paisbanyuwangi.files.wordpress.com file · web viewbab ii. konsep pembiasaan. akhlak mulia....
TRANSCRIPT
BAB IIKONSEP PEMBIASAAN
AKHLAK MULIA
A. Pengertian
1. Pembiasaan
Istilah pembiasaan berasal dari kata dasar biasa yang artinya lazim; umum;
seperti sediakala (sebagai yang sudah-sudah); sudah merupakan hal yang tidak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari (KBBI, 2008: 186). Sesuatu yang lazim
dilakukan dengan terus menerus dan berulang-ulang secara konsisten maka akan
menjadi terbiasa. Kegiatan seperti ini dapat dikatakan sebagai proses pembiasaan.
Pembiasaan yang dimaksud dalam buku panduan ini adalah kegiatan
ekstrakurikuler dan program kerja pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh
sekolah untuk mengkondisikan, mengembangkan karakter mulia peserta didik melalui
penanaman, dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kehidupan
keseharian.
Dalam proses pendidikan, pembiasaan juga dimaksudkan agar peserta didik
di sekolah, di rumah, dan di masyarakat terbiasa melakukan perilaku positif yang
bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Dalam kaitan ini, sekolah harus
memasyarakatkan, menanamkan, membangun nilai dan kebiasaan positif yang
bermanfaat bagi kehidupan peserta didik kelak di masyarakat. Misalnya, dalam
proses pembelajaran pendidikan agama Islam, sekolah perlu terus menerus dan
konsisten membangun kebiasaan positif seperti terbiasa melakukan ibadah wajib
maupun sunah, terbiasa menjaga kebersihan lingkungan sekolah, berpakaian rapi,
sopan, menutup aurat, selalu menjaga amanah, jujur, saling tolong-menolong, berbuat
baik dengan sesama, dan sebagainya. Dengan kata lain sekolah harus mampu
menciptakan budaya Islami (Islamic culture) sebagai kerangka mewujudkan akhlak
mulia peserta didik.
2. Akhlak Mulia
Akhlak adalah jamak dari khuluq yang berarti adat kebiasaan (al-‘adat),
perangai, tabiat (al-sajiyyat), watak (al-thab), adab/sopan santun (al-muru’at). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 27), akhlak diartikan dengan budi pekerti,
kelakuan. Sedangkan menurut Prof. Dr. Suwito, akhlak adalah semua perbuatan yang
lahir atas dorongan jiwa berupa perbuatan baik atau buruk.
5
Dengan kata lain akhlak merupaan suatu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa
seseorang yang tampak dalam perbuatan lahiriyah yang dilakukan dengan mudah dan
sudah menjadi kebiasaan. Dari pernyataan tersebut akhlak, etika, moral, atau budi
pekerti ada yang baik/mulia dan buruk/hina. Dalam pembahasan ini fokusnya adalah
akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan perbuatan yang baik dan terpuji secara akal,
perasaan maupun menurut norma agama Islam yang mengandung nilai positif
berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, serta lingkungan.
B. Tujuan dan Fungsi Pembiasaan1. Tujuan Pembahasan
Pembahasan akhlak mulia bukan merupakan pembelajaran yang harus
diberikan dalam bentuk tatap muka di dalam kelas, melainkan sebagai pembiasaan
yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian peserta didik SMA/SMK
agar menjadi seorang muslim yang beriman, bertaqwa, taat beribadah, dan berakhlak
mulia. Selain itu pembiasaan akhlak mulia juga bertujuan untuk menciptakan suasana
yang lebih kondusif bagi terwujudnya kultur sekolah yang Islami. Kegiatan
pembiasaan akhlak mulia dilaksanakan secara terintegrasi selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Melalui kegiatan pembiasaan akhlak mulia bertujuan membentuk peserta didik
yang terbiasa mengamalkan akhlak mulia berdasarkan norma-norma ajaran agama
Islam yang rahmatan lilalamiin.
2. Fungsi Pembiasaan
Seseorang yang terbiasa mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari senantiasa akan memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa karena ia akan
merasa ada kedekatan dengan Allah Swt. dan manusia lainnya. Orang yang selalu
mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan selalu berhubungan baik dengan orang lain
akan membawa pada ketentraman jiwa karena kebutuhan jiwanya dapat terpenuhi.
Orang yang selalu dekat dengan Allah Swt. dan memiliki hubungan baik dengan
orang lain akan selalu terhindar dari perbuatan buruk dan keyakinannya akan menjadi
kontrol terhadap perilaku negatif.
Di dalam kehidupan sosial pembiasaan akhlak mulia membawa pengaruh
positif pada kehidupan sosial. Apabila seluruh anggota masyarakat terbiasa
mengamalkan akhlak mulia, maka akan terbentuk masyarakat yang baik. Kesalehan
6
pribadi akan membentuk kesalehan sosial yang mereduksi segala bentuk perilaku
negatif. Dengan demikian maka kegiatan pembiasaan akhlak mulia memiliki fungsi
melatih peserta didik terbiasa berbuat baik dan terhindar untuk melakukan hal-hal
yang tidak baik.
C. Bentuk Akhlak Mulia
1. Akhlak Terhadap Allah Swt.
Akhlak mulia terhadap Allah Swt. bentuknya dapat bermacam-macam, antara
lain:
a. berpegang teguh kepada agama Islam;
b. beribadah;
c. berdo’a; dan
d. berdzikir, dan lain-lain
1) Berpegang Teguh kepada Agama Allah Swt.
Berpegang teguh kepada agama Allah Swt. merupakan suatu perintah yang amat
fundamental. Hal ini dapat dijelaskan karena manusia dalam kehidupannya
memerlukan pegangan yang berupa tatanan nilai, yaitu suatu sistem yang
mengatur bagaimana ia harus menjalin hubungan dengan Allah Swt., sesama
manusia, dan lingkungan hidupnya.
Agama Islam diyakini mampu mengangkat harkat dan martabat manusia serta
menjadikannya sebagai makhluk Allah Swt. yang memiliki keutamaan dibanding
makhluk lainnya. Agama Islam menjadi kebutuhan yang mendasar bagi manusia.
Menjalin hubungan dengan Allah Swt. dengan cara mematuhi ajaran-Nya dan
menjauhi larangan-Nya pada hakekatnya untuk kepentingan manusia itu sendiri
dalam rangka terwujudnya suasana kehidupan yang beradab dan bermartabat
serta tidak jatuh kepada kehidupan yang nista.
2) Beribadah
Beribadah kepada Allah Swt. merupakan salah satu bentuk pengabdian seorang
hamba kepada sang pencipta. Pengabdian berarti penyerahan diri dan kepatuhan
secara totalitas lahir dan bathin kepada Allah Swt. Pengabdian yang totalitas
dilakukan dengan penuh kesadaran yang didasari oleh pemahaman yang benar
terhadap ajaran Islam.
Dalam beribadah ada aturan, cara, dan batasan tersendiri seperti; shalat, puasa,
zakat, dan haji. Ibadah seperti ini disebut ibadah mahdhah. Ada pula ibadah yang
7
tidak ditetapkan aturan, ukuran, dan tata caranya seperti; menolong orang yang
dalam kesusahan, terkena musibah, fakir, miskin, dan sebagainnya. Ibadah yang
seperti ini disebut ibadah ghoiru mahdhah. Ibadah model kedua ini waktu, cara,
dan kadarnya diserahkan kepada kesanggupan manusia. Seluruh ibadah tersebut
harus didasarkan semata-mata karena Allah Swt.
3) Berdoa
Berdoa merupakan salah satu cara menjalin hubungan dengan Allah Swt. berdoa
sebagai tanda bahwa manusia, selain memiliki kelebihan, namun masih banyak
hal di luar batas kemampuannya. Ketika sedang berdoa kepada Allah Swt. perlu
disertai dengan adab berdoa yang benar. Melalui berdoa yang khusuk dapat
mewujudkan kebahagiaan pada manusia itu sendiri. Dalam arti kata manfaat
menjalin hubungan melalui berdoa dapat mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup umat manusia.
4) Berdzikir
Dalam menjalin hubungan dengan Allah Swt. dapat juga dilakukan melalui
dzikir atau mengingat Allah Swt. dengan menyebut nama-namaNya yang baik.
Dzikir biasanya dilakukan setelah menunaikan shalat, ketika melihat kekuasaan
dan keagungan Allah Swt. atau dalam keadaan khusus ingin mendapatkan
ketenangan dan ketentraman jiwa. Biasanya orang yang berdzikir menyebut
nama-nama Allah Swt. seperti dengan kata-kata : Subhanallah (Maha Suci
Allah), Alhamdulillah (Segala Puji bagi Allah), Laailahaillallah (Tiada Tuhan
selain Allah), Allahu Akbar (Allah Maha Besar), dan sebagaimananya. Ucapan
tersebut akan lebih bermakna apabila dipahami artinya, dirasakan, dan dihayati
maknanya, serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dzikir bermanfaat dalam kehidupan manusia, yaitu agar manusia dapat
menghidupkan mental spiritual serta akhlak mulia. Hal ini penting dalam upaya
menopang keberhasilan hidupnya. Dengan demikian, manfaat menjalin
hubungan antar manusia dengan Allah Swt. melalui dzikir itu adalah untuk
kebahagiaan, ketenangan dan keberhasilan manusia sendiri, bukan untuk
kepentingan Allah Swt.
2. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Akhlak mulia terhadap sesama manusia memiliki cakupan yang sangat luas
sesuai dengan kedudukan dan peran masing-masing. Model pembiasaan akhlak mulia
8
antar sesama manusia dapat dilakukan dalam bentuk hubungan keluarga, antar teman,
pergaulan di sekolah, tetangga, dan masyarakat.
a. Akhlak Mulia dalam Keluarga
Allah Swt. menciptakan manusia dalam keadaan berpasang-pasangan dan
memiliki hasrat untuk menjalin hubungan dengan akrab. Masing-masing pihak
dapat saling menolong, saling mencintai, dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Maka dibentuklah keluarga melalui proses pernikahan sebagai sarana untuk lebih
mengeratkan jalinan tersebut serta untuk mendapatkan keturunan. Islam
memberikan petunjuk dan arahan yang jelas tentang pentingnya menjalin
hubungan dalam rumah tangga.
Tujuan hidup berkeluarga adalah untuk mewujudkan kehidupan yang
sakinah, mawadah, wa rahmah (ketenangan, cinta, dan kasih sayang). Ketenangan
dapat diraih jika satu dengan lainnya saling mencintai dan menyayangi serta
saling membantu yang dilandasi sikap saling menghargai dan menutupi
kekurangan pasangannya. Hal tersebut perlu dipahami sebagai bagian dari ibadah
kepada Allah Swt., sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan menjadi beban,
tetapi karena panggilan Allah Swt. Firman Allah Swt. yang artinya : “Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum/30;
21).
Dalam keluarga, biasanya terdapat struktur yang di dalamnya di atur tata
cara hubungan antar anggota keluarga. Misalnya, seorang anak harus patuh dan
menghormati orangtua. Orangtua pun bertanggung jawab dalam kehidupan dan
penghidupan anak-anaknya, seperti memberi makan, pakaian dan tempat tinggal.
Juga memberikan pendidikan, bimbingan, kasih sayang, pengawasan,
pengalaman, rekreasi, dan sebagainya. Pelaksanaan semua hak dan kewajiban
tersebut hanya dapat berjalan dengan baik apabila masing-masing anggota dalam
keluarga menyadari hak dan kewajibannya.
b. Akhlak Mulia di Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan tempat berinteraksi dan bersosialisasi
antara teman sebaya. Peran serta sekolah sangat strategis dalam mewujudkan
hubungan harmonis antara peserta didik yang memiliki kesamaan usia. Mereka 9
saling berkomunikasi, membantu, dan berbagi satu dengan yang lain. Tanggung
jawab sekolah dalam proses pendidikan khususnya pendidikan yang bermuara
pada akhlak mulia memiliki kesamaan dengan tanggung jawab keluarga. Dalam
lingkungan sekolah terdapat struktur yang menyerupai rumah tangga. Di sekolah
terdapat kepala sekolah yang berfungsi sebagai seorang kepala keluarga di rumah
dan bertanggung jawab penuh terhadap segala kondisi di sekolah. Dalam situasi
tertentu guru dapat berperan sebagai seorang orang tua yang kehadirannya dapat
melahirkan berbagai pengetahuan, penghayatan, pengalaman, dan pengamalan
dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di
kelas. Alhasil, peserta didik di sekolah memperoleh sesuatu yang baru dalam
kehidupannya.
Akhlak mulia yang dapat diterapkan dan dibiasakan di SMA/SMK oleh
peserta didik adalah berupa menghormati kepala sekolah, guru, pegawai sekolah
dan teman-temannya. Selain itu, memilih teman yang baik, menuntut ilmu dengan
ikhlas dan senang hati, belajar dengan bersungguh-sungguh, tidak bermalas-
malasan, mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik, mentaati tata tertib
dan peraturan sekolah juga merupakan pembiasaan akhlak mulia di sekolah.
c. Akhlak Mulia dengan Tetangga
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering meminta bantuan tetangga,
seperti ketika ada musibah, keperluan hajatan, tasyakuran dan lain-lain. Dalam
situasi tersebut, biasanya tetanggalah yang lebih dulu datang untuk membantu
mengatasi kesulitan, sebelum keluarga sendiri menolongnya. Untuk terciptanya
saling menolong itu, maka perlu di jaga hubungan yang baik dan harmonis
dengan tetangga. Hal ini antara lain dapat dilakukan dengan cara tolong
menolong, tenggang rasa, saling menghargai, menghormati, memberi, dan
menerima.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Bazzar, Rasulullah
Saw. bersabda yang artinya : “Belum sempurna iman seseorang kepadaku, yaitu
orang yang senantiasa dalam keadaan kenyang padahal tetangganya menderita
kelaparan, dan ia tahu tentang keadaan tetangganya itu” (HR. Ibnu Bazzar).
Dari hadits tersebut mengajarkan kepada umat Islam untuk memiliki rasa
simpati dan empati terhadap tetangga. Bentuk perilaku berbuat baik kepada
tetangga yang sederhana adalah seseorang tidak saling mengganggu. Apabila
tetangga sedang sakit atau mendapat musibah, kita hendaknya memperlihatkan 10
sikap berduka cita dan membantu meringankannya. Tidak saling mengejek,
memamerkan kekayaan, saling memperbincangkan hal yang negatif satu dengan
lainnya serta tidak membuat susah tetangga.
3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Akhlak mulia terhadap diri sendiri adalah bagaimana seseorang dapat menjaga
diri dan seluruh anggota badannya agar melakukan segala hal yang diperintahkan oleh
Allah Swt. dan menjauhi perbuatan yang dilarang, serta tidak melakukan perbuatan
yang merugikan diri sendiri. Bentuk akhlak terhadap diri sendiri, diantaranya menjaga
diri dari segala hal yang membahayakan fisik maupun mental. Contoh lain adalah
menjaga kebersihan, kesehatan, kebugaran, keindahan anggota badan dengan
menggunakan sesuatu yang dapat menimbulkan kenyamanan pada diri kita dan orang
lain.
Perkataan yang menyejukkan hati, jujur, bersikap adil dan bijaksana, serta
mengetahui situasi dan kondisi ketika berbicara dengan orang lain akan dapat
menjadikan diri kita lebih disukai oleh orang lain. Begitu juga menjalin hubungan baik
dengan orang lain, selalu berusaha mengerti akan hak orang lain, tidak menyakiti dan
menyinggung perasaan orang lain yang diajak berbicara. Apabila hal-hal tersebut
dilaksanakan maka dampaknya akan dirasakan oleh diri kita sendiri, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
4. Akhlak Terhadap Lingkungan Sekitar
Allah Swt. menciptakan alam ini sebagai sumber potensi bagi kehidupan manusia.
Air, tanah, tumbuhan, dan hewan serta semesta jagat raya ini adalah komponen
lingkungan hidup manusia. Manusia dapat mengubah alam menjadi sumber kehidupan
yang positif dan bermanfaat. Begitu juga sebaliknya manusia dapat mengubah alam
menjadi kehidupan yang negatif dan membahayakan. Hal yang bermanfaat akan
membawa manusia kepada kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemuliaan, sedangkan
dampak negatifnya dapat menyebabkan kahancuran bagi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Manusia serta makhluk hidup yang ada di alam ini tentunya ingin menjadikan
lingkungan sekitar sebagai tempat untuk hidup, berkembang biak, mencari
penghidupan serta sebagai tempat tinggal. Untuk itu, perlu dijalin hubungan yang 11
harmonis antara manusia dan lingkungan alam ini. Upaya-upaya dalam menjalin
hubungan yang harmonis dalam lingkungan dapat dilakukan dengan cara:
a. memberi tempat yang wajar kepada makhluk yang ada di sekitarnya.
b. tidak melakukan pengrusakan atau mengeksploitasinya di luar batas kesanggupan
alam tersebut.
c. tidak berlebihan, boros, dan tamak dalam memanfaatkan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
d. selalu memelihara keseimbangan ekosistem alam.
Ada beberapa cara yang perlu kita lakukan dan kita biasakan dalam menjalin
hubungan dengan alam sekitar serta memperlakukannya secara wajar, seperti terhadap air,
tanah, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan udara.
Air sebagai sumber kehidupan memiliki manfaat yang luar biasa. Kita akan menemui
kesulitan hidup apabila kekurangan air. Kekeringan yang panjang dan sumber air yang
berkurang akan menjadikan kita hidup tidak nyaman. Begitu pula apabila air melimpah dan
nelebihi kadar kebutuhan kita maka kita pun kan menderita. Hujan yang turun terus
menerus, sungai yang meluap akan menggenangi lingkungan kita dan terjadilah banjir.
Situasi ini terjadi karena ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Berakhlak mulia terhadap air dapat dilakukan dengan cara selalu menjaga mutu air
agar senantiasa bersih dengan tidak membuang kotoran, sampah, racun, dan sebagainya,
serta tidak membuang air tanpa ada keperluan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah
dengan cara menyediakan tempat-tempat air yang terjaga kebersihannya. Dengan cara
demikian air akan memberikan manfaat kepada manusia.
Dalam berbuat baik terhadap tanah dapat dilakukan antaralain dengan cara
menggunakan tanah tersebut sesuai dengan fungsinya. Jangan dibiarkan ia terlantar, tanami
dengan tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat dan selalu menjaga kesuburannya. Berbuat
baik terhadap tumbuhan-tumbuhan dapat dilakukan dengan cara merawatnya dengan penuh
ketelitian, menyiramnya dengan air, memberinya pupuk, memberikan sinar matahari dan
udara yang cukup, tidak memotongnya atau menebangnya tanpa ada keperluan. Tidak
membiarkan ia tumbuh tanpa terpelihara atau dirawat dengan baik.
Berbuat baik terhadap binatang dapat dilakukan antara lain dengan cara memelihara
dan merawatnya dengan baik, menyediakan kandang, memberi makan dan minum dengan
12
cukup, menyembelihnya dengan pisau yang tajam, dan tidak membiarkan dia mati
kelaparan atau hidup berkeliaran. Jangan membunuh bila tidak membahayakan.
Adapun berbuat baik terhadap udara antara lai dapat dilakukan dengan cara tidak
mencemarinya dengan asap beracun, menanami tumbuh-tumbuhan agar udara tetap sejuk,
segar, dan nyaman. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka akan tetap terpelihara
keharmonisan dan keindahannya sehingga memberikan manfaat kepada manusia.
D. Materi Pembiasaan Akhlak Mulia
Materi akhlak mulia yang dapat dilatihkan dan dibiasakan kepada peserta didik
SMA/SMK diantaranya sebagai berikut:
1. Akhlak mulia ketika masuk masjid
a. Adab masuk masjid
Ketika masuk ke dalam masjid hendaknya
1) Membaca asma Allah ( Bismillahirrahmaanirraahiim )
2) Membaca do’a: “Allahummaftahlii abwaaba rahmatika” (Ya Allah bukalah pintu
rahmat-Mu)
3) Mendahulukan kaki kanan
4) Masuk dengan tenang, dan tertib.
b. Adab dalam masjid
Ketika di dalam masjid hendaknya:
1) Diutamakan shalat tahiyyatul masjid 2 rakaat untuk menghormati masjid sebelum
duduk
2) Senantiasa bershalawat dan berdzikir saat menunggu shalat
3) Berdo’a dan shalat sunat dengan penuh kesungguhan dan kehusyukan
4) menjaga ketenangan, ketertiban, kerapihan, kebersihan, dan masjid
c. Adab keluar masjid
Ketika keluar masjid hendaknya:
1) Membaca do’a : “Allahumma inni asaluka min fadhlika” (Ya Allah Aku
memohon karunia-Mu )
2) Mendahulukan kaki kiri
3) Keluar dengan tenang dan tertib
13
2. Akhlak mulia ketika membaca Al-Qur’an
Ketika membaca Al-Qur’an sebaiknya:
a. Berwudlu sebelum membaca Al-Qur’an
b. Membaca ta’awudz dan basmallah
c. Tempatkan Al-Qur’an dengan layak
d. Bacalah Al-Qur’an dengan suara yang jelas
e. Bacalah Al-Qur’an dengan tartil
f. Simpan kembali Al-Qur’an di tempatnya
3. Akhlak mulia ketika berdo’a
Ketika berdo’a hendaknya:
a. Hendaknya dalam keadaan suci dari hadats kecil dan hadats besar
b. Menghadap ke arah kiblat
c. Berdo’alah dengan khusyuk
d. Angkatlah kedua tangan
e. Berprasangka baik kepada Allah Swt. dibarengi dengan keyakinan akan dikabul.
4. Akhlak mulia ketika mendapat nikmat
Ketika mendapat nikmat hendaknya:
a. Bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah
b. Meningkatkan ketakwaan dan keimanan
c. Berbagi nikmat dengan orang lain
d. Tidak sombong
e. Berdo’a agar nikmatnya menjadi berkah
5. Akhlak mulia ketika mendapat musibah
Ketika mendapat musibah hendaknya:
a. Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan
akan kembali kepada-Nya)
b. Mengambil hikmah atau manfaat dari kejadian tersebut
c. Tidak berburuk sangka kepada Allah Swt.
d. Mendo’akan para korban yang mengalami musibah
e. Berdo’a semoga kejadian (musibah) itu tidak terulang kembali
6. Akhlak mulia kepada orang tua
Terhadap orangtua (Ibu dan Bapak) kita harus:
a. Menghormati dan menyayangi dengan sepenuh hati14
b. Membantu keduanya
c. Tidak berkata keras, kotor, dan tidak sopan kepada keduanya
d. Menuruti perintah dan nasihat keduanya
e. Tidak membuat kesal atau marah
f. Senantiasa mendo’akan keduanya
g. Memohon do’a restu melalui mencium tangan orang tua
7. Akhlak mulia kepada teman
Ketika bergaul dengan teman kita harus:
a. Menyayangi mereka
b. Memberikan contoh yang baik
c. Tidak berkata keras, kotor, dan tidak sopan pada mereka
d. Saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan
e. Tidak saling menyakiti dan menghina
f. Menghindari perkelahian atau pertengkaran
g. Melerai / memisahkan teman yang bertengkar atau berkelahi.
8. Akhlak mulia kepada guru
Terhadap guru kita harus:
a. Menghormati dan menyayangi
b. Tidak berkata keras, kotor, dan tidak sopan kepadanya
c. Menuruti perintah dan nasihatnya
d. Tidak membuat kesal atau marah
e. Senantiasa mendo’akannya
9. Akhlak mulia ketika masuk rumah atau kelas
a. Adab masuk rumah
Sebelum masuk rumah hendaknya:
1) Mengucapkan salam (Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
2) Mengetuk pintu maksimal tiga kali (bila dibutuhkan)
3) Membaca do’a: Allahumma inni as aluka khairul maulaji wa khairul makhraji
Bismillahi walajna wa khairul makhroji. Bismillahi walajna wabismillahi
kharajna wa ala Rabbina tawakkalna (Ya Allah aku memohon kepada-Mu
sebaik-baik tempat masuk dan tempat keluar. Dengan nama Allah kami masuk
dengan Nama Allah kami keluar serta kepada Allah kami bertawakal)
4) Mendahulukan kaki kanan
15
5) Masuk dengan tenang, tertib dan rapih
b. Adab masuk kelas
Sebelum masuk kelas hendaknya:
1) Mengucapkan salam (Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
2) Mengetuk pintu maksimal tiga kali (bila dibutuhkan)
3) Membaca do’a: Allahumma inni as aluka khairul maulaji wa khairul makhraji
Bismillahi walajna wa khairul makhroji. Bismillahi walajna wabismillahi
kharajna wa ala Rabbina tawakkalna (Ya Allah aku memohon kepada-Mu
sebaik-baik tempat masuk dan tempat keluar. Dengan nama Allah kami masuk
dengan Nama Allah kami keluar serta kepada Allah kami bertawakal)
4) Mendahulukan kaki kanan
5) Masuk dengan tenang, tertib dan berpakaian rapih
c. Ketika di dalam rumah
Didalam rumah hendaknya:
1) Menjaga ketenangan , ketertiban, kebersihan , keindahan dan kerapihan rumah
2) Tidak merusak dan mengotori isi rumah.
3) Menjadikan rumah sebagai tempat berteduh yang baik
d. Didalam kelas hendaknya:
1) Menjaga ketenangan , ketertiban, kebersihan , keindahan dan kerapihan kelas
2) Tidak merusak dan mengotori isi kelas
3) Menjadikan kelas sebagai tempat untuk menimba ilmu
e. Ketika keluar rumah atau kelas
1) Meminta izin kepada bapak/ibu guru bila ada dikelas
2) Meminta izin kepada ayah/ibu atau wali bila ada dirumah.
3) Membaca do’a : Bismillahi tawakaltu ‘ alllahi laa haula wala quwwata illa
billah (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada-Mu, tiada daya dan kekuatan
kecuali hanya milik-Mu)
4) Mengucapkan salam (Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
5) Mendahulukan kaki kanan ketika keluar kelas atau rumah.
6) Keluar kelas atau rumah dengan tenang, tertib dan rapih.
7) Menutup kembali pintu dengan baik (bila diperlukan)
16
10. Akhlak mulia ketika di kamar kecil (Toilet)
a. Adab masuk kamar kecil (toilet)
Sebelum masuk kamar kecil (toilet) hendaknya:
1) Membaca do’a: Allahumma ini a’udzubika minal khubutsi wal khabaitsi (Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki dan perempuan)
2) Mengetuk pintu terlebih dahulu (bila diperlukan)
3) Mendahulukan kaki kiri.
4) Masuk dengan tenang, tertib dan rapi.
5) Tidak membawa al Quran atau barang yang bertuliskan lafaz Allah Swt.
6) Meletakan barang diluar kamar kecil jika diperlukan.
b. Adab didalam kamar kecil (toilet)
Ketika di dalam kamar kecil (toilet) hendaknya:
1) Menutup pintu
2) Menjaga ketenangan dan ketertiban (tidak bernyanyi-nyanyi, bersiul dan
berkelakar)
3) Menjaga kebersihan badan dan pakaian.
4) Ketika buang air (besar/kecil) tidak mengahap kiblat.
5) Istinja dengan bersih menggunakan tangan kiri (tangan kanan memegang
gayung)
6) Menyiram toilet setelah digunakan sebersih mungkin.
c. Adab keluar kamar kecil
Ketika keluar kamar kecil hendaknya:
1) Membaca doa : “ Ghufroonaka” (Ya Allah ampunilah kami)
2) Mendahulukan kaki kanan
3) Menutup kembali pintu dengan rapat dan baik.
11. Akhlak mulia ketika buang air kecil/besar
Ketika buang air kecil/besar hendaknya:
a. Tidak membawa al Quran atau tulisan berlafaz Allah.
b. Membuang air kecil di air yang mengalir atau di toilet.
c. Membuang air kecil di tempat yang tertutup atau di toilet.
d. Dibiasakan dalam keadaan duduk/jongkok (tidak berdiri)
e. Menjauh dari orang lain.
17
f. Menjaga kebersihan dan kesucian badan, pakaian.
g. Menjaga ketenangan dan ketertiban (tidak bernyanyi, bersiul atau berkelakar)
h. Istinjak dengan bersih menggunakan tangan kiri (tangan kanan memegang gayung)
12. Akhlak Mulia ketika Berpakaian.
a. Memakai pakaian
Sebelum berpakaian hendaknya:
Memilih pakaian yang bersih dan terhindar najis.
Membaca do’a: Bismillahirrahmanirrahiim Allahumma inni asaluka min khoirihi wa
khoiri ma huwa lahu wa a’udzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahu (Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah aku mohon
kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini dan dari kebaikan sesuatu yang ada dipakaian
ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakain ini dan kejahatan sesuatu
ada di pakaian ini)
1) Mendahulukan bagian (tangan dan kaki) kanan
2) Memakai pakaian dengan tenang (tidak tergesa-gesa)
b. Ketika berpakaian
Ketika berpakaian hendaknya:
1) Senantiasa menjaga kebersihan, kerapihan dan kesucian pakaian
2) Menggunakan pakaian yang baik, sopan, dan menutup aurat
3) Tidak untuk kesombongan (pamer)
4) Menggunakan atribut yang lengkap (untuk seragam sekolah)
5) Tidak mencela pakaian yang digunakan oleh orang lain
18
13. Akhlak Mulia Sebelum dan Sesudah Tidur
a. Sebelum Tidur
Ketika tidur hendaknya:
1) Membaca Do’a: Bismika Allahumma ahya wa bismika amuut (Dengan nama-
Mu Ya Allah aku hidup dan mati)
2) Memohon kepada Allah agar bisa dibangunkan esok hari (agar tidak
kesiangan/ agar bisa bangun malam)
3) Dibiasakan berbaring menghadap ke arah kiblat dan meletakan kedua tangan
diatas pipi kanan
4) Menggunakan pakain tidur yang baik dan sesuai kondisi cuaca
5) Menggunakan ruangan lampu yang baik
6) Senantiasa menutup aurat ketika tidur
7) Bila bermimpi baik mengucapkan; Alhamdulillahirabbil ‘alamiin
8) Bila bermimpi buruk mengucapkan; Audzubillahiminas syaithanirrajiim
(sedikit meludah kearah kiri)
9) Bila tidak bisa tidur perbanyaklah bedzikir kepada Allah Swt.
b. Setelah bangun tidur
Setelah bangun tidur hendaknya:
1) Membaca do’a: Alhamdulillahilladzi ahyana ba’dama amatana wa ilaihin
nusyuur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali
sesudah kematian dan kepada-Nyalah kami kembali)
2) Merapikan kembali tempat tidur, bantal dan selimut
3) Segera mandi dan gosok gigi
4) Segera bersiap menunaikan shalat shubuh tepat awal waktu
14. Akhlak mulia ketika bercermin
Ketika bercermin atau berhias hendaknya:
Membaca do’a : Allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqi (Ya Allah
sebagaimana Engkau telah membaguskan wajahku maka baguskanlah akhlakku )
Ketika berhias atau bersisir pergunakan tangan kanan dan dahulukan bagian yang
kanan
Memakai dan mengembalikan kembali alat berhias pada tempatnya
Tidak menganggap bahwa kita paling baik ( cantik atau tampan )
Senantiasa berterima kasih (bersyukur ) kepada Allah
19
15. Akhlak mulia ketika berkendaraan
a. Adab ketika naik kendaraan
Sebelum naik kendaraan hendaknya:
1) Membaca do’a :
a) Bila kendaraan darat
Subhanal ladzii sakhkhara lanaaa haadza wamaa kunna lahuu muqriniina
wa innaa ilaa Rabbinaa lamunqalibuun (Maha suci Allah yang telah
menundukkan (kendaraan) kami ini dan tidaklah kami mampu sebelumnya
dan sesungguhnya kepada-Mullah kami kembali)
b) Bila berkendaraan laut atau udara
Bismillahi majreeha wamursahaa inna Robbii laghafuururrahiim (Dengan
nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh,
sesungguhnya Tuhanku Maha Pemaaf lagi maha Pengasih)
2) Mendahulukan kaki kanan ketika melangkah naik
3) Mendahulukan kaki kiri ketika turun
4) Mendahulukan kaum perempuan, orang tua, dan anak-anak untuk naik
5) Mendahulukan naik kepada mereka yang harus didahulukan
6) Naiklah dengan hati-hati, tenang dan tertib (tidak berebut atau tergesa-gesa)
b. Adab ketika dalam kendaraan
Ketika di dalam kendaraan hendaknya :
1) Menjaga ketenangan, ketertiban dan kebersihan
2) Senantiasa mengingat Allah Swt
3) Tidak melakukan hal-hal yang membahayakan, seperti: membuang sampah di
dalam kendaraan, meludah, mengeluarkan tangan, mengejek dan mengganggu
pengendara lain
4) Bila kendaraan mendaki ucapkanlah Allahu Akbar
5) Bila kendaraan menurun ucapkanlah Subhanallah
6) Mengutamakan kaum perempuan, orang tua, dan anak kecil untuk mendapat
duduk
c. Adab ketika turun dari kendaraan
Ketika turun dari kendaraan hendaknya:
1) Memeriksa kembali barang yang dibawa agar tidak tertinggal
2) Membaca hamdallah (Alhamdulillahirabbil ‘alamiin)
3) Mendahulukan kaum perempuan atau anak-anak untuk turun terlebih dahulu20
4) Mendahulukan turun kepada mereka yang harus didahulukan
5) Mendahulukan kaki kiri
6) Turun dengan hati-hati, tenang dan tertib (tidak berebut)
16. Akhlak mulia ketika belajar
a. Sebelum belajar
Sebelum belajar hendaknya:
1) Membaca Surah Alfatihah
2) Membaca do’a : Rabbii zidnii ‘ilman warzuqnii fahma (Ya Allah tambahilah
ilmuku dan pertinggikanlah kecerdasanku), Rabbisyrahlii shadrii wayassirlii amrii
wahlul uqdatamm millisaani yafqahuu qaulii (Ya Allah lapangkanlah dadaku,
permudahkannlah urusanku dan mudahkanlah lisanku)
b. Ketika belajar
Ketika belajar hendaknya:
1) Memperhatikan penjelasan bapak/ibu guru dengan baik dan serius
2) Mengerjakan latihan dengan jujur dan sungguh-sungguh
3) Tidak membuat keributan
4) Bertanya kepada bapak/ibu guru apabila belum jelas (mengangkat tangan kanan
terlebih dahulu)
5) Belajar dengan semangat dan gembira
6) Menjaga kerapian meja, kursi, karpet, buku dan alat tulis
c. Sesudah belajar
Sesudah belajar hendaknya:
1) Merapikan kembali semua meja, bangku, alat tulis dan mengembalikan pada
tempatnya
2) Membaca surat Al Ashri atau surat lainnya
3) Membaca do’a: Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika (Maha Suci Engkau Ya Allah, bagi-Mu segala puji
aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau aku memohon ampun dan taubat
kepada-Mu)
17. Akhlak mulia ketika bersin
Ketika bersin hendaknya:21
a. Bagi orang yang bersin agar menutup mulut dengan kedua tangan atau sapu tangan
b. Tidak mengeraskan suara (memainkan suara)
c. Tidak menghadap orang lain
d. Dibiasakan menjauh dari orang lain
e. Bagi yang bersin mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah )
f. Bagi yang mendengar mengucapkan: Yarhamukallah (semoga Allah
menyayangimu) apabila yang bersin laki-laki dan mengucapkan Yarhamukillah
(semoga Allah menyayangimu) apabila yang bersin perempuan
g. Bagi yang bersin kembali mengucapkan: Yahdikumullah (semoga Allah memeberi
petunjuk kepadamu)
18. Akhlak mulia ketika menguap
Ketika menguap hendaknya:
a. Menutup mulut dengan kedua tangan atau sapu tangan
b. Tidak mengeraskan suara (memainkan suara)
c. Tidak menghadap orang lain
d. Dibiasakan menjauh dari orang lain
19. Akhlak mulia ketika sendawa
Ketika sendawa hendaknya:
a. Membaca doa Alhamdulillah
b. Dibiasakan tidak memainkan suara
20. Akhlak mulia ketika meludah
Ketika meludah hendaknya:
a. Tidak meludah di sembarang tempat
b. Tidak menghadap ke arah kiblat
c. Tidak meludah di depan orang lain
d. Dibiasakan menjauh dari orang lain
e. Meludahlah di air yang mengalir (menyiramnya setelah meludah)
21. Akhlak mulia ketika berbelanja
Ketika membeli atau berbelanja sesuatu (barang) hendaknya:
a. Mengucapkan salam terlebih dahulu
b. Meminta izin untuk melihat dan memilih barang dengan tidak merusaknya.22
c. Memilih dan menawar barang dengan sopan dan cara yang baik
d. Membayar sesuai dengan harga yang disepakati dilanjutkan dengan ucapan ijab
qabul
e. Mengucapkan terima kasih dan salam
22. Akhlak Mulia ketika melihat kejadian alam
Ketika melihat kejadian alam seperti: badai, banjir, gempa bumi dsb hendaknya:
a. Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah
dan akan kembali kepada-Nya)
b. Mengambil hikmah atau manfaat dari kejadian tersebut
c. Tidak su’udzan kepada Allah
d. Mendoakan para korban yang mengalami musibah dan membantu materi
semampunya.
e. Berdo’a semoga kejadian (musibah) itu tidak terulang kembali
23. Akhlak mulia ketika melihat keindahan alam
Ketika melihat keindahan alam hendaknya:
a. Mengucapkan Subhanallah (Maha suci Allah) atau Masyaallah (sesuai kehendak
Allah)
b. Menjadikan rasa syukur kita kepada Allah semakin bertambah
c. Meyakini bahwa keindahan itu adalah ciptaan Allah
24. Adab kepada hewan
Terhadap hewan kita hendaknya:
a. Merawat dan melindunginya (tidak menyakitinya)
b. Memberi makan secukupnya dengan makanan yang baik
c. Tidak menyiksa dan membunuhnya (kecuali hewan tertentu)
25. Adab kepada tumbuhan
Terhadap tumbuhan kita hendaknya
a. Memelihara dan menjaganya (tidak memetiknya tanpa keperluan)
b. Merawat dan merapihkan tumbuhan (tanaman) hias secara teratur
c. Merasakan bahwa tumbuhan adalah bagian dari hidup kita
23
26. Akhlak mulia ketika bersilaturahim
a. Ketika bertamu
Ketika kita bertamu ke rumah saudara, teman atau orang lain hendaknya:
1) Mengucapkan salam (bila perlu mengetuk pintu dengan baik)
2) Tidak masuk sebelum diizinkan oleh tuan rumah
3) Duduk di tempat yang telah disediakan (setelah dipersilahkan)
4) Duduk dengan tertib dan sopan.
5) Berbicara dengan baik dan benar (sesuai adab berbicara)
6) Menjaga pandangan (tidak melihat-lihat isi rumah tanpa seizing tuan rumah)
b. Ketika menerima tamu
Ketika menerima tamu hendaknya:
1) Menyambut dan menjawab salam tamu yang datang
2) Menyambut dengan penuh ramah, bersahaja, dan penuh kekeluargaan
3) Mempersilahkan tamu untuk masuk dan duduk di tempat yang disediakan
4) Menghidangkan makanan untuk keakraban (bila ada)
5) Mengajak berbicara dan berdialog dengan penuh persahabatan (sesuai adab
berbicara)
6) Memberikan cendera mata sebelum tamu pulang (bila ada)
7) Mengantarkan kepulangan tamu minimal sampai pintu pagar rumah kita.
24