web view... dalam dua bagian besar yang kelak akan menurunkan ilmu ekonomi teori terapan yaitu ilmu...

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang berbagai usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat pemuas kebutuhan yang langka (scarce). Ilmu ekonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagimana cara setiap individu atau segolongan masyarakat mengalokasikan sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keterbatasan sumber daya seperti alat produksi, konsumsi, barang dan jasa menyebabkan 1

Upload: vandat

Post on 30-Jan-2018

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang

berbagai usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-

alat pemuas kebutuhan yang langka (scarce). Ilmu ekonomi juga dapat

diartikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku

pelaku ekonomi terhadap keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan

sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai

sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak

terbatas.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagimana

cara setiap individu atau segolongan masyarakat mengalokasikan sumber daya

yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keterbatasan

sumber daya seperti alat produksi, konsumsi, barang dan jasa menyebabkan

perlu adanya pilihan rasional untuk memenuhi kebutuhan secara optimal.

Semenjak lahir, manusia memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan

dan mencapai kemakmurannnya. Namun sayangnyna alat pemuas kebutuhan

manusia sangatlah terbatas sehingga timbulah apa yang namanya kelangkaan

(scarcity). Kelangkaan inilah yang menjadi permasalahan sehingga

dibutuhkan suatu studi komparatif yang dapat memecahkan masalah

kelangkan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah definisi dari ilmu ekonomi ?

1

b. Apa sajakah jenis analisis ilmu ekonomi ?

c. Bagaimanakah masalah pokok dalam perekonomian ?

d. Apa yang dimaksud kegiatan ekonomi dan bagaimana kegiatan tersebut

berlangsung ?

e. Siapa sajakah yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi ?

f. Bagaimanakah arus lingkar kegiatan ekonomi ?

g. Apakah yang dimaksud asumsi yang sering digunakan dalam teori

ekonomi ?

h. Bagaimana contoh studi kasus pada teori ekonomi ?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui definisi dari ilmu ekonomi.

b. Mengetahui jenis analisis ilmu ekonomi.

c. Mempelajari masalah pokok dalam perekonomian.

d. Memahami apa yang dengan kegiatan ekonomi dan bagaimana kegiatan

tersebut berlangsung.

e. Mengetahui siapa sajakah yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi.

f. Mengetahui arus lingkar kegiatan ekonomi.

g. Mengetahui Apakah yang dimaksud asumsi yang sering digunakan dalam

teori ekonomi.

h. Mempelajari contoh studi kasus pada teori ekonomi.

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ilmu Ekonomi

Istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Oikos Nomos,yang

berarti “tata laksana rumah tangga atau permilikan”. Tokoh yang pertama

sekali menuliskan permasalahan ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani,

sehingga banyak orang menyebutnya sebagai Bapak Ahli Ekonomi Pertama.

Setelah melalaui masa yang sangat panjang, barulah ilmu ekonomi

mendapatkan bentuk serta takrif (definisi) yang konkrit seperti sekarang.

Masalah perekonomian yang paling pokok meliputi 3 masalah yang

fundamental dan saling terkait, yakni,what, how, dan for whom goods should

be produced yang secara lengkap menunjukkan hubungan yang erat antara

produksi dengan konsumsi.

Salah satu cara untuk merumuskan wawasan ilmu ekonomi adalah dengan

menyatakan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang bertalian

dengan masalah pokok diatas. Rumusan yang banyak dikenal adalah yang

diungkapkan oleh Alfred Marshall dalam Richard dkk (1987:4) yaitu “Ilmu

ekonomi merupakan studi tentang umat manusia dalam kehidupan sehari - hari

“sedangkan rumusan yang lain menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi

tentang pemanfaatan sumberdaya yang langka untuk memenuhi kebutuhan

manusia yang tak terbatas.

Sementara itu, Samuelson dan Nordhaus dalam Algifari (2003:6),

berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sebagai berikut, “Economic is the

3

study of how societies use scarce resources to produce valuable commodities

and distribute them among different people”.

Dalam usaha untuk memberikan gambaran ringkas mengenai bidang

studi ilmu ekonomi, definisi ilmu tersebut selalu dihubungkan kepada keadaan

ketidakseimbangan diantaranya yaitu :

a. kemampuan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa

b. keinginan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa

Sedangkan Samuelson dalam Sukirno (1997:10), salah seorang ahli

ekonomi yang terkemuka dalam dunia memberikan definisi ilmu ekonomi

bahwa “Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu individu dan

masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan

menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam

berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan

mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa

datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.

Dalam menganalisis cara individu dan masyarakat membuat pilihan,

misalnya pilihan mereka dipertimbangkan secara rasional. Berdasarkan

pemisalan ini maka dalam menggunakan sumber daya, individu dan

masyarakat akan berusaha memaksimalkan kepuasan dan kemakmuran.

Dari definisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu

ekonomi adalah studi tentang kekayaan dan merupakan suatu bagian yang

penting dari pada studi tentang manusia. Hal ini disebabkan karena sifat

manusia yang tak terbatas dalam memenuhi kebutuhannya.

4

2.2 Jenis Analisis Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi terbagi dalam dua bagian besar yang kelak akan

menurunkan ilmu ekonomi teori terapan yaitu Ilmu ekonomi Mikro dan Ilmu

ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro khususnya mempelajari perilaku

individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya, dan aspek

analisanya anatar lain :

a. Analisa biaya/ manfaat

b. Teori permintaan dan penawaran

c. Elastisitas

d. Model-model pasar

e. Industri

f. Teori harga (Hukum permintaan dan penawaran)

g. Teori produksi

h. Dan lain-lain.

Sedangkan ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku masyarakat

(negara/ bangsa) dalam memenuhi kebutuhannya (masalah agregat), dan aspek

analisanya di antaranya:

1) Pendapatan nasional

2) Neraca pembayaran

3) Kesempatan kerja

4) Inflasi

5) Investasi dan lain-lain

5

Berdasarkan dari jenis analisanya ilmu ekonomi secara garis besar dapat

digolongkan menjadi 3 yaitu :

a) Ilmu ekonomi deskriptif yaitu ilmu ekonomi yang memberikan gambaran

tentang suatu kondisi atau keadaan ekonomi sebenarnya. Setiap ilmu

pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud di alam

semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu adalah penting

untuk mengetahui fakta-fakta mengenai kenyataan yang wujud. Ada

kalanya hal itu tidak mudah dilakukan, didalam ilmu sosial tidaklah

mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud. Hal

ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat

berkaitan satu sama lain, sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk

menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian.

Misalnya mengenai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia karena

menurunnya nilai kurs terhadap US dollar.

b) Teori Ilmu Ekonomi (Teori Ekonomi). Teori ekonomi adalah pandangan

yang menggambarkan sifat-sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan

ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan

yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Teori ini juga memberikan

gambaran tentang sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem

ekonomi berfungsi. Teori ekonomi juga didasarkan pada kondisi nyata

yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai

sifat hubungan ekonomi. Penyederhanaan kondisi itu disebut Asumsi.

Misalnya permintaan suatu barang akan naik bila harga akan naik, dengan

6

asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua faktor

yang berpengaruh terhadap permintaan).

c) Teori Ekonomi Aplikasi. Teori Ekonomi Aplikasi atau Ekonomi Terapan

bidang ini juga disebut sebagai ilmu ekonomi kebijakan. Yaitu cabang

ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan

untuk mengatasi masalah ekonomi. Salah satu peranan teori ekonomi

adalah dapat dijadikan landasan dalam merumuskan kebijakan ekonomi.

Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan untuk

mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi serta dianalisis di

dalam ekonomi kebijakan. Dalam perekonomian, tujuan yang ingin

dicapai adalah:

i. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat

ii. Menciptakan kestabilan harga-harga

iii. Mengatasi masalah-maslaah pengangguran

iv. Mewujudkan distribusi pendataan yang merata

2.3 Masalah Pokok dalam Perekonomian

Setiap hal yang dikerjakan oleh seseorang maupun masyarakat pasti

mempunyai permasalahan tersendiri baik itu dalam bidang politik, budaya,

maupun ekonomi. Dalam hal ekonomi ini masalah yang dihadapi amatlah

beragam mulai dari segi pasar, daerah kekuasaan, maupun perpajakan. Selain

itu terdapat juga permasalahan lain yang juga sangat fundamental yang

didasarkan atas beberapa pertanyaan berikut :

a. Apa komoditas yang hendak diproduksi dan berapa banyak jumlahnya ?

7

b. Bagaimana seharusnya suatu barang itu diproduksi ? oleh siapa, dengan

sumber daya apa dan dengan teknologi apa seharusnya dibuat ?

c. Untuk siapa seharusnya barang itu diproduksi ?

Untuk menjawab ketiga pertanyaan diatas maka akan dilakukan

pembahasan lebih lanjut. Pada beberapa penjelasan dibawah ini, akan terlihat

dengan jelas bahwa masyarakat yang beragam mencoba untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut menggunakan institusi yang beragam pula.

1) Input dan Output

Input adalah suatu bentuk komoditas atau pelayanan yang digunakan oleh

suatu perusahaan pada proses produksinya. Input terkombinasi untuk

menghasilkan output, sementara Output terdiri dari pelayanan maupun barang

yang bisa dimanfaatkan yang kadang dikonsumsi atau dipergunakan untuk

proses produksi lebih lanjut.

Suatu contoh ketika hendak membuat suatu spaghetti maka bahan yang

diperlukan antara lain yakni pasta, saus pasta, garam, panci penggorengan,

kompor dan seorang juru masak yang handal merupakan suatu bentuk

inputnya. Dan spaghetti yang menarik dan lezat merupakan suatu outputnya.

Input disebut juga sebagai faktor produksi yang diklasifikasikan menjadi 3

bagian yakni : sumber daya alam, tenaga kerja (SDM), modal.

Sumber daya alam menggambarkan suatu bentuk pemberian yang

diberikan oleh alam untuk proses produktif. Alam meliputi tanah yang

digunakan untuk bercocok tanam, industri, dan jalanan, sumber daya energi

untuk bahan bakar kendaraan dan energi panas untuk menghangatkan ruangan,

dan sebagainya. Dapat pula diambil suatu contoh dari lingkungan fisik sekitar

8

kita, misalnya udara yang setiap hari kita hirup dan air yang kita minum

sebagai suatu bagian dari ekonomi dari suatu bentuk sumber daya alam.

Tenaga kerja terdiri dari waktu dari manusia yang dihabiskan dalam

produksi, seperti bekerja dalam industri manufaktur, menggarap lahan,

mengajar di sekolah, atau menjadi seorang chef pada suatu restoran dan

sebagainya. Berbagai macam kedudukan dan tugas, pada level tertentu

semuanya dilakukan oleh seorang tenaga kerja. Ini adalah merupakan salah

satu hal input yang paling familiar dan paling krusial untuk ukuran industri

yang sudah maju dalam hal ekonomi.

Sumber daya modal membentuk suatu barang yang tahan lama dari suatu

ekonomi, diproduksi oleh ekonomi untuk membentuk barang lainnya. Barang

yang termasuk modal didalamnya adalah mesin produksi, akses jalan,

komputer, hammer, truk, dan sebagainya merupakan suatu bentuk ekonomi

modern. Pada pembahasan berikutnya akan ditemukan akumulasi dari

banyaknya barang modal khusus adalah penting terhadap pengembangan suatu

ekonomi.

2) Sistem Ekonomi Alternatif : Kebiasaan, Komando, Pasar

Tiga permasalahan ekonomi yang dihaadapi oleh masyarakat adalah

universal, akan tetapi solusi yang diberikan juga sangat bervariasi. Studi dari

sistem ekonomi alternative menitik beratkan pada mekanisme berlainan yang

dapat dialokasikan oleh masyarakat terhadap sumber daya yang terbatas.

Kebiasaan mengatur setiap segi perilaku dalam peradaban yang primitif.

What (apa), How (bagaimana), dan For Whom (untuk siapa) bisa dilakukan

dalam satu tradisi yang berlalu dari generasi tua kepada generasi muda. Pada

9

peradaban mesir kuno dan generasi keturunan tionghoa saat ini sudah bukan

menjadi rahasia umum bahwa anak akan mewarisi dan memegang teguh suatu

bisnis perdagangan yang diperoleh melalui ayahnya. Meskipun kebiasaan ini

terlihat janggal pada sebagian orang yang asing, hal ini bisa menjadi suatu

bentuk efisiensi dalam menjalankan tiga fungsi dari organisasi ekonomi.

Sistem yang lain disebut juga Ekonomi Komando dimana pemerintah

membuat semua keputusan tentang produksi dan distribusi. Pemerintahan

yang demikian kemungkinan bisa menjadi diktator atau menjadi demokratis.

Pada situasi yang ekstrim maka akan mengatakan pada masyarakat apa yang

harus diminum dan dikonsumsi, bagaimana seharusnya makanan dan baja itu

diproduksi, dan siapa yang seharusnya hidup sejahtera dan miskin.

Pendekatan yang terakhir yakni Pasar Ekonomi . pada bagian ini sistem

harga dari pasar, keuntungan dan kerugian, insentif dan penghargaan

menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa. Perusahaan memproduksi

berbagai komoditas yang menghasilkan keuntungan tertinggi (bentuk

implementasi apa), dan dengan teknik produksi tertentu dengan biaya

terendah (bentuk implementasi bagaimana), perilaku konsumsi dari

masyarakat muncul dari keputusannya untuk menghabiskan gaji dan selain itu

ada pula pemasukan properti yang dihasilkan tenaga kerja serta kepemilikan

properti oleh perusahaan (bentuk implementasi untuk siapa).

3) Hukum Kelangkaan

Keterbatasan barang, barang menjadi terbatas ketika suatu keinginan

menjadi tak terbatas. Bahkan di AS terlihat bahwa produksi tahunan saja pada

pertengahan 80-an mencapai rata-rata yakni 80 juta ton baja, 8 juta mobil, dan

10

3,2 juta barel minyak. Output nasional menjadi berkali-kali lebih besar

daripada yang harus dikeluarkan semestinya. Padahal di belahan benua lain

yakni Asia dan Afrika ratusan juta orang menderita kelaparan dan perampasan

sumber daya.

Keinginan tanpa batas, dengan membandingkan Negara miskin atau awal

peradaban, industri ekonomi maju kelihatan sangat makmur. Tetapi

pemasukan yang tinggi menyebabkan pula konsumsi yang tinggi bahkan

menyebabkan “permintaan” berlebih. Suatu investigasi pola terhadap

konsumsi akan ditemukan bahwa masyarakat sangat menginginkan berbagai

macam barang seperti pendingin ruangan, layar lebar, compact disc,

komputer, rekreasi dan privasi, dan lain sebagainya. Ketika hal itu semua

ditambahkan kedalam suatu permintaan, maka akan cepat ditemukan bahwa

tidak cukup barang dan pelayanan untuk memenuhi setiap dorongan dari

seorang individu.

Hukum Kelangkaan menyatakan bahwa barang adalah hal yang langka

karena tidak terdapat cukup sumber daya untuk memproduksi semuanya yang

kebanyakan diminta masyarakat untuk dikonsumsi.

2.4 Kegiatan Ekonomi

Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan

kegiatan konsumsi. Pada dasarnya kegiatan ekonomi merupakan suatu

aktivitas atau usaha yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kemakmuran.

Untuk mencapainya, maka kegiatan ekonomi meliputi 3 hal, yaitu produksi,

distribusi, dan konsumsi. Kegiatan tersebut antara satu dengan yang lainnya

saling berhubungan. Kegiatan ekonomi yang utama tersebut adalah

11

menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan

(distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi).

Gambar 1.1 Hubungan Produksi, Disribusi, dan Konsumsi

a. Produksi

Kegiatan produksi adalah usaha untuk menghasilkan atau menambah daya

guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh:

Perusahaan yang memproduksi bahan makanan seperti minyak goreng,

tepung.

Fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan

dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa

barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi

perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian

kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai

suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan

operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu

perusahaan, baik perusahaan itu berupa perusahaan besar, maupun perusahaan

itu adalah perusahaan kecil. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi

dan operasi adalah :

1) Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk

pengolahan masukan (input).

12

2) Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian

yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan,

sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3) Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari

kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar

waktu atau periode tertentu.

4) Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin

terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga

maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs)

pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih

rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan

sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-

sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan

pada konsumen.

Dengan demikian untuk membuktikan apakah produksi tersebut telah

berjalan atau tidak, maka diperlukan suatu pemeriksaan yaitu pemeriksaan

manajemen. Sedangkan program pemeriksaan manajemen pada fiingsi

produksi yang akan dilakukan adalah perencanaan dan pengendalian produksi,

tenaga kerja produksi, fasilitas produksi, dan pelaksanaan proses produksi.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan

sifat perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang

diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output.

13

Rumus fungsi produksi: Q = f (L, C, R, S)

Q = tingkat produksi yang dihasilkan (output)

L = tenaga kerja

C = jumlah modal

R = kekayaan alam

S = kewirausahaan

Atau Q = f (x1, x2, x3 …, xn)

Q = Jumlah output yang dihasilkan.

x1, x2, x3 …, xn = Faktor-faktor produksi (input) yang digunakan.

Dalam faktor produksi dikenal the law of diminishing return (hukum hasil

yang semakin berkurang) yang menjelaskan sifat pokok dari pertautan di

antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Bila suatu macam

input ditambah penggunaannya sedangkan input-input lainnya tetap, maka

tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang

ditambahkan tadi mula-mula naik, tapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu

tambahan output akan semakin menurun bila input tersebut terus ditambah.

Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L

AP = Produk rata-rata (Average product)

L = Tenaga kerja (labour)

TP = Produk keseluruhan (Total product)

Adapun faktor produksi tersebut terdiri dari :

a) Sumber daya alam

Sumber daya alam, seperti tanah dan hasil dari tanah. Tanah merupakan

tempat dilakukannya usaha. Bahan baku produksi pun berasal dari tanah.

14

b) Sumber daya manusia

Seperti halnya tanah, manusia merupakan faktor produksi asli. Manusia

berperan sebagai tenaga kerja dalam berbagai tingkatan. Mulai dari pimpinan

puncak sampai tenaga pesuruh, manusia sangat menentukan baik-buruknya

hasil produksi.

c) Sumber daya modal

Modal dengan berbagai bentuk dan sumbernya, juga menentukan

keberhasilan suatu produksi. Mesin dan uang yang diperoleh dari pemilik atau

pinjaman dan hibah pihak lain, sangat berguna untuk menghasilkan

barang/jasa.

d) Kewirausahaan (skill)

Kewirausahaan atau keahlian dalam mengelola usaha sangat erat dengan

penggunaan faktor produksi lainnya. Jiwa wirausaha dan keahlian dalam

mengelola usaha yang dimiliki setiap individu dalam proses produksi sangat

menunjang keberhasilan dalam menghasilkan barang dalam segi kuantitas dan

kualitas

Di samping faktor-faktor produksi di atas, teknologi dan sistem produksi

yang digunakan pun akan menentukan kuantitas dan kualitas barang yang

sering kita kenal dengan sebutan 6M, yang meliputi :

i. Money

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan

dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena

itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena

15

segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan

dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga

kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan

dicapai dari sesuatu organisasi.

ii. Machine/ Tools

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana

(tools). Tools merupakan syarat sesuatu usaha untuk mencapai hasil yang

ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men,

money, materials, machines, method, dan markets.

1. Man

Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam

manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang

membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai

tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya

manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena

adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

2. Material

Material terdiri dari bahan setengah jdi (raw material) dan bahan jadi.

Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lbh baik, selain manusia yang

ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi

sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan,

tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Machine atau Mesin

digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang

lbh besar serta menciptakan efesiensi kerja.

16

1.

2.

3. Method

Metode adalah sesuatu tata cara kerja yang memperlancar

jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai

penetapan cara pelaksanaan kerja sesuatu tugas dengan memberikan berbagai

pertimbangan-pertimbangan kpd sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan

penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun

metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau

tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan

demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

4. Market

Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan

(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat

penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi

barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh

sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi

merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai

maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan

daya beli (kemampuan) konsumen.

17

Gambar 1.2 Bagan Kegiatan Produksi

b. Distribusi

Kegiatan distribusi adalah usaha menyalurkan atau menyebarluaskan

barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Dalam hal ini peranan para

pedagang sangat penting, karena penghubung antara produsen dengan

konsumen, atau antara produsen dengan produsen lainnya. Kegiatan distribusi

banyak dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran barang dan jasa. Contoh

kegiatan distribusi adalah agen koran, agen tenaga kerja, agen makanan

ringan.

Secara ekonomi, kegiatan distribusi secara ekonomi merupakan suatu

upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat. Dalam memutuskan

saluran distribusi biasanya melibatkan :

1) Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkan

2) Bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasai antara berbagai

tingkat dari pedagang perantara

3) Seleksi pedagang perantara yang khusus

4) Penempatan menurut letak geografis dari persediaan barang

5) Lokasi dari pusat-pusat distribusi

18

Berdasarkan intensitasnya, jenis saluran distribusi dapat dibagi dalam 3

jenis:

a) Bentuk intensif, merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak

pedagang besar dan kecil

b) Bentuk selektif, hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil

pengecer (retailer).

c) Bentuk eksklusif, hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan

masyarakat tertentu untuk menangani produk.

Saluran distribusi terdiri dari :

i. Distribusi langsung dari produsen ke konsumen

Perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari

produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu

ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer

miliknya sendiri dan melalui pos.

ii. Saluran tidak langsung

1. Produsen – pengecer – konsumen

Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah

alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang

produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi

permintaan produk di daerah lain.

2. Produsen – grosir – pengecer

Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan

mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan,

dan bahan makanan.

19

c. Konsumsi

Kegiatan konsumsi adalah pekerjaan atau kegiatan yang memakai atau

menggunakan suatu produk barang atau jasa yang diprosuksi atau dibuat oleh

produsen. Tujuan Konsumsi Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Fungsi Konsumsi adalah untuk menjaga kelangsungan hidup, memenuhi

semua kebutuhan yang dibutuhkan. Contoh kegiatan konsumsi adalah seperti

makan di warteg, potong rambut di tukang pangkas rambut, berobat ke dokter

kandungan.

Perilaku konsumen sejalan dengan hukum permintaan yang berbunyi: Bila

harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta konsumen terhadap

barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka

jumlah barang yang diminta akan naik.

1. Hukum tersebut berlaku bila syarat-syarat terpenuhi (cateris paribus).

Dalam mempelajari perilaku konsumen dapat dilakukan melalui

pendekatan marginal utility (pendekatan cardinal). Kepuasan bisa

dinyatakan dengan angka-angka dan satuan ukuran kepuasannya yaitu

utility (nilai guna). Ada dua konsep nilai guna, yakni:

a) Nilai guna total, merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh

dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.

b) Nilai guna marginal, merupakan pertambahan (atau pengurangan)

kepuasan sebagai akibat dari pertambahan konsumsi satu unit barang

tertentu.

Setiap orang akan berupaya memaksimumkan nilai guna dari barang dan

jasa yang dikonsumsinya. Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah

20

yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang

akan memberi nilai marginal yang sama besar. Hukum ini disebut hukum

memeratakan guna marginal setiap rupiah.

Rumusnya:

MUx = MUy = MUn

Px Py Pn

MU = Marginal utility

x,y, …n = barang yang dibeli

P = harga barang

2. Pendekatan indifference curve (pendekatan ordinal)

Merupakan model pendekatan yang tidak memerlukan anggapan bahwa

kepuasan konsumen bisa diukur. Indifference curve adalah kurva yang

menunjukkan kombinasi konsumsi dua jenis barang yang memperoleh tingkat

kepuasan yang sama

Sifat-sifat indifference curve:

a) Turun miring dari kiri atas ke kanan bawah

Hal ini disebabkan jika jumlah barang x ditambah maka jumlah barang

yang akan dikurangi, dan sebaliknya.

b) Cembung mengarah ke titik 0 atau origin

Garis indifference curve yang bergerak dari kiri atas menuju ujung

kanan bawah berarti pada awalnya konsumen lebih banyak mengkonsumsi

barang y. Untuk mendapatkan tambahan barang x maka konsumen harus

melepaskan barang y lebih besar daripada barang x yang diperlukan.

21

Semakin sedikit barang y yang dikonsumsi maka semakin besar

kesediaannya untuk melepas barang y untuk mendapatkan tambahan

barang x. Proses pengurangan barang y tersebut bila dibuat grafik akan

berbentuk cembung ke arah titik origin. Hal ini disebabkan perbandingan

antara pertukaran barang y untuk mendapat tambahan barang x tidak

konstan atau bertambah, melainkan berkurang. Tingkat kesediaan

konsumen untuk melepas suatu barang tertentu guna mendapat tambahan

barang lain disebut marginal rate of substitution (MRS).

c. Tidak saling memotong

Indifference curve hanya berlaku untuk satu tingkat pendapatan

tertentu. Jika tingkat pendapatan seseorang naik atau turun maka

indifference curve yang dimiliki orang tersebut untuk suatu waktu dengan

waktu yang lainnya akan berbeda, tidak hanya satu, tetapi banyak

bergantung pada frekuensi kenaikan atau penurunan dari pendapatannya.

Keadaan tersebut digambarkan sebagai indifference map. Kurva

indifference-nya tidak mungkin berpotongan.

2.5 Pelaku Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku atau subjek ekonomi. Secara

garis besar para pelaku kegiatan ekonomi dapat digolongkan menjadi empat

sektor atau kelompok besar yakni rumah tangga, para produsen, pemerintah,

dan luar negeri. Adapun pelaku kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

a. Rumah Tangga Produsen

22

Rumah Tangga Produsen (RTP) merupakan salah satu pelaku ekonomi

yang sangat dibutuhkan masyarakat, karena RTP berfungsi dan berperan

memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

konsumen, pemerintah dan luar negeri. Dalam melakukan proses produksi,

RTP memerlukan faktor produksi sebagai bahan/alat untuk menghasilkan

barang dan jasa.

Rumah Tangga Produsen (RTP) disebut juga Rumah Tangga

Perusahaan atau cukup disebut perusahaan. Rumah tangga ini melakukan

kegiatan pokok sebagai berikut:

1) memproduksi barang dan jasa

2) mempergunakan faktor produksi dan memberikan imbalan jasa berupa

sewa, upah, bunga modal dan laba/dividen kepada pemilik faktor

produksi

3) membeli barang modal dari dalam dan luar negeri

4) membayar pajak kepada pemerintah

5) menjual barang/jasa kepada rumah tangga lain

b. Rumah Tangga Konsumen

Rumah Tangga Konsumen (RTK) atau biasa disebut rumah tangga

merupakan sebuah keluarga yang terdiri dari suami, isteri dan anak serta

anggota keluarga lainnya, yang setiap hari melakukan kegiatan ekonomi

guna memenuhi kebutuhan keluarga. Pada dasarnya kita adalah konsumen

yang setiap hari mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi bahkan

ketika sedang tidur pun melakukan kegiatan konsumsi. Makan, mandi,

23

berpakaian, berkerja, dan semua aktivitas kita pada dasarnya adalah

konsumsi.

Rumah tangga konsumen atau rumah tangga menjalankan peranan

sebagai berikut:

1) menyediakan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan

skill) dan menjualnya kepada Rumah Tangga Produksi.

2) menerima penghasilan dari produsen sebagai balas jasa penjualan

faktor produksi berupa sewa, upah, bunga modal dan laba.

3) membelanjakan penghasilan untuk membeli barang/jasa yang

dihasilkan produsen.

4) membeli/meminta barang-barang impor.

5) membayar pajak kepada pemerintah.

c. Rumah Tangga Pemerintah

Pasal 33 UUD 1945 ayat (2) Berdasarkan isi pasal tersebut, berarti di

negara kita, selain swasta, pemerintah pun boleh melakukan kegiatan

ekonomi, terutama pada bidangbidang yang penting bagi kehidupan

masyarakat banyak, seperti listrik, air, telekomunikasi dan pertambangan.

Peranan rumah tangga pemerintah sebagai salah satu pelaku kegiatan

ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan perekonomian

masyarakat suatu negara. Rumah tangga pemerintah mempunyai fungsi

sebagai pengatur pembangunan perekonomian. Tujuan yang hendak

dicapai dalam pembangunan ialah :

1) meningkatkan kesempatan kerja

2) mengendalikan tingkat inflasi

24

3) menstabilkan neraca pembayaran luar negeri

4) meningkatkan pertumbuhan ekonomi

5) menciptakan masyarakat adil dan makmur

Apabila diklasifikasikan, peranan rumah tangga pemerintah guna

mencapai tujuan nasional terdiri dari :

i. menciptakan investasi umum, seperti penyediaan sarana jalan raya dan

jembatan

ii. mendirikan perusahaan negara sebagai penyetabil kegiatan

perekonomian

iii. menarik pajak langsung dan tidak langsung

iv. membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang

kebutuhan pemerintah

v. menyewa tenaga kerja

vi. melakukan kebijakan moneter

d. Rumah Tangga Luar Negeri

Dalam peradaban yang semakin mengglobal, setiap negara tidak

mungkin dapat memenuhi kebutuhannya hanya dengan kemampuannya

sendiri. Setiap negara membutuhkan negara lain. Oleh karena itu, kegiatan

ekonomi suatu negara perlu melibatkan kegiatan ekonomi negara lain.

Keterlibatan perekonomian negara lain bertujuan untuk mencapai sasaran

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sehingga suatu negara akan

melakukan kerjasama dengan negara lain, baik di dalam satu kawasan

maupun di kawasan internasional.

25

Hubungan kerjasama dengan luar negeri dalam bidang ekonomi dapat

berupa :

1) Perdagangan (Ekspor dan Impor)

2) Kerjasama Regional (satu kawasan)

3) Kerjasama Multilateral (dari berbagai kawasan)

Bentuk kerjasama antar negara selain ekspor dan impor, dapat juga berupa

pertukaran tenaga kerja, kerjasama teknologi dan pertukaran tenaga ahli.

2.6 Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi

Para pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat luar negeri, perusahaan,

dan negara)mempunyai hubungan yang sangat erat. Pada dasarnya pelaku

kegiatan ekonomi terdiri atas Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah

Tangga Produksi (RTP) seperti yang telah digambarkan oleh Francois

Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”

yang disebut sebagai “The Circular Flow of Economic Activity” meliputi arus

barang dan arus uang. Hubungan antarpelaku ekonomi tersebut seperti pada

diagram dibawah ini.

Gambar 1.3 Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi

Adapun penjelasannya sebagai berikut :

26

a. Rumah tangga konsumsi sebagai penghasil faktor produksi (alam,

tenaga kerja, modal dan skill) menjualnya ke pasar faktor produksi.

Dari pasar faktor produksi, rumah tangga produksi membeli/

menggunakan faktor produksi

b. Rumah tangga produksi memberikan/ membayar balas jasa faktor

produksi dengan uang (berupa sewa, upah, bunga dan laba)

c. Rumah tangga konsumsi akan menggunakan balas jasa yang

diterimanya untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan rumah

tangga produksi.

d. Rumah tangga produksi akan menyerahkan barang/ jasa yang

diproduksinya kepada rumah tangga konsumsi melalui pasar

barang/jasa.

Contoh peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam kegiatan

perekonomian di masyarakat yaitu :

1) Produsen, yaitu berperan dalam menghasilkan barang dan jasa yang

diperlukan oleh rumah tangga konsumsi pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya termasuk juga untuk dijual ke luar negeri.

2) Pengguna faktor produksi, yaitu menggunakan berbagai faktor

produksi berupa sumber daya alam atau bahan baku, modal, tenaga

kerja dan keahian.

3) Agen pembangunan, yaitu berperan membantu pemerintah dalam

kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun

infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas SDM

dll.

27

4) Penyedia dan penyalur barang dan jasa,  yaitu menghasilkan sekaligus

menyalurkan barang dan jasa agar dapat dinikmati oleh konsumen.

Contoh peran konsumen atau rumah tangga konsumsi dalam kegiatan

perekonomian di masyarakat yaitu:

i. Konsumen, yaitu berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang

dihasilkan oleh rumah tangga produksi dalam rangka memenuhi

kebutuhan hidup.

ii. Pemasok atau pemilik faktor produksi, yaitu sebagai pemilik dan

pemasok faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga produksi

atau perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.

iii. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh

perusahaan, artinya konsumen turut memberi pengaruh terhadap

kecenderungan barang apa yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan

agar sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen.

Contoh peran pemerintah atau rumah tangga negara dalam kegiatan

perekonomian di masyarakat yaitu:

1. Pengatur, yaitu bahwa pemerintah harus mengatur lalu lintas

perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan

mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan

kerugian bagi rakyat banyak. Misalnya dengan membuat undang-

undang dan peraturan, melakukan pengawasan, menetapkan kebijakan

fiskal dan moneter dll.

28

2. Konsumen, untuk melakukan tugasnya pemerintah juga memerlukan

barang dan jasa. Misalnya untuk keperluan peralatan dan perlengkapan

kantor, kepentingnan pertahanan dan keamanan Negara dll.

3. Sebagai produsen, pemerintah juga menjalankan perusahaan milik

negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi

kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat misalnya

perusahaan air minum, listrik, tambang minyak, bank dll.

4. Pembuat dan pelaksana aturan main,  yaitu pemerintah menjamin

bahwa peserta pasar akan berlaku secara jujur dan mematuhi aturan

main yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasar.

5. Menjamin kompetisi, yaitu pemerintah menjamin iklim kompetisi yang

baik dimana tidak ada praktik tidak terpuji seperti kolusi, monopoli

dan penetapan harga yang berpotensi menyingkirkan pesaing dari

pasar.

6. Menyediakan barang publik, yaitu pemerintah memilki kewenangan

untuk menagih pajak untuk menyediakan barang publik seperti

pertahanan negara dan keadilan.

Contoh peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan perekonomian di

masyarakat yaitu:

a. Sebagai pasar bagi produk yang dihasilkan, yaitu bahwa masyarakat

luar negeri merupakan konsumen potensial dan memiliki daya beli

yang tinggi

b. Sebagai produsen, yaitu bahwa masyarakat luar negeri menghasilkan

banyak sekali produk dan peralatan seperti mobil, komputer, mesin dll.

29

c. Perdagangan luar negeri, yaitu perdagangan antar negara yang bisa

menghasilkan devisa dan keuntungan yang sangat besar.

d. Pertukaran tenaga kerja, yaitu pengiriman tenaga kerja dari suatu

negara yang mengalami kelebihan tenaga kerja ke negara lain yang

membutuhkan yang akan menghasilkan devisa.

e. Sebagai investor/ penanaman modal,  yaitu penanaman modal ke

negara lain untuk mengelola modalnya di negara lain tersebut agar

memperoleh keuntungan.

f. Pinjaman luar negeri, yaitu pemberian pinjaman dari luar negeri yang

sangat berguna untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam negeri

yang sudah mendesak. Bantuan luar negeri, yaitu pemberian bantuan

dari negara lain atas terjadinya bencana alam dan perang.

2.7 Asumsi yang sering digunakan dalam Teori Ekonomi

Teori ilmu ekonomi adalah teori di dasarkan pada kondisi nyata yang

terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat

hubungan ekonomi yang menyederhanakan kondisi itu disebut asumsi.

Misalnya, permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun,

sebaliknya permintaan akan turun bila harga akan naik, dengan asumsi

penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua factor yang

berpengaruh terhadap permintaan).

Asumsi itu sendiri hakekatnya yaitu semua ilmu pengetahuan pada

dasarnya membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan. Tujuan

dari asumsi dalam ilmu ekonomi untuk membatasi analisanya agar teori dan

hukum-hukumnya dapat berlaku dengan baik. Misalnya penawaran suatu

30

produk hanya akan meningkat bila harga suatu produk hanya akan meningkat

bila harga produk tersebut naik dengan sebaliknya dengan asumsi ramalan dan

selera masyarakat tidak berubah. Asumsi-asumsi yang di gunakan pada teori

ekonomi yaitu antara lain :

a. Asumsi Umum

Asumsi yang biasa di pakai oleh teori ekonomi mikro maupun

kebanyakan teori ekonomi yang lainnya

b. Asumsi Rasionalitas

Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi. Pelaku ekonomi yang

diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau

economic man. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud

dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha

memaksimumkan kepuasan ; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan

sebutan utility maximization assumption. Sebaliknya dalam teori rumah

tangga perusahaan, terdapat asumsi yang sama dalam bentuk asumsi

bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha memperoleh

keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalam literatur dikenal sebagai

profit maximization assumption.

c. Asumsi Penyederhanaan

Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya

permasalahan, agar supaya permasalahannya lebih mudah dianalisa dan

dipahami, sering-sering perlu adanya penyederhanaan persoalan lebih

lanjut.

d. Asumsi Ceteris Paribus

31

Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal

atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang

dikehendaki oleh asumsi ini adalah bahwa yang mengalami perubahan

hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan

variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model

analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain harus dianggap tidak berubah.

g. Asumsi Khusus Ekonomi Mikro

Sebenarnya tidak banyak asumsi yang dipergunakan oleh teori

ekonomi mikro, dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori

ekonomi makro. Hal ini mudah dipahami bahwa yang membentuk perilaku

perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah perilaku para

pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan jika

dijumpai bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori

atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar

analisanya.

Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori

ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai

oleh ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori ekonomi yang

lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa contoh

asumsi khusus teori ekonomi mikro, antara lain yang penting ialah asumsi

ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses

penyesuaian.

1) Asumsi Ekuilibrium Parsial

32

Mengasumsikan tidak adanya hubungan timbal balik antara perbuatan-

perbuatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan perekonomian

dimana pelaku ekonomi tersebut berada. Misalnya, sebagai akibat dari cita

rasa, para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya.

Kalau tidak digunakan asas akuibrium parsial, maka dalam pembuatan

analisa harus memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran

konsumsi tersebut pada pendapatan nasional, yang pada gilirannya akan

berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen tersebut.

2) Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian

Misalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka

berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa

konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment. Menurut kenyataan

banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan penyesuaian

tersebut. Faktor-faktor, seperti misalnya faktor psikologi, sosiologi, politik

dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap penyesuaian

tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan menurunnya harga

barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara mengurangi

konsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak

dapat dijamin dalam pelaksanaan penyesuaian tersebut. Misalnya saja

dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z, mungkin

konsumen enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut. Dalam teori

ekonomi mikro diasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap

penyesuaian tersebut tidak ada.

33

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

ilmu ekonomi adalah studi tentang kekayaan dan merupakan suatu bagian

yang penting dari pada studi tentang manusia. Hal ini disebabkan karena sifat

manusia yang tak terbatas dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan dari

jenis analisanya ilmu ekonomi secar garis besar dapat digolongkan menjadi 3

yaitu :

a. Ilmu ekonomi deskriptif

b. Teori Ilmu Ekonomi (Teori Ekonomi)

c. Teori Ekonomi Aplikasi

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan

kegiatan konsumsi. Kegiatan ekonomi yang utama tersebut adalah

menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan

(distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Pada kegiatan

ekonomi juga diperlukan adanya pelaku kegiatan ekonomi, adapun pelaku

kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah sebagai berikut

a. Rumah Tangga Produsen

b. Rumah Tangga Konsumen

34

c. Rumah Tangga Pemerintah

d. Rumah Tangga Luar Negeri

Pada dasarnya teori ilmu ekonomi adalah teori di dasarkan pada

kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama

mengenai sifat-sifat hubungan ekonomi yang menyederhanakan kondisi

itu disebut asumsi. Asumsi itu sendiri hakekatnya yaitu semua ilmu

pengetahuan pada dasarnya membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku

secara keilmuan.

35

Daftar Pustaka

Ayunitasari 2010 uny.ac.id. viewed 27 Februari2013,

http://blog.student.uny.ac.id/ayunitasari/2010/12/23/pelaku-kegiatan-ekonomi/

Pustekkom Kemdiknas 2013 kemdiknas.go.id, Kementrian Pendidikan Nasional.

viewed 27 Februari 2013, http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?

display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/SMP/

view&id=53&uniq=1923

DGMI 2012. viewed 27 Februari 2013, http://www.g-excess.com/5535/kegiatan-

ekonomi-kegiatan-produksi-kegiatan-distribusi-dan-kegiatan-konsumsi/

Godam 2006, viewed 27 Februari 2013, http://id.scribd.com/doc/46576371/Peran-

Pelaku-Kegiatan-Ekonomi

viewed 27 Februari 2013,

http://organisasi.org/jenis_macam_kegiatan_ekonomi_produksi_distribusi_dan_k

onsumsi_definisi_pengertian_pendidikan_pengenalan_ekonomi_dasar

viewed 27 Februari 2013, http://lissetyawati.wordpress.com/2010/06/04/arus-

lingkar-kegiatan-ekonomi-circular-flow/

36

http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28337/

Materi+1+Pendahuluan.pdf (VIEWED: RABU, 27 FEBRUARI 2013 . 20.25

WIB)

http://ips-mrwindu.blogspot.com/2012/01/kegiatan-ekonomi-dan-pelakunya.html

“Ilmu Pengetahuan Sosial- Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya” (viewed: Rabu, 27

februari 2013; 2030 WIB)

Sumber : http://www.docstoc.com/docs/78462604/DASAR-DASAR-ILMU-

EKONOMI-A

Putong, Iskandar. 2005. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana

Media.

Sukirno, Sadono. 1997. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hartono 2011 viewed 1 Maret 2013,

http://hartonookey.wordpress.com/2011/11/09/fungsi-produksi/

http://www.managementaccountingsystems.com/18/alat-alat-tools-

manajemen.htm (viewed: 1 maret 2013. 20.50 WIB) judul: Alat-alat (Tools)

Manajemen

http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi-

dan-ekonomi-kerakyatan/ (viewed: 1 maret 2013, 20.12 WIB) judul: Produksi,

Konsumsi, Distribusi, dan Ekonomi Kerakyatan . oleh: Nurvita Indarini

Samuelson A. Paul and Nordhaus D. William. 1989. Economics. Singapore.

McGraw Hill Book Co.

37

Hartono 2011 viewed 1 Maret 2013,

http://hartonookey.wordpress.com/2011/11/09/fungsi-produksi/

http://www.managementaccountingsystems.com/18/alat-alat-tools-

manajemen.htm (viewed: 1 maret 2013. 20.50 WIB) judul: Alat-alat (Tools)

Manajemen

http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi-

dan-ekonomi-kerakyatan/ (viewed: 1 maret 2013, 20.12 WIB) judul: Produksi,

Konsumsi, Distribusi, dan Ekonomi Kerakyatan . oleh: Nurvita Indarini

Sukirno, Sudono. 1997. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Algifari. 2003. Ekonomi Mikro Teori dan Kasus. Bagian Penerbitan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Rosyidi, Suherman. 2002. Pengantar Teori Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

38