profil kesehatan kabupaten solok selatan tahun … · keberhasilan manajemen kesehatan sangat...
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATANDINAS KESEHATAN
TAHUN 2015
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa kita persembahkan
kepada Allah SWT, karena dengan izin dan hidayah-
Nya kami telah dapat menyelesaikan pembuatan Profil
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014.
Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 ini disusun berdasarkan
data-data yang dihimpun dari Laporan Puskesmas, Rumah Sakit, serta dari
beberapa buku terbitan Badan Pusat Statistik (BPS). Penyusunan Profil
Kesehatan ini mengacu pada Pedoman Profil yang diterbitkan oleh Pusat
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kami menyadari bahwa penyusunan Profil Kesehatan ini masih
banyak kekurangan baik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan
waktu maupun penyajiannya. untuk itu guna kesempurnaan penyusunan
Profil ini dimasa datang kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.
Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan
Profil ini kami ucapkan terimakasih.
Padang Aro, Maret 2015
Kepala,
Dr. H. NOVIRMAN, SKM, MM
NIP. 19671124 198912 1 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1
BAB II. GAMBARAN UMUM .............................................................. 6
A. Geografis ............................................................................ 6
B. Keadaan Penduduk ............................................................. 9
C. Pendidikan .......................................................................... 13
D. Sasaran Program Kesehatan .............................................. 14
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN .......................................... 15
A. Mortalitas ............................................................................ 15
B. Morbiditas ........................................................................... 20
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................. 32
A. Pelayanan Kesehatan ......................................................... 32
B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............................. 64
C. Perilaku Hidup Masyarakat ................................................ 67
D. Keadaan Lingkungan .......................................................... 69
BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ................................ 80
A. Sarana Kesehatan ............................................................... 80
B. Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat ............................ 82
C. Tenaga Kesehatan .............................................................. 83
D. Pembiayaan Kesehatan ...................................................... 90
BAB VI. PENUTUP .............................................................................. 92
LAMPIRAN
PROFIL KESEHATAN kabupaten solok selatanTahun 2014
1
BAB IPENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai
sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama
(REPELITA) pada tahun 1969 yang secara nyata telah berhasil
mengembangkan berbagai sumber daya kesehatan, serta melaksanakan
upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor
131/MEN/KES/II/2004 disebutkan bahwa “Untuk mengantisipasi berbagai
perubahan dan tantangan strategis, baik internal maupun eksternal, perlu
disusun Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikuatkan dengan penetapan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan“. Di dalam SKN disebutkan bahwa
keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh
tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta
administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan bahwa SKN
terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2)
Subsistem Pelayanan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan, (4) Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan, (5) Subsistem
Pemberdayaan Masyarakat, (6) Subsistem Manajemen Kesehatan.
Keberhasilan Manajemen Kesehatan sangat di tentukan oleh tersedianya
data dan informasi dengan dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1) Upaya
kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan,
PROFIL KESEHATAN kabupaten solok selatanTahun 2014
2
4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan
informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut
dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan
pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya
promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan
kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya
terhadap kesehatan.
Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, telah ditetapkan arah RPJMN Tahap
II ialah perlunya memantapkan penataan kembali Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
membangun kemampuan IPTEK serta memperkuat daya saing
perekonomian.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan
Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan
berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; 4) Menciptakan tatakelola pemerintahan yang baik” diperlukan
suatu indikator.
Indikator yang tercantum dalam indikator yang terkait kesehatan yang
meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-
indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) Indikator Upaya
Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan
PROFIL KESEHATAN kabupaten solok selatanTahun 2014
3
keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas
sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan; dan (4)
Indikator lain yang terkait dengan kesehatan.
Sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan
sosialisasi dan advokasi yang mendorong pelaksanaan pengarusutamaan
gender dalam pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan sangat dinamis. Mulai dari upaya
pengintegrasian pengarusutamaan gender dalam dokumen perencanaan
sampai gender budget statement (Pernyataan Anggaran Responsif Gender).
Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dan
kesetaraan gender. Pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah satu
strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender
melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki harus dimasukan kedalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan,
program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan.
Salah satu unsur utama Manajemen Kesehatan adalah Informasi
kesehatan berupa hasil pengumpulan dan pegolahan data yang merupakan
masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dengan
berlakunya Sistem Kesehatan Nasional tersebut, terlaksanakan
pengumpulan data dan pengolahan data yang dituangkan dalam sebuah
Profil Kesehatan. Profil Kesehatan menyajikan indikator keberhasilan
pembangunan kesehatan, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003, dan Indikator Kinerja
dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008.
PROFIL KESEHATAN kabupaten solok selatanTahun 2014
4
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan Salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian
Kabupaten Solok Selatan dan Hasil Kinerja dan penyelenggaraan pelayanan
minimal adalah Profil Kesehatan Kabupaten. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan ini pada intinya
berisi berbagai data /informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian
Kabupaten Solok Selatan Sehat dan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
sesuai dengan SPM bidang Kesehatan.
Sedangkan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan
tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat dan
Indikator Kinerja dan SPM Bidang Kesehatan. Untuk Indikator Kinerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Bidang Kesehatan
Bidang Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan terdiri atas 54 indikator
kinerja dan 26 pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh
Kabupaten Solok Selatan, serta indikator kinerja lainnya. Sumber data
dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
ini berasal dari berbagai program baik di lingkungan Dinas Kesehatan
maupun berasal dari Lintas Sektoral yang terkait, yaitu, BPS, Kantor KB,
Rumah Sakit Daerah, dan Puskesmas dan instansi terkait lainnya Tahun
2014, ini menggambarkan pencapaian program kesehatan mengacu kepada
SKN tersebut.
Alur penyusunan dan sistematika Profil Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014 ini, terdiri dari 6 (Enam) BAB, Yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan
dan sistematika dari penyajiannya.
PROFIL KESEHATAN kabupaten solok selatanTahun 2014
5
Bab II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota. Selain
uraian tentang, letak geografis, administrative dan informasi umum lainnya,
bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan
dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial
budaya dan lingkungan.
Bab III : Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV : Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten.
Bab V : Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumberdaya kesehatan lainnya.
Bab VI : Penutup
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang
bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini
juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurangdalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
6
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Kabupaten Solok Selatan terletak di bagian Selatan Propinsi Sumatera
Barat pada posisi 0’43” – 1’43” Lintang Selatan 101’01” -101’30” Bujur
Timur dengan luas wilayah 3.346,20 km², yang merupakan salah satu
kabupaten pemekaran yang disyahkan berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2003 pada tanggal 7 Januari 2004.
Kabupaten Solok Selatan berbatasan dengan lima kabupaten dimana batas
selatannya merupakan kabupaten yang berada dalam administrasi Propinsi
Jambi. Secara geografis dengan batas administrasi wilayah Kabupaten Solok
Selatan berbatas dengan :
1. Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Solok
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Propinsi Jambi ( Kabupaten Kerinci
dan Kabupaten Muaro Bungo)
3. Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan
4. Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Dharmasraya
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
7
Kabupaten Solok Selatan memiliki luas wilayah 3.346,20 km² yang
terdiri dari tujuh kecamatan. Kecamatan terluas Sangir Balai Janggo dengan
luas area 686.94 km² dan yang terkecil adalah kecamatan Sangir Jujuan
dengan luas wilayah 278.06 km². Adapun untuk mengetahui luas wilayah
pada setiap Kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1
Luas Wilayah (km²) menurut Kecamatan
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Grafik2.1
Jumlah Nagari dan Jorong menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
8
Dari grafik 2.1 diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Solok Selatan
mempunyai 39 Desa/Nagari dan 269 Kelurahan/Jorong.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan dapat diketahui dari
perbandingan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. Jadi untuk tingkat
kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 46, ini
berarti bahwa sebanyak 46 jiwa penduduk yang menghuni per kilometer
persegi wilayah. Kecamatan Sangir mempunyai tingkat kepadatan penduduk
yang paling tinggi sebsar 145,1 dibanding dengan kecamatan lainnya, ini
karena Sangir merupakan Ibukota Kabupaten Solok Selatan. Untuk
mengetahui tingkat kepadatan penduduk pada setiap kecamatan dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Gambar 2.2
Kepadatan Penduduk per km2 menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari gambar 2.2 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk (per
km2) di Kabupaten Solok Selatan sebesar 46, dengan kepadatan penduduk
terletak pada Kecamatan Sangir sebesar 145,1.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
9
B. KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Solok Selatan secara mayoritas dihuni oleh Etnis
Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni
Kabupaten Solok Selatan. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika dibukanya
perkebunan oleh Kolonial Belanda dimana ketika itu Kabupaten Solok
Selatan merupakan bagian dari Onderafdeling Muara Labuh. Umumnya
kedatangan mereka sebagai transmigran pada daerah-daerah transmigrasi
seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.
Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau di Kabupaten Solok
Selatan terbagi atas wilayah Adat Alam Surambi Sungai Pagu di bagian barat
dan wilayah Adat Rantau VII Koto di sebelah timur.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni pada
suatu wilayah.
Berdasarkan hasil Supas yang dilakukan oleh BPS Solok Selatan pada
tahun 2011, jumlah penduduk di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
sebesar 153.100 jiwa, yang terdiri dari 77.100 jiwa penduduk laki-laki dan
76.000 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 101,4. Angka
ini berarti bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
10
Gambar 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Dari gambar 2.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
terbanyak pada kecamatan Sangir (40.300 jiwa).
Rata-rata jumlah penduduk yang menghuni per rumah tangga dapat
diketahui dari jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
jumlah rumah tangga yang terdapat pada wilayah tersebut. Untuk
mengetahui rata-rata jiwa per rumah tangga pada setiap Kecamatan dapat
dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 2.2
Jumlah Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga menurut Kecamatan
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
11
Dari grafik 2.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata penduduk
yang menghuni pada setiap rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan
sebesar 4 jiwa per rumah tangga.
Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan kualitas yang
memadai merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan dan
sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan kualitas kurang memadai
merupakan masalah sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh sebab itu
pembangunan kesehatan diarahkan kepada pengendalian kuantitas,
pengembangan kualitas serta pengerahan mobilitas sehingga dapat
menunjang laju pembangunan.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
seringdigunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah Angka
Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan
adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang
tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur 65 tahun keatas) dengan
banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15-65 tahun). Secara
kasar perbandingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban
tanggungan produktif terhadap umur non produktif. Semakin tinggi rasio
bebantanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk non produktif yang
ditanggung oleh penduduk umur produktif.
Grafik 2.3
Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompuk Umur
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
12
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan menurut Jenis Kelamin
Dan Kelompok Usia Produktif dan Non Produktif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
No Kelompok Usia Laki-laki Perempuan Jumlah %
1 0 – 14 tahun 24.292 22.309 46.601 30,4
2 15 – 65 tahun 49.320 48.932 98.252 64,2
3 65 tahun keatas 3.488 4.759 8.247 5,4
Jumlah 77.100 76.000 153.100 100
ANGKA BEBAN
TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
56,3 55,3 55,8
Komposisi penduduk di Kabupaten Solok Selatan menurut kelompok
umur yang ditunjukkan oleh tabel 2.1, menunjukkan bahwa penduduk yang
berusia muda (0 – 14 tahun) sebesar 30,4% yang berusia produktif (15 -65
tahun) sebesar 64,2% dan yang berusia tua ( >65 tahun) sebesar 5,4%.
Dengan demikian maka angka beban Tanggungan (Dependency Ratio)
penduduk Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 55,8%. Hal ini
berarti bahwa 100 orang yang masih produktif akan menanggung 59 orang
yang belum atau sudah tidak produktif lagi. Apabila dibandingkan antar jenis
kelamin, maka angka bebantanggungan laki-laki lebih besar dari pada
perempuan namun tidak begitu berarti yaitu 56,3% untuk laki-laki dan55,3%
untuk perempuan.
Penduduk sebagai sasaran program pembangunan kesehatan
sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu
atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya
program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu
nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada
kelompok umur tertentu yang meliputi : bayi, batita, balita, anak balita, anak
usia sekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif, usia lanjut dan
lainnya.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
13
C. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan manusia. Peningkatan mutu pendidikan harus
terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya
kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, sehingga pada peningkatan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Ijazah / STTB
tertinggi yang memiliki seseorang merupakan indikator pokok kualitas
pendidikan formal. Semakin tinggi Ijazah / STTB yang dimiliki oleh rata-
rata penduduk suatu negara semakin tinggi taraf intelektual daerah tersebut.
Grafik 2.4
Distribusi Frekuensi Persentase Penduduk Usia 15 tahun keatas
menurut STTB tertinggi yang dimiliki
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Pada Grafik 2.4 berdasarkan perhitungan dari Susenas Tahun 2013,
ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki adalah pada tingkat SD/MI sebesar
42,18%. Sedangkan penduduk yang belum meiliki Ijazah SD / sederajat
masih cukup tinggi yaitu sebesar 23,82%.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
14
D. Sasaran Program Kesehatan
Tabel 2.2
Data Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
No Sasaran
Program
Kelompok
Umur/Formula
JenisKelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Bayi 0 - 6 bulan 660 687 1.347
2 Bayi 7 -12 bulan 990 1.031 2.021
3 Bayi 0 - 12 bulan 1.696 1.672 3.368
4 Baduta 0 - 24 bulan 3.316 3.269 6.585
5 Balita 0 - 59 bulan 7.895 7.782 15.677
6 Anak Balita 12 -59 bulan 6.199 6.110 12.309
7Anak
Prasekolah5 - 6 tahun 2.907 2.865 5.772
8Anak Sekolah
Dasar7 - 12 tahun 8.782 8.656 17.438
9 Remaja 13 - 17 tahun 13.647 13.452 27.099
10Wanita Usia
Subur15 - 49 tahun 41.169
11 Ibu Hamil
1,1 x
20,03/1.000 x
jmlh pddk
3.373
12 Ibu Bersalin
1,05 x
20,03/1.000 x
jmlh pddk
3.220
13Ibu Nifas dan
Busui
1 x
20,03/1.000 x
jmlh pddk
3.067
14 Usia Lanjut > 60 tahun 12.799
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
15
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa
indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (angka kematian),
Morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi. Pada bagian ini, derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Solok Selatan dapat digambarkan
melalui angka Mortalitas yang terdiri dari angka kematian bayi, angka
kematian balita dan angka kematian ibu, Morbiditas yang terdiri dari angka
kesakitan beberapa penyakit, serta Status gizi pada balita.
Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan
dan ketersediaan sumber daya kesehatan,derajat kesehatan masyarakat
juga di pengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial serta faktor lainnya.
A. MORTALITAS (Angka Kematian)
1. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik
terhadap kesakitan maupun kematian.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
16
Grafik 3.1
Distribusi Frekuensi Kelahiran berdasarkan Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kelahiran di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebanyak 2.669 kelahiran dengan
kematian sebanyak 12 kelahiran pada Bayi (4,5 per 1.000 kelahiran). Jika
dibanding pada Tahun 2013 terdapat jumlah kelahiran sebanyak 7.761
dengan jumlah kematian sebanyak 21 (7,5 per 1.000 kelahiran).
Grafik 3.2
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal dan Bayi menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
428 469277
0 2 1
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
3
0 002
1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
16
Grafik 3.1
Distribusi Frekuensi Kelahiran berdasarkan Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kelahiran di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebanyak 2.669 kelahiran dengan
kematian sebanyak 12 kelahiran pada Bayi (4,5 per 1.000 kelahiran). Jika
dibanding pada Tahun 2013 terdapat jumlah kelahiran sebanyak 7.761
dengan jumlah kematian sebanyak 21 (7,5 per 1.000 kelahiran).
Grafik 3.2
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal dan Bayi menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
277
714
235 245 161 1281 3 2 0 1 3
HIDUP MATI
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
0
64
20
21
21
0 0
NEONATAL BAYI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
16
Grafik 3.1
Distribusi Frekuensi Kelahiran berdasarkan Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kelahiran di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebanyak 2.669 kelahiran dengan
kematian sebanyak 12 kelahiran pada Bayi (4,5 per 1.000 kelahiran). Jika
dibanding pada Tahun 2013 terdapat jumlah kelahiran sebanyak 7.761
dengan jumlah kematian sebanyak 21 (7,5 per 1.000 kelahiran).
Grafik 3.2
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal dan Bayi menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
128
2657
3 12
Talunan JUMLAH
2
17
0
6
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
17
Dari grafik 3.2 diatas dapat dilihat bahwa data hasil laporan dari seksi
Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 jumlah kematian Neonatal sebanyak 17 jiwa dan kematian bayi
sebanyak 6 jiwa. Ini berarti angka kematian Neonatal sebesar 6,4 per 1.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 2,3 per 1.000 kelahiran
hidup. Sedangkan ditahun 2013 angka kematian Neonatal dilaporkan
sebesar 10,5 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar
1,4 per 1.000 kelahiran hidup. Dapat dikatakan terjadi peningkatan angka
kematian pada bayi dan terjadi penurunan pada angka kematian Neonatal.
Kabupaten Solok Selatan sudah menekan angka kematian Neonatal
dan Bayi yang mana angka tersebut dibawah target MDG’s (angka kematian
Neonatal dan bayi sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup).
Bahwa beberapa penyebab kematian pada Neonatal dan Bayi berupa
Asfiksia, BBLR, Komplikasi dan Hipotermi serta Aspirasi Air Susu dan
Pneumonia.
2. Angka Kematian Balita
Angka kematian anak balita dan balita adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka
per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian anak balita dan balita
mempresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran
dan sebelum umur 5 tahun.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
18
Grafik 3.3
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Anak Balita dan Balita
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.3 diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan data hasil
laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 jumlah kematian Anak Balita
sebanyak 3 jiwa (1,1 per 1.000 kelahiran hidup) dan kematian Balita
sebanyak 9 jiwa (3,4 per 1.000 kelahiran hidup).
Di Tahun 2013 jumlah kematian anak balita 2,9% dan balita tidak
ditemukan, jika dibandingkan dengan target yang diharapkan bahwa besar
angka kematian anak balita dan Balita di Tahun 2014 < 23 per 1.000
kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian tersebut dikarenakan
kecelakaan dan Komplikasi.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat.AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0 0 00
21
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
18
Grafik 3.3
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Anak Balita dan Balita
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.3 diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan data hasil
laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 jumlah kematian Anak Balita
sebanyak 3 jiwa (1,1 per 1.000 kelahiran hidup) dan kematian Balita
sebanyak 9 jiwa (3,4 per 1.000 kelahiran hidup).
Di Tahun 2013 jumlah kematian anak balita 2,9% dan balita tidak
ditemukan, jika dibandingkan dengan target yang diharapkan bahwa besar
angka kematian anak balita dan Balita di Tahun 2014 < 23 per 1.000
kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian tersebut dikarenakan
kecelakaan dan Komplikasi.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat.AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
01 1 1
0 01
32
10 0
ANAK BALITA BALITA
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
18
Grafik 3.3
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Anak Balita dan Balita
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.3 diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan data hasil
laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 jumlah kematian Anak Balita
sebanyak 3 jiwa (1,1 per 1.000 kelahiran hidup) dan kematian Balita
sebanyak 9 jiwa (3,4 per 1.000 kelahiran hidup).
Di Tahun 2013 jumlah kematian anak balita 2,9% dan balita tidak
ditemukan, jika dibandingkan dengan target yang diharapkan bahwa besar
angka kematian anak balita dan Balita di Tahun 2014 < 23 per 1.000
kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian tersebut dikarenakan
kecelakaan dan Komplikasi.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat.AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.
Talunan JUMLAH
0
3
0
9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
19
Grafik 3.4
Distribusi Frekuensi Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.4 diatas terdapat 5 kematian ibu di Kabupaten Solok
Selatan selama Tahun 2014 dengan angka kematian sebesar 188 per
100.000 kelahiran hidup.
Jika dibandingkan dari Tahun 2013 (angka kematian ibu sebesar
252.7 per 100.000 kelahiran hidup), maka terjadi penurunan kematian ibu,
bila dibandingkan dengan target MDG’s pada tahun 2015 bahwa angka
kematian ibu <132 per 100.000 kelahiran hidup, Kabupaten Solok Selatan
masih tinggi angka kematian ibunya di Tahun 2014.
Grafik 3.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
428 469277
1 1 1
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0
1
00 0
11
0
KEMATIAN IBU HAMIL
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
19
Grafik 3.4
Distribusi Frekuensi Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.4 diatas terdapat 5 kematian ibu di Kabupaten Solok
Selatan selama Tahun 2014 dengan angka kematian sebesar 188 per
100.000 kelahiran hidup.
Jika dibandingkan dari Tahun 2013 (angka kematian ibu sebesar
252.7 per 100.000 kelahiran hidup), maka terjadi penurunan kematian ibu,
bila dibandingkan dengan target MDG’s pada tahun 2015 bahwa angka
kematian ibu <132 per 100.000 kelahiran hidup, Kabupaten Solok Selatan
masih tinggi angka kematian ibunya di Tahun 2014.
Grafik 3.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
277
714
235 245 161 1281 1 0 0 1 0
JUMLAH LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU
PakanSelasa
LubukGadang
Bidar Alam Abai Mercu Talunan
0 0 0
1
0
1 1
0 0 0 00 0 0 0 0
KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
19
Grafik 3.4
Distribusi Frekuensi Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.4 diatas terdapat 5 kematian ibu di Kabupaten Solok
Selatan selama Tahun 2014 dengan angka kematian sebesar 188 per
100.000 kelahiran hidup.
Jika dibandingkan dari Tahun 2013 (angka kematian ibu sebesar
252.7 per 100.000 kelahiran hidup), maka terjadi penurunan kematian ibu,
bila dibandingkan dengan target MDG’s pada tahun 2015 bahwa angka
kematian ibu <132 per 100.000 kelahiran hidup, Kabupaten Solok Selatan
masih tinggi angka kematian ibunya di Tahun 2014.
Grafik 3.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
128
2.657
0 5
Talunan JUMLAH
2
0
2
0
1
KEMATIAN IBU NIFAS
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
20
Dari grafik 3.5 dapat dilihat bahwa kematian ibu terjadi pada saat ibu
hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Jika dibandingkan dari Tahun 2013
kematian Ibu di Kabupaten Solok Selatan sebanyak 7 orang, semuanya pada
situasi pada kematian Ibu bersalin.
Adapun penyebab kematian ibu tersebut berupa Preeklampsia, partus
macet, infeksi dan Oedem paru.
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalen dari suatu penyakit.Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu.Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Tuberculosis (TB)
a. CNR Kasus TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Micobacterium tuberculosis.Penyakit
ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil
TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi
salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global
dalam MDG’s.
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2014
sebanyak 98 kasus, 2013 sebanyak 131 kasus dan tahun 2012 yang
sebanyak 55 kasus.
Angka Notifikasi kasus TB/Case NotificationRate (CNR)
adalahAngka yang menunjukkan jumlah pasien TB semua tipe yang
ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk. Di Tahun 2014
tercatat sebesar 64%, jika dibandingkan di Tahun 2013 sebesar
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
21
88,89%, maka terjadi penurunan penemuan kasus TB Baru, Berikut
ditampilkan grafik penemuan kasus baru dan tercatat :
Grafik.3.6
Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus Baru BTA+ Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.6 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kasus baru
BTA+ di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebanyak 98 kasus,
dengan jumlah kasus keseluruhan (Baru + Lama) sebannyak 207
kasus. Di Tahun 2014 tidak ditemukan kasus Baru BTA+ pada anak
sedangkan di Tahun 2013 didapatkan pada anak Kasus TB sebanyak
17 Orang.
Grafik.3.7
Distribusi Frekuensi Kasus BTA+ (Baru + Lama) Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
8 7 06 6 414 13
4
29 2711
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
21
88,89%, maka terjadi penurunan penemuan kasus TB Baru, Berikut
ditampilkan grafik penemuan kasus baru dan tercatat :
Grafik.3.6
Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus Baru BTA+ Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.6 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kasus baru
BTA+ di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebanyak 98 kasus,
dengan jumlah kasus keseluruhan (Baru + Lama) sebannyak 207
kasus. Di Tahun 2014 tidak ditemukan kasus Baru BTA+ pada anak
sedangkan di Tahun 2013 didapatkan pada anak Kasus TB sebanyak
17 Orang.
Grafik.3.7
Distribusi Frekuensi Kasus BTA+ (Baru + Lama) Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
5 4 102 1
214 5 6 4 3 34 10 10 14
5 4
LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P
1127 17 23 10 6
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
21
88,89%, maka terjadi penurunan penemuan kasus TB Baru, Berikut
ditampilkan grafik penemuan kasus baru dan tercatat :
Grafik.3.6
Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus Baru BTA+ Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.6 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kasus baru
BTA+ di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebanyak 98 kasus,
dengan jumlah kasus keseluruhan (Baru + Lama) sebannyak 207
kasus. Di Tahun 2014 tidak ditemukan kasus Baru BTA+ pada anak
sedangkan di Tahun 2013 didapatkan pada anak Kasus TB sebanyak
17 Orang.
Grafik.3.7
Distribusi Frekuensi Kasus BTA+ (Baru + Lama) Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
21
58
3
4024
98
57
207
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
22
Grafik.3.8
Distribusi Frekuensi Kasus BTA+ terhadap Suspek Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.8 diatas dapat dilihat bahwa dari suspek yang
diperiksakan terdapat 98 kasus BTA+ yang ditemukan (11,7%)
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate)
adalah Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati
dibandingkan dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
Grafik.3.9
Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
12963 77
14 13
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
93,3 92,9 100
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
22
Grafik.3.8
Distribusi Frekuensi Kasus BTA+ terhadap Suspek Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.8 diatas dapat dilihat bahwa dari suspek yang
diperiksakan terdapat 98 kasus BTA+ yang ditemukan (11,7%)
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate)
adalah Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati
dibandingkan dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
Grafik.3.9
Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
77163
54 11033
99 1084 10 10 14 5 4
SUSPEK BTA (+)
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan RSUD
100
82,4
100 100 100 100 100
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
22
Grafik.3.8
Distribusi Frekuensi Kasus BTA+ terhadap Suspek Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.8 diatas dapat dilihat bahwa dari suspek yang
diperiksakan terdapat 98 kasus BTA+ yang ditemukan (11,7%)
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate)
adalah Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati
dibandingkan dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
Grafik.3.9
Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
108
836
2498
RSUD JUMLAH
100 95,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
23
Dari grafik 3.9 diatas dapat dilihat angka kesembuhan pada
penderita TB pada tahun 2014 sebesar 95,1%, jika dibandingkan dari
Tahun 2013 angka kesembuhan sebesar 55,22%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +
Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah
Persentase Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan
lengkap pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru
TB BTA positf.
Grafik.3.10
Distribusi Frekuensi Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.10 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan
pengobatan pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 sebesar 99% jika dibanding Tahun 2013 (keberhasilan
pengobatan sebesar 91,2%) maka terjadi peningkatan. Dengan jumlah
kematian selama pengobatan sebanyak 5 orang (angka kematian
selama pengobatan sebesar 3,3 per100.000 penduduk) sedangkan di
tahun 2013 jumlah kematian sebanyak 4 orang (angka kematian
selama pengobatan sebesar 2,7 per 100.000 penduduk).
100 100 100
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE)
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
23
Dari grafik 3.9 diatas dapat dilihat angka kesembuhan pada
penderita TB pada tahun 2014 sebesar 95,1%, jika dibandingkan dari
Tahun 2013 angka kesembuhan sebesar 55,22%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +
Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah
Persentase Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan
lengkap pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru
TB BTA positf.
Grafik.3.10
Distribusi Frekuensi Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.10 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan
pengobatan pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 sebesar 99% jika dibanding Tahun 2013 (keberhasilan
pengobatan sebesar 91,2%) maka terjadi peningkatan. Dengan jumlah
kematian selama pengobatan sebanyak 5 orang (angka kematian
selama pengobatan sebesar 3,3 per100.000 penduduk) sedangkan di
tahun 2013 jumlah kematian sebanyak 4 orang (angka kematian
selama pengobatan sebesar 2,7 per 100.000 penduduk).
100
94,1
100 100 100 100 100
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE)
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
23
Dari grafik 3.9 diatas dapat dilihat angka kesembuhan pada
penderita TB pada tahun 2014 sebesar 95,1%, jika dibandingkan dari
Tahun 2013 angka kesembuhan sebesar 55,22%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +
Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah
Persentase Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan
lengkap pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru
TB BTA positf.
Grafik.3.10
Distribusi Frekuensi Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 3.10 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan
pengobatan pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 sebesar 99% jika dibanding Tahun 2013 (keberhasilan
pengobatan sebesar 91,2%) maka terjadi peningkatan. Dengan jumlah
kematian selama pengobatan sebanyak 5 orang (angka kematian
selama pengobatan sebesar 3,3 per100.000 penduduk) sedangkan di
tahun 2013 jumlah kematian sebanyak 4 orang (angka kematian
selama pengobatan sebesar 2,7 per 100.000 penduduk).
10099
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
24
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
jamur.Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup
cairan atau bahan kimia.Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak
60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun sebanyak 40
kali permenit atau lebih.
Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2014 sebanyak
44 kasus (2,8%), hal ini lebih kecil ditemukan dibandingkan dari Tahun 2013
sebanyak 94 kasus (6,4%) dan seluruh kasus yang ditemukan ditangani,
sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
3
11
01,2 3,60
JUMLAH
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
24
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
jamur.Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup
cairan atau bahan kimia.Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak
60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun sebanyak 40
kali permenit atau lebih.
Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2014 sebanyak
44 kasus (2,8%), hal ini lebih kecil ditemukan dibandingkan dari Tahun 2013
sebanyak 94 kasus (6,4%) dan seluruh kasus yang ditemukan ditangani,
sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
0 2
17
62 3
0 0,5
13,7
4,2 1,9 4,0
JUMLAH % PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
24
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
jamur.Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup
cairan atau bahan kimia.Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak
60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun sebanyak 40
kali permenit atau lebih.
Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2014 sebanyak
44 kasus (2,8%), hal ini lebih kecil ditemukan dibandingkan dari Tahun 2013
sebanyak 94 kasus (6,4%) dan seluruh kasus yang ditemukan ditangani,
sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
3
44
4,0 2,8
% PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
25
3. HIV, AIDS dan IMS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system kekebalan tubuh.
Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan
tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit
lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu danyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling, and
Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP).
Dari laporan RSUP MDjamil pada tahun 2012 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 4 orang dan semua kasus ini
masih dalam proses perawatan dan pengobatan di RSUP M.Djamil Padang.
Pada tahun 2013 ditemukan kasus AIDS sebanyak 2 orang dengan kematian
1 orang.
Di tahun 2014 ditemukan kembali lagi 2 kasus HIV, sedangkan AIDS
tidak ditemukan.
4. Diare ditemukan dan ditangani
Penyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian.Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 1.558 dengan jumlah penemuan ksus dan langsung ditangani
sebanyak 3.738 kasus (114,1%) dengan angka kesakitan sebesar 24,4 per
1.000 penduduk di Tahun 2014. Hal ini dapat dikatakan terjadi penurunan
terhadap angka kasus diare jika dibandingkan pada Tahun 2013 dengan
penemuan kasus dan langsung ditangani sebanyak 3.899 (123,6%) dengan
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
26
angka kesakitan sebesar 26,4 per 1.000 penduduk sedangkan angka
kesakitan yang ditetapkan sebesar 214 per 1.000 penduduk.
Grafik 3.12
Distribusi Frekuensi Kasus Diare
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen
pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai
status eliminasi.Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita
terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.Dengan demikian, sejak
tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi
masalah kesehatan bagi masyarakat.Pada tahun 2014 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan 3 kasus (1 kasus PB/Kusta Kering dan 2 kasus MB/
Kusta Basah).
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
559 478160109,90 75,36 47,38
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
26
angka kesakitan sebesar 26,4 per 1.000 penduduk sedangkan angka
kesakitan yang ditetapkan sebesar 214 per 1.000 penduduk.
Grafik 3.12
Distribusi Frekuensi Kasus Diare
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen
pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai
status eliminasi.Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita
terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.Dengan demikian, sejak
tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi
masalah kesehatan bagi masyarakat.Pada tahun 2014 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan 3 kasus (1 kasus PB/Kusta Kering dan 2 kasus MB/
Kusta Basah).
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
160
1427
301 395223 19547,38 165,30 116,42 133,10 101,95 123,14
JUMLAH % DIARE DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
26
angka kesakitan sebesar 26,4 per 1.000 penduduk sedangkan angka
kesakitan yang ditetapkan sebesar 214 per 1.000 penduduk.
Grafik 3.12
Distribusi Frekuensi Kasus Diare
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen
pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai
status eliminasi.Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita
terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.Dengan demikian, sejak
tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi
masalah kesehatan bagi masyarakat.Pada tahun 2014 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan 3 kasus (1 kasus PB/Kusta Kering dan 2 kasus MB/
Kusta Basah).
Talunan JUMLAH
195
3738
123,14 114,09
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
27
6. AFP
AFP (Acute Placyd Paralisys) adalah lumpuh layu mendadak yang
terjadi pada manusia dibawah umur 15 tahun. AFP bukan merupakan
golongan dari Polio. Pada Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan
didapatkan satu kasus lumpuh layuh mendadak pada anak berumur dibawah
15 tahun sebanyak 1 (satu) kasus yang terdapat di Kecamatan Pauh Duo
pada wilayah kerja Puskesmas Pakan Selasa. Dan pada Tahun 2014 tidak
ditemukan kembali kasus tersebut.
7. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
a. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang menyerang system pernapasan bagian atas.
Penyakit difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia1-10
tahun. Pada tahun 2014 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan
adanya laporan kasus difteri yang terjadi pada setiap wilayah kerja
puskesmas.
b. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui
luka.Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan menggunakan alat
yang tidak steril.Kasus tetanus neonatorum banyak ditemukan pada
Negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang masih rendah.Pada tahun 2014 di Kabupaten
Solok Selatan tidak terdapat kasus Tetanus Neonatorum.
Namun pada Tahun 2013 ditemukan 1 (satu) kasus meninggal
Tetanus Non Neonatorum di Kecamatan Sangir Jujuan pada wilayah
kerja Puskesmas Bidar Alam, dengan jumlah meninggal 1 kasus.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
28
c. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yan g termasuk
golongan Paramyxovirus.Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (air ludah) orang yang
terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang pada anak-anak
kelompok usia pra sekolah dan sekolah. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit tersebut seumur hidupnya. Pada tahun 2013-2014 di
Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya laporan kasus
campak yang terjadi pada setiap wilayah kerja puskesmas.
d. Polio
Penyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang
termasuk PD3I.Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang
menyerang system syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan.Penyakit ini umumnya menyerang pada anak berusia 0-3
tahun, yang ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala,
mual, kaku di leher, serta sakit di tungkai dan lengan.Pada tahun
2013-2014 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
laporan kasus polio pada anak yang terjadi pada setiap wilayah kerja
puskesmas.
8. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan
nyamuk dari genus aedes, sepert aedes aegypty atau aedes
albopictus.Aedes aegypty adalah vector yang paling banyak ditemukan
menyebabkan panyakit ini.Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah
menggisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah masa
inkubasi virus didalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
29
dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang
digigitnya.
Pada Tahun 2014 ditemukan kasus Demam Bedarah Dengue (DBD)
sebanyak 19 kasus yang tersebar pada 3 Kecamatan yaitu KPGD, Sungai
Pagu dan Sangir dengan angka kesakitan sebesar 12,4 per 100.000
penduduk.
Sedangkan di Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89 kasus
dan kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh
(Kec. Sungai Pagu) sebanyak 51 kasus dengan angka kesakitan sebesar
60,4 per 100.000 penduduk, untuk lebih jelas jumlah kasus DBD di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.13
Distribusi Frekuensi Kasus DBD menurut Puskesmas berdasarkan Jenis
Kelaminm se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk
malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada semua
35
01
7
0
4
12
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
29
dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang
digigitnya.
Pada Tahun 2014 ditemukan kasus Demam Bedarah Dengue (DBD)
sebanyak 19 kasus yang tersebar pada 3 Kecamatan yaitu KPGD, Sungai
Pagu dan Sangir dengan angka kesakitan sebesar 12,4 per 100.000
penduduk.
Sedangkan di Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89 kasus
dan kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh
(Kec. Sungai Pagu) sebanyak 51 kasus dengan angka kesakitan sebesar
60,4 per 100.000 penduduk, untuk lebih jelas jumlah kasus DBD di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.13
Distribusi Frekuensi Kasus DBD menurut Puskesmas berdasarkan Jenis
Kelaminm se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk
malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada semua
02
0 0 0 0
10
0 1 0 0 0 003
0 0 0 0
L P L+P
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
29
dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang
digigitnya.
Pada Tahun 2014 ditemukan kasus Demam Bedarah Dengue (DBD)
sebanyak 19 kasus yang tersebar pada 3 Kecamatan yaitu KPGD, Sungai
Pagu dan Sangir dengan angka kesakitan sebesar 12,4 per 100.000
penduduk.
Sedangkan di Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89 kasus
dan kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh
(Kec. Sungai Pagu) sebanyak 51 kasus dengan angka kesakitan sebesar
60,4 per 100.000 penduduk, untuk lebih jelas jumlah kasus DBD di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.13
Distribusi Frekuensi Kasus DBD menurut Puskesmas berdasarkan Jenis
Kelaminm se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk
malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada semua
10
6,59
5,9
19
12,4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
30
golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa sampai orang
tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus malaria
sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria dilakukan
pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan pemerikasaan
sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak ada yang
meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite Incidence) sebesar
0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan sediaan
darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite
Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan darah
sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria sebanyak 25 kasus
(Annual Paralcite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000 penduduk dengan tidak
adanya kematian, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.14
Distribusi Frekuensi Kasus Malaria menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0 1 00 0 0
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
30
golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa sampai orang
tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus malaria
sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria dilakukan
pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan pemerikasaan
sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak ada yang
meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite Incidence) sebesar
0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan sediaan
darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite
Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan darah
sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria sebanyak 25 kasus
(Annual Paralcite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000 penduduk dengan tidak
adanya kematian, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.14
Distribusi Frekuensi Kasus Malaria menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
0
149
71
12 3
40
0 017
0 0
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF MALARIA
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
30
golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa sampai orang
tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus malaria
sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria dilakukan
pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan pemerikasaan
sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak ada yang
meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite Incidence) sebesar
0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan sediaan
darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite
Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan darah
sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria sebanyak 25 kasus
(Annual Paralcite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000 penduduk dengan tidak
adanya kematian, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.14
Distribusi Frekuensi Kasus Malaria menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
40
276
825
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
31
10. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing
filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti, Brugia
Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah
bening).Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing
filarial dalam tubuhnya.Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh
menjadi cacing dewasa dan menetap menjadi jaringan limfe sehingga
menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudar, lengan dan organ
genityal.
Pada tahun 2012-2014berdasarkan hasil laporan data seksi P2P pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya kasus
filariasis.
11.Kejadian Luar Biasa (KLB)
Di Tahun 2014 terjadi kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu kejadian yang
terjadi di luar yang diharapkan. Keracunan makanan yang menimpa di 2
(dua) desa dengan jumlah penderita 29 orang. Terdapatnya kejadian kasus
rabies pertama kali di Kabupaten Solok Selatan dengan 1 (satu) penderita
dan meninggal.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
32
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pembatasan dan pemulihan kecacatan
yang ditujukan terhadap perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan
penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan
lingkungan dan pengendalian sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
A. PELAYANAN KESEHATAN
Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
33
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.UU No
36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan
ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kamatian ibu.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi akan dating yang sehat, cerdas, berkualitas serta
untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan
kesehatan anak dilakukan sejak Janis masih dalam kandungan, dilahirkan,
setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini dapat digunakan sebagai
faktor penunjang dalam memberikan efek dari suatu pengobatan terhadap
diri perorangan dan juga merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit
tertentu seperti Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner).
Pada kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan penyakit,
dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
331549
275
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
33
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.UU No
36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan
ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kamatian ibu.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi akan dating yang sehat, cerdas, berkualitas serta
untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan
kesehatan anak dilakukan sejak Janis masih dalam kandungan, dilahirkan,
setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini dapat digunakan sebagai
faktor penunjang dalam memberikan efek dari suatu pengobatan terhadap
diri perorangan dan juga merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit
tertentu seperti Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner).
Pada kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan penyakit,
dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
275
894467 369 290 266
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
33
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.UU No
36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan
ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kamatian ibu.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi akan dating yang sehat, cerdas, berkualitas serta
untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan
kesehatan anak dilakukan sejak Janis masih dalam kandungan, dilahirkan,
setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini dapat digunakan sebagai
faktor penunjang dalam memberikan efek dari suatu pengobatan terhadap
diri perorangan dan juga merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit
tertentu seperti Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner).
Pada kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan penyakit,
dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
266
3441
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
34
Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia >
15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 3.441
(43,8%) jiwa.
2. Pemeriksaan Obesitas
Obesitas merupakan faktor resiko dalam dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat berpotensi
menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Dapat dilihat bahwa
masayarakat yang berumur > 15 Tahun yang melakukan pemeriksaan
Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia >
15 tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 452 (0,42%) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan penyakit yang
dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum wanita, dapat dilihat bahwa
tidak semua Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan yang melakukan
Deteksi Dini dapat dilihat pada grafik berikut :
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
3783
31
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
34
Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia >
15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 3.441
(43,8%) jiwa.
2. Pemeriksaan Obesitas
Obesitas merupakan faktor resiko dalam dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat berpotensi
menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Dapat dilihat bahwa
masayarakat yang berumur > 15 Tahun yang melakukan pemeriksaan
Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia >
15 tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 452 (0,42%) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan penyakit yang
dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum wanita, dapat dilihat bahwa
tidak semua Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan yang melakukan
Deteksi Dini dapat dilihat pada grafik berikut :
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
31
114
6239 38 48
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
34
Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia >
15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 3.441
(43,8%) jiwa.
2. Pemeriksaan Obesitas
Obesitas merupakan faktor resiko dalam dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat berpotensi
menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Dapat dilihat bahwa
masayarakat yang berumur > 15 Tahun yang melakukan pemeriksaan
Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia >
15 tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 452 (0,42%) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan penyakit yang
dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum wanita, dapat dilihat bahwa
tidak semua Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan yang melakukan
Deteksi Dini dapat dilihat pada grafik berikut :
Talunan JUMLAH
48
452
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
35
Grafik 4.3
Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-49 Tahun yang melakukan
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia
30-49 Tahun yang melakukan Deteksi Dini Kanker Lahir (IVA) sebanyak 41
(0,2%) sedangkan Deteksi Dini Kanker Payudara tidak ada.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, dengan distribusi
waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1 kali pada trisemester
kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan
dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh palayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan sasaran ibu hamil
disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
20
0 00 0 0
PEMERIKSAAN IVA
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
35
Grafik 4.3
Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-49 Tahun yang melakukan
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia
30-49 Tahun yang melakukan Deteksi Dini Kanker Lahir (IVA) sebanyak 41
(0,2%) sedangkan Deteksi Dini Kanker Payudara tidak ada.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, dengan distribusi
waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1 kali pada trisemester
kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan
dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh palayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan sasaran ibu hamil
disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
0
21
0 0 0 00 0 0 0 0 0
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
35
Grafik 4.3
Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-49 Tahun yang melakukan
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia
30-49 Tahun yang melakukan Deteksi Dini Kanker Lahir (IVA) sebanyak 41
(0,2%) sedangkan Deteksi Dini Kanker Payudara tidak ada.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, dengan distribusi
waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1 kali pada trisemester
kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan
dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh palayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan sasaran ibu hamil
disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
Talunan JUMLAH
0
41
0 0
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
36
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat
kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga
kesehatan.Grafik berikut memperlihatkan jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu
hamil pada tahun 2014 di Kabupaten Solok Selatan.
Grafik.4.4
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari estimasi jumlah ibu
hamil sebanyak 3.373 orang, bahwa di Tahun 2014 di Kabupaten Solok
Selatan Cakupan K1 sebesar 101,1% dan Cakupan K4 sebesar 82,2%. Hal
ini terjadi peningkatan dari Tahun 2012 – 2014, dengan cakupan K1 sebesar
97,4%, K4 sebesar 79,3% di Tahun 2013 dan Cakupan kunjungan K1 94,5%,
K4 sebesar 67,9% di Tahun 2012.
5. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan
di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin
diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan
terlatih.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
99,2 98,2 97,184,9 89,9
83,0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
36
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat
kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga
kesehatan.Grafik berikut memperlihatkan jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu
hamil pada tahun 2014 di Kabupaten Solok Selatan.
Grafik.4.4
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari estimasi jumlah ibu
hamil sebanyak 3.373 orang, bahwa di Tahun 2014 di Kabupaten Solok
Selatan Cakupan K1 sebesar 101,1% dan Cakupan K4 sebesar 82,2%. Hal
ini terjadi peningkatan dari Tahun 2012 – 2014, dengan cakupan K1 sebesar
97,4%, K4 sebesar 79,3% di Tahun 2013 dan Cakupan kunjungan K1 94,5%,
K4 sebesar 67,9% di Tahun 2012.
5. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan
di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin
diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan
terlatih.
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
97,1 100,9
119,2
97,7108,0
96,383,0 83,0
73,3 70,3 76,0 81,0
% K1 % K4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
36
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat
kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga
kesehatan.Grafik berikut memperlihatkan jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu
hamil pada tahun 2014 di Kabupaten Solok Selatan.
Grafik.4.4
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari estimasi jumlah ibu
hamil sebanyak 3.373 orang, bahwa di Tahun 2014 di Kabupaten Solok
Selatan Cakupan K1 sebesar 101,1% dan Cakupan K4 sebesar 82,2%. Hal
ini terjadi peningkatan dari Tahun 2012 – 2014, dengan cakupan K1 sebesar
97,4%, K4 sebesar 79,3% di Tahun 2013 dan Cakupan kunjungan K1 94,5%,
K4 sebesar 67,9% di Tahun 2012.
5. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan
di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin
diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan
terlatih.
Talunan JUMLAH
96,3 101,1
81,0 82,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
37
Grafik.4.5
Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang
Ditolong Tenaga Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.5 diatas dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani
oleh tenaga kesehatan di Tahun 2014 sebesar 84,1%. Ha ini lebih sangat
memuaskan jika dibandingkan dari Tahun 2012-2013 yaitu 75,4% di Tahun
2013 dan 66,5% di Tahun 2012.
6. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada
ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca
persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan
pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
89,1 86,5
69,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
37
Grafik.4.5
Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang
Ditolong Tenaga Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.5 diatas dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani
oleh tenaga kesehatan di Tahun 2014 sebesar 84,1%. Ha ini lebih sangat
memuaskan jika dibandingkan dari Tahun 2012-2013 yaitu 75,4% di Tahun
2013 dan 66,5% di Tahun 2012.
6. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada
ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca
persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan
pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
69,3
89,7
76,0 78,4 74,6
96,6
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
37
Grafik.4.5
Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang
Ditolong Tenaga Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.5 diatas dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani
oleh tenaga kesehatan di Tahun 2014 sebesar 84,1%. Ha ini lebih sangat
memuaskan jika dibandingkan dari Tahun 2012-2013 yaitu 75,4% di Tahun
2013 dan 66,5% di Tahun 2012.
6. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada
ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca
persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan
pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
Talunan JUMLAH
96,6
84,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
38
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui indikator
cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik.4.6
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (Kf-3)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan Ibu
Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2014 sebesar 79,8%, hal ini
meningkatkan dibandingkan dari Tahun 2012-2013 yaitu 72,8% di Tahun
2013 dan 52,7% di Tahun 2012.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
80,0 79,671,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
38
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui indikator
cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik.4.6
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (Kf-3)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan Ibu
Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2014 sebesar 79,8%, hal ini
meningkatkan dibandingkan dari Tahun 2012-2013 yaitu 72,8% di Tahun
2013 dan 52,7% di Tahun 2012.
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
71,2
85,391,7
68,361,5
95,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
38
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui indikator
cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik.4.6
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (Kf-3)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan Ibu
Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2014 sebesar 79,8%, hal ini
meningkatkan dibandingkan dari Tahun 2012-2013 yaitu 72,8% di Tahun
2013 dan 52,7% di Tahun 2012.
Talunan JUMLAH
95,3
79,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
39
Grafik.4.7
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
7. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Grafik. 4.8
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada Bumil
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik.4.9
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada WUS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
80,0 79,671,2
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
56,3
129,4
37,4
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0,001,04
0,00
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
39
Grafik.4.7
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
7. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Grafik. 4.8
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada Bumil
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik.4.9
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada WUS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
71,285,3
91,7
68,361,5
95,3
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
37,4 38,227,8
64,4 64,9
100,0
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
0,00 0,020,52 0,40 0,04
5,53
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
39
Grafik.4.7
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
7. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Grafik. 4.8
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada Bumil
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik.4.9
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada WUS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
95,3
79,8
Talunan JUMLAH
100,0
64,9
Talunan JUMLAH
5,53
0,55
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
40
8. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe
Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan karena kekurangan
zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal
care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet Fe3 menunjukkan
bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil salah satunya didukung dengan
tingginya cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil. Cakupan pemberian
tablet Fe di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2014, sebagaimana dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik.4.10
Distribusi Frekuensi Persentase Bumil yang Mendapatkan
Tablet FE 1 dan FE 3 di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Tablet
FE 3 pada Ibu hamil di Tahun 2014 mencapai 87,7%, ini meunjukkan bahwa
adanya peningkatan dari Tahun 2012 sebesar 76,44% dan Tahun 2013
sebesar 66,06%.
9. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung,
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
96,9 95,9 98,689,1 86,1
94,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
40
8. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe
Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan karena kekurangan
zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal
care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet Fe3 menunjukkan
bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil salah satunya didukung dengan
tingginya cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil. Cakupan pemberian
tablet Fe di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2014, sebagaimana dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik.4.10
Distribusi Frekuensi Persentase Bumil yang Mendapatkan
Tablet FE 1 dan FE 3 di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Tablet
FE 3 pada Ibu hamil di Tahun 2014 mencapai 87,7%, ini meunjukkan bahwa
adanya peningkatan dari Tahun 2012 sebesar 76,44% dan Tahun 2013
sebesar 66,06%.
9. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung,
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
98,6 100 100 100
80,9
10094,380,2
97,788,2
98,284,0
% FE 1 % FE 3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
40
8. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe
Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan karena kekurangan
zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal
care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet Fe3 menunjukkan
bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil salah satunya didukung dengan
tingginya cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil. Cakupan pemberian
tablet Fe di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2014, sebagaimana dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik.4.10
Distribusi Frekuensi Persentase Bumil yang Mendapatkan
Tablet FE 1 dan FE 3 di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Tablet
FE 3 pada Ibu hamil di Tahun 2014 mencapai 87,7%, ini meunjukkan bahwa
adanya peningkatan dari Tahun 2012 sebesar 76,44% dan Tahun 2013
sebesar 66,06%.
9. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung,
Talunan JUMLAH
100 97,384,0 87,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
41
termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa
ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan.
Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal adalah pleyanan kepada
ibu dengan komplikasi maternal untuk mendapatkan perlindungan/
pencegahan dan penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal.
Grafik. 4.11
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.11 diatas dapat dilihat pada Tahun 2014 ditemukan
Bumil dengan komplikasi sebanyak 138 bumil dengan penanganan 100%, hal
ini sama dengan Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan bahwa dari jumlah
Bumil ditemukan sebanyak 41 Risti/Komplikasi maka yang ditangani sebesar
100%. Mengingat bahwa setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas berisiko mengalami
komplikasi, maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan
kegawatdaruratan maternal/ obstetric.
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASIKEBIDANAN
BUMIL KOMPLIKASI DITEMUKAN
BUMIL KOMPLIKASI DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
41
termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa
ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan.
Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal adalah pleyanan kepada
ibu dengan komplikasi maternal untuk mendapatkan perlindungan/
pencegahan dan penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal.
Grafik. 4.11
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.11 diatas dapat dilihat pada Tahun 2014 ditemukan
Bumil dengan komplikasi sebanyak 138 bumil dengan penanganan 100%, hal
ini sama dengan Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan bahwa dari jumlah
Bumil ditemukan sebanyak 41 Risti/Komplikasi maka yang ditangani sebesar
100%. Mengingat bahwa setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas berisiko mengalami
komplikasi, maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan
kegawatdaruratan maternal/ obstetric.
Pakan
Rabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadan
g
Bidar
Alam
Abai
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASIKEBIDANAN 105 131 70 178 53 61
BUMIL KOMPLIKASI DITEMUKAN 15 17 23 20 10 15
BUMIL KOMPLIKASI DITANGANI 15 17 23 20 10 15
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
41
termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa
ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan.
Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal adalah pleyanan kepada
ibu dengan komplikasi maternal untuk mendapatkan perlindungan/
pencegahan dan penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal.
Grafik. 4.11
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.11 diatas dapat dilihat pada Tahun 2014 ditemukan
Bumil dengan komplikasi sebanyak 138 bumil dengan penanganan 100%, hal
ini sama dengan Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan bahwa dari jumlah
Bumil ditemukan sebanyak 41 Risti/Komplikasi maka yang ditangani sebesar
100%. Mengingat bahwa setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas berisiko mengalami
komplikasi, maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan
kegawatdaruratan maternal/ obstetric.
Abai
Mercu
Taluna
n
JUMLAH
61 45 33 675
15 12 26 138
15 12 26 138
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
42
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan
angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal melalui : 1) peningkatan
pelayanan antenatal yang mempu mendeteksi dan menangani kasus risiko
tinggi secara memadai, 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman
oleh tenaga kesehatan terampil, 3) pelayanan emergensi obstetric dan
neonatal dasar (poned) dan komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
Selain itu dilakukan pula upaya kegiatan Audit Maternal Perinatal
(AMP), yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui
pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level
masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan.
10. Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
Neonatal komplikasi adalah neonates dengan penyakit dan atau
kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti
asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma
lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kengenital
maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Adapun penanganan neonatus komplikasi adalah neonates sakit dan
atau neonates dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar
oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik di rumah, sarana
pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM,
manajemen asfeksia bayi baru lahir, manajemen bayi lahir berat rendah,
pedoman pelayanan neonatal esensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar,
PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya.
Dari grafik 4.12 dapat dilihat jumlah Neonatal Komplikasi dan
ditangani :
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
43
Grafik. 4.12
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah Neonatal
komplikasi yang ditemukan 52 Neonatal dan ditangani 100%. Di Tahun 2013
jumlah Neonatal yang komplikasi ditemukan sebanyak 23 orang dan
ditangani sebesar 100%.
11. Peserta KB Aktif dan Baru
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari
cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode
kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera KB yang baru menggunakan
alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor, dapat dilihat pada grafik berikut ini :
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
64 7042
8 8
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
NEONATAL KOMPLIKASI YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
43
Grafik. 4.12
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah Neonatal
komplikasi yang ditemukan 52 Neonatal dan ditangani 100%. Di Tahun 2013
jumlah Neonatal yang komplikasi ditemukan sebanyak 23 orang dan
ditangani sebesar 100%.
11. Peserta KB Aktif dan Baru
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari
cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode
kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera KB yang baru menggunakan
alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor, dapat dilihat pada grafik berikut ini :
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
42
107
35 37 24 195 4 10 6 5 6
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
NEONATAL KOMPLIKASI YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
43
Grafik. 4.12
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah Neonatal
komplikasi yang ditemukan 52 Neonatal dan ditangani 100%. Di Tahun 2013
jumlah Neonatal yang komplikasi ditemukan sebanyak 23 orang dan
ditangani sebesar 100%.
11. Peserta KB Aktif dan Baru
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari
cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode
kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera KB yang baru menggunakan
alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor, dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Talunan JUMLAH
398
652
NEONATAL KOMPLIKASI YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
44
Grafik. 4.13
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik.4.14
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Aktif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dapat dilihat pada grafik 4.13 jumlah peserta KB baru sebanyak 4.407
Pasangan (16%). Dan pada grafik 4.14 jumlah peserta KB Aktif hingga
Tahun 2014 sebanyak 33.876 (122% dari jumlah sasaran) jika di bandingkan
pada Tahun 2013 didapatkan bahwa peserta KB Aktif sebesar 79,4% dan
Tahun 2012 (18,9%) maka dapat dikatakan terjadi peningkatan.
12.Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk dapat
melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru lahir. Diharapkan
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
4282 53402834
546 1186 209
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
3872 5203 2838
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
44
Grafik. 4.13
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik.4.14
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Aktif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dapat dilihat pada grafik 4.13 jumlah peserta KB baru sebanyak 4.407
Pasangan (16%). Dan pada grafik 4.14 jumlah peserta KB Aktif hingga
Tahun 2014 sebanyak 33.876 (122% dari jumlah sasaran) jika di bandingkan
pada Tahun 2013 didapatkan bahwa peserta KB Aktif sebesar 79,4% dan
Tahun 2012 (18,9%) maka dapat dikatakan terjadi peningkatan.
12.Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk dapat
melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru lahir. Diharapkan
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
2834
7268
2177 2499 1841 13332091815
79 101 295 176
JUMLAH PUS PESERTA KB BARU
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
2838
13484
2160 2538 1890 1891
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
44
Grafik. 4.13
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik.4.14
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Aktif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dapat dilihat pada grafik 4.13 jumlah peserta KB baru sebanyak 4.407
Pasangan (16%). Dan pada grafik 4.14 jumlah peserta KB Aktif hingga
Tahun 2014 sebanyak 33.876 (122% dari jumlah sasaran) jika di bandingkan
pada Tahun 2013 didapatkan bahwa peserta KB Aktif sebesar 79,4% dan
Tahun 2012 (18,9%) maka dapat dikatakan terjadi peningkatan.
12.Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk dapat
melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru lahir. Diharapkan
Talunan JUMLAH
1333
27574
176
4407
Talunan JUMLAH
1891
33876
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
45
bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500 gram. Hal ini sangat
berpengaruh terhadapat ibu hamil selama kehamilannya menjaga janin,
tentunya dari segi kesehatan.
Grafik. 4.15
Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.15 Diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2014 jumlah bayi
berat lahir rendah sebesar 0,9% (25 bayi), jika dibandingkan pada Tahun
2013 terdapat jumlah bayi berat lahir rendah sebesar 0,7% (20 bayi).
13. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok umur
yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan
yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
100 100 100
0 0 0,4
% BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
45
bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500 gram. Hal ini sangat
berpengaruh terhadapat ibu hamil selama kehamilannya menjaga janin,
tentunya dari segi kesehatan.
Grafik. 4.15
Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.15 Diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2014 jumlah bayi
berat lahir rendah sebesar 0,9% (25 bayi), jika dibandingkan pada Tahun
2013 terdapat jumlah bayi berat lahir rendah sebesar 0,7% (20 bayi).
13. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok umur
yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan
yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
100 100 100 100 100 100
0,4 1,8 2,6 0,8 1,2 0,8
% BAYI BARU LAHIR DITIMBANG % BBLR
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
45
bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500 gram. Hal ini sangat
berpengaruh terhadapat ibu hamil selama kehamilannya menjaga janin,
tentunya dari segi kesehatan.
Grafik. 4.15
Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.15 Diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2014 jumlah bayi
berat lahir rendah sebesar 0,9% (25 bayi), jika dibandingkan pada Tahun
2013 terdapat jumlah bayi berat lahir rendah sebesar 0,7% (20 bayi).
13. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok umur
yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan
yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian
Talunan JUMLAH
100 100
0,8 0,9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
46
ASI Eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama
(KN 1), juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut terlihat capaian KN
lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebagai berikut :
Grafik.4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.16 diatas dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 78,9%, hal ini terjadi
penurunan di bandingkan pada Tahun 2013 mencapai 94,2% dan Tahun
2012 sebesar 84,2%.
14.Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6 bulan)
yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi (ASI Eksklusif
ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2014 sebsar
76,1% hal ini terjadi peningkatan dari Tahun 2013 mencapai 66,7% dan
Tahun 2012 sebesar 58,6%.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
81,8 71,9 79,8
81,871,9
79,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
46
ASI Eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama
(KN 1), juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut terlihat capaian KN
lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebagai berikut :
Grafik.4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.16 diatas dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 78,9%, hal ini terjadi
penurunan di bandingkan pada Tahun 2013 mencapai 94,2% dan Tahun
2012 sebesar 84,2%.
14.Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6 bulan)
yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi (ASI Eksklusif
ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2014 sebsar
76,1% hal ini terjadi peningkatan dari Tahun 2013 mencapai 66,7% dan
Tahun 2012 sebesar 58,6%.
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
79,8 80,5 88,3 80,3 71,6 78,5
79,8 80,588,3
80,371,6 78,5
% KN1 % KN LENGKAP
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
46
ASI Eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama
(KN 1), juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut terlihat capaian KN
lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebagai berikut :
Grafik.4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.16 diatas dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 78,9%, hal ini terjadi
penurunan di bandingkan pada Tahun 2013 mencapai 94,2% dan Tahun
2012 sebesar 84,2%.
14.Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6 bulan)
yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi (ASI Eksklusif
ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2014 sebsar
76,1% hal ini terjadi peningkatan dari Tahun 2013 mencapai 66,7% dan
Tahun 2012 sebesar 58,6%.
Talunan JUMLAH
78,5 78,9
78,5 78,9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
47
Grafik. 4.17
Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Masih rendahnya capain pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
15.Pelayanan Kesehatan pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11 bulan
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan dan
perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi
dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada bayi, dan penyuluhan
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
84,2
64,2 69,0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
47
Grafik. 4.17
Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Masih rendahnya capain pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
15.Pelayanan Kesehatan pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11 bulan
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan dan
perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi
dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada bayi, dan penyuluhan
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
69,077,1
59,9
82,1 84,6 90,0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
47
Grafik. 4.17
Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Masih rendahnya capain pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
15.Pelayanan Kesehatan pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11 bulan
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan dan
perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi
dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada bayi, dan penyuluhan
Talunan JUMLAH
90,0
76,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
48
perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI Eksklusif, MP-ASI dan
lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan
kualitas hidup bayi.
Grafik. 4.18
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar
84,2% hal ini terjadi peningaktan dibanding Tahun 2013 sebesar 53,4%.
Adapun yang mempengaruhi terhadap kunjungan tersebut dapat terjadi
adanya pencatatan yang tidak lengkap dan kunjungan bayi hanya pemberian
Vaksin Campak saja, sementara Kunjungan Lengkap pada Bayi meliputi :
Pemberian Vaksin campak, Pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian MP-ASI.
16.UCI
Indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan program
imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Universal Child
Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/ kelurahan dimana
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
107,1 108,7
40,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
48
perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI Eksklusif, MP-ASI dan
lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan
kualitas hidup bayi.
Grafik. 4.18
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar
84,2% hal ini terjadi peningaktan dibanding Tahun 2013 sebesar 53,4%.
Adapun yang mempengaruhi terhadap kunjungan tersebut dapat terjadi
adanya pencatatan yang tidak lengkap dan kunjungan bayi hanya pemberian
Vaksin Campak saja, sementara Kunjungan Lengkap pada Bayi meliputi :
Pemberian Vaksin campak, Pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian MP-ASI.
16.UCI
Indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan program
imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Universal Child
Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/ kelurahan dimana
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
40,169,9
103,4
50,8
112,9
76,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
48
perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI Eksklusif, MP-ASI dan
lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan
kualitas hidup bayi.
Grafik. 4.18
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar
84,2% hal ini terjadi peningaktan dibanding Tahun 2013 sebesar 53,4%.
Adapun yang mempengaruhi terhadap kunjungan tersebut dapat terjadi
adanya pencatatan yang tidak lengkap dan kunjungan bayi hanya pemberian
Vaksin Campak saja, sementara Kunjungan Lengkap pada Bayi meliputi :
Pemberian Vaksin campak, Pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian MP-ASI.
16.UCI
Indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan program
imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Universal Child
Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/ kelurahan dimana
Talunan JUMLAH
76,7 84,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
49
dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/ kelurahan
tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Capaian imunisasi dasar
lengkap atau UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 86,9%.
Grafik. 4.19
Distribusi Frekuensi Uviversal Child Imunization (UCI)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.19 diatas dapat dilihat bahwa desa UCI di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 86,9% jika dibandingkan dengan tahun
2013 yaitu sebesar 79,2%. Maka dapat dikatakan terjadinya peningkatan
pencapaian UCI. Adapun yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut adalah
adanya penambahan jorong dipertengahan tahun sehingga pembagian bayi
pada jorong-jorong yang baru tidak terakumulasi dengan baik.
17.Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan
antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibody
tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman. Tetapi pada
reaksi selanjutnya tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen
tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
38 3819
92,7 95,0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
49
dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/ kelurahan
tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Capaian imunisasi dasar
lengkap atau UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 86,9%.
Grafik. 4.19
Distribusi Frekuensi Uviversal Child Imunization (UCI)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.19 diatas dapat dilihat bahwa desa UCI di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 86,9% jika dibandingkan dengan tahun
2013 yaitu sebesar 79,2%. Maka dapat dikatakan terjadinya peningkatan
pencapaian UCI. Adapun yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut adalah
adanya penambahan jorong dipertengahan tahun sehingga pembagian bayi
pada jorong-jorong yang baru tidak terakumulasi dengan baik.
17.Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan
antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibody
tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman. Tetapi pada
reaksi selanjutnya tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen
tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
1933 23 31
8 9
79,2 82,5 88,5 83,8 72,790
DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
49
dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/ kelurahan
tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Capaian imunisasi dasar
lengkap atau UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 86,9%.
Grafik. 4.19
Distribusi Frekuensi Uviversal Child Imunization (UCI)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.19 diatas dapat dilihat bahwa desa UCI di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 86,9% jika dibandingkan dengan tahun
2013 yaitu sebesar 79,2%. Maka dapat dikatakan terjadinya peningkatan
pencapaian UCI. Adapun yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut adalah
adanya penambahan jorong dipertengahan tahun sehingga pembagian bayi
pada jorong-jorong yang baru tidak terakumulasi dengan baik.
17.Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan
antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibody
tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman. Tetapi pada
reaksi selanjutnya tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen
tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
9
199
90 86,9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
50
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus, hepatitis B, radang
selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang semuanya
merupakan lima program imunisasi dasar lengkap. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir
yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya dan imunisasi
ini merupakan factor penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik. 4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi DPT1+HB1, DPT3+HB3, Campak
dan Drop Out pada Bayi Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014
Dari grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Imunisasi
Campak di Tahun 2014 sebesar 92,8%, jika dibandingkan dari Tahun 2013
mencapai 96,5% dan Tahun 2012 sebesar 93,2%, maka terjadi penurunan.
PakanRabaa
MuaraLabuh
%DPT1+HB1 112,2 105,7
%DPT3+HB3 105,9 103,7
%campak 92,4 92,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
50
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus, hepatitis B, radang
selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang semuanya
merupakan lima program imunisasi dasar lengkap. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir
yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya dan imunisasi
ini merupakan factor penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik. 4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi DPT1+HB1, DPT3+HB3, Campak
dan Drop Out pada Bayi Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014
Dari grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Imunisasi
Campak di Tahun 2014 sebesar 92,8%, jika dibandingkan dari Tahun 2013
mencapai 96,5% dan Tahun 2012 sebesar 93,2%, maka terjadi penurunan.
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu
105,7 92,2 90,0 87,6 114,1 89,3
103,7 90,8 90,0 89,1 102,0 92,9
92,8 89,3 90,0 89,5 108,2 89,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
50
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus, hepatitis B, radang
selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang semuanya
merupakan lima program imunisasi dasar lengkap. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir
yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya dan imunisasi
ini merupakan factor penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik. 4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi DPT1+HB1, DPT3+HB3, Campak
dan Drop Out pada Bayi Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014
Dari grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Imunisasi
Campak di Tahun 2014 sebesar 92,8%, jika dibandingkan dari Tahun 2013
mencapai 96,5% dan Tahun 2012 sebesar 93,2%, maka terjadi penurunan.
Talunan JUMLAH
101,2 99,2
103,1 97,0
98,2 92,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
51
Grafik. 4.21
Distribusi Frekuensi Cakupan Drop Out Imunisasi pada Bayi
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.22
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi BCG, dan Polio4
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
17,7
12,2
3,1
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
93,196,3
92,8
98,3
103,2
91,4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
51
Grafik. 4.21
Distribusi Frekuensi Cakupan Drop Out Imunisasi pada Bayi
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.22
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi BCG, dan Polio4
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
3,1
0
-2,1
5,2
-0,5
3,0
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
92,894,4
91,0
102,0
95,698,8
91,4 91,7 91,0
106,2
89,8
96,9
%BCG %POLIO4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
51
Grafik. 4.21
Distribusi Frekuensi Cakupan Drop Out Imunisasi pada Bayi
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.22
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi BCG, dan Polio4
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
3,0
6,4
Talunan JUMLAH
98,895,1
96,9 96,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
52
Grafik. 4.23
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Lengkap
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.23 diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 94,6%. Besarnya imunisasi
lengkap tidak sama dengan besarnya desa UCI.
18. Cakupan Imunisasi pada Siswa SD/Sederajat
Grafik 4.24
Distribusi Frekuensi Persentase Capaian Imunisasi Campak pda siswa
SD/Sederajat menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
88,195,2 89,9
99,1 98,4 98,7
91,5
96,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
52
Grafik. 4.23
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Lengkap
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.23 diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 94,6%. Besarnya imunisasi
lengkap tidak sama dengan besarnya desa UCI.
18. Cakupan Imunisasi pada Siswa SD/Sederajat
Grafik 4.24
Distribusi Frekuensi Persentase Capaian Imunisasi Campak pda siswa
SD/Sederajat menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
89,9 89,5 88,0
135,1
89,8 92,6
98,7 98,2
92,9
96,197,3
90,9
100,0 99,196,8 96,7 97,7
88,6
% Capaian DT/td % Capaian Campak
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
52
Grafik. 4.23
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Lengkap
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.23 diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 94,6%. Besarnya imunisasi
lengkap tidak sama dengan besarnya desa UCI.
18. Cakupan Imunisasi pada Siswa SD/Sederajat
Grafik 4.24
Distribusi Frekuensi Persentase Capaian Imunisasi Campak pda siswa
SD/Sederajat menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
92,6 94,6
90,9
97,2
88,6
96,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
53
Dari grafik 4.24 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelaksanaan
BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 adalah untuk capaian imunisasi Camapk pada siswa kelas 1
SD/Sederajat sebesar 96,3%, sedangkan untuk total capaian imunisasi DT/td
pada siswa kelas 1, 2 dan 3 sebesar 97,2%
19.Pemberian Vit A pada Bayi dan Balita
Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan
prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita. Kapsul
Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada
masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti lain menunjukkan peranan
Vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-54 persen,
maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih
dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan
anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11
bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan)
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul
vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan bayinya akan memperoleh
vitamin A yang cukup ,melalui ASI. Pada bayi (0-11 bulan) diberikan pada
bulan Februari dan Agustus, dan untuk anak balita diberikan sekali 6 bulan
secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
54
Grafik. 4.25
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.26
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Anak Balita(12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.27
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita(6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
88,1 76,8
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
91,3 101,2 94,6
90,9 97,4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
54
Grafik. 4.25
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.26
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Anak Balita(12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.27
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita(6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
76,897,5
82,6 74,9 82,4
127,3 124,2
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
94,6 97,1 91,8 82,896 100
97,4 95,5 94,7 88,5 84,7101,9
83
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
54
Grafik. 4.25
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.26
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Anak Balita(12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.27
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita(6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
124,2
88
Talunan JUMLAH
100 95,1
93,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
55
Dari grafik 4.27 diatas dapat dilihat bahwa capaian pemberian Vitamin
A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 88%
pada bayi dan pada Balita sebesar 93,2% jika dibandingkan pada Tahun
2013 sebesar 98,66% pada bayi dan 79,75% pada Balita.
20. Pelayanan Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya adalah melakukan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh kembang
pada anak dengan menggunakan instrument SDIDTK, pembinaan posyandu,
pembinaan anak pra sekolah, dan konseling keluarga pada kelas ibu balita
dengan memanfaatkan buku KIA, pemberian anak balita dengan pemberian
ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8 kali
mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2012
mencapai 19,1%, pada Tahun 2013 terjadi peningkatan yang sangat
signifikan sebesar 99,8% dan di Tahun 2014 pencapaian pelayanan
kesehatan minimal pada Anak Balita sebesar 99,2%, sebagaimana terlihat
pada grafik berikut ini :
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
56
Grafik. 4.28
Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
pada Anak Balita (12-59 Bulan) menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
21.Balita ditimbang
Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan indicator
yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan
prevalensi gizi kurang pada balita.
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang ditimbang di
Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan balita tersebut naik
pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 cakupan D/S di Kabupaten
Solok Selatan baru mencapai 62,13%, sedangkan ditahun 2013 Cakupan
(D/S) sebesar 75,9% dan di Tahun 2014 sebesar 76,18%, sebagaimana yang
terlihat pada grafik berikut ini :
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
13,4
103,6
293,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
56
Grafik. 4.28
Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
pada Anak Balita (12-59 Bulan) menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
21.Balita ditimbang
Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan indicator
yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan
prevalensi gizi kurang pada balita.
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang ditimbang di
Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan balita tersebut naik
pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 cakupan D/S di Kabupaten
Solok Selatan baru mencapai 62,13%, sedangkan ditahun 2013 Cakupan
(D/S) sebesar 75,9% dan di Tahun 2014 sebesar 76,18%, sebagaimana yang
terlihat pada grafik berikut ini :
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
293,1
43,6
99,9 100,2 106,0
234,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
56
Grafik. 4.28
Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
pada Anak Balita (12-59 Bulan) menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
21.Balita ditimbang
Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan indicator
yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan
prevalensi gizi kurang pada balita.
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang ditimbang di
Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan balita tersebut naik
pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 cakupan D/S di Kabupaten
Solok Selatan baru mencapai 62,13%, sedangkan ditahun 2013 Cakupan
(D/S) sebesar 75,9% dan di Tahun 2014 sebesar 76,18%, sebagaimana yang
terlihat pada grafik berikut ini :
Talunan JUMLAH
234,2
99,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
57
Grafik. 4.29
Distrubsi Frekuensi Baduta ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.30
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.30 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 didapatkan Balita yamg
berada di Bawah Garis Merah sebesar 6,8% sedangkan di Tahun 2013
didapatkan Balita di Bawah Garis Merah sebesar 0,8%. Hal ini terjadi
peningkatan Balita di Bawah Garis Merah di Tahun 2014.
22. Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi balita
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
74,1 74,8 71,9
4,6 3,7 2,9
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
74,07 74,79 71,79
6,9 8,3 2,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
57
Grafik. 4.29
Distrubsi Frekuensi Baduta ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.30
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.30 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 didapatkan Balita yamg
berada di Bawah Garis Merah sebesar 6,8% sedangkan di Tahun 2013
didapatkan Balita di Bawah Garis Merah sebesar 0,8%. Hal ini terjadi
peningkatan Balita di Bawah Garis Merah di Tahun 2014.
22. Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi balita
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
71,985,5
69,4 73,166,2
74,6
2,9 4,0 10,53,5 6,1 5,4
% (D/S) % BGM
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
71,7985,48
69,41 72,96 74,6766,17
2,7 4,916,8
4,7 5,7 12,5
% (D/S) % BGM
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
57
Grafik. 4.29
Distrubsi Frekuensi Baduta ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.30
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.30 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 didapatkan Balita yamg
berada di Bawah Garis Merah sebesar 6,8% sedangkan di Tahun 2013
didapatkan Balita di Bawah Garis Merah sebesar 0,8%. Hal ini terjadi
peningkatan Balita di Bawah Garis Merah di Tahun 2014.
22. Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi balita
Talunan JUMLAH
74,6 76
5,4 4,6
Talunan JUMLAH
66,1776,18
12,5 6,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
58
dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Variabel
umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan dalam tiga indicator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut
umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya
kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan
tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah dapat disebabkan
karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi
lain (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis
sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan,
perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh atau pemberian makanan yang
kurang baik sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi
pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan indikasi
masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi
dalam waktu yang tidak lama, misalnya mengidap penyakit tertentu dan
kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.
Grafik. 4.31
Distribusi Frekuensi Perawatan Kasus gizi Buruk pada Balita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0
3
0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
58
dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Variabel
umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan dalam tiga indicator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut
umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya
kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan
tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah dapat disebabkan
karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi
lain (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis
sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan,
perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh atau pemberian makanan yang
kurang baik sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi
pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan indikasi
masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi
dalam waktu yang tidak lama, misalnya mengidap penyakit tertentu dan
kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.
Grafik. 4.31
Distribusi Frekuensi Perawatan Kasus gizi Buruk pada Balita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
01
2
4
0 0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
58
dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Variabel
umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan dalam tiga indicator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut
umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya
kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan
tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah dapat disebabkan
karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi
lain (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis
sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan,
perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh atau pemberian makanan yang
kurang baik sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi
pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan indikasi
masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi
dalam waktu yang tidak lama, misalnya mengidap penyakit tertentu dan
kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.
Grafik. 4.31
Distribusi Frekuensi Perawatan Kasus gizi Buruk pada Balita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
0
10
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
59
Dari grafik 4.31 diatas dapat dilihat bahwa penemuan kasus gizi buruk
di Kabupaten Solok Selatan sebanyak 10 orang, jika dibandingkan pada
Tahun 2013 sebanyak 13. Semua kasus gizi buruk yang ditemukan ditangani
100%.
Adapun komplikasi penyerta kasus gizi yang ditemukan diantaranya :
TB, kelainan kongenital, Diare, Ispa, Pneumonia dan Jantung bawaan.
Tindakan yang telah dilakukan berupa mengaktifkan pos gizi dan pelayanan
TFC, pemberian PMT, pemberian MP-ASI dan penanggulangan komplikasi
penyerta.
23.Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD atau setingkat untuk
memilih siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar segera
mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputi
pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari
pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera
(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan cacingan, pengukuran
kebugaran jasmani dan deteksi dini masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau sederajat di
Kabupaten Solok Selatan tahun 2012 dan 2013 terjadi hal yang sama dalam
pencapaian cakupan penjaringan yaitu sebesar 78,1% dan di Tahun 2014
sebesar 86,6% . Dapat dilihat pada grafik berikut :
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
60
Grafik. 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada Murid
Kelas 1 SD/sederajat menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.33
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
SD/sederajat menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
88,2 83,599,2
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
8893,9 94,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
60
Grafik. 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada Murid
Kelas 1 SD/sederajat menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.33
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
SD/sederajat menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
99,284,4 93,1
68,4
95,9 97,7
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
94,7
79,5
100
52,2
100 100
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
60
Grafik. 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada Murid
Kelas 1 SD/sederajat menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Grafik. 4.33
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
SD/sederajat menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
97,786,6
Talunan JUMLAH
100
84,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
61
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Grafik.4.34
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan Gigi Tetap dengan Pencabutan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.44 diatas dapat dilihat bahwa jumlah tumpatan gigi tetap
dan pencabutan gigi tetap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 adalah
84 tumpatan gigi tetap dan 807 pencabutan gigi tetap. Di tahun 2013 adalah
72 tumpatan gigi tetap dan 681 pencabutan gigi tetap.
Grafik.4.35
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan/Pencabuatan menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.45 diatas dapat dilihat bahwa rasio tumpatan/pencabutan
di Tahun 2014 sebesar 0,10, sedangkan di Tahun 2013 sebesar 0,11.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0 0 1
135 13938
TUMPATAN GIGI TETAP
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
0 00,03
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
61
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Grafik.4.34
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan Gigi Tetap dengan Pencabutan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.44 diatas dapat dilihat bahwa jumlah tumpatan gigi tetap
dan pencabutan gigi tetap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 adalah
84 tumpatan gigi tetap dan 807 pencabutan gigi tetap. Di tahun 2013 adalah
72 tumpatan gigi tetap dan 681 pencabutan gigi tetap.
Grafik.4.35
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan/Pencabuatan menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.45 diatas dapat dilihat bahwa rasio tumpatan/pencabutan
di Tahun 2014 sebesar 0,10, sedangkan di Tahun 2013 sebesar 0,11.
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
1 11 23 25 12 1238112 144 110 75 54
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
0,03
0,10
0,16
0,23
0,16
0,22
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
61
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Grafik.4.34
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan Gigi Tetap dengan Pencabutan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.44 diatas dapat dilihat bahwa jumlah tumpatan gigi tetap
dan pencabutan gigi tetap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 adalah
84 tumpatan gigi tetap dan 807 pencabutan gigi tetap. Di tahun 2013 adalah
72 tumpatan gigi tetap dan 681 pencabutan gigi tetap.
Grafik.4.35
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan/Pencabuatan menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.45 diatas dapat dilihat bahwa rasio tumpatan/pencabutan
di Tahun 2014 sebesar 0,10, sedangkan di Tahun 2013 sebesar 0,11.
Talunan JUMLAH
128454
807
PENCABUTAN GIGI TETAP
Talunan JUMLAH
0,22
0,10
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
62
25.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Grafik.4.36
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.46 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah SD / setingkat
di Kabupaten Solok Selatan (164 SD/setingkat) yang mendapatkan
pelayanan gigi sebanyak 111 SD/setingkat (67,7%).
Grafik. 4.37
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada Murid SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
25 3319
3
32
JUMLAH SD/MI
JUMLAH MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID PERLU PERAWATAN
JUMLAH MURID MENDAPAT PERAWATAN
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
62
25.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Grafik.4.36
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.46 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah SD / setingkat
di Kabupaten Solok Selatan (164 SD/setingkat) yang mendapatkan
pelayanan gigi sebanyak 111 SD/setingkat (67,7%).
Grafik. 4.37
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada Murid SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
1939
14 236 58
20 14 236 5
JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu
JUMLAH MURID SD/MI DIPERIKSA 507 546 119 1820 299 789 787
JUMLAH MURID PERLU PERAWATAN 0 0 12 410 0 0 633
JUMLAH MURID MENDAPAT PERAWATAN 0 0 0 410 0 0 0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
62
25.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Grafik.4.36
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.46 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah SD / setingkat
di Kabupaten Solok Selatan (164 SD/setingkat) yang mendapatkan
pelayanan gigi sebanyak 111 SD/setingkat (67,7%).
Grafik. 4.37
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada Murid SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
164
5
111
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
Mercu Talunan JUMLAH
787 370 5237
633 370 1425
0 0 410
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
63
Dari grafik 4.47 diatas dapat dilihat bahwa dari 5.237 murid yang
diperiksa terdapat 1.425 (27,2%) murid yang perlu mendapatkan perawatan
dan 410 (28,7%) murid yang mendapatkan perawatan di Tahun 2014.
26. Pelayanan Kesehatan Usila
Grafik.4.38
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (60
tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.48 diatas dapat dilihat bahwa persentase pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut di Kabupaten Solok Selatan sebesar 57,3%, hal
ini lebih kecil dari Tahun 2013 (60,86%).
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
51,2
65,2
79,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
63
Dari grafik 4.47 diatas dapat dilihat bahwa dari 5.237 murid yang
diperiksa terdapat 1.425 (27,2%) murid yang perlu mendapatkan perawatan
dan 410 (28,7%) murid yang mendapatkan perawatan di Tahun 2014.
26. Pelayanan Kesehatan Usila
Grafik.4.38
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (60
tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.48 diatas dapat dilihat bahwa persentase pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut di Kabupaten Solok Selatan sebesar 57,3%, hal
ini lebih kecil dari Tahun 2013 (60,86%).
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
79,3
44,9
57,048,6
61,6
76,0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
63
Dari grafik 4.47 diatas dapat dilihat bahwa dari 5.237 murid yang
diperiksa terdapat 1.425 (27,2%) murid yang perlu mendapatkan perawatan
dan 410 (28,7%) murid yang mendapatkan perawatan di Tahun 2014.
26. Pelayanan Kesehatan Usila
Grafik.4.38
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (60
tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.48 diatas dapat dilihat bahwa persentase pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut di Kabupaten Solok Selatan sebesar 57,3%, hal
ini lebih kecil dari Tahun 2013 (60,86%).
Talunan JUMLAH
76,0
57,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
64
27. Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Grafik. 4.39
Distribusi Frekuensi Kegiatan Promosi Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2014
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Diagram.4.1
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pelayanan Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
85 204
558
144 106 162
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
ASURANSISWASTA; 1052
JAMKESDA; 55000
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
64
27. Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Grafik. 4.39
Distribusi Frekuensi Kegiatan Promosi Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2014
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Diagram.4.1
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pelayanan Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
558
125422
163 177 298162 99 96 123 85 52
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
JAMKESMAS;47947
ASKESPNS/TNI/POLRI/P
NS/KEMHAN/PNSPOLRI; 10350
ASURANSIPERUSAHAAN;
1196ASURANSI
SWASTA; 1052
JAMKESDA; 55000
BUKAN PEKERJA;1740
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
64
27. Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Grafik. 4.39
Distribusi Frekuensi Kegiatan Promosi Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2014
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Diagram.4.1
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pelayanan Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
298
2032
52
867
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
JAMKESMAS;47947
ASKESPNS/TNI/POLRI/P
NS/KEMHAN/PNSPOLRI; 10350
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
65
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 dengan Proporsi
terbesar pada jenis pemeliharan Jamkesda (35,92%)/55.000 peserta.
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di
Sarana PelayananKesehatan
Grafik.4.40
Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan Jiwa di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.25 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Rawat Jalan
pada Puskesmas lebih besar dibandingkan dari Rumah Sakit Umum Kab.
Solok Selatan dan Kunjungan Rawat Inap pada Rumah Sakit lebih besar
dibandingkan dari Puskesmas.
Jika dibandingkan antara seluruh kunjungan maka persentase
kunjungan Rawat Jalan (39%)/59.638 kunjungan lebih besar dibandingkan
dari Kunjungan Rawat inap (2,7%)/4.197 kunjungan di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014.
Rawat Jalan
40241
19397
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
65
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 dengan Proporsi
terbesar pada jenis pemeliharan Jamkesda (35,92%)/55.000 peserta.
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di
Sarana PelayananKesehatan
Grafik.4.40
Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan Jiwa di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.25 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Rawat Jalan
pada Puskesmas lebih besar dibandingkan dari Rumah Sakit Umum Kab.
Solok Selatan dan Kunjungan Rawat Inap pada Rumah Sakit lebih besar
dibandingkan dari Puskesmas.
Jika dibandingkan antara seluruh kunjungan maka persentase
kunjungan Rawat Jalan (39%)/59.638 kunjungan lebih besar dibandingkan
dari Kunjungan Rawat inap (2,7%)/4.197 kunjungan di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014.
Rawat Inap Gangguan Jiwa
782 1183
19397
34150
Puskesmas RS Umum Solok Selatan
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
65
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 dengan Proporsi
terbesar pada jenis pemeliharan Jamkesda (35,92%)/55.000 peserta.
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di
Sarana PelayananKesehatan
Grafik.4.40
Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan Jiwa di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.25 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Rawat Jalan
pada Puskesmas lebih besar dibandingkan dari Rumah Sakit Umum Kab.
Solok Selatan dan Kunjungan Rawat Inap pada Rumah Sakit lebih besar
dibandingkan dari Puskesmas.
Jika dibandingkan antara seluruh kunjungan maka persentase
kunjungan Rawat Jalan (39%)/59.638 kunjungan lebih besar dibandingkan
dari Kunjungan Rawat inap (2,7%)/4.197 kunjungan di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014.
Gangguan Jiwa
0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
66
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik. 4.41
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2014
Gross Death Rate yang disingkat GDR adalah angka kematian umum
untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar, sedang, Net Death Rate yang disingkat
NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000
pasien keluar. Di Tahun 2014 terjadi perubahan Trand yang mana DGR
sebesar 19,1 dan NDR sebesar 19,4, sedangkan di Tahun 2013 GDR
sebesar 22 dan NDR 9,2 dimana terjadinya penurunan pada GDR dan
peningkatan pada NDR. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadinya
peningkatan kematian terhadap pasien yang telah dirawat > 48 jam.
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Bed Occupancy RateBOR adalah Persentase pemakaian tempat tidur
pada satu-satuan waktu tertentu, Bed Turn Over/BTO adalah Frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai
dalam satu satuan waktu (biasanya dalam periode 1 tahun) yang mana
indikator ini memberikan tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur.
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Pasien Keluar(Hidup +
Mati)
Pasien KeluarMati
3200
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
66
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik. 4.41
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2014
Gross Death Rate yang disingkat GDR adalah angka kematian umum
untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar, sedang, Net Death Rate yang disingkat
NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000
pasien keluar. Di Tahun 2014 terjadi perubahan Trand yang mana DGR
sebesar 19,1 dan NDR sebesar 19,4, sedangkan di Tahun 2013 GDR
sebesar 22 dan NDR 9,2 dimana terjadinya penurunan pada GDR dan
peningkatan pada NDR. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadinya
peningkatan kematian terhadap pasien yang telah dirawat > 48 jam.
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Bed Occupancy RateBOR adalah Persentase pemakaian tempat tidur
pada satu-satuan waktu tertentu, Bed Turn Over/BTO adalah Frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai
dalam satu satuan waktu (biasanya dalam periode 1 tahun) yang mana
indikator ini memberikan tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur.
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Pasien KeluarMati
Pasien KeluarMati > 48
Jam dirawat
GDR NDR
61 62 19,1 19,4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
66
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik. 4.41
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2014
Gross Death Rate yang disingkat GDR adalah angka kematian umum
untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar, sedang, Net Death Rate yang disingkat
NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000
pasien keluar. Di Tahun 2014 terjadi perubahan Trand yang mana DGR
sebesar 19,1 dan NDR sebesar 19,4, sedangkan di Tahun 2013 GDR
sebesar 22 dan NDR 9,2 dimana terjadinya penurunan pada GDR dan
peningkatan pada NDR. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadinya
peningkatan kematian terhadap pasien yang telah dirawat > 48 jam.
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Bed Occupancy RateBOR adalah Persentase pemakaian tempat tidur
pada satu-satuan waktu tertentu, Bed Turn Over/BTO adalah Frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai
dalam satu satuan waktu (biasanya dalam periode 1 tahun) yang mana
indikator ini memberikan tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur.
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
NDR
19,4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
67
Grafik.4.42
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.52 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan
pada Tahun 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan BTO sebesar 34 kali
sehingga terjadi peningkatan TOI dari Tahun 2013 – 2014 sebesar 4 kali
menjadi 9,8 kali.
Hal ini dikarenakan di Tahun 2014 terjadi penurunan jumlah hari
perawatan yang manan di Tahun 2013 jumlah hari perawatan 25.043
sedangkan di Tahun 2014 jumlah hari perawatan 9.614.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Pada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan
dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di antaranya pada
tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di
berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum, di tempat kerja, di sekolah,
di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
BOR (%)
23,5
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
67
Grafik.4.42
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.52 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan
pada Tahun 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan BTO sebesar 34 kali
sehingga terjadi peningkatan TOI dari Tahun 2013 – 2014 sebesar 4 kali
menjadi 9,8 kali.
Hal ini dikarenakan di Tahun 2014 terjadi penurunan jumlah hari
perawatan yang manan di Tahun 2013 jumlah hari perawatan 25.043
sedangkan di Tahun 2014 jumlah hari perawatan 9.614.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Pada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan
dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di antaranya pada
tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di
berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum, di tempat kerja, di sekolah,
di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
BTO (Kali) TOI (Hari) ALOS (Hari)
28,6
9,84,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
67
Grafik.4.42
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.52 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan
pada Tahun 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan BTO sebesar 34 kali
sehingga terjadi peningkatan TOI dari Tahun 2013 – 2014 sebesar 4 kali
menjadi 9,8 kali.
Hal ini dikarenakan di Tahun 2014 terjadi penurunan jumlah hari
perawatan yang manan di Tahun 2013 jumlah hari perawatan 25.043
sedangkan di Tahun 2014 jumlah hari perawatan 9.614.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Pada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan
dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di antaranya pada
tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di
berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum, di tempat kerja, di sekolah,
di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
ALOS (Hari)
4,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
68
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi
sehat I – IV, maka secara Nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya
menjadi 10 indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh
indikator PHBS rumah tangga tersebut adalah persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang, penggunaan
air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi
buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi (posyandu,
desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta
swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.43
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.53 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 76,3%, di Tahun 2013
sebesar 43,4% dapat dikatakan terjadi peningkatan.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
6152 66223739
71,5 83,6 75,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
68
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi
sehat I – IV, maka secara Nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya
menjadi 10 indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh
indikator PHBS rumah tangga tersebut adalah persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang, penggunaan
air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi
buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi (posyandu,
desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta
swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.43
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.53 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 76,3%, di Tahun 2013
sebesar 43,4% dapat dikatakan terjadi peningkatan.
PakanSelasa
LubukGadang
Bidar Alam Abai Mercu Talunan
3739
10997
2807 3587 2898138875,8 71,3 71,9 71,4 70,5 72,3
JUMLAH RT % BER- PHBS
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
68
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi
sehat I – IV, maka secara Nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya
menjadi 10 indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh
indikator PHBS rumah tangga tersebut adalah persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang, penggunaan
air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi
buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi (posyandu,
desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta
swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.43
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.53 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 76,3%, di Tahun 2013
sebesar 43,4% dapat dikatakan terjadi peningkatan.
Talunan JUMLAH
1388
38190
72,3 76,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
69
Masih terdapatnya rumah tangga yang belum ber-PHBS di Kabupaten
Solok Selatan umumnya di akibatkan karena masih terdapat anggota
keluarga yang merokok saat berada didalam rumah.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik. 4.44
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat menurut Puskesmas se-
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.54 dapat dilihat bahwa rumah sehat di Kabupaten Solok
Selatan sebesar 60,2%. Hal ini meningkat dibandingkan Tahun 2013 sebesar
58%.
PakanRabaa
% RUMAH SEHAT 2013 60,7
% RUMAH SEHAT 2014 61,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
69
Masih terdapatnya rumah tangga yang belum ber-PHBS di Kabupaten
Solok Selatan umumnya di akibatkan karena masih terdapat anggota
keluarga yang merokok saat berada didalam rumah.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik. 4.44
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat menurut Puskesmas se-
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.54 dapat dilihat bahwa rumah sehat di Kabupaten Solok
Selatan sebesar 60,2%. Hal ini meningkat dibandingkan Tahun 2013 sebesar
58%.
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu
62,4 57,4 54,5 57,5 58,3 57,0
63,3 60,3 54,5 59 73,3 57,4
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
69
Masih terdapatnya rumah tangga yang belum ber-PHBS di Kabupaten
Solok Selatan umumnya di akibatkan karena masih terdapat anggota
keluarga yang merokok saat berada didalam rumah.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik. 4.44
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat menurut Puskesmas se-
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.54 dapat dilihat bahwa rumah sehat di Kabupaten Solok
Selatan sebesar 60,2%. Hal ini meningkat dibandingkan Tahun 2013 sebesar
58%.
Mercu Talunan JUMLAH
57,0 56,9 58,0
57,4 60 60,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
70
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Grafik. 4.45
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari Grafik 4.55 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 74,2%, hal ini
terjadi peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 61,4%.
Diagram 4.2
Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
78,5
53,3
92,2
PERPIPAAN (PDAM)45%
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
70
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Grafik. 4.45
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari Grafik 4.55 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 74,2%, hal ini
terjadi peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 61,4%.
Diagram 4.2
Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
92,2
74,3 74,3
90,6
63,8
87,6
SUMUR GALITERLINDUNG
42%
MATA AIRTERLINDUNG
13%
PERPIPAAN (PDAM)45%
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
70
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Grafik. 4.45
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari Grafik 4.55 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 74,2%, hal ini
terjadi peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 61,4%.
Diagram 4.2
Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
87,674,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
71
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik. 4.46
Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.57 dapat dilihat di Tahun 2014 dari 89 Depot Air Minum,
yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi syarat sebesar
95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air Minum, yang telah
dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%) dengan memenuhi syarat
sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik. 4.47
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
1218
7513
3
8092,3
100
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
60,565,9
58,9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
71
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik. 4.46
Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.57 dapat dilihat di Tahun 2014 dari 89 Depot Air Minum,
yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi syarat sebesar
95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air Minum, yang telah
dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%) dengan memenuhi syarat
sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik. 4.47
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
26
8 8 4 6313
2 1 5 2
100 100 100 100 100 100
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM SAMPEL DIPERIKSA % MEMENUHI SYARAT
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
58,9 58,8 62,572,2
54,6
67,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
71
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik. 4.46
Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.57 dapat dilihat di Tahun 2014 dari 89 Depot Air Minum,
yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi syarat sebesar
95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air Minum, yang telah
dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%) dengan memenuhi syarat
sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik. 4.47
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
6
89
2
44
100 95,5
% MEMENUHI SYARAT
Talunan JUMLAH
67,362,1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
72
Diagram 4.3
Distribusi Frekuensi Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk yang memiliki akses
jamban layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 62,1% hal ini
meningkat dibandingkan dari Tahun 2013 sebesar 59,4%. Dengan pengguna
jamban pengguna leher angsa yang mendominasi
5. Persentase Desa STBM
Grafik.4.48
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PENGGUNAPLENGSENGAN;
1269
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
15,9
3,2
34,6
0 0
23,1
% DESA MELAKSANAKAN STBM
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
72
Diagram 4.3
Distribusi Frekuensi Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk yang memiliki akses
jamban layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 62,1% hal ini
meningkat dibandingkan dari Tahun 2013 sebesar 59,4%. Dengan pengguna
jamban pengguna leher angsa yang mendominasi
5. Persentase Desa STBM
Grafik.4.48
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PENGGUNA LEHERANGSA; 92594
PENGGUNAPLENGSENGAN;
1269
PENGGUNACEMPLUNG; 1176
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
34,6 34,6
18,5
5,4
18,2
0
23,1
17,3
02,7
0 0
% DESA MELAKSANAKAN STBM % DESA STOP BABS
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
72
Diagram 4.3
Distribusi Frekuensi Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk yang memiliki akses
jamban layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 62,1% hal ini
meningkat dibandingkan dari Tahun 2013 sebesar 59,4%. Dengan pengguna
jamban pengguna leher angsa yang mendominasi
5. Persentase Desa STBM
Grafik.4.48
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
0
16,7
0
5,9
% DESA STOP BABS
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
73
Dari grafik 4.59 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 5,9%.
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Grafik 4.49
Distribusi Frekuensi Persentase TTU yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari tabel 4.60 diatas dapat dilihat bahwa dari 251 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan tahun 2014 terdapat 77,3% yang
telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, dibina,
dan Diuji Petik
Grafik 4.50
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
3451
31
85,3 78,4 90,3
JUMLAH TTU
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
96,9
71,859,4
3,1
28,240,6
% TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
% TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
73
Dari grafik 4.59 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 5,9%.
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Grafik 4.49
Distribusi Frekuensi Persentase TTU yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari tabel 4.60 diatas dapat dilihat bahwa dari 251 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan tahun 2014 terdapat 77,3% yang
telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, dibina,
dan Diuji Petik
Grafik 4.50
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
3159
22 3310 11
90,369,5
100
45,5
90 90,9
JUMLAH TTU % TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
59,4 56,1
34,8
7563,6 64,3
40,6 43,9
65,2
2536,4 35,7
% TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
% TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
73
Dari grafik 4.59 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 sebesar 5,9%.
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Grafik 4.49
Distribusi Frekuensi Persentase TTU yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari tabel 4.60 diatas dapat dilihat bahwa dari 251 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan tahun 2014 terdapat 77,3% yang
telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, dibina,
dan Diuji Petik
Grafik 4.50
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Talunan JUMLAH
11
251
90,9 77,3
% TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
Talunan JUMLAH
64,3 61,7
35,7 38,3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
74
Dari grafik 4.61 diatas dapat dilihat bahwa dari 491 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 38,3% yang belum memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014. Jika dibandingkan dari
Tahun 2013 TPM yang tidak memenuhi syarat sebesar 65,7%. Maka terjadi
penurunan terhadap jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Grafik.4.51
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi
Syarat dan di Bina di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.62 dilihat dari jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat
kesehatan 38,3% (188 TPM) telah dilakukan pembinaan terhadap 179 TPM.
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
TABEL. 4.1 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2014
NO NAMA OBAT KEMASAN KEBUTUHANTAHUN 2014
PEMAKAIANBULAN Des
13 S/DDesember
2014
SISA STOKPER TGL
31Desember
2014
JUMLAHOBATDAN
VAKSIN( = 5+6 )
%KETERSED
IAANOBAT DAN
VAKSIN(=7/4x100)
1 2 3 4 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg100tablet/strip/blister , kotak
700 471 582 1.053 100
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 600 185 189 374 62
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak 75 7 91 98 131
TPM TIDAKMEMENUHI
SYARAT
JASA BOGA
188
14
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
74
Dari grafik 4.61 diatas dapat dilihat bahwa dari 491 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 38,3% yang belum memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014. Jika dibandingkan dari
Tahun 2013 TPM yang tidak memenuhi syarat sebesar 65,7%. Maka terjadi
penurunan terhadap jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Grafik.4.51
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi
Syarat dan di Bina di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.62 dilihat dari jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat
kesehatan 38,3% (188 TPM) telah dilakukan pembinaan terhadap 179 TPM.
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
TABEL. 4.1 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2014
NO NAMA OBAT KEMASAN KEBUTUHANTAHUN 2014
PEMAKAIANBULAN Des
13 S/DDesember
2014
SISA STOKPER TGL
31Desember
2014
JUMLAHOBATDAN
VAKSIN( = 5+6 )
%KETERSED
IAANOBAT DAN
VAKSIN(=7/4x100)
1 2 3 4 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg100tablet/strip/blister , kotak
700 471 582 1.053 100
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 600 185 189 374 62
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak 75 7 91 98 131
JASA BOGA RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN
TOTAL TPMDIBINA
1430
8
127
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
74
Dari grafik 4.61 diatas dapat dilihat bahwa dari 491 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 38,3% yang belum memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014. Jika dibandingkan dari
Tahun 2013 TPM yang tidak memenuhi syarat sebesar 65,7%. Maka terjadi
penurunan terhadap jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Grafik.4.51
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi
Syarat dan di Bina di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 4.62 dilihat dari jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat
kesehatan 38,3% (188 TPM) telah dilakukan pembinaan terhadap 179 TPM.
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
TABEL. 4.1 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2014
NO NAMA OBAT KEMASAN KEBUTUHANTAHUN 2014
PEMAKAIANBULAN Des
13 S/DDesember
2014
SISA STOKPER TGL
31Desember
2014
JUMLAHOBATDAN
VAKSIN( = 5+6 )
%KETERSED
IAANOBAT DAN
VAKSIN(=7/4x100)
1 2 3 4 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg100tablet/strip/blister , kotak
700 471 582 1.053 100
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 600 185 189 374 62
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak 75 7 91 98 131
TOTAL TPMDIBINA
179
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
75
4 Amitripilin tablet salut 25mg (HCL)
100tablet/strip/blister , kotak
200 102 233 335 168
5 Amoksisilin kapsul 250 mg120kapsul/strip/blister, kotak
800 260 0 260 33
6 Amoksisilin kaplet 500 mg 100 kaplet/strip,kotak 1.000 1.066 182 1.248 125
7 Amoksisilin sirup kering125 mg/ 5 mg Botol 60 ml 3.000 4.397 8340 12.737 425
8 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet /botol 500 55 0 55 11
9 Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul / kotak 75 6 12 18 24
10
Antasida DOEN I tabletkunyah, kombinasi:Aluminium Hidroksida 200mg + MagnesiumHidroksida 200 mg
btl 1000 tablet 3.500 67 45 112 3
11
Anti Bakteri DOEN salebkombinasi : Basitrasin 500IU/g + polimiksin 10.000IU/g
25 tube @ 5 g /kotak 48 10 44 54 113
12
Antihemoroid DOENkombinasi : BismutSubgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg
10 supp / kotak 150 61 5 66 44
13Antifungi DOEN Kombinasi: Asam Benzoat 6% +Asam Salisilat 3%
24 pot @ 30 g /kotak 48 34 38 72 150
14 Antimigren : Ergotamintartrat 1 mg + Kofein 50 mg 100 tablet / botol 50 24 88 112 224
15Antiparkinson DOEN tabletkombinasi : Karbidopa 25mg + Levodopa 250 mg
ktk 10 x 10tablet 0 1 0 1
16 Aqua Pro Injeksi Steril,bebas pirogen
10 vial @20 ml /kotak 50 39 3 42 84
17 Asam Askorbat (vitamin C)tablet 50 mg
1000 tablet /botol 400 169 71 240 60
18 Asam Asetisalisilat tablet100 mg (Asetosal)
ktk 10 x 10tablet 100 0 0 0 0
19 Asam Asetisalisilat tablet500 mg (Asetosal)
ktk 10 x 10tablet 400 25 0 25 6
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol 75 0 3 3 4
21 Atropin tetes mata 0,5% 24 btl @ 5 ml /kotak 10 0 0 0 0
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k.0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) 30 ampul / kotak 25 0 3 3 12
23 Betametason krim 0,1 % 25 tube @ 5 g /kotak 100 49 85 134 134
24 Deksametason Injeksi I.v. 5mg/ml
100 ampul/kotak 80 25 29 54 68
25 Deksametason tablet 0,5mg
1000 tablet /botol 100 100 72 172 172
26 Dekstran 70-larutan infus6% steril Botol 500 ml 250 0 0 0 0
27 Dekstrometorfan sirup 10mg/5 ml (HBr) Botol 60 ml 3.500 1.704 1700 3.404 97
28 Dekstrometorfan tablet 15mg (HBr)
1000 tablet /botol 100 22 0 22 22
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml 30 ampul / kotak 80 1 58 59 74
30 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet /botol 25 8 4 12 48
31 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 100 31 306 337 337
32 Difenhidramin Injeksi I.M.10 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak 10 5 1 6 60
33 Digoksin tablet 0,25 mg 100 tablet /kotak 100 2 0 2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
76
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) 1000 tablet /botol 50 14 1 15 30
35 Ekstrak belladona tablet 10mg
1000 tablet /botol 180 47 17 64 36
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi0,1% (sebagai HCL) 30 ampul /kotak 288 24 90 114 40
37 Etakridin larutan 0,1% Botol 300 ml 540 319 41 360 67
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50mg/ml ampul @ 2 ml 0 0 0 0
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v50 mg/ml 30 ampul / kotak 20 0 171 171 855
40 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet /botol 25 7 86 93 372
41 Fenoksimetil Penisilin tablet250 mg
100 tablet /kotak 100 10 0 10 10
42 Fenoksimetil Penisilin tablet500 mg
100 tablet /kotak 100 10 0 10 10
43 Fenol Gliserol tetes telinga10%
24 btl @ 5 ml /kotak 75 165 57 222 296
44 Fitomenadion (Vit. K1)injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 12 184 94 278 2.317
45 Fitomenadion (Vit. K1)tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol 100 134 62 196 196
46 Furosemid tablet 40 mg ktk 20 x 10tablet 100 25 24 49 49
47 Gameksan lotion 1 % Botol 30 ml 300 40 16 56 19
48
Garam Oralit I serbukKombinasi : Natrium 0,70 g,Kalium klorida 0,30 g,Tribatrium Sitrt dihidrat0,58 g
100kantong/kotaktahan lembab
250 724 184 908 363
49 Gentian Violet Larutan 1 % Botol 10 ml 400 262 17 279 70
50 Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet /kotak 200 87 462 549 275
51 Gliseril Gualakolat tablet100 mg
1000 tablet /botol 100 62 0 62 62
52 Gliserin btl 100 ml 100 20 0 20 20
53 Glukosa larutan infus 5% btl 500 ml 2.500 2.124 2320 4.444 178
54 Glukosa larutan infus 10% btl 500 ml 200 4 0 4 2
55 Glukosa larutan infus 40%steril (produk lokal)
10 amp @ 25ml, kotak 200 8 0 8 4
56 Griseofulvin tablet 125 mg,micronized
ktk 10 x 10tablet 350 109 195 304 87
57 Haloperidol tablet 0,5 mg ktk 10 x 10tablet 200 53 69 122 61
58 Haloperidol tablet 1,5 mg ktk 10 x 10tablet 200 77 145 222 111
59 Haloperidol tablet 5 mg ktk 10 x 10tablet 200 54 60 114 57
60 Hidroklorotiazida tablet 25mg
1000 tablet /botol 40 10 21 31 78
61 Hidrkortison krim 2,5% 24 tube @ 5 g /kotak 48 69 86 155 323
62 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol 400 249 86 335 84
63 Ibuprofen tablet 400 mg ktk 10 x 10tablet 400 287 78 365 91
64 Isosorbid Dinitrat TabletSublingual 5 mg
ktk 10 x 10tablet 100 18 22 40 40
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet500 mg
1000 tablet /botol 1.620 89 1 90 6
66 Kaptopril tablet 12,5 mg ktk 10 x 10tablet 4.986 277 0 277 6
67 Kaptopril tablet 25 mg ktk 10 x 10tablet 7.074 388 5 393 6
68 Karbamazepim tablet 200mg
ktk 10 x 10tablet 200 80 29 109 55
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
77
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml 10 vial @ 20 ml,kotak 0 0 0 0
70 Klofazimin kapsul 100 mgmicrozine
100 kapsul /botol 0 0 0 0
71 Kloramfenikol kapsul 250mg
250 kapsul /botol 1.458 50 31 81 6
72 Kloramfenikol tetes telinga3 %
24 botol @ 5 ml/ kotak 252 14 0 14 6
73 Kloraniramina mealeat(CTM) tablet 4 mg
1000 tablet /botol 4.302 239 0 239 6
74 Klorpromazin injeksi i.m 5mg/ml-2ml (HCL) 30 ampul / kotak 200 0 0 0 0
75 Klorpromazin injeksi i.m 25mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak 100 0 0 0 0
76 Klorpromazin tablet salut25 mg (HCL)
1000 tablet /botol 100 2 25 27 27
77 Klorpromazin HCl tabletsalut 100 mg (HCL)
1000 tablet /botol 100 14 23 37 37
78Anti Malaria DOENKombinasi Pirimetamin 25mg + Sulfadoxin 500 mg
100 tablet /kotak 100 0 0 0 0
79
Kotrimosazol SuspensiKombinasi:Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 60 ml 82.296 2.072 2500 4.572 6
80
Kotrimosazol DOEN I(dewasa) Kombinasi :Sulfametoksazol 400 mg,Trimetoprim 80 mg
ktk 10 x 10tablet 9.342 254 265 519 6
81
Kotrimosazol DOEN II(pediatrik) Kombinasi :Sulfametoksazol 100 mg,Trimetoprim 20 mg
ktk 10 x 10tablet 5.076 268 14 282 6
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg ktk 60 tablet 0 0 0 0
83 Kuinin Dihidrokkloridainjeksi 25%-2 ml 30 ampul / kotak 0 0 0 0
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) +Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 30 vial / kotak 7.992 88 356 444 6
85 Magnesium Sulfat inj (IV)20%-25 ml 10 vial / kotak 0 0 0 0
86 Magnesium Sulfat inj (IV)40%-25 ml 10 vial / kotak 0 0 0 0
87 Magnesium Sulfat serbuk30 gram
10 sase @ 30 gr/ kotak 0 0 0 0
88 Mebendazol sirup 100 mg /5 ml Botol 30 ml 540 30 0 30 6
89 Mebendazol tablet 100 mg ktk 5 x 6 tablet 450 25 0 25 6
90Metilergometrin Maleat(Metilergometrin) tabletsalut 0,125 mg
ktk 10 x 10tablet 3.924 175 43 218 6
91 Metilergometrin Maleatinjeksi 0,200 mg -1 ml 30 ampul / kotak 324 17 1 18 6
92 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet /kotak 4.320 240 0 240 6
93 Natrium Bikarbonat tablet500 mg
1000 tablet /botol 1.044 14 44 58 6
94 Natrium Fluoresein tetesmata 2 %
24 botol @ 5 ml/ kotak 0 0 0 0
95 Natrium Klorida larutaninfus 0,9 %
Botol / plastik500 ml 77.778 1.521 2800 4.321 6
96 Natrium Thiosulfat injeksiI.v. 25 %
ktk 10 amp @10 ml 0 0 0 0
97 Nistatin tablet salut 500.000IU/g
ktk 10 x 10tablet salut 100 15 31 46 46
98 Nistatin Vaginal tablet salut100.000 IU/g
ktk 10 x 10tablet Vaginal 252 10 4 14
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Botol 100 ml 75.870 2.465 1750 4.215 6
100 Oksitetrasiklin HCL salepmata 1 %
25 tube @ 3,5 g/ kotak 1.764 26 72 98 6
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
78
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m.50 mg/ml-10 ml 10 vial / kotak 684 38 0 38
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1ml 30 ampul / kotak 1.080 54 6 60 6
103 Paracetamol sirup 120 mg /5 ml Botol 60 ml 59.994 2.995 338 3.333 6
104 Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol 8.136 146 306 452 6
105 Paracetamol tablet 500 mg 1000 tablet /botol 11.502 209 430 639 6
106 Pilokarpin tetes mata 2 %(HCL/Nitrat) botol @ 5 ml 0 0 0 0
107 Pirantel tab. Score (base)125 mg ktk 30 x 2 score 7.974 71 372 443 6
108 Piridoksin (Vitamin B6)tablet 10 mg (HCL)
1000 tablet /botol 306 17 0 17 6
109 Povidon Iodida larutan 10% Botol 30 ml 21.528 763 433 1.196 6
110 Povidon Iodida larutan 10% Botol 300 ml 18.702 295 744 1.039 6
111 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet /botol 810 35 10 45 6
112 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet /botol 2.574 84 59 143 6
113 Propillitiourasil tablet 100mg 100 tablet / botol 432 24 0 24 6
114 Propanol tablet 40 mg(HCL) 100 tablet / botol 306 17 0 17 6
115 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol 36 2 0 2
116 Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet/botol 0 0 0 0
117 Ringer Laktat larutan infus btl 500 ml 79.128 2.536 1860 4.396 6
118Salep 2-4, kombinasi:Asam Salisilat 2% +Belerang endap 4%
24 pot @ 30 g /kotak 522 29 0 29 6
119 Salisil bedak 2% 50 gram / kotak 27.882 378 1171 1.549 6
120Serum Anti Bisa UlarPolivalen injeksi 5 ml (ABUI)
10 vial / kotak 1.224 15 53 68
121Serum Anti Bisa UlarPolivalen injeksi 50 ml(ABU II)
1 vial / kotak 0 0 0 0
122 Serum Anti Difteri Injeksi20.000 IU/vial (A.D.S.) 10 vial / kotak 0 0 0 0
123 Serum Anti Tetanus Injeksi1.500 IU/ampul (A.T.S.) 10 ampul / kotak 1.008 52 4 56 6
124 Serum Anti Tetanus Injeksi20.000 IU/vial (A.T.S.) 10 vial / kotak 54 3 0 3 6
125 Sianokobalamin (VitaminB12) injeksi 500 mcg
100 ampul /kotak 504 16 12 28 6
126 Sulfasetamida Natriumtetes mata 15 % ktk 24 btl @ 5 ml 18 1 0 1
127 Tetrakain HCL tetes mata0,5% ktk 24 btl @ 5 ml 144 8 0 8 6
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 1000 kapsul /botol 126 7 0 7
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg ktk 10 x 10kapsul 738 41 0 41 6
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi100 mg/ml
ktk 30 amp @ 1ml 0 0 0 0
131 Tiamin (vitamin B1) tablet50 mg (HCL/Nitrat)
1000 tablet /botol 540 30 0 30 6
132 Tiopental Natrium serbukinjeksi 1000 mg/amp Ampul @ 10 ml 0 0 0 0
133 Triheksifenidil tablet 2 mg ktk 10 x 10tablet 7.110 80 315 395 6
134 Vaksin Rabies Vero 1 kuur / set 5.634 128 185 313 6
135 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet /botol 13.086 164 563 727 6
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
79
VAKSIN
136 BCG vial 630 35 0 35 6
137 T T vial 540 30 0 30 6
138 D T vial 0 0 0 0
139 CAMPAK 10 Dosis vial 612 34 0 34 6
140 POLIO 10 Dosis vial 432 24 0 24 6
141 DTP-HB vial 756 42 0 42 6
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 0 0 0 0 0
143 POLIO 20 Dosis vial 0 0 0 0 0
144 CAMPAK 20 Dosis vial 0 0 0 0 0
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
80
BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber
daya kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas dan Jaringannya
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki fungsi sebagai: a) pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, b) pusat pemberdayaan masyarakat,
c) pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan secara primer.
Upaya kesehatan wajib terdiri dari
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan sampai dengan akhir
Tahun 2014 sebanyak 8 unit, semuanya merupakan Puskesmas Rawatan,
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
81
dengan pelaksana terkecilnya dibantu dengan puskesmas Pembantu dan
Poskesdes/Polindes yang tersebar di 7 Kecamatanatau di 8 wilayah kerja
Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu
dengan kegiatan Puskesmas Keliling (roda 4). Hal ini dapat dilihat dari
grafik berikut :
Grafik. 5.1
Distribusi Frekuensi PuskesmasdanJaringannya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
2. Rumah Sakit Umum
Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum
Daerah dengan Tipe C. terdapat 112 jumlah tempat tidur.
3. Sarana Pelayanan Lain
Selain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit pelayanan
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut
:
8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
81
dengan pelaksana terkecilnya dibantu dengan puskesmas Pembantu dan
Poskesdes/Polindes yang tersebar di 7 Kecamatanatau di 8 wilayah kerja
Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu
dengan kegiatan Puskesmas Keliling (roda 4). Hal ini dapat dilihat dari
grafik berikut :
Grafik. 5.1
Distribusi Frekuensi PuskesmasdanJaringannya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
2. Rumah Sakit Umum
Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum
Daerah dengan Tipe C. terdapat 112 jumlah tempat tidur.
3. Sarana Pelayanan Lain
Selain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit pelayanan
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut
:
49
121
12
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
81
dengan pelaksana terkecilnya dibantu dengan puskesmas Pembantu dan
Poskesdes/Polindes yang tersebar di 7 Kecamatanatau di 8 wilayah kerja
Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu
dengan kegiatan Puskesmas Keliling (roda 4). Hal ini dapat dilihat dari
grafik berikut :
Grafik. 5.1
Distribusi Frekuensi PuskesmasdanJaringannya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
2. Rumah Sakit Umum
Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum
Daerah dengan Tipe C. terdapat 112 jumlah tempat tidur.
3. Sarana Pelayanan Lain
Selain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit pelayanan
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut
:
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
82
Grafik. 5.2
Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Adapun
strata Posyandu di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 Dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik. 5.3
Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
RumahBersalin
Klinik
1
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
47,6 45,7 48,352,4 54,3 51,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
82
Grafik. 5.2
Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Adapun
strata Posyandu di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 Dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik. 5.3
Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Klinik PraktekDokter
perorangan
Praktekpengobatantradisional
Unit TransfusiDarah
10
38
1 1
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
48,3 49,242,3
48,6 45
30
51,7 50,857,7
51,4 50
70
% PURNAMA % MANDIRI
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
82
Grafik. 5.2
Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Adapun
strata Posyandu di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014 Dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik. 5.3
Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Unit TransfusiDarah
1
Talunan JUMLAH
30
46,5
70
53,2
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
83
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Purnama sebesar 46,5% dan mandiri sebesar 53,2%. Dengan jumlah
Posyandu sebanyak 269 yang mana setiap jorong di Kabupaten Solok
Selatan sudah mempunyai Posyandu. Dapat dikatakan bahwa pencapaian
target yang diharapkan untuk posyandu mandiri 50% sudah tercapai.
Sedangkan rasio posyandu per 100 Balita sebesar 1,8.
2. Desa Siaga
Grafik. 5.4
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga aktif
sebanyak 126 (46,8%) dengan rincian 124 desa siaga pratama dan 2 desa
siaga madya, jika dibandingkan dari Tahun 2013 (21,5%, dengan rincian
bahwa 40 desa siaga pratama dan 2 desa siaga madya). Hal initerjadi
penambahan desa siaga pada starata pratama.
C. TENAGA KESEHATAN
Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
4462
2621 26 170 2 0
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
83
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Purnama sebesar 46,5% dan mandiri sebesar 53,2%. Dengan jumlah
Posyandu sebanyak 269 yang mana setiap jorong di Kabupaten Solok
Selatan sudah mempunyai Posyandu. Dapat dikatakan bahwa pencapaian
target yang diharapkan untuk posyandu mandiri 50% sudah tercapai.
Sedangkan rasio posyandu per 100 Balita sebesar 1,8.
2. Desa Siaga
Grafik. 5.4
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga aktif
sebanyak 126 (46,8%) dengan rincian 124 desa siaga pratama dan 2 desa
siaga madya, jika dibandingkan dari Tahun 2013 (21,5%, dengan rincian
bahwa 40 desa siaga pratama dan 2 desa siaga madya). Hal initerjadi
penambahan desa siaga pada starata pratama.
C. TENAGA KESEHATAN
Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
5227 37
11 1017 20 9 17 7 70 0 0 0 0
JUMLAH DESA/ KELURAHAN PRATAMA MADYA
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
83
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Purnama sebesar 46,5% dan mandiri sebesar 53,2%. Dengan jumlah
Posyandu sebanyak 269 yang mana setiap jorong di Kabupaten Solok
Selatan sudah mempunyai Posyandu. Dapat dikatakan bahwa pencapaian
target yang diharapkan untuk posyandu mandiri 50% sudah tercapai.
Sedangkan rasio posyandu per 100 Balita sebesar 1,8.
2. Desa Siaga
Grafik. 5.4
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga aktif
sebanyak 126 (46,8%) dengan rincian 124 desa siaga pratama dan 2 desa
siaga madya, jika dibandingkan dari Tahun 2013 (21,5%, dengan rincian
bahwa 40 desa siaga pratama dan 2 desa siaga madya). Hal initerjadi
penambahan desa siaga pada starata pratama.
C. TENAGA KESEHATAN
Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
Talunan JUMLAH
10
269
7
124
0 2
MADYA
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
84
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan
dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta
distribusi secara adil dan merata.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga dokter
spesialis Tenaga medis erupakan salah satu unsur pelaksana pelayanan
kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas,
rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.Dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Spesialisdandr. Umum
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
0 03 3
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
84
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan
dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta
distribusi secara adil dan merata.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga dokter
spesialis Tenaga medis erupakan salah satu unsur pelaksana pelayanan
kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas,
rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.Dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Spesialisdandr. Umum
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
0 0 0 0 0 0
83 3 3 2 2 1
19
dr. Spesialis Dokter Umum
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
84
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan
dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta
distribusi secara adil dan merata.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga dokter
spesialis Tenaga medis erupakan salah satu unsur pelaksana pelayanan
kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas,
rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.Dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Spesialisdandr. Umum
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
85,2
19
39
25,5
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
85
Grafik. 5.6
Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dandr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.5 dapat dilihat bahwa jumlah dokter spesialis 8 orang
dan jumlah dokter umum 39 orang, dengan rasio per 100.000 penduduk
adalah 5,2 (dokter spesialis) dan 25,5 (dokter umum). Hal ini terjadi
peningkatan rasio dengan bertambah nya jumlah dokter di Tahun 2014,
yang mana di Tahun 2013 rasio dokter spesialis sebesar 2 dan dokter umum
sebesar 16.
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2014 berjumlah
7 orang dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk, hal ini terjadi penurunan
dibandingkan di Tahun 2013 (5 per 100.000 penduduk) yang disebabkan
dengan bertambahnya penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
0 01 1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
85
Grafik. 5.6
Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dandr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.5 dapat dilihat bahwa jumlah dokter spesialis 8 orang
dan jumlah dokter umum 39 orang, dengan rasio per 100.000 penduduk
adalah 5,2 (dokter spesialis) dan 25,5 (dokter umum). Hal ini terjadi
peningkatan rasio dengan bertambah nya jumlah dokter di Tahun 2014,
yang mana di Tahun 2013 rasio dokter spesialis sebesar 2 dan dokter umum
sebesar 16.
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2014 berjumlah
7 orang dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk, hal ini terjadi penurunan
dibandingkan di Tahun 2013 (5 per 100.000 penduduk) yang disebabkan
dengan bertambahnya penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
0 0 0 0 0 0 0 01 1 1 1
0 0 0
2
dr. Spesialis Gigi Dokter Gigi
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
85
Grafik. 5.6
Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dandr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.5 dapat dilihat bahwa jumlah dokter spesialis 8 orang
dan jumlah dokter umum 39 orang, dengan rasio per 100.000 penduduk
adalah 5,2 (dokter spesialis) dan 25,5 (dokter umum). Hal ini terjadi
peningkatan rasio dengan bertambah nya jumlah dokter di Tahun 2014,
yang mana di Tahun 2013 rasio dokter spesialis sebesar 2 dan dokter umum
sebesar 16.
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2014 berjumlah
7 orang dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk, hal ini terjadi penurunan
dibandingkan di Tahun 2013 (5 per 100.000 penduduk) yang disebabkan
dengan bertambahnya penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
0 0
2
7
4,6
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
86
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor 1464
Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik. 5.7
Distribusi Frekuensi Bidan, Perawat dan Perawat Gigi di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan di
Tahun 2014 jumlah Bidan sebanyak 81 orang dengan rasio 107,9 per
100.000 penduduk. Jumlah perawat sebanyak 208 orang dengan rasio
sebesar 135,2 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk perawat gigi
sebanyak 12 orang dengan rasio 7,8 per 100.000 penduduk.
Di Tahun 2013 terdapat jumlah Bidan sebanyak 90 orang dengan
rasio 123 per 100.000 penduduk dan Jumlah perawat sebanyak 207 orang
dengan rasio 141 per 100.000 penduduk serta jumlah 13 orang perawat gigi
dengan rasio 9 per 1000.000 penduduk. Terjadi penurunan akibat
bertambahnya penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga
kesehatan.
13 79 102 1
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
86
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor 1464
Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik. 5.7
Distribusi Frekuensi Bidan, Perawat dan Perawat Gigi di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan di
Tahun 2014 jumlah Bidan sebanyak 81 orang dengan rasio 107,9 per
100.000 penduduk. Jumlah perawat sebanyak 208 orang dengan rasio
sebesar 135,2 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk perawat gigi
sebanyak 12 orang dengan rasio 7,8 per 100.000 penduduk.
Di Tahun 2013 terdapat jumlah Bidan sebanyak 90 orang dengan
rasio 123 per 100.000 penduduk dan Jumlah perawat sebanyak 207 orang
dengan rasio 141 per 100.000 penduduk serta jumlah 13 orang perawat gigi
dengan rasio 9 per 1000.000 penduduk. Terjadi penurunan akibat
bertambahnya penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga
kesehatan.
9 20 7 7 4 1 1310 13 28 15 8 5 6
114
1 1 2 1 1 0 1 3
Bidan Perawat Perawat Gigi
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
86
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor 1464
Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik. 5.7
Distribusi Frekuensi Bidan, Perawat dan Perawat Gigi di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan di
Tahun 2014 jumlah Bidan sebanyak 81 orang dengan rasio 107,9 per
100.000 penduduk. Jumlah perawat sebanyak 208 orang dengan rasio
sebesar 135,2 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk perawat gigi
sebanyak 12 orang dengan rasio 7,8 per 100.000 penduduk.
Di Tahun 2013 terdapat jumlah Bidan sebanyak 90 orang dengan
rasio 123 per 100.000 penduduk dan Jumlah perawat sebanyak 207 orang
dengan rasio 141 per 100.000 penduduk serta jumlah 13 orang perawat gigi
dengan rasio 9 per 1000.000 penduduk. Terjadi penurunan akibat
bertambahnya penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga
kesehatan.
81107,9114
208
135,2
3 12 7,8
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
87
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian terdiri atas Sarjana
Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian berdasarkan Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 tersediatenagakafarmasiansebanyak 29 orang denganrasio 18,9
per 100.000 penduduk, terjadi penambahan dibandingkan dari Tahun 2013
terdapat jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 21 orang dengan rasio 14
per 100.000.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien
Puskesmas
11
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
87
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian terdiri atas Sarjana
Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian berdasarkan Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 tersediatenagakafarmasiansebanyak 29 orang denganrasio 18,9
per 100.000 penduduk, terjadi penambahan dibandingkan dari Tahun 2013
terdapat jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 21 orang dengan rasio 14
per 100.000.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien
RSUD Rasio
18 18,9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
87
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian terdiri atas Sarjana
Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian berdasarkan Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 tersediatenagakafarmasiansebanyak 29 orang denganrasio 18,9
per 100.000 penduduk, terjadi penambahan dibandingkan dari Tahun 2013
terdapat jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 21 orang dengan rasio 14
per 100.000.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
88
Grafik. 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi menurut Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 terdapat jumlah tenaga Gizi sebanyak 13 orang dengan rasio
8,5 per 100.000 penduduk hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan dari
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Gizi sebanyak 15 orang dengan rasio
10 per 100.000. hal ini diakibatkan karena penambahan jumlah penduduk
yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga kesehatan tersebut.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan
Lingkungan di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik. 5.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
KesehatanLingkungandi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Puskesmas
7
0
Puskesmas
10
5
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
88
Grafik. 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi menurut Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 terdapat jumlah tenaga Gizi sebanyak 13 orang dengan rasio
8,5 per 100.000 penduduk hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan dari
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Gizi sebanyak 15 orang dengan rasio
10 per 100.000. hal ini diakibatkan karena penambahan jumlah penduduk
yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga kesehatan tersebut.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan
Lingkungan di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik. 5.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
KesehatanLingkungandi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
RSUD Jumlah Rasio
6
138,5
0 0 0
Nutrisionis Dietisien
RSUD Jumlah Rasio
8
18
9,1
2
73,9
Kesmas Kesling
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
88
Grafik. 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi menurut Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 terdapat jumlah tenaga Gizi sebanyak 13 orang dengan rasio
8,5 per 100.000 penduduk hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan dari
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Gizi sebanyak 15 orang dengan rasio
10 per 100.000. hal ini diakibatkan karena penambahan jumlah penduduk
yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga kesehatan tersebut.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan
Lingkungan di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik. 5.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
KesehatanLingkungandi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Rasio
0
Rasio
3,9
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
89
Dari grafik 5.10 dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 terdapat tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 18 orang dengan
rasio 9,1 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak
7 orang dengan rasio 3,9 per 100.000 penduduk. Di Tahun 2013 terdapat
jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 18 orang dengan rasio 12
per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan sebanyak
13 orang dengan rasio 5 per 100.000 penduduk.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi
terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian medis terdiri
atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis
kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan
perekam medis.
Grafik. 5.11
Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.11 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 tenaga teknisi medis dan fisioterapis sebanyak 51 orang
15
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
89
Dari grafik 5.10 dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 terdapat tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 18 orang dengan
rasio 9,1 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak
7 orang dengan rasio 3,9 per 100.000 penduduk. Di Tahun 2013 terdapat
jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 18 orang dengan rasio 12
per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan sebanyak
13 orang dengan rasio 5 per 100.000 penduduk.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi
terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian medis terdiri
atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis
kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan
perekam medis.
Grafik. 5.11
Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.11 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 tenaga teknisi medis dan fisioterapis sebanyak 51 orang
3 1
15
6
20
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
89
Dari grafik 5.10 dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2014 terdapat tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 18 orang dengan
rasio 9,1 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak
7 orang dengan rasio 3,9 per 100.000 penduduk. Di Tahun 2013 terdapat
jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 18 orang dengan rasio 12
per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan sebanyak
13 orang dengan rasio 5 per 100.000 penduduk.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi
terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian medis terdiri
atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis
kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan
perekam medis.
Grafik. 5.11
Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2014
Dari grafik 5.11 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2014 tenaga teknisi medis dan fisioterapis sebanyak 51 orang
32,7
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
90
sedangkan di Tahun2013 terdapat jumlah Fisioterapi sebanyak 1 orang
dengan rasio 1 per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Teknisi Medis
sebanyak 56 orang dengan rasio 38 per 100.000.
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen sumberdaya
yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya meningktkan derajat
kesehatan masyarakat seperti dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN. Pada Tahun 2014 Pembiayaan kesehatan Kabupaten Solok Selatan
sebesar untuk Dinas Kesehatan bersumber dari DAU/DAK, APBN sebesar
Rp. 47.342.386.332,- sedangkan di Tahun 2013 Kabupaten Solok Selatan
mendapatkan dana dari berbagai sumber pendanaan dan untuk beberapa
kegiatan dengan total sebesar Rp. 40.895.795.700,-, hal ini dapat dilihat
pada diagram berikut :
Diagram. 5.1
Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber Dana
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari diagram 5.1 diatas dapat dilihat bahwa sumber dana terbesar
untuk Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan bersumber dari DAU/DAK
Total Anggaran50%
47.342.386.332
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
90
sedangkan di Tahun2013 terdapat jumlah Fisioterapi sebanyak 1 orang
dengan rasio 1 per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Teknisi Medis
sebanyak 56 orang dengan rasio 38 per 100.000.
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen sumberdaya
yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya meningktkan derajat
kesehatan masyarakat seperti dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN. Pada Tahun 2014 Pembiayaan kesehatan Kabupaten Solok Selatan
sebesar untuk Dinas Kesehatan bersumber dari DAU/DAK, APBN sebesar
Rp. 47.342.386.332,- sedangkan di Tahun 2013 Kabupaten Solok Selatan
mendapatkan dana dari berbagai sumber pendanaan dan untuk beberapa
kegiatan dengan total sebesar Rp. 40.895.795.700,-, hal ini dapat dilihat
pada diagram berikut :
Diagram. 5.1
Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber Dana
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari diagram 5.1 diatas dapat dilihat bahwa sumber dana terbesar
untuk Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan bersumber dari DAU/DAK
Dana Alokasi Umum47%
44.867.266.332
TP BUK2%
1.750.000.000
BOK1%
725.120.000
Total Anggaran50%
47.342.386.332
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
90
sedangkan di Tahun2013 terdapat jumlah Fisioterapi sebanyak 1 orang
dengan rasio 1 per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Teknisi Medis
sebanyak 56 orang dengan rasio 38 per 100.000.
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen sumberdaya
yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya meningktkan derajat
kesehatan masyarakat seperti dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN. Pada Tahun 2014 Pembiayaan kesehatan Kabupaten Solok Selatan
sebesar untuk Dinas Kesehatan bersumber dari DAU/DAK, APBN sebesar
Rp. 47.342.386.332,- sedangkan di Tahun 2013 Kabupaten Solok Selatan
mendapatkan dana dari berbagai sumber pendanaan dan untuk beberapa
kegiatan dengan total sebesar Rp. 40.895.795.700,-, hal ini dapat dilihat
pada diagram berikut :
Diagram. 5.1
Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber Dana
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
Dari diagram 5.1 diatas dapat dilihat bahwa sumber dana terbesar
untuk Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan bersumber dari DAU/DAK
Dana Alokasi Umum47%
44.867.266.332
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
91
sebesar Rp. 44.867.266.332,-. Untuk persentase dari APBD Kab. Solok
Selatan sebesar 6,79%.
Sementara untuk RSUD Solok Selatan besar anggaran Rp.
32.623.915.052,- (DAU/DAK). Maka untuk keseluruhan total anggaran
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan sebesar Rp. 77.491.181.384,-
(DAU/DAK) atau sebesar 11,73% dari APBD Kab. Solok Selatan.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
92
BAB VIPENUTUP
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
diperlukan Data, Informasi, dan Indikator Kesehatan yang dikelola dalam
Sistem Informasi Kesehatan. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan ini
bertujuan menjamin ketersediaan, kualitas, dan akses terhadap Informasi
Kesehatan yang bernilai pengetahuan serta dapat dipertanggungjawabkan
selain itu dapat memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk
organisasi profesi dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, dan
mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dalam ruang
lingkup Sistem Kesehatan Nasional yang berdaya guna dan berhasil guna
terutama melalui penguatan kerja sama, koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang berkesinambungan.
Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan ini diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang seberapa jauh keadaan kesehatan
masyarakat yang telah dicapai dan merupakan salah satu publikasi data dan
informasi yang meliputi data capaian indikator kinerja kesehatan, Standar
Pelayanan Minimal dan Indikator MDG’s.
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
93
Tabel 6.1
Target Capaian Indikator Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014
No Indikator KinerjaCapaian
2013
Capaian
2014Target
I. SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Angka Kematian (Mortalitas)
1. Angka Kematian Neonatal 10,5 6,4 23 per 1.000
kelahiran
2. Angka Kematian Bayi 1,4 2,3 23 per 1.000
kelahiran
3. Angka Kematian Anak Balita 2,9 1,1 32 per 1.000
kelahiran
4. Angka Kematian Balita 0 3,4 32 per 1.000
kelahiran
5. Angka Kematian Ibu 252,7 188 132 per
100.00
kelahiran
B. Angka Kesakitan (Morbiditas)
1. Penemuan Kasus Baru BTA + 88,9% 64% 70/100.000
penduduk
2. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Penderita BTA +
81,3% 95,1% 88,5%
3. Angka Keberhasilan pengobatan BTA
+
91,2% 99% 88,5%
4. Pneumonia ditemukan dan ditangani Penemuan
6,4%
(100%
ditangani)
Penemuan
2,8%
(100%
ditangani)
95% ditangani
5. HIV/AIDS 1,3 per
100.000
penduduk
1,3 per
100.000
penduduk
<0,5 per
100.000
penduduk
6. Diare Ditemukan dan ditangani 26,4
(100
ditangani)
244
(100
ditangani)
214 per 1.000
penduduk
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
94
7. Kusta 0 2 5 / 100.000
penduduk
8. Penemuan AFP 0 0 ≥ 2 / 100.000
Penduduk
(usia < 15
tahun)
9. Penyakit yang dapat dicegah dengan
Imunisasi (PD3I) / Difteri, TN,
Campak dan Polio
0 0 -
10. Demam Berdarah Dengue (DBD) 60,4 12,4 51 / 100.000
penduduk
11. Malaria (API) 0,3 0,2 < 1 / 1.000
penduduk
12. Penanggulangan KLB < 24 jam < 24 jam < 24 jam
II. SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah - 13,8% Penduduk >
15 tahun
2. Pemeriksaan Obesitas - 0,42% Penduduk >
15 tahun
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan
Kanker Payudara
- 0,2% Perempuan 30
– 49 Tahun
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 97,4% 101,1% 100%
5. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 79,3% 82,2% 95%
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
75,4% 84,1% 90%
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas 72,8% 79,8% 90%
Imunisasi TT2+ pada Bumil 79,39 64,9% 90%
Imunisasi TT2+ pada WUS - 0,55% 90%
Ibu hamil mendapatkan Tablet FE 3 66,06% 87,7% 85%
Penanganan Komplikasi pada Bumil 100% 100% 80%
Penanganan Komplikasi pada
Neonatal
100% 100% 80%
Peserta KB Aktif 79,4% 122% 90%
Profil kesehatan kabupaten solok selatanTahun 2014
95
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
pada bayi
0,7% 0,9% -
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN
Lengkap)
94,2% 78,9% 90%
Pemberian Asi Ekslusif 66,7% 76,1% 75%
Pelayanan Kesehatan Bayi 53,4%. 84,2% 87%
Universal Child Imunization (UCI) 79,2%. 86,9% 90%
Pemberian Vitamin A pada Bayi 98,66% 88% 85%
Pemberian Vitamin A pada Balita 79,75% 93,2% 85%
Pelayanan Kesehatan Balita 99,8% 99,2%, 85%
Cakupan Balita ditimbang (D/S) 75,9% 76,18%, 92%
Perawatan Gizi Buruk 100% 100% 100%
Penjaringan Siswa SD 78,1% 86,6% -
Pelayanan Kesehatan Pada Usila 60,86% 57,3% -
B. Perilaku Hidup Masyarakat
1. Rumah Tangga ber-PHBS 43,4% 76,3% 75%
C. Keadaan Lingkungan
1. Rumah Sehat 58%. 60,2%. 81%
2. Penduduk dengan Akses Air Minum
Layak
61,4%. 74,2%, 64%
3. Penduduk dengan Akses Jamban
layak
62,1% 59,4%. 55%
4. Tempat pengolah Makanan yang
memenuhi syarat kesehatan
34,3% 61,7% 71%
5. Tempat-tempat Umum yang
memenuhi syarat kesehatan
36,1% 77,3% 81%
D. Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
1. Posyandu Mandiri 53,2% 50%
2. Desa Siaga Aktif 21,5% 46,8% 80%
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 3.346 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 308 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 77.100 76.000 153.100 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,0 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 45,8 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 55,8 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 101,4 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97,65 97,00 97,32 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 32.105,07 30.022,91 62.127,98 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 28.752,18 24.939,99 53.692,17 % Tabel 3
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
b. SMA/ SMK/ MA 28.752,18 24.939,99 53.692,17 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 1.684,10 3.812,19 5.496,29 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 2.495,53 5.909,66 8.405,19 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 1.406 1.251 2.657 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7 2 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 12 5 17 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 4 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 6 - 6 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 4 0 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 8 1 9 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 6 1 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 188 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 58 40 98 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 59,18 40,82 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 37,88 26,13 64,01 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 110 97 207 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 71,85 63,36 135,21 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 0,00 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 14,65 9,09 11,72 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 96,30 93,75 95,10 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 3,70 4,17 3,92 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 100,00 97,92 99,02 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 3,27 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 1,52 4,11 2,81 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 2 0 2 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1124 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 2 3 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,65 1,31 1,96 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,07 0,13 0,20 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 100,00 100,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 6,53 5,88 12,41 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,08 0,08 0,16 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Cakupan pengukuran tekanan darah 2,96 3,50 3,23 % Tabel 2435 Cakupan pemeriksaan obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2536 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0,20 % Tabel 2637 Cakupan pemeriksaan CBE 0,00 % Tabel 2638 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan KesehatanC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 101 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 82,16 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 84,12 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 79,78 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 79,78 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 64,91 % Tabel 3045 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 0,55 % Tabel 3146 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 87,67 % Tabel 3247 Penanganan komplikasi kebidanan 20,45 % Tabel 3348 Penanganan komplikasi Neonatal 12,80 13,32 13,05 % Tabel 3349 Peserta KB Baru 15,98 % Tabel 3650 Peserta KB Aktif 122,85 % Tabel 3651 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 3752 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,07 0,80 0,94 % Tabel 3753 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 3854 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 3855 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 80,93 71,89 76,15 % Tabel 3956 Pelayanan kesehatan bayi 107,47 106,00 106,77 % Tabel 4057 Desa/Kelurahan UCI 86,90 % Tabel 4158 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,22 92,41 92,82 % Tabel 4259 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 7,33 5,50 6,43 % Tabel 4260 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 92,39 96,83 94,60 % Tabel 43
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Bayi Mendapat Vitamin A 83,07 93,61 88,03 % Tabel 4462 Anak Balita Mendapat Vitamin A 94,39 96,72 95,56 % Tabel 4463 Baduta ditimbang 76,22 75,88 76,04 % Tabel 4564 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 4,96 4,22 4,55 % Tabel 4565 Pelayanan kesehatan anak balita 99,53 98,79 99,16 % Tabel 4666 Balita ditimbang (D/S) 76,30 76,11 76,18 % Tabel 4767 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 9,00 5,49 6,81 % Tabel 4768 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4869 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 87,66 85,49 86,61 %
Tabel 4970 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,10 Tabel 5071 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 62,80 sekolah Tabel 5172 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 67,68 sekolah Tabel 5173 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 25,02 25,40 25,20 % Tabel 5174 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 27,61 29,89 28,77 % Tabel 5175 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 27,61 29,89 28,77 % Tabel 5175 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 27,61 29,89 28,77 % Tabel 5176 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 61,12 54,70 57,27 % Tabel 5277 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 2039 Tabel 53b. Jumlah kunjungan rumah 1107 Tabel 53c. Penyebaran informasi 499 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 73,43 79,83 76,61 % Tabel 5479 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - 38,95 % Tabel 5580 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - 2,74 % Tabel 5581 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS - - 1,91 per 100.000 pasien keluar Tabel 5682 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS - - 1,94 per 100.000 pasien keluar Tabel 5683 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 23,52 % Tabel 5784 Bed Turn Over (BTO) di RS 28,57 Kali Tabel 5785 Turn of Interval (TOI) di RS 9,77 Hari Tabel 5786 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,31 Hari Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 60,20 % Tabel 5989 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 74,15 % Tabel 6090 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 95,45 % Tabel 6191 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 62,08 % Tabel 6292 Desa STBM 19,65 % Tabel 6393 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 77,29 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 61,71 % Tabel 65TPM tidak memenuhi syarat dibina 95,21 % Tabel 66TPM memenuhi syarat diuji petik 32,34 % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana KesehatanD.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 6895 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 8,00 Tabel 68120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling 12,00 Tabel 68Jumlah Puskesmas pembantu 49,00 Tabel 68
121 Jumlah Apotek 14,00 Tabel 68122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69124 Jumlah Posyandu 269,00 Posyandu Tabel 70125 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 70126 Rasio posyandu per 100 balita 1,76 per 100 balita Tabel 70127 UKBM
Poskesdes 36,00 Poskesdes Tabel 71Polindes 85,00 Polindes Tabel 71Posbindu - Posbindu Tabel 71Posmaldes - Posmaldes Tabel 71Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 126,00 Desa Tabel 72129 Persentase Desa Siaga 55,02 % Tabel 72
D.2 Tenaga Kesehatan130 Jumlah Dokter Spesialis 5,00 3,00 8,00 Orang Tabel 73
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
132 Jumlah Dokter Umum 11,00 28,00 39,00 Orang Tabel 73133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 30,70 per 100.000 penduduk Tabel 73134 Jumlah Dokter Gigi - 7,00 7,00 Orang Tabel 73135 Jumlah Bidan 81,00 Orang Tabel 74136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 106,58 per 100.000 penduduk Tabel 74137 Jumlah Perawat 34,00 174,00 208,00 Orang Tabel 74136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 135,86 per 100.000 penduduk Tabel 74138 Jumlah Perawat Gigi 2,00 10,00 12,00 Orang Tabel 74139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2,00 27,00 29,00 Orang Tabel 75141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 5,00 13,00 18,00 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Sanitasi 2,00 5,00 7,00 Orang Tabel 76140 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 11,00 13,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan145 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 82146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6,79 % Tabel 82146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6,79 % Tabel 82147 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KPGD 524,1 4 44 48 23769 6152 3,9 45,42 Sungai Pagu 596 11 62 73 29641 6622 4,5 49,73 Pauh Duo 632,99 4 26 30 15779 3739 4,2 24,94 Sangir 278,06 5 52 57 40340 10997 3,7 145,15 Sangir Jujuan 280,01 7 27 34 12082 2807 4,3 43,16 Sangir Batang Hari 348,1 4 37 41 13868 3587 3,9 39,87 Sangir Balai Janggo 686,94 4 21 25 17621 4286 4,1 25,78
3346,2 39 269 308 153100 38190 4 45,8JUMLAH
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
3346,2 39 269 308 153100 38190 4 45,8
Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten Solok Selatan - Dinkes Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 7924 7377 15301 107,42 5 - 9 8077 7436 15513 108,63 10 - 14 8291 7496 15787 110,64 15 - 19 7802 7347 15149 106,25 20 - 24 6088 6098 12186 99,86 25 - 29 5599 5652 11251 99,17 30 - 34 5752 5652 11404 101,8
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
7 30 - 34 5752 5652 11404 101,88 35 - 39 5477 5324 10801 102,99 40 - 44 4865 4819 9684 101,010 45 - 49 4283 4343 8626 98,611 50 - 54 3855 4016 7871 96,012 55 - 59 3304 3391 6695 97,413 60 - 64 2295 2290 4585 100,214 65 - 69 1377 1547 2924 89,015 70 - 74 1010 1368 2378 73,816 75+ 1101 1844 2945 59,7
77100 76000 153100 101,4
56,3 55,3 55,8
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Solok Selatan
JUMLAHANGKA BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 49.318 48.934 98.252
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 48.159 47.464 95.623 97,65 97,00 97,32
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 23.179 23.623 46.803 47,00 48,28 47,64b. SD/MI 41.704 41.169 82.873 84,56 84,13 84,35c. SMP/ MTs 32.105 30.023 62.128 65,10 61,35 63,23d. SMA/ MAe. SEKOLAH MENENGAH KEJURUANf. DIPLOMA I/DIPLOMA IIg. AKADEMI/DIPLOMA IIIh. UNIVERSITAS/DIPLOMA IVi. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
54,65
5.496 3,41 7,79 5,59
8.405 5,06 12,08 8,55
3.812
2.496 5.910
53.692 58,30 50,97
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Solok Selatan
28.752 24.940
1.684
TABEL 4
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 215 0 215 213 0 213 428 0 4282 Sungai Pagu Muara Labuh 235 2 237 234 0 234 469 2 4713 Pauh Duo Pakan Selasa 144 1 145 133 0 133 277 1 2784 Sangir Lubuk Gadang 375 2 377 339 1 340 714 3 7175 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 2 136 101 0 101 235 2 2376 Sangir Batang Hari Abai 133 0 133 112 0 112 245 0 2457 Sangir Balai Janggo Mercu 90 0 90 71 1 72 161 1 162
NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
7 Sangir Balai Janggo Mercu 90 0 90 71 1 72 161 1 1628 Talunan 80 3 83 48 0 48 128 3 131
1.406 10 1416 1251 2 1253 2657 12 26697,1 1,6 4,5
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kab. Solok Selatan
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAHANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KPGD Pakan Rabaa 1 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 23 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 14 Sangir Lubuk Gadang 3 2 0 2 3 0 1 1 6 2 1 35 Sangir Jujuan Bidar Alam 4 1 1 2 0 0 0 0 4 1 1 26 Sangir Batang Hari Abai 2 0 1 1 0 0 0 0 2 0 1 17 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
12 6 2 8 5 0 1 1 17 6 3 98,5 4,3 1,4 5,7 4,0 0,0 0,8 0,8 6,4 2,3 1,1 3,4
PUSKESMAS
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYINEONATAL
LAKI - LAKIKECAMATANANAK
BALITA NEONATALANAKBALITA
JUMLAH
PEREMPUANNO LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BALITA
JUMLAH KEMATIAN
ANAKBALITA BALITANEONATAL BAYI
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kab. Solok Selatan
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
< 20tahun
20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KPGD Pakan Rabaa 428 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 12 Sungai Pagu Muara Labuh 469 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 13 Pauh Duo Pakan Selasa 277 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 14 Sangir Lubuk Gadang 714 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 15 Sangir Jujuan Bidar Alam 235 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 245 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 161 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 18 0 Talunan 128 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.657 0 2 0 2 0 2 0 2 0 1 0 1 0 5 0 5ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 188
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kab. Solok Selatan
KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 KPGD Pakan Rabaa 11923 11846 23769 8 57,1 6 42,9 14 18 62,1 11 37,9 29 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 14376 15265 29641 7 53,8 6 46,2 13 17 63,0 10 37,0 27 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 7840 7939 15779 0 0,0 4 100,0 4 7 63,6 4 36,4 11 0 04 Sangir Lubuk Gadang 20450 19890 40340 5 50 5 50 10 10 37,037 17 62,963 27 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 6077 6005 12082 4 40 6 60 10 10 58,8 7 41,2 17 0 06 Abai Abai 7002 6866 13868 10 71,4 4 28,6 14 16 69,6 7 30,4 23 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 5471 4750 10221 2 40 3 60 5 5 50,0 5 50,0 10 0 08 0 Talunan 3961 3439 7400 1 25 3 75 4 3 50,0 3 50,0 6 0 09 RSUD 0 0 0 21 87,5 3 12,5 24 24 0 33 0 57 0 0
77100 76000 153100 58 59,2 40 40,8 98 110 53,1 97 46,9 207 0 0
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
JUMLAH
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK0-14 TAHUNNO KECAMATAN
77100 76000 153100 58 59,2 40 40,8 98 110 53,1 97 46,9 207 0 0
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 37,9 26,1 64,0
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 71,8 63,4 135,2
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 153100
JUMLAH
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 84 45 129 8 6 14 9,5 13,3 10,9
2 Sungai Pagu Muara Labuh 33 30 63 7 6 13 21,2 20,0 20,6
3 Pauh Duo Pakan Selasa 23 54 77 0 4 4 0 7,4 5,2
4 Sangir Lubuk Gadang 81 82 163 5 5 10 6,2 6,1 6,1
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 22 32 54 4 6 10 18,2 18,8 18,5
6 Abai Abai 60 50 110 10 4 14 16,7 8,0 12,7
7 Sangir Balai Janggo Mercu 10 23 33 2 3 5 20 13,0 15,2
8 0 Talunan 29 70 99 1 3 4 3,4 4,3 4,0
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK
8 0 Talunan 29 70 99 1 3 4 3,4 4,3 4,0
RSUD 54 54 108 21 3 24 38,9 5,6 22,2
396 440 836 58 40 98 14,6 9,1 11,7
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH
TABEL 9
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 KPGD Pakan Rabaa 8 7 15 7 87,5 7 100 14 93,3 1 12,5 0 0 1 6,7 100 100 100 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 7 7 14 7 100 6 85,7 13 92,9 0 0 1 14,3 1 7,1 100 100 100 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 3 3 6 3 100 3 100 6 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 14 Sangir Lubuk Gadang 9 8 17 8 88,889 6 75 14 82,4 1 11,1 1 12,5 2 11,8 100 87,5 94,1 0 0 15 Sangir Jujuan Bidar Alam 3 3 6 3 100 3 100 6 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 16 Abai Abai 4 4 8 4 100 4 100 8 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 17 Sangir Balai Janggo Mercu 2 2 4 2 100 2 100 4 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 18 0 Talunan 1 1 2 1 100 1 100 2 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
RSUD 17 13 30 17 100 13 100 30 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 054 48 102 52 96,296 45 93,8 97 95,1 2 3,7 2 4,2 4 3,9 100 97,9 99 0 0 5
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 3,3
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKeterangan:
JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Keterangan:Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KPGD Pakan Rabaa 1221 1213 2434 122 121 243 2 1,6 1 0,8 3 1,2
2 Sungai Pagu Muara Labuh 1472 1563 3035 147 156 304 0 0 11 7 11 3,6
3 Pauh Duo Pakan Selasa 803 813 1616 80 81 162 0 0 0 0 0 0
4 Sangir Lubuk Gadang 2094 2037 4131 209 204 413 0 0 2 1 2 0,5
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 622 615 1237 62 62 124 8 12,9 9 14,6 17 13,7
6 Sangir Batang Hari Abai 717 703 1420 72 70 142 0 0 6 8,5 6 4,2
7 Sangir Balai Janggo Mercu 560 486 1046 56 49 105 1 1,8 1 2,1 2 1,9
PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + PJUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN
7 Sangir Balai Janggo Mercu 560 486 1046 56 49 105 1 1,8 1 2,1 2 1,9
8 0 Talunan 406 352 758 41 35 76 1 2,5 2 5,7 3 4,0
7895 7782 15677 790 778 1568 12 1,5 32 4,1 44 2,8
Sumber : Seksi Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 11
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 100 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 12
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 PMI RSUD 47 12 59 47 100 12 100 59 100 0 0 0 0 0
47 12 59 47 100 12 100 59 100 0 0 0 0 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIVL P
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
JUMLAH
%170
0
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
DONOR DARAH
POSITIF HIV
L + P
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KPGD Pakan Rabaa 11923 11846 23769 255 254 509 288 112,87 271 106,9 559 109,92 Sungai Pagu Muara Labuh 14376 15265 29641 308 327 634 217 70,536 261 79,897 478 75,3573 Pauh Duo Pakan Selasa 7840 7939 15779 168 170 338 81 48,279 79 46,499 160 47,3834 Sangir Lubuk Gadang 20450 19890 40340 438 426 863 780 178,23 647 152 1427 165,35 Sangir Jujuan Bidar Alam 6077 6005 12082 130 129 259 156 119,96 145 112,83 301 116,426 Abai Abai 7002 6866 13868 150 147 297 197 131,47 198 134,76 395 133,1
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
P L + PLNO
6 Abai Abai 7002 6866 13868 150 147 297 197 131,47 198 134,76 395 133,17 Sangir Balai Janggo Mercu 5471 4750 10221 117 102 219 113 96,516 110 108,21 223 101,958 0 Talunan 3961 3439 7400 85 74 158 96 113,25 99 134,52 195 123,14
77100 76000 153100 1649,9 1626,4 3276,3 1928 116,85 1810 111,29 3738 114,09ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 Abai Abai 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
7 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 2 1 2 3
PROPORSI JENIS KELAMIN 0 100 50 50 33,3 66,7
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,7 1,3 2
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 15
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 1 1 0 0 0 06 Abai Abai 1 0 1 0 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
7 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 0 0 0 0ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 1 1 0 1 16 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 1 0 1 1 0 17 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 2 1 2 3ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,1 0,2
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,1 0,2
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 0 0 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 100 1 1006 Abai Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 100 1 100 1 1 2 1 100 1 100 2 100
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PB
JUMLAH
PENDERITA MBNO KECAMATAN L + PRFT MB
L PL P
TABEL 18
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 51 KPGD Pakan Rabaa - 02 Sungai Pagu Muara Labuh - 03 Pauh Duo Pakan Selasa - 04 Sangir Lubuk Gadang - 05 Sangir Jujuan Bidar Alam - 06 Sangir Batang Hari Abai - 0
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
6 Sangir Batang Hari Abai - 07 Sangir Balai Janggo Mercu - 08 0 Talunan - 0
46601 0AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:46.601
JUMLAH
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Abai Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUSNO KECAMATAN
MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL
PERTUSIS
8 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 20
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Abai Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 3 1 4 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 5 7 12 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 2 1 3 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Abai Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 9 19 0 0 0 0 0 0INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 6,5 5,9 12,4
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 22
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sangir Lubuk Gadang 82 69 151 82 67 149 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 42 29 71 42 29 71 8 19 9 31 17 23,9 0 0 0 0 0 0
6 Abai Abai 9 3 12 9 3 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Sangir Balai Janggo Mercu 2 1 3 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Talunan 23 17 40 23 17 40 5 21,7 3 17,6 8 20 0 0 0 0 0 0
159 119 278 159 117 276 13 8,2 12 10,3 25 9,1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 153100
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
JUMLAH
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 153100
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,1 0,1 0,2
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 06 Abai Abai 0 0 0 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0
JUMLAH
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa - - 0 156 0 175 0 331 02 Sungai Pagu Muara Labuh - - 0 225 0 324 0 549 03 Pauh Duo Pakan Selasa - - 0 130 0 145 0 275 04 Sangir Lubuk Gadang - - 0 463 0 431 0 894 05 Sangir Jujuan Bidar Alam - - 0 174 0 293 0 467 06 Abai Abai - - 0 157 0 212 0 369 07 Sangir Balai Janggo Mercu - - 0 155 0 135 0 290 08 0 Talunan - - 0 104 0 162 0 266 0
52808 53691 106499 1564 3,0 1877 3,5 3441 3,2
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa - - - 23 0 14 0 37 02 Sungai Pagu Muara Labuh - - - 36 0 47 0 83 03 Pauh Duo Pakan Selasa - - - 12 0 19 0 31 04 Sangir Lubuk Gadang - - - 61 0 53 0 114 05 Sangir Jujuan Bidar Alam - - - 34 0 28 0 62 06 Abai Abai - - - 21 0 18 0 39 07 Sangir Balai Janggo Mercu - - - 16 0 22 0 38 08 0 Talunan - - - 23 0 25 0 48 0
0 0 0 226 0 226 0 452 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KPGD Pakan Rabaa - 20 - 0 -2 Sungai Pagu Muara Labuh - 0 - 0 -3 Pauh Duo Pakan Selasa - 0 - 0 -4 Sangir Lubuk Gadang - 21 - 0 -5 Sangir Jujuan Bidar Alam - 0 - 0 -6 Abai Abai - 0 - 0 -
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
6 Abai Abai - 0 - 0 -7 Sangir Balai Janggo Mercu - 0 - 0 -8 0 Talunan - 0 - 0 -
20138 41 0,2 0 0
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok SelatanKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
JUMLAH
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28HARI
1-11BLN
1-4THN
5-9THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 Keracunan Makanan 1 2 11/03/2014 11/03/2014 11/03/2014 4 11 15 0 0 0 0 1 1 11 2 0 0 0 0 0 0 76 102 178 5,3 10,8 8,4 0 0 0
30/11/2014 30/11/2014 30/11/2014 5 9 14 0 0 0 1 3 5 3 2 0 0 0 0 0 0 0 34 67 101 14,7 13,4 13,9 0 0 0
2 Rabies 1 1 12/06/2014 12/06/2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 14 18 32 7,1 0 3,1 100 0 100
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
KELOMPOK UMUR PENDERITAJUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
2014
NO JENIS KEJADIANLUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
JUMLAHKEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
TABEL 28
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 1 1 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 2 2 1006 Abai Abai 0 0 0
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
6 Abai Abai 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 08 0 Talunan 0 0 0
3 3 100
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KPGD Pakan Rabaa 524 520 99,2 445 84,9 476 424 89,1 381 80,0 381 80,02 Sungai Pagu Muara Labuh 653 641 98,2 587 89,9 594 514 86,5 473 79,6 473 79,63 Pauh Duo Pakan Selasa 348 338 97,1 289 83,0 316 219 69,3 225 71,2 225 71,24 Sangir Lubuk Gadang 889 897 100,9 738 83,0 808 725 89,7 689 85,3 689 85,35 Sangir Jujuan Bidar Alam 266 317 119,2 195 73,3 242 184 76,0 222 91,7 222 91,76 Abai Abai 306 299 97,7 215 70,3 278 218 78,4 190 68,3 190 68,37 Sangir Balai Janggo Mercu 225 243 108,0 171 76,0 205 153 74,6 126 61,5 126 61,58 0 Talunan 163 157 96,3 132 81,0 148 143 96,6 141 95,3 141 95,3
IBU NIFASMENDAPAT VIT AJUMLAH K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFAS
3.374 3.412 101,1 2.772 82,2 3.067 2.580 84,1 2.447 79,8 2.447 79,8
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KPGD Pakan Rabaa 524 291 55,5 265 50,6 24 4,6 0 0 6 1,15 295 56,32 Sungai Pagu Muara Labuh 653 352 53,9 282 43,2 213 32,6 168 25,7 182 27,87 845 129,43 Pauh Duo Pakan Selasa 348 77 22,1 71 20,4 31 8,9 19 5,5 9 2,59 130 37,44 Sangir Lubuk Gadang 889 123 13,8 126 14,2 108 12,1 61 6,9 45 5,06 340 38,25 Sangir Jujuan Bidar Alam 266 42 15,8 60 22,6 12 4,5 2 0,8 0 0,00 74 27,86 Abai Abai 306 243 79,4 195 63,7 0 0 0 0 2 0,65 197 64,47 Sangir Balai Janggo Mercu 225 148 65,8 111 49,3 15 6,7 11 4,9 9 4,00 146 64,98 0 Talunan 163 139 85,3 109 66,9 28 17,2 17 10,4 9 5,52 163 100,0
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA) 3374 1415 41,9 1219 36,1 431 12,8 278 8,2 262 7,77 2190 64,9
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KPGD Pakan Rabaa 6391 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 7970 28 0,35 23 0,29 23 0,29 16 0,20 21 0,26 83 1,043 Pauh Duo Pakan Selasa 4243 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,004 Sangir Lubuk Gadang 10847 60 0,55 2 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 0,025 Sangir Jujuan Bidar Alam 3249 35 1,08 7 0,22 6 0,18 2 0,06 2 0,06 17 0,526 Abai Abai 3729 15 0,40 15 0,40 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15 0,407 Sangir Balai Janggo Mercu 2748 1 0,04 1 0,04 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,048 0 Talunan 1990 49 2,46 57 2,86 16 0,80 37 1,86 0 0,00 110 5,53
41167 188 0,46 105 0,26 45 0,11 55 0,13 23 0,06 228 0,55
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH 41167 188 0,46 105 0,26 45 0,11 55 0,13 23 0,06 228 0,55
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 524 508 96,9 467 89,12 Sungai Pagu Muara Labuh 653 626 95,9 562 86,13 Pauh Duo Pakan Selasa 348 343 98,6 328 94,34 Sangir Lubuk Gadang 889 889 100 713 80,25 Sangir Jujuan Bidar Alam 266 266 100 260 97,76 Abai Abai 306 306 100 270 88,27 Sangir Balai Janggo Mercu 225 182 80,9 221 98,28 0 Talunan 163 163 100 137 84,0
3374 3283 97,3 2958 87,7
KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS
JUMLAH 3374 3283 97,3 2958 87,7
Sumber : Seksi Gizi Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 33
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 KPGD Pakan Rabaa 524 105 15 14,3 215 213 428 32 32 64 4 12,403 4 12,5 8 12,52 Sungai Pagu Muara Labuh 653 131 17 13,0 235 234 469 35 35 70 3 8,5 5 14,2 8 11,43 Pauh Duo Pakan Selasa 348 70 23 33,0 144 133 277 22 20 42 2 9,3 3 15,0 5 12,04 Sangir Lubuk Gadang 889 178 20 11,2 375 339 714 56 51 107 2 3,6 2 3,9 4 3,75 Sangir Jujuan Bidar Alam 266 53 10 18,8 134 101 235 20 15 35 7 34,8 3 19,802 10 28,46 Abai Abai 306 61 15 24,5 133 112 245 20 17 37 4 20,1 2 11,905 6 16,37 Sangir Balai Janggo Mercu 225 45 12 26,7 90 71 161 14 11 24 1 7,4 4 37,6 5 20,78 0 Talunan 163 33 26 79,8 80 48 128 12 7 19 4 33,3 2 27,8 6 31,3
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMILDENGAN
KOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
8 0 Talunan 163 33 26 79,8 80 48 128 12 7 19 4 33,3 2 27,8 6 31,3
3374 675 138 20,5 1406 1251 2657 211 188 399 27 12,802 25 13,3 52 13,0
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 34
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAINNYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KPGD Pakan Rabaa 339 8,8 26 0,7 74 1,9 757 19,6 1196 30,9 494 12,8 1316 34,0 866 22,4 0 0 0 0 2676 69,1 3872 1002 Sungai Pagu Muara Labuh 482 9,3 13 0,2 430 8,3 1191 22,9 2116 40,7 278 5,3 1241 23,9 1568 30,1 0 0 0 0 3087 59,3 5203 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 172 6,1 56 2,0 27 1,0 369 13,0 624 22,0 151 5,3 1511 53,2 552 19,5 0 0 0 0 2214 78,0 2838 1004 Sangir Lubuk Gadang 335 2,5 28 0,2 73 0,5 1839 13,6 2275 16,9 792 5,9 5199 38,6 5218 38,7 0 0 0 0 11209 83,1 13484 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 1,2 16 0,7 27 1,3 113 5,2 182 8,4 63 2,9 1658 76,8 257 11,9 0 0 0 0 1978 91,6 2160 1006 Abai Abai 23 0,9 12 0,5 21 0,8 437 17,2 493 19,4 16 0,6 1859 73,2 170 6,7 0 0 0 0 2045 80,6 2538 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 58 3,1 45 2,4 18 1,0 496 26,2 617 32,6 44 2,3 1062 56,2 167 8,8 0 0 0 0 1273 67,4 1890 1008 0 Talunan 58 3,1 44 2,3 17 0,9 497 26,3 616 32,6 45 2,4 1063 56,2 167 8,8 0 0 0 0 1275 67,4 1891 100
1493 4,4 240 0,7 687 2,0 5699 16,8 8119 24,0 1883 5,6 14909 44,0 8965 26,5 0 0 0 0 25757 76,0 33876 100
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok SelatanKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
JUMLAH
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KPGD Pakan Rabaa 59 10,8 0 0 0 0 123 22,5 182 33,3 65 11,9 203 37,2 96 17,6 0 0 0 0 364 66,7 546 1002 Sungai Pagu Muara Labuh 60 5,1 0 0 0 0 254 21,4 314 26,5 122 10,3 178 15,0 572 48,2 0 0 0 0 872 73,5 1186 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 1 0,5 0 0 0 0 43 20,6 44 21,1 13 6,2 67 32,1 85 40,7 0 0 0 0 165 78,9 209 1004 Sangir Lubuk Gadang 43 2,4 0 0 0 0 30 1,7 73 4,0 93 5,1 1197 66,0 452 24,9 0 0 0 0 1742 96,0 1815 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 2 2,5 0 0 0 0 11 13,9 13 16,5 3 3,8 50 63,3 13 16,5 0 0 0 0 66 83,5 79 1006 Abai Abai 7 6,9 0 0 0 0 52 51,5 59 58,4 0 0,0 40 39,6 2 2,0 0 0 0 0 42 41,6 101 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 14 4,7 0 0 0 0 63 21,4 77 26,1 20 6,8 115 39,0 83 28,1 0 0 0 0 218 73,9 295 1008 0 Talunan 2 1,1 0 0 0 0 7 4,0 9 5,1 6 3,4 95 54,0 66 37,5 0 0 0 0 167 94,9 176 100
188 4,3 0 0 0 0 583 13,2 771 17,5 322 7,3 1945 44,1 1369 31,1 0 0 0 0 3636 82,5 4407 100
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok SelatanKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
JUMLAH
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 4282 546 12,8 3872 90,42 Sungai Pagu Muara Labuh 5340 1186 22,2 5203 97,43 Pauh Duo Pakan Selasa 2834 209 7,4 2838 100,14 Sangir Lubuk Gadang 7268 1815 25,0 13484 185,55 Sangir Jujuan Bidar Alam 2177 79 3,6 2160 99,26 Abai Abai 2499 101 4,0 2538 101,67 Sangir Balai Janggo Mercu 1841 295 16,0 1890 102,78 0 Talunan 1333 176 13,2 1891 141,9
27574 4407 16,0 33876 122,9
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH 27574 4407 16,0 33876 122,9
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 37
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 215 213 428 215 100 213 100 428 100 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 235 234 469 235 100 234 100 469 100 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 144 133 277 144 100 133 100 277 100 1 0,7 0 0 1 0,44 Sangir Lubuk Gadang 375 339 714 375 100 339 100 714 100 7 1,9 6 1,8 13 1,85 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 101 235 134 100 101 100 235 100 5 3,7 1 1,0 6 2,66 Abai Abai 133 112 245 133 100 112 100 245 100 1 0,8 1 0,9 2 0,87 Sangir Balai Janggo Mercu 90 71 161 90 100 71 100 161 100 1 1,1 1 1,4 2 1,28 0 Talunan 80 48 128 80 100 48 100 128 100 0 0 1 2,1 1 0,8
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
8 0 Talunan 80 48 128 80 100 48 100 128 100 0 0 1 2,1 1 0,8
1406 1251 2657 1406 100 1251 100 2657 100 15 1,1 10 0,8 25 0,9
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 215 213 428 215 100 213 100 428 100 215 100 213 100 428 1002 Sungai Pagu Muara Labuh 235 234 469 235 100 234 100 469 100 235 100 234 100 469 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 144 133 277 144 100 133 100 277 100 144 100 133 100 277 1004 Sangir Lubuk Gadang 375 339 714 375 100 339 100 714 100 375 100 339 100 714 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 101 235 134 100 101 100 235 100 134 100 101 100 235 1006 Abai Abai 133 112 245 133 100 112 100 245 100 133 100 112 100 245 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 90 71 161 90 100 71 100 161 100 90 100 71 100 161 1008 0 Talunan 80 48 128 80 100 48 100 128 100 80 100 48 100 128 100
JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
JUMLAH
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
8 0 Talunan 80 48 128 80 100 48 100 128 100 80 100 48 100 128 100
1406 1251 2657 1406 100 1251 100 2657 100 1406 100 1251 100 2657 100
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 39
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 220 230 450 191 86,8 188 81,7 379 84,22 Sungai Pagu Muara Labuh 105 110 215 69 65,7 69 62,7 138 64,23 Pauh Duo Pakan Selasa 168 180 348 120 71,4 120 66,7 240 69,04 Sangir Lubuk Gadang 250 335 585 225 90,0 226 67,5 451 77,15 Sangir Jujuan Bidar Alam 142 155 297 89 62,7 89 57,4 178 59,96 Abai Abai 120 142 262 107 89,2 108 76,1 215 82,1
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMASL P
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 142 155 297 89 62,7 89 57,4 178 59,96 Abai Abai 120 142 262 107 89,2 108 76,1 215 82,17 Sangir Balai Janggo Mercu 65 65 130 55 84,6 55 84,6 110 84,68 0 Talunan 110 110 220 99 90,0 99 90,0 198 90,0
1180 1327 2507 955 80,9 954 71,9 1909 76,1
Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 215 213 428 293 136,3 267 125,4 560 130,82 Sungai Pagu Muara Labuh 235 234 469 398 169,4 311 132,9 709 151,23 Pauh Duo Pakan Selasa 144 133 277 62 43,1 77 57,9 139 50,24 Sangir Lubuk Gadang 375 339 714 324 86,4 296 87,3 620 86,85 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 101 235 146 109,0 129 127,7 275 117,06 Abai Abai 133 112 245 81 60,9 74 66,1 155 63,37 Sangir Balai Janggo Mercu 90 71 161 140 155,6 114 160,6 254 157,88 0 Talunan 80 48 128 67 83,8 58 120,8 125 97,7
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
8 0 Talunan 80 48 128 67 83,8 58 120,8 125 97,7
1406 1251 2657 1511 107,5 1326 106,0 2837 106,8
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 41
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 41 38 92,72 Sungai Pagu Muara Labuh 40 38 95,03 Pauh Duo Pakan Selasa 24 19 79,24 Sangir Lubuk Gadang 40 33 82,55 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 23 88,56 Abai Abai 37 31 83,87 Sangir Balai Janggo Mercu 11 8 72,78 0 Talunan 10 9 90
229 199 86,9JUMLAH
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI
229 199 86,9
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KPGD Pakan Rabaa 262 261 523 307 117,2 280 107,3 587 112,2 282 107,6 272 104,2 554 105,9 238 90,8 245 93,9 483 92,4 22,5 12,5 17,72 Sungai Pagu Muara Labuh 316 336 652 338 107,0 351 104,5 689 105,7 329 104,1 347 103,3 676 103,7 296 93,7 309 92,0 605 92,8 12,4 12,0 12,23 Pauh Duo Pakan Selasa 172 175 347 167 97,1 153 87,4 320 92,2 148 86,0 167 95,4 315 90,8 157 91,3 153 87,4 310 89,3 6,0 0 3,14 Sangir Lubuk Gadang 450 438 888 420 93,3 379 86,5 799 90,0 418 92,9 381 87,0 799 90,0 392 87,1 407 92,9 799 90,0 6,7 -7,4 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 132 266 110 82,1 123 93,2 233 87,6 125 93,3 112 84,8 237 89,1 136 101,5 102 77,3 238 89,5 -23,6 17,1 -2,16 Abai Abai 154 151 305 164 106,5 184 121,9 348 114,1 160 103,9 151 100,0 311 102,0 177 114,9 153 101,3 330 108,2 -7,9 16,8 5,27 Sangir Balai Janggo Mercu 120 105 225 102 85,0 99 94,3 201 89,3 101 84,2 108 102,9 209 92,9 106 88,3 96 91,4 202 89,8 -3,9 3,0 -0,58 0 Talunan 87 76 163 97 111,5 68 89,5 165 101,2 98 112,6 70 92,1 168 103,1 78 89,7 82 107,9 160 98,2 19,6 -20,6 3,0
1695 1674 3369 1705 100,6 1637 97,8 3342 99,2 1661 98,0 1608 96,1 3269 97,0 1580 93,2 1547 92,4 3127 92,8 7,3 5,5 6,4
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYIL P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KPGD Pakan Rabaa 262 261 523 258 98,5 229 87,7 487 93,1 274 104,6 240 92,0 514 98,3 245 93,5 216 82,8 461 88,12 Sungai Pagu Muara Labuh 316 336 652 286 90,5 342 101,8 628 96,3 329 104,1 344 102,4 673 103,2 301 95,3 320 95,2 621 95,23 Pauh Duo Pakan Selasa 172 175 347 162 94,2 160 91,4 322 92,8 149 86,6 168 96,0 317 91,4 157 91,3 155 88,6 312 89,94 Sangir Lubuk Gadang 450 438 888 393 87,3 444 101,4 837 94,3 417 92,7 396 90,4 813 91,6 409 90,9 385 87,9 794 89,45 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 132 266 133 99,3 109 82,6 242 91,0 137 102,2 105 79,5 242 91,0 124 92,5 110 83,3 234 88,06 Abai Abai 154 151 305 152 98,7 159 105,3 311 102,0 159 103,2 165 109,3 324 106,2 151 98,1 261 172,8 412 135,17 Sangir Balai Janggo Mercu 120 105 225 114 95,0 101 96,2 215 95,6 101 84,2 101 96,2 202 89,8 103 85,8 99 94,3 202 89,88 0 Talunan 87 76 163 80 92,0 81 106,6 161 98,8 86 98,9 72 94,7 158 96,9 76 87,4 75 98,7 151 92,6
1695 1674 3369 1578 93,1 1625 97,1 3203 95,1 1652 97,5 1591 95,0 3243 96,3 1566 92,4 1621 96,8 3187 94,6
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes. Kab. Solok Selatan
P L + PL P L + P L L P L + P
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 KPGD Pakan Rabaa 215 213 428 188 87 189 89 377 88 955 956 1911 876 92 872 91 1748 91 1170 1169 2339 1064 91 1061 91 2125 912 Sungai Pagu Muara Labuh 235 234 469 180 77 180 77 360 77 1191 1192 2383 1118 94 1300 109 2418 101 1426 1426 2852 1298 91 1480 104 2778 973 Pauh Duo Pakan Selasa 144 133 277 135 94 135 102 270 97 634 635 1269 606 96 600 94 1206 95 778 768 1546 741 95 735 96 1476 954 Sangir Lubuk Gadang 375 339 714 295 79 295 87 590 83 1621 1622 3243 1582 98 1575 97 3157 97 1996 1961 3957 1877 94 1870 95 3747 955 Sangir Jujuan Bidar Alam 134 101 235 88 66 88 87 176 75 485 486 971 445 92 446 92 891 92 619 587 1206 533 86 534 91 1067 886 Abai Abai 133 112 245 101 76 101 90 202 82 557 558 1115 480 86 470 84 950 85 690 670 1360 581 84 571 85 1152 857 Sangir Balai JanggoMercu 90 71 161 101 112 104 146 205 127 411 411 822 402 98 395 96 797 97 501 482 983 503 100 499 104 1002 1028 0 Talunan 80 48 128 80 100 79 165 159 124 297 298 595 297 100 298 100 595 100 377 346 723 300 80 300 87 600 83
1406 1251 2657 1168 83 1171 94 2339 88 6151 6158 12309 5806 94 5956 97 11762 96 7557 7409 14966 6897 91 7050 95 13947 93,2
Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
JUMLAHJUMLAH
JUMLAH
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYIL + PP
MENDAPAT VIT ALL PL + P PL
MENDAPAT VIT A
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 KPGD Pakan Rabaa 473 555 1.028 351 411 762 74,2 74,1 74,1 18 5,1 17 4,1 35 4,62 Sungai Pagu Muara Labuh 589 672 1.261 440 503 943 74,7 75 74,8 17 3,9 18 3,6 35 3,73 Pauh Duo Pakan Selasa 302 381 683 217 274 491 71,9 72 71,9 7 3,2 7 2,6 14 2,94 Sangir Lubuk Gadang 832 908 1.740 711 776 1.487 85,5 85 85,5 30 4,2 30 3,9 60 4,05 Sangir Jujuan Bidar Alam 224 299 523 155 208 363 69,2 70 69,4 19 12,3 19 9,1 38 10,56 Abai Abai 248 335 583 181 245 426 73,0 73 73,1 7 3,9 8 3,3 15 3,57 Sangir Balai Janggo Mercu 192 252 444 127 167 294 66,1 66 66,2 9 7,1 9 5,4 18 6,18 0 Talunan 130 193 323 97 144 241 74,6 75 74,6 6 6,2 7 4,9 13 5,4
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGMJUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
8 0 Talunan 130 193 323 97 144 241 74,6 75 74,6 6 6,2 7 4,9 13 5,4
2.990 3.595 6.585 2.279 2.728 5.007 76,2 76 76,0 113 5,0 115 4,2 228 4,6
Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 959 952 1911 137 14,3 119 12,5 256 13,42 Sungai Pagu Muara Labuh 1156 1227 2383 964 83,4 1505 122,7 2469 103,63 Pauh Duo Pakan Selasa 630 638 1268 2188 347,3 1529 239,7 3717 293,14 Sangir Lubuk Gadang 1644 1599 3243 708 43,1 705 44,1 1413 43,65 Sangir Jujuan Bidar Alam 489 483 972 530 108,4 441 91,3 971 99,96 Abai Abai 563 552 1115 536 95,2 581 105,3 1117 100,27 Sangir Balai Janggo Mercu 440 382 822 461 104,8 410 107,3 871 106,08 0 Talunan 318 276 594 646 203,1 745 269,9 1391 234,2
JUMLAH
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
6199 6109 12308 6170 99,5 6035 98,8 12205 99,2
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes. Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 KPGD Pakan Rabaa 1159 1255 2414 858 930 1788 74,029 74,104 74,068 61 7,1 62 6,7 123 6,92 Sungai Pagu Muara Labuh 1115 1880 2995 834 1406 2240 74,798 74,787 74,791 92 11,0 93 6,6 185 8,33 Pauh Duo Pakan Selasa 575 1020 1595 412 733 1145 71,652 71,863 71,787 15 3,6 16 2,2 31 2,74 Sangir Lubuk Gadang 1603 2508 4111 1370 2144 3514 85,465 85,486 85,478 86 6,3 86 4,0 172 4,95 Sangir Jujuan Bidar Alam 433 783 1216 300 544 844 69,284 69,476 69,408 71 23,7 71 13,1 142 16,86 Abai Abai 493 890 1383 360 649 1009 73,022 72,921 72,957 23 6,4 24 3,7 47 4,77 Sangir Balai Janggo Mercu 235 989 1224 176 738 914 74,894 74,621 74,673 26 14,8 26 3,5 52 5,78 0 Talunan 269 470 739 178 311 489 66,171 66,17 66,171 30 16,9 31 10,0 61 12,5
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)
BALITA
L+PBGM
L PDITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
8 0 Talunan 269 470 739 178 311 489 66,171 66,17 66,171 30 16,9 31 10,0 61 12,5
5882 9795 15677 4488 7455 11943 76,301 76,11 76,182 404 9,0 409 5,5 813 6,8
Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 3 0 3 3 100 0 0 3 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 1 1 0 0 1 100 1 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 2 2 0 0 2 100 2 100
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 2 2 0 0 2 100 2 1006 Abai Abai 2 2 4 2 100 2 100 4 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 5 10 5 100 5 100 10 100
Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 49
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KPGD Pakan Rabaa 310 282 592 281 90,6 241 85,5 522 88,2 25 22 882 Sungai Pagu Muara Labuh 341 313 654 296 86,8 250 79,9 546 83,5 33 31 93,93 Pauh Duo Pakan Selasa 171 185 356 181 105,8 172 93,0 353 99,2 19 18 94,74 Sangir Lubuk Gadang 593 545 1138 510 86,0 450 82,6 960 84,4 39 31 79,55 Sangir Jujuan Bidar Alam 167 166 333 143 85,6 167 100,6 310 93,1 14 14 1006 Abai Abai 200 193 393 131 66 138 71,5 269 68,4 23 12 52,27 Sangir Balai Janggo Mercu 157 136 293 140 89,2 141 103,7 281 95,9 6 6 1008 0 Talunan 71 62 133 80 112,7 50 80,6 130 97,7 5 5 100
2010 1882 3892 1762 87,7 1609 85,5 3371 86,6 164 139 84,8CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 87,7 85,5 86,6
JUMLAH
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
2010 1882 3892 1762 87,7 1609 85,5 3371 86,6 164 139 84,8CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 87,7 85,5 86,6
Sumber : Seksi Kesehatan Instistusi, Remaja dan Lansia Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 50
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP
RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 0 135 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 139 03 Pauh Duo Pakan Selasa 1 38 0,034 Sangir Lubuk Gadang 11 112 0,105 Sangir Jujuan Bidar Alam 23 144 0,166 Abai Abai 25 110 0,237 Sangir Balai Janggo Mercu 12 75 0,168 0 Talunan 12 54 0,22
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
7 Sangir Balai Janggo Mercu 12 75 0,168 0 Talunan 12 54 0,22
84 807 0,10
Sumber : Seksi Kesehatan Instistusi, Remaja dan Lansia Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 251 KPGD Pakan Rabaa 25 3 12 3 12 1791 1596 3387 252 14,1 255 16,0 507 15,0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 33 32 97,0 32 97,0 1852 1787 3639 296 16,0 250 14,0 546 15,0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 19 8 42,1 8 42,1 1033 959 1992 57 5,5 62 6,5 119 6,0 5 7 12 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 39 20 51,3 20 51,3 3014 2896 5910 948 31,5 872 30,1 1820 30,8 193 217 410 193 100 217 100 4105 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 6 42,9 14 100 860 760 1620 155 18,0 144 18,9 299 18,5 0 0 0 0 0 0 0 06 Abai Abai 23 23 100 23 100 1073 1022 2095 391 36,4 398 38,9 789 37,7 0 0 0 0 0 0 0 07 Sangir Balai JanggoMercu 6 6 100 6 100 698 679 1377 400 57,3 387 57,0 787 57,2 313 320 633 0 0 0 0 08 0 Talunan 5 5 100 5 100 418 341 759 188 45,0 182 53,4 370 48,7 188 182 370 0 0 0 0 0
164 103 62,805 111 67,7 10739 10040 20779 2687 25,0 2550 25,4 5237 25,2 699 726 1425 193 27,6 217 29,9 410
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
JUMLAH
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
Sumber : Seksi Instistusi Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%
26000
1000000
28,8
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
MENDAPAT PERAWATAN
TABEL 52
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 1102 1653 2755 657 59,6 753 45,6 1410 51,22 Sungai Pagu Muara Labuh 1376 2065 3441 987 71,7 1256 60,8 2243 65,23 Pauh Duo Pakan Selasa 733 1099 1832 455 62,1 997 90,7 1452 79,34 Sangir Lubuk Gadang 1873 2801 4674 950 50,7 1150 41,1 2100 44,95 Sangir Jujuan Bidar Alam 561 842 1403 350 62,4 450 53,4 800 57,0
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 561 842 1403 350 62,4 450 53,4 800 57,06 Abai Abai 644 966 1610 333 51,7 450 46,6 783 48,67 Sangir Balai Janggo Mercu 474 712 1186 315 66,5 415 58,3 730 61,68 0 Talunan 344 516 860 297 86,3 357 69,2 654 76,0
7107 10654 17761 4344 61,1 5828 54,7 10172 57,3
Sumber : Seksi Instistusi Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 53
KABUPATEN SOLOK SELATAN2014
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH KEGIATANPENYULUHANKESEHATAN
JUMLAHKUNJUNGAN
RUMAH
PENYEBARANINFORMASI
1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 85 144 42 Sungai Pagu Muara Labuh 204 106 5
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
2 Sungai Pagu Muara Labuh 204 106 53 Pauh Duo Pakan Selasa 558 162 1304 Sangir Lubuk Gadang 125 99 55 Sangir Jujuan Bidar Alam 422 96 3266 Abai Abai 163 123 87 Sangir Balai Janggo Mercu 177 85 78 0 Talunan 298 52 4
SUB JUMLAH I 2032 867 4891 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 7 240 102 Rumah Sakit 0 0 0
2039 1107 499
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 24523 23424 47947 16,02 15,30 31,32
2 ASKES PNS/TNI/POLRI/KEMHAN/PNS POLRI 5002 5348 10350 3,27 3,49 6,76
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH
2 ASKES PNS/TNI/POLRI/KEMHAN/PNS POLRI 5002 5348 10350 3,27 3,49 6,76
3 ASURANSI PERUSAHAAN 505 691 1196 0,33 0,45 0,78
4 ASURANSI SWASTA 520 532 1052 0,34 0,35 0,69
5 JAMKESDA 25312 29688 55000 16,53 19,39 35,92
6 BUKAN PEKERJA 752 988 1740 0,49 0,65 1,14
56614 60671 117285 73,43 79,83 76,61
Sumber : Seksi Yankes dan PB Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 7877 0 0 128 0 0 1622 Puskesmas Muara Labuh 0 0 5511 0 0 0 0 0 2433 Puskemas Pakan Selasa 0 0 3722 0 0 0 0 0 1024 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 8566 0 0 349 0 0 2525 Puskesmas Bidar Alam 0 0 5757 0 0 245 0 0 267
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
5 Puskesmas Bidar Alam 0 0 5757 0 0 245 0 0 2676 Puskesmas Abai 0 0 3145 0 0 57 0 0 787 Puskesmas Mercu 0 0 2438 0 0 3 0 0 118 Puskesmas Talunan 0 0 3225 0 0 0 0 0 68
SUB JUMLAH I 0 0 40241 0 0 782 0 0 11831 RS Umum Solok Selatan 0 0 19397 0 0 3415 0 0 0
SUB JUMLAH II 0 0 19397 0 0 3415 0 0 00 0 59638 0 0 4197 0 0 1183
77100 76000 153100 77100 76000 1531000 0 38,95 0 0 2,74
Sumber : Seksi Yankes dan PB Dinas Kesehatan Kab. Solok SelatanCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
JUMLAHJUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
TABEL 56
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 RS Umum Kab. Solok Selatan 112 0 0 3200 0 0 61 0 0 62 0 0 19,06 0 0 19,38
112 0 0 3200 0 0 61 0 0 62 0 0 1,91 0 0 1,94
Sumber : RSUD Solok SelatanKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 57
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAHTEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RS Umum Kab. Solok Selatan 112 3200 9614 13777 23,5 28,6 9,8 4,3
112 3200 9614 13777 23,5 28,6 9,8 4,3
Sumber : RSUD Solok SelatanKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU JUMLAHBER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 6152 1230 20,0 879 71,52 Sungai Pagu Muara Labuh 6622 3800 57,4 3178 83,63 Pauh Duo Pakan Selasa 3739 748 20,0 567 75,84 Sangir Lubuk Gadang 10997 2199 20,0 1567 71,35 Sangir Jujuan Bidar Alam 2807 590 21,0 424 71,96 Abai Abai 3587 717 20,0 512 71,47 Sangir Balai Janggo Mercu 2898 580 20,0 409 70,5
RUMAH TANGGA
TABEL 58
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
7 Sangir Balai Janggo Mercu 2898 580 20,0 409 70,58 0 Talunan 1388 278 20,0 201 72,3
38190 10142 26,6 7737 76,3
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan
JUMLAH
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 KPGD Pakan Rabaa 6152 3732 60,7 2420 1184 48,9 28 2,4 3760 61,12 Sungai Pagu Muara Labuh 6622 4134 62,4 2488 1285 51,6 61 4,7 4195 63,33 Pauh Duo Pakan Selasa 3739 2146 57,4 1593 1653 103,8 107 6,5 2253 60,34 Sangir Lubuk Gadang 10997 5991 54,5 5006 2328 46,5 6 0,3 5997 54,55 Sangir Jujuan Bidar Alam 2807 1614 57,5 1193 1051 88,1 43 4,1 1657 59,06 Abai Abai 3587 2090 58,3 1497 1490 99,5 541 36,3 2631 73,37 Sangir Balai Janggo Mercu 2898 1653 57,0 1245 1663 133,6 10 0,6 1663 57,48 0 Talunan 1388 790 56,9 598 490 81,9 43 8,8 833 60,0
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
2013JUMLAH
RUMAH YANGBELUM
MEMENUHISYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT
2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUHRUMAH
TABEL 59
JUMLAH 38190 22150 58,0 16040 11144 69,5 839 7,5 22989 60,2
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas
JUMLAH
TABEL 60
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 361 KPGD Pakan Rabaa 23769 1828 5991 1828 5991 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 583 1911 583 1853 0 0 0 0 3405 10826 3405 10826 18670 78,52 Sungai Pagu Muara Labuh 29641 776 2712 776 2712 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 1307 37 1274 0 0 0 0 3472 11825 3472 11825 15811 53,33 Pauh Duo Pakan Selasa 15779 1686 6730 1686 6730 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 505 2016 505 1939 0 0 0 0 1530 5873 1530 5873 14542 92,24 Sangir Lubuk Gadang 40340 2313 8374 2313 8374 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1214 4395 1214 4253 0 0 0 0 4950 17342 4950 17342 29969 74,35 Sangir Jujuan Bidar Alam 12082 2180 7793 2180 7793 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 304 85 298 0 0 0 0 254 889 254 889 8980 74,36 Abai Abai 13868 1782 6364 1782 6364 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 575 2054 575 1974 0 0 0 0 1230 4222 1230 4222 12560 90,67 Sangir Balai Janggo Mercu 10221 867 3027 867 3027 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 916 3198 916 2908 0 0 0 0 183 581 183 581 6516 63,88 0 Talunan 7400 1262 6243 1262 6243 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 148 30 134 0 0 0 0 23 103 23 103 6480 87,6
153100 12694 47234 12694 47234 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3945 15333 3945 14633 0 0 0 0 15047 51661 15047 51661 113528 74,2
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
PENDUDUKYANG MEMILIKI
AKSES AIRMINUM
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
TABEL 61
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 12 5 41,7 4 802 Sungai Pagu Muara Labuh 18 13 72,2 12 92,33 Pauh Duo Pakan Selasa 7 3 42,9 3 1004 Sangir Lubuk Gadang 26 13 50 13 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 8 2 25 2 1006 Sangir Batang Hari Abai 8 1 12,5 1 100
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAHPENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
6 Sangir Batang Hari Abai 8 1 12,5 1 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 4 5 125 5 1008 0 Talunan 6 2 33,3 2 100
89 44 49,4 42 95,5
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 62
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 KPGD Pakan Rabaa 23769 0 0 0 0 0 3721 14171 618 14171 100 195 714 33 144 20,16807 174 645 15 55 8,5 14370 60,52 Sungai Pagu Muara Labuh 29641 0 0 0 0 0 4145 18830 2168 18830 100 240 1155 112 538 46,58009 282 1328 34 159 12,0 19527 65,93 Pauh Duo Pakan Selasa 15779 0 0 0 0 0 2288 9287 604 9287 100 0 0 0 0 0 79 0 0 0 0,0 9287 58,94 Sangir Lubuk Gadang 40340 0 0 0 0 0 6345 23134 1979 23134 100 711 4176 76 442 10,58429 545 1951 44 156 8,0 23732 58,85 Sangir Jujuan Bidar Alam 12082 0 0 0 0 0 1788 7546 1296 7546 100 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0,0 7546 62,56 Abai Abai 13868 0 0 0 0 0 2756 9814 1419 9814 100 375 1279 43 145 11,33698 205 706 16 55 7,8 10014 72,27 Sangir Balai Janggo Mercu 10221 0 0 0 0 0 1663 5583 1473 5583 100 0 0 0 0 0 95 297 0 0 0,0 5583 54,68 0 Talunan 7400 0 0 0 0 0 779 4229 893 4229 100 0 0 0 0 0 441 1961 169 751 38,3 4980 67,3
153100 0 0 0 0 0 23485 92594 10450 92594 100 1521 7324 264 1269 17,3266 1829 6888 278 1176 17,1 95039 62,1
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
LEHER ANGSA PLENGSENGAN
JENIS SARANA JAMBAN
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K
CEMPLUNG
JUM
LAH
SAR
ANA
PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
SAR
ANA
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUMLAH
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI SYARAT
153100 0 0 0 0 0 23485 92594 10450 92594 100 1521 7324 264 1269 17,3266 1829 6888 278 1176 17,1 95039 62,1
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 63
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KPGD Pakan Rabaa 41 7 17,1 0 0 7 17,12 Sungai Pagu Muara Labuh 40 2 5,0 0 0 2 5,03 Pauh Duo Pakan Selasa 24 9 37,5 6 25,0 9 37,54 Sangir Lubuk Gadang 40 18 45,0 9 22,5 18 45,0
PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
4 Sangir Lubuk Gadang 40 18 45,0 9 22,5 18 45,05 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 5 19,2 0 0 5 19,26 Abai Abai 37 2 5,4 1 2,7 2 5,47 Sangir Balai Janggo Mercu 11 2 18,2 0 0 2 18,28 0 Talunan 10 0 0 0 0 0 0
229 45 19,7 16 7,0 45 19,7
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 64
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
HS
AK
IT U
MU
M
BIN
TAN
G
NO
NB
INTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KPGD Pakan Rabaa 25 5 3 1 0 0 0 34 22 88 5 100 1 33,3 1 100 0 0 0 0 0 0 29 85,32 Sungai Pagu Muara Labuh 33 8 5 1 1 0 3 51 31 93,9 5 62,5 1 20 1 100 1 100 0 0 1 33,3 40 78,43 Pauh Duo Pakan Selasa 19 9 2 1 0 0 0 31 18 94,7 7 77,8 2 100 1 100 0 0 0 0 0 0 28 90,34 Sangir Lubuk Gadang 39 13 5 1 0 0 1 59 31 79,5 5 38,5 3 60 1 100 0 0 0 0 1 100 41 69,55 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 5 2 1 0 0 0 22 14 100 5 100 2 100 1 100 0 0 0 0 0 0 22 1006 Abai Abai 23 7 2 1 0 0 0 33 12 52,2 1 14,3 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 15 45,57 Sangir Balai Janggo Mercu 6 2 1 1 0 0 0 10 6 100 2 100 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 9 908 0 Talunan 5 3 2 1 0 0 0 11 5 100 3 100 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 10 90,9
164 52 22 8 1 0 4 251 139 84,8 33 63,5 11 50 8 100 1 100 0 0 2 50 194 77,3JUMLAH
RUMAH SAKITUMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JUM
LAH
TTU
SARANAKESEHATAN HOTEL
SLTP SLTA
164 52 22 8 1 0 4 251 139 84,8 33 63,5 11 50 8 100 1 100 0 0 2 50 194 77,3
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 65
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JASA BOGARUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 KPGD Pakan Rabaa 32 6 13 12 0 31 96,9 0 1 0 0 1 3,12 Sungai Pagu Muara Labuh 110 11 2 18 48 79 71,8 11 9 1 10 31 28,23 Pauh Duo Pakan Selasa 155 13 2 7 70 92 59,4 0 1 0 62 63 40,64 Sangir Lubuk Gadang 66 6 4 22 5 37 56,1 0 8 2 19 29 43,95 Sangir Jujuan Bidar Alam 66 1 1 7 14 23 34,8 3 4 1 35 43 65,26 Sangir Batang Hari Abai 12 0 2 7 0 9 75 0 2 1 0 3 257 Sangir Balai Janggo Mercu 22 0 8 4 2 14 63,6 0 4 0 4 8 36,48 0 Talunan 28 1 1 7 9 18 64,3 1 0 0 9 10 35,7
491 38 33 84 148 303 61,7 15 29 5 139 188 38,3JUMLAH
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAHTPM
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
TABEL 66
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KPGD Pakan Rabaa 1 0 1 0 0 1 100 31 0 2 10 0 12 38,72 Sungai Pagu Muara Labuh 31 11 9 2 9 31 100 79 11 0 16 0 27 34,23 Pauh Duo Pakan Selasa 63 0 1 0 62 63 100 92 0 0 7 0 7 7,64 Sangir Lubuk Gadang 29 0 8 3 18 29 100 37 0 3 23 0 26 70,35 Sangir Jujuan Bidar Alam 43 3 4 2 34 43 100 23 3 0 6 0 9 39,16 Sangir Batang HariAbai 3 0 2 1 0 3 100 9 0 0 7 0 7 77,87 Sangir Balai JanggoMercu 8 0 4 0 4 8 100 14 0 0 4 0 4 28,6
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AKM
EMEN
UH
I SYA
RAT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIU
JI P
ETI
K
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
MEM
ENU
HI S
YAR
ATH
IGIE
NE
SAN
ITAS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA
7 Sangir Balai JanggoMercu 8 0 4 0 4 8 100 14 0 0 4 0 4 28,68 0 Talunan 10 0 1 0 0 1 10 18 0 0 6 0 6 33,3
188 14 30 8 127 179 95,2 303 14 5 79 0 98 32,3
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 67
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet #DIV/0!2 Aminofilin tablet 200 mg tablet #DIV/0!3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet #DIV/0!7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol #DIV/0!8 Metampiron tablet 500 mg tablet #DIV/0!9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :AluminiumHidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet #DIV/0!
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +polimiksin 10.000 IU/g
tube #DIV/0!
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg
supp #DIV/0!
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + AsamSalisilat 3%
pot #DIV/0!
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0!15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0!17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet #DIV/0!18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!23 Betametason krim 0,1 % krim #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
23 Betametason krim 0,1 % krim #DIV/0!24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul #DIV/0!25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol #DIV/0!28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet #DIV/0!29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!30 Diazepam tablet 2 mg tablet #DIV/0!31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!37 Etakridin larutan 0,1% botol #DIV/0!38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet #DIV/0!41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul #DIV/0!45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet #DIV/0!46 Furosemid tablet 40 mg tablet #DIV/0!47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach #DIV/0!
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol #DIV/0!50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet #DIV/0!51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet #DIV/0!52 Gliserin botol #DIV/0!53 Glukosa larutan infus 5% botol #DIV/0!54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet #DIV/0!57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0!61 Hidrkortison krim 2,5% tube #DIV/0!62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet #DIV/0!63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet #DIV/0!64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol #DIV/0!73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet #DIV/0!74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mgtablet #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol #DIV/0!
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet #DIV/0!
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial #DIV/0!85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet #DIV/0!
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0!92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol #DIV/0!96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol #DIV/0!100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0!101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0!102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul #DIV/0!103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol #DIV/0!104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!105 Paracetamol tablet 500 mg tablet #DIV/0!106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0!108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet #DIV/0!109 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!110 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!111 Prednison tablet 5 mg tablet #DIV/0!112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!117 Ringer Laktat larutan infus botol #DIV/0!118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%tube #DIV/0!
119 Salisil bedak 2% kotak #DIV/0!120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul #DIV/0!126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0!131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet #DIV/0!132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0!134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!135 Vitamin B Kompleks tablet tablet #DIV/0!
VAKSIN136 BCG vial #DIV/0!137 T T vial #DIV/0!138 D T vial #DIV/0!139 CAMPAK 10 Dosis vial #DIV/0!140 POLIO 10 Dosis vial #DIV/0!141 DPT-HB vial #DIV/0!
TABEL 68
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 12 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 0
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 8 0 0 0 8 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 48 0 0 0 48
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 0 0 0 0 03 PUSKESMAS KELILING 0 0 12 0 0 0 12
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 12 0 0 0 124 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 49 0 0 0 49
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 1 12 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 10 103 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 04 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 38 385 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 16 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 07 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 02 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 03 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 04 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 05 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 06 APOTEK 0 0 0 0 0 14 147 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 7 78 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : POM Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TABEL 69
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100
1 1 100
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH 1 1 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 70
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 151 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 20 47,6 22 52,4 42 42 1002 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 21 45,7 25 54,3 46 46 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 14 48,3 15 51,7 29 29 1004 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 29 49,2 30 50,8 59 59 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 11 42,3 15 57,7 26 26 1006 Abai Abai 0 0 0 0 18 48,6 19 51,4 37 37 1007 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 1 5 9 45 10 50 20 20 1008 0 Talunan 0 0 0 0 3 30 7 70 10 10 100
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
STRATA POSYANDUPRATAMA
8 0 Talunan 0 0 0 0 3 30 7 70 10 10 100
0 0 1 0,4 125 46,5 143 53,2 269 269 1001,8
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan
RASIO POSYANDU PER 100 BALITAJUMLAH
TABEL 71
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA1 2 3 6 7 8 9 10 111 KPGD Pakan Rabaa 44 5 13 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 62 17 5 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 26 1 14 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 52 6 25 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 27 0 5 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 37 6 14 0 0 07 Sangir Balai Janggo Mercu 11 1 5 0 0 0
DESA/KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
7 Sangir Balai Janggo Mercu 11 1 5 0 0 08 0 Talunan 10 0 4 0 0 0
269 36 85 0 0 0
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan
JUMLAH
TABEL 72
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KPGD Pakan Rabaa 41 21 0 0 0 21 51,22 Sungai Pagu Muara Labuh 40 26 2 0 0 28 70,03 Pauh Duo Pakan Selasa 24 17 0 0 0 17 70,84 Sangir Lubuk Gadang 40 20 0 0 0 20 50,05 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 9 0 0 0 9 34,66 Sangir Batang Hari Abai 37 17 0 0 0 17 45,9
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/
KELURAHAN
6 Sangir Batang Hari Abai 37 17 0 0 0 17 45,97 Sangir Balai Janggo Mercu 11 7 0 0 0 7 63,68 0 Talunan 10 7 0 0 0 7 70
229 124 2 0 0 126 55,0
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan
JUMLAH
TABEL 73
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L 0 L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Abai 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas mercu 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 2 18 20 2 18 20 0 5 5 0 0 0 0 5 51 RS Umum Kab. Solok Selatan 5 3 8 9 10 19 14 13 27 0 2 2 0 0 0 2 22 dst. (mencakup RS Pemerintah
DOKTERSPESIALIS GIGI
TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
1 RS Umum Kab. Solok Selatan 5 3 8 9 10 19 14 13 27 0 2 2 0 0 0 2 22 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 3 8 9 10 19 14 13 27 0 2 2 0 0 0 0 2 2SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA5 3 8 11 28 39 16 31 47 0 7 7 0 0 0 0 7 7
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,2 25,5 30,699 4,6 0 4,6
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok SelatanKeterangan : a termasuk S3
JUMLAH
TABEL 74
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 91 Puskesmas Pakan Rabaa 13 1 8 9 0 2 22 Puskesmas Muara Labuh 7 2 8 10 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 9 1 12 13 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 20 4 24 28 0 2 25 Puskesmas Bidar alam 7 1 14 15 1 0 16 Puskesmas Abai 7 3 5 8 1 0 17 Puskesmas Mercu 4 5 5 0 0 0
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
7 Puskesmas Mercu 4 5 5 0 0 08 Puskesmas Talunan 1 2 4 6 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 68 14 80 94 2 7 91 RS Umum Kab. Solok Selatan 13 20 94 114 0 3 32 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 20 94 114 0 3 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
81 34 174 208 2 10 12RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 106,6 135,9 7,8
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok SelatanKeterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH
TABEL 75
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
TENAGA TEKNISKEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 1 1 0 1 1 0 2 22 Puskesmas Muara Labuh 0 2 2 0 0 0 0 2 23 Puskesmas Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 2 2 0 1 1 0 3 35 Puskesmas Bidar alam 0 1 1 0 1 1 0 2 26 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
6 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 8 8 0 3 3 0 11 111 RS Umum Kab. Solok Selatan 1 12 13 1 4 5 2 16 182 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 12 13 1 4 5 2 16 18SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1 20 21 1 7 8 2 27 29RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18,9
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok SelatanKeterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH
TABEL 76
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 1 0 12 Puskesmas Muara Labuh 0 1 1 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 1 1 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 1 15 Puskesmas Bidar alam 0 1 1 0 1 16 Puskesmas Abai 1 2 3 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 1 1 0 0 08 Puskesmas Talunan 1 1 2 0 0 0
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
8 Puskesmas Talunan 1 1 2 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 8 10 1 4 51 RS Umum Kab. Solok Selatan 3 5 8 1 1 22 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 5 8 1 1 2SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
5 13 18 2 5 7RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11,8 4,6
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 77
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Muara Labuh 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Bidar alam 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
6 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 1 0 1 0 0 0 1 0 18 Puskesmas Talunan 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 0 0 0 1 6 71 RS Umum Kab. Solok Selatan 1 5 6 0 0 1 5 62 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 0 0 0 1 5 6SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
2 11 13 0 0 0 2 11 13RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 8,5 0 8,5
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 78
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Bidar alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RS Umum Kab. Solok Selatan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,7 0 0 0 0,7
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 79
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 2 32 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 33 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 24 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 35 Puskesmas Bidar alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 36 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 37 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 0 2 2 0 0 0 2 10 12 0 0 0 0 0 0 2 18 201 RS Umum Kab. Solok Selatan 3 2 5 0 0 2 1 3 1 1 1 8 9 1 3 4 0 1 7 8 0 0 9 21 302 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 2 5 0 0 0 2 1 3 1 0 1 1 8 9 1 3 4 0 0 0 1 7 8 0 0 0 0 0 0 9 21 30SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
TEKNISI GIGI ANALISISKESEHATAN
REFRAKSIONISOPTISIEN ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DANINFORMASI
KESEHATAN
JUMLAH
TEKNISI TRANSFUSIDARAH
TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA3 2 5 0 0 0 2 1 3 1 0 1 1 14 15 1 5 6 0 0 0 3 17 20 0 0 0 0 0 0 11 39 50
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 32,7
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok SelatanKeterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
JUMLAH
TABEL 80
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 2 2 0 2 22 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Pakan Selasa 1 16 17 0 3 3 1 19 204 Puskesmas Lubuk Gadang 2 22 24 0 0 0 2 22 245 Puskesmas Bidar alam 2 14 16 0 0 0 2 14 166 Puskesmas Abai 0 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
6 Puskesmas Abai 0 0 0 0 1 1 0 1 17 Puskesmas Mercu 2 10 12 0 0 0 2 10 128 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 62 69 0 6 6 7 68 751 RS Umum Kab. Solok Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 02 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAININSTITUSI DIKNAKES/DIKLATDINAS KESEHATAN KABUPATEN 4 18 22 0 0 0 0 0 0
11 80 91 0 6 6 7 68 75
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 81
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 25 Puskesmas Bidar alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Abai 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 17 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 28 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 1 1 0 2 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 2 3 3 61 RS Umum Kab. Solok Selatan 2 10 12 9 9 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 19 302 dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
STAF PENUNJANGADMINISTRASI
STAF PENUNJANGTEKNOLOGI
STAF PENUNJANGPERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA
KEPENDIDIKAN JURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT
STRUKTURAL
2 dst. (mencakup RS Pemerintahdan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 10 12 9 9 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 19 30SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAININSTITUSI DIKNAKES/DIKLATDINAS KESEHATAN KABUPATEN 12 6 18 5 21 26 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 3 1 4 22 33 55
14 17 31 14 32 46 0 0 0 3 5 8 0 0 0 0 0 0 5 1 6 36 55 91
Sumber : Subag. Kepegawaian Dinkes dan RSUD Solok Selatan
JUMLAH
TABEL 82
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 44.867.266.332 94,77
a. Belanja Langsung 28.930.159.200
b. Belanja Tidak Langsung 15.937.107.132
2 APBD PROVINSI 0 0,00
3 APBN : 2.475.120.000 5,23
- Dana TP BUK 1.750.000.000 3,70
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0,00
- ASKESKIN 0,00
- BOK 725.120.000 1,53
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0 0,00
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYA
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0 0,00
47.342.386.332 100,0
660.540.529.613
6,79
309.225,25
Sumber : Subag. Perencanaan dan Keuangan Dinkes. Kab. Solok Selatan
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN