profil - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101...

173
PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2013

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

PROFIL KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI BARATTAHUN 2008

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2013

Page 2: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju

Telpon : 0426-21027 Fax 0426-22579

Website : dinkes.sulbarprov.go.id

Email : [email protected]; Facebook : Portal Dinkes Sulbar

Diterbitkan oleh :

Page 3: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TIM PENYUSUN

Pengarah Dr.H.Achmad Azis, M.Kes

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Ketua Wahyuddin, SE, M.Kes

Sekretaris Syamsyucri, A.Md.KL

Anggota Rosmianti, SKM

Drg. St. Rahmin Rauf

A. Erieka Novianti, SKM, M.Kes

Wa Ode Nuraisyah, S.Kep

Yulianus Dupa Budi S.Farm

Irham Ibrahim, A.Md.KL

Faisal, ST

Page 4: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

`

KATA SAMBUTAN

Saya menyambut gembira dengan terbitnya “Profil

Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Edisi Tahun 2010. Meskipun

berat dan banyak tantangan di dalam proses pengumpulan data

untuk mengisi profil kesehatan ini, akhirnya bagian data Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berhasil menghimpun data dan

menyusunnya menjadi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Edisi Tahun 2009.

Sebagai provinsi termuda, Sulawesi Barat dalam rangka

mewujudkan cita-cita perjuangan pembentukan provinsi

dibutuhkan akselarasi pembangunan di segala bidang khususnya

pembangunan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan

rakyat seperti di sektor kesehatan guna mengejar ketertinggalan dan

menciptakan kesejahteraan dan kesetaraan. Untuk melaksanakan

program pembangunan yang telah dicanangkan RPJMD 2006-2011,

tentunya dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang integral

disemua bidang pembangunan serta ketersediaan data dan

informasi kesehatan di 5 kabupaten yang akurat, komprehensif serta

bisa diakses dengan cepat dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai

pihak, baik dikalangan aparatur pemerintah maupun masyarakat

pada umumnya, terkhusus bagi perencana, pelaksana dan pengawas

pembangunan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka buku Profil

Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Edisi tahun 2009 yang

diterbitkan oleh bagian data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Barat, patut dihargai dan mendapatkan apresiasi guna memenuhi

kebutuhan informasi dan ekspose kesehatan dan permasalahannya

di 5 kabupaten.

Semoga buku ini yang memuat data dan informasi kesehatan

dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan kedepan, mutunya dapat

lebih ditingkatkan lagi.

Mamuju, Mei 2010

Gubernur Sulawesi Barat

H. ANWAR ADNAN SALEH

Page 5: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

LAMBANG DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

Symbol of Sulawesi Barat Province

VISI :

“Terwujudnya kehidupan masyarakat Sulawesi Barat yang produktif dan terpenuhi hak-hak dasarnya secara merata”

MISI :

“Meningkatkan derajat kehidupan yang layak bagi masyarakat Sulawesi Barat, serta meningkatkan

kesetaraan dengan provinsi lainnya”

MELLETE DIATONGANAN

Page 6: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 1

BAB I

PENDAHULUAN Introduction

isi Pembangunan Kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010

menggambarkan bahwa pada tahun 2010 bangsa Indonesia hidup

dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta

mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pembangunan kesehatan adalah salah satu sektor pembangunan daerah

yang sangat penting, mengingat dalam Indikator Pembangunan Manusia

(IPM) kesehatan merupakan faktor penunjang yang sangat vital didalam

kemampuan kualitas manusianya. Dalam konsep pembangunan di Provinsi

Sulawesi Barat yang terdiri dari 4 Strong Point yaitu :

1. Pengentasan kemiskinan,

2. Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan dan Kesehatan,

3. Revitalisasi Pertanian,

4.Pembangunan Infrastruktur, pembangunan kesehatan masuk dalam

program utama mengingat kondisi kesehatan masyarakat khususnya di

Sulawesi Barat yang perlu mendapat prioritas.

Untuk mengetahui pembangunan kesehatan yang dilaksanakan, maka

diperlukan adanya sistem yang dikembangkan untuk mengetahui tolak

ukur dalam menilai sejauh mana pembangunan kesehatan. Sistem informasi

kesehatan melalui beberapa kegiatan pengumpulan data baik yang secara

primer maupun secara sekunder dilapangan adalah sistem yang tepat untuk

mengevaluasi sekaligus mengukur sejauh mana keberhasilan pembangunan

kesehatan yang telah dilaksanakan dan sebagai bahan untuk membuat

perencanaan program kegiatan kesehatan ditahun berikutnya.

Profil Kesehatan Provinsi bertujuan untuk mengumpulkan data,

memonitoring, dan mengolah data yang selanjutnya sebagai bahan evaluasi

untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian program kesehatan.

Selain itu profil provinsi juga merupakan input yang penting bagi

penyusunan profil kesehatan ditingkat nasional untuk penyusunan profil

kesehatan nasional.

V

Page 7: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 2

Profil kesehatan merupakan gambaran kesehatan di Provinsi selama

periode tahun 2008 melalui pengumpulan, pengolahan, analisis serta

publikasi data. Berbagai program yang dilaksanakan seperti promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam bentuk kegiatan Peningkatan KIA,

Pencegahan penyakit, Perbaikan status Gizi, Penyediaan dan pengawasan

kualitas Air Bersih serta TTU , TPM , kegiatan penyuluhan serta kegiatan

kesehatan lainnya. Untuk menilai hasil kegiatan tersebut mengukur dengan

menggunakan Indikator Angka kematian bayi, balita, Ibu dan Kesakitan

serta Hasil cakupan Program selama setahun.

Page 8: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 3

A. Keadaan Geografi /Geographical condition

1. Letak dan Luas

rovinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Mamuju terletak antara 00 12’-

30 38’00’’ Lintang Selatan/South Latitude dan 1180 43’15’’ - 1190 54’3’’

Bujur Timur/East Longitude, Provinsi Sulawesi Barat wilayahnya berbatasan

dengan :

Sebelah Utara/in the Northern side by : Sulawesi Tengah

Sebelah Timur/ in the Eastern side by : Sulawesi Selatan

Sebelah Barat/ in the Western side by : Selat Makassar

Sebelah Selatan/ in the Southern side by : Sulawesi Selatan Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat tercatat 810,405 Km2 yang meliputi

5 (lima) Kabupaten, dimana Kabupaten Polewali Mandar dengan luas wilayah

2,022 Km2, Kabupaten Mamasa dengan luas wilayah 2,985 Km2, Kabupaten

Mamuju Utara dengan luas wilayah 3,044 Km2, Kabupaten Majene 948 Km2,

dan Kabupaten Mamuju 8,222 Km2. Kabupaten Mamuju adalah kabupaten

terluas. Luas kabupaten tersebut 48% dari seluruh wilayah Provinsi Sulawesi

Barat. Sementara kabupaten Majene adalah Kabupaten terkecil dengan luas

wilayah 948 Km2.

Grafik 1.

Sumber : BPS Kabupaten

Faktor yang paling berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan adalah

masih banyaknya daerah yang sulit dijangkau yang disebabkan oleh medan

yang berat karena melalui sungai, pulau terpencil yang harus ditempuh 2-3 hari

dan ada juga daerah pegunungan yang harus dilewati dengan kuda. Disamping

itu masih ada sekelompok masyarakat yang sukar berinteraksi dengan dunia

BAB II

GAMBARAN UMUM General Perspektif

P

Page 9: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 4

luar dan menutup diri dari perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan

termasuk intervensi pelayanan kesehatan ke daerah mereka seperti pelayanan

imunisasi, pentingnya hidup bersih dan sehat, pemeriksaan ibu hamil, bayi dan

balita dan pelayanan kesehatan lainnya.

2. Tofografi

Wilayah Provinsi Sulawesi Barat terdiri atas dataran tinggi dan rendah. Di

Sulawesi Barat terdapat 193 buah gunung dan yang tertinggi adalah Gunung

Ganda Dewata dengan ketinggian 3.037 meter diatas permukaan laut. Gunung

ini berdiri tegak di Kabupaten Mamuju. Umumnya ditiap Kabupaten memiliki

beberapa perbukitan dan pegunungan yang berpotensi dijadikan cadangan

untuk ekosistem guna mendukung pembangunan berwawasan lingkungan, juga

memiliki garis pantai yang merupakan daerah dataran rendah yang berpotensi

untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan darat dan laut

seperti di Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten

Majene.

Jumlah sungai yang mengalir di Wilayah Sulawesi Barat tercatat sekitar 8

aliran sungai, dengan jumlah aliran yang terbesar di Kabupaten polewali

Mandar, yakni 5 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada dua yaitu sungai

yakni Sungai Saddang yang mengalir meliputi Kabupaten Tana Toraja,

Page 10: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 5

Enrekang, Pinrang dan polewali Mandar serta Sungai Karama di Kabupaten

Mamuju. Panjang kedua sungai tersebut masing-masing 150 km.

B. Iklim/Climate

Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya

tempat tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun

2008 suhu udara maksimum terjadi di Stasiun Meteorologi Kabupaten Majene,

yaitu sebesar 34,2°C , sedangkan suhu udara minimum yaitu sebesar 22,4°C.

Provinsi Sulawesi Barat mempunyai kelembaban udara relative tinggi,

dimana pada tahun 2008 rata-rata berkisar antara 76,5 persen sampai 82,8 persen.

Sedangkan kecepatan angin hampir diseluruh wilayah kabupaten di Sulawesi

Barat umumnya merata setiap bulannya, yaitu berkisar 5 km/jam hingga 14

km/jam. Data suhu minimum dan maksimum serta posisi Stasiun Pengamatan,

arah dan kecepatan angin serta kelembaban udara selengkapnya disajikan pada

tabel berikut ini :

Tabel 1. Rata-rata Temperatur, Kelembaban Nisbi dan Rata-rata Penyinaran Matahari tahun 2008

Page 11: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 6

Tabel 2. Rata-rata Kecepatan Angin dan Arah Angin Tahun 2008

Dengan Kelembaban udara yang relative tinggi dan adanya 2 musim yaitu

musim hujan dan musim kemarau menjadikan daerah ini masih sering terjadi

penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan seperti DBD, Malaria, TBC, ISPA,

diare dan peyakit lainnya.

C. Pemerintahan/Government

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menaungi 5 daerah tingkat II dengan

wilayah berstatus Kabupaten. Dari 5 Kabupaten tersebut, didalamnya terdapat

66 wilayah kecamatan dan 602 desa/kelurahan pada tahun 2008. Kabupaten

yang paling banyak kecamatan adalah Kabupaten Mamuju dengan 15

kecamatan, sedangkan Kabupaten yang mempunyai jumlah kecamatan paling

sedikit adalah Kabupaten Majene yang hanya hanya memiliki 8 kecamatan.

Kabupaten Mamuju adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Barat. Diantara

Kabupaten, yang paling jauh jaraknya dari Ibu Kota Provinsi adalah Kabupaten

Mamuju Utara dengan jarak 276 Km dan yang terdekat adalah Kabupaten

Majene dengan jarak 143 Km. Lebih lengkapnya Jarak antara Kabupaten ke

Provinsi dan Jarak antar Kabupaten dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.

Page 12: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 7

Tabel 3. NAMA IBUKOTA DAN JARAK KE IBOKOTA PROVINSI

No. KABUPATEN NAMA IBUKOTA

KABUPATEN JARAK KE IBUKOTA PROVINSI

(km)

1 POLMAN Polewali 199

2 MAMASA Mamasa 292

3 MAMUJU UTARA Pasangkayu 276

4 MAJENE Majene 143

5 MAMUJU Mamuju 0 Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Barat

Tabel 4. JARAK ANTAR KABUPATEN DI PROVINSI SULAWESI BARAT (km)

POLMAN MAMASA MATRA MAJENE MAMUJU

POLMAN 0 93 475 56 199

MAMASA 93 0 568 149 292

MATRA 475 568 0 419 276

MAJENE 56 149 419 0 143

MAMUJU 199 292 276 143 0

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Barat

D. Kependudukan/Population

a. Pertumbuhan Penduduk/Population Growth

Pertumbuhan penduduk terus meningkat setiap tahunnya di mana

Pertumbuhan Alami penduduk umumnya dipengaruhi oleh dua faktor yakni

natural increase yaitu jumlah kelahiran dan kematian serta net increase di mana

di dalamnya termasuk juga migrasi masuk dan keluar. Tingginya angka

kelahiran dan migrasi masuk dibandingkan dengan kematian serta migrasi

keluar menjadi penyebab terjadinya peningkatan jumlah penduduk.

Penduduk merupakan objek sekaligus subjek dalam proses

pembangunan itu sendiri. Penduduk tidak saja menjadi sasaran tetapi juga

menjadi pelaksana dari pembangunan. Dengan demikian pemahaman akan

dinamika kependudukan yang meliputi jumlah, komposisi dan distribusi

penduduk menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui sebagai data dasar

Page 13: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 8

pada tahapan perencanaan pembangunan termasuk pembangunan bidang

kesehatan.

Pada tahun 2008, perkiraan jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat

sebesar 1.053.307 jiwa yang tersebar di 5 Kabupaten dengan perkiraan laju

pertumbuhan penduduk sebesar 1,8 % (sumber BPS Provinsi Sulbar). Penduduk ini

terdiri dari 529.353 jiwa (50,26 persen) laki-laki dan 523.954 jiwa (49,75 persen)

perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti

dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan

penduduk selama 6 tahun (2003 – 2008) menurut BPS Provinsi Sulawesi Barat tahun

2008 sebesar 1,8%.

Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Barat dari tahun 2004-2008 mengalami

peningkatan. Keadaan ini nampak dari data Statistik, jumlah penduduk pada

tahun 2004 sebanyak 969,649 jiwa , tahun 2005 sebanyak 969,429 jiwa, tahun

2006 sebanyak 1,001,199 jiwa dan tahun 2007 sebanyak 1,016,663 jiwa

sedangkan tahun 2008 sebanyak 1,053,307 jiwa. Ini berarti sejak tahun 2004 –

2008 mengalami peningkatan sebanyak 83,658 jiwa. Grafik perkembangan

penduduk Sulawesi Barat selama 4 tahun terakhir selengkapnya dapat dilihat

pada grafik 2 di bawah ini :

Grafik 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Sulawesi Barat Tahun 2004-2008

Sumber : BPS 5 Kabupaten

b. Kepadatan Penduduk/Population Density

Pertambahan penduduk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,

hal ini akan memberikan pengaruh penting bagi kesehatan manusia. Di mana

kondisi lingkungan pemukiman yang padat menyebabkan penghuni

pemukiman tersebut rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan

lingkungan.

Page 14: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 9

Berdasarkan data dari BPS 5 Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat

tahun 2008 menunjukkan bahwa sejalan dengan peningkatan jumlah

penduduk maka Angka Kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan.

Jumlah Rumah Tangga terbagi ke dalam 248,754 rumah tangga, dimana rata-

rata jumlah anggota rumah tangga sebesar 4 – 5 jiwa. Kabupaten Polewali

Mandar merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar, yaitu

sebesar 371,420 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 183,66 jiwa

per Km2. Sedangkan yang terkecil adalah Kabupaten Mamuju Utara sebesar

103,334 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata di Sulawesi Barat sebesar 61,16

jiwa per Km2.

Tabel 5. Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten tahun 2008

NO

KABUPATEN LUAS

WILAYAH (km2)

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH RUMAH

TANGGA

RATA-RATA JIWA/RUMAH

KEPADATAN PENDUDUK

/km2

1 2 3 4 5 6 7

1 Polewali Mandar

2,022 371,420 79,768 21.48 183.66

2 Mamasa 2,985 124,433 29,645 23.82 41.69

3 Mamuju Utara 3,044 103,334 34,100 33.00 33.95

4 Majene 948 148,647 30,336 20.41 156.83

5 Mamuju 8,222 305,473 74,905 24.52 37.15

JUMLAH (KAB/KOTA)

17,221 1,053,307 248,754 23.62 61.16

Sumber : BPS 5 Kabupaten

c. Struktur Umur dan Sex rasio / Age Compotition & Sex ratio

Pengelompokkan umur ( struktur umur ) sangat penting dalam

informasi perencanaan kesehatan terutama dalam pengalokasian dana,

pelayanan kesehatan guna mengantisipasi berbagai masalah yang terkait

dengan usia seseorang misalnya bayi, balita, remaja, dan Usila.

Perbedaan usia menyebabkan pula perbedaan resiko terhadap

timbulnya penyakit, sehingga pada umur tertentu perlu mendapat perhatian

serius terhadap pelayanan kesehatan.

Penduduk Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2008 berjumlah

1,053,307 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 529,353 jiwa dan perempuan

sebanyak 524,954 jiwa, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 101 yang berarti

bahwa diantara 100 perempuan, 101 laki-laki.

Sementara itu, untuk mengetahui struktur atau susunan penduduk di

Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat dari komposisi penduduk menurut

Page 15: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 10

kelompok umur dan jenis kelamin. Berdasarkan piramida penduduk pada

Grafik 3, struktur penduduk Provinsi Sulawesi Barat tergolong penduduk

muda. Persentase penduduk umur muda relative lebih banyak daripada

penduduk umur tua.

Grafik 3.

Sumber : BPS 5 Kabupaten

Dari Grafik Penduduk diatas terlihat, Kelompok umur terbesar berada

pada kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 144,696 jiwa, yang terdiri dari

68,986 perempuan dan 75,710 laki-laki. Sedangkan kelompok umur terkecil

berada pada kelompok umur 65-69 tahun yaitu sebanyak 16,302 jiwa, yang

terdiri dari 8,105 laki-laki dan 8,197 perempuan.

E. Sosial Ekonomi/Social Economics

a. Tingkat Pendidikan/ Education Degree

Salah satu indikator yang di gunakan untuk mengukur tingkat

pembangunan Sumber Daya Manusia dalam suatu daerah adalah tingkatan

pendidikan. Tingkat Pendidikan sebagai faktor predisposing terhadap

perubahan perilaku khususnya bagi pengetahuan tentang kesehatan,

sehingga diharapkan masyarakat yang berpendidikan memiliki kesadaran

yang tinggi pula dalam perilaku hidup sehat . Kondisi Provinsi Sulawesi

Barat dimana pada umumnya tingkat pendidikan masyarakatnya masih

Page 16: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 11

rendah sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dalam

penyampaian inovasi-inovasi kesehatan.

Data penduduk di Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju

Utara berdasarkan tingkat pendidikan sesuai dengan pendidikan formal,

umumnya tamatan SD/MI menunjukkan angka tertinggi yaitu Mamasa

19,997 jiwa dan Mamuju Utara 19,878 jiwa dan yang terrendah adalah

Kabupaten Majene yaitu 2,796 jiwa. Dua Kabupaten lain yaitu Polewali

Mandar dan Mamuju masih kosong datanya. Sedangkan tingkat pendidikan

tamatan Akademi dan Diploma di 2 Kabupaten yaitu Mamasa dan Majene

yang terrendah yaitu masing-masing 745 jiwa dan 406 jiwa.

Grafik 4. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2008

Sumber : BPS 5 Kabupaten

Data pendidikan penduduk berumur 10 tahun keatas berdasarkan

pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Provinsi Sulawesi Barat ( sumber

BPS 5 Kabupaten tahun 2008) ; bahwa persentase penduduk yang lulusan

SD adalah terbesar yaitu 43,01%, lulusan SLTP sebesar 15,92% dan lulusan

SLTA sebesar 10,62%, Diploma 1,16% dan Universitas 1,57%. Berikut grafik

jumlah penduduk yang berumur 10 tahun keatas menurut pendidikan yang

ditamatkan di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008.

Page 17: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 12

Grafik 5.

Sumber : BPS 5 Kabupaten

b. Angkatan Kerja/Labor Force

Penduduk Usia Kerja (PUK) didefinisikan sebagai penduduk yang

berumur 15 tahun ke atas. Penduduk Usia Kerja terdiri dari Angkatan Kerja

dan bukan Angkatan Kerja. Mereka yang termasuk Angkatan Kerja adalah

penduduk yang bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan, sedang bukan

Angkata Kerja adalah mereka yang bersekolah, mengurus rumah tangga

atau melakukan kegiatan lainnya. Penduduk Usia Kerja di Sulawesi Barat

pada tahun 2008 berjumlah 737,861 jiwa. Dari seluruh penduduk usia kerja,

yang termasuk angkatan kerja berjumlah 194,442 jiwa atau 67 persen dari

seluruh Penduduk Usia Kerja.

Dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah 494,442 jiwa tercatat

bahwa 19,293 orang dalam status mencari pekerjaan. Dari angka tersebut

dapat dihitung tingkat pengangguran terbuka Sulawesi Barat pada tahun

2008, yakni sebesar 3,90 persen. Angka ini merupakan rasio antara mencari

pekerjaan dan jumlah angkatan kerja. Masih tingginya angka pengangguran

jelas mempengaruhi derajat kesehatan di Sulawesi Barat. Selengkapnya

perbandingan angka pengangguran di 5 Kabupaten tahun 2008 dapat

dilihat pada grafik 6 di bawah ini.

Page 18: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 13

Grafik 6.

Sumber : Dinas tenaga kerja dan transmigrasi Prov.Sulbar tahun 2008

Dilihat dari segi lapangan usaha, sebagian besar penduduk Sulawesi

Barat bekerja di sektor pertanian yang berjumlah 300,504 orang atau 78,52

persen dari jumlah penduduk yang bekerja.

c. Pendapatan Perkapita/Income percapita

Peningkatan pendapatan baik secara langsung maupun tidak

langsung akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat akan semakin

membaik.

Angka perkapita adalah angka yang dapat dijadikan indikator untuk

mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah. Angka

Perkapita Bruto (atas dasar harga berlaku) Provinsi Sulawesi Barat pada

tahun 2008 adalah sebesar 7,543,953 rupiah. Dalam grafik 7 Angka

Perkapita Bruto di ulawesi Barat sejak tahun 2004 – 2008 terlihat ada

kenaikan, namun dampak dari kebijakan kenaikan BBM Tahun 2008 cukup

berpengaruh terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Kenaikan BBM

ini menyebabkan sebagian besar harga bahan pokok juga ikut naik. Dampak

langsung yang dirasakan masyarakat yaitu menurunnya kualitas gizi

masyarakat khususnya keluarga miskin, enggannya masyarakat berobat ke

sarana pelayanan kesehatan karena tarif transportasi yang juga ikut naik.

Page 19: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 14

Grafik 7. Angka Perkapita Bruto Di Sulawesi Barat (Rupiah) 2004-2008

. Sumber : Bps Sulbar 2008

d. Kemiskinan/Poverty

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata

pengeluaran per kapita perbulan berada di bawah garis kemiskinan. Jumlah

Penduduk Miskin di Sulawesi Barat sejak Maret 2007 sampai Maret 2009

mengalami penurunan, yakni berturut-turut sebesar 19,03 persen (189,9 ribu

orang); 16,73 persen (171,1 ribu orang); dan 15,29 persen (158,2 ribu orang).

Dibandingkan keadaan Maret 2007 sampai Maret 2009, jumlah penduduk

miskin menurun sekitar 31,700 orang, dengan laju penurunan relative rata-

rata sekitar 1,87 persen pertahun.

Secara relative dalam kurun waktu tiga tahun penduduk miskin

menurun cukup signifikan sekitar 3,74 persen, yaitu dari 19,03 persen pada

Maret 2007 menjadi 15,29 persen pada Maret 2009. Sisa penduduk miskin

sejumlah hampir 158,2 ribu penduduk tersebut masih cukup besar bagi

Sulawesi Barat yang penduduknya masih sangat sedikit (sekitar 1 jutaan).

Jadi merupakan hal yang dapat dimengerti jika derajat kesehatan Sulawesi

Barat masih rendah, selain karena provinsi yang masih muda juga karena

faktor kemiskinan yang cukup besar.

Page 20: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 15

Tabel 6. Jumlah Penduduk Miskin Sulawesi Barat (Kota & Desa)

Page 21: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 16

BAB III

PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH Regional Development Health

A. Dasar asar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenara dan aturan pokok

yang menjadi landasan untuk berfikir dan bertindak dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Dasar-dasar berikut ini merupakan

landasan dalam penyusunan visi, misi, strategi dan sebagai petunjuk pokok

pelaksanaan pembangunan kesehatan :

I. Perikemanusiaan

Setiap kegiatan, proyek dan program kesehatan harus berlandaskan

perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

II. Pemberdayaan dan Kemandirian

Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja obyek

namun sekaligus pula subyek kegiatan, proyek, program kesehatan.

Segenap komponen bangsa bertanggungjawab untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta

lingkungannya. Setiap kegiatan, proyek dan program kesehatan harus

mampu membangkitkan peran serta individu, keluarga dan masyarakat

sedemikian rupa sehingga setiap individu, keluarga dan masyarakat dapat

menolong dirinya sendiri. Dengan dasar ini setiap individu, keluarga dan

masyarakat melalui kegiatan, proyek dan program kesehatan difasilitasi

agar mampu mengambil keputusan yang tepat ketika membutuhkan

pelayanan kesehatan. Masyarakat harus mau bahu membahu menolong

siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas

kesehatan yang sesuai kebutuhan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Di

lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan

agar mampu memberikan pertolongan kesehatan yang berkualitas,

terjangkau sesuai dengan norma social budaya setempat serta tepat waktu.

III. Adil dan Merata

Kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas,

terjangkau dan tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan ras,

D

Page 22: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 17

golongan, agama dan status sosial ekonomi seorang individu, keluarga atau

sekelompok masyarakat. Pembangunan kesehatan yang cenderung urban-

based harus terus diimbangi dengan upaya-upaya pelayanan kesehatan

yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun yang bersifat satelit

pelayanan. Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat menjangkau

kantong-kantong penduduk resiko tinggi yang merupakan penyumbang

terbesar kejadian sakit dan kematian. Kelompok-kelompok penduduk

inilah yang sesungguhnya lebih memberikan pertolongan karena selain

lebih rentan terhadap penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih

sedikit.

IV. Pengutamaan dan Manfaat

Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan/atau

kesehatan dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan harus

mengutamakan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Kegiatan, proyek dan program kesehatan diselenggarakan agar

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek dan program kesehatan

diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar

profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh kebutuhan dan kondisi

spesifik daerah.

B. Visi

Visi merupakan cara pandang kedepan dengan memperhatikan factor-faktor

kekuatan, kelemahan dan peluang guna menghadapi ancaman yang menantang

dimasa depan. Visi sangat berguna bagi suatu instansi karena merupakan

gambaran kebijakan kedepan kemana arah instansi harus dibawa agar bisa

eksis, antisipatif dan inovatif.

Dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Barat harus dengan seksama memperhatikan dasar-dasar

pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, yaitu : a.

Perikemanusiaan, b. Pemberdayaan dan Kemandirian, c. Adil dan Merata, d.

Pengutamaan dan Manfaat : Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu

dan mengikuti perkembangan IPTEK.

Page 23: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 18

Dengan memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut dan

untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2009

tentang Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Kesehatan Yang Berkualitas

dan juga mempertimbangkan perkembangan serta masalah dan kecenderungan

yang dihadapi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, maka visi Dinas

Kesehatan Provinsu Sulawesi Barat adalah “ TERWUJUDNYA MASYARAKAT

SULAWESI BARAT YANG SEHAT MAJU DAN AMANAH”.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat diharapkan dapat dan mampu

mendorong, membimbing, membina, memfasilitasi dan mengembangkan

pelaksanaan pembangunan kesehatan menuju masyarakat yang maju dan

amanah. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dapat menjadi katalisator

dan dinamisator yang mempercepat pencapaian pembangunan kesehatan dan

dapat memberikan pelayanan yang mampu mengantar masyarakat Sulawesi

Barat untuk siap bersaing secara global.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat juga diharapkan sebagai

pendorong pelayanan terbaik diantara sektor terkait dalam pembangunan

kesehatan di Sulawesi Barat. Peningkatan status kesehatan Sulawesi Barat

diharapkan dapat dan mampu mendongkrak status kesehatan secara nasional.

C. MISI

Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran

organisasi kesehatan di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Barat, yang

bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Untuk mewujudkan hal

tersebut ada lima misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan

dimasing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu :

I. Meningkatkan Jangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama

dalam memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa

memandang perbedaan suku, golongan, agama dan status sosial

ekonominya. Memeliharan dan meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bahwa salah satu

tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersediannya pelayanan

kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau oleh masyarakat.

Page 24: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 19

II. Menjamin Pemerataan Sumber Daya Kesehatan

Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna

dan berdaya guna, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memfasilitasi

upaya pemerataan sumberdaya kesehatan yang diperlukan oleh semua

pelaku pembangunan kesehatan. Keterjaminan sumber daya manusia

kesehatan dilaksanakan dengan memacu keprofesionalisme dan kecukupan

SDM serta standarisasi kepegawaian di setiap kabupaten dan provinsi.

Melalui proses percepatan pengembangan SDM dengan pendidikan teknis

kesehatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan, perekrutan tenaga-

tenaga kesehatan tingkat strata dua yang memiliki keahlian mengolah dan

menganalisa data kesehatan. Penyediaan kebutuhan tenaga kesehatan

sesuai dengan indikator-indikator pencapaian tujuan cabinet Indonesia

bersatu hingga tahun 2009, sehingga akan tersedia tenaga kesehatan yang

bermutu dan mencukup, terdistribusi secara adil serta didayagunakan

secara efektif dan efesien untuk mengejar ketertinggalan dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan.

III. Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup Sehat

Peran aktif masyarakat termasuk swasta, sangat penting dan akan

menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Barat dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat,

sehingga masyarakat dapat berperan sebagai subyek pembangunan

kesehatan. Diharapkan masyarakat termasuk swasta dapat berpartisipasi

aktif dalam melayani (to serve), melaksanakan advokasi (to advocate) serta

mengkritisi (to watch) pembangunan kesehatan baik secara individu,

kelompok maupun bersama masyarakat luas.

Potensi masyarakat termasuk swasta, baik berupa organisasi, upaya,

tenaga, dana, sarana, teknologi serta mekanisme pengambilan keputusan

merupakan aset yang cukup besar yang perlu digalang. Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Barat menggerakkan Dinas Kesehatan Kabupaten untuk

secara aktif memberdayakan masyarakat.

IV. Mendorong Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Daerah

Tertinggal dan Daerah Perbatasan

Disamping berperan dalam pembinaan dan pengembangan pembangunan

kesehatan sesuai keperluan secara nasional dan wilayah. Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Barat melakukan pula pelaksanaan pembangunan

Page 25: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 20

pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, penanggulangan masalah

kesehatan akibat bencana, penanggulangan penyakit menular dan

gangguan gizi, promosi kesehatan, pembangunan kesehatan didaerah

terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan serta pendayagunaan tenaga

kesehatan daerah terpencil.

V. Menciptakan Manajemen Kesehatan Yang Akuntabel

Manajemen yang akuntabel merupakan syarat mutlak terselenggaranya

fungsi-fungsi administrasi kesehatan dapat terselenggaran secara efektif

dan efesien. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berupaya

melaksanakan program-programnya berdasar pada siklus perencanaan

dan menciptakan akuntabilitas keuangan dengan menyediakan pelaporan

keuangan secara periodik dan dapat diakses oleh masyarakat.

Penyelenggaraan manajemen kesehatan yang akuntabel dengan

menerapkan tata penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

governance), diharapkan upaya pembangunan kesehatan di Provinsi

Sulawesi Barat dapat dipertanggungjawabkan kepada semua lapisan

masyarakat.

D. TUJUAN

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Barat, maka tujuan yang akan dicapai adalah terwujudnya derajat

kesehatan yang optimal, yang ditandai oleh penduduk yang memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas secara

adil dan merata, serta membaiknya perilaku dan lingkungan hidup yang

kondusif menuju Sulawesi Barat yang Maju dan Amanah.

E. STRATEGI

Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Barat pada tahun 2011, dan sesuai misi yang telah ditetapkan, maka dalam

periode 2006-2011 akan ditempuh strategi sebagai berikut :

I. Mewujudkan Komitmen Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Program pembangunan kesehatan harus memberikan kontribusi yang

positif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya pada dua hal. Pertama,

terhadap pembentukan lingkungan sehat, adalah amat diharapkan setiap

program kesehatan yang diselenggarakan di Sulawesi Barat dapat

Page 26: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 21

memberikan kontribusi yang positif terhadap terbentuknya lingkungan dan

perilaku sehat tersebut. Secara mikro, semua program kesehatan yang

sedang atau akan diselenggarakan harus dapat makin mendorong

meningkatnya derajat kesehatan seluruh anggota masyarakat untuk

pencapaian masyarakat sehat menuju Sulawesi Barat yang maju dan

amanah.

Agar masyarakat dan swasta dapat berperan aktif dalam

pembangunan kesehatan, maka perlu dilakukan upaya sosialisasi, orientasi,

kampanye dan pelatihan sehingga semua pihak yang terkait (stakeholders)

memahami dan mampu melaksanakan pembangunan berwawasan

kesehatan. Dinas Kesehatan Sulawesi Barat juga melakukan fasilitasi kepada

daerah kabupaten, dalam melaksanakan sosialisasi dan advokasi

pembangunan kesehatan didaerah.

II. Profesionalisme Unit Kerja

Untuk terselenggaranya pelayanan yang berkualitas, perlu didukung

oleh penerapan pelbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran. Untuk

terwujudnya pelayanan kesehatan professional, pengembangan sumber

daya manusia kesehatan mempunyai peranan yang amat penting.

Setiap program yang diselenggarakan oleh masing-masing unit kerja

dilaksanakan secara efesien dan efektif, dengan strategi profesi, dengan

strategi profesionalisme standar pelayanan minimal yang telah ditargetkan

dapat tercapai.

III. Mempercepat Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas di Daerah Terpencil dan Kepulauan dengan Strategi Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Mengingat keadaan social-ekonomi dan keadaan geografi Provinsi

Sulawesi Barat yang terdiri dari lima Kabupaten dengan kriteria daerah

terpencil dan tertinggal maka perlu perlu pemerataan pembangunan sarana

dan prasarana kesehatan membangun Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan

penempatan tenaga kesehatan didaerah yang sulit dijangkau oleh pelayanan

kesehatan.

IV. Melaksanakan Jejaring Pembangunan Kesehatan

Permasalahan kesehatan merupakan upaya yang kontinyu dan harus

dikelola secara holistic serta tidak bisa dipisah-pisahkan menurut jenjang

Page 27: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 22

administrasi kepemerintahan, sehingga perlu dikembangkan Jejaring

pembangunan dan upaya kesehatan secara wilayah.

F. KEBIJAKAN

Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat maka peran Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Barat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan

berdasarkan pada kebijakan sebagai berikut :

I. Peningkatan Kemitraan Lintas Sektor, Program dan Kabupaten

Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan,

diperlukan kerjasama lintas sektor yang mantap. Demikian pula optimalisasi

pembangunan yang berwawasan kesehatan yang mendukung tercapainya

tujuan pembangunan kesehatan, menuntut adanya penggalangan kemitraan

lintas sektor dan segenap potensi bangsa. Kebijakan dan pelaksanaan

pembangunan sektor lain perlu memperhatikan dampak dan mendukung

keberhasilan pembangunan kesehatan. Untuk itu upaya sosialisasi masalah-

masalah dan upaya pembangunan kesehatan kepada sektor lain perlu

dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Kerjasama lintas sector

harus dilakukan sejak perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan

pengendalian sampai pada pengawasan dan penilaiannya.

II. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas

Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Barat akan efektif dan efesien bila upaya pengawasan terus

ditingkatkan intensitas dan kualitasnya melalui pemantapan system dan

prosedur pengawasan. Pelaksanaan pengawasan tersebut dilaksanakan

secara komprehensif dan berbasis kinerja.

III. Peningkatan Kemampuan Daerah Kabupaten

Di era desentralisasi dan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah,

peran pemerintah daerah sangat penting dan menentukan dalam

pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Oleh karenanya kemampuan

daerah dalam manajemen kesehatan yang mencakup administrasi

kesehatan, pengembangan system informasi kesehatan, hokum atau

peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan, penelitian dan

pengembangan kesehatan perlu ditingkatkan. Pemerintah daerah harus

mampu mengemban tugas-tugas pembangunan kesehatan yang merupakan

Page 28: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 23

urusan rumah tangganya melalui desentralisasi pembangunan kesehatan

dengan sumberdaya sendiri, dana dekonsentrasi dan dana pembantuan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memfasilitasi pemerintah daerah

kabupaten dalam penyusunan sistem kesehatan daerah, rencana

pembangunan kesehatan, serta penyelenggaraan pembangunan kesehatan

daerah.

IV. Pemberdayaan Masyarakat dan Dunia Usaha

Dalam era reformasi, masyarakat dan dunia usaha harus berperan

aktif dalam pembangunan kesehatan yang dimulai sejak penyusunan

berbagai kebijakan pembangunan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat

dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu secara mandiri

menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan

pelayanan kesehatan. Kemitraan dengan swasta diarahkan pada

pengembangan upaya kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan peran

swasta dalam upaya kesehatan masyarakat.

V. Peningkatan Kemampuan Daerah Kabupaten

Agar pembangunan kesehatan dapat terselenggara secara berhasil

guna dan berdaya guna, diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang

bermutu dan berakhlak baik. Dalam pengembangan sumber daya manusia

kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan

perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dalam lingkup

wilayah, da dilakukan secara terintegrasi dan terpadu dengan rencana

pengadaannya, serta pendayagunaannya yang adil dan merata.

Pengembangan sumber daya manusia kesehatan dilakukam melalui

pemantapan kerja sama lintas sektor dan peran aktif masyarakat dan swasta.

Pengebangan sumber daya manusia kesehatan juga diarahkan agar

mempunyai daya saing yanh kuat dalam menghadapi globalisasi yang

merupakan tantangan sekaligus peluang pembangunan kesehatan.

VI. Pengembangan Sumberdaya Pembiayaan dan Sarana dan Prasarana

Guna menjamin ketersediaan sumberdaya pembiayaan kesehatan,

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan advokasi dan

sosialisasi kepada semua penyandang dana, baik pemerintah maupun

masyarakat termasuk swasta dalam upaya menggalang sumber-sumber

pembiayaan kesehatan, sehingga dapat tersedia pembiayaan kesehatan

Page 29: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 24

dalam jumlah yang mencukupi dan teralokasikan secara adil serta dapat

dimanfaatkan secara efektif, efisien dan akuntabel.

Anggaran Departemen Kesehatan bersumber APBN, disamping

dipergunakan untuk pembinaan dan pengembangan pembangunan

kesehatan, juga diarahkan untuk pelayanan kesehatan bagi penduduk

miskin, membantu daerah dalam penanggulangan masalah kesehatan

akibat bencana, pembangunan di daerah terpencil, perbatasan,peningkatan

surveilans dan penanggulangan penyakit menular dan gangguan gizi,

promosi kesehatan serta pendayagunaan tenaga kesehatan. Anggaran

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat diharapkan terus meningkat dan

digunakan sesuai prioritas yang ditetapkan. Untuk menjamin sumber daya

obat dan perbekalan kesehatan, dilaksanakan penyediaan dan distribusi

obat dan perbekalan kesehatan, sehingga akan tersedia obat dan perbekalan

kesehatan yang aman, bermutu, dan bermanfaat, serta terjangkau oleh

segenap lapisan masyarakat

VII. Peningkatan Kemampuan Daerah Kabupaten

Sesuai dengan paradigna sehat, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Barat harus memberikan pengutamaan pada upaya kesehatan masyarakat

yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan upaya kesehatan

perorangan. Di samping itu upaya kesehatan bagi penduduk miskin,

penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, penanggulangan

masalah gizi pada balita dan ibu, serta pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular yang mempunyai komitmen regional dan global, promosi

kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan perlu mendapat

pengutamaan dan penanganan secara wilayah, tanpa mengabaikan kerja

sama yang sinergis dengan pemerintah daerah kabupaten dan masyarakat

termasuk swasta. Untuk dapat mencapau sasaran yang ditetapkan,

dipandang penting diadakan percepatan dari upaya-upaya kesehatan

termasuk diatas.

G. PROGRAM DAN KEGIATAN

Dengan mengacu pada visi, misi dan strategi tersebut diatas, maka

untuk mewujudkannya selanjutmnya dijabarkan dalam berbagai program.

Program yang operasional yang dimaksud merupakan proses penentuan

atau penjabaran kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.

Page 30: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 25

Sejalan dengan program kegiatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

maka program kerja dan kegiatan Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

sebagai berikut :

1. Program : Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kegiatan: Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan

rumah sakit

2. Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan: Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup

sehat

3. Program : Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan :

a) Penanggulangan kurang energy protein, anemia gizi zat

besi, gangguan akibat kekurangan yodium, kurang

vitamin A, dan kekurangan zat mikro lainnya

b) Pengadaan KMS dan Balok SKDN

4. Program : Lingkungan Sehat

Kegiatan : Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

5. Program : Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan :

a. Advokasi Eleminasi kusta

b. Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah

c. Advokasi dan pertemuan Lintas Sektor Program Kusta

d. Pemantapan pengelolaan dan penatalaksanaan Kasus

Kusta

e. Bimbingan teknis imunisasi kekabupaten

f. Bimbingan Teknis TB ke kabupaten

g. Bimbingan teknis Diare

h. Bimbingan teknis ISPA

i. Pelatihan Jumantik

j. Bimbingan Teknis HIV-AIDS

k. Pengelolaan Vaksin

l. Penyusunan Profil PP & PL

m. Monev Program PP & PL

6. Program : Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Page 31: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 26

Kegiatan : Pemutakhiran data standar pelayanan kesehatan (SIK)

7. Program : Pelayanan kesehatan penduduk miskin

Kegiatan :

a. Pelayanan operasi katarak

b. Pelayanan operasi bibir sumbing

c. Pelayanan sunatan missal

8. Program : Pengadaan,peningkatan prasarana dan perbaikan sarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

Kegiatan : Pembangunan Puskesmas Safe Community

9. Program : Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah

Sakit

a. Penyusunan master plan RS

b. Pembersihan lahan (land cliring)

c. Pembangunan cool room

10.Program : Peningkatan Keselamatan Ibu dan Anak

a. Pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasarana puskesmas dan jaringannya (usg)

b. Pengadaan buku KIA

c. Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang

mampu

11.Program : Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

Kegiatan : Penyelenggaraan pendidikan D III Akademi Kebidanan

dan DIII Keperawatan

Page 32: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 27

A. DERAJAT KESEHATAN/Degree of Health erajat Kesehatan adalah parameter penilaian indeks pembangunan

kesehatan yang sering dugunakan sebagai indikator keberhasilan

Pembangunan Kesehatan. Indikator utama yang digunakan antara lain :

I. ANGKA KEMATIAN / MORTALITY

Mortalitas atau kematian merupakan indikator derajat kesehatan yang

dapat digunakan untuk menggambarkan fatality penyakit, mutu pelayanan

kesehatan dan kondisi lingkungan. Indikator ini paling sering digunakan

untuk menilai program pembangunan kesehatan. Indikator mortality yang

sering digunakan adalah :

a. Angka Kematian Bayi/Infant Mortality Rate( IMR )

Angka kematian bayi berhubungan dengan status gizi, perilaku,

lingkungan dan pelayanan kesehatan yang ada. Kematian bayi juga

berhubungan dengan penyakit infeksi menular. Untuk menurunkan

angka kematian bayi perlu mempertimbangkan faktor resiko yang ada.

Kelemahan sekarang adalah data yang menyatakan angka kematian bayi

masih merupakan data fasility based bukan community based karena masih

terbatas berasal dari fasilitas kesehatan dan itupun umumnya masih

sebatas laporan petugas KIA yang ada di Puskesmas.

Jumlah kematian Bayi dalam beberapa tahun terakhir dapat

ditekan melalui program-program di bidang kesehatan. Jumlah

kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat berdasar dari laporan petugas

kesehatan 5 Kabupaten adalah pada tahun 2006 di laporkan jumlah

kematian bayi sebanyak 225 bayi atau angka kematian bayi sebesar 14,2

per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2007 turun menjadi 209 bayi

atau 10,8 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2008 sedikit

mangalami penurunan yaitu 200 bayi atau angka kematian bayi sebesar

10,3 per 1.000 kelahiran hidup. Selengkapnya jumlah kematian bayi

dalam tiga tahun terakhir berdasarkan kabupaten dapat dilihat pada

tabel 9. Berdasarkan laporan di atas tergambar bahwa angka kematian

bayi dalam tiga tahun terakhir cenderung menurun, dan ini berarti

BAB IV

PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Attainment Of Development Health

D

Page 33: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 28

jumlah kematian bayi sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan

petugas kesehatan didaerah terutama dokter, bidan dan perawat juga

tergantung pada kualitas pelaksanaan program-program dibidang

kesehatan.

Tabel 7. Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006, 2007 dan 2008

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten Grafik 8.

Jumlah Kematian Bayi Periode

Tahun 2006-2008

JML 225 209 200

2006 2007 2008

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten.

b. Angka Kematian Balita (AKABA)/Chield Mortality Rate (CMR)

Angka Kematian Anak Balita (usia 1-5 tahun) juga menjadi

perhatian di bidang kesehatan, berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan 5

Kabupaten. Tahun 2006 Jumlah Balita 80,596 dan 53 Balita diantaranya

meninggal dunia atau 3,3 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2007

mengalami peningkatan dari 95,619 Balita diantaranya 125 Balita

NO KABUPATEN JUMLAH BAYI MATI

2006 2007 2008

1 Polewali Mandar 92 47 58

2 Mamasa 10 15 25

3 Mamuju Utara 17 2 28

4 Majene 45 67 16

5 Mamuju 61 78 73

J u m l a h 225 209 200

Angka Kematian 14,2 10,8 10,3

Page 34: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 29

meninggal dunia atau 6,4 per 1.000 angka kelahiran hidup dan pada

tahun 2008 dari 126,431 Balita diantaranya 21 Balita meninggal dunia

atau 1,1 per 1.000 kelahiran. Hal ini menandakan bahwa angka

kematian Balita tiga tahun terakhir sifatnya fluktuatif. Dan jumlah

kematian di suatu wilayah dapat memberikan gambaran bahwa

indikator status kelangsungan hidup tergantung pada kualitas

pelayanan kesehatan, baik sarana maupun tenaga kesehatan yang

bertugas di suatu wilayah. Jumlah Kematian Balita tiga tahun

terakhir berdasarkan kabupaten dapat dilihat pada tabel 10 di

bawah ini :

Tabel 8. Jumlah Kematian BALITA di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006, 2007 dan 2008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten Grafik 9.

Jumlah Kematian BALITA Periode

Tahun 2006-2008

JML 53 125 21

2006 2007 2008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

NO KABUPATEN JUMLAH BALITA MATI

2006 2007 2008

1 Polewali Mandar 9 52 3

2 Mamasa - 5 -

3 Mamuju Utara 8 12 5

4 Majene 23 45 4

5 Mamuju 13 11 9

J u m l a h 53 125 21

Angka Kematian 3,3 6,4 1,1

Page 35: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 30

c. Angka Kematian Ibu (AKI)/Maternal Mortality Rate(MMR)

Angka Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006

tercatat 39,45 per 10.000 kelahiran hidup, tahun 2007 Angka Kematian

Ibu tercatat 39,97 per 10.000 kelahiran hidup, tahun 2008 Angka

Kematian Ibu tercatat 29,77 per 10.000 kelahiran hidup. Ini berarti

selama tiga tahun terakhir cenderung fluktuatif. Jumlah Kematian Ibu

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 11, di bawah ini :

Tabel 9. Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006, 2007 dan 2008

NO

KA

BU

PA

TE

N

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL TAHUN 2006

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL TAHUN 2007

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL TAHUN 2008

JUMLAH

LAHIR HIDU

P

KEMATIAN

IBU HAMIL

KEMATIAN IBU BERSALIN

KEMATIAN IBU NIFAS

JU

ML

AH

JUMLAH

LAHIR HIDU

P

KEMATIAN

IBU HAMIL

KEMATIAN IBU BERSALIN

KEMATIAN IBU NIFAS

JU

ML

AH

JUMLAH

LAHIR HIDUP

KEMATIA

N IBU

HAMIL

KEMATIAN IBU BERSALIN

KEMATIAN IBU NIFAS

JU

ML

AH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 POLMAN 5,991 9 11 2 22 7,420 7 1 7 15 7,204

11 3 3 17

2 MAMASA 542

- 2 - 2 2,042 - 7 - 7 1,635

3 2 4 9

3 MAMUJU UTARA

2,084

5 1 1 7 1,777 2 3 2 7 2,037

2 3 3 8

4 MAJENE 2,918

1 6 - 7 3,643

- 10 4 14 3,196

0 9 0 9

5 MAMUJU 4,436

19 - 6 25 4,530 - 15 6 21 4,951

13 - 2 15

JUMLAH (KAB/KOTA)

15,971 34 20 9 63 19,412 9 36 19 64 19,023 29 17 12 58

ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN)

39,45

39,97

29,77

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Page 36: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 31

Grafik 10.

Jumlah Kematian Kematian Ibu

PeriodeTahun 2006-2008

JML 63 64 58

2006 2007 2008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

d. Angka Kematian Kasar/Cruide Birth Rate(CBR)

Data-data kematian selama ini belum ditangani dengan baik

sehingga untuk mengetahui angka kematian kasar (keseluruhan) pada

populasi tengah tahun tidak didapatkan. Data BPS Sulawesi Barat yang

yang melakukan survey juga belum bisa memberikan angka kematian

kasar yang ada di Sulawesi Barat.

II. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITY

a. Penyakit Demam Berdarah (Dengue Fever)

Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang menular yang

bersifat akut dan disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui

perantaraan vektor nyamuk, salah satunya adalah Aedes Aegypti. Penyakit

Demam Berdarah di Provinsi Sulawesi Barat dari tahun 2006 sampai dengan

tahun 2008 masih sifatnya fluktuatif, yaitu tahun 2006 terdapat 15 kasus DBD

dengan Incidence Rate (IR) sebesar 1.49 per 100.000 penduduk, tahun 2007

jumlah kasus mengalami peningkatan yaitu 52 kasus dengan IR 4.78 per

100.000 penduduk dan tahun 2008 jumlah kasus sedikit mengalami

penurunan yaitu 48 kasus DBD dengan IR 4.27 per 100.000 penduduk.

Kabupaten Majene adalah kabupaten yang terbesar kasus DBD ditahun 2008

yaitu 22 kasus. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan Kabupaten

Majene yang tiap tahun terjadi banjir.

Page 37: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 32

Grafik 11. Jumlah Kasus DBD di Sulawesi Barat tahun 2006-1008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten Untuk mengatasi hal ini, berbagai upaya terus di tempuh antara lain dengan

melakukan Fogging Focus, Abatesasi selektif, Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN), dan pemantauan jentik berkala.

b. Penyakit Malaria

Malaria adalah penyakit serius yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk. Penyakit Malaria adalah penyakit yang menular dan menyerang

semua golongan umur yaitu bayi, anak-anak dan dewasa.Setiap tahun

terdapat 300-500 juta kasus malaria didunia dan penyebab 1 juta kematian

anak. Didaerah yang terjangkit malaria dapat menjadi penyebab utama

kematian dan penghambat pertumbuhan anak.

Di Indonesia , angka penderita Malaria cukup tinggi, mencapai 70

juta atau 35 % dari penduduk Indonesia. Dimasa yang akan datang ,

penderita malaria akan meningkat akibat mobilitas penduduk yang relative

cepat, perubahan lingkungan antara lain karena pembagunan wilayah yang

kurang memperhatikan aspek kualitas lingkungan.

Provinsi Sulawesi Barat mrupakan salah satu daerah endemik malaria

di Indonesia sehingga perlu penanganan serius terutama dalam

mewaspadai siklus penularannya. Tahun 2006 terdapat 15,314 kasus dengan

hasil pemeriksaan laboratorium sebesar 608 positif (terdapat plasmodium).

Tahun 2007 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 17,329 kasus

dengan hasil pemeriksaan laboratorium sebesar 3,954 positif. Tahun 2008

jumlah kasus malaria terus bertambah sebesar 25,114 kasus dengan hasil

pemeriksaan laboratorium yang dinyatakan positif 545 penderita Malaria.

Page 38: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 33

Grafik 12. Jumlah Kasus Malaria di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006,

2007 dan 2008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa Kabupaten Mamuju

adalah kabupaten yang paling banyak terjadi kasus malaria selama tiga

tahun terakhir.

c. Penyakit Filariasis

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan

global WHO tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic

Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”.

Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan

masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa, Bali dan NTB.

Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan

masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta

timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan

melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai

vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles dan Culex.

Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah

menyebar ke 30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah

kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan 3

spesies cacing filaria, yaitu Wucherecia bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia

Timori.

Di Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Polewali Mandar menurut

laporan P2P Dinkes Polman tahun 2008, jumlah penderita filariasis

ditangani sebesar 40 kasus. Ini menandakan bahwa Kabupaten Polman

termasuk wilayah endemik filariasis di Provinsi Sulawesi Barat. Sedangkan

Page 39: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 34

Kabupaten Mamuju ditemukan penderita filariasis 5 orang. Tiga Kabupaten

lain sampai dengan tahun 2008 tidak ada laporan atau penemuan Penyakit

Filariasis. Tahun 2007 penderita filariaris kronik di Sulawesi Barat tercatat

12 penderita yang ditemukan di Kabupaten Mamuju 11 orang dan

Kabupaten Mamuju Utara 1 orang. Tahun 2006 penderita filariasis sebesar

59 orang yang ditemukan di Kabupaten Polman dan Mamuju masing-

masing 55 penderita dan 4 penderita.

d. Penyakit Diare

Diare merupakan penyakit menular berbasis lingkungan. Penyakit

ini akan tinggi apabila kondisi sanitasi lingkungan yang rendah dan tindak

memenuhi syarat-syarat kesehatan. Di tahun 2006 penderita diare di

Sulawesi Barat sebesar 16,696 orang. Tahun 2007 jumlah penderita diare

meningkat tajam yaitu 55,309 orang. Tahun 2008 jumlah kasus diare sedikit

mengalami penurunan, jumlah penderita sebesar 47,175 orang.

Angka kesakitan penderita penyakit diare di Provinsi Sulawesi Barat

dalam kurun waktu tiga terakhir adalah tahun 2006, 16.54 per 1,000

penduduk, tahun 2007 angka kesakitan penderita diare sebesar 50.84 per

1,000 penduduk dan di tahun 2008 angka kesakitan penyakit diare sebesar

44.79 per 1.000 penduduk. Dari jumlah kasus diare di tahun 2008 terdapat

23,288 penderita diare pada Balita atau sebesar 49,37%, sedangkan yang

ditangani 21,596 Balita atau 92,73 % penderita pada Balita.

Grafik 13. Perkembangan Penyakit Diare Periode 2006 -2008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

e. Penyakit Kusta (lepra)

Penyakit Kusta disebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae yang

menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Pada tahun 2008

Page 40: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 35

penderita kusta tipe PB sebanyak 85 orang. Jumlah ini meningkat dibanding

tahun 2007 dan 2006 yaitu masing-masing 62 orang dan 55 orang. Penderita

kusta tipe B pada tahun 2008 tertinggi terjadi di Kabupaten Majene dengan

38 orang dan terrendah Kabupaten Mamasa dengan 1 orang penderita.

Angka kesembuhan (RFT Rate) penderita penyakit kusta tipe B di Provinsi

Sulawesi Barat pada tahun 2008 mencapai 91.76% lebih tinggi dibanding

tahun 2007 yang mencapai 64.52% dan tahun 2006 mencapai 78.18%.

sebelumnya.

Penderita penyakit kusta tipe MB di Provinsi Sulawesi Barat pada

tahun 2008 ditemukan sebanyak 183 orang, sedikit lebih rendah dibanding

tahun 2007 sebesar 184 orang. Tahun 2006 lebih tinggi penderita penyakit

kusta tipe MB sebanyak 194 orang. Penderita penyakit kusta tipe MB pada

tahun 2008 tertinggi terdapat di Kabupaten Polewali Mandar dengan 100

orang penderita dan yang terrendah di Kabupaten Mamasa sebanyak 2

orang penderita. Angka kesembuhan penderita penyakit kusta tipe MB di

Sulawesi Barat mencapai 51.91% tahun 2008, di tahun 2007 mencapai 43.48%

dan tahun 2006 yang mencapai 45.36%.

Sumber : Dinkes 5 Kabupaten

Grafik 14. Jumlah Penderita Kusta Tipe PB Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 41: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 36

Grafik 15. Jumlah Penderita Kusta Tipe MB Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Sumber : Dinkes 5 Kabupaten

f. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Infeksi Saluran Pernafasan bagian atas atau yang lebih dikenal dengan

ISPA lebih banyak mengenai kelompok usia muda yang rawan khususnya

Bayi dan Anak Balita. ISPA merupakan penyakit akut dan kualitas

penatalaksanaannya belum memadai. Sampai saat ini diketahui bahwa 80%-

90% dari seluruh kasus kematian ISPA disebabkan Pneumonia. Di Provinsi

Sulawesi Barat pada tahun 2008 ditemukan sebanyak 8,513 penderita penyakit

ISPA/Pneumonia, dari jumlah tersebut ditemukan sebanyak 7,326 balita yang

menderita ISPA/Pneumonia. Angka ini menunjukkan terjadinya penurunan

disbanding tahun 2007 dengan 25,204 penderita ISPA dan diantaranya

terdapat 25,047 adalah balita penderita ISPA. Tahun 2006 jumlah balita yang

menderita ISPA adalah 3,510 balita.

Page 42: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 37

Sumber : Dinkes 5 Kabupaten

g. Penyakit Tubercolosis (TB)

Penyakit Tuberkulosis disebabkan oleh kuman tuberculosis dengan

gejala khas. Pada umumnya diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan

rendah dan menyerang kelompok usia produktif 15 tahun keatas.

Penyakit memiliki daya tular yang tinggi dan untuk mengetahuinya

dideteksi melalui pemeriksaan dahak di laboratorium terhadap kuman BTA

positip. Indikator yang digunakan dalam Progam TB diantaranya Suspek,

penemuan BTA positif , kesembuhan dan angka kesalahan baca. Indikator

ini dapat memberikan gambaran angka prevalensi penyakit TB per 1000

penduduk. Sampai saat ini penyakit tuberculosis masih menjadi masalah

prioritas yang harus ditangani dengan serius. Berbagai upaya yang telah

dilakukan dalam penanggulangan penyakit ini. Salah satunya adalah

kerjasama dengan Unicef, termasuk di provinsi Sulawesi Barat. Di tahun

2008, angka penemuan penderita klinis TBC ditemukan sebanyak 7,263

penderita dengan BTA (+) sebanyak 1,008 orang, di obati 850 orang dan

dinyatakan sembuh sebanyak 550 orang. Jumlah penderita klinis TBC di

tahun 2007 lebih rendah yaitu 5,110 orang dengan BTA (+) sebanyak 744

orang. Ditahun 2006 penderita klinis TBC sebanyak 2,993 orang dengan BTA

(+) sebanyak 1,021 orang. Di Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan

bahwa selama periode tahun 2006-2008 kasus penderita klinis TBC terus

meningkat dan yang terbesar ditemukan seperti grafik di bawah ini :

Grafik 16. Jumlah Balita PenderitaPenyakit ISPA Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 43: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 38

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

h. Penyakit HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan

merupakan pandemi pada semua kawasan, beberapa tahun terakhir ini

telah menunjukkan peningkatan yang sangat mengkhawatirkan, meskipun

berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Semakin

tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, semakin mudahnya

komunikasi antar wilayah, semakin menyebarnya sentra-sentra

pembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang

tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,

Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya) melalui suntikan ternyata secara simultan

telah memperbesar tingkat risiko dalam penyebaran terhadap HIV/AIDS.

Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat

epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya

prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya pada

kelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat

epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif

menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan

Grafik 17. Jumlah Penderita TBC Klinis Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Grafik 18. Jumlah Penderita TBC dengan BTA (+) Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 44: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 39

epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok

beresiko tinggi dengan populasi umum.

Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg

phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil

daripada jumlah penderita yang sebenarnya, ini sudah menyebar di

sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa jumlah pengidap

infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di Indonesia masih sangat sulit diukur

dan belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV

di Indonesia pada akhir tahun 2003 mencapai 90.000 – 130.000 orang.

Sementara jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS yang dilaporkan sampai

dengan 31 Desember 2003 sebanyak 4.091 kasus, yang terdiri dari 2.720

kasus infeksi HIV dan 1.371 kasus AIDS, dan 479 kasus diantaranya telah

meninggal dunia. Cara penularan HIV/AIDS yang menonjol adalah melalui

hubungan seks (heteroseksual) yakni sebesar 50,62% dan penyalah-gunaan

NAPZA melalui suntik (IDU = Intravena Drug Use) yakni sebesar 26,26%,

serta melalui hubungan homoseksual, yaitu sebesar 9,34%.

Untuk Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2008, Penderita HIV/AIDS

sampai sekarang belum di temukan tapi bukan berarti kita terbebas dari

penyakit yang mematikan ini.

i. Acute Flacid Paralysis (AFP)

Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan

kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak).

Sedangkan AFP non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan

spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang

ditetapkan oleh tin ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria

tertentu. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio,

maka pemerintah telah melaksanakan program Eradikasi Polio (ERAPO)

yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin. Salah satu wujud

dari upaya pemerintah memberantas polio adalah dengan pemberian

imunisasi massal pada anak balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional)

dan surveilance AFP.

Surveilance AFP pada hakekatnya adalah pengamatan dan

penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara mendadak dan sifatnya

flacid (layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Prosedur

pembuktian penderita AFP terserang virus polio liar atau tidak adalah

sebagai berikut :

Page 45: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 40

1. Melakukan pelacakan terhadap anak usia sama atau kurang

dari 15 tahun yang mengalami, kelumpuhan layuh mendadak

(< 14 hari) dan menentukan diagnosa awal.

2. Mengambil spesimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari

sejak kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu

pengambila I dan II > 24 jam.

3. Mengirim kedua spesimen tinja ke Laboratorium Bio Farma

Bandung dengan pengemasan khusus/baku.

4. Hasil pemeriksaan spesimen tinja akan menjadi bukti

virologis adanya virus polio liar didalamnya.

5. Diagnosa akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan.

Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak

atau syaraf untuk menentukan apakah masih ada

kelumpuhan atau tidak.

Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti yang sah

dan meyakinkan apakah semua kasus AFP yang terjaring termasuk kasus

folio atau tidak sehingga dapat diketahui apakah masih ada polio liar di

masyarakat. Jumlah penderita kelumpuhan AFP tahun 2008 di Provinsi

Sulawesi Barat sebanyak 7 penderita yang ditemukan di Kabupaten

Mamuju 5 penderita, Kabupaten Majene 1 penderita dan 2 orang penderita

AFP di Kabupaten Mamuju Utara. Penderita AFP tahun 2008 lebih tinggi

dibanding penderita di tahun 2007 sebesar 3 orang penderita.

j. Campak

Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai kendala

terutama di karenakan faktor budaya/kepercayaan yang masih ada dalam

masyarakat. Campak merupakan kelompok penyakit menular yang

disebabkan oleh virus campak golongan paramyxiviridae. Penyakit ini

tergolong sangat menular dengan cara penularan melalui batuk dan bersin

(pernafasan). Pada kasus-kasus anak seringkali menjadi fatal akibat

keterlambatan pertolongan terutama apabila ada komplikasi pneumonia

ataupun radang paru lainnya. Jumlah penderita campak pada tahun 2008

sebesar 227 orang. Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2007

sebesar 302 penderita penyakit campak. Sedangkan ditahun 2006 jumlah

penderita penyakit campak sebanyak 1,017 orang. Selama tiga tahun

terakhir 2006-2008 penyakit campak terus mengalami penurunan di Provinsi

Sulawesi Barat. Ditahun 2008 Kabupaten Polewali Mandar yang terbesar

Page 46: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 41

penderita penyakit campak yaitu 133 orang, tahun 2007 Kabupaten Mamuju

yang terbesar yaitu 129 orang begitu juga di tahun 2006 Kabupaten Mamuju

yang terbesar penderita campak yaitu 492 orang. Jika dilihat dari grafik di

bawah ini Kabupaten Mamuju selama tiga tahun terakhir mengalami terus

penurunan. Hal ini berarti di kabupaten yang juga menjadi ibu kota

Provinsi Sulawesi Barat, tingkat pelayanan kesehatan kepada masyarakat

khususnya layanan imunisasi sudah berhasil dengan baik.

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

k. Hepatitis

Jumlah penderita penyakit Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Barat

fluktuatif dimana pada tahun 2008 sebesar 170 orang. Jumlah ini dibanding

tahun 2007 mengalami peningkatan yaitu sebesar 3 orang penderita dan

tahun 2006 ditemukan penderita sebesar 207 orang. Tahun 2008 penderita

hepatitis B terbanyak ditemukan sebanyak 170 orang, empat kabupaten

lainnya tidak ditemukan penderita hepatitis.

l. Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan

merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi

Barat. Disamping menimbulkan korban kesakitan maupun kematian, KLB

merupakan komoditi politis yang kadang-kadang dimanfaatkan oleh orang

yang memerlukannya. Pada tahun 2008 di Provinsi Sulawesi Barat jenis KLB

yang dilaporkan sebanyak 7 jenis penyakit yaitu : Diare berdarah, DBD,

Rabies, Diare,Malaria, Difteri dan AFP. Jumlah KLB tahun 2008 sebesar 273

penderita. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2007 sebesar 878 penderita.

Jumlah kecamatan yang terserang KLB adalah 8 kecamatan dan 35 desa.

Sedangkan jumlah kematian yang dilaporkan ada 8 orang.

Grafik 19. Jumlah Penderita Campak Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 47: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 42

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

m. Kecelakaan Lalu Lintas

Jumlah kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008

sebanyak 3,461 kasus dengan jumlah korban sebanyak 3,492 orang dengan

rincian jumlah yang meninggal dunia sebanyak 86 orang (2.48%), luka berat

sebanyak 714 orang (20.63%), luka ringan sebanyak 2,692 orang (77.78%).

Kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi di Kabupaten Majene sebanyak

2,548 kasus dan yang terrendah terjadi di Kabupaten Mamasa dengan 23

kasus, sedangkan jumlah korban kecelakaan lalu lintas terbanyak juga di

Kabupaten Majene yaitu 2,554 orang dan yang terrendah di Kabupaten

Mamasa dengan korban 33 orang. Dengan jumlah tersebut maka incidence

Rate (IR) kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008

sebesar 331.53 per 100,000 penduduk. Pada grafik 22 di bawah ini

menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas selama tiga tahun terakhir yang

terus meningkat :

Grafik 21. Jumlah Korban Kecelakaan di Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

Sumber : Laporan Puskesmas/Polres 5 Kab.

Grafik 20. Jumlah Penderita KLB Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 48: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 43

III. KEADAAN GIZI/Situation of Gizi

a. Status Gizi Balita

Indikator status kesehatan juga diukur berdasarkan gizi penduduk

menurut : status gizi, Anemia, KEK, BBLR, GAKI . Perkembangan keadaan

gizi yang dapat dipantau berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan

program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil

penimbangan balita setiap bulan di Posyandu. Keadaan status gizi

masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006 menunjukkan

jumlah balita yang ada sebanyak 96,447 balita, dari jumlah tersebut balita

yang datang dan ditimbang di Posyandu sebanyak 51,127 balita dengan

rincian jumlah balita yang naik berat badannya sebanyak 34,305 balita dan

balita yang berada di bawah garis merah (BGM) sebanyak 2,153 balita

sedangkan yang menderita gizi buruk sebanyak 983 balita atau 1,92% dari

balita yang ditimbang. Pada tahun 2007 jumlah balita yang ada sebanyak

136,430 balita dari jumlah tersebut jumlah balita yang datang dan ditimbang

di posyandu sebanyak 62,120 balita dengan rincian jumlah balita yang naik

berat badannya sebanyak 47,451 balita dan balita yang berada di bawah

garis merah (BGM) sebanyak 3,416 balita dan yang masuk gizi buruk 1,778

balita atau sekitar 2.65% dari balita yang ditimbang. Pada tahun 2008 jumlah

balita yang ada sebanyak 133,083 balita, kemudian yang datang dan

ditimbang di Posyandu 75,469 balita dengan rincian jumlah balita yang naik

berat badannya sebanyak 43,913 balita dan yang di bawah garis merah

(BGM) sebanyak 3,761 balita sedangkan yang menderita gizi buruk 856

balita atau sekitar 1,11% dari jumlah balita yang ditimbang.

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Grafik 22. Status Gizi Anak Balita Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 49: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 44

Tahun 2008 penderita Gizi Buruk pada balita turun menjadi 836

balita dari 1,778 balita pada tahun 2007. Walaupun demikian terjadinya gizi

buruk ini disebabkan oleh memburuknya keadaan ekonomi keluarga yang

berdampak terhadap kecukupan pangan ditingkat keluarga yang diakibatkan

oleh berbagai faktor seperti kenaikan BBM yang beberapa tahun terakhir ini

terus terjadi, lapangan pekerjaan yang semakin sulit serta jumlah penduduk

yang terus meningkat, hal ini secara tidak langsung sangat terkait dengan

timbulnya kasus gizi buruk.

b. ASI Eksklusif ASI (Air Susu Ibu) merupakan salah satu makanan yang sempurna dan

terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh

bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi guna mencapai

pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Oleh sebab itu,

pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan dan

dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Namun demikian, kendala

yang dihadapi selama ini adalah kesulitan dalam upaya pemantauan

pemberian ASI eksklusif karena belum mempunyai sistem yang dapat

diandalkan. Untuk mengetahui tingkat pencapaian dalam pemberian ASI

eksklusif dilakukan melalui laporan dari Puskesmas yang diperoleh dari

wawancara pada waktu kunjungan bayi di Puskesmas.

Pada tahun 2008 jumlah bayi sebanyak 25,371 bayi, dari jumlah tersebut

yang mendapat ASI eksklusif sekitar 9,953 bayi atau sekitar 39.23%. Jumlah

bayi yang diberikan ASI eksklusif tahun 2008 menurun dibanding tahun 2007

yaitu 67,06% atau dari 22,895 bayi, sekitar 15,354 bayi yang diberi ASI

eksklusif. Sedangkan tahun 2006 dari 18,223 bayi yang ada yang diberikan ASI

eksklusif adalah 11,002 bayi atau sebesar 60.37%.

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Grafik 23. Perbandingan Jumlah Bayi & Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 50: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 45

Rendahnya capaian di tahun 2008 yang hanya mencapai 39,23% dari

target yang diharapkan yaitu 80% bayi mendapat ASI eksklusif dari jumlah

bayi, perlu mendapat perhatian khusus dan memerlukan pemikiran dalam

mencari upaya-upaya terobosan serta tindakan nyata yang harus dilakukan

oleh provider dibidang kesehatan dan semua komponen masyarakat dalam

rangka penyampaian informasi maupun sosialisasi guna meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran masyarakat.

Disamping itu, sebagai salah satu pegangan dan pedoman dalam

rangka penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang ASI eksklusif,

ada sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui yaitu :

1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai kebijakan Peningkatan

Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) yang tertulis dan secara rutin

dikomunikasikan kepada semua petugas.

2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan

keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan

penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai

umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah

melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat

operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara

mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayi atas indikasi

medis.

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi

yang baru lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24

jam sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan

terhadap lama dan frekuensi menyusui.

9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.

10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan

rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah

sakit/rumah bersalin/sarana pelayanan kesehatan.

c. Garam Beryodium

Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan

Page 51: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 46

gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan

pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan

kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli

dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan mental termasuk berkurangnya

tingkat kecerdasan anak.

WHO/UNICEF/ICCID mengkategorikan endemisitas daerah dalam

empat kategori menurut besar Total Goiter Rater (TGR). TGR digunakan untuk

menilai status GAKY masyarakat sekaligus untuk evaluasi dampak program

terhadap perbaikan status GAKY. Untuk itu, kulaitas garam beryodium yang

beredar di masyarakat harus selalu dipantau sehingga akan diketahui

kandungan yodium yang ada dalam garam konsumsi tersebut memenuhi

syarat atau tidak. Pemantauan terhadap kandungan yodium dalam garam

konsumsi dilakukan pemantauan secara kualitatif dengan menggunakan test kit

yodium, hal ini sangat mudah dilakukan tanpa harus memiliki keterampilan

khusus. Pelaksanaan pemantauan garam beryodium ini di Sulawesi Barat

dilakukan secara rutin setiap tahun sekali dengan pelaksana adalah petugas gizi

dan atau petugas kesahatan yang ada di Puskesmas.

Hasil pemantauan garam beryodium tahun 2008 di Propinsi Sulawesi

Barat dari 646 desa/kelurahan yang disurvei terdapat 204 desa/kelurahan

dengan garam yang beryodium baik atau sekitar 31,58%. Hal ini menunjukkan

bahwa upaya untuk mewujudkan USI (Universal Zalt Iodization) dengan target

90% adalah masih sangat sulit untuk dicapai. Oleh karena itu pemasyarakatan

garam beryodium harus terus ditingkatkan dan diupayakan dengan

menggalang semua komponen masyarakat termasuk lembaga swadaya

masyarakat secara bersama-sama, terpadu dan berkesinambungan.

d. Anemia

Salah satu penyebab kematian pada ibu melahirkan adalah anemia yang

disebabkan kekurangan zat besi (Fe). Dari data PWS KIA tahun 2008 untuk

menekan angka kematian ibu di Provinsi Sulawesi Barat dilakukan upaya

penanggulangan dengan pemberian tablet Fe, dari 28,238 ibu hamil cakupan

pemberian Fe1 pada ibu hamil 21,694 ibu hamil (76.83%) dan cakupan

pemberian Fe3 pada ibu hamil sebesar 16,590 ibu hamil (58.75%).

e. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

BBLR yaitu bayi yang dilahirkan dibawah 2500 gram. gizi ibu hamil

adalah penyebab utama terjadinya BBLR,di antara beberapa faktor lainnya.

Pada masa kehamilan ibu perlu mendapat perhatian khusus oleh karena

Page 52: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 47

dampak yang ditimbulkan bukan saja pada berat yang tidak cukup, tetapi

dengan bayi BBLR memiliki kemungkinan kecil untuk tumbuh dengan baik,

dan akan lebih mudah terserang penyakit.

Pada tahun 2008 dari 25,371 bayi terdapat 337 bayi BBLR atau 1.12%,

dibanding tahun 2007 jumlah BBLR lebih tinggi yaitu 445 bayi dan tahun 2006

sebesar 248 bayi BBLR.

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

B. PERILAKU MASYARAKAT/Behavior of Society

I. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pola Hidup Bersih dan Sehat berhubungan langsung dengan tingkat

status kesehatan masyarakat. Pada tahun 2008 dari 248,754 rumah tangga

yang ada di Provinsi Sulawesi Barat terdapat sebanyak 63,186 rumah tangga

yang dipantau tentang PHBSnya, dari angka rumah tangga tersebut yang

dipantau terdapat 25,208 rumah tangga di Provinsi Sulawesi Barat yang

menegakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau sekitar 39.89% RT yang

berPHBS dari 25,208 RT yang dipantau. Jumlah rumah tangga berperilaku

hidup bersih dan sehat tertinggi tahun 2008 terdapat dikabupaten Polewali

Mandar yaitu rumah tangga yang dipantau sebanyak 34,782 RT yang

berperilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 16,222 rumah tangga atau

sekitar 46.64%, sedangkan yang terrendah adalah Kabupaten Mamuju Utara

yaitu dari 500 rumah tangga yang dipantau hanya 117 rumah tangga yang

memenuhi kriteria perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut perkembangan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tiap kabupaten di Sulawesi Barat selama

tiga tahun terakhir :

Grafik 24. Jumlah Bayi dengan BBLR Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 53: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 48

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

II. Peran Serta Masyarakat

Upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan

kesehatan sangat penting artinya, karena melalui kerjasama yang baik dari

pihak masyarakat pembangunan kesehatan dapat lebih maksimal hasilnya.

UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) merupakan salah satu

wadah peran serta masyarakat untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab

terhadap kondisi kesehatan masyarakat itu sendiri. Kegiatan Posyandu

adalah salah satu bentuk UKBM yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Pada tahun 2008 jumlah Posyandu di Provinsi Sulawesi Barat

sebanyak 1,421 buah mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007

sebanyak 1,347 buah. Sedangkan tahun 2006 jumlah Posyandu sebesar 786

buah. Tahun 2008 Jumlah Posyandu dengan tingkatan Pratama sebanyak 679

(47.78%), tingkatan Madya sebanyak 586 (41.24%), posyandu tingkatan

Purnama sebanyak 156 atau 10.98%.

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

Grafik 25. Jumlah RT ber PHBS Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Grafik 26. Jumlah Posyandu Menurut Strata Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 54: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 49

C. KONDISI LINGKUNGAN/Environmental Condition

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

derajat kesehatan masyarakat. Lingkungan sehat akan mendukung masyarakat

untuk hidup sehat demikian sebaliknya lingkungan yang tidak sehat dapat

menimbulkan penyakit terutama penyakit yang berbasis lingkungan.

Lingkungan, penyakit dan masyarakat tidak dapat dipisahkan artinya untuk

meningkatkan derajat kesehatan bukan hanya melakukan pengobatan terhadap

yang sudah sakit tetapi perlu juga intervensi terhadap lingkungan. Di Sulawesi

Barat dengan tingginya perkembangan penduduk dan tingginya arus migrasi

yang dating ke Sulawesi Barat mengakibatkan kondisi lingkungan yang tidak

sehat seiring banyaknya rumah-rumah yang tidak sehat dan semakin padatnya

tingkat hunian rumah dimasyarakat.

Upaya penyehatan lingkungan dilaksanakan dengan lebih diarahkan

pada peningkatan kualitas lingkungan, yaitu melalui kegiatan yang bersifat

preventif, promotif dan protektif. Adapun pelaksanaannya bersama dengan

masyarakat diharapkan secara epidemiologi akan mampu memberikan

kontribusi yang bermakna terhadap kesehatan masyarakat.

Namun demikian pada umumnya yang menjadikan permasalahan

utama adalah masih rendahnya jangkauan program. Hal ini lebih banyak

diakibatkan oleh berbagai fatkor antara lain terbatasnya anggaran dan otonomi

daerah yang berpengaruh kepada kebijakan khususnya tentang kesehatan.

Sedangkan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat akses terhadap

lingkungan yang masih sangat rendah. Lingkungan sehat merupakan salah satu

pilar utama dalam pencapaian Indonesia Sehat 2010. Beberapa indikator

penting kesehatan lingkungan antara lain :

I. Rumah/Bangunan Sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi

sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah

haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk

meningkatkan produktivitas. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak

memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan

berbagai jenis penyakit khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Tahun

2008, jumlah rumah di Provinsi Sulawesi Barat seluruhnya 181,947 rumah.

Jumlah yang diperiksa 115,621 rumah. Dari hasil pemeriksaan, rumah yang

memenuhi syarat kesehatan sebesar 35,080 rumah atau 30.34%.

Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi beberapa

kriteria, diantaranya adalah bebas jentik nyamuk aedes aegypti yang merupakan

Page 55: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 50

vektor penyakit demam berdarah dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan

ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang

semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak serta

sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Nyamuk aedes aegypti

hidup berkembang biak pada tempat-tempat penampungan air bersih yang

tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti : bak mandi/WC, minuman

burung, air tendon, air tempayan/gentong, kaleng, ban bekas dan lain-lain.

Di Provinsi Sulawesi Barat nyamuk aedes egypti tersebar luas dipelosok kota dan

desa, kecuali diwilayah yang ketinggiannya lebih dari 1,000 meter diatas

permukaan laut. Kepadatan nyamuk ini akan meningkat pada waktu musim

hujan, dimana terdapat banyak genangan air bersih yang dapat menjadi tempat

berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti.

Di Provinsi Sulawesi Barat kasus demam berdarah berfluktuasi

jumlahnya setiap tahun dan cenderung meningkat. Demikian pula wilayah

yang terjangkit bertambah luas. Perkembangan yang tidak memuaskan

mengenai wabah demam berdarah ini diduga karena kemudahan penularan

yang dipicu oleh tingkat kepadatan penduduk, semakin meningkatnya arus

transportasi/mobilitas penduduk antar wilayah, angka kepadatan nyamuk

aedes aegypti tinggi. Rendahnya angka bebas jentik dan belum optimalnya

pengorganisasian upaya pengelolaan pemberantasan penyakit demam

berdarah.

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di Sulawesi Barat sebanyak

55,592 rumah, dari jumlah tersebut rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk

aedes aegypti sebanyak 39,451 rumah. Untuk mencegah dan mengendalikan

populasi nyamuk aedes ini yang menjadi vektor DBD adalah digalakkan upaya

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3 M (Menguras-

Menutup-Mengubur) secara terus menerus yang melibatkan peran serta

masyarakat. Keberadaan nyamuk penular ini sangat erat hubungannya dengan

pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Guna membina peran serta

masyarakat secara efektif. Kegiatannya pembinaannya perlu dikoordinasikan

oleh Kelompok Kerja Operasional Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah

(POKJANAL DBD) yang merupakan forum kerja lintas sektoral dengan makna

yang terkandung dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang menekankan

pentingnya prinsip pemerataan, yang didalam pelaksanaannya menuntut

upaya promotif, preventif, kuratif serta rehabilitative, kerjasama lintas sektoral

sebagai strategi untuk mencapai kesehatan bagi semua.

Page 56: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 51

II. Sarana Kesehatan Lingkungan Sehat

Lingkungan fisik dan biologis berpengaruh terhadap derajat

kesehatan masyarakat, terutama terlihat dari masih tingginya kesakitan

penduduk yang disebabkan penyakit berbasis lingkungan . Timbulnya

Penyakit yang berbasis lingkungan diantaranya diare, typhus dan penyakit

parasit serta penyakit lainnya akibat mutu lingkungan yang kurang

sebagai dampak dari pencemaran lingkungan dan pertambahan penduduk

yang tidak terkendali .

Upaya untuk menekan penyakit berbasis lingkungan dengan

penyediaan Air bersih serta pembuangan kotoran manusia yang

memenuhi syarat kesehatan. Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah

dan tinja (excreta disposal) yang tidak memenuhi syarat kesehatan

berpengaruh langsung terhadap rendahnya kualitas air, serta dapat

menimbulkan penyakit menular di masyarakat. Jamban, tempat sampah,

pengelolaan limbah dan persediaan air bersih merupakan sarana

lingkungan pemukiman (PLP).

a) Sarana Air Bersih

Penyediaan air bersih (Water Supply) dapat menjadi media

penularan penyakit. Oleh karena sarana yang tidak memenuhi syarat

akan tercemar oleh bakteriologis sehingga berpotensi menimbulkan

penyakit. Untuk menghindari penyakit yang timbul akibat

mengkomsumsi air yang tidak memenuhi syarat kesehatan, maka harus

menggunakan sarana yang menurut standar kesehatan. Berbagai sarana

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk

baik untuk keperluan air minum, masak, mencuci dan keperluan

lainnya.

Adapun Akses Air Bersih di Provinsi Sulawesi Barat data yang

diperoleh tahun 2006-2008 sebagai berikut :

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

Grafik 27. Jumlah Cakupan Air Bersih Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 57: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 52

b) Sarana Sanitasi Dasar

Jumlah sarana sanitasi dasar yang mencakup jamban, tempat

sampah dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) di Sulawesi Barat

dari tahun 2006-2008 mengalami terus peningkatan. Namun tidak semua

KK yang memiliki sarana sanitasi dasar yang dianggap sehat. Pada

grafik dibawah ini menggambarkan jumlah KK yang memiliki dan

jumlah KK yang sarana sanitasi dasarnya dianggap sehat.

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten Saluran Pembuangan Air Limbah adalah suatu bangunan yang

digunakan untuk membuang air buangan di kamar mandi, tempat cuci,

dapur dan lain-lain bukan dari jamban SPAL yang sehat hendaknya

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Tidak mencemari sumber air bersih (jarak dari air bersih minimal 15

meter)

2) Tidak menimbulkan genangan air yang dapat m,enjadi sarang

nyamuk (diberi tutup yang cukup rapat)

3) Tidak menimbulkan bau

4) Tidak menimbulkan becek atau pandangan yang tidak

menyenangkan (tidak bocor sampai meluap)

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah

masih rendah, hal inilah yang menyebabkan rendahnya jumlah KK yang

telah memiliki pengelolaan air limbah. Sanitasi merupakan faktor

penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Banyaknya

penyakit ditularkan karena tidak dilakukan cara-cara penanganan

sanitasi yang benar.

Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif

apabila diikuti perbaikan sanitasi. Upaya sanitasi meliputi

Grafik 28. Jumlah Sarana Sanitasi Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 58: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 53

pembangunan, perbaikan dan penggunaan sarana sanitasi yang meliputi

jamban, tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah

dilingkungan kita.

Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk di Provinsi

Sulawesi Barat, maka kebutuhan air bersih semakin bertambah.

Pembangunan air bersih dimasing-masing kabupaten di Provinsi

Sulawesi Barat meliputi daerah Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan.

Adapun sumber air di Provinsi Sulawsi Barat pada umumnya berasal

dari mata air, sumur dalam, sumur gali dan air permukaan. Sistem yang

digunakan untuk mensuplai air bersih melalui perpipaan dan non

perpipaan. Untuk pengelolaannya pada daerah pemukiman diperkotaan

pada umunya dikelola PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)

kabupaten.

Dari perkembangan pelaksanaan program penyehatan

lingkungan selama ini terdapat beberapa kemajuan yang diperoleh,

seperti peningkatan cakupan pelayanan penyehatan lingkungan yang

secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Namun masih terdapat beberapa permasalahan yang

dihadapi pada penyediaan prasarana dan sarana penyehatan

lingkungan, yaitu :

1) Kurang efektif dan efesiennya investasi yang telah dilakukan pada

pembangunan prasarana dan sarana penyehatan lingkungan

2) Air hanya dipandang sebagai benda

3) Keterbatasan kemampuan pemerintah

4) Belum tersedianya kebijakan dan peraturan perundangan yang

mengatur pemanfaatan potensi tersembunyi yang ada dalam

masyarakat

5) Penyehatan lingkungan belum menjadi perhatian dan prioritas

6) Estimasi dalam hal penganggaran sangat jauh dari yang diharapkan

III. Tempat-Tempat Umum Sehat

Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang

dilakukan oleh badan-badan pemerintah, swasta atau perorangan yang

langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan

kegiatan tetap serta memiliki fasilitas.

Jumlah tempat-tempat umum di Provinsi Sulawesi Barat tahun

2008 yang ada sebanyak 3,149 buah, jumlah yang diperiksa sebanyak 2,012

buah. Hasil pemeriksaan menunjukkan jumlah tempat-tempat umum sehat

Page 59: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 54

sebanyak 971 (48.26%). Dengan rincian jumlah hotel yang 27 buah, yang

diperiksa 23 buah dan yang sehat 18 buah (78.26%). Jumlah

restoran/rumah makan yang ada sebanyak 247 buah, yang diperiksa 180

buah dan yang sehat sebanyak 112 buah (62.22%). Jumlah pasar yang ada

206 buah, yang diperiksa 87 buah dan yang sehat 20 buah (22.29%).

Sedangkan TUPM lainnya yang ada 2,640 buah, yang diperiksa 1,722 buah

dan yang sehat 826 (47.97%).

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan

kondisi tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat

pengunjung terhindar dari kemungkunan bahaya penularan penyakit serta

tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat

disekitarnya. Pengelolaan makanan adalah suatu bangunan yang menetap

dengan segala karyawan dan peralatan yang dipergunakan untuk

membuat dan menjual makanan bagi konsumen yang meliputi restoran,

rumah makan, kantin, warung kopi, tempat penjualan minuman dingin

dan pabrik makanan dan minuman sederhana. Resiko dari pengelolaan

makanan mempunyai peluang yang sangat besar dalam penularan

penyakit karena jumlah konsumen rlatif banyak dalam waktu bersamaan.

Oleh karena itu, perlu teknologi dan metode yang lebih tepat untuk

pembinaan dan pengawasannya.

D. PELAYANAN KESEHATAN/Service of Health

I. Sarana Kesehatan Dasar

a. Puskesmas

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang

menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,

Grafik 29. Jumlah TUPM Sehat Di Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

Page 60: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 55

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana

(KB), Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan.

Beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan, selain menyelenggarakan

pelayanan kesehatan seperti Puskesmas pada umumnya, juga menyediakan

fasilitas pelayanan rawat inap. Dengan demikian Puskesmas perawatan juga

berfungsi sebagai ”Pusat Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat

darurat sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Jumlah Puskesmas Perawatan di Sulawesi Barat tahun 2008 sebesar 25

buah, Puskesmas Non Perawatan sebesar 50 buah. Sedangkan untuk

Puskesmas Keliling 59 buah dan Puskesmas Pembantu sebanyak 76 buah.

b. Pondok Bersalin Desa (Polindes)

Jumlah Polindes di Sulawesi Barat tahun 2008 adalah sebanyak 68

buah. Jumlah ini terus bertambah dari tahun 2007 sebanyak 48 buah dan

tahun 2006 di Sulawesi Barat hanya berjumlah 37 buah.

Sumber : Laporan Yankes Dinkes 5 Kabupaten

c. Sarana Kesehatan Dasar Lainnya

Berdasarkan laporan Yankes Dinas Kesehatan di lima Kabupaten Jumlah

Poskesdes di Sulawesi Barat tahun 2008 sebanyak 85 buah, mengalami

peningkatan dibanding tahun 2007 yaitu 47 buah. Sedangkan jumlah

Posyandu tahun 2008 sebanyak 1,421, jumlah ini jauh peningkatannya

dibanding tahun 2007 sebanyak 648 buah.

d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) merupakan cara

mutakhir pemeliharaan kesehatan yang berkembang setelah sistem

pembayaran tunai, asuransi ganti rugi dan asuransi dengan tagihan

menghadapi banyak masalah. JPKM adalah suatu cara penyelenggaraan

Grafik 30.Perkembangan Jumlah Polindes Di Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Page 61: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 56

pemeliharaan kesehatan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha

bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang

terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra upaya.

JPKM melibatkan 3 pelaku utama, yakni konsumen (peserta), badan

penyelenggara (Bapel) dan Pelaksana Pemelihara Kesehatan (PPK). Untuk

membina ketiga pelaku utama, dibentuk Badan Pembina JPKM baik

ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten. Peserta membayar sejumlah

iuran untuk pemeliharaan kesehatannya kepada Bapel yang kemudian

mengontrak PPK dengan pembayaran pra upaya yang memberikan

pelayanan kesehatan paripurna kepada peserta. Hubungan antara ketiganya

dikukuhkan oleh ikatan kerjasama dan kesepakatan untuk menerapkan jaga

mutu, pemantauan utilisasi pelayanan dan penanganan keluhan peserta.

Berdasarkan laporan dari semua kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat,

jumlah penduduk yang dijamin oleh berbagai Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan (termasuk maskin/JPKMM) sebanyak 433,170 orang (41.12%) dari

total jumlah penduduk, dengan rincian sebagai berikut :

1. Peserta Askes : 28,472 jiwa (2.70%)

2. Peserta Kartu Miskin/Askeskin : 401,921 jiwa (38.16%)

3. Peserta Jamsostek : -

4. Peserta Sumber Lainnya : 4,781 jiwa (0.45%)

II. Sarana Kesehatan Rujukan

a. Cakupan Rawat Inap

Cakupan rawat inap di sejumlah sarana kesehatan yang terdapat di

Sulawesi Barat tahun 2008 sebesar 381,990 kunjungan. Jumlah kunjungan

rawat inap terbesar di Kabupaten Polman yaitu di Puskesmas sebanyak 870

kunjungan dan 371,420 kunjungan, sedangkan yang terrendah di Kabupaten

Mamuju Utara sebanyak 212 kunjungan, inipun datanya dari Puskesmas

dan dari Rumah Sakit tidak ada laporannya, selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 12.

b. Cakupan Rawat Jalan

Cakupan rawat jalan di sarana kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat

tahun 2008 sebanyak 781,228 kunjungan. Jumlah kunjungan rawat jalan

terbanyak di Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 178,155 kunjungan dan

42,161 kunjungan masing-masing di Rumah Sakit dan Puskesmas.

Sedangkan yang terendah di Kabupaten Majene sebanyak 21,554 kunjungan

itupun dari data Puskesmas, dari rumah sakit tidak ada laporan.

Page 62: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 57

Tabel 10. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sulawesi Barat Tahun 2008

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

c. Rumah Sakit

Pada tahun 2008 Rumah Sakit Umum di Provinsi Sulawesi Barat

berjumlah 6 buah yang terdiri dari RSUD Mamuju, RSUD Majene, RSUD

Polman dan RS TNI Polman, RSUD Mamuju Utara dan RSUD Mamasa.

Indikator untuk mengukur kinerja rumah sakit terdiri atas :

1. Bed Occupation Rate (BOR)

Bed Occupation Rate adalah jumlah atau tingkat pemakaian tempat

tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60%

sampai 80%. Presentase rata-rata pemakaian tempat tidur RSUD dan RS-

TNI di Provinsi Sulawsi Barat pada tahun 2008 adalah 62,4%.

2. Average Length Of Stay (ALOS)

Average Length Of Stay adalah rata-rata lama rawat seorang pasien

dimana secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari. ALOS

Rumah Sakit di Sulawesi Barat adalah 5 hari.

3. Turn Of Interval (TOI)

Turn of Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati.

Angka ideal untuk TOI adalah 1 – 3 hari. TOI untuk rumah sakit di

Provinsi Sulawesi Barat adalah 3 hari.

4. Net Death Rate (NDR)

NO KABUPATEN SARANA PELAYANAN

KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN

RAWAT JALAN

RAWAT INAP

JUMLAH

1 2 3 4 5 6

1

POLEWALI MANDAR

Puskesmas 178,155

870

179,025

RSUD Polman 42,161

371,420

50,258

Sarana Yankes lainnya - - -

2

MAMASA

Puskesmas 52,655

937

53,592

Sarana Yankes lainnya - - -

3

MAMUJU UTARA

Puskesmas 51,653

212

51,865

Sarana Yankes lainnya - - -

4

MAJENE

Puskesmas 21,554

1,843

23,397

Sarana Yankes lainnya - - -

5

MAMUJU

Puskesmas 407,528

1,303

408,831

RSUD 27,522

5,405

32,927

JUMLAH (KAB/KOTA) 781,228 381,990 799,895

Page 63: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 58

Net Death Rate adalah angka kematian lebih atau sama dengan 48 jam.

Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah 25 per 1,000 penderita keluar.

Nilai NDR rumah sakit yang ada di Sulawesi Barat pada tahun 2008

adalah 12 per 1,000 penderita keluar. Dengan demikian nilai rumah sakit

di Sulawesi Barat tahun 2008 tidak melebihi nilai NDR yang dapat

ditolerir.

5. Gross Death Rate (GDR)

Gross Death Rate adalah angka kematian untuk tiap-tiap penderita

keluar. Angka yang ditolerir maksimum 45. GDR rumah sakit di

Provinsi Sulawesi Barat sebesar 43.

Tabel 11. Indikator Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008

NO NAMA RUMAH SAKIT JENIS PELAYANAN UMUM/KHUSUS

BOR LOS TOI GDR NDR

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Polman

RSU Polman Umum 87.2 5.1 0.7 45.8 11.9

RS Khusus TNI-AD Umum dan Khusus 11.2 2.4 18.6 15.3 0.0

2 Mamasa TIDAK ADA LAPORAN 3 Matra

RSUD Kab.Matra Umum dan Khusus 1.6 1.7 104.2 16.1 16.1

4 Majene

RSU MAJENE Umum dan Khusus 70.4 4.9 2.1 58.5 14.9

5 Mamuju Interna,Bedah,Anak

dan Kebidanan 46.6 3.8 4.4 30.3 12.2

JUMLAH 62.4 4.6 2.8 43.2 12.4

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

III. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

a. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis

kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan)

dan dukun bayi (dukun terlatih dan tidak terlatih). Cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, tidak

termasuk oleh dukun bayi meskipun terlatih dan didampingi oleh

bidan) di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006 sebesar 68.64%. Dari

19,111 jumlah ibu bersalin, ada sekitar 13,117 ibu bersalin tang ditolong

oleh tenaga kesehatan. Tahun 2007 cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan meningkat dibanding pada tahun 2006 yaitu dari

22,404 jumlah ibu bersalin terdapat 16,500 ibu bersalin yang ditolong

oleh tenaga kesehatan atau sebesar 73.65%. Sedangkan ditahun 2008

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan turun dibanding

Page 64: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 59

tahun 2007 yaitu dari 26.959 ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga

kesehatan sekitar 17,019 atau 62.79%. Selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 14.

Tabel 12. Cakupan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Sulawesi Barat 2006-2008

Sumber : Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

b. Penanganan Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi

Resiko tinggi pada ibu hamil adalah keadaan ibu hamil yang

mengancam kehidupannya maupun janinnya, misalnya umur, paritas,

interval dan tinggi badan. Sedangkan yang dimaksud dengan

komplikasi pada proses persalinan adalah keadaan dalam proses

persalinan yang mengancam keadaan ibu maupun janinnya, misalnya

perdarahan, preeklamsia(keracunan kehamilan), infeksi jalan lahir, letak

lintang, partus lama dan lain-lain.

Pada tahun 2008 terdapat 28,256 ibu hamil di Sulawesi Barat

dan terdapat sebanyak 4,201 ibu hamil dengan resiko tinggi/komplikasi

atau sebesar 14.87%. Jumlahibu hamil risti/komplikasi yang ditangani

adalah 2,673 ibu hamil atau 63.63%. Kabupaten Mamuju adalah yang

terbesar jumlah ibu hamil dengan risti/komplikasi yaitu 1,682 dari 8,409

ibu hamil. Namun penanganan ibu hamil risti/komplikasi di Kabupaten

ini cukup memprihatinkan yaitu sekitar 17.95% atau hanya 302 yang

ditangani dari 1,682 ibu hamil risti/komplikasi.

c. Penanganan Kasus Bayi dengan BBLR

Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi

yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,500 gram. Penyebab

terjadinya BBLR bisa karena ibu hamil anemia, kurang suplai gizi waktu

dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan

berat badan rendah perlu penanganan yang serius karena pada kondisi

NO KABUPATEN

2006 2007 2008 Jumlah

Ibu Bersalin

Ditolong Nakes

% Jumlah

Ibu Bersalin

Ditolong Nakes

% Jumlah

Ibu Bersalin

Ditolong Nakes

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLMAN 6,057 4,956 81.82 9,054 6,132 67.73 8.879 6,048 68.12

2 MAMASA 3,131 214 6.83 2,308 1,592 68.98 3,277 1,634 49.86

3 MATRA 2,640 1,689 63.98 2,707 1,631 60.25 2,876 1,664 57.86

4 MAJENE 2,896 2,388 82.46 3,771 3,233 85.73 3,906 3,148 80.59

5 MAMUJU 4,387 3,870 88.22 4,564 3,912 85.71 8,021 4,525 56.41

JUMLAH 19,111 13,117 68.64 22,404 16,500 73.65 26,959 17,019 63.13

Page 65: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 60

tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya menjadi

penyebab utama kematian pada bayi.

Jumlah BBLR dan BBLR ditangani di Provinsi Sulawesi Barat

tahun 2006 adalah 248 bayi dari 15,847 kelahiran hidup atau sebesar

1.56%. Sedangkan BBLR yang ditangani sejumlah 175 bayi atau sekitar

70.56%. Adapun ditahun 2007, jumlah BBLR 445 bayi dari 18,970

kelahiran hidup atau sebesar 2,35% mengalami peningkatan bila

dibandingkan jumlah BBLR tahun 2006. Presentase bayi BBLR yang

ditangani tahun 2007 sebesar 70.34% atau sebanyak 313. Penanganan ini

lebih rendah dibanding tahun 2006. Tahun 2008 jumlah BBLR adalah 337

bayi dari 19,619 kelahiran hidup (1.72%). Adapun bayi BBLR yang

ditangani ada 317 bayi atau 94.07%. Penanganan bayi BBLR tahun 2008

sudah lebih baik dibanding dua tahun sebelumnya.

Tabel 13. Bayi BBLR Yang ditangani di Sulawesi Barat Tahun 2006 - 2008

NO

KABUPATEN

2006 2007 2008

BAYI LAHIR HIDUP

BBLR BBLR DITA

NGANI

BAYI LAHIR HIDUP

BBLR BBLR DITA

NGANI

BAYI LAHIR HIDUP

BBLR BBLR DITA

N GANI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLMAN 5,991 140 123 6,985 173 107 7,204 151 151

2 MAMASA 542 - - 2,024 56 37 1,773 56 37

3 MATRA 2,084 19 12 1,777 30 8 2,037 21 20

4 MAJENE 2,918 40 40 3,643 105 92 3,654 85 85

5 MAMUJU 4,312 49 - 4,530 69 69 4,951 24 24

JUMLAH 15,847 248 175 18,970 445 313 19,619 337 317

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

d. Neonatal Resiko Tinggi/Komplikasi

Yang dimaksud dengan resiko tinggi/komplikasi pada

neonatal adalah keadaan neonatal yang mengancam kehidupannya,

misalnya asfeksia, BBLR, tetanus, infeksi dan lain-lain. Jumlah neonatal di

Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 adalah 17,617 neonatal. Dari jumlah

tersebut terdapat 2,383 neonatal resiko tinggi/komplikasi atau sebesar

13.53%. Jumlah neonatal resiko tinggi/komplikasi yang ditangani 1,016

neonatal (42.64%). Jumlah neonatal risti/komplikasi dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2008 terus meningkat. Lebih lengkapnya jumlah

neonatal risti/komplikasi selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada

grafik dibawah ini :

Page 66: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 61

Grafik 31. Jumlah Neonatal risti/komplikasi di Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

e. Kunjungan Neonatus

Cakupan kunjungan neonatus di Provinsi Sulawesi Barat

pada tahun 2006 sebesar 98.63% sedangkan cakupan kunjungan

neonatus di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2007 sebesar 82.28%. Di

tahun 2008 menurun lagi yaitu sebesar 72.79%. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 16 di bawah ini.

Tabel 14. Cakupan kunjungan Neonatus di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

NO

KABUPATEN

NEONATUS TAHUN 2006 NEONATUS TAHUN 2007 NEONATUS TAHUN 2008

JUMLAH

KN2 % JUML

AH KN2 %

JUMLAH

KN2 %

1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5

1 POLMAN 5,720 5,603 97.95 8,766 6,932 79.08 6,932 6,747 79.76

2 MAMASA - 1,079 - 1,347 1,347 100.00 1,347 1,347 100.0

0

3 MATRA 1,086 1,418 75.52 2,577 1,624 63.02 1,624 1,624 63.02

4 MAJENE 2,986 2,388 82.46 3,529 2,960 83.88 2,960 3,575 97.84

5 MAMUJU 4,464 4,194 93.95 4,440 4,115 92.68 4,115 3,947 51.62

JUMLAH 14,886 14,682 98.63 20,659 16,978 82.18 23,683 17,240 72.79

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

f. Kunjungan Antenatal

Cakupan pelayanan antenatl dapat dipantau melalui

pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan

pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali

(K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada

triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga. Pelayanan yang

Page 67: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 62

dilakukan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil yang berkunjung ke

tempat pelayanan kesehatan meliputi :

1. Penimbangan berat badan

2. Pemeriksaan kehamilan

3. Pemberian tablet besi (Fe)

4. Pemberian Imunisasi TT dan Konsultasi

Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di Provinsi Sulawesi

Barat tahun 2006 adalah 60.56% sedangkan pada tahun 2007 meningkat

sebesar 67.15%. di tahun 2008 kembali turun sejumlah 65.83%.

Tabel 15. Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K4) di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

NO

KABUPATEN

BUMIL TAHUN 2006 BUMIL TAHUN 2007 BUMIL TAHUN 2008

JUMLAH

K4 % JUML

AH K4 %

JUMLAH

K4 %

1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5

1 POLMAN 8,272 5,464 66.05 9,488 6,711 79.08 9,304 6,546 70.36

2 MAMASA 3,380 1,108 32.78 3,470 1,666 100.00 3,428 1,936 56.48

3 MATRA 2,754 1.768 64.20 2,811 1,707 63.02 3,024 1,855 61.34

4 MAJENE 3,787 2,842 75.05 3,814 3,394 83.88 4,091 3,425 83.72

5 MAMUJU 7,305 4,260 58.32 7,652 4,811 92.68 8,409 4,839 57.55

JUMLAH 25,498 15,442 60.56 27,235 18,289 82.18 28,256 18,601 65.83

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

g. Kunjungan Bayi (1-12 bulan)

Kunjungan bayi yang dimaksudkan adalah bayi yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga

kesehatan, paling sedikit empat kali. Cakupan kunjungan bayi tingkat

Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2006 adalah 43.99%, tahun 2007

meningkat presentase kunjungan bayi sekitar 93.65%. Sedangkan

ditahun 2008 presentase kunjungan bayi sejumlah 70.38%. Jumlah Bayi

dan kunjungan bayi selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik

33 dibawah ini :

Page 68: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 63

Grafik 32. Jumlah Bayi dan Kunjungan Bayi di Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

h. Pelayanan Imunisasi

Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan

kecacatan bayi serta anak balita perlu dilaksanakan program imunisasi

baik program rutin maupun program tambahan/suplemen untuk

penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti

penyakit TBC, dipteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B dan campak.

Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari

BCG 1 kali, DPT 3 kali, polio 4 kali, HB 3 kali dan campak 1 kali. Untuk

menilai kelengkapan status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat

dilihat dari cakupan imunisasi campak karena imunisasi campak

merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi dengan

harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap.

Cakupan imunisasi campak di Provinsi Sulawesi Barat tahun

2006 sebesar 82.28% lebih tinggi dibandingkan cakupan imunisasi

campak ditahun 2007 sebesar 18,993 bayi atau 77.74%. Sedangkan di

tahun 2008 dari 25,371 bayi, terdapat 19,654 bayi yang telah di imunisasi

campak atau sekitar 77.47%. Dari lima kabupaten di Provinsi Sulawesi

Barat, Kabupaten Polewali Mandar yang terbesar jumlah bayi yaitu

8,459 dan yang telah di imunisasi campak sebanyak 6,524 bayi.

Sedangkan Kabupaten Mamuju Utara yang terrendah jumlah bayi yang

telah diimunisasi cmpak sejumlah 1,393 bayi dari jumlah bayi 2,756 atau

sekitar 63.45%.

Page 69: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 64

Tabel 16. Cakupan Imunisasi Campak di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Selain imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan

program imunisasi tambahan seperti Bulan Imunisasi Anak Sekolah

(BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan pada semua anak usia kelas I

Sekolah Dasar dan sederajat, sedangkan BIAS TT diberikan pada semua

anak usia kelas II dan III Sekolah Dasar dan sederajat, Pekan Imunisasi

Nasional (PIN), Mopping Up dan Outbreaks Respon Immunization

(ORI) bila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Evaluasi cakupan imunisasi dasar lengkap dapat juga

dengan menggunakan indikator pencapaian Universal Child

Immunization (UCI) desa yaitu desa dengan cakupan imunisasi dasar

lengkap bagi bayi minimal 80%. Imunisasi dasar lengkap yaitu bayi

yang mendapat imunisasi BCG : 1 kali, DPT : 3 kali, Polio : 4 kali,

Hepatitis B : 3 kali dan imunisasi Campak 1 kali.

Dari pencapaian dan pemerataan UCI desa/kelurahan di

Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 yang berdasarkan indikator DPT3,

Polio 4 dan Campak, cakupan desa/kelurahan UCI baru mencapai

34.40%. Pencapaian UCI tertinggi adalah di Kabupaten Majene yaitu

85% dan yang terrendah di Kabupaten Mamasa yaitu 16%. Dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2008 capaian UCI untuk Provinsi Sulawesi

Barat berfluktuatif, ini dapat dilihat pada grafik 35 yang mana

tergambar menunjukkan grafik naik turun, tahun 2007 capaian UCI

hanya sekitar 21.64 persen. Adalah tantangan bagi pengelola Imunisasi

NO

KABUPATEN

2006 2007 2008

JUMLAH

BAYI

IMUNI- SASI

CAMPAK %

JUMLAH

BAYI

IMUNI- SASI

CAMPAK %

JUMLAH

BAYI

IMUNI- SASI

CAMPAK %

1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5

1 POLMAN 6,754 5,033 74.52 8,455 7,772 91.92 8,459 6,524 77.12

2 MAMASA 2,857 2,139 92,80 3,326 1,935 58.18 2,685 2,202 82.01

3 MATRA 2,515 2,636 104.81 2,309 1,465 63.45 2,756 1,393 63.45

4 MAJENE 3,300 3,066 92.91 3,705 2,949 79.60 3,825 3,591 93.88

5 MAMUJU 6,869 5,472 79.66 6,636 4,872 73.42 7,646 5,944 77.74

JUMLAH 22,295 18,346 82.28 24,431 18,993 77.74 19,654 19,654 77.47

Page 70: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 65

di Provinsi Sulawesi Barat untuk terus meningkatkan capaian UCI

ditahun berikutnya.

Grafik 33. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-2008

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

i. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dan Pra Sekolah

Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah

yang dimaksudkan adalah anak umur 1-6 tahun yang dideteksi dini

tumbuh kembang sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling

sedikit 2 kali pertahun. Jumlah anak balita dan pra sekolah di Sulawesi

Barat tahun 2008 adalah 82,876 anak. Cakupan deteksi dini tumbuh

kembang anak balita dan pra sekolah sebesar 18,692 anak atau sekitar

22.55 persen.

IV. Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut yang

dimaksudkan adalah penduduk usia 45 tahun keatas yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di

Puskesmas maupun di Posyandu/Kelompok Usia Lanjut. Jumlah pra usia

lanjut dan usia lanjut di Sulawesi Barat tahun 2008 sebanyak 72,260 orang

dengan rincian pra usia lanjut (45-59 tahun) sekitar 41,437 orang dan usia

lanjut (60+ tahun) berjumlah 30,823 orang. Cakupan pelayanan kesehatan

pra usila dan usila sebanyak 40,720 orang atau sekitar 56.35 persen.

Kabupaten Majene hanya terdapat data cakupan pelayanan kesehatan pra

usila dan usila tahun 2008, tidak dirinci masing-masing berapa orang

cakupan pelayanan kesehatan untuk pra usila maupun usila. Sementara

satu kabupaten tidak terdapat data cakupan yankes pra usila dan usila yaitu

Kabupaten Mamuju Utara (0.00 persen).

Page 71: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 66

V. Pelayanan Kesehatan Khusus

a. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Jumlah kunjungan gangguan jiwa di Provinsi Sulawesi Barat tahun

2008 sebanyak 2,814 kunjungan atau sebesar 0.35 persen dari 799,895

kunjungan. Jumlah kunjungan gangguan jiwa terbesar di Kabupaten

Majene yaitu 2,664 kunjungan atau sebesar 11.39 persen. Kunjungan

gangguan jiwa lainnya terdapat di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten

Mamasa, sementara Kabupaten Polewali Mandar dan Mamuju Utara di

tahun 2008 ini tidak terdapat data kunjungan gangguan jiwa.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masyarakat

beranggapan bahwa kesehatan jiwa belum menjadi alasan penting untuk

datang berobat ke sarana kesehatan. Dari permasalahan tersebut, upaya

yang perlu dilakukan adalah peningkatan pembinaan program kesehatan

jiwa di sarana kesehatan milik pemerintah ataupun milik swasta,

pelatihan/refreshing bagi dokter dan paramedis puskesmas terutama

upaya promotif dan preventif serta meningkatkan pelaksanaan sistem

monitoring dan evaluasi maupun pencatatan pelaporan program

kesehatan jiwa.

b. Pelayanan Transfusi Darah

Kebanyakan kabupaten tidak memiliki data permintaan dan

penerimaan darah oleh rumah sakit. Unit transfusi darah yang tercatat

hanya dari Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamuju

kabupaten sedangkan tiga kabupaten lainnya tidak memiliki data. Jumlah

pendonor di Kabupaten Polewali Mandar sejumlah 1,367 orang dan

Kabupaten Mamuju 379 orang, jumlah seluruhnya 1,746 pendonor.

c. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Jumlah tumpatan gigi tetap di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008

sebesar 1,114. Jumlah tumpatan gigi tetap tertinggi di Kabupaten Majene

sejumlah 471 dan yang terrendah sejumlah 19 di Kabupaten Mamasa.

Sedangkan untuk pencabutan gigi tetap di Provinsi Sulawesi Barat tahun

2008 sebesar 11,918. Pencabutan gigi tetap tertinggi di Kabupaten Mamuju

sebesar 4,223 dan yang terrendah di Kabupaten Mamasa sebesar 500. Data

ini hanya bersumber dari Puskesmas se Provinsi Sulawesi Barat.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah :

Semenjak era otonomi dalam pembinaan pelayanan kesehatan gigi

terjadi kemunduran.

Page 72: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 67

Masyarakat merasa kesehatan gigi dan mulut belum menjadi

alasan penting untuk datang berobat.

Dari permasalahan tersebut, upayan yang perlu dilakukan adalah

peningkatan pembinaan program kesehatan gigi disarana kesehatan

pemerintah dan swasta, pelatihan/refreshing bagi dokter dan paramedis

puskesmas terutama upaya promotif dan preventif serta meningkatkan

pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi maupun pencatatan pelaporan

program kesehatan gigi dan mulut.

VI. Program Keluarga Berencana

a. Jumlah Pasangan Usia Subur

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Provinsi Sulawesi Barat tahun

2008 sebesar 164,533 pasangan, terjadi peningkatan dbandingkan jumlah

PUS pada tahun 2007 yaitu 141,960 pasangan dan jumlah PUS pada

tahun 2006 yang berkisar 112,548 pasangan.

b. Peserta KB Baru

Jumlah peserta KB baru di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006

sebanyak 14,149 atau 12.57 persen dari jumlah PUS sedangkan jumlah

peserta KB baru tahun 2007 terjadi penurunan yaitu menjadi 11,306 atau

7.96 persen dari jumlah pasangan usia subur. Sedangkan di tahun 2008

terjadi lagi kenaikan peserta KB baru yaitu 17,601 atau 10.70 persen dari

pasangan usia subur. Peserta KB baru menggunakan beberapa jenis alat

kontrasepsi, secara rinci dapat dilihat pada tabel 20 dibawah ini :

Tabel 17. Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Baru di Sulawesi Barat Tahun 2006 - 2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

NO

KABUPATEN

2006 2007 2008

PUS PESERTA KB BARU

% PUS PESERTA KB BARU

% PUS PESERTA KB BARU

%

1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5

1 POLMAN 51,632 8,192 15.87 57,413 5,781 10.07 57,413 4,967 8.65

2 MAMASA 2,324 10,330 1,498 14.50 10,330 1,299 12.58

3 MATRA 18,312 2,932 16.01 25,576 1,505 5.88 19,826 2,711 13.67

4 MAJENE 18,275 21,384 2,074 9.70 22,442 3,313 14.76

5 MAMUJU 24,329 701 2.88 27,257 448 1.64 54,522 5,311 9.74

JUMLAH 112,548 14.149 12.57 141,960 11,306 7.96 164,533 17,601 10.70

Page 73: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 68

Tabel 18. Jenis Kontrasepsi dari Peserta KB Baru di Sulawesi Barat Tahun 2006 - 2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

c. Peserta KB Aktif

Jumlah peserta KB Aktif di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006

sebanyak 48,602 atau 43.18 persen dari jumlah PUS, tahun 2007 terjadi

peningkatan yaitu 62,143 atau 43.78 persen dari jumlah Pasangan Usia

Subur. Tahun 2008 terjadi lagi peningkatan yaitu 85,025 atau 51.68

persen. Peserta KB aktif menggunakan beberapa jenis alat kontrasepsi,

secara rinci dapat dilihat pada tabel 22 dibawah ini.

Tabel 19. Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif di Sulawesi Barat

Tahun 2006 – 2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

NO JENIS

KONTRASEPSI

2006 2007 2008

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pil 6,941 47.98 5,380 42.42 7,158 40.67

2 Suntikan 5,192 35.89 5,838 46.03 8,273 47.00

3 Implant 1,215 8.39 635 5.01 1,311 7.45

4 IUD 681 4.71 408 3.22 472 2.68

5 Kondom 306 2.11 228 1.80 307 1.74

6 MOP/MOW 130 0.89 87 0.69 32 0.18

7 Obat Vagina 30 0.24 30 0.17

8 Lainnya 77 0.61 18 0.10

NO

KABUPATEN

2006 2007 2008

PUS PESERTA

KB AKTIF

% PUS PESERTA

KB AKTIF

% PUS PESERTA

KB AKTIF

%

1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5

1 POLMAN 51,632 33,529 64.94 57,413 31,869 55.51 57,413 29,991 52.24

2 MAMASA TIDAK ADA LAPORAN 10,330 7,995 77.40 10,330 7,105 68.78

3 MATRA 18,312 9,363 51.13 25,576 8,935 34.94 19,826 10,485 52.89

4 MAJENE 18,275 481 2.63 21,384 9,580 44.80 22,442 14,880 66.30

5 MAMUJU 24,329 5,229 21.49 27,257 3,764 13.81 54,522 22,564 41.39

JUMLAH 112,548 48,602 43.18 141,960 62,143 43.78 164,533 85,025 51.68

Page 74: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 69

Tabel 20. Jenis Kontrasepsi dari Peserta KB Baru di Sulawesi Barat Tahun 2006 - 2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Secara khusus proporsi peserta KB Aktif dan peserta KB Baru di

tahun 2006, 2007 dan 2008 yang menggunakan pil dan suntikan sangat

besar. Hal ini dapat dipahami karena akses untuk memperoleh pelayanan

pil dan suntikan relative lebih mudah, karena jaringan pelayanan tersedia

sampai ditingkat desa/kelurahan, baik melalui pelayanan pemerintah

maupun swasta.

Sedangkan partisipasi pria (bapak) untuk menjadi peserta baik itu

untuk KB Aktif maupun KB Baru dirasakan masih sangat kecil, hal

tersebut karena terbatasnya pilihan kontrasepsi yang disediakan bagi

pria yaitu dengan mengikuti MOP atau menggunakan kondom, dan pada

sebagian pria (bapak) masih mempunyai anggapan bahwa ber KB

merupakan urusan istri, sehingga istri menjadi sasaran utama KB.

VII. Kesehatan Kerja dan Kesehatan Institusi

1. Pemeriksaan Kesehatan SD/MI

Cakupan pemeriksaan kesehatan murid SD/MI oleh Tenaga

Kesehatan/Guru UKS/Kader Kesehatan Sekolah di Provinsi Sulawesi

Barat pada tahun 2008 yaitu dari 96,466 murid SD/MI yang ada terdapat

sebanyak 34,231 murid SD/MI yang diperiksa atau sebesar 35.49 persen.

Kabupaten Polewali Mandar yang terbanyak murid SD/MI yang

diperiksa kesehatannya yaitu 25,423 murid dari 75,871 murid SD/MI.

Dua Kabupaten yaitu Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara tidak ada

laporannya. Persentase cakupan pemeriksaan kesehatan SD/MI tahun

2008 menurun dibandingkan tahun 2007 yang sebesar 51.68 persen.

NO JENIS

KONTRASEPSI

2006 2007 2008

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pil 25,881 42.44 28,492 51.90 44,519 52.36

2 Suntikan 24,111 39.54 19,143 34.87 29,167 34.30

3 Implant 5,314 8.71 3,777 6.88 5,994 7.05

4 IUD 2,786 4.57 1,989 3.62 3,176 3.74

5 Kondom 1,659 2.72 905 1.65 1,477 1.74

6 MOP/MOW 1,227 2.01 571 1.04 690 0.81

Page 75: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 70

2. Pemeriksaan Kesehatan SMP/SMU

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SMP/SMU oleh Tenaga

Kesehatan/Guru UKS/Kader Kesehatan Sekolah di Provinsi Sulawesi

Barat pada tahun 2008 yaitu dari 12,971 siswa SMP/SMU terdapat 9,570

siswa yang diperiksa kesehatannya atau sebesar 73.79 persen.

Kabupaten Majene yang terbesar siswa SMP/SMU yang diperiksa

kesehatannya sejumlah 6,126 siswa atau sebesar 73.78 persen dari 8,414

siswa SMP/SMU, kemudian Kabupaten Polewali Mandar sejumlah

3,329 siswa atau 84.31 persen dari 3,949 siswa SMP/SMU yang ada.

3. Pelayanan Kesehatan Pekerja

Derajat kesehatan pekerja salah satunya ditentukan oleh pelayanan

kesehatan kerja, baik sektor formal maupun informal. Untuk sektor

formal seperti industri besar/pabrik atau perusahaan pada umumnya

telah mendapatkan pembinaan dan pelayanan kesehatan dari klinik

perusahaan. Untuk kelompok masyarakat pekerja sektor informal yang

merupakan sebagian besar atau lebih dari 70 persen jumlah angkatan

kerja, masih belum mendapatkan pelayanan kesehatan kerja yang

memadai. Selama ini mereka hanya mendapatkan pelayanan kesehatan

secara umum, namun belum dikaitkan dengan pekerjaannya. Jumlah

pekerja formal di Sulawesi Barat pada tahun 2008 adalah 8,181 pekerja,

itupun Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Utara tidak ada

laporannya masuk. Dari jumlah tersebut yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sejumlah 6,233 pekerja atau sebesar 76.19 persen. Presentase

cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal di Sulawesi

Barat selama tiga tahun terakhir menunjukkan grafik menurun.

Grafik 34. Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Kerja pada Pekerja Formal di Sulawesi Barat 2006-2008

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Page 76: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 71

VIII. Ketersediaan Obat Dalam Pemenuhan Pelayanan Kesehatan

1. Kabupaten Mamuju

Instalasi Farmasi Kabupaten Mamuju dipimpin oleh D3

Farmasi, serta dibantu 2 tenaga SMU dan 4 orang tenaga sukarela

dari sukarela dari berbagai disiplin ilmu, sehingga seluruhnya

berjumlah 7 orang. Jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk,

maka didapat pembelian obat untuk tahun 2008 sebesar Rp.

11,200/kapita. Jelas ini masih diatas standart nasional sebesar

Rp.5000,-.

Tabel 21. Tingkat ketersediaan obat indikator di IFK Mamuju

No Nama Obat Kemasan Stok Awal

Rata2 Pemakaian

Kecukupan

1 Amox. SK 125 mg/ml Btl 60 ml 681

2 Amox. Kap 250 mg Ktk 120 -

3 Amox. Cap. 500 mg Ktk 100 36,203

4 Antasida DOEN Btl 1000 41,489

5 Antalgin Tab. 500 mg Btl 1000 40,000

6 Dexa.Injk. 5 mg/ml-2 ml Ktk 120 248

7 DMP Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 207

8 DMP Tab. 15 mg Btl 1000 16,784

9 Diphenhidramin Injk. Ktk 20 269

10 GG Tab. 100 mg Btl 1000 48,724

11 Glukosa 5% Infus Btl 500 ml 235

12 Ibuprofen 200 mg Tab Btl 100 1,937

13 Kloramfenikol 250 mg Btl 250 7,358

14 Kotrimokzasol 480 mg Btl 100 8,990

15 Klorfeniramin Maleat 4 mg Btl 1000 56,569

16 NaCl 0,9 % Infus Btl 500 ml 38

17 Paracetamol Tab. 500 mg Btl 1000 56,023

18 RL Infus Btl 500 ml 590

19 Infusion set dewasa Kantong 158

20 Infusian set anak Kantong 106

21 Tetrasiklin 250 mg Btl 1000 25,428

Obat Program

22 Vitamin B Komp.Tablet Btl 1000 80,142

23 Retinol 200.000 IU Btl 30 20

24 Tab.Tambah Darah Bks 30 18,437

25 Garam Oralit Ktk 100 5,340

26 Klorokuin Tab. 250 mg Btl 1000 12,364

27 PPC Injk. Ktk 30 -

28 OAT Kategori 1 Paket/dos -

29 OAT Kategori 2 Paket/dos -

30 OAT Kategori 3 Paket/dos -

31 OAT Kategori Sisipan Paket/dos -

32 OAT Kategori Anak Paket/dos -

33 Prednison Tab. Btl 1000 40,600

34 Asam Askorbat Btl 1000 29,478

Sumber : Laporan IFK Mamuju

Page 77: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 72

2. Kabupaten Polewali Mandar

Polewali Mandar merupakan Kabupaten induk bersama

Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, sehingga Kabupaten ini

merupakan Kabupaten yang telah cukup maju infrastrukturnya baik

itu sarana maupun prasarana kesehatan.

Instalasi Farmasi Kabupaten Polewali Mandar memiliki

seorang Apoteker sebagai kepala instalasi farmasi dibantu 1 orang

tenaga D3 Farmasi, 1 orang Asisten Apoteker dan 2 orang tenaga

SMA, sehingga seluruhnya berjumlah 5 orang.

Ketersediaan obat di IFK Polewali Mandar sampai dengan

triwulan III, menunjukkan tren yang sedikit membaik, hal ini lebih

banyak dipengaruhi oleh masuknya obat pengadaan APBD 2008

sehingga performance tingkat kecukupan obatnya menjadi lebih baik

disbanding triwulan II. Sebagai bandingan ada beberapa jenis obat

pada triwulan II tingkat kecukupannya kurang seperti pada

Amoxicillin Kap 500 mg, Infusion set Dewasa, Asam Askorbat Tab 50

mg. Pada triwulan III, tingkat kecukupannya menjadi cukup. Hal ini

terjadi setelah adanya penambahan stok IFK Polewali Mandar.

Sementara ada beberapa obat yang pada triwulan II kategori kurang

menjadi lebih pada triwulan III antara lain Prednison Tablet dan

Infusion set anak.

Tabel 22. Beberapa obat yang status kecukupannya berubah dengan adanya penambahan obat dipertengahan tahun 2008 yang berasal dari APBD

No Nama Obat Tingkat Kecukupan Obat

Keterangan Triwulan II Triwulan III

1 Amoxicillin Kap. 500 mg 14,2 (K) 18,3 (C)

2 Antalgin Tab. 500 mg 21,2 (C) 33,4 (L)

3 Asam Askorbat (Vit.C) 2,5 ( K ) 13,3 (C)

4 DMP Tab. 15 mg 9,4 ( K ) 30,7 (L)

5 Gliseril Guaykolat 100 mg

18,2 ( C ) 11,1 (K)

6 Ibuprofen 200 mg 9,6 (K) 0 Obat Habis

7 Infusion set dewasa 6 (K) 17,3 (C)

8 Garam Oralit 19,2 (C) 5,3 (K)

9 Klorokuin Tab. 250 mg 0 150,2 (L) Pemakaian 1000 Tab/triwulan

10 Prednison Tab. 6 (K) 81,8 (L)

11 Tetrasiklin Kap. 500 mg 10,2 (K) Lebih Triw. III tidak ada pemakaian

Sumber : Laporan IFK Polman

Melihat data diatas, jelas ada pengaruh yang cukup

signifikan dengan adanya intervensi penambahan obat yang

dilakukan IFK polewali Mandar melalui dana APBD.

Page 78: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 73

Tabel 23. Tingkat ketersediaan Obat indikator di IFK Polewali Mandar

triwulan III Tahun 2008

No Nama Obat Kemasan Stok Awal

Rata2 Pemakaian

Kecukupan

1 Amox. SK 125 mg/ml Btl 60 ml 6,265 871 7,2

2 Amox. Kap 250 mg Ktk 120 81,906 81,906 6,6

3 Amox. Cap. 500 mg Ktk 100 571,700 31,200 18,3

4 Antasida DOEN Btl 1000 692,400 52,133 13

5 Antalgin Tab. 500 mg Btl 1000 714,400 21,400 33,4

6 Dexa.Injk. 5 mg/ml-2 ml Ktk 120 3,449 263 344,9

7 DMP Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1,664 263 6,3

8 DMP Tab. 15 mg Btl 1000 911,000 29,667 30,7

9 Diphenhidramin Injk. Ktk 20 84,890 270 320

10 GG Tab. 100 mg Btl 1000 940,000 85,000 11,1

11 Glukosa 5% Infus Btl 500 ml 3,737 188 19,9

12 Ibuprofen 200 mg Tab Btl 100 41,000 13,667 0

13 Kloramfenikol 250 mg Btl 250 82,370 9,880 8,3

14 Kotrimokzasol 480 mg Btl 100 598,000 52,500 11,4

15 Klorfeniramin Maleat 4 mg Btl 1000 2,515,000 117,000 21,5

16 NaCl 0,9 % Infus Btl 500 ml 39 11 3,6

17 Paracetamol Tab. 500 mg Btl 1000 1,625,400 141,533 11,5

18 RL Infus Btl 500 ml 7,191 660 10,9

19 Infusion set dewasa Kantong 2,400 139 17,3

20 Infusian set anak Kantong 6,127 43 142,5

21 Tetrasiklin 250 mg Btl 1000 50,000 0 Lebih

Obat Program

22 Vitamin B Komp.Tablet Btl 1000 1,155,000 87,333 13,2

23 Retinol 200.000 IU Btl 30 - - -

24 Tab.Tambah Darah Bks 30 1,136,910 50,767 22,4

25 Garam Oralit Ktk 100 59,000 11,167 5,3

26 Klorokuin Tab. 250 mg Btl 1000 50,000 333 Lebih

27 PPC Injk. Ktk 30 - - -

28 OAT Kategori 1 Paket/dos - - -

29 OAT Kategori 2 Paket/dos - - -

30 OAT Kategori 3 Paket/dos - - -

31 OAT Kategori Sisipan Paket/dos - - -

32 OAT Kategori Anak Paket/dos - - -

33 Prednison Tab. Btl 1000 900,000 11,000 81,8

34 Asam Askorbat Btl 1000 989,000 74,333 13,3

Sumber : Laporan IFK Polewali Mandar

Dari data diatas, menunjukkan bahwa ketersediaan obat di

IFK Polewali Mandar dengan memakai parameter obat indicator,

obat yang habis atau kosong ada 7 jenis, sementara obat dengan

tingkat kecukupan dengan kategori kurang sebanyak 14 jenis,

sementara kecukupan kategori cukup sebanyak 4 jenis dan untuk

kecukupan kategori lebih sebanyak 8 jenis obat.

Fenomena ini menggambarkan bahwa untuk menjamin

ketersediaan obat dalam jumlah yang cukup jenis maupun jumlah,

IFK Polewali Mandar dapat berkoordinasi dengan Instalasi Farmasi

Page 79: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 74

Provinsi Sulawesi Barat. Tingkat kecukupan obat di IFK Kabupaten

Polewali Mandar sampai dan triwulan III dengan melihat data diatas,

rata-ratanya = 36.7 atau masuk kategori ketersediaan lebih jika dilihat

rata-rata waktunya, namun kalau dilihat jenisnya masih banyak yang

perlu dibenahi atau dicukupkan ketersediaannya.

3. Kabupaten Mamasa

Instalasi Farmasi Kabupaten Mamasa, selanjutnya disingkat

IFK Mamasa memiliki 7 orang pengelola, dimana pimpinannya

seorang Apoteker, 2 orang Sarjana Farmasi, 2 orang D3 Farmasi dan 2

orang berpendidikan SMU.

Tabel 24. Tingkat ketersediaan obat indikator di IFK Mamasa

No Nama Obat Kemasan Sisa Stok Rata2

Pemakaian/Bln Tingkat

Kecukupan 1 Amox. SK 125 mg/ml Btl 60 ml 11,500 485 23.71

2 Amox. Kap 250 mg Ktk 120 116,680 15,589.5 7.49

3 Amox. Cap. 500 mg Ktk 100 103,300 9,088.5 11.37

4 Antasida DOEN Btl 1000 321,000 14,090 22.78

5 Antalgin Tab. 500 mg Btl 1000 281,000 11,534 24.36

6 Dexa.Injk. 5 mg/ml-2 ml Ktk 120 0 0 0

7 DMP Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 33,475 306 109

8 DMP Tab. 15 mg Btl 1000 205,000 11,666 17.57

9 Diphenhidramin Injk. Ktk 20 0 0 0

10 GG Tab. 100 mg Btl 1000 198,000 20,993 9.43

11 Glukosa 5% Infus Btl 500 ml 0 0 0

12 Ibuprofen 200 mg Tab Btl 100 3,280 2,392 1.37

13 Kloramfenikol 250 mg Btl 250 278,000 6,766 41.09

14 Kotrimokzasol 480 mg Btl 100 149,200 9,762 15.28

15 Klorfeniramin Maleat 4 mg Btl 1000 1,123,000 29,405 38.19

16 NaCl 0,9 % Infus Btl 500 ml 83 18 4.61

17 Paracetamol Tab. 500 mg Btl 1000 199,000 25,535 7.79

18 RL Infus Btl 500 ml 2,029 45 45.09

19 Infusion set dewasa Kantong 130 31 4.19

20 Infusian set anak Kantong 60 19 3.16

21 Tetrasiklin 250 mg Btl 1000 135,000 16,365 8.25

Obat Program

22 Vitamin B Komp.Tablet Btl 1000 165,000 23,600 6.99

23 Retinol 200.000 IU Btl 30 0 0 0

24 Tab.Tambah Darah Bks 30 0 0 0

25 Garam Oralit Ktk 100 20,790 1,505 13.81

26 Klorokuin Tab. 250 mg Btl 1000 13,000 2,529 5.14

27 PPC Injk. Ktk 30 0 0 0

28 OAT Kategori 1 Paket/dos 0 0 0

29 OAT Kategori 2 Paket/dos 0 0 0

30 OAT Kategori 3 Paket/dos 0 0 0

31 OAT Kategori Sisipan Paket/dos 0 0 0

32 OAT Kategori Anak Paket/dos 0 0 0

33 Prednison Tab. Btl 1000 540,000 14,573 37.06

34 Asam Askorbat Btl 1000 58,000 13,075 4.44

Sumber : Laporan IFK Mamasa

Page 80: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 75

Dari data diatas, dapat digambarkan bahwa ketersediaan

obat indikator di IFK Mamasa yang tidak tersedia atau kosong

sebanyak 11 jenis obat, sementara yang tingkat kecukupannya kurang

13 jenis obat atau sekitar 70.5%, tingkat kecukupan cukup sebanyak 2

jenis obat, sementara tingkat kecukupan kategori lebih sebanyak 8

jenis obat atau sekitar 29.5%.

4. Kabupaten Majene

Instalasi Farmasi Kabupaten Majene dipimpin oleh Sarjana

SKM dengan latar belakang S2 bidang Promkes, serta dibantu 1 orang

tenaga Asisten Apoteker , 2 orang tenaga perawat dan 2 orang tenaga

SMA, sehingga seluruhnya berjumlah 6 orang.

Tabel 25. Tingkat ketersediaan obat indikator di IFK Majene

No Nama Obat Kemasan Sisa Stok Rata2

Pemakaian/Bln Kecukupan

1 Amox. SK 125 mg/ml Btl 60 ml 3,474 480 7.2

2 Amox. Kap 250 mg Ktk 120 7,280 1333 5.5

3 Amox. Cap. 500 mg Ktk 100 284,940 30,977 9.2

4 Antasida DOEN Btl 1000 273,000 11,167 24.5

5 Antalgin Tab. 500 mg Btl 1000 37,000 3,500 10.6

6 Dexa.Injk. 5 mg/ml-2 ml Ktk 120 1,020 133 7.7

7 DMP Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 550 56 9.8

8 DMP Tab. 15 mg Btl 1000 393,000 27,667 14.2

9 Diphenhidramin Injk. Ktk 20 4,937 398 12.4

10 GG Tab. 100 mg Btl 1000 234,000 30,500 7.7

11 Glukosa 5% Infus Btl 500 ml 1,189 80 14.9

12 Ibuprofen 200 mg Tab Btl 100 14,800 1,783 8.3

13 Kloramfenikol 250 mg Btl 250 34,250 2,958 11.6

14 Kotrimokzasol 480 mg Btl 100 319,700 6,783 47.1

15 Klorfeniramin Maleat 4 mg Btl 1000 206,800 22,833 9.1

16 NaCl 0,9 % Infus Btl 500 ml 1,248 5 249.6

17 Paracetamol Tab. 500 mg Btl 1000 273,000 41,467 6.7

18 RL Infus Btl 500 ml 1,481 1,481 27.9

19 Infusion set dewasa Kantong 199 12 16.6

20 Infusian set anak Kantong 156 12 13

21 Tetrasiklin 250 mg Btl 1000 139,500 9,167 15.2

Obat Program

22 Vitamin B Komp.Tablet Btl 1000 655,500 55,560 11.8

23 Retinol 200.000 IU Btl 30 - - -

24 Tab.Tambah Darah Bks 30 58,910 3,650 16.1

25 Garam Oralit Ktk 100 3,743 609 6.2

26 Klorokuin Tab. 250 mg Btl 1000 298,650 10,667 28

27 PPC Injk. Ktk 30 - - -

28 OAT Kategori 1 Paket/dos - - -

29 OAT Kategori 2 Paket/dos - - -

30 OAT Kategori 3 Paket/dos - - -

31 OAT Kategori Sisipan Paket/dos - - -

32 OAT Kategori Anak Paket/dos - - -

33 Prednison Tab. Btl 1000 386,000 25,667 15

34 Asam Askorbat Btl 1000 91,000 14,302 6.3

Sumber : Laporan IFK Majene

Page 81: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 76

Dari data diatas, dapat dikatakan bahwa ketersediaan obat di

IFK Majene dengan memakai parameter obat indikator, didapatkan

obat yang habis atau kosong ada 7 jenis dan kesemuanya obat

program, sementara obat dengan tingkat kecukupan dengan kategori

kurang sebanyak 22 jenis. Untuk tingkat kecukupan kategori lebih

sebanyak 5 jenis obat.

5. Kabupaten Mamuju Utara

Kabupaten Mamuju Utara masih tertinggal jauh baik dari

infrastruktur maupun sarana pendukung pelayanan kesehatan. Hal

ini terbukti dengan belum adanya Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

yang representative untuk menunjang pelayanan obat baik

penyimpanan, pendistribusian apalagi pengadaannya. Hal inilah

yang banyak menyebabkan terganggunya ketersediaan obat di

instalasi farmasi kabupaten Mamuju Utara di unit pelayanan

kesehatan lainnya seperti puskesmas dan pustu. Instalasi Farmasi

Kabupaten Mamuju Utara dipimpin oleh Sarjana Farmasi, serta

dibantu 1 orang tenaga S1 Farmasi dan 1 orang tenaga D3 Farmasi,

sehingga seluruhnya berjumlah 3 orang.

Anggaran obat diperoleh dari APBD dan APBN (Obat

Buffer). Jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk, maka didapat

pembelian obat tahun 2008 sebesar : Rp 8,974/kapita, jelas ini sudah

diatas standart nasional sebesar Rp 5000,-.

Ketersediaan obat di IFK Mamuju Utara terlihat terjadi

peningkatan obat kosong dari 68% di triwulan II menjadi 76,5%, pada

triwulan III sementara obat yang ketersediaan kurang pada triwulan II

mencapai 27% pada triwulan III prosentasenya menjadi 23,5%.

Fenomena ini menunjukkan bahwa dinas kesehatan Kabupaten

Mamuju Utara tidak berupaya untuk mencukupkan ketersediaan obat

yang ada di IFK karena meningkatnya obat kosong. Ini terlihat dari

prosentase ketersediaan obat indikator dari triwulan II ke triwulan III.

Sementara obat dengan ketersediaan kurang secara kuantitatif

menurun, tetapi secara kualitatif justru sebenarnya bertambah, karena

pada triwulan II masih ada obat yang ketersediaannya cukup sebesar

5% tetapi ditriwulan III justru sudah tidak ada sama sekali obat yang

ketersediaannya cukup. Hal ini disebabkan tidak adanya penambahan

obat selama kurun waktu 3 bulan ke depan setelah berakhirnya

triwulan II.

Page 82: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 77

Dari hasil analisis data, pengolahan obat di IFK Mamuju

Utara sangat jelek. Hal ini terbukti dari data yang ada, tidak

mencerminkan pengolahan data dan obat yang baik. Gambaran mutasi

yang dilakukan di IFK Mamuju Utara terlihat bahwa hampir 60 % dari

data mutasi obat yang ada kosong.

Upaya kearah perbaikan untuk mencukupkan ketersediaan

obat tidak dilakukan baik dari pengadaan APBD maupun meminta

obat buffer stok di Instalasi Farmasi Provinsi Sulawesi barat.

Diharapkan kedepan ada upaya perbaikan di IFK Mamuju Utara,

sehingga ketersediaan obat dapat lebih terjamin baik mutu maupun

jumlahnya. Upaya yang dapat dilakukan antara lain, meningkatkan

dana pengadaan obat yang untuk tahun 2008 hanya berkisar 800.000,

menigngat untuk mencapai ketersediaan obat dalam jumlah dan

mutu yang terjamin dan mengacu pada standar perkapita yang

ditetapkan Depkes untuk tahun 2009 sebesar $ 1 atau setara dengan

Rp 9000,-., maka seyogyanya pemkab Mamuju Utara menyediakan

dana sebesar = 108,900 (jumlah penduduk) x Rp 9000,-/kapita –

89,098,030 (dana obat buffer tahun 2009) = 891,970.

Tabel 26.Tingkat ketersediaan obat indikator di IFK Mamuju Utara sampai triwulan III Tahun 2008

No Nama Obat Kemasan Stok Awal

Rata2 Pemakaian/Bln

Kecukupan

1 Amox. SK 125 mg/ml Btl 60 ml - - -

2 Amox. Kap 250 mg Ktk 120 - - -

3 Amox. Cap. 500 mg Ktk 100 - - -

4 Antasida DOEN Btl 1000 - - -

5 Antalgin Tab. 500 mg Btl 1000 68 4 17

6 Dexa.Injk. 5 mg/ml-2 ml Ktk 120 - - -

7 DMP Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml - - -

8 DMP Tab. 15 mg Btl 1000 - - -

9 Diphenhidramin Injk. Ktk 20 10 2 5

10 GG Tab. 100 mg Btl 1000 27 5 5.4

11 Glukosa 5% Infus Btl 500 ml - - -

12 Ibuprofen 200 mg Tab Btl 100 25 4 6.3

13 Kloramfenikol 250 mg Btl 250 - - -

14 Kotrimokzasol 480 mg Btl 100 950 65 14.6

15 Klorfeniramin Maleat 4 mg Btl 1000 225 25 9

16 NaCl 0,9 % Infus Btl 500 ml - - -

17 Paracetamol Tab. 500 mg Btl 1000 99 15 6.6

18 RL Infus Btl 500 ml - - -

19 Infusion set dewasa Kantong - - -

20 Infusian set anak Kantong - - -

21 Tetrasiklin 250 mg Btl 1000 - - -

Obat Program -

22 Vitamin B Komp.Tablet Btl 1000 249 31 8

23 Retinol 200.000 IU Btl 30 - - -

24 Tab.Tambah Darah Bks 30 - - -

25 Garam Oralit Ktk 100 82 11 7.5

Page 83: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 78

26 Klorokuin Tab. 250 mg Btl 1000 - - -

27 PPC Injk. Ktk 30 - - -

28 OAT Kategori 1 Paket/dos - - --

29 OAT Kategori 2 Paket/dos - - -

30 OAT Kategori 3 Paket/dos - - -

31 OAT Kategori Sisipan Paket/dos - - -

32 OAT Kategori Anak Paket/dos - - -

33 Prednison Tab. Btl 1000 54 - -

34 Asam Askorbat Btl 1000 94 7 19.4

Sumber : Laporan IFK Mamuju Utara

Dari data diatas, dapat dikatakan bahwa ketersediaan obat di

IFK mamuju Utara dengan memakai parameter obat indikator,

didapatkan obat yang habis atau kosong ada 25 jenis dan semua obat

program dinyatakan kosong karena pengelolaannya dipegang oleh

pemegang program dan tidak dilaporkan ke IFK.

Tingkat kecukupan obat di IFK Mamuju Utara s/d triwulan

III dengan melihat data diatas, rata-ratanya = 2,7 atau masuk kategori

ketersediaan kurang sehingga perlu dibenahi atau dicukupkan

ketersediaan obatnya. Untuk mengantisipasi ketersediaan obat yang

kurang atau habis dapat berkoordinasi dengan IFP Sulawesi Barat.

E. TENAGA KESEHATAN

Masalah ketenagaan di bidang kesehatan merupakan masalah lama.

Jumlah tenaga kesehatan masih kurang dari kebutuhan serta penyebaran yang

tidak merata dan masih perlunya peningkatan kualitas melalui pendidikan.

Kekurangan tenaga kesehatan tersebut dapat dilihat dari usulan permintaan

kebutuhan akan tenaga kesehatan di pemerintah pusat, provinsi serta

kabupaten yang tiap tahun. Hal ini disebabkan terjadinya pengurangan tenaga

kesehatan karena pensiun, sedang pengangkatan pegawai baru relative kecil

setiap tahunnya.

Untuk mencukupi kebutuhan akan tenaga kesehatan tersebut perlu

dilakukan pemenuhan kebutuhan dengan membuka penerimaan Calon

Pegawai Negeri Sipil/CPNS yang disesuaikan dengan kebutuhan di

pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Meskipun demikian, kemungkinan

masih belum sepenuhnya terpenuhi mengingat pengangkatan pegawai baru

tersebut menyesuaikan juga dengan kondisi anggaran yang ada.

Untuk membantu pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat serta

dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah telah

mengangkat dokter/dokter gigi dan bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap

dengan masa bakti selama tiga tahun, baik yang diangkat oleh pemerintah

Page 84: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 79

pusat dalam hal ini adalah Depkes RI atau dengan cara lain. Pemerintah

kabupaten juga diberikan kewenangan untuk mengangkat dokter/dokter gigi

sebagai Pegawai Tidak Tetap Daerah (PTTD) yang dibiayai oleh APBD masing-

masing.

I. Jenis Tenaga Kesehatan

Jenis tenaga kesehatan dibagi menjadi tujuh yaitu :

1. Tenaga Medis yaitu Dokter Umum, Dokter Gigi, dr/drg Spesialis

2. Tenaga Perawat dan Bidan, termasuk lulusan DIII dan SI

3. Tenaga Kefarmasian yaitu Apoteker dan Asisten Apoteker

4. Tenaga Gizi yang terdiri dari lulusan DI dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

5. Tenaga Teknisi Medis terdiri dari Analis, TEM dan Penata Rontgen,

Penata Anestesi, Fisioterapi

6. Tenaga Sanitasi yaitu lulusan SPPH, APK, PAM-SKL, AKL, Poltekkes

Jurusan Kesehatan Lingkungan dan DIV, SI Kesling.

7. Tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu SKM,MPH dan lain-lain.

II. Unit Kerja Penempatan Tenaga Kesehatan

1. Puskesmas termasuk Pustu dan Polindes

2. Rumah Sakit (RSU, RSJ, RSB)

3. Institusi Diklat/Diknakes

4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Provinsi

III. Persebaran Tenaga Kesehatan di Unit Kerja

a. Dokter Ahli

Jumlah dokter ahli di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2008

adalah 13 dokter. Rasio dokter ahli per 100,000 penduduk sebesar 2.52.

Rasio tersebut masih sangat jauh di bawah target Indonesia Sehat 2010

sebesar 6 per 100,000 penduduk. Dokter ahli yang ada di Provinsi

Sulawesi Barat tidak tersebar merata disetiap kabupaten, yaitu

Kabupaten Polewali Mandar 10 dokter dan Kabupaten Mamuju 3

dokter.

b. Dokter Umum

Gambaran mengenai jumlah tenaga dokter dapat dilihat dari

indikator jumlah dokter per 100,000 penduduk. Jumlah dokter umum di

Sulawesi Barat pada tahun 2008 adalah 102 dokter, sedangkan rasio

tenaga dokter umum per 100,000 penduduk mencapai 9.68. Bila

Page 85: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 80

dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 maka rasio tenaga per

100,000 penduduk di Sulawesi Barat masihsangat rendah. Rasio tenaga

kesehatan yang menjadi target Indonesia Sehat 2010 sebesar 40 per

100,000 penduduk.

c. Dokter Gigi

Jumlah dokter gigi di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 sejumlah

39 dokter. Rasio tenaga dokter gigi per 100,000 penduduk sebesar 3.70.

Angka ini juga masih sangat jauh dari target Indonesia Sehat 2010

sebesar 11 per 100,000 penduduk.

d. Tenaga Sanitasi

Tenaga Sanitasi (Sanitarian) sangat berperan penting dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam upaya

preventif dan promotif, sehingga untuk tenaga sanitasi di Provinsi

Sulawesi Barat perlu mendapat perhatian khusus. Salah satu peran

penting tenaga sanitasi adalah upaya pencegahan terhadap penyakit-

penyakit yang berbasis ligkungan. Jumlah tenaga sanitasi di Provinsi

Sulawesi Barat tahun 2008 adalah 61 orang dengan rincian lulusan DI 12

orang dan DIII 49 orang. Rasio tenaga sanitasi per 100,000 penduduk

sebesar 4.65 per 100,000 penduduk. Angka ini sangat jauh dari target

Indonesia Sehat 2010 sebesar 40 per 100,000 penduduk. Data ini

mestinya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah khusus di Sulawesi

Barat untuk lebih memprioritaskan tenaga sanitasi pada penerimaan

tenaga kesehatan untuk tahun berikutnya.

e. Tenaga Kefarmasian

Tenaga kefarmasian yang dimaksud adalah apoteker, SI Farmasi,

DIII Farmasi dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga farmasi di Provinsi

Sulawesi Barat tahun 2008 adalah 69 orang, sedangkan rasio tenaga

farmasi sebesar 6.34 per 100,000 penduduk, masih dibawah target

Indonesia Sehat 2010 yaitu 10 per 100,000 penduduk.

f. Tenaga Gizi

Tenaga gizi yang dimaksud adalah D-IV/S-1 Gizi, D-III Gizi dan D-1

Gizi. Jumlah tenaga gizi di Sulawesi Barat tahun 2008 212 orang,

disbanding tahun 2006 jumlah tenaga di Sulawesi Barat hanya sekitar 68

orang. Rasio tenaga gizi tahun 2008 per 100,000 penduduk sebesar 19.49

Page 86: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 81

Angka ini masih dibawah dari target Indonesia Sehat 2010 yaitu 22 per

100,000 penduduk.

g. Tenaga Keperawatan

Tenaga keperawatan yang dimaksud adalah sarjana keperawatan,

Diploma III (D-III) perawat dan lulusan SPK. Jumlah tenaga perawat

Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 adalah 897 orang. Rasio tenaga

keperawatan tahun 2008 per 100,000 penduduk sebesar 85.16, bila

dibandingkan dengan target Indonesia Sehat tahun 2010 masih dibawah

yaitu sebesar 117,5 per 100,000 penduduk. Namun bila dibandingkan

rasio tahun 2007 mengalami peningkatan yang mana tahun 2007 sebesar

73.08 per 100,000 penduduk.

h. Tenaga Bidan

Tenaga bidan yang dimaksud adalah D-III bidan dan D-1 bidan.

Jumlah tenaga bidan di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 berjumlah

315 orang, sedangkan rasio tenaga bidan per 100,000 penduduk sebesar

29.91, ada peningkatan disbanding tahun 2007 yang mana rasio tenaga

bidan per 100,000 penduduk sebesar 24.91. Rasio tenaga bidan tahun

2008 yang sebesar 29.91 masih sangat jauh dari target Indonesia Sehat

2010 yang sebesar 100 per 100,000 penduduk.

i. Tenaga Kesehatan Masyarakat

Tenaga Kesehatan Masyarakat yang dimaksud adalah sarjana

Kesehatan Masyarakat dan D-III Kesmas. Jumlah tenaga kesehatan

masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 adalah 102 orang,

sedangkan rasio tenaga kesehatan masyarakat per 100,000 penduduk

sebesar 11.01, terjadi peningkatan bila dibandingkan rasio tenaga

kesmas tahun 2007 sebesar 8.37 per 100,000. Namun rasio tenaga

kesmas tahun 2008 yang sebesar 11.01 per 100,000 penduduk masih

terlalu jauh dibawah target Indonesia Sehat yang sebesar 40 per 100,000

penduduk.

j. Tenaga Teknisi Medis

Tenaga Teknisi Medis disini terdiri atas tenaga analis laboratorium,

teknisi elektromedik, piñata rontgent, penata anastesi dan tenaga

fisioterapi. Jumlah tenaga teknis medis Provinsi Sulawesi Barat tahun

2008 adalah 55 orang atau rasio tenaga teknisi medis per 100,000

Page 87: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 82

penduduk sebesar 5.06, dibanding tahun 2007 sedikit mengalami

penurunan yang rasionya sebesar 5.15 per 100,000 penduduk. Untuk

tahun 2008, tenaga analis laboratorium yang terbesar yaitu 20 orang atau

dengan rasio 1.84 per 100,000 penduduk sedangkan penata anatesi yang

terrendah yaitu 3 orang atau rasio 0.28 per 100,000 penduduk.

Sedangkan untuk tingkat kabupaten, yang terbesar tenaga teknisi medis

tahun 2008 adalah Kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah 17 orang

yang tersebar di Puskesmas dan RSUD Polman dan yang terrendah

adalah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa yang hanya masing-

masing terdapat 6 orang.

Page 88: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 83

rofil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat disajikan guna memberikan informasi

kondisi kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat dan perkembangan pencapaian

pembangunan kesehatan dengan melihat indikator derajat kesehatan masyarakat

dan indikator lainnya serta upaya yang telah dilaksanakan. Evaluasi bidang

kesehatan dengan menilai derajat kesehatan dari beberapa aspek diantaranya angka

kematian, angka kesakitan dan status gizi. Aspek ini dipengaruhi oleh upaya

kesehatan yang dilakukan melalui upaya peningkatan, pemerataan pelayanan

kesehatan

Sedangkan upaya kesehatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

sumber daya manusia, sumber daya sarana dan prasarana dan sumber dana .Diera

Desentralisasi data dan Informasi kesehatan sangat penting artinya baik dalam

menunjang perencanaan kesehatan maupun sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

Berdasarkan permasalahan yang ada sehingga beberapa kesimpulan yang

ditarik adalah :

1. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT KESEHATAN

A. Faktor Perilaku

Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sikap,

budaya, pengetahuan. Faktor ini berpengaruh terhadap derajat kesehatan

masyarakat, perilaku masyarakat yang tidak mendukung pola hidup bersih dan

sehat akan menyebabkan timbulnya penyakit. Kebiasaan merokok, buang

sampah sembarangan, minum air yang tidak dimasuk, penggunaan obat

terlarang dsb.merupakan kebiasaan yang berpengaruh negative terhadap

kesehatan. Faktor Perilaku yang ada pada masyarakat terlihat pada uraian

berikut :

a. Diperlukannya pemberian pemahaman kepada masyarakat tentang

pentingnya pemeriksaan Ibu hamil ke Fasilitas kesehatan, diantaranya

Cakupan K1 dan K4 masih rendah. Hal ini akan berpengaruhi terhadap

kesehatan ibu dan anak.

b. Pola makanan yang tidak seimbang dengan mengkomsumsi makanan yang

berlebihan tanpa memperhitungkan kebutuhan normal tubuh.

c. Penggunaan air bersih dan jamban kelurga yang masih rendah. Hal ini sangat

memudahkan trasmisi beberapa jenis penyakit infeksi Water Born Disease.

BAB V

P E N U T U P Conclusion

P

Page 89: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 84

d. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan khususnya

kegiatan yang melibatkan Peran Serta Masyarakat contohnya POD, Posyandu

dan lain-lain.

e. Kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatannya dengan pembatasan

jumlah anak masih rendah. Kondisi ini tergambar dengan masih kurangnya

peserta KB yang memakai metode MKET.

f. Terdapatnya kebiasaan sebagian masyarakat terhadap ibu-hamil yang bekerja

untuk keluarga dengan tidak memperhatikan kesehatan diri dan anaknya.

B. Faktor Lingkungan

Lingkungan sangat berperanan terhadap kesehatan terutama pada Negara

yang masih berkembang. Lingkungan meliputi : demografi, geografis , sosial

budaya.

a. Pertambahan jumlah penduduk dari tahun ketahun menimbulkan masalah

yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Pertambahan jumlah penduduk

yang tidak seimbang dengan lapangan kerja akan meningkatkan angka

pengangguran sehingga ketergantungan meningkat dengan demikian

kesejahteraan menurun. Akibatnya kemampuan untuk berobat bagi

masyarakat menurun sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian.

b. Sebagian bagi besar taraf pendidikan masyarakat masih rendah sehingga

menghambat penerimaan terhadap program kesehatan. Oleh karena

pengetahuan merupakan faktor predisposing kearah perubahan perilaku.

c. Pendapatan perkapita masyarakat masih rendah terutama mereka yang

bermukim dipegunungan. Hal berakibat pada rendahnya kunjungan

masyarakat ke Pelayanan kesehatan.

d. Faktor Geografis yang sulit dijangkau terutama wilayah puskesmas

pegunungan. Sehingga mereka jarang kontak petugas kesehatan, bahkan ada

daerah yang belum pernah dikunjungi oleh petugas karena beratnya medan.

C. Faktor Upaya Kesehatan

a. Beberapa program kesehatan terhambat akibat rendahnya /tidak adanya

dana oleh karena keterbatasan kemampuan daerah diera otonomi.

b. Rata-rata tingkat pendidikan tenaga kesehatan masih rendah sehingga

dalam pelaksanaan kegiatannya tidak maksimal.

D. Faktor Pelayanan Kesehatan

a. Untuk meningkatkan pemerataan dan kemudahan pelayanan kesehatan

maka, pembangunan sarana kesehatan sangat penting baik didaerah

Page 90: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Profil Kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2008 85

perkotaan maupun didaerah pegunungan. Dengan demikian masyarakat

semakin dekat dengan sarana kesehatan sehingga memudahkan masyarakat

untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

b. Sarana Puskesmas Keliling yang dimanfaatkan dalam rangka peningkatan

jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat, umumnya sarana untuk

peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan berada dalam kondisi rusak

ringan. Untuk pemeliharan sarana tersebut, sebelumnya masih diperoleh

dari pemerintah pusat dan setelah berjalan otonomi belum ada dana yang

dialokasikan.

Untuk menjawab kepentingan diatas disusunlah Profil Kesehatan Provinsi

Sulawesi Barat ini setiap tahunnya dalam bentuk persentase pencapaian Program

kesehatan. Untuk mempermudah dalam Profil ini disajikan dalam bentuk teks, tabel

dan grafik/gambar untuk mempermudah menganalisis masalah kesehatan. Progam

kesehatan di era Desentralisasi terjadi beberapa perubahan terutama dalam hal

perencanaan kesehatan yang semakin di butuhkan. Sementara dalam hal pendanaan

kondisinya masih jauh dari anggaran yang layak untuk bidang kesehatan.

Kedepannya informasi dalam bentuk Profil Kesehatan Sulawesi Barat dapat

disusun lebih baik lagi dengan menggunakan teknologi informasi dan validasi data

yang lebih akurat lagi serta ketepatan pengumpulan data yang setiap tahunnya

selalu menjadi kendala. Semoga Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008

ini dapat menjadi informasi yang berguna dan referensi utama dalam kepentingan

perencanaan dan pengambilan kebijakan untuk kepentingan Sulawesi Barat

kedepan.

Page 91: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

NO INDIKATOR No. Lampiran

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 17,221 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 575 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 1,053,307 Jiwa Tabel 1

4 Kepadatan Penduduk /Km2

61.16 Jiwa/Km2

Tabel 1

5 Jumlah Penduduk Laki-laki 529,353 Jiwa Tabel 2

6 Jumlah Penduduk Perempuan 523,954 Jiwa Tabel 2

7 Rasio Beban Tanggungan 68.59 Tabel 2

8 Rasio Jenis Kelamin 101.03 Tabel 2

9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 95.57 % Tabel 5

10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 95.56 % Tabel 5

11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 95.58 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

12 Jumlah Lahir Hidup 19,480 Bayi Tabel 6

13 Jumlah Bayi Mati 200 Bayi Tabel 6

14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 10 Tabel 6

15 Jumlah Balita Mati 21 Balita Tabel 6

16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1 Tabel 6

17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 58 Ibu Tabel 7

18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 298 Tabel 7

B.2 Angka Kesakitan

19 AFP Rate < 15 th 0.22 Tabel 9

20 TB Paru Sembuh 64.71 % Tabel 9

21 Pneumonia Balita Ditangani 99.87730061 % Tabel 9

22 HIV/AIDS ditangani 0 % Tabel 10

23 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 10

24 Angka Kesakitan DBD 4.27 Tabel 10

25 DBD ditangani 100.00 % Tabel 10

26 Angka Kesakitan Diare 44,79 Tabel 10

27 Diare pada Balita ditangani 92.73445551 % Tabel 10

28 Angka Kesakitan Malaria 23.84 Tabel 11

29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 91.76470588 % Tabel 12

30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) 51.91256831 % Tabel 12

31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 100 % Tabel 13

32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14

33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14

34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14

35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 2 Kasus Tabel 14

36 Jumlah Kasus Campak 227 Kasus Tabel 14

37 Jumlah Kasus Polio 5 Kasus Tabel 14

38 Jumlah Kasus Hepatitis B 170 Kasus Tabel 14

B.3 Status Gizi

39 Kunjungan Neonatus (KN2) 72.79 % Tabel 15

40 Kunjungan Bayi 70.38 % Tabel 15

41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.72 % Tabel 15

42 BBLR ditangani 94.0652819 % Tabel 15

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAI

KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2008

Page 92: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

NO INDIKATOR No. LampiranANGKA/NILAI

43 Balita ditimbang 56.71 % Tabel 16

44 Balita BB Naik 58.19 % Tabel 16

45 BGM 4.98 % Tabel 16

46 Balita Gizi Buruk 1.11 % Tabel 16

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 91.32 % Tabel 17

48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 65.83 % Tabel 17

49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 63.13 % Tabel 17

50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 22.55 % Tabel 18

51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 35.49 % Tabel 18

52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 73.78 % Tabel 18

53 Peserta KB Baru 10.70 % Tabel 19

54 Peserta KB Aktif 51.68 % Tabel 19

55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20

56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21

57 Desa/Kelurahan UCI 34.40 % Tabel 22

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 0.31 % Tabel 23

59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 8.26 % Tabel 23

60 MP-ASI Bayi BGM 97.32 % Tabel 24

61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 69.92 % Tabel 24

62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 66.59 % Tabel 24

63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 76.78 % Tabel 25

64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 58.71 % Tabel 25

65 WUS dg imunisasi TT5 6.87 % Tabel 26

66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk 100 % Tabel 27

67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk - % Tabel 27

68 Bumil Risti/Komplikasi 14.87 % Tabel 28

69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 63.63 % Tabel 28

70 Neonatal Risti dirujuk 13.53 % Tabel 28

71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 42.64 % Tabel 28

72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 30.06 % Tabel 29

73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 76.92 % Tabel 30

74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 39.23 % Tabel 32

75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 31.58 % Tabel 33

76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 9.35 % Tabel 34

77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 39.54 % Tabel 34

78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 67.81 % Tabel 34

79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 41.12 % Tabel 36

80 Penduduk Miskin dicakup JPKM 69.48 % Tabel 37

81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 116.37 % Tabel 37

82 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 44.94 % Tabel 37

83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 56.35 % Tabel 39

84 WUS yang diberi Kapsul Yodium 19.55 % Tabel 40

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

85 Sarkes yang memiliki Labkes 42.86 % Tabel 43

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

86 Rumah Tangga ber-PHBS 39.89 % Tabel 45

87 Posyandu Aktif 10.98 % Tabel 46

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 63.55 % Tabel 47

Page 93: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

NO INDIKATOR No. LampiranANGKA/NILAI

89 Rumah Sehat 30.34 % Tabel 47

90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 46.15 % Tabel 48

91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel 48

92 KK memiliki Jamban 19.11 % Tabel 49

93 KK memiliki Jamban Sehat 48.17 % Tabel 49

94 KK memiliki Tempat Sampah 15.22 % Tabel 49

95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 35.02 % Tabel 49

96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 15.43 % Tabel 49

97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 37.96 % Tabel 49

98 TUPM Sehat 48.26 % Tabel 50

99 Institusi dibina Keslingnya 72.84 % Tabel 51

100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 35.38 % Tabel 52

101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 70.97 % Tabel 52

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Tenaga Kesehatan

102 Jumlah Tenaga Medis 153 Orang Tabel 53

103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 1258 Orang Tabel 53

104 Jumlah Tenaga Farmasi 52 Orang Tabel 53

105 Jumlah Tenaga Gizi 73 Orang Tabel 53

106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 49 Orang Tabel 53

107 Jumlah Tenaga Sanitasi 78 Orang Tabel 53

108 Jumlah Tenaga Kesmas 117 Orang Tabel 53

109 Jumlah Tenaga Kesehatan 1752 Orang Tabel 53

110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 13 Orang Tabel 55

111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 102 Orang Tabel 55

112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 39 Orang Tabel 55

D.2 Pembiayaan Kesehatan

113 Total Anggaran Kesehatan #REF! Rp. Tabel 60

114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 100.00 % Tabel 60

115 Anggaran Kesehatan Perkapita 16.95 % Tabel 60

D.3 Sarana Kesehatan

116 Jumlah Desa Siaga 136 Desa Tabel 62

117 Jumlah Polindes 69 Polindes Tabel 62

118 Jumlah Posyandu 1,407 Psyd Tabel 62

Page 94: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk
Page 95: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk
Page 96: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk
Page 97: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA /km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLEWALI MANDAR 2,022 16 111 21 132 371,420 79,768 21.48 183.66

2 MAMASA 2,985 15 175 11 186 124,433 29,645 23.82 41.69

3 MAMUJU UTARA 3,044 12 59 4 63 103,334 34,100 33.00 33.95

4 MAJENE 948 8 26 14 40 148,647 30,336 20.41 156.83

5 MAMUJU 8,222 15 144 10 154 305,473 74,905 24.52 37.15

JUMLAH (KAB/KOTA) 17,221 66 515 60 575 1,053,307 248,754 23.62 61.16

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten/Kota

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH

PENDUDUKDESA+KEL.

JUMLAH

KECAMATANNO KABUPATEN

DESA KELURAHAN

Page 98: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18

1 POLEWALI MANDAR 371,420 25,176 41,158 79,768 26,527 8,134 180,763 23,323 36,343 96,308 24,390 10,293 190,657 63.6 94.8

2 MAMASA 124,433 7,392 18,288 25,921 8,051 3,356 63,008 7,220 16,892 25,359 8,748 3,206 61,425 82.8 102.6

3 MAMUJU UTARA 103,334 5,872 11,777 22,600 11,031 3,534 54,769 5,733 11,394 18,543 10,100 2,795 48,565 66.0 112.8

4 MAJENE 148,647 8,833 17,895 33,875 9,945 3,123 73,671 8,825 16,615 34,512 11,224 3,800 74,976 6,598.0 98.3

5 MAMUJU 305,473 21,728 42,400 71,277 17,870 3,867 157,142 18,919 36,889 71,465 17,302 3,756 148,331 71.7 105.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,053,307 69,001 131,518 233,441 73,424 22,014 529,353 64,020 118,133 246,187 71,764 23,850 523,954 68.6 101.0

Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota

Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

RASIO

BEBAN

TANG-

GUNGAN

RASIO

JENIS

KELAMIN

NO KABUPATENJUMLAH

PENDUDUK

Page 99: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 0 - 4 21,075 19,473 40,548 7,392 7,220 14,612 9,500 10,079 19,579 8,833 8,825 17,658 21,728 18,919 40,647

2 5 - 9 22,792 20,328 43,120 9,493 9,214 18,707 10,115 9,236 19,351 9,143 9,312 18,455 24,167 20,896 45,063

3 10 - 14 22,552 21,275 43,827 8,795 7,678 16,473 7,561 7,083 14,644 8,752 7,303 16,055 18,233 15,993 34,226

4 15 - 19 17,537 17,341 34,878 4,979 4,467 9,446 6,136 6,123 12,259 8,465 7,153 15,618 13,456 15,315 28,771

5 20 - 24 13,006 15,050 28,056 4,143 3,861 8,004 4,920 6,671 11,591 5,975 6,838 12,813 11,267 11,219 22,486

6 25 - 29 13,099 16,767 29,866 4,095 5,212 9,307 6,722 8,098 14,820 5,054 6,028 11,082 13,289 14,974 28,263

7 30 - 34 12,791 14,688 27,479 5,398 5,258 10,656 5,622 5,252 10,874 4,789 5,571 10,360 9,374 11,666 21,040

8 35 - 39 13,476 14,236 27,712 4,747 3,862 8,609 6,888 4,416 11,304 5,393 5,406 10,799 12,575 11,048 23,623

9 40 - 44 10,947 10,761 21,708 2,559 2,699 5,258 4,341 3,360 7,701 4,199 3,516 7,715 11,316 7,243 18,559

10 45 - 49 7,942 7,465 15,407 1,908 3,025 4,933 3,393 3,202 6,595 2,380 3,509 5,889 6,881 6,169 13,050

11 50 - 54 6,966 10,701 17,667 2,652 2,094 4,746 2,590 1,892 4,482 3,035 2,901 5,936 4,492 5,364 9,856

12 55 - 59 4,676 6,137 10,813 1,675 2,187 3,862 1,802 1,159 2,961 2,114 2,452 4,566 3,918 3,398 7,316

13 60 - 64 5,693 6,050 11,743 1,816 1,442 3,258 1,165 1,001 2,166 2,416 2,362 4,778 2,579 2,371 4,950

14 65 - 69 3,326 3,816 7,142 1,215 972 2,187 586 473 1,059 1,311 1,147 2,458 1,667 1,789 3,456

15 70 + 4,885 6,569 11,454 2,141 2,234 4,375 1,011 521 1,532 1,812 2,653 4,465 2,200 1,967 4,167

Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/Kota

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

POLEWALI MANDAR MAMASA

NOKELOMPOK UMUR

(TAHUN)

MAMUJU

JUMLAH (KAB/KOTA) ###### 190,657 68,566 124,433 63,008 61,425 371,420 ###### 148,331 305,473 ######

MAJENE

73,671 ##### 148,647

MAMUJU UTARA

72,352

Page 100: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT

TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLA

H

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD

SD/MISLTP/

MTs

SLTA/

MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVERSIT

ASJUMLAH %

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD

SD/MISLTP/

MTs

SLTA/

MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVERS

ITASJUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA 11,129 5,496 13,208 5,903 4,695 543 693 41,667 68.74 6,322 3,764 6,789 2,924 1,990 202 172 22,060 57.16

3 MAMUJU UTARA - - 10,637 2,588 796 - - 14,021 23.13 - - 9,241 2,567 919 - - 11,808 30.59

4 MAJENE - 1,063 1,378 892 1,053 201 342 4,929 8.13 - 1,095 1,418 917 1,084 205 354 4,727 12.25

5 MAMUJU

JUMLAH (KAB/KOTA) 11,129 6,559 25,223 9,383 6,544 744 1,035 60,617 100.00 6,322 4,859 17,448 6,408 3,993 407 526 38,595 100.00

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT

TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/Kota

NO KABUPATEN

Page 101: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

3 MAMUJU UTARA 2,303 2,303 100.00 2,622 2,622 100.00 4,925 4,925 100.00

4 MAJENE 49,701 47,393 95.36 51,165 48,788 95.35 100,866 96,181 95.36

5 MAMUJU

52,004 49,696 95.56 53,787 51,410 95.58 105,791 101,106 95.57 JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: Kantor Statistik

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO

TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

KABUPATEN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

Page 102: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 6

LAHIR

HIDUP+% LAHIR MATI

LAHIR MATI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLEWALI MANDAR 16 19 7,204 64 7,268 0.88 58 35,880 3

2 MAMASA 15 15 1,634 11 1,645 0.67 25 0 0

3 MAMUJU UTARA 12 10 2,037 34 2,071 1.67 28 36,975 5

4 MAJENE 8 8 3,654 79 3,733 2.12 16 16,601 4

5 MAMUJU 15 23 4,951 62 5,013 1.24 73 36,975 9

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 75 19,480 250 19,730 6.571 200 126,431 21

10.3 1.1

Sumber: Bidang Kesga

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN

JUMLAH JUMLAH

BALITA

MATI

NO KABUPATEN PUSKESMASJUMLAH BAYI

MATILAHIR HIDUP

PROVINSI SULAWESI BARAT

KECAMATANLAHIR MATI

JUMLAH

BALITA

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

TAHUN 2008

Page 103: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL

KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 POLEWALI MANDAR 19 7,204 11 3 3 17

2 MAMASA 15 1,635 3 2 4 9

3 MAMUJU UTARA 10 2,037 2 3 3 8

4 MAJENE 8 3,196 0 9 0 9

5 MAMUJU 23 4,951 13 - 2 15

19,023 29 17 12 58

ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 297.74

Sumber: Bidang Kesga

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO PUSKESMASKABUPATENJUMLAH LAHIR

HIDUP

Page 104: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 8

MATI LUKA BERATLUKA

RINGANJML

% THD TOTAL

KORBANMATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA 23 4 9 20 33 0.95 12.12 27.27 60.61 143.48 1.43

3 MAMUJU UTARA 823 17 211 595 823 23.57 2.07 25.64 72.30 100.00 1.00

4 MAJENE 2,548 8 482 2,064 2,554 73.14 0.31 18.87 80.81 100.24 1.00

5 MAMUJU 67 57 12 13 82 2.35 69.51 14.63 15.85 122.39 1.22

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,461 86 714 2,692 3,492 100 2.48 20.63 77.78 100.90 1.01

331.53

Sumber: Puskesmas dan Polres 5 Kabupaten

TAHUN 2008

RASIO PER 100.000 PENDUDUK

% KORBANJUMLAH

KEJADIAN

KECELAKAAN

NO KABUPATEN

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS

DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK

DIRINCI MENURUT KECAMATAN

JUMLAH KORBAN RASIO KORBAN

PER KEJADIAN

KECELAKAAN

Page 105: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 9

TB PARU

KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH%

SEMBUH

JML

PENDERITA

JML PEND

BALITA

BALITA

DITANGANI

% BALITA

DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 POLEWALI MANDAR 16 19 - 3,644 376 221 195 88.24 1,049 305 296 97.05

2 MAMASA 15 15 - - 64 64 16 25.00 4,704 4,704 4,704 100

3 MAMUJU UTARA 12 10 - 423 62 62 20 32.26 30 14 14 100

4 MAJENE 8 8 2 3,196 282 279 234 83.87 - 462 462 100

5 MAMUJU 15 23 - - 224 224 85 37.95 2,730 1,850 1,850 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 7,263 1,008 850 550 64.71 8,513 7,335 7,326 99.88

ANGKA KESAKITAN 0.22

Sumber : Bidang P2 Dinas Kesehatan Setiap Kab.

TAHUN 2008

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI

PNEUMONIA

PUSKESMASKABUPATENNOAFP <

15 THKECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

Page 106: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 10

HIV/AIDS DBD

JML

KASUSDITANGANI

%

DITANGANI

JML

KASUSDITANGANI

%

DITANGANI

JML

KASUSDITANGANI

%

DITANGANI

JML

KASUS

JML

DIARE

PADA

BALITA

DIARE

PADA

BALITA

DITANGANI

%

DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 POLEWALI MANDAR 16 19 - - - - - - 7 7 100 13,348 6,696 5,004 74.73

2 MAMASA 15 15 - - - - - - - - - 3,749 3,749 3,749 100

3 MAMUJU UTARA 12 10 - - - 5 5 100 16 16 100 2,786 1,902 1,902 100

4 MAJENE 8 8 - - - - - - 22 22 100 11,936 6,554 6,554 100

5 MAMUJU 15 23 - - - - - - - - - 15,356 4,387 4,387 100

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 5.00 5.00 100 45.00 45.00 100 47,175 23,288 21,596 92.73446

4.27 44,79

Sumber: LAPORAN DINKES 5 KABUPATEN

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

ANGKA KESAKITAN

HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI

DIARE

NO PUSKESMAS

IMS

KABUPATEN KECAMATAN

Page 107: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 11

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI

MALARIA

KLINIS POSITIF % POSITIF DIOBATI % DIOBATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 POLEWALI MANDAR 16 19 457 54 12 54 100

2 MAMASA 15 15 599 - 599 100

3 MAMUJU UTARA 12 10 2,576 10 - 2,576 100

4 MAJENE 8 8 510 51 10 510 100

5 MAMUJU 15 23 20,972 430 2 20,972 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 25,114 545 2 24,711 98

ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 23.84 0.517

Sumber : Bidang P2 Dinas Kesehatan Setiap Kab.

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

NO PUSKESMASKABUPATEN KECAMATAN

Page 108: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 12

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT

PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 POLEWALI MANDAR 16 19 18 17 94.44 100 52 52.00

2 MAMASA 15 15 1 1 100.00 5 2 40.00

3 MAMUJU UTARA 12 10 17 15 88.24 18 4 22.22

4 MAJENE 8 8 38 38 100.00 27 24 88.89

5 MAMUJU 15 23 11 7 63.64 33 13 39.39

85 78 91.76 183 95 51.91

Sumber : Bidang P2 Dinas Kesehatan Setiap Kab.

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH (KAB/KOTA)

KUSTAKABUPATENNO PUSKESMASKECAMATAN

Page 109: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 13

KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI

JUMLAH DITANGANI % DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7

1 POLEWALI MANDAR 16 19 40 40 40

2 MAMASA 15 15 - 0

3 MAMUJU UTARA 12 10 - - 0

4 MAJENE 8 8 - - 0

5 MAMUJU 15 23 5 5 100

45 45 100

Sumber : Bidang P2 Dinas Kesehatan Setiap Kab.

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH (KAB/KOTA)

PENDERITA PENY. FILARIASISKABUPATENNO PUSKESMASKECAMATAN

Page 110: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 14

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI PERTUSIS TETANUSTETANUS

NEONATORUMCAMPAK POLIO HEPATITIS B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLEWALI MANDAR 16 19 - - - - 133 - -

2 MAMASA 15 15 - - - - - -

3 MAMUJU UTARA 12 10 - - - 1 20 2 -

4 MAJENE 8 8 - - - 19 - -

5 MAMUJU 15 23 - - - 1 55 3 170

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 2 227 5 170

Sumber : Bidang P2 Dinas Kesehatan Setiap Kab.

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

NO PUSKESMASKABUPATEN KECAMATAN

Page 111: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 15

JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ %

JML

LAHIR

HIDUP

DITIMBANG%

DITIMBANGBBLR % BBLR

BBLR

DITANGANI

% BBLR

DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 POLEWALI MANDAR 16 19 8,459 6,747 79.76 8,459 6,245 73.83 7,204 6,552 90.95 151 2.10 151 100.00

2 MAMASA 15 15 1,347 1,347 100.00 2,685 790 29.42 1,773 1,058 59.67 56 3.16 37 66.07

3 MAMUJU UTARA 12 10 2,577 1,624 63.02 2,756 1,281 46.48 2,037 1,281 62.89 21 1.03 20 95.24

4 MAJENE 8 8 3,654 3,575 97.84 3,825 3,589 93.83 3,654 3,654 100.00 85 2.33 85 100.00

5 MAMUJU 15 23 7,646 3,947 51.62 7,646 5,950 77.82 4,951 4,951 100.00 24 0.48 24 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 23,683 17,240 72.79 25,371 17,855 70.38 19,619 17,496 89.18 337 1.72 317 94.07

Sumber : Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI

BAYI BAYI LAHIRNEONATUS

NO KABUPATEN PUSKESMASKECAMATAN

Page 112: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 16

JUMLAH BALITA

BALITA

YANG ADADITIMBANG BB NAIK BGM

Gizi

Buruk

DITIMBAN

GBB NAIK BGM

Gizi

Buruk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 POLEWALI MANDAR 16 19 35,880 22,604 15,957 1,811 461 63.00 44.47 5.05 1.28

2 MAMASA 15 15 10,176 6,301 2,615 537 219 61.92 25.70 5.28 2.15

3 MAMUJU UTARA 12 10 26,864 15,572 2,548 351 36 57.97 9.48 1.31 0.13

4 MAJENE 8 8 16,601 12,405 9,307 356 22 74.72 56.06 2.14 0.13

5 MAMUJU 15 23 43,562 18,587 13,486 706 98 42.67 30.96 1.62 0.22

JUMLAH (KAB/KOTA) 133,083 75,469 43,913 3,761 836 56.71 58.19 4.98 1.11

Sumber : Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

TAHUN 2008

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI

KAB

BEBAS

RAWAN

GIZI

PUSKESMASNO KABUPATEN

% BALITA

KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

Page 113: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 17

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YAN.NIFAS%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 POLEWALI MANDAR 16 19 9,304 8,866 95.29 6,546 70.36 8,879 6,048 68.12 8,879 6,048 68.12

2 MAMASA 15 15 3,428 2,698 78.70 1,936 56.48 3,277 1,634 49.86 3,277 1,420 43.33

3 MAMUJU UTARA 12 10 3,024 2,506 82.87 1,855 61.34 2,876 1,664 57.86 2,876 1,624 56.47

4 MAJENE 8 8 4,091 3,954 96.65 3,425 83.72 3,906 3,148 80.59 3,906 3,480 89.09

5 MAMUJU 15 23 8,409 7,779 92.51 4,839 57.55 8,021 4,525 56.41 8,021 4,355 54.29

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,256 25,803 91.32 18,601 65.83 26,959 17,019 63.13 26,959 16,927 62.79

Sumber : Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN

PUSKESMASNO KABUPATEN

IBU HAMIL

KECAMATAN

Page 114: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 18

JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 POLEWALI MANDAR 16 19 27,421 9,812 35.78 75,781 25,423 33.55 3,949 3,329 84.31

2 MAMASA 15 15 4,796 2,329 48.56 4,871 2,680 55.02 608 115 18.91

3 MAMUJU UTARA 12 10 1,915 1,915 100.00 - - - - - -

4 MAJENE 8 8 2,887 1,168 40.46 15,814 6,128 38.75 8,414 6,126 72.81

5 MAMUJU 15 23 45,857 3,468 7.56 - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 82,876 18,692 22.55 96,466 34,231 35.49 12,971 9,570 73.78

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU

SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU

NO KABUPATEN PUSKESMAS

ANAK BALITA (PRA SEKOLAH)

KECAMATAN

Page 115: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 19

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 POLEWALI MANDAR 16 19 57,413 4,967 8.65 29,991 52.24

2 MAMASA 15 15 10,330 1,299 12.58 7,105 68.78

3 MAMUJU UTARA 12 10 19,826 2,711 13.67 10,485 52.89

4 MAJENE 8 8 22,442 3,313 14.76 14,880 66.30

5 MAMUJU 15 23 54,522 5,311 9.74 22,564 41.39

JUMLAH (KAB/KOTA) 164,533 17,601 10.70 85,025 51.68

Sumber : Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN PUSKESMASKECAMATAN

Page 116: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 20

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF

MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP

IUDMOP/

MOW

IMP

LANTSUNTIK PIL KONDOM

OBAT

VAGINA

LAIN

NYAIUD

MOP/

MOW

IMP

LANTSUNTIK PIL KONDOM

OBAT

VAGINA

LAIN

NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 POLEWALI MANDAR 16 897 373 2,194 10,522 15,304 701 - - 29,991 2.99 1.24 7.32 35.08 51.03 2.34 - - 100

2 MAMASA 15 288 128 447 2,048 4,191 1 2 7,105 4.05 1.80 6.29 28.82 58.99 0.01 0.03 100

3 MAMUJU UTARA 12 529 12 2,424 3,476 3,999 45 - - 10,485 5.05 0.11 23.12 33.15 38.14 0.43 - - 100

4 MAJENE 8 1,121 177 739 6,681 5,977 185 - - 14,880 7.53 1.19 4.97 44.90 40.17 1.24 - 100

5 MAMUJU 15 341 - 190 6,440 15,048 545 - - 22,564 1.51 - 0.84 28.54 66.69 2.42 - - 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,176 690 5,994 29,167 44,519 1,477 - 2 85,025 3.74 0.81 7.05 34.30 52.36 1.74 - 0.00 100

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

MKJP +

NON

MKJP

MKJP +

NON

MKJP

NO KABUPATEN KECAMATAN

Page 117: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 21

JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU

MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP

IUDMOP/

MOW

IMP

LANTSUN TIK PIL KONDOM

OBAT

VAGINA

LAIN

NYAIUD

MOP/

MOW

IMP

LANTSUN TIK PIL KONDOM

OBAT

VAGINA

LAIN

NYA1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 POLEWALI MANDAR 16 37 5 272 2,219 2,296 138 - - 4,967 0.74 0.10 5.48 44.67 46.23 2.78 - - 100.00

2 MAMASA 15 10 22 41 412 764 2 30 18 1,299 0.77 1.69 3.16 31.72 58.81 0.15 2.31 1.39 100.00

3 MAMUJU UTARA 12 250 3 636 1,257 546 19 - - 2,711 9.22 0.11 23.46 46.37 20.14 0.70 - - 100.00

4 MAJENE 8 90 2 111 1,685 1,330 95 - - 3,313 2.72 0.06 3.35 50.86 40.14 2.87 - - 100.00

5 MAMUJU 15 85 - 251 2,700 2,222 53 - - 5,311 1.60 - 4.73 50.84 41.84 1.00 - - 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 472 32 1,311 8,273 7,158 307 30 18 17,601 2.68 0.18 7.45 47.00 40.67 1.74 0.17 0.10 100.00

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN

MKJP +

NON

MKJP

NO KABUPATEN MKJP +

NON

MKJP

KEC

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 118: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 22

1 2 3 4 5 6 7

1 POLEWALI MANDAR 16 19 132 61 46.21

2 MAMASA 15 15 175 28 16.00

3 MAMUJU UTARA 12 10 63 20 31.75

4 MAJENE 8 8 40 34 85.00

5 MAMUJU 15 23 154 51 33.12

564 194 34.40

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

KECAMATAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN

% DESA/KEL UCINO KABUPATEN PUSKESMAS

Page 119: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 23

IMUNISASI

NO KABUPATEN KECAMATAN PUSKESMAS BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 POLEWALI MANDAR 16 19 8,459 6,571 77.68 6,884 81.38 5,734 67.79 5,117 60.49 6,524 77.12 5.23

2 MAMASA 15 15 2,685 2,505 93.30 2,529 94.19 2,481 92.40 2,529 94.19 2,202 82.01 12.93

3 MAMUJU UTARA 12 10 2,756 1,399 50.76 1,613 58.53 1,571 57.00 1,637 59.40 1,393 63.45 13.64

4 MAJENE 8 8 3,825 3,508 91.71 3,755 98.17 3,730 97.52 3,808 99.56 3,591 93.88 4.37

5 MAMUJU 15 23 7,646 6,551 85.68 6,642 86.87 5,777 75.56 5,889 77.02 5,944 77.74 10.51

JUMLAH (KAB/KOTA) 25,371 20,534 80.93 21,423 84.44 19,293 76.04 18,980 74.81 19,654 77.47 8.26

0.31

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP

JUMLAH

BAYI

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATAN

DO (%)

KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2008

Page 120: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 24

ANAK BGM 6-24 BLN ANAK BALITA (1-4TAHUN) BALITA GIZI BURUK

JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT

VIT A 2X% JUMLAH

MENDAPAT

PERAWATAN%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 POLEWALI MANDAR 16 19 1,811 1,811 100.00 32,063 29,991 93.54 725 423 58.34

2 MAMASA 15 15 900 935 103.89 9,353 6,826 72.98 26 20 76.92

3 MAMUJU UTARA 12 10 - - - 21,150 - - 36 36 100.00

4 MAJENE 8 8 75 75 100.00 12,933 11,270 87.14 22 22 100.00

5 MAMUJU 15 23 605 479 79.17 22,785 20,630 90.54 113 113 100.00

3,391 3,300 97.32 98,284 68,717 69.92 922 614 66.59

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

JUMLAH (KAB/KOTA)

CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKABUPATEN KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 121: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 25

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Fe1 Fe3

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 POLEWALI MANDAR 16 19 9,304 6,518 70.06 5,396 58.00

2 MAMASA 15 15 3,428 2,698 78.70 1,653 48.22

3 MAMUJU UTARA 12 10 3,024 1,275 42.16 1,245 41.17

4 MAJENE 8 8 4,091 3,899 95.31 3,407 83.28

5 MAMUJU 15 23 8,409 7,304 86.86 4,889 58.14

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,256 21,694 76.78 16,590 58.71

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

KABUPATENJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMASKECAMATAN

Page 122: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 26

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TT 4 TT 5

JML % JML % JML % JML % JML %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 POLEWALI MANDAR 16 19 75,458 9,132 12.10 9,039 11.98 - 0 - - - -

2 MAMASA 15 15 23,599 1,870 7.92 2,667 11.30 3,396 14.39 3,152 13.36 4,837 20.50

3 MAMUJU UTARA 12 10 27,395 2,411 8.80 2,093 7.64 - 0 - - - -

4 MAJENE 8 8 32,381 1,353 4.18 1,159 3.58 - 0 - - - -

5 MAMUJU 15 23 67,135 9,051 13.48 10,988 16.37 9,378 13.969 7,876 11.73 10,683 15.91

JUMLAH (KAB/KOTA) 225,968 23,817 10.54 25,946 11.48 12,774 5.653 11,028 4.88 15,520 6.87

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT

KABUPATEN WUSNO

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

PUSKESMASTT 1 TT 2 TT 3

KECAMATAN

Page 123: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 27

PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK

MEMERLUKAN

DARAH

MENDAPAT

DARAH%

MEMERLUKAN

DARAH

MENDAPAT

DARAH%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 POLEWALI MANDAR RUMAH SAKIT 47 47 100.00 0 0 0

PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0

2 MAMASA RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0

PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0

3 MAMUJU UTARA RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0

PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0

4 MAJENE RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0

PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0

5 MAMUJU RUMAH SAKIT 0 107 0 0 0 0

PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 47 47 100 0 0 0

Sumber : Laporan Dinkes 5 Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUKJUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUKSARANA

PELAYANAN

KESEHATAN

NO KABUPATEN

Page 124: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 28

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 POLEWALI MANDAR 16 19 9,304 1,349 14.50 1,349 100.00 8,387 548 6.53 548 100.00

2 MAMASA 15 15 3,428 262 7.64 114 43.51 1,493 6 0.40 5 83.33

3 MAMUJU UTARA 12 10 3,024 532 17.59 532 100.00 2,071 95 4.59 95 100.00

4 MAJENE 8 8 4,091 376 9.19 376 100.00 751 205 27.30 205 100.00

5 MAMUJU 15 23 8,409 1,682 20.00 302 17.95 4,915 1,529 31.11 163 10.66

28,256 4,201 14.87 2,673 63.63 17,617 2,383 13.53 1,016 42.64

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

KECAMATAN PUSKESMAS

BUMIL

RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANIKABUPATENJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH

NEONATAL

BUMIL RISTI/

KOMPLIKASI

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NEONATAL

RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL

RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANINO

Page 125: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 29

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR

JUMLAH %1 2 3 4 5 6

RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100.00

RUMAH SAKIT JIWA - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100.00

PUSKESMAS 44 44 100.00

SARANA YANKES.LAINNYA 4 4 100.00

RUMAH SAKIT UMUM 2 - -

RUMAH SAKIT JIWA - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - -

PUSKESMAS 15 - -

SARANA YANKES.LAINNYA 61 - -

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

RUMAH SAKIT JIWA - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - - -

PUSKESMAS 9 9 100.00

SARANA YANKES.LAINNYA - - -

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

RUMAH SAKIT JIWA - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - - -

PUSKESMAS 8 8 100.00

SARANA YANKES.LAINNYA - - -

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

RUMAH SAKIT JIWA - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - - -

PUSKESMAS 23 23 100.00

SARANA YANKES.LAINNYA 150 - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 326 98 30.06

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

5 MAMUJU

3 MAMUJU UTARA

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANAKABUPATEN

4 MAJENE

Page 126: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 30

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAHDITANGANI

<24 JAM%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 POLEWALI MANDAR 16 19 132 25 14 56.00

2 MAMASA 15 15 186 - - -

3 MAMUJU UTARA 12 10 63 10 9 90.00

4 MAJENE 8 8 40 17 17 100.00

5 MAMUJU 15 23 154 - - -

575 52 40 76.92

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH (KAB/KOTA)

DESA/KEL TERKENA KLB

NO PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELKABUPATEN KECAMATAN

Page 127: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 31

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN

SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB

YANG TERSERANG

JUMLAH KECJUMLAH

DESA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diare Berdarah 1 3 150 67 4 44.67 5.97

- -

DBD - 4 - 10 - - -

Rabies - 6 65 1 - 1.54

Diare - 3 - 53 2 - 3.77

Malaria 5 17 85,978 22 - 0.03 -

Difteri 1 1 2,432 1 - 0.04 -

AFP 1 1 1,673 55 1 3.29 1.82

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

ATTACK

RATE (%)CFR (%)

JUMLAH

PENDERITANO

5 MAMUJU

3 MAMUJU UTARA

4 MAJENE

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

JUMLAH

PENDUDUK

TERANCAM

JUMLAH

KEMATIAN

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASAKABUPATEN

Page 128: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 32

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 POLEWALI MANDAR 16 19 8,459 3,241 38.31

2 MAMASA 15 15 2,685 1,639 61.04

3 MAMUJU UTARA 12 10 2,756 509 18.47

4 MAJENE 8 8 3,825 1,447 37.83

5 MAMUJU 15 23 7,646 3,117 40.77

25,371 9,953 39.23

Sumber: Data Puskesmas Se Propinsi Sulawesi Barat

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH BAYI YANG DIBERI

ASI EKSKLUSIFJUMLAH BAYIPUSKESMASNO KABUPATEN KECAMATAN

Page 129: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 33

1 2 3 4 5 6

1 POLEWALI MANDAR 16 19 115 87 75.65

2 MAMASA 15 15 169 83 49.11

3 MAMUJU UTARA 12 10 0 0 -

4 MAJENE 8 8 19 19 100.00

5 MAMUJU 15 23 343 15 4.37

JUMLAH (KAB/KOTA) 646 204 31.58

Sumber: Data Puskesmas Se Propinsi Sulawesi Barat

TAHUN 2008

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN

JUMLAH DESA/KEL

DG GARAM

BERYODIUM YG

BAIK

% DESA/KEL DG

GARAM

BERYODIUM YG

BAIK

NO KABUPATEN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KEL

DISURVEI

KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

Page 130: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 34

PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI

JUMLAH % PERLU

PERAWATAN

JUMLAH

MENDAPAT

PERAWATAN

%

MENDAPAT

PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 POLEWALI MANDAR 16 19 396 3,625 4,021 10.92 31,910 17,039 53.40 7,874 4,358 55.35

2 MAMASA 15 15 19 500 519 3.80 5,631 1,072 19.04 502 43 8.57

3 MAMUJU UTARA 12 10 198 658 856 30.09 - - - - - -

4 MAJENE 8 8 471 2,912 3,383 16.17 17,573 5,936 33.78 3,426 3,178 92.76

5 MAMUJU 15 23 30 4,223 4,253 0.71 20,005 5,654 28.26 1,922 1,727 89.85

JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,114 11,918 13,032 9.35 75,119 29,701 39.54 13,724 9,306 67.81

Sumber: Data Puskesmas Se Propinsi Sulawesi Barat

PUSKESMASKABUPATEN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

TUMPATAN

GIGI TETAP

RASIO

TAMBAL/

CABUT

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS

JUMLAH

MURID SD

PENCABUTAN

GIGI TETAPJUMLAH

KECAMATANNO

Page 131: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 35

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH

SELURUH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH

KEGIATAN

PENYULUHAN

MASSA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7

1 POLEWALI MANDAR 16 19 2,071 30 2,101

2 MAMASA 15 15

3 MAMUJU UTARA 12 10 66 15 81

4 MAJENE 8 8 2,008 89 2,097

5 MAMUJU 15 23 1,541 484 2,025

SUB JUMLAH I 5,686 618 6,304

1 -

POLEWALI MANDAR

MAMASA

MAMUJU UTARA 12 11 23

MAJENE

MAMUJU

2 -

POLEWALI MANDAR

MAMASA

MAMUJU UTARA 6 1 7

MAJENE

MAMUJU

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,686 618 6,304

Sumber : Data Puskesmas Se Propinsi Sulawesi Barat

PUSKESMASKECAMATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Rumah Sakit

N I H I L

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KABUPATEN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 132: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 36

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN LAINNYA JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLEWALI MANDAR 16 19 371,420 - - 138,913 - 138,913 37.40

2 MAMASA 15 15 124,433 11,927 - 29,464 4,781 46,172 37.11

3 MAMUJU UTARA 12 10 103,334 2,004 - 29,785 - 29,785 28.82

4 MAJENE 8 8 148,647 14,541 - 80,403 - 94,944 63.87

5 MAMUJU 15 23 305,473 - - 123,356 - 123,356 40.38

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,053,307 28,472 - 401,921 4,781 433,170 41.12

PERSENTASE 2.70 - 38.16 0.45 41.12

Sumber: Data Puskesmas Se Propinsi Sulawesi Barat

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR

TAHUN 2008

NO PUSKESMASJUMLAH

PENDUDUK*KABUPATEN KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

Page 133: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 37

JUMLAH %Rawat

Jalan%

Rawat

Inap% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 POLEWALI MANDAR 16 19 138,913 39,085 28.14 19,537 14.06 74 0.053271 132 132 100.00

2 MAMASA 15 15 102,655 72,295 70.43 336,069 327.38 923 0.90 887 - -

3 MAMUJU UTARA 12 10 29,785 29,785 100.00 29,785 100.00 19 0.06379 351 351 100.00

4 MAJENE 8 8 91,041 72,991 80.17 65,279 71.70 592 0.65 272 223 81.99

5 MAMUJU 15 23 123,356 123,356 100.00 114,596 92.90 947 0.767697 58 58 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 485,750 337,512 69.48 565,266 116.37 2,555 0.53 1,700 764 44.94

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN

NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH

YANG ADA

MENDAPAT YANKES

MASYARAKAT MISKIN

DICAKUP ASKESKINKECAMATAN

BAYI MASY.MISKIN

BGM MENDAPAT MP-

ASIJUMLAH BAYI

MASY.MISKIN

BGM

Page 134: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

JUMLAH PEKERJA

FORMAL

JUMLAH YANG

DILAYANI%

1 2 3 4 5 6 7

1 POLEWALI MANDAR 16 19 4,982 3,753 75.33

2 MAMASA 15 15 3,097 2,378 76.78

3 MAMUJU UTARA 12 10 - - -

4 MAJENE 8 8 102 102 100.00

5 MAMUJU 15 23 - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,181 6,233 76.19

TABEL 38

NO KABUPATEN

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PUSKESMAS

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL

KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 135: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 39

JUMLAHDILAYANI

KES% JUMLAH

DILAYANI

KES% JUMLAH

DILAYANI

KES%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 POLEWALI MANDAR 16 19 7,102 4,177 58.81 2,754 1,428 51.85 9,856 5,605 56.87

2 MAMASA 15 15 9,768 3,964 40.58 6,734 2,540 37.72 16,502 6,504 39.41

3 MAMUJU UTARA 4 10 - - - - - - - - -

4 MAJENE 8 8 11,595 - - 11,114 - - 22,709 11,479 50.55

5 MAMUJU 15 23 12,972 9,476 73.05 10,221 7,656 74.90 23,193 17,132 73.87

JUMLAH (KAB/KOTA) 41,437 17,617 42.52 30,823 11,624 37.71 72,260 40,720 56.35

Sumber : Data USILA Dinas Kesehatan Setiap Kabupaten

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

PRA USILA DAN USILA

PUSKESMASNO KABUPATEN

USILA (60TH+)PRA USILA (45-59 TH)

KECAMATAN

Page 136: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 40

WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT

JUMLAH WUS

JUMLAH YANG

DIBERI KAPSUL

YODIUM

% YANG DIBERI

KAPSUL YODIUM

1 2 3 4 5 6 7 8

1 POLEWALI MANDAR 16 19 47 91,841 31,043 33.80

2 MAMASA 15 15 - - - -

3 MAMUJU UTARA 12 10 - - - -

4 MAJENE 8 8 - - - -

5 MAMUJU 15 23 - 66,952 - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 47 158,793 31,043 19.55

Sumber: Data Puskesmas Se Propinsi Sulawesi Barat

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

NO KABUPATEN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KEL

ENDEMIS

KECAMATAN

Page 137: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 41

JUMLAH

PENDONOR

JML SAMPEL

DARAH

DIPERIKSA

JML POSTIF

HIV/AIDS

% POSITIF HIV-

AIDS

1 2 3 4 5 6

1 KABUPATEN POLEWALI MANDAR 1,367 1,367 - -

2 KABUPATEN MAMASA - - - -

3 KABUPATEN MAMUJU UTARA - - - -

4 KABUPATEN MAJENE - - - -

5 KABUPATEN MAMUJU 379 379 - -

JUMLAH 1,746 1,746 - -

Sumber : Unit Transfusi Dara Kabupaten

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

DONOR DARAH

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

Page 138: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 42

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

Puskesmas 178,155 870 179,025 - -

RSUD Polman 42,161 371,420 50,258 - -

Sarana Yankes lainnya - - - - -

Puskesmas 52,655 937 53,592 16 0.03

Sarana Yankes lainnya - - - - -

Puskesmas 51,653 212 51,865 - -

Sarana Yankes lainnya - - - - -

Puskesmas 21,554 1,843 23,397 2,664 11.39

Sarana Yankes lainnya - - - - -

Puskesmas 407,528 1,303 408,831 134 0.03

RSUD Mamuju 27,522 5,405 32,927 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 781,228 381,990 799,895 2,814 0.35

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1,053,307 1,053,307

JUMLAH PELAYANAN

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 74.17 36.27

Sumber: Puskesmas, RSUD Setiap Kabupaten

5 MAMUJU

2 MAMASA

3 MAMUJU UTARA

4 MAJENE

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KABUPATEN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1 POLEWALI MANDAR

Page 139: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 43

JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI

LABKES4 (EMPAT)

SPESIALIS DASARLABKES

4 (EMPAT)

SPESIALIS DASAR

1 2 3 4 5 6 7 8

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 - 100.00 -

RUMAH SAKIT JIWA - - - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS 1 - - - -

PUSKESMAS 19 8 - 42.11 -

RUMAH SAKIT UMUM 2 1 - 50.00 -

RUMAH SAKIT JIWA - - - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - - - - -

PUSKESMAS 15 - - - -

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 -

RUMAH SAKIT JIWA - - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - - -

PUSKESMAS 1 1 100.00

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 -

RUMAH SAKIT JIWA - -

RUMAH SAKIT KHUSUS -

PUSKESMAS 8 8 8

RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 50.00

RUMAH SAKIT JIWA - - - -

RUMAH SAKIT KHUSUS - -

PUSKESMAS 23 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 21 9 - 42.86

Sumber : Puskesmas, RSUD Setiap Kabupaten

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

NO SARANA KESEHATAN JUMLAHKABUPATEN

4 MAJENE

5 MAMUJU

3 MAMUJU UTARA

Page 140: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 44.2

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Amoksisilin syrup 125 mg/5 ml 7,504 8,760 116.7

2 Amoksisilin kaps 250 mg 154,635 638,000 412.6

3 Amoksisilin kaps 500 mg 181,311 477,400 263.3

4 Antalgin tab 500 mg 172,916 638,000 369.0

5 Antasida Doen tab komb 227,391 689,000 303.0

6 Asam Askorbat tab 50 mg 196,675 209,000 106.3

7 Dekstromethorphan syr 10 mg/5 ml 4,277 2,789 65.2

8 Dekstromethorphan tab 15 mg 146,547 174,000 118.7

9 Deksametason inj 5 mg/ml - 1 ml 163 3,000 1840.5

10 Garam Oralit 200 ml 22,247 20,390 91.7

11 Gliseril Guayakolat tab 100 mg 295,897 435,000 147.0

12 Griseofulvin tab 125 mg3 24,735 30,000 121.3

13 Glukosa 5 % 268 502 187.3

14 Ibuprofen tab 200 mg 26,253 43,400 165.3

15 Infuset anak 401 560 139.7

16 Infuset dewasa 472 700 148.3

17 Kloramfenicol kaps 250 mg 121,264 254,000 209.5

18 Klorpheniramin maleat ( CTM ) tab 4 mg 429,220 103,100 24.0

19 Kloroquin tab 150 mg 65,592 105,000 160.1

20 Kotrimoksasol dewasa 480 mg 125,154 366,000 292.4

21 Kaptoril tab 25 mg 58,122 204,400 351.7

22 Natrium clorida lar infuse 0,9 % 337 739 219.3

23 Paracetamol tab 500 mg 432,597 3,141,000 726.1

24 Piridoksin tab 10 mg 190,934 561,000 293.8

25 Prednison tab 5 mg 179,273 251,000 140.0

26 Pirantel Pamoat tab 125 mg 9,375 15,000 160.0

27 Ringer Lactat lar infuse 1,138 2,049 180.1

28 Tetrasiklin kaps 250 mg 175,095 123,000 70.2

29 Tablet Tambah Darah 60,259 60,475 100.4

30 Vit B Compleks Tablet 323,219 747,000 231.1

3,633,271 9,304,264 256.09

Sumber : Gudang Farmasi Kabupaten Mamasa

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

KABUPATEN MAMASA

TAHUN 2008

NO JENIS OBAT* KEBUTUHANKETERSEDIAAN

J u m l a h

Page 141: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Aminofillin Tablet 200 mg - 20 -

2 Aminofillin Hcl Tablet 25 mg 32 488 1,525.00

3 Amoksisillin Kaplet 250 mg 2,119 291 13.73

4 Amoksisillin Kaplet 500 mg 4,230 6,170 145.86

5 Antalgin Tablet 500 mg - 292 -

6 Antasida Doen Tablet 291 879 302.06

7 Antasida Syrup - 250 -

8 Anti Hemoroid Doen 330 375 113.64

9 Asam Mefenamat 980 750 76.53

10 Calsium Lactat 616 304 49.35

11 Captopril Tab 25 mg 275 299 108.73

12 Cimetidin 1,751 879 50.20

13 Clhorfeniramin Maleat 1,063 417 39.23

14 Cloroquin - 48 -

15 Cyproploxaxin Tablet 500 mg 1,336 1,365 102.17

16 Deksametason inj 5 mg / ml 0 18 -

17 Deksametason Tab 0,5 mg 578 655 113.32

18 Dekstrometorfan Syrup - 500 -

19 Dekstrometorfan Tab 15 mg 648 292 45.06

20 Diazepam Tab 2 mg 378 82 21.69

21 Diazepam inj 0 102 -

22 Difenhidramin inj 10 mg/ml - 2 ml 0 200 -

23 Digoksin Tab 0,25 mg 48 352 733.33

24 Doxysyclin tablet - 46 -

25 Efedrin HCL Tab 25 mg 313 157 50.16

26 Ergotamin Coffein - 50 -

27 Erytromicin Tablet 250 mg - 16 -

28 Efedrin (Rivanol) larutan 0.1 % 234 426 182.05

29 Etanol 70 % 219 361 164.84

30 Fenobarbital Tab 30 mg 20 170 850.00

31 Fitomenadion (V.K1) Inj 10 mg/ml 1 ml - 42 -

32 Garam Oralit untuk 200 ml air - 100 -

33 Gentamisin Salep Kulit 1,923 387 20.12

34 Gentian Violet - 500 -

35 Glibenklamid Tab 5 mg 1,477 343 23.22

36 Gliseril Guayakolat Tab 100 mg 807 293 36.31

37 Glukosa Larutan Infus 5 % Steril 4,276 1,664 38.91

38 Griseofulvin Tab 125 mg 468 232 49.57

39 H2O2 - 90 -

40 Hydrokortison 2,5 % Krim 119 219 184.03

41 Ibuprofen 400 mg 165 755 457.58

42 Kloramfenikol Kap 250 mg 550 50 9.09

43 Kloramfenikol Salep Mata 1 % 0 1200 -

44 Cloroquin tab 250 mg - 48 -

45 Cotrimoxaxol Syrup - 1,000 -

46 Kotrimoksasol tab 120 mg - 100 -

47 Kotrimoksasol tab 480 mg 5,112 13,262 259.43

48 Lidokain Kompositum Inj - 200 -

49 Lybex - 250 -

50 Lycalvit Syrup 400 250 62.50

51 Lysmin - 250 -

52 Metilergometrin Maleat tab salut 0.125 mg - 100 -

53 Metilergometrin Maleat inj 0.200 mg - 1 ml 50 150 300.00

54 Metrinidasol 840 200 23.81

55 Mikonasol Krem 2 % 2 2,002 100,100.00

56 Natrium Diklofenat Tab 50 mg 770 530 68.83

57 Natrium Klorida Lar Infus 0,9 % Steril 7,160 200 2.79

58 O B H Cairan - 1,000 -

59 Oksitetrasiklin HCL Salep mata 1% 10 170 1,700.00

TAHUN 2008

TABEL 44.4

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

NO JENIS OBAT* KEBUTUHANKETERSEDIAAN

KABUPATEN MAJENE

Page 142: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

60 Oksitetrasiklin HCL salep Kulit 3% - 200 -

61 Oksitosin Inj 10 iu/ml - 1 ml 48 112 233.33

62 Paracetamol Syrup 120 mg/ 5 ml - 2,000 -

63 Paracetamol tab 500 mg 1,285 655 50.97

64 Pedimin Drop - 251 -

65 Pyrantel tab 125 mg 380 100 26.32

66 Piridoksin HCL Tab 10 mg 736 333 45.24

67 Povidon Iodida 10% 30 ml 368 1,492 405.43

68 Povidon Iodida 10% 100 ml 16 116 725.00

69 Prednison Tab 5 mg - 100 -

70 Propiltiourasil Tab 100 mg 95 83 87.37

71 Propanolol HCL tab HCL 40 mg 72 144 200.00

72 RL Larutan Infus Steril 4,600 3,020 65.65

73 Salbutamol Tab 2 mg 114 536 470.18

74 Salep 2 - 4 Kombinasi 82 118 143.90

75 Sianokobalamin (Vit. B12) inj. 500 mcg/ml 600 20 3.33

76 Sianokobalamin (Vit. B12) tab - 100 -

77 Tablet Tambah darah Kombinasi - 100 -

78 Tetrasiklin HCL Kapsul 250 mg 493 147 29.82

79 Tramadol - 100 -

80 Tiamin HCL (Vit. B1) Inj. 100 mg/ml - 1 ml - 112 -

81 Tiamin HCL (Vit. B1) tab. 50 mg 303 309 101.98

82 Vitamin B. Kompleks Tab 1,804 496 27.49

83 Abbocat 22 1,489 4,989 335.06

84 Abbocat 24 1,495 4,814 322.01

85 Catgut/benang bedah no.3/0 - 380 -

86 Infusion set anak 20 1,520 7,600.00

87 Infusion set dewasa 635 1,565 246.46

88 Kapas Pembalut/Absorben 250 mg 2,382 1,878 78.84

89 Kasa Pembalut hidrofil 4 m x 15 cm 200 1,320 660.00

90 Plester 5 yard x 2 inchi 192 592 308.33

91 Reagen Glukosa Darah 16 12 75.00

92 Kolesterol Total 16 10 62.50

93 Trigiserida 17 8 47.06

94 SGOT 18 6 33.33

95 SGPT 18 6 33.33

96 Bilirubin Total 15 13 86.67

97 Asam Urat 14 14 100.00

98 Ureum 12 18 150.00

99 Kreatinin 4 32 800.00

100 Strip Urinalysis HT 10A - 4 -

101 Reagen drabbkins (haemoglobin) 10 20 200.00

102 Reagen Golongan Darah - 14 -

103 Natrium Citrat 3,8 % (u/LED) - 4 -

104 Amonium Oxalat 1% (u/trombosit) - 6 -

105 Larutan Hayem (u/Eritrosit) - 4 -

106 Reagen Widal - 9 -

107 Larutan Fouchet - 6 -

108 Barium Clhorida 10% (u/Birilium manual) - 6 -

109 Spritus 18 6 33.33

110 Albhothyl 29 771 2,658.62

111 Carpulle - 100 -

112 Dentroit - 100 -

113 Etil Klorida 55 725 1,318.18

114 Devitalisasi Pasta - 50 -

115 Eugenol Cairan 8 58 725.00

116 Kalsium Hidroksida Pasta - 100 -

117 Temporary Stopping Pletcher 20 50 250.00

J u m l a h 57,269 71,695 125.19 114,538 143,390

Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Majene

Page 143: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 44

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Alat suntik 2,5 ml 19560 20360 104.1

2 Alat suntik sekali pakai 5 ml 5,064 11,690 230.8

3 Allopurinol tablet 100 mg 19,404 41,800 215.4

4 Aminofilin injeksi 24 mg - 51,400 0.0

5 Aminofilin tablet 200 mg 56,400 67,400 119.5

6 Amitripilin Hcl tab 25 mg 6,804 10,600 155.8

7 Amoksisilin Kap 250 mg - 192,480 0.0

8 Amoksisilin syr 125 mg/5 ml 5,772 8,360 144.8

9 Amoksisilin Kap 500 mg 1,061,004 1,130,000 106.5

10 Antalgin (Metampiron) tab 500 mg 439,200 739,300 168.3

11 Antasida tab DOEN komb 629,904 1,357,900 215.6

12 Antifungi DOEN komb 1,332 1,302 97.7

13 Antihemoroid DOEN komb 2,280 3,750 208.3

14 Antimigrain DOEN komb 5,904 11,700 198.2

15 Asam Askorbat (Vit C) 50 mg 914,004 1,313,000 143.7

16 Asam mefenamat kaplet 500 mg 124,104 71,200 57.4

17 Asam klorida 0,1 N - 15 0.0

18 Asetosal tab 500 mg 38,100 144,500 379.3

19 Basitrasin salp - 1,920

20 Catgut benang bedah 1,572 1,962 124.8

21 Captopril - 18,900 0.0

22 Ciprolaksasin tab 500 mg - 4,150 0.0

23 Dapson tab100 mg - 41,000 0.0

24 Deksamethazon inj 5 mg/ml 1,116 6,458 560.8

25 Deksamethazon tab 0,5 mg 888,000 694,000 78.2

26 Dekstromethorphan 15 mg 435,996 434,000 99.5

27 Dekstromethorphan syr 2,196 1,165 53.1

28 Diazepam inj 5 mg/ml - 1 ml 576 2,485 431.4

29 Diazepam tab 2 mg 156,000 1,137,000 728.8

30 Diazepam tab 5 mg 7,512 16,000 213.0

31 Dietilkarbamazin sitrat tab 100 mg - 164,800 0.0

32 Difenhidramin Hcl inj 10 mg/ml - 1 ml 6,024 104,935 1741.9

33 Digoksin tab 0,25 mg 2,100 216,000 10285.7

34 Dimenhidrinat tab 50 mg - - 0.0

35 Efedrin Hcl tab 25 mg 207,804 269,000 129.4

36 Ekstrak Belladon tab 10 mg 144,000 676,000 469.4

37 Epinefrin Hcl bitartrain(adrenalin)inj 0,1% 504 18,330 3636.9

38 Etakridin (Rivanol) larutan 0,1 % 564 762 135.1

39 Etanol 70 % 444 274 61.7

40 Etil klorida spray 348 101 29.0

41 Eugenol cairan 132 3,192 2418.2

42 Fenobarbital inj 50 mg/ml - 2 ml - 100 0.0

43 Fenobarbital tab 30 mg 196,596 1,050,000 534.1

44 Fenol Gliserol tetes telinga 10 % - 445 0.0

45 Fitomenadion(vit K 1 ) inj 10mg/ml - 1 ml - - 0.0

46 Fitomenadion(vit K 1) tab salut 10 mg 31,692 64,900 204.8

47 Furosemid tab 40 mg 17,364 32,500 187.2

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

KABUPATEN/KOTA POLEWALI MANDAR

TAHUN 2008

NO JENIS OBAT* KEBUTUHANKETERSEDIAAN

Page 144: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

48 Gameksan emulsi 1 % - 10 0.0

49 Garam Oralit untuk 200 ml air 65,196 104,400 160.1

50 Gentian violet larutan 1 % 840 511 60.8

51 Glass lonomer cement (gc ix) 144 27 18.8

52 Glibenklamid tab 5 mg 28,500 55,300 194.0

53 Gliseril guayakolat tab 100 mg 937,008 971,000 103.6

54 Glukosa larutan infus 5 % steril 2,604 1,800 69.1

55 Griseofulvin tab 125 mg, micronzed 168,096 113,400 67.5

56 Haloperidol tab 0,5 mg 3,900 14,500 371.8

57 Haloperidol tab 1,5 mg - 100 0.0

58 Hidroklortiazid(Hct) tab 25 mg 94,008 76,000 80.0

59 Hidrokortison krim 2,5 % 5,088 9,429 185.3

60 Ibuprofen tab 200 mg 100,008 96,000 96.0

61 Ibuprofen tab 400 mg 98,064 85,600 87.3

62 Infusion set anak 840 968 115.2

63 Infusion set dewasa 1,968 2,975 1512.0

64 Isosorbit dinitrat tab sublingual 5 mg 600 3,900 650.0

65 I o d i o l - 8,600 0.0

66 Kalium permanganat serbuk - 970 0.0

67 Kalsium hidroksida pasta - 9 0.0

68 Kalsium laktat(kalk) tab 500 mg 363,000 660,000 181.8

69 Kapas lemak - 20 0.0

70 Kapas pembalut/absorben 250 mg 324 2,214 683.3

71 Kaptropril tab 25 mg - 18,900 0.0

72 Karbamazepim tab 200 mg - 8,400 0.0

73 Kasa kompres 40/40 steril 2,784 1,233 44.3

74 Kasa pembalut 4 m x 15 cm 1,068 9,896 926.6

75 Kasa pembalut 40 yard x 80 cm 276 264 95.7

76 Kloramfenikol salep mata 1 % 468 - 0.0

77 Kloramfenikol kapsul 250 mg 121,548 51,750 42.6

78 Kloramfenikol tetes telinga 3 % 1,140 382 33.5

79 Klorfenidramin maleat(CTM) tab 4 mg 2,271,000 1,355,000 59.7

80 klorokuin fosfat tab 250 mg 43,008 215,000 499.9

81 klorpromazin HCL tab salut 25 mg 22,008 180,000 817.9

82 Kodein HCL tab 10 mg - 29,500 0.0

83 Komb Primetamin 25 mg+Sulfadoksin 500 mg 1,200 - 0.0

84 Kotrimoksasol dewasa tab 646,008 326,900 50.6

85 Kotrimoksazol pediatrik tab 93,708 126,300 134.8

86 Kotrimoksazol suspensi 5,832 3,100 53.2

87 Kuinin dihidroksida inj 25 % - 2 ml - 180 0.0

88 Kuinin sulfat tab 222 mg ( 7 H2O ) - 1,320 0.0

89 Larutan truk - 35 0.0

90 Larutan benedict - - 0.0

91 Larutan eosin 2 % - 30 0.0

92 Larutan etanol asam - 31 0.0

93 Larutan giemsa stain - 25 0.0

94 Larutan karbol fuksin - 32 0.0

95 Larutan metil biru - 35 0.0

96 Lidokain Kompositum inj 10,236 7,015 68.5

97 L i s o l 216 495 229.2

98 Mebendasol tab 100 mg 3,000 296,700 9890.0

99 Metanol - 31 0.0

100 Metilergometrin maleat inj. 0,200 mg - 1 ml 3,624 10,200 281.5

101 Metilergometrin maleat tab salut 0,125 mg 38,100 45,200 118.6

102 Metronidazol tab 250 mg 101,808 56,300 55.3

103 Mummifying pasta 12 112 933.3

Page 145: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

104 Natrium bikarbonat tab 500 mg 7,008 158,000 2254.6

105 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril 228 275 120.6

106 Nistatin 100.000 iu/g tab vaginal 768 7,500 976.6

107 Nistatin 100.000 iu/g tablet 696 1,400 201.1

108 Obat batuk hitam ( OBH ) cairan 2,652 805 30.4

109 Oksitosin inj IM 50 mg/ml - 10 ml - 3,300 0.0

110 Oksitetrasiklin HCL salep 3 % 3,912 500 12.8

111 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 1,512 - 0.0

112 Oksitosin inj 10 iu/ml - 1 ml 4,596 5,360 116.6

113 Paraformaldehid tab 1 gram - - 0.0

114 Paracetamol sirup 120 mg/5 ml 4,476 2,717 60.7

115 Parasetamol tab 100 mg 16,344 341,300 2088.2

116 Parasetamol tab 500 mg 1,480,008 958,000 64.7

117 Pirantel pamoat tab 385 mg 44,220 686,660 1552.8

118 Piridoksin HCL tab 10 mg 665,808 1,028,000 154.4

119 Pirioksikam tab 10 mg - 2,680 0.0

120 Plester 5 yard x 2 inch 564 386 68.4

121 Polikresulen 96 186 193.8

122 Prednison tab 5 mg 581,004 817,000 140.6

123 Primakuin tab 15 mg - 4,900 0.0

124 Propiltiurasil tab 100 mg 28,500 9,200 32.3

125 Propranolol Hcl tab 40 mg 11,004 24,000 218.1

126 Reserpin tab 0,25 mg 90,600 308,000 450.3

127 Retinol (vitamin A) kapsul 200.000 iu - - 0.0

128 Rivanol - 762 0.0

129 Ringer laktat cairan infus steril 5,844 5,113 87.5

130 Salbutamol tablet 2 mg 32,400 20,000 61.7

131 Salep 2-4 kombinasi 2,136 7,538 401.1

132 Salisilk bedak 2 % 2,544 1,072 42.1

133 Semen seng fosfat serbuk dan cairan - 114 0.0

134 Sianokobalamin (vit B 12) 500 mg/ml 12,900 11,300 87.6

135 Silk (benang bedah sutra) no. 3/0 720 3,633 504.6

136 Silver amalgam serbuk 65 - 75 % - 16 0.0

137 Simetidin tab 200 mg - - 0.0

138 Spons gelatin cubicles 1x1x1 cm 936 1,046 111.8

139 Sulfidimidin tab 500 mg 115,008 458,000 572.1

140 tablet tambah darah 341,400 279,000 81.7

141 Temporary stopping fletcher serbuk dan cair 48 96 200.0

142 Tetrasiklin Hcl kapsul 250 mg 148,008 414,000 279.7

143 Tetrasiklin Hcl kapsul 500 mg 49,008 0.0

144 Thiamin Hcl ( vit B 1 ) inj. 100 mg/ml - 1 ml 4,764 6,840 143.6

145 Thiamin Hcl mononitrat(vit.B 1) tab 50 mg 596,004 1,092,000 183.2

146 Triheksifenidil hidroksida tab. 2 mg 3,600 6,800 188.9

147 Turk - 35 0.0

148 Trikresol formalin (tkf) cairan - - 0.0

149 Vitamin B Compleks tab 851,004 1,015,000 142.8

150 Yodium povidon larutan 10 % 300 ml 420 409 121.2

15,777,348 23,319,513 147.8

Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Polman

JUMLAH

Page 146: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 44

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Albendazole tab 600 50 8.3

2 Acyclovir 200 mg tab 300 100 33.3

3 Acyclovir Cream 300 250 83.3

4 Ampicillin S.K 125 mg 1,200 1,000 83.3

5 Pehastan Tab 500 mg 1,500 300 20.0

6 Cefotaxim Injeksi 200 500 250.0

7 Ceftriaxone Injeksi 50 100 200.0

8 Dextrometorphan Syr 1,500 500 33.3

9 Alkohol 70% 400 55 13.8

10 Diphenhidramin Injeksi 100 100 100.0

11 Fitomenadion (Vit.K1) Tab 10 mg 200 50 25.0

12 Fitomenadion (Vit.K1) Inj 400 50 12.5

13 Garam Oralit untuk 200 ml air 300 50 16.7

14 Glibenklamid tab 5 mg - 100 0.0

15 Griseofulvin tab 125 mg, micronzed 600 80 13.3

16 Ibuprofen 400 mg 400 50 12.5

17 Kalsium laktat(kalk) tab 500 mg 200 50 25.0

18 Kaptopril - 700 0.0

19 Klidamisin (150 mg Tab) 100 200 200.0

20 Ketorolac Injeksi 30 ml 50 300 600.0

21 Pehatrim tab 480 mg 700 500 71.4

22 Metilprednison 4 mg 400 300 75.0

23 Na. Diklofenak 25 mg 50 300 600.0

24 Na. Diklofenak 500 mg 50 200 400.0

25 Paracetamol 500 mg 400 100 25.0

26 Paracetamol sirup 120 mg/5 ml 12,000 500 4.2

27 Pehacain Injeksi 500 500 100.0

28 Pehamoxil Tab 500 mg 1,500 7,750 516.7

29 Ranitidin 150 mg tab 900 200 22.2

30 Ranitidin Injeksi 100 200 200.0

31 Thiamin Injeksi 100 100 100.0

32 RL Larutan Injeksi 5,250 1,600 30.5

33 Glukosa larutan infus 5 % steril 1,000 2,000 200.0

34 Natrium Klorida Larutan Infus 0,9% 1,500 1,600 106.7

35 ASSP 2,5/3 ml 500 1,000 200.0

36 ASSP 5 ml 400 800 200.0

37 Catgut no. 2/0-3/0 700 400 57.1

38 Kapas pembalut/absorben 250 mg 500 600 120.0

39 Kasa Pembalut Hidrofil 4 x 3 cm 1,200 1,000 83.3

40 Kasa Pembalut Hidrofil 4 x 15 cm 800 800 100.0

41 Kapas berlemak 500 mg - 800 #DIV/0!

42 Kasa pembalut 2 m x 80 cm 700 500 71.4

43 Infuset Adult 700 7,500 1071.4

44 Infusion set pediatric 500 6,000 1200.0

45 Silk (benang bedah sutra) no. 3/0 500 300 60.0

46 Plester 5 yard x 2 inch 700 300 42.9

15,777,348 23,319,513 147.8

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Matra

JUMLAH

KABUPATEN MAMUJU UTARA

TAHUN 2008

NO JENIS OBAT* KEBUTUHANKETERSEDIAAN

Page 147: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 44.5

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Albendazol Tablet 400 mg 30 22 73.33

2 Allopurinola injeksi 100 mg 48 35 72.92

3 Aminifillin Injeksi 25 25 100.00

4 Amitriptylin Tablet 25 mg 70 70 100.00

5 Amoksisilin syrup 125 mg/5 ml 4728 0.00

6 Amoksisilin kaps 500 mg 1007 834 82.82

7 Antalgin tab 500 mg 657 633 96.35

8 Antalgin Injeksi 250 mg/ml-2 ml 7 4 57.14

9 Antasida Doen tab komb 199 173 86.93

10 Antibakteri Doen Salep Kombinasi 126 114 90.48

11 Antihermoroid Doen Suppo 10 5 50.00

12 Antifungi Doen Salep 36 30 83.33

13 Asam Askorbat tab 50 mg 250 134 53.60

14 Acyklovir tablet 200 mg 70 70 100.00

15 Acyklovir krim 5 % 450 450 100.00

16 Atropin Sulfat Injeksi 0,25 mg/l 53 53 100.00

17 Atropin Sulfat tetes mata 0,5% 4 4 100.00

18 Ambroxol tablet 129 129 100.00

19 Ambroxol Syrup 600 600 100.00

20 Asam Mefenamat 500 mg 50 50 100.00

21 Betametason Krim 0,1 % 30 11 36.67

22 Cat Gut No.2/0 - 3/Plain / Chromic 410 393 95.85

23 Ciprolaxacin 500 mg 600 547 91.17

24 Cimetidinin 200 mg 357 321 89.92

25 Captopril 25 mg 49 - 0.00

26 Deksametason tablet 0,5 mg 138 103 74.64

27 Dekstrometorfan syrup 2,180 1,675 76.83

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg 300 286 95.33

29 Diazepam Injeksi 5 mg/ml - 2 ml 32 32 100.00

30 Diazepam tablet 2 mg 40 38 95.00

31 Difenhidramin HCL Inj. 10 mg/ml 188 792 421.28

32 Digoxin tablet 0,25 mg 52 45 86.54

33 Dispossible Syringe 1 ml 415 - 0.00

34 Dispossible Syringe 2,5 ml 475 - 0.00

35 Dispossible Syringe 5 ml 212 - 0.00

36 Efedrin HCL tablet 25 mg 38 28 73.68

37 Ekstrac belladon tablet 10 mg 86 72 83.72

38 Efinefrina HCL/Bitartrat Injeksi 0,1 % 2 2 100.00

39 Etakridin (Rivanol) Larutan 0,1 % 672 632 94.05

40 Etyl Klorida Semprot 44 29 65.91

41 Eugenol Cairan 10 10 100.00

42 Fenobarbital tablet 30 mg 165 157 95.15

43 Fitomenadione injeksi 10 mg/ml 28 93 332.14

44 Garam Oralit 200 ml 7 - 0.00

45 Gentian Violet larutan 1% 700 - 0.00

46 Glibenklamida tablet 5 mg 335 318 94.93

47 Gliseril Guayakolat tab 100 mg 708 682 96.33

48 Glukosa larutan infus5 % steril 4,000 3,775 94.38

49 Griseufulvin tablet 125 mg 679 - 0.00

50 Haloperidol tablet 1,5 mg 20 17 85.00

51 Hidroklortiazide (HCT) tablet 25 % 35 24 68.57

52 Hidrokortison Krim 2,5% 21 - 0.00

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

KABUPATEN MAMUJUTAHUN 2008

NO JENIS OBAT* KEBUTUHANKETERSEDIAAN

Page 148: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

53 Ibuprofen tab 200 mg 50 20 40.00

54 Ibuprofen tab 400 mg 487 432 88.71

55 Isosorbid Dinitrat 77 20 25.97

56 Infus set dewasa 3,000 2,810 93.67

57 Infus set Anak 4,300 4,125 95.93

58 Kalsium Laktat Tablet 500 mg 221 211 95.48

59 Kapas 250 gram 2,000 21,977 1098.85

60 Kasa kompres 40/40 Steril 420 69 16.43

61 Kasa Pembalut 2 m x 80 cm 2,000 1,753 87.65

62 Kasa Pembalut 4 x 3 2,500 2,348 93.92

63 Kasa pembalut 4 x 15 1,750 1,565 89.43

64 Kloramfenikol kapsul 250 mg 433 394 90.99

65 Kloramfenikol Salep mata 1% 40 28 70.00

66 Kloramfeniramin maleat tablet 4 mg 574 544 94.77

67 Kotrimoksasol tablet 120 mg 864 791 91.55

68 Kotrimoksazol suspensi 192 10 5.21

69 Kotrimoksazol tablet 480 mg 495 423 85.45

70 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25% 5 5 100.00

71 Lisol 324 312 96.30

72 Metilergometrin tablet 0,125 mg 74 59 79.73

73 Metilergometrin tablet 0,2 mg/ml 288 278 96.53

74 Metrinidazole 500 mg 276 249 90.22

75 Metokklopramide tablet 10 mg 446 20 4.48

76 Myconazole Salep 360 300 83.33

77 No. 18 Abbocath 1,800 1,650 91.67

78 No. 20 Abbocath 4,650 4,495 96.67

79 No. 22 Abbocath 3,550 3,395 95.63

80 No. 24 Abbocath 4,750 4,595 96.74

81 Natrium clorida lar infuse 0,9 % 4,000 3,733 93.33

82 Nistatin 100.000 IU/g Tab. Vaginal 36 - 0.00

83 Oksitetrasiklin HCL Inj. Im 50 mg / 5 ml 50 45 90.00

84 Paracetamol syrup 120 mg/5ml 3,625 2,855 78.76

85 Paracetamol tab 500 mg 653 621 95.10

86 Pirantel Pamoat tab 125 mg 200 - 0.00

87 Piridoksin tab 10 mg 566 546 96.47

88 Primakuin Tablet 5 mg 591 269 45.52

89 Primakuin Tablet 15 mg 70 - 0.00

90 Propltiourasil Tablet 100 mg 143 137 95.80

91 Propanolol HCL Tablet 40 mg 50 36 72.00

92 Papaverin HCL 40 mg 139 129 92.81

93 Piroksicam 20 mg 47 - 0.00

94 Ringer Lactat lar infuse 4,000 3,710 92.75

95 Ranitidin tablet 150 mg 10 10 100.00

96 Salbutamol 4 mg 249 211 84.74

97 Salep 2-4 35 16 45.71

98 Salisil bedak 2% 221 43 19.46

99 Sionokobalamin Injeksi 500 mcg/ml 114 54 47.37

100 Silk (Benang bedah sutera) 3/0 410 398 97.07

101 Tetrasiklin HCL kapsul 250 mg 159 141 88.68

102 Thiamin (Vit B1) Injeksi 100 mg/ml 157 148 94.27

103 Thiamin (Vit B1) tablet 50 mg 488 465 95.29

104 Vitamin B Compleks 2,600 2,573 98.96

105 Yodium Povidan Larutan 10 % 1,608 1,522 94.65

77,724 84,057 108.15

Sumber data: Dinas Kesehatan Kab. Mamuju

Jumlah

Page 149: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

JUMLAH

DIPANTAUBER PHBS * %

1 2 2 3 4 5 6

1 POLEWALI MANDAR 16 19 34,782 16,222 46.64

2 MAMASA 15 15 23,552 6,588 27.97

3 MAMUJU UTARA 12 10 500 117 23.40

4 MAJENE 8 8 1,470 767 52.18

5 MAMUJU 15 23 2,882 1,514 52.53

JUMLAH (KAB/KOTA) 63,186 25,208 39.89

TABEL 45

NO KABUPATEN

Sumber : Laporan Bidang P2 Dinkes Setiap Kabupaten

KECAMATAN

RUMAH TANGGA

PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 150: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 46

JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU

AKTIF

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 POLEWALI MANDAR 16 19 175 235 46 - 456 38.38 51.54 10.09 100 96.27

2 MAMASA 15 15 223 56 17 - 296 75.34 18.92 5.74 - 100 5.74

3 MAMUJU UTARA 12 10 44 61 5 - 110 40.00 55.45 4.55 - 100 4.55

4 MAJENE 8 8 41 98 86 - 225 18.22 43.56 38.22 - 100 38.22

5 MAMUJU 15 23 196 136 2 - 334 58.68 40.72 0.60 100 0.60

679 586 156 - 1,421 47.78 41.24 10.98 - 100 10.98

Sumber: Data Puskesmas Setiap Kabupaten

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KABUPATEN PUSKESMASKECAMATAN

Page 151: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 47

RUMAH

JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %

SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 POLEWALI MANDAR 16 19 57,653 38,865 67.41 12,738 32.77

2 MAMASA 15 15 31,943 27,745 86.86 1,475 5.32

3 MAMUJU UTARA 12 10 28,722 2,624 9.14 1,381 52.63

4 MAJENE 8 8 29,627 29,627 100.00 12,277 41.44

5 MAMUJU 15 23 34,002 16,760 49.29 7,209 43.01

JUMLAH (KAB/KOTA) 181,947 115,621 63.55 35,080 30.34

Sumber : Data Puskesmas Setiap Kabupaten

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN

PUSKESMASNO KABUPATEN KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 152: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 48

LE

DE

NG

SP

T

SG

L

PA

H

KE

MA

SA

N

LA

INN

YA

JU

ML

AH

LE

DE

NG

SP

T

SG

L

PA

H

KE

MA

SA

N

LA

INN

YA

JU

ML

AH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 POLEWALI MANDAR 16 19 77,705 19,042 24.51 1,491 - 9,403 - - 3,195 14,200 10.5 0.00 66.22 0 0 22.50 100

2 MAMASA 15 15 32,482 28,566 87.94 3,658 199 860 34 - 2,215 6,966 52.512 2.86 12.35 0.4881 0 31.80 100

3 MAMUJU UTARA 12 10 28,722 1,837 6.40 - 199 12,551 60 - 664 13,474 0 1.48 93.15 0.4453 0 4.93 100

4 MAJENE 8 8 32,349 32,349 100.00 4,022 - 10,985 - - 5,789 20,796 19.34 0.00 52.82 0 0 27.84 100

5 MAMUJU 15 23 66,424 27,886 41.98 50,583 5,476 95,352 1,045 - 130,176 282,632 17.897 1.94 33.74 0.3697 0 46.06 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 237,682 109,680 46.15 59,754 5,874 129,151 1,139 - 142,039 337,957 17.681 1.74 38.22 0.337 0 42.03 100

Sumber: Data Puskesmas Setiap Kabupaten

PUSKESMASKECAMATAN

%

KELUARGA

DIPERIKSA

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH

% AKSES AIR BERSIH

JUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

AKSES AIR BERSIH

NO KABUPATEN

Page 153: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 49

JU

ML

AH

KK

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

KK

ME

MIL

IKI

JU

ML

AH

SE

HA

T

% K

K

ME

MIL

IKI

% S

EH

AT

JU

ML

AH

KK

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

KK

ME

MIL

IKI

JU

ML

AH

SE

HA

T

% K

K

ME

MIL

IKI

% S

EH

AT

JU

ML

AH

KK

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

KK

ME

MIL

IKI

JU

ML

AH

SE

HA

T

% K

K

ME

MIL

IKI

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 POLEWALI MANDAR 16 19 78,741 22,806 32,938 13,511 41.831 59.243 19,227 27,655 8,864 35.12 32.05 17,199 29,912 9,329 37.99 31.19

2 MAMASA 15 15 32,482 6,725 6,941 1,096 21.369 16.297 2,093 5,808 2,326 17.88 40.05 4,633 3,618 780 11.14 21.56

3 MAMUJU UTARA 12 10 28,722 1,837 11,581 1,097 40.321 59.717 2,228 14,168 1,445 49.33 10.20 2,136 14,910 1,204 51.91 8.08

4 MAJENE 8 8 30,556 30,556 9,820 7,776 32.138 25.448 30,556 18,729 10,251 61.29 54.73 30,556 13,851 7,235 45.33 52.23

5 MAMUJU 15 23 275,911 32,195 24,024 17,607 8.7072 54.689 32,205 1,570 900 0.57 57.32 32,215 6,580 7,595 2.38 115.43

JUMLAH (KAB/KOTA) 446,412 94,119 85,304 41,087 19.109 48.165 86,309 67,930 23,786 15.22 35.02 86,739 68,871 26,143 15.43 37.96

Sumber: Bidang Kesling Dinkes Tiap Kabupaten

NO JUMLAH KKKABUPATEN PUSKESMAS

JAMBAN

KECAMATAN

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Page 154: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 50

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 POLEWALI MANDAR 16 19 15 15 11 73.33 110 93 61 65.59 125 23 8 34.78 787 643 342 53.19 1,070 774 417

2 MAMASA 15 15 3 3 3 100.00 58 34 24 70.59 27 16 11 68.75 567 135 87 64.44 655 188 125

3 MAMUJU UTARA 12 10 1 1 1 100.00 52 26 11 42.31 27 21 1 4.76 558 216 120 55.56 638 264 133

4 MAJENE 8 8 4 4 3 75.00 27 27 16 59.26 27 27 - - 728 728 277 38.05 786 786 296

5 MAMUJU 15 23 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 27 23 18 78.26 247 180 112 62.22 206 87 20 22.99 2,640 1,722 826 47.97 3,149 2,012 971

Sumber: Bidang Kesling Setiap Kabupaten

RESTORAN/R-MAKAN

KECAMATANKABUPATEN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH TUPM

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN

NO PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYA

Page 155: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

% S

EH

AT

24

53.88

66.49

50.379

37.66

0

48.26

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH TUPM

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN

Page 156: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 POLEWALI MANDAR 16 19 106 100 94.34 197 158 80.20 250 152 60.80 121 94 77.686 13 9 69.23 621 372 59.90

2 MAMASA 15 15 35 32 91.429 64 41 64.063 83 50 60.241 48 29 60.417 - - 0 227 152 66.96

3 MAMUJU UTARA 12 10 57 57 100 79 62 78.481 189 187 98.942 109 107 98.165 10 9 90 44,400 42,200 95.05

4 MAJENE 8 8 139 139 100 387 334 86.305 281 245 87.189 132 132 100 175 175 100 1,114 1,025 92.01

5 MAMUJU 15 23 157 90 57.325 336 138 41.071 522 205 39.272 172 65 37.791 7 7 100 1,194 505 42.29

JUMLAH (KAB/KOTA) 494 418 84.615 1,063 733 68.956 1,325 839 63.321 582 427 73.368 205 200 97.561 3,593 2,617 72.84

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAINSARANA KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Sumber : Bidang Kesling Setiap Kabupaten

PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 51

NO KABUPATEN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA

JUMLAH

Page 157: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 52

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH/BANGUNAN

DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 POLEWALI MANDAR 16 19 49,113 26,925 54.82 20,306 75.42

2 MAMASA 15 15 28,570 8,580 30.03 7,663 89.31

3 MAMUJU UTARA 12 10 30,017 7,517 25.04 - -

4 MAJENE 8 8 32,756 12,400 37.86 11,320 91.29

5 MAMUJU 15 23 16,670 170 1.02 162 95.29

JUMLAH ( KAB/KOTA) 157,126 55,592 35.38 39,451 70.97

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Sumber : Bidang Kesling Setiap Kabupaten

RUMAH/BANGUNAN

BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKABUPATEN

JUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

KECAMATAN

Page 158: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

32 57.14 247 63.33 2 28.57 22 88.00 0 - 9 52.94 27 84.38 319 63.42

21 37.50 115 29.49 2 28.57 2 8.00 10 100.00 1 5.88 - - 134 26.64

INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN 1 1.79 12 3.08 - - - - - - - - - - 13 2.58

DINKES KAB/KOTA 2 3.57 16 4.10 3 42.86 1 4.00 - - 7 41.18 5 15.63 37 7.36

9 60.00 134 76.14 3 27.27 12 92.31 4 66.67 9 90.00 1 8.33 172 70.78

5 33.33 33 18.75 3 27.27 1 7.69 2 33.33 - - 1 8.33 45 18.52

INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - -

DINKES KAB/KOTA 1 6.67 9 5.11 5 45.45 - - - - 1 10.00 10 83.33 26 10.70

8 66.67 108 76.60 6 37.50 8 66.67 - - 4 44.44 9 34.62 143 63.56

3 25.00 25 18.75 2 18.75 2 16.67 9 100.00 1 11.57 3 11.54 46 20.44

INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - -

DINKES KAB/KOTA 1 8.33 8 5.67 2 43.75 2 16.67 - - 4 53.85 14 53.85 36 16.00

21 100 187 92.51 6 83.33 8 100.00 7 100.00 19 63.16 13 69.23 261 90.04

- - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

DINKES KAB/KOTA 0 0.00 14 7.49 1 16.67 0 0.00 0 0.00 7 37 4 30.77 26 9.96

32 59.52 272 77,71 5 52.00 11 73.33 1 5.88 12 75.00 12 41.38 345 68.23

15 35.71 77 23.43 11 44.00 3 20.00 16 94.12 2 12.50 6 20.69 130 27.74

INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES

SARANA KESEHATAN LAIN

DINKES KAB/KOTA 2 4.76 1 0.33 1 4.00 1 6.67 - 2 12.50 12 37.93 19 4.03

153 500 1,258 425 52 500 73 500 49 500 78 510 117 500 1,752 500 Sumber: Dinas Kesehatan, RS Umum dan Swasta, Kab

Keterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi

Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan

Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll

Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

JUMLAH

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

3

4 MAJENE

5 MAMUJU

MAMUJU UTARA

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan

RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan

3

NO MEDIS

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

SANITASI%

GIZIJUMLAH

PERAWAT & FARMASIKABUPATEN UNIT KERJA

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan

RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT

TEKNISI KESMAS

Page 159: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 54

TENAGA KESEHATAN

MEDISPERAWAT

& BIDANFARMASI GIZI

TEKNISI

MEDISSANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11

1 POLEWALI MANDAR 32 247 2 22 - 9 27 339

2 MAMASA 9 46 1 11 6 9 2 84

3 MAMUJU UTARA 8 105 6 9 - 5 11 144

4 MAJENE 21 173 5 8 7 12 9 235

5 MAMUJU 32 272 5 11 1 12 12 345

102 843 19 61 14 47 61 1,147

1 POLEWALI MANDAR 21 120 2 2 10 1 - 156

2 MAMASA 4 18 2 1 2 - 1 28

3 MAMUJU UTARA 3 35 11 5 9 6 17 86

4 MAJENE -

5 MAMUJU 15 77 11 3 16 2 6 130

43 250 26 11 37 9 24 400

Sumber: Kepegawaian Dinkes Kabupaten

Keterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Tek. Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi

Prwt : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan

Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll

Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Puskesmas

NO UNIT KERJAKABUPATEN

3

Puskesmas

Puskesmas

Puskesmas

RSUD

RSUD

RSUD

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

Puskesmas

RSUD

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

RSUD

Page 160: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 55

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAHDOKTER

KELUARGA1 2 3 4 5 6 7

Puskesmas - 23 9 32

RSUD,dst 10 7 4 21

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 2 1 3

Puskesmas - 6 2 8

RSUD,dst - 5 - 5

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 - 1

Puskesmas - 6 2 8

RSUD,dst - 2 1 3

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 1 2

Puskesmas - 13 8 21

RSUD,dst - 3 1 4

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - -

Puskesmas - 23 9 13

RSUD,dst 3 10 1 14

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 102 39 154

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2,524 9.68 3.70 14.62061868

MAMUJU UTARA

MAJENE

MAMUJU

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

3

NO UNIT KERJAKABUPATEN

1 POLEWALI MANDAR

2

4

5

MAMASA

Page 161: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Sumber: Kepegawaian 5 Dinkes

Page 162: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 56

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Puskesmas 1 - - 1 2 5 11 6 22

RSUD,dst 1 2 - - 3 - 2 - 2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 - 1 1 5 - 3 - 3

Puskesmas - - 1 1 2 - 11 - 11

RSUD,dst - - 2 - 2 - 1 - 1

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 2 2 - 5 - - - -

Puskesmas - 4 2 - 6 - 5 4 9

RSUD,dst 1 1 1 - 3 - 2 - 2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 4 1 2 8 - 3 - 3

4 Puskesmas 1 - 1 3 5 - 7 1 18

RSUD,dst

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SARANA KESEHATAN LAIN

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 1 1 - - - -

Puskesmas 5 6 2 1 14 - 10 - 6

RSUD,dst 4 1 3 3 11 - 3 - 3

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 - - 2 - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 19 21 16 13 69 5 58 11 212

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1.75 1.93 1.47 1.20 6.34 0.46 5.33 1.01 19.49

Sumber: Kepegawaian Dinkes Prov. Sulbar

MAMUJU UTARA3

MAJENE

MAMUJU5

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJAKABUPATEN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 163: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 57

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Puskesmas 0 64 84 148 9 89 98

RSUD, dst 0 65 36 101 9 6 15

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0

SARANA KESEHATAN LAIN 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 4 0 1 1

Puskesmas 1 16 87 104 17 13 30

RSUD, dst - 16 14 30 2 1 3

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 3 5 8 1 1

Puskesmas 1 33 41 75 5 25 30

RSUD, dst - 11 9 20 3 2 5

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - 0

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 3 3 6 2 2 4

Puskesmas 1 69 55 125 14 34 48

RSUD, dst

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SARANA KESEHATAN LAIN

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7 4 1 12 - 2 2

Puskesmas 0 88 114 202 23 45 68

RSUD, dst 2 30 21 53 3 7 10

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0

SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 12 411 474 884 87 228 310

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 83.93 29.43

Sumber:Kepegawaian Dinkes Prov. Sulbar

MAJENE

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

MAMASA

NO UNIT KERJAKABUPATEN

POLEWALI MANDAR1

MAMUJU5

2

3

4

MAMUJU UTARA

Page 164: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 58

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI

SARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Puskesmas 27 0 27 2 7 9

RSUD,dst 0 0 0 1 1 2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

SARANA KESEHATAN LAIN #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 17 #REF! #REF! 2 0 2

Puskesmas 2 - 2 9 - 9

RSUD,dst 1 - 1

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 11 - 11 - - -

Puskesmas 10 - 10 4 1 5

RSUD,dst 3 - 3 1 - 1

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 14 - - 4 1 5

Puskesmas Mamasa 9 - 9 9 - 9

RSUD,dst

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SARANA KESEHATAN LAIN

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 - 4 7 - 7

Puskesmas 12 - 12 9 1 10

RSUD,dst 6 - 6 1 1 2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK #REF! #REF!

Sumber: Kepegawaian Dinkes Prov. Sulbar

Keterangan: [a]

Termasuk S2 dan S3

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

5 MAMUJU

3 MAMUJU UTARA

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

KABUPATENNO UNIT KERJA

4 MAJENE

Page 165: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk
Page 166: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 59

TAHUN 2008

TENAGA TEKNISI MEDIS

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

Puskesmas 7 - - - 7 RSUD,dst 2 5 1 2 10 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!SARANA KESEHATAN LAIN #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!DINAS KESEHATAN KAB/KOTA #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!Puskesmas - 4 - - 4 RSUD,dst 1 - - 1 2 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - Puskesmas 1 - - - 1 RSUD,dst 3 2 - 4 9 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -

Puskesmas 2 - - 4 6

RSUD,dst

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SARANA KESEHATAN LAIN

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -

Puskesmas - - - - -

RSUD,dst 4 5 2 5 16

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -

SARANA KESEHATAN LAIN - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

Sumber:Dinas Kesehatan Kab

5 MAMUJU

3 MAMUJU UTARA

4 MAJENE

1 POLEWALI MANDAR

2 MAMASA

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

NO KABUPATEN UNIT KERJA

Page 167: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk
Page 168: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 60

0

0

ALOKASI ANGGARAN

KESEHATAN

ALOKASI ANGGARAN

KESEHATAN

ALOKASI ANGGARAN

KESEHATAN

ALOKASI ANGGARAN

KESEHATAN

ALOKASI ANGGARAN

KESEHATAN

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

1 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 17,850,000,000 71.17 15,547,928,542 59.74 - - 27,440,650,066 7.18 34,370,211,986 74.17

2 APBD PROVINSI 2,500,000,000 6.7132116 - - - - - - - -

3 APBN :

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 8,765,000,000 22.64 6,092,000,000 23.41 - - - 22.64 10,492,000,000 22.64

- ASKESKIN 3.19 1,194,809,000 4.59 - - 1,468,601,933 3.19 1,476,323,000 3.19

- Lain-lain (sebutkan) - - - - - - 125,500,200 0.3370038 - -

-

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

- D H S 2 2,000,000,000 5.37 - - - - - - - -

- WSLIC-2 4,500,000,000 - 3,193,240,000 12.27 - - - - - -

- Unicef 1,000,000,000 - - - - - - - - -

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 625,000,000 1.6783029 #REF! - - - - - - -

37,240,000,000 100 #REF! #REF! - 0 29,034,752,199 100 46,338,534,986 124.43216

17,850,000,000 15,547,928,542 - 27,440,650,066 34,370,211,986

100.00 100.00 100.00 100.00

16.95

KABUPATEN MAMASA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

SUMBER BIAYA

KABUPATEN POLMAN KABUPATEN MAJENE KABUPATEN MAMUJU

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

NO

KAB. MAMUJU UTARA

Page 169: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Sumber: Dinas Kesehatan 5 Kabupaten (2008)

Page 170: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 61

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM - - 5 - - - 5

2 RUMAH SAKIT JIWA - - - - - - -

3 RUMAH SAKIT BERSALIN - - - - - - -

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA - - - 1 - - 1

5 PUSKESMAS PERAWATAN - - 25 - - - 25

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN - - 50 - - - 50

7 PUSKESMAS KELILING - - 59 - - - 59

8 PUSKESMAS PEMBANTU - - 76 - - - 76

9 RUMAH BERSALIN - - - - - - -

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK - - - #REF! - - #REF!

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - - - - - - -

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN - - - - - 118 118

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL - - - - - - -

14 POLINDES - - 68 - - - 68

15 POSKESDES - - 85 - - - 85

16 POSYANDU - - 1,421 - - - 1,421

17 APOTEK - - 22 - - 20 42

18 TOKO OBAT - - - - 13 13

19 GFK - - 4 - - - 4

20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 1 - - - - - 1

21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 1 - - - - - 1

Sumber: Bidang Yankes Dinkes Kab/KOTA

NO FASILITAS KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

Page 171: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 62

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

1 2 3 4 5 6 7

1 POLEWALI MANDAR 132 27 18 20 456

2 MAMASA 186 29 7 9 282

3 MAMUJU UTARA 63 0 3 14 110

4 MAJENE 40 30 4 26 225

5 MAMUJU 154 50 54 - 334

JUMLAH (KAB/KOTA) 575 136 86 69 1,407

Sumber: Dinkes 5 Kabupaten

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

NO KECAMATAN

JUMLAH

POSYANDUDESA/ KELURAHAN DESA SIAGA POLINDESPOSKESDES

Page 172: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

TABEL 63

JENIS PELAYANAN

UMUM/KHUSUSKELUAR

(HIDUP + MATI)

MATI

SELURUHNYA

MATI >= 48

JAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Polman

RSU Polman Umum 130 8,097 371 96 41,386 87.2 5.1 0.7 45.8 11.9

RS Khusus TNI-AD Umum dan Khusus 15 261 4 - 614 11.2 2.4 18.6 15.3 0.0

2 Mamasa

3 Matra

RSUD Kab.Matra Umum dan Khusus 18 62 1 1 107 1.6 1.7 104.2 16.1 16.1

4 Majene

RSU MAJENE Umum dan Khusus 70 3,693 216 55 17,975 70.4 4.9 2.1 58.5 14.9

5 Mamuju Interna,Bedah,Anak 122 5,405 164 66 20,752 46.6 3.8 4.4 30.3 12.2

dan Kebidanan

355 17,518 756 218 80,834 62.4 4.6 2.8 43.2 12.4

Sumber Dinas Kesehatan 5 Kabupaten

Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta

PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2008

JUMLAH

HARI

PERAWATAN

NDRBOR LOS TOI GDR

JUMLAH

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKIT[a]

JUMLAH PASIENJUMLAH

TEMPAT

TIDUR

Page 173: PROFIL - dinkes.sulbarprov.go.id...perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin lebih dari 101 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Adapun laju pertumbuhan penduduk

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju

Telpon : 0426-21027 Fax 0426-22579

Website : dinkes.sulbarprov.go.id

Email : [email protected]; Facebook : Portal Dinkes Sulbar

Diterbitkan oleh :