program studi hubungan internasional...

98
PERAN FOX NEWS DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT PEMBATASAN AKSES MASUK ENAM NEGARA MUSLIM DUNIA DI ERA DONALD TRUMP Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Annisa Rizka Amallia 11141130000070 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/1439 H

Upload: doandat

Post on 11-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

PERAN FOX NEWS DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT

TERKAIT PEMBATASAN AKSES MASUK ENAM NEGARA MUSLIM DUNIA DI

ERA DONALD TRUMP

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Annisa Rizka Amallia

11141130000070

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018/1439 H

Page 2: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

PERAN FOX NEWS DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AIVTERIKA

SERIKAT TERKAIT PEMBATASAN AKSES MASUK ENAM NEGARA

MTISLIM I}UNIA DI ERA I}ONALD TRUMP

Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam Negeri (UIN)

Svari f H i dayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

canturnkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri ([IIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Juli 2018

1.

,w'

ffi-

Page 3: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Annisa Rizka Amallia

MM :11141130000070

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

..PERAN FOX NEWS DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT

TERKAIT PE}IBATASAN AKSES MASUKENA1VI NEGARA MUSLNU DUNIA

DIeER{ DONALD TRIIMF:

dan telah memenuhi syarat untuk diuji,

Jakarta 6 Juli 2018

Menyetujui,Pembirnbing,

Mengetahui,

Page 4: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

.;fl;ffi

PENGESAHAN PAI\ITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSIPERAN FOX NEWS DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA

SERIKAT TERKAIT PEMBATASAN AKSES MASUK ENAM NEGARAMUSLIM DI ERA DONALD TRUMP

oleh

Annisa Rizka Amallial l 141 130000070

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9

Agustus 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperolehgelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Hubungan Intemasional.

Ketua

NIP:

Penguji I,

Irfan R. Hutasalune.Ll.MNIP:

memenuhi syarat kelulusan pada tanggal B ftquSkrS 2913.

Studi Ilmu Hubungan lnternasional

Diterima dan dinyatakan

il

Page 5: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

iv

ABSTRAK

Dalam skripsi ini, penulis menganalisa bagaimana pengaruh media massa

dapat menjadi salah satu faktor penggerak dalam pembuatan suatu kebijakan luar

negeri di suatu negara. Peran media massa yang begitu berpengaruh, sehingga

memiliki kapabilitas yang cukup diperhitungkan terjadi di Amerika Serikat. Fox

News sebagai salah satu media massa besar di Amerika Serikat dijadikan sebagai

salah satu contoh penggerak media massa yang memiliki pengaruh dalam

perumusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat mengenai pembatasan akses

masuk ke enam negara muslim dunia, antara lain Chad, Iran, Libya, Suriah,

Somalia dan Yaman. Kekuatan Fox News juga didukung dengan hubungan

dekatnya dengan Donald Trump yang telah menjabat menjadi Presiden Amerika

Serikat ke -45 Amerika Serikat. Dengan kedekatan yang terjalin antar keduanya

dan juga pendekatan yang dilakukan Fox News dalam setiap pemberitaan

mengenai Islam akhirnya opini masyarakat pun terbentuk. Terbentuknya opini

tersebut akhirnya merupakan salah satu faktor pendorong utama dalam perumusan

kebijakanluar negeri Amerika Serikat yang kontorversial tersebut.

Untuk memperdalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan tiga teori

demi mempermudah penjelasan permasalahan yang ada, antara lain Analisis

Framing, Kepentingan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri. Analisis Framing

akan melihat bagaimana opini bisa terbentuk dari media massa, dalam kasus ini

adalah Fox News. Kepentingan Nasional dapat dilihat dari bagaimana keamanan

nasional Amerika Serikat merupakan suatu tujuan utama untuk menciptakan

Amerika Serikat yang kembali berjaya, dan Kebijakan Luar Negeri akan melihat

bagaimana suatu kebijakan yang dibuat merupakan sebuah alat untuk mencapai

tujuan utama negara, yaitu Kepentingan Nasional.

Kata Kunci: Fox News, Donald Trump, Amerika Serikat, Opini, Kepentingan

Nasional.

Page 6: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur teruntuk Allah SWT, tak bisa henti-hentinya penulis

ucapkan karena dengan berkah rahmat dan segala bentuk pertolongan yang ia

berikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang diberi judul “ Peran

Media Massa Amerika Serikat Pada Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat:

Studi Kasus Peran Fox News Dalam Kebijakan Pembatasan Akses Masuk

Terhadap Enam Negara Muslim Era Donald Trump”. Serta tak luput, penulis

haturkan shalawat serta salam kepada baginda Rasullullah SAW, nabi terakhir

yang menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Tujuan penulisan skrpsi ini tidak lain adalah salah satu cara penulis dalam

memenuhi syarat kelulusan Program S1 dalam studi Hubungan Internasional di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan

segala kesadarannya, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan bisa

terselesaikan dengan baik jika tidak mendapatkan banyak bantuan, baik bersifat

materi maupun moril. Sedari itu, penulis ingin sekali mengucapkan terimakasih

pada;

1. Allah SWT dimana merupakan tempat bersujud meminta segala

pertolongan, baik berupa pengutan mental dalam mengerjakan skripsi ini

dan juga tempat berkeluh kesah dari segala permasalahan yang ada.

2. Kedua orang tua penulis, Bapak H. Awi Rahardja dan Ibu Hj. Istiqomah.

Tempat kedua dimana segala peluh tercurah. Orang tua hebat yang

senantiasa memberikan segala sesuatunya demi menguatkan penulis dalam

Page 7: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

vi

proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih telah menjadi seutuh-utuhnya

“rumah”.

3. Bapak Adian Firnaz, selaku Dosen Pembimbing. Dosen pembingbing yang

sangat memperhatikan proses penulisan skrpsi penulis. Selalu memberikan

arahan yang memudahkan penulis dalam menyusun skripsi. Terima Kasih

untuk segala ilmu dan pelajaran yang telah Bapak berikan kepada penulis.

4. Fergian Octa Yuliawan, laki-laki yang dengan sabarnya selalu

menyemangati penulis. Yang selalu memberikan dukungan tiada akhir,

baik dari segi waktu dan juga bantuan lainnya. Seseorang yang membuat

penulis merasa bahwa penyusunan skripsi tidak terlalu menakutkan, itu

semua berkat dirinya!

5. Teman-teman satu permainan, Hana, Tirana dan Risfi. Teman yang

mengahabiskan masa perkuliahan bersama dengan penulis. Teman yang

memiliki ribuan cara untuk membuat penulis merasa bahwa perkuliahan

tidak hanya tentang kesendirian dan ambisi dalam mencapai nilai

tertinggi. Teman yang memang tak bisa selalu bersama, namun selalu ada

di saat kondisi tak terkondisikan.

6. Teman-teman HI C angkatan tahun 2014, yang selama empat tahun tidak

pernah terpisahkan. Teman belajar, berdebat, dan berargumen. Teman rasa

keluarga. Semoga semoga kalian turut tersemogakan, sukses kawan!

7. Keluarga penulis dirumah, abang-abangku, mba-mbaku dan keponakan-

keponakanku. Terimakasih untuk segala perhatian yang telah diberikan.

Kelak nanti akan terbalaskan, amin.

Page 8: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

vii

Semoga, dengan adanya skripsi ini, kurang lebih dapat memberikan

manfaat bagi perkembangan dalam studi Ilmu Hubungan Internasional. Dengan

penuh kesadaran penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

dan segala kritik serta saran dapat disampaikan melalui email di

[email protected]

Tangerang, 11 Juli 2018

Annisa Rizka Amallia

Page 9: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah ........................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 7

E. Kerangka Konseptual ................................................................................... 13

1. Kepentingan Nasional .......................................................................... 13

2. Kebijakan Luar Negeri ......................................................................... 16

3. Analisis Framing .................................................................................. 18

F. Metode Penelitian ......................................................................................... 20

G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 21

BAB II KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT MENGENAI

PEMBATASAN AKSES MASUK TERHADAP ENAM NEGARA MUSLIM

DUNIA ................................................................................................................... 23

A. Awal Kepemimpinan Donald Trump ........................................................... 23

Page 10: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

vii

B. Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Dalam Pembatasn AksesMasuk ke

Enam Negrara Muslim Dunia ....................................................................... 26

C. Respon Iran Atas Kebijkan Luar Negeri Amerika Serikat Di Bawah

Kepemimpinan Donald Trump .................................................................... 33

BAB III PERAN MEDIA MASSA AMERIKA SERIKAT DALAM

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT .................................. 38

A. Peran Media Massa Dalam Masyarakat ....................................................... 38

B. Peran Media Massa Dalam Pembentukan Opini dan Perilaku Politik

Masyarakat di Suatu Negara ......................................................................... 43

C. Media Massa di Amerika Seriakt ................................................................. 46

D. Peran Media Massa Dalam Pembuatan Kebijakan Luar Negeri Amerika

Serikat .................................................................................................................... 49

BAB IV ANALISIS PERAN FOX NEWS PADA RUMUSAN KEBIJAKAN

LUAR NEGERI AMERIKA SERIAKT MENGENAI PEMBATASAN

AKSES MASUK TERHADAP ENAM NEGARA MUSLIM PERIODE

KEPEMIMPINAN DONALD TRUMP ............................................................ 56

A. Fox News dan Latar Belakangnya ................................................................ 56

B. Peran Fox News Dalam Penggiringan Opini Publik Terhadap Islam .......... 60

C. Keterkaitan Fox News dan Donald Trump ................................................... 66

Page 11: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

vii

D. Opini Publik Sebagai Faktor Internal Terbentuknya Kebijakan Luar Negeri

Amerika Serikat di Periode Kepemimpinan Donald Trump Atas Pembatasan

Akses Masuk Enam Negara Muslim Dunia ..................................................... 72

BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 77

A. Kesimpulan .................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xiiiv

Page 12: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tidak bisa dipungkiri, bahwa efek globalisasi membuat kehidupan

manusia menjadi lebih modern, dari pada sebelumnya. Segala sesuatu mengenai

hal-hal yang cepat dan taktis sangat erat kaitannya dengan efek globalisasi,

termasuk dengan pertukaran informasi. Media massa sebagai salah satu wadah

yang banyak menjadi sumber informasi pun seakan dimudahkan dengan berbagai

macam kemajuan teknologi, dalam meinformasikan mengenai berita-berita yang

ingin diinformasikan pada seluruh masyarakat di suatu negara, bahkan menyebar

hingga ke forum dunia internasional

Media massa dengan kecakupan informasi yang cepat dan luas pun

akhirnya sanggup menjadi acuan dasar masyarakat dalam menentukan sebuah

opini. Opini tersebut terbentuk dari informasi yang terus menerus tersalurkan

dengan bukti-bukti akurat berupa gambar, potongan video maupun hasil

wawancara. Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelma menjadi sikap

dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri1. Peran media dalam hal ini menjadi

1Peran Media Digital dalam Pembentukan Ruang Opini Publik , Mahendra

Ridwanul Ghoni, http://lpmgemakeadilan.fh.undip.ac.id/2017/02/09/peran-media-digital-

dalam-pembentukan-ruang-opini-publik/ diakses pada 30 September 2017 21:20

Page 13: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

2

sangat vital karena bertanggung jawab dalam proses pembentukan opini

masyarakat luas .

Kekuatan media massa sebagai salah satu acuan dalam pembentukan opini

masyarakat luas ini, tidak terlepas dari bagaimana media massa tersebut

mengemas berita-berita yang ingin disampaikan. Hal ini tentu membuat berita

yang dimuat di media massa menjadi lebih meyakinkan dan akhirnya membuat

masyarakat luas menjadi percaya dengan berita yang diangkat dan disebarkan

tersebut. Sehingga, berita yang diangkat oleh media massa seakan-akan

merupakan sebuah realitas yang memang terjadi, dan ini adalah salah satu

kekuatan media massa. Namun, sejatinya pengemasan informasi menajdi sebuah

berita dalam media massa dapat diatur sedemikian rupa, sehingga menarik untuk

dibaca, hal ini masuk dalam kategori teknik framing dalam pembuatan sebuah

berita.

Framing media menurut Eriyanto adalah metode untuk melihat cara

bercerita (story telling) media atas peristiwa2. Cara bercerita tersebut tergambar

pada “cara melihat” terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat” ini

berpengaruh pada hasil akhir dari Konstruksi Realitas. Analisis framing adalah

analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana media mengkonstruksikan realitas.

Hal ini juga digunakan untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan

dibingkai oleh media, terutama media massa.

2 Eriyanto, “Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Polotik Media)”, LKiS,Yogyakarta,

2002.

Page 14: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

3

. Framing dibuat sebagai cara mengkonstruksikan realitas. Dalam

pengkonstruksian tersebut, media menggunakan sudut pandang mereka dalam

menulis berita3. Hal itu dimaksudkan untuk membentuk opini publik agar sesuai

dengan apa yang dipikirkan media tersebut.

Kekuatan media dalam membangun opini dalam bentuk framing inilah

yang dapat menimbulkan perbedaan sudut pandang dalam melihat sebuah

fenomena termasuk dengan melihat negara-negara Islam. Negara- negara Islam di

Timur Tengah memang dikenal dengan negara yang memiliki banyak konflik

akibat tindakan radikalisme , sehingga tidak mengherankan banyak pandangan

buruk yang tersemat pada negara-negara tersebut4. Negara-negara Islam

digambarkan oleh banyak media massa global, termasuk media massa yang

berbasis di Amerika Serikat sebagai negara yang banyak mengasilkan kelompok-

kelompok ekstrimis yang berbahaya.

Kelompok-kelompok ekstrimis berbahaya ini digambarkan sebagai

kelompok ekstrimis yang mengatasnamakan Islam sebagai landasan dasar

kelompok tersebut. Banyak data yang telah dipublikasikan melalu media-media

massa global maupun berbasis di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa

3 Hamad, Ibnu, “Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa”,( Granit, Jakarta) 2004 4“The top 10 countries which suffer the most from terrorism - most of which are Muslim”, Adam

Withnall, http://www.independent.co.uk/news/world/politics/the-top-10-countries-which-suffer-

the-most-from-terrorism-most-of-which-are-muslim-a6738121.html , diakses pada 27 Februari

2018

Page 15: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

4

kelompok ekstrimis Islam adalah salah satu penyebab kematian yang banyak

menelan korban5.

Pengeboman di WTC, Menjamurnya organisasi radikalisme Islam seperti

ISIS dan tindakan pengeboman di kantor berita Charlie Hebdo merupakan

beberapa bukti aksi yang marak dilakukan oleh para kelompok ektrimis yang

mengatasnamakan jihad Islam. Media terutama media massa barat secara terus

menerus menyudutkan Islam sebagai aktor utama penggerak aksi terorisme.

Tagline-tegline berita pun tidak luput dari adanya framing yang akhirnya

dijadikan lahan penggiring opini negatif publik terhadap Islam. Pandangan buruk

tersebut terlebih terbentuk dari negara-negara barat yang terkenal dengan paham

liberalisme termasuk dengan Amerika Serikat, yang sejatinya bertolak belakang

dengan paham yang dianut oleh kebanyakan negara-negara muslim di Timur

Tengah.

Akhirnya, efek buruk dari hal tersebut adalahnya adanya ketakutan

tersendiri terhadap Islam, terutama di negara-negara barat dengan Islam sebagai

agama yang masih menjadi minoritas di negara tersebut, termasuk di Amerika

Serikat. Ketakutan ini akhirnya menjadikan Islam sebagai sebuah agama yang

menakutkan, sehingga keberadaanya dijadikan sebagai salah satu ancaman dalam

kestabilitasan segi keamanan sebuah negara, termasuk Amerika Serikat.

5 The Ten Countries Most Affected By Terrorism, Dominic Dudley,

https://www.forbes.com/sites/dominicdudley/2016/11/18/countries-most-affected-by-

terrorism/#133e9ce30d9c, diakses pada 26 Februari 2018 06.39

Page 16: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

5

Mengenai hubungan anatara Islam, negara-negara di Timur Tengah dan

Amerika Serikat juga bisa dibilang memiliki hubungan yang kurang harmonis,

terutama setelah kejadian 9 September 2001. Sejak peristiwa tersebut, Islam

cenderung direduksikan sebagai bagian dari pengertian terorisme6. Masyarakat

Amerika Serikat seakan telah “terlukai” dengan adanya peristiwa terorisme

tersebut, terutama dengan aktor utama yaitu Osama bin Laden yang notabennya

menggunakan Islam sebagai perwujudan jihad fisabilillah suatu perjuangan

melawan ketidakadilan dan penindasan yang dialami umat Islam oleh negara-

negara barat, termasuk Amerika Serikat.

Sikap yang secara tidak langsung menjadikan Islam sebagai sebuah

ancaman ini semakin terlihat ketika banyak kasus-kasus penembakan massal yang

merenggut banyak korban jiwa terjadi di Amerika Serikat, dan pelakunya

merupakan seorang muslim. Kejadian tersebut semakin membuat publik Amerika

Serikat memiliki prespektif negatif terhadap Islam, puncaknya terjadi pada saat

masa kampanye dalam rangka pelaksanaan pemilu Presiden ke-45 Amerika

Serikat.

Salah satu kandidat calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

seakan menyerukan Islam sebagai sebuah entitas yang berbahaya dalam

kehidupan publik di Amerika Serikat dan akan menutup akses bagi muslim untuk

masuk ke Amerika Serikat. Hal itu semakin menguat ketika Donald Trump

akhirnya menjabat sebagai Presiden di Amerika Serikat, ia mengeluarkan

6 Abdul Wahid dan Kawan-Kawan, “ Kejahatan, Terorisme, Prespektif Agama, HAM dan

Hukum”, Bandung, Refika Aditama,2004.

Page 17: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

6

kebijakan yang cukup kontroversial, dimana Amerika Serikat merencanakan

adanya larangan imigrasi terhadap warga dari enam negara berpenduduk

mayoritas Muslim untuk masuk ke Amerika Serikat. Negara- negara tersebut

antara lain Chad, Iran, Libya, Suriah, Somalia dan Yaman.

Di dalam skripsi ini, peran media massa dah lebih dikhususkan pada

media massa Fox News di Amerika Serikat dalam kebijakan luar negeri Amerika

Serikat mengenai pembatasan akses masuk bagi warga dari enam negara muslim

dunia pada periode pemerintahan Donald Trump akan menjadi pembahasan utama

dan akan dibahas melalui teori Hubungan Internasional, serta berdasarkan

penggunaan referensi yang kredibel dan sesuai dengan fakta-fakta yang nyata

dilapangan.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah di atas, terkait dengan peran media

massa dalam sebuah rumusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat mengenai

pembatasan akses masus enam negara muslim, memiliki sisi yang dapat diteliti

lebih lanjut. Kredibilitas media massa dalam memberikan informasi terhadap

masyarakat, dan akhirnya menjidakan media sebagai acuan masyarakat dalam

membentuk opini akhirnya membuat sebuah rumusan dalam membentuk suatu

Kebijakan Luar Negeri. Selanjutnya, dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan

penelitian berikut;

Page 18: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

7

“Bagaimana peran Fox News dalam terbentuknya kebijakan luar negeri

Amerika Serikat mengenai pembatasan akses masuk ke enam negara muslim

dunia di Era Donald Trump? “

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian dijabarkan sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui bagaimana media massa dapat mengembangkan

opini publik Islam sebagai sebuah entitas agama yang berkonotasi kurang

baik

2. Untuk menganalisa bagaimana opini yang sudah terbentuk dari

media massa dapat menjadi tumpuan dasar dalam mengembangkan

kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam memberikan mengenai

keterbatasan akses masuk ke enam negara muslim dunia

Manfaat penelitian dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk berkontribusi bagi kajian studi hubungan internasional dalam

bidang media massa

2. Menambah informasi mengenai peran media massa di Amerika Serikat

dan juga bagaimana media massa berperan dalam perumusan

kebijakan luar negeri Amerika Serikat era kepemimpinan Presiden

Donald Trump

Page 19: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

8

D. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa kumpulan penelitian terdahulu untuk mendapatkan

informasi untuk menganalisis poin pertanyaan dalam skripsi ini. Penelitian

terdahulu ini dikira sangat berkontribusi dalam melengkapi dan

menyempurnakan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan

penulisan skripsi ini.

Pertama, merupakan sebuah jurmal akademis karya Sri Herwinda Baskara

Wijaya, bseorang dosen Universitas Sebelas Maret, Jurusan Komunikasi,

dalam judul, Media dan Terorisme7. Dalam jurnalnya, Sri membahas tentang

perkembangan media sebagai salah satu penggerak opini dunia, salah satunya

bekerja pada kasus terorisme. Pengeboman serta aksi terorisme yang terjadi,

diawali pada kejadian di WTC Amerika Serikat 11 Sepetember 2001 lalu.

Pasca aksi tersebut, ketakutakan atas apa yang disebut dengan “Islam” meluas

di negara Barat dengan istilah Islamophobia.

Ketakutan atas Islam tidak hanya mucul melalui lisan dan tulisan,

Islamophobia juga mengarah ke relasi disosiatif bersifat destruktif fisik dan

nonfisik seperti ”teror” mental dan fisik terutama kepada kaum muslimin yang

menjadi minoritas di Barat khususnya di Amerika Serikat, Inggris, Perancis,

Belanda dan Australia. Tentu saja kondisi ini sangat tidak konstruktif bagi

dunia internasional. Tidak hanya bagi Islam dan umatnya, namun juga bagi

terciptanya peradaban global yang damai.

7 Wijaya, Sri Herwinda Baskara ,” Media dan Terorisme” , THE MESSENGER, Volume II No 1

Januari , 2010.

Page 20: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

9

Media, terutama media-media barat dalam hal ini bekerja sebagai sumber

informasi yang disebarkan secara masif, sehingga Islamophobia sebagai

bentuk ketakutan dari ancaman agama Islam pun semakin meluas8. Slogan

terorisme sebagai bagian dari Islam pun tidak bisa dicegah karena adanya

pengaruh media barat dengan teknologi mutakhirnya yang secara terus

menerus menyudutkan Islam. Opini- opini publik yang terbentuk atas dasar

pemberitaan media barat inilah yang akhirnya membuat Islam seolah-olah

menjadi tersangka utama dalam adanya gerakan terorisme internasional.

Melalui jurnal ini, Sri juga mengutarakan bagaimana peran media dalam

menyampaikan propaganda terhadap isu terorisme. Propaganda dimulai

dengan penggambaran secara sepihak dan sadar oleh media Barat seperti

pemberitaan terkait isu-isu terorisme. Dalam studi media kritis dikenal sebagai

teknik ”demonisasi” yakni usaha penciptaan nama buruk terhadap suatu

komunitas secara massif (skala besar) dan sistematis, biasanya melalui

propaganda media dengan teknik rekayasa citra ataupun imagologi9 .

Kedua, merupakan sebuah tesis yang ditulis oleh, Eko Himawan, seorang

mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia, yang berjudul Islamofobia Di

Amerika Serikat. Dalam tesisnya tersebut, Eko mengungkapkan perkembangan

Islam di Amerika Serikat dapat dikatakan memiliki grafik yang cukup baik,

dimana terjadi peningkatan jumlah pemeluk Islam setiap tahunnya. Hal ini juga

9 Ibrahim, Idi S dan Romli, Asep SM. “Amerika, Terorisme dan Islamophobia: Fakta dan

Imajinasi Jaringan Kaum Radikal”.( Bandung: Nuansa), 2007, hal 65.

Page 21: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

10

didukung dengan kondisi negara Amerika Serikat yang homogen sehingga para

muslim di Amereika Serikat juga mencerminkan hal tersebut.

Unsur-unsur dunia Islam lainnya yang dibawa dari berbagai macam negara

menciptakan banyak hal baru seperti ras, suku serta identitas nasional yang

bersatu sebagai muslim Amerika Serikat yang teralkuturalisasi dengan cukup

baik. Pluralisme yang terjadi secara baik diantara para kaum muslim di Amerika

Serikat menjadikan Islam di sana memiliki banyak aliran yang beragam, mulai

dari yang meyoritas yaitu Sunni hingga Syiah dan Sufi.

Namun, kehidupan para kaum Muslim Amerika Serikat bukanlah sebuah

kehidupan yang dapat dijalankan dengan mudah, terlebih setelah adanya kejadian

memilukan pada 9 September 2001. Peristiwa penyebaran teror dan penghacuran

gedung World Trade Center oleh para pemuda Islam ekstrimis yang bermarkas di

Afganistan menjadikan kehidupan Muslim Amerika Serikat menjadi lebih sulit

dari sebelumnya.

Persepsi keliru mulai terbangun atas Islam baik oleh pemerintah maupun

masyarakat Amerika Serikat itu sendiri. Perlakuan-perlakuan yang besifat

diskriminatif pun sering dialami warga muslim Amerika Serikat dari para warga

Amerika Serikat yang bukan dari kalangan muslim. Kemarahan serta anggapan

bahwa muslim adalah teroris merupakan hal yang ditunjukan oleh para warga

Amerika Serikat setelah kejadian 9/11 tersebut,sehinga menggambarkan adanya

permusuhan dan sikap yang dinilai sebagai sebuah bentuk ketakutan muncul ke

Page 22: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

11

permukaan dan akhirnya mengindikasikan adanya gerakan Islamofobia di

Amerika Serikat.

Ketiga adalah sebuah jurnal karya Mohammed Nuruzzaman, berjudul

President Trump’s Islamophobia and the Muslims: A Case Study in Crisis

Communication10. Jurnal ini diterbitkan di GUST atau yang lebih dikenal sebagai

Gulf University for Science and Technology, di Kuwait. Dalam jurnalnya,

Nuruzzaman menyebutkan bahwa kampanye pada pemilu Presiden Amerika

Serikat tahun 2016 penuh dengan isu-isu sensitif yang bernada rasis terhadap

Islam sebagai sebuah agama. Hal kurang mengenakan tersebut terlebih

dilontarkan oleh salah satu calon presiden yang berasal dari Partai Republika,

Donald Trump.

Donald Trump disebut Nuruzzaman sebagai calon Presiden Amerika

Serikat yang secara jelas mengemukakan kebenciannya terhadap Islam. Trump

menilai Islam sebagai sebuah agama yang sangat akrab dengan kekerasan

sehingga dapat membahayakan keamanan masyarakat Amerika Serikat.

Pemikiran anti Islam Donald Trump nyatanya bukan hanya sebatas

ungkapan saja, dalam kampanyenya, ia pun mengemukakan sebuah gagasan

bahwasannya muslim dari penjuru luar Amerika Serikat, dilarang untuk masuk

dan menetap di Amerika Serikat. Hal ini tentunya menimbulkan polemik

tersendiri, terutama reaksi dari kalangan muslim dunia. Namun, pernyataan

kontroversial tersebut akhirnya disahkan menjadi salah satu kebijkan luar negeri

10 Mohammed Nuruzzaman,” President Trump’s Islamophobia and the Muslims: A Case Study in

Crisis Communication”, International Journal of Crisis Communication, 2017, 1, 16-20

Page 23: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

12

Amerika Serikat sesaat setelah Trump mengambil sumpah sebagai presiden ke-45

Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2017.

Dengan mengeluarkan perintah eksekutif secara resmi mengenai

perlindungan Amerika Serikat dan pencegahan teroris asing masuk ke Amerika

Serikat, pada 27 Januari 2017 ia mempersulit proses masuknya Muslim dari

tujuh Negara dunia yang berpenduduk mayoritas Muslim diantaranya Iran, Irak,

Libya, Somalia,Sudan, Suriah, dan Yaman ( Irak dicabut dari pelarangan pada 6

Maret 2017).

Melihat dari sejarahnya, Trump bukanlah Presiden pertama Amerika

Serikat yang baik sengaja atau tidak menigindikasikan dirinya sebagai anti

muslim. Menurut Nuruzzaman, dalam bagian “America First” Narrative and The

Muslims.Dalam jurnalnya, ia menyebutkan dahulu ada juga Bush yang tidak lain

menyuarakan gerakan serupa dengan yang Trump lakukan.

Jika melihat dari kesamaan antara Bush dan Trump yang sama-sama

dilanda “Islamofobia” Trump dinilai lebih berani dalam menunjukan aksi

ketidaksukaanya terahadap Islam. Isu-isu sensitif yang selama ini dianggap tabu

untuk dikemukakan secara publik, lantas ia umumkan secara lantang.

Keempat, dan juga merupakan yang terakhir adalah sebuah skripsi dari

R.A Cintya Nurma Juwita, seorang mahasiswi Hubungan Internasional

Universitas Udayana, yang berjudul Peran Media Massa Di Amerika Serikat

Page 24: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

13

Dalam Mempengaruhi Kebijakan Invasi Iraq Pada Tahun 200311. Dalam

skripsiya, Cintya menjelaskan secara terperinci bagaiman media massa menjadi

salah satu kekuatan besar dan berpengaruh di Amerika Serikat. Media massa di

Amerika Serikat memiliki kapabilitas tersendiri dalam memberitakan sebuah

berita. Media massa yang diangkatnya dalam skripsinya adalah CNN.

CNN digambarkan sebagai sebuah media massa yang memiliki peranan

penting di masa kepemimpinan Bush saat itu, yang menjabat sebagai Presiden

Amerika Saat itu. dalam pemberitaanya, CNN seakan berhasil menggirng opini

publik untuk mengungkap realita kelam dimana Iraq digambarkan sebagai sebuah

negara sarang terorisme dan juga memiliki senjata pemusnah masal. Dengan

pemberitaan yang syarat akan framing yang menggiring kebencian terhadap Iraq

tersebut, kebijakan luar negeri Amerika Serikat pun akhirnya dibuat, yaitu

melakukan invasi ke Iraq pada tahun 2003

E. Kerangka Konseptual

Pada penelitian kali ini, setidaknya akan menggunakan dua konsep dalam

studi Hubungan Internasional dan satu teori dalam studi Ilmu Komunikasi.

Pertama, adalah konsep Kepentingan Nasional dan yang kedua adalah konsep

Kebijakan Luar Negeri . Terakhir, adalah teori framing media.

1. Kepentingan Nasional

Negara di dalam lingkup internasional dilihat sebagai aktor yang berkaitan

erat dengan arena politik internasional, dimana negara tidak memiliki otoritas

11 RA Cintya Nurma Juwita, “Peran Media Massa Di Amerika Serikat Dalam Mempengaruhi

Kebijakan Invasi Iraq Pada Tahun 2003”,Universitas Udayana, 2012.

Page 25: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

14

yang terpusat, sehingga syarat akan tuntutan-tuntutan didalamnya12. Dalam

tuntutan masing-masing negara tersebut, pada sistem dunia internaisonal,

ketidak setiakawanan bukanlah sesuatu yang menjadi sebuah keharusan dalam

hubungan antara satu negara dengan negara lainnya.

Dari rincian pandangan tersebut, dapat dikatakan bahwa negara bersifat

tunggal dimana negara juga berperan langsung sebagai pengambil keputusan

dalam arena politik internasional. pengambilan keputusan oleh negara ini

merupakan cara yang terbaik demi tujuan pemenuhan kebutuhan domestik

negara tersebut, atau juga bisa disebut dengan kepentingan nasional.

Kepentingan nasional merupakan dasar dalam pembuatan keputusan yang

nantinya akan dirumuskan sebagai sebuah kebijakan luar negeri suatu negara13.

Dibedakan melalui sifatnya, kepentingan nasional terbagi menjadi dua.

Pertama, yaitu kepentingan nasional yang bersifat vital (esensial) dan kedua,

kepentingan nasional yang bersifat non-vital (sekunder). Kepentingan nasional

yang bersifat vital biasanya erat kaitannya dengan kelangsungan hidup negara

tersebut, sehingga memiliki kepentingan penting yang menjadikannya sebagai

sebuah identitas dalam rancangan kebijakan luar negerinya, sedangkan

kepentingan nasional yang bersifat non-vital dinilai tidak memiliki hubungan

secara langsung dengan eksistensi negara secara langsung namun tetap

diperjuangkan melalui kebijakan luar negeri.14

12 P. Anthonius Sitepu. “Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta” : Graha Ilmu. 2011. Hal 163. 13 Jack C. Plano dan Roy Olton. Kamus Hubungan Internasional (Edisi Ketiga). alih bahasa :

Wawan Juanda. Universitas Michigan Barat. 1999. Hal 7. 14 Banyu Perwita, Anak Agung dan Yanyan Mochaman Yani. Pengantar Ilmu Hubungan

Internasional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2005. Hal 35.

Page 26: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

15

Secara garis besar, dengan melihat betapa pentingnya kepentingan

nasional di sebuah negara, maka bukanlah sesuatu yang dilebih-lebihkan apabila

suatu negara mempertaruhkan kepentingan nasionalnya dalam lingkup

internasioanl dengan melibatkan interaksi dengan negara-negara lainnya.

Kepentingan nasional sendiri merupakan sebuah dasar dalam menjelaskan

perilaku politik luar negeri suatu negara, hal ini juga berlaku bagi Amerika Serikat

pada masa kepemimpinan Donald Trump. Kondisi Amerika Serikat yang mulai

rawan akibat tidak sedikitnya penyerangan yang menimbulkan korban akibat dari

ulah pelaku yang dinyatakan sebagai muslim hingga pemeberitaan miring

terhadap Islam oleh media-media massa lokal, akhirnya membuat Trump yang

juga seorang anti muslim, mengeluarkan kebijakan luar negeri yang bisa dibilang

cukup kontroversial. Dimana, ia membuat sebuah kebijakan luar negeri Amerika

Serikat mengenai keterbatasan akses masuk ke enam negara muslim dunia.

Kebijakan pembatasan akses ini merupakan suatu cara yang Trump

rumuskan sebagai upaya dalam menjaga keamanan nasioanl Amerika Serikat dari

bahaya radikalisme yang ia asumsikan sebagai suatu ancaman yang berasal dari

negaara-negara Islam tersebut. mempertahankan keamanan nasional negara

merupakan salah satu unsur yang patut diperjuangkan dalam kepentingan

nasional suatu negara. Keamanan nasional merupakan sesuatu yang sangat vital

dan tergolong penting untuk dipertahankan bagi setiap negara, termasuk oleh

negara besar seperti Amerika Serikat sekalipun.

Page 27: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

16

2. Kebijakan Luar Negeri

Negara dalam lingkup dunia internasional memiliki kesamaan pandangan

dalam kewajiban memenuhi hak dan kepentingan domestik dalam negeri. Dalam

proses pemenuhan kebutuhan tersebut, banyak cara yang akhirnya ditempuh

oleh sebuah negara, termasuk dengan berhubungan dengan negara lain dalam

lingkup sebuah hubungan internasional. Proses tersebut secara garis besar

dinamakan sebagai sebuah kebijakan luar negeri.

Joshua Goldstein, seorang profesor dalam studi Hubungan Internasional

berpendapat bahwa Kebijakan Luar Negeri merupakan cara-cara atau bisa

dikatakan sebagai sebuah strategi yang diambil oleh pemerintahan suatu negara

dalam menentukan sikap dan aksi mereka di dalam sebuah sistem

internasional15. Sedangkan, menurut K.J. Holsti, Kebijakan Luar Negeri

merupakan suatu bentuk tindakan atau gagasan yang disusun dalam rangka

memecahkan sebuah masalah, atau membuat sebuah perubahan dalam suatu

lingkungan16

Lain halnya dengan pendapat Rosenau, menurutnya kebijakan luar negeri

adalah upaya suatu negara untuk memanfaatkan dengan baik melalui kesulurah

sikap dan aktivitasnya sebagai upaya dalam memperoleh keuntungan dari

lingkungan eksternalnya17. Tujuan dirancangnya Kebijakan Luar Negeri bagi

sebuah negara adalah demi memelihara serta mempertahankan kelangsungan

15 Joshua Goldstein,”International Relations”,New York, Longman 1999. Hal 147 16 K.J. Holsti, International Politics : “A Framework for Analysis”. New Jersey: Prentice-Hall,

1983. Hal 107. 17 James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. “World Politics: An Introduction”.

New York: The Free Press, 1976. hal. 27.

Page 28: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

17

hidup dalam lingkup domestik negara tersebut, yaitu pemenuhan kepentingan

nasional.

Menurutnya, dalam proses pengkajian Kebijakan Luar Negeri dalam suatu

negara juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, antara lain faktor internal

dan juga faktor eksternal. Di dalamnya antara lain terdiri atas aspirasi, atribut

nasional, kebudayaan, konflik, kapabilitas, institusi, dan aktivitas rutin untuk

mencapai dan memelihara identitas sosial, hukum, dan geografi suatu negara18.

Salah satu faktor internal suatu negara bersumber dari masyarakat

domestik negara tersebut yang juga bisa disebut dengan Societal Source. Sumber

ini mencakup banyak hal antara lain kebudayaaan, sejarah, nilai, norma, tradisi,

pengalaman masa lalu dan proses pencapaian kesejahteraan masyarakat.

Hal-hal tersebut lah yang nantinya akan mendasari perilaku masyarakat

serta sebagai sebuah skala pengukuran konflik dan perdamaian dalam suatu

masyarakat. Masyarakat sebagai sumber kekuatan internal suatu negara memiliki

penilaian atau opini tersendiri dalam sebuah fenomena yang nantinya akan

dijadikan sebagai dasar penetapan kebijakan luar negeri suatu negara.

Sedangkan untuk faktor eksternal, lebih dikenal dengan sebutan Systemic

Source atau sumber sistemik. Sumber sistemik sendiri terbentuk dari hubungan

antara negara dalam lingkup dunia internasional. hubungan tersebut antara lain

berkisar antara pembagian kapabilitas, pola-pola aliansi serta kondisi

internasional terkini dalam lingkup dunia internasional19.

18 Perwita, A. A., & Yani, Y. M.” Pengantar Ilmu Hubungan Internasional” .Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2005 19 James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. “World Politics: An Introduction”.

New York: The Free Press, 1976. hal. 27.

Page 29: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

18

Melengkapi apa yang telah dijelaskan Rosenau, mengenai faktor internal

dan faktor eksternal dimana merupakan aspek penting dalam perumusan

kebijakan luar negeri suatu negara, teori framing akan dipergunakan sebagai

penghubung antara analisis dalam segi internal dan media massa.

3. Analisis Framing

Analisis framing secara sederhana dapat dilihat sebagai analisis untuk

melihat bagaimaa realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dapat

dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses

konstuksi tertentu. Sebagai hasil, pemberitaan akan menampilkan sisi-sisi

tertentu yang hanya ingin ditujukan sebagai peristiwa yang ingin ditonjolkan dan

ditampilkan20

Pada dasarnya, framing adalah sebuah metode untuk melihat bagaimana

media sebagai sumber penyalur informasi bercerita atas sebuah peristiwa. Dalam

bercerita, media melihat sebuah realitas yang akhirnya dijadikan sebagai sebuah

berita. Cara melihat ini yang akhirnya mempengaruhi hasil akhir dalam

merekonstruksi realitas dalam sebuah berita. Sehinggam analisis framing ini

sendiri dapat juga digunakan sebagai salah satu cara dalam melihat bagaimana

peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media.

Pengkosntruksian berita sebagai aspek penting dalam analisi framing tentu

memiliki efek tersendiri, antara lain.

1. Framing mendefinisikan realitas dimana ia mengemas berita dalam bentuk

sederhana yang nantinya akan mudah dipahami serta dikenal oleh publik.

20 Eriyanto, “Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Polotik Media)”, LKiS,Yogyakarta,

2002. Hal 8

Page 30: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

19

2. Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu dan

mengaburkan aspek yang lain, sehingga aspek penting lain tidak memiliki

perhatian yang memadai.

3. Framing yang dilakukan media akan menampilkan sisi tertentu dan

melupakan sisi yang lain sehingga realitas penting lainnya akan tidak

mendapatkan liputan dalam berita.

4. Framing yang digunakan dalam pemberitaan di media akan menampilkan

fakta tertentu dan mengabaikan fakta yang lain, sehingga fajta yang mungkin

relevan dalam pemberitaan akan tersembuyi.

Dengan melihat penjelasan yang telah dikemukakan diatas, hasil dari

framing yang dilakukan oleh media ini akhirnya memiliki pengaruh besar

dalam masyarakat. Masyarakat sebagai aspek utama dalam faktor internal

perumusan kebijakan luar negeri suatu negara akan memiliki opini tersendiri

dalam merefleksikan sebuah peritiwa yang telah diberitakan.

Negara sebagai sebuah instrumen, akan mengambil sebuah kebijakan atas

suara masyarakat yang memiliki keselarasan paham mengenai suatu peristiwa

yang berpengaruh dalam merumuskan sebuah kebijakan luar negeri suatu

negara. kesejahteraan masyarakat yang dicanangkan dalam sebuah rumusan

kebijakan luar negeri suatu negra juga merupakan tujuan utama dalam sebuah

kepentingan nasional suatu negara.

Page 31: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

20

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian kali ini, metode yang akan peneliti gunakan yaitu metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan karena dianggap merupakan

suatu metode yang lebih diperuntukan untuk mengkaji suatu permasalahan sosial,

yang mana itu merupakan tema besar dari skripsi ini. Permasalahan sosial yang

ada membutuhkan pengembangan yang dapat mempermudah peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Menurut Krik dan Miller, metode kualitatif adalah sebuah tradisi tertentu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan manusia dalam kaasannya tersendiri sehingga berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya21.

Metode penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif analitis, dimana

interpretasi data memiliki tujuan sebagai sebuah gambaran dalam relasi antara

fakta dengan fenomena yang akan diteliti. Teknik penulisan penelitian ini

didasarkan pada pedoman petunjuk penulisan yang tercantum dalam buku

Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data

sekunder. Data sekunder sebagai sumber utama dalam penelitian ini didapatkan

melalui dokumentasi, seperti: arsip-arsip, buku, koran, jurnal serta data yang

21 S, Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif,(Bandung, Tarsito). 2003.

Page 32: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

21

didapatkan dari lembaga atau institusi resmi. Demi mendukung pelaksanaan

pemanfaatan data sekunder, dapat dimaksimalkan dengan melakukan adanya studi

kepustakaan (library research). Studi kepustakaan dilakukan ke beberapa

alternatif perpustakaan, sepertu Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas

Islam Syarif Hidayatullah serta Perpustakaan Universitas Indonesia.

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab pertama dalam skripsi ini berisikan tentang latar belakang, pernyataan

masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, kerangka teoritis, metode penelitian, serta sistematika penulisan dari

penelitian.

BAB II Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Mengenai Pembatasan

Akses Masuk Amerika Serikat pada Enam Negara Muslim Dunia Pada

Periode Kepemimpnan Donald Trump

Bab kedua dalam skripsi ini akan membahas tentang kebijakan yang

dibuat oleh Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat masa jabat 2017-

2021tentang pembatasan akses masuk bagi enam negara muslim dunia. Nantinya,

akan dibahas melalui berbagai faktor termasuk faktor internal dan juga eksternal

BAB III Peran Media Massa dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri

Amerika Serikat

Page 33: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

22

Bab ketiga dalam skripsi ini akan menjelaskan bagaimana sebuah media

sebagai raksasa dari sumber informasi dapat dengan kuatnya menjadi acuan utama

dalam pembentukan opini-opini publik. Media massa merupakan hal yang cukup

menentukan karena termasuk kedalam faktor internal dalam menentukan sebuah

kebijakan luar negeri suatu negara. Hal ini, juga terjadi di Amerika Serikat,

dimana media massa memiliki porsi yang cukup besar sebagai salah satu tolak

ukur masyarakat dalam meembentuk sebuah opini, termasuk terhadap kaum

muslim.

BAB IV Analisis Peran Fox News Pada Perancangan Kebijakan Luar Negeri

Amerika Serikat Mengenai Pembatasan Akses Masuk Terhadap Enam

Negara Muslim Periode Kepemimpinan Donald Trump

Bab keempat dalam skripsi ini akan menjawab pertanyaan penelitian yaitu

Bagaimana Fox News sebagai media massa besar di Amerika Serikat dapat

membentuk sebuah opini yang akhirnya meluas dan diyakini banyak pihak hingga

akhirnya dapat mempengaruhi terbentuknya sebuah kebijakan luar negeri

Amerika Serikat mengenai pembatasan akses masuk ke enam negara muslim

dunia di era kepemimpinan Donald Trump

BAB V Penutup

Bab kelima dalam skripsi ini akan menyimpulkan jawaban dari hasil

penelitian yang sudah ditelit

Page 34: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

23

BAB II

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT MENGENAI

PEMBATASAN AKSES MASUK TERHADAP ENAM NEGARA MUSLIM

DUNIA

A. Awal Kepemimpinan Donald Trump

Pada tahun 2016 lalu, Negeri Amerika Serikat menggelar perhelatan akbar

yaitu sebuah pemilihan Presiden yang sudah dilakukan selama kurang lebih 58

kali. Pemilihan Presiden tersebut memiliki dua kandidat calon yang berasal dari

dua partai besar Amerika Serikat. Pertama berasal dari Partai Demokrat, Hillary

Clinton dan yang kedua berasal dari Partai Republik, Donald Trump. Hasil dari

pemilihan Presiden tersebut, dimenangkan oleh Donald Trump yang

memenangkan 270 dari 538 suara elektoral masyarakat Amerika Serikat22.

Donald Trump dilantik secara resmi sebagai Presiden Amerika Serikat Ke

45 dengan Mike Pence sebagai Wakil Presiden pada tanggal 20 Januari 2017.23

Kemenangan Donald Trump pada pemilu tahun 2016 ini merupakan buah dari

keefktifan slogan-slogan yang ia canangkan pada saat masa kampanye. Pada saat

masa kampanye, Donald Trump mengemukakan sebuah slogan yang akhirnya

22 Presidential Election Results: Donald J. Trump Wins,

https://www.nytimes.com/elections/results/president?action=click&pgtype=Homepage&cl

ickSource=story-heading&module=span-abc-region&region=span-abc-

region&WT.nav=span-abc-region, diakses pada 15 Maret 2018

23 “Presidential Inaguration” Erik Ortiz, https://www.nbcnews.com/storyline/inauguration-2017 diakses pada 15 Maret 2018

Page 35: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

24

mengantarkannya menduduki jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat periode

selanjutnya, yaitu “ Make America Great Again”.24Slogan tersebut, juga

merupakan kunci utama Trump menang didaerah pinggiran Amerika Serikat

dimana merupakan sumber banyaknya vote untuk Trump dihasilkan.

Daerah pinggiran memiliki kesenjangan ekonomi yang lebih

memprihatinkan dimana banyaknya angka pengangguran dan penduduk lokal

yang termarjinalkan oleh gerusan datangnya para pendatang.25 Negara bagian

yang memenangkan Trump antara lain Indiana, Kentucky, West Virginia,

Tennessee, South Carolina, Alabama, Mississippi, Lousiana, Arkansas, Texas,

Oklahoma, Kansas Nebraska, South Dakota, North Dakota, Montana, Wyoming,

Florida, Ohio, Utah, Idah, Georgia, Lowa, Missouri, Pennsylvania, dan

Wisconsin26.

Dalam “Make America Great Again”, Donald Trump merefleksikan

bagaimana Amerika Serikat akan kembali menjadi negara yang superpower dalam

Dunia Internasional, menjadi negara yang kembali stabil dan juga solid27. Trump

merefleksikan bahwa kemenangannya akan sepenuhnya menjadi masa baktinya

24 Karen Tumulty, “How Donald Trump came up with ‘Make America Great Again”,

https://www.washingtonpost.com/politics/how-donald-trump-came-up-with-make-america-great-

again/2017/01/17/fb6acf5e-dbf7-11e6-ad42-f3375f271c9c_story.html?utm_term=.969f4a3dc03a

diakses pada 15 Maret 2018 25 Jonathan D. Pollack, "The Trump Administration in the United States and the Future of East Asia and the Korean Peninsula",The Brookings Institution, 2017. Hal 1 26 Philip Bump, “The states with the biggest political bubbles in 2016 voted for Trump”,

https://www.washingtonpost.com/news/politics/wp/2017/08/23/the-states-with-the-biggest-

political-bubbles-in-2016-voted-for-trump/?utm_term=.551205b0c7ec diakses 7 April 2018

27 “Donald Trump’s calls to “Make America great again” show that American Exceptionalism is still a powerful idea”, Hilde Eliassen Restad, http://blogs.lse.ac.uk/usappblog/2016/03/04/donald-trumps-calls-to-make-america-great-again-show-that-american-exceptionalism-is-still-a-powerful-idea/. Diakses pada 16 Maret 2018

Page 36: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

25

terhadap Amerika Serikat, sehingga kejayaaan Amerika akan menjadi tujuan

utamanya.

Hal tersebut juga sangat diyakini Trump akan berjalan dengan baik, karena

melihat latar belakangnya sebagai seorang pengusaha di bidang real estate dan

entertaiment yang tentunya dianggap memliki kapabilitas yang baik dalam

merumuskan suatu strategi terbarukan dalam memperbaiki dan meningkatkan

kondisi domestik Amerika Serikat. Dalam mencapai tujuannya tersebut,

kesejateraan rakyat Amerika Serikat merupakan prioritas utamanya, mulai dari

segi ekonomi, politik hingga keamanan.

Sejak awal kepemimpinanya, kondisi Amerika Serikat dalam sektor

ekonomi cenderung stabil. PDB tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,5

persen di bagian ketiga kuartal 2016, merupakan sebuah hasil yang baik dalam

kurun watu dua tahun terakhir28. Grafik pengangguran pun telah turun dari puncak

10 persen pada bulan Oktober 2009 menjadi 4,7 persen29.

Melihat respon baik telah berlangsung dalam sektor ekonomi sejak awal

kepemimpinannya, dalam sektor ekonomi, Trump fokus dalam upaya

mengedepankan ide kebijakan ekonomi, seperti investasi dalam infrastruktur30.

Trump telah mengerahkan para ahli di bidang ekonomi untuk mengidentifikasi

28US Department of Commerce, Bureau of Economic Analysis , “National Income and Product Accounts – Gross Domestic Product: Third Quarter 2016 (Third Estimate)”, 22 December 2016, http://www.bea.gov/newsreleases/national/gdp/gdpnewsrelease.htm. Diakses pada 20 Maret 2018 29Bureau of Labor Statistics, “Employment Situation Summary” , 6 January 2017, https://www.bls.gov/news.release/empsit.nr0.htm. Diakses pada 20 Maret 2018 30 Xenia Wickett, “America’s International Role Under Donald Trump”, The Royal Institute of International Affairs,(London; Chatham House) 2017, Hal 3.

Page 37: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

26

peningkatan belanja publik sebagai salah satu pendorong pertumbuhan potensial

sektor ekonomi Amerika Serikat dalam beberapa tahun ke depan.

Selain sektor ekonomi, Trump juga mengedepankan aspek keamanan

Amerika Serikat dalam masa bakti kepemimpinanya. Ancaman eksternal yang

membahayakan masyarakat Amerika Serikat adalah poin utama yang harus

diberantas dalam kepemimpinanya, termasuk ancaman terorisme yang memang

menjadi isu paling banyak dibahas bagi seluruh dunia saat ini31. Hal inilah yang

menjadi dasar keputusan pembuatan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam

hal pembatasan akses masuk ke enam negara muslim dunia.

B. Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Dalam Hal Pembatasan

Akses Masuk Ke Enam Negara Muslim Dunia

Donald Trump merupakan Presiden Amerika Serikat yang terbilang cukup

terbuka dalam mengutarakan pendapatnya terhadap muslim sebagai salah satu

elemen yang cukup berbahaya, sehingga mendapatkan respon yang kurang baik

dari Trump. Sebelum mencalonkan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat ke

45, Trump sudah sangat lantang berbicara tentang bagaimana ia mendeskripsikan

muslim sebagai sesuatu yang menurutnya membahayakan.

31 Kim Mattsson, “ Contemporary Threats; Terrorism and The Challenges For Armed Forces FORCES – a Finnish Point of View “,Weatherhead Center for International Affairs, Harvard University,2007, Hal 18.

Page 38: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

27

Pada 30 Maret 2011 saat masa kampanye Pemilihan Presiden 2012, ia

mengutarakan pendapatnya dalam wawancara radio Amerika Serikat, mengenai

profil Barrack Obama sebagai calon Presiden pada periode tersebut32.

“He doesn't have a birth certificate, or if he does, there's something on

that certificate that is very bad for him. Now, somebody told me — and

I have no idea if this is bad for him or not, but perhaps it would be — that

where it says 'religion,' it might have 'Muslim.' And if you're a Muslim,

you don't change your religion, by the way.”

Dalam pernyataanya tersebut, menjadi seorang muslim dinilai merupakan

sesuatu yang tidak akan bisa membuat perubahan besar yang bernilai baik. Rasa

ketidaksukaan Trump pada muslim juga tergambar jelas pada saat masa

kampanyenya berlangsung, dimana pada tanggal 7 Desember 2015 ia menyerukan

larangan bagi seluruh muslim untuk memasuki wilayah Amerika Serikat33.

Hal ini berkaitan dengan penembakan yang terjadi di San Bernadino,

Amerika Serikat pada tanggal 2 Desember 2015. Insiden penembakan tersebut,

menewaskan korban yang berjumlah 14 orang dan membuat 18 orang lainnya

luka –luka. Diketahui pelakunya berjumlah dua orang dan kedua-duanya

merupakan sepasang suami dan istri berkewarganegaraaan Arab Saudi yang juga

32Jenna Johnson dan Abigail Hauslohner,“I think Islam hates us’: A timeline of Trump’s comments

about Islam and Muslims”https://www.washingtonpost.com/news/post-politics/wp/2017/05/20/i-

think-islam-hates-us-a-timeline-of-trumps-comments-about-islam-and-

muslims/?utm_term=.b27a97ea2675 ,20 Mei 2017. Diakses pada 20 Maret 2018

33 Ryan Teague Beckwith,” President Trump's Own Words Keep Hurting His Travel Ban”

http://time.com/4703614/travel-ban-judges-donald-trump-words/. 16 Maret 2017. Diakses

pada 20 Maret 2018

Page 39: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

28

beragama Islam bernama Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik34. Menurut

pihak kepolisian,sepasang suami istri yang melakukan penembakan ini dilatar

belakangi oleh ideologi ekstrimis yang berbicara tentang jihad dan juga ISIS35.

Berdasarkan fakta yang telah terjadi inilah, yang akhirnya semakin menguatkan

rasa ketidakempatian Trump terhadap muslim yang ia anggap sebagai sebuah

wabah bencana, terutama dengan hal- hal yang berkaitan tentang radikalisme dan

ekstrimisme.

Ketidakempatian Trump atas muslim ini yang menjadi titik awal adanya

gagasan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dalam hal pembatasan akses

masuk ke beberapa negara muslim. Hal ini tertera pada perintah eksekutif yang

ditandatangani Donald Trump sebagai Presiden Amerika Seikat ke 45 pada

tanggal 27 Januari 2017 di agenda kenegaraan seteleh diangkat menjadi

Presidean36. Perintah ini berkaitan tentang pelarangan masuk muslim yang juga

merupakan sebagian besar pengungsi dari beberapa negara seperti Iran, Libya,

Somalia, Sudan, Suriah, Yaman dan Iraq ke Amerika Serikat.

34 Richard A Serrano, Paloma Esquivel dan Richard Winton, “Authorities identify

couple who they believe killed 14 at San Bernardino holiday party"

http://www.latimes.com/local/lanow/la-me-ln-up-to-20-shot-in-san-bernardino-active-

shooter-sought-20151202-story.html, 2 Desember 2015. Diakses pada 21 Maret 2018

35Michael Martinez, Catherine E. Shoichet dan Pamela Brown, “San Bernardino shooting:

Couple radicalized before they met, FBI says”https://edition.cnn.com/2015/12/09/us/san-

bernardino-shooting/ . 10 Desember 2015. Diakses pada 21 Maret 2018

36 “Why President Trump’s New Executive Order Is Still a Refugee and Muslim Ban”, National

Immigration Law Centre, https://www.nilc.org/wp-content/uploads/2017/04/refugee-muslim-ban-

FAQ-2017-04-11.pdf, diakses pada 26 Maret 2018

Page 40: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

29

Kebijakan yang dibuat Trump ini ternyata tidak begitu saja diterima,

banyak gelombang protes terjadi di Amerika Serikat. Kritik-kritik tersebut

disuarakan oleh negara bagian Washington yang menggugat kebijakan tersebut,

tidak hanya negara bagian Washington saja, negara bagian distrik Seattle juga

menyuarakan hal yang sama. Dengan melihat kondisi ini akhirnya kebijakan

tersebut diblokir, sehingga gagasan atas pembatasan akses masuk oleh beberapa

negara tersebut perlu dikaji kembali oleh pemerintahan Trump.

Pengkajian kembali kebijakan Trump ini akhirnya dirilis resmi pada 6

Maret 2017, dengan terlampirnya pembatasan akses masuk untuk beberapa

negara ke Amerika Serikat, khususnya bagi negara-negara muslim. Kebijakan

luar negeri Trump atas Imigrasi Amerika Serikat ini terlampir dengan judul “

Melindungi Negara dari Teroris Asing yang Masuk ke Wilayah Amerika Serikat”.

Menurut Trump, pembatasan ini bukan merupakan perihal tentang agama, namun

lebih kepada memperketat keamanan Amerika Serikat dari ancaman terorisme

asing yang datang dari luar negara Amerika Serikat, yang biasanya datang dari

negara-negara muslim37.

Kebijakan yang akhirnya diresmikan terlampir sebagai berikut;38

a. Bagian Pertama

37,Anthony Russo, “A Trump Travel Ban We’ve Seen Before“,

https://www.nytimes.com/2017/09/25/opinion/editorials/trump-travel-ban.html. Diakses

pada 27 Maret 2018.

38“Executive Order Protecting the Nation from Foreign Terrorist Entry into the United

States”,

https://www.whitehouse.gov/presidential-actions/executive-order-protecting-nation-foreign-terrorist-entry-united-states/ Diakses pada 27 Maret 2018

Page 41: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

30

Penerbitan visa yang mudah dan tidak memiliki kewenangan khusus

merupakan salah satu cara bagaimana para teroris asing dapat masuk dan

menyebarkan teror di Amerika Serikat. Salah satu bentuk nyata adalah peristiwa

terorisme 11 September 2001. Dari peristiwa tersebut dapat tergambarkan

bagaimana visa dapat menjadi jalan pembuka dari kejahatan yang dilakukan 19

warga asing yang kemudian membunuh hampir 3000 warga Amerika Serikat.

Setelah peristiwa tersebut, perubahan sistematika penerbitan visa sudah pernah

mengalami perbaikan, namun pada akhirnya belum cukup untuk dapat melindungi

warga Amerika Serikat dari ancaman terorisme asing.

Kondisi yang memburuk di banyak negara dikarenakan hal seperti perang,

peselisihan domestik dinegara dan juga bencana juga merupakan jalan masuk bagi

terorisme asing ke Amerika Serikat. Penerbitan visa pun sudah seharusnya

diawasi secara lebih ketat sehingga dapat memastikan bahwa mereka yang

nantinya telah mendapatkan visa tidak akan membuat suatu bentuk kerugian bagi

warga Amerika Serikat, terlebih tidak berhubungan dengan tindak terorisme

internasional.

b. Bagian Kedua

Perlindungan warga negara merupakan hal yang bersifat wajib bagi setiap

negara, termasuk dengan Amerika Serikat. Perlindungan dilakukan dari segala

bentuk ancaman termasuk melindungi dari warga negara asing yang memiliki niat

untuk melakukan tindak kriminal termasuk dengan tindakan terorisme di Amerika

Serikat.

Page 42: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

31

c. Bagian Ketiga

Penginstruksian Departemen Keamanan Dalam Negeri bekerja sama

dengan Badan Intelejen Nasional dan juga Departemen Luar negeri untuk dapat

melakukan pengumpulan informasi mengenai pengajuan visa serta dokumen yang

berkaitan dengan Immigration and Nationality Act dari negara manapun. Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa mereka yang mengajukan permohonan visa

tidak memiliki tujuan yang membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat

d. Bagian Keempat

Pembekuan akses masuk bagi negara-negara tertentu, diantaranya Libya,

Somalia, Sudan, Suriah, Yaman dan Iran ( Iraq dihapus dari daftar rancangan

sebelumnya) tercatat dalam pasal 217 a 12 INA dan 8 US Code 1187 a 12.

Pembekuan ini berlaku untuk kurun waktu 90 hari sejak kebijakan luar negeri ini

terbentuk.

e. Bagian Kelima

Adanya kemungkinan penambahan jumlah negara yang nantinya

mengalami pembatasan akses masuk ke Amerika Serikat. Hal ini dapat terjadi

apabila beberapa negara tidak memenuhi permintaan Amerika Serikat dalam hal

pemenuhaan informasi yang memadai teruntuk warga negaranya yang meminta

permohonan masuk ke Amerika Serikat.

Page 43: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

32

f. Bagian Keenam

Perintah juga ditujukan kepada Departemen Luar Negeri Amerika Serikat

untuk sementara waktu menghentukan arus pengungsi yang masuk ke Amerika

Serikat dalam Refugee Admissions Program (USRAP) dalam jangka waktu

kurang lebih 120 hari. Penghentian sementara ini bertujuan agar USRAP dapat

dikaji ulang demi menentukan prosedur tambahan agar para pengungsi yang

nantinya akan datang dan menetap di Amerika Serikat tidak menjadi sebuah

ancaman bagi masyarakat Amerika Serikat itu sendiri. Trump sendiri berpendapat

bahwa pengungsi terutama yang berasal dari Suriah merupakan sebuah ancaman

yang cukup berbahaya bagi masyarakat Amerika Serikat

g. Bagian ketujuh

Pengerjaan penerapan sistem biometrik untuk melancak siapa saja yang

sudah masuk dan keluar Amerika Serikat diminta dipercepat.sistem ini berada

dibawah pengawasan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

h. Bagian Kedelapan

Menghentikan progra m Visa Interview Waiver yang berada dibawah naungan

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, sehingga para imigran diwajibkan

mengikuti tahap wawancara sesuai dengan prosedur yang berada pada tahap

program yang biasa dilakukan.

Page 44: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

33

i. Bagian Kesembilan

Adanya laporan setiap 180 hari sekali dari Departemen Dalam Negeri

yang terlebih dulu berkonsultasi pada Jaksa Agung. Jenis informasinya akan

tertera sebagai berikut;

1) Laporan tentang jumlah warga asing yang didakwa atau ditahan karena

melakukan kejahatan terorisme di wilayah AS, dan juga warga asing

yang dideportasi karena terlibat dengan aktivitas terorisme sejak

terbitnya kebijakan ini

2) Laporan tentang jumlah warga asing yang mengalami radikalisasi

setelah datang ke wilayah AS atau terlibat dalam aksi terorisme, atau

memberikan dukungan secara materi untuk aksi terorisme sejak

terbitnya kebijakan ini

3) Laporan tentang jumlah dan jenis kejahatan terhadap perempuan

termasuk pembunuhan atas dalih kehormatan di wilayah AS yang

dilakukan oleh warga asing, sejak terbitnya kebijakan ini

4) Laporan tentang status imigrasi seseorang yang didakwa melakukan

kejahatan berat.

C. Respon Negara Lain Atas Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat

Dibawah Kepemimpinan Donald Trump

1. Iran

Page 45: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

34

Kebijakan yang dikeluarkan Trump mengundang kemarahan dari berbagai

negara di dunia, terlebih dengan negara-negara muslim yang masuk kedalam

daftar “blacklist” yang Trump rumuskan. Salah satu yang paling tanggap

mengeluarkan responnya atas kebijakan Trump adalah Iran.

Iran dengan yang diwakilkan dengan Kementrian Luar Negerinya yang

berada di Taheran sangat mengecam aksi yang dilakukan oleh Trump ini. Javad

Zarif sebagai Menteri Luar Negeri Iran berpendapat bahwa ini merupakan sebuah

bentuk “penghinaan dan pelecehan” bagi Islam dan bagi bangsa Iran Khusunya39.

Masyarakat Iran juga menunjukan respon yang buruk atas kebijakan

Trump ini. Seruan- seruan masyarakat Iran juga muncul dalam laman internet

yang menyerukan bahwa kebijakan ini merupakan salah satu tindakan yang sangat

tidak adil. Tentunya kebijakan ini sangat mungkin merugikan banyak pihak

termasuk para warga negara Iran yang berada di Amerika Serikat, yang nantinya

akan melakukan prosedur imigrasi ulang mengikuti kebijakan yang telah

diberlakukan Trump tersebut.

Atas tindakan Trump tersebut, Iran sebagai sebuah negara yang berdaulat

juga tidak akan tinggal diam. Iran akan mengambil tindakan timbal balik pada

warga negara Amerika Serikat. Para pemengang paspor Amerika Serikat tentunya

39Raz Zimmt, “Iranian Users Protest Trump's Muslim Ban”, https://dayan.org/content/iranian-

users-protest-trumps-muslim-ban. Diakses pada 23 Maret 2018

Page 46: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

35

juga akan diperlakukan sama, dimana akses masuknya juga akan ikut dibatasi40.

Pemerintah Iran juga seluruh kebijakan yang Trump buat merupakan sebuah hal

yang ilegal, karena melanggar hak asasi manusia dalam hal kebebasan.

2. Suriah

Kebijakan yang di buat oleh Trump ini tentunya berimbas pada negara-

negara yang masuk ke daftar pembatasan akses masuk, salah satunya adalah

Suriah. Namun, sejauh ini penulis belum bisa menemukan tanggapan langsung

dari pemerintah Suriah. Tanggapan yang penulis bisa temukan adalah respon dari

para pengungsi yang berasal dari Suriah, yang juga ingin masuk ke Amerika

Serikat, namun pada akhirnya aksesnya pun sudah dibatasi oleh pemerintah

Amerika Serikat.

Mahmoud Mansoor, merupakan salah satu contohnya. Ia merupakan salah

satu pengungsi Suriah yang memiliki hambatan untuk kembali ke Amerika

Serikat, bertemu dengan keluarganya41. Ia melarikan diri dari Suriah pada tahun

2012 dan sekarang ia terperangkap di Yordania, karena akses masuk Amerika

Serikat semakin diperketat dan juga dipersulit. Ia mengatakan ini merupakan

suatu tindakan yang melawan kemanusiaan, dan menyesali kebijakan yang dibuat

Trump tersebut.

40 “Muslim-majority countries show anger at Trump travel

ban“.https://www.theguardian.com/us-news/2017/jan/29/muslim-majority-countries-

anger-at-trump-travel-ban. Diakses pada 28 Maret 2018 41Associated Press , “Supreme Court Nod to Travel Ban Crushes Syria Refugees' Hope”,

https://www.voanews.com/a/supreme-court-nod-to-travel-ban-crushes-syria-refugees-

hope/4456703.html. Diakses pada 19 Agustus 2018

Page 47: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

36

3. Somalia

Hampir sama dengan Suriah, sejauh ini penulis belum menemukan

pernyataan resmi dari pemerintah Somalia dalam menanggapi pembatasan akses

masuk ke Amerika Serikat. Respon yang bisa ditemukan penulis berasal dari

warga Somalia yang menetap di Amerika Serikat, yang terpaksa berpisah dengan

keluarganya di Somalia karena adanya pembatasan akses masuk ini. Ahmed, yang

sejak tahun 2005 mendapatkan kesempatan bermukim di Amerika Serikat menjadi

sangat khawatir dengan adanyanya keputusan ini. Bukan tidak mungkin, ia akan

berpisah dengan keluarganya karena akses masuk yang semakin dipersulit.

Menurutnya, ini bukan merupakan sebuah tindakan dalam upaya meningkatkan

keamanan nasional, namun lebih kepada agenda anti muslim Trump42.

4. Chad

Masuknya Chad dalam kualifikasi negara yang dibatasi akses masuknya

ke Amerika Serikat banyak membuat para analisis kebingungan. Hal ini didasari

pada hubungan Chad- Amerika Serikat yang cukup baik, terutama dengan Chad

sebagai sekutu Amerika Serikat dalam memerangi militan Islam. Pemerintah

Chad dalam hal ini tentunya tidak memahami alasan yang jelas bagaimana Chad

bisa sampai masuk ke daftar negara yang dibatasi akses masuknya ke Amerika

Serikat.

42 Kimberly Lawson, “A Somali-American Muslim Explains How the Travel Ban Ruling Will

Affect Her”, https://broadly.vice.com/en_us/article/59qxb3/somali-american-muslim-reaction-

scotus-travel-ban. Diakses pada 19 Agustus 2018

Page 48: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

37

Dalam hal ini, analisis menyarankan bahwa Chad harus mengambil

tindakan untuk menanggapi polemik ini. Salah satunya adalah dengan

menurunkan pengamanan bagi karyawan kedutaan besar Amerika Serikat di

Chad43. Hal lain yang dianjurkan adalah, mempertimbangkan kembali rencana

eksplorasi minyak dari perusahaan asal Amerika Serikat, salah satunya adalah

Exxon Mobil

43 The New York Times, “Around the World and the U.S., New Travel Ban Draws Anger,

Applause and Shrugs”, https://www.nytimes.com/2017/09/25/us/travel-ban-reaction.html. Diakses

pada 19 Agustus 2018

Page 49: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

38

BAB III

PERAN MEDIA MASSA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN LUAR

NEGERI AMERIKA SERIKAT

A. Peran Media Massa Dalam Masyarakat

Media massa merupakan sebuah kebutuhan yang cukup diperhitungkan

dalam era globalisasi saat ini. Pengembangan budaya merupakan salah satu peran

yang dapat media massa lakukan. Pengembangan terjadi dalam berbagai macam

aspek dimulai dari budaya, seni, tatacara, mode, gaya hidup dan juga norma44.

Peranan media massa yang begitu luas inilah yang menjadikannya merupakan

salah satu aspek yang berperan dalam sebuah perkembangan dan tingkah laku

yang terjadi dalam masyrakat umum.

Dengan jaringan serta kemampuan untuk menyebarkan informasi lebih

luas, media massa memiliki kapabilitas dalam menjadikan masyarakat menjadi

lebih berkembang. Masyarkat menjadi lebih beradab dan juga semakin kritis

dalam hal respon terhadap pemberitaan yang disebarluaskan pada lini media

massa.Menurut McQuail, terdapat enam prespektif dalam melihat bagaimana

media massa berperan dalam masyarakat45;

44 Denis McQuail, “Teori Komunikasi Massa”, Erlangga, Jakarta, 1987. Hal 1 45 Denis McQuail, “Mass Communication Theories”, Fourth edition, Sage Publication, London,

2000. Hal 66

Page 50: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

39

1. Pertama, sebagai window on event and experience. Dalam peranan

pertama, media massa dianggap sebaga sebuah jendela dimana masyarkat

dapat melihat peristiwa yang tengah terjadi diluar sana. Media

digambarkan sebagai sebuah alat perantara bagi masyarakat dengan dunia

luar sebagai objek pemberitaan.

2. Kedua, sebagai a mirror of event in society and the world, implying a

faithful reflection. Media massa dianggap sebagai cerminan dari apa yang

terjadi pada masyrakat serta dunia. Media tidak segan untuk menampilkan

fakta yang menurut mereka patut untuk diberitakan, dan akhirnya

menampilkan sesuai dengan realitas yang ada sehingga terkadang aspek-

aspek seperti kekerasan, konflik dan berbagai hal-hal yang buruk lainnya

sengaja diperlihatkan. Namun, terlepas dari fakta yang ditampilkan media,

dengan adanya kapabilitas untuk menyortir berita terlebih dengan adanya

teknik framing, media massa sepenuhnya bebas menampilkan apa yang

mereka ingin tampilkan, terlepas itu fakta atau dilebih-lebihkan. Sehingga

masyrakat bebas beropini dengan pemberitaan yang menurut media sudah

sesuai dengan fakta yang mereka atur sedemikian rupa.

3. Ketiga, sebagai filter atau gatekeeper. Media massa tentunya memiliki

kapabilitas dalam menyeleksi berbagai macam hal untuk diberitakan

ataupun tidak. Standarisasi informasi yang bisa diberitakan ataupun tidak

adalah kewenangan yang hanya pengelola media bisa lakukan. Secara

tidak langsung, media telah memilihkan masyarakat untuk mengetahui

apa-apa saja yang mereka bisa ketahui.

Page 51: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

40

4. Keempat, sebagai guide. Terkadang, media massa dapat berfungsi sebagai

penunjuk tentang apa-apa saja yang tadinya tidak pasti, menjadi lebih pasti

karena bukti-bukti yang media paparkan terkesan valid dan akhirnya dapat

dipercaya masyarkat sebagai sesuatu fakta yang memang terjadi.

5. Kelima,sebagai forum. Media massa dalam hal ini diartkan sebagai forum

dimana banyak ide-ide yang ada dapat diumpankan kepada masyrakat

sehingga nantinya masyarkat sendiri dapat memberikan tanggapan.

6. Keenam, sebagai interlocutor. Media massa bukan hanya sekedar wadah

dalam hal pemberian informasi terkini kepada masyarakat, namun juga

dapat menerima berbagai macam tanggapan serta kritik dari masyarakat,

sehingga komunikasi yang tercipta antara media massa dan masyarakat

menjadi interaktif.

Selain sebagai alat penyebaran budaya bagi masyarakat agar lebih

bermoral, media massa memiliki peranan tersendiri dalam penyebaran paham

demokrasi di masyarakat. Hal ini termasuk sebagai salah satu bagian dari 11

prinsip dalam mempelajari dan mempraktekkan demokrasi secara nyata dalam

pemerintahan, dimana peran kelompok- kelompok kepentingan, termasuk dengan

media massa yang berfungsi sebagai wadah pembantu masyarakat dalam

berkehidupan sosial, bernegara dan juga tentunya berdemokrasi46. Selain itu, juga

termasuk dengan hak masyarakat untuk tahu terhadap berbagai masalah

kenegaraan termasuk kinerja pemerintahan di dalamnya.

46 Eko Harry Susanto,” Media Massa, Pemerintah dan Pemilik Modal”, Jurnal Komunikasi,

Volume 1, Nomor 6, Januari 2013. Hal 478

Page 52: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

41

Tentunya, sebagai bagian dari masyarakat dalam proses demokrasi, media

massa memiliki ketentuan tersendiri dalam merepresentasikan bagaimana siklus

penyampaian aspirasi sebagai bagian dari demokrasi terlaksana. Kredibilitas

media massa serta tidak adanya tumpang tindih kekuasan dalam badan internal

media massa juga sangat diperlukan dalam siklus demokrasi yang sehat. Menurut

Blake dan Haroldsen, media massa memiliki peran yang cuku penting dalam

sosialisasi pesan, baik secara formal ataupun informal, sehingga

penggorganisasian pesan dinilai sangat penting47.

Sehubungan dengan pengorganisasian pesan yang begitu penting sebagai

salah satu tugas media massa, kredibilitas isi dari pesan juga sangat diperhatikan.

Hal tersebut, demi mencegah adanya perpecahan yang dapat terjadi akibat adanya

kesalah pahamanan antar masyrakat mengenai berita yang dimuat. Kredibilitas

media massa sebagai badan yang dinilai independen juga cukup diperhitungkan di

sini. Menurut Anokwa, Lin dan Salwen, media massa yang dinilai cukup

independen merupakan faktor pendukung masyarakat di dalam demokrasi

kehidupan bernegara48.

Dalam perkembangannya media massa sekarang ini dijadikan masyarakat

luas sebagai sesuatu yang wajib diakses setiap harinya. Hal ini berkaitan tentang

penyebaran berita yang semakin terkini, yang juga merupakan hal yang

dikonsumsi publik setiap harinya. Mengenai penyebaran informasi dan berita

47 Eko Harry Susanto,” Media Massa, Pemerintah dan Pemilik Modal”, Jurnal Komunikasi,

Volume 1, Nomor 6, Januari 2013. Hal 479 48 Shieley Biagi, “Media/ Impact : An Introduction to Mass Media”. Seventh Edition, United

States : Thomson – Wadsworth, 2005. Hal 10

Page 53: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

42

terkini dari suatu negara maupun dalam lingkup internasional, peranan surat kabar

merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Bentuk surat kabar yang lebih kekinian

dengan tampilan yang bisa diakses melaui jaringan internet dalam bentuk aplikasi

yang terdapat pada gawai, juga memudahkan masyarakat dalam mengakses surat

kabar menjadi lebih mudah dan efisien.

Dengan kemudahan yang sudah ada, masyarakat tentunya menjadikan

media massa terlebih surat kabar sebagai salah satu sumber referensi dalam

menanggapi segala pemberitaan. Opini yang dituangkan dalam bentuk

pemberitaan oleh surat kabar, sebagai salah satu bentuk media massa tentunya

ditanggapi dengan berbagai macam prespektif yang dimiliki oleh berbagai macam

masyarakat dengan segala latar belakangnya. Tentunya, media massa

terkhususnya surat kabar memiliki pengaruh dalam membentuk suatu informasi

yang disebarkan menjadi opini yang dipahami oleh masyrakat luas.

Dalam realitasnya, media massa khusunya surat kabar atau yang lebih

dikenal dengan sebutan koran memiliki kewenangan dalam menkonstruksikan

realitas yang ada, hal ini tidak terlepas dari adanya kewenangan yang memang

dimiliki oleh media massa khususnya surat kabar itu sendiri. Surat kabar sendiri

merupakan salah satu media massa yang tak jarang menampilkan apa yang

memang sudah dikonstruksikan tanpa mempertimbangkan aspek lainnya,

sehingga terkadang ada ketimpangan dari apa yang terjadi dengan apa yang telah

diberitakan.

Page 54: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

43

Namun dengan adanya berbagai macam pro dan kontra mengenai

bagaimana berita dimuat di dalam koran, media massa sendiri terutama koran

merupakan aspek dari media massa yang keberadanya memang dibutuhkan oleh

masyarakat luas. Hal ini berkaitan dengan masyrakat yang semakin kritis

terhadap peristiwa yang terjadi, baik di sekitar lingkungan, di negara yang

masyarakat tersebut diami, ataupun bahkan hingga ke dalam lingkup dunia

internasional.

B. Peran Media Massa Dalam Pembentukan Opini Dan Perilaku Politik

Masyarakat Di Suatu Negara

Media massa pada saat ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dianggap

sebelah mata. Nyatanya peranan media massa mendapatkan porsi yang cukup

penting dikalangan masyarakat. Selain menjadikan media massa sebagai sumber

bacaaan yang syarat akan informasi bermanfaat, media massa juga dijadikan

referensi masyarakat dalam menanggapai berbagai macam peristiwa yang sedang

terjadi.

Menurut Curran dan Gurevitch, media massa memiliki peran yang cukup

kuat dalam membentuk opini publik, hal ini tentunya bersinggungan dengan

kapabilitasnya dalam mengkomunikasikan keadaan yang terjadi pada dunia yang

anarki ini49. Studi empiris yang dilakukan pada awal tahun 90-an pun

menyebutkan bahwa interaksi yang dilakukan antara media massa dengan

masyarakat bersifat erat.

49 J. Curran dan M Gurevitch, “ Mass Media and Society”, 1991

Page 55: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

44

Interaksi yang erat ini dapat terjalin karena media massa secara aktif

mengumpulkan lalu mengevaluasi dan selanjutnya menginterpretasikan segala

bentuk informasi yang media massa tersebut sediakan. Dengan hasil interpretasi

yang telah media lakukan, masyarakat sebagai konsumen utama dalam hasil

kajian media dalam bentuk informasi, tentunya memiliki berbagai macam opini

yang beragam. Opini yang ada tersebut merupakan hasil dari serapan masyarakat

terhadap berbagai macam informasi mengenai peristiwa terkini yang terebih

dahulu diulas oleh media massa. Secara tidak langsung, opini yang sudah

terbentuk inilah yang akhirnya dapat membuat masyarakat menentukan sikap

secara independen terhadap realitas sosial yang tengah dihadapi50.

Dari berbagai macam opini yang telah terbentuk dikalangan masyarakat

inilah, media massa secara tidak langsung dapat juga membentuk bagaimana

perilaku masyarakat terlebih dalam pandangan politik dalam suatu negara. Dalam

suatu negara,tentunya media massa memiliki peran tersendiri. Menurut Graber,

terdapat empat bagaimana media massa berfungsi pada suatu negara, antara lain51:

1. Media massa sebagai alat penyedia infromasi mengenai peristiwa

termasuk peristiwa politik yang sedang berkembang di masyarakat.

Perkembangan inilah yang akhirnya dpaat dijadikan sebagai sebuah awal

dalam membuat sebuah kebijakan-kebijakan baru.

50 Dorris Graber, “ Mass Media and American Politics”, CQ Press, Washington Dc. 2000 51 Ibnu Hamad,”Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Analysis

Discourses Terhadap Berita-BeritaPolitik”. Jakarta: Granit. 2004

Page 56: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

45

2. Media massa menjadi alat peringatan bagi pemerintah di suatu negara

dalam hal mengapresiasi dan mengembangkan kembali atau mungkin

meluruskan opini yang sudah berkembang di masyarakat.

3. Media massa berfungsi sebagai alat sosialisai poitik, dimana media massa

dapat dijadikan pemerintah sebagai fasilitator dalam menyampaikan pesan

kekuasaan politik terhadap masyarakat umum.

4. Media massa memberikan wadah bagi elite politik suatu negara untuk

mengukuhkan kekuasaanya ditengah peranannya dalam bernegara.

Dapat terlihat dari peranan yang telah di jabarkan sebelumnya bahwa

peranan politik disuatu negara tidak terlepas dari penggunaan media massa

sebagai salah satu alat sosialisasi politik. Media massa di lingkup negara tentunya

membahas kinerja pemerintahan atau pun hal-hal yang juga bersangkutan

mengenai berbagai macam peristiwa yang terjadi dalam elite politik suatu negara.

Secara tidak langsung, media massa ikut serta mengawal tentang apa saja yang

berkaitan tentang berita-berita serta isu- isu politik dalam suatu negara.

Dalam hal ini, media massa dengan kapabilitasnnya dalam menggunakan

teknik agenda setting, dipermudah dalam mensosialisasikan berita sesuai dengan

pandangan media massa tersebut. Dengan keunggulan ini, tentunya media massa

berperan aktif dalam mengarahkan bagaimana masyarakat menentukan sikap atas

suatu peristiwa politik. Dalam teori belajar sosial dijelaskan bahwa, perubahan

fluktuatif dalam hal perilaku poltik didasari pada hasil pembelajaran dan juga

Page 57: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

46

pengamatan dari sebuah peristiwa52. Pembelajaran ini diikuti oleh peniruan baik

secara langsung ataupun tidak langsung.

Hal ini tentunya berkaitan dengan bagaimana media massa sebagai salah

satau alat sosisialisasi politik mempengaruhi perilaku masyarakat. Pemberitaan

media dengan berbagai macam teknik pengambilan dan penyajiannya memiliki

peranan tersendiri. Dengan melihat dan mengamati pemberitaan yang ada

tentunya opini masyarakat dapat terbentuk. Pembentukan opini didasari oleh

pemberitaan inilah yang akhirnya mempengaruhi masyarkat dalam hal

pengambilan sikap dan perilaku politik terhadap pemerintah sebagai objek

pemberitaan yang diberitakan oleh media massa tersebut.

C. Media Massa Di Amerika Serikat

Dalam era gloalisasi sekarang ini, hubungan antara peistiwa dan media

massa merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan. Peristiwa yang

tengah terjadi baik di suatu negara maupun dalam lingkup dunia internasional

dibutuhkan media massa sebagai isi dari berita yang akan dimuat. Setelah dimuat,

media massa memiliki kewajiban untuk menyebarkan sehingga masyarakat.

Proses penyebaran ini dapat dilakukan media massa dalam berbagai

macam platform yang sekarang ini sudah banyak tersedia, baik melalu bentuk

cetak seperti surat kabar, majalah dan artikel maupun dengan bentuk yang lebih

visual seperti siaran radio, televisi dan juga media sosial.

52 Matthew H, Olson BR, “ Theories of Learning (Teori Belajar”, Edisi Ke 7, Jakarta, Kencana

Prenada Media Group. 2008

Page 58: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

47

Menurut William L Rivers hubungan antara dunia nyata dan media massa

merupakan hubungan yang selau berhubungan53. Peristiwa yang terjadi di dunia

nyata akan mempengaruhi penulisan berita yang akan dimuat di media massa.

Sedangkan, pemberitaan yang dimuat dan disebarluaskan oleh media massa

kepada dunia nyata tentunya juga akan mempengaruhi apa yang nantinya akan

terjadi di dunia nyata.

Ketergantungan antara dunia dan media massa tentunya juga dirasakan

oleh berbagai negara belahan dunia, tidak terkecuali bagi negara adikuasa,

Amerika Serikat. Di Amerika Serikat media massa berperan aktif dalam rangka

publikasi bagi kinerja pemerintah dalam berbagai macam bidang kenegaraan

seperti politik, ekonomi dan juga budaya, serta keamanan. Hal ini tentunya

membuat media massa semakin dianggap sebagai sesuatu yang penting di

Amerika Serikat54.

Dengan tingkat kepentingan yang memang terbilang tinggi tersebut, media

massa di Amerika Serikat memiliki kedudukan yang disamakan dengan cabang

konstitusi pemerintahan di Amerika Serikat. Hal ini terbukti dengan istilah fourth

estate yang disematkan pada media massa di Amerika Serikat55. Kewenangan

media massa di Amerika Serikat juga sudah memiliki legalitas yang jelas.

53Willian L Rivers , Jay W. Jensen, Theodore Peterson,” Media Massa dan Masyarakat Modern” ,

Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2003.

54 Willian L Rivers , Jay W. Jensen, Theodore Peterson,” Media Massa dan Masyarakat Modern”

, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2003. Hal 158 55 “The Media in United States” https://usa.usembassy.de/media.htm Diakses pada 17 April 2018

Page 59: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

48

Legalitas tersebut dijamin secara eksplisit ditetapkan dalam Pasal 12

Virginia Bill of Right pada 15 Mei 1776 tentang kebebasan persurat kabaran, lalu

dimasukan dalam dimasukkan ke dalam Konstitusi Amerika Serikat pada tahun

178756. Selanjutnya, pada 1789 konstitusi Amerika Serikat juga menetapkan

bahwa tidak ada satu kongres pun yang akan menganggu gugat kewenangan

media massa.

Terjaminnya legalitas media massa di Amerika Serikat dan dengan

publikasi yang dinilai meyakinkan, tentunnya menjadikan masyarakat menaruh

perhatian tinggi terhadap pemberitaan di media massa. Hal ini dikarenakan

hampir seluruh masyarakat Amerika Serikat mendapatkan informasi dari berita

yang dipublikasikan oleh media massa dibandingkan dengan sumber informasi

lainnya57. Liputan dan informasi yang dibentuk media membuat masyarakat

Amerika Serikat lebih bisa berfikir kritis dan dapat memilih mana yang dianggap

mereka penting untuk dibaca dan dijadikan sumber acuan informasi.

Menjadikan media massa sebagai salah satu bagian yang penting tidak

hanya dilakukan oleh masyarakat Amerika Serikat saja, namun juga dilaukan oleh

elite pemerintahan Amerika Serikat. Hal ini berkaitan dengan sistem politik

Amerika Serikat yang berasaskan demokrasi yang tentunya bisa diaspirasikan

lewat bantuan media massa.

56 Adinegoro D ,”Publistik dan Djurnalistik”, cet. 1 Jakarta: Gunung Agung, 1961. 57“ Function of Media”, http://www.sparknotes.com/us-government-and-politics/american-

government/the-media/section2/ Diakses pada 17 April 2018

Page 60: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

49

Media massa bertugas untuk memaparkan sebuah berita dan selajutnya

akan dijadikan pemerintah sebagai perantara dengan masyarakat luas. Hubungan

ini dinilai efektif dalam membantu pada penentuan masalah yang patut terlebih

dahulu dapat didiskusikan sehingga dapat segera terlaksana. Tentunya hal ini

semakin membuat masyarakat lebih aktif dan juga kritis dalam menanggapi isu-

isu politik yang sedang terjadi di Amerika Serikat.

Penggunaan sumber media massa terpercaya juga berpengaruh di Ameirka

Serikat. Kebanyakan masyarakat Amerika Serikat lebih mempercayai berita yang

dimuat oleh penggerak media massa resmi, seperti surat kabar nasional baik yang

bersifat online ataupun cetak dan majalah yang memang telah berdiri sejak lama

dalam bidang pemberitaan. Masyarakat Amerika Serikat tidak banyak

mempercayai pemberitaan yang hanya dimuat di media sosial, karena dinilai tidak

sesuai dengan kenyataan yang terjadi dan telah banyak dimasuki oleh muatan

yang negatif. Hanya 5% orang dewasa di kalangan masyarakat Amerika Serikat

yang mempercayai informasi yang didapatkan dari sosial media pada tahun

201658.

D. Peran Media Massa Dalam Pembuatan Kebijakan Luar Negeri Di

Amerika Serikat

Menurut Robinson, media massa merupakan sebuh wadah pemberitaan

yang apabila sudah dipublikasikan dapat membentuk sebuah opini publik yang

tidak jarang dapat mengarahkan kepada suatu isu yang terkesan tidak objektif

58 Kristen Bialik dan Katerina Eva Matsa, “ Key Trend In Social and Digital News Media”,

http://www.pewresearch.org/fact-tank/2017/10/04/key-trends-in-social-and-digital-news-media/

Diakses pada 18 April 2018

Page 61: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

50

demi mendukung suatu kepentingan tertentu59. Hal ini tentu berkaitan dengan

fakta yang memang terjadi di dunia yang telah berglobalisasi sekarang ini. Media

massa terutama media massa di negara-negara barat memiliki peranan yang cukup

signifikan dalam mengkonstruksi apa yang disebut dengan opini publik.

Opini publik merupakan hasil pemikiraan dari sekelompok orang yang

nantinya akan bersifat umum dikarenakan menjadi bagian dari sebuah

permasalahan bersama60. Permasalahan bersama bisa terjadi karena banyak

masyarakat yang juga merasakan hal tersebut sehingga menjadikannya sebagai

sebuah tanggung jawab yang perlu diatasi secara bersama. Terciptanya opini

publik juga berkaitan dengan berbagai macam variabel termasuk prespektif di

masyrakat dan juga pemberitaan yang ada di media massa61.

Salah satu negara dengan peran media massa yang bisa dibilang sangat

berpengaruh adalah Amerika Serikat. Di Amerika Serikat peran media massa

terbilang mampu untuk membentuk opini publik. Opini publik yang telah

terbentuk ini akhirnya dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri di

Amerika Serikat. Kondisi ini sangat sesuai dengan pendapat Robinson, bahwa

media massa yang mengahasilkan opini serta berbagai macam prespektif ternyata

mampu secara langsung mengkontrol politik luar negeri suatu negara.62

59

Piers Robinson, “The role of media and public opinion”,Steve Smith, Amelia Hadfield & Tim

Dunne. Foreign Policy, Theories, Actors, Cases. Oxford.2008. hal 137. 60 Danang Trijayanto, “Relasi Antara Opini Publik dan Media Massa (Pembentukan Opini Publik

melalui Iklan Politik di MNC dan Metro TV)”, PROMEDIA, VOLUME I, NO 2. 2015. Hal 22 61

James D Fearon, “Domestic Politics, Foreign Policy, and Theories of

International Relations”, Annual Review of Political Science, 1998. Hal 292

62 Piers Robinson, “The role of media and public opinion”,Steve Smith, Amelia Hadfield & Tim

Dunne. Foreign Policy, Theories, Actors, Cases. Oxford.2008. hal 138.

Page 62: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

51

Peran media massa di Amerika Serikat terasa sangat berpengaruh terhadap

pembuatan kebijakan luar negeri negara tersebut. Hal ini dapat terjadi akibat

adanya opini publik yang dihasilkan dari pemberitaan atas kondisi negara tersebut

yang terpublikasi secara jelas di media massa. Kebijakan yang dihasilkan pun

tidak hanya dapat bersifat secara regional, namun juga dapat menghasilkan hingga

sampai ke kebijakan laur negeri.

Media massa, khususnya siaran berita di televisi dapat mempengaruhi

opini publik di Amerika Serikat yang akhirnya dimasukan kedalam agenda

kebijakan luar negeri Amerika Serikat . Kondisi ini tidak mengerankan karena

kebijakan yang dibuat bersumber dari masyrakat yang notabennya memiliki

kepentingan yang hukumnya wajib dipenuhi oleh negara.

Namun, kewenangan pembuat kebijakan luar negeri masih tetap dipegang

oleh diplomat. Media massa dan tentunya opini publik hanya merupakan sebuah

perantara agar aspirasi masyrakat dapat diperhitungkan di Amerika Serikat. Arena

pembagian penyaluran aspirasi di Amerika Serikat pun juga terbuka baik bagi hak

asasi manusia dan bantuan kelompok, koalisi terbuka aktivis di berbagai masalah,

bahkan tentara gerilya dan teroris63.

Di Amerika Serikat, media massa terkenal akan sifatnya yang kritis.

Apabila Amerika Serikat memiliki permasalahan dengan negara lain, media massa

akan langsung memberitakannya sehingga komunikasi secara cepat akan langsung

dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Perubahan pengambilan kebijakan

63

Warren P Stroebel ,“The Media: Influencing Foreign Policy in The Information Age,” US

Foreign Policy Agenda, Vol 3, No 1. 2000. Hal 38

Page 63: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

52

luar negeri pun bukan tidak mungkin akan diperbaiki, menyusul perombakan

kebijakan yang sudah dibuat terkait permasalahan yang ada.

Demi mencegah adanya kesalahan dalam pengambilan kebijakan atau

kesalah pahaman presepsi di masyarakat, pemerintah Amerika Serikat memilih

media massa yang dinilai mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah sebagai

media massa yang pro terhadap pemerintahan sebagai kominikator dengan

masyarakat. Media massa yang pro pemerintahan tidak ubahnya dijadikan

sebagai alat propaganda, dimana Pemerintah berupaya menggiring opini publik

atau mungkin negara lain, termasuk dengan kelompok etnik, religi dan ekonomi

tertentu. Hal ini diharapkan dapat mempengaruhi prepektif masyarakat terhadap

kebijakan pemerintah yang telah dipropaganda oleh media massa64.

Kondisi yang sudah diatur sedemikan rupa, tidak menutup kemungkinan

untuk para aktor yang anti dengan pemerintah tetap bisa menyudutkan

pemerintah. Aktor-aktor tersebut tentunya memiliki akses dalam menyudutkan

kinerja pemerintahan, dengan media massa yang tidak pro terhadap pemerintahan.

Media massa yang berada di bawah naungan kelompok anti pemerintahan ini

biasanya memberitakan berita yang hanya ditujukan sebagai wadah aspriasi atas

upaya pemenuhan kepentingan mereka, termasuk dalam hal memberikan

keuntungan.

Hal ini tentunya tidak sedikit memberikan beragam prespektif yang

beragam di kalangan masyarakat, sehingga tidak sedikit pula yang terpengaruh.

64

Ole R Holsti “Public Opinion and Foreign Policy : Challenges to the Almond-Lippman

Consensus”, International Studies Quarterly, 1192. Hal 439

Page 64: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

53

namun tidak jarang pula yang tetap teguh dengan perspektif mereka sendiri dalam

menanggapi sebuah pemberitaan yang dipublikasikan lewat media massa, baik

melalui media massa yang pro pemerintahan ataupun tidak.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa peran media massa di

Amerika Serikat dapat berpengaruh sanagt kuat dalam upaya penyusunan

kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Berikut ini merupakan salah satu contoh,

dimana media massa Amerika Serikat bertindak sedemikan rupa dalam

memperkuat penyusunan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Media massa

yang dipaparkan adalah media massa yang bergerak dibidang pemberitaan di

Televisi, yaitu Cable News Network, atau yang kerap disingkat dengan CNN.

Pada contoh kongkrit kali ini, CNN berperan sebagai media dengan

propaganda yang cukup kuat dalam mendukung kebijkan luar negeri Amerika

Serikat di Suriah pada tahun 2011-2013. Sebagai permulaan, pemberitaan tentang

Bashar al Assad sebagai “Master of Deception” atau sebagai seorang penipu

ulung , yang banyak dimuat di pemberitaan CNN65.

Karakter Assad dibangun oleh pemberitaan di CNN sebagai seorang yang

licik dimana ia bersembunyi dan menolah bertanggung jawab atas konflik yang

sedang terjadi. Selain melalui berbagai macam “statement” yang dilontarkan

untuk Assad, CNN juga menyebarkan banyak video seperti video-video mengenai

pemboman dan pembunuhan warga sipil di Suriah. Dengan menyebarkan video

tersebut, CNN menggunakan kapabilitasnya sebagai media massa dalam menarik

opini masyarakat Amerika Serikat untuk menilai dan sampai pada tahap menuduh

65 http://edition.cnn.com/2013/08/28/world/meast/syria-assad-profile/index.html?iid=article_sidebar

Page 65: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

54

Angkatan Darat Suriah telah melanggar hak-hak warga dan meneror penduduk

sipil.

Namun, pemberitaan yang sudah dipublikasikan oleh CNN tidak

sepenuhnya akurat dengan apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Pihak CNN

sendiri terkadang hanya mempublikasikan sebagian kejadian, sehingga fakta

sebenarnya tertutupi, dan akhirnya menjadikan pemberitaan tentang Suriah

sebagai publikasi yang tidak sepenuhnya akurat. Hal ini tentu tidak terlepas dari

tujuan CNN, dimana pemberitaan hanyalah alat untuk berpropaganda.

Pemberitaan tentang genosida di Suriah dan betapa buruknya Assad

hingga mencekamnya kondisi perang di Suriah adalah alat propaganda yang

dilakukan CNN dalam menarik simpati dan opini publik masyarakat Amerika

Serikat. Dengan buruknya tanggapan masyarakat terhadap kondisi perang di

Suriah, dan kemarahan terhadap Assad semakin meningkat, hal inilah yang

akhirnya membuat masyarakat secara tidak langsung menyetujui adanya agresi

militer Amerika Serikat ke Suriah periode tahun 2011-2013 sebagai suatu bentuk

kebijakan luar negeri.

Melihat dengan fakta yang telah penulis paparkan sebelumnya, terlihat

bahwa bagaimana media massa berperan dalam merumuskan suatu kebijakan di

Amerika Serikat. Salah satunya, dengan melihat bagaimana CNN dapat

mempengaruhi opini masyarakat Amerika Serikat dalam meningkatkan opini

buruk terhadap Assad. Dengan kata lain, pemberitaan yang di muat oleh media

massa memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam membentuk suatu opini di

Page 66: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

55

kalangan masyarakat, yang akhirnya berimbas pada kebijakan yang nantinya

dibuat.

Page 67: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

56

BAB IV

ANALISIS PERAN FOX NEWS PADA PERANCANGAN KEBIJAKAN

LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT MENGENAI PEMBATASAN

AKSES MASUK TERHADAP ENAM NEGARA MUSLIM PERIODE

KEPEMIMPINAN DONALD TRUMP

A. Fox News dan Latar Belakangnya

Fox News Channel (FNC), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Fox

News, merupakan sebuah media massa terkemuka di Amerika Serikat. Fox news

merupakan saluran berita yang berada di bawah naungan Fox Broadcasting

Company. Saluran berita terkemuka ini didirikan pada 7 Oktober 1996, dengan

Rupert Murdoch sebagai penggagas sekaligus pendirinya66. Melalui

pengalamannya pernah mendirikan media massa di Inggris, Rupert Murdoch

ternyata melihat peluang dalam mendirikan media massa juga di Amerika Serikat.

Keinginan ini juga dilihat, karena Murdoch beranggapan bahwa media

massa di Amerika Serikat terlalu diwarnai dengan unsur-unsur “Liberal”,

sehingga masyarakat Amerika Serikat butuh media massa yang cenderung “Fair

and Balanced” sehingga tidak ada lingkup pemberitaan yang terlewat untuk

66 David Brancaccio, "Marketplace: News Archives"

https://www.webcitation.org/5uRTqDrOb?url=http://marketplace.publicradio.org/shows/1996/10/07_mpp.html. Diakses pada 2 Mei 2018

Page 68: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

57

diberitakan67. Dalam pendirian Fox News, Murdoch berkonsultasi dalam

menentukan sekmen pasar Fox News pada Roger Ailes, seorang mantan

konsultan media Partai Republik dan eksekutif CNBC68. Hal tersebut terdengar

tidak mengherankan, jika pada pemberitaanya Fox News terlihat begitu

konservatif.

Pada pembuatan website berita Fox News di bulan Desember tahun

199569, rencana penyerangan Amerika Serikat ke Irak pada 2002 tidak

ditampilkan. Hal ini terlihat tidak profesional, karena pada pemberitaan biasanya,

Fox News begitu cepat dan terlihat profesional karena selalu menerbitkan dengan

sangat menarik dan terkini. Dalam hal ini, banyak politikus Amerika Serikat yang

menilai bahwa Fox News merupakan media massa yang mendukung “politik

sayap kanan” sehingga cenderung tidak bisa menjaga netralitasnya70.

Fakta ini pun diperkuat dengan cuplikan pernyataan seorang mantan

reporter berita senior CBS Walter Cronkite yang terdapat dalam sebuah film

dokumentasi berjudul “Outfoxed: Rupert Murdoch's War on Journalism”.

67 Fox News, http://www.newyorker.com/online/content/articles/350526on_onlineonly01

Diakses pada 2 Mei 2018 68Lawrie Mifflin, “At the new Fox News Channel, the buzzword is fairness, separating news from

bias” https://www.nytimes.com/1996/10/07/business/at-the-new-fox-news-channel-

the-buzzword-is-fairness-separating-news-from-

bias.html?n=Top%2FReference%2FTimes+Topics%2FPeople%2FA%2FAiles%2C+Ro

ger+E. Diakses pada 2 Mei 2018

69 FoxNews.com http://news.nettop20.com/ diakses pada 29 April 2018

70 Dean On , “President Cxlinton Standing UpTo Right-Wing Propaganda On Fox News”,

https://www.democrats.org/a/2006/09/dean_on_preside_3.php diakses pada 2 Mei 2018

Page 69: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

58

“Sangat terlihat sewaktu pembuatan Fox News Network,

diciptakan untuk menjadi sebuah organisasi konservatif

dan terlebih lagi menjadi sebuah organisasi sayap kanan.71”

Terdapat banyak sekali sumber yang mengatakan bahwa media massa Fox

News adalah sebuah kerajaan media dengan “sayap kanan” sebagai pondasi

utama, salah satunya adalah sebuah artikel yang dimuat dalam situs Fair.org.

Dalam artikel tersebut,terdapat beberapa penyataan dari reporter Fox News,

terkait keberpihakan pihaknya pada simpatisan kelompok Partai Republik perihal

rencana invasi Amerika Serikat terhadap Irak, antara lain sebagai berikut;

Sebuah artikel dalam situs Fair.org menulis mengenai media massa Fox

News yang “sayap kanan”. Dalam artikel tersebut dikutip beberapa pernyataan

dari Fox News melalui reporternya yang menunjukkan keberpihakan Fox News

terhadap pihak kelompok Republik sebelum perihal rencana penyerangan

terhadap Irak, antara lain

a. "Who would be the most likely to cheat at cards-- Bill Clinton or Al

Gore?" Fox News Channel/Opinion Dynamics poll (Mei 2000)

b. "Coming next, drug addicted pregnant women no longer have anything to

fear from the authorities thanks to the Supreme Court. Both sides on this

in a moment." Bill O'Reilly (O'Reilly Factor, 23 Maret 2001)

c. "If it hadn't been for Fox, I don't know what I'd have done for the news,"

pernyataan ini disampaikan oleh Trent Lott setelah pengitungan ulang

pemelihan Senat Florida. (Washington Post, 05 Pebruari 2001).

71 Wawancara exclusive dalam film Outfoxed: Rupert Murdoch’s War on Jurnalism tahun 2004

(out foxed) dengan David Burnett (former Fox News Reporter, Washington DC) dan dengan Frank

O’Donnell (former Fox News Producer, Washington DC).

Page 70: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

59

d. "I think what's going on is the Democratic lawyers have flooded Florida.

They are afraid of George W. Bush becoming president and instituting tort

reform and their gravy train will be over. This is the trial association's full

court press tomake sure Bush does not win." Reporter Fox News, John

Gibson (09 Desember 2000)

Berdasarkan paparan fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa Fox News

cenderung berpihak pada kelompok konservatif, dimana berisikan para politisi

yang berpihak kelompok partai Republik Amerika Serikat. Murdoch

menggunakan kapabilitasnya sebagai pendiri dan pemiliki Fox News dengan

menjadikan Fox News sebagai alat dalam sebuah strategi politik di Amerika

Serikat. Strategi politik tersebut tentunya berbasis pada setiap tindakan yang

akhirnya menguntungkan simpatisan konservatif yang berada pada naungan

kelompok partai Republik di Amerika Serikat.

Berbagai strategi pun dilakukan Fox News untuk mencapai tujuannya.

Pemberitaan yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingannya, dikaji ulang dan

dimuat sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya menampilkan sisi lain dari berita

yang memberi keuntungan bagi Fox News. Dengan teknik yang digunakan

tersebut, diharapkan opini masyarakat dapat sejalan dengan apa yang dirancang

oleh Fox News, dan nantinya kebijakan pemerintah pun dapat sejalan dengan

propaganda yang dilancarkan oleh Fox News. Sebagai contohnya, Invasi Amerika

Serikat ke Irak pada tahun 2003 dengan tujuan menghancurkan senjata pemusnah

masal Irak dan menargetkan Saddam husein sebagai target operasi pencarian

Page 71: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

60

akibat kasus terorisme yang terjadi pada 9 September 2001 di WTC Amerika

Serikat dapat terlaksana72.

B. Peran Fox News Dalam Penggiringan Opini Publik Terhadap Islam

Fox News sebagaimana media massa pada umumnya memiliki pengaruh

penting dalam pemberitaan di Amerika Serikat. Kapabilitas Fox News sebagai

saluran pemberitaan menjadi keuntungan bagi media massa ini dalam

memberitakan segala macam peristiwa tanpa adanya intervensi dari pihak luar,

termasuk pemerintahan Amerika Serikat.

Keleluasaan ini tentunya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Fox News

sebagai suatu cara dalam menyebarkan aspirasi pribadi kalangan internal Fox

News. Penyebaran aspirasi ini tentunya tidak bisa begitu saja dilakukan tanpa

teknik tersendiri, framing dalam beberapa pemberitaan pun dilakukan Fox News

dalam upaya penyebaraan aspirasinya, terlebih pemberitaan yang didalamnya

terkait dengan Islam dan Muslim, baik di Amerika Serikat maupun di Dunia.

Sejak awal kemunculannya, Fox News dengan label konsevatif yang

sangat melekat tentunya menjadi salah satu alasan terkuat stigma Islam sebagai

suatu agama yang berkonotasi negatif begitu melekat pada Fox News73.

Pengukuhan dirinya sebagai media massa yang berbasis konservatif diperlihatkan

Fox News dalam berbagai pemberitaan yang mendeskriditkan Islam sebagai kaum

minoritas di Amerika Serikat. Program-program yang secara langsung

72 “President Discusses Beginning of Operation Iraqi Freedom”, http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2003/03/20030322.html diakses pada 2 Mei 2018 73 Mohammed Cherkaoui, “The Mediatized Islamophobia in America: Ideological Precursors and

Identity Politics”, Al Jazeera Centre for Studies, 2016. Hal 3

Page 72: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

61

menyudutkan Islam telah banyak ditampilkan dalam siaran Fox News seperti

"Hannity," "The O'Reilly Factor," dan "Fox & Friends.". Dalam acara-acara ini,

muatan tentang Islam yang buruk kerap kali diperlihatkan. Muatan tersebut antara

lain mengenai bagaimana muslim memaksakan lahirnya syariah Islam di

Amerika Serikat , upaya muslim atas pembangunan kekhalifahan global, muslim

sebagai pelaku jihad berbahaya serta bagaimana muslim berupaya meyusupkan

agenda Islam berasaskan kekerasan yang juga berbahaya ke pemerintahan

Amerika Serikat74.

Pemberitaan buruk tentang Islam pun semakin gencar dilakukan, terutama

setalah tragedi serangan di World Trade Center, 9 September 2011 lalu. Tragedi

yang menggeparkan masyarakat Amerika Serikat, terlebih meluas hingga ke

berbagai penjuru Dunia, menguatkan ketakutan tersendiri terhadap Islam.

Pemberitaan yang banyak menyudutkan Islam menguatkan rasa ketakutan

masyraakat dunia, terlebih masyarakat Amerika Serikat.

Pemberitaan media yang terus menerus menyudutkan Islam pun gencar

dilakukan, baik secara implisit maupun jelas, termasuk oleh Fox News. Dalam

acara Fox & Friends yang tayang pada 15 Oktober 2010 yang dipandu oleh Brian

Kilmeade. Dalam acaranya tersebut, secara terang-terangan menyudutkan Islam

dengan mengatakan bahwa muslim adalah identitas bagi teroris.

“Muslim extremists, Al Qaeda, blew up those buildings -- blew up the

Khobar Towers, blew up the Cole, blew up the embassies, tried to

blow up Times Square, tried to blow up the plane. The shoe

bomber, the Times Square bomber, the underwear bomber -- they have

74“Fox News Channel”, https://islamophobianetwork.com/echo-chamber/fox-news-channel/

Page 73: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

62

one thing in common. They are all extremists, and they are all

Muslims.Not every Muslim is an extremist, a terrorist, but every terrorist

is a Muslim. You can't avoid that fact. And that is ridiculous that we

got to keep defining this - the people that equate Timothy McVeigh with

the Al Qaeda terrorist organization, which is growing and a threat that

exists.”75

Pandangan buruk Fox News terhadap Islam juga meluas, termasuk pada

tragedi Arab Spring yang terjadi di Mesir, pada 2011 lalu. Kebangkitan dunia

Arab yang erat hubungannya dengan kebangkitan Ikhwanul Muslimin di Mesir

dikaitkan erat oleh berbagai macam pemberitaan Fox News sebagai bentuk

gerakan dari terorisme, yang dilandaskan oleh Islam yang radikal76. Dengan latar

belakangnya sebagai media massa yang konservatif, dengan terang-terangan, Fox

News berpandangan bahwa Ikhwanul Muslimin merupakan bagian dari

organisasi ekstrimis, yang dapat membahayakan masyarakat sipil Mesir, pada

tragedi Arab Spring di Mesir tersebut.

Pemberitaan miring terhadap Islam seakan tidak henti-hentinya dibahas

oleh Fox News. Segala yang berkaitan dengan bentuk teror, gerakan radikal dan

juga ekstrimis terus menerus dikaitkan sebagai bentuk autentik dari jati diri Islam

sebagai agama yang dianggap berisikan muatan negatif. Salah satu contohnya,

adalah pemberitaan yang memberitakan secara menyeluruh rangkuman aksi

terorisme di Amerika Serikat, yang melibatkan Islam dan kaum muslimin sebagai

aktor utamanya.

75 Chris Rovzar, "Brian Kilmeade on Fox & Friends: ‘All Terrorists Are Muslims”,

http://nymag.com/daily/intelligencer/2010/10/brian_kilmeade_on_fox_and_frie.htm

l

76 Kelsey Glover,” Analysis of CNN and The Fox News Networks’ framing of the Muslim

Brotherhood during the Egyptian revolution in 2011”, The Elon Journal of Undergraduate

Research in Communications • Vol. 2, No. 2 • Fall 2011. Hal 130

Page 74: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

63

Dalam artikel yang dimuat di laman website Fox News pada 4 Desember

2015, yang berjudul “After San Bernardino: How political correctness could get

us all killed”, Fox News menggambarkan bahwa Islam sepenuhnya berisikan

dengan orang-orang radikal. Hal ini tergambarkan dengan banyaknya rangkaian

serangan terorisme yang beraktorkan para muslim, baik di Amerika Serikat

maupun di bagian belahan dunia lainnya77.

“First, there is no way we can defeat radical Islam, be it Al Qaeda, ISIS,

Al Shabab or any of the other witches’ brew of violent religious

extremism, unless we are willing to call it what it is.”

Selain itu, dalam artikel ini, Fox News seakan menggambarkan bahwa

apabila tidak bisa mengkondisikan apa yang marak terjadi saat ini lalu dengan

lengahnya membiarkan para pelaku terorisme masuk ke Amerika Serikat, tidak

bisa dibayangkan bagaimana kehancuran nantinya akan mudah terjadi.

“Our failure to articulate and respond to these increasingly frequent and

lethal attacks only emboldens radical Islamist groups. hey figure that if

they can get away with pipe bombs and booby-trapped cars, why not

chemical or biological attacks”

Lalu dilanjutkan dengan berbagai macam asumsi yang menggambarkan

bahwa pembukaan akses masuk pada para terorisme nantinya akan membukakan

akses pula untuk mereka dalam mendapatkan akses pada bahan- bahan berbahaya

seperti nuklir atau bahan radiologi mematikan lainnya. Bukti nyata yang Fox

News gambarkan adalah maraknya aksi terorisme yang memang terjadi di Eropa

77 K.T. McFarland “After San Bernardino: How political correctness could get us all killed”

http://www.foxnews.com/opinion/2015/12/04/after-san-bernardino-how-political-

correctness-could-get-us-all-killed.html Diakses pada 8 Mei 2018

Page 75: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

64

yang diindikasikan dapat terjadi karena adanya akses masuk pada para pengungsi

yang berasal dari negara- negara muslim yang sedang berkonflik.

“Now that the Middle East seems poised to go nuclear, it’s not a big leap

to think terrorists will gain access to nuclear or radiological

materials.The Paris attacks are evidence that there are terrorist sleeper

cells are in Europe. The San Bernardino attack is evidence the sleeper

cells are here in America, too. These attacks are not workplace violence,

or spontaneous random acts by a few disgruntled, unbalanced

people. They are well- planned, well-financed, and well-armed

attacks that rely on larger networks. The people who recruited,

radicalized and guided the terrorists through the steps to carry out the

attacks in Paris and San Bernardino are presumably still in place.

How many more sleeper cell attacks are in the pipeline?”

Berdasarakan apa yang telah penulis paparkan sebelumnya, terlihat dengan

jelas bahwa teknik Framing sangat dimanfaatkan dengan baik oleh Fox News.

Fox News dengan prespektif pribadinya dalam melihat Islam sebagai sesuatu yang

membahayakan pun dengan terang-terangan menjadikannya sebagai komoditas

utama dalam pemberitaan yang melibatkan Islam didalamnya.

Islam yang buruk, penuh dengan kebrutalan yang membahayakan umat

manusia lainnya dengan tindakan ekstrimis dan radikal di seluruh penjuru dunia

termasuk di Amerika Serikat dikonstruksikan sedemikian rupa dalam setiap

pemberitaan sehingga akhirnya mempengaruhi realitas dalam berita tersebut.

Dengan penggunaan teknik Framing tersebut, Islam seakan akan ditonjolkan

dengan muatan negatif berbahaya. Fox News membingkai Islam sedemikian rupa

sehingga citra negatifnya saja yang dibenarkan sebagai sebuah fakta yang harus

Page 76: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

65

diungkapkan, tanpa memberitakan nilai-nilai kebaikan Islam lainnya, yang

sengaja disembunyikan.

Dengan begitu, masyarakat dunia , terlebih masyarakat Amerika Serikat

dalam konteks ini memiliki pandangan yang sejalan dengan berita yang telah

dibingkai sedemikian rupa oleh Fox News. Opini yang menggagap Islam sebagai

salah satu agama paling berbahaya di Amerika Serikat menjadi kian nyata karena

pada tahun 2015-2016 intimidasi atas muslim di Amerika Serikat meningkat.

Intimidasi yang dialami muslim di Amerika Serikat antara lain

penghancuran properti dan juga vandalisme yang tercatat meningkat dari 70 kasus

di tahun 2015 menjadi 92 kasus di tahun 2016. Dari keselurahan, terdapat kasus

kebencian atas Islam yang terjadi di tahun 2016, naik 16% dari tahun sebelumnya.

Kenaikan juga terjadi dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2014

terdapat 154 kasus dan di 2015 menjadi 257, meningkat hingga 67%78. Kasus-

kasus yang terindikasi menjadi contoh aksi dalam menunujukan kebencian atas

Islam antara lain yaitu, ancaman penghancuran masjid, merobek salinan Al-

78Katayoun Kishi,“Assaults against Muslims in U.S. surpass 2001

level”,http://www.pewresearch.org/fact-tank/2017/11/15/assaults-against-muslims-

in-u-s-surpass-2001-level/ Diakses pada 13 April 2018

Page 77: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

66

Qur’an, percobaan pembakaran pusat kajian muslim dan berbagai macam tuduhan

sebagai teroris79.

Meningkatnya tindak intimidasi terhadap muslim di Amerika Serikat,

seakan menjadikan suatu keberhasilan tersendiri yang diperoleh oleh Fox News.

Bagaimana tidak, pemberitaan terhadap Islam yang telah di Framing sedemikian

rupa, membuahkan sebuah hasil yang memang diharapkan oleh media massa ini.

Terbentuknya stigma buruk terhadap Islam oleh masyarakat Amerika Serikat dan

menjadikan Islam sebagai sebuah agama yang penuh dengan kebrutalan sehingga

mengancam keamanan masyarakat Amerika Serikat seakan menjadi sebuah opini

publik yang dampaknya sudah terasa, sehubungan dengan terus meningkatnya

ketakutan atas Islam terlebih muslim di Amerika Serikat.

C. Keterkaitan antara Fox News Dengan Donald Trump

Media massa tentunya memiliki peranan yang cukup

diperhitungkan di Amerika Serikat, terutama mengenai citra yang

dibangun dalam setiap pemberitaan yang dihadirkan. Kecenderungan

media massa di Amerika Serikat juga terbaca dengan banyaknya media

massa yang seakan seragam dengan dua kecenderungan, pendukung

pemerintah dan pengkritik pemerintah. Hal itu terjadi di hampir setiap era

pemerintahan Amerika Serikat yang sudah berganti Presiden sebanyak 44

79 Rachael Revesz, “US Islamophobia: Threats and acts of vandalism against mosques double so

far in 2017”, https://www.independent.co.uk/news/world/americas/us-mosques-threats-double-

islamophobia-threats-vandalism-2017-cair-american-islamic-relations-a7631581.html Diakses

pada 18 Agustus 2018

Page 78: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

67

kali. Tentunya, hal ini juga terjadi di kepemimpinan Trump sebagai

Presiden Amerika Serikat ke -45.

Dalam hal ini Trump sendiri memiliki kedekatan dengan media

massa raksasa Amerika Serikat, Fox News. Keterkaitan yang terjalin

antara Trump dan Fox News sudah sangat mahsyur di Amerika Serikat,

dan juga sudah banyak diulas dibeberapa kesempatan, baik secara

langsung mengenai berbagai macam wawancara, dan juga secara eksplisit

yang hanya tergambar dari beberapa pemberitaan Fox News terhadap

Trump.

Kedekatan ini terjalin dengan awalan yang terbilang cukup

menjanjikan, kesamaan sudut pandang antara Trump dengan pemilik

media massa Fox News, Rupert Mudroch. Trump yang memang berasal

dari partai Republik yang memang dengan jelas sangat konservatif dirasa

sangat pas jika disejajarkan dengan Mudroch yang memang sangat gencar

memberitakan hal-hal yang didasari dengan pandangan yang menurutnya

“Fair and Balanced” yang juga sesuai dengan nilai-nilai konservatif

tersebut80.

Keterkaitan menguat ketika Trump terpilih menjadi utusan dari

Partai Republik sebagai bakal calon Presiden Amerika Serikat pada

80 Fox News, http://www.newyorker.com/online/content/articles/350526on_onlineonly01

Diakses pada 2 Mei 2018

Page 79: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

68

Pemilu 2016 lalu81. Trump dan Mudroch pun seakan memanfaatkan

kesempatan yang baik tersebut untuk membuat aliansi yang saling

menguntungkan bagi keduanya. Fox News yang berada di bawah naungan

Mudroch akan dengan gencar melakukan pemberitaan yang dapat

mendukung kemenangan Trump pada Pemilu 2016, dan sebaliknya Trump

dengan kekuatannya sebagai Presiden ke 45 Amerika Serikat kelak akan

membantu kepentingan Mudroch.

Hal pertama yang dilakukan Mudroch dalam membantu Trump

memenangkan pemilu Amerika Serikat pada tahun 2016 adalah dengan

mem-framing berita-berita yang dapat menghancurkan citra Trump pada

setiap sesi pemberitaan Fox News. Selain itu, untuk tetap menguatkan

citra Trump, Fox News tidak segan untuk membiaskan pemberitaan

tentang lawan Trump saat itu yaitu Hillary Clinton. Aksi tersebut

dilancarkan pada beberapa program yang dibawakan Sean Hannity pada

Agustus 2016 yang cenderung bias dengan opini-opini yang dilontarkan

dalam mendukung Donald Trump dan disaat bersamaan juga menentang

Hillary Clinton82.

Setelah Trump akhirnya memenangkan Pemilu Presiden Amerika

Serikat di tahun 2016, hubungannya dengan Murdoch tergolong semakin

81 “Why Rupert Murdoch Decided to Back Donald Trump” New York Magazine, 17 Mei 2016 http://nymag.com/daily/intelligencer/2016/05/why-rupert-murdoch-decided-to-support-trump.html diakses pada 4 Juni 2018 82“Hannity”, Ofcom Broadcast and On Demand Bulletin 317, 21 November 2016. https://www.ofcom.org.uk/__data/assets/pdf_file/0023/94271/Issue-317.pdf Diakses pada 4 Juni 2018

Page 80: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

69

dalam dan kuat. Gagasan-gagasan yang diberitakan oleh presenter saluran

malam Fox News dirancang sedemikian rupa untuk memberi lebih banyak

ruang bagi pemberitaan yang pro akan kepemimpinan Trump. Fox News

kali ini seakan menjadi lebih bersahabat dengan Presiden Amerika Serikat

ke-45 ini. Hal ini dapat dibandingkan dengan era kepemimpinan

sebelumnya, dimana Fox News terkenal lantang mengkritik segala macam

bentuk kebijakan yang dibuat saat itu.

Dengan keterkaitan yang begitu erat tersebut, tidak mengherankan apabila

Trump menjadikan Fox News sebagai rekomendasi dalam melihat kondisi

Amerika Serikat secara keseluruhan. Fox News dianggap sebagai tangan kanan

Trump dalam sebuah media massa pemberitaan yang tentunya dapat memberikan

efek postif bagi kepemimpinan Trump. Kepercayaan tingga Trump terhadap Fox

News, tergambar jelas dengan ucapan selama Trump terhadap Fox News,

mengenai rating dan penonton terbanyak pada acara debat selama masa kampanye

Trump.

Gambar I. C. 1 Kutipan Pernyatan Donald Trump Mengenai Fox News

Page 81: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

70

Pemebritaan yang diberitakan Fox News juga terkesan sangat dibenarkan

oleh Trump, sehingga tidak jarang menjadikannya sebagai landasan dalam

mengambil beberapa keputusan terkait kepemimpinannya sebagai Presiden

Amerika Serikat. Tagline-tagline kampanye Trump yang terdisitribusi dengan

baik sehingga makna dan semangatnya dapat dirasakan oleh banyak masyarakat

Amerika Serikat tidak terlepas dari dukungan pemberitaan yang diberikan oleh

Fox News, sehingga kemenangan Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat

dapat terjadi.

Keterkaitan yang terjalin tersebut akhirnya secara tidak langsung membuat

Fox News memiliki kekuatan tersendiri untuk dapat memberikan pengaruh

terhadap Trump, termasuk mengenai bagaimana Trump dapat membentuk suatu

kebijakan. Keakraban Trump terhadap para awak media yang bekerja di Fox

News pun terus terjalin, karena memang sebelum mencalonkan diri menjadi

Presiden, Trump rutin diundang untuk berdiskusi mengenai berbagai macam

pemberitaan, sehingga tidak mengherankan bahwa selepas Trump telah

menduduki jabatan sebagai seorang Presiden di Amerika Serikat, ia masih tetap

dengan setia mengikuti pemberitaan di Fox News83. Hal ini tentunya banyak

membuat Trump menjadikan Fox News sebagai salah satu referensi dalam

83 David Bauder, “Fox & Friends’: Influence comes with the president’s ear”,

https://www.apnews.com/44045e8da6ad42f6a342a1f13b7b8f78. Diakses pada 20 Agustus 2018

Page 82: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

71

membuat sebuah kebijakan atau keputusan eksekutifnya, dan secara tidak

langsung Fox News mempengaruhi Trump84.

Salah satunya adalah ketika Hannity, dalam salah satu talkshow yang

ditayangkan di Fox News, mengatakan bahwa harus ada "pembersihan" dari

orang-orang yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Obama pada Departemen

Kehakiman dan di tempat lain di pemerintahan federal. Dengan adanya gagasan

yang dikemukakan Hannity tersebut, kurang dari 24 jam setelahnya, Trump secara

tiba-tiba memecat Jaksa Distrik New York AS, Preet Bharara, bersama dengan

45 pengacara federal lainnya yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Barack

Obama85. Juru bicara Gedung Putih sendiri dengan tegas menolak keputusan ini

merupakan imbas dari gagasan Hannity dalam programnya, namun indikasi ini

menguat melihat kedekatan hubungan Trump dengan para awak media termasuk

para pengisi program di Fox News.

Hal ini pun juga terjadi dengan bagaimana akhirnya Trump

mendeklarasikan kebijakan imigrasi yang cukup kontroversial ini. Dengan

banyaknya pemberitaan yang Fox News tayangkan mengenai bagaimana Islam

dengan aksi-aksi teror yang telah dilakukan, serta bagaimana pengungsi dapat

membahayakan keamanan sebuah negara karena berasal dari negara-negara yang

84 Luke Parsnow, “Fox News’ Influence on Trump is Alarming

https://www.syracusenewtimes.com/fox-news-influence-trump-alarming/. Diakses pada 20

Agustus 2018

85 Luke Parsnow, “Fox News’ Influence on Trump is Alarming

https://www.syracusenewtimes.com/fox-news-influence-trump-alarming/. Diakses pada 20

Agustus 2018

Page 83: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

72

berkonflik86. Hal ini tentunya dapat dikatakan sebagai sebuah referensi yang

secara tidak langsung diberikan oleh Fox News terhadap Trump untuk membuat

sebuah langkah meningkatkan keamanan nasional Amerika Serikat. Ketika

imigran ataupun pengungsi yang berasal dari negara muslim yang berkonflik

masuk dan mentap di Amerika Serikat, kehidupan masyrakat Amerika Serikat pun

seperti dipertaruhkan dan akhirnya kemanan nasional pun semakin sulit untuk

ditingkatkan.

Dengan harapan membuat keamanan nasional Amerika Serikat meningkat

dan menjadikan Amerika Serikat berjaya kembali, Trump pun membuat sebuah

kebijakan yang kontorversial ini. Tentunya, dengan pengaruh Fox News

didalamnya. Hal tersebut tentunya dapat terlihat dari bagaiamana keterkaitan yang

memang terjalin diantara keduanya, sebagaimana yang telah penulis paparkan.

D. Opini Publik Sebagai Faktor Internal Terbentuknya Kebijakan Luar

Negeri Amerika Serikat Periode Kepemimpinan Donald Trump Atas

Pembatasan Akses Masuk Ke Enam Negara Muslim Dunia

Meningkatnya stigma buruk atas Islam di Amerika Serikat, dengan

berbagai pandangan yang telah terbentuk sehingga diyakini sebagai sebuah

opini publik masyarakat Amerika Serikat pun tergambar nyata dengan

menangnya Donald Trump saat pemilihan umum Presdien Amerika

Serikat 2016 lalu . Dengan tagline-tagline miring Trump terhadap Islam

saat berkampanye sehingga syarat dengan nilai-nilai SARA cenderung

86 Bryce Josepher, “Political Media Bias in the United States: Immigration and the Trump

Administration”, Graduate Theses and Dissertations, University of South Florida, 2017. Hal 57

Page 84: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

73

mengarah kepada rasisme terhadap kaum muslim, dirasa tidak akan bisa

mengungguli pesaingnya apabila memang ketakutan atas Islam tidak

terjadi di Amerika Serikat.

Terlebih dengan berbagai canangan Trump pada saat berkampanye

dulu, terhadap kaum pendatang muslim yang ingin masuk dan bertempat

tinggal di Amerika Serikat. Gerakan pembatasan akes masuk tidak segan

ia keluarkan saat berkampanye dulu, yang seraya meyakinkan sikap

ketidak sukaan Trump terhadap Muslim dan juga Islam. Jauh sebelum itu,

Trump juga sudah cukup terkenal sebagai seseorang yang dengan terang-

terangan menunjukan sikap kurang berempati terhadap Islam, dan

memiliki pandangan buruk tersendiri terhadap Islam.

Hal ini tidak cukup mengherankan karena memang di Amerika

Serikat sendiri, Islam memiliki pandangan yang kurang begitu baik.

Gambaran Islam sebagai agama yang menganut aliran radikal dan

ekstrimis tergambar nyata diberbagai media massa Amerika Serikat. Hal

itu secara tidak langsung, memberikan dampak negatif yang ditujukan

pada Islam oleh masyrakat Amerika Serikat, tidak terkecuali Donald

Trump, sebagai bagian dari masyrakat Amerika Serikat.

Sehingga tidak mengherankan, sebagian besar masyarakat

Amerika Serikat memiliki pandangan buruk terhadap Islam, yang

terbentuk dari ketakutan atas Islam itu sendiri. Dengan ketakutan yang ada

tersebut, masyarakat Amerika Serikat secara tidak langsung menuntut

Page 85: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

74

perlindungan terhadap teror Islam yang sewaktu-waktu bisa saja dapat

terjadi. Hal ini tentunya membuat kemenangan Trump dengan selogan

pembatasan akses masuk muslim tidak mengherankan, karena selogan-

selogan Trump dirasa menjawab ketakutan sebagian besar masyarakat

Amerika Serikat itu sendiri.

Tentunya, Trump sendiri tidak main-main atas rancangannya

tersebut. tepat setelah ia dilantik tepatnya pada 6 Maret 2017, ia

mengeluarkan kebijakan luar negeri Amerika Serikat mengenai

pembatasan akses masuk bagi para warga muslim yang berada pada enam

negara muslim yang tersebar di belahan dunia, antara lain Chad, Iran,

Libya, Suriah, Somalia dan Yaman87.

Terkait dengan pemaparan penulis diatas, dapat dicermati dari dua

konsep yang penulis gunakan untuk menjelaskan pemaparan diatas.

Pertama dengan konsep kepentingan nasional dan juga kebijakan luar

negeri. Dalam hal ini, opini yang bersumber dari framing media yang

terbentuk atas bagaimana Islam direpresentasikan menghadirkan ketakutan

atas Islam itu sendiri oleh masyarakat Amerika Serikat. Baik dengan

bagaimana Islam digambarkan dengan tindakan radikalisme yang menjalar

di negara-negara konflik Timur Tengah, namun termasuk juga dengan

87 Anthony Russo, “A Trump Travel Ban We’ve Seen Before“, https://www.nytimes.com/2017/09/25/opinion/editorials/trump-travel-ban.html. Diakses pada 27 Maret 2018.

Page 86: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

75

berbagai aksi teorisme yang tersebar di belahan dunia lainnya, termasuk di

Amerika Serikat, yang melibatkan kaum muslim sebagai pelakunya.

Kekhawatiran atas radikalisme Islam yang menyebar di masyrakat

Amerika Serikat inilah yang akhirnya mendorong masyarakat

menyuarakan keresahannya, sehingga peningkatan keamanan atas Islam di

Amerika Serikat menjadi semakin memuncak. Sekali lagi, hal ini terbukti

dengan kemenangan Trump yang memang sedari awal berkampanye, telah

menyuarakan resolusi terbarukan untuk meminimalisir muslim di Ameika

Serikat. Hal tersebut tentunya tidak main-main, karena memang pada

kenyataanya, kepentingan nasional berupa pengamanan yang lebih ketat

memang dibutuhkan untuk meredam ketakutan masyarakat Amerika

Serikat atas Islam.

Page 87: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

76

Dalam mencapai kepentingan nasional berupa peningkatan keamanan atas

Islam tersebut, berbagai macam resolusi telah dicanangkan. Salah satunya adalah

membuat kebijakan luar negeri yang berada dibawah perintah eksekutif Trump

sebagai Presiden Amerika Serikat. Dalam hal ini, faktor internal sangat berperan

aktif dalam lahirnya kebijakan luar negeri pembataan akses masuk ke enam

negara muslim ini, antara lain Chad, Iran, Libya, Suriah, Somalia dan Yaman.

Karena dianggap sebagai negara yang memiliki potesi menyebarkan aksi teror

yang bisa mengancam keselamatan masyarkat Amerika Serikat.

Faktor Internal yang dimaksud adalah masyarakat Amerika Serikat itu

sendiri. Karena pada dasarnya opini yang bersumber dari masyarakat adalah

sebuah aspirasi masyarakat dalam menyuarakan kesejahteraanya. Kesejahteraan

masyarakat termasuk dalam bidang keamanan tentunya merupakan salah satu

bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjamin dan mewujudkann

Page 88: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

77

BAB V

A. Kesimpulan

Saat ini, dunia dimudahkan dengan adanya kemajuan yang cukup pesat

pada sektor teknologi. Segalanya menjadi mudah untuk dijangkau dan juga

diakses, termasuk dengan informasi. Informasi mengenai pemberitaan yang terjadi

di suatu bagian negara atau bahkan segala pemberitaan yang terjadi di seluruh

bagian dunia dapat diakses dengan mudahnya karena bantuan teknologi. Tentunya

kemajuan teknologi, sangat mendorong kemajuan di sektor penyalur informasi.

Masyarakat Dunia dengan mudahnya mengakses berbagai macam informasi, salah

satunya bersumber dari media massa.

Media massa sebagai salah satu sumber penyebar informasi pun tentunya

sanagt dimudahkan dengan berbagai macam inovasi teknologi. Kemajuan

teknologi tersebut dimanfaatkan media massa untuk memberitakan berita-berita

yang ingin diberitakan, sehingga dapat menjangkau minat baca seluruh

masyarakat dunia dan tentunya dapat menunjang peningkatan pendapatan

perusahaan media massa tersebut.

Dengan ketaktisan serta bukti-bukti yang cukup memadai dalam sebuah

kutipan berita, seperti bukti video, kumpulan gambar dan rekaman suara, media

massa tentunya dengan mudah meyakinkan masyarakat bahwa apa yang

diberitakan merupakan kejadian yang benar-benar terjadi, sehingga secara tidak

langsung opini publik dapat terbentuk dari gagasan yang dilontarkan dalam

sebuah pemberitaan dari media massa.

Page 89: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

78

Pengemasan sebuah berita tentunya juga menjadi dalah satu faktor

bagaimana berita tersebut dapat menajdi salah satu sumber pembentuk opini

masyarakat. Pengemasan berita yang terlihat meyakinkan dengan pemberitaan

yang terasa nyata tentunya menjadikannya mudah masuk dalam pemikiran

masyarakat. Dengan hal ini, tentunya media massa memiliki kekuatan yang

memang besar dalam mempengaruhi opini masyarakat dalam melihat suatu

persoalan, termasuk di negara- negara besar dunia, tak terkecuali di Amerika

Serikat.

Di Amerika Serikat, isu Islam sebagai agama yang radikal dan

menunjukan kekuatan dengan kekerasan sudah lama terbentuk, hal ini tentu tidak

terlepas dengan pemberitaan yang secara terus menerus merusak citra Islam.

Muslim sendiri digambarkan sebagai seseorang yang dengan suka rela

menjadikan dirinya sebagai senjata yang siap meledakkan berbagai tempat. Hal

tersebut tergambar jelas dengan tagline-tagline media massa besar Amerika

Serikat yang terus menerus menyoroti kehidupan muslim di Negara-negara Islam

Timur Tengah sebagai negara berkonflik yang tidak henti-hentinya diserang teror.

Teror tersebut, tidak hanya berada pada negara tersebut, namun juga disebar ke

negara-negara lain di dunia termasuk di Amerika Serikat.

Peristiwa terorisme yang terjadi pada 9 September 2001 di Amerika

Serikat tentunya meninggalkan stigma buruk tersendiri terhadap Islam. Terlebih

dengan bantuan media massa Amerika Serikat yang dengan suksesnya menggiring

opini buruk terhadap Islam, salah satunya adalah media massa Fox News. Fox

News merupakan media massa besar yang sejak kejadian teror yang

Page 90: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

79

menggemparakan pada 9 September 2001, secara konsen memberitakan

pemberitaan ynag kurang baik mengenai Islam. Pemberitaan buruk yang terus

menerus mengatas namakan Islam ini tentunya tidak sepenuhnya terjadi karena

aksi muslim namun seakan-akan menjadikan muslim sebagai pelakunya. Hal ini

tentu tidak terlepas dari teknik framing yang digunakan media massa Amerika

Serikat terhadap Islam.

Dalam teknik framing,realitas yang ada dapat di konstruksikan sedemikan

rupa, sehingga media massa dapat menggunakan sudut pandang yang mereka

ingin tonjolkan dalam memberitakan suatu fenomena. Hal inilah yang digunakan

media massa Amerika Serikat dalam merepresentasikan Islam. Islam dengan

catatan buruknya seakan telah ditetapkan dalam berbagai macam pemberitaan

sebagai aktor yang tak termaafkan, sehingga reputasi Islam akan selalu dibuat

buruk dalam berbagai macam pemberitaan. Konflik-konflik tak berkesudahan di

Negara-negara Islam di Timur Tengah dengan latar belakang radikalisme yang

semakin menjamur pun seakan menguatkan media massa atas framing yang telah

dibentuk.

Teknik framing yang digunakan media massa Amerika Serikat pun cukup

terbilang “keras” apabila bersinggungan dengan Islam dan kaum muslim yang

notabennya merupakan kaum minoritas. Salah satu yang cukup keras

menyuarakan pandangan negatifnya terhadap Islam adalah jaringan media massa

yang mencakup media pemberitaan besar di Amerika Serikat, yaitu Fox News.

Dengan label konservatif yang sangat melekat kuat, tentu Fox News sejak awal

Page 91: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

80

pendiriannya memiliki pandangan miring terhadap kaum minoritas di Amerika

Serikat, tidak terkecuali bagi Islam.

Pandangan buruk pun semakin gencar diberitakan oleh Fox News setelah

kejadia 9 September 2001. Program-program yang berada dibawah naungannya

pun banyak yang dengan jelas mendiskreditkan Islam sebagai sebuah agama yang

lekat dengan terorisme. Tidak hanya melalui program-programnya, kutipan artikel

yang dimuat dalam website pemberitaannya pun tak luput dengan framing yang

memberikan efek buruk terhadap Islam.

Tentunya, hal ini pun semakin mempengaruhi opini masyarakat Amerika

Serikat dalam memandang Islam. Hal ini pun terbukti dengan menangnya Trump

dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu. Sosok Trump yang

memang sangat konservatif dengan tagline-tagline kontroversi mengenai ajakan

penyeruan pelarangan kaum muslim untuk masuk ke Amerika Serikat pun

akhirnya memenangkan Pemilu. Dengan kemenanganya, dapat ditarik sebuah

asumsi bahwa memang ketakutan atas Islam yang identik dengan gerakan radikal

dan ekstrimis, serta dalang dari setiap kejadian terorisme yang terjadi di seluruh

bagian dunia, masih ada di Amerika Serikat.

Kemenangan Trump pun seakan menimbulkan pengukuhan tersendiri atas

reaksi masyarakat Amerika Serikat yang seakan masih memiliki ketakutan

tersendiri dengan kehadiran kaum muslim diantara mereka. Dengan opini yang

terus berkembang akibat dari paparan pemberitaan media massa terutama Fox

News, yang memang memiliki kedekatan tersendiri dengan Trump, kebijakan luar

Page 92: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

81

negeri atas pembatasan akses masuk ke enam negara muslim dunia pun akhirnya

dicanangkan.

Adanya kebijakan luar negeri yang ditanda tangani langsung oleh Trump

ini merupakan salah satu upaya Trump dalam mewujudkan kepentingan nasional

Amerika Serikat, yaitu terciptanya keamanan nasional yang kondusif dan terjaga

dari ancaman diluar Amerika Serikat, termasuk dari para imigran yang berasal

dari enam negara yang telah dibatasi akses masuknya, yaitu Chad, Iran, Libya,

Suriah, Somalia dan Yaman. Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan Amerika

Serikat dapat berjaya kembali, dimulai dari sisi keamanan yang bebas dari

ancaman ketakutan yang diindikasikan dibawa oleh para pendatang yang datang

dari enam negara muslim tersebut. sehingga visi dan misi Trump untuk membuat

Amerika Serikat berjaya kembali, dapat segera terealisasikan.

Page 93: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

xiiiv

Daftar Pustaka

Buku

D, Adinegoro. 1961. ”Publistik dan Djurnalistik”, cet. 1 Jakarta: Gunung Agung.

AA, Perwita, dan Y.M. 2005 ” Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”

.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Biagi, Shieley. 2005 , “Media/ Impact : An Introduction to Mass Media”. Seventh

Edition, United States : Thomson – Wadsworth. Hal 10

Curran, J. dan Gurevitch . 1991“ Mass Media and Society”,

Eriyanto, 2002. “Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Polotik Media)”,

LKiS,Yogyakarta.

Fearon, James. 1998“Domestic Politics, Foreign Policy, and Theories of

International Relations”, Annual Review of Political Science. Hal 292

Goldstein , Joshua. 1999. ,”International Relations”,New York, Longman Hal

147

Graber, Dorris. 2000, “ Mass Media and American Politics”, CQ Press,

Washington Dc.

Hamad, Ibnu. 2004, ”Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah

Studi Critical Analysis Discourses Terhadap Berita-BeritaPolitik”. Jakarta:

Granit.

H , Matthew dan BR, Olson. 2008, “ Theories of Learning (Teori Belajar”, Edisi

Ke 7, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Holsti, KJ. 1983. “A Framework for Analysis”. New Jersey: Prentice-Hall. Hal

107.

Ibrahim, Idi S dan Romli, Asep SM.2007 “Amerika, Terorisme dan

Islamophobia: Fakta dan Imajinasi Jaringan Kaum Radikal”.( Bandung:

Nuansa), hal 65.

McQuail, Denis.1987“Teori Komunikasi Massa”, Erlangga, Jakarta, Hal 1

McQuail Denis. 2000 “Mass Communication Theories”, Fourth edition, Sage

Publication, London, Hal 66

Ole R Holsti. 1992“Public Opinion and Foreign Policy : Challenges to the

Almond-Lippman Consensus”, International Studies Quarterly,. Hal 439

Perwita, Banyu Agung, Anak, Yani, Yanyan Mochamad. 2005”. Pengantar Ilmu

Hubungan Internasional”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal 35.

Plano, Jack C dan Olton Roy. 1999.” Kamus Hubungan Internasional (Edisi

Ketiga)”. alih bahasa : Wawan Juanda. Universitas Michigan Barat. Hal 7.

Pollack, Jonathan D. 2007. "The Trump Administration in the United States and

the Future of East Asia and the Korean Peninsula",The Brookings Institution. Hal

1

Page 94: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

xiiiv

Rivers, Willian, Jensen, Jay W. Dan Peterson, Theodore. 2003” Media Massa dan

Masyarakat Modern” , Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, Hal 158

Robinson, Pier. 2008 “The role of media and public opinion” Foreign Policy,

Theories, Actors, Cases. Oxford hal 137-138

Rosenau, James N. Boyd, Gavin, Kenneth W. Thompson. 1976. “World

Politics: An Introduction”. New York: The Free Press. hal. 27.

Sitepu P, Anthonius. 2011. . “Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta” : Graha

Ilmu..Hal 163.

Wahid, Abdul dkk. 2004. “ Kejahatan, Terorisme, Prespektif Agama, HAM dan

Hukum”, Bandung, Refika Aditama.

Wickett, Xenia. 2017 “America’s International Role Under Donald Trump”, The

Royal Institute of International Affairs,(London; Chatham House), Hal 3.

Jurnal dan Artikel Jurnal

Cintya, Nurma Juwita RA. 2012, “Peran Media Massa Di Amerika Serikat Dalam

Mempengaruhi Kebijakan Invasi Iraq Pada Tahun 2003”,Universitas Udayana.

Chorev, Dr harel. 2017“Iranian Users Protest Trump's Muslim Ban”, Volume 5,

Issue 2,. Diunduh di https://dayan.org/content/iranian-users-protest-trumps-

muslim-ban.

Glover, Kelsey. 2011 ” Analysis of CNN and The Fox News Networks’ framing of

the Muslim Brotherhood during the Egyptian revolution in 2011”, The Elon

Journal of Undergraduate Research in Communications • Vol. 2, No. 2 •. Hal 130

Nuruzzaman, Mohammed . 2017. ” President Trump’s Islamophobia and the

Muslims: A Case Study in Crisis Communication”, International Journal of Crisis

Communication,Hal 16-20.

On ,Dean . 2006. “President Cxlinton Standing UpTo Right-Wing Propaganda

On Fox News”.Diunduh di

https://www.democrats.org/a/2006/09/dean_on_preside_3.php

Restad, Hilde Restad. 2016. “Donald Trump’s calls to “Make America great

again” show that American Exceptionalism is still a powerful idea”. Diunduh di

http://blogs.lse.ac.uk/usappblog/2016/03/04/donald-trumps-calls-to-make-

america-great-again-show-that-american-exceptionalism-is-still-a-powerful-idea/.

Ridwanul Ghoni, Mahendra. 2017. Peran Media Digital dalam

Pembentukan Ruang Opini Publik . Diunduh di

http://lpmgemakeadilan.fh.undip.ac.id/2017/02/09/peran-media-digital-dalam-

pembentukan-ruang-opini-publik/

Stroebel, Warren P. 2000. “The Media: Influencing Foreign Policy in The

Information Age,” US Foreign Policy Agenda, Vol 3, No 1 Hal 38

Page 95: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

xiiiv

Trijayanto, Danang. 2015. “Relasi Antara Opini Publik dan Media Massa

(Pembentukan Opini Publik melalui Iklan Politik di MNC dan Metro TV)”,

PROMEDIA, VOLUME I, NO 2. Hal 22

Wijaya, Sri Herwinda Baskara . 2010. ” Media dan Terorisme” , THE

MESSENGER, Volume II No 1 Januari . Diunduh di

http://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/article/view/280

Laporan dan Dokumen

National Immigration Law Centre. 2017. “Why President Trump’s New Executive

Order Is Still a Refugee and Muslim Ban”. Diakses di https://www.nilc.org/wp-

content/uploads/2017/04/refugee-muslim-ban-FAQ-2017-04-11.pdf

Spark Notes, 2016. “ Function of Media”. Diakses di

http://www.sparknotes.com/us-government-and-politics/american-

government/the-media/section2/

Pewresearch. 2017. “ Key Trend In Social and Digital News Media”. Diakses di

http://www.pewresearch.org/fact-tank/2017/10/04/key-trends-in-social-and-

digital-news-media/

Ofcom Broadcast and On Demand Bulletin 317, 2016. Diakses di

https://www.ofcom.org.uk/__data/assets/pdf_file/0023/94271/Issue-317.pdf

Al Jazeera Centre for Studies. 2016 , “The Mediatized Islamophobia in America:

Ideological Precursors and Identity Politics”. Hal 3

Pewresearch. 2017 ,“Assaults against Muslims in U.S. surpass 2001 level”.

Diakses di http://www.pewresearch.org/fact-tank/2017/11/15/assaults-against-

muslims-in-u-s-surpass-2001-level/

Harvard University. 2007. “ Contemporary Threats; Terrorism and The

Challenges For Armed Forces FORCES – a Finnish Point of View “,Weatherhead

Center for International Affairs, Hal 18

Artikel atau Situs

Wawancara exclusive dalam film Outfoxed: Rupert Murdoch’s War on Jurnalism

tahun 2004 (out foxed) dengan David Burnett (former Fox News Reporter,

Washington DC) dan dengan Frank O’Donnell (former Fox News Producer,

Washington DC).

Situs Pemerintahan

Bureau of Labor Statistics, “Employment Situation Summary” , 6 January 2017,

https://www.bls.gov/news.release/empsit.nr0.htm. Diakses pada 20 Maret 2018

White House Archive. “President Discusses Beginning of Operation Iraqi

Freedom”, http://georgewbush-

Page 96: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

xiiiv

whitehouse.archives.gov/news/releases/2003/03/20030322.html diakses pada 2

Mei 2018

White House Goverment, ”Executive Order Protecting the Nation from Foreign

Terrorist Entry into the United States”,

https://www.whitehouse.gov/presidential-actions/executive-order-protecting-

nation-foreign-terrorist-entry-united-states/ Diakses pada 27 Maret 2018

USA Embassy. “The Media in United States” https://usa.usembassy.de/media.htm

Diakses pada 17 April 2018

US Department of Commerce, Bureau of Economic Analysis , “National Income

and Product Accounts – Gross Domestic Product: Third Quarter 2016 (Third

Estimate)”, 22 December 2016,

http://www.bea.gov/newsreleases/national/gdp/gdpnewsrelease.htm. Diakses pada

20 Maret 2018

Artikel Media

Beckwith , Ryan Teague. 16 Maret 2017 ” President Trump's Own Words

Keep Hurting His Travel Ban”. Diakses di http://time.com/4703614/travel-ban-

judges-donald-trump-words/.

Bump, Philip . 23 Maret 2017. “The states with the biggest political bubbles in

2016 voted for Trump”. Diakses di

https://www.washingtonpost.com/news/politics/wp/2017/08/23/the-states-with-

the-biggest-political-bubbles-in-2016-voted-for-trump/?utm_term=.551205b0c7ec

Dudley, Dominic. 18 November 2016. “The Ten Countries Most Affected By

Terrorism” . diakses di

https://www.forbes.com/sites/dominicdudley/2016/11/18/countries-most-affected-

by-terrorism/#133e9ce30d9c

Islamophoia Network “Fox News Channel”. Diakses di

https://islamophobianetwork.com/echo-chamber/fox-news-channel/

Johnson, Jenna dan Hauslohner, Abigail. 20 Mei 2017.“I think Islam hates us’:

A timeline of Trump’s comments about Islam and Muslim”. Diakses di

https://www.washingtonpost.com/news/post-politics/wp/2017/05/20/i-think-

islam-hates-us-a-timeline-of-trumps-comments-about-islam-and-

muslims/?utm_term=.b27a97ea2675

Martinez, Michael, Shoichet ,Catherine E dan Pamela Brown,9 Desember 2015.

“San Bernardino shooting: Couple radicalized before they met, FBI says”.

Diakses di https://edition.cnn.com/2015/12/09/us/san-bernardino-shooting/ .

Page 97: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

xiiiv

McFarland, K.T. 4 Desember 2015 “After San Bernardino: How political

correctness could get us all killed”. Diakses di

http://www.foxnews.com/opinion/2015/12/04/after-san-bernardino-how-political-

correctness-could-get-us-all-killed.html

Mifflin, Lawrie. 7 Oktober 1996. “At the new Fox News Channel, the buzzword

is fairness, separating news from bias” . Diakses di

https://www.nytimes.com/1996/10/07/business/at-the-new-fox-news-channel-the-

buzzword-is-fairness-separating-news-from-

bias.html?n=Top%2FReference%2FTimes+Topics%2FPeople%2FA%2FAiles%2

C+Roger+E. Diakses pada 2 Mei 2018

Net Top 20 News, “FoxNews”. Diakses di http://news.nettop20.com/

New York Magazine, 3 Mei 2015 “Why Rupert Murdoch Decided to Back

Donald Trump”. Diakses di http://nymag.com/daily/intelligencer/2016/05/why-

rupert-murdoch-decided-to-support-trump.html

New Yorker Post “Fox News”. Diakses di

http://www.newyorker.com/online/content/articles/350526on_onlineonly01

Ortiz, Erik. “Presidential Inaguration”, 2017. Diakses di

https://www.nbcnews.com/storyline/inauguration-2017

Rovzar, Chris, 9 Oktober 2010 "Brian Kilmeade on Fox & Friends: ‘All

Terrorists Are Muslims”. Diakses di

http://nymag.com/daily/intelligencer/2010/10/brian_kilmeade_on_fox_and_frie.ht

ml

Russo, Anthony. 25 September 2017. “A Trump Travel Ban We’ve Seen Before“,

diakses di https://www.nytimes.com/2017/09/25/opinion/editorials/trump-travel-

ban.html.

Serrano, Richard A, Paloma Esquivel dan Richard Winton, 2 Desember

2015. “Authorities identify couple who they believe killed 14 at San Bernardino

holiday party". Diakses di http://www.latimes.com/local/lanow/la-me-ln-up-to-

20-shot-in-san-bernardino-active-shooter-sought-20151202-story.html,

The Guardian, 29 Januari 2017“Muslim-majority countries show anger at Trump

travel ban“ . Diakses di .https://www.theguardian.com/us-

news/2017/jan/29/muslim-majority-countries-anger-at-trump-travel-ban.

The New York Times, 9 Agustus 2017 “Presidential Election Results: Donald J.

Trump Wins,”. Diakses di

https://www.nytimes.com/elections/results/president?action=click&pgtype=Home

page&clickSource=story-heading&module=span-abc-region&region=span-abc-

region&WT.nav=span-abc-region

Tumulty, Karen. 17 Januari 2017 .“How Donald Trump came up with ‘Make

America Great Again”. Diakses di

https://www.washingtonpost.com/politics/how-donald-trump-came-up-with-

Page 98: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42804...PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Dengan ini. Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

xiiiv

make-america-great-again/2017/01/17/fb6acf5e-dbf7-11e6-ad42-

f3375f271c9c_story.html?utm_term=.969f4a3dc03a

Wilkinson, Peter dan Spark Laura Smith. 31 Agustus 2013. “Bashar al-Assad: A

ruler shaped by violence, indecision, say former insiders“.Diakses di

https://edition.cnn.com/2013/08/28/world/meast/syria-assad-profile/index.html

Withnall, Adam. 17 November 2015 .“The top 10 countries which suffer the most

from terrorism - most of which are Muslim”. Diakses di

http://www.independent.co.uk/news/world/politics/the-top-10-countries-which-

suffer-the-most-from-terrorism-most-of-which-are-muslim-a6738121.html