program pengembangan penghidupan berkelanjutan (p2b)

24
Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) Materi disampaikan pada Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) Provinsi Sulawesi Barat Bappeda Provinsi Sulawesi Barat, Mamuju, 26 Agustus 2015 Oleh: Agus Manshur, SE, MA

Upload: muhammad-saleh

Post on 16-Apr-2017

1.742 views

Category:

Government & Nonprofit


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Materi disampaikan pada Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) Provinsi Sulawesi Barat

Bappeda Provinsi Sulawesi Barat, Mamuju, 26 Agustus 2015

Oleh:Agus Manshur, SE, MA

Page 2: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Target Tingkat Kemiskinan 2015-2019

9,5-10,5

2015

9,0-10,0

7,5-8,5

8,5-9,5

7,0-8,0 Target 2015: 9,5-10,5% atau menurunkan sekitar 0,9 – 3,46 juta jiwa selama tahun 2015*

TARGET

Tingkat kemiskinan pada bulan September 2014 adalah 10,96%

Tingkat kemiskinan tersebut sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Nov 2014

Inflasi 5% Pertumbuhan

ekonomi 5,8%

ASUMSI 2015

KONDISI EKSISTING 2014

*) dihitung berdasarkan data proyeksi penduduk 2015, BPS 2

Page 3: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Penurunan Kesenjangan

Pengurangan Beban Penduduk Miskin

Peningkatan Pendapatan Masyarakat Kurang Mampu

(40% terbawah)

Pertumbuhan Inklusif

Membangun Landasan yang Kuat

agar Ekonomi Tumbuh

Menghasilkan Kesempatan Kerja yang Berkualitas

Penyelenggaraan Perlindungan Sosial yang Komprehensif

Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan(Peningkatan Kesejahteraan

Keluarga)

Perluasan dan Peningkatan

Pelayanan Dasar

Memperluas industri manufaktur untuk memperluas lapangan kerja baru berkualitas

Penataan asistensi sosial, melalui perluasan cakupan dan perbaikan desain program, a.l:•Kartu Indonesia Sehat (KIS),•Kartu Indonesia Pintar (KIP);•Kartu Keluarga Sejahtera

Pengembangan sektor unggulan dan potensi lokal

Peningkatan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar

Dukungan regulasi yang mendorong peningkatan iklim investasi yang positif

Perluasan cakupan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi penduduk rentan dan pekerja informal

Perluasan akses permodalan dan layanan keuangan melalui penguatan sistem layanan keuangan mikro

Penyuluhan penduduk miskin akan hak dasar dan pelayanan dasar

Memperbaiki sistem perpajakan

Penguatan kelembagaan sosial (Standar pelayanan, sistem rujukan, data, dsb)

Peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat kurang mampu melalui peningkatan kualitas pendampingan kewirausahaan

Pengembangan dan penguatan sistem pemantauan dan evaluasiterkait penyediaan layanan dasar

Optimalisasi pemanfaatan lahan tidak produktif bagi masy. kurang mampu

NORMA PELAKSANAAN

3

Page 4: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Pengembangan Ekonomi Produktif melalui P2B

• P2B berangkat dari konsep pemenuhan kelima aset penghidupan (manusia, ekonomi, fisik, sosial, dan alam)

• P2B dipandang sebagai pendekatan untuk mewujudkan ketersediaan dan keberlanjutan kerja/ matapencaharian/income.

• P2B merupakan cara-cara bertahan hidup dari masyarakat kurang mampu yang diharapkan dapat menjadi arah pembangunan.

• Dalam menjalankan pendekatan tersebut dibutuhkan:

1. Pemahaman mengenai kompleksitas permasalahan kemiskinan dan cara-cara yang efektif untuk mengatasinya.

2. Pengenalan sumber daya atau kekuatan yang dapat dikerahkan dan disinergikan dalam mengatasi kemiskinan secara lebih kompehensif dan berkelanjutan.

4

Page 5: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Prinsip-prinsip dalam Pengelolaan KegiatanPengembangan Penghidupan Berkelanjutan

1. Berbasis kepada rumah tangga miskin sebagai subyek intervensi program.

2. Identifikasi pentagonal aset dari RTM untuk mengenali apa yang dimiliki dan yang masih dibutuhkan pemenuhannya.

3. Pendampingan (CO/CD) yang intensif sebelum dan selama masyarakat menjalankan usaha/kerja. Pendampingan tidak cukup satu tahun. Pendamping dan para pihak membantu masyarakat dalam mengatasi dinamika persoalan selama menjalankan/mengembangkan usaha/kerja.

4. Adanya financial institutions yang berbasis masyarakat/komunitas.

5. Memungkinkan masyarakat kurang mampu untuk memiliki alternatif penghidupan (usaha/ kerja) terutama pada saat terjadinya shock.

6. Saving/investasi sebagai bantalan sosial.

7. Basis pengembangan potensi lokal (mendorong kemampuan produksi dan penerimaan pasar).

8. Livelihood support system dimana seluruh kegiatan dapat saling melengkapi untuk mendukung pengembangan penghidupan masyarakat miskin.

9. Penguatan kelompok sebagai instrumen dalam memperkuat kapasitas individu/rumah tangga dan salinng bantu dalam pemenuhan kebutuhan.

5

Page 6: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Kerangka Pendekatan P2B

6

Tujuan Kebijakan

Kesejahteraan masyarakat miskin meningkat

Tujuan Program

Masyarakat miskin mempunyai sumber pendapatan yang berkelanjutan

Hasil Akhir Program

I. Masyarakat miskin memiliki pekerjaan seperti: buruh tani/ nelayan, pekerja pabrik, pekerja UKM, dsb

II. Masyarakat miskin bekerja mandiri seperti: petani/nelayan, usaha mikro/kecil, pedagang kaki lima, dsb

Hasil Antara I.1. Masyarakat miskin memiliki keterampilan dan etos kerja

I.2. Pengusaha lokal menggunakan tenaga kerja dari kelompok masyarakat miskin

II.1. Masyarakat miskin memiliki keterampilan berwirausaha (teknis dan manajemen)

II.2. Masyarakat miskin dapat mengakses modal

II.3. Masyarakat miskin dapat mengakses pasar input maupun output

Keluaran I.1.a. Masyarakat miskin memperoleh pendampingan dan pelatihan yang dibutuhkan

I.2.a. Tersedia lembaga jasa ketenagakerjaan lokal (pemerintah atau swasta) yang terpercaya

II.1.a. Masyarakat miskin memperoleh pelatihan yang dibutuhkan

II.2.a. Terbentuknya mekanisme dana bergulir di dalam kelompok

II.3.a. Tersedianya informasi potensi usaha

I.2.b. Terbentuknya jejaring antara lembaga jasa ketenagakerjaan dengan para pengusaha lokal

II.1.b. Masyarakat miskin memperoleh pendampingan usaha paling sedikit selama 2 tahun

II.2.b. Kelompok usaha terhubung dengan lembaga keuangan di luar kelompok

II.3.b. Tersedianya infrastruktur yang sesuai kebutuhan II.3.c. Terbentuknya jejaring usaha

Page 7: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Kerangka Pendekatan P2B (2)

7

Keluaran I.1.a. Masyarakat miskin memperoleh pendampingan dan pelatihan yang dibutuhkan

I.2.b. Terbentuknya jejaring antara lembaga jasa ketenagakerjaan dengan para pengusaha lokal

II.1.b. Masyarakat miskin memperoleh pendampingan usaha paling sedikit selama 2 tahun

II.2.b. Kelompok usaha terhubung dengan lembaga keuangan di luar kelompok

II.3.c. Terbentuknya jejaring usaha

Komponen Kegiatan (Pilihan Menu Pengembangan Program/ Kegiatan)

I.1.a.i. Pembentukan kelompok

I.2.a.i. Melakukan analisis pasar tenaga kerja lokal, termasuk mengidentifikasi lembaga jasa ketenagakerjaan.

II.1.a.i. Pembentukan kelompok

II.2.a.i. Menjalankan kegiatan menabung di kelompok

II.3.a.i. Melakukan analisis potensi ekonomi daerah dan kebutuhan infratruktur yang terkait

I.1.a.ii. Pelatihan motivasi/ pemberdayaan

I.2.a.ii. Mengadakan Forum Usaha

II.1.a.ii. Pelatihan motivasi / pemberdayaan

II.2.a.ii. Pelatihan pengelolaan simpan pinjam/ dana bergulir

II.3.b.i. Pembangunan infrastruktur dengan dana Block Grant

I.1.a.iii. Pembekalan dasar (pengelolaan keuangan, pengenalan potensi)

II.1.a.iii. Pembekalan dasar (pengelolaan keuangan, pengenalan potensi)

II.2.a.iii. Pemberian Block Grant (nantinya menjadi dana bergulir)

II.3.c.i. Mengadakan Forum Usaha

I.1.a.iv. Pelatihan keterampilan

II.1.a.iv. Pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan

II.2.b.i. Memfasilitasi kelompok usaha untuk mengakses Jasa Keuangan di luar kelompok

I.1.a.v. Hotline/ Coaching dan pendampingan tenaga kerja paling sedikit selama 1 tahun

II.1.b.i. Pendampingan kewirausahaan paling sedikit selama 2 tahun

Page 8: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Dukungan Program Kementerian/Lembagadalam Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan

P2B mengarahkan dukungan dari program/kegiatan kementerian/lembaga dan SKPD di pusat dan daerah menurut fungsi dan perannya masing-masing dalam rangka semakin melengkapi kebutuhan pengembangan penghidupan masyarakat.

PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN TA 2015

Kegiatan Sasaran Peruntukan Total Pelaksana

1. Peningkatan Kesejahteraan Keluarga berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM)

• Kecamatan miskin• Rumah Tangga

Kurang Mampu

Pemberian pelatihan, bantuan modal, dukungan sarana dan prasarana ekonomi, serta pendampingan

Rp 475,01 Milyar

Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi

2. Pengembangan Kelompok Usaha Bersama bagi Penduduk Kurang Mampu dan Rentan

Rumah Tangga Kurang Mampu

Pemberian pelatihan, bantuan modal, dan pendampingan

Rp 220 Milyar

Kementerian Sosial

3. Pengembangan Tenaga Kerja Rentan

Tenaga Kerja Muda Pemberian pelatihan vocational, pengembangan keterampilan dan wirausaha, pendampingan

Rp 220 Milyar

Kementerian Ketenagakerjaan

4. Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan bagi Usaha Mikro

• Koperasi• Usaha mikro• Kelompok pra

koperasi• Unit perusahaan

sosial

Pemberian bantuan modal, dan pendampingan

Rp 84,99 Milyar

Kementerian Koperasi dan UKM

5. Pemberdayaan Nelayan dalam Mendukung Sekaya Maritim

• Desa pesisir/ nelayan

• Nelayan Miskin

Pemberian pelatihan dan bantuan modal

Rp 300 Milyar

Kementerian Kelautan dan Perikanan

8

Page 9: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Peningkatan produktivitas rumah tangga kurang mampu melalui peningkatan keterampilan rumah tangga miskin, akses permodalan, dan dukungan sarana prasarana.

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LOKASI KEGIATAN PKKPM DI PROVINSI SULAWESI BARAT TA 2015

Kegiatan Kabupaten Kecamatan

Pengembangan Infrastruktur Ekonomi

Mamuju KalumpangPolewali Mandar BuloPolewali Mandar Tubbi TaramanuPolewali Mandar Matangnga

9

Page 10: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Tujuan, Strategi, dan Prinsip Pengelolaan PKKPM

Mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat miskin secara

berkelanjutanMeningkatkan kewirausahaan

Meningkatkan produktivitas dan kesempatan kerja

Pengembangan asset sosial, fisik, SDM, finansial, alam lingkungan

10

Page 11: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Desain Umum PKKPM

Pengembangan PenghidupanMasyarakat

Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Peningkatan Kapasitas Pemda

• Pendampingan • Penyaluran dana bergulir• Pinjaman (internal dan eksternal) • Penyaluran ke pasar kerja • Pengembangan Infrastruktur

Ekonomi

Pelatihan Pengelolaan Kelompok dan Rumah Tangga

• Pelatihan pemetaan potensi kewilayahan

• Mendorong adanya sinergi program/kegiatan daerah dengan PKKPM, seperti: penguatan BLK

Pelatihan Keahlian sesuai dengan Minat Anggota Kelompok

Keterampilan Kerja

Keterampilan Usaha

11

Page 12: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Tahapan Kegiatan PKKPM

12

Pegembangan Infrastruktur

Ekonomi Pendukung

Usaha/Kerja

Page 13: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Infrastruktur Ekonomi (PIE)

• KPJU Prioritas • Infrastruktur Ekonomi

yang direkomendasikan

• Identifikasi KPJU unggulan

• Penyelenggaraan Forum Usaha (identifikasi Sarpra pendukung KPJU unggulan)

• Identifikasi KPJU unggulan oleh Pemda (Bappeda) dengan bantuan Fasilitator

• Penyelenggaraan Forum Usaha yang mengundang para pelaku usaha yang relevan dengan KPJU unggulan.

• Diperkirakan kegiatan ini selesai pada Oktober 2015

Berita Acara Kegiatan

KABUPATEN KECAMATAN

• Pemilihan dan penyepakatan Infrastruktur Ekonomi

• Pelaksanaan Kegiatan

KE

GIA

TA

NO

UT

PUT

Berita Acara Kegiatan

• Daftar infrastruktur terpilih

• Infrastrutur terbangun

• MAD pemilihan dan penyepakatan infrastruktur ekonomi pendukung

• MAD yang dihadiri tidak kurang dari 60% RTM (sesuai data BDT)

• Diperkirakan kegiatan ini selesai pada November 2015

Pelaksanan kegiatan yang bisa dimulai pada November 2015

Kategori kegiatan yang dapat dibiayai dari dana PIE adalah:aset-aset fisik yang merupakan kebutuhan vital dari rumah tangga kurang mampu dalam meningkatkan perekonomian rumah tangganya.

13

Page 14: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Proses PKKPM di tingkat Kabupaten(Pemda, Faskab, FK)

Pemetaan Potensi Ekonomi Lokal

Membuat Profil Kelompok

Sasaran

Menyesuaikan Komoditas Unggulan dengan Profil Sasaran

FORUM USAHA

Output: 1.Model Kemitraan2.Identifikasi Kebutuhan Sarana/Prasarana Pendukung Usaha3.Peluang Penyerapan Tenaga Kerja

Menilai Kelayakan Pengembangan

Sektor/Komoditas

Komoditas Ekonomi Lokal

14

Page 15: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Peran Pemangku Kepentingan Daerah

• Pemerintah Provinsi– Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang relevan terkait kajian potensi ekonomi daerah yang pernah

dilakukan– Mendukung kegiatan PKKPM/PIE khususnya dalam memenuhi gaps kebutuhan di lokasi-lokasi program– Menyediakan PAP sebesar 1% untuk Pemerintah Provinsi, untuk mendukung kegiatan Pemerintah

Provinsi seperti monitoring dan pembinaan program– Meminta KPJU unggulan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia setempat

• Pemerintah Kabupaten– Menyediakan PAP untuk PKKPM/PIE (5% untuk Pemerintah Kabupaten) – Mengorganisir livelihood support system yang mendukung PKKPM– Mengidentifikasi para pelaku usaha/pasar (local business champions) dan memotivasi mereka untuk

bermitra dengan sasaran PKKPM – Memfasilitasi kemitraan Rule of thumb: saling menguntungkan– Memberikan dukungan operasional pendamping bagi lokasi-lokasi sulit– Meminta KPJU unggulan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia setempat

• Fasilitator Kabupaten– Memberikan dukungan teknis kepada Pemda dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut

• Peran Fasilitator Kecamatan– Melakukan pemetaan profil rumah tangga miskin (RTM) yang menjadi sasaran kegiatan PKKPM.

15

Page 16: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Terima Kasih

16

Page 17: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

IDENTIFIKASI POTENSI DAERAH DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN

17

Page 18: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Prinsip Dasar Pengembangan Potensi

18

Page 19: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Mekanisme Pelaksanaan

Memetakan Profil Kelompok Sasaran

Potensi Pertumbuhan vs Profil Kelompok Sasaran

Menilai Kelayakan Pengembangan

19

Page 20: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Langkah 1

20

• Mengumpulkan informasi profil RTM sasaran: (i) jenis pekerjaan RTM menurut sektor/subsektor; (ii) jenis aset produktif yang dimiliki

• Mengagregasi data, gunakan Lampiran 2

• Menghitung proporsi RTM sasaran menurut jenis pekerjaan dan menurut jenis aset yang dimiliki dari total RTM sasaran di kecamatan tertentu

Page 21: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Langkah 2

21

• Mendapatkan data Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Kabupaten

• Menyandingkan skor KPJU Unggulan dengan proporsi RTM menurut jenis pekerjaan dan jenis aset yang sesuai menggunakan Lampiran 3

• Menghitung skor akhir dari tiap komoditas dan mengurutkan dari skor yang paling besar hingga yang paling kecil

Page 22: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Langkah 3

22

• Mendapatkan nama dam alamat pelaku usaha lokal yang terkait dengan komoditas yang diseleksi pada Langkah 2

• Menyelenggarakan ‘Forum Usaha”dengan mengundang para pelaku usaha tersebut

• Para pelaku usaha tersebut mengisi kuesioner (Lampiran 4)

• Membuat ringkasan hasil “Forum Usaha”yang berisi identifikasi minat kerjasama dan kebutuhan pelaku usaha yang bisa menjadi peluang usaha/kerja bagi RTM sasaran (Lampiran 5)

• Merumuskan model kerjasama antara pelaku usaha dan kelompok sasaran. Diskusi dapat melibatkan juga SKPD terkait.

Page 23: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Proses Identifikasi Infrastruktur Ekonomi

• Identifikasi awal dapat dilakukan melalui forum usaha dengan didampingi oleh TKPKD Kabupaten

• Hasil identifikasi awal disampaikan, diverifikasi, dan disepakati oleh rumah tangga kurang mampu yang berada di lokasi program dengan didampingi fasilitator dan TKPKD Kabupaten

• Rumah tangga kurang mampu dapat merubah jenis infrastruktur untuk disesuaikan dengan kebutuhan penghidupan mereka

23

Page 24: Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Kriteria Infrastruktur Ekonomi

• Mendukung kegiatan usaha/kerja dari Rumah Tangga Kurang Mampu yang menjadi sasaran program

• Dimanfaatkan secara berkelompok dan bukan orang per orang

• Ditentukan secara partisipatif sesuai kebutuhan Rumah Tangga Kurang Mampu yang menjadi sasaran program

• Dalam pertimbangan teknokratik, ketersediaannya akan berpengaruh besar bagi kesejahteraan masyarakat kurang mampu.

24