profil ibu hamil risiko tinggi berdasarkan umur dan paritas

Upload: sheillamerlyana

Post on 21-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Profil Ibu Hamil Risiko Tinggi Berdasarkan Umur Dan Paritas

    1/5

    PROFIL IBU HAMIL RISIKO TINGGI BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS

    Dewi Okta Kurniawwati*, Sugiarti*, Arimina Hartati Pontoh*

    *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya

    Email :[email protected]

    ABSTRAKPendahuluan : Ibu hamil risiko tinggi adalah ibu hamil dengan keadaan tidak normal yangmenyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayi. Angka kejadian kehamilan

    resiko tinggi di BPS Affah pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan sebesar 6,1%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ibu hamil risiko tinggi berdasarkan

    umur dan paritas di BPS Affah Surabaya. Metode : Desain penelitian adalah desain deskriptif.Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di BPS Affah Surabaya, pengambilan sampelsecara non probability sampling dengan teknik sampel jenuh diperoleh 254 orang,

    menggunakan data sekunder kemudian dilakukan tabulasi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil

    : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian kehamilan resiko tinggi dapat dipengaruhioleh umur dan paritas. Berdasarkan uji tabulasi silang didapatkan ibu dengan kehamilan restimayoritas berumur 35 tahun dan terjadi pada grandemultipara. Diskusi : Diharapkan ibuhamil melakukan pemeriksaanAntenatal Caresecara rutin

    Kata Kunci : resti, umur, paritas

    PENDAHULUAN

    Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi adalahibu hamil dengan keadaan penyimpangan darinormal yang secara langsung menyebabkankesakitan dan kematian bagi ibu maupun

    bayinya (Profi Kesehatan jatim, 2011).Berdasarkan data Survey Demografi dan

    Kesehatan Indonesia(SDKI) tahun 2012menyebutkan bahwa AKI di Indonesia sebesar359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkandi Jawa Timur, capaian Angka Kematian Ibu(AKI) pada tahun 2012 mencapai 97,43 per100.000 KH. Tingginya AKI di Jawa Timurtidak hanya karena sebab kesehatan tetapilebih terkait sosial ekonomi masyarakat.Dilihat dari penyebab kematian ibu tahun2010-2012, terjadi peningkatan pada faktor

    Pre Eklamsia/Eklamsia (PE/E) dan faktorlain-lain, sedangkan faktor pendarahan daninfeksi mengalami penurunan tiap tahun.Faktor jantung mengalami kenaikan pada

    tahun 2011, tetapi pada tahun 2012mengalami penurunan (Profil KesehatanJatim, 2012)

    Faktor-faktor penyebab terjadinya faktorresiko pada ibu hamil menurut Rochjati. P

    (2003) meliputi: umur ibu yang tergolongrisiko tinggi 20 tahun dan 35 tahun,paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibuyang pernah hamil atau melahirkan anak 4

    kali atau lebih , jarak anak yang tergolong

    risiko tinggi 2 tahun dan , tinggi badan yangtermasuk risiko tinggi 145 cm atau kurang ,yang tergolong risiko tinggi berdasarkanriwayat obstetrik jelek meliputi persalinan

    yang lalu dengan tindakan, bekas operasicaesarea, penyakit ibu, pre-eklamsi ringan,hamil kembar, hidramnion/ hamil kembar air,janin mati dalam kandungan, hamil lebihbulan, kelainan letak, perdarahan antepartum,dan pre-eklamsi berat / eklamsi.

    Dampak yang dapat terjadi pada ibuhamil risiko tinggi yaitu keguguran,persalinan prematur, mudah terjadi infeksi,anemia pada kehamilan, gestosis, sertakematian ibu yang tinggi (Saifuddin, 2005).

    Upaya yang dilakukan untuk mencegah

    terjadinya kehamilan risiko tinggi adalahdengan meningkatkan cakupan pelayananantenatal, kemudian kepada semua ibu hamildiberikan perawatan dan skrining antenatal

    untuk deteksi dini secara pro-aktif, yaitumengenal masalah yang perlu diwaspadai danmenemukan secara dini adanya tanda bahayadan faktor risiko pada kehamilan,meningkatkan kualitas pelayanan sesuai

    dengan kondisi dan faktor risiko yang adapada ibu hamil, serta meningkatkan aksesrujukan yaitu dengan pemanfaatan sarana danfasilitas pelayanan kesehatan ibu sesuai

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/24/2019 Profil Ibu Hamil Risiko Tinggi Berdasarkan Umur Dan Paritas

    2/5

    dengan faktor risikonya melalui rujukanterencana bagi ibu / janin risiko tinggi masihsehat , ibu ada gawat darurat obstetrikmisalnya eklamsi dan ibu dengan komplikasiobstetrik dini (Rochjati, 2003).

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif yang bertujuan untukmendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-

    peristiwa penting yang terjadi pada masa kini.Deskripsi peristiwa ini dilakukan secara

    sistematis dan lebih menekankan pada datafaktual dari pada penyimpulan. Penelitiantidak mencoba menganalisis bagaimana dan

    mengapa fenomena tersebut terjadi

    (Nursalam, 2001). Dalam hal ini, akanmenggambarkan ibu hamil resiko tinggiberdasarkan umur dan paritas.

    Penelitian ini dilakukan terhitung daribulan maret-april 2014 bertempat di BPSAffah Surabaya. Populasi pada penelitian iniadalah seluruh ibu hamil yang datang di BPSAffah Surabaya Periode JanuariApril tahun

    2014. Besar sampel sebanyak 254 orang,menggunakan teknik sampling NonProbability samplingdengan teknik samplingjenuh. Dan variabel dalam penelitian ini

    adalah ibu hamil risiko tinggi umur danparitas.

    Pengambilan data didapat dari datasekunder yaitu kohort ibu hamil dan KartuSkor Poedji Rochjati. Data yang diperolehkemudian di tabulasi dan dianalisis denganmembuat tabulasi frekuensi dan tabulasisilang.

    HASIL DAN PENELITIAN

    Distribusi ibu hamil yang berkunjungdi BPS Affah Surabaya berdasarkan usia

    adalah sebagian besar berusia 20-34 tahunsebanyak 132 orang dan yang berdasarkanparitas adalah mayoritas paritas ibu hamil diBPS Affah Surabaya adalah multigravida

    sebanyak 127 ibu. Kejadian kehamilan resikotinggi pada ibu hamil di BPS Afah adalahsebanyak 102 ibu hamil.

    Berdasarkan Tabel 1. hasil analisistabulasi silang antara umur ibu hamil dengan

    kehamilan resiko tinggi menunjukkan bahwamayoritas umur ibu dengan kehamilan risikotinggi di BPS Affah Surabaya yaitu umur ibu 35 tahun sebesar 45%.

    Tabel 1 Tabulasi Silang antara Umur IbuHamil dengan Kehamilan RisikoTinggi di BPS Affah Surabayaperiode JanuariApril 2014.

    Umur

    Kehamilan RisikoTinggiTo

    tal%Ya Tidak

    Jum

    lah%

    Jum

    lah%

    < 20tahun

    28 38,89

    4461,11

    72100

    20-34tahun

    56 39,44

    8660,56

    142

    100

    35tahun

    1845

    22 55 40

    1

    00

    Jumlah

    102 15225

    4

    10

    0

    Sumber:Data Sekunder Yang Diolah Oleh Peneliti.Sedangkan hasil tabulasi silang antara

    ibu dengan kehamilan risiko tinggi dapatdilihat pada tabel 2. dibawah ini.

    Tabel 2. Tabulasi Silang antara Paritas ibudengan Kehamilan Risiko Tinggidi BPS Affah Surabaya periodeJanuariApril 2014

    Parita

    s

    Kehamilan resiko

    tinggi

    Tot

    al

    %

    Risiko

    tinggi

    Tidak

    risiko

    tinggi

    % %

    Primigravida

    40

    40 60

    60 100 100

    Multi

    gravida

    5

    1

    40,

    16

    7

    6

    59,

    84

    127 100

    Grandemultigravid

    a

    11

    40,74

    16

    59,26

    27 100

    Jumlah

    102

    152

    254 100

    Sumber: Data Sekunder Yang Diolah Oleh

    Peneliti

    Berdasarkan tabel 2. menunjukkan

    bahwa sebagian besar paritas ibu dengan

  • 7/24/2019 Profil Ibu Hamil Risiko Tinggi Berdasarkan Umur Dan Paritas

    3/5

    kehamilan risiko tinggi di BPS AffahSurabaya terjadi pada grandemultigravidasebesar 40,74%.

    PEMBAHASAN

    Hasil penelitian ibu hamil yang periksa di

    BPS Affah adalah sebagian besar berusia 20-34 tahun. Menurut Rochjati (2003), umur 20-34 tahun selain dikatakan usia reproduktifbaik dari segi fisik maupun dari segipsikologis serta dijumpai adanya kematangan

    dalam berfikir dan mengambil suatukeputusan, hal ini disebabkan karena adanya

    kemampuan untuk menyesuaikan diriterhadap perubahan dan masalah kehidupan.Selain itu mengontrol emosi dalam

    mengambil suatu keputusan.

    Hasil penelitian paritas ibu hamil yangperiksa di BPS Affah separuhnya adalahmultigravida. Pada wanita multigravida,pengalaman di kehamilan masa lalu membuatibu lebih intensif dalam menjagakehamilannya saat ini, agar kejadian kejadianyang tidak normal pada kehamilan masa lalutidak terjadi lagi di kehamilan yang sekarang,

    sedangkan pada ibu primigravida, ibu lebihbersikap acuh karena kurangnya informasidan pengetahuan mengenai perawatan selamakehamilan (Antie, 2010).

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwajumlah ibu hamil beresiko tinggi di BPSAffah masih diatas angka toleransi dari dinaskesehatan yaitu sebesar 20%. Oleh karena itu,masalah kejadian kehamilan risiko tinggisangat perlu diperhatikan karena akanberdampak pada mortalitas ibu. Semakintinggi kejadian kehamilan risiko tinggi makasemakin tinggi pula morbiditas danmortalistas ibu. Faktor-faktor yang dapatmempengaruhi kehamilan risiko tinggi yaitu :umur, paritas, riwayat obstetrik jelek,

    kehamilan dengan kelainan letak, penyakit ibuyang mempengaruhi kehamilan, persalinanyang lalu dengan tindakan, jarak kelahirananak, tinggi badan 145 cm (Rochjati, 2003).

    Pada hasil tabulasi silang ibu hamilresiko tingggi dan umur ibu didapatkansebagian besar berumur 35 tahun. MenurutRochjati (2003), umur 35 tahun pada usiatersebut mudah terjadi penyakit pada ibu

    (anemia, malaria, tuberkulosa jantung, payahjantung, diabetes mellitus, HIV/AIDS,toksoplasmosis, dan pre-eklamsi ringan) danterjadi penurunan dari organ reproduksi.

    Selain terjadi perubahan pada alat-alatkandungan kemungkinan ibu dengan umur 35 tahun sudah pernah mengalami riwayatobstetrik jelek seperti persalinan dengan SC,kelainan letak, usia anak terkecil 2 tahun,

    lama kawin, usia ibu tua, dan riwayatpenyakit. Umur 35 tahun dapatmenyebabkan terjadinya perdarahan selain ituada beberapa faktor yang dapat menyebabkanterjadinya perdarahan diantaranya riwayat

    penyakit ibu (anemia), persalinan dengan SC,pre-eklamsi ringan, kelainan letak, dan jarak

    kelahiran yang terlalu dekat dan terlalu lama,sehingga ibu hamil yang berumur 35 tahunmasuk dalam kriteria risiko tinggi.Saat ini ibu

    hamil lebih sering terjadi pada umur < 20

    tahun. Sedangkan menurut Manuaba IBG(2001) umur < 19 tahun dikatakan umur yangrisiko tinggi, jadi umur < 20 tahun termasukdalam kehamilan risiko tinggi karenapertumbuhan organ reproduksinya belummaksimal dan dari segi psikologis mental ibumasih belum cukup dewasa terutama dalammenyikapi suatu masalah dan dianggap

    kurang bijak dalam mengambil suatukeputusan karena tingkat emosi yang masihlabil.

    Hasil analisis tabulasi silang antara

    kehamilan resiko tinggi dengan paritasmenunjukkan bahwa mayoritas terjadi padagrandemultipara. Menurut Rochjati (2003)pada grandemultigravida mempunyai risikolebih besar dibandingkan pada primigravidakarena semakin tinggi paritas ibu ataumelahirkan anak 4 kali / lebih,. Bahaya padakehamilan grandemultigravida yaitu anemia,kekurangan gizi, kekendoran pada dindingperut.,sehingga keadaan tersebut dapatmenyebabkan otot rahim melemah danmengakibatkan kontraksi uterus lemah dan

    menyebabkan terjadi perdarahan saatpersalinan maupun setelah persalinan.

    Adapun dampak yang dapat ditimbulkanoleh kehamilan risiko tinggi yaitu bisa terjadi

    keguguran, persalinan prematur, BBLR dankelainan bawaan, mudah terjadi infeksi,anemia kehamilan, keracunan kehamilan, dankematian ibu yang tinggi (Saifuddin AB.2005).

    Sebagai tenaga kesehatan, upaya yangdilakukan untuk mencegah terjadinyakehamilan risiko tinggidengan segala dampakyang mungkin terjadi adalah dengan

  • 7/24/2019 Profil Ibu Hamil Risiko Tinggi Berdasarkan Umur Dan Paritas

    4/5

    memberikan KIE pada ibu bahwa umur yangpaling aman untuk reproduksi yaitu umur 20 -34 tahun, dimana organ-organ reproduksisudah matang dan siap menerima kehamilandan persalinan serta memberikan KIE pada

    ibu mengenai keluarga berencana sehinggaibu dapat mengatur jarak kehamilan. Hal iniuntuk menambah pengetahuan ibu dan untukmendeteksi secara dini apabila terjadikomplikasi dan apabila terdapat faktor-faktor

    yang dapat menyebabkan risiko tinggi padaibu hamil ataupun mempunyai riwayat

    obstertik jelek maka bisa diantisipasi ataudilakukan rujukan ke fasilitas yang memadai.

    SIMPULAN DAN SARAN

    SimpulanTerdapat pengaruh umur terhadap

    kejadian kehamilan resiko tinggi, karena umuryang ekstrem memungkinkan terjadinyapenurunan dari fungsi organ reproduksi.Sedangkan paritas juga menjadi faktorpenyebab terjadinya kehamilan resiko tinggi.Semakin tinggi paritas ibu, maka kehamilan

    semakin beresiko. Hal ini disebabkan karenalemahnya otot rahim pada ibu berusia ekstremdapat mengakibatkan terjadinya perdarahansaat persalinan maupun setelah persalinan.

    SaranKejadian kehamilan resiko tinggi dapat

    dicegah dengan meningkatkan cakupanpelayanan antenatal, kemudian kepada semuaibu hamil diberikan perawatan dan skriningantenatal untuk deteksi dini secara pro-aktif,yaitu mengenal masalah yang perludiwaspadai dan menemukan secara diniadanya tanda bahaya dan faktor risiko padakehamilan, meningkatkan kualitas pelayanansesuai dengan kondisi dan faktor risiko yangada pada ibu hamil, serta meningkatkan akses

    rujukan yaitu dengan pemanfaatan sarana danfasilitas pelayanan kesehatan ibu sesuaidengan faktor risikonya melalui rujukanterencana bagi ibu / janin risiko tinggi masih

    sehat , ibu ada gawat darurat obstetrikmisalnya eklamsi dan ibu dengan komplikasiobstetrik dini

    KEPUSTAKAAN

    Alimul, A., 2010. Metode PenelitianKebidanan dan teknik Analisis Data.Jakarta : Salemba medika.

    Antie, 2010.Ibu Hamil dan Paritas. Tersediadi: http://antie-alia.blogspot.com/2010/01. diaksespada 13-8-2014pada jam 13.34.)

    Beritajatim, 2013. Angka Kematian Ibu

    Melahirkan Turun. Tersedia di:http://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQc[18 april 2014]

    BKKBN, 2013.AKI Tinggi, Menkes Tak PuasHasil SDKI 2012. Tersedia di:

    http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900 [ diakses 3 juli 2014]

    BKKBN, 2013.AKI Tinggi, Menkes Tak Puas

    Hasil SDKI 2012. Tersedia di :

    http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900 [ diakses 3 juli 2014 ]

    Bobak, L., 2004. Buku Ajar KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC

    Didik, B., 2005. Dasar Dasar MetodologiPenelitian. Surabaya: PuslitbangYantekkes.

    Dinkes ,2011. Profil Kesehatan ProvinsiJawa Timur Tahun 2011. Tersedia di:Http://Www.Depkes.Go.Id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_P

    rofil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdf[diakses 11 april 2014]

    Dorland, W.A.N., 2002. Kamus KedokteranDorland. Edisi 29.Jakarta: EGC

    Jannah, Nurul., 2012. Buku Ajar AsuhanKebidanan Kehamilan. Yogyakarta:AndiLily, Yuliakhah,. 2008. Kehamilan.Jakarta: EGC

    Manuaba, I.A.C., 2010. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta:EGC

    Manuaba, I.B.G., 2001. Kapita SelektaPenatalaksanaan Rutin Obstetric

    Ginekologi Dan KB.Jakarta: EGCNotoatmodjo, S., 2002.Metodologi Penelitian

    Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta:Rineka Cipta.

    Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu KesehatanMasyarakat. Cetakan Kedua. Jakarta:Rineka Cipta.

    Notoatmodjo, S., 2005.Metodologi PenelitianKesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta:Rineka Cipta.

    http://antie-alia.blogspot.com/2010/01.%20diakses%20pada%2013-8-2014http://antie-alia.blogspot.com/2010/01.%20diakses%20pada%2013-8-2014http://antie-alia.blogspot.com/2010/01.%20diakses%20pada%2013-8-2014http://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQchttp://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQchttp://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQchttp://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.depkes.go.id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_Profil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdfhttp://www.depkes.go.id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_Profil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdfhttp://www.depkes.go.id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_Profil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdfhttp://www.depkes.go.id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_Profil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdfhttp://www.depkes.go.id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_Profil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdfhttp://www.depkes.go.id/Downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2011/15_Profil_Kes.Prov.Jawatimur_2011.Pdfhttp://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=900http://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQchttp://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQchttp://beritajatim.com/government_news/163183/Angka_Kematian_Ibu_Melahirkan_Turun.html#.U1CxTFdMmQchttp://antie-alia.blogspot.com/2010/01.%20diakses%20pada%2013-8-2014http://antie-alia.blogspot.com/2010/01.%20diakses%20pada%2013-8-2014http://antie-alia.blogspot.com/2010/01.%20diakses%20pada%2013-8-2014
  • 7/24/2019 Profil Ibu Hamil Risiko Tinggi Berdasarkan Umur Dan Paritas

    5/5

    Nursalam, S.P., 2001. Pendekatan PraktisMetodologi Riset Keperawatan.Cetakan Pertama.Jakarta:Info Medika.

    Nursalam. 2013. Metodologi IlmuKeperawatan Pendekatan Praktis. Edisi

    3.Jakarta: Salemba Medika.Rochjati, P., 2003. Skrining Antenatal Pada

    Ibu Hamil. Surabaya: FK UNAIRSaifuddin, A.B., 2005.Ilmu Kebidanan. Edisi

    3. Cetakan 7. Jakarta: YBP-SP

    Saifuddin, A.B., 2006. Pelayanan KesehatanMaternal Dan Neonatal. Jakarta: YBP-

    SPSaifuddin, A.B., 2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta: YBP-SP

    Sulistyawati, A., 2011. Asuhan Kebidanan

    Pada Masa Kehamilam. Jakarta:Salemba Medika.

    Tasroh, 2013. Data Angka Kematian IbuHamil Menurut WHO. Tersedia di:http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQc

    [diakses 18 april 2014]

    http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQchttp://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/09/30/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who#.U1FYnFdMmQc