh sektor bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian lebih

akurat. Pengamatan mengenai nilai perusahaan, investment opportunity set dan

kebijakan dividen. Periode yang diamati adalah jumlah saham yang beredar

dan harga penutupan , dividen per lembar saham serta laporan keuangan tahun

2004-2006. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode purposive

sampling, yaitu metode pemilihan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria

tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Perusahaan telah terdaftar di BEI minimal sejak Januari 2004. hal ini

dimaksudkan untuk memperoleh sampel yang berusia minimal 3 tahun

(sampel 2004 sampai dengan tahun 2006);

Page 54: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

liv

(2) Bukan Perusahaan lembaga keuangan, perbankan maupun pemerintah

(untuk mengantisipasi adanya pengaruh peraturan tertentu yang mungkin

mempengaruhi variabel dalam penelitian ini);

(3) Mempublikasikan datanya berupa laporan keuangan, dividen, harga

penutupan saham, dan jumlah saham yang beredar secara berturut-turut

tahun 2004-2006 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market

Directory;

(4) Tidak memiliki laba dan total ekuitas negatif pada tahun 2004 sampai

tahun 2006.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan bersumber dari data sekunder, lalu teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data guna melengkapi penelitian ini dilakukan

serangkaian kegiatan berikut :

1. Penelitian Laporan

a. Laporan Keuangan 31 Desember 2004, 31 Desember 2005, 31

Desember 2006.

b. Harga saham akhir tahun pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.

2. Metode Kepustakaan

Penelitian ini juga diperoleh melalui studi kepustakaan. Sumber-sumber

yang digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk menganalisis dan

membahas permasalahan penelitian ini seperti buku, jurnal, literatur,

Page 55: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lv

koran, website, dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian

yang diteliti.

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, meliputi

laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan yang dimuat dalam

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Sumber data yang digunakan

untuk menghitung variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa

Efek Indonesia periode 2004 hingga 2006. Sumber data diperoleh dari:

(1) Indonesian Capital Market Directory 2007 dan 2008;

(2) laporan keuangan tahunan yang terdiri dari neraca dan laporan laba/rugi;

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Faktor

Analisis Faktor merupakan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi

variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu

himpunan variabel observasi.

Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau

dengan kata lain melakukan peringkasaan sejumlah variabel menjadi lebih

kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi

beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga

ditemukan variabel-variabel atau faktor yang dominan atau penting untuk

dianalisis lebih lanjut, misalnya dengan dikorelasikan dengan variabel

tergantung.

Page 56: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lvi

Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus harus memiliki

korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Untuk menentukan

dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah melihat matrik secara

keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan

uji Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi

memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel. Uji lain yang

digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya

analisis faktor dilakukan adalah Measure of Sampling Adequacy (MSA).

Kaiser-Myer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequecy mengukur

kecukupan sampling (Sampling Adequacy). Indeks ini membandingkan

besarnya koefisien korelasi terobservasi dengan besarnya koefisien korelasi

parsial. Nilai KMO yang kecil menunjukkan bahwa korelasi antar-pasangan

variabel tidak bisa diterangkan oleh variabel lainnya dan analisis faktor

mungkin tidak tepat. Kaiser-Myer-Olkin (KMO) Measure of Sampling

Adequecy merupakan suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti

ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0.5 – 1,0 berarti analisis faktor

tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat.

Ketentuan tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

• Jika probabilitas (sig) < 0.05 maka variabel dapat dianalisis lebih

lanjut

• Jika probabilitas (sig) > 0.05 maka variabel tidak dapat dianalisis lebih

lanjut.

Page 57: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lvii

Uji lain yang digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan

dapat tidaknya analisis faktor dilakukan adalah Measure of Sampling

Adequacy (MSA). Besarnya angka MSA ialah antara 0-1. Nilai MSA

ditunjukkan oleh Anti Image correlation matrices yaitu matriks korelasi

parsial di antara variabel setelah dilakukan analisis faktor mewakili derajat

(tingkatan) untuk mana faktor-faktor saling menjelaskan satu sama lain.

Elemen diagonal (off diagonal) menunjukkan korelasi parsial antar variabel.

Jika digunakan dalam menentukan penggabungan variabel maka ketentuannya

sebagai berikut:

• Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

• Jika MSA > 0.05 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan

dapat dianalisis lebih lanjut.

• Jika MSA < 0.05 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan

tidak dapat dianalisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus

dikeluarkan atau dibuang.

Dalam penelitian ini penyeleksian sampel berdasarkan nilai IOS dilakukan

dengan menggunakan metode Common Factor Analysis yaitu kelima variabel

sebagai proksi IOS yang terdiri dari MVE/BVE, MVA/BVA, PER,

CAP/BVA, dan CAP/MVA dianalisis dengan menggunakan Common Factor

Analysis. Jumlah faktor yang dapat digunakan yaitu untuk mengklasifikasi

sampel ke dalam perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh adalah faktor yang

memiliki eigenvalues sama dengan atau lebih besar dari satu (Hair et.al,

Page 58: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lviii

1995). Atau jumlah eigenvalues sama atau lebih besar nilai total

communalities dari seluruh variabel yang digunakan (Gaver dan Gaver, 1993).

Communalities ialah jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu

variabel dengan variabel lainnya yang tercakup dalam analisis. Bisa juga

disebut proporsi atau bagian varian yang dijelaskan oleh common factor atau

besarnya sumbangan suatu faktor terhadap varian seluruh variabel.

Eigenvalues merupakan jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor.

Faktor yang memiliki total communalities sama atau lebih besar dari satu

dianggap telah mewakili nilai-nilai dari keseluruhan variabel yang digunakan.

Apabila faktor yang terbentuk lebih dari satu maka nilai tersebut akan

dijumlahkan menjadi satu indeks faktor saja. Indeks faktor yang diperoleh

selanjutnya akan diurutkan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah.

Setelah menjumlahkan indeks faktor yang merupakan variable representative

dari IOS yang sudah diekstrasi dengan common Factor analysis. Langkah

selanjutnya melakukan pengklasifikasian perusahaan berdasarkan indeks

faktor sebagai berikut yaitu 40 % perusahaan dengan indeks faktor IOS

tertinggi merupakan perusahaan tumbuh 40 % perusahaan dengan indeks

faktor IOS terendah merupakan perusahaan tidak tumbuh sedangkan 20 %

perusahaan dengan indeks faktor IOS di tengah dihilangkan karena dianggap

kurang ekstrim utuk membedakan perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh.

Page 59: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lix

Untuk menghitung model skor atau nilai faktor ke i bisa dihitung dengan

menggunakan rumus:

Fi = Wi 1 X1 + Wi 2 X2 + Wi 3 X3 + …….. + Wi k Xk

Di mana :

Fi = perkiraan faktor ke-i (didasarkan pada nilai variabel X dengan

koefisiennya Wi )

Wi = timbangan atau koefisien nilai factor ke-i

K = banyaknya variabel

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan mendapatkan model penelitian yang

valid dan dapat digunakan estimasi. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian

ini meliputi normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji

heteroskedastisitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas ataupun keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. pengujian normalitas dalam penelitian ini

menggunakan Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan

Page 60: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lx

ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas

• Jika data berada di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal, maka data model regresi dinyatakan memenuhi asumsi

normalitas.

• Jika data menyebar dari garis diagonal serta penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal, maka data model regresi dinyatakan tidak memenuhi

asumsi normalitas.

b). Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi terdapat

korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik adalah

model regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk

mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

i) Dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor)

Jika model regresi memiliki angka VIF lebih besar dari pada nilai 10 maka

dikatakan terdapat masalah multikolinieritas dan sebaliknya jika model regresi

memiliki angka VIF kurang dari 10 maka pada model regresi dikatakan tidak

terdapat masalah multikolinieritas. (Ghozali, 2001)

ii) Dilihat dari nilai tolerance

Jika model pada regresi memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 maka

dikatakan terdapat masalah multikolinieritas dan jika sebaliknya model regresi

Page 61: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxi

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 maka dapat dikatakan model regresi

tidak terdapat masalah multikolinieritas. (Ghozali, 2001)

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi (Imam Ghazali, 2002:61).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya autokorelasi pada

model regresi, maka akan digunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Menurut Durbin Watson Statistics, pengambilan keputusan ada atau

tidaknya autokorelasi didasarkan pada 5 kondisi autokorelasi :

o 0 < d < dL : ada autokorelasi positif.

o dL < d < dU : inconclusive (ragu-ragu ada autokorelasi positif).

o dU < d < 4-dU : tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.

o 4-dU <d< 4-dL: inconclusive (ragu-ragu ada autokorelasi negatif).

o 4-dL < d < 4 : ada autokorelasi negatif.

Selain itu menurut Singgih Santoso (2000:218) secara umum angka D-W

yang dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan adalah:

o Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

Page 62: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxii

o Angka D-W di antara -2 sampai dengan 2 berarti tidak ada

autokorelasi.

o Angka D-W diatas 2 berarti terdapat autokorelasi negatif.

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya

signifikan (dilihat angka F dan signifikannya), menjadi tidak layak untuk

dipakai Uji F (uji secara simultan).

d) Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan. Jika varians

dari residual suatu pengamatan yang lain tetap berarti telah terjadi

homoskedastisitas dan sebaliknya jika berbeda dikatakan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika terjadi homoskedastisitas dikatakan mempunyai

model yang baik, cara mendeteksi dengan melihat diagram pencar (grafik

scatter plots). Cara mendeteksi grafik scatter plots adalah sebagai berikut :

� Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (misalnya bergelombang, melebar kemudian menyempit),

dikatakan telah terjadi heteroskedastisitas.

� Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 63: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxiii

3. Uji Signifikansi

Uji signifikansi keseluruhan secara simultan ditunjukkan oleh bilangan F

(F-test), sedangkan uji signifikansi terhadap kontribusi masing-masing

variabel terikat ditunjukkan oleh besarnya bilangan t (t-test)

a.) Uji F Statistik (Uji Signifikansi Simultan)

Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen di dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen adalah uji F. Tingkat signifikansi yang

digunakan dalam uji F adalah 0,05 dengan kondisi pengujian sebagai berikut :

• Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan

semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen

• Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan

semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2001)

b) Uji t Statistik (Uji Signifikan Parameter Individual)

Pengujian yang dilakukan untuk menguji signifikansi dari pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah uji t.

tingkat signifikansi yang digunakan dalam uji t adalah 0,05 dengan kondisi

pengujian sebagai berikut :

Page 64: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxiv

• Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat dikatakan

bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

• Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan

bahwa variabel independen secara individual berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2001).

4. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Pengujian yang mengukur kemampuan model regresi dalam menerangkan

variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu.

Semakin kecil adjusted R Square berarti semakin terbatas kemampuan

variabel independen menjelaskan variasi variabel dependennya, nilai yang

mendekati satu berarti semua informasi yang dibutuhkan memprediksi variasi

variabel dependen oleh variabel-variabel independen. (Ghozali, 2001).

5. Analisis Regresi Linier

Model regresi linier dipilih karena data dalam penelitian ini berupa data

nominal dan ordinal. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dijabarkan dengan persamaan sebagai berikut :

Y1 = β0 + β1 XIOS + e

Berdasarkan perumusan model tersebut penulis berusaha mengoperasikan

dalam variabel dependen kedua yang digunakan sehingga bentuk persamaan

menjadi:

Page 65: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxv

Y2 = β0 + β2 XIOS + e

Keterangan:

Y1 = Nilai perusahaan tumbuh

Y2 = Nilai perusahaan tidak tumbuh

β = Konstanta

IOS = Investment Opportunity Set (IOS)

e = Standar Error

6. Uji Variabel Intervening

Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediating, fungsinya

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji variabel intervening digunakan metode analisis jalur (path

analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi liniear

berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2001). Analisis jalur ialah

suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada

regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung,

tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung, melalui satu

atau lebih variabel perantara (Jonathan Sarwono, 2007). Berdasarkan kerangka

pemikiran model jalur yang diajukan berdasarkan teori bahwa IOS

mempunyai hubungan langsung dengan nilai perusahaan. Namun demikian

Page 66: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxvi

IOS juga mempunyai hubungan tidak langsung ke nilai perusahaan dari

kebijakan dividen (DPR) baru kemudian ke nilai perusahaan.

Model uji variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan analisis jalur (Path Analysis) yang dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Gambar 3.1

Diagram Jalur (Path Analysis) e1

Kebijakan Dividen

p2 p3

IOS Nilai perusahaan e2

p1

Diagram jalur di atas dapat diterangkan sebagai berikut: IOS dan

Kebijakan Dividen dinamakan variabel penyebab atau variabel eksogen.

Kebijakan dividen dan Nilai Perusahaan dinamakan variabel akibat atau

variabel endogen. IOS mempengaruhi Kebijakan Dividen tetapi masih ada

faktor-faktor lain di luar IOS yang mempengaruhi kebijakan Dividen yang

tidak dapat diukur dan faktor-faktor tersebut dinamakan variabel residu

dengan lambang e1. IOS dan Kebijakan Dividen masih ada faktor-faktor lain

yang mempengaruhi Nilai Perusahaan yang disebut variabel residu dengan

lambang e2.

Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien jalur. Berdasarkan

gambar dapat dijelaskan bahwa IOS dapat berpengaruh langsung dengan nilai

perusahaan (p1), tetapi dapat juga pengaruhnya tidak langsung yaitu lewat

Page 67: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxvii

kebijakan dividen lebih dahulu (p2) baru ke nilai perusahaan (p3). Total

pengaruh hubungan dari IOS ke nilai perusahaan (korelasi IOS dan Nilai

Perusahaan) sama dengan pengaruh langsung ke nilai perusahaan (koefisien

path atau regresi p1) ditambah pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path

dari IOS ke kebijakan dividen yaitu p2 dikalikan dengan koefisien path dari

kebijakan dividen ke nilai perusahaan yaitu p3.

Pengaruh langsung IOS ke Nilai perusahaan = p1

Pengaruh tak langsung IOS ke dividen ke nilai perusahaan = p2 x p3

Total pengaruh (korelasi IOS ke Nilai Perusahaan) = p1+ (p2x p3)

Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel

lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi (intervening) hubungan

kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ke tiga

yang memediasi hubungan kedua variabel ini. Kemudian pada setiap variabel

dependen (endogen variabel) akan ada anak panah yang menuju ke variabel

ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah variance yang tak dapat

dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu. Jadi anak panah dari e1 ke

kebijakan dividen menunjukkan jumlah variance kebijakan dividen yang tidak

dapat dijelaskan oleh IOS. Besarnya nilai e1 = {(1-R2)

2}. Sedangkan anak

panah dari e2 menuju nilai perusahaan menunjukkan variance nilai

perusahaan yang tidak dapat dijelaskan oleh IOS dan kebijakan dividen dan

besarnya e2 = {(1-R2)

2. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua

Page 68: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxviii

persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan

yang dihipotesiskan. Dalam hal ini ada empat persamaan tersebut adalah :

DPR Perusahaan Tumbuh = b1 IOS + e1 (1)

Nilai Perusahaan Tumbuh = b1 IOS + b2 DPR + e2 (2)

DPR Perusahaan Tidak Tumbuh = b1 IOS + e3 (3)

Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh = b1 IOS + b2 DPR + e4 (4)

Standardized koefisien untuk IOS pada persamaan (1 dan 3) akan

memberikan nilai p2. sedangkan koefisien untuk IOS dan kebijakan Dividen

pada persamaan (2 dan 4) akan memberikan nilai p1 dan p3.

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga

kelompok yaitu variabel dependen, variabel independen dan variabel

intervening.

1. IOS (Investment Opportunity set)

Yaitu set peluang investasi yang berfungsi sebagai prediktor pertumbuhan

perusahaan. IOS merupakan variabel yang tidak dapat diobservasi (variable

laten) sehingga diperlukan proksi (Hartono, 2001). Alternatif proksi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Rasio Market to book value of asset (MVABVA) dengan dasar pemikiran

bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham.

Page 69: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxix

Pasar menilai perusahaan yang sedang tumbuh lebih besar dari nilai

bukunya. Rasio antara nilai pasar terhadap nilai buku asset mencerminkan

peluang investasi yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan

melalui hubungan bahwa semakin rendah MVABVA maka akan semakin

tinggi nilai IOS perusahaan. Gaver and Gaver (1993) juga menemukan

bahwa semakin tinggi rasio nilai pasar aktiva terhadap nilai buku, maka

akan semakin tinggi pula nilai IOS.

MVABVA = [total aset-total ekuitas +

(lembar saham beredar x harga saham penutupan)]

total aset

b. Rasio Market to book value of equity (MVEBVE) dengan dasar pemikiran

bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan di masa depan lebih

besar dari return yang diharapkan dari ekuitasnya. Rasio nilai pasar

terhadap nilai buku ekuitas juga mencerminkan adanya peluang investasi

bagi suatu perusahaan. Collin and Kothari (1989) membuktikan bahwa

perbedaan nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku merupakan cerminan

peluang investasi. Proksi ini dapat menjelaskan pula bahwa besarnya

return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang

akan datang dapat melebihi return dari ekuitas yang diinginkan.

MVEBVE = [Jumlah lembar saham beredar x harga penutupan saham]

total ekuitas

Page 70: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxx

c. Rasio Price to eaning ratio (PER) dengan dasar pemikiran bahwa nilai

ekuitas merupakan jumlah nilai kapitalisasi laba yang dihasilkan dari

pengelolaan aset plus nilai sekarang neto (NPV) dari pilihan investasi di

masa datang. Semakin besar rasio PER maka semakin besar pula

perusahaan kemungkinan untuk tumbuh. Rasio EPS/Price atau rasio laba

per lembar saham terhadap harga pasar saham merupakan ukuran IOS

yang sama dengan rasio nilai buku terhadap nilai pasar (Chung and

Charoenwong, 1991; Smith and Watts, 1992; Gaver and Gaver,1993; Sami

et al. 1999 dan Hartono, 1999).

PER = Harga Penutupan Saham

laba per lembar saham

d. Rasio Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA)

menunjukkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan yang

dapat digunakan untuk tambahan investasi aktiva produktifnya. Rasio

capital addition to asset book value (CAPBVA) menggunakan investasi

riil sebagai ukuran nilai buku aktiva tetap dan tambahan aktiva tetap.

Rasio ini diproksikan sebagai rasio yang mencerminkan adanya peluang

investasi bagi suatu perusahaan melalui kesempatan adanya tambahan

modal melalui nilai investasi riil berupa aktiva tetap. Bagi suatu

perusahaan, nilai peluang investasi juga dapat dianalisis melalui adanya

tambahan aktiva tetap yang diinvestasikan dalam satu atau lebih periode.

Apabila perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan bertumbuh, maka

Page 71: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxi

secara langsung peluang investasi tersebut dapat dibuktikan melalui

adanya tambahan modal melalui tambahan aktiva tetap.

CAPBVA = [nilai buku aktiva tetapt – nilai buku aktiva tetapt-1 ]

total asset

e. Rasio Capital expenditure to market value of asset (CAPMVA) dengan

dasar pemikiran bahwa perusahaan yang tumbuh memiliki level aktivitas

investasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang tidak

tumbuh.

CAPMVA = [nilai buku aktiva tetapt – nilai buku aktiva tetapt-1 ]

[ Total aset-total ekuitas +

(lembar saham beredar x harga saham penutupan)]

2. Kebijakan Dividen

Merupakan kebijakan manajemen perusahaan dalam membagikan dividen

kepada para pemegang sahamnya. Kebijakan dividen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Dividend Payout ratio = dividen per lembar saham

laba per lembar saham

Dividen payout ratio disajikan dalm bentuk persentase. Menurut Riyanto

(1993:201) makin tingginya dividen payout ratio yang ditetapkan perusahaan,

makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam

Page 72: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxii

perusahaan, yang berarti akan menghambat pertumbuhan perusahaan. Rasio

pembayaran dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para

pemegang saham dalam bentuk kas (Brigham dan Gapenski, 1996: 450).

3. Nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin

pada harga sahamnya (Fama (1978), Wright dan Ferris (1997). Harga saham

digunakan sebagai proksi nilai perusahaan karena harga saham merupakan

harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila investor ingin

memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Jadi semakin tinggi

nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik

perusahaan (Wright dan Ferris, 1997).

Nilai Perusahaan = Log (Harga Penutupan Saham Per Lembar)

Page 73: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxiii

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Sejarah pasar modal di Indonesia telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tanggal 14 Desember 1912 di Batavia yang

diselenggarakan oleh Vereniging Voor Effectenhandel zaaz. Berdasarkan

pengalaman Belanda, pendirian bursa efek di Batavia adalah dalam rangka

memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh

secara besar-besaran di Indonesia. Efek yang diperjualbelikan merupakan

saham dan obligasi yang ditebitkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta

efek-efek Belanda lainnya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan

pemerintah.

Kegiatan pasar modal di Indonesia resmi dimulai pada tahun 1977 sewaktu

perusahaan PT. Semen Cibinong menerbitkan saham di Bei.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat

dilihat sebagai berikut:

• 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia

oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Page 74: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxiv

• 1914-1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

• 1925-1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya

• Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

• 1942-1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia

II

• 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar

Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman

Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo).

Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)

• 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin

tidak aktif.

• 1956-1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

• 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT

Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

• 1977-1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

Page 75: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxv

• 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)

yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

• 1988-1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

• Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan

organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

• Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES

88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan

beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

• 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

• 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

• 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

• 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan

mulai Januari 1996.

• 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

Page 76: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxvi

• 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

• 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote

trading).

• 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Perkembangan Pasar Modal Indonesia

Sepanjang bulan Januari hingga Juli 2007, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)

terus menerus berupaya menciptakan pasar yang semakin likuid, wajar, teratur

dan transparan. Sepanjang periode di atas, Bursa telah menunjukkan prestasi

yang sangat luar biasa. Salah satunya ditunjukkan dengan Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) BEJ yang berhasil mencatat rekor tertinggi pada

tanggal 24 Juli 2007 di level 2.401,144. Rata-rata volume perdagangan

harian mencapai 3.981.633.295 saham dengan rata-rata nilai transaksi Rp

3.549.999.411.555 dan 43.024 kali transaksi.

Bersamaan dengan HUT Pasar Modal ke-30 (tahun 2007) BEJ

meluncurkan Indeks Kompas 100. Indeks ini diharapkan akan bermanfaat

bagi para pemodal dalam mengelola portofolio investasinya dan bagi fund

manager yang akan menggunakannya sebagai acuan dalam menciptakan

kreatifitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham. Proses pemilihan

100 saham mempertimbangkan frekuensi transaksi, nilai transaksi dan

kapitalisasi pasar serta kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. Indeks

Page 77: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxvii

ini akan melengkapi informasi mengenai perkembangan pasar saham pada

umumnya dan perkembangan harga masing-masing saham khususnya, serta

diharapkan dapat memberikan pedoman bagi pemodal dalam melakukan

pilihan investasi di Pasar Modal yang pada akhirnya akan meningkatkan

likuiditas transaksi di BEJ. Nilai dasar yang digunakan Indeks Kompas 100

adalah 2 Januari 2002. Review terhadap saham-saham yang masuk akan

dilakukan 2 (dua) kali selama setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli.

Indeks Kompas 100 merupakan kerjasama antara BEJ dan Harian Kompas

yang merupakan wujud komitmen bersama dalam pengembangan Pasar Modal

Indonesia.

Perubahan ekonomi global berdampak pada pasar keuangan, ekonomi

makro, maupun besaran APBN 2008 Di pasar keuangan dalam negeri, terjadi

gejolak di pasar modal, sehingga Indeks harga saham gabungan (IHSG)

sempat mengalami penurunan cukup besar di awal tahun 2007, walaupun

kinerja pasar modal Indonesia lebih baik dari negara lain. Selain itu net

buying asing terhadap obligasi negara juga cenderung menurun dalam

beberapa bulan terakhir sampai Januari 2008, sedangkan indikator ekonomi

makro, tingkat inflasi 2007 mengalami sedikit tekanan sehingga realisasinya

mencapai 6,6 persen dan bulan Januari 2008 sebesar 1,77 persen.

Perkembangan yang terjadi di pasar modal banyak dipengaruhi oleh

sentimen perekonomian global. Itulah sebabnya IHSG yang pada akhir tahun

2007 yang lalu mencapai 2.754, pada bulan-bulan sesudahnya mengalami

penurunan dan terus berlanjut sampai dengan akhir tahun 2008. Pada akhir

Page 78: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxviii

September 2008, IHSG bahkan berada pada level 1.832. suatu penurunan

sebesar 33,5 persen dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya. Penurunan

tersebut terus berlanjut, terutama pada bulan Oktober, sehingga pada akhir

bulan Oktober tersebut IHSG mencapai 1.256,70. Indeks saham tersebut

secara bertahap mengalami kenaikan dari titik nadirnya dan pada akhir

Desember 2008 IHSG telah kembali mencapai 1.355,4. Indeks harga saham

gabungan mengalami peningkatan menjadi 1.406 pada akhir Maret 2009.

Peningkatan tersebut terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya dengan

kembalinya rally di pasar modal negara-negara berkembang.

Tahun 2008 ternyata merupakan tahun yang tetap baik bagi perekonomian

Indonesia. Meskipun dalam beberapa bulan di penghujung tahun 2008

perekonomian dunia banyak disibukkan oleh krisis perekonomian global,

terutama jatuhnya beberapa lembaga keuangan besar di Amerika Serikat dan

Inggris, ternyata dampaknya terhadap perekonomian Indonesia masih relatif

terbatas. Hal tersebut tidak berarti krisis perekonomian global tidak

berdampak apapun terhadap perekonomian Indonesia. Pada awal kuartal

keempat tahun 2008, perekonomian Indonesia sibuk menghadapi masa-masa

yang menegangkan. Likuiditas perbankan demikian ketat, sehingga bank-bank

(dimulai dari bank-bank asing) akhirnya mencoba menarik dana nasabah

dengan tingkat suku bunga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suku

bunga yang berlakudi pasar. Karena bank-bank asing berani memasang bunga

yang tinggi, bank-bank lokal, baik yang kecil maupun yang besar terpaksa

harus menaikkan suku bunganya, yang ternyata dampaknya masih tetap

Page 79: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxix

dirasakan sampai dengan awal kuartal kedua tahun 2009. Keketatan likuiditas

tersebut disebabkan oleh beberapa hal yang terjadi hampir bersamaan, sebagai

berikut. Pertama, sangat tingginya pertumbuhan kredit yang terutama

disebabkan oleh beralihnya kredit “offshore” ke dalam negeri karena tidak di

roll-overnya pinjaman terhadap korporasi maupun perbankan lokal oleh para

kreditor di luar negeri. Hal tersebut terjadi karena para bankir luar negeri

harus menyiapkan dana untuk memperkuat likuiditas perusahaan induk

mereka masing-masing. Sebagai perusahaan yang memiliki kualitas kredit

yang prima, maka perpindahan kredit ke dalam negeri disambut dengan

antusias oleh bank-bank dalam negeri yang mengakibatkan sampi bulan

Agustus 2008 kredit meningkat sekitar Rp 204 triliun.

Dalam tahun 2008, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah

sektor pengangkutan’dan komunikasi yang mengalami peningkatan sebesar

16,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007, sedangkan

yang terendah adalah sektor pertambangan dengan pertumbuhan sebesar 0,5

persen. Pada kuartal pertama tahun 2009, sektor yang mengalami

pertumbuhan tertinggi adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yang

tumbuh 16,7 persen, listrik, gas dan air bersih tumbuh sebesar 11,4 persen,

sektor jasa tumbuh 6,8 persen, serta sektor keuangan dan sektor konstruksi

masing-masing mengalami peningkatan sebesar 6,3 persen. Sektor pertanian

meningkat dengan 4,8 persen sektor pertambangan dan penggalian meningkat

sebesar 2,2 persen, industri pengolahan meningkat dengan 1,6 persen,

Page 80: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxx

sedangkan sektor perdagangan menempati kedudukan yang paling rendah

dengan pertumbuhan hanya sebesar 0,6 persen terlalu tajam.

B. Deskriptif Analisis

1. Deskriptif Data Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go public di

Bursa Efek Jakarta dan masih tetap terdaftar sampai dengan tahun 2006.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling,

yaitu metode pemilihan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu.

Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

� Perusahaan yang mempublikasikan diri sebagai perusahaan go public di

BEI tahun 2004, 2005, 2006

� Perusahaan yang tidak termasuk dalam lembaga keuangan perbankan dan

lembaga keuangan non perbankan

� Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahun 2004, 2005 dan 2006

� Perusahaan yang memiliki laporan keuangan per 31 Desember yang tidak

menunjukkan adanya saldo total ekuitas negatif dan atau mengalami

kerugian pada salah satu periode penelitian (2004-2006)

� Perusahaan yang tidak membagikan dividen secara terus menerus selama

tahun 2004-2006

Berdasarkan kriteria diatas, maka diperoleh sampel penelitian per tahun

yaitu 62 perusahaan dengan nama-nama perusahaan sebagai berikut:

Page 81: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxi

Tabel. 4.1

Sampel Data Penelitian

No Kode Emiten

1 AALI Astra Agro Lestari

2 ADHI Adhi Karya

3 AKRA AKR Corporindo

4 ANTM Aneka Tambang

5 ASGR Astra Graphia

6 ASII Astra International

7 AUTO Astra Otoparts

8 BATA Sepatu Bata

9 BLTA Berlian Laju Tanker

10 BUMI Bumi Resources

11 CENT Centrin Online

12 CLPI Colorpak Indonesia

13 CTBN Citra Tubindo

14 DLTA Delta Djakarta

15 EKAD Ekadharma International

16 EPMT Enseval Putra Megatrading

17 FAST Fast Food Indonesia

18 GGRM Gudang Garam

19 GMTD Gowa Makassar Tourism Development

20 HEXA Hexindo Adiperkasa

21 HITS Humpuss Intermoda Transportasi

22 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna

23 INCO International Nickel Indonesia

24 INDF Indofood Sukses Makmur

25 INDR Indorama Syenthetic

26 ISAT Indosat

27 KAEF Kimia Farma

28 LION Lion Metal Works

29 LMSH Lion Mesh Prima

30 LTLS Lautan Luas

31 MEDC Medco Energi International

32 MERK Merck Indonesia

33 MLBI Multi Bintang Indonesia

34 MPPA Matahari Putra Prima

35 MYOR Mayora Indah

36 PBRX PAN Brothers

37 PLIN Plaza Indonesia Realty

38 PNSE Pudjiadi & Sons Estate

Page 82: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxii

39 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam

40 PTRO Petrosea

41 RALS Ramayana Lestari Sentosa

42 RIGS RIG Tenders

43 RMBA Bentoel Internasional Investama

44 SCMA Surya Citra Media

45 SMDR Samudera Indonesia

46 SMGR Semen Gresik

47 SMRA Summarecon Agung

48 SMSM Selamat Sempurna

49 SUMI Sumi Indo Kabel

50 SQBI Bristol Myers Squibb Indonesia

51 TBLA Tunas Baru Lampung

52 TCID Mandom Indonesia

53 TGKA Tiga Raksa Satria

54 TINS Timah International

55 TLKM Telekomunikasi Indonesia

56 TOTO Surya Toto Indonesia

57 TRST Trias Sentosa

58 TSPC Tempo Scan Pacific

59 TURI Tunas Ridean

60 UNSP Bakrie Sumatera Plantation

61 UNTR United Tractors

62 UNVR Unilever Indonesia

2. Deskriptif Analisis Data

Data–data yang diperoleh dari variabel observed/indicator yang diteliti

diantaranya adalah :

a. Investment Opportunity Set (IOS)

Munculnya istilah investment opportunity dikemukakan oleh Myers (1977)

yang menjelaskan pengertian perusahaan sebagai suatu kombinasi antara

aktiva riil (asset in place) yang sifatnya tangible dan opsi investasi di masa

yang akan datang (growth option) yang sifatnya intangible. Menurut Gaver

dan Gaver, IOS perusahaan merupakan sesuatu yang secara melekat bersifat

Page 83: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxiii

tidak dapat diobservasi. Disebabkan oleh sifatnya yang tidak dapat diobservasi,

maka IOS memerlukan sebuah proksi (Hartono, 1999). Nilai IOS dapat

dihitung dengan kombinasi berbagai jenis proksi yang mengimplikasikan nilai

aktiva di tempat yaitu berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas dan nilai

kesempatan untuk bertumbuh bagi suatu perusahaan di masa depan. Maka

peneliti menggunakan proksi IOS yang sering digunakan oleh para peneliti

terdahulu, yaitu rasio MVEBVE, rasio MVABVA, rasio CAPMVA. Rasio

CAPBVA dan rasio PER. Untuk mengetahui besarnya masing rasio-rasio

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Proksi-Proksi IOS

No Perusahaan Tahun MVABVA MVEBVE CAPBVA CAPMVA PER IOS

1 AALI 2004 1.5564 1.9276 0.0403 0.0257 6.0900 9.6400

2 AALI 2005 1.1173 1.1427 0.0724 0.0648 9.7600 12.1572

3 AALI 2006 1.3503 1.1446 0.0715 0.0529 25.2000 27.8193

4 ADHI 2004 2.5674 6.7655 0.0791 0.1348 17.2500 26.7968

5 ADHI 2005 1.6288 5.0931 0.2338 0.1435 16.6400 23.7392

6 ADHI 2006 2.0055 7.5490 0.1588 0.0792 15.0800 24.8725

7 AKRA 2004 0.5836 0.1810 0.0501 0.0858 4.7100 5.6105

8 AKRA 2005 0.7883 0.5699 0.0184 0.0233 7.7500 9.1499

9 AKRA 2006 1.0291 1.0655 0.0922 0.0346 13.2900 15.5114

10 ANTM 2004 1.1711 1.4171 0.4205 1.6555 4.0800 8.7442

11 ANTM 2005 1.4460 1.9427 0.0207 0.1223 8.1000 11.6317

12 ANTM 2006 2.0320 2.7570 -0.0657 -0.0323 9.8300 14.5210

13 ASGR 2004 0.7967 0.6493 -0.2130 -0.0162 11.5600 12.7768

14 ASGR 2005 1.2501 1.4554 0.0095 0.0076 12.0300 14.7526

15 ASGR 2006 0.9125 0.8272 -0.0061 -0.0067 17.4000 19.1269

16 ASII 2004 1.2354 1.5591 0.0630 0.0510 7.1900 10.0985

17 ASII 2005 0.9874 0.9709 0.0627 0.0635 16.6400 18.7245

18 ASII 2006 1.2343 0.2034 0.0265 0.0214 15.0800 16.5656

19 AUTO 2004 0.6690 0.4234 0.0831 0.1242 6.5500 7.8497

20 AUTO 2005 0.4839 0.1843 0.0447 0.0924 7.7300 8.5353

Page 84: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxiv

21 AUTO 2006 0.4446 0.0980 0.0261 0.0587 8.0800 8.7074

22 BATA 2004 0.3693 0.0519 0.0125 0.8340 5.1900 6.4577

23 BATA 2005 0.4503 0.0466 0.0375 0.9833 7.5100 9.0277

24 BATA 2006 0.3502 0.0720 -0.0008 -0.0023 9.0300 9.4491

25 BLTA 2004 2.7826 2.4308 0.1689 0.2158 11.9300 17.5281

26 BLTA 2005 1.4436 2.7471 0.2873 0.1990 16.7000 21.3770

27 BLTA 2006 2.4261 4.7374 0.0876 0.0361 28.0000 35.2872

28 BUMI 2004 2.3659 13.8387 0.0131 0.0055 12.8100 29.0332

29 BUMI 2005 1.9360 9.3250 0.0198 0.0102 12.0700 23.3610

30 BUMI 2006 1.7446 6.1995 0.1002 0.0574 8.7000 16.8017

31 CENT 2004 0.0892 0.0002 -0.0231 -0.2593 20.7100 20.5170

32 CENT 2005 0.0769 0.0004 -0.0267 -0.3474 15.0000 14.7032

33 CENT 2006 0.1083 0.0509 -0.0666 -0.6147 9.1700 8.6479

34 CLPI 2004 0.4078 0.0704 -0.0145 -0.0356 22.6700 23.0981

35 CLPI 2005 0.5482 0.1682 -0.0042 -0.0077 15.7800 16.4845

36 CLPI 2006 1.0853 1.1751 -0.0052 -0.0047 39.1400 41.3905

37 CTBN 2004 0.1613 0.0002 -0.0189 -0.1176 46.1100 46.1350

38 CTBN 2005 0.4152 0.0042 0.0106 0.0256 9.2200 9.6756

39 CTBN 2006 0.5805 0.1047 0.0415 0.6254 6.4400 7.7921

40 DLTA 2004 0.2376 0.0181 0.0254 0.1069 5.9900 6.3780

41 DLTA 2005 0.2618 0.0233 0.0030 0.0116 10.2200 10.5197

42 DLTA 2006 0.2440 0.0036 0.0146 0.0600 8.4300 8.7522

43 EKAD 2004 1.0642 0.2541 -0.0171 -0.0161 12.2500 13.5351

44 EKAD 2005 0.3491 0.1073 0.0025 0.0072 14.6600 15.1261

45 EKAD 2006 0.2380 0.0172 0.0037 0.0155 15.5200 15.7944

46 EPMT 2004 1.0401 1.1153 0.2300 0.0222 7.0200 9.4276

47 EPMT 2005 0.8729 0.6906 0.0953 0.0258 8.4100 10.0946

48 EPMT 2006 0.8310 0.6779 0.0282 0.0340 7.0900 8.6611

49 FAST 2004 0.4003 0.0057 0.0057 0.0138 13.0700 13.4955

50 FAST 2005 0.3982 0.0065 0.0214 0.0538 12.9700 13.4499

51 FAST 2006 0.4085 0.0076 0.0522 0.1278 11.7800 12.3761

52 GGRM 2004 0.6327 0.3793 0.0967 0.1530 14.5600 15.8217

53 GGRM 2005 0.5630 0.2625 0.0175 0.0310 11.8600 12.7340

54 GGRM 2006 0.4979 0.1707 0.0218 0.0437 19.4700 20.2041

55 GMTD 2004 0.7434 0.0425 -0.0033 -0.0044 6.7500 7.5282

56 GMTD 2005 0.7182 0.0013 -0.0023 -0.0032 5.6100 6.3240

57 GMTD 2006 0.7006 0.0024 -0.0022 -0.0032 5.7800 6.4776

58 HEXA 2004 1.4484 2.0075 -0.0136 -0.9386 5.6500 8.1537

59 HEXA 2005 0.7417 0.1879 0.0889 1.2042 8.2500 10.4727

Page 85: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxv

60 HEXA 2006 0.8928 0.6266 0.1267 0.1420 19.1700 20.9581

61 HITS 2004 0.8209 0.5099 0.0403 0.0491 8.6500 10.0702

62 HITS 2005 0.5480 0.0126 0.1149 0.2097 8.8900 9.7752

63 HITS 2006 0.4549 0.0041 -0.1078 -0.2369 14.0300 14.1443

64 HMSP 2004 1.4855 2.1553 0.0168 0.8113 14.6500 19.1189

65 HMSP 2005 4.5083 10.1509 0.0055 0.9013 16.3600 31.9260

66 HMSP 2006 0.5645 0.0317 -0.0007 -0.0012 12.0500 12.6443

67 INCO 2004 0.4047 0.1673 0.0027 0.0067 4.6300 5.2114

68 INCO 2005 0.3662 0.1926 0.0026 0.0071 4.9400 5.5085

69 INCO 2006 3.6470 0.4339 0.0027 0.0048 6.6500 10.7384

70 INDF 2004 1.9701 0.6992 0.0119 0.0098 19.9800 22.6710

71 INDF 2005 1.2304 1.7907 0.0019 0.0015 69.3000 72.3245

72 INDF 2006 1.3849 3.5966 0.0247 0.0179 19.2800 24.3041

73 INDR 2004 0.6051 0.1114 0.0251 0.0415 28.8900 29.6731

74 INDR 2005 0.5911 0.0285 0.0311 0.0525 15.0700 15.7732

75 INDR 2006 0.5732 0.0131 0.0355 0.0585 17.3800 18.0603

76 ISAT 2004 1.1330 1.0631 0.1130 0.1411 18.6100 21.0602

77 ISAT 2005 1.0521 1.1194 0.1318 0.1253 18.3100 20.7386

78 ISAT 2006 1.4102 1.9236 0.0993 0.0704 26.0100 29.5135

79 KAEF 2004 0.4346 0.1855 0.0007 0.0016 14.6400 15.2624

80 KAEF 2005 0.3599 0.1071 -0.0013 -0.0035 15.2400 15.7022

81 KAEF 2006 0.3666 0.0824 -0.0059 -0.0143 20.8300 21.2588

82 LION 2004 0.2045 0.0316 0.0191 0.0935 3.7500 4.0987

83 LION 2005 0.2159 0.0368 -0.0103 -0.0479 5.4700 5.6645

84 LION 2006 0.2055 0.0044 0.0048 0.0237 5.5400 5.7784

85 LMSH 2004 0.6087 0.0431 -0.0048 -0.0347 2.6600 3.2723

86 LMSH 2005 0.5008 0.0078 -0.0232 -0.0470 4.4400 4.8784

87 LMSH 2006 0.2245 0.0402 0.0105 0.0210 6.1200 6.4162

88 LTLS 2004 0.7993 0.0004 0.0440 0.0550 5.5600 6.4587

89 LTLS 2005 1.0096 0.0009 0.0207 0.0209 7.1400 8.1921

90 LTLS 2006 0.7637 0.0001 0.0284 0.0372 10.6400 11.4694

91 MEDC 2004 0.6196 0.2828 0.0296 0.0478 10.5400 11.5198

92 MEDC 2005 0.6557 3.7560 0.0418 0.0638 15.3000 19.8173

93 MEDC 2006 0.7096 1.9920 0.0646 0.0910 34.3400 37.1972

94 MERK 2004 0.4073 0.2285 0.0159 0.0392 8.9200 9.6109

95 MERK 2005 0.2554 0.0998 -0.0089 -0.0350 9.4300 9.7413

96 MERK 2006 0.3044 0.1651 -0.0026 -0.0086 10.3500 10.8083

97 MLBI 2004 0.5297 0.0067 0.0578 0.1091 10.3800 11.0833

98 MLBI 2005 0.6154 0.0290 0.1091 0.1132 12.1100 12.9767

Page 86: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxvi

99 MLBI 2006 0.6806 0.0174 0.0595 0.0874 15.7500 16.5949

100 MPPA 2004 0.6117 0.1602 0.0101 0.0166 12.4100 13.2086

101 MPPA 2005 0.8036 0.5651 0.1169 0.1455 11.6100 13.2411

102 MPPA 2006 0.7394 0.2715 0.0338 0.0457 13.4900 14.5804

103 MYOR 2004 0.4913 0.2505 0.0074 0.0151 10.8100 11.5743

104 MYOR 2005 0.4822 0.1554 0.0836 0.1735 13.7500 14.6447

105 MYOR 2006 0.7361 0.5771 0.0035 0.0048 13.2700 14.5915

106 PBRX 2004 1.0973 1.1541 -0.2132 -0.1943 18.1800 20.0239

107 PBRX 2005 0.8143 0.3423 -0.2810 -0.3451 16.2200 16.7505

108 PBRX 2006 0.8218 0.1656 0.1155 0.1405 17.3600 18.6034

109 PLIN 2004 0.4741 0.1731 0.0277 0.0584 19.1700 19.9033

110 PLIN 2005 0.3674 0.1099 0.0271 0.0737 18.0400 18.6181

111 PLIN 2006 0.3036 0.0035 0.0523 0.1723 25.1200 25.6517

112 PNSE 2004 0.7028 0.0204 0.0447 0.0636 32.8100 33.6415

113 PNSE 2005 0.6892 0.0007 0.0482 0.0699 37.8000 38.6080

114 PNSE 2006 0.6688 0.0021 0.0015 0.0023 10.1800 10.8547

115 PTBA 2004 1.3877 1.5474 0.0184 0.0132 7.7500 10.7167

116 PTBA 2005 1.6946 1.9609 0.0142 0.0084 8.8800 12.5581

117 PTBA 2006 4.6237 5.9059 -0.0132 -0.0028 16.7200 27.2336

118 PTRO 2004 0.3223 0.0827 1.6583 0.1412 7.1600 9.3645

119 PTRO 2005 0.4568 0.1340 0.1612 0.3529 8.5900 9.6949

120 PTRO 2006 0.4995 0.1979 0.0614 0.1230 10.6800 11.5618

121 RALS 2004 0.5329 0.2787 -0.0177 -0.0333 17.4000 18.1606

122 RALS 2005 0.8313 0.7763 0.0393 0.0473 18.8400 20.5342

123 RALS 2006 1.0352 1.0458 0.0194 0.0187 19.6600 21.7791

124 RIGS 2004 0.0484 0.0112 0.0817 0.2412 8.7200 9.1025

125 RIGS 2005 0.8118 0.8038 -0.0389 -0.2946 11.1500 12.4321

126 RIGS 2006 0.3979 0.0032 0.6415 0.9188 39.3300 41.2914

127 RMBA 2004 0.5159 1.0026 -0.0206 -0.0401 9.0700 10.5278

128 RMBA 2005 0.7589 1.2162 -0.0162 -0.0214 7.8800 9.8175

129 RMBA 2006 1.2430 1.4791 0.0852 0.0685 13.1700 16.0458

130 SCMA 2004 0.5100 0.2289 0.0021 0.0041 25.4900 26.2351

131 SCMA 2005 0.7015 0.5139 0.0110 0.0157 18.5300 19.7721

132 SCMA 2006 0.3965 0.0357 -0.0055 0.0139 20.9500 21.3906

133 SMDR 2004 0.5520 0.0057 -0.0348 -0.0630 3.0600 3.5199

134 SMDR 2005 0.6302 0.2090 0.0201 0.0317 3.5100 4.4010

135 SMDR 2006 0.6399 0.1286 0.1507 0.2356 18.1500 19.3048

136 SMGR 2004 0.7008 0.4572 -0.0462 -0.0659 21.0800 22.1259

137 SMGR 2005 0.4900 0.1707 -0.0332 -0.0677 10.3300 10.8898

Page 87: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxvii

138 SMGR 2006 1.4529 1.6173 0.0342 0.0235 16.6200 19.7479

139 SMRA 2004 0.8414 0.6380 0.0373 0.0444 7.9600 9.5211

140 SMRA 2005 1.2869 1.6391 0.0464 0.0361 9.7600 12.7685

141 SMRA 2006 1.1889 1.4244 0.2514 0.0405 19.1700 22.0752

142 SMSM 2004 0.4832 0.0197 -0.0118 0.0244 6.5600 7.0755

143 SMSM 2005 0.4514 0.0182 0.0035 -0.0177 6.5900 7.0454

144 SMSM 2006 0.3759 0.0084 0.0180 0.0481 6.8700 7.3204

145 SUMI 2004 0.2897 0.0020 -0.0342 -0.1182 23.9600 24.0993

146 SUMI 2005 0.3839 0.0019 -0.0127 -0.0331 15.5100 15.8500

147 SUMI 2006 0.3720 0.0069 -0.0402 -0.1081 12.6500 12.8806

148 SQBI 2004 0.3358 0.8160 0.0346 0.1030 0.8400 2.1294

149 SQBI 2005 0.3876 0.9019 0.0159 0.1341 44.1200 45.5595

150 SQBI 2006 0.3701 0.0008 0.0399 0.1079 12.2900 12.8087

151 TBLA 2004 0.7398 0.3111 0.0867 0.1171 22.5700 23.8247

152 TBLA 2005 0.6882 0.1160 0.0435 0.0632 51.9000 52.8109

153 TBLA 2006 1.0291 1.0691 0.1057 0.1027 59.2300 61.5366

154 TCID 2004 0.2538 0.1137 0.0651 0.2568 7.5600 8.2494

155 TCID 2005 0.1915 0.0396 0.0527 0.2753 6.8900 7.4491

156 TCID 2006 0.1562 0.0655 0.0924 0.5915 12.5600 13.4656

157 TGKA 2004 0.6618 0.0108 0.0013 0.0019 82.6500 83.3258

158 TGKA 2005 0.6961 0.0074 -0.0183 -0.0263 12.9800 13.6389

159 TGKA 2006 0.7540 0.0006 -0.0114 -0.0151 9.5500 10.2781

160 TINS 2004 1.0299 1.0479 0.0056 0.0055 20.7500 22.8389

161 TINS 2005 0.8761 0.7781 0.0199 0.0231 8.5200 10.2172

162 TINS 2006 1.7165 2.4795 -0.0025 -0.0015 10.7000 14.8920

163 TLKM 2004 4.3469 1.0289 0.0034 0.0034 15.8700 21.2526

164 TLKM 2005 1.2559 1.6832 0.7261 0.5781 14.8800 19.1233

165 TLKM 2006 1.5906 2.5648 0.1148 0.0721 18.5000 22.8423

166 TOTO 2004 0.8038 0.0426 0.0647 0.0858 11.1400 12.1369

167 TOTO 2005 0.7461 0.0024 0.1286 0.1723 4.7300 5.7794

168 TOTO 2006 0.6911 0.0005 -0.2070 -0.2140 4.1000 4.3706

169 TRST 2004 0.5003 0.0003 0.1371 0.2459 20.5000 21.3836

170 TRST 2005 0.5799 0.0772 0.0476 0.0821 25.0000 25.7868

171 TRST 2006 0.5272 0.0208 0.0044 0.0083 16.1100 16.6707

172 TSPC 2004 0.5848 2.4074 0.0283 0.0484 10.5400 13.6089

173 TSPC 2005 0.3330 2.4842 0.0570 0.1711 38.5700 41.6153

174 TSPC 2006 0.5784 2.0055 0.8091 0.1157 14.8600 18.3687

175 TURI 2004 1.0744 1.2841 0.0462 0.0429 6.1700 8.6176

176 TURI 2005 0.8121 0.2456 0.0540 0.0531 6.7400 7.9048

Page 88: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxviii

177 TURI 2006 0.7887 0.1041 0.0081 0.0103 44.5900 45.5012

178 UNSP 2004 0.8842 0.6812 0.0803 0.0905 7.5600 9.2962

179 UNSP 2005 1.8262 3.0960 0.1418 0.0775 8.3600 13.5015

180 UNSP 2006 4.0907 9.5726 0.0399 0.0097 13.0800 26.7929

181 UNTR 2004 1.4760 2.0383 0.9610 0.0412 5.8900 10.4065

182 UNTR 2005 1.5483 2.4201 0.1825 0.1178 9.9700 14.2387

183 UNTR 2006 1.5843 2.4303 0.9785 0.0496 20.0800 25.1227

184 UNVR 2004 1.2703 1.4312 0.1288 0.1014 17.1500 20.0817

185 UNVR 2005 0.0995 0.9911 0.0383 0.0385 22.6400 23.8074

186 UNVR 2006 1.1361 1.2658 0.0495 0.0435 29.2500 31.7449

Rasio Market to book value of asset (MVABVA) dengan dasar pemikiran

bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham. Rasio

ini diukur dari selisih antara total aset dengan total ekuitas ditambah dengan

perkalian antara jumlah lembar saham beredar dengan harga saham penutupan

kemudian hasilnya dibagi dengan total aset perusahaan pada periode t.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas pada tahun 2004 nilai rasio MVABVA tertinggi

dimiliki oleh perusahaan Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Tbk yaitu

sebesar 4.3469 sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan RIG Tenders

(RIGS) Tbk yaitu sebesar 0.0484. Pada tahun 2005 nilai rasio MVABVA

tertinggi dimiliki oleh perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) Tbk

sebesar 4.5083 sedangkan nilai rasio MVABVA terendah pada perusahaan

Centrin Online (CENT) Tbk yaitu sebesar 0.0769. Sementara itu pada tahun

2006 nilai rasio MVABVA tertinggi dimiliki oleh perusahaan Tambang Batu

Bara Bukit Asam (PTBA) Tbk yaitu sebesar 4.6237 sedangkan nilai rasio

MVABVA terendah dimiliki oleh Perusahaan Centrin Online (CENT) Tbk

yaitu sebesar 0.1083.

Page 89: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

lxxxix

Rasio Market to book value of equity (MVEBVE) dengan dasar pemikiran

bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan di masa depan lebih

besar dari return yang diharapkan dari ekuitasnya. Rasio ini dihitung dari

perkalian antara jumlah lembar saham beredar dengan harga penutupan saham

dibagi dengan total ekuitas perusahaan pada periode t. Berdasarkan tabel

diatas pada tahun 2004 nilai rasio MVEBVE tertinggi dimiliki oleh

perusahaan Bumi Resources (BUMI) Tbk yaitu sebesar 13.8387 sedangkan

terendah dimiliki oleh perusahaan Citra Tubindo (CTBN) Tbk yaitu sebesar

0.0002. Pada tahun 2005 nilai rasio MVEBVE tertinggi dimiliki oleh

perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) Tbk sebesar 10.1509

sedangkan nilai rasio MVEBVE terendah pada perusahaan Pudjiadi & Sons

Realty (PNSE) Tbk yaitu sebesar 0.0007. Sementara itu pada tahun 2006 nilai

rasio MVEBVE tertinggi dimiliki oleh perusahaan Bakrie Sumatera Plantation

(UNSP) Tbk yaitu sebesar 9.5726 sedangkan nilai rasio MVEBVE terendah

dimiliki oleh Perusahaan Lautan Luas (LTLS) Tbk yaitu sebesar 0.0001.

Rasio Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA)

menunjukkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan yang dapat

digunakan untuk tambahan investasi aktiva produktifnya. Rasio CAPBVA

menggunakan investasi riil sebagai ukuran nilai buku aktiva tetap dan

tambahan aktiva tetap. Rasio ini diproksikan sebagai rasio yang

mencerminkan adanya peluang investasi bagi suatu perusahaan melalui

kesempatan adanya tambahan modal melalui nilai investasi riil berupa aktiva

tetap. Rasio ini diukur nilai buku aktiva tetapt dikurangi dengan nilai buku

Page 90: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xc

aktiva tetapt-1 kemudian dibagi total aset perusahaan pada periode t.

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2004 nilai rasio CAPBVA tertinggi

dimiliki oleh perusahaan Petrosea (PTRO) Tbk yaitu sebesar 1.6583

sedangkan nilai rasio CAPBVA terendah dimiliki oleh perusahaan PAN

Brothers (PBRX) Tbk yaitu sebesar -0.2132. Pada tahun 2005 nilai rasio

CAPBVA tertinggi dimiliki oleh perusahaan Telekomunikasi Indonesia

(TLKM) Tbk sebesar 0.7261 sedangkan nilai rasio CAPBVA terendah pada

perusahaan PAN Brothers (PBRX) Tbk yaitu sebesar -0.2810. Sementara itu

pada tahun 2006 nilai rasio CAPBVA tertinggi dimiliki oleh perusahaan

United Tractors (UNTR) Tbk yaitu sebesar 4.6237 sedangkan nilai rasio

CAPBVA terendah dimiliki oleh Perusahaan Surya Toto Indonesia (TOTO)

Tbk yaitu sebesar -0.2070.

Rasio Capital expenditure to market value of asset (CAPMVA) dengan

dasar pemikiran bahwa perusahaan yang tumbuh memiliki level aktivitas

investasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang tidak tumbuh.

Rasio ini dihitung dengan nilai buku aktiva tetap t dikurang nilai buku aktiva

tetap t-1 kemudian dibagi dengan total aset dikurang total ekuitas kemudian

ditambah antara perkalian jumlah lembar saham beredar dikali harga saham

penutupan perusahaan pada periode t. Berdasarkan tabel diatas pada tahun

2004 nilai rasio CAPMVA tertinggi dimiliki oleh perusahaan Aneka Tambang

(ANTM) Tbk yaitu sebesar 1.6555 sedangkan nilai rasio CAPMVA terendah

dimiliki oleh perusahaan Hexindo Adiperkasa (HEXA) Tbk yaitu sebesar -

0.9386. Pada tahun 2005 nilai rasio CAPMVA tertinggi dimiliki oleh

Page 91: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xci

perusahaan Hexindo Adiperkasa (HEXA) Tbk sebesar 1.2042 sedangkan nilai

rasio CAPMVA terendah pada perusahaan Centrin Online (CENT) Tbk yaitu

sebesar -0.3474. Sementara itu pada tahun 2006 nilai rasio CAPMVA tertinggi

dimiliki oleh perusahaan RIG Tenders (RIGS) Tbk yaitu sebesar 0.9188

sedangkan nilai rasio CAPMVA terendah dimiliki oleh Perusahaan

perusahaan Centrin Online (CENT) Tbk yaitu sebesar -0.6147.

Rasio Price Earning Ratio (PER) menunjukkan seberapa besar para

investor bersedia dibayar untuk setiap keuntungan yang dilaporkan perusahaan

sehingga merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Para

manajer keuangan akan senang jika saham perusahaannya dijual dengan

dengan PER yang tinggi. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai

peluang pertumbuhan yang baik, yang berarti pendapatannya relatif aman dan

sejalan dengan rendahnya tingkat kapitalisasi. PER dihitung harga penutupan

saham dibagi laba per lembar saham perusahaan periode t. Berdasarkan tabel

diatas pada tahun 2004 nilai rasio PER tertinggi dimiliki oleh perusahaan Tiga

Raksa Satria (TGKA) Tbk yaitu sebesar 82.6500 sedangkan terendah dimiliki

oleh perusahaan Bristol Myers Squibb Indonesia (SQBI) Tbk yaitu sebesar

0.8400. Pada tahun 2005 nilai rasio PER tertinggi dimiliki oleh perusahaan

Indofood Sukses Makmur (INDF) Tbk sebesar 69.3000 sedangkan nilai rasio

PER terendah pada perusahaan Lion Mesh Prima (LMSH) Tbk yaitu sebesar

4.4400. Sementara itu pada tahun 2006 nilai rasio PER tertinggi dimiliki oleh

perusahaan Tunas Baru Lampung (TBLA) Tbk yaitu sebesar 59.2300

Page 92: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xcii

sedangkan nilai rasio PER terendah dimiliki oleh Perusahaan Surya Toto

Indonesia (TOTO) Tbk yaitu sebesar 4.1000.

b. Kebijakan Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan

dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang

dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap

pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah

tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti

kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga

jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya

pembagian dividen saham tersebut.

Dividend Payout ratio = dividen per lembar saham

laba per lembar saham

Untuk mengetahui besarnya tingkat DPR dari 62 perusahaan periode

2004-2006 dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3

Dividend Payout Ratio

No Perusahaan 2004 2005 2006

1 AALI 0.4911 0.6475 0.1900

2 ADHI 0.4999 0.3001 0.2000

3 AKRA 0.3279 0.3139 0.3167

4 ANTM 0.3500 0.3400 0.4000

5 ASGR 0.8179 0.9349 0.1942

6 ASII 0.2771 0.3264 0.1636

7 AUTO 0.2042 0.2761 0.1639

8 BATA 0.5561 0.5182 0.2192

9 BLTA 0.1278 0.1289 0.1380

Page 93: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xciii

10 BUMI 0.0801 0.1588 0.1547

11 CENT 0.1029 0.5000 0.5833

12 CLPI 0.2960 0.1480 0.1997

13 CTBN 1.3569 0.7471 0.6814

14 DLTA 0.1448 0.1987 0.4809

15 EKAD 0.5001 0.5391 0.2910

16 EPMT 0.9812 0.9561 0.2725

17 FAST 0.2240 0.2161 0.1942

18 GGRM 0.5374 0.5091 0.4773

19 GMTD 0.2857 0.2767 0.2477

20 HEXA 0.3951 0.3952 0.9621

21 HITS 0.0895 0.9476 0.2778

22 HMSP 0.6057 0.4595 0.1801

23 INCO 0.4123 0.3725 0.9423

24 INDF 0.4372 0.3808 0.4428

25 INDR 0.2560 0.4810 0.5069

26 ISAT 0.4991 0.4926 0.5000

27 KAEF 0.2982 0.3000 0.2992

28 LION 0.2208 0.2734 0.2520

29 LMSH 0.0697 0.0935 0.0108

30 LTLS 0.2554 0.2529 0.2103

31 MEDC 0.4897 0.4387 0.5002

32 MERK 1.0958 0.5435 0.5177

33 MLBI 0.2303 1.1841 0.7560

34 MPPA 0.3023 0.9038 0.1753

35 MYOR 0.2252 0.4191 0.2867

36 PBRX 0.3143 0.0865 0.0457

37 PLIN 0.0423 0.0396 0.0285

38 PNSE 0.8019 0.5323 0.5091

39 PTBA 0.9742 0.5009 0.5000

40 PTRO 0.8179 0.9681 0.2384

41 RALS 0.1347 0.5117 0.4950

42 RIGS 0.5286 0.6755 0.7865

43 RMBA 0.2061 0.2919 0.9287

44 SCMA 2.1096 1.4523 0.2095

45 SMDR 0.2446 0.1672 0.4036

46 SMGR 0.3500 0.2570 0.5000

47 SMRA 0.2294 0.9613 0.9816

48 SMSM 0.4527 0.8638 0.3263

49 SUMI 0.2916 0.6443 0.8414

50 SQBI 0.0814 1.5270 0.5534

51 TBLA 0.2944 0.1948 0.1986

52 TCID 0.9782 0.3696 0.9530

53 TGKA 3.3507 0.0448 0.6076

Page 94: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xciv

54 TINS 0.4589 0.4722 0.9502

55 TLKM 0.5000 0.5520 0.1775

56 TOTO 0.3828 0.2363 0.2486

57 TRST 0.5000 0.5000 0.5555

58 TSPC 0.5548 0.4548 0.9413

59 TURI 0.9608 0.3323 0.3330

60 UNSP 0.1463 0.1813 0.2022

61 UNTR 0.1422 0.2985 0.3985

62 UNVR 1.0912 0.9534 0.9085

Rata-rata 0.4997 0.4846 0.4228

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata DPR pada tahun 2004

lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 dan 2006. Tahun 2004 rata-rata DPR

sebesar 0.4997, di mana nilai tertinggi DPR dimiliki oleh perusahaan Tiga

Raksa Satria Tbk. yaitu sebesar 3.3507 sedangkan terendah dimiliki oleh

perusahaan Plaza Indonesia Realty Tbk. yaitu sebesar 0.0423. Sementara itu,

rata-rata DPR tahun 2005 sebesar 0.4846, dimana nilai tertinggi dimiliki oleh

perusahaan Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 1.5270

sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan Plaza Indonesia Realty Tbk.

yaitu sebesar 0.0396. Sementara itu rata-rata DPR tahun 2006 sebesar 0.4228,

dimana nilai tertinggi dimiliki oleh perusahaan Summarecon Indonesia Tbk.

yaitu sebesar 0.9816 sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan Plaza

Indonesia Realty Tbk. yaitu sebesar 0.0285.

Besar kecilnya laba yang dibagikan sangat bergantung pada kebijakan

dividen yang ditetapkan perusahaan. Perusahaan yang membagikan dividen

dalam jumlah kecil, itu dilakukan karena perusahaan tersebut merasa yakin

terhadap masa depan perusahaan, dan ingin mempertahankan pendapatannya

untuk memperluas usahanya. Sedangkan perusahaan yang membagikan

Page 95: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xcv

dividen dalam jumlah besar biasanya berharap agar nilai perusahaannya

meningkat sejalan dengan jumlah dividen yang dibagikan.

c. Nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin

pada harga sahamnya (Fama (1978), Wright dan Ferris (1997). Harga saham

digunakan sebagai proksi nilai perusahaan karena harga saham merupakan

harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila investor ingin

memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Jadi semakin tinggi

nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik

perusahaan (Wright dan Ferris, 1997). Nilai perusahaan dihitung Log harga

penutupan saham.

Nilai Perusahaan = Log (Harga Penutupan Saham Per Lembar)

Tabel 4.4

Nilai Perusahaan

No Perusahaan 2004 2005 2006

1 AALI 3.4914 3.6902 4.1004

2 ADHI 2.8293 2.8573 2.9031

3 AKRA 3.0607 3.1702 3.4353

4 ANTM 3.2368 3.5533 3.9031

5 ASGR 2.5051 2.4698 2.4843

6 ASII 3.9823 4.0086 4.1959

7 AUTO 3.2844 3.4471 3.4661

8 BATA 4.1461 4.1613 4.1461

9 BLTA 2.8451 3.0170 3.2405

10 BUMI 2.9031 2.8808 2.9542

11 CENT 2.1614 3.9505 2.0414

12 CLPI 3.6816 2.6074 2.9912

13 CTBN 3.9031 3.9294 4.2304

14 DLTA 4.1613 4.5563 4.3579

15 EKAD 2.3891 3.5315 2.2041

16 EPMT 2.7403 2.8751 2.8129

17 FAST 4.0212 3.0792 3.2601

Page 96: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xcvi

18 GGRM 4.1319 4.0663 4.0086

19 GMTD 3.6284 2.5623 2.6232

20 HEXA 3.4878 2.9827 2.9542

21 HITS 3.4624 3.7482 3.0043

22 HMSP 3.8228 3.9494 3.9867

23 INCO 4.0626 4.1189 4.4914

24 INDF 2.9031 2.9590 3.1303

25 INDR 2.7959 2.6721 2.6812

26 ISAT 3.7597 3.7443 3.8293

27 KAEF 3.3117 3.1614 2.2175

28 LION 3.2304 3.3010 3.3424

29 LMSH 3.1832 3.2787 3.2304

30 LTLS 2.5682 2.6812 3.6074

31 MEDC 3.3170 3.5283 3.5502

32 MERK 4.3579 4.3856 4.6020

33 MLBI 4.6284 4.6989 4.7403

34 MPPA 2.7596 2.9823 2.9031

35 MYOR 3.0792 3.9138 3.2095

36 PBRX 2.6074 2.5740 2.5797

37 PLIN 3.7558 3.7558 3.0414

38 PNSE 2.9542 2.8512 3.8451

39 PTBA 3.1832 3.2553 3.5471

40 PTRO 3.6047 3.8451 3.7817

41 RALS 2.8893 2.9085 2.9395

42 RIGS 2.9164 2.9956 3.0000

43 RMBA 4.0414 2.1303 3.4913

44 SCMA 2.8603 2.8061 2.9031

45 SMDR 3.5740 3.8663 3.8228

46 SMGR 4.2672 4.2504 4.5599

47 SMRA 2.7958 2.8751 3.0682

48 SMSM 3.4624 2.4843 2.5441

49 SUMI 2.7596 3.6335 3.9138

50 SQBI 4.5441 4.5911 4.7443

51 TBLA 2.3617 3.3010 2.3802

52 TCID 3.6021 3.6128 3.8419

53 TGKA 2.4393 2.4624 2.4393

54 TINS 3.6459 3.2601 3.6459

55 TLKM 4.0043 3.7708 4.0043

56 TOTO 3.7781 3.7781 3.8195

57 TRST 2.3117 2.1761 2.1613

58 TSPC 3.8808 3.7520 2.9542

59 TURI 4.0293 2.8388 2.8512

60 UNSP 2.4913 2.6180 2.9867

61 UNTR 3.3569 3.5652 3.8612

62 UNVR 3.5185 3.6309 3.8195

Rata-Rata 3.3463 3.3566 3.3772

Page 97: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xcvii

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata Nilai Perusahaan pada

tahun 200 lebih tinggi dibandingkan tahun 2004 dan 2005. Tahun 2004 rata-

rata Nilai Perusahaan sebesar 3.3463, dimana nilai tertinggi Nilai Perusahaan

dimiliki oleh perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 4.6284

sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan Centrine Online Tbk yaitu

sebesar 2.1614. Sementara itu, rata-rata Nilai Perusahaan tahun 2005 sebesar

3.3566, dimana nilai tertinggi dimiliki oleh perusahaan Multi Bintang

Indonesia Tbk. yaitu sebesar 4.6989 sedangkan terendah dimiliki oleh

perusahaan Trias Sentosa Tbk yaitu sebesar 2.1761. Sedangkan rata-rata Nilai

Perusahaan tahun 2006 sebesar 3.3772, dimana nilai tertinggi dimiliki oleh

perusahaan Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 4.7443

sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan Centrine Online Tbk yaitu

sebesar 2.0414.

C. Analisis Faktor

Analisis Faktor merupakan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi

variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu

himpunan variabel observasi.

Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau

dengan kata lain melakukan peringkasaan sejumlah variabel menjadi lebih

kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi

beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga

ditemukan variabel-variabel atau faktor yang dominan atau penting untuk

Page 98: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xcviii

dianalisis lebih lanjut, misalnya dengan dikorelasikan dengan variabel

tergantung.

Hasil pengujian analisis faktor tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel

dibawah ini.

Tabel. 4.5

KMO and Bartlett's Test

.509

146.303

10

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test of

Sphericity

Didasarkan hasil penghitungan tabel 4.5 di atas angka Kaiser-Myer-Olkin

(KMO) Measure of Sampling Adequecy adalah sebesar 0,509 dengan

signifikansi sebesar 0.000. angka 0.509 berada diatas 0.5 dan signifikansi

0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga variabel diatas dapat terus dianalisis lebih

lanjut. Artinya, benar-benar terdapat korelasi antar variabel bebas.

Tabel. 4.6

Anti-image Matrices

.998 -.018 .002 -.002 .026

-.018 .496 -.351 -.039 -.010

.002 -.351 .497 .011 -.022

-.002 -.039 .011 .908 -.265

.026 -.010 -.022 -.265 .908

.587a -.025 .003 -.003 .027

-.025 .506a -.706 -.058 -.015

.003 -.706 .505a .016 -.033

-.003 -.058 .016 .525a -.292

.027 -.015 -.033 -.292 .533a

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

PER MVEBVE MVABVA CAPBVA CAPMVA

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Page 99: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

xcix

Dari hasil tabel 4.6 tersebut di atas terlihat pada output Anti-image

Correlation terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai MSA kurang

0.5. maka variabel tersebut dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut.

Tabel. 4.7

Communalities

1.000 .019

1.000 .852

1.000 .852

1.000 .641

1.000 .646

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Nilai communalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari suatu

variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. untuk rasio

MVABVA sebesar 0.852. hal ini berarti bahwa sekitar 85.2 % dari variabel

MVABVA bisa dijelaskan oleh factor yang terbentuk. Dimana jika dilihat

dalam pada tabel 4.6 (component matrix, ada dua komponen, berarti ada dua

faktor yang terbentuk).

Untuk rasio MVEBVE angka yang diperoleh adalah 0.852 yang berarti

bahwa 85.2 % varians dari rasio ini dapat dijelaskan oleh 2 faktor yang

terbentuk. Rasio CAPBVA angka yang diperoleh 0.641 yang berarti bahwa

64.1 % varians dari rasio ini dapat dijelaskan oleh 2 faktor yang terbentuk.

Rasio CAPMVA angka yang diperoleh 0.646 yang berarti bahwa 64.6 %

varians dari rasio ini dapat dijelaskan oleh 2 faktor yang terbentuk. Dan rasio

PER angka yang diperoleh 0.019 yang berarti bahwa 1.9 % varians dari rasio

ini dapat dijelaskan oleh 2 faktor yang terbentuk. Jadi jumlah kelima nilai

Page 100: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

c

communalities tersebut adalah 3.010. semakin besar communalities berarti

semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk

Tabel. 4.8

Total Variance Explained

1.755 35.103 35.103 1.755 35.103 35.103 1.719 34.374 34.374

1.254 25.083 60.185 1.254 25.083 60.185 1.291 25.811 60.185

.997 19.931 80.116

.704 14.070 94.186

.291 5.814 100.000

Component

1

2

3

4

5

Total % of VarianceCumulative % Total % of VarianceCumulative % Total % of VarianceCumulative %

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared LoadingsRotation Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Pada tabel 4.8 di atas ditunjukkan angka eigenvalues dari masing-masing

factor. Susunan angka eigenvalues selalu diurutkan dari yang terbesar sampai

yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalues dibawah 1 tidak

digunakan untuk menghitung jumlah faktor yang terbenuk dari tabel di atas,

terlihat bahwa hanya faktor 1 dan faktor 2 saja yang memiliki nilai

eigenvalues di atas 1 sehingga dapat disimpulkan hanya terdapat 2 faktor yang

terbentuk. Artinya untuk mencapai nilai communalities sebesar 3.010

dibutuhkan dua faktor yang mempunyai nilai eigenvalues di atas 1, faktor

pertama 1.755 dan faktor kedua 1.254. Jadi dalam penelitian ini dibutuhkan

ini, dua faktor dibutuhkan untuk menjelaskan hubungan timbal balik antar

proksi IOS.

Eigenvalues menunujukkan kepentingan relatif masing-masing faktor

dalam menghitung varian kelima variabel yang dianalisis. Jumlah angka

eigenvalues seluruhnya yaitu 1.754 + 1.254 + 0.997 + 0.704 + 0.291 = 5

Faktor pertama dapat menjelaskan varians kelima variabel tersebut sebesar

1.754/5 x 100 % = 35.08 %. Sedangkan faktor kedua dapat menjelaskan

Page 101: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

ci

varians kelima variabel tersebut sebesar 1.254/5 x 100% = 25.08 %. Sehingga

total kedua faktor akan dapat menjelaskan 35.08 % + 25.08 % = 60.16 % dari

variabilitas kelima variabel asli tersebut.

Tabel. 4.9

Rotated Component Matrixa

.082 -.111

.923 .029

.923 .006

.064 .798

.070 .801

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

1 2

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Rotation converged in 3 iterations.a.

Berdasarkan tabel 4.9 merupakan tabel component matrix hasil proses

rotasi yang menunjukkan distribusi kelima variabel tersebut pada dua faktor

yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada variabel tersebut adalah factor

loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan

faktor 1 dan faktor 2. Setelah diketahui bahwa ada dua faktor yang terbentuk

langkah selanjutnya adalah penentuan suatu variabel untuk masuk ke dalam

suatu faktor yang terbentuk.

Penentuan suatu variabel masuk ke dalam suatu faktor tertentu dilakukan

dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris. Seperti pada

variabel MVABVA, angka factor loadings 1 sebesar 0.923 sedangkan factor

loadings 2 sebesar 0.006. oleh karena itu, maka variabel MVABVA masuk ke

dalam faktor 1 karena memiliki factor loadings yang terbesar. Variabel

MVEBVE, angka factor loadings 1 sebesar 0.923 dan factor loadings 2

Page 102: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cii

sebesar -0.029 maka MVEBVE masuk ke dalam faktor 1 karena memiliki

angka terbesar. Variabel CAPBVA, angka factor loadings 1 dan 2 masing-

masing 0.064 dan 0.798. dengan melihat angka ini maka CAPBVA masuk ke

dalam faktor 2 karena memiliki angka terbesar. Variabel CAPMVA, angka

factor loadings 1 dan 2 masing-masing 0.070 dan 0.801 sehingga CAPMVA

masuk ke dalam faktor 2. Variabel PER, angka factor loadings 1 sebesar

0.082 dan factor loadings 2 sebesar -0.111 (tanda “-“ hanya menunjukkan

arah korelasi). Oleh sebab itu, maka PER masuk ke dalam faktor 2 karena

memiliki angka terbesar.

Jadi dari lima variabel asli yang digunakan dapat diringkas menjadi 2

kumpulan variabel baru atau faktor yang mencerminkan variabel aslinya.

faktor 1 merupakan proksi IOS berdasarkan harga yang berhubungan dengan

nilai pasar ekuitas (MVEBVE) dan nilai pasar aset (MVABVA) dengan

loading masing- 0.923 dan 0.923. sedangkan faktor kedua merupakan proksi

IOS berdasarkan investasi yang berhubungan dengan tambahan modal melalui

nilai investasi riil berupa aktiva tetap (CAPBVA), aliran modal saham

perusahaan (CAPMVA) dan nilai laba per lembar saham (PER) dengan

loading masing-masing 0.798, 0.801 dan -0.111.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka persamaan untuk faktor baru yang

terbentuk adalah sebagai berikut:

F1 = 0.923 MVABVA + 0.923 MVEBVE

F2 = 0.798 CAPBVA + 0.801 CAPMVA – 0.111 PER

Page 103: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

ciii

Kemudian untuk proses pengklasifikasian perusahaan ke dalam

perusahaan tumbuh atau tidak tumbuh didasarkan atas penjumlahan skor atau

indeks faktor tersebut untuk menggantikan kelima variabel asli tersebut.

Berikut ini merupakan indeks faktor yang diperoleh untuk masing-masing

perusahaan yang diurutkan berdasarkan besar penjumlahan kedua indeks

faktor yang diperoleh.

Tabel 4.10

Pengklasifikasian Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh

No Perusahaan Tahun Fact_1 Fact_2 Jumlah

1 HMSP 2005 5.12913 1.48151 6.61064

2 ANTM 2004 0.20225 5.19056 5.39281

3 PTRO 2004 -0.78667 5.46734 4.68067

4 UNSP 2006 4.67443 -0.5834 4.09103

5 BUMI 2004 4.62579 -0.63502 3.99077

6 TLKM 2005 0.40215 3.38066 3.78281

7 UNTR 2006 0.87196 2.79817 3.67013

8 UNTR 2004 0.6177 2.84834 3.46604

9 RIGS 2006 -0.56788 3.84815 3.28027

10 PTBA 2006 4.05599 -0.79212 3.26387

11 ADHI 2004 2.81471 -0.02842 2.78629

12 ADHI 2006 2.61684 0.13309 2.74993

13 HEXA 2005 -0.39918 2.99203 2.59285

14 BUMI 2005 3.05609 -0.49295 2.56314

15 TSPC 2006 0.01383 2.52852 2.54235

16 HMSP 2004 0.7273 1.63691 2.36421

17 BLTA 2004 1.72922 0.5673 2.29652

18 ADHI 2005 1.66455 0.59138 2.25593

19 BUMI 2006 2.02657 -0.02149 2.00508

20 BLTA 2006 2.20249 -0.29301 1.90948

21 TLKM 2004 2.49383 -0.61732 1.87651

22 BLTA 2005 0.87432 0.95522 1.82954

23 BATA 2005 -0.64267 2.29719 1.65452

24 UNSP 2005 1.21631 0.2127 1.42901

25 UNTR 2005 0.83334 0.46289 1.29623

26 INCO 2006 1.78156 -0.48557 1.29599

27 BATA 2004 -0.70528 1.86466 1.15938

28 TLKM 2006 0.94982 0.0536 1.00342

29 CTBN 2006 -0.52903 1.40995 0.88092

Page 104: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

civ

30 SMRA 2006 0.34113 0.45866 0.79979

31 INDF 2006 1.09949 -0.3855 0.71399

32 TCID 2006 -0.81645 1.46967 0.65322

33 ISAT 2006 0.67891 -0.03935 0.63956

34 UNVR 2004 0.39631 0.22347 0.61978

35 ANTM 2005 0.6261 -0.02274 0.60336

36 EPMT 2004 0.09122 0.45609 0.54731

37 ANTM 2006 1.29009 -0.75852 0.53157

38 TINS 2006 0.98665 -0.45704 0.52961

39 PTRO 2005 -0.59814 1.10512 0.50698

40 AALI 2004 0.69292 -0.1925 0.50042

41 ISAT 2004 0.2021 0.27513 0.47723

42 PTBA 2005 0.81658 -0.35314 0.46344

43 MEDC 2005 0.59955 -0.13677 0.46278

44 ISAT 2005 0.15776 0.30346 0.46122

45 RMBA 2006 0.37395 0.03206 0.40601

46 ASII 2004 0.36351 -0.03666 0.32685

47 SMGR 2006 0.58345 -0.29103 0.29242

48 SMRA 2005 0.43638 -0.15362 0.28276

49 INDF 2004 0.7164 -0.4443 0.2721

50 SMDR 2006 -0.41853 0.68694 0.26841

51 AALI 2006 0.41692 -0.15053 0.26639

52 HEXA 2006 -0.0898 0.34049 0.25069

53 AALI 2005 0.17437 0.02248 0.19685

54 PTBA 2004 0.47547 -0.29122 0.18425

55 MPPA 2005 -0.207 0.38537 0.17837

56 TBLA 2006 0.32672 -0.16656 0.16016

57 TSPC 2005 0.12255 0.03652 0.15907

58 TOTO 2005 -0.4395 0.55942 0.11992

59 TRST 2004 -0.54264 0.6609 0.11826

60 MEDC 2006 0.23688 -0.12266 0.11422

61 AKRA 2006 0.10643 -0.01039 0.09604

62 TURI 2004 0.16758 -0.08831 0.07927

63 UNVR 2006 0.31797 -0.26631 0.05166

64 PBRX 2006 -0.27726 0.32715 0.04989

65 HITS 2005 -0.55895 0.58812 0.02917

66 UNSP 2004 -0.13308 0.15353 0.02045

67 ASGR 2005 0.37241 -0.35823 0.01418

68 ASII 2005 0.06709 -0.05654 0.01055

69 TSPC 2004 0.15116 -0.15413 -0.00297

70 GGRM 2004 -0.36626 0.32898 -0.03728

71 AUTO 2004 -0.36515 0.27394 -0.09121

72 EPMT 2005 -0.13352 0.03349 -0.10003

73 TBLA 2004 -0.26831 0.13554 -0.13277

74 INDF 2005 0.72869 -0.86522 -0.13653

75 TCID 2004 -0.74693 0.57291 -0.17402

76 MYOR 2005 -0.54036 0.35802 -0.18234

77 MLBI 2005 -0.48766 0.29601 -0.19165

Page 105: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cv

78 RALS 2006 0.14021 -0.33884 -0.19863

79 TCID 2005 -0.81535 0.58979 -0.22556

80 ASII 2006 0.02582 -0.27128 -0.24546

81 RALS 2005 -0.08684 -0.17768 -0.26452

82 SMRA 2004 -0.17047 -0.10197 -0.27244

83 TOTO 2004 -0.35043 0.07781 -0.27262

84 TINS 2004 0.14331 -0.42542 -0.28211

85 HITS 2004 -0.2178 -0.08251 -0.30031

86 TURI 2005 -0.30776 -0.00752 -0.31528

87 EPMT 2006 -0.17027 -0.15066 -0.32093

88 TINS 2005 -0.1024 -0.22125 -0.32365

89 RIGS 2004 -0.91765 0.59363 -0.32402

90 CLPI 2006 0.30807 -0.64054 -0.33247

91 PTRO 2006 -0.52847 0.18182 -0.34665

92 MLBI 2006 -0.42334 0.03621 -0.38713

93 SQBI 2004 -0.51932 0.12451 -0.39481

94 AKRA 2004 -0.50011 0.09452 -0.40559

95 LTLS 2004 -0.39048 -0.02089 -0.41137

96 MLBI 2004 -0.56096 0.13874 -0.42222

97 AKRA 2005 -0.22702 -0.21019 -0.43721

98 LTLS 2005 -0.22978 -0.20909 -0.43887

99 MPPA 2006 -0.31888 -0.14202 -0.4609

100 SQBI 2005 -0.24917 -0.21272 -0.46189

101 ASGR 2006 -0.01763 -0.45572 -0.47335

102 FAST 2006 -0.64109 0.16419 -0.4769

103 PLIN 2006 -0.65426 0.17555 -0.47871

104 AUTO 2005 -0.55603 0.07566 -0.48037

105 RMBA 2005 -0.0645 -0.44484 -0.50934

106 TRST 2005 -0.43351 -0.0849 -0.51841

107 PNSE 2004 -0.32284 -0.21112 -0.53396

108 MEDC 2004 -0.41574 -0.11885 -0.53459

109 PNSE 2005 -0.31434 -0.223 -0.53734

110 LTLS 2006 -0.39031 -0.15508 -0.54539

111 EKAD 2004 -0.09251 -0.47415 -0.56666

112 MYOR 2006 -0.23456 -0.34644 -0.581

113 TBLA 2005 -0.21446 -0.37088 -0.58534

114 SCMA 2005 -0.25226 -0.33381 -0.58607

115 SQBI 2006 -0.66692 0.07268 -0.59424

116 SMDR 2005 -0.46172 -0.13292 -0.59464

117 INDR 2006 -0.49171 -0.12053 -0.61224

118 INDR 2005 -0.48535 -0.1327 -0.61805

119 GGRM 2005 -0.45456 -0.20704 -0.6616

120 PLIN 2004 -0.50918 -0.15671 -0.66589

121 AUTO 2006 -0.60473 -0.06838 -0.67311

122 INDR 2004 -0.38491 -0.29382 -0.67873

123 DLTA 2004 -0.78678 0.08234 -0.70444

124 GGRM 2006 -0.49065 -0.21681 -0.70746

125 PLIN 2005 -0.60915 -0.103 -0.71215

Page 106: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cvi

126 MPPA 2004 -0.44471 -0.2733 -0.71801

127 UNVR 2005 -0.53329 -0.18892 -0.72221

128 GMTD 2004 -0.40912 -0.33072 -0.73984

129 TURI 2006 -0.17777 -0.56642 -0.74419

130 MERK 2004 -0.59004 -0.15704 -0.74708

131 GMTD 2005 -0.44426 -0.3129 -0.75716

132 GMTD 2006 -0.45576 -0.3128 -0.76856

133 LION 2004 -0.8169 0.04823 -0.76867

134 FAST 2005 -0.63952 -0.13093 -0.77045

135 PNSE 2006 -0.45774 -0.32038 -0.77812

136 MYOR 2004 -0.51347 -0.26645 -0.77992

137 RMBA 2004 -0.29184 -0.49621 -0.78805

138 SMSM 2006 -0.68411 -0.10559 -0.7897

139 TGKA 2006 -0.39897 -0.40661 -0.80558

140 CTBN 2005 -0.64477 -0.20773 -0.8525

141 HMSP 2006 -0.51508 -0.34504 -0.86012

142 TRST 2006 -0.52578 -0.33473 -0.86051

143 DLTA 2006 -0.77266 -0.09057 -0.86323

144 SCMA 2004 -0.43464 -0.43083 -0.86547

145 SMSM 2004 -0.60335 -0.26692 -0.87027

146 INCO 2004 -0.62813 -0.24584 -0.87397

147 CLPI 2005 -0.47039 -0.40407 -0.87446

148 INCO 2005 -0.64721 -0.24553 -0.89274

149 LMSH 2004 -0.52444 -0.36981 -0.89425

150 KAEF 2004 -0.55305 -0.34831 -0.90136

151 TGKA 2005 -0.4214 -0.48121 -0.90261

152 FAST 2004 -0.6359 -0.28348 -0.91938

153 SMSM 2005 -0.6261 -0.32102 -0.94712

154 EKAD 2005 -0.63631 -0.32161 -0.95792

155 RALS 2004 -0.4414 -0.52623 -0.96763

156 LMSH 2006 -0.78637 -0.18256 -0.96893

157 SCMA 2006 -0.59166 -0.38359 -0.97525

158 BATA 2006 -0.67211 -0.31023 -0.98234

159 KAEF 2005 -0.62534 -0.36626 -0.9916

160 SMGR 2004 -0.25117 -0.74467 -0.99584

161 LION 2006 -0.81255 -0.1878 -1.00035

162 DLTA 2005 -0.7439 -0.26591 -1.00981

163 MERK 2006 -0.6724 -0.34109 -1.01349

164 TGKA 2004 -0.11048 -0.90725 -1.01773

165 EKAD 2006 -0.73722 -0.29498 -1.0322

166 KAEF 2006 -0.59991 -0.45358 -1.05349

167 LMSH 2005 -0.60181 -0.46728 -1.06909

168 SMDR 2004 -0.57131 -0.53744 -1.10875

169 SUMI 2005 -0.63476 -0.47979 -1.11455

170 CLPI 2004 -0.56382 -0.55249 -1.11631

171 SMGR 2005 -0.53469 -0.60139 -1.13608

172 MERK 2005 -0.72916 -0.41619 -1.14535

173 LION 2005 -0.79374 -0.41752 -1.21126

Page 107: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cvii

174 ASGR 2004 -0.16762 -1.09527 -1.26289

175 RIGS 2005 -0.11728 -1.22839 -1.34567

176 SUMI 2006 -0.65233 -0.73395 -1.38628

177 PBRX 2004 0.22527 -1.6251 -1.39983

178 SUMI 2004 -0.65817 -0.82567 -1.48384

179 CTBN 2004 -0.64464 -0.94481 -1.58945

180 HITS 2006 -0.58014 -1.29422 -1.87436

181 CENT 2004 -0.81502 -1.10456 -1.91958

182 TOTO 2006 -0.45519 -1.49489 -1.95008

183 HEXA 2004 0.66377 -2.78171 -2.11794

184 CENT 2005 -0.84884 -1.29072 -2.13956

185 PBRX 2005 -0.20587 -2.17686 -2.38273

186 CENT 2006 -0.83131 -2.04808 -2.87939

Tabel 4.10 diatas merupakan sampel awal sebanyak 62 perusahaan (3

tahun) berdasarkan indeks faktor yang diurutkan dari yang terbesar hingga

yang terkecil. Penentuan perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh berdasarkan

pada penjumlahan kedua faktor tersebut (fac_1 dan fac_2). Fac1_1 dan fac1_2

adalah variabel reperesentasi dari MVABVA, MVEBVE, CAPBVA,

CAPMVA dan PER setelah diekstrasikan dengan common factor analysis.

Penjumlahan kedua faktor ini kemudian diperingkat. 40 % tertinggi masuk

kategori perusahaan yang tumbuh dan 40 % terendah masuk perusahaan yang

tidak tumbuh. Sedangkan 20% ditengah dihilangkan karena kurang ekstrim

untuk membedakan klasifikasi perusahaan. Dari 62 sampel penelitian

perusahaan per tahun maka dapat didapatkan hasil seperti tabel 4.11 dan 4.12

dibawah ini :

Page 108: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cviii

Tabel 4.11

Perusahaan Tumbuh

No Perusahaan Tahun Fact_1 Fact_2 Jumlah

1 HMSP 2005 5.12913 1.48151 6.61064

2 ANTM 2004 0.20225 5.19056 5.39281

3 PTRO 2004 -0.78667 5.46734 4.68067

4 UNSP 2006 4.67443 -0.5834 4.09103

5 BUMI 2004 4.62579 -0.63502 3.99077

6 TLKM 2005 0.40215 3.38066 3.78281

7 UNTR 2006 0.87196 2.79817 3.67013

8 UNTR 2004 0.6177 2.84834 3.46604

9 RIGS 2006 -0.56788 3.84815 3.28027

10 PTBA 2006 4.05599 -0.79212 3.26387

11 ADHI 2004 2.81471 -0.02842 2.78629

12 ADHI 2006 2.61684 0.13309 2.74993

13 HEXA 2005 -0.39918 2.99203 2.59285

14 BUMI 2005 3.05609 -0.49295 2.56314

15 TSPC 2006 0.01383 2.52852 2.54235

16 HMSP 2004 0.7273 1.63691 2.36421

17 BLTA 2004 1.72922 0.5673 2.29652

18 ADHI 2005 1.66455 0.59138 2.25593

19 BUMI 2006 2.02657 -0.02149 2.00508

20 BLTA 2006 2.20249 -0.29301 1.90948

21 TLKM 2004 2.49383 -0.61732 1.87651

22 BLTA 2005 0.87432 0.95522 1.82954

23 BATA 2005 -0.64267 2.29719 1.65452

24 UNSP 2005 1.21631 0.2127 1.42901

25 UNTR 2005 0.83334 0.46289 1.29623

26 INCO 2006 1.78156 -0.48557 1.29599

27 BATA 2004 -0.70528 1.86466 1.15938

28 TLKM 2006 0.94982 0.0536 1.00342

29 CTBN 2006 -0.52903 1.40995 0.88092

30 SMRA 2006 0.34113 0.45866 0.79979

31 INDF 2006 1.09949 -0.3855 0.71399

32 TCID 2006 -0.81645 1.46967 0.65322

33 ISAT 2006 0.67891 -0.03935 0.63956

34 UNVR 2004 0.39631 0.22347 0.61978

35 ANTM 2005 0.6261 -0.02274 0.60336

36 EPMT 2004 0.09122 0.45609 0.54731

37 ANTM 2006 1.29009 -0.75852 0.53157

38 TINS 2006 0.98665 -0.45704 0.52961

39 PTRO 2005 -0.59814 1.10512 0.50698

40 AALI 2004 0.69292 -0.1925 0.50042

41 ISAT 2004 0.2021 0.27513 0.47723

Page 109: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cix

42 PTBA 2005 0.81658 -0.35314 0.46344

43 MEDC 2005 0.59955 -0.13677 0.46278

44 ISAT 2005 0.15776 0.30346 0.46122

45 RMBA 2006 0.37395 0.03206 0.40601

46 ASII 2004 0.36351 -0.03666 0.32685

47 SMGR 2006 0.58345 -0.29103 0.29242

48 SMRA 2005 0.43638 -0.15362 0.28276

49 INDF 2004 0.7164 -0.4443 0.2721

50 SMDR 2006 -0.41853 0.68694 0.26841

51 AALI 2006 0.41692 -0.15053 0.26639

52 HEXA 2006 -0.0898 0.34049 0.25069

53 AALI 2005 0.17437 0.02248 0.19685

54 PTBA 2004 0.47547 -0.29122 0.18425

55 MPPA 2005 -0.207 0.38537 0.17837

56 TBLA 2006 0.32672 -0.16656 0.16016

57 TSPC 2005 0.12255 0.03652 0.15907

58 TOTO 2005 -0.4395 0.55942 0.11992

59 TRST 2004 -0.54264 0.6609 0.11826

60 MEDC 2006 0.23688 -0.12266 0.11422

61 AKRA 2006 0.10643 -0.01039 0.09604

62 TURI 2004 0.16758 -0.08831 0.07927

63 UNVR 2006 0.31797 -0.26631 0.05166

64 PBRX 2006 -0.27726 0.32715 0.04989

65 HITS 2005 -0.55895 0.58812 0.02917

66 UNSP 2004 -0.13308 0.15353 0.02045

67 ASGR 2005 0.37241 -0.35823 0.01418

68 ASII 2005 0.06709 -0.05654 0.01055

69 TSPC 2004 0.15116 -0.15413 -0.00297

70 GGRM 2004 -0.36626 0.32898 -0.03728

71 AUTO 2004 -0.36515 0.27394 -0.09121

72 EPMT 2005 -0.13352 0.03349 -0.10003

73 TBLA 2004 -0.26831 0.13554 -0.13277

74 INDF 2005 0.72869 -0.86522 -0.13653

75 TCID 2004 -0.74693 0.57291 -0.17402

76 MYOR 2005 -0.54036 0.35802 -0.18234

Page 110: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cx

Tabel 4.12

Perusahaan Tidak Tumbuh

No Perusahaan Tahun Fact_1 Fact_2 Jumah

1 EKAD 2004 -0.09251 -0.47415 -0.56666

2 MYOR 2006 -0.23456 -0.34644 -0.581

3 TBLA 2005 -0.21446 -0.37088 -0.58534

4 SCMA 2005 -0.25226 -0.33381 -0.58607

5 SQBI 2006 -0.66692 0.07268 -0.59424

6 SMDR 2005 -0.46172 -0.13292 -0.59464

7 INDR 2006 -0.49171 -0.12053 -0.61224

8 INDR 2005 -0.48535 -0.1327 -0.61805

9 GGRM 2005 -0.45456 -0.20704 -0.6616

10 PLIN 2004 -0.50918 -0.15671 -0.66589

11 AUTO 2006 -0.60473 -0.06838 -0.67311

12 INDR 2004 -0.38491 -0.29382 -0.67873

13 DLTA 2004 -0.78678 0.08234 -0.70444

14 GGRM 2006 -0.49065 -0.21681 -0.70746

15 PLIN 2005 -0.60915 -0.103 -0.71215

16 MPPA 2004 -0.44471 -0.2733 -0.71801

17 UNVR 2005 -0.53329 -0.18892 -0.72221

18 GMTD 2004 -0.40912 -0.33072 -0.73984

19 TURI 2006 -0.17777 -0.56642 -0.74419

20 MERK 2004 -0.59004 -0.15704 -0.74708

21 GMTD 2005 -0.44426 -0.3129 -0.75716

22 GMTD 2006 -0.45576 -0.3128 -0.76856

23 LION 2004 -0.8169 0.04823 -0.76867

24 FAST 2005 -0.63952 -0.13093 -0.77045

25 PNSE 2006 -0.45774 -0.32038 -0.77812

26 MYOR 2004 -0.51347 -0.26645 -0.77992

27 RMBA 2004 -0.29184 -0.49621 -0.78805

28 SMSM 2006 -0.68411 -0.10559 -0.7897

29 TGKA 2006 -0.39897 -0.40661 -0.80558

30 CTBN 2005 -0.64477 -0.20773 -0.8525

31 HMSP 2006 -0.51508 -0.34504 -0.86012

32 TRST 2006 -0.52578 -0.33473 -0.86051

33 DLTA 2006 -0.77266 -0.09057 -0.86323

34 SCMA 2004 -0.43464 -0.43083 -0.86547

35 SMSM 2004 -0.60335 -0.26692 -0.87027

36 INCO 2004 -0.62813 -0.24584 -0.87397

37 CLPI 2005 -0.47039 -0.40407 -0.87446

38 INCO 2005 -0.64721 -0.24553 -0.89274

39 LMSH 2004 -0.52444 -0.36981 -0.89425

40 KAEF 2004 -0.55305 -0.34831 -0.90136

41 TGKA 2005 -0.4214 -0.48121 -0.90261

42 FAST 2004 -0.6359 -0.28348 -0.91938

43 SMSM 2005 -0.6261 -0.32102 -0.94712

44 EKAD 2005 -0.63631 -0.32161 -0.95792

Page 111: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxi

45 RALS 2004 -0.4414 -0.52623 -0.96763

46 LMSH 2006 -0.78637 -0.18256 -0.96893

47 SCMA 2006 -0.59166 -0.38359 -0.97525

48 BATA 2006 -0.67211 -0.31023 -0.98234

49 KAEF 2005 -0.62534 -0.36626 -0.9916

50 SMGR 2004 -0.25117 -0.74467 -0.99584

51 LION 2006 -0.81255 -0.1878 -1.00035

52 DLTA 2005 -0.7439 -0.26591 -1.00981

53 MERK 2006 -0.6724 -0.34109 -1.01349

54 TGKA 2004 -0.11048 -0.90725 -1.01773

55 EKAD 2006 -0.73722 -0.29498 -1.0322

56 KAEF 2006 -0.59991 -0.45358 -1.05349

57 LMSH 2005 -0.60181 -0.46728 -1.06909

58 SMDR 2004 -0.57131 -0.53744 -1.10875

59 SUMI 2005 -0.63476 -0.47979 -1.11455

60 CLPI 2004 -0.56382 -0.55249 -1.11631

61 SMGR 2005 -0.53469 -0.60139 -1.13608

62 MERK 2005 -0.72916 -0.41619 -1.14535

63 LION 2005 -0.79374 -0.41752 -1.21126

64 ASGR 2004 -0.16762 -1.09527 -1.26289

65 RIGS 2005 -0.11728 -1.22839 -1.34567

66 SUMI 2006 -0.65233 -0.73395 -1.38628

67 PBRX 2004 0.22527 -1.6251 -1.39983

68 SUMI 2004 -0.65817 -0.82567 -1.48384

69 CTBN 2004 -0.64464 -0.94481 -1.58945

70 HITS 2006 -0.58014 -1.29422 -1.87436

71 CENT 2004 -0.81502 -1.10456 -1.91958

72 TOTO 2006 -0.45519 -1.49489 -1.95008

73 HEXA 2004 0.66377 -2.78171 -2.11794

74 CENT 2005 -0.84884 -1.29072 -2.13956

75 PBRX 2005 -0.20587 -2.17686 -2.38273

76 CENT 2006 -0.83131 -2.04808 -2.87939

Page 112: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxii

D. Analisis Pengujian Model Regresi Perusahaan Tumbuh

Berdasarkan tabel 4.11 maka perusahaan tumbuh dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel. 4.13

Perusahaan Tumbuh

No Perusahaan

Tahun

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA IOS

DPR NP

1 AALI

2004 6.09 1.93 1.56 0.04 0.03 9.64 0.49

3.49

2 AALI

2005 9.76 1.14 1.12 0.07 0.06 12.1

6 0.65

3.69

3 AALI

2006 25.2

0 1.14 1.35 0.07 0.05 27.8

2 0.19

4.10

4 ADHI

2004 17.2

5 6.77 2.57 0.08 0.13 26.8

0 0.50

2.83

5 ADHI

2005 16.6

4 5.09 1.63 0.23 0.14 23.7

4 0.30

2.86

6 ADHI

2006 15.0

8 7.55 2.01 0.16 0.08 24.8

7 0.20

2.90

7 AKRA 2006 13.2

9 1.07 1.03 0.09 0.03 15.5

1 0.32

3.44

8 ANTM

2004 4.08 1.42 1.17 0.42 1.66 8.74 0.35

3.24

9 ANTM

2005 8.10 1.94 1.45 0.02 0.12 11.6

3 0.34

3.55

10 ANTM

2006 9.83 2.76 2.03 -0.07 -0.03 14.5

2 0.40

3.90

11 ASGR

2005 12.0

3 1.46 1.25 0.01 0.01 14.7

5 0.93

2.47

12 ASII

2004 7.19 1.56 1.24 0.06 0.05 10.1

0 0.28

3.98

13 ASII

2005 16.6

4 0.97 0.99 0.06 0.06 18.7

2 0.33

4.01

14 AUTO 2004 6.55 0.42 0.67 0.08 0.12 7.85 0.20

3.28

15 BATA

2004 5.19 0.05 0.37 0.01 0.83 6.46 0.56

4.15

16 BATA

2005 7.51 0.05 0.45 0.04 0.98 9.03 0.52

4.16

17 BLTA

2004 11.9

3 2.43 2.78 0.17 0.22 17.5

3 0.13

2.85

18 BLTA

2005 16.7

0 2.75 1.44 0.29 0.20 21.3

8 0.13

3.02

19 BLTA

2006 28.0

0 4.74 2.43 0.09 0.04 35.2

9 0.14

3.24

20 BUMI

2004 12.8

1 13.84 2.37 0.01 0.01 29.0

3 0.08

2.90

21 BUMI

2005 12.0

7 9.33 1.94 0.02 0.01 23.3

6 0.16

2.88

Page 113: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxiii

22 BUMI

2006 8.70 6.20 1.74 0.10 0.06 16.8

0 0.15

2.95

23 CTBN

2006 6.44 0.10 0.58 0.04 0.63 7.79 0.68

4.23

24 EPMT

2004 7.02 1.12 1.04 0.23 0.02 9.43 0.98

2.74

25 EPMT

2005 8.41 0.69 0.87 0.10 0.03 10.0

9 0.96

2.88

26 GGRM

2004 14.5

6 0.38 0.63 0.10 0.15 15.8

2 0.54

4.13

27 HEXA

2005 8.25 0.19 0.74 0.09 1.20 10.4

7 0.40

2.98

28 HEXA

2006 19.1

7 0.63 0.89 0.13 0.14 20.9

6 0.96

2.95

29 HITS 2005 8.89 0.01 0.55 0.11 0.21 9.78 0.95

3.75

30 HMSP 2004 14.6

5 2.16 1.49 0.02 0.81 19.1

2 0.61

3.82

31 HMSP 2005 16.3

6 10.15 4.51 0.01 0.90 31.9

3 0.46

3.95

32 INCO

2006 6.65 0.43 3.65 0.00 0.00 10.7

4 0.94

4.49

33 INDF

2004 19.9

8 0.70 1.97 0.01 0.01 22.6

7 0.44

2.90

34 INDF

2005 69.3

0 1.79 1.23 0.00 0.00 72.3

2 0.38

2.96

35 INDF

2006 19.2

8 3.60 1.38 0.02 0.02 24.3

0 0.44

3.13

36 ISAT

2004 18.6

1 1.06 1.13 0.11 0.14 21.0

6 0.50

3.76

37 ISAT

2005 18.3

1 1.12 1.05 0.13 0.13 20.7

4 0.49

3.74

38 ISAT

2006 26.0

1 1.92 1.41 0.10 0.07 29.5

1 0.50

3.83

39 MEDC

2005 15.3

0 3.76 0.66 0.04 0.06 19.8

2 0.44

3.53

40 MEDC

2006 34.3

4 1.99 0.71 0.06 0.09 37.2

0 0.50

3.55

41 MPPA

2005 11.6

1 0.57 0.80 0.12 0.15 13.2

4 0.90

2.98

42 MYOR

2005 13.7

5 0.16 0.48 0.08 0.17 14.6

4 0.42

3.91

43 PBRX

2006 17.3

6 0.17 0.82 0.12 0.14 18.6

0 0.05

2.58

44 PTBA

2004 7.75 1.55 1.39 0.02 0.01 10.7

2 0.97

3.18

45 PTBA

2005 8.88 1.96 1.69 0.01 0.01 12.5

6 0.50

3.26

46 PTBA

2006 16.7

2 5.91 4.62 -0.01 0.00 27.2

3 0.50

3.55

47 PTRO

2004 7.16 0.08 0.32 1.66 0.14 9.36 0.82

3.60

48 PTRO

2005 8.59 0.13 0.46 0.16 0.35 9.69 0.97

3.85

Page 114: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxiv

49 RIGS

2006 39.3

3 0.00 0.40 0.64 0.92 41.2

9 0.79

3.00

50 RMBA 2006 13.1

7 1.48 1.24 0.09 0.07 16.0

5 0.92

3.49

51 SMDR

2006 18.1

5 0.13 0.64 0.15 0.24 19.3

0 0.40

3.82

52 SMGR

2006 16.6

2 1.62 1.45 0.03 0.02 19.7

5 0.50

4.56

53 SMRA

2005 9.76 1.64 1.29 0.05 0.04 12.7

7 0.96

2.88

54 SMRA

2006 19.1

7 1.42 1.19 0.25 0.04 22.0

8 0.98

3.07

55 TBLA

2004 22.5

7 0.31 0.74 0.09 0.12 23.8

2 0.29

2.30

56 TBLA

2006 59.2

3 1.07 1.03 0.11 0.10 61.5

4 0.20

2.38

57 TCID

2004 7.56 0.11 0.25 0.07 0.26 8.25 0.98

3.60

58 TCID

2006 12.5

6 0.07 0.16 0.09 0.59 13.4

7 0.95

3.84

59 TINS

2006 10.7

0 2.48 1.72 0.00 0.00 14.8

9 0.95

3.65

60 TLKM

2004 15.8

7 1.03 4.35 0.00 0.00 21.2

5 0.50

4.00

61 TLKM

2005 14.8

8 1.68 1.26 0.73 0.58 19.1

2 0.55

3.77

62 TLKM

2006 18.5

0 2.56 1.59 0.11 0.07 22.8

4 0.18

4.00

63 TOTO

2005 4.73 0.00 0.75 0.13 0.17 5.78 0.24

3.78

64 TRST 2004 20.5

0 0.00 0.50 0.14 0.25 21.3

8 0.50

2.31

65 TSPC

2004 10.5

4 2.41 0.58 0.03 0.05 13.6

1 0.55

3.88

66 TSPC

2005 38.5

7 2.48 0.33 0.06 0.17 41.6

2 0.45

2.95

67 TSPC

2006 14.8

6 2.01 0.58 0.81 0.12 18.3

7 0.94

3.75

68 TURI

2004 6.17 1.28 1.07 0.05 0.04 8.62 0.96

4.03

69 UNSP

2004 7.56 0.68 0.88 0.08 0.09 9.30 0.15

2.49

70 UNSP

2005 8.36 3.10 1.83 0.14 0.08 13.5

0 0.18

2.62

71 UNSP

2006 13.0

8 9.57 4.09 0.04 0.01 26.7

9 0.20

2.99

72 UNTR

2004 5.89 2.04 1.48 0.96 0.04 10.4

1 0.14

3.36

73 UNTR

2005 9.97 2.42 1.55 0.18 0.12 14.2

4 0.30

3.57

74 UNTR

2006 20.0

8 2.43 1.58 0.98 0.05 25.1

2 0.40

3.86

75 UNVR

2004 17.1

5 1.43 1.27 0.13 0.10 20.0

8 1.09

3.52

Page 115: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxv

76 UNVR

2006 29.2

5 1.27 1.14 0.05 0.04 31.7

4 0.91

3.82

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas ataupun keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. pengujian normalitas dalam penelitian ini

menggunakan Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Untuk mengetahui distribusi data antara variabel independen dengan

variable dependen terdistribusi dengan normal atau mendekati normal dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar. 4.1

Page 116: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxvi

Hasil Uji

Normalitas

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuh

Berdasarkan gambar 4.1 tersebut Dari gambar grafik Normal P-P Plot

tersebut di atas, dapat diketahui bahwa data ditunjukan berupa titik-titik yang

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan

demikian berdasarkan grafik normal P-P Plot tersebut dapat disimpulkan

bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Asumsi Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi terdapat

korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah

model regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 117: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxvii

Tabel. 4.14

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

3.660 .120 30.621 .000

-.013 .005 -.267 -2.386 .020 1.000 1.000

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuha.

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, menunjukkan bahwa variabel independen

(IOS) memiliki angka tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10,0.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak terjadi

masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Semakin

sedikit penyimpangan dalam suatu model, maka hasil regresi yang dihasilkan

semakin baik.

c. Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan. Jika varians

dari residual suatu pengamatan yang lain tetap berarti telah terjadi

homoskedastisitas dan sebaliknya jika berbeda dikatakan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika terjadi homoskedastisitas dikatakan mempunyai

model yang baik, cara mendeteksi dengan melihat diagram pencar (grafik

scatter plots) dibawah ini.

Gambar. 4. 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 118: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxviii

Regression Standardized Predicted Value

20-2-4

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuh

Berdasarkan gambar 4.2 di atas terlihat data sudah menyebar secara acak

dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa pada

model ini sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas, sehingga model ini

layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan

variabel independennya.

d. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi linear

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2001). Dalam penelitian ini,

pengujian autokolerasi dilakukan dengan melihat nilai uji Durbin Watson

Page 119: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxix

(DW-nya). Untuk pengambilan keputusan digunakan kriteria jika nilai DW

berada pada angka -2 sampai dengan +2, maka dapat dikatakan tidak terdapat

autokolerasi. Hasil uji autokorealasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel. 4.15

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.267a .071 .059 .52515 1.882

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuhb.

Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa angka DW bernilai +1.882. Hal ini

berarti angka DW terletak diantara -2 dan +2. Dengan demikian dapat

disimpulkan pada model ini tidak tedapat gejala autokorelasi.

2. Uji Signifikansi

Untuk membuktikan apakah masing-masing variabel independen (IOS)

terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan Tumbuh) mempunyai pengaruh

yang signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian Uji-t masing-masing

variabel independen dan Uji-F untuk pengujian independen variabel secara

simultan.

1. Uji F Statistik (Uji Signifikansi Simultan)

Pengujian yang dilakukan ini untuk mengetahui apakah semua variabel

independen (IOS) di dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh

Page 120: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxx

signifikan terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan) dengan tingkat

signifikansi yang digunakan dalam uji F adalah 0,05 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel. 4.16

Hasil Uji F

ANOVAb

1.570 1 1.570 5.693 .020a

20.408 74 .276

21.977 75

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuhb.

Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut :

H0 : Investment Opportunity Set (IOS) tidak mempunyai pengaruh

terhadap nilai perusahaan.

H1 : Investment Opportunity Set (IOS) mempunyai pengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa secara simultan atau

bersama-sama variabel independen memiliki tingkat signifikansi sebesar

0.020, angka signifikan ini lebih kecil dari alpha 5%, atau Fhitung sebesar 5.693

dimana diperoleh Ftabel dengan alpha 5% dan df1= 1, df2= 74 sebesar ± 4,

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan

demikian H1 diterima yang artinya secara signifikan variabel independen

(IOS) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Nilai

Perusahaan).

2. Uji t Statistik (Uji Signifikan Parameter Individual)

Page 121: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxi

Pengujian yang dilakukan untuk menguji signifikansi dari pengaruh

masing-masing variabel independen (IOS) terhadap variabel dependen (Nilai

Perusahaan Tumbuh) adalah uji t. tingkat signifikansi yang digunakan dalam

uji t adalah 0,05 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4 .17

Hasil Uji t

Coefficientsa

3.660 .120 30.621 .000

-.013 .005 -.267 -2.386 .020 1.000 1.000

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuha.

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa variabel independen

(IOS) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.020, angka signifikan ini lebih

kecil dari alpha 5% maka H0 ditolak, yang artinya bahwa IOS berpengaruh

secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan Tumbuh.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Pengujian yang mengukur kemampuan model regresi dalam menerangkan

variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu.

Semakin kecil adjusted R Square berarti semakin terbatas kemampuan

variabel independen menjelaskan variasi variabel dependennya, nilai yang

mendekati satu berarti semua informasi yang dibutuhkan memprediksi variasi

variabel dependen oleh variabel-variabel independen. (Ghozali, 2001).

Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi, maka akan dapat menjelaskan

kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel independen.

Koefisien determinasi atau Adjusted R Square dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 122: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxii

Tabel 4.18

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

.267a .071 .059 .52515 1.882

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuhb.

Berdasarkan 4.18 tabel dapat dilihat angka koefisien determinasi (Adjusted

R Square) sebesar 0.059 atau 5.9 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

dependen (IOS), dapat menjelaskan variabel dependen (Nilai Perusahaan

Tumbuh) sebesar 5.9 % dan sisanya sebesar 94.1 % dijelaskan oleh variabel-

variabel lain di luar penelitian ini.

d. Uji Regresi Linier

Berdasarkan hasil penelitian uji asumsi klasik tersebut diatas maka analisis

regresi linier perusahaan tumbuh dapat dilihat pada persamaan dibawah ini:

Regresi Linier Perusahaan Tumbuh

Y1 = β0 + β1 XIOS + e Nilai Perusahaan Tumbuh = 3.660 - 0.013 IOS + e

Berdasarkan persamaan regresi di atas, nilai konstanta menyatakan bahwa

jika variabel independen bernilai nol atau konstan maka nilai Y1 (Nilai

Perusahaan Tumbuh) adalah sebesar 3.660 satuan atau apabila tidak ada

Page 123: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxiii

pengaruh atau perubahan variabel IOS, maka nilai variabel dependen yaitu

nilai perusahaan tumbuh (Y1) adalah sebesar 3.660 satuan.

Berdasarkan persamaan di atas menunjukkan bahwa koefisien Investment

Opportunity Set (IOS) bertanda negatif sebesar -0.013, hal ini menunjukkan

jika terjadi peningkatan variabel IOS maka akan menimbulkan penurunan

nilai perusahaan sebesar 0.013 dengan asumsi variabel lain bernilai nol atau

konstan. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa Investment

Opportunity Set (IOS) berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan

Tumbuh, artinya semakin besar Investment Opportunity Set (IOS) maka akan

semakin rendah nilai perusahaan tidak tumbuh.

3. Analisis Pengujian Model Regresi Perusahaan Tidak Tumbuh

Untuk mengetahui perusahaan tidak tumbuh dapat dilihat pada tabel

berikut dibawah ini :

Tabel 4.19

Perusahaan Tidak Tumbuh

No Perusahaan

Tahun

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA IOS

DPR NP

1 ASGR

2004 11.5

6 0.65 0.80 -0.21 -0.02 12.7

8 0.82

2.51

2 AUTO 2006 8.08 0.10 0.44 0.03 0.06 8.71 0.16

3.47

3 BATA

2006 9.03 0.07 0.35 0.00 0.00 9.45 0.22

4.15

4 CENT

2004 20.7

1 0.00 0.09 -0.02 -0.26 20.5

2 0.1 2.16

5 CENT 2005 15.0 0.00 0.08 -0.03 -0.35 14.7 0.5 3.9

Page 124: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxiv

0 0 5

6 CENT

2006 9.17 0.05 0.11 -0.07 -0.61 8.65 0.58

2.04

7 CLPI

2004 22.6

7 0.07 0.41 -0.01 -0.04 23.1

0 0.3 2.68

8 CLPI

2005 15.7

8 0.17 0.55 0.00 -0.01 16.4

8 0.15

2.61

9 CTBN

2004 46.1

1 0.00 0.16 -0.02 -0.12 46.1

4 1.36 3.9

10 CTBN

2005 9.22 0.00 0.42 0.01 0.03 9.68 0.75

3.93

11 DLTA 2004 5.99 0.02 0.24 0.03 0.11 6.38 0.14

4.16

12 DLTA 2005 10.2

2 0.02 0.26 0.00 0.01 10.5

2 0.2 4.56

13 DLTA 2006 8.43 0.00 0.24 0.01 0.06 8.75 0.48

4.36

14 EKAD

2004 12.2

5 0.25 1.06 -0.02 -0.02 13.5

4 0.5 2.39

15 EKAD

2005 14.6

6 0.11 0.35 0.00 0.01 15.1

3 0.54

3.53

16 EKAD

2006 15.5

2 0.02 0.24 0.00 0.02 15.7

9 0.29 2.2

17 FAST

2004 13.0

7 0.01 0.40 0.01 0.01 13.5

0 0.22

3.02

18 FAST

2005 12.9

7 0.01 0.40 0.02 0.05 13.4

5 0.22

3.08

19 GGRM

2005 11.8

6 0.26 0.56 0.02 0.03 12.7

3 0.51

4.07

20 GGRM

2006 19.4

7 0.17 0.50 0.02 0.04 20.2

0 0.48

4.01

21 GMTD 2004 6.75 0.04 0.74 0.00 0.00 7.53 0.29

3.63

22 GMTD 2005 5.61 0.00 0.72 0.00 0.00 6.32 0.28

2.56

23 GMTD 2006 5.78 0.00 0.70 0.00 0.00 6.48 0.25

2.62

24 HEXA

2004 5.65 2.01 1.45 -0.01 -0.94 8.15 0.4 4.49

25 HITS 2006 14.0

3 0.00 0.45 -0.11 -0.24 14.1

4 0.28 3

26 HMSP 2006 12.0

5 0.03 0.56 0.00 0.00 12.6

4 0.18

3.99

27 INCO

2004 4.63 0.17 0.40 0.00 0.01 5.21 0.41

4.06

28 INCO

2005 4.94 0.19 0.37 0.00 0.01 5.51 0.37

4.12

29 INDR

2004 28.8

9 0.11 0.61 0.03 0.04 29.6

7 0.26

2.79

30 INDR

2005 15.0

7 0.03 0.59 0.03 0.05 15.7

7 0.48

2.67

31 INDR

2006 17.3

8 0.01 0.57 0.04 0.06 18.0

6 0.51

2.68

32 KAEF 2004 14.6 0.19 0.43 0.00 0.00 15.2 0.3 3.3

Page 125: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxv

4 6 1

33 KAEF

2005 15.2

4 0.11 0.36 0.00 0.00 15.7

0 0.3 3.16

34 KAEF

2006 20.8

3 0.08 0.37 -0.01 -0.01 21.2

6 0.3 2.22

35 LION

2004 3.75 0.03 0.20 0.02 0.09 4.10 0.22

3.23

36 LION

2005 5.47 0.04 0.22 -0.01 -0.05 5.66 0.27 3.3

37 LION

2006 5.54 0.00 0.21 0.00 0.02 5.78 0.25

3.34

38 LMSH

2004 2.66 0.04 0.61 0.00 -0.03 3.27 0.07

3.18

39 LMSH

2005 4.44 0.01 0.50 -0.02 -0.05 4.88 0.09

3.28

40 LMSH

2006 6.12 0.04 0.22 0.01 0.02 6.42 0.01

3.23

41 MERK

2004 8.92 0.23 0.41 0.02 0.04 9.61 1.1 4.36

42 MERK

2005 9.43 0.10 0.26 -0.01 -0.04 9.74 0.54

4.39

43 MERK

2006 10.3

5 0.17 0.30 0.00 -0.01 10.8

1 0.52 4.6

44 MPPA

2004 12.4

1 0.16 0.61 0.01 0.02 13.2

1 0.3 2.76

45 MYOR

2004 10.8

1 0.25 0.49 0.01 0.02 11.5

7 0.23

3.08

46 MYOR

2006 13.2

7 0.58 0.74 0.00 0.00 14.5

9 0.29

3.21

47 PBRX

2004 18.1

8 1.15 1.10 -0.21 -0.19 20.0

2 0.31

2.61

48 PBRX

2005 16.2

2 0.34 0.81 -0.28 -0.35 16.7

5 0.09

2.57

49 PLIN

2004 19.1

7 0.17 0.47 0.03 0.06 19.9

0 1.84

3.76

50 PLIN

2005 18.0

4 0.11 0.37 0.03 0.07 18.6

2 1.94

3.76

51 PNSE

2006 10.1

8 0.00 0.67 0.00 0.00 10.8

5 0.51

2.85

52 RALS

2004 17.4

0 0.28 0.53 -0.02 -0.03 18.1

6 0.13

2.89

53 RIGS

2005 11.1

5 0.80 0.81 -0.04 -0.29 12.4

3 0.68 3

54 RMBA 2004 9.07 1.00 0.52 -0.02 -0.04 10.5

3 0.21

3.04

55 SCMA

2004 25.4

9 0.23 0.51 0.00 0.00 26.2

4 2.11

2.86

56 SCMA

2005 18.5

3 0.51 0.70 0.01 0.02 19.7

7 1.45

2.81

57 SCMA

2006 20.9

5 0.04 0.40 -0.01 0.01 21.3

9 0.21 2.9

58 SMDR

2004 3.06 0.01 0.55 -0.03 -0.06 3.52 0.24

3.57

59 SMDR 2005 3.51 0.21 0.63 0.02 0.03 4.40 0.9 3.8

Page 126: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxvi

7 7

60 SMGR

2004 21.0

8 0.46 0.70 -0.05 -0.07 22.1

3 0.35

4.27

61 SMGR

2005 10.3

3 0.17 0.49 -0.03 -0.07 10.8

9 0.26

4.25

62 SMSM

2004 6.56 0.02 0.48 -0.01 0.02 7.08 0.45

3.46

63 SMSM

2005 6.59 0.02 0.45 0.00 -0.02 7.05 0.86

2.48

64 SMSM

2006 6.87 0.01 0.38 0.02 0.05 7.32 0.33

2.54

65 SQBI

2006 12.2

9 0.00 0.37 0.04 0.11 12.8

1 0.55

4.74

66 SUMI 2004 23.9

6 0.00 0.29 -0.03 -0.12 24.1

0 0.29

2.76

67 SUMI 2005 15.5

1 0.00 0.38 -0.01 -0.03 15.8

5 1.24

3.63

68 SUMI 2006 12.6

5 0.01 0.37 -0.04 -0.11 12.8

8 0.84

3.91

69 TBLA

2005 51.9

0 0.12 0.69 0.04 0.06 52.8

1 0.19 2.3

70 TGKA

2004 82.6

5 0.01 0.66 0.00 0.00 83.3

3 3.35

2.44

71 TGKA

2005 12.9

8 0.01 0.70 -0.02 -0.03 13.6

4 0.04

2.46

72 TGKA

2006 9.55 0.00 0.75 -0.01 -0.02 10.2

8 0.61

2.44

73 TOTO

2006 4.10 0.00 0.69 -0.21 -0.21 4.37 0.25

3.82

74 TRST 2006 16.1

1 0.02 0.53 0.00 0.01 16.6

7 0.56

2.16

75 TURI

2006 44.5

9 0.10 0.79 0.01 0.01 45.5

0 0.33

2.85

76 UNVR

2005 22.6

4 0.99 0.10 0.04 0.04 23.8

1 0.95

3.63

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas ataupun keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. pengujian normalitas dalam penelitian ini

Page 127: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxvii

menggunakan Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Untuk mengetahui distribusi data antara variabel independen dengan

variable dependen terdistribusi dengan normal atau mendekati normal dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh

Berdasarkan gambar 4.3 grafik Normal P-P Plot tersebut di atas, dapat

diketahui bahwa data ditunjukan berupa titik-titik yang menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian

berdasarkan grafik normal P-P Plot tersebut dapat disimpulkan bahwa model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Page 128: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxviii

b. Uji Asumsi Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi terdapat

korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah

model regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

3.516 .128 27.562 .000

-.016 .007 -.272 -2.436 .017 1.000 1.000

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuha.

Berdasarkan tabel 4.20 di atas, menunjukkan bahwa variabel independen

(IOS) memiliki angka tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10,0.

Dengan demikian dapat diisimpulkan bahwa pada model ini tidak terjadi

masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Semakin

sedikit penyimpangan dalam suatu model, maka hasil regresi yang dihasilkan

semakin baik.

c. Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan. Jika varians

dari residual suatu pengamatan yang lain tetap berarti telah terjadi

homoskedastisitas dan sebaliknya jika berbeda dikatakan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika terjadi homoskedastisitas dikatakan mempunyai

Page 129: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxix

model yang baik, cara mendeteksi dengan melihat diagram pencar (grafik

scatter plots) dibawah ini.

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

0-2-4-6

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh

Berdasarkan gambar 4.4 di atas terlihat data sudah menyebar secara acak

dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa pada

model ini sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas, sehingga model ini

layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan

variabel independennya.

d. Uji Autokorelasi

Page 130: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxx

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi linear

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2001). Dalam penelitian ini,

pengujian autokolerasi dilakukan dengan melihat nilai uji Durbin Watson

(DW-nya). Untuk pengambilan keputusan digunakan kriteria jika nilai DW

berada pada angka -2 sampai dengan +2, maka dapat dikatakan tidak terdapat

autokolerasi. Hasil uji autokorealasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.21

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.272a .074 .062 .68900 1.768

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuhb.

Berdasarkan tabel 4.21 terlihat bahwa angka DW bernilai +1.768, hal ini

berarti angka DW terletak diantara -2 dan +2. Dengan demikian dapat

disimpulkan pada model ini tidak tedapat gejala autokorelasi.

2. Uji Signifikansi

Untuk membuktikan apakah masing-masing variabel independen (IOS)

terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan) mempunyai pengaruh yang

signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian Uji-t masing-masing variabel

independen dan Uji-F untuk pengujian independen variabel secara simultan.

Page 131: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxi

1. Uji F Statistik (Uji Signifikansi Simultan)

Pengujian yang dilakukan ini untuk mengetahui apakah semua variabel

independen (IOS) di dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan) dengan tingkat

signifikansi yang digunakan dalam uji F adalah 0,05 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.22

Hasil Uji F

ANOVAb

2.817 1 2.817 5.933 .017a

35.130 74 .475

37.946 75

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuhb.

Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat dilihat bahwa secara simultan atau

bersama-sama variabel independen memiliki tingkat signifikansi sebesar

0.017, angka signifikan ini lebih kecil dari alpha 5%, atau Fhitung sebesar 5.933

dimana diperoleh Ftabel dengan alpha 5% dan df1= 1, df2= 74 sebesar ± 4,

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian

hipotesis alternatif diterima yang artinya secara signifikan variabel independen

(IOS) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Nilai

Perusahaan Tidak Tumbuh).

2. Uji t Statistik (Uji Signifikan Parameter Individual)

Page 132: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxii

Pengujian yang dilakukan untuk menguji signifikansi dari pengaruh

variabel independen (IOS) terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan)

adalah uji t. tingkat signifikansi yang digunakan dalam uji t adalah 0,05 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.23

Hasil Uji t

Coefficientsa

3.516 .128 27.562 .000

-.016 .007 -.272 -2.436 .017 1.000 1.000

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuha.

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat dilihat bahwa variabel independen

(IOS) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.017, angka signifikan ini lebih

kecil dari alpha 5% maka H0 ditolak, yang artinya bahwa IOS berpengaruh

secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan Tumbuh.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Pengujian yang mengukur kemampuan model regresi dalam menerangkan

variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu.

Semakin kecil adjusted R Square berarti semakin terbatas kemampuan

variabel independen menjelaskan variasi variabel dependennya, nilai yang

mendekati satu berarti semua informasi yang dibutuhkan memprediksi variasi

variabel dependen oleh variabel-variabel independen. (Ghozali, 2001).

Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi, maka akan dapat menjelaskan

Page 133: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxiii

kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variable independen.

Koefisien determinasi atau Adjusted R Square dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.24

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

.272a .074 .062 .68900 1.768

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuhb.

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat angka koefisien determinasi (Adjusted

R Square) sebesar 0.062 atau 6.2 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

dependen (IOS) dapat menjelaskan variabel dependen (Nilai Perusahaan

Tidak Tumbuh ) sebesar 6.2 % dan sisanya sebesar 93.8 % dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar penelitian ini.

4. Uji Regresi Linier

Berdasarkan hasil penelitian uji asumsi klasik tersebut diatas maka analisis

regresi linier perusahaan tidak tumbuh dapat dilihat pada persamaan sebagai

berikut:

Y2 = β0 + β1 XIOS + e Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh = 3.516 - 0.016 IOS + e

Berdasarkan persamaan regresi di atas, nilai konstanta menyatakan bahwa

jika variabel independen bernilai nol atau konstan maka nilai Y2 (Nilai

Perusahaan Tidak Tumbuh) adalah sebesar 3.516 satuan atau apabila tidak ada

Page 134: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxiv

pengaruh atau perubahan variabel IOS, maka nilai variabel dependen yaitu

nilai perusahaan tidak tumbuh (Y2) adalah sebesar 3.516 satuan.

Berdasarkan persamaan di atas menunjukkan bahwa koefisien Investment

Opportunity Set (IOS) bertanda negatif sebesar -0.016, hal ini menunjukkan

jika terjadi peningkatan variabel IOS maka akan menimbulkan penurunan

nilai perusahaan sebesar 0.016 dengan asumsi variabel lain bernilai nol atau

konstan. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa Investment

Opportunity Set (IOS) berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan Tidak

Tumbuh, artinya semakin besar Investment Opportunity Set (IOS) maka akan

semakin rendah nilai perusahaan tidak tumbuh.

F. Analisis Jalur (Path Analysis)

Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediating, fungsinya

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji variabel intervening digunakan metode analisis jalur (path

analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi liniear

berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2001). Analisis jalur ialah

suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada

regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung,

tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung, melalui satu

atau lebih variabel perantara (Jonathan Sarwono, 2007). Berdasarkan kerangka

Page 135: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxv

pemikiran model jalur yang diajukan berdasarkan teori bahwa IOS

mempunyai hubungan langsung dengan nilai perusahaan. Namun demikian

IOS juga mempunyai hubungan tidak langsung ke nilai perusahaan dari

kebijakan dividen (DPR) baru kemudian ke nilai perusahaan.

1. Analisis Jalur (Path Analysis) Nilai Perusahaan Tumbuh

Untuk model persamaan I untuk Perusahaan Tumbuh adalah sebagai

berikut:

DPR = ββββ1 IOS1 + є 1

DPR = - 0.006 IOS + є 1

Tabel. 4.25

Model Summary

.241a .058 .045 .28968

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), IOSa.

Berdasarkan Tabel 4.25 besarnya Besarnya nilai e1 = {(1-0.058)2} = 0.887

menunjukkan bahwa Kebijakan dividen yang dapat diterangkan dengan

menggunakan variabel IOS adalah sebesar 88.7 % sedangkan pengaruh

sebesar 11.3 % disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.

Tabel 4.26

Page 136: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxvi

Coefficientsa

.645 .066 9.788 .000

-.006 .003 -.241 -2.133 .036

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: DPRa.

Hasil tabel 4.26 menunjukkan standardized beta IOS pada persamaan (1)

sebesar -0.241 signifikan pada 0.036 yang berarti IOS mempengaruhi DPR.

Nilai koefisien standardized beta merupakan nilai path atau jalur antara IOS

dengan DPR.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa IOS berpengaruh negatif dan

signifikan, karena tingkat signifikansi dibawah 0.05 terhadap DPR. Dengan

demikian perusahaan tumbuh yang melakukan IOS menyebabkan penurunan

pembagian dividen kepada investor.

Model Persamaan II untuk perusahaan tumbuh adalah sebagai berikut:

Nilai Perusahaan Tumbuh = ββββ1 IOS1 + ββββ1 DPR1 + є 1

Nilai Perusahaan Tumbuh = - 0.011 IOS + 0.272 DPR + є 1

Tabel 4.27

Model Summary

.304a .092 .068 .52274

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), DPR, IOSa.

Tabel 4.28

Page 137: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxvii

Coefficientsa

3.484 .180 19.333 .000

-.011 .005 -.231 -2.014 .048

.272 .210 .149 1.298 .198

(Constant)

IOS

DPR

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuha.

Pada tabel 4.28 menunjukkan bahwa pelaksanaaan IOS dapat berpengaruh

langsung ke nilai perusahaan tumbuh yaitu bernilai negatif -0.231 dan

signifikan pada 0.048 yang berarti hubungan pelaksanaan IOS berbanding

terbalik dengan nilai perusahaan artinya semakin besar Investment

Opportunity Set (IOS) maka akan semakin rendah nilai perusahaan tumbuh.

Nilai standardized beta pelaksanaan IOS sebesar -0.231 dan kebijakan

dividen sebesar 0.149 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar

0.048 dan 0.198. Nilai standardized beta -0.231 merupakan nilai path (jalur)

P1 dan nilai standardized beta 0.149 merupakan nilai path (jalur) P3.

Besarnya nilai e2 = {(1-0.092)2} = 0.824 menunjukkan bahwa Nilai

perusahaan Tumbuh yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel

IOS dan kebijakan dividen adalah sebesar 82.4 % sedangkan pengaruh sebesar

17.6 % disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.

Berdasarkan penjelasan di atas maka hubungan struktural antara X1, X2

dan Y dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 138: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxviii

Gambar 4.1

Hasil uji hubungan struktur antara X1, X2, dan Y

P1 = -0.231

Sig = 0.048 e2 = 0.824

Sig = 0.036 Sig = 0.198

P2 = -0.241 P3 = 0.149

e1 = 0.887

Berikut ini disajikan hasil perhitungan total pengaruh (korelasi antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan adanya variabel

intervening:

Pengaruh langsung independen ke dependen = -0.231

Pengaruh tak langsung independen ke intervening ke dependen = -0.036

Total pengaruh (korelasi independen ke dependen) = -0.267

Besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien

tidak langsungnya yaitu (-0.241 x 0.149) = -0.036 sehingga pengaruh tidak

langsungnya bernilai negatif sebesar -0.036 yang berarti hubungan

pelaksanaan IOS dengan kebijakan dividen berbanding terbalik dengan nilai

perusahaan tumbuh. Perusahaan yang melakukan IOS akan menurunkan

pembagian dividen untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Sedangkan secara keseluruhan total pengaruh pelaksanaan IOS ke nilai

perusahaan sebesar = -0.231+ (-0.241 x 0.149) = -0.267.

Pelaksanaan IOS

(X1)

Nilai Perusahaan

Tumbuh (Y)

Kebijakan Dividen (X2)

Page 139: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxxxix

Dengan melihat tingkat signifikansi masing-masing variabel maka hasil

analisis jalur untuk perusahaan tumbuh menyatakan bahwa pelaksanaan IOS

dapat berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan tumbuh. Sedangkan

kebijakan dividen sebagai variabel intervening menunjukkan tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan IOS dengan nilai

perusahaan tumbuh.

2. Analisis Uji Variabel Intervening Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh

Model persamaan I untuk Perusahaan Tidak Tumbuh adalah sebagai

berikut:

DPR = ββββ2 IOS2 + є 2

DPR = 0.024 IOS + є 2

Tabel 4.29

Model Summary

.539a .290 .281 .45452

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), IOSa.

Berdasarkan Tabel 4.29 besarnya Besarnya nilai e1 = {(1-0.290)2}

= 0.841

menunjukkan bahwa Kebijakan dividen yang dapat diterangkan dengan

menggunakan variabel IOS adalah sebesar 84.1 % sedangkan pengaruh

sebesar 15.9 % disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.

Page 140: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxl

Tabel 4.30

Coefficientsa

.152 .084 1.804 .075

.024 .004 .539 5.502 .000

(Constant)

IOS

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: DPRa.

Hasil tabel 4.30 menunjukkan standardized beta IOS pada persamaan (1)

sebesar 0.539 signifikan pada 0.000 yang berarti IOS mempengaruhi DPR.

Nilai koefisien standardized beta merupakan nilai path atau jalur antara IOS

dengan DPR.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa IOS berpengaruh positif dan

signifikan, karena tingkat signifikansi dibawah 0.05 terhadap DPR. Dengan

demikian perusahaan tumbuh yang melakukan IOS menyebabkan peningkatan

pembagian dividen kepada investor.

Model Persamaan II untuk perusahaan tidak tumbuh adalah sebagai

berikut:

Y2 = ββββ2 IOS2 + ββββ2 DPR2 + є 2

Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh = - 0.024 DPR + 0.341 DPR + є 2

Tabel 4.31

Model Summary

.348a .121 .097 .67598

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), DPR, IOSa.

Page 141: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxli

Tabel 4.32

Coefficientsa

3.464 .128 27.091 .000

-.024 .008 -.411 -3.153 .002

.341 .173 .257 1.970 .053

(Constant)

IOS

DPR

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuha.

Pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa pelaksanaaan IOS dapat berpengaruh

langsung ke nilai perusahaan tidak tumbuh yaitu bernilai negatif -0.411 dan

signifikan pada 0.002 yang berarti hubungan pelaksanaan IOS berbanding

terbalik dengan nilai perusahaan semakin besar Investment Opportunity Set

(IOS) maka akan semakin rendah nilai perusahaan tidak tumbuh

Nilai standardized beta pelaksanaan IOS sebesar -0.411 dan kebijakan

dividen sebesar 0.257 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar

0.002 dan 0.053. Nilai standardized beta -0.411 merupakan nilai path (jalur)

P1 dan nilai standardized beta 0.257 merupakan nilai path (jalur) P3.

Besarnya nilai e2 = {(1-0.121)2} = 0.773 menunjukkan bahwa Nilai

perusahaan Tumbuh yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel

IOS dan kebijakan dividen adalah sebesar 77.3 % sedangkan pengaruh sebesar

22.7 % disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.

Berdasarkan penjelasan di atas maka hubungan struktural antara X1, X2

dan Y dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 142: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxlii

Gambar 4.1

Hasil uji hubungan struktur antara X1, X2, dan Y

P1 = -0.411

Sig = 0.002 e2 = 0.846

Sig = 0.000 Sig = 0.053

P2 = 0.539 P3 = 0.257

e1 = 0.567

Berikut ini disajikan hasil perhitungan total pengaruh (korelasi antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan adanya variabel

intervening:

Pengaruh langsung independen ke dependen = - 0.411

Pengaruh tak langsung independen ke intervening ke dependen = 0.138

Total pengaruh (korelasi independen ke dependen) = - 0.273

Besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien

tidak langsungnya yaitu (0.539 x 0.257) = 0.138 sehingga pengaruh tidak

langsungnya bernilai positif sebesar 0.138 yang berarti hubungan pelaksanaan

IOS dengan kebijakan dividen berbanding lurus dengan nilai perusahaan tidak

tumbuh. Perusahaan yang melakukan IOS akan menaikan pembagian dividen

untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Sedangkan secara keseluruhan total pengaruh pelaksanaan IOS ke nilai

perusahaan sebesar = -0.411 + (0.539 x 0.257) = -0.273.

Pelaksanaan IOS

(X1)

Nilai Perusahaan

Tumbuh (Y)

Kebijakan Dividen (X2)

Page 143: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxliii

Dengan melihat tingkat signifikansi masing-masing variabel maka hasil

analisis jalur untuk perusahaan tidak tumbuh menunjukkan bahwa

pelaksanaan IOS berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan tidak

tumbuh. Sedangkan kebijakan dividen sebagai variabel intervening tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan IOS dengan nilai

perusahaan.

Page 144: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxliv

G. Interpretasi

Berdasarkan pada hasil pembahasan yang telah dilakukan di atas,

penelitian ini menemukan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Investment Opportunity Set (IOS) dapat mempengaruhi nilai

perusahaan. tumbuh dan tidak tumbuh.. Akan tetapi untuk perusahaan

tumbuh dan tidak tumbuh menunjukkan koefisien Investment Opportunity

Set (IOS) bertanda negatif, maka dapat diinterpretasikan bahwa Investment

Opportunity Set (IOS) berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan

Tumbuh dan Tidak Tumbuh, artinya semakin besar Investment

Opportunity Set (IOS) maka akan semakin rendah nilai perusahaan

Tumbuh dan juga Perusahaan Tidak Tumbuh. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Sinarahardja dan Isnani Yuningsih (2006) meskipun berbeda

sampel. Tetapi penelitian ini juga menunjukkan hasi yang berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Isnaeni Rokhayati (2005) yang

menunjukkan tiap-tiap proksi IOS menunjukkan korelasi positif terhadap

semua realisasi unsur pertumbuhan. Kemungkinan perbedaan ini karena

nilai perusahaan dikorelasikan dengan satu per satu proksi IOS. Menurut

Fama (1978) nilai perusahaan hanya ditentukan oleh keputusan investasi.

Menurut Modigliani dan Miller (1958), keputusan investasi sangatlah

penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan

melalui kegiatan investasi perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa

efek langsung dari keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

Page 145: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxlv

merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi melalui pemilihan

proyek atau kebijakan lain yang lebih efisien (Myers,1976).

2. Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) untuk perusahaan tumbuh

menunjukkan bahwa IOS dapat berpengaruh negatif secara langsung

terhadap nilai perusahaan dan juga berpengaruh negatif secara tidak

langsung yaitu dari IOS ke DPR lalu ke nilai perusahaan. IOS berpengaruh

negatif secara langsung berarti Perusahaan yang melakukan IOS akan

menurunkan nilai perusahaan. Sedangkan IOS berpengaruh negatif secara

tidak langsung terhadap nilai perusahaan tumbuh menunjukkan bahwa

hubungan pelaksanaan IOS dengan kebijakan dividen berbanding terbalik

dengan nilai perusahaan tumbuh. Artinya, Perusahaan yang melakukan

IOS akan menurunkan pembagian dividen untuk meningkatkan Nilai

perusahaan. Dengan melihat tingkat signifikansi masing-masing variabel

maka hasil analisis jalur untuk perusahaan tumbuh secara keseluruhan

menunjukkan bahwa pelaksanaan IOS dapat berpengaruh langsung

terhadap nilai perusahaan tumbuh. Sedangkan kebijakan dividen sebagai

variabel intervening menunjukkan tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan antara pelaksanaan IOS dengan nilai perusahaan tumbuh.

Sedangkan hasil analisis jalur (Path Analysis) untuk perusahaan tidak

tumbuh menunjukkan bahwa IOS dapat berpengaruh negatif secara

langsung terhadap nilai perusahaan tidak tumbuh dan juga berpengaruh

positif secara tidak langsung yaitu dari IOS ke DPR lalu ke nilai

perusahaan tidak tumbuh. IOS berpengaruh negatif secara langsung

Page 146: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxlvi

menunjukkan perusahaan yang melaksanakan IOS akan menurunkan nilai

perusahaan tumbuh. Sedangkan IOS berpengaruh positif secara tidak

langsung terhadap nilai perusahaan tidak tumbuh menunjukkan bahwa

hubungan pelaksanaan IOS dengan kebijakan dividen berbanding lurus

dengan nilai perusahaan tumbuh. Artinya, Perusahaan yang melakukan

IOS akan menaikkan pembagian dividen untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Dengan melihat tingkat signifikansi masing-masing variabel

maka hasil analisis jalur untuk perusahaan tidak tumbuh secara

keseluruhan menunjukkan bahwa pelaksanaan IOS berpengaruh langsung

terhadap nilai perusahaan tidak tumbuh. Sedangkan kebijakan dividen

sebagai variabel intervening tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

antara pelaksanaan IOS dengan nilai perusahaan.

Hasil penelitian analisis jalur ini sejalan dengan penelitian

Sinarahardja dan Isnani Yuningsih (2006) yang menyatakan bahwa untuk

perusahaan tumbuh menunjukkan bahwa IOS dapat berpengaruh negatif

secara langsung terhadap nilai perusahaan tumbuh dan dapat juga

berpengaruh negatif secara tidak langsung dari IOS ke DPR lalu ke nilai

perusahaan. Tetapi berbeda untuk perusahaan tidak tumbuh yang

menyatakan bahwa IOS dapat berpengaruh positif secara langsung

terhadap perusahaan tidak tumbuh dan berpengaruh negatif secara tidak

langsung terhadap perusahaan tidak tumbuh.

Berdasarkan hasil penelitan analisis jalur di atas maka untuk

perusahaan tumbuh sesuai dengan hypothesis pecking order (Myers dan

Page 147: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxlvii

Majluf 1984, dalam Hartono 1990) bahwa perusahaan yang profitable

memiliki dorongan membayar dividen relatif lebih rendah dalam rangka

memiliki dana internal lebih banyak untuk membiayai proyek-proyek

investasinya. Bahkan bagi perusahaan bertumbuh, peningkatan dividen

dapat menjadi berita buruk karena diduga perusahaan telah mengurangi

rencana investasinya. Hal ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan

oleh Isnaeni Rokhayati (2005), Penelitian yang dilakukan MG Kentris dan

Muh. Yusuf Ariyanto (2005), Penelitian Tettet Fitrijanti dan Jogiyanto

Bartono M (2002) bahwa Perusahaan yang tumbuh membagikan dividen

yang lebih kecil dari pada perusahaan yang tidak tumbuh.

Sedangkan untuk perusahaan tidak tumbuh sesuai dengan Hipotesis

sinyal (signaling hypothesis) yang menjelaskan bahwa perusahaan yang

berkualitas tinggi akan membayar dividen lebih tinggi (Miller & Rock

1985, dalam Hartono). Jika sinyal meningkat karena adanya disparitas

informasi antara manajer dan investor, maka perusahaan yang memiliki

disparitas informasi besar, yaitu perusahaan yang memiliki pilihan

pertumbuhan kecil, akan membayar dividen lebih tinggi sebagai sinyal

bahwa kondisi perusahaan baik (Bhattacharya 1979, dalam Smith & Watts

1992).

Page 148: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxlviii

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Hasil ini merupakan hasil dari pengujian data dengan menggunakan

bantuan Program Statical Package for Social Science (SPSS) versi 15.0 for

windows. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dijelaskan

pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat diambil kesimpulan yang

merupakan jawaban dari perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Investment Opportunity Set mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan tumbuh

2. Bahwa Investment Opportunity Set mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan tidak tumbuh.

3. Hasil analisis jalur (Path Analysis) Perusahaan tumbuh yang melakukan

IOS akan menurunkan pembagian dividen untuk meningkatkan nilai

perusahaan.

4. Hasil analisis jalur (Path Analysis) Perusahaan tidak tumbuh yang

melakukan IOS akan meningkatkan pembagian dividen untuk

meningkatkan nilai perusahaan.

Page 149: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cxlix

B. Saran

1. Masih banyak variabel yang dapat dijadikan sebagai proksi IOS yang

belum masuk sehingga mempengaruhi hasil analisis dalam penelitian ini.

2. Penelitian ini hanya mengaitkan IOS dengan kebijakan dividen dan nilai

perusahaan. saja. Selain itu sebenarnya ada faktor lain yang dapat

dijadikan variabel lagi seperti kebijakan pendanaan, ukuran perusahaan

dan lain-lain.

3. Periode pengamatan yang relatif pendek, yaitu tiga tahun selanjutnya dapat

diteliti dengan periode lebih panjang lagi.

4. Untuk mengintervensi sebaiknya penelitian ini selanjutnya dapat

menggunakan analisis logit yang mengarah ke arah probability.

Page 150: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cl

C. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba

mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat diantaranya :

1. Adanya pengaruh yang signifikan yang terjadi antara Investment

Opportunity Set (IOS) dengan nilai perusahaan, diharapkan hasil dari

penelitian ini dapat membantu pihak perusahaan dalam mengambil

keputusan perusahaan. karena untuk meningkatkan nilai perusahaan

dituntut untuk tumbuh. Pertumbuhan dapat diwujudkan dengan

menggunakan kesempatan yang baik, karena perusahaan merupakan

sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan (asset in place) dengan

pilihan investasi dimasa yang akan datang (Myers).

2. Khususnya dengan adanya Investment Opportunity Set (IOS) dan

kebijakan dividen dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan dan

memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena setiap investor

menginginkan prospek yang baik bagi perusahaannya dimasa yang akan

datang.

3. Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagian acuan dalam penelitian

selanjutnya guna menguji hipotesis yang lebih baik khususnya yang

berkaitan dengan IOS dan Kebijakan dividen.

Page 151: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cli

DAFTAR PUSTAKA

.

A. Fauzi, Johan Arifin, M. Fakhrudin, “Aplikasi Excel Dalam Finansial Terapan”,

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.

Akhtaruddin, M. & Hossian, M, “Investment opportunity set, ownership control

and voluntary disclosures in Maylaysia”, JOAAG, Vol. 3, No. 2, 2008.

Anggarwal, Raj dan NyoNyo Aung Kyaw, “Leverage, Investment Opportunities,

and Firm Value: A Global Perspective on the Influence of Financial

Development”, Januari 2006.

Brigham, Gapenski and Daves, “Intermediate Financial Management” Sixth

Edition, The Dryden Press, 1999.

Fabozzi, Frank J, “Manajement Investasi”, Prentice-Hall, Inc. A, 1995.

Fanani, Zaenal, “Manajemen Laba: Bukti Dari Set Kesempatan Investasi, Utang,

Kos Politis, dan Konsentrasi Pasar Pada Pasar yang Sedang

Berkembang”, Simposium Nasional Akuntansi, Padang, 2006.

Fitrijanti, Tettet dan Jogiyanto Hartono, “Set Kesempatan Investasi: Konstruksi

Proksi dan Analisis Hubungannya dengan Kebijakan Pendanaan dan

Dividen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5, No.1, Hal.35-63, 2002.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Undip,

2001.

Hakim, Lukman, “Relevance Level Analysis Dividend Yield, Price Earning Ratio,

Stock Return of Share Next The Risk Premium Towards Investment

Opportunity Set (IOS)”, Program Pasca Sarjana UPI YAI.

Page 152: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clii

Hamzah, Ardi, “Analisis Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, Solvabilitas,

dan Investment Opportunity Set Dalam Tahapan Siklus Kehidupan

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

Tahun 2001-2005)”, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo, Madura.

Hartono, Jogiyanto, “Teori Portfolio dan Analisis Investasi”, BPFE, Yogyakarta,

1999.

Husnan, Suad, “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, UPPAMP

YKPN, Yogyakarta, 2001.

Husnan, Suad, “Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapannya”, Buku I, Edisi

12, BPFE, Yogyakarta, 1992.

Husnan Suad dan E. Pudjiastuti, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan” Edisi

Pertama, UPP AMP YKPN” 1994.

Indarti, Kentris MG dan Ariyanto, M. Yusuf, “Analisis Kebijakan Dividen,

Pendanaan, dan Asimetri Informasi Pada Perusahaan Tumbuh dan Tidak

Tumbuh”, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.12, No.1, Hal 115-133, Maret

2005.

Norpratiwi, Agustini M.V, “Analisis Korelasi Investment Opportunity Set

Terhadap Return Saham” , STIE YKPN, Jogjakarta

Pagalung, Gagaring, “Analisis Simultan Antara Set Kesempatan Investasi dengan

Leverage Keuangan Perusahaan Manufaktur Indonesia”, Jurnal Ekonomi

STEI No.3/Th. XII/22/Juli-September 2003: (p.23-39)

Riduwan, “Dasar-Dasar Statistik”, Bandung, Alfabeta, 2006.

Riduwan, dan Engkos Achmad Kuncoro, “Cara Menggunakan dan Memaknai

Analisis Jalur (Path Analisis)”, Alfabeta, Bandung, 2008.

Page 153: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cliii

Riyanto, Bambang, “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat,

BPFE, Yogyakarta, 1995.

Rokhayati, Isnaeni, “Analisis Hubungan Investment Opportunity Set (IOS)

dengan Realisasi Pertumbuhan serta Perbedaan Perusahaan yang

Tumbuh dan Tidak Tumbuh terhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen

di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal SMART, Vol 1 No. 2 (p.41-60), Januari

2005.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat”, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2001.

Sartono Agus, “Manajemen Keuangan”, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Sarwono, Jonathan, “Analisis Data Penelitian Menggunakan spss”, Yogyakarta,

2006.

Sinarahardja, dan Yuningsih I, “Analisis Perbedaan Nilai Perusahaan Tumbuh

Dan Tidak Tumbuh Melalui Pendekatan Pengaruh IOS Dengan Kebijakan

Dividen Sebagai Variabel Intervening”, Jurnal Telaah Manajemen, Vol. 1,

No. 2, Hal 79-102, Program Magister, Universitas Budi Luhur, Jakarta,

November 2006.

Smith Clifford W dan Ross L Watts, “The Investment Opportunity Set and

Corporates Policy Choice”, University of Rochester Library, Maret 1986.

Soemartini, “Principal Component Analysis (PCA) Sebagai Salah Satu Metode

Untuk Mengatasi Masalah Multikoliniearitas”, Jurusan Statistika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran,

Jatinangor, 2008.

Page 154: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

cliv

Suharli, Michell, “Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set

terhadap Kebijkan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel

Penguat”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 9, No.1, Hal 9-17, Mei

2007.

Supranto J, “Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi”, Rineka Cipta, Jakarta,

2004.

Susilowati Y, “Hubungan Antara Peluang Investasi Dengan Arus Kas, Kebijakan

Pendanaan Dan Dividen”, Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 2 No.1, Hal 24-31,

April 2003.

Utami, Sih Widhi, “Asosiasi IOS dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan

Dividen, dan Implikasinya Pada Perubahan Harga Saham”, Simposium

Nasional Akuntansi, IAI, 2006.

Wahyu Winarno, Wing, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,

Yogyakarta, 2007.

Weston, J.F. and E.F. Brigham, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, Erlangga,

Jakarta, 1990.

www.google.co.id

www.jsx.co.id.

Page 155: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil Output SPSS Analisis Faktor

KMO and Bartlett's Test

.509

146.303

10

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test of

Sphericity

Anti-image Matrices

.998 -.018 .002 -.002 .026

-.018 .496 -.351 -.039 -.010

.002 -.351 .497 .011 -.022

-.002 -.039 .011 .908 -.265

.026 -.010 -.022 -.265 .908

.587a -.025 .003 -.003 .027

-.025 .506a -.706 -.058 -.015

.003 -.706 .505a .016 -.033

-.003 -.058 .016 .525a -.292

.027 -.015 -.033 -.292 .533a

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

PER MVEBVE MVABVA CAPBVA CAPMVA

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .019

1.000 .852

1.000 .852

1.000 .641

1.000 .646

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 156: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clvi

Rotated Component Matrixa

.082 -.111

.923 .029

.923 .006

.064 .798

.070 .801

PER

MVEBVE

MVABVA

CAPBVA

CAPMVA

1 2

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Rotation converged in 3 iterations.a.

Total Variance Explained

1.755 35.103 35.103 1.755 35.103 35.103 1.719 34.374 34.374

1.254 25.083 60.185 1.254 25.083 60.185 1.291 25.811 60.185

.997 19.931 80.116

.704 14.070 94.186

.291 5.814 100.000

Component

1

2

3

4

5

Total % of VarianceCumulative % Total % of VarianceCumulative % Total % of VarianceCumulative %

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared LoadingsRotation Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 157: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clvii

Lampiran 2

Sampel Data Penelitian

No Kode Emiten

1 AALI Astra Agro Lestari

2 ADHI Adhi Karya

3 AKRA AKR Corporindo

4 ANTM Aneka Tambang

5 ASGR Astra Graphia

6 ASII Astra International

7 AUTO Astra Otoparts

8 BATA Sepatu Bata

9 BLTA Berlian Laju Tanker

10 BUMI Bumi Resources

11 CENT Centrin Online

12 CLPI Colorpak Indonesia

13 CTBN Citra Tubindo

14 DLTA Delta Djakarta

15 EKAD Ekadharma International

16 EPMT Enseval Putra Megatrading

17 FAST Fast Food Indonesia

18 GGRM Gudang Garam

19 GMTD Gowa Makassar Tourism Development

20 HEXA Hexindo Adiperkasa

21 HITS Humpuss Intermoda Transportasi

22 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna

23 INCO International Nickel Indonesia

24 INDF Indofood Sukses Makmur

25 INDR Indorama Syenthetic

26 ISAT Indosat

27 KAEF Kimia Farma

28 LION Lion Metal Works

29 LMSH Lion Mesh Prima

30 LTLS Lautan Luas

31 MEDC Medco Energi International

32 MERK Merck Indonesia

33 MLBI Multi Bintang Indonesia

34 MPPA Matahari Putra Prima

35 MYOR Mayora Indah

Page 158: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clviii

36 PBRX PAN Brothers

37 PLIN Plaza Indonesia Realty

38 PNSE Pudjiadi & Sons Estate

39 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam

40 PTRO Petrosea

41 RALS Ramayana Lestari Sentosa

42 RIGS RIG Tenders

43 RMBA Bentoel Internasional Investama

44 SCMA Surya Citra Media

45 SMDR Samudera Indonesia

46 SMGR Semen Gresik

47 SMRA Summarecon Agung

48 SMSM Selamat Sempurna

49 SUMI Sumi Indo Kabel

50 SQBI Bristol Myers Squibb Indonesia

51 TBLA Tunas Baru Lampung

52 TCID Mandom Indonesia

53 TGKA Tiga Raksa Satria

54 TINS Timah International

55 TLKM Telekomunikasi Indonesia

56 TOTO Surya Toto Indonesia

57 TRST Trias Sentosa

58 TSPC Tempo Scan Pacific

59 TURI Tunas Ridean

60 UNSP Bakrie Sumatera Plantation

61 UNTR United Tractors

62 UNVR Unilever Indonesia

Page 159: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clix

Lampiran 3

Proksi-Proksi IOS

No Perusahaan Tahun MVABVA MVEBVE CAPBVA CAPMVA PER IOS

1 AALI 2004 1.5564 1.9276 0.0403 0.0257 6.0900 9.6400

2 AALI 2005 1.1173 1.1427 0.0724 0.0648 9.7600 12.1572

3 AALI 2006 1.3503 1.1446 0.0715 0.0529 25.2000 27.8193

4 ADHI 2004 2.5674 6.7655 0.0791 0.1348 17.2500 26.7968

5 ADHI 2005 1.6288 5.0931 0.2338 0.1435 16.6400 23.7392

6 ADHI 2006 2.0055 7.5490 0.1588 0.0792 15.0800 24.8725

7 AKRA 2004 0.5836 0.1810 0.0501 0.0858 4.7100 5.6105

8 AKRA 2005 0.7883 0.5699 0.0184 0.0233 7.7500 9.1499

9 AKRA 2006 1.0291 1.0655 0.0922 0.0346 13.2900 15.5114

10 ANTM 2004 1.1711 1.4171 0.4205 1.6555 4.0800 8.7442

11 ANTM 2005 1.4460 1.9427 0.0207 0.1223 8.1000 11.6317

12 ANTM 2006 2.0320 2.7570 -0.0657 -0.0323 9.8300 14.5210

13 ASGR 2004 0.7967 0.6493 -0.2130 -0.0162 11.5600 12.7768

14 ASGR 2005 1.2501 1.4554 0.0095 0.0076 12.0300 14.7526

15 ASGR 2006 0.9125 0.8272 -0.0061 -0.0067 17.4000 19.1269

16 ASII 2004 1.2354 1.5591 0.0630 0.0510 7.1900 10.0985

17 ASII 2005 0.9874 0.9709 0.0627 0.0635 16.6400 18.7245

18 ASII 2006 1.2343 0.2034 0.0265 0.0214 15.0800 16.5656

19 AUTO 2004 0.6690 0.4234 0.0831 0.1242 6.5500 7.8497

20 AUTO 2005 0.4839 0.1843 0.0447 0.0924 7.7300 8.5353

21 AUTO 2006 0.4446 0.0980 0.0261 0.0587 8.0800 8.7074

22 BATA 2004 0.3693 0.0519 0.0125 0.8340 5.1900 6.4577

23 BATA 2005 0.4503 0.0466 0.0375 0.9833 7.5100 9.0277

24 BATA 2006 0.3502 0.0720 -0.0008 -0.0023 9.0300 9.4491

25 BLTA 2004 2.7826 2.4308 0.1689 0.2158 11.9300 17.5281

26 BLTA 2005 1.4436 2.7471 0.2873 0.1990 16.7000 21.3770

27 BLTA 2006 2.4261 4.7374 0.0876 0.0361 28.0000 35.2872

28 BUMI 2004 2.3659 13.8387 0.0131 0.0055 12.8100 29.0332

29 BUMI 2005 1.9360 9.3250 0.0198 0.0102 12.0700 23.3610

30 BUMI 2006 1.7446 6.1995 0.1002 0.0574 8.7000 16.8017

31 CENT 2004 0.0892 0.0002 -0.0231 -0.2593 20.7100 20.5170

32 CENT 2005 0.0769 0.0004 -0.0267 -0.3474 15.0000 14.7032

Page 160: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clx

33 CENT 2006 0.1083 0.0509 -0.0666 -0.6147 9.1700 8.6479

34 CLPI 2004 0.4078 0.0704 -0.0145 -0.0356 22.6700 23.0981

35 CLPI 2005 0.5482 0.1682 -0.0042 -0.0077 15.7800 16.4845

36 CLPI 2006 1.0853 1.1751 -0.0052 -0.0047 39.1400 41.3905

37 CTBN 2004 0.1613 0.0002 -0.0189 -0.1176 46.1100 46.1350

38 CTBN 2005 0.4152 0.0042 0.0106 0.0256 9.2200 9.6756

39 CTBN 2006 0.5805 0.1047 0.0415 0.6254 6.4400 7.7921

40 DLTA 2004 0.2376 0.0181 0.0254 0.1069 5.9900 6.3780

41 DLTA 2005 0.2618 0.0233 0.0030 0.0116 10.2200 10.5197

42 DLTA 2006 0.2440 0.0036 0.0146 0.0600 8.4300 8.7522

43 EKAD 2004 1.0642 0.2541 -0.0171 -0.0161 12.2500 13.5351

44 EKAD 2005 0.3491 0.1073 0.0025 0.0072 14.6600 15.1261

45 EKAD 2006 0.2380 0.0172 0.0037 0.0155 15.5200 15.7944

46 EPMT 2004 1.0401 1.1153 0.2300 0.0222 7.0200 9.4276

47 EPMT 2005 0.8729 0.6906 0.0953 0.0258 8.4100 10.0946

48 EPMT 2006 0.8310 0.6779 0.0282 0.0340 7.0900 8.6611

49 FAST 2004 0.4003 0.0057 0.0057 0.0138 13.0700 13.4955

50 FAST 2005 0.3982 0.0065 0.0214 0.0538 12.9700 13.4499

51 FAST 2006 0.4085 0.0076 0.0522 0.1278 11.7800 12.3761

52 GGRM 2004 0.6327 0.3793 0.0967 0.1530 14.5600 15.8217

53 GGRM 2005 0.5630 0.2625 0.0175 0.0310 11.8600 12.7340

54 GGRM 2006 0.4979 0.1707 0.0218 0.0437 19.4700 20.2041

55 GMTD 2004 0.7434 0.0425 -0.0033 -0.0044 6.7500 7.5282

56 GMTD 2005 0.7182 0.0013 -0.0023 -0.0032 5.6100 6.3240

57 GMTD 2006 0.7006 0.0024 -0.0022 -0.0032 5.7800 6.4776

58 HEXA 2004 1.4484 2.0075 -0.0136 -0.9386 5.6500 8.1537

59 HEXA 2005 0.7417 0.1879 0.0889 1.2042 8.2500 10.4727

60 HEXA 2006 0.8928 0.6266 0.1267 0.1420 19.1700 20.9581

61 HITS 2004 0.8209 0.5099 0.0403 0.0491 8.6500 10.0702

62 HITS 2005 0.5480 0.0126 0.1149 0.2097 8.8900 9.7752

63 HITS 2006 0.4549 0.0041 -0.1078 -0.2369 14.0300 14.1443

64 HMSP 2004 1.4855 2.1553 0.0168 0.8113 14.6500 19.1189

65 HMSP 2005 4.5083 10.1509 0.0055 0.9013 16.3600 31.9260

66 HMSP 2006 0.5645 0.0317 -0.0007 -0.0012 12.0500 12.6443

67 INCO 2004 0.4047 0.1673 0.0027 0.0067 4.6300 5.2114

68 INCO 2005 0.3662 0.1926 0.0026 0.0071 4.9400 5.5085

69 INCO 2006 3.6470 0.4339 0.0027 0.0048 6.6500 10.7384

70 INDF 2004 1.9701 0.6992 0.0119 0.0098 19.9800 22.6710

71 INDF 2005 1.2304 1.7907 0.0019 0.0015 69.3000 72.3245

Page 161: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxi

72 INDF 2006 1.3849 3.5966 0.0247 0.0179 19.2800 24.3041

73 INDR 2004 0.6051 0.1114 0.0251 0.0415 28.8900 29.6731

74 INDR 2005 0.5911 0.0285 0.0311 0.0525 15.0700 15.7732

75 INDR 2006 0.5732 0.0131 0.0355 0.0585 17.3800 18.0603

76 ISAT 2004 1.1330 1.0631 0.1130 0.1411 18.6100 21.0602

77 ISAT 2005 1.0521 1.1194 0.1318 0.1253 18.3100 20.7386

78 ISAT 2006 1.4102 1.9236 0.0993 0.0704 26.0100 29.5135

79 KAEF 2004 0.4346 0.1855 0.0007 0.0016 14.6400 15.2624

80 KAEF 2005 0.3599 0.1071 -0.0013 -0.0035 15.2400 15.7022

81 KAEF 2006 0.3666 0.0824 -0.0059 -0.0143 20.8300 21.2588

82 LION 2004 0.2045 0.0316 0.0191 0.0935 3.7500 4.0987

83 LION 2005 0.2159 0.0368 -0.0103 -0.0479 5.4700 5.6645

84 LION 2006 0.2055 0.0044 0.0048 0.0237 5.5400 5.7784

85 LMSH 2004 0.6087 0.0431 -0.0048 -0.0347 2.6600 3.2723

86 LMSH 2005 0.5008 0.0078 -0.0232 -0.0470 4.4400 4.8784

87 LMSH 2006 0.2245 0.0402 0.0105 0.0210 6.1200 6.4162

88 LTLS 2004 0.7993 0.0004 0.0440 0.0550 5.5600 6.4587

89 LTLS 2005 1.0096 0.0009 0.0207 0.0209 7.1400 8.1921

90 LTLS 2006 0.7637 0.0001 0.0284 0.0372 10.6400 11.4694

91 MEDC 2004 0.6196 0.2828 0.0296 0.0478 10.5400 11.5198

92 MEDC 2005 0.6557 3.7560 0.0418 0.0638 15.3000 19.8173

93 MEDC 2006 0.7096 1.9920 0.0646 0.0910 34.3400 37.1972

94 MERK 2004 0.4073 0.2285 0.0159 0.0392 8.9200 9.6109

95 MERK 2005 0.2554 0.0998 -0.0089 -0.0350 9.4300 9.7413

96 MERK 2006 0.3044 0.1651 -0.0026 -0.0086 10.3500 10.8083

97 MLBI 2004 0.5297 0.0067 0.0578 0.1091 10.3800 11.0833

98 MLBI 2005 0.6154 0.0290 0.1091 0.1132 12.1100 12.9767

99 MLBI 2006 0.6806 0.0174 0.0595 0.0874 15.7500 16.5949

100 MPPA 2004 0.6117 0.1602 0.0101 0.0166 12.4100 13.2086

101 MPPA 2005 0.8036 0.5651 0.1169 0.1455 11.6100 13.2411

102 MPPA 2006 0.7394 0.2715 0.0338 0.0457 13.4900 14.5804

103 MYOR 2004 0.4913 0.2505 0.0074 0.0151 10.8100 11.5743

104 MYOR 2005 0.4822 0.1554 0.0836 0.1735 13.7500 14.6447

105 MYOR 2006 0.7361 0.5771 0.0035 0.0048 13.2700 14.5915

106 PBRX 2004 1.0973 1.1541 -0.2132 -0.1943 18.1800 20.0239

107 PBRX 2005 0.8143 0.3423 -0.2810 -0.3451 16.2200 16.7505

108 PBRX 2006 0.8218 0.1656 0.1155 0.1405 17.3600 18.6034

109 PLIN 2004 0.4741 0.1731 0.0277 0.0584 19.1700 19.9033

110 PLIN 2005 0.3674 0.1099 0.0271 0.0737 18.0400 18.6181

Page 162: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxii

111 PLIN 2006 0.3036 0.0035 0.0523 0.1723 25.1200 25.6517

112 PNSE 2004 0.7028 0.0204 0.0447 0.0636 32.8100 33.6415

113 PNSE 2005 0.6892 0.0007 0.0482 0.0699 37.8000 38.6080

114 PNSE 2006 0.6688 0.0021 0.0015 0.0023 10.1800 10.8547

115 PTBA 2004 1.3877 1.5474 0.0184 0.0132 7.7500 10.7167

116 PTBA 2005 1.6946 1.9609 0.0142 0.0084 8.8800 12.5581

117 PTBA 2006 4.6237 5.9059 -0.0132 -0.0028 16.7200 27.2336

118 PTRO 2004 0.3223 0.0827 1.6583 0.1412 7.1600 9.3645

119 PTRO 2005 0.4568 0.1340 0.1612 0.3529 8.5900 9.6949

120 PTRO 2006 0.4995 0.1979 0.0614 0.1230 10.6800 11.5618

121 RALS 2004 0.5329 0.2787 -0.0177 -0.0333 17.4000 18.1606

122 RALS 2005 0.8313 0.7763 0.0393 0.0473 18.8400 20.5342

123 RALS 2006 1.0352 1.0458 0.0194 0.0187 19.6600 21.7791

124 RIGS 2004 0.0484 0.0112 0.0817 0.2412 8.7200 9.1025

125 RIGS 2005 0.8118 0.8038 -0.0389 -0.2946 11.1500 12.4321

126 RIGS 2006 0.3979 0.0032 0.6415 0.9188 39.3300 41.2914

127 RMBA 2004 0.5159 1.0026 -0.0206 -0.0401 9.0700 10.5278

128 RMBA 2005 0.7589 1.2162 -0.0162 -0.0214 7.8800 9.8175

129 RMBA 2006 1.2430 1.4791 0.0852 0.0685 13.1700 16.0458

130 SCMA 2004 0.5100 0.2289 0.0021 0.0041 25.4900 26.2351

131 SCMA 2005 0.7015 0.5139 0.0110 0.0157 18.5300 19.7721

132 SCMA 2006 0.3965 0.0357 -0.0055 0.0139 20.9500 21.3906

133 SMDR 2004 0.5520 0.0057 -0.0348 -0.0630 3.0600 3.5199

134 SMDR 2005 0.6302 0.2090 0.0201 0.0317 3.5100 4.4010

135 SMDR 2006 0.6399 0.1286 0.1507 0.2356 18.1500 19.3048

136 SMGR 2004 0.7008 0.4572 -0.0462 -0.0659 21.0800 22.1259

137 SMGR 2005 0.4900 0.1707 -0.0332 -0.0677 10.3300 10.8898

138 SMGR 2006 1.4529 1.6173 0.0342 0.0235 16.6200 19.7479

139 SMRA 2004 0.8414 0.6380 0.0373 0.0444 7.9600 9.5211

140 SMRA 2005 1.2869 1.6391 0.0464 0.0361 9.7600 12.7685

141 SMRA 2006 1.1889 1.4244 0.2514 0.0405 19.1700 22.0752

142 SMSM 2004 0.4832 0.0197 -0.0118 0.0244 6.5600 7.0755

143 SMSM 2005 0.4514 0.0182 0.0035 -0.0177 6.5900 7.0454

144 SMSM 2006 0.3759 0.0084 0.0180 0.0481 6.8700 7.3204

145 SUMI 2004 0.2897 0.0020 -0.0342 -0.1182 23.9600 24.0993

146 SUMI 2005 0.3839 0.0019 -0.0127 -0.0331 15.5100 15.8500

147 SUMI 2006 0.3720 0.0069 -0.0402 -0.1081 12.6500 12.8806

148 SQBI 2004 0.3358 0.8160 0.0346 0.1030 0.8400 2.1294

149 SQBI 2005 0.3876 0.9019 0.0159 0.1341 44.1200 45.5595

Page 163: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxiii

150 SQBI 2006 0.3701 0.0008 0.0399 0.1079 12.2900 12.8087

151 TBLA 2004 0.7398 0.3111 0.0867 0.1171 22.5700 23.8247

152 TBLA 2005 0.6882 0.1160 0.0435 0.0632 51.9000 52.8109

153 TBLA 2006 1.0291 1.0691 0.1057 0.1027 59.2300 61.5366

154 TCID 2004 0.2538 0.1137 0.0651 0.2568 7.5600 8.2494

155 TCID 2005 0.1915 0.0396 0.0527 0.2753 6.8900 7.4491

156 TCID 2006 0.1562 0.0655 0.0924 0.5915 12.5600 13.4656

157 TGKA 2004 0.6618 0.0108 0.0013 0.0019 82.6500 83.3258

158 TGKA 2005 0.6961 0.0074 -0.0183 -0.0263 12.9800 13.6389

159 TGKA 2006 0.7540 0.0006 -0.0114 -0.0151 9.5500 10.2781

160 TINS 2004 1.0299 1.0479 0.0056 0.0055 20.7500 22.8389

161 TINS 2005 0.8761 0.7781 0.0199 0.0231 8.5200 10.2172

162 TINS 2006 1.7165 2.4795 -0.0025 -0.0015 10.7000 14.8920

163 TLKM 2004 4.3469 1.0289 0.0034 0.0034 15.8700 21.2526

164 TLKM 2005 1.2559 1.6832 0.7261 0.5781 14.8800 19.1233

165 TLKM 2006 1.5906 2.5648 0.1148 0.0721 18.5000 22.8423

166 TOTO 2004 0.8038 0.0426 0.0647 0.0858 11.1400 12.1369

167 TOTO 2005 0.7461 0.0024 0.1286 0.1723 4.7300 5.7794

168 TOTO 2006 0.6911 0.0005 -0.2070 -0.2140 4.1000 4.3706

169 TRST 2004 0.5003 0.0003 0.1371 0.2459 20.5000 21.3836

170 TRST 2005 0.5799 0.0772 0.0476 0.0821 25.0000 25.7868

171 TRST 2006 0.5272 0.0208 0.0044 0.0083 16.1100 16.6707

172 TSPC 2004 0.5848 2.4074 0.0283 0.0484 10.5400 13.6089

173 TSPC 2005 0.3330 2.4842 0.0570 0.1711 38.5700 41.6153

174 TSPC 2006 0.5784 2.0055 0.8091 0.1157 14.8600 18.3687

175 TURI 2004 1.0744 1.2841 0.0462 0.0429 6.1700 8.6176

176 TURI 2005 0.8121 0.2456 0.0540 0.0531 6.7400 7.9048

177 TURI 2006 0.7887 0.1041 0.0081 0.0103 44.5900 45.5012

178 UNSP 2004 0.8842 0.6812 0.0803 0.0905 7.5600 9.2962

179 UNSP 2005 1.8262 3.0960 0.1418 0.0775 8.3600 13.5015

180 UNSP 2006 4.0907 9.5726 0.0399 0.0097 13.0800 26.7929

181 UNTR 2004 1.4760 2.0383 0.9610 0.0412 5.8900 10.4065

182 UNTR 2005 1.5483 2.4201 0.1825 0.1178 9.9700 14.2387

183 UNTR 2006 1.5843 2.4303 0.9785 0.0496 20.0800 25.1227

184 UNVR 2004 1.2703 1.4312 0.1288 0.1014 17.1500 20.0817

185 UNVR 2005 0.0995 0.9911 0.0383 0.0385 22.6400 23.8074

186 UNVR 2006 1.1361 1.2658 0.0495 0.0435 29.2500 31.7449

Page 164: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxiv

Lampiran 4

Dividend Payout Ratio

No Perusahaan 2004 2005 2006

1 AALI 0.4911 0.6475 0.1900

2 ADHI 0.4999 0.3001 0.2000

3 AKRA 0.3279 0.3139 0.3167

4 ANTM 0.3500 0.3400 0.4000

5 ASGR 0.8179 0.9349 0.1942

6 ASII 0.2771 0.3264 0.1636

7 AUTO 0.2042 0.2761 0.1639

8 BATA 0.5561 0.5182 0.2192

9 BLTA 0.1278 0.1289 0.1380

10 BUMI 0.0801 0.1588 0.1547

11 CENT 0.1029 0.5000 0.5833

12 CLPI 0.2960 0.1480 0.1997

13 CTBN 1.3569 0.7471 0.6814

14 DLTA 0.1448 0.1987 0.4809

15 EKAD 0.5001 0.5391 0.2910

16 EPMT 0.9812 0.9561 0.2725

17 FAST 0.2240 0.2161 0.1942

18 GGRM 0.5374 0.5091 0.4773

19 GMTD 0.2857 0.2767 0.2477

20 HEXA 0.3951 0.3952 0.9621

21 HITS 0.0895 0.9476 0.2778

22 HMSP 0.6057 0.4595 0.1801

23 INCO 0.4123 0.3725 0.9423

24 INDF 0.4372 0.3808 0.4428

25 INDR 0.2560 0.4810 0.5069

26 ISAT 0.4991 0.4926 0.5000

27 KAEF 0.2982 0.3000 0.2992

28 LION 0.2208 0.2734 0.2520

29 LMSH 0.0697 0.0935 0.0108

30 LTLS 0.2554 0.2529 0.2103

31 MEDC 0.4897 0.4387 0.5002

32 MERK 1.0958 0.5435 0.5177

33 MLBI 0.2303 1.1841 0.7560

34 MPPA 0.3023 0.9038 0.1753

35 MYOR 0.2252 0.4191 0.2867

Page 165: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxv

36 PBRX 0.3143 0.0865 0.0457

37 PLIN 0.0423 0.0396 0.0285

38 PNSE 0.8019 0.5323 0.5091

39 PTBA 0.9742 0.5009 0.5000

40 PTRO 0.8179 0.9681 0.2384

41 RALS 0.1347 0.5117 0.4950

42 RIGS 0.5286 0.6755 0.7865

43 RMBA 0.2061 0.2919 0.9287

44 SCMA 2.1096 1.4523 0.2095

45 SMDR 0.2446 0.1672 0.4036

46 SMGR 0.3500 0.2570 0.5000

47 SMRA 0.2294 0.9613 0.9816

48 SMSM 0.4527 0.8638 0.3263

49 SUMI 0.2916 0.6443 0.8414

50 SQBI 0.0814 1.5270 0.5534

51 TBLA 0.2944 0.1948 0.1986

52 TCID 0.9782 0.3696 0.9530

53 TGKA 3.3507 0.0448 0.6076

54 TINS 0.4589 0.4722 0.9502

55 TLKM 0.5000 0.5520 0.1775

56 TOTO 0.3828 0.2363 0.2486

57 TRST 0.5000 0.5000 0.5555

58 TSPC 0.5548 0.4548 0.9413

59 TURI 0.9608 0.3323 0.3330

60 UNSP 0.1463 0.1813 0.2022

61 UNTR 0.1422 0.2985 0.3985

62 UNVR 1.0912 0.9534 0.9085

Rata-rata 0.4997 0.4846 0.4228

Page 166: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxvi

Lampiran 5

Nilai Perusahaan

No Perusahaan 2004 2005 2006

1 AALI 3.4914 3.6902 4.1004

2 ADHI 2.8293 2.8573 2.9031

3 AKRA 3.0607 3.1702 3.4353

4 ANTM 3.2368 3.5533 3.9031

5 ASGR 2.5051 2.4698 2.4843

6 ASII 3.9823 4.0086 4.1959

7 AUTO 3.2844 3.4471 3.4661

8 BATA 4.1461 4.1613 4.1461

9 BLTA 2.8451 3.0170 3.2405

10 BUMI 2.9031 2.8808 2.9542

11 CENT 2.1614 3.9505 2.0414

12 CLPI 3.6816 2.6074 2.9912

13 CTBN 3.9031 3.9294 4.2304

14 DLTA 4.1613 4.5563 4.3579

15 EKAD 2.3891 3.5315 2.2041

16 EPMT 2.7403 2.8751 2.8129

17 FAST 4.0212 3.0792 3.2601

18 GGRM 4.1319 4.0663 4.0086

19 GMTD 3.6284 2.5623 2.6232

20 HEXA 3.4878 2.9827 2.9542

21 HITS 3.4624 3.7482 3.0043

22 HMSP 3.8228 3.9494 3.9867

23 INCO 4.0626 4.1189 4.4914

24 INDF 2.9031 2.9590 3.1303

25 INDR 2.7959 2.6721 2.6812

26 ISAT 3.7597 3.7443 3.8293

27 KAEF 3.3117 3.1614 2.2175

28 LION 3.2304 3.3010 3.3424

29 LMSH 3.1832 3.2787 3.2304

30 LTLS 2.5682 2.6812 3.6074

31 MEDC 3.3170 3.5283 3.5502

32 MERK 4.3579 4.3856 4.6020

33 MLBI 4.6284 4.6989 4.7403

34 MPPA 2.7596 2.9823 2.9031

35 MYOR 3.0792 3.9138 3.2095

36 PBRX 2.6074 2.5740 2.5797

37 PLIN 3.7558 3.7558 3.0414

38 PNSE 2.9542 2.8512 3.8451

Page 167: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxvii

39 PTBA 3.1832 3.2553 3.5471

40 PTRO 3.6047 3.8451 3.7817

41 RALS 2.8893 2.9085 2.9395

42 RIGS 2.9164 2.9956 3.0000

43 RMBA 4.0414 2.1303 3.4913

44 SCMA 2.8603 2.8061 2.9031

45 SMDR 3.5740 3.8663 3.8228

46 SMGR 4.2672 4.2504 4.5599

47 SMRA 2.7958 2.8751 3.0682

48 SMSM 3.4624 2.4843 2.5441

49 SUMI 2.7596 3.6335 3.9138

50 SQBI 4.5441 4.5911 4.7443

51 TBLA 2.3617 3.3010 2.3802

52 TCID 3.6021 3.6128 3.8419

53 TGKA 2.4393 2.4624 2.4393

54 TINS 3.6459 3.2601 3.6459

55 TLKM 4.0043 3.7708 4.0043

56 TOTO 3.7781 3.7781 3.8195

57 TRST 2.3117 2.1761 2.1613

58 TSPC 3.8808 3.7520 2.9542

59 TURI 4.0293 2.8388 2.8512

60 UNSP 2.4913 2.6180 2.9867

61 UNTR 3.3569 3.5652 3.8612

62 UNVR 3.5185 3.6309 3.8195

Rata-Rata 3.3463 3.3566 3.3772

Page 168: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxviii

Lampiran 6

Perusahaan Tumbuh No Perusahaan Tahun PER MVEBVE MVABVA CAPBVA CAPMVA IOS DPR NP

1 AALI 2004 6.09 1.93 1.56 0.04 0.03 9.64 0.49 3.49

2 AALI 2005 9.76 1.14 1.12 0.07 0.06 12.16 0.65 3.69

3 AALI 2006 25.20 1.14 1.35 0.07 0.05 27.82 0.19 4.10

4 ADHI 2004 17.25 6.77 2.57 0.08 0.13 26.80 0.50 2.83

5 ADHI 2005 16.64 5.09 1.63 0.23 0.14 23.74 0.30 2.86

6 ADHI 2006 15.08 7.55 2.01 0.16 0.08 24.87 0.20 2.90

7 AKRA 2006 13.29 1.07 1.03 0.09 0.03 15.51 0.32 3.44

8 ANTM 2004 4.08 1.42 1.17 0.42 1.66 8.74 0.35 3.24

9 ANTM 2005 8.10 1.94 1.45 0.02 0.12 11.63 0.34 3.55

10 ANTM 2006 9.83 2.76 2.03 -0.07 -0.03 14.52 0.40 3.90

11 ASGR 2005 12.03 1.46 1.25 0.01 0.01 14.75 0.93 2.47

12 ASII 2004 7.19 1.56 1.24 0.06 0.05 10.10 0.28 3.98

13 ASII 2005 16.64 0.97 0.99 0.06 0.06 18.72 0.33 4.01

14 AUTO 2004 6.55 0.42 0.67 0.08 0.12 7.85 0.20 3.28

15 BATA 2004 5.19 0.05 0.37 0.01 0.83 6.46 0.56 4.15

16 BATA 2005 7.51 0.05 0.45 0.04 0.98 9.03 0.52 4.16

17 BLTA 2004 11.93 2.43 2.78 0.17 0.22 17.53 0.13 2.85

18 BLTA 2005 16.70 2.75 1.44 0.29 0.20 21.38 0.13 3.02

19 BLTA 2006 28.00 4.74 2.43 0.09 0.04 35.29 0.14 3.24

20 BUMI 2004 12.81 13.84 2.37 0.01 0.01 29.03 0.08 2.90

21 BUMI 2005 12.07 9.33 1.94 0.02 0.01 23.36 0.16 2.88

22 BUMI 2006 8.70 6.20 1.74 0.10 0.06 16.80 0.15 2.95

23 CTBN 2006 6.44 0.10 0.58 0.04 0.63 7.79 0.68 4.23

24 EPMT 2004 7.02 1.12 1.04 0.23 0.02 9.43 0.98 2.74

25 EPMT 2005 8.41 0.69 0.87 0.10 0.03 10.09 0.96 2.88

26 GGRM 2004 14.56 0.38 0.63 0.10 0.15 15.82 0.54 4.13

27 HEXA 2005 8.25 0.19 0.74 0.09 1.20 10.47 0.40 2.98

28 HEXA 2006 19.17 0.63 0.89 0.13 0.14 20.96 0.96 2.95

29 HITS 2005 8.89 0.01 0.55 0.11 0.21 9.78 0.95 3.75

30 HMSP 2004 14.65 2.16 1.49 0.02 0.81 19.12 0.61 3.82

31 HMSP 2005 16.36 10.15 4.51 0.01 0.90 31.93 0.46 3.95

32 INCO 2006 6.65 0.43 3.65 0.00 0.00 10.74 0.94 4.49

33 INDF 2004 19.98 0.70 1.97 0.01 0.01 22.67 0.44 2.90

Page 169: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxix

34 INDF 2005 69.30 1.79 1.23 0.00 0.00 72.32 0.38 2.96

35 INDF 2006 19.28 3.60 1.38 0.02 0.02 24.30 0.44 3.13

36 ISAT 2004 18.61 1.06 1.13 0.11 0.14 21.06 0.50 3.76

37 ISAT 2005 18.31 1.12 1.05 0.13 0.13 20.74 0.49 3.74

38 ISAT 2006 26.01 1.92 1.41 0.10 0.07 29.51 0.50 3.83

39 MEDC 2005 15.30 3.76 0.66 0.04 0.06 19.82 0.44 3.53

40 MEDC 2006 34.34 1.99 0.71 0.06 0.09 37.20 0.50 3.55

41 MPPA 2005 11.61 0.57 0.80 0.12 0.15 13.24 0.90 2.98

42 MYOR 2005 13.75 0.16 0.48 0.08 0.17 14.64 0.42 3.91

43 PBRX 2006 17.36 0.17 0.82 0.12 0.14 18.60 0.05 2.58

44 PTBA 2004 7.75 1.55 1.39 0.02 0.01 10.72 0.97 3.18

45 PTBA 2005 8.88 1.96 1.69 0.01 0.01 12.56 0.50 3.26

46 PTBA 2006 16.72 5.91 4.62 -0.01 0.00 27.23 0.50 3.55

47 PTRO 2004 7.16 0.08 0.32 1.66 0.14 9.36 0.82 3.60

48 PTRO 2005 8.59 0.13 0.46 0.16 0.35 9.69 0.97 3.85

49 RIGS 2006 39.33 0.00 0.40 0.64 0.92 41.29 0.79 3.00

50 RMBA 2006 13.17 1.48 1.24 0.09 0.07 16.05 0.92 3.49

51 SMDR 2006 18.15 0.13 0.64 0.15 0.24 19.30 0.40 3.82

52 SMGR 2006 16.62 1.62 1.45 0.03 0.02 19.75 0.50 4.56

53 SMRA 2005 9.76 1.64 1.29 0.05 0.04 12.77 0.96 2.88

54 SMRA 2006 19.17 1.42 1.19 0.25 0.04 22.08 0.98 3.07

55 TBLA 2004 22.57 0.31 0.74 0.09 0.12 23.82 0.29 2.30

56 TBLA 2006 59.23 1.07 1.03 0.11 0.10 61.54 0.20 2.38

57 TCID 2004 7.56 0.11 0.25 0.07 0.26 8.25 0.98 3.60

58 TCID 2006 12.56 0.07 0.16 0.09 0.59 13.47 0.95 3.84

59 TINS 2006 10.70 2.48 1.72 0.00 0.00 14.89 0.95 3.65

60 TLKM 2004 15.87 1.03 4.35 0.00 0.00 21.25 0.50 4.00

61 TLKM 2005 14.88 1.68 1.26 0.73 0.58 19.12 0.55 3.77

62 TLKM 2006 18.50 2.56 1.59 0.11 0.07 22.84 0.18 4.00

63 TOTO 2005 4.73 0.00 0.75 0.13 0.17 5.78 0.24 3.78

64 TRST 2004 20.50 0.00 0.50 0.14 0.25 21.38 0.50 2.31

65 TSPC 2004 10.54 2.41 0.58 0.03 0.05 13.61 0.55 3.88

66 TSPC 2005 38.57 2.48 0.33 0.06 0.17 41.62 0.45 2.95

67 TSPC 2006 14.86 2.01 0.58 0.81 0.12 18.37 0.94 3.75

68 TURI 2004 6.17 1.28 1.07 0.05 0.04 8.62 0.96 4.03

69 UNSP 2004 7.56 0.68 0.88 0.08 0.09 9.30 0.15 2.49

70 UNSP 2005 8.36 3.10 1.83 0.14 0.08 13.50 0.18 2.62

71 UNSP 2006 13.08 9.57 4.09 0.04 0.01 26.79 0.20 2.99

72 UNTR 2004 5.89 2.04 1.48 0.96 0.04 10.41 0.14 3.36

Page 170: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxx

73 UNTR 2005 9.97 2.42 1.55 0.18 0.12 14.24 0.30 3.57

74 UNTR 2006 20.08 2.43 1.58 0.98 0.05 25.12 0.40 3.86

75 UNVR 2004 17.15 1.43 1.27 0.13 0.10 20.08 1.09 3.52

76 UNVR 2006 29.25 1.27 1.14 0.05 0.04 31.74 0.91 3.82

Lampiran 7

Perusahaan tidak tumbuh No Perusahaan Tahun PER MVEBVE MVABVA CAPBVA CAPMVA IOS DPR NP

1 ASGR 2004 11.56 0.65 0.80 -0.21 -0.02 12.78 0.82 2.51

2 AUTO 2006 8.08 0.10 0.44 0.03 0.06 8.71 0.16 3.47

3 BATA 2006 9.03 0.07 0.35 0.00 0.00 9.45 0.22 4.15

4 CENT 2004 20.71 0.00 0.09 -0.02 -0.26 20.52 0.1 2.16

5 CENT 2005 15.00 0.00 0.08 -0.03 -0.35 14.70 0.5 3.95

6 CENT 2006 9.17 0.05 0.11 -0.07 -0.61 8.65 0.58 2.04

7 CLPI 2004 22.67 0.07 0.41 -0.01 -0.04 23.10 0.3 2.68

8 CLPI 2005 15.78 0.17 0.55 0.00 -0.01 16.48 0.15 2.61

9 CTBN 2004 46.11 0.00 0.16 -0.02 -0.12 46.14 1.36 3.9

10 CTBN 2005 9.22 0.00 0.42 0.01 0.03 9.68 0.75 3.93

11 DLTA 2004 5.99 0.02 0.24 0.03 0.11 6.38 0.14 4.16

12 DLTA 2005 10.22 0.02 0.26 0.00 0.01 10.52 0.2 4.56

13 DLTA 2006 8.43 0.00 0.24 0.01 0.06 8.75 0.48 4.36

14 EKAD 2004 12.25 0.25 1.06 -0.02 -0.02 13.54 0.5 2.39

15 EKAD 2005 14.66 0.11 0.35 0.00 0.01 15.13 0.54 3.53

16 EKAD 2006 15.52 0.02 0.24 0.00 0.02 15.79 0.29 2.2

17 FAST 2004 13.07 0.01 0.40 0.01 0.01 13.50 0.22 3.02

18 FAST 2005 12.97 0.01 0.40 0.02 0.05 13.45 0.22 3.08

19 GGRM 2005 11.86 0.26 0.56 0.02 0.03 12.73 0.51 4.07

20 GGRM 2006 19.47 0.17 0.50 0.02 0.04 20.20 0.48 4.01

21 GMTD 2004 6.75 0.04 0.74 0.00 0.00 7.53 0.29 3.63

22 GMTD 2005 5.61 0.00 0.72 0.00 0.00 6.32 0.28 2.56

23 GMTD 2006 5.78 0.00 0.70 0.00 0.00 6.48 0.25 2.62

24 HEXA 2004 5.65 2.01 1.45 -0.01 -0.94 8.15 0.4 4.49

25 HITS 2006 14.03 0.00 0.45 -0.11 -0.24 14.14 0.28 3

26 HMSP 2006 12.05 0.03 0.56 0.00 0.00 12.64 0.18 3.99

27 INCO 2004 4.63 0.17 0.40 0.00 0.01 5.21 0.41 4.06

28 INCO 2005 4.94 0.19 0.37 0.00 0.01 5.51 0.37 4.12

29 INDR 2004 28.89 0.11 0.61 0.03 0.04 29.67 0.26 2.79

30 INDR 2005 15.07 0.03 0.59 0.03 0.05 15.77 0.48 2.67

31 INDR 2006 17.38 0.01 0.57 0.04 0.06 18.06 0.51 2.68

32 KAEF 2004 14.64 0.19 0.43 0.00 0.00 15.26 0.3 3.31

33 KAEF 2005 15.24 0.11 0.36 0.00 0.00 15.70 0.3 3.16

Page 171: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxi

34 KAEF 2006 20.83 0.08 0.37 -0.01 -0.01 21.26 0.3 2.22

35 LION 2004 3.75 0.03 0.20 0.02 0.09 4.10 0.22 3.23

36 LION 2005 5.47 0.04 0.22 -0.01 -0.05 5.66 0.27 3.3

37 LION 2006 5.54 0.00 0.21 0.00 0.02 5.78 0.25 3.34

38 LMSH 2004 2.66 0.04 0.61 0.00 -0.03 3.27 0.07 3.18

39 LMSH 2005 4.44 0.01 0.50 -0.02 -0.05 4.88 0.09 3.28

40 LMSH 2006 6.12 0.04 0.22 0.01 0.02 6.42 0.01 3.23

41 MERK 2004 8.92 0.23 0.41 0.02 0.04 9.61 1.1 4.36

42 MERK 2005 9.43 0.10 0.26 -0.01 -0.04 9.74 0.54 4.39

43 MERK 2006 10.35 0.17 0.30 0.00 -0.01 10.81 0.52 4.6

44 MPPA 2004 12.41 0.16 0.61 0.01 0.02 13.21 0.3 2.76

45 MYOR 2004 10.81 0.25 0.49 0.01 0.02 11.57 0.23 3.08

46 MYOR 2006 13.27 0.58 0.74 0.00 0.00 14.59 0.29 3.21

47 PBRX 2004 18.18 1.15 1.10 -0.21 -0.19 20.02 0.31 2.61

48 PBRX 2005 16.22 0.34 0.81 -0.28 -0.35 16.75 0.09 2.57

49 PLIN 2004 19.17 0.17 0.47 0.03 0.06 19.90 1.84 3.76

50 PLIN 2005 18.04 0.11 0.37 0.03 0.07 18.62 1.94 3.76

51 PNSE 2006 10.18 0.00 0.67 0.00 0.00 10.85 0.51 2.85

52 RALS 2004 17.40 0.28 0.53 -0.02 -0.03 18.16 0.13 2.89

53 RIGS 2005 11.15 0.80 0.81 -0.04 -0.29 12.43 0.68 3

54 RMBA 2004 9.07 1.00 0.52 -0.02 -0.04 10.53 0.21 3.04

55 SCMA 2004 25.49 0.23 0.51 0.00 0.00 26.24 2.11 2.86

56 SCMA 2005 18.53 0.51 0.70 0.01 0.02 19.77 1.45 2.81

57 SCMA 2006 20.95 0.04 0.40 -0.01 0.01 21.39 0.21 2.9

58 SMDR 2004 3.06 0.01 0.55 -0.03 -0.06 3.52 0.24 3.57

59 SMDR 2005 3.51 0.21 0.63 0.02 0.03 4.40 0.97 3.87

60 SMGR 2004 21.08 0.46 0.70 -0.05 -0.07 22.13 0.35 4.27

61 SMGR 2005 10.33 0.17 0.49 -0.03 -0.07 10.89 0.26 4.25

62 SMSM 2004 6.56 0.02 0.48 -0.01 0.02 7.08 0.45 3.46

63 SMSM 2005 6.59 0.02 0.45 0.00 -0.02 7.05 0.86 2.48

64 SMSM 2006 6.87 0.01 0.38 0.02 0.05 7.32 0.33 2.54

65 SQBI 2006 12.29 0.00 0.37 0.04 0.11 12.81 0.55 4.74

66 SUMI 2004 23.96 0.00 0.29 -0.03 -0.12 24.10 0.29 2.76

67 SUMI 2005 15.51 0.00 0.38 -0.01 -0.03 15.85 1.24 3.63

68 SUMI 2006 12.65 0.01 0.37 -0.04 -0.11 12.88 0.84 3.91

69 TBLA 2005 51.90 0.12 0.69 0.04 0.06 52.81 0.19 2.3

70 TGKA 2004 82.65 0.01 0.66 0.00 0.00 83.33 3.35 2.44

71 TGKA 2005 12.98 0.01 0.70 -0.02 -0.03 13.64 0.04 2.46

72 TGKA 2006 9.55 0.00 0.75 -0.01 -0.02 10.28 0.61 2.44

Page 172: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxii

73 TOTO 2006 4.10 0.00 0.69 -0.21 -0.21 4.37 0.25 3.82

74 TRST 2006 16.11 0.02 0.53 0.00 0.01 16.67 0.56 2.16

75 TURI 2006 44.59 0.10 0.79 0.01 0.01 45.50 0.33 2.85

76 UNVR 2005 22.64 0.99 0.10 0.04 0.04 23.81 0.95 3.63

Lampiran 8

Uji Asumsi Klasik dan Regresi Liniear Perusahaan Tumbuh

Hasil Autokorelasi

Model Summaryb

.267a .071 .059 .52515 1.882

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuhb.

Hasil Uji F

ANOVAb

1.570 1 1.570 5.693 .020a

20.408 74 .276

21.977 75

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuhb.

Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

3.660 .120 30.621 .000

-.013 .005 -.267 -2.386 .020 1.000 1.000

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuha.

Page 173: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxiii

Hasil Uji Normalitas

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuh

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 174: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxiv

Regression Standardized Predicted Value

20-2-4

Reg

ress

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuh

Lampiran 9

Uji Asumsi Klasik dan Regresi Liniear Perusahaan Tidak Tumbuh

Hasil Autokorelasi

Model Summaryb

.272a .074 .062 .68900 1.768

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuhb.

Hasil Uji F

Page 175: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxv

ANOVAb

2.817 1 2.817 5.933 .017a

35.130 74 .475

37.946 75

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IOSa.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuhb.

Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

3.516 .128 27.562 .000

-.016 .007 -.272 -2.436 .017 1.000 1.000

(Constant)

IOS

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuha.

Hasil Uji Normalitas

Page 176: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxvi

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

0-2-4-6

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh

Lampiran 10

Page 177: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxvii

Uji Variabel Intervening Perusahaan Tumbuh

Model I

Model Summary

.241a .058 .045 .28968

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), IOSa.

Coefficientsa

.645 .066 9.788 .000

-.006 .003 -.241 -2.133 .036

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: DPRa.

Model II

Model Summary

.304a .092 .068 .52274

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), DPR, IOSa.

Coefficientsa

3.484 .180 19.333 .000

-.011 .005 -.231 -2.014 .048

.272 .210 .149 1.298 .198

(Constant)

IOS

DPR

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tumbuha.

Page 178: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxviii

Lampiran 11

Uji Variabel Intervening Perusahaan Tidak Tumbuh

Model I

Model Summary

.539a .290 .281 .45452

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), IOSa.

Coefficientsa

.152 .084 1.804 .075

.024 .004 .539 5.502 .000

(Constant)

IOS

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: DPRa.

Model II

Model Summary

.348a .121 .097 .67598

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), DPR, IOSa.

Coefficientsa

3.464 .128 27.091 .000

-.024 .008 -.411 -3.153 .002

.341 .173 .257 1.970 .053

(Constant)

IOS

DPR

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Tidak Tumbuha.

Page 179: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17657... · 2014. 3. 19. · Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu

clxxix