program pembiasaan keagamaan

16
BAB III PROGRAM PEMBIASAAN BIDANG STUDI PAI DI SLTP NEGERI 10 TEGAL A. Gambaran Umum SLTP Negeri 10 Tegal 1. Tinjauan Historis SLTP Negeri 10 Tegal merupakan satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal yang mempunyai peranan penting dalam usaha mendidik atau mendewasakan siswa dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. SLTP Negeri 10 Tegal sebelumnya adalah SMP Negeri X Tegal kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 30/V/1979 tertanggal 17 Februari 1979 ditetapkan menjadi SLTP Negeri 10 Tegal. Dari tahun ke tahun sekolah ini senantiasa mengalami perkembangan dan kemajuan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas yang meliputi bertambahnya jumlah siswa setiap tahun dan kelengkapan sarana dan prasarana. 1 2. Tinjauan Geografis Lokasi SLTP Negeri 10 Tegal sangat mendukung dan memudahkan proses belajar bagi siswa karena suasana sejuk dan transportasi menuju ke lokasi sangat mudah. SLTP Negeri 10 Tegal berada di Kelurahan Mangkukusuman Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, tepatnya di jalan Kartini No. 58 Tegal dan hanya berjarak ± 1 km dari pusat kota Tegal. Sedangkan batas SLTP Negeri 10 Tegal adalah: a. Sebelah Barat : Bank Mandiri b. Sebelah Timur : SD Negeri Mangkukusuman 9 c. Sebelah Utara : SD Negeri Mangkukusuman 1 1 Wawancara dengan Guru SLTPN 10 Tegal Bapak Saripin, S.Pd pada tanggal 21 September 2005. 42

Upload: kiki-rizki

Post on 27-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Pembiasaan Keagamaan

42

BAB III

PROGRAM PEMBIASAAN BIDANG STUDI PAI

DI SLTP NEGERI 10 TEGAL

A. Gambaran Umum SLTP Negeri 10 Tegal

1. Tinjauan Historis

SLTP Negeri 10 Tegal merupakan satu lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan secara formal yang mempunyai peranan

penting dalam usaha mendidik atau mendewasakan siswa dan

menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna.

SLTP Negeri 10 Tegal sebelumnya adalah SMP Negeri X Tegal

kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia No. 30/V/1979 tertanggal 17 Februari

1979 ditetapkan menjadi SLTP Negeri 10 Tegal.

Dari tahun ke tahun sekolah ini senantiasa mengalami

perkembangan dan kemajuan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun

kuantitas yang meliputi bertambahnya jumlah siswa setiap tahun dan

kelengkapan sarana dan prasarana.1

2. Tinjauan Geografis

Lokasi SLTP Negeri 10 Tegal sangat mendukung dan

memudahkan proses belajar bagi siswa karena suasana sejuk dan

transportasi menuju ke lokasi sangat mudah.

SLTP Negeri 10 Tegal berada di Kelurahan Mangkukusuman

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, tepatnya di jalan Kartini No. 58

Tegal dan hanya berjarak ± 1 km dari pusat kota Tegal. Sedangkan batas

SLTP Negeri 10 Tegal adalah:

a. Sebelah Barat : Bank Mandiri

b. Sebelah Timur : SD Negeri Mangkukusuman 9

c. Sebelah Utara : SD Negeri Mangkukusuman 1

1 Wawancara dengan Guru SLTPN 10 Tegal Bapak Saripin, S.Pd pada tanggal 21

September 2005.

42

Page 2: Program Pembiasaan Keagamaan

43

d. Sebelah Selatan : SMU Muhammadiyah Tegal

3. Struktur Organisasi

Adapun susunan struktur organisasi SLTP Negeri 10 Tegal adalah

sebagaimana terlampir.

4. Visi, Misi dan Tujuan SLTP Negeri 10 Tegal

a. Visi : Berkualitas, kreatif, berbudaya, berbudi pekerti luhur

Berdasarkan Imtaq dan Iptek

b. Misi:

1. Melakukan kegiatan pembelajaran efektif sesuai karaktersitik

keilmuan tiap-tiap pelajaran dan berorientasi pada ketuntasan

pencapaian hasil belajar.

2. Menumbuhkan semangat berprestasi terhadap segenap warga

sekolah

3. Menciptakan kemandirian dalam sikap dan perilaku secara optimal

4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah sesuai dengan peran, fungsi dan kedudukannya.

5. Mendorong siswa gemar berkomunikasi dengan menggunakan

Bahasa Inggris di sekolah

6. Mendorong terbentuknya manusia yang berbudaya didasari oleh

penghayatan terhadap agama yang dianutnya secara benar.

7. Mengupayakan agar senantiasa aktif dalam berbagai kegiatan baik

intra maupun ekstrakurikuler.

c. Tujuan

1. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di sekolah

2. Inovasi dalam input dan proses pembelajaran.

3. Pengembangan lingkungan sekolah menuju komunitas belajar.

4. Pengembangan kinerja profesional guru

5. Penggalangan partisipasi masyarakat.2

2 Data diperoleh dari papan monografi kantor SLTP Negeri 10 Tegal.

Page 3: Program Pembiasaan Keagamaan

44

5. Keadaan Guru dan Murid

a. Keadaan Guru

SLTP Negeri 10 Tegal mempunyai staf pengajar yang memadai

yaitu sejumlah 30 orang termasuk Kepala Sekolah yang terdiri dari 16

orang guru laki-laki dan 14 orang guru perempuan, dengan tingkat

pendidikan sebagian besar atau 22 orang berijazah Strata 1 (S1), 2

orang berijazah Diploma III (DIII), 1 orang berijazah PGSLTP dan 1

orang berijazah Strata 2 (S2).

Keadaan yang demikian sangat mendukung kelancaran baik

dalam proses belajar mengajar maupun dalam peningkatan mutu dan

kualitas SLTP Negeri 10 Tegal. Selain dari tingkat pendidikan, faktor

yang menunjang adalah pengalaman mengajar bagi guru yang rata-rata

berpengalaman lebih dari 5 tahun dalam mengajar. Dalam

meningkatkan pengembangan kinerja professional guru SLTP Negeri

10 Tegal telah menyiapkan program kerja yaitu pengadaan

perpustakaan mini khusus untuk guru, workshop penyusunan silabus

dan sistem penilaian yang berbasis atau berorientasi KBK, Monitoring

dan Evaluasi kinerja guru melalui supervisi kelas, peningkatan MGMP

tingkat sekolah.

b. Keadaan Siswa

SLTP Negeri 10 Tegal mempunyai siswa yang sangat banyak

yaitu sejumlah 517 orang siswa terdiri dari 159 siswa kelas 1, 161

orang siswa kelas 2 dan 197 orang siswa kelas 3. Jumlah siswa yang

banyak ini sangat mendukung dalam setiap pelaksanaan kegiatan baik

yang bersifat ekstra maupun intrakurikuler. Begitu juga dalam

pelaksanaan program pembiasaan ini, peran aktif siswa sangat

membantu kesuksesan program pembiasaan.

6. Keadaan Tata Usaha

Keadaan tata usaha sebagaimana terlampir.

Page 4: Program Pembiasaan Keagamaan

45

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang dapat

membentuk pelaksanaan ibadah shalat dalam mencapai tujuan pendidikan.

Sarana pendidikan shalat yang berupa bangunan mushala sudah ada dan

dalam melaksanakan praktek shalat juga dilakukan di mushala

menggunakan tikar atau sajadah yang disediakan oleh sekolah, sedangkan

penerapan untuk anak putrid disediakan sekolah yang berupa mukena yang

jumlahnya sangat terbatas dan kebanyakan siswa membawa mukena

sendiri-sendiri.

B. Dasar, Materi dan Tujuan Program Pembiasaan Bidang Studi PAI di

SLTP Negeri 10 Tegal

1. Dasar Pembiasaan Bidang Studi PAI

SLTP Negeri 10 Tegal sebagai salah satu sekolah yang

memperoleh predikat Sekolah Standar Nasional (SSN) di kota Tegal telah

melakukan berbagai inovasi bagi kemajuan dan kesuksesan pembelajaran

di sekolah baik melalui kegiatan intra maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Untuk menunjang kemajuan dan kesuksesan yang diharapkan maka pihak

SLTP N 10 Tegal memutuskan untuk menerapkan program pembiasaan.

Dalam hal ini adalah implementasi program pembiasaan bidang

studi PAI di SLTP N 10 Tegal. Implementasi yang penulis maksud adalah

pelaksanaan atau penerapan. Program pembiasaan sendiri mempunyai arti

segala sesuatu yang baik yang dibiasakan, terutama dilakukan anak pada

orang tua / guru.

Latar belakang diterapkannya program pembiasaan untuk mata

pelajaran PAI adalah karena telah diberlakukannya Kurikulum Berasis

Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 pada setiap sekolah. Dimana dengan

diterapkan KBK maka akan berpengaruh pada materi untuk setiap mata

pelajaran. Dan juga dengan KBK diharapkan siswa mempunyai peranan

dalam proses pembelajaran. Jika dibandingkan dengan kurikulum

Page 5: Program Pembiasaan Keagamaan

46

terdahulu dimana guru lebih dominan dalam proses belajar mengajar,

maka hal ini tidak terjadi dalam KBK, sehingga alasan itu menjadi salah

satu diterapkannya program pembiasaan, dimana peran aktif siswa sangat

diharapkan dalam kesuksesan program pembiasaan. Program ini juga

merupakan penerapan dari materi-materi yang telah diberikan oleh guru

kepada siswa.

Program pembiasaan pada awalnya tuntutan dari adanya

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mewajibkan adanya

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Program pembiasaan itu sendiri

berarti segala sesuatu yang baik yang dibiasakan, terutama dilakukan oleh

anak kepada orang tua. Karena program ini dilaksanakan di sekolah maka

peran orang tua digantikan oleh guru. Tujuan dari program pembiasaan itu

sendiri adalah karena semakin menurunnya nilai-nilai moral dari generasi

muda sekarang akibat dari pesatnya perkembangan zaman. Dan dari

program ini diharapkan pengaruh itu tidak terjadi pada diri siswa. Selain

itu juga karena dalam KBK 2004 ini banyak terjadi perubahan, salah

satunya adalah jam pelajaran yang dikurangi dan program pembiasaan ini

bisa mengisi jam pelajaran yang terkurangi ini dengan kegiatan yang

positif.3

2. Tujuan Program Pembiasaan Bidang Studi PAI

Dalam setiap pelaksanaan suatu program kegiatan tidak terlepas

dari tujuan yang hendak dicapai. Begitu pula dalam pelaksanaan program

pembiasaan ini yang merupakan tujuan umtuk meningkatkam moral siswa

yang dirasakan semakin menurun akibat pesatnya arus globalisasi.

Adapun tujuan dari kegiatan program pembiasaan bidang studi PAI

yaitu:

1) Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan yang telah diperoleh

siswa sewaktu kegiatan intra kurikurer.

3 Wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling SLTP N 10 Tegal: Drs. Moh.

Mughofar pada tanggal 21 September 2005.

Page 6: Program Pembiasaan Keagamaan

47

2) Mengembangkan bakat, minat kemampuan dan ketrampilan dalam

upaya pembinaan pribadi siswa.

3) Mengaplikasikan kegiatan yang diperoleh dalam rangka pengamalan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Materi Program Pembiasaan Bidang Studi PAI

Selain tujuan, unsur ketiga dari pelaksanaan suatu kegiatan adalah

adanya materi yang disajikan. Materi yang diberikan dari program

pembiasaan adalah materi keagamaan yang didalamnya berisisi hal tentang

moticvasi siswa agar mereka mempunyai semangat untuk bangkit dalam

mencari ilmu atau belajar. Materi ini diberikan karena semua pelaksanaan

yang terkait didalamnya adalah pihak yang berkaitan dalam dunia

pendidikan, yaitu guru dan siswa.

Setiap penerapan suatu program pengajaran disuatu institusi

pendidikan pasti tidak terlepas dari faktor penunjang, penghambat dalam

operasionalnya. Oleh karena itu untuk dapat mengefektifkan suatu

program tersebut pihak-pihak yang berkaitan seharusnya berusaha

semaksimalmungkin untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut

dengan faktor-faktor penunjang yang ada, sehingga program tersebut bisa

dikatakan telah mencapai hasil atau lebih tepatnya mempunyai arti penting

dalam pendidikan. Faktor penghambat dalam program pembelajaran ini di

antaranmya adalah semangat siswa yang sedikit kurang, khususnya siswa

yang berasal dari dalam kota. Siswa yang berasal dari luar kota dirasakan

lebih mempunyai semangat tinggi dalam mengikuti program ini. Akan

tetapi dengan adanya pemberlakuan peraturan dari siswa luar kota hanya

memperoleh jatah kursi 10% pada penerimaan siswa baru, maka semakin

berkurang pula jumlah siswa luar kota yang dirasa lebih mempunyai

semangat tinggi dalam program pembiasaan ini. Namun hambatan ini

dapat diatasi dengan adanya peraturan baik lisan maupun tulisan dan

sanksi yang diterapkan bagi siswa yang melanggar peraturan tersebut

dengan tidak diberikannya nilai untuk kegiatan ekstra kurikuler. Selain

faktor penghambat ada juga faktor penunjang kesuksesan program

Page 7: Program Pembiasaan Keagamaan

48

pembiasaan. Salah satunya adalah peran yang sangat bagus dari guru yang

non muslim mempunyai rasa tanggungjawab yang besar dalam kelancaran

kegiatan ini dengan tetap mendampingi siswanya ketika berlangsungnya

kegiatan program pembiasaan PAI.

Setelah berlangsungnya kegiatan program pembiasaan, kegiatan

yang dilakukan adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan adanya

absensi kehadiran dan pemantauan bagi siswa untuk mengetahui sejauh

mana peran aktif siswa dan pengaruhnya pada tingkah laku anak setelah

mengikuti program pembiasaan PAI. Selain itu diadakan rapat bulanan

yang diikuti semua guru-guru, kepala sekolah agar bisa mengevaluasi dan

mengembangkan program ini agar hasilnya lebih baik untuk kedepannya.

C. Jenis-Jenis Kegiatan Program Pembiasaan Bidang Studi PAI di SLTP

Negeri 10 Tegal

Kegiatan-kegiatan yang ada dalam program pembiasaan bidang

studi PAI adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan utama

Program pembiasaan untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SLTP Negeri 10 Tegal sendiri terdiri dari 3 kegiatan utama, yaitu:

a. Shalat berjamaah

Shalat berjamaah mengandung pengertian shalat yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama, yang

seorang menjadi imam sedang yang lainnya menjadi ma’mum (orang

yang mengikuti). Kewajiban salat berjamaah berpengaruh terhadap

sikap sosial. Hal ini dapat ditunjukkan dengan shalat berjamaah,

mereka berkumpul untuk mensucikan hati, kemudian shalat berjamaah

tersebut terjadi interaksi atau silaturahmi antar jamaah. Dari

silaturahmi ini mereka mengetahui hal ihwal saudara mereka yang

kemudian terlaksanalah hubungan sosial yang harmonis di antara

mereka.

Page 8: Program Pembiasaan Keagamaan

49

Atas dasar itulah SLTP Negeri 10 Tegal memilih shalat

berjamaah sebagai salah satu kegiatan dalam program pembiasaan.

Untuk shalat berjamaah yang dilaksanakan adalah shalat dzuhur,

karena waktu shalat dzhur bertepatan dengan jam pulang sekolah yaitu

jam 12.45 sehingga untuk mengisi kekosongan waktu, dilaksanakan

shalat dzuhur berjamaah. Shalat berjamaah ini dilaksanakan secara

bergiliran. Setiap giliran dilaksanakan oleh 2 sampai 3 kelas.

Untuk imam shalat, untuk sementara yang bertindak adalah

guru laki-laki yang bertugas secara bergilir juga. Sedangkan

perlengkapan shalat siswa membawa sendiri dari rumah. Pelaksanaan

shalat berjamaah ini dilaksanakan di Mushola sekolah. Sebagai

penanggung jawab dari kegiatan ini adalah guru agama, guru

bimbingan dan konseling serta wali kelas yang bersangkutan.4

Kegiatan ini mendapat respon positif dari siswa sendiri maupun

orang tua. Menurut mereka kegiatan ini sangat mendukung bagi

peningkatan kesadaran beribadah bagi anak mereka. Karena jika

dilakukan di sekolah siswa akan lebih bersemangat karena dilakukan

secara bersama-sama dengan teman-teman mereka. Selain itu orang tua

juga merasa ditolong karena anak-anak mereka mempunyai kegiatan

yang positif di luar jam sekolah.5 Mereka tidak merasa terganggu

dengan adanya kegiatan shalat berjamaah. Mereka menganggap

kegiatan ini mempunyai manfaat yang sangat besar, karena mereka

bisa belajar menerapkan teori-teori yang mereka dapat dari guru

mereka dalam kegiatan belajar mengajar.6

Selain shalat dzuhur berjama’ah, setiap 2 minggu sekali juga

diadakan shalat jum’at bagi siswa laki-laki yang dilaksanakan setelah

jam sekolah usai. Bertindak sebagai khutbah dan imam adalah guru

4 Wawancara dengan guru PAI SLTP N 10 Tegal: Dra. Nur Diana pada tanggal 22

September 2005. 5 Wawancara dengan orang tua murid SLTP N 10 Tegal: Ibu. Mafrokhah, pada tanggal 22

September 2005. 6 Wawancara dengan siswa SLTP N 10 Tegal: Nur Chikmawati Kelas VIII C pada

tanggal 22 September 2005

Page 9: Program Pembiasaan Keagamaan

50

yang diberi tugas secara bergiliran. Untuk setiap jadwal pelaksanaan

diikuti oleh 3 kelas seperti shalat dzuhur berjamaah.

b. Tadarus Al-Qur’an

Bacaan Al-Qur’an mempunyai pengaruh yang mengagumkan bagi

hati manusia, diakui oleh semua orang yang mendengarkannya baik ia

muslim maupun kafir. Berpegang pada dasar itulah maka SLTP Negeri 10

Tegal memilih tadarus Al-Qur’an sebagai kegiatan program pembiasaan.

Tadarus Al-Qur’an dilaksanakan setiap hari, 10 menit sebelum

kegiatan belajar dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh setiap kelas

dipimpin oleh guru bidang studi yang mengajar pada jam pertama. Apabila

guru yang bersangkutan beragama non muslim maka akan digantikan oleh

guru bidang studi lain yang beragama Islam yang mampu. Untuk surat

yang dibaca setiap hari selalu bersambung.

- Kelas I membaca Juz amma

- Kelas II membaca Al-Qur’an

- Kelas III membaca Al-Qur’an

Selain untuk membiasakan siswa membaca Al-Qur’an juga untuk

melatih bagi siswa yang tidak bisa atau belum lancar membaca Al-Qur’an.

c. Pembiasaan Salam

Mengucapkan dan menjawab salam hukumnya berbeda.

Mengucapkannya sunnah, menjawabnya wajib. Hal ini dimengerti karena

tidak menjawab salam yang diucapkannya, tidak hanya dapat

mengecewakan orang yang mengucapkannya juga dapat menimbulkan

kesalahpahaman. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa salam harus dijawab

minimal dengan yang seimbang tapi akan lebih baik bila dijawab dengan

salam yang lengkap.

Pembiasaan salam di SLTP Negeri 10 dilakukan oleh guru dan

siswa. Salam diucapkan oleh guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa

dengan siswa. Pembiasaan salam dilakukan di luar kelas maupun jika akan

memulai kegiatan belajar mengajar.

Page 10: Program Pembiasaan Keagamaan

51

1. Jika dilakukan di luar kelas maka baik siswa maupun guru diwajibkan

mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”

ketika bertemu.

2. Jika akan memulai kegiatan belajar mengajar, siswa berbaris di depan

kelas dipimpin oleh ketua kelas, kemudian guru berdiri di depan pintu

sambil bersalaman.

3. Sekitar pukul 06.45 sebelum bel masuk berbunyi siswa juga

diwajibkan bersalaman dengan guru yang bertugas/ piket. Ada 5 orang

guru setiap harinya. Siswa putra bersalaman dengan guru laki-laki dan

siswa putri bersalaman dengan guru wanita, di depan pintu gerbang

sekolah. 7

Ketiga kegiatan di atas adalah kegiatan utama/ pokok dari program

pembiasaan. Kegiatan tersebut diterapkan di SLTP N 10 Tegal

dimaksudkan untuk memberikan ciri khusus atau lebih terhadap institusi

pendidikan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari rasa keprihatinan pendiri

terhadap arus globalisasi yang semakin tidak terkendali.

2. Kegiatan penunjang

a. PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) merupakan kegiatan

ekstrakulrikuler yang dilakukan dalam rangka pemantapan

pembentukan kepribadian. Kegiatan ini melibatkan siswa dalam

kepanitiaan maupun dalam pelaksanaan acara PHBI.

Contoh kegiatan ini adalah :

- Peringatan Isra Mi’raj

- Perigatan Nuzulul Qur’an

- Peringatan hari raya Idhul Fitri dengan membagikan zakat fitrah

- Peringatan hari raya Idhul Qurban dengan membagikan daging

Qurban.

b. Kegiatan bulan ramadhan yang memanfaatkan bulan ramadhan sebagai

salah satu alternatif kegiatan ekstra kurikurer PAI, Kegiatan ini,

kegiatan yang memiliki legalitas atas dasar hukum yang cukup kuat.

7 Wawancara dengan Guru PAI Dra. Nur Diana pada tanggal 25 September 2005.

Page 11: Program Pembiasaan Keagamaan

52

Contoh dari kegiatan ini adalah:

- Shalat tarawih berjamaah secara bergantian.

- Mengikuti kuliah duha yang diselenggarakan untuk pemerintah

kota (Pemkot) di Masjid Agung kota Tegal. Kegiatan ini diikuti

oleh guru, siswa dengan melaporkan hasil kegiatan untuk siswa

dalam penilaiannya.

- Pesantren kilat, yang didanai dari hasil infaq jum’at, sumbangan

komite sekolah dan anggaran dari Pemkot Tegal.

c. Kegiatan sosial

- Mengumpulkan infak setiap hari jumat bagi siswa seikhlasnya

- Mengumpulkan dana kematian yang diberkan ketikla ada keluarga

baik dari siswa atau keluarga guru dan karyawan yang meninggal

dunia.

- Mengadakan bakti sosial berupa pengumpulan uang dan bahan

makanan untuk diberikan pada panti asuhan.

d. Shalat jumat, dilaksanakan setiap 2 minggu sekali diikuti oleh 3 kelas

dengan imam adalah guru lelaki yang mampu.

e. Baca tulis Al-Qur’an

Kegiatan ini dikhususkan bagi siswa yang kurang mampu membaca

Al-Qur’an.

Dalam kegiatan di atas guru dapat memberikan pembiasaan

yang baik, dalam kehidupan sehari-hari. Maka pembiasaan diarahkan

pada penanaman nilai-nilai moral. Pembentukan sikap dan perilaku

yang diperlukan agar siswa mampu mengembangkan dirinya secara

optimal. Pembiasaan ini biasanya sering dilakukan ketika siswa berada

dilingkungan sekolah yang menyangkut kegiatan siswa baik ketika

akan mulai pelajaran sampai mengakhiri pelajaran. Contoh sebaliknya

ketika selesai belajar siswa dibiasakan berdoa.

Oleh karena pembiasaan merupakan salah satu metode

pembelajaran agama Islam yang sangat urgen. Terutama bagi siswa SLTP.

Page 12: Program Pembiasaan Keagamaan

53

Mereka memiliki ingatan atau memori yang kuat dan kondisi kepribadian

yang belum matang. Sehingga mereka mudah terbawa dengan kebiasaan-

kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari. Dengan kata lain perbuatan

yang diulang-ulang melakukannya tentulah menjadi kebiasaan dan

menjadi watak yang melekat.

Setiap kegiatan tidak terlepas dari faktor penghambat. Begitu juga

yang terjadi pada pelaksanaan program pembiasaan ini. Dan

diberlakukannya peraturan pemerintah yang memberlakukan siswa dari

luar kota Tegal hanya memperoleh jatah kursi 10% dari keseluruhan

jumlah siswa yang akan diterima. Padahal kebanyakan siswa yang

mempunyai semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini justru berasal

dari luar kota. Dengan adanya aturan tersebut maka jumlah siswa dalam

kota juga tidak sedikit yang mengikutinya.

Akan tetapi ada juga faktor pendukung dari kegiatan ini. Selain

dari siswa sendiri yang memberi respon positif, juga datang dari guru yang

merasa mempunyai tanggung jawab dalam kelancaran program

pembiasaan. Bahkan bagi guru yang beragama non muslim tetap memberi

motivasi terhadap siswa untuk mengikuti kegiatan ini, karena mereka

merasa bertanggung jawab atas kesuksesan program ini.

Evaluasi juga dilakukan demi kesempurnaan program pembiasaan

ini dari tahun ke tahun. Evaluasi dilakukan pada rapat bulanan oleh semua

guru yang menjadi penanggung jawab, wali kelas, dan kepala sekolah

setiap bulannya. Juga diadakan pantauan ketika dilaksanakan kegiatan

program pembiasaan. Dengan demikian guru dan kepala sekolah dapat

mengevaluasi kegiatan ini dan mengembangkan program ini agar hasilnya

lebih baik untuk kedepannya.

Page 13: Program Pembiasaan Keagamaan

54

SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI SLTP NEGERI 10 TEGAL

Kep. Sekolah

Komite Sekolah

Guru Mapel

Wali Kelas

Waka. Sekolah

Pemb. Pimpinan Tata Usaha

Guru Pembimbing

Ws K U R I K U L U M

P E L A K S A N A

P E L A K S A N A

P E L A K S A N A

K E S I S W A A N

S A R P R A S

H U M A S

K A U R

T U

Page 14: Program Pembiasaan Keagamaan

55

KEADAAN GURU SLTP NEGERI 10 TEGAL

No Nama Keterangan

1. Drs. Sukardono, MMPd. Kepala Sekolah

2. Dra. Siti Sarwanti Bimbingan dan Konseling

3. U.S. Suwardani Bahasa Indonesia

4. M. Soedjito Wr. S.Pd Ekonomi

5. Achmad Yusuf, S.Pd. Bahasa Inggris

6. Dra. Nur Diana Pendidikan Agama Islam

7. Sugiharini, S.Pd Matematika

8. Sudarwi Bahasa Inggris

9. Murtiyana, S.Pd Bahasa Inggris

10. Retno Hari Wibowo Bahasa Indonesia

11. Saripin, S.Pd Penjaskes

12. Sukarmin, S.Pd IPA

13. Hj. Endang P Bahasa Jawa

14. Siti Mariyani Mulok Komputer

15. Heri Purwana, S.Pd IPA

16. Ety Rohmiyati, S.Pd Matematika

17. Imam Santoso, S.Pd Matematika

18. Kadardi Seni Lukis & BK

19. Dwi Purwaningsih Seni Musik

20. Drs. Moh. Mughofar BP/ BK

21. Alishan R, S.Pd IPA

22. Prija Prijatna, S.Pd Sejarah

23. Nurbaeti, S. Pd PPKN

24. Dra. Asih Susita Pengetahuan Sosial

39

Page 15: Program Pembiasaan Keagamaan

56

25. Tarlan, S.Pd Elektro

26. Dwi Retnoningrum, S.Pd. Bahasa Indonesia

27. Nunung Khasanah, S. Pd Bahasa Inggris

28. M. Lukman, S.Pd Penjaskes

29. Suntari, S.Pd Sejarah

Jumlah Siswa No Data Kelas Jumlah

Rombel Laki-Laki Perempuan

Jumlah

1.

2.

3.

Kelas 1

Kelas 2

Kelas 3

4

4

5

64

71

89

95

90

108

159

161

197

Jumlah 13 224 293 517

Keadaan tu

No Nama Keterangan

1. Muhadi, S.IP Kepala Tata Usaha

2. Bondan Sri PM. Anggota

3. Winarni Anggota

4. Menik Berdikari S Anggota

5. Etty Supartini Anggota

6. Nur Azizah Anggota

7. Laely M Anggota

8. Lynda Irawati Anggota

9. Daryono Anggota

10. Suharno Anggota

11. Supartoyo Anggota

12. Wahidin Anggota

Page 16: Program Pembiasaan Keagamaan

57

Keadaan

Kondisi No Jenis Ruang Jumlah Ukuran

P X L B CB KB TB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Lab. IPA

Lab. Bahasa

Lab. Komputer

Lab. Audio Visual

R. Kelas

R. Ketrampilan /

Kesenian

R. Perpustakaan

R. Kepala Sekolah

R. Guru

R. Tata Usaha

Kamar Kecil Siswa

Kamar Kecil Guru

Kamar Kecil Kepsek

1

-

1

-

13

1

1

1

1

1

7

2

-

120

-

72

-

728

120

108

17

90

60

8

6

-

B

-

B

-

B

-

B

B

B

B

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

CB

CB

-

-

-

-

-

-

KB

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Keadaan perpustakaan

No Jenis Buku Judul Buku Exemplar

1.

2.

3.

Buku Paket

Buku Bacaan

Buku Referensi

10

419

131

5169

905

171

41