produktivitas jamur merang (volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/naskah publikasi...

15
PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) PADA MEDIA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN JERAMI PADI DENGAN CARA PENANAMAN YANG BERBEDA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun Oleh: ALFIANI INDAH PRATIWI A420130047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: vankhuong

Post on 14-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

PADA MEDIA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN JERAMI PADI

DENGAN CARA PENANAMAN YANG BERBEDA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Disusun Oleh:

ALFIANI INDAH PRATIWI

A420130047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

i

PERSETUJUAN

PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

PADA MEDIA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN JERAMI PADI

DENGAN CARA PENANAMAN YANG BERBEDA

PUBLIKASI ILMIAH

ALFIANI INDAH PRATIWI

A420130047

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(Dra. Suparti, M. Si)

NIDN. 0001065711

Page 3: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

ii

PENGESAHAN

PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

PADA MEDIA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN JERAMI PADI

DENGAN CARA PENANAMAN YANG BERBEDA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

ALFIANI INDAH PRATIWI

A420130047

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Senin, 17 Juli 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dra. Suparti, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2.Dra. Aminah Asngad, M.Si ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Efri Roziaty, M.Si ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum)

NIDN. 0028046501

Page 4: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Dra. Suparti, M.Si.

NIDN : 0001065711

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Alfiani Indah Pratiwi

NIM : A 420 130 047

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : “PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

PADA MEDIA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN

JERAMI PADI DENGAN CARA PENANAMAN YANG

BERBEDA”

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 19 Juni 2017

m

Page 5: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

1

PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

PADA MEDIA CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN JERAMI PADI

DENGAN CARA PENANAMAN YANG BERBEDA

ABSTRAK

Tongkol jagung merupakan limbah lignoselulosa yang sangat melimpah

keberadaannya, sehingga tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai media tanam

jamur merang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui produktivitas jamur merang

pada media campuran tongkol jagung dan jerami padi yang ditanam dalam baglog

dan keranjang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan

acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan 3 kali pengulangan. Faktor 1 berat tongkol

jagung: (T1) 125g, (T2) 250g, (T3) 375g, (T4) 500g. Faktor 2 cara penanaman: (K)

keranjang, (B) baglog. Parameter yang diukur adalah jumlah tubuh buah dan berat

tubuh buah jamur merang. Data diuji dengan analisis anava 2 jalur. Berdasarkan

analisis varians menunjukkan bahwa penambahan tongkol jagung yang berbeda

dengan cara penanaman dalam baglog dan keranjang memberikan pengaruh

terhadap jumlah tubuh buah dan berat tubuh buah jamur merang. perlakuan terbaik

jamur merang adalah perlakuan KT2 (campuran tongkol jagung 250g, jerami 250g

penanaman dalam keranjang) yaitu jumlah tubuh buah rata-rata 12,3 buah dan

berat tubuh buah 205,5g , sedangkan jumlah tubuh buah jamur merang paling

rendah pada perlakuan BT4 (tongkol jagung 500g, tanpa jerami, penanaman dalam

baglog) yaitu jumlah tubuh buah rata-rata 2,2 buah dan berat tubuh buah 37,7 g.

Kata Kunci: Tongkol jagung, baglog, keranjang, produktivitas jamur merang.

ABSTRACT

Corncob is a very abundant lignocellulosic waste of its existence, so

corncob can be used as media for planting mushroom. The purpose of this research

is to know the productivity of mushroom on mixture media of corn cob and rice straw

that is planted in baglog and basket. This study used experimental method with

complete randomized design (RAL) with 2 factors and 3 repetitions. Factor 1 by

weight of corn cob: (T1) 125g, (T2) 250g, (T3) 375g, (T4) 500g. Factor 2 ways of

planting: (K) basket, (B) baglog. Parameters measured were the number of fruit

body and body weight of mushroom fruit. Data were tested with 2 lane anava

analysis. Based on the analysis of variance shows that the addition of different corn

cobs by way of planting in baglog and basket gives effect to the number of fruit body

and body weight of mushroom fruit. The best treatment of mushroom is KT2

treatment (250g mixture of corn cob, 250g planting straw in basket) that is the

average number of fruit body 12.3 fruit and fruit body weight 205,5g, while the

number of mushroom fruit bodymerang lowest in treatment BT4 (500g corncobs, no

straw, planting in baglog) the number of fruit body averages 2.2 pieces and fruit

body weight 37.7 g.

Keywords: Corncob, baglog, basket, mushroom productivity.

Page 6: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

2

1. PENDAHULUAN

Jamur merang (Volvariella volvaceae) tersusun atas hifa-hifa atau

semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang akan

menyatu kemudian membentuk miselium. Tubuh jamur merang berwarna

cokelat kegelapan hingga abu-abu dengan bagian batang berwarna cokelat muda.

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi di

Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam

mengkonsumsi jamur semakin meningkat, sehingga prospek pengembangan

jamur di Indonesia cukup baik. Kandungan nutrisi jamur merang terdiri dari

karbohidrat 6,9 gram, protein 3,8 gram, besi 1,7 mg, vitamin B1 0,11 mg, B2

0,17 mg, niasin 8,3 mg, energi 39 kalori, lemak 6 gram, mineral (kalsium 94 mg,

fosfor 3 mg, vitamin C 5 mg) dan Asam amino (asam amino esensial seperti

leusin, isoleusin, valin, lisin) (Alex, 2011). Menurut Yuliawati (2016),

Kebutuhan jamur di Indonesia tahun 2015 yaitu 17.500 ton per tahun.

Jamur merang memerlukan persyaratan lingkungan yang khusus serta

media tanam dan pemupukan. Pada umumnya jamur merang tumbuh pada media

yang mengandung selulosa seperti jerami padi. Jerami padi mengandung 30-

45% selulosa, 20-25% hemiselulosa, 15-20% lignin, dan silika (Agency, 2011).

Pada musim tertentu jerami padi sulit didapat, karena jerami padi hanya tersedia

pada musim panen saja. Oleh karena itu terbatasnya ketersediaan jerami padi,

perlu adanya media alternatif lain sebagai tempat yang baik untuk pertumbuhan

jamur merang.

Tongkol jagung merupakan limbah lignoselulosa yang sangat melimpah

keberadaannya. Selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Menurut

Wahyuni (2011), tongkol jagung mengandung 41% selulosa, 36% hemiselulosa,

6% lignin, dan silika. Tingginya kandungan selulosa pada tongkol jagung ini

berpotensi dapat digunakan sebagai media tanam alternatif dalam budidaya

jamur merang. Berdasarkan penelitian Arif (2014), rata-rata pertumbuhan

miselium pada jamur tiram dari tiap kompisisi media tongkol jagung (0, 20, 42,

65%) menghasilkan (1.31, 1.18, 1.99, 1.07 cm).

Page 7: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

3

Pembudidayaan jamur merang pada umumnya secara bedengan didalam

kubung. Budidaya secara bedengan tersebut memerlukan lahan yang luas, jika

sebagian media terkontaminasi oleh bakteri sulit dipisahkan dari media yang

lain, dan bahan pada media yang terurai masih terlalu basah sehingga media

mudah busuk, maka untuk menunjang produktivitas jamur merang dalam

penelitian ini akan dilakukan inovasi penanaman jamur merang pada baglog dan

keranjang. .

Menurut penelitian Setyorini (2013), bahwa ada pengaruh produktivitas

jamur merang yang ditanam dalam baglog pada media sabut kelapa perlakuan

75%. Penanaman jamur merang pada baglog dan keranjang memiliki beberapa

keunggulan dibandingkan yang ditanam secara bedengan. Keunggulan tersebut

yaitu praktis, bersih, mudah dalam perawatan, sterilisasi memerlukan waktu

yang lama, sehingga kemungkinan terkontaminasi sangat kecil, bahan dalam

baglog dalam keadaan kering atau tidak terlalu basah sehingga media tidak

mudah busuk.

2. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan

acak lengkap (RAL) pada faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali

pengulangan.

Rancangan penelitian

Keterangan :

KT0 : Tanpa tongkol jagung, jerami 500 g, penanaman dalam keranjang.

KT1 : Campuran tongkol jagung 125 g, jerami 375 g, penanaman dalam keranjang.

KT2 : Campuran tongkol jagung 250 g, jerami 250 g, penanaman dalam keranjang.

KT3 : Campuran tongkol jagung 375 g, jerami 125 g, penanaman dalam keranjang.

KT4 : Campuran tongkol jagung 500 g, penanaman dalam keranjang.

P

T

K B

T0 KT0 BT0

T1 KT1 BT1

T2 KT2 BT2

T3 KT3 BT3

T4 KT4 BT4

Page 8: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

4

BT0 : Tanpa tongkol jagung, jerami 500 g, penanaman dalam baglog.

BT1 : Campuran tongkol jagung 125 g, jerami 375 g, penanaman dalam baglog.

BT2 : Campuran tongkol jagung 250 g, jerami 250 g, penanaman dalam baglog.

BT3 : Campuran tongkol jagung 375 g, jerami 125 g, penanaman dalam baglog.

BT4 : Campuran tongkol jagung 500 g, penanaman dalam baglog.

Subjek penelitian ini yaitu Bibit jamur, tongkol jagung, jerami padi,

baglog dan keranjang. Objek penelitian ini yaitu produktivitas jamur merang.

Selain metode eksperimen, dalam penelitian ini juga menggunakan metode

observasi, studi pustaka, dan dokumentasi untuk pengumpulan data. Selanjutnya

data dianalisis dengan Anova dua jalur.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan dari bulan Februari 2017 s.d bulan Juli 2017

menghasilkan data sebagai berikut:

Tabel. 1 Jumlah Tubuh Buah

NO Perlakuan Jumlah tubuh buah (buah) Rerata SD

Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3

1 KT0 11.67 11.33 8.67 10.56 2.06

2 KT1 10.67 9.00 8.33 9.33 1.48

3 KT2 14.33 12.33 10.33 12.33* 1.65

4 KT3 8.33 7.33 6.67 7.44 1.01

5 KT4 6.33 5.33 4.33 5.33 1.71

6 BT0 5.00 4.67 3.67 4.44 1.20

7 BT1 5.33 5.00 3.67 4.67 1.30

8 BT2 4.33 3.33 2.33 3.33 1.11

9 BT3 3.33 2.33 2.00 2.56 0.72

10 BT4 2.33 2.33 2.00 2.22** 0.44

*Hasil terbaik

**Hasil Terendah

Hasil uji Anova (Jumlah Tubuh Buah)

Source Type III Sum

of Squares df Mean Square F hitung

F

tabel Sig.

Corrected Model 1077.378 9 119.709 65.494 1.998 0.000

Intercept 3534.4 1 3534.4 1933.714 3.948 0.000

Penanaman 728.178 1 728.178 398.395 3.948 0.000

Tongkol_Jagung 241.711 4 60.428 33.061 2.478 0.000

Page 9: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

5

Penanaman*

Tongkol Jagung 107.489 4 26.872 14.702 2.478 0.000

Error 146.222 80 1.828

Total 4758 90

Corrected Total 1223.6 89

Tabel 2. Berat Tubuh Buah

NO Perlakuan Berat Buah (g) Rerata SD

Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3

1 KT0 203,3 196,7 186,7 195,57 13.33

2 KT1 200,0 186,7 173,3 186,7 13.22

3 KT2 213,3 210,0 193,3 205,53* 13.33

4 KT3 156,7 150,0 136,7 147,8 14.81

5 KT4 133,3 120,0 110,0 121,1 14.52

6 BT0 106,7 96,7 90,0 97,8 10.92

7 BT1 113,3 103,3 73,3 96,63 21.21

8 BT2 83,3 66,7 63,3 71,1 10.54

9 BT3 56,7 46,7 43,3 48,9 11.66

10 BT4 33,3 43,3 36,7 37,7** 8.33

*Hasil terbaik

**Hasil Terendah

Hasil Uji Anova (Berat Tubuh Buah)

Source Type III Sum

of Squares df Mean Square F hitung F tabel Sig.

Corrected Model 301351.111 9 33483.457 181.264 1.998 0.000

Intercept 1315271.111 1 1315271.111 7120.265 3.948 0.000

Penanaman 229017.778 1 229017.778 1239.795 3.948 0.000

Tongkol_Jagung 65284.444 4 16321.111 88.355 2.478 0.000

Penanaman*

Tongkol Jagung 7048.889 4 1762.222 9.540 2.478 0.000

Error 14777.778 80 184.722

Total 1631400 90

Corrected Total 316128.889 89

Page 10: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

6

1. Jumlah tubuh buah

Gambar 4.1 Perbandingan Total Rerata Jumlah Tubuh Buah Jamur Pada Setiap Perlakuan.

Berdasarkan tabel dan grafik diketahui hasil jumlah tubuh buah jamur

merang yang terbaik adalah perlakuan KT2 (campuran tongkol jagung 250g,

jerami 250g penanaman dalam keranjang) yaitu rata-rata 12,3 buah. Hal ini

dikarenakan jamur merang tumbuh pada media yang bahannya berselulosa tinggi

dengan kandungan lignin yang rendah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

jamur merang. Tongkol jagung mengandung 41% selulosa, 36% hemiselulosa,

6% lignin, dan silika (Wahyuni, 2011). Berdasarkan penelitian Arif (2014), rata-

rata pertumbuhan miselium pada jamur tiram dari tiap komposisi media tongkol

jagung (0, 20, 42, 65%) menghasilkan (1.31, 1.18, 1.99, 1.07 cm). Kandungan

nutrisi pada setiap perlakuan yang berbeda menyebabkan pertumbuhan jumlah

tubuh buah jamur yang berbeda.

Pembudidayaan jamur merang pada umumnya ditanam secara bedengan

didalam kumbung, sehingga memerlukan lahan yang luas dan media yang

banyak. Jika sebagian media terkontaminasi oleh bakteri sulit dipisahkan dari

media yang lain, dan bahan pada media yang terurai masih terlalu basah

sehingga media mudah busuk, maka untuk menunjang produktivitas jamur

merang menggunakan keranjang. Penanaman jamur merang pada keranjang

mempunyai keunggulan yaitu lebih praktis karena dapat dengan mudah dipindah

sewaktu-waktu, bersih, dan mudah dalam perawatan. Menurut penelitian Hakiki

(2013), penambahan tongkol jagung memiliki pengaruh terhadap kualitas fisik

10,6 9,3

12,3

7,4

5,3 4,4 4,7

3,3 2,6 2,2

0

2

4

6

8

10

12

14

KT0 KT1 KT2 KT3 KT4 BT0 BT1 BT2 BT3 BT4

Keranjang

Baglog

Page 11: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

7

jamur yang lebih baik daripada kayu sengon sebagai media tanam. Apabila

dicampur dengan kayu sengon menunjukkan kualitas fisik lebih unggul yaitu

berat basah 159,65 gram dan jumlah badan buah 18,67. Jumlah badan buah

jamur yang tumbuh pada media yang menggunakan campuran tongkol jagung

250g, jerami 250g penanaman dalam keranjang hasilnya lebih baik. Karena

kedua media yang digunakan lebih banyak mengandung selulosa. Jerami padi

mengandung 30-45% selulosa, 20-25% hemiselulosa, 15-20% lignin, dan silika

(Agency, 2011). Perbedaan jumlah tubuh buah dipengaruhi oleh ketersediaan

makanan, lingkungan tumbuh, dan persaingan makanan. Penambahan tongkol

jagung terlalu banyak dapat mengurangi jumlah tubuh buah jamur, hal ini dapat

dilihat pada perlakuan T4 pada media campuran tongkol jagung 500 g, tanpa

jerami padi.

Jumlah tubuh buah jamur merang paling rendah pada perlakuan BT4

(tongkol jagung 500g, tanpa jerami, penanaman dalam baglog) yaitu rata-rata 2,2

buah. Penanaman dengan media baglog ini yang menyebabkan jumlah tubuh

buah jamur tidak banyak karena sempitnya media tanam. Berdasarkan penelitian

Thiribhuvanamala (2012), hasil signifikan dari produktivitas jamur merang

dengan penanaman secara melingkar (diameter 45cm dan tinggi 30 cm). Selain

itu terlalu banyak penambahan tongkol jagung yang digunakan memberikan efek

kurang baik bagi jumlah tubuh buah jamur. Media paling baik yaitu jerami padi,

karena jerami padi mengandung selulosa yang baik untuk pertumbuhan dan

budidaya jamur (Suharjo, 2010). Jerami mampu menyerap dan menahan air

karena memiliki struktur rongga dan bersifat spons, sehingga lebih mampu

menjaga kelembaban media. Sedangkan tongkol jagung yang memiliki struktur

keras sehingga sulit menyerap air dan tidak dapat mempertahankan kelembaban,

serta memerlukan waktu yang lama untuk mendekomposisinya.

Page 12: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

8

2. Berat tubuh buah

Grafik 4.2 Perbandingan Total Rata-rata Berat Tubuh Buah Jamur Pada Setiap Perlakuan

Berdasarkan tabel dan grafik diperoleh hasil berat tubuh buah terbaik

pada perlakuan KT2 (campuran tongkol jagung 250g, jerami 250g penanaman

dalam keranjang) yaitu 205,5 g, hal ini dikarenakan tongkol jagung dan jerami

padi mengandung lignoselulosa yang baik digunakan sebagai bahan baku untuk

budidaya jamur. Jerami padi yang mengadung 30-45% selulosa, 20-25%

hemiselulosa, 15-20% lignin, dan silika (Agency, 2011). Berdasarkan penelitian

Ichsan (2011), media terbaik terdapat pada jerami padi konsentrasi pupuk

biogreen berpengaruh nyata terhadap berat badan buah dan jumlah badan buah

jamur merang. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang badan

buah dan diameter badan buah. Selain itu media jerami padi yang berongga

bersifat seperti spon mempunyai kemampuan menahan air lebih tinggi sehingga

mampu menjaga kelembaban media. Sedangkan tongkol jagung mengandung

41% selulosa, 36% hemiselulosa, 6% lignin, dan silika (Wahyuni, 2011).

Menurut penelitian Ardiansyah (2010), penambahan tongkol jagung sebagai

media pertumbuhan jamur tiram putih menghasilkan bobot segar badan buah

paling tinggi yaitu 177,968 gram selama 3 kali panen.

0

50

100

150

200

250

KT0 KT1 KT2 KT3 KT4 BT0 BT1 BT2 BT3 BT4

195,5 186,7

205,5

147,8

121,1

97,8 96,6

71,1

48,9 37,7

Keranjang

Baglog

Page 13: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

9

Penambahan tongkol jagung dan jerami padi yang mengandung

lignoselulosa serta memiliki kelembaban yang baik menyebabkan peningkatan

berat tubuh buah jamur. Menurut Saputra (2016), kelembaban merupakan faktor

yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan miselium menjadi tubuh buah.

Untuk produksi optimum jamur merang adalah 65%. Sedangkan untuk

perkembangan miselium adalah 87-90%. Jika kelembaban terlalu tinggi (95-

100%) menyebabkan jamur merang mudah busuk, berwarna kecoklatan, dan

layu. Jika kelembaban terlalu rendah (kurang dari 80%) mengakibatkan tubuh

buah mengecil, tangkai bunganya panjang dan kurus, serta payung jamur mudah

terbuka.

-

C pertumbuhan jamur kerdil. Jamur

membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan dan produksi tubuh buahnya. Adanya

konsentrasi karbondioksida dalam kumbung akan menghambat produksi jamur

merang. Jika kadar karbondioksida didalam kumbung mencapai 5% tubuh buah

jamur tidak dapat terbentuk secara sempurna. Jamur merang memerlukan cahaya

matahari secara tidak langsung agar pertumbuhannya tetap optimal. Cahaya

tidak langsung dibutuhkan untuk memicu pembentukan tubuh buah dan untuk

menstimulasi pemecahan spora. Sehingga model penanaman dengan campuran

tongkol jagung 250g, jerami padi 250g penanaman dalam keranjang akan lebih

baik dalam memperoleh berat yang paling tinggi.

Berat tubuh buah jamur merang paling rendah pada perlakuan BT4

(tongkol jagung 500 g, tanpa jerami, penanaman dalam baglog) yaitu 37,7 g.

Penanaman dengan media baglog menyebabkan berat tubuh buah jamur tidak

banyak, karena sempitnya media tanam menyebabkan aktifitas oksigen kurang

baik, sehingga berat tubuh buah berkurang. Menurut Trubus (2012), oksigen

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tubuh buah. Apabila kekurangan

oksigen maka pertumbuhan tubuh buah terhambat, payung mengecil sehingga

mudah terbuka dan pecah. Berdasarkan penelitian Setyorini (2013), bahwa ada

pengaruh produktivitas jamur merang yang ditanam dalam baglog pada media

Page 14: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

10

sabut kelapa perlakuan 75%. Selain itu terlalu banyak tongkol jagung yang

digunakan memberikan efek yang kurang baik bagi berat tubuh buah jamur,

sehingga kurang baik untuk pertumbuhan jamur.

4. SIMPULAN

Penambahan tongkol jagung yang berbeda berpengaruh terhadap jumlah

tubuh buah dan berat tubuh buah jamur merang. Produktivitas jamur merang

perlakuan terbaik adalah campuran tongkol jagung 250g, jerami 250g

penanaman dalam keranjang yaitu jumlah tubuh buah rata-rata 12,3 buah dan

berat tubuh buah 205,5 g.

DAFTAR PUSTAKA

Agency, N.L. 2013. Rice Strow and Wheat Straw. Netherlands: NL Agency Ministry

of Economic Affairs.

Agriflo. 2012. Info Lengkap dan Kiat Sukses. Agribisnis. Jakarta: PT Niaga

Swadaya.

Alex, M.S. 2011. Meraih Sukses dengan Budidaya Jamur Tiram, Jamur Merang dan

Jamur Kuping. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Ardiansyah. 2010. Pemanfaatan Tongkol Jagung Sebagai Media Pertumbuhan Jamur

Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Undergraduate Tesis. Yogyakarta: UKDW.

Arif, E.A, dkk. 2014. Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus

ostreatus) Pada Media Campuran Serbuk Tongkol Jagung dan Ampas Tebu. Jurnal

Lentera Bio. Vol 3(3):255-260.

Asegap, Muad.2011. Jamur Tiram, Jamur Merang dan Jamur Kuping. Jakarta: PT

Agromedia Pustaka.

Ayunin, A.Q, dkk. 2016. Pengaruh Tongkol JAgung Sebagai Media Pertumbuhan

Alternatif Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Terhadap Aktivitas

Antimikroba. Jurnal Sains dan Seni. Vol 5(1):2337-3520.

Ernawati, D, dkk. 2016. Pengaruh Penambahan Leri dan Eceng Gondok, Klaras,

Serta Kardus Terhadap Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvaceae) pada

Media Baglog. Jurnal Bioeksperimen. Vol 2(2): 131-139.

Gunawan, W.A. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 15: PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae …eprints.ums.ac.id/53934/12/NASKAH PUBLIKASI REV.pdf · semacam benang halus putih seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang

11

Hakiki, Aqidah, dkk. 2013. Pengaruh Tongkol Jagung Sebagai Media Pertumbuhan

Terhadap Kualitas Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). Jurnal Sains dan Seni Pomits.

Vol 1(1): 1-4.

Ichsan, C. N, dkk. 2011. Karakteristik Pertumbuhan dan Hasil Jamur Merang

(Volvariella volvaceae) pada Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Biogreen yang

Berbeda. Jurnal Floratex. Vol:6. Hal: 172-130.

Mayun, I.A. 2007.Pertumbuhan Jamur Merang (Volvariella volvaceae) Pada

Berbagai Media Tumbuh. Jurnal Agritop. Vol 26 (3): 124-128.

Parjimo, H dan Andoko.2007. Budidaya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan

Jamur Merang. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Sani, Berlin. 2016. Asyiknya Budidaya Jamur Diperkotaan (Udara Panas) Mudah

dan Praktis. Jakarta: Kata Pena.

Saputra, Wanda. 2016. Budidaya Jamur Merang. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Setyorini, Anggita Utomo. 2013. Pengaruh Penambahan Limbah Ampas Tebu dan

Serabut Kelapa Terhadap Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvaceae).

(Skripsi S-1 Progdi Biologi). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Sinaga, M.S. 2011. Budidaya Jamur Merang. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suharjo, Enjo. 2010. Bertanam Jamur Merang diMedia Kardus, Limbah Kapas dan

Limbah Pertanian. Jakarta: PT Agromedia Pustaka .

T v G v 2 12 “I ov T q o E T

Yield of Paddy Straw Mushroom (Volvariella volvaceae) for Commercial

v o ” Academic Journals. Vol 11 (64): 12740-12748.

Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Wahyuni, Sri. 2011. Menghasilkan Biogas dan Aneka Limbah. Jakarta: PT

Agromedia.

Yuliawati, Tetty. 2016. Pasti Untung dari Budidaya Jamur. Jakarta: PT. Agromedia

Pustaka.