program pemutusan mata rantai penularan hiv

3
Program Pemutusan Mata rantai Penularan HIV/AIDS dan IMS 1. Penguatan Kapasitas KPA Propinsi Sumatera Utara a. Meningkatkan kinerja penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara o Lokakarya penyusunan Ranperda Rencana Strategis Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. o Pertemuan tim Ad-Hoc Ranperda Renstra Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. o Sosialisasi Ranperda Renstra Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara pada Badan Legislatif. b. Meningkatkan fungsi dan peran KPA Propinsi Sumatera Utara o Pertemuan menyusun Rencana kerja KPA Propinsi Sumatera Utara. o Mengadakan rapat koordinasi KPA Propinsi/Kabupaten/Kota/Sektor terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM. o Orientasi Rencana Strategis Penanggulangan HIV/AIDS Sumatera Utara untuk pembuat kebijakan tingkat Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Propinsi Sumatera Utara. o Memberikan Bimbingan Teknis kepada KPA Kabupaten/Kota dan sektor terkait. o Melakukan monitoring dan evaluasi program penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. c. Meningkatkan kinerja kesekretariatan KPA Propinsi Sumatera Utara. o Operasional kesekretariatan 2. KIE yang berorientasi pada perubahan perilaku a. Pengembangan dan Pengadaan Media KIE o Penyusunan modul pelatihan pencegahan dan penanggulangan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik. o Penyusunan panduan pencegahan dan penanggulangan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik. o Pelatihan pelatih (TOT) untuk pencegahan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik pada sekolah dan luar sekolah. o Pembuatan bahan-bahan KIE (brosur, leaflet, stiker, dll) b. Penyebaran informasi HIV/AIDS. o Pemanfaatan media massa cetak dan elektronik o Pelatihan bagi jurnalis media cetak dan elektronik. o Merancang dan melaksanakan strategi komunikasi dengan mengoptimalkan media lokal. c. Melaksanakan intervensi perubahan perilaku (IPP) bagi seluruh masyarakat usia 15 – 49 tahun di semua Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara. o Melaksanakan pendidikan bagi pemula dan remaja luar sekolah melalui kerjasama dengan ormas terkait. o Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis bagi tenaga guru, dan relawan ormas secara bergelombang dan terus menerus. o Melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi. o Membangun jejaring pelaksanaan IPP antara pemerintah dengan LSM dan unsur masyarakat ( lembaga keagamaan/adat, perempuan dan ormas lainnya). o Memberikan bimbingan teknis bagi tokoh pimpinan, unsur masyarakat, pimpinan dan staf media cetak dan elektronik lokal. d. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dilingkungan BUMN/D, swasta dan dunia usaha, dilaksanakan disemua Kabupaten/Kota dengan menggunakan rujukan Kepmenaker nomor 68/MEN/IV/2004 dan Renstra serta Rencana kerja masing-masing Kabupaten/Kota. o Penggalangan kesepakatan dan komitmen dari pihak dunia usaha o Memberikan bimbingan teknis. e. Melaksanakan kegiatan program pengurangan dampak buruk (harm reduction), diutamakan bagi pemakai narkotika suntik (penasun) di semua Kabupaten/Kota, melalui koordinasi dengan BNP/K, LSM, Organisasi Pemuda dan Kemahasiswaan. o Melaksanakan kegiatan penjangkauan dan pendampingan bagi kelompok masyarakat berisiko terdiri atas Penasun, Pelanggan PSK, PSK, Waria, Napi, LSL, Anak Jalanan melalui pengembangan pos HIV/AIDS dan Narkoba suntik pada Kabupaten/ Kota. o Pembuatan media informasi (buku saku, brosur, dll) tentang program pengurangan dampak buruk (harm reduction program). 3. Program penurunan Sikap Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA a. Kampanye Publik untuk penurunan stigma dan diskriminasi.

Upload: manisastone

Post on 17-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pencegahan HIV

TRANSCRIPT

Program Pemutusan Mata rantai Penularan HIV/AIDS dan IMS1. Penguatan Kapasitas KPA Propinsi Sumatera Utaraa. Meningkatkan kinerja penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara Lokakarya penyusunan Ranperda Rencana Strategis Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. Pertemuan tim Ad-Hoc Ranperda Renstra Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. Sosialisasi Ranperda Renstra Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara pada Badan Legislatif.b. Meningkatkan fungsi dan peran KPA Propinsi Sumatera Utara Pertemuan menyusun Rencana kerja KPA Propinsi Sumatera Utara. Mengadakan rapat koordinasi KPA Propinsi/Kabupaten/Kota/Sektor terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM. Orientasi Rencana Strategis Penanggulangan HIV/AIDS Sumatera Utara untuk pembuat kebijakan tingkat Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Propinsi Sumatera Utara. Memberikan Bimbingan Teknis kepada KPA Kabupaten/Kota dan sektor terkait. Melakukan monitoring dan evaluasi program penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara.c. Meningkatkan kinerja kesekretariatan KPA Propinsi Sumatera Utara. Operasional kesekretariatan2. KIE yang berorientasi pada perubahan perilakua. Pengembangan dan Pengadaan Media KIE Penyusunan modul pelatihan pencegahan dan penanggulangan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik. Penyusunan panduan pencegahan dan penanggulangan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik. Pelatihan pelatih (TOT) untuk pencegahan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik pada sekolah dan luar sekolah. Pembuatan bahan-bahan KIE (brosur, leaflet, stiker, dll)b. Penyebaran informasi HIV/AIDS. Pemanfaatan media massa cetak dan elektronik Pelatihan bagi jurnalis media cetak dan elektronik. Merancang dan melaksanakan strategi komunikasi dengan mengoptimalkan media lokal.c. Melaksanakan intervensi perubahan perilaku (IPP) bagi seluruh masyarakat usia 15 49 tahun di semua Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara. Melaksanakan pendidikan bagi pemula dan remaja luar sekolah melalui kerjasama dengan ormas terkait. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis bagi tenaga guru, dan relawan ormas secara bergelombang dan terus menerus. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi. Membangun jejaring pelaksanaan IPP antara pemerintah dengan LSM dan unsur masyarakat ( lembaga keagamaan/adat, perempuan dan ormas lainnya). Memberikan bimbingan teknis bagi tokoh pimpinan, unsur masyarakat, pimpinan dan staf media cetak dan elektronik lokal.d. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dilingkungan BUMN/D, swasta dan dunia usaha, dilaksanakan disemua Kabupaten/Kota dengan menggunakan rujukan Kepmenaker nomor 68/MEN/IV/2004 dan Renstra serta Rencana kerja masing-masing Kabupaten/Kota. Penggalangan kesepakatan dan komitmen dari pihak dunia usaha Memberikan bimbingan teknis.e. Melaksanakan kegiatan program pengurangan dampak buruk (harm reduction), diutamakan bagi pemakai narkotika suntik (penasun) di semua Kabupaten/Kota, melalui koordinasi dengan BNP/K, LSM, Organisasi Pemuda dan Kemahasiswaan. Melaksanakan kegiatan penjangkauan dan pendampingan bagi kelompok masyarakat berisiko terdiri atas Penasun, Pelanggan PSK, PSK, Waria, Napi, LSL, Anak Jalanan melalui pengembangan pos HIV/AIDS dan Narkoba suntik pada Kabupaten/ Kota. Pembuatan media informasi (buku saku, brosur, dll) tentang program pengurangan dampak buruk (harm reduction program).3. Program penurunan Sikap Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHAa. Kampanye Publik untuk penurunan stigma dan diskriminasi. Media gatheringb. Advokasi kepada para pembuat kebijakan tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten /Kota Pertemuan-pertemuan4. Mekanisme sistem pelayanan kesehatan dan VCTa. Memperkuat sistem, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan masalah IMS, mengutamakan Kabupaten/Kota prioritas dan diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya. Rapat koordinasi untuk menetapkan dan menerapkan keputusan (Bupati/Walikota atau Dinas Kesehatan) tentang tatalaksana pelayanan kesehatan IMS diagnostik di Rumah Sakit dan Puskesmas. Rapat koordinasi untuk pelaksanaan sistem rujukan di wilayah Kabupaten/Kota dan antar daerah di Sumatera Utara. Pelatihan untuk meningkatkan mutu ketenagaan, tenaga medis, paramedis, laboran dan tenaga konseling.b. Mengembangkan tempat pelayanan VCT/KTS di setiap Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta di Kabupaten/Kota, mulai tahun 2006 mengutamakan Kabupaten/Kota prioritas dan diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya mulai tahun 2007. Pengadaan panduan pelaksanaan VCT dan Universal precaution. Pelatihan untuk meningkatkan mutu ketenagaan, paramedis, laboran dan tenaga. Pertemuan untuk memfasilitasi mekanisme kerja jaringan pelayanan VCT/KTS.c. Merancang dan menerapkan pelaksanaan promosi pencegahan penularan dari ibu ke anak (PMTCT) Pembuatan bahan promosi program pencegahan antenatal termasuk konseling, testing, perawatan, dukungan dan pengobatan untuk pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dilaksanakan disemua Kabupaten/Kota prioritas. Memberikan pelatihan dan bimbingan teknis bagi petugas kesehatan, manejer kasus dan pihak lain terkait tentang PMTCT di semua Kab/Kota prioritas.d. Memperkuat pengawasan pelaksanaan sistem uji saring darah donor di Kabupaten/Kota mulai tahun 2006 mengutamakan Kabupaten/Kota prioritas dan diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya mulai tahun 2007. Pertemuan koordinasi dengan Unit Transfusi Darah.e. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis tentang penerapan universal precaution/UP (kewaspadaan umum) dilaksanakan di semua Kabupaten/Kota prioritas di Sumatera Utara. Pelatihan dan bimbingan teknis petugas.5. Perawatan Dukungan dan Pengobatan bagi ODHAa. Penanganan ODHA berbasis masyarakat Sosialisasi konsep dukungan dan perawatan bagi ODHA, di Kabupaten/Kota prioritas mulai tahun 2006. Pelatihan manajemen kasus ( dukungan dan perawatan ODHA ). Membangun jejaring kerja antara pihak-pihak terkait program perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA berbasis masyarakat dan Rumah Sakit.b. Penanganan ODHA berbasis Rumah Sakit. Bimbingan teknis dan pelatihan bagi petugas kesehatan Rumah Sakit dalam perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA.6. Program penguatan kinerja Surveilansa. Memperluas wilayah dan populasi sentinel secara proporsional Rapat koordinasi lintas sektor dan program.b. Melaksanakan Survai Survailans Perilaku (SSP) di semua Kabupaten/Kota. Melaksanakan pengumpulan data dan analisis Distribusi dan sosialisasi hasil serta rencana pemanfaatan.c. Melaksanakan serologi survei IMS dan HIV sekali setahun di setiap Kab/Kota se-Sumatera Utara Melaksanakan pengumpulan data dan analisis. Distribusi dan sosialisasi hasil serta rencana pemanfaatan.d. Meningkatkan mutu pelaksanaan sero survei surveilans perilaku (SSP) Pelatihan dan bimbingan teknis pelaksanaan survei.e. Melakukan estimasi data guna pengembangan program penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. Memperbaharui data estimasi setahun sekali, dilakukan di setiap Kabupate/Kota dan dikoordinasikan oleh KPA Propinsi.f. Mengembangkan manajemen sistem informasi Mempersiapkan perangkat lunak dan keras untuk manajemen system informasi.g. Pelatihan Program Infeksi Menular Seksual (IMS)h. Rapat koordinasi Program Infeksi Menular Seksual (IMS)