profil kependudukan kabupaten pacitan tahun...

91

Upload: truongthuan

Post on 23-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip
Page 2: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| i

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Berdasarkan UUD 1945 Pembangunan Nasional merupakan

pembangunan manusia dan seluruh Masyarakat Indonesia,

mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan guna

mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Pembangunan Kependudukan memiliki peran yang sangat

penting dalam mencapai tujuan pembangunan, terutama

dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pembangunan kependudukan bertujuan untuk melakukan

pengendalian kualitas penduduk sebagai salah satu aspek

penting guna manjamin tercapainya pertumbuhan penduduk

yang seimbang, baik mengenai kuantitas maupun kualitas yang sangat dibutuhkan oleh

berbagai pihak terutama bagi Pemerintah Kabupaten Pacitan.

Dengan terbitnya buku “Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan 2017” ini saya

menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan, yang telah mengkoordinasi dan memfasilitasi

instansi terkait serta tenaga ahli bidang kependudukan dari perguruan tinggi untuk

bersama-sama menyusun buku profil kependudukan ini.

Data tentang perkembangan kependudukan dalam buku profil kependudukan ini sangat

komprehensif dan up todate, sehingga diharapkan dapat di pakai sebagai bahan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Semua kebijakan

pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip people centre

eddevelopment untuk mencapai pembangunan yang berwawasan kependudukan.

Prinsip mengenai integrasi kebijakan kependudukan kedalam kebijakan pembangunan

harus menjadi prioritas.

Akhirnya saya berharap buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat

sebagai pendukung, pelaku pembangunan yang berkelanjutan.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Pacitan, BUPATI PACITAN

INDARTATO

Page 3: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| ii

KATA PENGANTAR

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN PACITAN

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Dinamika perkembangan kependudukan akan selalu

mengalami perubahan akibat peristiwa yang terjadi seperti

lahir, pindah tempat, datang, sekolah, bekerja, menikah,

sakit juga akibat meninggal. Atas dasar hal ini perlu

adanya informasi tentang dinamika penduduk tersebut

yang diterbitkan melalui buku “Profil Kependudukan

Kabupaten Pacitan 2017”

Dengan terbitnya buku profil ini dikandung maksud untuk

menyajikan data dan informasi yang diperlukan oleh para

perumus kebijakan, perencanaan dan pengambilan keputusan terutama dalam

mengintergrasikan aspirasi dan kepentingan dalam proses perkembangan

pembangunan di segala bidang.

Adapun data yang digunakan dalam buku ini berasal dari Dinas/ Badan/ Instansi/ yang

menangani masalah kependudukan di Kabupaten Pacitan, juga hasil kajian penelitian

dari Tim Penyusun Buku Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan 2017 dan Tenaga

Ahli Bidang Kependudukan dari Perguruan Tinggi.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, buku ini merupakan

kebutuhan yang sangat mendasar dalam pembangunan kependudukan di Kabupaten

Pacitan, yaitu sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan.

Dengan selesainya penulisan buku ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu menyediakan, mengolah dan menganalisis data profil

perkembangan kependudukan ini.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Pacitan,

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

M. FATHONY, SH. MM. NIP. 19580707 198503 1 026

Page 4: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| iii

DAFTAR ISI

Sambutan Bupati Kabupaten Pacitan ............................................................ i

Kata Pengantar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ........... ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iii

Daftar Gambar .............................................................................................. vii

Daftar Grafik ................................................................................................... viii

Daftar Tabel.................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................. 5

1.3. Ruang Lingkup ................................................................................... 5

1.4. Pengertian Umum Terhadap Istilah Yang Digunakan Dalam Profil

Perkembangan Kependudukan ......................................................... 5

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

2.1. Letak Geografis .................................................................................. 9

2.2. Kondisi Demografis ............................................................................ 11

2.3. Gambaran Ekonomi Daerah .............................................................. 11

2.4. Potensi Daerah ................................................................................... 11

BAB III SUMBER DATA

3.1. Registrasi............................................................................................ 31

3.2. DAK .................................................................................................... 31

3.3. SIAK.................................................................................................... 32

3.4 Lintas Data .......................................................................................... 32

BAB IV PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

4.1. Kuantitas Penduduk .......................................................................... 33

4.1.1. Jumlah Dan Persebaran Penduduk ............................................. 33

4.1.1.1. Jumlah Dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Perkecamatan/Desa............................................................. 33

4.1.1.2. Kepadatan Penduduk .......................................................... 36

4.1.1.3. Angka Pertumbuhan Penduduk ........................................... 38

4.1.2. Penduduk Menurut Karakteristik Demografi ................................ 39

4.1.2.1. Jumlah Dan Proporsi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis

Page 5: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| iv

Kelamin ............................................................................... 39

4.1.2.1.1. Rasio Jenis Kelamin ............................................... 39

4.1.2.1.2. Rasio Ketergantungan ........................................... 41

4.1.2.2. Jumlah Dan Proporsi Penduduk Menurut Status Kawin . 42

4.1.2.2.1. Angka Perkawinan Kasar ....................................... 42

4.1.2.2.2. Angka Perkawinan Umum ..................................... 43

4.1.2.2.3. Angka Perceraian Kasar ........................................ 44

4.1.2.2.4. Angka Perceraian Umum ....................................... 45

4.1.2.3. Keluarga .......................................................................... 46

4.1.2.3.1. Jumlah Keluarga Dan Rata-Rata Jumlah Anggota

Keluarga ................................................................. 46

4.1.2.3.2. Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis

Kelamin .................................................................. 47

4.1.2.3.3. Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Status

Perkawin ................................................................ 48

4.1.2.3.4. Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan

Pendidikan ............................................................. 50

4.1.2.3.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkn Status

Pekerjaan ............................................................... 51

4.1.2.4. Penduduk Menurut Karakteristik Sosial ........................... 52

4.1.2.4.1. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ................. 52

4.1.2.4.2. Jumlah Penduduk Menurut Agama ....................... 53

4.1.2.4.3. Jumlah Penduduk Menurut Kecacatan .................. 54

4.1.2.4.4 Jumlah Penduduk PMKS ....................................... 55

4.1.2.5. Kelahiran .......................................................................... 57

4.1.2.5.1. Jumlah Kelahiran ................................................... 57

4.1.2.5.2. Angka Kelahiran Kasar .......................................... 57

4.1.2.6. Kematian .......................................................................... 58

4.1.2.6.1. Jumlah Kematian ................................................... 58

4.1.2.6.2. Angka Kematian Kasar .......................................... 59

4.2. Kualitas Penduduk .............................................................................. 60

4.2.1. Kesehatan ..................................................................................... 60

4.2.1.1.Tingkat Kelahiran Umum ................................................... 60

4.2.1.2. Kematian .......................................................................... 60

4.2.1.2.1. Angka Kematian Bayi ............................................. 60

Page 6: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| v

4.2.1.2.2. Angka Kematian Neonatal ..................................... 62

4.2.1.2.3. Angka Kematian Post Neonatal ............................. 63

4.2.1.2.4. Angka Kematian Balita ........................................... 63

4.2.1.2.5. Angka Kematian Ibu ............................................... 64

4.2.2. Pendidikan .................................................................................... 65

4.2.2.1. Angka Melek Huruf ........................................................... 66

4.2.2.2. Angka Partisipasi Dalam Pendidikan ............................... 67

4.2.2.2.1 Angka Partisipasi Kasar .............................................. 67

4.2.2.2.2 Angka Partisipasi Murni .............................................. 67

4.2.2.2.3 Angka Putus Sekolah .................................................. 68

4.2.3. Ekonomi ........................................................................................ 69

4.2.3.1. Proporsi Dan Jumlah Tenaga Kerja Dan Angkatan

Kerja ................................................................................ 69

4.2.3.2. Proporsi Penduduk Yang Mencari Kerja.......................... 69

4.3. Mobilitas Penduduk .............................................................................. 70

4.3.1. Mobilitas Permanen ..................................................................... 70

4.3.1.1. Migrasi Masuk .................................................................. 70

4.3.1.2. Migrasi Keluar................................................................... 70

BAB V DOKUMEN KEPENDUDUKAN

5.1. Kartu Keluarga ............................................................................. 72

5.2. KTP ................................................................................................ 73

5.3 AKTA ............................................................................................... 74

5.3.1 Akta Kelahiran ...................................................................... 74

5.3.2 Akta Kematian ...................................................................... 75

5.4 Kartu Identitas Anak (KIA) .............................................................. 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ................................................................................... 78

6.2. Saran ............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

LAMPIRAN

Page 7: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Peta Kabupaten Pacitan ............................................................... 9

Gambar 2.Kerajinan Batu Alam ..................................................................... 12

Gambar 3.Potensi Batik Tulis ........................................................................ 14

Gambar 4.Peta Pariwisata Daerah ................................................................ 15

Gambar 5.Wisata Sejarah dan Budaya ......................................................... 15

Gambar 6.Pantai Teleng Ria ......................................................................... 18

Gambar 7.Pantai Srau ................................................................................... 18

Gambar 8.Pantai Watu Karung ...................................................................... 19

Gambar 9.Pantai Klayar ................................................................................. 20

Gambar 10.Kali Maron ................................................................................... 20

Gambar 11.Pantai Iroboyo ............................................................................. 21

Gambar 12.Pantai Buyutan............................................................................ 21

Gambar 13.Pantai Bawur............................................................................... 21

Gambar 14.Pantai Bakung............................................................................. 22

Gambar 15.Pantai Ndangkal ......................................................................... 22

Gambar 16.Pantai Sidomulyo ........................................................................ 23

Gambar 17.Pantai Pidakan/Jetak .................................................................. 24

Gambar 18.Goa Putri. .................................................................................... 24

Gambar 19.Goa Gong ................................................................................... 25

Gambar 20.Goa Song Terus dan Wisata Purba ........................................... 27

Gambar 21.Goa Luweng Jaran ..................................................................... 28

Page 8: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Luas Kabupaten Pacitan ................................................................. 10

Grafik 2. Persebaran Pendudduk Menurut Jenis Kelamin ............................ 34

Garifk 3. Piramida Penduduk ......................................................................... 36

Grafik 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama ................................................ 54

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penduduk Kabupaten Pacitan Menurut Jenis Kelamin Tiap

Kecamatan Tahun 2012-2016 ....................................................... 33

Tabel 2. Persebaran Jumlah Penduduk ........................................................ 35

Tabel 3. Kepadatan Penduduk Kabupaten Pacitan ...................................... 37

Tabel 4.Rasio Jenis Kelamin ......................................................................... 40

Tabel 5.Rasio Ketergantungan Total ............................................................. 41

Tabel 6.Jumlah Keluarga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga .......... 46

Tabel 7.Jumlah dan Proporsi Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis

Kelamin .......................................................................................... 47

Tabel 8.Proporsi Kepala Keluarga Menurut Status Kawin ............................ 48

Tabel 9.Proporsi Kepala Keluarga Berdasarkan Status Pendidikan ............ 50

Tabel 10.Proporsi Kepala Keluarga Berdasarkan Status Pekerjaan ............ 51

Tabel 11.Proporsi Penduduk Kabupaten Pacitan Menurut Tingkat

Pendidikan Dan Jenis Kelamin Tahun 2016 ................................ 52

Tabel 12.Jumlah Penduduk Menurut Agama ................................................ 53

Tabel 13.Jumlah Penyandang Cacat Menurut Jenis Cacat .......................... 55

Tabel 14.Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ....... 56

Tabel 15.Jumlah Kelahiran Kabupaten Pacitan Tahun 2016........................ 57

Tabel 16.Kematian Umum ............................................................................. 58

Page 9: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| viii

Tabel 17 Kematian Bayi ................................................................................. 61

Tabel 18 Kematian Neonatal ......................................................................... 62

Tabel 19 Angka Partisipasi Pendidikan ......................................................... 69

Tabel 20. Proporsi Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............. 69

Tabel 21 Kartu Keluarga ............................................................................... 72

Tabel 22.Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Tahun 2015 ......................... 73

Tabel 23.Percetakan Akta Kelahiran ............................................................. 74

Tabel 24 Akta Kematian ................................................................................. 75

Page 10: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Nasional pada hakikatnya merupakan pembangunan

manusia dan seluruh masyarakat Indonesia, mencakup semua dimensi dan

aspek kehidupan guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur

berdasarkan UUD 1945.

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan sumber daya

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

secara keseluruhan. Adapun pokok pelaksanaan pembangunan nasional

meliputi :

a. Adanya keselarasan, keserasian, keseimbangan yang utuh dalam seluruh

kegiatan pembangunan. Pembangunan ditujukan untuk manusia dan bukan

sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini

dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur

lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.

b. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh

wilayah tanah air.

c. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat

Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan

menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepribadian

Indonesia pula.

d. Pembangunan dilaksanakan bersama masyarakat dan Pemerintah.

Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah

berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan

suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah

saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu

kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Berdasarkan penjelasan di atas dimana penduduk sebagai modal dasar

dan faktor dominan pembangunan menjadi titik sentral dalam pembangunan

berkelanjutan.

Pembangunan kependudukan memiliki peran yang sangat penting

dalam mencapai tujuan pembangunan, terutama dalam upaya peningkatan

Page 11: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 2

kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kependudukan bertujuan untuk

melakukan pengendalian kuantitas penduduk sebagai salah satu aspek

penting yang harus dilakukan guna menjamin tercapainya pertumbuhan

penduduk yang seimbang. Jumlah penduduk yang besar dengan

pertumbuhan cepat, kualitas rendah, penyebaran tidak merata akan

menghambat tercapainya kondisi ideal antara kualitas, kuantitas, mobilitas,

dan daya dukung lingkungan (daduling). Pembangunan harus dilakukan oleh

penduduk dan untuk penduduk, oleh karena itu perencanaan pembangunan

harus didasarkan pada kondisi penduduk dengan melibatkan partisipasi aktiff

penduduk.

Luasnya cakupan masalah kependudukan menyebabkan pembangunan

kependudukan harus dilaksanakan secara lintas bidang dan lintas sektor, oleh

karena itu dibutuhkan koordinasi dan pemahaman mengenai hubungan

penduduk dan dinamikanya, termasuk pembangunan keluarga dengan

perkembangan berkelanjutan.

Pembangunan yang baik membutuhkan perencanaan pembangunan

yang matang. Data kependudukan mempunyai peranan yang sangat penting

dalam perencanaan pembangunan tersebut, sebagai contoh; dalam

perencanaan pembangunan kesehatan anak diperlukan jumlah penduduk usia

di bawah 5 tahun; contoh lain kebutuhan data pemilihan umum (Pemilu) atau

pilihan kepala daerah (Pilkada) diperlukan data penduduk usia di atas 17

tahun. Data kependudukan yang lengkap dan akurat akan menyempurnakan

perencanaan pembangunan yang akan dibuat, sehingga dapat menghasilkan

pembangunan yang efisien dan berkesinambuangan. Kelengkapan data

kependudukan sangat didukung oleh sumber–sumber data, misalnya; data

regristrasi, data sensus penduduk, data survey, dan data lainnya.

Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil mengkoordinasikan data dengan beberapa sektor dinas yang

memiliki data-data penunjang terkait dengan perkembangan penduduk,

sehingga data yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk

memberikan gambaran mengenai kondisi dan karakteristik penduduk

Kabupaten Pacitan, serta lebih jauh diharapkan dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan data kependudukan di Kabupaten Pacitan.

Page 12: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 3

Dalam rangka penyajian data dan pemberian informasi perkembangan

kependudukan, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Pacitan perlu menyusun Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten

Pacitan seperti yang telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 65

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan

Kependudukan.

Berdasarkan UU No 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil pemerintah Kabupaten Pacitan

mengadakan kegiatan upaya Tertib Dokumen Kependudukan atau Tertib

Administrasi Kependudukan, yang artinya bukan sekadar pengawasan

terhadap pengadaan blangko-blangko yang dipersyaratkan dalam penerbitan

dokumen, akan tetapi harus tersistem, konkrit dan holistik. Sehingga mudah

dipahami oleh penduduk dan diyakini sahih secara hukum serta berfungsi

melindungi, mengakui/mengesahkan status kependudukan maupun peristiwa

vital lainnya yang dialami penduduk. Dengan demikian upaya tersebut

memang dibutuhkan oleh penduduk karena dapat memudahkan atau

melancarkan urusannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tindak lanjut dari upaya pemerintah untuk mewujudkan tertib dokumen

kependudukan adalah penyelenggaraan SIAK (Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan) yang merupakan suatu sistem informasi yang disusun

berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis teknologi komunikasi yang

bertujuan untuk menata sistem administrasi kependudukan di Indonesia,

didukung dengan perekaman data sidik jari dan karakteristik mata dalam

pembuatan E-KTP. Pelaksanaan sistem ini merupakan tanggung jawab dan

kewajiban Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Sesuai dengan Surat Edaran Mendagri no. 470/135/SJ 13 Februari 2013

tentang penyajian dan pemanfaatan data kependudukan menyatakan bahwa

data kependudukan yang dapat digunakan adalah data kependudukan yang

telah dikonsolidasikan dan divalidasi oleh Dirjen Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

Konsolidasi data ini menyebabkan beberapa dampak terhadap data

kependudukan yang juga menyebabkan banyaknya data yang akhirnya hilang

Page 13: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 4

setelah dikonsolidasi, masih banyak ditemukan data ganda, pindah belum

dicoret dan lain-lain.

Berdasarkan Surat Mendagri 470/1964/MD 28 Februari 2013 tentang

petunjuk teknis penyediaan data kependudukan oleh kabupaten atau kota

yang menyatakan bahwa Data Agregat per Kecamatan (DAK 2) dalam bentuk

database dijadikan dasar pelayanan publik, bagi yang tidak menggunakan

Data Agregat per Kecamatan (DAK 2) datanya tidak bisa diproses oleh

Kemendagri. Oleh sebab itu dalam penyusunan profil kependudukan

Kabupaten Pacitan pada tahun 2017 ini, data yang digunakan adalah Data

Agregat per Kecamatan (DAK 2), bukan data Sistem Informasi Administrasi

kependudukan (SIAK). Dengan demikian untuk penyusunan profil tahun 2017

menggunakan Data Agregat per Kecamatan (DAK 2) tahun 2016 sebagai data

acuanya. Dimana pihak yang terkait memutuskan bahwa jumlah penduduk

akhir tahun 2016 sebesar 580.614 jiwa, setelah konsolidasi (Hasil jumlah

penduduk yang terekam oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

sampai akhir semester dan dikurangi dengan anonym KTP/identitas ganda

atau kpemilikan KTP ganda).

Penyusunan profil perkembangan kependudukan menetapkan bentuk

publikasi data kependudukan sesuai pelaksanaan Undang-Undang no 24

Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang telah disahkan oleh

Presiden RI pada tanggal 24 November 2013. UU no 24 Tahun 2013

merupakan perubahan UU No. 23 Tahun 2006. Tujuannya untuk

meningkatkan efektivitas pelayanan administrasi kependudukan kepada

masyarakat, menjamin akurasi data kependudukan dan ketunggalan Nomor

Induk Kependudukan (NIK) serta ketunggalan dokumen kependudukan dan

berlaku seumur hidup. Sesuai dengan perubahan Permendagri no 9 tahun

2011 menjadi Permendagri no 8 Tahun 2016 bahwa Nomor Induk

Kependudukan menjadi dasar pencetakan E-KTP. Oleh karenanya Data

Kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan SIpil menjadi satu-

satunya acuan data bagi semua instansi daerah terkait yang membutuhkan

data kependudukan.

Page 14: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 5

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan profil perkembangan kependudukan ini adalah

memberikan informasi tentang perkembangan kependudukan yang

bermanfaat untuk merumuskan kebijakan kependudukan, perencanaan

kependudukan, penentuan target sasaran program pembangunan, dan

kebijakan lain di Kabupaten Pacitan.

1.3 Ruang Lingkup

Profil perkembangan kependudukan disusun dengan batasan penduduk

Kabupaten Pacitan data tahun 2016, sesuai dengan yang telah diamanatkan

pada pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 65 tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.

1.4 Pengertian umum terhadap istilah yang digunakan dalam profil

perkembangan kependudukan

Penduduk : Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang

bertempat tinggal di Wilayah Kabupaten Pacitan.

Kependudukan : Hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,

pertumbuhan, persebaran, mobilitas, kuantitas,

kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang

menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya,

agama serta lingkungan penduduk setempat.

Perkembangan Kependudukan

: Kondisi yang berhubungan dengan perubahan

keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh

dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan

yang berkelanjutan

Data Kependudukan

: Data perseorangan dan atau data agregat yang

berstruktur sebagai hasil dari kegiatan

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Profil Perkembangan Kependudukan

: Gambaran kondisi, perkembangan dan prospek

kependudukan.

Angkatan Kerja : Penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang

bekerja dan sedang mencari pekerjaan

Page 15: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 6

(menganggur) atau yang terlibat dan berusaha

terlibat dalam kegiatan produktif.

Desa : Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati

dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.Desa bukanlah bawahan

kecamatan, karena kecamatan merupakan

bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota,

dan desa bukan merupakan bagian dari

perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan,

Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih

luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah

desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi

kelurahan.

Kelurahan : Pembagian wilayah administratif di Indonesia di

bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi

daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan

wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah

Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh

seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai

Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit

pemerintahan terkecil setingkat dengan desa.

Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak

mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam

perkembangannya, sebuah desa dapat diubah

statusnya menjadi kelurahan.

Kecamatan : Merupakan wilayah kerja camat sebagai

perangkat daerah kabupaten/kota (PP. 19 tahun

2008). Kedudukan kecamatan merupakan

perangkat daerah kabupaten/kota sebagai

pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai

Page 16: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 7

wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat.

Rasio Jenis Kelamin

: Indikator yang digunakan untuk mengetahui

komposisi penduduk menurut jenis kelamin.

Angka ini dinyatakan dengan perbandingan

antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah

penduduk perempuan di suatu daerah pada

waktu tertentu. Rasio jenis kelamin dapat pula

dihitung untuk masing-masing kelompok umur.

Piramida Penduduk

: Dua buah diagram batang, pada satu sisi

menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada

sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk

perempuan dalam kelompok interval usia

penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki

biasanya digambarkan di sebelah kiri dan

penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat

menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase

jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk

total.

Rasio Ketergantungan

: Suatu angka yang menunjukkan besar beban

tanggungan kelompok usia produktif atas

penduduk usia nonproduktif.

Angka Perkawinan Kasar

: Persentase penduduk yang berstatus kawin

terhadap jumlah penduduk keseluruhan pada

pertengahan tahun untuk satu tahun.

Angka Perkawinan

Umum

: Proporsi penduduk yang berstatus kawin

terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun keatas

pada pertengahan tahun.

Angka Perkawinan Menurut Kelompok

Umur

: Angka yang menunjukkan berapa banyaknya

penduduk pada suatu umur tertentu yang

berstatus menikah untuk tiap 1000 penduduk

pada kelompok umur yang sama.

Rata-Rata Umur Kawin Pertama

: Perkiraan rata-rata umur kawin pertama

berdasarkan jumlah penduduk yang tetap lajang

Page 17: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 8

(belum kawin).

Angka Perceraian

Kasar

: Persentase penduduk yang berstatus cerai

terhadap jumlah penduduk keseluruhan pada

pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

Angka Perceraian Umum

: Proporsi penduduk yang berstatus cerai terhadap

jumlah penduduk usia 15 tahun keatas pada

pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

Angka

Kelahiran Kasar : Angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran

pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada

pertengahan tahun yang sama.

Angka Kematian Kasar

: Angka yang menunjukkan berapa besarnya

kematian yang terjadi dalam suatu tahun tertentu

untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut

kasar sebab belum memperhitungkan umur

penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko

kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan

yang masih muda.

KTP-el : adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat

secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik

maupun penggunaannya berfungsi secara

komputerisasi.

Kartu Identitas

Anak : Kartu identitas penduduk sejak lahir sampai nanti

waktunya anak-anak ini berkewajiban memiliki e-

KTP.

Page 18: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 9

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH

2.1. Letak Geografis

Gambar 1. Peta Kabupaten Pacitan

Kabupaten Pacitan merupakan kabupaten yang terletak di pantai

selatan pulau Jawa dan memiliki karakteristik wilayah perbukitan (85% dari

luas wilayah) dan merupakan kawasan ekokarst. Adapun wilayah administrasi

Kabupaten Pacitan yaitu memiliki 12 kecamatan, 5 kelurahan dan 166 desa

(total 171 desa/kelurahan) dengan letak geografis berada antara 110º 55’ -

111º 25’ Bujur Timur dan 7º 55’ - 8º 17’ Lintang Selatan. Adapun batas-batas

administrasi Kabupaten Pacitan adalah :

– sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek

– sebelah Selatan : Samudera Indonesia

– sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah)

– sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo

Page 19: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 10

Secara rinci, luas Kabupaten Pacitan adalah 1.389,87 km2 dengan luas

tanah sawah sebesar 130,15 km2 atau sekitar 9,36 % dan luas tanah kering

adalah 1.259,72 km2 atau sekitar 90,64 %. Se besar 51,53% dari tanah sawah

adalah sawah tadah hujan dan 35,89% dari tanah kering adalah untuk

tanaman kayu-kayuan.

Berikut ini merupakan grafik luas kabupaten Pacitan menurut

Kecamatan tahun 2017 :

Grafik 1. Luas Kabupaten Pacitan Menurut Kecamatan

Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim

kemarau. Selama tahun 2016, musim penghujan di Kabupaten Pacitan terjadi

pada bulan Januari-Mei dan bulan November-Desember. Diantara bulan

tersebut, hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember yaitu 25 hari

hujan disusul dengan bulan Januari sebanyak 24 hari hujan. Musim kemarau

di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Juni-Oktober. Bulan Februari

mempunyai rata-rata curah hujan yang terbesar yaitu 22,35 mm3, sedangkan

rata-rata curah hujan terkecil yaitu bulan Agustus dengan curah hujan 1 mm3

karena sepanjang bulan ini hanya terjadi hujan satu hari saja. Air hujan ini

mengalir melalui 3 sungai besar yang terdapat di Kabupaten Pacitan yaitu

Sungai Grindulu-Gunungsari, Sungai Lorok-Wonodadi dan Sungai

Kedungpring-Nawangan.

Page 20: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 11

2.2 Kondisi Demografis Daerah

Kabupaten Pacitan mempunyai jumlah penduduk pada akhir tahun 2016

sebanyak 580.614 jiwa, yang terdiri dari 292.410 jiwa laki-laki dan 288.204

jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin paling tinggi pada kelompok usia

20-24 tahun. Jumlah penduduk usia produktif mencapai 17.72 % dari

keseluruhan jumlah penduduk. Kepadatan penduduk Kabupaten Pacitan

sebesar 418 jiwa/km2, mayoritas penduduk beragama islam. Jumlah keluarga

tahun 2016 adalah 193.997. Rata-rata jumlah anggota keluarga yang ada di

2016 Kabupaten Pacitan adalah 2-3 jiwa.

2.3 . Gambaran Ekonomi Daerah

Kabupaten Pacitan memiliki beragam potensi daerah baik dalam bidang

perdagangan, industri, jasa dan pariwisata. Dengan berbagai keunggulan

yang dimiliki Kabupaten Pacitan diharapkan akan menjadi motor penggerak

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur, serta mampu memberikan

kontribusi yang lebih besar dalam penciptaan lapangan kerja dan kesempatan

berwirausaha.

Pembangunan ekonomi Kabupaten Pacitan menitikberatkan pada tiga

sektor unggulan, yaitu pariwisata, perikanan dan perkebunan. Ketiga sektor

tersebut diharapkan akan mampu merangsang perkembangan serta

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi` lainnya. Sehingga laju pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Pacitan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

2.4 Potensi Daerah

Pacitan merupakan sebuah kabupaten yang memiliki banyak potensi

yang bisa dikembangkan. Baik pada bidang pertanian, perkebunan,

perikanan, kehutanan, kerajinan batu alam, kerajinan batik tulis, dan yang

tidak kalah potensial adalah keindahan alamnya yang mampu mengundang

banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Kabupaten Pacitan

memiliki banyak sekali objek wisata alam. Goa merupakan salah satu

destinasi wisata popular di Pacitan, sehingga tak heran apabila daerah ini

mendapat julukan 1001 goa. Tidak hanya itu, Kabupaten Pacitan juga memiliki

banyak pantai indah yang masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda.

Karena keindahan alamnya ini, Kabupaten Pacitan sering dijuluki sebagai

surga bagi para fotografer Landscape. Apabila potensi-potensi tersebut dapat

Page 21: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 12

dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka Kabupaten Pacitan diharapkan

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur.

2.4.1. Potensi Industri

a. Kerajinan Batu Alam menjadi Batu Akik

Gambar 2. http://www.otonomidaerah.org

Di balik perbukitan kapur Pegunungan Sewu di Kabupaten

Pacitan, Jawa Timur, tersimpan aneka batuan alam yang cantik

mempesona. Dengan keterampilan dan semangat wirausaha, batuan

alam diolah menjadi sebuah kerajinan akik yang bernilai tinggi. Kini

industri kerajinan batu akik tidak hanya merupakan kegiatan rumah

tangga saja, melainkan sudah menjadi sumber mata pencaharian

masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Donorojo pada khususnya

dan seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan pada umumnya.

Donorojo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pacitan

yang sudah dikenal luas hingga mancanegara sebagai salah satu sentra

kerajinan batu akik di Indonesia, terutama untuk Desa Sukodono dan

Desa Gendaran. Permintaan kerajinan batu akik ini tidak hanya datang

dari Indonesia, tepai juga dari luar negeri seperti Korea, Arab, Taiwan,

dan Australia. Bahkan di desa tersebut terdapat pasar khusus untuk

kerajinan batu akik. Dinamakan Pasar Kliwon karena pasar ini hanya

buka khusus pada hari kliwon pada penanggalan Jawa.

Page 22: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 13

Industri kerajinan batu akik ini mengalami masa-masa paling ramai

pada tahun 1960-an sampai 1995-an. Meskipun sudah puluhan tahun

dikenal sebagai sentra kerajinan batu akik, di tahun-tahun berikutnya

sudah jarang ditemui aktifitas pengolahan batu akik. Awal tahun 2013

lalu industri ini kembali menggeliat. Beberapa tempat yang dulu sudah

tidak digunakan untuk mengolah batu akik, kini telah berproduksi

kembali. Saat ini pasar kerajinan batu akik sudah dapat dikatakan

sedang kembali bersinar, tingginya permintaan pasar yang

mengakibatkan tidak sedikit dari para pengrajin dan warga lainnya untuk

memproduksi batu akik dan tidak memilih untuk mencari pekerjaan lain.

Desa Sukodono dan Desa Gendaran yang terletak di Kecamatan

Donorojo merupakan desa penghasil kerajinan batu akik di Kabupaten

Pacitan. Batu akik merupakan batu-batuan khas Pacitan yang dijadikan

souvenir khas Pacitan dan banyak dijumpai di tempat-tempat wisata di

Pacitan. Selain itu pemasaran batu akik dilakukan dengan cara

mengikuti gelaran pameran-pameran di daerah Pacitan sendiri maupun

beberapa daerah lain di Jawa Timur. Mereka para pengrajin akik juga

menerima pesanan dari luar kota. Bahan baku yang digunakan untuk

membuat berbagai macam kerajinan batu akik antara lain dari batu

jasper, marmer, kalsedon dan feldspar yang diambil dari daerah sekitar

sentra atau daerah perbukitan lainnya di Pacitan, seperti Tulakan dan

Punung. Pengambilan bahan baku batu akik ini tidak dalam bentuk

penambangan sehingga tidak ada bentuk eksploitasi terhadap alam.

Dalam memperoleh bahan baku para pengrajin harus mencari batuan

dari satu titik galian ke titik galian yang lain, proses inilah yang

menjadikan batu akik disebut batuan langka dan spesial.

Page 23: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 14

b. Potensi Batik Tulis

Gambar 3. http://www.shnews.co/detile-7924- batik-pacitan-batik-ramah-lingkungan.htm

Kabupaten Pacitan memiliki motif batik yang berhasil mendunia.

Ragam motif yang dihasilkan pengrajin batik Pacitan diantaranya bunga

coenrad, daun ketela, kupu-kupu, ikan laut, ikan air tawar serta motif

flora dan fauna lainnya. Selain itu, ada juga beberapa pilihan jenis kain

batik, seperti kain batik tulis biasa dan batik tulis dengan bahan pewarna

alami (memanfaatkan warna daun mahoni, daun kopi, daun mangga,

akar pace, kulit jambal dan daun indigo). Dari warna-warna alami itulah

dihasilkan batik dengan warna yang terang, tidak seperti batik

kebanyakan yang identik dengan warna hitam dan cokelat. Jenis kain-

kain ini dibandrol dengan harga Rp 400 ribu sampai Rp 450 ribu

perpotong (panjang 2.45 m). Dan salah satu tempat penghasil batik

Khas Pacitan adalah di Kecamatan Ngadirojo atau Lorok. Produk batik

dari Kecamatan ini adalah batik puri. Tempat pembuatan batik Puri ini

tepatnya di desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Pacitan, yang jaraknya sekitar 45 Km dari pusat kota

Pacitan. Pemasarannyapun sudah memasuki Jakarta, Surabaya,

Semarang, Yogyakarta, Bali hingga mancanegara seperti Singapura.

Page 24: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 15

2.4.2 Pariwisata Daerah

Gambar4 : Peta Wisata Kabupaten Pacitan

a. Wisata Sejarah dan Budaya

Gambar 5 : Upacara ceprotan Pacitan, www.discoverpacitan.com

Upacara adat Ceprotan yang sudah menjadi tradisi masyarakat

Pacitan khususnya masyarakat Desa Sekar Kecamatan Donorojo

selalu dilaksanakan tiap tahun pada bulan Dzulqaidah (Longkang),

Hari Senin Kliwon. Acara ini dimaksudkan untuk mengenang

pendahulu Desa Sekar yaitu Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun

melalui kegiatan bersih desa. Upacara ini diyakini dapat menjauhkan

desa tersebut dari bala dan memperlancar kegiatan pertanian yang

merupakan mata pencaharian utama bagi kebanyakan penduduknya.

Lokasi upacara Ceprotan yaitu di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo,

Page 25: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 16

Kota Pacitan, dan jaraknya kurang lebih 40 km ke arah barat dari

pusat kota.

Tersirat makna budaya dan sejarah dalam upacara ceprotan

diantaranya yaitu; Pertama mengenai kegigihan Panji Asmorobangun

atau yang dikenal sebagai Ki Godeg dalam usaha-usahanya

membuka dan membangun suatu wilayah di Pacitan yang kini dikenal

dengan nama Desa Sekar, Kabupaten Donorojo menjadi daerah

pertanian. Daerah ini sebenarnya merupakan daerah yang tandus

mengingat kandungan kapur dalam tanahnya yang cukup tinggi.

Namun kini wilayah tersebut menjadi salah satu penghasil padi dan

kelapa yang cukup diperhitungkan di Kabupaten Pacitan.

Kedua mengenai kebaikan hati beliau menolong orang yang

kesusahan yaitu dalam legenda ini Dewi Sekartaji, serta

pengorbanan yang dilakukannya. Kemudian mengenai pesan yang

disampaikan oleh Dewi Sekartaji pada generasi muda yaitu untuk

mengandalkan pikirannya dalam mencari penghasilan guna

memenuhi kebutuhan hidup. Pesan ini sangat perlu kita terapkan

dalam kehidupan kita saat ini. Sudah seharusnya generasi muda

membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan agar

dapat mencapai kesejahteraan bagi dirinya dan orang lain di

sekitarnya.

Nilai lainnya yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah

mengenai ingkung yang di sediakan di tengah arena. Ingkung ini

memang seolah menjadi sentral dari Upacara Ceprotan karena

melambangkan rezeki yang dicari. Namun ingkung tersebut tidak

diperebutkan. Hal ini menunjukkan bahwa kita memang harus

berusaha optimal dalam meraih apa yang kita inginkan tetapi jangan

sampai melanggar hak dan kepentingan orang lain.

Doa pada awal dan penutupan upacara juga memiliki nilai

tersendiri, bahwa kita harus memulai dan mengakhiri setiap usaha-

usaha yang kita lakukan dengan doa. Dengan doa yang

melambangkan pengharapan dan kepasrahan kita terhadap Sang

Pencipta, kita harus meyakini jika usaha yang kita lakukan sedah

maksimal, Tuhan akan membalasnya dengan hasil memuaskan.

Page 26: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 17

Nilai-nilai dalam Upacara Adat Ceprotan tersebut tentu memiliki

prospek dalam kehidupan nasional. Pertama adalah masalah

keyakinan kita terhadap Tuhan, kedua tolong menolong. Kemudian

intisari dari upacara tersebut yaitu mengenai cengkir atau ceng-

cengan pikir. Bangsa ini membutuhkan otak-otak yang siap diperas

untuk memikirkan banyak hal demi terwujudnya solusi konkret demi

terciptanya Indonesia yang lebih baik. Generasi muda yang menjadi

fokus utama, harus giat menuntun ilmu pengetahuan, bukan hanya

untuk formalitas, gelar, ataupun merencanakan masa depannya

sebagai keryawan melainkan lebih dari itu yaitu untuk mewujudkan

lapangan-lapangan kerja, inovasi-inovasi dan kreativitas tingkat tinggi

yang diperlukan untuk mengangkat kesejahteraan, harkat, serta

martabat bangsa ini.

Lalu mengenai ingkung yang telah disinggung beberapa kali.

Detail kecil ini juga menyumbangkan nilai yang berprospek dalam

kehidupan nasional. Kita diingatkan agar dalam usaha-usaha

pencapaian tujuan, kita tidak boleh saling sikut. Fenomena negatif ini

telah mewarnai berbagai aspek kehidupan sehari-hari di Indonesia.

Mulai dari bidang politik, sosial, ekonomi, bahkan agama.

Secara utuh, upacara ini mengajak generasi penerus bangsa ini

untuk menengok ke belakang, melihat dan meneladani apa yang

telah dilakukan oleh para pendahulu kita dan menerapkannya dalam

kehidupan masa kini. Dimulai dari perilaku pribadi hingga sikap

berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Page 27: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 18

b. Wisata Pantai

1) Pantai Teleng Ria

Gambar 6. http://kepacitan.wordpress.com/wisata-pacitan/pantai-teleng-ria/

Pantai ini terletak ± 3 km dari Kota Pacitan. Merupakan pantai

yang menarik untuk dikunjungi sambil menikmati santapan ikan segar

(bakar/goreng).

2) Pantai Srau

Salah satu pantai terindah di Pulau Jawa yang masih sangat

alami adalah Pantai Srau. Terletak di Desa Candi Kecamatan

Pringkuku yang jaraknya ± 26 km dari Kota Pacitan. Di sini

pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai pasir putih,

karang bolong, snorkling di air laut yang jernih, mancing bersama dari

atas bukit, serta menikmati sunset pada sore hari dari atas bukit yang

di bawahnya menggelegar ombak laut pantai selatan yang bisa

mencapai ketinggian 6 meter.

Gambar 7. http://kameradroid.com/foto-3140-pantai-srau-pacitan.html

Page 28: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 19

3) Pantai Watu Karung

Gambar 8. http://royanaldinaputra.blogspot.com/2013/02/pantai-watu karung.html

Pantai ini berjarak ± 15 km dari Pantai Srau. Di antara jalan

menuju ke Pantai Watu Karung, ada Goa Jaran yang panjangnya

mencapai 48 km, yang merupakan salah satu goa terpanjang di

dunia. Perjalanan menuju Pantai Watu Karung tidaklah mudah.

Tersembunyi di salah satu titik sepanjang garis pantai selatan

Kabupaten Pacitan. Pantai Watu Karung bisa dicapai dengan sepeda

motor ataupun mobil sewaan melalui jalan berkelok naik turun

perbukitan. Tempat ini juga menjadi tempat pelelangan ikan para

nelayan sekitar.

4) Pantai Klayar

Klayar terletak ± 45 km sebelah barat Kabupaten Pacitan

termasuk wilayah Desa Widoro Kecamatan Donorojo. Di pantai ini

kita bisa menikmati deburan ombak pantai selatan yang disambut

oleh pasir putih yang terbentang luas. Kita juga bisa menikmati muara

sungai yang berwarna kehijauan bertemu dengan laut yang berwarna

kebiruan yang menyegarkan mata. Klayar adalah pantai eksotik

dengan hamparan pasir putih, batu karang mirip Sphinx, karang

bolong, seruling laut dan air mancur alami hingga setinggi 10 meter

yang menjadikannya pantai dengan pesona alam yang tiada duanya.

Page 29: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 20

Gambar 9. www.discoverypacitan.com

5) Kali Maron dan Pantai Iroboyo

Kali Maron adalah ‘Green Canyon’ Pacitan. Terletak di Desa

Maron Kecamatan Pringkuku ± 15 km dari Goa Gong arah Pantai

Klayar. Untuk menuju pantai Iroboyo pengunjung menggunakan

perahu menyusuri Kali Maron sepanjang 4,5 km dari Desa Maron.

Gambar 10. Kali Maron: http://www.panoramio.com/photo/81440444

Pemandangan di sepanjang sungai hijau berjajar pohon kelapa

dan pohon jambu yang asri dengan air sungai berwarna kehijauan

yang menyegarkan mata. Di salah satu lokasi aliran Kali Maron

terdapat ceruk sungai oleh warga setempat dikeramatkan dengan

nama Kali Sirah, namun di sinilah letak eksotiknya Kali Maron dengan

sungai yang airnya berwarna hijau dan ketenangan suasananya

menjadikan tempat ini sebagai Green Canyon of Pacitan. Di Pantai

Iroboyo yang berpasir besi warna hitam pengunjung dapat bermain

water tubing dan surfing.

Page 30: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 21

Gambar 11. Pantai Iroboyo: http://upttksddonorojo.blogspot.com/2013/08/asal-usul-nama-alas-atau-pantai.html

6) Pantai Buyutan

Sama seperti Pantai Krikilan, Pantai Buyutan terletak di desa Widoro

Kecamatan Donorojo merupakan pantai yang masih sangat alami

karena baru dibuka pada awal tahun 2012. Lokasinya di sebelah timur

pantai Krikilan ± 6 km jalan darat dari Pantai Klayar.

Gambar 12. http://iirendotkom.blogspot.com/2013/04/pantai-buyutan-super-privat-beach.html

7) Pantai Bawur

Gambar 13. http://www.fotografer.net/forum/forum.view.php?id=3193910496&page=2

Page 31: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 22

Pantai Bawur terletak di Sidomulyo Kec. Ngadirojo sekitar 30

km sebelah timur Pacitan. Saat ini di lokasi Pantai Bawur dijadikan

tempat pembangkit tenaga listrik yang dikelola oleh PT.PJB anak

perusahaan PT.PLN.

8) Pantai Bakung

Gambar 14. http://wonderfulngadipuro.wordpress.com/2012/07/13/pantai-bakung/

Pantai Bakung terletak di Desa Karang Nongko Kec.Kebon

Agung sekitar 10 km sebelah timur Pacitan.

9) Pantai Ndangkal

Pantai yang terletak di Desa Worawari Kecamatan

Kebonagung, sekitar 12 km sebelah timur Kota Pacitan ini memang

benar-benar memanjakan mata pengunjung yang datang. Pantai

berpasir bersih sepanjang ± 500 meter ini berupa teluk yang dibatasi

tebing yang menjulang tinggi di kedua sisinya. Antara pantai dan

kawasan persawahan di batasi oleh muara sungai yang lumayan

lebar, sehingga jika mau menginjakkan kaki di kawasan pasir pantai

harus terlebih dahulu menyeberangi sungai tersebut. Hanya saja

perlu sedikit berhati-hati ketika menyeberang, karena ketika air laut

pasang ketinggian air bisa mencapai leher orang dewasa.

Page 32: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 23

Gambar 15. http://info-pacitan.blogspot.com/2011/10/menguak-pesona-pantai-ndangkal.html

10) Pantai Sidomulyo

Gambar 16. http://www.fotografer.net/forum/forum.view.php?id=3193910496&page=3

Pantai Sidomulyo ini terletak di desa Sidomulyo Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Pacitan, berada sekitar 50 km arah timur

Kabupaten Pacitan dan terjangkau dengan semua kendaraan. Para

pengunjung dapat melakukan berbagai macam kegiatan di sini,

seperti berenang, mandi matahari, memancing ikan, dll sambil

menikmati indahnya laut luas.

Page 33: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 24

11) Pantai Pidakan/Jetak

Gambar 17.Pantai Pidakan ( http://www.discoverypacitan.com)

Pantai Pidakan terletak di Dusun Godek Kulon, Desa Jetak,

Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Dari Kota Pacitan ± 50 km,

perjalanan dari desa Jetak menuju ke pantai Pidakan para wisatawan

akan disuguhi panorama alam khas desa. Yang membedakan pantai

ini dengan pantai-pantai lain yang berada di Pacitan adalah rincian

dari material pantainya 70 % yaitu bebatuan alam dan sisanya

merupakan pasir putih.

c. Wisata Goa

1) Goa Putri

Gambar 18. Goa Putri http://www.goindonesia.com/id/hotels/indonesia/jawa/pacitan/objek_wisata/kegiatan_

Goa Putri ini terletak berdekatan dengan Goa Gong di

Kecamatan Punung, sekitar 15 km dari Pacitan. Merupakan salah

satu obyek wisata goa yang ada di Pacitan yang patut untuk

Page 34: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 25

dikunjungi sebelum mengunjungi Goa Gong. Goa Putri adalah goa

yang di dalamnya terdapat keindahan panorama stalagtit dan

stalagmit yang cukup indah. Goa ini dinamakan sebagai Goa Putri

karena di dalam goa stalagtit dan stalakmitnya konon mempunyai

bentuk yang mirip seorang putri dan ditemukan juga tempat

peristirahatan milik seorang putri yang ada di dalam gua tersebut.

2) Goa Gong

Gambar 19. Photography by Secreso Creative Branding, Design, and Photography – Malang

Goa ini terletak di Desa Bomo Kecamatan Punung yang

letaknya sekitar 4 km dari Goa Putri, diyakini sebagai salah satu goa

wisata tercantik di dunia dengan kedalaman 700-800 meter yang

terdiri dari 7 ruangan besar yang eksotik yang tidak terbayangkan

sebelumnya. Kita bisa menikmati stalagtit dan stalagmit dari tetes-

tetes air yang masih hidup di dalam goa ini.

Goa ini merupakan goa yang indah dan cukup dalam diantara

gugusan goa-goa yang terletak di disekitarnya. Karena masih ada

beberapa goa lain yang letaknya tidak terlalu jauh dari Goa Gong,

seperti Goa Tabuhan dan Goa Putri. Goa Gong memiliki stalagtit dan

stalagmit yang mengagumkan dan dikatakan menjadi yang terindah

di Asia Tenggara yang memiliki kedalaman sekitar 256 m.

Penamaan goa Gong sendiri bertalian erat dengan salah satu

nama perangkat gamelan Jawa. itu masyarakat sekitar menamakan

goa tersebut menjadi Goa Gong. Pada hari-hari tertentu setiap hari

Jumat, ada suara musik tradisional yang disebut “Jaranan” gong

tradisional adalah instrumen yang paling keras suaranya dibanding

alat musik yang lain. Sampai sekarang, kadang-kadang suara masih

Page 35: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 26

dapat didengar, itulah sebabnya goa ini sekitar 256 meter di

bawah tanah, memiliki 12 kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi

alam.

Goa ini terletak sekitar 30 km barat Pacitan,Jawa Timur.

tepatnya di Desa Bomo, kabupaten dan mudah dicapai dengan

semua jenis kendaraan baik kendaraan roda empat maupun

kendaraan roda dua dengan memakan waktu sekitar 45

menit. Daerah ini juga tersedia beberapa fasilitas, seperti; toko

souvenir, restoran, tempat parkir, masjid, dll.

Saat memasuki goa, anda akan melihat keeksotisan dengan

dinding-dinding goa yang terlihat kuning keemasan. Memasuki ruang

pertama, yaitu ruang Sendang Bidadari, di ruangan ini terdapat

sendang kecil dengan air yang dingin dan bersih. Di sebelahnya

adalah ruang Bidadari, dimana menurut cerita diruangan kadang

melintas bayangan seorang wanita yang cantik.

Ruang tiga dan empat adalah ruang kristal dan marmer, dalam

ruangan tersebut tersimpan batu kristal dan marmer di sisi-sisi atas

dan samping goa dengan kualitas yang hampir sempurna. Memasuki

ruang lima, adalah ruangan yang sedikit lapang. Di tempat ini pernah

dijadikan konser musik empat negara, yaitu Indonesia, Swiss, Inggris

dan Perancis dalam rangka mempromosikan keberadaan Goa Gong

ke mancanegara. Ruang enam adalah ruang pertapaan dan terakhir

ruang tujuh adalah batu gong. Adalah batu-batu yang apabila kita

tabuh akan mengeluarkan suara seperti gong.

3) Goa Tabuhan

Berjarak ± 10 km dari Goa Gong terletak di kecamatan

Donorojo. Di dalam goa ini pengunjung bisa menikmati sajian musik

gamelan Jawa yang instrumennya dari stalatit dan stalagmit yang ada

di Goa Tabuhan. Sesuai dengan namanya, Tabuhan berasal dari

kata “tabuh” atau membunyikan alat musik pukul. Begitu tiba di area

goa yang berada kurang lebih 40 km dari pacitan ini, mulut goa akan

langsung menarik perhatian para wisatawan. Lubang selebar 16 m di

lereng kawasan ini dihiasi dengan puluhan stalagtit batu kapur

berwarna putih. Stalagtit-stalagtit ini begitu kokoh, seolah-olah

Page 36: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 27

menyerupai gigi taring raksasa yang sedang menguap. Rongga goa

luas dan lebar, dengan beberapa ceruk gelap di pojok-pojoknya.

Berjalan ke ujung belakang sebelah kanan goa, Anda akan

menemukan jawaban atas hubungan antara goa dengan musik

gamelan. Beberapa stalaktit dan stalagmit dengan ajaib bisa

menghasilkan suara sesuai tangga nada apabila dipukul.

Sekelompok seniman setempat memanfaatkannya untuk menghibur

para pengunjung.

4) Goa Kalak

Letak goa ini di antara jalan Pantai Klayar dan Goa Gong, ± 3

km dari Goa Gong. Goa ini dulunya juga sebagai obyek wisata

sebelum Goa Gong diketemukan, dan menurut cerita goa ini sering

digunakan sebagai tempat pertapaan ataupun bersemedi untuk

memohon sesuatu. Konon mantan presiden RI ke 2 Bapak Soeharto

pun juga pernah tirakat di goa ini. Goa ini berada di tepi jalan Goa

Gong menuju Goa Kalak. Pemandangan saat ini sungguh

memprihatinkan karena dulu tempat ini sangat dibanggakan, namun

sekarang kurang perawatan dapat dilihat pada kondisi kebersihan

dan fasilitasnya. Goa ini juga memiliki pemandangan stalagtit dan

stalagmit sangat indah. Akses jalan menuju goa ini bagus dan lancar.

5) Goa Song Terus dan Wisata Purba

Gambar 20. http://alumnismpdonorojo.blogspot.com/2011/07/purbakala

Goa Song Terus terletak di area dekat Goa Tabuhan. Berbagai

temuan arkeologi menunjukkan bahwa ternyata Pacitan sudah dihuni

pada masa-masa pra sejarah. Benda-benda yang ditemukan tersebut

diduga merupakan alat-alat kerja tingkat sederhana jaman Prasejarah

Page 37: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 28

yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan.

Tidak hanya peralatan tetapi juga pernah ditemukan fosil manusia

purba dari ras Austrialid yang hidup sekitar 12.000 tahun sebelum

masehi. Ketika ditemukan, kerangka manusia purba berjenis kelamin

perempuan itu dalam posisi terlipat menghadap dinding goa dan

disangga beberapa batu. Ditangannya memegang peralatan dari

batu.

6) Goa Luweng Jaran

Gambar 21. Luweng Jaran

Terletak di Desa Jlubang

Kecamatan Pringkuku, ±15 km dari

Kabupaten Pacitan. Sangat cocok untuk

wisatawan yang senang berpetualang.

Diperlukan peralatan, keahlian dan

stamina yang khusus untuk memasuki goa

ini. Nama goa ini masih asing di telinga

kebanyakan orang, meski demikian

keindahan goa ini tidak kalah dengan yang

lain. Konon goa ini merupakan goa

terpanjang di Indonesia.

Goa Luweng Jaran terdaftar pada tahun 2002, ditemukan

pertama kali oleh penduduk setempat pada tahun 1984. Sampai saat

ini, goa Luweng Jaran belum terbuka untuk umum, bahkan yang

pertama kali memerawani goa ini justru para bule yang merupakan

tim ekspedisi gabungan Anglo-Australia pada tahun 1987. Pada

tahun ini hasil pemetaan goa tersebut mencapai panjang 11 km,

kemudian ketika dilakukan ekspedisi kembali pada tahun 1992, goa

ini terhubung dengan luweng Punung Plente (salah satu daerah di

kota Pacitan), sehingga panjang goa mencapai 19 km. Data terakhir

pada tahun 2002 panjang goa ini mencapai 25 km.

Berbeda dengan Goa Gong maupun Goa Tabuhan yang

strukturnya didominasi oleh bebatuan dengan berbagai macam

bentuk keindahannya, goa Luweng jaran merupakan goa aliran

sungai (sungai bawah tanah). Pintu masuk goa ini juga berupa

sungai. Bahkan goa ini merupakan Swallow Hole atau tempat

menghilangnya sungai permukaan ke dalam gua. Goa ini dikenal juga

Page 38: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 29

dengan nama goa Labirin karena lorongnya bercabang-cabang dan

bertingkat. Meski belum terbuka untuk umum sebagai tempat wisata,

namun goa ini merupakan “surga” petualangan bagi para aktifis

pecinta alam. Stalagtit dan stalagmit menjuntai dengan aneka bentuk,

ada yang mirip manusia, binatang, menara bahkan miniatur Green

Canyon membentuk taman batu yang basah dan indah sekaligus

mempesona.

Masih banyak daftar lokasi goa dan pantai yang ada di

Kabupaten Pacitan yang dapat menjadi tujuan wisata, akan tetapi

tidak kesemuanya itu di tampilkan pada buku profil ini.

2.4.3 Potensi Pertanian

Kabupaten Pacitan merupakan kabupaten yang kaya akan

sumber daya alam. Sebagian besar penduduknya bekerja pada

sektor pertanian, produksi tanaman pertanian di Kabupaten Pacitan

ada yang mengalami kenaikan ada juga yang mengalami penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 59 jenis tanaman yang ada,

sebanyak 57,63 % mengalami kenaikan jumlah produksi, sedangkan

sisanya 42,37 % mengalami penurunan jumlah produksi.

Selain tanaman bahan makanan dan hortikultura, juga terdapat

tanaman perkebunan. Luas areal dan produksi tanaman perkebunan

pada beberapa komoditi meningkat dibandingkan tahun 2011,

keadaan ini terjadi karena meningkatnya kesadaran masyarakat

untuk memelihara tanaman terutama tanaman-tanaman yang

mempunyai nilai ekonomi tinggi, disamping itu terjadi peningkatan

jumlah tanaman produktif. Selain itu juga adanya dukungan kegiatan-

kegiatan pengembangan baik dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi,

APBN maupun bantuan dari mitra usaha, terutama pada komoditi

Kelapa, Cengkeh, Kopi, Kakao, Lada, Kapas, Jarak Pagar, Nilam dan

Tembakau.

2.4.4. Potensi Perikanan dan Hasil Laut

Berada di Laut Selatan, maka potensi yang bisa diambil dari

laut pun sangat banyak. Seperti diketahui, bahwa luas wilayah laut

Kabupaten Pacitan mencapai 7.636 mil persegi dengan 12 pantai

Page 39: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 30

merupakan daerah untuk pendaratan ikan oleh nelayan. Sehingga

potensi wilayah laut tersebut sebesar kurang lebih 84.4330 ton

pertahun, dan ikan lobster mempunyai daya jual yang cukup tinggi di

Pacitan.

Potensi perikanan salah satunya dikembangkan di Teluk

Segoro Anakan di Kecamatan Ngadirojo seluas ± 400 ha, yang

digunakan untuk budidaya rumput laut mencapai 64 unit rakit dan

budidaya ikan kerapu. Sedangkan untuk potensi budidaya air payau

mencapai luas lahan potensial ± 866 ha yang dikembangkan di Desa

Kembang, Desa Watu Karung, Desa Sidumulyo dan Desa

Hadiwarno. Potensi usaha budidaya air tawar yang dikembangkan di

perairan umum yaitu kolam seluas ± 0,88 ha dan tadah hujan ±5,58

ha melalui budidaya keramba jaring apung dan penebaran jenis ikan

di telaga.

Komoditi perikanan menjadi sektor unggulan di wilayah ini.

Komoditi perikanan Pacitan yang sudah diekspor adalah Udang

Lobster. Udang Lobster adalah salah satu komoditi bidang perikanan

yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.

Jenis udang Lobster yang dihasilkan di perairan Pacitan adalah jenis

Mutiara, Pasir, Batu dengan produksi mencapai 15.625 kg pertahun.

Komoditi ini sudah menembus pasar ekspor seperti Singapura,

Hongkong dan Jepang melalui pedagang dan perusahaan yang ada

di Surabaya, Semarang, Kediri dan Jakarta.

Kemudian yang kedua adalah Rumput Laut, yang merupakan

salah satu komoditi unggulan yang saat ini mulai dibudidayakan di

Kabupaten Pacitan. Kegunaan Rumput Laut adalah untuk pembuatan

bahan makanan seperti agar-agar,bahan kosmetik dan kesehatan.

Produksi setiap tahun mencapai 72.550 kg dengan daerah

pemasaran meliputi Bali, Surabaya, dan Jakarta. Yang ketiga adalah

Ikan dan Sirip Ikan Hiu, yang berguna untuk menambah gizi (multi

vitamin). Produksinya mencapai 3.630 kg/tahun dengan daerah

pemasaran yaitu Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Jenis ikan yang

berorientasi ekspor seperti Bawal mencapai 6.281 kg, Layur

mencapai 65.647 kg, dan Kerapu mencapai 5.631 kg.

Page 40: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 31

BAB III

SUMBER DATA

3.1 Registrasi

Data registrasi merupakan data sekunder dari berbagai dinas / Instansi

maupun lembaga. Registrasi penduduk merupakan kumpulan keterangan

mengenai terjadinya peristiwa atau kerjadian penting mulai lahir sampai mati.

Catatan atas seluruh peristiwa kependudukan merupakan registrasi

yang berlangsung secara terus menerus mengikuti seluruh kejadian

kependudukan yang ada. Karena itu “ data statistik” digunakan untuk

memberikan gambaran mengenai perubahan yang terus menerus, berbeda

dengan sensus atau survei yang menggambarkan keadaan penduduk waktu

tertentu saja, perlu diketahui bahwa dalam registrasi ini penduduk

berpartisipasi aktif melaporkan kejadian/peristiwa kepada badan yang

berwenang melakukan pencatatan (Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil), berbeda dengan sensus dan survei, petugas yang mendatangi

responden untuk melakukan pencatatan data.

3.2 DAK2 ( Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan)

DAK2 (Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan) adalah data

kependudukan yang telah dikonsolidasi, sesuai dengan Surat Edaran

Mendagri no. 470/135/SJ 13 Februari 2013 tentang penyajian dan

pemanfaatan data kependudukan menyatakan bahwa data kependudukan

yang dapat digunakan adalah data kependudukan yang telah

dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan

Sipil. Berdasarkan pertimbangan tersebut data kependudukan yang dapat

disajikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan apapun adalah data

kependudukan yang telah dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementrian Dalam Negeri.

Berdasarkan Surat Mendagri 470/1964/MD 28 Februari 2013 tentang

petunjuk teknis penyediaan data kependudukan oleh kabupaten atau kota

yang menyatakan bahwa DAK 2 dalam bentuk database dijadikan dasar

pelayanan publik, bagi yang tidak menggunakan DAK 2 (menggunakan data

lama) datanya tidak bisa diproses oleh kemendagri.

Page 41: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017 | 32

3.3 SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)

SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) adalah suatu

sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis

teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk menata sistem

administrasi kependudukan di Indonesia. Sistem ini meliputi pendataan

penduduk dan pencacatan sipil. Data kependudukan antara lain : Nomor

Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk

(KTP), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Nikah, dan sebagainya.

3.4 . Lintas Data

1. Data Pokok Dinas Pendidikan

2. Kementrian Agama Kabupaten Pacitan

3. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan

4. KBPP Kabupaten Pacitan

5. Dinas Kesehatan

6. Pengadilan Agama Kabupaten Pacitan

7. Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Pacitan

Page 42: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 33

BAB IV

PERKEMBANGAN PENDUDUK

4.1 Kuantitas Penduduk

4.1.1. Jumlah dan Persebaran penduduk:

4.1.1.1. Jumlah Dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Perkecamatan/Desa

Tabel 1

Penduduk Kabupaten Pacitan Menurut Jenis Kelamin Tiap Kecamatan Tahun 2012-2016

No Kecamatan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. Pringkuku 16.094 16.306 32.400

2. Sudimoro 17.235 16.678 33.913

3. Punung 18.097 18.266 36.363

4. Donorojo 18.965 19.223 38.188

5. Arjosari 20.568 20.044 40.612

6. Bandar 21.846 21.215 43.061

7. Kebonagung 23.383 22.444 45.827

8. Ngadirojo 24.303 24.288 48.591

9. Nawangan 25.028 24.613 49.641

10. Tegalombo 26.206 25.631 51.837

11. Pacitan 36.974 37.281 74.255

12. Tulakan 43.711 42.215 85.926

Tahun 2016 292.410 288.204 580.614

Tahun 2015 291.093 286.282 577.375

Tahun 2014 290.625 285.817 576.442

Tahun 2013 292.864 287.780 580.644

Tahun 2012 257.007 239.655 496.662

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

jumlah penduduk di Kabupaten Pacitan dari tahun 2012 sampai tahun

2016 senantiasa selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2012

jumlah penduduk saat itu hanya mencapai 496.662 jiwa, terdiri dari

257.007 jiwa laki-laki dan 239.655 jiwa perempuan. Selanjutnya Tahun

2013 jumlahnya terus meningkat yaitu menjadi 580.644 jiwa, terdiri dari

292.864 jiwa penduduk laki-laki, dan 287.780 jiwa penduduk

perempuan, pada Tahun 2014 sebesar 576.442 jiwa, terdiri dari 290.625

Page 43: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 34

penduduk laki-laki dan 285.217 jiwa penduduk perempuan,Tahun 2015

jumlah penduduk sebesar 577.375 jiwa, terdiri dari 291.093 jiwa laki-laki

dan 286.282 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan pada Tahun 2016

jumlah penduduk meningkat yaitu menjadi 580.614 jiwa, terdiri dari

292.410 jiwa penduduk laki-laki dan 288.204 jiwa penduduk perempuan.

Yang mana penduduk Kabupaten Pacitan tersebar di 12 (dua belas)

Kecamatan.

Berikut ini adalah persebaran penduduk Kabupaten Pacitan

menurut jenis kelamin pada tahun 2016

Grafik 2 . Persebaran Penduduk Kabupaten Pacitan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016

Berdasarkan Grafik 2 dapat diketahui bahwa persebaran

penduduk Tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak

terdapat di Kecamatan Tulakan, yang mana jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan. Fakta ini

berkebalikan dengan kondisi yang ada di Indonesia secara keseluruhan,

bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk

laki-laki. Hal ini disebabkan karena wilayah Kecamatan Tulakan

merupakan kecamatan yang paling luas diantara kecamatan-kecamatan

lainnya di Kabupaten Pacitan. Sebaliknya wilayah Kecamatan

Pringkuku mempunyai jumlah penduduk paling sedikit. Wilayah

Page 44: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 35

Kecamatan Pringkuku adalah satu diantara 12 kecamatan di Kabupaten

Pacitan termasuk wilayah dataran tinggi dan memiliki potensi sumber

daya kelautan, secara Geografis wilayah kecamatan Pringkuku

sebagian besar berada pada tanah perbukitan sehingga penduduk

cenderung menghindari wilayah tersebut sebagai tempat untuk

menetap.

Persebaran penduduk di setiap kecamatan dapat dilihat pada

tabel 2 berikut ini,

Tabel 2 Perkembangan Persebaran Jumlah Penduduk Tahun 2012-2016

No Kecamatan 2012 2013 2014 2015 2016

1. Pringkuku 27.244 32.603 32.302 32.571 32.400

2. Sudimoro 28.168 33.431 33.195 32.100 33.913

3. Punung 31.525 37.011 36.506 37.122 36.363

4. Donorojo 32.901 38.805 38.297 38.559 38.188

5. Arjosari 36.046 40.959 40.559 41.096 40.612

6. Bandar 36.719 44.016 43.866 44.098 43.061

7. Kebonagung 39.800 45.821 45.638 46.312 45.827

8. Ngadirojo 40.739 47.966 47.499 45.862 48.591

9. Nawangan 42.069 50.033 49.993 51.059 49.641

10. Tegalombo 42.880 51.004 50.794 50.935 51.837

11. Pacitan 68.066 74.504 73.797 74.776 74.255

12. Tulakan 70.505 84.491 83.996 82.885 85.926

JUMLAH 496.662 580.644 576.442 577.375 580.614

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan (Data setelah konsolidasi)

Jumlah penduduk pada tahun 2013 mengalami peningkatan

sebesar 83.982 Jiwa dari total di Tahun 2012 sebesar 496.662 jiwa

menjadi 580.644 jiwa, dan pada tahun 2014 mengalami penurunan

sebesar 4.202 jiwa dari total jumlah penduduk di tahun 2013 sebesar

580.644 jiwa menjadi 576.442 jiwa, pada tahun 2015 jumlah penduduk

di Kabupaten Pacitan mengalami peningkatan sebesar 933 jiwa dari

jumlah total penduduk di tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2016

Page 45: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 36

jumlah penduduk mengalami peningkatan kembali sebesar 3.239 jiwa

dari jumlah total penduduk tahun 2015. Berikut ini merupakan piramida

penduduk Kabupaten Pacitan tahun 2016 :

Grafik. 3 Piramida Penduduk

4.1.1.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara jumlah

penduduk dan luas daerah yang didiami dengan satuan per kilometer

persegi. Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi

adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan

meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut

Kabupaten Pacitan tergolong Kabupaten dengan penduduk yang

masih sedikit, hal ini dikarenakan persebaran penduduk yang tidak

merata, pada tabel 3 memperlihatkan kepadatan penduduk di

Kabupaten Pacitan dengan luas 1.389,90 Km2. Tahun 2016 Kabupaten

Pacitan didiami 580.614 jiwa atau dengan kepadatan 418 jiwa/Km2.

Dengan kata lain rata-rata setiap Km2 Kabupaten pacitan didiami

sebanyak 418 jiwa/ Km2.

Page 46: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 37

Tabel 3 Kepadatan Penduduk Per- Kecamatan Kabupaten Pacitan

NO. KECAMATAN Jumlah Desa

Luas Kecamatan (Km2)

Jumlah Penduduk

Rata-rata Penduduk per Desa

Kepadatan Penduduk

per Kecamatan

1 Pringkuku 13 132,93 32.400 2.492 244

2 Sudimoro 10 71,86 33.913 3.391 472

3 Punung 13 108,81 36.363 2.797 334

4 Donorojo 12 109,09 38.188 3.182 350

5 Arjosari 17 117,06 40.612 2.389 347

6 Bandar 8 117,34 43.061 5.383 367

7 Kebonagung 19 124,85 45.827 2.412 367

8 Ngadirojo 18 95,91 48.591 2.700 507

9 Nawangan 9 124,06 49.641 5.516 400

10 Tegalombo 11 149,26 51.837 4.712 347

11 Pacitan 25 77,11 74.255 2.970 963

12 Tulakan 16 161,62 85.926 5.370 532

Tahun 2016 171 1.389,90 580.614 3.395 418

Tahun 2015 171 1.389,90 577.375 3.376 415

Tahun 2014 171 1.389,87 576.442 3.371 415

Tahun 2013 171 1.389,87 580.644 3.396 418

Tahun 2012 171 1.389,87 496.662 2.904 357

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan

Secara keseluruhan terlihat bahwa kepadatan penduduk

Kabupaen Pacitan mengalami peningkatan dari 415 jiwa/Km2 menjadi

418 jiwa/Km2 . Jika dilihat dari persebaran penduduk disetiap kecamatan

tampak bahwa Kecamatan Pacitan merupakan wilayah terpadat dengan

kepadatan penduduk 963 jiwa/Km2, sedangkan wilayah dengan

kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Pringkuku yaitu

244 jiwa/ Km2. Kepadatan penduduk per wilayah di Kabupaten Pacitan

perlu diperhatikan, terutama dalam perencanaan persebaran penduduk,

tata ruang dan tata guna lahan karena kepadatan penduduk

mempengaruhi berkurangnya ketersediaan lahan, Kerusakan

lingkungan, Kekurangan kebutuhan air bersih, dan Kekurangan

makanan.

Page 47: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 38

4.1.1.3. Angka pertumbuhan penduduk

Menurut data statistik Indonesia (2016), pertumbuhan penduduk

adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada

waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Dimana kelahiran dan

perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya

jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan kematian

menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di wilayah tersebut.

Pertumbuhan penduduk tiap tahun dibagi menjadi dua yaitu

pertumbuhan alami dan pertumbuhan total, pertumbuhan alami

merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat faktor

alamiah yakni selisih angka kelahiran dan kematian. Pertumbuhan total

merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk dengan

memperhatikan faktor kelahiran, kematian dan migrasi.

Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan atau penurunan

pertumbuhan jumlah penduduk secara lebih terperinci pada tahun 2016

dihitung dengan menggunakan rumus pertumbuhan penduduk total

sebagai berikut:

Keterangan:

P = Pertumbuhan penduduk total

L = Jumlah Kelahiran

M = Jumlah Kematian

I = Jumlah Imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu

wilayah)

E = Jumlah Emigrasi (penduduk yang keluar atau

meninggalkan suatu wilayah)

P = (L – M) + (l – E)

Page 48: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 39

perhitungan jumlah penduduk Total:

Diketahui:

Data 2015 – 2016 Sumber Data

L = 6.436 Jiwa DinKes

M = 2.892 Jiwa Dispendukcapil

I = 52.862 Jiwa Dispendukcapil

E = 61.247 Jiwa Dispendukcapil

P = (L – M) + (l – E)

P = (6.436 – 2.892) + (52.862 – 61.247)

P = 9.328 – 8.385

P = 943

Interpretasi :

Angka pertumbuhan penduduk total Kabupaten Pacitan selama

tahun 2016 adalah 943 jiwa.

4.1.2. Penduduk Menurut Karasteristik Demografi

4.1.2.1 Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

4.1.2.1.1 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk laki-

laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk

perempuan. Data mengenai Rasio Jenis Kelamin berguna untuk

pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender,

terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki

dan perempuan secara adil. Selain itu, rasio jenis kelamin juga berguna

bagi para politisi terutama untuk mengetahui seberapa besar

keterwakilan kaum perempuan di parlemen.

Page 49: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 40

Tabel 4 Rasio Jenis Kelamin

NO KELOMPOK UMUR PENDUDUK

RJK LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 0 – 4 10.477 9.869 20.346 106.16

2 5 – 9 19.725 18.552 38.277 106.32

3 10 – 14 19.205 17.990 37.195 106.75

4 15 – 19 20.282 18.943 39.225 107.07

5 20 – 24 22.207 20.619 42.826 107.70

6 25 – 29 21.070 20.059 41.129 105.04

7 30 – 34 22.235 21.152 43.387 105.12

8 35 – 39 20.811 19.960 40.771 104.26

9 40 – 44 19.511 19.946 39.457 97.82

10 45 – 49 23.752 24.139 47.891 98.40

11 50 – 54 21.257 22.012 43.169 96.57

12 55 – 59 19.972 20.730 40.702 96.34

13 60 – 64 15.734 15.454 31.188 101.81

14 65 - 69 13.201 12.624 25.825 104.57

15 70 - 74 8.132 9.038 17.170 89.98

16 > 75 14.939 17.117 32.056 87.28

Tahun 2016 292.410 288.204 580.614 101.46

Tahun 2015 291.093 286.282 577.375 101.68

Tahun 2014 290.625 285.817 576.442 101.68

Tahun 2013 292.864 287.780 580.644 101.77

Tahun 2012 330.253 333.317 663.570 99,08

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan

Tabel 4 adalah Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Pacitan

tahun 2016 tabel tersebut dapat dilihat bahwa rasio jenis kelamin

101.46, hal ini berarti bahwa di Kabupaten Pacitan penduduk laki-laki

lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan, artinya untuk tiap 100

penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki. Jika rasio jenis

kelamin lebih kecil dari 100, maka hal ini berarti daerah tersebut lebih

banyak penduduk perempuan dibandingkan laki-laki. Besar kecil rasio

jenis kelamin dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya disebabkan

karena posisi laki-laki pada umumnya menjadi tiang ekonomi keluarga,

sehingga akan berakibat RJK penduduk daerah tersebut lebih besar dari

100 serta karena banyaknya penduduk laki-laki yang bermigrasi keluar

dari wilayah tersebut.

Page 50: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 41

4.1.2.1.2 Rasio Ketergantungan / Dependency Ratio

Rasio ketergantungan atau rasio beban ketergantungan adalah

angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk

usia non produktif (penduduk usia di bawah 15 tahun dan penduduk usia

65 tahun atau lebih) dengan banyaknya penduduk usia produktif

(penduduk usia 15 – 74 tahun). Rasio ketergantungan menunjukkan

beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif. Semakin

tinggi persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya

beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk

membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif

lagi. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang

secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu wilayah.

Menurut usia, rasio ketergantungan dapat dibedakan menjadi 2

yaitu rasio ketergantungan muda dan rasio ketergantungan tua. Dari

perhitungan rasio ketergantungan muda dan rasio ketergantungan tua

dapat diketahui kelompok umur mana yang berkontribusi paling besar

atau sedikit dalam rasio ketergantungan total.

Berikut perhitungan rasio ketergantungan berdasarkan usia belum

produktif dan usia tidak produktif.

RKtotal = P(0-14)+P(65+) : P(15-64) x 100

RKmuda = P(0-14)/P15-64) x 100

RKtua = P(65+)/P(15-64) x 100

Tahun RK Total RK Muda RK Tua

2017 41,70 23,38 18,32

2016 42,10 23,89 18,21

2015 42.1 23.9 18.2

2014 43,99 28,26 15,71

2013 42,9 28,92 13,97

2012 44,83 27,67 17,16

Tabel 5 : Rasio Ketergantungan 2012 – 2017 Dispendukcapil Kab. Pacitan

Rasio Ketergantungan Total Kab. Pacitan pada tahun 2017

sebesar 41 per 100 penduduk usia kerja, yang berarti bahwa setiap 100

penduduk usia produktif di Kabupaten Pacitan mempunyai tanggungan

Page 51: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 42

sekitar 41 penduduk usia non produktif, 23 diantaranya berasal dari

kelompok usia muda dan 18 lainnya berasal dari kelompok usia lanjut.

4.1.2.2. Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Status Kawin

Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang pria dan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa. Batasan untuk kawin yang ditetapkan oleh UU ini adalah minimal

berusia 19 tahun bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan adalah

minimal usia 16 tahun. Dan jika mereka menikah dibawah usia 21 tahun

harus dengan ijin kedua atau salah satu orang tua atau yang ditunjuk

sebagai wali. (UU Perkawinan No 1 Tahun 1974).

Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan

pada saat pencacahan, baik tinggal atau terpisah. Dalam hal ini tidak

saja mereka kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan

sebagainya) akan tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh

masyarakat dianggap sah sebagai suami istri.

Perceraian adalah suatu pembubaran yang sah dari suatu

perkawinan dan perpisahan antara suami istri oleh surat keputuan

pengadilan yang memberikan hak kepada masing-masing untuk

melakukan perkawinan ulang menurut hukum sipil dan agama, adat dan

kebudayaan yang berlaku disetiap daerah.

4.1.2.2.1 Angka Perkawinan Kasar

Angka Perkawinan Kasar menunjukkan persentase penduduk

yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk keseluruhan pada

pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

Rumus :

: Angka Perkawinan Kasar M : Jumlah perkawinan dalam satu tahun P : Jumlah penduduk pertengahan tahun

Page 52: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 43

= 0,00689 x 1000

= 6,89

Di Kabupaten Pacitan pada akhir tahun 2016 terdapat 3992

perkawinan. Dengan jumlah penduduk total akhir tahun 2015 adalah

577.375 jiwa. Angka Perkawinan Kasar dari per 1000 penduduk

Kabupaten Pacitan tahun 2016 berkisar antara 6-7 pasangan, tahun

2014-2015 berkisar antara 7-8 pasangan yang menikah, tahun 2013

mencapai 9-10 pasangan , dibandingkan dengan tahun 2012 yang

hampir sebanding dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 8 pasangan

diantaranya berstatus kawin. Hal ini mencerminkan keberhasilan

beberapa lembaga pemerintahan seperti Dinas Kesehatan dan Dinas

Keluarga Berencana dalam mengendalikan jumlah penduduk usia

produktif di Kabupaten Pacitan.

4.1.2.2.2 Angka Perkawinan Umum

Angka Perkawinan Umum (APU) menunjukkan proporsi penduduk

yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun keatas

pada pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

Rumus

Mu : Angka Perkawinan Umum M : Jumlah Perkawinan dalam satu tahun P15 : Jumlah Penduduk pertengahan tahun usia 15+ tahun

Angka perkawinan di Kabupaten Pacitan pada akhir tahun 2016

terdapat 3992 perkawinan. Jika diketahui jumlah penduduk Kabupaten

Page 53: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 44

Pacitan usia 15+ tahun 2016 adalah 484.796 jiwa dan pada akhir tahun

580.614 jiwa.

Jumlah Penduduk pertengahan tahun usia 15+ tahun di

Kabupaten Pacitan sebesar,

Maka Angka Perkawinan Umum Kabupaten Pacitan tahun 2016,

sebesar,

= 0,00749 x 1000

= 7,5

Di Kabupaten Pacitan pada akhir tahun 2016 terdapat 3992

perkawinan. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun usia 15+

tahun sebanyak 532.705 jiwa. Angka Perkawinan Umum pada akhir

tahun 2016 untuk Kabupaten Pacitan adalah sebesar 7-8 pernikahan

pertahun. Mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 8-9

pernikahan.

4.1.2.2.3 Angka Perceraian Kasar

Angka Perceraian Kasar menunjukkan persentase penduduk yang

berstatus cerai terhadap jumlah penduduk keseluruhan pada

pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu. Perceraian mempunyai

implikasi demografis sekaligus implikasi sosiologis. Implikasi demografi

adalah mengurangi fertilitas, sedangkan implikasi sosiologis lebih

kepada status cerai terhadap perempuan dan anak-anak mereka.

C =

Page 54: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 45

c : Angka Perceraian Kasar C : Jumlah perceraian dalam satu tahun

P : Jumlah penduduk pertengahan tahun

Angka Perceraian Kasar Kabupaten Pacitan pada tahun 2012

sebanyak 0-1 pasangan bercerai. Namun, pada tahun 2013 ini Angka

Perceraian Kasar terdapat 1-2 pasangan per 1000 penduduk. Pada

tahun 2014 mencapai 2 pasangan bercerai per 1000 penduduk,

sedangkan pada tahun 2015 angka perceraian kasar mencapai 1-2

pasangan data ini sesuai dengan data dari Kementrian Agama dan

Pengadilan Agama data cerai tahun 2015. Angka perceraian di tahun

2016 menurun drastis hingga ke 0-1 pasangan bercerai per 1000

penduduk, hal ini disebabkan oleh tidak terjadi perceraian di seluruh

wilayah Kabupaten pacitan di tahun 2016.

4.1.2.2.4 Angka Perceraian Umum

Angka Perceraian Umum (APU) menunjukkan proporsi penduduk

yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun keatas

pada pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

Kegunaan perhitungan ini adalah menunjukkan informasi yang

lebih baik karena memperhitungkan umur dan faktor resiko. Seperti

halnya APK, APU dipergunakan untuk memperhitungkan proporsi

penduduk cerai. Namun disini, pembagiannya adalah penduduk 15

tahun keatas dimana penduduk bersangkutan lebih beresiko cerai.

Penduduk berumur kurang dari 15 tahun tidak diikutsertakan sebagai

pembagi karena umumnya mereka beresiko cerai.

Cu =

Dimana :

Cu : Angka Perceraian umum C : Jumlah perceraian dalam satu tahun

P15 : Jumlah Penduduk pertengahan tahun usia 15+ tahun

Angka Perceraian Umum Kabupaten Pacitan pada tahun 2012

sebanyak 0-1 pasangan bercerai. Namun, pada tahun 2013 ini Angka

Perceraian Umum mencapai 1-2 pasangan per 1000 penduduk. Pada

tahun 2014 mencapai 2-3 pasangan bercerai per 1000 penduduk. Pada

Page 55: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 46

tahun 2015 menurun menjadi 1-2 pasangan berceerai per 1000

penduduk Kabupaten Pacitan. Angka perceraian di tahun 2016 menurun

drastis hingga ke 0-1 pasangan bercerai per 1000 penduduk, hal ini

disebabkan oleh tidak terjadi perceraian di seluruh wilayah Kabupaten

pacitan di tahun 2016.

4.1.2.3 Keluarga

4.1.2.3.1 Jumlah Keluarga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga

Keluarga dibentuk dari sekelompok orang yang terikat dan

mempunyai hubungan kekerabatan karena perkawinan, kelahiran,

adopsi dan lain sebagainya. Semakin kecil jumlah anggota keluarga

diasumsikan akan semakin tinggi tingkat kesejahteraannya.

Berikut ini merupakan tabel Jumlah Anggota Keluarga Se -

Kabupaten Pacitan tahun 2016 :

Tabel 6

Jumlah Keluarga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga

No Kecamatan Jumlah

Penduduk Jumlah

Keluarga Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga

1. Pringkuku 32.400 11.207 2,89

2. Sudimoro 33.913 11.138 3,04

3. Punung 36.363 12.701 2,86

4. Donorojo 38.188 12.908 2,96

5. Arjosari 40.612 13.614 2,98

6. Bandar 43.061 14.870 2,90

7. Kebonagung 45.827 14.579 3,14

8. Ngadirojo 48.591 15.795 3,08

9. Nawangan 49.641 16.997 2,92

10. Tegalombo 51.837 17.519 2,96

11. Pacitan 74.255 24.316 3,05

12. Tulakan 85.926 28.353 3,03

Tahun 2016 580.614 193.997 2-3

Tahun 2015 577.375 194.454 2-3

Tahun 2014 576.442 179.754 3-4

Tahun 2013 580.644 179.472 3-4

Tahun 2012 496.662 177.941 2-3

Page 56: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 47

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Kab. Pacitan 2012-2016

Tahun 2016 jumlah keluarga sebanyak 193.997 keluarga yang

tersebar di 12 kecamatan. Rata-rata jumlah anggota keluarga di

Kabupaten Pacitan sebesar 2,99 per keluarga. Ini menunjukkan bahwa

keluarga di Kabupaten Pacitan lebih banyak merupakan keluarga inti

dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 2-3 orang.

Rata-rata jumlah anggota keluarga ini menunjukkan bahwa

keluarga di Kabupaten Pacitan lebih banyak merupakan keluarga inti,

hal tersebut berdasarkan data dari tahun 2012 sampai tahun 2016.

Informasi ini dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan program

keluarga berencana di wilayah Kabupaten Pacitan dan dapat digunakan

pemerintah Kabupaten dalam merencanakan kebutuhan

perumahan,seperti untuk menentukan ukuran rumah dengan berbagai

tipe agar dapat memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat yang

beranggota 2 - 3 orang.

4.1.2.3.2 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini merupakan tabel jumlah proporsi kepala keluarga

berdasarkan Jenis Kelamin.

Tabel. 7 Jumlah dan Proporsi Kepala Keluarga

Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan L+P

N % N % n %

1 Pringkuku 9.579 5,7 1.504 6,5 11.083 5,8

2 Sudimoro 9.896 5,9 1.098 4,7 10.994 5,7

3 Punung 11.007 6,5 1.546 6,7 12.553 6,6

4 Donorojo 10.999 6,5 1.744 7,5 12.743 6,6

5 Arjosari 11.580 6,9 1.872 8,1 13.452 7,0

6 Bandar 13.054 7,7 1.639 7,1 14.693 7,7

7 Kebonagung 13.016 7,7 1.426 6,2 14.442 7,5

8 Ngadirojo 13.636 8,1 1.950 8,4 15.586 8,1

9 Nawangan 15.387 9,1 1.454 6,3 16.841 8,8

10 Tegalombo 15.311 9,1 1.975 8,5 17.286 9,0

11 Pacitan 20.539 12,2 3.460 14,9 23.999 12,5

12 Tulakan 24.488 14,5 3.492 15,1 27.980 14,6

Jumlah 168.492 100 23.160 100 191.652 100

Page 57: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 48

Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan 2016

Tabel. 7 menunjukkan data jumlah dan proporsi kepala keluarga

berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Pacitan tahun 2016 diambil dari

12 kecamatan, jumlah laki-laki 168.492 dan perempuan 23.160 atau

dengan perbandingannya 7:1, yang artinya dari 7 kepala keluarga laki-

laki terdapat 1 kepala keluarga perempuan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kepala keluarga di Kabupaten Pacitan mayoritas adalah laki-

laki.

4.1.2.3.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan

Berikut ini merupakan tabel yang menyatakan jumlah kepala

keluarga berdasarkan status perkawinan.

Tabel.8 Proporsi Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan

No. Kecamatan Kawin Belum

Kawin/Duda/Janda Jumlah

N % N % N %

1 Pringkuku 9.570 5,7 1.513 6,4 11.083 5,8

2 Sudimoro 9.934 5,9 1.060 4,5 10.994 5,7

3 Punung 11.014 6,6 1.539 6,5 12.553 6,5

4 Donorojo 10.914 6,5 1.829 7,7 12.743 6,6

5 Arjosari 11.508 6,9 1.944 8,2 13.452 7,0

6 Bandar 13.189 7,9 1.504 6,3 14.693 7,7

7 Kebonagung 12.859 7,7 1.583 6,7 14.442 7,5

8 Ngadirojo 13.622 8,1 1.964 8,3 15.586 8,1

9 Nawangan 15.415 9,2 1.426 6,0 16.841 8,8

10 Tegalombo 15.389 9,2 1.897 7,9 17.286 9,0

11 Pacitan 20.043 11,9 3.956 16,7 23.999 12,5

12 Tulakan 24.457 14,6 3.523 14,8 27.980 14,6

Jumlah 167.914 100 23.738 100 191.652 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan 2012-2016

Dilihat dari jumlah dan proporsi kepala keluarga berdasarkan

status perkawinan. Pada umumnya kepala keluarga berstatus kawin

(87,6 %). Kepala keluarga yang berstatus belum kawin, duda atau

Page 58: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 49

janda sebesar (12,4 %), meskipun demikian perlu dikaji kembali apakah

mereka yang berstatus belum kawin ini memiliki anggota keluarga atau

dia hidup sendirian. Kebiasaan kawin ulang yang dilakukan oleh laki-

laki, menyebabkan perbedaan persentase tersebut. Selain itu,

perempuan yang berstatus cerai baik cerai hidup maupun cerai mati,

mempunyai pertimbangan untuk melakukan kawin ulang terutama

apabila mereka telah memiliki anak-anak yang biasanya menjadi

tanggungjawab perempuan. Pada saat ini kecenderungan tersebut

sudah mulai menurun tetapi kondisi ini masih terjadi, faktor lain adalah

mereka yang cerai mati, terjadi pada kelompok umur yang lebih tua,

yang menyebabkan perempuan enggan untuk menikah kembali.

Dalam administrasi kependudukan, perempuan berstatus kawin

yang menjadi kepala keluarga juga diberikan kepada mereka yang

berstatus istri kedua, ketiga maupun keempat.

Biasanya kepala keluarga yang berstatus belum kawin merupakan

anggota keluarga yang menggantikan orang tua yang meninggal, atau

kepala keluarga tersebut hidup sendirian.Karakteristik kepala keluarga

akan lebih menarik jika dikaitkan juga dengan kelompok umur. Dari tabel

proporsi kepala keluarga berdasarkan jenis kelamin bahwa kepala

keluarga perempuan tersebut apakah memang telah berstatus cerai

mati ataupun cerai hidup yang mengharuskan mereka menjadi kepala

keluarga. Kondisi ini perlu diperhatikan lebih lanjut, karena keluarga

yang dikepalai perempuan biasanya mempunyai status ekonomi yang

rendah, karena perempuan pada umur yang lanjut, biasanya tidak

memiliki pekerjaan yang tetap, sehingga kemampuan untuk mencukupi

kebutuhan keluarga semakin rendah. Kebutuhan pemberdayaan

terhadap keluarga-keluarga tersebut perlu perhatian khusus, apakah

anggota keluarganya berstatus bekerja atau tidak bekerja.

Page 59: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 50

4.1.2.3.4 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan

Berikut ini merupakan tabel yang menyatakan jumlah kepala

keluarga berdasarkan status pendidikan.

Tabel. 9 Proporsi Kepala Keluarga Berdasarkan Status Pendidikan

No Kecamatan Tidak Tamat SD Tamat SD/SLTP Tamat SLTA Tamat AK/PT Jumlah

N % N % N % n % N %

1 Pringkuku 832 8,3 8.216 5,8 1.576 5,4 459 4,6 11.083 5,8

2 Sudimoro 627 6,3 8.907 6,2 1.152 4,0 308 3,1 10.994 5,7

3 Punung 729 7,3 9.232 6,5 1.987 6,8 605 6,1 12.553 6,5

4 Donorojo 1.046 10,4 9.518 6,7 1.637 5,6 542 5,5 12.743 6,6

5 Arjosari 500 5,0 10.351 7,3 2.081 7,2 520 5,3 13.452 7,0

6 Bandar 696 6,9 12.710 8,9 969 3,3 318 3,2 14.693 7,7

7 Kebonagung 396 3,9 11.301 7,9 2.220 7,6 525 5,3 14.442 7,5

8 Ngadirojo 928 9,3 10.090 7,1 3.459 11,9 1.109 11,2 15.586 8,1

9 Nawangan 882 8,8 14.196 9,9 1.326 4,6 437 4,4 16.841 8,8

10 Tegalombo 604 6,0 14.971 10,5 1.309 4,5 402 4,1 17.286 9,0

11 Pacitan 716 7,1 10.767 7,5 8.593 29,6 3.923 39,7 23.999 12,5

12 Tulakan 2.076 20,7 22.447 15,7 2.730 9,4 727 7,4 27.980 14,6

Jumlah 10.032 100 142.706 100 29.039 100 9.875 100 191.652 100

Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan 2016

Sebagian besar kepala keluarga di Kabupaten Pacitan

berpendidikan SD/SLTP yaitu sebesar 142.706 jiwa atau 74%, lulusan

SLTA/Sederajat sebesar 29.039 jiwa atau 15%, sedangkan Proporsi

kepala keluarga berpendidikan AK/PT sebesar 9.875 jiwa atau 5,2%,

serta masih adanya kepala keluarga yang tidak sekolah dan belum

tamat SD sebesar 10.032 jiwa dengan persentase 5%, jumlah proporsi

dari tahun 2012 sampai tahun 2016 tidak mengalami perubahan secara

signifikan. Tabel 9 menunjukkan bahwa mayoritas kepala keluarga

masih berpendidikan SD/SMP dan berpendidikan SLTA/Sederajat, hal

ini sesuai dengan kondisi pendidikan secara nasional, yang harus

memperoleh perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Pacitan.

Proses globalisasi dan bonus demografi yang akan berlangsung, harus

dimanfaatkan untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk

Kabupaten Pacitan agar mempunyai daya saing global.

Page 60: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 51

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan ini, maka kepala keluarga

yang mempunyai pendidikan rendah diduga mempunyai pendapatan

yang rendah, sehingga kemungkinannya mereka tidak mampu

memberikan pendidikan yang tinggi bagi anggota keluarganya. Biasanya

kepala keluarga yang berpendidikan rendah akan bekerja di sektor

informal. Dalam hal intervensi kemiskinan, data keluarga ini juga

dibutuhkan karena kemiskinan individu berasal dari kemiskinan

keluarga. Oleh sebab itu untuk menangani kemiskinan, unit yang harus

diperhatikan adalah unit keluarga atau dengan kata lain melakukan

pemberdayaan keluarga, dimana seluruh potensi anggota keluarga

harus ditingkatkan.Hal lain yang menarik untuk dicermati adalah status

kepala keluarga dikaitkan dengan pendidikan yang dicapai, karena

pendidikan yang dicapai kepala keluarga merupakan salah satu

indikator kualitas hidup manusia. Indikator ini dapat digunakan untuk

yang menunjukkan status sosial dan status kesejahteraan seseorang.

Semakin tinggi pendidikan yang dicapai oleh seorang kepala keluarga

diharapkan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan seseorang

maupun anggota keluarganya. Jenjang pendidikan yang dicapai kepala

keluarga dapat digunakan untuk melihat gambaran kasar kualitas sosial

maupun ekonomi dari rumah tangga/keluarga yang bersangkutan.

4.1.2.3.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Status Pekerjaan

Berikut ini merupakan tabel yang menyatakan jumlah kepala

keluarga berdasarkan status pekerjaan

Tabel. 10 Proporsi Kepala Keluarga Berdasarkan Status Pekerjaan

No. Kecamatan Bekerja Tidak Bekerja Jumlah

N % N % N %

1 Pringkuku 10.939 5,8 144 3,8 11.083 5,8

2 Sudimoro 10.750 5,7 244 6,5 10.994 5,7

3 Punung 12.362 6,6 191 5,1 12.553 6,5

4 Donorojo 12.621 6,7 122 3,2 12.743 6,6

5 Arjosari 13.123 7,0 329 8,7 13.452 7,0

6 Bandar 14.455 7,7 238 6,3 14.693 7,7

7 Kebonagung 14.243 7,6 199 5,3 14.442 7,5

8 Ngadirojo 15.157 8,1 429 11,4 15.586 8,1

9 Nawangan 16.547 8,8 294 7,8 16.841 8,8

10 Tegalombo 17.056 9,1 230 6,1 17.286 9,0

11 Pacitan 23.246 12,4 753 19,9 23.999 12,5

12 Tulakan 27.382 14,6 598 15,9 27.980 14,6

Jumlah 187.881 100 3.771 100 191.652 100

Page 61: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 52

Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan 2012-2016

Sebagian besar kepala keluarga telah bekerja untuk memenuhi

kebutuhan hidup keluarga, dengan prosentase sebesar 98%. Sedangkan

kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan sebesar 1,9% dari jumlah

kepala keluarga.

Dikaitkan dengan beberapa karakteristik kepala keluarga di Kabupaten

Pacitan bahwasanya sebagian besar kepala keluarga berjenis kelamin laki-

laki, dan berstatus kawin, dengan tingkat pendidikan yang masih rendah

akan tetapi sebagian besar kepala keluarganya telah bekerja.

4.1.2.4 Penduduk Menurut Karakteristik Sosial

4.1.2.4.1 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Tabel 11 Proporsi Penduduk Kabupaten Pacitan Menurut Tingkat Pendidikan

dan Jenis Kelamin Tahun 2016

No. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH %

1 Tidak/ belum pernah sekolah 7.661 3,9

2 Tidak /Belum tamat SD 2.371 1,2

3 Tamat SD/sederajat 105.677 55,1

4 Tamat SLTP/sederajat 37.029 19,3

5 Tamat SLTA/sederajat 29.039 15,2

6 Tamat Diploma I/II 1.372 0,7

7 Tamat Diploma III/Sarmud 899 0,5

8 Tamat Sarjana 7.604 3,9

9 Tidak Terjawab - 0,0

TOTAL 191.652 100 Sumber data: Dinas Pendidikan Kab. Pacitan (Profil Pendidikan Kab. Pacitan)

Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas

penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin

baik kualitas SDM di wilayah tersebut. Namun ukuran ini masih harus

ditambah dengan etos kerja dan ketrampilan baik hard skill maupun soft

skill. Beberapa pelaku usaha menyatakan bahwa yang dibutuhkan tidak

saja ketrampilan tetapi juga kepribadian, karena ketrampilan bisa

ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Tamat sekolah didefinisikan

sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh

seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat

Page 62: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 53

belajar. Tetapi jika menggunakan ukuran menurut jenjang tertinggi

merupakan jenjang atau kelas tertinggi yang pernah ditempuh oleh

seseorang.

Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan relatif rendah hal ini

ditunjukkan dengan besarnya jumlah penduduk yang hanya

menamatkan pendidikan di jenjang Sekolah Dasar atau tidak

mempunyai ijazah mencapai 60% dari keseluruhan jumlah penduduk

berdasarkan pendidikan yang ditamatkan.

4.1.2.4.2 Jumlah Penduduk Menurut Agama

Dari tabel. 12 dan grafik 4 akan diketahui karakteristik penduduk

berdasarkan pemeluk agama (Islam, Kristen, Katholik,Hindu, Budha dan

lainnya) di Kabupaten Pacitan akhir tahun 2016.

Tabel 12 Jumlah Penduduk Menurut Agama Akhir Tahun 2016

NO KECAMATAN AGAMA

ISLAM KRISTEN KHATOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU 1 PACITAN 77,993 384 150 5 0 0 2 KEBONAGUNG 29,160 80 24 0 0 0 3 ARJOSARI 41,734 5 0 0 0 0 4 PUNUNG 37,325 74 32 0 0 0 5 DONOROJO 41183 74 60 0 2 0 6 PRINGKUKU 32,380 0 5 0 0 0 7 TEGALOMBO 55,945 17 0 0 0 0 8 BANDAR 45,581 4 0 0 0 0 9 NAWANGAN 52,493 12 0 1 0 0 10 NGADIROJO 49,120 9 11 0 0 0 11 TULAKAN 86,738 3 3 0 0 0 12 SUDIMORO 34,119 0 0 0 0 0

JUMLAH 583,771 662 285 6 2 0

Sumber : Kementrian Agama Kab. Pacitan 2016 *)

Page 63: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 54

Grafik 4 Jumlah Penduduk Menurut Agama Akhir Tahun 2016

Sumber : Kementrian Agama Kab. Pacitan 2016

Kabupaten Pacitan dihuni oleh 583.771 jiwa beragama Islam

dengan 63 masjid; 662 jiwa beragama Kristen dengan 5 gereja; 285 jiwa

beragama katholik dengan 4 gereja; 1 beragama hindu; dan 2 beragama

budha.

4.1.2.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Kecacatan

Informasi tentang banyaknya penduduk penyandang cacat dan

jenis kecacatannya sangat diperlukan dalam memberikan program

pelayanan publik yang ramah untuk penyandang cacat. Berbagai kantor

pelayanan publik belum ramah terhadap penyandang cacat terutama

cacat fisik, bahkan untuk pelayanan administrasi kependudukan.

Informasi jumlah penyandang cacat terutama cacat fisik dapat

digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan berbagai fasilitas

umum yang ramah penyandang cacat, pelayanan fasilitas pendidikan,

kesehatan, kesempatan kerja dan lain sebagainya.

Page 64: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 55

Tabel.13 Jumlah Penyandang Cacat Menurut Jenis Cacat

Di Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Kecamatan

Cacat Tubuh

Tuna Netra

Tuna Rungu & Wicara

Tuna Mental

Jumlah

Donorojo 20 7 6 5 38

Punung 145 43 60 104 352

Pringkuku 146 50 37 126 359

Pacitan 182 53 108 262 605

Kebonagung 82 26 47 70 225

Arjosari 236 53 56 147 492

Nawangan 104 58 25 - 187

Bandar 108 35 59 124 326

Tegalombo 165 66 40 52 323

Tulakan 280 101 127 179 687

Ngadirojo 36 15 18 44 113

Sudimoro 72 50 59 104 285

Jumlah 1576 557 642 1216 3991

Sumber: Dinas Sosial Kab. Pacitan 2016

4.1.2.4.4 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan terpenuhinya

kebutuhan hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu

mengembangkan diri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya yang

dapat dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam

bentuk pelayanan sosial yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial (UU No 11 Tahun 2009

pasal 1 dan 2).

Pada prinsipnya konstruksi pembangunan kesejahteraan sosial

terdiri atas serangkaian aktivitas yang direncanakan untuk memajukan

kondisi kehidupan manusia melalui koordinasi dan keterpaduan antara

pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya

penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam mengatasi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadi kerangka kegiatan yang

utuh, menyeluruh, berkelanjutan dan bersinergi, sehingga kesejahteraan

sosial masyarakat lambat laun dapat meningkat.

Page 65: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 56

Tabel 14 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Jenis PMKS TOTAL KET

01. Anak Balita Terlantar 284 Jiwa

02. Anak Terlantar 954

03. Anak berhadapan dengan Hukum 1

04. Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) 1.083

a. Cacat Tubuh 408

b. Cacat Netra 557

c. Cacar Rungu Wicara 474

d. Cacat Mental 1216

e. Cacat Ganda 3

05. Anak Jalanan -

06. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 2.308

07. Korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah

a. Anak 2

b. Wanita 3

c. Lanjut Usia 2

08. Anak nakal 33

09. Lanjut Usia Terlantar 2.017

10. Orang Dengan Kedisabilitasan (ODK) 3.995

a. Cacat Tubuh 1.276

b. Cacat Netra 658

c. Cacar Rungu Wicara 735

d. Cacat Mental 933

e. Cacat Ganda 210

f. Bekas penderita penyakit kronis 183

11. Tuna Susila 2

12. Pengemis 5

13. Gelandangan dan Gelandangan Psychotic

39

14. Pemulung 32

15. Kelompok Minoritas -

16. Bekas Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan

124

17. Korban Penyalahgunaan Napza -

18. Keluarga Fakir Miskin 51.914

19. Keluarga Berumah Tak Layak Huni 4.130

20. Keluarga Bermasalah Psikologis 60

21. Komunitas Adat Terpencil 1.274

22. Korban Bencana Alam 21

23. Korban Bencana Sosial/ Pengungsi -

24. Pekerja Migran Terlantar -

25. Pengidap HIV/ AIDS 3

26. Keluarga Rentan 1.660 KK

Jumlah : 75.024 Sumber : Dinas Sosial Kabupaten Pacitan 2016

Page 66: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 57

4.1.2.5 Kelahiran

4.1.2.5.1 Jumlah Kelahiran

Berikut disajikan tabel Jumlah Kelahiran menurut jenis kelamin tiap

bulan di Kabupaten Pacitan selama tahun 2012 – 2016

Tabel.15 Jumlah Kelahiran Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Jenis Kelamin Lahir Hidup Lahir Mati Jumlah

Kelahiran

Laki-laki 3.311 24 3.335

Perempuan 3.080 21 3.101

Jumlah 6.391 45 6.436

2015 13.114 82 13.196

2014 6.770 52 6.822

2013 6.934 40 6.974

2012 7.368 72 7.440

Sumber : Data per Kecamatan diolah Dinas Kesehatan Kab. Pacitan 2012-2016

Tabel.15 menunjukkan jumlah kelahiran pada akhir tahun 2016

sebesar 6.391 mengalami penurunan dibandingkan jumlah kelahiran di

akhir tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, jumlah lahir mati juga

menunjukkan penurunan dibandingkan pada tahun 2015, sehingga bisa

dikatakan bahwa kesadaran penduduk terhadap kesehatan ibu dan

anak sudah mulai adanya kemajuan serta usaha pemerintah dalam

mengendalikan jumlah penduduk di bidang kesehatan membuahkan

hasil yang cukup signifikan.

4.1.2.5.2 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate / CBR)

Angka Kelahiran Kasar (CBR) adalah banyaknya kelahiran dalam

satu tahun 2016 per seribu penduduk pada pertengahan tahun yang

sama, rumus untuk menghitung CBR adalah sebagai berikut.

di mana:

CBR : Angka kelahiran kasar

B : Jumlah kelahiran

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Page 67: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 58

P0 : Jumlah penduduk awal tahun

P1 : Jumlah penduduk akhir tahun

Angka kelahiran di Kabupaten Pacitan sebanyak 6.436 kelahiran.

Jika diketahui jumlah penduduk Kabupaten Pacitan pada awal tahun

2016 adalah 577.375 jiwa dan pada akhir tahun 580.614 jiwa.

Jumlah penduduk pertengahan tahun 2016 di Kabupaten Pacitan

sebesar,

Maka angka kelahiran kasar Kabupaten Pacitan tahun 2016

sebesar,

Angka Kelahiran Kasar 11,1 dapat dikatakan masih rendah yang

berarti bahwa dari setiap 1.000 penduduk di Kabupaten Pacitan terdapat

antara 11 sampai 12 kelahiran hidup pada tahun 2016.

4.1.2.6 Kematian

4.1.2.6.1 Jumlah Kematian

Tabel.16 Catatan Kematian Umum Kabupaten Pacitan Tahun 2016

No. Kecamatan Total

1. Pacitan 550

2. Arjosari 116

3. Kebonagung 121

4. Pringkuku 290

5. Punung 62

6. Donorojo 52

7. Tulakan 143

8. Ngadirojo 287

9. Sudimoro 40

10 Tegalombo 238

11. Nawangan 52

12. Bandar 941

Tahun 2016 2.892

Tahun 2015 785

Tahun 2014 2009

Tahun 2013 2625

Sumber: Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan tahun 2016

Page 68: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 59

Jumlah Kematian Kabupaten Pacitan pada akhir tahun 2016

terjadi sebanyak 2.982 jiwa dengan peristiwa kematian umum lebih

tinggi dibandingkan pada akhir tahun 2015.

4.1.2.6.2 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate / CDR)

Angka Kematian (CDR) adalah jumlah kematian per 1000

penduduk pada tahun 2016. Rumus menghitung CDR adalah sebagai

berikut.

di mana:

CDR : Angka kematian kasar

D : Jumlah kematian

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

P0 : Jumlah penduduk awal tahun

P1 : Jumlah penduduk akhir tahun

Angka kematian di Kabupaten Pacitan sebanyak 2.892 kematian.

Jika diketahui jumlah penduduk Kabupaten Pacitan pada awal tahun

2016 adalah 577.375 jiwa dan pada akhir tahun 580.614 jiwa.

Jumlah penduduk pertengahan tahun 2016 di Kabupaten Pacitan

sebesar,

Maka, angka kematian kasar Kabupaten Pacitan pada tahun 2016

sebesar.

Tahun 2016 di Kabupaten Pacitan terdapat 4,9 kematian per 1.000

penduduk, tergolong masih rendah yang artinya terdapat 4 sampai 5

angka kematian kasar.

Page 69: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 60

4.2 Kualitas Penduduk 4.2.1 Kesehatan

4.2.1.1 Tingkat Kelahiran Umum / GFR (General Fertility Rate)

Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran

setiap seribu penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif

(15-49) tahun dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia

reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk

melahirkan.

Rumus GFR :

Keterangan :

B : Jumlah Kelahiran Selama Setahun

Pf : Jumah penduduk wanita usia (15 – 49) pada pertengahan tahun

1000 : bilangan konstanta

= 0,0444 x 1000

= 44

Jadi, tingkat kelahiran umum (GFR) Kabupaten Pacitan tahun

2016 sebanyak 44 jiwa lahir hidup untuk perseribu wanita usia produktif

dalam waktu setahun.

4.2.1.2 Kematian

Indikator kematian yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas

hidup/kesehatan di suatu daerah adalah:

4.2.1.2.1 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR/AKB)

Angka Kematian Bayi/IMR digunakan sebagai indikator yang

menggambarkan kemajuan pembangunan tingkat pelayanan kesehatan

ibu dan anak. Berikut disajikan tabel Angka Kematian Bayi (IMR)

Kabupaten Pacitan

Page 70: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 61

Tabel. 17 Catatan Kematian Bayi Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Kecamatan 0-12 Bulan

Jumlah Laki-Laki Perempuan

Pringkuku 4 0 4

Sudimoro 3 0 3

Punung 2 1 3

Donorojo 4 0 4

Arjosari 1 0 1

Bandar 2 3 5

Kebonagung 3 7 10

Ngadirojo 2 0 2

Nawangan 4 5 9

Tegalombo 3 0 3

Pacitan 7 2 9

Tulakan 4 4 8

2016 39 22 61

2015 32 23 55

2014 28 28 56

2013 21 19 40

2012 40 32 72 Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pacitan tahun 2012-2016

Angka Kematian Bayi:

dimana:

∑D Kematian Bayi

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di

daerah tertentu

K = 1000

Angka Kematian Bayi tahun 2015 =

= 9,54

Page 71: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 62

Artinya, terdapat 10 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di

Kabupaten Pacitan pada tahun 2016, angka kematian bayi mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya untuk per 1000 kelahiran hidup di

Kabupaten Pacitan.

4.2.1.2.2 Angka Kematian Neonatal

Kematian neonatal atau kematian endogen adalah kematian yang

terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran

hidup pada satu tahun tertentu. Kematian neonatal atau kematian bayi

endogen pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa

sejak lahir atau selama masa kehamilan.

Tabel. 18

Catatan Kematian Neonatal Kabupaten Pacitan

Kecamatan Usia 0 – 7 hari Usia 8-28 hari

L P Total L P Total

Pringkuku 4 0 4 0 0 0

Sudimoro 2 0 2 1 0 1

Punung 2 1 3 0 0 0

Donorojo 3 0 3 1 0 1

Arjosari 0 0 0 1 0 1

Bandar 2 2 4 0 1 1

Kebonagung 1 4 5 0 3 3

Ngadirojo 1 0 1 0 0 0

Nawangan 4 5 9 0 0 0

Tegalombo 2 0 2 1 0 1

Pacitan 2 2 4 3 0 3

Tulakan 2 2 4 1 1 2

2016 25 16 41 8 5 13

2015 18 14 32 9 4 13

2014 18 17 35 4 5 9

2013 - - 49 - - 11

2012 - - 53 - - 18 Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pacitan tahun 2012-2016

dimana:

∑D 0-7 Kematian Bayi umur 0 – 7 hari

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di

daerah tertentu

K = 1000

Page 72: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 63

Angka Kematian Neonatal tahun 2016 =

Artinya, terdapat 6 - 7 kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup

di Kabupaten Pacitan pada tahun 2016.

4.2.1.2.3 Angka Kematian Post Neonatal

Kematian neonatal atau kematian endogen adalah kematian yang

terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari per 1.000 kelahiran

hidup pada satu tahun tertentu. Kematian neonatal atau kematian bayi

endogen pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa

sejak lahir atau selama kehamilan.

Angka kematian Post Neonatal = Angka kematian bayi berumur

1bulan 1tahun

∑D 1bulan≤1tahun = Jumlah Kematian Bayi berumur 1 bulan ≤ 1 tahun pada satu tahun tertentu di daerah tertentu

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada

satu tahun tertentu di daerah

tertentu

K = 1000

Maka, angka kematian Post Neonatal Kabupaten Pacitan tahun

2015 sebesar:

Angka kematian Post Neonatal =

= = 1.98

Artinya, terdapat 1-2 kematian Post Neonatal per 1000 kelahiran

hidup di Kabupaten Pacitan pada tahun 2016.

4.2.1.2.4 Angka Kematian Balita

Angka Kematian Bayi adalah jumlah kematian anak berusia 0≤4

tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada

pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi).

Page 73: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 64

AKBa =

Dimana:

AKBa = Angka Kematian Balita

D 0-<1th =Jumlah Kematian Balita (berumur kurang 4 tahun) pada

satu tahun tertentu di daerah tertentu.

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di

daerah tertentu. (Data dari Dinas Kesehatan Kab. Pacitan

2015)

K = 1000

AKB =

Jadi, angka kematian balita pada tahun 2016 sebesar 1 jiwa per 1000

kelahiran hidup di Kabupaten Pacitan, dalam arti pengendalian dan

pengawasan kesehatan Balita di Kabupaten Pacitan lebih baik yang

mencapai angka ≤ 1 jiwa per 1000 kelahiran hidup.

4.2.1.2.5 Angka Kematian Maternal (Maternal Mortality Rate- MMR)

Angka kematian Maternal (MMR) adalah jumlah kematian wanita

yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran anak per

100.000 kelahiran hidup pada than tertentu.

MMR=

Dimana:

= banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena

kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu.

Page 74: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 65

= banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun

tertentu, di daerah tertentu.

Konstanta = 100.000 bayi lahir hidup

MMR =

= 78,24

Dari hasil perhitungan di atas, menunjukan bahwa angka kematian

ibu di Kabupaten Pacitan pada tahun 2016 mencapai 79 kematian

maternal per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2016.

4.2.2 Pendidikan

Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi

penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf. Penduduk yang melek huruf

dapat dikelompokkan lagi menurut tingkat pendidikannya, seperti kelompok

tidak sekolah, tidak tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Dasar, tamat

Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah Menengah Atas, tamat

Akademi/Perguruan Tinggi, dll.

Data tingkat pendidikan akan akan membantu pemerintah untuk

menganalisis kemajuan penyelenggaraan pendidikan Tingkat pendidikan

berkaitan erat dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat

pendidikan yang tinggi memungkinkan penduduk untuk mengolah sumber

daya alam dengan baik. Disamping itu, penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi memudahkan penduduk dalam memenuhi berbagai kebutuhan

hidup, sehingga taraf kehidupan selalu meningkat. Sebaliknya, tingkat

pendidikan yang rendah dapat menyebabkan melambatnya kenaikan taraf

hidup dan akibatnya kemajuan menjadi terhambat.

Tingkat pendidikan penduduk Indonesia memang mengalami kemajuan.

Meskipun demikian, tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah

jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya. Bahkan

dibandingkan dengan negara-negara ASEAN pun Indonesia tergolong paling

Page 75: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 66

rendah. Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di

Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Sebagian penduduk masih menganggap bahwa sekolah itu tidak penting.

Untuk bekal hidup seorang anak cukup melanjutkan pekerjaan orangtuanya

secara turun-temurun.

2) Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat

melanjutkan sekolah karena tidak mempunyai biaya.

3) Belum meratanya sarana pendidikan (gedung sekolah, ruang kelas, buku-

buku pelajaran, alat-alat praktikum, guru yang berkualitas, dll)

Untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah

Indonesia mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai berikut:

1) Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah

yang kurang jumlah sekolahnya.

2) Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktikum, laboratorium,

perpustakaan dan buku-buku pelajaran.

3) Menambah dan meningkatkan kualitas guru

4) Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh

5) Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi atau yang

memerlukan bantuan

6) Menjalankan Undang-Undang Dasar (khususnya pasal 31).

4.2.2.1 Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk usia 15 tahun

keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat

sederhana dalam hidupnya sehari-hari.

Kegunaan

AMH dapat digunakan untuk

• mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta

huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih

tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak

tamat SD.

• menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam

menyerap informasi dari berbagai media.

Page 76: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 67

• menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan

tertulis. Sehingga angka melek huruf mencerminkan potensi

perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap

pembangunan daerah.

4.2.2.2 Angka Partisipasi Dalam Pendidikan

Angka partisipasi dalam suatu kegiatan dapat dinilai apakah

kegiatan tersebut disukai masyarakat atau tidak disukai. Semakin besar

angka partisipasi suatu program pendidikan berarti program, lembaga

daerah tersebut berkualitas, sebaliknya peserta banyak berhenti dalam

proses pelaksanaan program berarti program, lembaga dan daerah

tersebut tidak berkualitas. Berikut disampaikan beberapa konsep

tentang berkaitan dengan Partisipasi dalam pendidikan,

4.2.2.2.1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan

antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA

dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai

dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan

untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang

pendidikan tertentu pada wilayah tertentu.

Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang

bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK

bisa lebih besar dari 100 % karena terdapat murid yang berusia di luar

usia resmi sekolah, terletak di daerah kota, atau terletak pada daerah

perbatasan.

Rumus :

Keterangan :

Tingkat Sekolah Dasar (SD) : Kelompok usia 7 – 12 tahun

Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) : Kelompok usia

13 – 15 tahun

Page 77: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 68

Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) : Kelompok usia 16 –

18 tahun

4.2.2.2.2 Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan

antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan

tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan

dalam persentase. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui

banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang

pendidikan tertentu. Semakin tinggi APM berarti banyak anak usia

sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan

tertentu. Nilai ideal APM = 100 % karena adanya murid usia sekolah dari

luar daerah tertentu, diperbolehkannya mengulang di setiap tingkat,

daerah kota,atau daerah perbatasan.

Rumus :

Keterangan :

Tingkat Sekolah Dasar (SD) : Kelompok usia 7 – 12 tahun

Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) : Kelompok usia

13 – 15 tahun

Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) : Kelompok usia 16 –

18 tahun

4.2.2.2.3 Angka Putus Sekolah (APtS)

Angka Putus Sekolah (APtS) didefinisikan sebagai perbandingan

antara jumlah murid putus sekolah pada jenjang pendidikan tertentu

(SD, SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan jumlah murid pada jenjang

pendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan

APtS ini digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa putus sekolah di

suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi

AptS berarti semakin banyak siswa yang putus sekolah di suatu jenjang

pendidikan pada suatu wilayah.

Rumus :

Page 78: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 69

Dengan mengetahui tingkat angka partisipasi kita dapat menilai

apakah sekolah, daerah, direktorat/departemen pendidikan tersebut

mempunyai kualitas.

Tabel.19

Angka Partisipasi Pendidikan Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Tahun Jenjang Pendidikan

AMH SD/MI SLTP SMA

APM APK APtS APM APK APtS APM APK APtS

2016 98.22 6.70 0.00 98.47 5.54 0.18 98.53 -0.54 0.56 98.41

2015 99.03 103.12 0.00 85.14 98.62 0.19 60.44 71.54 0.22 92.83

2014 98.99 103.11 0.00 84.23 97.91 0.26 59.86 70.15 0.31 92.69

2013 98,91 101,01 0,06 82,81 97,45 0,56 55,56 69,09 0,79 92.56

2012 98,91 103,11 0,18 82,70 97,34 0,66 55,35 68,35 0,98 91.62 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Pacitan 2012 – 2016

Pada tabel. 19 menjelaskan bahwa angka melek huruf (AMH) di

Kabupaten Pacitan meningkat setiap tahunnya, hal ini menunjukkan

indikator keberhasilan pemberantasan buta aksara yang terus

digalakkkan oleh dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Begitupun angka

partisipasi pendidikan yang meningkat dari tahun ke- tahun

menunjukkan keberhasilan pemerataan pendidikan dan tingkat

kesadaran akan pentingnya pendidikan pada masyarakat Kabupaten

Pacitan semakin meningkat.

4.2.3 Ekonomi

4.2.3.1 Proporsi dan jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja

Tenaga kerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (15 – 64

tahun) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Indikator ini

berguna sebagai wacana pengambil kebijakan dalam menyusun

rencana ketenagakerjaan. Disamping itu juga untuk mengetahui berapa

banyak tenaga kerja (penduduk usia kerja) potensial.

Page 79: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 70

4.2.3.2 Proporsi Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel. 20 Proporsi Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Pendidikan

Total Education

01. SD 236.502

02. SMTP Umum 102.854

03. SMTP Kejuruan -

04. SMTA Umum 33.569

05. SMTA Kejuruan 48.070

06. Diploma 3.308

09. Perguruan Tinggi (Sarjana) 20.137

10. Tak Terjawab (Lain-lain) -

(∑) 2016 444.440

Sumber Data : Badan Pusat Statistik

4.3 Mobilitas Penduduk

4.3.1 Mobilitas Permanen

Mobilitas penduduk merupakan gerakan penduduk yaitu perpindahan

penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lain. ada dua macam mobilitas

penduduk yaitu migrasi dan mobilitas sirkuler.

4.3.1.1 Migrasi Masuk

Menunjukkan banyaknya migran masuk per 1.000 orang penduduk

didaerah tujuan dalam waktu satu tahun.

Rumus :

Keterangan :

Mi = angka migrasi masuk

I = Jumlah migran masuk

P = Jumlah penduduk Pertengahan Tahun

k = 1000

= 91,30

Page 80: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 71

Jadi, angka migrasi masuk ke Kabupaten pacitan sebesar 92 jiwa

perseribu penduduk di Kabupaten Pacitan selama tahun 2016 dan

meningkat dibandingkan tahun 2015. Hal ini menunjukkan tingkat migrasi

masuk yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu meningkatnya

kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana penduduk di Kabupaten

Pacitan, baik dari sektor ekonomi, sosial, pariwisata dan lainnya.

4.3.1.2 Migrasi Keluar

Menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1.000 orang

penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun.

Rumus :

Keterangan :

Mo = angka migrasi keluar

I = Jumlah migran keluar

P = Jumlah penduduk Pertengahan Tahun

k = 1000

= 105,78

Jadi, jumlah migrasi keluar di Kabupaten Pacitan tahun 2016 adalah 106

migran perseribu penduduk di Kabupaten Pacitan.

Page 81: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 72

BAB V

DOKUMEN KEPENDUDUKAN

5.1 Kartu Keluarga

Kartu Keluarga merupakan salah satu dari beberapa dokumen

kependudukan yang wajib dimiliki oleh keluarga. Kartu keluarga

menunjukkan hubungan kekerabatan antara kepala keluarga dengan

anggota keluarganya. Untuk menghindari kepala keluarga ganda, maka

perempuan bisa menjadi kepala keluarga dilihat dari status perkawinan

nya janda ataupun menjadi istri kedua, ketiga maupun keempat dari

seorang laki-laki, sedangkan suaminya menjadi kepala keluarga hanya

untuk satu istri, sesuai kesepakatan di dalam keluarga tersebut.

Tabel. 21 Kartu Keluarga yang Telah Di Cetak Kabupaten Pacitan 2011-2016

NO KECAMATAN CETAK KARTU KELUARGA

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Donorojo 12.264 13.353 17.814 2.612 17.093 12.908

2 Pringkuku 10.907 11.872 14.146 2.534 15.785 11.207

3 Punung 127.79 13.943 16.749 2.298 16.641 12.701

4 Pacitan 22.203 25.622 31.372 5.662 39.170 24.316

5 Kebonagung 13.936 15.551 19.174 3.877 22.943 14.579

6 Arjosari 13.226 14.431 17.679 2.533 19.478 13.614

7 Nawangan 16.902 18.309 22.115 3.698 20.763 16.997

8 Bandar 15.088 16.271 19.306 2.835 16.798 14.870

9 Tegalombo 16.220 17.698 21.381 3.912 22.341 17.519

10 Tulakan 26.435 28.771 36.829 5.712 37.513 28.353

11 Ngadirojo 14.470 15.974 20.913 3.417 22.011 15.795

12 Sudimoro 10.408 11.458 13715 1.911 13.941 11.138

JUMLAH 184.840 203.253 251.193 41.081 264.477 193.997 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan 2016

Kartu Keluarga disebut KK wajib dimiliki oleh penduduk Indonesia,

KK digunakan untuk menunjukkan identitas hubungan kekerabatan

maka fasilitas pencetakan Kartu Keluarga dilakukan semaksimal

mungkin oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, seperti

ditunjukkan pada table. 21 bahwa Dukcapil Kabupaten Pacitan telah

mencetak Kartu Keluarga untuk penduduk kabupaten Pacitan sebanyak

193.997 Kartu Keluarga baik yang perbaikan ataupun kepemilikan KK

baru.

Page 82: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 73

5.2 Electronic - Kartu Tanda Penduduk

Kartu Tanda Penduduk ( KTP ) merupakan salah satu identitas legal bagi

penduduk yang menjadi bukti bahwa orang tersebut diakui sebagai penduduk

di suatu wilayah administrasi di Indonesia. Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun

2006, KTP wajib dimiliki oleh semua penduduk di Indonesia yang sudah

berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang berumur di bawah 17 tahun

tetapi sudah menikah /kawin atau sudah pernah menikah/kawin, dalam profil

ini disebut penduduk wajib KTP. Dengan memiliki KTP penduduk dapat

dengan mudah mengurus semua yang berkaitan dengan legalitas serta

memperoleh pelayanan sosial dan ekonomi dasar lainnya; misalnya urusan

perbankan, mengurus sertifikat tanah, mengurus perkawinan, pendidikan,

pekerjaan, kartu sehat dan sebagainya.

Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el

adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas

resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana

(2016 : Permendagri No 9).

Tabel. 22 Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik

Kabupaten Pacitan Tahun 2016

NO. KECAMATAN e-KTP

1. DONOROJO 27.176

2. PRINGKUKU 23.362

3. PUNUNG 26.042

4. PACITAN 51.868

5. KEBONAGUNG 31.626

6. ARJOSARI 27.830

7. NAWANGAN 35.079

8. BANDAR 30.578

9. TEGALOMBO 34.809

10. TULAKAN 56.665

11. NGADIROJO 32.974

12. SUDIMORO 23.127

Tahun 2016 401.136

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan

Page 83: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 74

5.3 AKTA

5.3.1 Akta Kelahiran

Akta kelahiran merupakan bukti legal hubungan seorang anak dengan

ayah dan ibunya. Dalam akta tersebut dijelaskan tentang siapa nama orang

tua baik ayah maupun ibunya. Jika seorang ibu melahirkan tanpa ayah atau

status perkawinannya tidak terdaftar, maka dalam akta kelahiran hanya akan

dicantumkan nama ibunya, sehingga dalam hal ini anak hanya memiliki

hubungan dengan ibunya saja. Akta kelahiran penting untuk dimiliki oleh

seorang anak karena digunakan pada saat mengurus pendidikan atau

mengurus dokumen lainnya seperti paspor dan kelengkapan data pernikahan.

Tabel. 23 Percetakan Akta Kelahiran Kabupaten Pacitan Tahun 2016

NO. KECAMATAN Jumlah

1. DONOROJO 388

2. PRINGKUKU 363

3. PUNUNG 412

4. PACITAN 1.084

5. KEBONAGUNG 558

6. ARJOSARI 581

7. NAWANGAN 636

8. BANDAR 536

9. TEGALOMBO 650

10. TULAKAN 1.218

11. NGADIROJO 580

12. SUDIMORO 475

Tahun 2016 7.481 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan

Jumlah percetakan kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Pacitan

tahun 2016 mencapai 7.481.

Berdasarkan Permendagri No.9 Tahun 2016 mengenai Percepatan

Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran Pasal 1 ayat 14

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran secara online adalah proses

pengurusan akta kelahiran yang pengiriman data/berkas persyaratannya

dilakukan dengan media elektronik yang berbasis web dengan memanfaatkan

fasilitas teknologi komunikasi dan informasi. Pelayanan pengurusan akta

dapat secara manual dengan mengisi blanko pengurusan akta oleh pemohon

dan juga dapat dilakukan secara on-line, hal ini bertujuan untuk memudahkan

penduduk untuk dapat melakukan pengurusan akta. Prosedur dan

Page 84: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 75

kelengkapannya akan difasilitasi oleh pejabat terkait pengurusan akta, yaitu

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Percepatan Pengurusan Akta

Kelahiran ini berlaku serentak di seluruh Indonesia sejak disahkan

Permendagri No 9 Tahun 2016 pada tanggal 29 Februari 2016.

5.3.2 Akta Kematian

Akta kematian diterbitkan untuk penduduk yang telah wafat. Penduduk

tersebut akan dihapuskan dari Kartu Keluarga dan Nomor Induk

Kependudukan, untuk mencegah data kependudukannya disalahgunakan

oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Selain akta kematian, kartu

keluarga yang baru juga akan diterbitkan sebagai hasil dari pelaporan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Akta kematian bermanfaat bagi penduduk untuk mengurus penetapan

ahli waris, mengurus pensiunan janda/duda, mengurus klaim asuransi, dan

juga persyaratan untuk melaksanakan perkawinan kembali. Berikut

merupakan data Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kabupaten Pacitan

dalam menerbitkan akta kematian sejak tahun 2012-2016

Tabel. 24 AKTA KEMATIAN

NO KECAMATAN AKTA KEMATIAN TELAH DITERBITKAN

1 DONOROJO 52

2 PRINGKUKU 290

3 PUNUNG 62

4 PACITAN 550

5 KEBONAGUNG 121

6 ARJOSARI 116

7 NAWANGAN 52

8 BANDAR 941

9 TEGALOMBO 238

10 TULAKAN 143

11 NGADIROJO 287

12 SUDIMORO 40

JUMLAH 2016 2.892

2015 4480

2014 746

2013 1019

2012 723 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan

Page 85: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 76

5.4 Kartu Identitas Anak

Dalam rangka mendorong peningkatan pendataan, perlindungan dan

pelayanan publik untuk mewujudkan hak terbaik bagi anak, maka dilakukan

pemberian identitas kependudukan pada anak. Seperti tertuang dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas

Anak.

Kartu Identitas Anak selanjutnya disingkat KIA adalah identitas resmi

anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 tahun dan belum

menikah yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten/Kota.

Pemerintah menerbitkan KIA bertujuan untuk meningkatkan

pendataan, perlindungan dan pelayanan publik serta sebagai upaya

memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara.

Pada dasarnya, penerbitan KIA ini terbagi menjadi 2 (dua), yaitu KIA

bagi anak Warga Negara Indonesia (“WNI”) dan KIA bagi anak orang asing.

Guna menyederhanakan jawaban kami, berikut kami akan menjelaskan soal

syarat dan tata cara penerbitan KIA bagi anak WNI.

Syarat KIA untuk Anak 0 – kurang dari 5 tahun

Dinas menerbitkan KIA baru bagi anak kurang dari 5 tahun bersamaan

dengan penerbitan kutipan akta kelahiran. Jika anak berusia kurang dari 5

tahun sudah memiliki akta kelahiran tetapi belum memiliki KIA, penerbitan KIA

dilakukan setelah memenuhi syarat:

a. Fotokopi kutipan akta kelahiran dan menunjukkan kutipan akta

kelahiran aslinya;

b. Kartu Keluarga (“KK”) asli orang tua/wali; dan

c. Kartu Tanda Penduduk elektronik (“KTP-el”) asli kedua orang

tuanya/wali

Syarat KIA untuk Anak Usia 5 Tahun Sampai dengan Usia 17 Tahun Kurang

Satu Hari

Dinas menerbitkan KIA untuk anak usia 5 tahun sampai dengan usia

17 tahun kurang satu hari, dengan syarat:

a. Fotokopi kutipan akta kelahiran dan menunjukkan kutipan akta

kelahiran aslinya;

b. KK asli orang tua/wali;

Page 86: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 77

c. KTP-el asli kedua orang tuanya/wali; dan

d. Pas foto anak berwarna ukuran 2x3 sebanyak 2 (dua) lembar

Setelah semua persyaratan sudah dimiliki, pemohon atau orang tua

anak menyerahkan persyaratan penerbitan KIA dengan menyerahkan semua

persyaratan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat

(“Dinas”). Kepala Dinas menandatangani dan menerbitkan KIA. Kartu Identitas

Anak dapat diberikan kepada pemohon / orang tuanya di kantor Dinas /

kecamatan / desa/kelurahan.

Masa berlaku KIA baru untuk anak usia kurang dari 5 tahun adalah

sampai anak berusia 5 tahun. Sedangkan masa berlaku KIA untuk anak di

atas 5 tahun adalah sampai anak berusia 17 tahun kurang satu hari.

Secara nasional kebijakan ini baru akan diterapkan di tahun ini, tapi

pada praktiknya sudah ada daerah yang menerapkan KIA tersebut. Salah

satunya adalah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemerintah kota

setempat sudah mencanangkan KIA agar bisa selalu dibawa oleh anak.

Page 87: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 78

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kabupaten Pacitan mempunyai jumlah penduduk pada akhir tahun

2016 sebanyak 580.614 jiwa, yang terdiri dari 292.410 jiwa laki-laki dan

288.204 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin paling tinggi pada

kelompok usia 20 – 24 tahun, dengan total RJK 102 yang berarti dalam

setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki, maka

penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah penduduk usia

produktif mencapai 70% dari total jumlah penduduk tahun 2016 sebesar

580.614 jiwa. Dengan kepadatan penduduk Kabupaten Pacitan tahun 2016

sebesar 418 jiwa/km2, Kepadatan penduduk per wilayah di Kabupaten

Pacitan perlu diperhatikan, terutama dalam perencanaan persebaran

penduduk, tata ruang dan tata guna lahan karena kepadatan penduduk

mempengaruhi berkurangnya ketersediaan lahan, Kerusakan lingkungan,

Kekurangan kebutuhan air bersih, dan Kekurangan bahan makanan.

Jumlah kepala keluarga pada tahun 2016 adalah 191.652 yang

terdiri dari 168.492 kepala keluarga laki – laki dan 23.160 kepala keluarga

perempuan. Jumlah kelahiran selama tahun tahun 2015 jumlah kelahiran

sebanyak 13.196 jiwa dengan angka kelahiran kasar 23 kelahiran,

sedangkan jumlah kelahiran pada tahun 2016 sebanyak 6.436 jiwa dengan

angka kelahiran kasar sebesar 12 kelahiran hidup pada setiap 1.000

penduduk. Jumlah kematian selama tahun 2016 sebesar 2.892 jiwa dengan

angka kematian kasar 4 sampai 5 jiwa pada setiap 1.000 penduduk. Tingkat

pendidikan penduduk di Kabupaten Pacitan masih didominasi oleh

pendidikan menengah (SLTP dan SLTA/sederajat) dan SD ke bawah

mencapai sekitar 95 persen, sementara pendidikan tinggi hanya sebesar 5

persen.

Kesadaran penduduk Kabupaten Pacitan dalam mengurus

Kepemilikan dokumen kependudukan terutama KK dan KTP-el di Kabupaten

Pacitan pada umumnya sudah dapat dikatakan cukup tinggi, akan tetapi

perlu pengawasan secara berkala dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Pacitan agar masyarakat tetap sadar akan pentingnya

kepemilikan dokumen kependudukan. Sedangkan untuk kepemilikan Akta

Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, dan Akta Kematian masih

Page 88: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017| 79

diperlukan perhatian khusus. Data kependudukan yang akan dikelola dan

dilayani oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah data yang

telah dikonsolidasi dan tercatat dalam sistem SIAK (Sistem Informasi dan

Pencatatan Sipil).

6.2 Saran

1. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mengurangi

pengangguran, perlu dilakukan berbagai upaya diantaranya melalui

pendidikan, pelatihan agar mereka memiliki kualitas tenaga kerja yang

memadai.

2. Semua sektor yang terkait dengan pencatatan data kependudukan

diwajibkan untuk menggunakan data kependudukan dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

3. Memberikan pemahaman kepada penduduk sisi positif tertib administrasi

kependudukan, sehingga terjalin sinergi yang baik antar program

pengendalian perkembangan penduduk.

4. Kelengkapan data akan membantu kemudahan melengkapi pencatatan

data warga sehingga mampu memperbaiki mutu layanan publik.

5. Harus disadari sejak awal bahwa pembangunan kependudukan melalui

pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk merupakan

investasi jangka panjang sehingga hasilnya akan dinikmati di masa yang

akan datang.

6. Pemerintah Kabupaten Pacitan perlu memfasilitasi perkembangan

kependudukan kearah yang seimbang antara jumlah, struktur, dan

persebaran penduduk dengan lingkungan hidup, baik yang berupa daya

dukung alam, daya tampung lingkungan serta kondisi perkembangan

sosial dan budaya.

7. Dilihat dari segi Pendidikan proporsi jumlah penduduk berdasarkan

jenjang pendidikan, pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten

Pacitan masih didominasi oleh pendidikan tingkat menengah (SLTP dan

SLTA). Pencari kerja yang hanya berbekal pendidikan menengah,

tampaknya belum memiliki keterampilan yang memadai. Oleh karena itu

sebagian besar penduduk perlu diberikan pendidikan dan pelatihan agar

dapat memenangkan persaingan dan peluang kerja.

Page 89: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Dinas Tenaga Kerja,Transmigrasi dan Kependudukan, 2012, Profil Perkembangan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012, Dinas Tenaga Kerja,Transmigrasi dan Kependudukan.

Ditjen Kependudukan dan Pencatan Sipil, 2010, Langkah-Langkah Pengolahan

dan Penyajian Data Untuk Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, Jakarta.

Kementerian Dalam Negeri, 2016, Lampiran Permendagri No. 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak, Jakarta.

Kementerian Dalam Negeri, 2016, Lampiran Permendagri No. 8 Tahun 2016

Tentang Perubahan Permen No 9 Tahun 2011_ Peneritan KTP NIK Nasional, Jakarta.

Kementerian Dalam Negeri, 2016, Lampiran Permendagri No. 9 Tahun 2016

Tentang Percepatan Kepemilikan Akta Kelahiran, Jakarta. Kementerian Dalam Negeri, 2010, Lampiran Permendagri No. 65 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Kementerian Dalam Negeri, 2011, Materi Bimbingan Teknis Kebijakan

Pencatatan Sipil Tahun 2011, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2010. Dasar-

Dasar Demografi. Jakarta : Salemba Empat. Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Munir, Rozi. 1983. Teori-Teori Kependudukan. Jakarta : PT. Bina Aksara. Sumber Arsip dan Gambar :

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan tahun 2015

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2016, Data kependudukan tahun 2011-

2016, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pacitan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan 2016

Kementrian Agama Kabupaten Pacitan Tahun 2016

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Tahun 2016

Kemensosnakertrans, 2016

Pengadilan Agama, 2016

Secreso Branding Design

www.discoverpacitan.com November 17

Page 90: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip

http://nusapedia.com/Pacitan/ID/place/781/banyu-anget-sensasi-spa-alami-

tanpa-bau-belerang Diunduh 10 November 2017

http://kepacitan.wordpress.com/wisata-pacitan/pantai-teleng-ria/. Diunduh 10

November 2017

http://www.fotografer.net/forsum/forum.view.php?id=3193910496&page=2

Diunduh 10 November 2017

http://info-pacitan.blogspot.com/2011/10/menguak-pesona-pantai-ndangkal.html

Diunduh 10 November 2017

http://www.panoramio.com/photo/53308617 Diunduh 10 November 2017

Page 91: Profil Kependudukan Kabupaten Pacitan Tahun 2017|dispendukcapil.pacitankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Profil... · pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip