progama desa - polbangtan.yk2.s3.gmedia.id
TRANSCRIPT
PROGAMA PENYULUHAN PERTANIAN TINGKAT
DESA
Disusun Oleh:
GAPOKTAN SUMBER MAKMUR
DESA KEMBANGLIMUS
KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2020
ii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A,Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Pengertian ........................................................................................................................ 2
C. Maksud dan Tujuan ........................................................................................................ 3
D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ............................... 3
BAB II KEADAAN WILAYAH .............................................................................................. 4
A.LETAK GEOGRAFIS ....................................................................................................... 4
a. KARAKTERISTIK LAHAN DAN IKLIM ............................................................ 4
b. Topografi dan Jenis Tanah .............................................................................. 4
c. Iklim ................................................................................................................ 4 B. LUAS LAHAN POTENSIAL DAN FUNGSIONAL ....................................................... 5
C. KARAKTERISTIK LAHAN............................................................................................. 5
D.Data Curah Hujan 10 Tahun ........................................................................................... 6 E. DATA KELOMPOK DAN USAHANYA ........................................................................ 8
BAB III ANALISA KEADAAN & KONDISI YANG DIHARAPKAN .............................. 9
A. ANALISA KEADAAN ..................................................................................................... 9
B. KONDISI YANG DIHARAPKAN ................................................................................. 10
BAB IV CARA MENCAPAI TUJUAN ................................................................................ 11
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................................... 13
MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN TINGKAT DESA TH. 2020 .......................... 14
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Programa Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Desa Kembanglimus Kecamatan
Borobudur tahun 2020.
Proses penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan ini
diawali dengan identifikasi masalah serta hasil temuan yang ada di wilayah dengan
melibatkan semua pihak yang terkait secara partisipatif dengan harapan agar
realisasinya sesuai dengan harapan / keinginan petani.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan Programa Penyuluhan
Pertanian dan Kehutanan Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur tahun 2020,
terutama kepada :
1. Kepala Desa Kembanglimus
2. Koordinator PP BPP Kecamatan Borobudur
3. Penyuluh pendamping Desa Kembanglimus
4. Pengurus Poktan, Gapoktan dan Tokoh masyarakat
5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
Penyusun menyadari dalam menyususn Programa Penyuluhan Pertanian dan
Kehutanan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Penyusun
Ketua Gapoktan Sumber Makmur
Desa Kembanglimus
Wardi
iv
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAMA PENYULUHAN TINGKAT DESA
DESA : KEMBANGLIMUS
KECAMATAN : BOROBUDUR
KABUPATEN : MAGELANG
TAHUN : 2020
Borobudur , Oktober 2018
Penyuluh Pendamping Ketua Gapoktan
Zaenal Qori Wardi
Mengetahui Koordinator PP
BPP Kec. Borobudur
SUTRISNO, SP Pembina
NIP. 19670826 199303 1 005
v
BAB I PENDAHULUAN
A,Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penyuluhan menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Wewenang dan tanggungjawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain dengan menyelenggarakan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian yang meliputi aspek-aspek penataan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan. Agar Revitalisasi Penyuluhan Pertanian dapat berjalan secara produktif, efektif dan efisien, perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan program-program pembangunan pertanian, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Hal tersebut diperlukan dalam rangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang komperhensif dengan memadukan seluruh sumberdaya yang tersedia.
Program penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan khususnya dalam mensukseskan program UPSUS PAJALE. Programa penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun membuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Dalam rangka menjamin ketahanan dan kemandirian pangan serta menghadapi era perdagangan bebas, Kabinet Kerja telah menetapkan target pembangunan pertanian yang salah satunya adalah tercapainya swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai. Target produksi yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah produksi padi sebesar 73,40 juta ton, jagung sebesar 20,33 juta ton, dan kedelai sebesar 1,27 juta ton. Guna mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian melakukan upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dengan berbagai kegiatan yang meliputi: pembangunan/perbaikan jaringan irigasi tersier (PJIT), optimasi lahan dan air, bantuan alat dan mesin pertanian pra/pasca panen, bantuan benih dan pupuk, Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), pengawalan dan pendampingan terpadu oleh penyuluh, perguruan tinggi (mahasiswa) dan TNI-AD.
Berbagai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan programa penyuluhan pertanian antara lain sebagai berikut :
1. Belum tertibnya penyusunan programa penyuluhan pertanian disemua tingkatan.
2. Naskah programa penyuluhan pertanian belum sepenuhnya dijadikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian
3. Keberadaan penyuluh pertanian tersebar pada beberapa dinas/instansi, baik dipropinsi maupun kabupaten/kota.
4. Programa penyuluhan pertanian kurang mendapat dukungan dari dinas/instansi terkait.
5. Penyusunan programa penyuluhan pertanian masih didominasi oleh petugas (kurang partisipatif).
Programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian sepsifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama
2
dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas/instansi terkait.
Programa penyuluhan pertanian ditingkat provinsi, kabupaten/kota kecamatan, dan desa/kelurahan akan menentukan besarnya pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.
Dengan memposisikan programa pertanian secara strategis, maka diharapkan masalah-masalah yang selama ini dirasakan menghambat persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dapat diatasi. Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggara penyuluhan pertanian dipusat dan daerah sebagai dasar persamaan persepsi dalam persiapan, perancanaan, dan pelaksanaan program penyuluah pertanian, dipandang perlu untuk menerbikan Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.
B. Pengertian
a. Sistem Penyuluhan Pertanian yang selanjutnya disebut sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. b. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian adalah upaya mendudukkan, memerankan, memfungsikan dan menata kembali penyuluhan pertanian agar terwujud saru kesatuan pengertian, satu keratuan korps dan satu kesatuan arah serta kebijakan. c. Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasi dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas evisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. d. Programa Penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian penyuluhan. e. Materi Penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagi bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi hukum dan kelestarian lingkungan. f. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan setempat yang dilengkapi dengan hal-hal yang dianggap perlu untuk berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha. g. Penyuluh Pertanian, baik penyuluh PNS, swasta maupun swadaya, yang selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan. h. Pelaku Utama Kegiatan Pertanian yang selanjutnya disebut pelaju utama adalah masyarakat petani, pekebun, peternak, beserta keluarga intinya. i. Pelaku Usaha adalah perorangan warga indonesia atau koporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan. j. Petani adalah perorangan warganegara indonesia beserta keluarganya atau koporasi yang mengelola usaha dibidang pertanian yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. k. Pos Penyuluhan Desa/Kelurahan adalah kelelmbagaan penyuluhan pada tingkat desa/kelurahan yang merupakan unit kerja nonstruktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama.
3
l. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah negara RI sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945. m. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsun penyelenggara pemerintah daerah. n. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenag untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. o. Kelompoktani (POKTAN) adalah kumpulan petani/peternaka/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. p. Gabungan Kelompoktani (GAPOKTAN) adalah kumpulan beberapa kelompoktani yang tergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi.
C. Maksud dan Tujuan
1. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian bagi para penyelenggara. 2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian. 3. Mensukseskan Program UPSUS PAJALE.
D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
Penyusunan programa penyuluhan tersebut harus memenuhi syarat yaitu: Harus terukur, Realistis , Bermanfaat, Dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif, Terpadu, Transparan, Demokratis, Dan bertanggung gugat (anonim, 2006). • Terukur : Programa yang disusun dapat diukur kberhasilannya • Realistis : Programa yang disusun sesuai dengan keadaan/kenyataan sebenarnya. • Bermanfaat : Programa penyuluhan harus memberikan nilai manfaat bagi peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan prilaku untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha. • Dapat dilaksanakan : bahwa programa penyuluhan dapat dilaksanakan oleh penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha dalam mencapai tujuan • Partisipatif : penyusunan programa mlibatkan secara aktif pelaku utama dan plaku usaha dan penyuluh sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. • Terpadu : bahwa programa penyuluhan yang disusun dengan memperhatikan program penyuluhan kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional dengan berdasar kebutuhan pelaku utama dan plaku usaha. • Transparan : programa penyuluhan diselengarakan secara terbuka antara pnyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha sehingga dapat diketahui oleh sesama unsur terkait. • Demokratis : penyusunan programa yang diselenggarakan dengan saling menghormati pendapatantara penyuluh, pemerintah, dan pelaku utama serta pelaku usaha. • Bertanggung gugat : bahwa evaluasi programa penyuluhan dikerjakan dengan membandingkan pelaksanaan yang tlah dilaksanakan dengan perencanaan yang telah dibuat dngan sederhana, terukur, dapat dicapai, rasional, dan kegiatannya.
4
BAB II KEADAAN WILAYAH
A.LETAK GEOGRAFIS
a. KARAKTERISTIK LAHAN DAN IKLIM
Desa Kembanglimus secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang, terletak di arah Barat Kabupaten Magelang,
dengan jarak 3 Km dari kantor kecamatan, sedangkan jarak Desa Kembanglimus
dari kantor kabupaten Magelang sekitar 11 Km.Waktu tempuh menuju daerah
kecamatan sekitar 5 menit, sedangkan waktu tempuh kira-kira 10 menit menuju
ibukota Kabupaten.
Desa Kembanglimus terdiri dari 6 dusun , nama-nama dusun tersebut adalah
Bumen ; Tidaran; Wonotigo ; Gombong Bogelan; Sembungan dan Ngasinan.
Luas Wilayah Desa Kembanglimus adalah 181,5 Ha dengan batas-batas Desa sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kecamatan Mertoyudan
- Sebelah Selatan : Desa Karangrejo dan Desa Ngadiharjo
- Sebelah Barat : Desa Tegalarum
- Sebelah Timur : Desa Wringinputih dan Desa Borobudur
b. Topografi dan Jenis Tanah
Desa Kembanglimus memiliki Konfigurasi berupa Pegunungan dengan ketinggian
antara 300,8 m diatas permukaan laut (dpl), sehingga tergolong dataran tinggi.
Suhu di daerah ini cukup dingin. Jenis tanah yang ada di wilayah Kembanglimus
sebagian besar adalah tanah Andisol. Tanah Andisol terbentuk pada iklim yang
beraneka ragam dengan batuan induk Vulkanik. Sifat tanah Andisol adalah
bersolum tebal/dalam dan berwarna kuning terang,makin dalam makin terang.
Tekstur Liatnya Silty loam dengan kadar liat kurang dari 30%. Kepekaan tanah
Andisol terhadap erosi cukup tinggi, keasamannya bermacam-macam, dan bahan
organiknya rendah.
c. Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Iklim Desa Kembanglimus termasuk dalam daerah dengan tipe iklim D, dengan nilai Q antara 60% – 100%. Nilai Q adalah perbandingan antara Banyaknya bulan Basah dibagi dengan bulan kering kali 100%
5
B. LUAS LAHAN POTENSIAL DAN FUNGSIONAL
C. KARAKTERISTIK LAHAN
No DESA
Luas lahan( HA )
Lahan sawah Lahan Kering
Jumlah Keseluruhan Irigasi1/2
teknis Tadah hujan Jml Lahan Sawah Tegal Pekarangan Jml Lahan Kering
Poten
si Fungsi Potensi Fungsi Potensi Fungsi Potensi Fungsi Potensi Fungsi Potensi Fungsi Potensi Fungsi
1 Tani Makmur 21 - - 21 9 9 8,5 8,5 17,5 17,5 38,5
2 Karya Makmur 11 11 11 11 9 9 20 20 31
3 Wonotigo 8 8 34 34 13 13 47 47 55
4 Sumber makmur 28 28 12 12 5 5 17 17 45
5 Depok tani 6 6 21 21 7 7 28 28 34
Jumlah 60 14 74 87 42,5 129,5 203,5
6
NO Desa Tinggi Tempat
DPL/m
Kemiringan Lahan (%)
(vertikal dibagi
horizontal)
Solum tanah
(cm) pH Drainase
Kesuburan
Tanah
1 Kembanglimus 300,8 20-30 20-30 7 Sedang sedang
2
7
Bulan
Tahun Jumlah Rata rata
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 bl kering bl kering
mm hr mm hr mm hr mm hr mm hr mm hr mm Hr mm hr mm Hr mm hr bl basah bl basah
Jan 281 22 142 22 328 22 305 17 443 17 292 22 257 23 136 7 263.5 16 469 25
Pebr 261 22 278 22 436 23 538 24 258 17 202 19 219 20 448 22 320.5 20 325 20
Mrt 365 24 435 23 249 16 404 13 225 19 236 20 180 17 285 18 264 23 264 23
Apr 290 22 294 14 130 17 79 8 68 5 141 18 266 20 361 23 196 17 212 12
Mei 226 14 87 8 67 5 156 8 112 9 161 16 201 17 126 3 64 3 123 16
Jun 34 4 33 8 1 1 3 2 7 2 0 1 7 1 26 4 7 1 0 0
Jul 2 1 43 7 6 2 0 0 108 5 15 3 2 1 0 0 0 0 0 0
Agt 16 4 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sept 6 4 43 3 0 0 5 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
Okt 213 17 426 20 0 0 78 8 6 2 18 6 4 1 42 3 179 14 64 5
Nop 380 23 323 20 205 14 241 19 407 14 105 11 23 4 197 12 573 20 299 14
Desb 365 15 116 12 234 22 480 21 585 21 595 22 420 P 488 24 205 16 195 11
JMLH 2439 172 2225 160 1656 122 2289 123 2219 111 1765 138 1579 125 2109 116 1489 131 1951 126
Bl kering 4 5 6 6 5 5 6 5 5 5 52 5,2
(< 100 mm)
Bl basah 8 7 6 6 7 7 6 7 7 7 68 6,8
(> 100 mm)
8
E. DATA KELOMPOK DAN USAHANYA
Desa : Kembanglimus
BP3K Kec. : Borobudur
Tahun : 2019
No Nama Dusun Nama Kelompok
Nama Pengurus
Jumlah Anggota
Modal Kelompok
Jenis Usaha Tani Pokok
Luasan
Ketua Wakil Sekretaris Bendahara Ha Ekor Petak
1 Gombong Tani Makmur Munir Basuki Sunaryo 46 - Padi,Jagung, Ketela, Cabai, Kambing
2 Bumen Karya Makmur Wardi Rohadi Mugi Hartono
38 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
3 Wonotigo Wonotigo Dirlan Agus P Waluyo 42 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
4 Sembungan Sumber Makmur Slamet Widodo
Warsi Sugeng 45 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
5 Ngasinan Depok Tani
Awal Mustofa Nurohman 44 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
6 Bogelan
Jumlah 276 - 71,03 129
9
BAB III ANALISA KEADAAN & KONDISI YANG DIHARAPKAN
A. ANALISA KEADAAN
1. Produksi Padi belum optimal( 5,7 ton GKP/Ha), Dikarenakan :
a. Belum menggunakan benih unggul;
b. Banyaknya Hama Penyakit yang menyerang
c. Pemupukan belum berimbang
2. Produksi Jagung belum optimal(kurang dari 6 ton GKP/Ha), Dikarenakan :
a. Belum menggunakan benih unggul;
b. Banyaknya Hama Penyakit yang menyerang
Pemupukan belum berimbang
3. Produksi Kambing rendah, pertambahan bobot badan harian di bawah 60
gr,dikarenakan :
a. Bibit lokal(Kacangan).
b. Kurang hijauan dimusim kemarau.
c. Teknologi Pakan Alternativ belum dikuasai oleh peternak.
4. Produksi Sapi rendah, pertambahan bobot badan harian di bawah 0,5
kg,dikarenakan :
a. Bibit lokal(Kacangan).
b. Kurang hijauan dimusim kemarau.
c. Teknologi Pakan Alternativ belum dikuasai oleh peternak.
5. Cabe produktifitasnya belum maksimal :
a. Terdapat gejala penyebaran virus kuning walaupun belum begitu besar, dan
juga ada serangan hama lalat buah
b. Masih ada petani yang belum menggunakan benih unggul dan pupuk
berimbang
6. Poktan belum semua aktif,pertemuan belm rutin.
7. Pengembangan nanas terkendala jumlah bibit yang terbaras.
8. Tanaman cacao terserang penggerek batang dan kuncup mengering di musim
kemarau.
10
B. KONDISI YANG DIHARAPKAN
1. Meningkatnya produktifitas Sapi dan Kambing dengan teknologi pakan alternatif
2. Meningkatnya produktifitas Cabe,hasil pembelajaran dapat dimanfaatkan oleh
semua pihak.
3. Meningkatnya produktifitas Padi (7,5 ton GKP//Ha) dengan sistem PTT
4. Petani mengusasai cara perbanyakan bibit nanas yang efektif.
5. Tanaman Jahe bebas dari penyakit layu.
6. Kelompok tani aktif,ada pertemuan rutin.
7. Air dan mata air melimpah dengan penghijauan kakao dan sengon.
11
BAB IV CARA MENCAPAI TUJUAN
A. Visi
Terwujudnya Desa Kembanglimus menjadi Desa yang subur makmur dengan usaha
pertanian, peternakan dan Perkebunan.
B. Misi
a. Kelompok Tani aktif.
b. Meningkatkan Produksi Padi
c. Penyuluhan Budidaya Jagung.
d. Meningkatnya Perekonomian pertanian melalui Budidya Padi dan Jagung
e. Mengemnangkan bibit nanas dengan kultur jaringn..
f. Go Organik
A. Matrik GRAND DESIGN
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
2020 2021 2022 2023 2024
1 SRI / SL PTT Padi X X X X X
2 Optimasi Lahan X X X X X
3 Pelatihan Budidaya dan agribisnis Jagung X X X X X
4 Budidaya Tanaman Kakao X X X
5 Jalan Usaha Tani X
6 Perbaikan Saluran Irigasi X X
7 Budidaya Kambing X X X X
8 Manajemen Poktan/Gapoktan X X X X X
9 Peningkatan Keuangan PUAP X X X X
12
PENUTUP
Programa Penyuluhan Tingkat Desa tahun 2020 ini disusun secara partisipatif
dan terkoordinasi dengan institusi lintas sektoral, oleh karena itu dalam pelaksanaan
kegiatan penyuluhan di lapangan dilaksanakan secara terpadu antara anggota kelompok
tani, pengurus kelompok tani, petugas penyuluh, aparat desa.
Guna mendukung hal tersebut di atas diperlukan profesionalisme petugas
penyuluh dan kesiapan petani pemandu dalam pemberdayaan petani maupun dalam
pemecahan masalah di lapangan. Agar penyuluhan berjalan efektif, efisien dan tepat
waktu maka diperlukan peran serta petani itu sendiri.
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN TINGKAT DESA TH. 2020
15
LAMPIRAN 2
PRA DAN AANNAALLIISSIISS PPRRAA
16
Wonojoyo
SumberejoSerut Dawung
Karangsari
Bigaran
17
ANALISA PETA SUMBER DAYA
No Sumber
Daya Macam Masalah Penyebab Potensi Rekomendasi
1 SDA
a. Lahan sawah
Kekurangan air, kesuburan tanah berkurang
Mata air menurun, pemupukan tidak seimbang, kurangnya pupuk organic,
Luas 22.77 ha
Reboisasi, perbaikan irigasi, pupuk berimbang, pupuk organik
b. Lahan tegal
Kekurangan air, kesuburan tanah berkurang
Mata air menurun, pemupukan tidak seimbang, kurangnya pupuk organik,erupsi merapi
Luas 60,79 ha Reboisasi, perbaikan irigasi, pupuk berimbang, pupuk organik
c. Pekarangan Belum termanfaatkan secara optimal
kurangnya informasi teknologi Luas 25.75 ha Penyuluhan
d. Sumber daya air Musim kemarau debit air kecil, hanya cukup untuk rumah tangga
Penebangan kayu liar Adanya beberapa sumber mata air
Penanaman kembali pohon penahan air (Aren, ringin, dll)
2 SDS a. Gapoktan Pertemuan belum rutin Kesadaran berkelompok kurang ada 1 Gapoktan Penumbuhan kesadaran arti pentingnya berkelompok
b. Poktan
Baru 2 Poktan yang punya pertemuan rutin
Kesadaran berkelompok kurang
Ada 6 Poktan
Penumbuhan kesadaran arti pentingnya berkelompok
3 SDE a. Jalan Rusak, Akses ke lahan pertanian belum ada
Pemakaian melebihi batas, drainase belum berfungsi maksimal
Adanya TPR, SDM kendaraaan yg tonase ↑ dilarang masuk,
perbaikan sistem drainase, JUT
b. Irigasi Rusak/tidak berfungsi Keadaran manusia kurang Adanya dana APBD Sosialisasi, Membuat/ perbaiki saluran Irigasi 900 M
c. Pasar Harga jual petani kurang stabil belum adanya pasar di Desa. adanya pedagang besar. pembentukan koperasi, kemitraan usaha
d. Bank Permodalan belum sampai petani
Prosedur sulit, kurang sosialisasi Ada beberapa Bank di Ibukota kecamatan,LKM PUAP
Sosialisasi
4 SDM a. Petani Penyerapan teknologi masih kurang
Pendidikan yang mayoritas masih rendah Adanya Penyuluh pendamping, petani banyak.
Sosialisasi
5 Komoditas
unggulan
a. Padi Produksi kurang maksimal Penyakit pada tanaman padi, pemupukan blm berimbang
Lahan 3 x tanam, PPL yang sudah bekerjasama dgn Babinsa
SLPTT Padi
b. Cabe Harga cabe rawit turun pada pertengahan panen sampai akhir panen
Kebanyakan petani tanam pada awal musim penghujan dikarenakan belum ada air
Adanya sumber mata air walaupun sedikit
Penyuluhan
c. Kakao Produksi Kakao Masih rendah Sistem Budidaya kurang dipahami Serangan penyakit yang banyak
Dukungan Balkondes Lahan mendukung SDM petani
SL Budidaya Kakao
18
ANALISA BAGAN TRANSEK
19
Penggunaan lahan
Bukit / Lahan Tegal
Pemukiman/ menengah Sawah Irigasi ½ teknis
Vegetasi Cabe Rawit,Kaliandra, Empon2, Sengon laut,Kakao, Jagung, Ketela,Pepaya
Sapi,Kambing,Domba,Rambutan,Albasia,Ayam , Kelapa,pengolahan ketela,Pepaya, Kakao
Padi, Jagung
Pemanfaatan Sebagai tambahan penghasilan Sebagai tambahan penghasilan Sebagai tambahan penghasilan
Masalah
a. Cabe rawit tidak bisa tanam sebelum musim hujan ,pemupukan blm berimbang,blm smua mengaplikasikan hasil pembelajaran P3TIP thn 2010
a. Sapi : Produktifitas rendah,bibit lokal, kurang hijuan,Teknologi pakan alternativ blm dikuasai
a. Produksi Padi dan Jagung belum optimal
b. Bunga kaliandra tidak bisa sepanjang tahun ada
b. Kambing/Domba : Produktifitas rendah,bibit lokal, kurang hijuan,Teknologi pakan alternativ blm dikuasai
b. Air tidak sampai ke sawah
c. Empon2 terserang penyakit layu c. Rambutan :Harga turun saat panen raya c. Irigasi rusak
d.Sengon laut terserang hama: Ulat(daun),Terap (batang),karat batang.
d. Albasia terserang karat puru d. Padi produksi blm optimal,serangan pengerek batang,jamur,penggunaan bibit lokal
e. Jagung produksi blm optimal e. Budidaya Kako Rendah e. Belum ada jalan usaha tani
f. Ketela produksi blm optimal,bibit lokal f. Poktan blm aktif semua f. Pupuk belum berimbang
g. Pepaya :Terserang kutu putih g.Pohon Kelapa: Terserang Arthona
h. HMT belum cukup untuk pakan ternak h. Pepaya :Produksi blm optimal
i. Penebangan blm imbang dgn penanaman i. Belum ada pemanfaatan hasil usaha
Rekomendasi Penyuluhan, Demplot, Pemberian teknologi baru Penyuluhan, Demplot, Pemberian teknologi baru SL PTT, Pembuatan Irigasi, JUT
20
ANALISIS PERANAN DAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN
21
No Nama Lembaga Peran / Fungsinya terhadap masyarakat Tani Rekomendasi
1 Bank Pinjaman modal belum bisa terakses oleh petani PUAP
2 KUD Pelayanan baru terfokus pada pengadaan pupuk Pinjaman modal dengan bunga ringan,juga sangat di butuhkan
bersubsidi petani juga syarat-syarat yang tidak rumit.
3 PPL/ Babinsa Selama ini sudah cukup dekat dalam pendampingan Dengan adanya program UPSUS PAJALE dapat meningkatkan
Usaha petani Produksi Padi Jagung
4 PEMDES Belum ada prioritas dana untuk pertanian mohon kucuran dana pembangunan pertanian
5 Pasar Sangat di butuhkan oleh petani Menginginkan adanya kemitraan yang saling menguntungkan
6 Gapoktan / Poktan Belum ada kesadaran berkelompok yang mendasar, Peningkatan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya hidup
Belum ada poktan yang aktif. berkelompok.
22
KALENDER MUSIMAN
0
100
200
300
400
500
600
J F M A M J J A S O N D
Curah Hujan
0
5
10
15
20
25
30
J F M A M J J A S O N D
Hari Hujan
23
ANALISIS KALENDER MUSIMAN
Jan Feb Mar Apr Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Cabe Cabe Lahan Tegal / sawah 1/2 irigasi
Jagung
Pepaya, ketela,Kayu-kayuan,Rambutan
Jagung / beras Pola makan
Pertanian / Peternakan Aktifitas tenaga kerja
Idul adha
No Peristiwa / kejadian Waktu Rekomendasi
1 Harga cabe menurun pada pertengahan panen - akhir Februari - April Tanam pada bulan September - November
2 Jagung produksinnya rendah April- Mei Kemitraan
3 Peningkatan produksi padi Asep,okmar Gerakan,penyuluhan, SL PTT
5 Serangan kutu putih pada Pepaya ags- des Penyemprotan serentak
6 Tanam Ketela Pohon ags- des Penyediaan bibit unggul
7 Tanam Kayu-Kayuan Nop- Jan Pengadaan bibit 1 Bulan sebelum Tanam
8 Panen raya Buah Rambutan Januari-Februari Menjalin Kemitraan pengolahan hasil
24
MARTIX PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN DESA KEMBANGLIMUS TAHUN 2020
25
26
27
28
29