profil kabupaten pidie jaya 2009

201
  Buku “ Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009” ini merupakan sumber informasi yang dihimpun dari berbagai sumber yang berasal dari dinas/ instansi pemerintah/ swasta dan lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya. Buku ini dimaksudkan untuk member informasi mengenai keadaan kabupaten Pidie Jaya secara global guna memenuhi kebutuhan perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan P R F I L K A B P A T E N P I D I E J Y A

Upload: ari-khan-ismail

Post on 01-Mar-2016

249 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

DKP Pidie Jaya

TRANSCRIPT

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 1/201

 

Buku “ Profil Kabupaten Pidie Jaya2009” ini merupakan sumberinformasi yang dihimpun dariberbagai sumber yang berasal daridinas/ instansi pemerintah/ swastadan lainnya yang berada di wilayahKabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya.

Buku ini dimaksudkan untuk memberinformasi mengenai keadaankabupaten Pidie Jaya secara globalguna memenuhi kebutuhanperencanaan dan perumusankebijakan pembangunan

PROFILK

ABUPATENPIDIE

JAYA

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 2/201

Profil Pidie Jaya 2009

PROFIL KABUPATEN PIDIE JAYA 2009

Ukuran Buku :

15 cm x 21 cm

Jumlah Halaman :ix + 188

Naskah :Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pidie Jayabekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya

Gambar Kulit :Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pidie Jayabekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya

Diterbitkan oleh:Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pidie Jaya

bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya

Semua materi buku ini bebas disalin dengan menyebutsumbernya

i

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 3/201

Profil Pidie Jaya 2009

BUPATI PIDIE JAYA

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT alhamdulillah Buku Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini

dapat tersusun sebagai implementasi Program Pengembangan

Data dan Informasi Tahun 2009.

Buku Profil Kabupaten Pidie Jaya ini diharapkan dapat

meningkatkan kapasitas dalam penyelenggaraan pemerintah

daerah serta untuk memenuhi kebutuhan dasar informasi data

dalam menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan

meliputi :1. Penyediaan data untuk perencanaan pembangunan daerah

dalam rangka penyusunan APBD Kabupaten Pidie Jaya

2. Sebagai informasi untuk pengawasan dan pengendalian

pembangunan daerah.

3. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan

pembangunan dalam rangka pembinaan dan pengembangan

pembangunan daerah. 

4. Sebagai informasi bagi dunia usaha dan investasi yang ada di

daerah Kabupaten Pidie Jaya.

ii

Sambutan 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 4/201

Profil Pidie Jaya 2009

Buku Profil Kabupaten Pidie Jaya ini juga diharapkan

bermanfaat bagi pemerintah kecamatan, Dinas, Badan, Kantor,

instansi, lembaga atau dunia usaha serta semua pihak yang

berkepentingan. Disamping itu diharapkan juga sebagai referensi

yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna masing-masing,

sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan dan sasaran

pembangunan daerah secara utuh, berdaya guna dan berhasil

guna.

 Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuannya dalam rangka penyusunan Buku Profil Kabupaten

Pidie Jaya ini, disampaikan ucapan terima kasih, sehingga Allah

SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

kita semua.

Meureudu, Oktober 2009

Bupati Pidie Jaya

Drs. H. M. Gade Salam

iii

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 5/201

Profil Pidie Jaya 2009

KATA PENGANTAR KEPALA BADAN

PUSAT STATISTIK PIDIE JAYA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena

berkat karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas yang cukup

berat dan menuliskan hasilnya dalam bentuk publikasi Profil

Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini.

Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini merupakan publikasi

tahunan dan terbitan tahun kedua yang secara garis besar

mengungkap tentang Gambaran umum Kabupaten Pidie Jaya,

meliputi Gambaran Fisik Wilayah, Letak Geografis, Visi, Misi,

Tujuan, dan Sasaran, yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009. Di samping itu juga diuraikan

tentang gambaran setiap kecamatan yang ada di KabupatenPidie Jaya yaitu ada 8 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Pidie

Jaya Tahun 2009.

Disadari bahwa Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini

masih banyak kekurangannya, hal ini disebabkan karena

keterbatasan data dan kemampuan serta waktu untuk

mengumpulkan data dan menganalisis data yang sangat sedikit.

Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya untuk perbaikan sangat

kami tunggu dan atas semua itu tak lupa kami sampaikan terima

kasih.

iv

iv

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 6/201

Profil Pidie Jaya 2009

Dengan segala keterbatasan, Profil Kabupaten Pidie Jaya

2009 ini tidak akan mungkin selesai tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Untuk itudisampaikan ucapan terima kasih.

Meureudu, Oktober 2009

Kepala badan Pusat StatistikKabupaten Pidie Jaya

Drs. Anwar A. Wahab

v

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 7/201

Profil Pidie Jaya 2009

KATA SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN PIDIE JAYA 

Dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil ’alamin

akhirnya kami Bappeda Pidie Jaya dan BPS Pidie Jaya dapat

menyelesaikan tugas yang cukup berat untuk menerbitkan buku

”Profil Pidie Jaya 2009”. 

Sebagai Kabupaten yang relatif masih muda ini, untuk

lebih meningkatkan dan melanjutkan usaha-usaha pembangunan

daerah, maka diperlukan data statistik yang lengkap, akurat, dan

terpercaya kehidupan sosial dan ekonomi di daerah ini.

Peranan data statistik semacam ini dirasakan semakin

penting terutama bagi Bappeda Kabupaten Pidie Jaya dan

Instansi/Dinas lainnya untuk mendukung proses perencanaandan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan program/kegiatan

yang sedang dilaksanakan.

Data yang disajikan dalam buku Profil Pidie Jaya 2009 ini

diharapkan pula dapat dijadikan sebagai gambaran kondisi terkini

Kabupaten Pidie Jaya ditinjau dari berbagai sektor. Aspek-aspek

yang disajikan dalam buku ini meliputi ; Visi dan Misi Bupati Pidie

Jaya masa bakti 2009-2014, Kondisi Fisik Kabupaten Pidie Jaya,

Pemerintahan, Sosio Demografis, Perekonomian, Infrastruktur,

Keuangan dan profil Kecamatan.

vi

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 8/201

Profil Pidie Jaya 2009

Penerbitan buku Profil Pidie Jaya 2009 ini merupakan

kerjasama antara Bappeda Pidie Jaya dengan Badan Pusat

Statistik (BPS) Kabupaten Pidie Jaya.

 Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam proses penyusunan buku ini diucapkan banyak terima

kasih dan semoga buku ini bermanfaat bagi pembangunan

Kabupaten Pidie Jaya di masa yang akan datang, amin ya robbal

’alamin. 

Meureudu, Oktober 2009KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN PIDIE JAYA

IR. H. RAZALI ADAMI, MPPembina Tk.I / NIP.19610520 198103 1 003

vii

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 9/201

Profil Pidie Jaya 2009

DAFTAR ISI

Sambutan Bupati Pidie Jaya......................................................... ii

Kata Pengantar Kepala Badan Pusat Statistik Pidie Jaya.............. iv

Sambutan Kepala Bappeda Pidie Jaya ......................................... viDaftar Isi........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Visi ....................................................................................... 3

2. Misi ...................................................................................... 4

3. Strategi ................................................................................. 5

BAB II KONDISI FISIK 5

1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah ................................. 5

2. Iklim .................................................................................... 9

3. Struktur Tanah ...................................................................... 9

4. Topografi .............................................................................. 9

5. Geologi ................................................................................. 11

6. Penggunaan Lahan ............................................................... 14

7. Pengolahan Kawasan Lindung ............................................. 148. Pengolahan Kawasan Budidaya ........................................... 15

9. Pengolahan Kawasan Rawan Bencana ................................. 17

BAB III PEMERINTAHAN 19

1. Jumlah Kecamatan, Kemukiman dan Gampong .................. 19

2. Aparatur Pemerintahan Daerah ............................................ 20

3. Susunan Organisasi Pemerintah Daerah .............................. 23

BAB IV SOSIO DEMOGRAFIS 26

1. Penduduk .............................................................................. 26

2. Ketenagakerjaan ................................................................... 30

a. Tenaga Kerja .................................................................... 30

 b. Upah Minimum Regional ................................................. 32

3. Pendidikan ............................................................................ 33

4. Bidang Syariat Islam ............................................................ 375. Perhubungan ......................................................................... 38

viii

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 10/201

Profil Pidie Jaya 2009

6. Kesehatan ............................................................................. 40

BAB V PEREKONOMIAN 43

1. Sektor Pertanian ................................................................... 50

2. Sektor Tanaman Bahan Makanan ........................................ 513. Sektor Perkebunan .............................................................. 57

4. Sektor Kehutanan ................................................................. 61

5. Sektor Perternakan ............................................................... 64

6. Sektor Perikanan & Kelautan ............................................... 687. Sektor Pertambangan ............................................................ 75

8. Sektor Industri Pengolahan .................................................. 75

9. Sektor Listrik dan Air Minum .............................................. 75

10. Sektor Pariwisata .................................................................. 76

BAB VI INFRASTRUKTUR 79

1. Fasilitas Pendidikan .............................................................. 79

2. Fasilitas Kesehatan ............................................................... 84

3. Fasilitas Transportasi dan Perhubungan ............................... 87

4. Jaringan Jalan ....................................................................... 88

BAB VII KEUANGAN 93

1. Keuangan Daerah ................................................................. 93

2. Dana Perimbangan ............................................................... 95

Profil Kecamatan Bandar Baru ..................................................... 98

Profil Kecamatan Pante Raja ......................................................... 109

Profil Kecamatan Trienggadeng .................................................... 121

Profil Kecamatan Meureudu.......................................................... 132Profil Kecamatan Meurah Dua....................................................... 142

Profil Kecamatan Ulim .................................................................. 157

Profil Kecamatan Bandar Dua........................................................ 168

Profil Kecamatan Jangka Buya ..................................................... 180

ix

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 11/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 1

BAB I

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakansalah satu bentuk Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi

Daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan

bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi Otonomi Daerah tersebut

dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil Daerah dan

Laporan Kinerja Penyelenggaraan Pembangunan Daerah merupakan

salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan

hirarkis antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sebagaimana tertuang

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang pelaporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Gubernur, Bupati, dan Walikota

diwajibkan untuk menyampaikan Laporan atas penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.

Berdasarkan KEPPRES Nomor : 3 Tahun 2003, tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Elektronik Government

(e-Government), Menteri Dalam Negeri mengambil langkah-langkah

untuk mengembangkan Sistem Informasi Profil Daerah dan Laporan

Kinerja Pemerintahan Daerah yang berbasis WEB, yang akan

dikembangkan di Propinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah

Indonesia.

Dalam gambaran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kabupaten Pidie Jaya diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud

nyata serta upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya

daerah, sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 12/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 2

peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas

dalam pelaksanaan otonomi da erah.

Profil Daerah Kabupaten Pidie Jaya 2009, memberikan

gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosio-demografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya, perekonomian

daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan, kinerja pembangunan

yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pidie Jaya.

Untuk penyelenggaraan pemerintahan, serta untuk

menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan

kemajuan ke depan, penyajian Profil Daerah sangat penting dalam

pelaksanaan Otonomi Daerah yang mengacu pada pasal 152 ayat (1)

dan (3) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU

No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan

bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta dalam rangka

mewujudkan tertib pelaksanaan fungsi-fungsi Pemerintahan Daerah.

Dalam Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya

berpedoman pada Visi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya tahun 2009-

2014.

1. 

 VISI

Untuk memberikan gambaran dalam pembangunan di Kabupaten Pidie

Jaya pada periode 2009-2014, pemerintah daerah terpilih menyusun visi

dan misi pembangunan. Pada hakekatnya, visi yang dirumuskan ini

adalah kerangka berfikir bersama berkaitan dengan cita-cita masa

depan seluruh elemen masyarakat uang berkepentingan (stake holders)  

di Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan kondisi dan potensi yang ada.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 13/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 3

Berangkat dari potret tersebut, dan melihat kondisi dan potensi

Kabupaten Pidie Jaya, Maka Visi Pemerintahan sebagai mana gambaran

yang ingin dicapai adalah :” Mewujudkan Kabupaten Pidie Jaya Yang Damai, Adil Makmur dan

Islami di Bawah Pemerintahan yang Pro- Rakyat ”  

2.  Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya, maka

ditetapkan misi yang merupakan pernyataan usaha pencapaian visi

seperti tersebut di atas. Misi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya

periode 2009-2014 adalah:

1.  Membangun dan memperbaiki kredibilitas, kapasitas manajemen

dan kinerja aparatur Pemerintah Daerah.

2. 

Mengaktualisasikan kembali potensi pembangunan Kabupaten Pidie

Jaya dengan semangat kebersamaan.

3.  Pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama masyarakat bekerja

disektor perkebunan, pertanian dan nelayan.

4. 

Menumbuhkan kembali nilai-nilai islamiah dan perumusan kebijakan

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

5. 

Memfasilitasi penyediaan modal usaha bagi pertumbuhan ekonomi

dan kemakmuran masyarakat.

Strategi pembangunan daerah Kabupaten Pidie Jaya tahun

2009-2014 adalah :

1. 

Membangun dan memperbaiki kredibilitas, kapasitas manajemen

dan kinerja aparatur Pemerintah Daerah.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 14/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 4

2.  Mengaktulisasikan kembali potensi pembangunan Kabupaten Pidie

Jaya dengan semangat kebersamaan.

3. 

Pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama masyarakat bekerja

disektor perkebunan, pertanian dan nelayan.4.  Menumbuhkan kembali nilai-nilai islamiah dan perumusan kebijakan

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

5. 

Memfasilitasi penyediaan modal usaha bagi pertumbuhan ekonomi

dan kemakmuran masyarakat.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 15/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 5

BAB II

KONDISI FISIK

1. 

Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah

Otonom Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi

Sumatera Utara dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

mempunyai luas wilayah +56.500,51 km2, secara geografis, geopolitik

dan ketahanan keamanan sangat strategis dan memiliki makna penting

dalam satu kesatuan sistem pemerintahan di Indonesia dan sistem

pemerintahan daerah. Potensi sumber daya nasional di Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam yang tersebar di kabupaten dan kota,

memiliki makna dan peran tersendiri terhadap kepentingan 

pembangunan nasional dan daerah. Kondisi demikian perlu mendapat

perhatian pemerintah sejalan dengan kebijakan nasional dalam

percepatan pembangunan kawasan Indonesia Barat, terutama di

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Kedudukan Kabupaten Pidie Jaya

berada pada posisi yang sangat strategis yang dilintasi oleh jalan

negara Trans Sumatra atau jalan yang menghubungkan Banda Aceh

dan Medan, begitu juga Kecamatan-kecamatan yang berada dalam

wilayah Kabupaten Pidie jaya dan Ibu Kota Kecamatan berada pada

lintasan jalan negara tersebut.

Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu kabupaten yang baru

terbentuk berada dalam wilayah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 16/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 6

dengan ibukota Kabupaten adalah Kota Meureudu.  Kabupaten ini

dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007, pada

tanggal 2 Januari 2007,  dengan luas wilayah Kabupaten Pidie Jaya

1.162,84 km2, yang terdiri  dari 8 kecamatan, 34 Mukim, 9 kelurahandan 213 desa. Setelah diberlakukannya qanun tentang Penghapusan

Kelurahan dan Pembentukan Gampoeng Nomor 2 Tahun 2008, maka

berubah menjadi 8 kecamatan dan 222 gampoeng.

Batas-batas wilayah Kabupaten Pidie Jaya sebagai berikut :

 

Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, 

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Samalanga

Kabupaten Bireuen,

  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pidie (Kecamatan

Tangse, Kecamatan Geumpang dan Kecamatan Mane),

  Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie (Kecamatan

Geuleumpang Tiga, Kecamatan Geuleumpang Baro, dan Kecamatan

Keumbang Tanjong).

Lebih jelasnya mengenai letak geografis wilayah Kabupaten Pidie

Jaya tersebut dapat lihat Gambar 2.1 berikut.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 17/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 7

Gambar 2.1Letak Administrasi Pidie Jaya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 18/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 8

Kabupaten Pidie Jaya juga merupakan salah satu wilayah yang

terkena dampak tsunami dan mengakibatkan sebagian wilayah

pesisir luluh lantak, struktur perekonomian, infrastruktur dan

prasarana lainnya. Wilayah kabupaten ini terdiri dari 8(delapan)wilayah kecamatan, yaitu: Bandar Baru, Pante Raja, Trienggadeng,

Meureudu, Meurah Dua, Ulim, Jangka Buya, dan Kecamatan Bandar

Dua. Secara keseluruhan wilayah Kabupaten Pidie Jaya memilki luas

1.162,85 Km², dengan wilayah yang terluas di Kecamatan Meurah

Dua dan Bandar Baru, masing-masing luasan 25,13% dan 24,19%

dari luas wilayah Kabupaten Pidie Jaya.

Tabel 2.1Luas dan Prosentase Luas Kecamatan

Di Kabupaten Pidie Jaya

NO KECAMATANLUAS(Km2)

PERSENTASE (%)

1 Bandar Baru 281.24 24.19

2 Pante Raja 40.04 3.44

3 Trienggadeng 128.00 11.01

4 Meureudu 156.74 13.48

5 Meurah Dua 292.2 25.13

6 U l i m 60.73 5.22

7 Jangka Buya 29.64 2.55

8 Bandar Dua 174.26 14.99

Jumlah 1.162,85 100,00

Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

Wilayah administrasi Kabupaten Pidie Jaya terdiri atas 8 kecamatan,

222 desa, dan kemukiman sebanyak 34 kemukiman. Lebih jelasnya

tentang wilayah administrasi Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat

pada tabel 2.2.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 19/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 9

2.  Iklim

Kabupaten Pidie Jaya termasuk kedalam wilayah beriklim tropis

basah, temperatur berkisar dari suhu minimum 19°-22° sampai dengan

suhu maksimum 30° -35°. Selama ini curah hujan paling tinggi terjadipada bulan Januari, sedangkan curah hujan tetap terjadi pada bulan

Oktober dan Desember. Walaupun kebiasaan musim hujan di daerah

dimulai dari September hingga Desember namun bila di lihat dari rata-

rata curah hujan dan hari hujan selama periode September sampai

dengan Desember 2004 (data masih tergabung dalam Kabupaten Pidie)

masing-masing 285,25 mm dan 16,55 hh dan selama musim kemarau

Januari sampai Agustus 2004 rata-rata curah hujan masing-masing

171,62 mm dan 8,5 hh.

3.  Struktur Tanah

Dari klasifikasi lereng, Kabupaten Pidie Jaya merupakan daerah

dataran tinggi yang memiliki daerah kelas lereng lebih besar dari 40 %

dan daerah pesisir pantai yang memiliki klasifikasi lereng 0 - 3 %. Bila

dilihat dari jenis tanah kabupaten Pidie Jaya, jenis tanah podzolit merah

kuning merupakan jenis terluas dengan beberapa jenis tanah lainnya.

Keadaan tanah efektif di Kabupaten Pidie Jaya mencapai 94,78 % untuk

kedalaman lebih dari 90 cm, sedangkan sisanya 5,22 % tersebar ke

dalaman lainnya.

4.  Topografi

Kabupaten Pidie Jaya menurut kelas ketinggiannya bervariasi

antara 0  – 1500 m dpl. Kondisi fisik dataran dengan ketinggian yang

relatif rendah berada di sebelah utara dengan kondisi kemiringan lereng

yang cenderung landai antara 0-25%, yaitu sebesar 28,53%.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 20/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 10

Sedangkan dataran dengan ketinggian relatif tinggi berada di selatan

dengan kemiringan lereng antara 25 - >40%.

Ditinjau dari luasnya kawasan di Kabupaten Pidie Jaya yang

memiliki tanah datar memungkinkan dalam pengembangan kawasanbudidaya, karena komoditas yang dapat diusahakan untuk berproduksi

secara optimal umumnya berada pada kawasan yang datar. Apabila

pada kawasan dengan datar tinggi dipaksakan untuk kegiatan budidaya,

diperkirakan dapat mengakibatkan erosi yaitu dapat memperbesar aliran

air permukaan. Hal ini tentunya akan menimbulkan tanah –tanah kritis

dan mempengaruhi debit air. Lebih jelasnya mengenai data wilayah

ketinggian di Pidie Jaya ini dapat dilihat pada tabel 2.3. berikut ini.

Tabel 2.2

Kemiringan lahan Kecamatandalam Kabupaten Pidie Jaya

No Kecamatan

Persentase Kemiringan Lahan ( % )

0 -

3%

4 -

8%

9 -

15%

16 -

25%

26 -

40%>40%

1 Meureudu 4,82 10,39 11,12 2,20 40,74 30,74

2 Ulim 59,02 19,44 12,55 3,39 2,58 3,01

3 Jangka Buya 100

4 Bandar Dua 8,34 7,88 4,05 5,71 11,56 54,46

5 Meurah Dua 4,82 10,39 11,12 2,20 40,74 30,74

6 Bandar Baru 22,36 29,24 16,63 12,23 9,28 10,26

7 Pante Raja 44,01 46,41 9,58 - - -

8 Trienggadeng 44,01 46,41 9,58 - - -

Sumber : Data Pokok Kabupaten Pidie Tahun 2005

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 21/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 11

5.  Geologi

Jenis Geologi yang menyusun wilayah Pidie Jaya terdiri dari batuan

sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian utara Pidie Jaya

serta batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian

selatan Pidie Jaya. Susunan formasi batuan dan endapan yang

menyusun wilayah Pidie Jaya terdiri dari aluvium, campuran estuarin

dan marin yang masih muda, aluvium sungai muda, gambut yang

berada di bagian tengah Pidie Jaya (di sepanjang jalan arteri), aluvium,

endapan laut yang muda (pasir-pasir pantai, kerikil) yang berada di

bagian utara Pidie Jaya serta formasi batuan basalt, andesit, tefra

berbutir halus dan tefra berbutir kasar yang berada di bagian selatan

Pidie Jaya.

Jenis tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas,

kekerasan, kemudahan olah, kesuburan dan produktivitas tanah pada

daerah-daerah geografis tertentu. Tanah dengan 25 % liat misalnya,

maka liat monmorilonit akan lebih plastis dibandingkan dengan tanah

yang mengandung 70 % liat yang terdiri dari oksida-oksida dari besi

dan aluminium. Pasir dan debu pada beberapa tanah, umumnya terdiri

dari mineral-mineral yang kaya akan hara-hara esensial, sedangkan

pada kasus lain mereka didominasi oleh kwarsa. Tidak suburnya tanah-

tanah berpasir biasanya berhubungan erat dengan kandungan kwarsa

yang tinggi. Jenis Tanah di Pidie Jaya terdiri dari aluvium dan batuan

beku.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 22/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 12

Tabel 2.3Sistim Lahan Berdasarkan Analisis Unit Lahan

Dikabupaten Pidie Jaya 

Unit

Lahan UraianUnit

Lahan Uraian

1 Jenis Tanah Organosol , LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya

16 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah KuningLatosol  dan Litosol, LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya 

2 Jenis Tanah Aluvial, LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya

17 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Merah KuningLatosol  dan Litosol , Lereng

Bergunung, Tekstur TanahLiat Berdebu, KawasanLindung

3 Jenis Tanah Latosol , LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya

18 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Merah KuningLatosol  dan Litosol , LerengBergelombang, TeksturTanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya

4Jenis Tanah Latososi , LerengBerombak, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya

19 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Coklat, Potsol danLitosol, Lereng Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung

5 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng Bergelombang,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya

20 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Merah Kuning danLitosol, Lereng AdakBerbukit, Tekstur TanahPasir Berdebu, Kawasan

Budidaya6 Jenis Tanah Podsolid Merah

Kuning, Lereng Bergelombang,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya

21 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Merah Kuning danLitosol , Lereng Berombak,Tekstur Tanah PasirBerlempung, KawasanLindung

7 Jenis Tanah Podsolid  MerahKuning, Lereng Datar, TeksturTanah Liat Berdebu, Kawasan

Budidaya

22 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng Bergunung,Tekstur Tanah Liat Berdebu,

Kawasan Lindung

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 23/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 13

UnitLahan

UraianUnit

LahanUraian

8 Jenis Tanah Komplek Potsolid  Merah Kuning Latosol  danLitosol , Lereng Berombak,

Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya

23 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Coklat, Potsol  danLitosol , Lereng Bergunung,

Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung

9 Jenis Tanah Hidromorf  Kelabu,Lereng Datar, Tekstur TanahLiat Berdebu, KawasanBudidaya

24 Jenis Tanah Podsolid  MerahKuning, Lereng Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya

10 Jenis Tanah Komplek PotsolidMerah Kuning Latosol danLitosol , Lereng Agak Berbukit,

Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung

25 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Merah Kuning danLitosol, Lereng

Bergelombang, TeksturTanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung

11 Jenis Tanah Komplek PotsolidMerah Kuning Latosol  danLitosol , Lereng Agak Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya

26 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Merah Kuning danLitosol , LerengBergelombang, TeksturTanah Pasir Berlempung,Kawasan Budidaya

12 Jenis Tanah Komplek  Potsolid  

Merah Kuning dan Litosol ,Lereng Berombak, TeksturTanah Liat Berdebu, KawasanBudidaya

27 Jenis Tanah Komplek

Potsolid  Coklat, Potsol danLitosol , Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya

13 Jenis Tanah Organosol  danGlei Humus, Lereng Berombak,Tekstur Tanah Liar Berdebu,Kawasan Budidaya

28 Jenis Tanah KomplekPotsolid  Coklat, Potsol  danLitosol , Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Lindung

14Jenis Tanah Komplek Potsolid  Merah Kuning Latosol  danLitosol , Lereng Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung

29 Jenis Tanah Podsolid  MerahKuning, Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya

15 Jenis Tanah Organosol danGlei Humus, LerengBergelombang, Tekstur TanahLempung Berdebu, KawasanBudidaya

30 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Lindung

Sumber : RTRW Pidie Jaya 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 24/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 14

6.  Penggunaan Lahan

Perbandingan kawasan budidaya dan lindung di Kabupaten Pidie

Jaya (data masih tergabung dalam Kabupaten Pidie) berkisar 60 % dan

40 % . Penggunaan lahan terluas adalah pemukiman danpertanian/perkebunan, sisanya adalah hutan lindung. Dari seluruh lahan

baru sekitar 17,52 % lahan yang telah di gunakan, sedangkan sisanya

merupakan hutan lebat dan lainnya kawasan non budidaya merupakan

hutan lebat.

7. 

Pengelolaan Kawasan Lindung

Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung bertujuan untuk

mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung

lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna

mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung adalah :

a. 

Mengarahkan fungsi kawasan lindung yang meliputi rencana

pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi

kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan

setempat dan kawasan bencana

b.  Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang

berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air.

c. 

Mengendalaikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga

tetap berfungsi lindung

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 25/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 15

Tabel 2.4Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Kabupaten Pidie Jaya Thn 2005

No Kecamatan Kawasan Lindung Kawasan Budidaya(Ha) (%) (Ha) (%)

1 Bandar Baru 6,002 1.44 17,478 4,20

2 Pante Raja - - 3,496 0.84

3 Trienggadeng - - 4,341 1.04

4 Meureudu 20,270 4,87 24,503 5.89

5 Meurah Dua 7,603 1.83 6,876 1.65

6 U l i m - - 2,220 0.53

7 Bandar Dua 2,543 0.61 11,240 2.78 Jangka Buya 565 0.13 402 0.11

Sumber: BPS Propinsi NAD, Profil Pidie Jaya,2005

8. 

Pengelolaan Kawasan Budidaya

Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan

budidaya bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung kabupaten

Pidie Jaya di lingkungan wilayah perencanaan menciptakan lapangan

kerja, terciptanya keserasian dengan rencana struktur ruang yang

dikembangkan. Adapun kawasan budidaya meliputi kawasan

pemukiman, kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan tanaman

tahunan/perkebunan, kawasan peternakan, kawasan perikanan dan

kawasan pariwisata

Luas area budidaya perikanan menurut kecamatan tahun 2007

di Kabupaten Pidie Jaya sebagai mana pada grafik berikut :

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 26/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 16

Grafik 2.1

Area Budidaya Perikanan Perkecamatan Dikabupaten Pidie Jaya

Tahun 2007

500 

1000 

1500 

Tambak   116,9 83,35 0 171,15 318,8 242,55 92,36 1062,11

Kolam   0 1 1,5 0 0,5 0 0 0  

Waduk    5 0 0 0 0 29 12,1 18,25  

Meureu

du

Meurah

Dua

Bandar

Dua

Jangka

Buya  Ulim

  Triengg 

adeng 

Pantera

 ja

Banda

Baru

Sumber Pidie Jaya Dalam Angka tahun 2007 

Tabel 2.5Luas Lahan Sawah dan Sistem Pengairan

di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan

Pidie Jaya Tahun 2008

No. KecamatanLuas Lahan

Sawah(Ha)

Sistem Pengairan

Teknis ½ Teknis SederhanaNonPU

TadahHujan

1 Bandar Baru 1.365 - 1.150 61 95 59

2 Pante Raja 204 50 50 - 50 54

3 Trienggadeng 1.376 1.300 - - - 76

4 Meureudu 1.100 - 1.100 - - -

5 Meurah Dua 650 - 650 - - -

6 U l i m 1.002 - 900 76 - 67

7 Bandar Dua 1.834 - - 1.834 - -

8 Jangka Buya 466 - - 466 - -

Jumlah 7.997 1.350 3.850 2.437 145 256

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 27/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 17

Sedangkan lahan sawah sebagai kawasan budaya pertanian

sektor di kabupaten Pidie Jaya baik sawah pengairan maupun sawah

tadah hujan. Luas lahan sawah pengairan 7.806 Ha dan sawah tadahhujan 151 Ha. Berdasarkan luas area sawah perkacamatan  dapat

dilihat pada grafik berikut : 

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Sawah

Pengairan

Sawah Tadah

Hujan

Grafik 2.2

Area Sawah di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 200

Meureudu

Meurah Dua

Bandar Dua

Jangka Buya

Ulim

Trienggadeng

Panteraja

Bandar Baru

 

9. 

Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana

Pengembangan kawasan rawan bencana merupakan usaha untuk

menjaga keseimbangan terhadap kondisi alam yang rawan terjadinya

perubahan. Perubahan itu terjadi karena banjir, lonsor, abrasi dan

gempa bumi serta perubahan lainnya. Kawasan rawan bencana

tersebut harus dilindungi dari pemukiman penduduk melalui berbagai

perencanaan yaitu membentuk sempadan dan daerah terbuka hijau

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 28/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 18

sehingga dapat meminimalisir terjadinya dampak dari perubahan kondisi

tersebut.

Daerah yang rawan bencana yaitu daerah pesisir laut dan

pinggiran sungai (DAS) Adapun daerah pesisir yang rawan terjadinyabencana abrasi adalah pesisir Panteraja, pesisir Meureudu, pesisir

Trienggadeng, pesisir Bandar Baru dan pesisir Meurah Dua. Sedang

Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan daerah yang paling rawan

bencana meliputi sungai/krueng putue Bandar Baru, sungai/krueng

Ulim, sungai/krueng panton beurasan Trienggadeng, dan sungai

 /krueng Jeulangan Bandar Dua.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 29/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 19

BAB III

PEMERINTAHAN

1. 

Jumlah Kecamatan, Kemukiman dan Gampong

Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk

pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara

lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali

administrasi dan manajemen pemerintahan yang bertumpu kepada

nilai-nilai dan paradigma baru.

Sejak pemekaran sampai sekarang Administrasi Pemerintahan diKabupaten Pidie Jaya belum mengalami perubahan yaitu terdiri dari 8

Kecamatan, 34 kemukiman dan 222 gampong.

Tabel 3.1Jumlah Desa dan Kemukiman Di Kabupaten Pidie Jaya

No KecamatanLuas Wilayah

(km

2

)

Jumlah

Desa Kemukiman1 Bandar Baru 281.24 43 8

2 Pante Raja 40.04 10 2

3 Trienggadeng 128.00 27 5

4 Meureudu 156.74 30 7

5 Meurah Dua 292.2 19 3

6 U l i m 60.73 30 5

7 Jangka Buya 29.64 18 2

8 Bandar Dua 174.26 45 5

TOTAL 1,162.85 222 34

Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 30/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 20

2. 

 Aparatur Pemerintahan Daerah

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

PNS PIDIE JAYA MENURUT GOLONGAN TAHUN 2009

Golongan IV   945

Golongan III   922

Golongan II   936

Golongan I   76

1

 

Grafik 3.1Dari data aparatur pemerintah daerah Kabupaten Pidie Jaya

(Pegawai Negeri Sipil/PNS) pada tahun 2008 terdapat sebanyak

2.886 orang meliputi PNS golongan I sebanyak 76 orang, PNS

golongan II sebanyak 936 orang, PNS golongan III sebanyak 922

dan golongan IV sebanyak 945 orang.

Dilihat dari jumlah pejabat struktural di Kabupaten Pidie Jaya,

maka pada tahun 2008 jumlah PNS eselon II sebanyak 25 orang,

eselon III sebanyak 113 dan eselon IV sebanyak 206 orang.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 31/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 21

0

50

100

150

200

PNS Pidie Jaya Menurut Eselon Tahun 2009

ESELON IIa   1

ESELON IIb   25

ESELON IIIa   41

ESELON IIIb   72

ESELON IVa   194

ESELON IVb   12

1

 

Grafik 3.2

0

200

400

600

800

1000

1200

PNS PIDIE JAYA MENURUT JENJANG PENDIDIKAN

TAHUN 2009

SD   47

SLTP   48

SLTA   559

D-I   111

D-II   462

D-III   513

D-IV   5

S1   1104

S2   37

S3   1

1

 

Grafik 3.3

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 32/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 22

PNS yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, bila dilihat dari latar

belakang pendidikan masing-masing pegawai menunjukkan bahwa

 jumlah terbesar didominasi oleh sarjana S1 sebanyak 1.104 orang,S2 sebanyak 37 orang, S3 terdapat seorang, lulusan Diploma

sebanyak 1.091 orang, lulusan SLTA sebanyak 559 orang, lulusan

SLTP sebanyak 48 orang dan lulusan SD sebanyak 47 orang.

Sementara dari total jumlah PNS di Kabupaten Pidie Jaya bila

dilihat dari jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan

menempati jumlah terbesar dengan jumlah 1.718 orang sementara

laki-laki berjumlah 1.168 orang.

0

500

1000

1500

2000

PNS PIDIE JAYA MENURUT JENIS KELAMIN

TAHUN 2009

LAKI-LAKI   1168

PEREMPUAN   1718

1

 

Grafik 3.4

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 33/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 23

3.  Susunan Organisasi Pemerintah Daerah 

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerinta- han Daerah, telah

ditetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja. Secara

lengkap peraturan daerah tersebut adalah : a) Qanun Kabupaten Pidie

Jaya Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata

Kerja Dinas Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pidie Jaya; b)

Qanun Kabupaten Pidie Jaya Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Susunan

Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie Jaya ; c) Qanun Kabupaten PidieJaya Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi Dan Tatakerja

Kecamatan Dalam Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan peraturan

daerah tersebut di atas Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten

Pidie Jaya terdiri dari :

1. 

Bupati dan Wakil Bupati

2. 

Sekretariat Daerah dengan 2 Assisten, 2 staf ahli dan 6 Bagian

yang terdiri dari

a.   Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial;

b. 

 Asisten Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan

c.  Bagian Pemerintahan;

d. 

Bagian Hukum dan Organisasi;e.

 

Bagian Kesejahteraan Sosial dan Keistimewaan;

f. 

Bagian Ekonomi;

g. 

Bagian Pembangunan; dan

h. 

Bagian Umum.

3.  Sekretariat DPRD dengan 3 Bagian yang meliputi :

a. 

Bagian Umum

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 34/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 24

b.  Bagian Risalah dan Rapat

c. 

Bagian Keuangan

4. 

Badan Daerah sebanyak 6 SKPK yaitu

a. 

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;b.  Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan

Mayarakat;

c. 

Badan Pemberdayaan Masyarakat;

d.  Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

Perempuan;

e. 

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;

f. 

Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;

5.  Dinas Daerah sebanyak 12 SKPK yaitu

a.  Dinas Kesehatan;

b. 

Dinas Kelautan dan Perikanan;

c. 

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. 

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah ;

e.  Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;

f. 

Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata,

Komunikasi dan Informatika;

g. 

Dinas Pekerjaan Umum;

h. 

Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah;

i. 

Dinas Pertanian dan Peternakan;

 j.  Dinas Kehutanan dan Perkebunan;

k. 

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

l. 

Dinas Syariat Islam.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 35/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 25

6.  Sebuah Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan;

7. 

Sebuah Inspektorat

8. 

Sebuah Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah

9. 

Kecamatan sebanyak 8 SKPK yaitua.  Kecamatan Meureudu;

b. 

Kecamatan Bandar Baru;

c. 

Kecamatan Bandar Dua;

d.  Kecamatan Trienggadeng;

e. 

Kecamatan Ulim;

f. 

Kecamatan Meurah Dua;

g. 

Kecamatan Jangka Buya; dan

h.  Kecamatan Pante Raja.

10. Kemukiman sebanyak 34 buah

11. 

Gampoeng sebanyak 222 buah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 36/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 26

BAB IV

SOSIO DEMOGRAFIS

1. PENDUDUK

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah

dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan

penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung

mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan

pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada

umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai

aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan

sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang

rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas

ekonomi yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi

yang masih sulit.

Perubahan jumlah penduduk di wilayah Pidie Jaya terjadi

sebelum tsunami dan pasca tsunami. Untuk data penduduk sebelum

tsunami Berdasarkan data statistik Kabupaten Pidie tahun 2008, jumlah

penduduk per kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya yaitu 141,949 jiwa,

dimana total keluarga di Kabupaten Pidie Jaya 36.757 KK, dengan

 jumlah keluarga terbanyak di Kecamatan Bandar Baru. Pertumbuhan

penduduk di kabupaten Pidie Jaya tejadi penurunan yang sangat drastis

dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005 hal ini terjadi karena akibat

konflik yang berkepanjangan di Nanggroe Aceh Darusalam sehingga

banyak penduduk pindah ke daerah lain. Paska ditandatangani

perjajnjian damai, maka setelah kondisi daerah sudah aman dan

normal, penduduk yang pindah pulang kembali ke kampung maka

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 37/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 27

 jumlah penduduk bertambah secara drastis yaitu pada tahun 2006,

2007 dengan tahun 2008. Komposisi penduduk seperti terlihat pada

tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 4.1Perkembangan Pertumbuhan Penduduk

Kabupaten Pidie Jaya dari Tahun 2004-2008

No KecamatanJumlah Penduduk (jiwa)

2004 2005 2006 2007 2008

1 Bandar Baru 30,801 30,043 29,313 42,176 33,192

2 Pante Raja 8,093 7,864 7,133 8,106 8,279

3 Trienggadeng 22,497 20,532 18,955 18,523 21,490

4 Meureudu 18,565 19,075 17,508 18,580 19,961

5 Meurah Dua 9,597 9,557 9,776 9,670 10,331

6 U l i m 11,795 12,411 12,357 11,671 14,885

7 Jangka Buya 7,625 7,633 8,415 7,362 9,374

8 Bandar Dua 20,742 22,521 22,496 23,691 24,437

Jumlah 129,715 129,636 125,953 139,779 141,949

Tabel 4.2Persentase Pertumbuhan Penduduk

Kab. Pidie Jaya

No Kecamatan

Pertumbuhan (%)

Pertumbuhan (%)

2004-2005

2005-2006

2006-2007

2007-2008

1 Bandar Baru -2.46 -2.43 43.88 -21.30 4.42

2 Pante Raja -2.83 -9.30 13.64 2.13 0.91

3 Trienggadeng -8.73 -7.68 -2.28 16.02 -0.67

4 Meureudu 2.75 -8.21 6.12 7.43 2.02

5 Meurah Dua -0.42 2.29 -1.08 6.84 1.91

6 U l i m 5.22 -0.44 -5.55 27.54 6.69

7 Jangka Buya 0.10 10.24 -12.51 27.33 6.29

8 Bandar Dua 8.58 -0.11 5.31 3.15 4.23

Jumlah 0.28 -1.95 5.94 8.64 3.23

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 38/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 28

Tabel 4.3Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No. KecamatanPenduduk (jiwa) Kepala

KeluargaL P L+P

1 Bandar Baru 16,358 16,834 33,192 8,679

2 Pante Raja 4,142 4,137 8,279 2,133

3 Trienggadeng 10,583 10,907 21,490 5,833

4 Meureudu 9,795 10,166 19,961 5,164

5 Meurah Dua 5,123 5,208 10,331 2,665

6 U l i m 7,385 7,500 14,885 3,715

7 Jangka Buya 4,697 4,677 9,374 2,367

8 Bandar Dua 12,069 12,368 24,437 6,201

Jumlah 70,152 71,797 141,949 36,757

Sumber: Bappeda Kabupatan Pidie Jaya, Tahun 2008

Perbandingan jumlah penduduk di Kabupaten Pidie Jaya

menunjukkan bahwa rata-rata jumlah jiwa tiap kepala keluarga di

seluruh kecamatan menunjukkan jumlah yang hampir sama yaitu rata-

rata terdapat 3,9 orang per kepala keluarga. Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata tiap keluarga di Kabupaten Pidie Jaya terdiri dari

bapak, ibu serta dua orang anak.

 Apabila diperbandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah

keseluruhan, maka terlihat bahwa terdapat rata-rata 151 jiwa per

kilometer persegi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 39/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 29

Kabupaten Pidie Jaya masih tergolong tidak padat atau masih jarang.

Hal ini bisa terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4Perbandingan Jumlah Penduduk Pidie Jaya

Terhadap Luas Wilayah Tahun 2008

Kecamatan

Luas

Wilayah

Jumlah

Jiwa

Jumlah

Kepala

Keluarga

Prosentase

Jiwa/KK

Prosentase

Jiwa/km

1 Bandar Baru 281.24 33,192 8,679 3,8 118

2 Pante Raja 40.04 8,279 2,133 3,9 207

3 Trienggadeng 128.00 21,490 5,833 4,0 168

4 Meureudu 156.74 19,961 5,164 3,9 127

5 Meurah Dua 292.2 10,331 2,665 3,9 35

6 U l i m 60.73 14,885 3,715 4,0 245

7 Jangka Buya 29.64 9,374 2,367 4,0 316

8 Bandar Dua 174.26 24,437 6,201 3,9 140

Jumlah 1,162.85 141,949 36,757 3,9 151

Sumber : Bappeda Pidie Jaya

Penduduk Kabupaten Pidie Jaya bila dilihat dari tabel keluarga

miskin tahun 2008 di bawah ini tampak bahwa masih terdapat 11.336

kepala keluarga yang masih berada di bawah kemiskinan atau apabila

diprosentasekan mencapai 30.8 % dari total jumlah kepala keluarga di

Kabupaten Pidie Jaya.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 40/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 30

Tabel 4.5Jumlah Keluarga Miskin

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No Kecamatan

Jumlah Penduduk Miskin

(KK) Jumlah(KK)

Prasejahtera Sejahtera I

1 Bandar Baru 3.725 2.855 6.580

2 Panteraja 419 928 1.347

3 Trienggadeng 2.035 1.378 3.413

4 Meureudu 1.645 1.393 3.038

5 Meurah Dua 760 707 1.467

6 Ulim 1.031 991 2.022

7 Jangka Buya 384 673 1.988

8 Bandar Dua 1.337 1.651 1.057

Jumlah 11.336 10.576 20.912

2. KETENAGAKERJAAN

a. Tenaga Kerja

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat

mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin

bertambahnya penduduk usia kerja akan berpengaruh pada

pertambahan jumlah angkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun

pencari kerja. Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan

pasar kerja yang besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan

sosial dengan banyaknya pengangguran.

Dari sekitar 141.949 penduduk Kabupaten Pidie Jaya

yang tercatat pada tahun 2008, sekitar 71 persen diantaranya

merupakan angkatan kerja. Sebagian besar dari mereka telah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 41/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 31

bekerja (95,11 persen) dan sebagian kecil lainnya masih

menganggur (4,89 persen). Angka 71 persen menunjukkan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di kabupaten ini, dimana TPAK

merupakan proporsi penduduk yang bekerja atau menganggurterhadap penduduk usia kerja (15 tahun keatas). Sementara 4,89

persen menggambarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau

proporsi penduduk yang menganggur terhadap angkatan kerja. Jika

dibandingkan dengan kabupaten lain, TPAK Pidie Jaya berada di

peringkat ketiga teratas, dibawah Kabupaten Aceh Tengah (77,87

persen) dan Kabupaten Bener M eriah (75,25 persen). Sementara

itu TPT Pidie Jaya berada pada peringkat ketiga terendah, juga

setelah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

Grafik 4.1Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka

di Prov Aceh

Sumber:Badan Pusat Statistik, Sakernas Agt 2007

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 42/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 32

Tabel 4.6Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Tahun 2008

No KecamatanJumlah

Penduduk(Jiwa)

Mata Pencaharian (jiwa)

Petani Nelayan PNSLain-lain

Jumlah

1 Bandar Baru 42,176 24,672 535 502 16,467 42,176

2 Pante Raja 8,106 4,742 470 151 2,743 8,106

3 Trienggadeng 18,523 10,836 360 354 6,973 18,523

4 Meureudu 18,580 10,869 592 476 6,643 18,580

5 Meurah Dua 9,670 5,657 302 180 3,531 9,670

6 U l i m 11,671 6,828 350 270 4,223 11,671

7 Jangka Buya 7,362 4,307 660 92 2,303 7,362

8 Bandar Dua 23,691 13,859 - 483 9,349 23,691

TOTAL 139.779 81.770 3.269 2.508 52.232 139.779

Persentase 100 58,50 2,34 1,79 37,37 100

Sumber: Bappeda Kabupaten Pidie Jaya, Tahun 2008

b. 

Upah Minimum Regional

Pendapatan pekerja dalam hal ini dalah upah selalu

mendapat perhatian dari pemerintah, hal ini bisa dilihat dari

kenaikan rata-rata kebutuhan hidup minimum setiap tahunnya yangmengalami kenaikan sepanjang tahun.

Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum

yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk

memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam

lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan

istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 43/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 33

biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Selain itu setelah otonomi

daerah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum

Kabupaten/Kota (UMK). Upah Minimum Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam tahun 2008 adalah sebesar Rp. 1.200.000.Dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia UMP NAD

merupakan yang tertinggi sementara yang terendah adalah Provinsi

Jawa Tengah sebesar 547.000 rupiah.

3. 

PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam

memacu gerak laju pembangunan. Manusia sebagai subjek

pembangunan dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya

memegang peranan sangat penting. Seringkali tingkat pendidikan

seseorang dijadikan dasar untuk menentukan kedudukan seseorang

dalam bidang tugasnya.

Berdasarkan dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun

2007, diperoleh bahwa penduduk Kabupaten Pidie Jaya usia 10

tahun keatas yang belum/tidak tidak tamat SD sebanyak 20,08

persen; tamat SD mencapai 29,02 persen; tamat SLTP mencapai

28,22 persen;tamat SLTA mencapai 18,77 persen;sedangkan yang

menamatkan universitas mencapai 3,91 persen.

Jika dibandingkan dengan kondisi pendidikan penduduk

Provinsi NAD, proporsi penduduk yang belum/tidak menamatkan

sekolah dasar atau menamatkan sekolah dasar hampir sama.

Namun pada kelompok penduduk yang telah menamatkan sekolah

setingkat SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, atau sekolah tinggi,

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 44/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 34

kondisinya berbeda signifikan. Jika pada penduduk Provinsi NAD

secara umum mulai membaik dengan proporsi penduduk yang telah

menamatkan sarjana mencapai 3,60 persen dari total penduduk

usia 10 tahun keatas, di Kabupaten Pidie Jaya baru mencapai 2,01persen. Penduduk NAD yang telah menamatkan diploma mencapai

2,82 persen, sementara di Pidie Jaya baru mencapai 1,90 persen.

Sebaliknya, proporsi penduduk yang menamatkan SLTA di Pidie

Jaya mencapai 28,22 persen, sedangkan di NAD secara keseluruhan

hanya 22,53 persen.

Komposisi jumlah penduduk menurut usia sekolah di

Kabupaten Pidie Jaya tahun 2007 tidak jauh berbeda dengan tahun

sebelumnya, dimana angka partisipasi sekolah semakin menurun

seiring dengan naiknya tingkat kelompok umur. Tercatat APS usia

7-12 tahun sebesar 98,61 persen, usia 13-15 tahun 98,21 persen,

dan usia 16-18 tahun sebesar 68,99 persen. Lebih memprihatinkan

lagi pada penduduk usia 19-24 tahun, hanya 14,37 persen diantara

mereka yang masih bersekolah.

Jika dilihat menurut jenis kelamin, terlihat bahwa tingkat

partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih tinggi daripada laki-

laki untuk usia 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Pada kelompok umur

7-12 tahun dan 13-15 tahun, tidak berbeda nyata antara laki-laki

dan perempuan. Kenyataan ini menunjukkan bukti bahwa

perempuan kian maju dan berusaha mensejajarkan diri dengan

mitranya kaum laki-laki.`

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 45/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 35

Disamping

pendidikan

formal, di Pidie

Jaya juga

terdapat

pendidikan

dayah atau pesantren yang cukup banyak yang tersebar di seluruh

kecamatan dengan jumlah mencapai 80 buah dengan berbagai tipedari tipe A, B, C, D dan NT dengan jumlah total santri mencapai

3.800 santri sehingga rata-rata tiap dayah dihuni sekitar 47 santri.

Kedepan pendidikan dayah diharapkan lebih mendapat perhatian

serius dari pemerintah untuk menghasilkan sumber daya manusia

yang berilmu, berakhlak dan beriman sehingga dapat meningkatkan

nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat.

Tabel 4.7Data Jumlah Sekolah, Guru, Dan Siswa Tahun 2008

JENJANG PENDIDIKANJUMLAHSEKOLAH

JUMLAHSISWA

JUMLAHGURU

PNS/NONPNS

TK/RA 36 1.254 38

SDN/SDS/MI/MIN 114 13.909 728

SMPN/SMPS/MTSN 32 5.208 194

SMA/SMK/MAN/MA 15 10.620 906

Jumlah 197 30.991 1.866

Sumber : Dinas Pendidikan dan Olah Raga 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 46/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 36

Tabel 4.8Jumlah Fasilitas Pendidikan

di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No KecamatanJenjang Pendidikan

TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA

1 Bandar Baru 2 30 6 4

2 Pante Raja - 7 2 1

3 Trienggadeng 2 16 3 2

4 Meureudu 5 17 3 2

5 Meurah Dua 2 8 2 1

6 U l i m 3 13 3 1

7 Jangka Buya 1 5 1 -8 Bandar Dua 6 18 5 2

TOTAL 21 114 13

Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008

Tabel 4.9Jumlah Dayah/Pesantren di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No Kecamatan

Dayah/ Pesantren

TipeJumlah

DayahSantri

Jumlah

Santri A B C D NT L P

1 Bandar Baru 1 4 3 5 4 17 704 742 1446

2 Pante Raja - 3 2 2 - 7 145 78 223

3 Trienggadeng 1 1 - - 2 4 89 60 149

4 Meureudu - 2 3 2 3 10 177 2 179

5 Meurah Dua - - 2 2 1 5 33 16 49

6 U l i m 1 4 3 1 1 10 257 199 456

7 Jangka Buya - - 3 1 - 4 54 44 98

8 Bandar Dua 2 1 12 2 6 23 820 380 1200

Jumlah 5 15 28 15 17 80 2.279 1.521 3.800

Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 47/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 37

4. 

Bidang Syariat Islam

Syariat Islam merupakan persoalan utama di Nanggroe

 Aceh Darussalam, sehingga persoalan syariat Islma menjadi bagianintegral dalam pelaksanaan Pemerintahan di Aceh. Dengan

pemerlakuan Aceh sebagai Daerah Syariat Islam maka pekerjaan

utama yang perlu disegerakan adalah pembentukan qanun yang

mengatur persoalan syariat.

Persoalan yang perlu dilakukan adalah pelaksanaan syariat

secara utuh. Secara umum masyarakat Pidie Jaya menyikapi

dengan antusian agar pelaksanaan syariat dapat dilaksanakan

secepat mungkin. Ada beberapa daerah yang telah memberlakukan

pelaksanaan sanksi pelanggar syariat.

Pidie Jaya merupakan Kabupaten yang baru mekar,

pelaksanaan sanksi syariat terhadap pelanggar belum berjalan, hal

ini rujukan qanun yang diharapkan untuk dapat melaksanakan

pemberlakuan syariat belum diterbitkan. Persoalan ini yang perlu

menjadi perhatian pihak eksekutif dan legislatif di Kabupaten Pidie

Jaya untuk dapat merampungkan Qanun tersebut meskipun untuk

sementara pemerintah menggunakan Qanun syariat yang telah

ditetapkan oleh pemerintah provinsi NAD.

Sedangkan dalam kegiatan kemasyarakatan yang selama ini

belum tersentuh adalah membudayakan kembali syariat melalui

pelaksanaan shalat jamaah dalam lima waktu shalat. Anjuran ini

berupakan tuntunan agama yang sangat diharapkan dalam Al-quran

dan Al-hadits. Untuk terlaksannya program tersebut berdasarkan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 48/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 38

data fasilitas peribadatan di kabupaten Pidie Jaya sangat

memberikan mendukung untuk terealisasinya syariat islam.

Tabel 4.10Jumlah Fasilitas Tempat Peribadatan

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No Kecamatan MesjidMushalla/

Meunasah

Balai

Pengajian

1 Bandar Baru 16 55 71

2 Panteraja 4 18 233 Trienggadeng 8 52 22

4 Meureudu 10 51 26

5 Meurah Dua 6 23 28

6 Ulim 8 33 25

7 Jangka Buya 3 20 22

8 Bandar Baru 13 78 49

Jumlah 68 330 309

Sumber : Dinas Syariat Islam Kab. Pidie Jaya

5. 

PERHUBUNGAN

Keberhasilan pembangunan di suatu daerah  biasanyaberdampak pada meningkatnya mobilitas masyarakat dalam

memenuhi kebutuhannya sehingga semakin tinggi tingkat mobilitas

masyarakat di suatu daerah maka semakin meningkat pula

perekonomian daerah tersebut.

Seiring dengan semakin kondusifnya situasi keamanan di Aceh

secara keseluruhan dan di Kabupaten Pidie Jaya pada khususnya,

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 49/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 39

pelayanan perhubungan di Pidie Jaya dituntut untuk bisa lebih cepat

menghadirkan pelayanan perhubungan yang memadai untuk

mendukung pembangunan daerah. Memanfaatkan kondisi geografis

daerah yang sangat menguntungkan, hampir seluruh kecamatan diPidie Jaya dilalui jalan raya Medan-Banda Aceh serta hampir semua

kecamatan memiliki wilayah pantai, maka Pidie Jaya sangat

potensial untuk mengembangkan layanan perhubungan darat

maupun perhubungan laut.

Kendala yang ada di Pidie Jaya saat ini belum tersedia unit

terminal transportasi darat baik yang bertipe C, B maupun A, oleh

karena itu setelah pemekaran Pidie Jaya berencana akan

membangunan sebuah terminal yang nantinya dapat menjadi

sarana transit yang utama di kawasan jalur Medan-Banda Aceh.

Untuk perhubungan laut kedepan diharapkan ada layanan jalur

perintis transportasi laut yang dapat menghubungkan Pidie Jaya

dan sekitarnya ke daerah-daerah lain seperti Medan, Banda Aceh

maupun ke Sabang karena tingkat efisiensi waktu tempuh yang

lebih cepat bila melalui jalur laut.

Selain itu dalam menghadapi era globalisasi dimana teknologi

informasi telah berkembang begitu cepat membawa dampak yang

positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini

Pidie Jaya terus berbenah diri dengan memberikan layanan

informasi dan telekomunikasi yang memadai bagi masyarakat. Hal

ini ditandai semakin banyaknya masyarakat di Pidie Jaya yang

memiliki alat komunikasi baik melalui telpon kabel maupun telpon

selular dimana hampir 60 persen dari seluruh penduduk di Pidie

Jaya telah terlayani jasa telekomunikasi dengan baik.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 50/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 40

Berkembangnya telekomunikasi di Pidie Jaya juga ditandai semakin

bertambahnya layanan jasa telepon selular yang menambah

BTSnya di wilayah Pidie Jaya.

6. 

KESEHATAN

Salah satu indikator kesejahteraan masyarat yang vital adalah

kesehatan. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan

dengan tersedianya pelayanan kesehatan yang mudah, merata dan

murah pada semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat yangkurang mampu. Pelayanan kesehatan yang memadai harus

didukung dengan sarana dan prasarana yang seimbang dengan

kebutuhan masyarakat.

Pidie Jaya sejak pemekaran dari Kabupaten induk terus

berbenah diri dalam hal kesehatan. Hal ini dilakukan mengingat

Kabupaten Pidie Jaya masih sangat tertinggal dalam hal pelayanan

kesehatan yang memadai bagi segenap masyarakat. Meskipun

sudah banyak fasilitas kesehatan yang telah terbangun berkat

bantuan dana dari NGO-NGO asing baik berupa puskesmas maupun

puskesmas pembantu namun masih jauh dianggap mencukupi

mengingat masih banyak dibutuhkan beberapa puskesmas maupun

pustu di Pidie Jaya dan yang lebih utama yaitu pembangunan

Rumah Sakit rujukan yang sampai saat ini belum terwujud.

Pembangunan di bidang kesehatan di Pidie Jaya kedepan diarahkan

pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada puskesmas-

puskesmas serta mewujudkan pembangunan Rumah Sakit Umum

yang sampai sekarang belum ada di Kabupaten Pidie Jaya.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 51/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 41

Fasilitas kesehatan yang telah tersedia di Pidie Jaya sampai

tahun 2008 yaitu puskesmas sebanyak 9 unit, puskesmas pembantu

sebanyak 21 unit dan puskesdes sebanyak 39 unit. Seagaimana

tampak pada tabel di bawah ini:

Sumber ; Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun 2008

Dilihat dari kondisi paramedis di Pidie Jaya menunjukkan

bahwa Kabupaten Pidie Jaya sangat membutuhkan tenaga dokter

spesialis yang sampai saat ini belum tersedia seorangpun tenaga

specialis. Tenaga kesehatan terbanyak berasal dari tenaga bidan

yaitu 71 orang, 51 orang perawat, ahli gizi 15 orang analis 14 orang,

ahli kesehatan lingkungan 14 orang dan dokter umum sebanyak 12

orang yang tersebar dibeberapa Puskesmas, sedangkan perawat gigi

6 orang dan dokter gigi hanya satu orang.

Tabel 4.11Fasilitas Kesehatan

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007

Nama Fasilitas Jumlahunit

Kondisi Jlh KondisiB RR RB ideal

Rumah sakit Umumbelumada

- - - Tipe B

Rumah sakit ibu dan Anak

- - - -

Puskesmas 9 3 4 2

Pustu 21 10 5 7 Ideal nya 34 unit

Poskesdes 39 39 - -Idealnya 222Unit

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 52/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 42

Tabel 4.12Kondisi Tenaga Medis Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007

NO Kecamatan

Jlh Tenaga Medis berdasarkan Tugas/Profesi

Dokter

Spesialis

Dokter

Umum

DokterGigi

Bidan

Analis

AhliGizi

Ahli

Kes.Lingk

Perawat

Gii

Perawat

1 Bandar Baru 0 2 15 2 2 18

2 Panteraja 0 1 3 1 3

3 Trienggadeng 0 1 8 2 1 2 1 3

4 Meureudu 0 2 17 4 1 2 8

5 Meurah Dua 0 4 1 1 2

6 Ulim 0 1 8 2 3 8

7 Bandar Dua 0 3 1 12 4 2 4 3 6

8 Jangka Buya 0 2 4 1 3

Jumlah 0 12 1 71 14 5 14 6 51

Sumber ; Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 53/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 43

BAB V

PEREKONOMIAN DAERAH

Profil perekonomian Pidie Jaya dikaji dari tingkat pertumbuhandan struktur ekonominya. Indikator yang dipakai untuk mengetahui

profil tersebut adalah perkembangan nilai PDRB (Produk Domestik

Regional Bruto) dan sumbangan setiap sektor terhadap nilai PDRB

tersebut.

 Adapun indikator yang dipakai untuk mengetahui laju

pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan nilai PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan, karena pengaruh

inflasi telah ditiadakan. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang

merupakan indikator dari pencapaian kinerja perekonomian di suatu

wilayah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas kegiatan

perekonomian yang cukup berarti. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh

meningkatnya PDRB dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pidie Jaya yang ditunjuk oleh

PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 selama kurun waktu tahun

2001-2007 menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dari tahun ke

tahun. Pada Tahun 2001 perekonomian Pidie Jaya tumbuh 5,59 persen

dibandingkan tahun 2000. Tahun 2002 perekonomian Pidie Jaya

tumbuh 2,63 persen, pada tahun 2003 pertumbuhan melambat menjadi

2,37 dan kemudian terjadi peningkatan kembali pada tahun 2004

menjadi 2,78 persen. Pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi menjadi

melambat 2,32 persen dan kembali meningkat pada tahun 2006 sebesar

3,06 persen kemudian pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi menjdi

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 54/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 44

melambat kembali yaitu sebesar 2,93 persen. Secara sektoral

pertumbuhan sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif.

PDRB menurut lapangan usaha dibagi menjadi sembilan sektor,

dan masing-masing sektor dirinci menjadi subsektor. Pemecahan

menjadi subsektor ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLI) 2000.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 55/201

 Profil Pidie Jaya 2009 45

Tabel 5.1Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya

 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000  – 2006 (Jutaan Rupiah) *)

No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

1 2 3 4 5 6 7 8 9I

PERTANIAN 287,737.30 293,817.44 301,911.34 308,500.69 317,002.41 324,625.19 332,118.02a. Tanaman Bahan

Makanan 125,213.92 126,513.61 128,822.97 131,270.70 140,259.29 143,786.78 144,376.83b. TanamanPerkebunan 29,681.80 30,014.28 30,406.95 30,853.01 32,347.04 33,089.00 33,757.85

c. Peternakan 92,749.36 96,640.55 101,361.36 103,439.61 100,456.95 103,162.27 107,563.14

d. Kehutanan 131.08 126.78 122.36 124.79 122.35 111.36 105.96

e. Perikanan 39,961.14 40,522.22 41,197.70 42,812.58 43,816.78 44,475.78 46,314.24

IIPERTAMBANGAN DANPENGGALIAN 2,858.77 2,923.58 2,992.09 3,079.07 3,230.40 3,305.85 3,557.95a. PertambanganMinyak dan Gas - - - - -

-

b. Penggalian danPenggaraman 2,858.77 2,923.58 2,992.09 3,079.07 3,230.40 3,305.85 3,557.95

IIIINDUSTRIPENGOLAHAN 20,991.50 21,485.92 22,061.37 22,598.88 23,078.04 23,424.29 23,953.39

a.Industri Migas - - - - - - -

b.Industri tanpaMigas 20,991.50 21,485.92 22,061.37 22,598.88 23,078.04 23,424.29 23,953.39

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 56/201

 Profil Pidie Jaya 2009 46

No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

1 2 3 4 5 6 7 8 9

IVLISTRIK DAN AIRMINUM 1,099.91 1,112.79 1,129.70 1,167.90 1,230.78 1,152.23 1,181.39a. Listrik

1,099.91 1,112.79 1,129.70 1,167.90 1,230.78 1,152.23 1,181.39

b. Air Minum - - - - - - -

 V BANGUNAN /KONSTRUKSI 12,055.93 12,275.10 12,525.57 12,955.52 13,525.56 14,193.69 15,208.82

 VI PERDAGANGAN,HOTEL DANRESTORAN 31,812.53 34,018.83 34,742.43 35,836.42 36,946.65 37,926.08 38,924.10

a. Perdagangan 26,570.05 28,721.08 29,396.86 30,202.50 31,052.62 31,690.48 32,599.35

b. Hotel 86.79 88.77 91.12 90.10 92.42 96.25 98.85c. restoran/RumahMakan 5,155.69 5,208.98 5,254.45 5,543.82 5,801.61 6,139.35 6,225.90

 VII PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI 15,580.36 16,068.00 16,439.63 16,724.56 17,334.32 18,323.75 18,937.19a. Pengangkutan jalanraya (darat) 12,333.74 12,583.18 12,890.94 13,014.52 13,464.90 14,165.14 14,666.59b. Pengangkutan laut,sungai dan danau - - - - - -

-

c. Pengangkutan

Udara - - - - - -

-

d. Jasa penunjang Angkutan 25.77 26.35 27.32 27.87 28.53 29.43 29.93

e. Komunikasi 3,220.85 3,458.47 3,521.37 3,682.17 3,840.89 4,129.18 4,240.67

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 57/201

 Profil Pidie Jaya 2009 47

No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

1 2 3 4 5 6 7 8 9 VIII KEUANGAN,

PERSEWAAN DANJASA PERUSAHAAN 3,992.82 4,177.13 4,234.77 4,460.23 4,417.83 4,665.02 4,914.22

a. Bank 603.31 726.26 736.16 880.76 992.99 1,139.35 1,307.91b.Lembaga KeuanganTanpa Bank 396.36 426.49 438.15 439.80 459.09 488.79 493.97c.Jasa Penunjang

Keuangan - - - - - -

-

d. Sewa Bangunan 2,904.22 2,935.48 2,969.14 3,048.41 2,872.66 2,940.01 3,012.63

e. Jasa Perusahaan 88.93 88.90 91.32 91.26 93.09 96.87 99.71IX

JASA - JASA 11,928.33 12,228.99 12,557.04 12,947.54 13,112.78 13,510.68 13,980.94a. pemerintahanUmum 7,345.34 7,539.76 7,782.37 8,008.33 8,279.49 8,566.79 8,971.14b. SosialKemasyarakatan 2,901.06 2,967.72 3,019.94 3,145.85 3,092.05 3,160.92 3,202.33c. Hiburan, Rekreasidan Kebudayaan 240.92 246.83 253.00 261.90 248.89 256.05 261.61d. Perorangan danRumah Tangga 1,441.01 1,474.68 1,501.73 1,531.46 1,492.35 1,526.92 1,545.86

P D R B K O NS T A N 388,057.45 398,107.78 408,593.94 418,270.81 429,878.77 441,126.78 452,776.02

Sumber: PDRB Kab Pidie Jaya 2000-2006, BPS Provinsi NAD, Tahun 2008*) angka sementara

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 58/201

 Profil Pidie Jaya 2009 48

GRAFIK 5.1.PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN

KABUPATEN PIDIE JAYA

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 59/201

 Profil Pidie Jaya 2009 49

-

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

50,000.00

60,000.00

70,000.00

80,000.00

90,000.00

Lapangan Usaha

 PERTANIAN

PERTAMBANGAN DAN

PENGGALIANINDUSTRI PENGOLAHAN

LISTRIK DAN AIR MINUM

BANGUNAN /KONSTRUKSI

PERDAGANGAN, HOTEL

DAN RESTORANPENGANGKUTAN DAN

KOMUNIKASIKEUANGAN, PERSEWAAN

DAN JASA PERUSAHAANJASA - JASA

 Grafik 5.2

PDRB Atas Dasar Harga KonstanMenurut Sektor Ekonomi Kab. Pidie Jaya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 60/201

 Profil Pidie Jaya 2009 50

1. 

Sektor Pertanian

Mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Pidie Jaya berupa

lahan pertanian maka saat ini dan masa yang akan datang sektor iniakan menjadi salah satu sektor unggulan yang dapat dikembangkan

yang nantinya dapat menjadi salah satu pemasukan bagi PAD dan

dengan sendirinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

Kabupataen Pidie Jaya.

Sektor

pertanian

merupakan

sektor

penyumbang

terbesar

terhadap

pembentukan

PDRB

Kabupaten Pidie Jaya, untuk itu perlu dilakukan analisis untuk

mengetahui komoditi unggulan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya

sehingga nantinya di ketahui kecamatan-kecamatan mana saja yang

menjadi basis pertanian. Sektor pertanian terdiri dari beberapasubsektor, diantaranya adalah tanaman bahan makanan yang terdiri

atas padi dan palawija, perkebunan, peternakan, perikanan serta

kehutanan.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 61/201

 Profil Pidie Jaya 2009 51

a.  Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Luas lahan sawah di Kabupaten Pidie Jaya 7.997 Ha, dengan sistem

pengairan didominasi oleh sistem pengairan setengah teknis yaitu

3.850 Ha, sisanya menggunakan sistem pengairan teknis, sederhana,serta sistem pengairan tadah hujan. Pada umumnya petani di

Kabupaten Pidie Jaya menggunakan pola tanam 2 kali dalam setahun

yaitu seluas 4.782 Ha, dan sisanya seluas 3.215 menggunakan pola

tanam 1 kali setahun. Dengan luas lahan 7997 Ha padi yang dapat

dihasilkan oleh petani di Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 54.247 Ton

atau rata-rata sebanyak 6,74 Ton/Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel-tabel berikut.

Tanaman palawija terdiri dari beberapa jenis komoditi bahan

makanan selain padi seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang

kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Tanaman palawija yang paling

banyak ditanami oleh petani adalah kacang kedelai 2110 Ha, kecamatan

yang menanam kacang hijau paling luas yaitu Kecamatan Meureudu

seluas 764 Ha, di ikuti oleh Kecamatan Bandar Dua seluas 750 Ha, dan

kecamatan yang menanam kacang kedelai paling sedikit adalah

Kecamatan Ulim dan Kecamatan Meurah Dua. Tanaman palawija kedua

yang paling banyak ditanami petani adalah jenis kacang tanah yaitu

seluas 455 Ha. Jenis tanaman kacang tanah ini paling banyak ditanam

di Kecamatan Trienggadeng 180 Ha, kemudian diikuti Kecamatan

Panteraja dan Kecamatan Bandar Dua. Tanaman palawija jenis ubi jala

merupakan tanaman yang sedikit ditanami oleh petani, hanya

Kecamatan Jangka Buya yang menanam ubi jalar seluas 2 Ha. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 62/201

 Profil Pidie Jaya 2009 52

Tabel 5.2

Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, Konsumsi Dan

Surplus Padi Sawah Kabupaten Pidie Jaya

Tahun 2008 (Mt 2007 Dan 2007/2008)

No KecamatanLUAS

SAWAH

Luas Tanam Padi(Ha)

JumlahPanen(Ha)

Produktivitas MT2007,

2007/200

8 (Ton)

Produksi(Ton) MT

2007,2007/2008

Penduduk(Jiwa)

Konsumsi(Ton)Tahun2008

Surplus(Ton)Tahun2008

MT 2007

MT

2007/20081 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 BANDAR BARU 1.365,00 1.089,00 1.365,00 2.454,00 6,8 16.687,20 42.176 8.435,00 8.252,00

2 PANTERAJA 222,25 222,25 222,00 6,8 1.511,30 8.106 1.621,00 -109,90

3 TRIENGGADENG 1.376,00 542,00 1.376,00 1.918,00 6,8 13.042,40 18.523 3.705,00 9.337,80

4 MEUREUDU 1.100,00 1.085,00 1.097,00 2.182,00 6,8 14.837,60 18.580 3.716,00 11.121,60

5 MEURAH DUA 650,00 637,00 650,00 1.287,00 6,8 8.751,60 9.670 1.934,00 6.817,60

6 ULIM 1.002,00 992,00 1.002,00 1.994,00 6,8 13.559,20 11.671 2.334,00 11.225,00

7 JANGKA BUYA 466,00 458,00 465,00 923,00 6,8 6.276,40 7.362 1.472,00 4.804,00

8 BANDAR DUA 1.834,00 1.805,00 1.832,00 3.637,00 6,8 24.731.60 23.691 4.738,00 19.993,40

JUMLAH 8.015,25 6.608,00 8.009,25 14.617,00 - 74.665,70 139.779 27.955,00 71.441,50

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 63/201

 Profil Pidie Jaya 2009 53

Tabel 5.3Perkembangan Surplus Tanaman Pangan Kabupaten Pidie Jaya 2008

No Kecamatan

Luas Tanam (Ha) Produksi (Ton)Penduduk

(Jiwa)

Konsumsi (Ton) Surplus (Ton) LuasBaku

Sawah(Ha)

Padi Kedele Jagung Padi Kedele Jagung Padi Kedele Jagung Padi Kedele Jagung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Bandar Baru 2454 450 75 16687 810 412.5 42176 8435 23 5 8252 787 407.5 1365

2 Pante Raja 222.5 125 50 1513 225 275 8106 1621 16 - -108 209 275 222.25

3 Trienggadeng 1918 1250 125 13042 2250 687.5 18523 3705 21 - 9338 2229 687.5 1376

4 Meureudu 2182 450 53 14838 810 291.5 18580 3716 26 - 11122 784 291.5 1100

5 Meurah Dua 1287 75 25 8752 135 1375.5 9670 1934 18 - 6818 117 136.5 650

6 Ulim 1994 40 40 13559 72 220 11671 2334 20 - 11225 52 220 1002

7 Jangka Buya 923 42 25 6276 75.6 137.5 7362 1472 16 - 4804 59.6 137.5 466

8 Bandar Dua 3637 525 65 24732 945 357.5 23691 4738 42 15 19993 903 357.5 1834

Jumlah 14618 2957 458 99399 5323 3757 139779 27956 182 20 71443 5140.6 2513 8015.25

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 64/201

 Profil Pidie Jaya 2009 54

Tabel 5.4Luas Tanaman Palawija di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2006

No Kecamatan

Tanaman Palawija

Kacang Tanah Kacang Hijau Kacang Kedelai Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar

LuasTanam

(Ha)

(%)Luas

Tanam

(Ha)

(%)Luas

Tanam

(Ha)

(%)Luas

Tanam

(Ha)

(%)Luas

Tanam

(Ha)

(%)Luas

Tanam

(Ha)

(%)

1 Bandar Baru 16 3.52 8 30.77 235 11.14 4 2.80 13 15.29 - -

2 Pante Raja 100 21.98 - - 65 3.08 0.00 8 9.41 - -

3 Trienggadeng 180 39.56 - - 100 4.74 9 6.29 2 2.35 - -

4 Meureudu 71 15.60 12 46.15 764 36.21 46 32.17 14 16.47 - -

5 Meurah Dua 8 1.76 - - 1 0.05 13 9.09 12 14.12 - -

6 U l i m - - - - - - - - 6 7.06 - -

7 Bandar Dua 80 17.58 4 15.38 750 35.55 60 41.96 26 30.59 - -

8 Jangka Buya 0.00 2 7.69 195 9.24 11 7.69 4 4.71 2 100

Jumlah 455 100 26 100 2110 100 143 100 85 100 2 100

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 65/201

 Profil Pidie Jaya 2009 55

Tabel 5.5Produksi Tanaman Palawija di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2006

No Kecamatan

Produksi Palawija

Kacang Tanah Kacang HijauKacangKedelai

Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar

Prod.

(Ton) (%)

Prod.

(Ton) (%)

Prod.

(Ton) (%)

Prod.

(Ton) (%)

Prod.

(Ton) (%)

Prod.

(Ton) (%)

1 Bandar Baru 43 3.93 10 43.48 415 11.74 22 10.38 180 18.75 - -

2 Pante Raja 284 25.94 - 0.00 111 3.14 - 0.00 120 12.50 - -

3 Trienggadeng 473 43.20 - 0.00 9 0.25 18 8.49 30 3.13 - -

4 Meureudu 65 5.94 3 13.04 1,316 37.23 142 66.98 75 7.81 - -

5 Meurah Dua 14 1.28 - 0.00 2 0.06 30 14.15 150 15.63 - -

6 U l i m - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 90 9.38 - -

7 Bandar Dua 216 19.73 7 30.43 1,350 38.19 - 0.00 255 26.56 - -

8 Jangka Buya 0.00 3 13.04 332 9.39 - 0.00 60 6.25 - -

Jumlah 1,095 100 23 100 3,535 100 212 100 960 100 0 0

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 66/201

 

Profil Pidie Jaya 200956

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa produksi tanaman palawija

yang paling banyak menghasilkan adalah tanaman palawija jenis kacang

kedelai sebanyak 3.535 ton, diikuti oleh kacang tanah 1095 ton, ubi

kayu 960 ton dan jagung 212 ton. Sementara untuk kacang hijaumenghasilkan 23 ton dan ubi jalur belum diketahui jumlah produksinya.

Kecamatan Bandar Dua dan Kecamatan Meureudu merupakan penghasil

terbesar tanaman kacang kedelai dengan hasil panen 1.350 ton dan

1.316 ton. Tanaman kacang tanah paling banyak dihasilkan di

Kecamatan Trienggadeng dan Kecamatan Panteraja yaitu 473 ton dan

284 ton. Untuk tanaman jagung Kecamatan Meureudu mengahasilkan

142 ton atau yang paling besar dibandingkan dengan kecamatan

lainnya. Produksi ubi kayu paling banyak dihasilkan di Kecamatan

Bandar Dua dan Kecamatan Bandar Baru sebanyak 255 ton dan 180

ton.

Sektor pertanian mencakup subsektor tanaman bahan makanan,

tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan, dan

perikanan. Peranan sektor pertanian terhadap perekonomian

Kabupaten Pidie masih cukup dominan, walaupun menunjukkan

penurunan dari tahun ke tahun hingga tahun 2007. pada tahun 2000

peranan sektor ini mencapai 74,15 persen, pada tahun 2001 hingga

2007 sektor ini mengalami penurunan yang masing-masing sebesar

73,76 persen dan 73,33 persen.

Dari kelima subsektor yang termasuk dalam sektor

pertanian, subsektor yang paling besar menyumbangkan peranannya

terhadap perekonomian Kabupaten Pidie Jaya adalah subsektor

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 67/201

 

Profil Pidie Jaya 200957

tanaman bahan makanan yang mencakup komoditas padi, jagung,

ketela, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan pada tahun 2007

mencapai 31,11 persen atau sedikit menurun dari tahun 2006 sebesar

32,12 persen dan subsektor peternakan yang menyumbangkanterhadap perekonomian Pidie Jaya hingga mencapai 21,50 persen pada

tahun 2007, walaupun mengalami penurunan dibandingkan pada tahun

2006 mencapai 22,18 persen.

b. 

Sub Sektor Perkebunan

Luas areal perkebunan di Kabupaten Pidie Jaya terjadi penurunan

dari 10.627 Ha pada tahun 2004 menjadi 10.480 Ha pada tahun 2007,

yang ditanami berbagai jenis komoditi, dengan jumlah petani 17.086 kk.

Dari 20 komoditi yang ditanam, beberapa diantaranya merupakan

komoditi yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki

nilai jual yang tinggi baik didalam negeri maupun diluat negeri.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 68/201

 

Profil Pidie Jaya 200958

Bila dilihat pada tabel 4.14 dan 4.15 dibawah ini, kakao

merupakan komoditi unggulan di Pidie Jaya yang memiliki produktivitas

cukup tinggi dengan luas areal mencapai 4.130 ha dengan produksi

2.405 ton pertahun dan menyerap tenaga kerja mencapai 5.629 petani,dengan kata lain kakao merupakan salah satu komoditi yang paling

banyak di tanami oleh petani di Pidie Jaya. Selain itu ada juga beberapa

komoditi lain yang ditanami oleh petani seperti pinang, kelapa dalam,

kemiri, kopi dan lainnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 69/201

 

Profil Pidie Jaya 200959

Tabel 5.6Luas Areal, Produksi dan Jumlah Petani Perkebunan Rakyat

di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007

No KomoditiLuas Areal

(Ha)Produksi

(Ton)Produktivitas

(kg/Ha)Jumlah Petani

(KK)Bentuk Produksi

1 Karet 7 4 500 12 Karet Kering2 Kelapa Dalam 3115 2.116 690 5.462 Kopra3 Kelapa Hibrida 127 61 508 200 Kopra

4 Kelapa Sawit 26 4 550 19 T B S5 Kopi 307 93 360 429 Kopi Beras6 Cengkeh 39 1 133 149 Bunga Kering7 Pala 41 10 250 99 Biji Pala Kering8 Pinang 1.311 363 950 2.008 Biji Pinang9 Kapuk/Randu 124 39 370 748 Serat Berbiji10 Kakao 4.130 2.405 921.5 5.629 Biji Kering11 Jambu Mete 14 - 150 78 Gelondong Mete12 Kemiri 720 265 403 835 Biji Kering13 Lada 56 8 333 96 Lada Kering14 Sagu 315 78 640 801 Tepung Sagu15 Aren 28 6 300 125 Gula Merah16 Nilam 15 - 87.5 62 Minyak Nilam17 Tembakau 30 14 850 82 Daun Kering

18 Tebu 27 5 330 110 Gula Hablur19 Kunyit 35 103 7.750 98 Rimpang Basah20 Jahe 13 40 800 44 Rimpang Basah

JUMLAH 10.480 5.615 16.876 17.086

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 70/201

 

Profil Pidie Jaya 200960

Tabel 5.7Produksi Perkebunan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007

No Kecamatan

Produksi Perkebunan (Ton)Jumlah

   K   e   l   a   p   a   D   a   l   a   m

 

   K   e   l   a   p   a   H   i   d   b   r   i   d   a

   K   e   l   a   p   a   S   a   w   i   t

   K   o   p   i

   C   e   n   g   k   e   h

   P   a   l   a

   P   i   n   a   n   g

   K   a   p   u   k   /   R   a   n   d   u

   K   a   k   o

   K   e   m   i   r   i

   L   a   d   a

   S   a   g   u

   A   r   e   n

   T   e   m   b   a   k   a   u

   T   e   b   u

   K   u   n   y   i   t

   J   a   h   e

   K   a   r   e   t

1 Bandar Baru490 6 11 11 - 4 70 8 896 145 6 20 1

10

- 36 24 - 1738

2 Meureudu 339 7 21 21 - 2 76 7 273 34 4 21 1 - 1 14 16 3 840

3 Trienggadeng 356 4 9 9 - 2 48 3 892 48 5 11 1 - 1 15 - 1404

4 Bandar Dua 452 15 23 23 - 1 81 11 224 10 9 1 2 2 38 - 1 893

5 Ulim 480 3 29 29 1 1 83 10 111 28 17 2 2 1 - - - 797

6 Panteraja - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Jangka Buya - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Meurah Dua - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jumlah2117 35 93 93 1 10

358

39 2396 265 15 78 614

5 103 40 4 5672

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 71/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 61

c.  Sub Sektor Kehutanan

Hutan merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional,

perlu dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Paradigma pembangunan kehutanan harus mulai dirubah dari hanyapemanfaatan kayu kepada pemanfaatan sumber daya hutan secara

menyeluruh seperti fungsi hutan sebagai hutan produksi, hutan lindung,

hutan wisata dan hutan konservasi yang diarahkan untuk menjamin

kelangsungan ketersedian hasil hutan bagi pengoperasian industri,

perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, penciptaan

pendapatan daerah, plasma nutfah dan kesuburan tanah.

Kawasan hutan lindung merupakan kawasan hutan yang karena

keadaan sifatnya diperuntukan guna pengaturan tata air, pencegahan

bencana banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah. Kriteria

hutan lindung;

a. 

kawasan hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan lindung,

b. 

kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng > 65%,

c.  kawasan hutan yang mempunyai ketinggian >2000m dpl,

d.  kawasan yang memiliki ketinggian >2000 dan kelerangan >40%.

Dalam rangka mengendalikan dengan areal peruntukan pada

kawasan hutan lindung dikenakan ketentuan:

a. 

tidak diijinkan melakukan pemanfaatan ruang yang mengubah

bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi

hidro-orologis serta kelestarian flora dan fauna,

b. 

pemanfaatan diijinkan apabila dilakukan kepentingan ilmu

pengetahuan, penyelidikan serta bagi kepentingan nasional dan

hajat hidup orang banyak serta dapat menjaga keaslian bentang

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 72/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 62

alam, kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologis, serta

kelestarian flora dan fauna.

Kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan

hutan lindung di Kabupaten Pidie Jaya tersebar di Kecamatan bandarDua, Kecamatan Meurah Dua, Kecamatan Meureudu, dan Kecamatan

Bandar Baru.

Kawasan hutan lindung yang ditetapkan sementara sebagai

HPT (Hutan Produksi Terbatas) di Kabupaten Pidie Jaya merupakan

kawasan lindung yang ditetapkan dalam peta Lampiran Surat Keputusan

Gubernur NAD No. 19 Tahun 1999 tentang Penyusunan Fungsi Hutan di

Provinsi NAD, serta berdasarkan kriteria kawasan lindung. Kawasan

lindung HPT ini terletak di Kecamatan Bandar Dua, Kecamatan Meurah

Dua, Kecamatan Meureudu, dan Kecamatan Bandar Baru.

Luas wilayah hutan lindung di Kabupaten Pidie Jaya mencapai

49.267,11 ha, hutan produksi mencapai 44.736,60 ha, hutan rakyat

mencapai 140 ha dan pemanfaatan lainnya 41.230 ha.

Tabel 5.8Luas Kawasan Hutan di Pidie Jaya

No Pemanfaatan Hutan Luas Area (ha)

1 Hutan lindung 49.267,11

2 Hutan produksi 44.736,60

3 Hutan rakyat 140

4 Hutan lainnya 41.230,00

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 73/201

 Profil Pidie Jaya 2009 63

Peta Areal Hutan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 74/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 64

d.  Sub Sektor Peternakan

Kegiatan sektor peternakan sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan lahan gembalaan sebagai tempat habitat hewan

ternak tersebut. Kabupaten Pidie Jaya memiliki potensi yang sangatbesar untuk mengembangkan budidaya peternakan, sehingga

nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging di Kabupaten Pidie

Jaya maupun di ekspor keluar Kabupaten Pidie Jaya.

Secara keseluruhan jumlah ternak di Kabupaten Pidie Jaya

953.466 ekor, jenis ternak yang dibudidayakan didominasi jenis

ayam buras berjumlah 778.794 ekor atau 81,68%, hal ini dapat

dimengerti mengingat daging ayam lebih murah daripada

daging sapi

ataupun

daging

kambing

sehingga

masyarakat

lebih

memilih

daging

ayam

karena harganya yang murah. Kemudian ternak jenis itik/bebek

berada di urutan kedua berjumlah 91.207 ekor atau 9,57%, diikuti

kemudian oleh jenis ternak sapi, kambing, kerbau dan ayam boiler

serta domba. Lihat tabel 4.16 berikut.

Peternakan Kerbau di Pidie Jaya 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 75/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 65

Usaha peternakan daging di Kabupaten Pidie Jaya secara

keseluruhan mengahasilkan produksi daging sebesar 186673 kg

daging yang berasal dari jenis ternak ayam buras 96.706 kg atau

51,81% dari total produksi daging, daging sapi 66.015 kg(35,36%), daging kerbau 48.480 kg (25,97), daging kambing

30.780 kg (16,49), daging itik/bebek 16.411 kg (8,79%) dan ayam

boiler 2.833 kg (1,52%) serta daging domba 40 kg (0.02%).

Peternakan-peternakan tersebut menyebar diseluruh Kecamatan

yang ada di Kabupaten Pidie Jaya. Lebih jelasnya lihat tabel 4.17.

Peternakan Sapi di Pidie Jaya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 76/201

 Profil Pidie Jaya 2009 66

Tabel 5.9Banyaknya Populasi Ternak di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007

No. KecamatanSapi

(ekor)

Kerbau

(ekor)

Kambing

(ekor)

Domba

(ekor)

 Ayam

Buras

(ekor)

 Ayam

Boiler

(ekor)

Itik

(ekor)

Jumlah

(ekor)

1 Bandar Baru 3.605 2.845 5.107 80 102.210 1.500 9.686 125.033

2 Pante Raja 5.421 2.270 3.856 144 147.602 - 18.326 177.619

3 Trienggadeng 2.866 1.641 1.340 75 57.408 - 7.215 70.545

4 Meureudu 1.645 1.176 1.325 37 102.556 - 5.665 112.404

5 Meurah Dua 3.833 2.743 3.367 100 122.045 10.000 13.196 155.284

6 U l i m 2.841 3.927 2.543 87 98.321 - 4.337 112.056

7 Jangka Buya 2.693 1.721 2.749 25 46.199 1.500 15.119 70.006

8 Bandar Dua 4.489 2.335 3.524 55 102.453 - 17.663 130.519

Jumlah 27.393 18.658 23.811 603 778.794 13.000 91.207 953.466

Persentase (%) 2.87 1.96 2.50 0.06 81.68 1.36 9.57 100

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 77/201

 Profil Pidie Jaya 2009 67

Tabel 5.10Banyaknya Produksi Daging dirinci Per Kecamatan

di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007

No. KecamatanSapi

(kg)

Kerbau

(kg)

Kambing

(kg)

Domba

(kg)

 Ayam

Buras

(kg)

 Ayam

Boiler

(kg)

Itik

(kg)

Jumlah

(kg)

1 Bandar Baru 10.674 8.800 4.360 20 5.061 2.318 1.540 18751

2 Pante Raja 9.525 10.240 4.880 20 7.463 515 2.909 21944

3 Trienggadeng 1.642 3.200 2.430 - 8.175 - 2.849 12941

4 Meureudu 5.748 3.200 4.220 - 21.214 - 900 28316

5 Meurah Dua 14.287 5.600 4.260 - 37.351 - 2.098 54218

6 U l i m 7.554 4.480 3.960 - 6.191 - 993 15582

7 Jangka Buya 10.838 9.920 3.260 - 5.562 - 2.405 20123

8 Bandar Dua 5.747 3.040 3.410 - 5.689 - 2.717 14798

Jumlah 66.015 48.480 30.780 40 96.706 2.833 16.411 186.673

Persentase (%) 35.36 25.97 16.49 0.02 51.81 1.52 8.79 100

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 78/201

 Profil Pidie Jaya 2009 68

Tabel 5.11Hewan Ternak Unggulan Tiap Kecamatan

Di Kabupaten Pidie Jaya

No. Kecamatan Jenis Tanaman

1 Bandar BaruSapi, kambing, domba dan ayam

boiler

2 Pante RajaSapi, kerbau, kambing, domba, ayam

boiler dan itik.

3 Trienggadeng Kambing, ayam buras dan itik.

4 Meureudu Ayam buras

5 Meurah Dua Ayam buras

6 U l i m Sapi, kerbau dan kambing.

7 Bandar Dua Sapi, kerbau, kambing dan itik

8 Jangka Buya Sapi, kerbau dan itik.

e. 

Sub Sektor Perikanan

Sektor perikanan di Kabupaten Pidie

Jaya diharapkan menjadi komoditi

unggulan bagi pertumbuhan ekonomi

baik dari sektor perikanan tangkap/laut

maupun dari sektor perikanan

darat/tambak, mengingat posisi

geografis Kabupaten Pidie Jaya yang

memiliki wilayah perairan laut yang

cukup luas. Potensi perikanan

tangkap/laut pada tahun 2008 mencapai

4,604 ton pertahun.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 79/201

 Profil Pidie Jaya 2009 69

Diantara jenis ikan tangkap yang paling potensial diantaranya jenis

ikan tuna dengan hasil tangkapan mencapai 958 ton pertahun, ikan

cakalang 816 ton pertahun dan ikan tongkol mencapai 664 ton

pertahun. Kegiatan perikanan tangkap di Pidie Jaya didukung masih

banyak mengalami kendala khususnya ketiadaan tempat penyimpanan

sementara (freezer ) hasil tangkap para nelayan sehingga selama ini

nelayan hanya mampu menangkap ikan hanya sebatas untuk beberapa

hari keperluan saja untuk dikonsumsi di wilayah Pidie Jaya sendiri atau

di bawa ke luar daerah seperti Medan dan Banda Aceh.

Perikanan darat merupakan kegiatan yang memanfaatkan lahan

tambak sebagai tempat budidaya ikan tersebut. Budidayanya juga

dibedakan atas budidaya air payau dan budidaya air tawar. Di

Kabupaten Pidie Jaya seluruh kecamatan memiliki tambak dan

membudidayakan jenis ikan air payau, hal ini karena seluruh kecamatan

yang ada di Kabupaten Pidie Jaya berbatasan langsung dengan Selat

Malaka. Luas areal yang digunakan untuk budidaya air payau di

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 80/201

 Profil Pidie Jaya 2009 70

Kabupaten Pidie Jaya 2.087,22 Ha dengan jumlah petak (tambak)

berjumlah 3.136 petak dan jumlah pemilik tambak-tambak tersebut

2.110 orang.

Budidaya ikan air tawar tidak semua kecamatan memeliharanya,

dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, hanya 4 kecamatan

yang terdata membudidayakan ikan air tawar, jenis ikannya juga hanya

ikan mas dan ikan nila. Dari data yang ada pada tahun 2008 luas

budidaya ikan air tawar di Kabupaten Pidie Jaya 64,35 Ha yang tersebar

di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Meureudu, Bandar Baru dan

Kecamatan Pante Raja serta Kecamatan Trienggadeng. Dari luas

tambak 64,35 Ha menghasilkan produksi 5,10 ton ikan jenis nila dan

ikan mas.

Tabel 5.12Luas Areal Tambak Kab. Pidie Jaya tahun 2008

No KecamatanLuas

(Ha)

Jumlah

Tambak

(Petak)

Jumlah

Pemilik

(orang)

1 Bandar Baru 1.062,11 1.384 950

2 Pante Raja 92,36 139 111

3 Trienggadeng 242,55 522 3114 Meuredu 116,90 180 118

5 Meurah dua 83,35 151 112

6 Ulim 318,80 504 313

7 Jangka Buya 171,15 256 195

JUMLAH 2.087.22 3.136 2.110

Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 81/201

 Profil Pidie Jaya 2009 71

Tabel 5.13Produksi Perikanan Budidaya Air Payau dan Air Tawar

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No Kecamatan

Produksi Budidaya AirPayau (Ton)

ProduksiBudidaya AirTawar (Ton) Total

   B  a  n   d  e  n  g

   U   d  a  n  g

   M  u   j  a   i  r

   M  a  s

   N   i   l  a

1 Meuredu 52 34 0.52 1.33 87.85

2 Meurah Dua 52.20 33 1.80 1.45 88.45

3 Jangka Buya 134.4 134.4

4 Ulim 152.5 45 85 282.5

5 Trienggadeng 62.4 18 53 133.4

6 Pante Raja 45 45

7 Bandar Baru 291.2 65.4 238.9 595.5

Jumlah 789.7 128.4 443.9 2.32 2.78 1.367,1Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

Dermaga Bongkar Muat Nelayan Panteraja

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 82/201

 Profil Pidie Jaya 2009 72

Tabel 5.14Jumlah Hasil Perikanan Tangkap Kabupaten Pidie Jaya

Tahun 2008

NO KECAMATAN

PRODUKSI IKAN (TON/TAHUN)TOTAL

J E N I S I K A N

TERI

DENCIS

TONGK

OL

PEPEREK

TUNA

KERAP

U

CAKALA

NG

TENGGIRI

PARI

LAYUR

TURIS

I

SUNGL

IR

KUWE

KEMBUNG

LEMADAN

G

KAKAPB

ATU

UDANG  

1 Bandar Baru 80 50 300 40 190 - 180 - - - 50 - 70 - - - - 960

2 Pante Raja 360 240 144 48 - - - 18 - 24 - - 12 84 - - 12 924

3 Trienggadeng 7 10 5 48 - 36 - - 2 18 - 12 6 - - - 144

4 Meuredu

5 Meurah dua 48 96 120 24 720 18 600 4 12 24 - 24 18 36 18 10 12 1,784

6 Ulim 120 240 72 24 - - - - - 48 5 - - - - - 50 559

7 Jangka buya

a. Kuala Kiran 24 - - - - - - - - - - - - - - - 24

b. Pasi Aron 120 24 18 12 - - - 12 - 6 - - 5 12 - - - 209

Jumlah 759 650 664 153 958 18 816 34 12 104 73 24 117 138 18 10 74 4,604

Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan  Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 83/201

 Profil Pidie Jaya 2009 73

Tabel 5.15Jumlah Gedung TPI/PPI Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No Kecamatan TPI/PPI Ukuran KondisiSumberDana

Tahun

1 Jangka Buya 1 Unit GedungTPI

10 x 6 Baik  APBKPidie

2006

2 Meuredu1 Unit GedungPelelangan

20 x 15 Baik APBA 1989

3 Trieng Gadeng1 Unit GedungTPI di Pangwa

12 x 4 Baik APBKPidie

2007

4 Meurh Dua - - - - -

5 Bandar Baru - - - - -

6 Ulim - - - - -

7 Panteraja - - - - -

Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

Tabel 5.16Daftar Jumlah Dermaga Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No KECAMATAN DERMAGA UKURAN KONDISI SUMBER DANA TAHUN

1 Jangka Buya Dermaga 30 x 10 Layak Pakai APBK Pidie 2000

2 Meuredu Dermaga 30 x 3 Baik APBA 1990

3 Trienggadeng Dermaga 12 x 4 Kurang Sempurna PPK 2002

4 Meurah Dua Dermaga 40 M Baik BRR 2006

5 Bandar Baru Dermaga 30 x 3 Tidak Layak Pakai APBK Pidie 2007

6 Ulim - - - - -

7 Panteraja - - - - -

Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 84/201

 Profil Pidie Jaya 2009 74

Tabel 5.17Fasilitas dan Kondisi TPI/PPI di Kabupaten Pidie Jaya TAHUN 2008

No KecamatanLokasi

TPI/PPIFasilitas Kondisi Keterangan

1 Jangka Buya Kiran Gedung TPI Layak PakaiDermaga Layak PakaiBalai Nelayan BaikMusalla BaikJalan Menujulokasi RusakTanggulPengaman RusakMuara Dangkal

Pasi Aron Balai Nelayan Baik

Musalla Baik

2 UlimDermaga

Tidak LayakPakai

Jalan MenujuLokasi Rusak

3 Meureudu Balek Dermaga BaikGedungPelelangan RusakBalai Nelayan Baik

Docking

Tidak Layak

Pakai

SPBUTidak LayakPakai

Pabrik Es Belum Siap

Pagar KelilingBelumSempurna

Kantor Baik

4 Trienggadeng Pangwa Gedung Baik

DermagaKurangSempurna

Trienggadeng Tanggul Sungai Baik

5 Panteraja Reudeup-

Tidak AdaFasilitas

KeudePanteraja

Dermaga BaikTanggul BaikBalai Nelayan BaikCooldry Room Baik

Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 85/201

 Profil Pidie Jaya 2009 75

f.  Sektor Pertambangan dan Penggalian

Ketiadaan sumber daya pertambangan terutama minyak dan gas

yang dapat dieksploitasi menyebabkan sektor ini tidak dapat

memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Pidie.

Besaran PDRB sektor ini ditentukan oleh sub-sektor penggalian dan

penggaraman. Pada kurun waktu tahun 2000-2007 kontribusi yang

diberikan sektor ini terhadap PDRB Pidie Jaya merupakan yang terkecil

kedua setelah sektor listrik dan air minum. Walaupun peran sektor ini

relatif meningkat dari 0,78 persen pada tahun 2004 menjadi 0,83 pada

tahun 2007 , dimana sektor ini tumbuh 6,13 persen dari tahun

sebelumnya.

g. 

Sektor Industri Pengolahan

Sama halnya dengan sektor pertambangan dan penggalian, sektor

industri pengolahan juga memberikan kontribusi yang relatif kecil

terhadap PDRB Pidie Jaya. Selama kurun waktu tahun 2000 hingga

2007,secara rata-rata peranan sektor ini sekitar 5 persen. Pada tahun

2004 peran sektor ini tercatat 5,34 persen dan pada tahun 2007 hanya

sebesar 4,75 persen. Sementara itu pertumbuhan sektor ini pada tahun

2007 mencapai 1,17 persen, atau mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2006 yang mengalami pertumbuhan 2,26 persen.

h.  Sektor Listrik dan Air Minum

Sektor ini merupakan penunjang seluruh kegiatan ekonomi dan

sebagai infrastruktur yang mendorong aktivitas proses produksi sektoral

maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat. Produksi listrik sebagian

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 86/201

 Profil Pidie Jaya 2009 76

besar dihasilkan oleh PT. PLN. Sementara air minum dihasilkan oleh

PDAM.

Walaupun sektor listrik dan air minum merupakan sektor yang vital,

namun kontribusi dari nilai tambah sektor ini terhadap PDRB Pidie Jaya

secara keseluruhan merupakan yang terkecil dibanding dengan sektor

lainnya. Pada tahun 2000 sektor ini hanya memberikan kontribusinya

dibawah 0,2,8 persen, relatif stabil hingga tahun berikutnya dan pada

tahun 2007 kontribusi sektor ini hanya 0,26 persen. Kontribusi sektor ini

semuanya dari subsektor listrik dan pertumbuhan sektor ini pada tahun

2007 hanya 1,91 persen.

i.  Sektor Pariwisata

Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah

menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean.

Namun demikian kepemilikan kelebihan sumber daya tersebut perlu

diiringi dengan upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya

tersebut mampu memiliki daya saing dalam menarik

kunjunganwisatawan.

Keppres No. 38 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa seluruh

sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia. Hal inimerupakan peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia.

 Apalagi pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus

menjadi andalan pembangunan Indonesia.

Kebijakan ini memberikan beberapa implikasi antara lain perlu adanya

pembenahan yang menyeluruh diberbagai sektor. Namun tentunya agar

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 87/201

 Profil Pidie Jaya 2009 77

lebih efisien dan efektifnya pembangunan kepariwisataan tersebut

diperlukan suatu flatform pembangunan pariwisata yang berorientasi

kepada trend kepariwisataan global masa kini dan masa depan.

Melihat peluang nilai ekonomis yang sangat tinggi daripembangunan di sektor pariwisata ini, maka Kabupaten Pidie Jaya

sebagai kabupaten baru memiliki cukup banyak potensi pariwisata

meliputi pariwisata pantai, pegunungan, sejarah kebudayaan, dan

wisata religi. Dari semua potensi tersebut diatas, Pidie Jaya akan

memprioritaskan pembangunan pariwisata berbasis pantai karena

sebagian besar wilayah Pidie Jaya memiliki kawasan pantai yang sangat

indah. Beberapa potensi wisata di Kabupaten Pidie Jaya bisa dilihat dari

tabel berikut.

Tabel 5.18Potensi Obyek Wisata Kabupaten Pidie Jaya

No Kecamatan Lokasi dan Jenis Obyek WisataJarak

Tempuh(Km)

1 Meureudu a. Air terjun Meureudu 46

b. Bendungan Beuracan

c. Mesjid Guci Keuramat

d. Sungai Bate le Blang Awe

e. Benteng Sultan Iskandar Muda

f. Pantai Meureudu

2 Bandar Dua a. Bukit berbatu Ule Glee 58

3 Ulim a. Kuta Batee 50

4

Trienggadeng/

Panteraja a. Pantai Raja/Tripa 35

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 88/201

 Profil Pidie Jaya 2009 78

No Kecamatan Lokasi dan Jenis Obyek WisataJarak

Tempuh(Km)

5 Bandar Baru a. Bendungan Irigasi Cubo 21

b. Pantai Lancang Paru LuengputuSumber: RTRW Kabupaten Pidie, 2006-20016

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 89/201

 Profil Pidie Jaya 2009 79

BAB VI

INFRASTRUKTUR DAERAH

1. 

Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya diantaranya telah tersedia

dengan lengkap jenis fasilitas pendidikan, mulai dari pendidikan dasar

sampai tingkat atas. Adapun jenis-jenis pendidikan yang ada di

Kabupaten Pidie Jaya adalah SD/MIN, SMP/MTs, SMA/MA dan juga

sekolah khusus agama (dayah/pesantren). Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.1Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No KecamatanJenjang Pendidikan

TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA

1 Bandar Baru 2 30 6 42 Pante Raja - 7 2 1

3 Trienggadeng 2 16 3 2

4 Meureudu 5 17 3 2

5 Meurah Dua 2 8 2 1

6 U l i m 3 13 3 1

7 Jangka Buya 1 5 1 -

8 Bandar Dua 6 18 5 2

TOTAL 21 114 25 13

Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 90/201

 Profil Pidie Jaya 2009 80

Unit sarana pendidikan pada tahun 2007 terdiri 114 unit sekolah dasar

yang tersebar di seluruh kecamatan, 30 unit diantaranya berada di

Kecamatan Bandar Baru. Sekolah lanjutan pertama berada di

Kecamatan Bandar Baru berjumlah 6 unit merupakan jumlah terbanyak

dan Kecamatan Jangka Buya terkecil dengan jumlah 1 unit. Sedangkan

unit sarana pendidikan jenjang menengah atas di Kabupaten Pidie Jaya

terdiri 13 unit dan tersebar di setiap kecamatan.

Beberapa desa sampai saat ini belum dilayani oleh sarana pendidikan,atau jarak yang ditempuh sangat jauh dan tanpa ada transportasi yang

melayani. Diantara daerah tersebut, seperti Desa Cot Langien Bandar

Baru, atau desa-desa di Kecamatan Ulim seperti Lhok Sandeng, Sarah

Mane, yang harus menuju Desa Cot Baloi (±2-3 km) dengan berjalan

dan ini untuk menjangkau sarana pendidikan tingkat sekolah dasar.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 91/201

 Profil Pidie Jaya 2009 81

Pesebaran fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan, alokasi fasilitas

pendidikan atau fasilitas-fasilitas lainnya sangat memerlukan

perencanaan yang jeli, sehingga unit-unit sarana tersebut memiliki

 jangkauan pelayanan yang merata.

Tabel 6.2Jumlah Dayah/Pesantren di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No Kecamatan

Dayah/ PesantrenTipe Jumlah

DayahSantri Jumlah

Santri A B C D NT L P

1 Bandar Baru 1 4 3 5 4 17 704 742 14462 Pante Raja - 3 2 2 - 7 145 78 223

3 Trienggadeng 1 1 - - 2 4 89 60 149

4 Meureudu - 2 3 2 3 10 177 2 179

5 Meurah Dua - - 2 2 1 5 33 16 49

6 U l i m 1 4 3 1 1 10 257 199 456

7 Jangka Buya - - 3 1 - 4 54 44 98

8 Bandar Dua 2 1 12 2 6 23 820 380 1200

Jumlah 5 15 28 15 17 80 2.279 1.521 3.800

Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008

Pendidikan agama merupakan pendidikan khusus yang diakomodir

secara khusus pula oleh unit sarana pesantren atau disebut dayah.

Keberadaan unit sarana kegiatan pendidikan ini menjadi patut

diperhatikan, didukung oleh penerapan syariat islam keberadaan

pesantren ini memberikan tarikan tersediri bagi daerah sekitar baik

kota-kota dalam propinsi maupun kota luar propinsi.

Sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya meliputi

Taman Kanak-kanak, SD, SLTP, dan SMU. Standar yang digunakan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 92/201

 Profil Pidie Jaya 2009 82

untuk menghitung kebutuhan sarana pendidikan berdasarkan ketentuan

Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, didasarkan pada

 jumlah penduduk pendukungnya. Jumlah penduduk pendukung untuk

masing-masing unit sarana pendidikan adalah sebagai berikut:

1. 

Taman Kanak-kanak, jumlah penduduk pendukung adalah 1.250

 jiwa dengan kebutuhan lahan minimal 500 m2.

2. 

Sekolah Dasar, jumlah penduduk pendukung adalah 1600 jiwa

dengan luas lahan minimal 2.000 m2.

3. 

Sekolah Menengah Pertama, 1 unit sarana jumlah penduduk

pendukung adalah 4.800 jiwa dengan luas lahan minimal 9.000 m2,

4. 

Sekolah Menengah Umum, jumlah penduduk pendukung per satuan

unit adalah 4.800 jiwa dengan luas lahan minimal 12.500 m2.

Taman Kanak-kanak

Berdasarkan Standar Cipta Karya Departemen Pekerjaan

Umum, jumlah TK yang ada di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2007 masih

sangat kurang, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk

pendukungnya. Namun demikian, hal ini dapat dimengerti mengingat

TK bukanlah prasyarat mutlak untuk masuk sekolah dasar, dan ini

memungkinkan penduduk untuk masuk Sekolah Dasar tanpa melaluiTK.

Sekolah Dasar

Persebaran SD yang ada di Kabupaten Pidie Jaya merata ke

seluruh kecamatan. Pada tahun 2007 jumlah SD yang ada sebanyak

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 93/201

 Profil Pidie Jaya 2009 83

114 yang terdiri dari SD negeri, Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah. Jika

mengacu pada standar Dirjen Cipta Karya, jumlah tersebut telah

melebihi kebutuhan yang ada. Karena berdasarkan standar yang

ditinjau dari jumlah penduduk pendukungnya kebutuhan SD pada tahuntersebut adalah 88 unit.

Sekolah Lanjutan Menengah Tingkat Pertama (SLTP)

Jumlah SLTP yang Ada di Kabupaten Pidie Jaya pada Tahun

2007 adalah 25 unit terdiri dari SLTP Negeri, Swasta, dan Tsanawiyah.

melalui standar jumlah penduduk pendukung, untuk 1 unit sekolah

menengah pertama yang dikeluarkan oleh Dirjen Cipta Karya PU

dibutuhkan SLTP sebanyak 23 unit. Dengan demikian masih jumlahh

unit sarana saat ini sudah memenuhi. dilihat dari persebarannya,

hampir semua kecamatan memiliki unit pelayanan sekolah menengah

pertama.

Sekolah Menengah Umum (SMU)

Jika mengacu pada Standar PU, unit sekolah menengah umum yang

ada di Kabupaten Pidie Jaya, pada tahun 2008 masih kurang. Dapat

dilihat Kecamatan Jangka Buya tidak terdapat SMU atau setingkatnya.

Jumlah sekolah menengah umum dan atau setingkatnya yang ada pada

tahun 2008 adalah 13 unit. Berdasarkan jumlah penduduk tahun 2008,

dengan penduduk pendukung yang diperkenankan, jumlah unit sekolah

menengah umum berjumlah 29 unit, 29 unit sekolah menengah

pertama, dan sekolah dasar berjumlah 88 unit.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 94/201

 Profil Pidie Jaya 2009 84

Melalui analisa yang dilakukan berdasarkan jumlah penduduk maka

pada tabel 6.3 memperlihatkan jumlah unit sarana yang dibutuhkan

pada tahun 2013, 2018, 2023, dan tahun 2028.

Perkiraan kebutuhan sarana pendidikan Kabupaten Pidie Jaya pada

tahun 2013 adalah 318 unit yang terdiri 137 unit Taman Kanak-kanak,

107 unit Sekolah Dasar, 36 Sekolah Menengah Pertama, dan 37.6 yang

bulatkan menjadi 38 unit Sekolah Menengah Umum dengan kebutuhan

lahan minimal 107,78 ha. Pada tahun 2018 jumlah kebutuhan sarana

menjadi 389 unit dengan kebutuhan lahan 132,54 ha. Hingga akhir

tahun perencanaan jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya

meningkat dari 482 unit dengan kebutuhan minimal lahan 164,097 ha

menjadi 608 unit yang terdiri taman kanak-kanak berjumlah 261 unit,

sekolah dasar berjumlah 204 unit, sekolah menengah pertama 68 unit,

dan 74 unit untuk sekolah menengah umum yang disertai kebutuhan

lahan minimal yaitu 207,647 ha.

2. 

Fasilitas Kesehatan

Perkembangan sarana kesehatan untuk tingkat kecamatan relatif

memadai, akan tetapi dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan,

perluasan dan peningkatan pembangunan rumah sakit sangat

diharapkan. Hal ini karena jumlah sarana yang sangat terbatas.

Berdasarkan kondisi tahun 2007 bebrapa fasilitas kesehatan di

Kabupaten Pidie Jaya telah dibangun dan tsangat memberikan

kontribusi dalam pelayanan masyarakat, walaupun fasilitas yang

tersedia belum mencukupi untuk memenuhi seluruh masyarakat yang

membutuhkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Fasilitas tersebut

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 95/201

 Profil Pidie Jaya 2009 85

meliputi fasilitas pembangunan puskesmas, polindes dan puskesmas

pembantu yang berada di setiap kecamatan, namun disamping itu

pelayan kesehatan yang sangat diingikan adalah dengan ketersedianya

pembangunan rumah sakit dengan taraf yang cukup baik, sebagaiusaha perwujudan prioritas program daerah maupun nasional

Tabel 6.3Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No KecamatanFasilitas Pelayanan Kesehatan

RS Puskesmas Pustu Polindes ApotikTokoObat

1 Bandar Baru 0 1 2 0 - 02 Pante Raja 0 2 5 25 - 5

3 Trienggadeng 1 1 1 0 - 4

4 Meureudu 0 1 5 27 - 5

5 Meurah Dua 0 1 3 25 - 4

6 U l i m 0 1 1 0 - 0

7 Jangka Buya 0 1 1 0 - 1

8 Bandar Dua 0 1 2 0 - 2

Jumlah 1 9 20 77 - 21

Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

Jumlah Puskesmas

pada tahun 2007

sebanyak 9 buah.

Sedangkan

berdasarkan standar

PU yang ditinjau dari

 jumlah penduduk

pendukungnya,

 jumlah Puskesmas

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 96/201

 Profil Pidie Jaya 2009 86

yang dibutuhkan adalah 1 buah, berarti unit yang ada sudah melampui

dari jumlah penduduk pendukung. Berdasarkan data eksisting hampir

semua kecamatan telah memiliki unit sarana Puskesmas, untuk

Kecamatan Pante Raja sudah terdapat 2 unit Puskesmas. Sedangkanuntuk Puskesmas pembantu yang ada di Kabupaten Pidie Jaya sampai

dengan tahun 2007 berjumlah 20 unit. Jumlah tersebut telah lebih dari

memenuhi standar kebutuhan Puskesmas pembantu karena

berdasarkan jumlah penduduk pendukungnya adalah sebanyak 5 buah.

Sehingga beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya memiliki lebih

banyak Puskesmas pembantu diantaranya Kecamatan Meureudu dan

Kecamatan Pante Raja.

 Analisa perkiraan kebutuhan sarana kesehatan berdasarkan

 jumlah penduduk pendukungnya dilakukan selain untuk mengetahui

 jumlah unit, juga untuk memperkiraan kebutuhan lahan atau besarnya

pertambahan lahan ke depannya. Penilaian dilakukan dengan

pembulatan bilangan, jika nilai dibawah 1, berarti belum membutuhkan

unit tersebut, walau secara skala pelayanan harus terjangkau.

Sarana kesehatan, Rumah SakitMeuredu yang melayani ataumemiliki jangkauan pelayanan

Sarana kesehatan Puskesmas PanteRaja, di Kecamatan Pante Raja

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 97/201

 Profil Pidie Jaya 2009 87

Pelayanan dapat berupa skala pelayanan kecamatan sendiri

atau kabupaten. Hal ini dapat disesuaikan dengan rencana fungsi

pemanfaatan wilayah.

3. 

Fasilitas Transportasi Perhubungan

Transportasi adalah kegiatan memindahkan atau mengangkut

orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan

menggunakan sarana pembantu berupa kendaraan. Dalam

pengembangan wilayah, transportasi mempunyai peranan yang sangat

penting yaitu memudahkan interaksi wilayah. Dengan semakin

mudahnya interaksi antar wilayah maka akan diperoleh manfaat

ekonomi, sosial, dan wilayah (membuka keterisolasian dengan wilayah

lainnya). Hubungan antar wilayah yang semakin baik dan mudah akan

merangsang dan membangkitkan pergerakkan penduduk, kegiatan

ekonomi dan sosial, yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan

perkembangan dan pertumbuhan wilayah tersebut.

Jaringan transportasi wilayah penting untuk mempermudah

pergerakan barang dan orang. Pelayanan transportasi perlu

ditingkatkan guna menciptakan keterkaitan spatial antar bagian-bagian

wilayah di Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Hal ini penting, karena

didasarkan pada asumsi bahwa mekanisme perkembangan, dapat

terjadi apabila tercipta keterkaitan antar bagian wilayah.

Berdasarkan sistem jaringan jalan, terdapat tiga koridor utama

pelayanan jaringan jalan, yaitu Koridor Utara, Tengah dan Koridor

Selatan. Kota-kota yang masuk ke dalam Koridor Utara yaitu Kuala

Simpang, Langsa, Peureulak, Lhokseumawe, Bireuen, Beureuneun, Sigli,

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 98/201

 Profil Pidie Jaya 2009 88

dan Banda Aceh. Kota-kota yang masuk Koridor Tengah antara lain

Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane. Sedangan kota yang masuk

koridor Selatan yaitu Lamno, Meulaboh, Blang Pidie, Tapak Tuan, dan

Subulussalam/Singkil.

4. 

Jaringan Jalan

Jaringan jalan di

Kabupaten Pidie Jaya,

hampir seluruhnya

sudah dilakukan

perkerasan. Jalan

yang

menghubungkan

kecamatan, dan

desa-desa sudah

dapat dilalui oleh

kendaraan roda

empat. Tetapi seiring

dengan waktu

prasarana jalan tersebut sudah rusak, bahkan kerusakannya sudah

sangat mengganggu pengguna jalan. Kerusakan tersebut dapat dilihat

pada jalan Kuta Rentang Simp 4 Meuredu, atau jalan menuju desalainnya yang diantaranya menuju Jiejiem atau Desa Cot Langien di

Kecamatan Bandar Baru.

Berikut adalah tabel 6.15 yang memperlihatkan panjang jalan

kabupaten berdasarkan perpotongan/ruas jalan, panjang jalan

Jalan menuju

Desa Jiejiem

Jalan menujuDesa Cot Langien

Jalan Kutarentang Simp. 4Meuredu

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 99/201

 Profil Pidie Jaya 2009 89

bervariasi dalam tiap kecamatan atau antara kecamatan lainnya. Hanya

untuk lebar ruas jalan adalah sama yaitu 3,5 m, untuk kondisi

perkerasan semua ruas sudah dilakukan dengan menggunakan aspal.

Propinsi melalui Dinasa Bina Marga telah melakukan peningkatan jalan,rencana adalah pembangunan Highway seperti yang terlihat pada

Gambar 6.2 Rencana highway Propinsi Nanngroe Aceh Darussalam dan

Gambar 6.3 Trase rencana highway   Kabupaten Pidie Jaya. Kabupaten

Pidie Jaya dilalui oleh jalur lintas/jalan propinsi yang menghubungkan

Kota Banda Aceh dengan kota-kota di Propinsi Sumatera Utara seperti

yang terlihat pada Gambar 6.4 Jaringan jalan Kabupaten Pidie Jaya.

Tabel 6.4 

Jaringan Jalan Kabupaten Berdasarkan Panjang Ruasdi Kabupaten Pidie Jaya

NONama Ruas

Panjang(Km)

Lebar(m)

LokasiPangkalRuas Ujung Ruas

1 Lueng Putu Blang Krueng 8.7 3.5 Kec. Bandar Baru2 Paru Cubo 5.2 3.5 Kec. Bandar Baru 

3 Cubo Pante Raja 7.2 3.5 Kec. Bandar Baru 

4 CuboPantonBeurasan 3 3.5 Kec. Bandar Baru 

5 Cubo Pante Breuh 6 3.5 Kec. Bandar Baru 

6 Tua Lada Nyong Leubet 1.9 3.5 Kec. Bandar Baru 

7 Lueng Putu Lancok 3.3 3.5 Kec. Bandar Baru 

8 Lueng Putu Pulo Pueb 2 3.5 Kec. Bandar Baru 

9 Blang Gapu Pohroh 3.2 3.5 Kec. Bandar Baru 

10 Musa Alue Keumudee 2.3 3.5 Kec. Bandar Baru 

11 Paru Kuala 1.2 3.5 Kec. Bandar Baru 

12 Nyong Lancok Baroh 2 3.5 Kec. Bandar Baru 

13 Lueng Putu Blang Iboih 4 3.5 Kec. Bandar Baru 

14 Pulo Pueb Sawang 1.5 3.5 Kec. Bandar Baru 

15 Nyong Kuala 4 3.5 Kec. Bandar Baru 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 100/201

 Profil Pidie Jaya 2009 90

NONama Ruas

Panjang(Km)

Lebar(m)

LokasiPangkalRuas Ujung Ruas

16 Siren Masjid Lancok 2 3.5 Kec. Bandar Baru 

17 Dayah Tunong Lancok Baroh 3 3.5 Kec. Bandar Baru 

18 Pueb Nibong Sukon Baroh 2.5 3.5 Kec. Bandar Baru 

19 Musa Baroh Paya Langet 6 3.5 Kec. Bandar Baru 

20 Paru Cot Lancang 3 3.5 Kec. Bandar Baru 

21 Tue Lancang 2.5 3.5 Kec. Bandar Baru 

22 Manyang Cut Blang Awe 2 3.5 Kec. Bandar Baru 

23 Paya Langet Blang Sunong 3 3.5 Kec. Bandar Baru 

24 Lueng Putu Blang Iboih 2.4 3.5 Kec. Bandar Baru 

25 Lancok Baroh Pusong 2.5 3.5 Kec. Bandar Baru 

26 Pante Raja Cubo 7.2 3.5 Kec. Pante Raja

27PantonBeurasan Panton Raya 2.5 3.5 Kec. Pante Raja 

28 Pante Raja Blang Baro 5.1 3.5 Kec. Pante Raja 

29 Mee PuduekTunong PanteRaja 3 3.5 Kec. Pante Raja 

30 ReudeuepMesjid PanteRaja 3 3.5 Kec. Pante Raja 

31 Blang Usi Blang Baro 3 3.5 Kec. Pante Raja 

32PantonBeurasan Cubo 3 3.5 Kec. Trienggadeng

33 Panton RayaPantonBeurasan 2.5 3.5 Kec. Trienggadeng 

34 Puduek Panton Raya 1.9 3.5 Kec. Trienggadeng 

35 Rawasari Plandok Tunong 2.7 3.5 Kec. Trienggadeng 

36 Trienggadeng Pangwa 5.5 3.5 Kec. Trienggadeng 

37 Panton Raya Ulee Gunong 2 3.5 Kec. Trienggadeng 

38 Cot Lheue Kuala 1 3.5 Kec. Trienggadeng 39 Trienggadeng Pangwa 5.5 3.5 Kec. Trienggadeng 

40 Plandok Tunong Alue Tambo 1.7 3.5 Kec. Trienggadeng 

41PlandokTeungoh Puduek 2 3.5 Kec. Trienggadeng 

42 Cot Makaso Irigasi Beuracan 4.7 3.5 Kec. Trienggadeng 

43MesjidTrienggadeng

PlandokTeungoh 1,6 3.5 Kec. Trienggadeng 

44 Mee Pangwa Cot Lheue Reng 1 3.5 Kec. Trienggadeng 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 101/201

 Profil Pidie Jaya 2009 91

NONama Ruas

Panjang(Km)

Lebar(m)

LokasiPangkalRuas Ujung Ruas

45Dayah UjongBaro Alue Tambo 7 3.5 Kec. Trienggadeng 

46 Beuracan Mulieng 3.2 3.5 Kec. Meuredu

47 Mulieng Pohroh 2.6 3.5 Kec. Meuredu 

48 Beuriweh Pohroh 2.6 3.5 Kec. Meuredu 

49 Sp.Tiga Meuredu 2 3.5 Kec. Meuredu 

50 Meuredu Kuala 1 3.5 Kec. Meuredu 

51 Meuredu Ulim 5 3.5 Kec. Meuredu 

52 Puuk Keude Ulim 1 3.5 Kec. Meuredu 

53 Beuracan Teupin Peuraho 1.7 3.5 Kec. Meuredu 

54 Manyang Blang Awe 2.3 3.5 Kec. Meuredu 

55 Blang Awe Pohroh 2.7 3.5 Kec. Meuredu 

56 Jln.Dalam Kota Meuredu 2 3.5 Kec. Meuredu 

57 Dayah Timu Mesjid Tuha 3 3.5 Kec. Meuredu 

58 Rheng Blang Meuraxa 2.5 3.5 Kec. Meuredu 

59 Kulam Lampoh Lada 2 3.5 Kec. Meuredu 

60 Cot Makaso Lampoh Lada 2 3.5 Kec. Meuredu 

61 Blang Gapu Laguen 2 3.5 Kec. Meuredu 

62 Blang Awe Krueng Tije 8 3.5 Kec. Meuredu 

63 Sp.III Meuredu Kota Bate 2 3.5 Kec. Meuredu 

64GeulumpangTutong Rungkom 1.5 3.5 Kec. Meuredu 

65 Mulieng Alue Demang 7 3.5 Kec. Meuredu 

66 Sp.IV Meuredu Sarah Mane 7.2 3.5 Kec. Meurah Dua

67 Sarah Mane Lhok Pineung 4 3.5 Kec. Meurah Dua

68 Ulim Meuredu 5 3.5 Kec. Ulim

69 Keude Ulim Puuk 1 3.5 Kec. Ulim 

70 Paya Seutui Blang Cari 7 3.5 Kec. Ulim 

71 NanggroeMeunasahKrueng 3.6 3.5 Kec. Ulim 

72 Bale Ulim Kuala 3.7 3.5 Kec. Ulim 

73 Ulim Jangka Buya 3.9 3.5 Kec. Ulim 

74 Ulim Tutue Ara 2.2 3.5 Kec. Ulim 

75 Siblah Cot Bale Ulim 2.5 3.5 Kec. Ulim 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 102/201

 Profil Pidie Jaya 2009 92

NONama Ruas

Panjang(Km)

Lebar(m)

LokasiPangkalRuas Ujung Ruas

76 Blang Cari Glee Cut 3.5 3.5 Kec. Ulim 

77 Sp.Reuleut Reuleut 2.2 3.5 Kec. Ulim 78 Komplek Pasar Kecamatan Ulim 1.5 3.5 Kec. Ulim 

79 Mns.Bili Mns Raya 1 3.5 Kec. Ulim 

80 Ulee Gle Jangka Buya 2.3 3.5 Kec. Bandar Dua

81 Ulee Gle Kumba 6 3.5 Kec. Bandar Dua 

82 Kuala Lhok Ugob 3 3.5 Kec. Bandar Dua 

83 Uleun Bayu Jeulangga Barat 12.4 3.5 Kec. Bandar Dua 

84 Ulee GleJeulangga Mataie 2.8 3.5 Kec. Bandar Dua 

85Jeulangga Mataie Cot Keng 2.6 3.5 Kec. Bandar Dua 

86 Beurandeh Alue Cot Keng 3.5 3.5 Kec. Bandar Dua 

87 Drien Bungong Asan Kumbang 1.8 3.5 Kec. Bandar Dua 

88 Drien tujoh Malem Dagang 0.6 3.5 Kec. Bandar Dua 

89 Ulee Gle Babah Krueng 3 3.5 Kec. Bandar Dua 

90 Krueng KiranUlee GleTunong 3 3.5 Kec. Bandar Dua 

91 Paya Tunong Jangka Buya 6 3.5 Kec. Bandar Dua 

92 Blang Kuta Alue Sane 4 3.5 Kec. Bandar Dua 

93 Pulo Tunong Babah Krueng 1 3.5 Kec. Bandar Dua 

94 Pulo Baroh Babah Krueng 1 3.5 Kec. Bandar Dua

95Kayu Payang Adang Paya Tunong 2.5 3.5 Kec. Bandar Dua 

96 Paya Pisang Klat Paya Pisang Klat 4 3.5 Kec. Bandar Dua 

97 Jangka Buya Ulim 3.9 3.5 Jangka Buya

98 Jangka Buya

Batas Aceh

Utara 3 3.5 Jangka Buya99 Ulee Gle Jangka Buya 3 3.5 Jangka Buya

100 Jangka Buya Kuala 2 3.5 Jangka Buya

101 Moku Khutang Megit Sagoe 3.5 3.5 Jangka Buya

102 Bukit Teungoh Kuta Krueng 1 3.5 Jangka Buya

103 Sp. Dayah Adan 3 3.5 Jangka Buya

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Pidie Jaya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 103/201

 Profil Pidie Jaya 2009 93

BAB VII

KEUANGAN

1. 

KEUANGAN DAERAH

Perkembangan APBK selama kurun waktu Tahun 2007 sampai

dengan Tahun 2009, terus menunjukkan peningkatan seiring

dengan semakin besarnya kebutuhan anggaran untuk menjalankan

roda pemerintahan dan pembangunan, kondisi tersebut terjadi

karena mulai Tahun 2008 Kabupaten Pidie Jaya sudah memiliki

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sendiri serta sumber pendapatanlainnya. Gambaran lengkap perkembangan APBK Pidie Jaya Tahun

2007 sampai dengan 2009 disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 7.1Perkembangan Anggaran Pendapatan dan BelanjaKabupaten (APBK) Pidie Jaya Tahun 2007 - 2009

Tahun Volume APBK(Rupiah)

Pertumbuhan(%)

Keterangan

2007 9.850.000.000 - Hibah

2008 190.492.797.645 1.833,94

2009 301.894.955.585 58,48

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Kab. Pidie Jaya (diolah)

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 104/201

 Profil Pidie Jaya 2009 94

Grafik 7.1

Perkembangan APBK Pidie Jaya Tahun 2007-2009

9.850.000.000

190.492.797.64

5

301.894.955.58

5

0

50.000.000.000

100.000.000.000

150.000.000.000

200.000.000.000

250.000.000.000

300.000.000.000

350.000.000.000

2007 2008 2009   APBK Pidie Jaya

 

Secara total pendapatan Kabupaten Pidie Jaya yang berasal

dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar Rp. 4.359.112.880 atau 85,66 % dari tahun

sebelumnya yaitu Rp. 2.347.883.600, hal ini dikarenakan mulai

Tahun 2008 Kabupaten Pidie Jaya sudah mempunyai pendapatan

dan anggaran sendiri.

Grafik 7.2

Perkembangan PAD Kab. Pidie Jaya Tahun 2007-2009

0

2.347.883.600

4.359.112.880

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.0002.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

4.000.000.000

4.500.000.000

5.000.000.000

2007 2008 2009   PAD Pidie Jaya

 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 105/201

 Profil Pidie Jaya 2009 95

Tabel 7.2Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

No. UraianJumlah

(Rp)

1 Hasil Pajak Daerah 1,298,717,700.00- Pajak Restoran 82,500,000.00

- Pajak Hiburan 2,000,000.00

- Pajak Reklame 12,500,000.00

- Pajak Penerangan Jalan 800,000,000.00- Pajak Pengambilan Bahan GalianGolongan C 371,477,700.00

- Pajak Sarang Burung Walet 30,240,000.00

2 Hasil Retribusi Daerah 636,503,400.00- Retribusi Jasa Umum 316,230,000.00

- Retribusi Jasa Usaha 320,273,400.003 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah 100,000,000.00

- Penerimaan Jasa Giro 100,000,000.00

Jumlah 2,035,221,100.00Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kab. Pidie jaya, Tahun 2008

2. 

DANA PERIMBANGAN

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, maka salah satu jenis sumber penerimaan daerah adalah

berasal dari dana perimbangan. Ketergantungan Pemerintah Kabupaten

Pidie Jaya dari Dana Perimbangan masih relatif cukup besar yang dapat

dilihat dari kontribusi dana perimbangan terhadap Anggaran

Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK). Sehubungan dengan hal

tersebut, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya terus berusaha untuk

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 106/201

 Profil Pidie Jaya 2009 96

mengembangkan diri, sehingga kedudukannya minimal dapat sejajar

dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Nanggroe

 Aceh Darussalam. Total penerimaan dari Dana Perimbangan baik dari

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Alokasi Khusus Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008 yaitu sebesar Rp.

165.237.299.434 meningkat pada Tahun 2009 menjadi Rp.

286.499.839.343 atau 73,39 %. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 7.3

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pidie Jaya Tahun2007  – 2009

Tahun PAD (Rp)Pertumbuhan

(%)Keterangan

2007 0 0 % Hibah Kab. Pidie

2008 2.347.883.600 100 %

2009 4.359.112.880 85,66 %

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKab. Pidie Jaya (diolah)

Tabel 7.4Perkembangan Total Dana Perimbangan Kabupaten Pidie Jaya Tahun

2007  – 2009Tahun Perimbangan (Rp) Pertumbuhan (%)

2007 0 0 %

2008 165.237.299.434 100 %

2009 286.499.839.343 73,39 %

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKab. Pidie Jaya (diolah )

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 107/201

 Profil Pidie Jaya 2009 97

Tabel 7.5Pendapatan dari Dana Perimbangan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun

2008

No. Uraian Jumlah(Rp)

1 Dana Bagi Hasil Pajak 26,537,260,000.00

Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan 10,721,160,000.00

Bagi Hasil dari Sumber Daya Hutan 1,998,370,000.00Bagi Hasil dari Pungutan HasilPerikanan 350,110,000.00Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak

Bumi 2,567,121,000.00Bagi Hasil dari Pertambangan GasBumi 10,900,499,000.00

2 Dana Alokasi Umum 124,563,260,000.00

3 Dana Alokasi Khusus 12,989,000,000.00

Jumlah 164,089,520,000.00Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKab. Pidie jaya, Tahun 2008

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 108/201

 Profil Pidie Jaya 2009 98

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 109/201

 Profil Pidie Jaya 2009 99

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 110/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 98

PROFIL

KECAMATAN BANDAR BARU 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 111/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 99

PROFIL

KECAMATAN BANDAR BARU 

1. 

KEADAAN WILAYAH

Kecamatan Bandar Baru yang beribu kota kecamatan di Lueng

Putu, merupakan kecamatan terluas kedua di Kabupaten Pidie Jaya

setelah Kecamatan Meurah Dua. Luas wilayah Kecamatan Bandar Baru

mencapai 281.24 km2, yaitu menempati 24,19% dari Kabupaten Pidie

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 112/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 100

Jaya. Kecamatan ini terletak di daratan Pulau Sumatera yang

berbatasan dengan Gampong Abah Lueng di sebelah selatan, di sebelah

barat dengan Kabupaten Pidie Jaya, di sebelah timur dengan Pante Jaya

Gampong Tu Ulee Gle, dan di sebelah utara berbatasan dengan SelatMalaka.

Kecamatan Bandar Baru secara geografis, terbentuk oleh 40%

dataran rendah dan 60% dataran tinggi. Keadaan ketinggian di

kecamatan ini untuk ketinggian 0-3 meter dpl adalah seluas 10,04 Ha,

ketinggian 3-25 meter dpl adalah seluas 5,27 Ha, ketinggian 25-100

meter dpl adalah seluas 0 Ha, ketinggian 100-500 meter dpl adalah

seluas 0,55 Ha, ketinggian 500-1000 meter dpl adalah seluas 5,99 Ha,

ketinggian 1000-1500 meter dpl adalah seluas 0,34 dan untuk

ketinggian 1500-2000 meter dpl adalah seluas 5,27 Ha.

2. PEMERINTAHAN

Pemerintahan merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan

untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di

wilayah tertentu. Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah

Daerah untuk memberdayakan masyarakat melalui upaya pelayanan

masyarakat secara lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan

penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan yangbertumpu kepada nilai-nilai dan paradigma baru.

Pemerintahan di Kecamatan Bandar Baru mempunyai

kemukiman sebanyak 8 kemukiman dan tersusun dari 43 desa dengan

 jumlah desa di kawasan pesisir adalah sebanyak 14 desa, jumlah desa

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 113/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 101

di pegunungan/hutan adalah sebanyak 17 desa dan jumlah desa di

perkotaan adalah sebanyak 3 desa. Status hukum seluruh desa sudah

definitif. Nama-nama desa yang menyusun Kecamatan Bandar Baru

adalah seperti yang tertera pada tabel berikut: Meunasah Cot Njong,Meunasah Gampong, Meunasah Baro, Meunasah Pulo Rheng,

Meunasah.Dayah Nyong, Meunasah Daboih, Meunasah Beurandeh,

Meunasah Kaye Raya, Meunasah Blang Glong, Meunasah Tutong,

Meunasah Siren, Meunasah Keude, Meunasah Pueb Lueng Nibong,

Meunasah Baroh Musa, Meunasah Teungoh, Meunasah Balee, Meunasah

Udeung, Meunasah Ara, Meunasah Baroh Lancok, Meunasah Manyang,

Meunasah Mesjid, Meunasah Pulo Pueb, Meunasah Sawang, Meunasah

Tuha Lada, Meunasah Cut Langgieng, Meunasah Sagoe, Meunasah

Dayah langgieng, Meunasah Baroh Cot, Meunasah Blang Iboh,

Meunasah Blang Sukon, Meunasah Kayee Jatou, Meunasah Blang Baro,

Meunasah Lancang, Meunasah Paru Keude, Meunasah Paru Cot,

Meunasah Blang Krueng, Meunasah Jijeum, Meunasah Sarah Panyang,

Meunasah Abah Lueng, Meunasah Aki Neungoh, Meunasah Ujong Lebat,

Meunasah Alue, Meunasah Tanoh Mirah,

3. KEADAAN PENDUDUK

Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat

berpengaruh dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk

memegang peranan yang sangat vital baik sebagai objek maupun

subjek dari pembangunan itu sendiri.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 114/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 102

Pada tahun 2004, jumlah penduduk kecamatan Bandar Baru

adalah 30.801 jiwa, tahun 2005 adalah 30.043 jiwa, tahun 2006 adalah

29.313 jiwa, tahun 2007 meningkat tajam menjadi 42.176 jiwa dan

tahun 2008 adalah 33.192 jiwa. Rata-rata pertumbuhan pendudukadalah 4.42%.

Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun

2008, jumlah penduduk di Kecamatan Bandar Baru adalah 33.192 jiwa

yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 16.358 jiwa dan penduduk

perempuan sebanyak 16.834 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga

adalah sebanyak 8.679 KK. Desa dengan jumlah penduduk terbesar

adalah Paru Keudee dan jumlah penduduk terkecil adalah di desa Tanoh

Mirah. Jumlah keluarga miskin yang terklasifikasi sebagai keluarga

prasejahtera pada kecamatan ini adalah sebanyak 3.725 KK, yaitu

57,37% terhadap total jumlah KK.

Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk di

Kecamatan Bandar Baru adalah dari sektor pertanian. Jumlah penduduk

yang berprofesi sebagai petani, yaitu sebanyak 9.772 orang, sebagai

peternak sebanyak 831 orang, sebagai pedagang adalah sebanyak 637

orang, sebagai nelayan adalah sebanyak 489 orang dan sebagai PNS

adalah sebanyak 486 orang.

Jumlah aparat kecamatan di Bandar Baru menurut tingkat

pendidikan, yaitu: lulusan SMP 3 orang, lulusan SMA 13 orang dan

lulusan Sarjana 6 orang.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 115/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 103

5. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Bandar Baru, bahan bakar yang digunakan oleh

sebagian besar keluarga untuk memasak adalah kayu bakar, yaitu 50%,

diikuti dengan minyak tanah, yaitu 30% dan gas 10%. Tempat buangair besar yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Bandar Baru,

yaitu 30% WC pribadi, 60% WC Umum dan 10% menggunakan sungai.

Jumlah sungai yang melintasi kecamatan ini adalah sebanyak 5 sungai,

dan air sungai tersebut digunakan untuk mandi/cuci, serta sebagai

sarana pengairan.

Menurut data tahun 2009, terdapat 7.744 KK yang telah

menggunakan listrik PLN dan masih ada sebanyak 1.049 KK yang belum

menggunakan listrik non PLN.

Kecamatan Bandar Baru termasuk kecamatan rawan banjir,

terutama di daerah Lueng Putu, Lancok dan Gampong Udeueng Blang

Glong.

6. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencetak

sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan,

baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Penyediaan sarana

dan prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintahuntuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di

Kecamatan Bandar Baru.

Pada tahun 2008 berdasarkan data BAPPEDA Pidie Jaya di

Kecamatan Bandar Baru, terdapat 2 Taman Kanak-kanak/Raudhatul

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 116/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 104

 Anfal Swasta, 30 Sekolah Dasar Negeri/Madrasah Ibtidaiyah, 8 Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang terdiri dari 5 Negeri dan

3 Swasta.

7. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua

lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara

mudah, merata dan murah. Pengadaan sarana dan prasarana yang

tepat sasaran merupakan usaha Pemerintah dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas kesehatan di Kecamatan Banda Baru.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya

tahun 2008, sarana kesehatan di Kecamatan Banda Baru adalah sebagai

berikut: Puskesmas induk 1 unit dan Puskesmas pembantu 5 unit,

posyandu 43 unit, jumlah apotek 1 unit, jumlah toko obat 5 unit dan

 Ambulan 1 unit. Adapun kondisi tenaga medis adalah: dokter umum 2

orang, bidan 15 orang, ahli kesehatan lingkungan 15 orang, perawat

gigi 2 orang dan perawat 18 orang.

Keluarga Berencana merupakan suatu gerakan untuk

membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi dan

mengatur jarak kelahiran. Pembatasan dan pengaturan kelahiran dapat

dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi ataupenanggulangan kelahiran, seperti kondom, spiral, IUD, dsb.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun

2008, di kecamatan Bandar Baru, jumlah pasangan usia subur (PUS)

tercatat sebanyak 6.064 pasangan, jumlah peserta KB baru adalah 221,

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 117/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 105

yaitu sebanyak 3.64% dan jumlah peserta KB yang aktif adalah 3.796,

yaitu sebanyak 62.60%.

8. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan, selalu diupayakan untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian memegang peranan penting dalam meningkatkan taraf

hidup petani sebagai kelompok besar masyarakat di Kecamatan Bandar

Baru, disamping itu juga untuk mendukung pertumbuhan industri.

Penggunaan lahan untuk pertanian dan perkebunan di

kecamatan Bandar Baru adalah: luas lahan sawah 1.365 Ha, luas lahan

perkebunan kakao 1.663,5 Ha, luas lahan perkebunan pinang 121 Ha

dan luas lahan perkebunan kelapa 687,5 Ha serta luas areal tambak

1.062,11.Ternak unggulan di kecamatan ini adalah sapi, kambing,

domba dan ayam broiler.

Pada tahun 2008 di kecamatan Bandar Baru, hasil produksi padi

mencapai 8817 ton, produksi kakao yang menjadi komoditi unggulan

mencapai 896 ton, sedangkan untuk tanaman palawija, yaitu: kacang

kedelai 415 ton, ubi kayu 180 ton, kacang tanah 43 ton, jagung 22 ton

dan kacang hijau 10 ton. Sedangkan untuk hasil produksi berbagai jenis

ikan seluruh mencapai 960 ton, dimana peraihan ikan terbanyak di

kecamatan Bandar Baru ini adalah ikan tongkol, yaitu 300 ton.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 118/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 106

9. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

Suku/etnis di kecamatan mayoritas suku/etnis di kecamatan ini

adalah suku Aceh dan agama yang dipeluk oleh seluruh lapisan

masyarakat Kecamatan Bandar Baru adalah Islam, dengan jumlahsarana ibadah 16 Mesjid, 55 Mushalla/Meunasah dan 71 Balai Pengajian

(Sumber: Dinas Syariat Islam Kab. Pidie Jaya) .

Pada kecamatan ini terdapat 17 Dayah atau Pesantren dengan

 jumlah santri seluruhnya adalah 1446 santri. Di kecamatan ini terdapat

pula beberapa objek wisata, yaitu Bendungan Irigasi Cubo dan Pantai

Lancang Paru Luengputu. Di kecamatan ini tersedia pula sarana olah

raga, yaitu lapangan sepak bola sebanyak 9 lapangan dan satu

diantaranya sudah permanen, tersedia pula lapangan bola volley

sebanyak 2 lapangan.

10. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, udara dan laut. Sarana dan Prasarana transportasi antar desa di

Kecamatan Bandar Baru terdiri dari sarana dan prasarana darat.

Sampai dengan tahun 2009 dilaporkan terdapat 1 terminal

angkutan umum sebagai sarana transportasi darat dan 1 kantor pos

pembantu sebagai salah satu sarana komunikasi.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 119/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 107

11. EKONOMI

Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama

di Kecamatan Bandar Baru. Salah satu tempat perdagangan yang paling

ramai adalah pasar. Terdapat 3 pasar di Kecamatan Bandar Baru, yaituPasar Luengputu di Keude Luengputu, Pasar Peunayong di Lueng Siren

dan Pasar Baru di Bandar Baru.

Pada tahun 2009 di Kecamatan Bandar Baru tedapat 43 buah

ruko dan 2 lembaga keuangan. Terdapat pula berbagai industri, yaitu 10

industri anyaman pandan, 111 industri garam, 2 industri tahu/tempe, 1

industri air tebu, 1 industri kasur/tilam, 5 bengkel roda dua, 2 bengkel

mobil, 1 industri kripik ubi, 8 industri perabot/ketam, 3 industri

penggergajian kayu, 15 industri kue tradisional, 1 industri pandai besi, 3

industri fotocopi, 4 bengkel sepeda, 3 bengkel las, 1 industri arang

tempurung, 2 industri mie basah, 1 industri jahit bordir, 2 industri jahit

pakaian, 15 industri perabot aluminium, 1 industri doorsmir, 1 industri

kaleng, 2 industri batu akik dan 2 industri roti kering. Tercatat pula

kelompok PNPM sebanyak 181 kelompok.

12. POLITIK DAN KEAMANAN

Berdasarkan hasil PEMILU tahun 2009, perolehan suara

terbanyak di Kecamatan Bandar Baru adalah diraih oleh Partai Aceh

(PA) dengan perolehan suara mencapai 80,4% disusul Partai Amanat

Nasional 5,6% dan Partai Demokrat 2,8%.

Di Kecamatan Bandar Baru terdapat 216 orang anggota

HANSIP dan 43 unit SISKAMLING. Pada tahun 2008 tindak kriminal

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 120/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 108

yang banyak terjadi menurut data dari Polsek Bandar Baru adalah

pencurian kendaraan bermotor/curanmor yang mencapai 6 kasus dan

penganiyaan 5 kasus. Sedangkan penyalahgunaan Narkoba terdapat 2

kasus yaitu dari jenis ganja.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 121/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 109

PROFIL

KECAMATAN PANTERAJA  

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 122/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 110

PROFIL

KECAMATAN PANTERAJA

1. 

WILAYAH

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 123/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 111

Wilayah Kecamatan Panteraja memiliki luas wilayah 40.04 Km2

atau 3.44% dari total luas Kabupaten Pidie Jaya. Secara administratif,

Kecamatan Panteraja berbatasan dengan :

a. Sebelah Barat : Kecamatan Bandar Baru

b. Sebelah Timur : Kecamatan Trienggadeng

c. Sebelah Utara : Selat Malaka

d. Sebelah Selatan : Kecamatan Bandar Baru

Mengingat Kecamatan Panteraja berbatasan dengan Selat

Malaka maka selain luas daratan juga terdapat luas laut. Luas daratan

Kecamatan Panteraja adalah 13.80 km2  dan luas laut mencapai 26.24

km2.

Berdasarkan data Tahun 2008 luas kemiringan lahan di

Kecamatan Panteraja meliputi datar (0-3%) seluas 44,01%, landai (4-

8%) seluas 46,41%, agak landai (9-15%) seluas 9,58%.

2. 

PEMERINTAHAN

Pusat kecamatan Panteraja terletak di Gampong Keude Panteraja.

Kantor Kecamatan Panteraja terletak di Km. 140 jalan Banda Aceh-

Medan. Kecamatan Panteraja pada tahun 2008 terdiri atas 2 kemukiman

dan 10 gampong yaitu: Keude, Tu Panteraja, Hagu, Muka Blang, Lhok

Pu`uk, Mesjid P. Raja Timur, Teungoh, Tunong, Peurade, Reudeup/

Panteraja

Dari 19 gampong tersebut terdapat 5 gampong yang terletak di

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 124/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 112

wilayah pesisir pantai, 3 gampong terletak di wilayah pegunungan dan 2

gampong terletak di wilayah perkotaan.

3. 

KEADAAN PENDUDUK

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah

dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan

penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung

mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan

pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada

umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas

tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial

ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah

pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi

yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih

sulit.

Jumlah penduduk di Kecamatan Panteraja tahun 2008 terdapat

8,279 jiwa yang terdiri dari 4,142 laki-laki dan 4,137 perempuan dengan

pertumbuhan pertahun mencapai 4.42%. Sementara jumlah Keluarga di

kecamatan ini mencapai 2,133 kepala keluarga.

Prosentase jumlah jiwa di Kecamatan Panteraja terhadap

keluarga adalah 3,9 jiwa perkeluarga ini menunjukkan rata-rata tiap

keluarga dihuni 3 jiwa, sehingga bila dibandingkan jumlah jiwa di

kecamatan ini dengan luas wilayah menunjukkan tingkat kepadatan

penduduk Kecamatan Panteraja adalah 207 jiwa perkilometer.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 125/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 113

4.  KETENAGAKERJAAN

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat

mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya

penduduk usia kerja akan berpengaruh pada pertambahan jumlahangkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja.

Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar kerja yang

besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan

banyaknya pengangguran.

Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk Kecamatan

Panteraja adalah petani yaitu 4.742 orang atau 57.27% disusul nelayan

470 orang atau 5.6%, PNS 151 orang atau 1.8% dan lainnya sekitar

33% tersebar di berbagai bidang.

5. 

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Panteraja bangunan rumah penduduknya bervariasi

mulai dari permanen, semipermanen sampai pada temporer. Namun

sebagian besar dari jumlah bangunan perumahan yang ada di

kecamatan ini berupa bangunan rumah temporer. Setiap tahun

bangunan rumah di Kecamatan Panteraja mengalami peningkatan, baik

bangunan rumah permanen, semi permanen maupun temporer.

Pada saat terjadi bencana tsunami Kecamatan Panteraja adalah salah

satu kecamatan di Pidie Jaya yang banyak mengalami kerusakan

infrastruktur dan banyak korban jiwa yang meninggal sehingga di

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 126/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 114

kecamatan ini banyak dibangun rumah-rumah bantuan permanen dari

bantuan negara-negara donor.

Sistem pengolahan sampah di Kecamatan Panteraja pada umumnya

dikelola oleh masing-masing rumah tangga. Pengolahan sampah yang

ada masih menggunakan sistem tradisional, yaitu dengan cara dibakar

dan di timbun di pekarangan rumah. Sampah-sampah yang dibakar

terdiri dari plastik, kertas dan bahan yang sulit untuk busuk lainnya.

Untuk sampah organik biasanya masyarakat menimbunnya di

pekarangan rumah mereka masing-masing.

Listrik merupakan sarana yang sangat vital dalam menunjang akses

kehidupan manusia dimana seluruh aspek kehidupan manusia sangat

tergantung terhadap keberadaannya. Pasokan listrik di Kecamatan

Panteraja masih mengandalkan dari sumber PLN. Dari 10 gampong

yang ada sudah seluruhnya mendapatkan pasokan listrik dari PLN

dengan jumlah pelanggan mencapai 1.879 unit. 

 Air sangat penting bagi kehidupan manusia dalam menunjang

kehidupan mereka sehari-hari. Air digunakan oleh manusia untuk

minum, mandi, mencuci, dan lain-lain yang sangat erat hubungannya

dengan kegiatan manusia. Masyarakat di Kecamatan Panteraja

mendapatkan air bersih dari sumur gali dan sungai dari data Dinas

Kesehatan tahun 2008 terdapat 988 sumur gali di Panteraja.

Dalam merencanakan suatu perumahan ataupun permukiman

penduduk, perlu direncanakan sistem jaringan air bersih dan air limbah

agar daerah tersebut dapat terpelihara kebersihan lingkungannya.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 127/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 115

Masyarakat di Kecamatan Panteraja sebagian besar sudah mempunyai

sistem jaringan air limbah yang baik, walaupun ada sebagian dari

mereka menggunakan MCK umum.

Saluran drainase yang ada di Kecamatan Panteraja hingga saat inimasih berupa saluran drainase alam (sungai dan saluran air). Oleh

karenanya air hujan yang turun sebagian besar mengalir melalui sungai

dan meresap ke dalam tanah.

6.  PENDIDIKAN

Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang

dari SD hingga perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan

pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal umumnya

diselenggarakan di sekolah-sekolah. Melalui proses pendidikan

diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih

mampu bersaing dalam berbagai aspek kegiatan. Jumlah penduduk

yang menamatkan pendidikan menunjukkan ketersediaan kualitas

Sumber Daya Manusia pada suatu wilayah. Semakin banyak jumlah

penduduk yang menamatkan sekolah tinggi, maka semakin baik pula

ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Panteraja terdapat 6 buah Sekolah

Dasar dan 1 MI, 1 buah SMP dan 1 buah MTs, 1 SMA dan 1 buah MA.

Pendidikan non formal di kecamatan ini yang berbentuk

dayah/pesantren berjumlah 7 dayah dengan jumlah santri mencapai 223

orang.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 128/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 116

6. KESEHATAN

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,

kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan

yang tidak mendukung.

Kecamatan Panteraja mempunyai sarana kesehatan yang terdiri

dari 1 buah Puskesmas, 1 buah Puskesmas pembantu, dan 10 buah

Posyandu yang melayani masyarakat yang berada di kecamatan

tersebut. Tenaga medis yang tersedia adalah 1 orang dokter umum, 18

perawat/bidan, 1 orang ahli gizi, 1 orang ahli farmasi dan 2 orang

tehnisi medis.

7. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagaikelompok besar masyarakat, di samping itu juga untuk mendukung

pertumbuhan industri.

Penggunaan lahan yang paling banyak di daerah ini yaitu pertanian

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 129/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 117

padi yang mencapai luas lahan 204 ha dimana dari total luas lahan

sawah tersebut 50 ha menggunakan sistem pengairan teknis, 50 ha

menggunakan pengairan semi tehnis, 50 ha menggunakan pengairan

non PU dan 54 ha berupa pengairan tadah hujan. Jumlah produksi berasmencapai 1.175 ton pertahun dan rata-rata produksi perhektarnya

mencapai 5.76 ton

Sementara hasil produksi palawija di kecamatan ini pada tahun 2007

didominasi oleh tanaman kacang tanah dengan produksi 284 ton,

kacang kedelai 111 ton serta ubi kayu mencapai produksi 120.

Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting

baik dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi.

Peranan tersebut semakin penting karena perkebunan merupakan sub

sektor yang berbasis sumber daya alam yang tidak tergantung pada

komponen impor, sehingga mampu menghadapi situasi krisis ekonomi

yang berkepanjangan seperti saat ini. Selain jenis padi di daerahKecamatan Panteraja juga tumbuh tanaman yang dapat dimanfaatkan

dalam kegiatan perekonomian.

 Adapun jenis-jenis tanaman hasil produksi perkebunan yang bisa

menjadi andalan kecamatan ini adalah tanaman kakao yang mencapai

luas lahan 255 ha dengan produksi pertahunnya mencapai 91 ton dan

tingkat produktivitasnya mencapai 650 kg perhektar dengan jumlah

petani mencapai 672 orang.

Populasi unggas di Kecamatan Panteraja pada tahun 2008

didominasi oleh ayam buras dengan populasi mencapai 147.602 ekor

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 130/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 118

dan itik mencapai 18.326 ekor. Sedangkan ternak sapi dengan populasi

sebanyak 5.421 ekor, ternak kambing dengan populasi sebanyak 3.856

ekor dan ternak kerbau dengan populasi sebanyak 2.270 ekor.

Sub sektor perikanan di Kecamatan Panteraja diharapkanmenjadi komoditi unggulan bagi pertumbuhan ekonomi terutama pada

perikanan tambak, mengingat posisi geografis Kecamatan Panteraja

yang berbatasan dengan Selat malaka. Dengan luas areal tambak 92,36

Ha dengan jumlah tambak 139 tambak. Jenis ikan yang banyak

dibudidayakan di kecamatan ini diantaranya bandeng dengan produksi

45 ton pertahun.

 Adapun hasil perikanan tangkap di kecamatan ini pada tahun

2008 didominasi oleh ikan tongkol dengan produksi 144 ton pertahun,

ikan teri 360 ton dan dencis 240 ton.

8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

Mayoritas penduduk di Kecamatan adalah beragama Islam yang

didukung sarana peribadatan di kecamatan ini terdiri dari 4 buah masjid,

18 meunasah/mushala dan 23 balai pengajian. Mayoritas penduduk di

kecamatan ini adalah suku Aceh.

Potensi pariwisata di Kecamatan Panteraja adalah wisata pantai

Raja/Tripa.

Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Panteraja terdiri

dari 2 lapangan sepak bola dan 10 lapangan bola volly.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 131/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 119

9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, laut, dan udara. Sarana transportasi antar desa di Kecamatan

Panteraja hanya transportasi darat.

Seiring dengan berkembangnya jaman menuju era globalisasi

sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan dalam

berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat dan untuk

mempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan

cepat salah satunya adalah telepon. Sebagian besar penduduk

kecamatan ini sudah menggunakan sarana komunikasi telepon selular.

10. EKONOMI

Menurut data dari Dinas Perindagkop Pidie Jaya di Kecamatan

Panteraja terdapat beberapa industri kecil seperti Industri pengolahan

ikan sebanyak 20 buah, minuman 1 buah, kue tradisional 4 buah,

kerajinan dari pohon kelapa 1 buah, perabot /ketam 2 buah, pande besi

10 buah dan bengkel kendaraan sebanyak 3 buah.

Kegiatan perdagangan di Kecamatan Panteraja yang utama

terdapat di pasar Panteraja.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 132/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 120

11. POLITIK DAN KEAMANAN

Menurut data tahun 2009, partai yang memperoleh suara

terbanyak pada pemilu 2009 di Kecamatan Panteraja adalah Partai Aceh

dengan perolehan suara mencapai 64,7%, Partai Demokrat 22,5% dan

Partai Amanat Nasional 2,3%.

Kecamatan Panteraja memilki 53 orang anggota HANSIP

dengan pos kampling mencapai 10 buah. Tindak kriminal yang banyak

terjadi pada tahun 2008 adalah pencurian dan penganiyaan masing-

masing 1 kasus.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 133/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 121

PROFIL

KECAMATAN TRIENGGADENG 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 134/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 122

PROFIL

KECA MATAN TRIENGGADENG

1. 

KEADAAN WILAYAH

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 135/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 123

Kecamatan Trienggadeng beribu kota di Keude Trienggadeng.

Luas wilayah Kecamatan Trienggadeng mencapai 128 km2.

. Kecamatan

ini berbatasan dengan Kecamatan Meureudu di sebelah timur dan

selatan, di sebelah barat dengan Kecamatan Panteraja dan Kecamatan

Bandar Baru dan di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.

Secara geografis kecamatan ini memiliki kemiringan wilayah antara 0-

15%

Kecamatan Trienggadeng memiliki potensi dalam beberapa hal,

ditinjau dari letak wilayah yang berada di jalur utama jalan raya Banda

 Aceh-Medan kecamatan ini berpotensi dalam pengembangan

perdagangan dan bila ditinjau dari letak geografis dimana kecamatan ini

memiliki kawasan pantai yang sangat indah maka sangat potensial bila

pariwisata pantai bisa berkembang di wilayah ini.. Kecamatan ini

memilki

2. PEMERINTAHAN

Pemerintahan merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan

untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di

wilayah tertentu. Dalam rangka meningkatkan kapasitas PemerintahDaerah untuk memberdayakan masyarakat melalui upaya pelayanan

masyarakat secara lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan

penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan yang

bertumpu kepada nilai-nilai dan paradigma baru.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 136/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 124

Pemerintahan di Kecamatan Trienggadeng mempunyai

kemukiman sebanyak 5 kemukiman dan tersusun dari 27 gampong

dengan jumlah gampong di kawasan pesisir adalah sebanyak 6

gampong, jumlah gampong di pegunungan/hutan adalah sebanyak 8gampong dan jumlah gampong di perkotaan adalah sebanyak 3

gampong. Status hukum seluruh gampong sudah definitif. Nama-nama

gampong yang menyusun Kecamatan Trienggadeng adalah seperti yang

tertera pada tabel berikut:

1.  Sagoe

2.  Meunasah Mee

3.  Mesjid Peuduek Baroh

4.  Tuha

5.  Reusep

6.  Dee Peuduk Tunong

7.  Panton Raya

8.  Deah Teumanah

9.  Tampui

10. Keude Trienggadeng

11. Raya Trienggadeng

12. Peulandok Teungoh

13. Peulandok Tunong

14. Deah Pangwa

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 137/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 125

15. Meucat

16. Cot Makaso

17. Buloh

18. Mee pangwa

19. Kuta Pangwa

20. Cot Lheu Rheng

21. Deah Ujung Baroh

22. Paya Trienggadeng

23. Meue

24. Mesjid Trienggadeng

25. Teungklut

26. Rawa Sari

27. Matang

3. KEADAAN PENDUDUK

Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat

berpengaruh dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk

memegang peranan yang sangat vital baik sebagai objek maupun

subjek dari pembangunan itu sendiri.

Berdasarkan data Tahun 2008, jumlah penduduk di Kecamatan

Trienggadeng adalah 21.490 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 138/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 126

sebanyak 10.583 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 10.907 jiwa,

dengan jumlah kepala keluarga adalah sebanyak 5.833 KK. Gampong

dengan jumlah penduduk terbesar adalah Gampong Sagoe 2.385 jiwa

dan jumlah penduduk terkecil adalah Gampong Buloh 298 jiwa. Jumlahkeluarga miskin yang terklasifikasi sebagai keluarga prasejahtera pada

kecamatan ini adalah sebanyak 3.413 KK.

Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk di

Kecamatan Trienggadeng adalah dari sektor pertanian. Jumlah

penduduk yang berprofesi sebagai petani, yaitu sebanyak 4.940 orang,

sebagai pedagang adalah sebanyak 336 orang, sebagai nelayan adalah

sebanyak 392 orang dan sebagai PNS adalah sebanyak 425 orang dan

lainnya 482 orang.

Jumlah aparat kecamatan di Trienggadeng menurut tingkat

pendidikan, yaitu: lulusan SMP 8 orang, lulusan SMA 9 orang dan

lulusan Sarjana 5 orang serta seorang lulusan SD.

5. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Trienggadeng, bahan bakar yang digunakan oleh

sebagian besar keluarga untuk memasak adalah kayu bakar, yaitu 50%,

diikuti dengan minyak tanah, yaitu 40% dan gas 10%. Tempat buang

air besar yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Trienggadeng,yaitu 40% WC pribadi, 60% WC Umum/sungai. Jumlah sungai yang

melintasi kecamatan ini adalah sebanyak 2 sungai, dan air sungai

tersebut digunakan untuk mandi/cuci, serta sebagai sarana pengairan.

Menurut data tahun 2008 seluruh gampong di Kecamatan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 139/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 127

Trienggadeng sudah dialiri listrik dari PLN dan terdapat 4.435 KK

pelanggan yang telah menggunakan listrik PLN.

Bencana alam yang sering melanda Kecamatan Trienggadeng

adalah banjir, terutama di daerah Gampong Buloh dan Gampong CotMeukaso.

6. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencetak

sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan,

baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Penyediaan sarana

dan prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di

Kecamatan Trienggadeng.

Pada tahun 2008 berdasarkan data BAPPEDA Pidie Jaya di

Kecamatan Trienggadeng, terdapat 5 Taman Kanak-kanak/Raudhatul

 Atfal Swasta, 25 Sekolah Dasar Negeri/Madrasah Ibtidaiyah, 3 Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dan 2 Sekolah Menengah

 Atas.

7. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua

lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secaramudah, merata dan murah. Pengadaan sarana dan prasarana yang

tepat sasaran merupakan usaha Pemerintah dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas kesehatan di Kecamatan Trienggadeng.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 140/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 128

tahun 2008, sarana kesehatan di Kecamatan Banda Baru adalah sebagai

berikut: Puskesmas induk 1 unit dan Puskesmas pembantu 6 unit,

posyandu 27 unit, jumlah toko obat 5 unit.

Keluarga Berencana merupakan suatu gerakan untukmembentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi dan

mengatur jarak kelahiran. Pembatasan dan pengaturan kelahiran dapat

dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau

penanggulangan kelahiran, seperti kondom, spiral, IUD, dsb.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun

2008, di kecamatan Trienggadeng, jumlah pasangan usia subur (PUS)

tercatat sebanyak 3.042 pasangan dan jumlah peserta KB yang aktif

adalah 2.192.

8. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan, selalu diupayakan untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian m megang peranan penting dalam meningkatkan taraf

hidup petani sebagai kelompok besar masyarakat di Kecamatan

Trienggadeng, disamping itu juga untuk mendukung pertumbuhan

industri.Penggunaan lahan untuk pertanian dan perkebunan di

kecamatan Trienggadeng adalah: luas lahan sawah 1.918 Ha, luas lahan

perkebunan kakao 1.568 Ha. Luas areal tambak 242,55 ha.Ternak

unggulan di kecamatan ini adalah kambing, ayam buras dan itik.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 141/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 129

Pada tahun 2008 di kecamatan Trienggadeng, hasil produksi

padi mencapai 13.810 ton, produksi kakao yang menjadi komoditi

unggulan mencapai 630,9 ton.

Sementara untuk tanaman palawija di kecamatan inididominasi oleh kacang tanah dengan luas lahan mencapai 180 ha

dengan tingkat produksi mencapai 473 ton per tahun.

Di sektor hasil laut di kecamatan Trienggadeng ini didominasi

 jenis ikan tuna, tongkol dan cakalang sedangkan untuk hasil perikanan

tambak yang banyak dibudidayakan di kecamatan ini adalah jenis ikan

bandeng dan udang.

9. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

Suku/etnis mayoritas di kecamatan ini adalah suku Aceh dan agama

yang dipeluk oleh seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Trienggadeng

adalah Islam, dengan jumlah sarana ibadah 7 Mesjid, 45

Mushalla/Meunasah dan 22 balai pengajian. (Sumber: Dinas Syariat

Islam Kab. Pidie Jaya) . Pada kecamatan ini terdapat 4 Dayah atau

Pesantren dengan jumlah santri seluruhnya adalah 149 santri.

Di kecamatan ini terdapat objek wisata yang sedang

dikembangkan oleh pemerintah daerah yaitu objek wisata Pantai

Raja/Tripa.

Sarana olah raga yang terdapat di kecamatan ini, yaitu

lapangan sepak bola sebanyak 4 lapangan dan satu diantaranya sudah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 142/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 130

permanen, tersedia pula lapangan bola volly sebanyak 27 lapangan dan

1 lapangan badminton.

10. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, udara dan laut. Sarana dan Prasarana transportasi antar

gampong di Kecamatan Trienggadeng terdiri dari sarana dan prasarana

darat.

Sampai dengan tahun 2008 dilaporkan belum terdapat terminal

angkutan umum sebagai sarana transportasi darat dan terdapat 1

kantor pos pembantu sebagai salah satu sarana komunikasi.

11. EKONOMI

Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama

di Kecamatan Trienggadeng. Salah satu tempat perdagangan yang

paling ramai adalah pasar. Terdapat 1 pasar di Kecamatan

Trienggadeng.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Trienggadeng tedapat

beberapa industri kecil diantaranya adalah 1 industri tahu/tempe, 112

anyaman pandan, 1 mie basah, 4 perabot/ketam, 4 bengkel kendaraan

bermotor, 1 bumbu masak, 2 foto copy, 115 batu bata, 2 bengkel las, 1

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 143/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 131

pabrik roti, 2 cincin sumur, 1 bordir, 10 pembuatan emping mlinjo dan 2

kerajinan rotan.

12. POLITIK DAN KEAMANAN

Berdasarkan hasil PEMILU tahun 2009, perolehan suara

terbanyak di Kecamatan Trienggadeng adalah diraih oleh Partai Aceh

(PA) dengan perolehan suara mencapai 45,6% disusul Partai Amanat

Nasional 19,2% dan Partai Persatuan Pembangunan 3,5%.Di Kecamatan Trienggadeng terdapat 124 orang anggota

HANSIP dan 27 unit SISKAMLING. Data kriminalitas pada tahun 2008 di

Polsek trienggadeng menunjukkan Curanmor (pencurian kendaraan

bermotor) adalah kriminalitas tertinggi yang terjadi selama tahun 2008

mencapai 10 kasus dan tindak pidana penganiayaan mencapai 4 kasus.

Sedangkan penyalahgunaan narkoba terdapat 2 kasus yaitu dari jenis

sabu-sabu.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 144/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 132

PROFIL

KECAMATAN MEUREUDU 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 145/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 133

PROFIL

KECAMATAN MEUREUDU

1. 

WILAYAH

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 146/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 134

Kecamatan Meureudu merupakan kecamatan dimana Ibukota

Kabupaten Pidie Jaya berada. Kecamatan Meureudu memiliki luas

wilayah 156.74 km2  atau 13.48 persen luas wilayah Kabupaten Pidie

Jaya. Luas wilayah Meureudu terbagi atas wilayah darat seluas 139.14km dan wilayah lautan mencapai 17.6 km2 

Batas wilayah Kecamatan Meureudu adalah sebagai berikut :

Timur : Berbatasan dengan Kec. Meurah Dua

Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Pidie

Barat : Berbatasan dengan Kec. Trienggadeng

Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka

Secara geografis Kecamatan Meureudu memiliki potensi cukup

besar untuk berkembang di masa mendatang karena terkait dengan

fungsi dan peranannya sebagai Ibukota Kabupaten Pidie Jaya.

Kecamatan Meureudu juga memiliki peluang yang baik untuk

terus mengembangkan potensinya dalam aspek perdagangan yang

menggunakan sektor pertanian dan  sumber daya laut sebagai bahan

utamanya. Meureudu juga memiliki akses yang cukup baik terutama ke

wilayah Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten

Bireuen dan Kabupaten Aceh Barat.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 147/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 135

Berdasarkan analisa fisik, Kecamatan Meureudu memiliki

keragaman kemiringan lereng, sehingga memungkinkan untuk

membangun atau menyediakan berbagai penggunaan lahan, baik

perkotaan sampai dengan pelestarian kawasan lindung.

2. 

PEMERINTAHAN

Kantor Kecamatan Meureudu berada di Ibukota kecamatan

yaitu di gampong Meureudu yang berjarak kurang lebih 3 km dari jalan

Raya Banda Aceh-Medan. Kecamatan Meureudu terdiri dari 30

gampong dan 7 kemukiman. Keseluruhan gampong dan kemukiman

tersebut telah berstatus definitif. Di antara gampong-gampong tersebut

terdapat 3 gampong yang berada di kawasan pesisir pantai, 6

gampong berada di wilayah pegunungan dan 5 gampong berada di

kawasan kota kecamatan.

Nama-Nama Desa di Kecamatan Meureudu adalah Rungkom, Blang Awe, Manyang Lancok, Manyang cut, Beurawang, Meunasah Balek,

Mesjid Tuha, Kota Meureudu, Rhing Blang, Rhing Krueng, Rhing

Mancang, Meunasah Lhok, Meuraksa, Pulo U, Geuledah, Dayah Timu,

Bunot, Glumpang Tutong, Meunasah Hagu, Pohroh, Kudrang, Rambong,

Mulieng, Dayah Tuha, Rumpuen, Lampoh Lada, Meunasah Kulam,

Grong  –  Grong, Kuta Trieng, Teupin Peuraho 

3. 

KEADAAN PENDUDUK

Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kecamatan Meureudu

sebanyak 19.961 jiwa yang terdiri dari 9.795 laki-laki dan 10.166

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 148/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 136

perempuan. Sedangkan jumlah keluarga terdapat 5.164 kepala

keluarga. Dilihat dari jumlah penduduk pada masing-masing gampong

maka gampong dengan jumlah penduduk terbanyak adalah gampong

Mesjid Tuha dengan jumlah penduduk sebanyak 1.577 jiwa sementarapenduduk dengan jumlah terkecil terdapat di Meunasah Hagu dengan

 jumlah penduduk 121 jiwa. Kepadatan penduduk di Kecamatan

Meureudu mencapai 127 jiwa perkilometer persegi dan bila dilihat dari

prosentase per kepala keluarga maka terdapat rata-rata 4 jiwa

perkeluarga.

Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat

Kecamatan Meureudu adalah dari sektor pertanian dan nelayan yang

mencapai 70 % dari total sumber penghasilan dan sisanya tersebar

pada beberapa profesi seperti pedagang, PNS, buruh, TNI/POLRI dan

lain sebagainya. Jumlah aparat Kecamatan Meureudu berdasarkan

tingkat pendidikan menurut data tahun 2008 berjumlah 20 orang, yang

berpendidikan sarjana sebanyak 7 orang, SMA sebanyak 11 orang dan

SMP sebanyak 2 orang. Jumlah penduduk miskin di Kecamatan Bandar

masih tergolong besar. Data penerima beras miskin tahun 2008

terdapat 2.938 kepala keluarga.

4.  PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Meureudu, dari 18 gampong yang ada pasokan

listrik 100% diperoleh dari Listrik PLN dari data PT. PLN Cabang Sigli

Ranting Meureudu terdapat 1.769 pelanggan listrik di kecamatan ini.

 Adapun bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar keluarga

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 149/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 137

untuk memasak adalah minyak tanah.

Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan

Meureudu adalah di tempat sampah masing-masing keluarga dimana

mereka membakarnya setiap hari bila sudah terkumpul, sedangkantempat buang air besar sebagian besar keluarga menggunakan jamban

sendiri.

Bencana alam yang sering melanda Kecamatan Meureudu

adalah bencana banjir yang selalu terjadi pada musim penghujan.

5. PENDIDIKAN

Pendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak Sumber

Daya Manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik

melalui pendidikan formal maupun non formal.

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah

satu upaya pemerintah yang dimaksudkan demi meningkatkan kualitas

dan kuantitas pendidikan yang ada di Kecamatan Meureudu.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Meureudu ada 5 TK, 17 SD, 3

SLTPdan 2 SMA .

6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,

kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 150/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 138

yang tidak mendukung.

Sarana kesehatan di Kecamatan Meureudu adalah : puskesmas

1 unit, puskesmas pembantu 4 unit, posyandu 30 unit.

Sedangkan jumlah keluarga yang menerima Kartu Sehat/KartuPeserta Progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun

2008 adalah sebanyak 10.888 Kepala Keluarga.

7. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai

kelompok besar masyarakat, di samping itu juga untuk mendukung

pertumbuhan industri.

Luas lahan sawah di Kecamatan Meureudu pada tahun 2008

adalah 1.100 ha dengan jumlah produksi sebesar 5.785 ton/tahun

sehingga rata-rata jumlah produksi mencapai 5,26 ton per hektar. 

Komoditi kakao di kecamatan ini mencapai luas lahan 908 ha

dengan tingkat produksi mencapai 161,5 ton pertahun. Tanaman

palawija di kecamatan ini didominasi dengan tanaman kacang kedelai

dengan tingkat produksi 1.350 ton pertahun.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 151/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 139

8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

 Agama yang dianut oleh masyarakat Kecamatan Meureudu

hampir seluruhnya adalah beragama Islam. Jumlah masjid di

Kecamatan Meureudu mencapai 10 buah dan 51 meunasah. Pendidikan

non formal berbasis agama Islam yang berbentuk dayah/pesantren

terdapat 10 buah di Kecamatan Meureudu dengan jumlah santri

mencapai 179 santri.

Mayoritas suku/etnis yang terdapat di Kecamatan Meureudu

adalah suku Aceh.

Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Meureudu

diantaranya lapangan Sepak Bola 1 unit, lapangan bola voli terdapat 14

unit dan lapangan badminton terdapat 4 unit.

9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, laut, dan udara. Sarana dan Prasarana trasnportasi antar desa di

Kecamatan Meureudu menggunakan transportasi darat.

Seiring dengan berkembangnya zaman menuju era globalisasi

sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan

berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untuk

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 152/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 140

mempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan

cepat salah satunya adalah telepon baik telepon selular maupun telepon

kabel. Di kecamatan ini terdapat kurang lebih 20 unit kios penjaja

telepon selular sementara jumlah kantor pos adalah 1 unit.

10. EKONOMI

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian terdapat

beberapa industri kecil seperti Industri kue adee 3 buah, kue tradisional

15 buah, mie basah 2 buah, tahu/tempe 2 buah, emping melinjo 25

buah, anyaman pandan 415 buah, bengkel 10 buah, bordir 2 buah,

sablon 2 buah, Penjahit 10 buah, tukang kaleng 2 buah, perabot

aluminium 1 buah dan foto copy 4 buah.

Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama

di Kecamatan Meureudu. Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan

Mereudu tedapat 1 komplek petokoan dan 1 pasar permanen. Jumlah

lembaga keuangan terdiri dari 1 unit pegadaian, 2 unit bank nasional

dan 1 unit bank perkreditan syariah swasta.

11. POLITIK DAN KEAMANAN

Menurut data KPU Kabupaten Pidie Jaya, partai yang

memperoleh suara terbanyak pada pemilu tahun 2009 terakhir di

Kecamatan Meureudu adalah Partai Aceh dengan perolehan suara

48,9% kemudian disusul Partai Amanat Nasional memperolah suara

7.9%, Partai Persatuan Pembangunan 7,4%, Partai Bintang Reformasi

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 153/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 141

6,5%.

Di Kecamatan Meureudu terdapat 125 orang anggota

HANSIP/KAMLING dan 30 siskamling. Selama tahun 2008 tindak

kriminalitas di Kecamatan Meureudu yang paling banyak terjadi adalahpencurian.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 154/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 142

PROFIL

KECAMATAN MEURAH DUA  

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 155/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 143

PROFIL

KECAMATAN MEURAH DUA

1. 

WILAYAH

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 156/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 144

Kecamatan Meurah Dua merupakan salah satu Kecamatan yang

terletak di wilayah timur Kabupaten Pidie Jaya yang kaya akan potensi

sumber daya alam dimana sebagian dari potensi tersebut belum

dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya alam dan hasil-hasilnya

sebagian besar merupakan penghasil devisa daerah, khususnya dari

Sektor Perikanan, Pertanian, Perkebunan dan hasil lainnya.

Wilayah Kecamatan Meurah Dua memiliki wilayah terluas di antara

kecamatan di Pidie Jaya yaitu 292,2 Km2 atau 25.13% dari total luas

Kabupaten Pidie Jaya. Secara administratif, Kecamatan Meurah Dua

berbatasan dengan :

a. Sebelah Barat : Kecamatan Meureudu

b. Sebelah Timur : Kecamatan Ulim

c. Sebelah Utara : Selat Malaka

d. Sebelah Selatan : Kabupaten Pidie

Kecamatan Meurah Dua berbatasan dengan Selat Malaka maka

selain luas daratan juga terdapat luas laut. Luas daratan Kecamatan

Meurah Dua adalah 276.21 km2 dan luas laut mencapai 16 km2.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 157/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 145

2.  TOPOGRAFI

Topografi menerangkan gambaran tentang bentuk permukaan bumi

yang meliputi tinggi rendah dari pandangan datar (relief), pola saluran,

parit, sungai, danau, tepi laut, vegetasi, baik hasil tanaman dan objek

buatan manusia.

a. Tingkat Kemiringan

Kemiringan di wilayah Kecamatan Meurah Dua sangat bervariasi, yang

secara umum dikategorikan kedalam 6 (enam) kelas kemiringan, yaitu :

•  Kemiringan 0-2 % : datar

•  Kemiringan 3-8 % : landai

•  Kemiringan 9-15 % : agak landai

•  Kemiringan 16-25 % : agak curam

•  Kemiringan 26-40 % : curam

•  Kemiringan >40 % : sangat curam

Wilayah Kecamatan Meurah Dua mempunyai kemiringan tanah dari 0

sampai lebih dari 40%. Secara umum dapat dikatakan bahwa

kemiringan tanah wilayah Kecamatan Meurah Dua berkolerasi positif

dengan ketinggian. Makin tinggi letak suatu hamparan maka

kemiringannya semakin terjal.

Berdasarkan data Tahun 2008 luas kemiringan lahan di Kecamatan

Meurah Dua meliputi datar (0-3%) seluas 4,82%, landai (4-8%) seluas10,39%, agak landai (9-15%) seluas 11,12%, agak curam (16-25%)

seluas 2,20%, curam (26-40%) seluas 40,74% dan sangat curam

(>40%) seluas 30,74%.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 158/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 146

3.  PEMERINTAHAN

Kantor Kecamatan Meurah Dua terletak di Km. 160 jalan Banda Aceh-

Medan dengan ibukota kecamatan yaitu Meunasah Bie.

Kecamatan Meurah Dua pada tahun 2008 terdiri atas 3 kemukiman dan

19 gampong : Lhok Sandeng, Sara Mae, Seunong, Lancok, Gampong,

Meunasah Kulam, Meunasah Teungoh, Meunasah Bie, Meunasah Raya,

Geunteng, Gampong Blang, Meunasah Blang Cut, Dayah kluet,

Meunasah Mancang, Meunasah Dayah Usen, Lueng Bimba, Beuringen,

Buangan, Meunasah Jurong, Pante Beureunee. 

Dari 19 gampong tersebut terdapat 3 gampong yang terletak di wilayah

pesisir pantai, 3 gampong terletak di wilayah pegunungan dan sisanya

terletak di wilayah perkotaan.

4.  KEADAAN PENDUDUK  

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat

digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan

penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung

mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan

pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada

umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas

tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial

ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah

pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi

yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 159/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 147

sulit.

Jumlah penduduk di Kecamatan Meurah Dua tahun 2008 terdapat

10.331 jiwa yang terdiri dari 5.123 laki-laki dan 5.208 perempuan

dengan pertumbuhan pertahun mencapai 6.84 %. Sementara jumlahKeluarga di kecamatan ini mencapai 2.665 kepala keluarga.

Penduduk Kecamatan Meurah Dua pada tahun 2004-2005 dan tahun

2006-2007 mengalami penurunan disebabkan banyaknya masyarakat

yang kerja dan meneruskan pendidikkan di luar daerah Kecamatan

Meurah Dua. Jumlah penduduk terbesar berada di ibukota kecamatan

yaitu gampong Meunasah Bie dengan jumlah penduduk mencapai 898

 jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di desa Lhok Sandeng dengan

 jumlah penduduk sebanyak 137 jiwa. Laju pertumbuhan pendudukan

Kecamatan Meurah Dua mengalami peningkatan pada periode 2007-

2008 mencapai 6.84% disebabkan banyaknya masyarakat dari luar

daerah yang bekerja di Kabupaten Pidie Jaya dan bertempat tinggal diKecamatan Meurah Dua.

5.  KETENAGAKERJAAN 

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat

mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya

penduduk usia kerja akan berpengaruh pada pertambahan jumlah

angkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja.

Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar kerja yang

besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 160/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 148

banyaknya pengangguran. Sumber penghasilan utama sebagian besar

penduduk Kecamatan Meurah Dua adalah petani dengan persentase

70% disusul nelayan 20% dan lainnya sekitar 10%.

6.  PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

a. 

Sarana Perumahan

Rumah sebagai salah satu kebutuhan primer manusia yang berfungsi

sebagai tempat berlindung dan membina keluarga dapat digolongkan

dalam tiga tipe yaitu permanen, semipermanen, dan temporer. Rumah

permanen yaitu rumah yang bangunannya terbuat dari semen dan batu

bata atau sejenisnya, rumah semipermanen adalah rumah yang

bangunannya terbuat dari semen dan sebagian lagi bangunannya

terbuat dari kayu atau bilik, sedangkan rumah temporer bangunannya

terbuat dari kayu, bambu, bilik dan sebagainya yang mudah hancur.

Di Kecamatan Meurah Dua bangunan rumah penduduknya bervariasi

mulai dari permanen, semipermanen sampai pada temporer. Namun

sebagian besar dari jumlah bangunan perumahan yang ada di

kecamatan ini berupa bangunan rumah temporer. Setiap tahun

bangunan rumah di kecamatan Meurah Dua mengalami peningkatan,

baik bangunan rumah permanen, semi permanen maupun temporer.

Bangunannya tersebar di kanan kiri jalan dan diselingi oleh sawah

ataupun kebun milik penduduk.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 161/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 149

b.  Sarana Persampahan

Sistem pengolahan sampah di kecamatan Meurah Dua pada

umumnya dikelola oleh masing-masing rumah tangga. Pengolahan

sampah yang ada masih menggunakan sistem tradisional, yaitu dengan

cara dibakar dan di timbun di pekarangan rumah. Sampah-sampah yang

dibakar terdiri dari plastik, kertas dan bahan yang sulit untuk busuk

lainnya. Untuk sampah organik biasanya masyarakat menimbunnya di

pekarangan rumah mereka masing-masing.

c. 

Jaringan Listrik

Listrik merupakan sarana yang sangat vital dalam menunjang

akses kehidupan manusia dimana seluruh aspek kehidupan masnusia

sangat tergantung terhadap keberadaannya.

Di Kecamatan Meurah Dua pasokan listrik masih mengandalkan

dari sumber PLN. Dari 19 gampong yang ada sudah seluruhnya

mendapatkan pasokan listrik dari PLN dengan jumlah pelanggan

mencapai 2.152 unit. 

d. 

Jaringan Air Bersih

 Air sangat penting bagi kehidupan manusia dalam menunjang

kehidupan mereka sehari-hari. Air digunakan oleh manusia untukminum, mandi, mencuci, dan lain-lain yang sangat erat hubungannya

dengan kegiatan manusia. Masyarakat di Kecamatan Meurah Dua

mendapatkan air bersih dari PDAM, sumur gali dan sungai. Air yang

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 162/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 150

diambil dari sungai dialirkan dengan menggunakan pipa-pipa atau

dengan menggunakan batang bambu langsung kerumah penduduk.

e. 

Jaringan Air Limbah

Dalam merencanakan suatu perumahan ataupun permukiman

penduduk, perlu direncanakan sistem jaringan air bersih dan air limbah

agar daerah tersebut dapat terpelihara kebersihan lingkungannya.

Masyarakat di Kecamatan Meurah Dua sebagian besar sudah

mempunyai sistem jaringan air limbah yang baik, walaupun ada

sebagian dari mereka menggunakan MCK umum.

f. 

Jaringan Drainase

Saluran drainase yang ada di Kecamatan Meurah Dua hingga saat

ini masih berupa saluran drainase alam ( sungai dan saluran air ). Oleh

karenanya air hujan yang turun sebagian besar mengalir melalui sungai

dan meresap ke dalam tanah.

5. PENDIDIKAN

Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari

SD hingga perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan

pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal umumnya

diselenggarakan di sekolah-sekolah. Melalui proses pendidikandiharapkan akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang lebih

mampu bersaing dalam berbagai aspek kegiatan. Jumlah penduduk

yang menamatkan pendidikan menunjukkan ketersediaan kualitas

Sumber Daya Manusia pada suatu wilayah. Semakin banyak jumlah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 163/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 151

penduduk yang menamatkan sekolah tinggi, maka semakin baik pula

ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Meurah Dua terdapat 3 buah

sekolah tingkat Taman Kanak-kanak swasta, 2 buah Sekolah DasarNegeri dan 3 buah Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, 1 buah Sekolah

Menengah Pertama Negeri dan 1 buah Stanawiyah Negeri serta 1 buah

Sekolah Menengah Atas Negeri.

6. KESEHATAN

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,

kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan

yang tidak mendukung.

Kecamatan Meurah Dua mempunyai sarana kesehatan yang terdiri

dari 1 buah Puskesmas, 2 buah Puskesmas pembantu, dan 7 buah

Posyandu yang melayani masyarakat yang berada di kecamatan

tersebut. Tenaga medis yang tersedia adalah 1 orang dokter praktek, 4

orang bidan, 2 orang perawat dan analis serta ahli gizi masing-masing 1

orang.

7. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 164/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 152

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai

kelompok besar masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung

pertumbuhan industri.

Penggunaan lahan yang paling banyak di daerah ini yaitu

pertanian padi yang mencapai luas lahan 642 ha dimana dari total luas

lahan sawah tersebut semuanya menggunakan sistem pengairan semi

teknis. Jumlah produksi beras mencapai 4376 ton pertahun dan rata-

rata produksi perhektarnya mencapai 6.73 ton.

 Adapun hasil produksi palawija di kecamatan ini didominasi olehtanaman ubi kayu yang mencapai produksi 150 ton pertahun serta

 jagung yang mencapai 30 ton pertahun.

Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting

baik dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi.

Peranan tersebut semakin penting karena perkebunan merupakan sub

sektor yang berbasis sumber daya alam yang tidak tergantung pada

komponen impor, sehingga mampu menghadapi situasi krisis ekonomi

yang berkepanjangan seperti saat ini. Selain jenis padi di daerah

Kecamatan Meurah Dua juga tumbuh tanaman yang dapat

dimanfaatkan dalam kegiatan perekonomian.

 Adapun jenis-jenis tanaman hasil produksi perkebunan yang bisa

menjadi andalan kecamatan ini adalah tanaman kakao yang

mencapai luas lahan 163.75 ha dan kelapa yang mencapai 40 ha dan

pinang yang mencapai 10 ha.

Populasi unggas di Kecamatan Meurah Dua pada tahun 2008

didominasi oleh ayam buras dan ayam boiler dengan populasi masing-

masing sebanyak 122.045 ekor dan 13.196 ekor, diikuti oleh ternak itik

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 165/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 153

dengan populasi sebanyak 13.196 ekor. Sedangkan ternak sapi potong

dengan populasi sebanyak 3.833 ekor, ternak besar ataupun kecil

seperti kerbau dengan populasi sebanyak 2.743 ekor, diikuti kambing

dengan populasi sebanyak 3.367 ekor, lalu ternak domba sebanyak 36

ekor.

Sub sektor perikanan di Kecamatan Meurah Dua diharapkan

menjadi komoditi unggulan bagi pertumbuhan ekonomi terutama pada

perikanan tambak, mengingat posisi geografis Kecamatan Meurah Dua

yang berbatasan dengan Selat malaka. Dengan luas areal tambak

penduduk 83,35 Ha dengan jumlah tambak 151 tambak. Jenis ikan

yang banyak dibudidayakan di kecamatan ini diantaranya bandeng

dengan produksi 52.20 ton pertahun, mujair dengan produksi 33 tonpertahun serta ikan mas dan nila.

Sementara hasil perikanan tangkap di kecamatan ini pada tahun

2008 didominasi oleh ikan tuna dengan produksi 720 ton pertahun,

ikan tongkol 120 ton dan cakalang 600 ton.

Luas lahan sawah di Kecamatan Bandar Dua pada tahun 2008

adalah sejumlah 1.834 ha dengan jumlah produksi sebesar 12.959ton/tahun sehingga rata-rata jumlah produksi per bulan mencapai 7,07

per hektar perton.

Sementara Kecamatan Bandar Dua memiliki potensi komoditi

Kakao yang cukup besar, dengan luas areal tanaman kakao mencapai

299 ha dan produksi mencapai 224 ton pertahun sehingga produktivitas

perhektarnya mencapai 889 ton.

8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

 Agama yang dipeluk oleh masyarakat Kecamata Meurah Dua

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 166/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 154

adalah Islam, dengan jumlah masjid 6 unit, dayah 6 unit dan meunasah

23 unit.

Menurut data tahun 2008 jumlah penyandang cacat di Kecamata

Meurah Dua adalah 10 orang Tuna Netra, 4 orang Tuna Runggu – 

Wicara. Sedangkan jumlah suku/etnis di kecamatan Meurah Dua ini

dominan suku Aceh.

Sarana dan prasarana olah raga di Kecamata Meurah Dua terdiri

dari 3 lapangan sepak bola, 15 lapangan bola volly, dan 1 lapangan bulu

tangkis.

9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, laut, dan udara. Sarana transportasi antar desa di kecamatan

Meurah Dua hanya transportasi darat berupa kendaraan pribadi dan

ojek.

Seiring dengan berkembangnya zaman menuju era globalisasi

sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat

pentingdalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan

berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untuk

mempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan

cepat salah satunya adalah telepon. Jumlah keluarga pemakai telepon

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 167/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 155

seluler tahun 2008 adalah 621 orang, sedangkan jumlah counter HP

adalah 5 unit.

10. EKONOMI

a.  Kegiatan Ekonomi Sekunder

Kegiatan ekonomi sekunder adalah kegiatan ekonomi yang sudah

diolah atau dibudidayakan baik menjadi barang setengah jadi maupun

barang jadi. Kecamatan Meurah Dua mempunyai industri rumah tangga,

seperti industri pembuatan anyaman pandan. Industri anyaman pandan

ini tidak begitu banyak, hanya terdapat 6 kelompok. Kegiatan usaha ini

dilakukan untuk menambah penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.

Hasil dari produksi industri tersebut disalurkan di sekitar desa tersebut

saja, antar kecamatan bahkan antar kabupaten dan kota.

b.  Kegiatan Ekonomi Tersier

Kegiatan ekonomi tersier adalah kegiatan ekonomi yang

menerangkan mengenai perdagangan dan pelayanan jasa yang ada di

masyarakat. Kegiatan yang termasuk kedalam ekonomi tersier yang ada

di Kecamatan Meurah Dua berupa kegiatan perdagangan.

 Perdagangan

Perdagangan merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk

peningkatan perekonomian Kecamatan Meurah Dua. Ketersediaan akan

sarana ekonomi cukup memadai, seperti pasar yang ada di Kecamatan

Meurah Dua berjumlah satu unit. Selain itu juga terdapat ruko yang

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 168/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 156

mana ketersediaan barang dagangannya telah cukup memadai bagi

kehidupan masyarakat desa tersebut dengan jumlah 42 unit.

 Pelayanan Jasa

Pelayanan jasa yang terdapat di Kecamatan Meurah Dua yaitu

lembaga keuangan mikro infomasi yang berjumlah 2 unit. Sedangkan

 jumlah kelompok PNPM sebanyak 19 kelompok.

11. POLITIK DAN KEAMANAN

Menurut data tahun 2009, partai yang memperoleh suara

terbanyak pada pemilu terkhir di Kecamatan Meurah Dua adalah Partai

 Aceh dengan perolehan suara mencapai 48%, Partai Kebangkitan

Nasional Ulama 9.1%, Partai Amanat Nasional 8.6%, Partai Bintang

Reformasi 2.9% dan Partai Demokrat 2.2%.

Di Kecamatan Meurah Dua terdapat 68 orang anggota HANSIP

dengan pos kampling mencapai 19 buah. Selama tahun 2008 tindakkriminalitas di kecamatan ini yang paling banyak terjadi adalah

pencurian kendaraan bermotor yang mencapai 3 kasus, penganiyaan 2

kasus dan illegal logging 1 kasus.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 169/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 157

PROFIL

KECAMATAN ULIM 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 170/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 158

ROFIL 

KECAMATAN ULIM 

1. 

KEADAAN WILAYAH

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 171/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 159

Kecamatan Ulim memiliki luas wilayah 60.73 km2  atau 5,22

persen total luas wilayah Kabupaten Pidie Jaya. Luas darat mencapai

luas wilayah 40.89 km2  dan luas laut 19.84 km

2. Kecamatan Ulim

berbatasan dengan Kecamatan Meurah Dua di sebelah selatan, di

sebelah barat juga berbatasan dengan Kecamatan Meurah Dua, di

sebelah timur dengan Kecamatan Bandar Dua serta di sebelah utara

berbatasan dengan Selat Malaka. Kondisi topografi Kecamatan Ulim

terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi dan Lautan. Dengan kondisi

seperti ini Kecamatan Ulim memiliki potensi dalam bidang pertanian,

perkebunan dan perikanan baik perikanan laut maupun perikanan

budidaya/tambak.

2. PEMERINTAHAN

Kecamatan Ulim terdiri dari 30 gampong dan 5 kemukiman dan

seluruh gampong tersebut berstatus hukum adalah definitif. Kecamatan

Ulim beribukota di gampong Keude Ulim yang berjarak sekitar 200

meter dari jalan raya Banda-Aceh Medan. Dari keseluruhan desa di

Kecamatan Ulim tersebut terdapat 8 gampong yang terletak di kawasan

pesisir, 12 gampong terletak di wilayah perkotaan dan sisanya 10

gampong berlokasi di kawasan pegunungan atau kawasan hutan.

Nama-nama gampong tersebut adalah :

1.  Dayah Baroh

2.  Reuleut

3.  Sambongan Baro

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 172/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 160

4.  Tijien Husen

5.  Meunasah Krueng

6.  Geulanggang

7.  Mesjid ulim Baroh8.  Pulo Lhok

9.  Dayah Leubue

10.  Tijien Daboh

11.  Keude Ulim

12.  Meunasah Bueng

13.  Balee ulim

14.  Grong-grong Capa

15.  Meunasah Kumbang

16.  Tanjong Ulim

17.  Mesjid Ulim Tunong

18.  Pulo Ulim

19.  Siblah Coh

20.  Bidok

21.  Pantang Cot Baloi

22.  Meunasah Pupu

23.  Nanggroe Barat

24.  Nanggroe Timur

25.  Mns. Mesjid

26.  Blang Rheu

27.  Cot Seutui

28.  Lhok Gajah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 173/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 161

29.   Alue Keumiki

30.  Blang Cari

3. KEADAAN PENDUDUK  

Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat penting

dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk memegang peranan

yang sangat vital baik sebagai objek maupun subjek dari pembangunan

itu sendiri.

Pada tahun 2008 umlah penduduk Kecamatan Ulim sebanyak

14.885 jiwa yang terdiri dari 7.385 laki-laki dan 7.500 perempuan.

Banyaknya keluarga berjumlah 3.715 Kepala Keluarga. Sedangkan

persentase keluarga pertanian adalah 70 %. Desa di Kecamatan Ulim

yang paling banyak penduduknya adalah desa Grong Grong Capa

berjumlah 981 jiwa, sedangkan gampong dengan jumlah penduduk

terkecil adalah Gampong Alue Keumiki dan Lhok Gajah masing-masing

berjumlah 98 jiwa.

Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat

Kecamatan Ulim adalah dari sektor pertanian kemudian nelayan yang

mencapai 10 % serta sisanya tersebar di beberapa sektor seperti

pedagang, PNS, TNI Polri, buruh dan lain sebagainya.

Jumlah aparat kecamatan di Kecamatan Ulim berdasarkan

tingkat pendidikan menurut data tahun 2008 berjumlah 24 orang yang

terdiri dari 2 tamat SD, 2 orang tamat SMP, 16 orang tamat SMA, dan 4

orang lulus sarjana.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 174/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 162

4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Ulim, pasokan listrik diperoleh dari Listrik PLN

pada tahun 2008 terdata sebanyak 2.544 pelanggan uarga yang

menggunakan sarana tersebut. Sedangkan bahan bakar yang digunakan

oleh sebagian besar keluarga untuk memasak adalah minyak tanah,

namun masih ada sebagian kecil keluarga yang menggunakan kayu

bakar untuk memasak.

Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan

Ulim adalah di masukkan di dalam lubang di sekitar rumah merekasendiri atau dengan dibakar, sedangkan tempat buang air besar

sebagian besar keluarga menggunakan jamban sendiri. Menurut data

tahun 2008, jumlah sungai yang melintasi kecamatan ini adalah

sebanyak 1 (satu) sungai, yang mana air sungai tersebut yang utama

digunakan untuk irigasi dan sebagian kecil penduduk menggunakannya

untuk mandi/cuci. Sumber air minum/memasak sebagian penduduk

Kecamatan Ulim adalam dari Perusahaan Air Minum dan sebagian

lainnya menggunakan pompa air tanah.

Kecamatan Ulim adalah salah satu kecamatan yang rawan

bencana banjir. Kecamatan ini juga merupakan daerah terdampak

bencana tsunami pada tahun 2004 yang banyak memakan korban jiwa

dan harta. Jumlah rumah yang dibangun untuk korban tsunami di

kecamatan ini sampai akhir tahun 2008 mencapai 493 unit sementara

rumah dhuafa yang dibangun mencapai 65 unit.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 175/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 163

5. PENDIDIKAN

Pendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak sumber

daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik

melalui pendidikan formal maupun non formal.

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah

satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

pendidikan yang ada di Kecamatan Ulim.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Ulim sampai saat terdapat 2 unit

sekolah TK Negeri dan 2 unit sekolah TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 2

unit SMP Negeri dan 1 unit SMA Negeri. Untuk sarana pendidikan

nonformal di kecamatan ini didominasi pendidikan dayah yang

berjumlah 8 unit

6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,

kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan

yang tidak mendukung.

Sarana kesehatan di Kecamatan Ulim adalah : Puskesmas 1

unit, puskesdes 8 unit, dan posyandu 30 unit sedangkan jumlah

keluarga yang menerima Kartu Sehat/Kartu Peserta Progam Jaminan

Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun 2008 adalah sebanyak

7.502 Kepala Keluarga .

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 176/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 164

7. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan,

perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakanuntuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan

di bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai

kelompok besar masyarakat, di samping itu juga untuk mendukung

pertumbuhan industri.

Kecamatan Ulim termasuk kecamatan di Pidie Jaya yang

menjadi lumbung padi di Kabupaten Pidie Jaya karena memiliki luas

lahan sawah mencapai 1.002 ha dengan produksi pertahun mencapai

8.377 ton dan yang lebih membanggakan lagi produksi padi

perhektarnya mencapai 8,36 ton yang merupakan hasil tertinggi di Pidie

Jaya.

Sedangkan hasil perkebunan di Kecamatan Ulim didominasi

perkebunan kelapa yang mencapai luas lahan 480 ha dan kelapa sawit

mencapai luas lahan 111 ha.

Melihat kondisi wilayah Kecamatan Ulim yang memiliki padang

rumput yang cukup luas, sektor peternakan sangat baik untuk

dikembangkan di daerah ini. Dari data dinas pertanian diperoleh data

bahwa terdapat populasi ternak yang cukup besar di kecamatan ini

seperti kerbau, sapi, kambing, ayam dan itik.

Kecamatan Ulim termasuk kecamatan yang lengkap potensi

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 177/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 165

perikanannya karena di kecamatan ini terdapat budidaya ikan yang

mencapai luas 318,80 ha dengan jumlah tambak sebanyak 504 petak

dengan pemilik tambak mencapai 313 petambak sementara di sektor

perikanan tangkap di Kecamatan Ulim ini data tahun 2008 menunjukkanhasil tangkapan nelayan mencapai 559 ton ikan pertahun yang

didominasi jenis ikan dencis, teri, tongkol, dan udang.

8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

Hampir seluruh penduduk di Kecamatan Ulim memeluk agama

Islam. Hal ini didukung dengan keberadaan masjid di kecamatan ini

yang mencapai 8 buah, meunasah/mushalla 33 buah serta balai

pengajian yang mencapai 25 buah. Pendidikan keislaman juga sangat

mendukung nuansa islami dari kecamatan ini yang ditunjukkan dengan

keberadaan dayah/pesantren di kecamatan ini yang mencapai 10 buah

dengan santri mencapai 450 santri.

Menurut data tahun 2008 jumlah penyandang cacat di

Kecamatan Ulim adalah 6 orang Tuna Netra dan 45 orang tuna rungu.

Mayoritas suku/etnis di kecamatan ini adalah suku Aceh.

Sarana dan prasarana olah raga di KecamatanUlim terdiri dari 3

lapangan sepak bola, dan 12 lapangan bola volly dan 1 lapangan bulu

tangkis.

9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 178/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 166

internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, laut, dan udara.

Sampai dengan tahun 2008, sepanjang jalan kecamatan telahdiaspal. Jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten

berkisar 5 km.

Seiring dengan berkembangnya jaman menuju era globalisasi

sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan

berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untuk

mempermudah berkomunikasi, sebagian besar masyarakat sekarang

menggunakan telepon baik telepon kabel atau telepon selular. Pada

tahun 2008, di Kecamatan Ulim terdapat 6 warung counter telepon

selular.

10. EKONOMI

Pada tahun 2008 di Kecamatan Ulim memiliki beberapa industri

kecil diantaranya industri kecil anyaman pandan yang berjumlah 50 unit,

emping melinjo 30 unit, bengkel kendaraan 2 unit, bordir 1 unit,

kerajinan bambu 4 unit, perabot/ketam 3 unit, batu bata 15 unit,

penjahit 5 unit, foto copy 2 unit, industri garam 65 unit, pande besi 1

unit, tempel ban 3 unit dan pengrajin sepatu kulit 1 unit.

Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan Ulim terdapat 2 buah

pasar dengan jumlah pedagang mencapai 500 pedagang sementara itu

terdapat tiga buah lembaga keuangan yang berupa koperasi di

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 179/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 167

kecamatan ini. Jumlah Ruko terdapat 70 unit dan kelompok PNPM

mencapai 60 kelompok.

11. POLITIK DAN KEAMANAN

Menurut data dari KPU Pidie Jaya, partai yang memperoleh

suara terbanyak pada pemilu 2009 di Kecamatan Ulim adalah Partai

 Aceh memperoleh 56.1%, Partai Amanat Nasional 7.4% dan Partai

Bintang Reformasi memperoleh suara 2.8%.

Kecamatan Ulim mempunyai 1 unit pos polisi dan 117 orang

anggota HANSIP. Jumlah siskamling di kecamatan ini terdapat 30 buah.

Tindak kriminalitas yang banyak terjadi pada tahun 2008 di kecamatan

ini adalah pencurian sebanyak 3 kasus, penganiyaan 2 kasus dan

penggelapan serta sodomi masing-masing 1 kasus. Sedangkan

penyalahgunaan Narkoba sebanyak 2 kasus yaitu dari jenis ganja.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 180/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 168

PROFIL

KECAMATAN BANDAR DUA  

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 181/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 169

PROFIL

KECAMATAN BANDAR DUA

1. 

Wilayah

Kecamatan Bandar Dua mempunyai luas wilayah 174, 26 km2 .

Kecamatan Bandar Dua merupakan satu-satunya kecamatan di

Kabupaten Pidie Jaya yang wilayahnya tidak memiliki pantai..  Sebelah

timur wilayah Kecamatan Bandar Dua berbatasan langsung dengan

Kecamatan Samalanga Kabupaten Biereun. Sebelah selatan berbatasan

Kecamatan Mane Kabupaten Pidie. Sebelah barat berbatasan dengan

Kecamatan Ulim dan di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan

Jangka Buya.

Secara geografis Kecamatan Bandar Dua memiliki potensi cukup

besar dalam bidang pertanian dan perkebunan karena kecamatan inimemiliki luas wilayah pertanian yang paling luas diantara kecamatan-

kecamatan di Pidie Jaya. Luas areal pertanian di Kecamatan Bandar dua

mencapai 1.834 ha dengan jumlah produksi mencapai 12.959 ton

pertahun. Kecamatan ini juga memiliki potensi perkebunan tanaman

kakao karena memiliki luas wilayah perkebunan yang cukup luas. Saat

ini di kecamatan Bandar Dua untuk sektor tanaman kakao dapat

mencapai produksi sebesar 224 ton pertahun dengan produktivitas 889

kg perhektar.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 182/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 170

2. 

Pemerintahan

Kantor Kecamatan Bandar Dua terletak di Km 173 Jalan Banda Aceh

 –  Medan yang beribukota Ulee Gle. Kecamatan Bandar Dua memiliki 45

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 183/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 171

gampong dan 5 kemuki-man. Keseluruhan gampong dan kemukiman

tersebut telah berstatus definitif dan diantara gampong-gampong

tersebut terdapat sekitar 10 gampong yang berlokasi di kawasan

perkotaan dan sisanya tersebar di kawasan pedesaan dan ada sekitar 8gampong yang terdapat di kawasan pegunungan dan perbukitan.

Nama-Nama Desa di Kecamatan Bandar Dua

1.  Keude Ule Glee

2.  Gampong Ule Glee

3.  Blang Dalam

4.  Gampong Baro

5.  Pulo

6.  Uteun Bayu

7.  Alue Keutapang

8.  Jeulanga Barat

9.  Kumba 

10.  Lhok Pusong 

11. Paya Pisang Klat 

12. Cot Geureufai 

13. Muko Dayah 

14. Muko Kuthang 

15. Muko Buloh 

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 184/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 172

16. Peulakan Tunong

17.  Adan

18. Meugit Kayee Panyang

19. Beurasan

20. Cot Keng

21. Krueng Kiran

22.  Asan Kumbang

23. Drien Bungong

24. Peulakan Cebrek

25. Paya Tunong

26. Peulakan Tambo

27. Paya Baroh

28. Babah Krueng

29. Pohroh

30. Seunong

31.  Alue Mee

32. Blang Kuta

33. Drien Tujoh

34.  Alue sane

35. Gaharu

36. Meugit Sagoe

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 185/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 173

37. Meurandeh Alue

38. Reudeup Melayu

39. Jeulanga Mata Ie

40. Meunasah Paku

41. Jeulanga Mesjid

42. Pulo Gapu

43. Blang Miroe

44. Muko Baroh

45.  Kuta Krueng 

3.  Keadaan Penduduk  

Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat penting

dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk memegang peranan

yang sangat vital baik sebagai objek maupun subjek dari pembangunan

itu sendiri.

Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kecamatan Bandar Dua

sebanyak 24.437 jiwa yang terdiri dari 12.069 laki-laki dan 12.368

perempuan. Sedangkan banyaknya keluarga berjumlah 6.201 Kepala

Keluarga. Desa di Kecamatan Bandar Baru yang paling banyak

penduduknya adalah gampong Ule Glee berjumlah 1.822 jiwa, dan

gampong dengan jumlah penduduk terkecil yaitu Gampong Baru

sebanyak 96 jiwa. Dilihat dari prosentase jiwa per kepala keluarga di

kecamatan Bandar Baru terdapat rata-rata 4 jiwa perkepala keluarga

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 186/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 174

dan bila ditinjau dari kepadatan penduduk di Kecamatan Bandar Baru

menunjukkan terdapat rata-rata 140 jiwa perkilometer persegi.

Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakatKecamatan Bandar Baru adalah dari sektor pertanian dan perdagangan

yang mencapai hampir 75 % dari total sumber penghasilan dan sisanya

tersebar pada beberapa profesi seperti PNS, buruh, TNI/POLRI dan lain

sebagainya. Jumlah aparat Kecamatan Bandar Dua berdasarkan tingkat

pendidikan menurut data tahun 2008 adalah 33 orang yang terdiri dari

30 PNS dan 3 tenaga honorer, yang berpendidikan sarjana sebanyak 5

orang, SMA sebanyak 24 orang dan seorang lulus SLTP. Jumlah

penduduk miskin di Kecamatan Bandar masih tergolong besar. Dari data

penerima beras miskin tahun 2008 terdapat 3.079 kepala keluarga

sehingga bila mengacu jumlah penerima raskin tersebut penduduk

miskin di Bandar Dua mencapai 49 %.

4.  PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Bandar Dua, dari 45 gampong yang ada pasokan

listrik diperoleh dari Listrik PLN sudah mencapai 100 %. Sedangkan

bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar keluarga untuk

memasak adalah minyak tanah.

Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan

Bandar Dua adalah di tempat sampah masing-masing keluarga dimana

mereka membakarnya setiap hari bila sudah terkumpul, sedangkan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 187/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 175

tempat buang air besar sebagian besar keluarga menggunakan jamban

sendiri. Menurut data tahun 2008, jumlah sungai yang melintasi

kecamatan ini adalah sebanyak 4 sungai, yang mana air sungai tersebut

digunakan untuk mandi/cuci, dan irigasi. Sedangkan jumlah keluargayang tinggal di bantaran/tepi sungai sebanyak kurang lebih 150 KK.

Kecamatan Krayan adalah salah satu kecamatan yang rawan

bencana banjir, yang mana dalam 3 tahun terakhir ini terjadi banjir

yang menyebabkan kerugian/kerusakan.

5. PENDIDIKANPendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak sumber

daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik

melalui pendidikan formal maupun nonformal. Penyediaan sarana dan

prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di Kecamatan

Bandar Dua.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Bandar Dua ada 8 TK swasta,

13 SDN dan 5 MIN, 2 SLTP Negeri dan 1 MTs Negeri , 1 SMU Negeri dan

1 MA Negeri. 1 SMK Swasta.

6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 188/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 176

kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan

yang tidak mendukung.

Sarana kesehatan di Kecamatan Bandar Dua adalah :

Puskesmas 1 unit, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 3 unit, posyandu 31unit, dan toko obat 8 buah.

Sedangkan jumlah keluarga yang menerima Kartu Sehat/Kartu

Peserta Progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun

2008 adalah sebanyak 13.507 Kepala Keluarga. 

7. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai

kelompok besar masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung

pertumbuhan industri. Luas lahan sawah di Kecamatan Bandar Dua

pada tahun 2008 adalah sejumlah 1.834 ha dengan jumlah produksi

sebesar 12.959 ton/tahun sehingga rata-rata jumlah produksi per bulan

mencapai 7,07 per hektar perton.

Sementara Kecamatan Bandar Dua memiliki potensi komoditiKakao yang cukup besar, dengan luas areal tanaman kakao mencapai

299 ha dan produksi mencapai 224 ton pertahun sehingga produktivitas

perhektarnya mencapai 889 ton.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 189/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 177

8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

 Agama yang dipeluk oleh masyarakat Kecamatan Bandar Dua

hampir seluruhnya adalah beragama Islam. Jumlah masjid di

Kecamatan Bandar Dua mencapai 13 buah yang tersebar di masing-

masing kemukiman sementara di tiap gampong hampir terdapat 2 buah

meunasah karena di seluruh kecamatan Bandar Dua terdapat 77

meunasah. Pendidikan non formal berbasis agama Islam yang

berbentuk dayah/pesantren cukup banyak terdapat di Kecamatan

Bandar Dua yang mencapai 22 buah.

Di kecamatan ini ada beberapa suku/etnis seperti etnis Jawa,

Batak, India, China, namun mayoritas suku/etnis di kecamatan ini

adalah suku Aceh.

Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Bandar Dua

terdiri dari 4 lapangan sepak bola, 20 lapangan bola volly, 10 lapangan

bulu tangkis.

9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, laut, dan udara. Sarana dan Prasarana trasnportasi antar desa di

Kecamatan Bandar Dua menggunakan transportasi darat.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 190/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 178

Seiring dengan berkembangnya jaman menuju era globalisasi

sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan

berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untukmempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan

cepat salah satunya adalah telepon. Saat ini sebagian dan terdapat 15

unit kios penjaja telpon selular. Sementara jumlah kantor pos/pos

pembantu/umah pos adalah 1 unit.

10. EKONOMI

Menurut data di Kecamatan Bandar Dua terdapat beberapa

industri kecil seperti Industri sirup, pembuatan tempe tahu, industri

Roti, konveksi, kerajinan rotan dan perabot rumah tangga.

Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama

di Kecamatan Bandar Dua. Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan

Krayan tedapat 1 komplek petokoan dan 1 pasar permanen. Jumlah

lembaga keuangan terdiri dari 1 unit pegadaian, 2 unit bank nasional

dan 1 unit bank perkreditan syariah swasta.

11. POLITIK DAN KEAMANAN

Menurut data dari KPU, partai yang memperoleh suara

terbanyak pada pemilu tahun 2009 di Kecamatan Bandar Dua adalah

Partai Aceh yang memperoleh 67.5% suara, kemudian Partai Demokrat

memperoleh 7.6% suara dan disusul Partai Amanat Nasional

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 191/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 179

memperoleh 6.7% suara.

Di Kecamatan Bandar Dua terdapat 185 orang anggota

HANSIP/KAMLING. Selama tahun 2008 tindak kriminalitas di Kecamatan

Bandar Dua yang paling banyak terjadi adalah pencurian kendaraanbermotor sebanyak 2 kasus, penganiyaan 4 kasus dan perusakan 1

kasus. Sedangkan penyalahgunaan Narkotika selama tahun 2008

sebanyak 8 kasus yaitu jenis ganja.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 192/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 180

PROFIL

KECAMATAN JANGKA BUYA  

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 193/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 181

PROFIL

KECAMATAN JANGKA BUYA

1. 

Wilayah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 194/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 182

Kecamatan Jangka Buya merupakan kecamatan di Kabupaten

Pidie Jaya yang mempunyai luas wilayah paling kecil dibandingkan

dengan kecamatan lainnya yang hanya memiliki luas wilayah 29,64 km2

yang terbagi luas darat 7,88 km2 dan luas laut 21,76 km2. Kecamatanini juga satu-satunya kecamatan yang tidak memiliki daerah dataran

tinggi/pegunungan. Sebelah timur wilayah Kecamatan Jangka Buya

berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandar Dua. Sebelah selatan

berbatasan dengan Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen. Sebelah

barat berbatasan dengan Kecamatan Ulim dan di sebelah utara

berbatasan dengan Selat Malaka. Secara geografis Kecamatan Jangka

Buya memiliki potensi cukup besar dalam bidang pertanian dan

perikanan karena kecamatan ini memiliki luas wilayah pertanian yang

cukup luas serta garis pantai yang cukup panjang.

2. 

Pemerintahan

Kantor Kecamatan Jangka Buya berada di Ibukota kecamatanyaitu di gampong Keude Ulegle yang berjarak hanya kurang lebih 300

meter dari pantai. Kecamatan Jangka Buya terdiri dari 18 gampong

  dan 2 kemukiman. Keseluruhan gampong dan kemukiman

tersebut telah berstatus definitif. Di antara gampong-gampong tersebut

terdapat 8 gampong yang berada di kawasan pesisir pantai dan 1

gampong berada di kawasan kota kecamatan serta yang lainnya berada

di pinggiran kota kecamatan.

Nama-Nama Desa di Kecamatan Jangka Buya adalah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 195/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 183

1.  Muko Jurong

2.  Buket Teungoh

3.  Jurong Ara

4.  Jurong Teungoh

5.  Jurong Binje

6.  Reului Mangat

7.  Meunasah Me

8.  Meunasah Kumbang

9.  Kuta Baroh

10. Meuko Meugit

11. Meunasah R aya

12. Kiran Dayah

13. Kiran baroh

14. Kirang Krueng

15. Meunasah Lueng

16. Keude Jangka Buya

17. Gampong Cot

3. 

Keadaan Penduduk

Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kecamatan Jangka Buya

sebanyak 9.374 jiwa yang terdiri dari 4.697 laki-laki dan 4.677

perempuan. Sedangkan jumlah keluarga terdapat 2.367 Kepala

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 196/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 184

Keluarga. Dilihat dari jumlah penduduk pada masing-masing gampong

maka gampong dengan jumlah penduduk terbanyak adalah gampong

Jurong Teungoh dengan jumlah penduduk sebanyak 1.162 jiwa

sementara penduduk dengan jumlah terkecil terdapat di gampongMeuko Meugit dengan jumlah penduduk 200 jiwa. Kepadatan penduduk

di Kecamatan Jangka Buya mencapai 316 jiwa perkilometer persegi dan

bila dilihat dari prosentase per kepala keluarga maka terdapat rata-rata

4 jiwa perkeluarga.

Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat

Kecamatan Bandar Buya adalah dari sektor pertanian dan nelayan yang

mencapai 70 % dari total sumber penghasilan dan sisanya tersebar

pada beberapa profesi seperti pedagang, PNS, buruh, TNI/POLRI dan

lain sebagainya. Jumlah aparat Kecamatan Jangka Buya berdasarkan

tingkat pendidikan menurut data tahun 2008 adalah 8 orang yang

berpendidikan sarjana sebanyak 3 orang dan SMA sebanyak 5 orang.

Jumlah penduduk miskin di Kecamatan Bandar masih tergolong besar.

Dari data penerima beras miskin tahun 2008 terdapat 1.349 kepala

keluarga sehingga bila mengacu jumlah penerima raskin tersebut

penduduk miskin di Jangka Buya mencapai 43 %.

4.  PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Kecamatan Jangka Buya, dari 18 gampong yang ada pasokan

listrik 100% diperoleh dari Listrik PLN dari data PT. PLN Cabang Sigli

Ranting Meureudu terdapat 1.769 pelanggan listrik di kecamatan ini.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 197/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 185

Sedangkan bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar keluarga

untuk memasak adalah minyak tanah.

Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan

Jangka Buya adalah di tempat sampah masing-masing keluarga dimanamereka membakarnya setiap hari bila sudah terkumpul, sedangkan

tempat buang air besar sebagian besar keluarga menggunakan jamban

sendiri.

Bencana alam yang sering melanda Kecamatan Jangka Buya

adalah bencana banjir yang selalu terjadi pada musim penghujan.

5. PENDIDIKAN

Pendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak sumber

daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik

melalui pendidikan formal maupun nonformal.

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah

satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

pendidikan yang ada di Kecamatan Jangka Buya.

Pada tahun 2008 di Kecamatan Jangka Buya ada 1 TK swasta, 3

SDN dan 2 MIN, 2 SLTP Negeri dan 1 MTs Negeri dan 1 SMA Swasta.

6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 198/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 186

kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan

yang tidak mendukung.

Sarana kesehatan di Kecamatan Jangka Buya adalah :

Puskesmas 1 unit, pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 7 unit, Posyandu 18unit.

Sedangkan jumlah keluarga yang menerima Kartu Sehat/Kartu

Peserta Progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun

2008 adalah sebanyak 4.684 Kepala Keluarga. 

7. PERTANIAN

Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di

bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai

kelompok besar masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung

pertumbuhan industri. Luas lahan sawah di Kecamatan Jangka Buya

pada tahun 2008 adalah 466 ha dengan jumlah produksi sebesar 3.528

ton/tahun sehingga rata-rata jumlah produksi mencapai 7,57 ton per

hektar. 

Komoditi kakao di kecamatan ini mencapai luah lahan 85 ha

dengan tingkat produksi mencapai 34 ton pertahun. Tanaman palawija

di kecamatan ini didominasi dengan tanaman kacang kedelai dengan

tingkat produksi 332 ton pertahun, kemudian tanaman ubi kayu dengan

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 199/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 187

produksi 60 ton pertahun dan tanaman kacang hijau dengan produksi

mencapai 3 ton pertahun

8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA

 Agama yang dipeluk oleh masyarakat Kecamatan Jangka Buya

hampir seluruhnya adalah beragama Islam. Jumlah masjid di

Kecamatan Jangka Buya mencapai 3 buah dan 20 meunasah.

Pendidikan non formal berbasis agama Islam yang berbentuk

dayah/pesantren terdapat 4 buah di Kecamatan Jangka Buya dengan

 jumlah santri mencapai 100 santri.

Mayoritas suku/etnis yang terdapat di Kecamatan Jangka Buya

adalah suku Aceh.

Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Jangka Buya

masih sangat kurang dan belum ada lapangan olah raga yang

representatif baik yang berupa lapangan sepak bola maupun lapangan

bola volly dan fasilitas olah raga lainnya.

9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani

mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan

internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor

lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi

darat, laut, dan udara. Sarana dan Prasarana trasnportasi antar desa di

Kecamatan Jangka Buya menggunakan transportasi darat.

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 200/201

 

Profil Pidie Jaya 2009 188

Seiring dengan berkembangnya zaman menuju era globalisasi

sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan

berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untukmempermudah dalam berkomunikasi, media komunikasi yang mudah

dan cepat salah satunya adalah telepon. Alat komunikasi sebagian besar

penduduk saat ini menggunakan telepon selular. Sementara jumlah

kantor pos pembantu adalah 1 unit.

10. EKONOMI

Menurut data di Kecamatan Jangka Buya terdapat beberapa

industri kecil seperti industri sirup, pembuatan tempe/tahu, industri roti,

konveksi, kerajinan rotan dan perabot rumah tangga.

Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama di

Kecamatan Jangka Buya. Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan Krayan

tedapat 1 komplek petokoan dan 1 pasar permanen. Jumlah lembaga

keuangan terdiri dari 1 unit pegadaian, 2 unit bank nasional dan 1 unit

bank perkreditan syariah swasta.

11. POLITIK DAN KEAMANAN

Menurut data KPU Kabupaten Pidie Jaya, partai yang memperolehsuara terbanyak pada pemilu tahun 2009 terakhir di Kecamatan Jangka

Buya adalah Partai Aceh dengan perolehan suara 27.3% kemudian

disusul Partai Demokrasi Kebangsaan 21.3% dan Partai Kebangkitan

Nasional Ulama 8.3% sementara Partai Amanat Nasional memperolah

7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009

http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 201/201

suara 7.5%, Partai Bintang Reformasi 7% suara sementara Partai

Demokrat hanya memperolah suara 4.4%.

Kecamatan Jangka Buya mempunyai 185 orang anggota

HANSIP/KAMLING. Selama tahun 2008 tindak kriminalitas di KecamatanJangka Buya yang paling banyak terjadi adalah penganiyaan.